horizon dan jenis tanah
TRANSCRIPT
HORIZON TANAH DAN CIRI –
CIRINYA
Horizon tanah atau disebut juga lapisan tanah bias kita lihat dengan membuat profil tanah.
Porfil tanah itu sendiri dapat dibuat dengan menggali tanah yang ukurannya sekitar satu meter
persegi sampai kedalaman tertentu, sesuai ketelabalan tanah dan tingkat kebutuhan analisis yang
akan dilakukan.
Hali ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan,
pororsitas, kelembapan, serta kandungan mineral unsur hara.
Horizon tanah akan memberikan gambaran jelas mengenai
kondisi fisika dan kimia tanah tersebutu dengan melihat
struktur yang terdapat di dalamnya. Ada lima horizon tanah
utama pada suatu tanah yang dilihat dari profil tanah.
Macam – macam horizon tanah:
1) Horizon O
Lapisan ini adalah lapisan organik dengan ketebalan
hanya beberapa sentimeter dari permukaan. Lapisan
organik ini sangat kaya akan humus yang dapat
menyuburkan tanah. Horizon ini mempunyai ciri khas, yaitu:
Memiliki warna gelap, dari coklat sampai kehitam – hitaman.
Terdiri dari sisa – sisa makhluk hidup, seperti daun yang telah membusuk atau ranting –
ranting.
Pembagian horizon O
Horizon O1. Terdapat bahan-bahan organic yang ciri – cirinya tampak jelas.
Horizon O2. Bahan-bahan organic sudah mengalami pelapukan sehingga ciri – cirinya
sudah tidak jelas karena telah terjadi proses humifikasi.
2) Horizon A
Lapisan ini merupakan lapisan tanah bagian atas atau disebut top soil. Memiliki rata – rata
ketebalan antara 20 – 35 cm. horizon A masih relatif subur jika dibandingkan dengan lapisan
– lapisan yang berada di bawahnya.
Horizon A ini sering juga dinamakan zona eluviasi, yaitu wilayah pencucian partikel – partikel
tanah oleh air hujan. Terutama, partikel liat yang butirannya sangat halus dan partikel debu.
Jenis – jenis dari horizon A:
Horizon A1. kaya bahan-bahan organik yang bercampur dengan mineral sehingga
berwarna kelam.
Horizon A2. Struktur longgar, tekstur kasar, dan berwarna terang karena mengalami
pencucian.
Horizon A3. Peralihan horizon A ke B dengan ciri warna lebih dekat ke horizon A2 atau
Horizon E.
3) Horizon E
Horizon E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat
silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten
lainnya tinggi serta berwarna terang.
4) Horizon B
Horizon B sering disebut subsoil. Merupakan zona iluviasi yaitu tempat pengendapan
partikel tanah yang mengalami pencucian dan terlarut dalam air dari horizon A. Lapisan
subsoil ini ditandai oleh warnya yang lebih terang.
Hal ini disebabkan karena horizon ini bahan – bahan organiknya sangat kurang. Bahkan, tidak
ada. Itulah sebabnya horizon B merupakan lapisan tanah yang rendah tingkat kesuburannya.
Jenis – jenis horizon B:
Horizon B1. Peralihan horizon A ke B dengan ciri dan warna lebih dekat ke horizon B.
Horizon B2. Merupakan horizon yang paling memperlihatkan ciri – ciri horizon B yaitu
struktur padat, tekstur halus, dan berwarna gelap.
Horizon B3. Peralihan dari horizon B ke C dengan ciri dan warna lebih dekat ke horizon B.
5) Horizon C
Lapisan ini juga disebut zona regolith, yaitu lapisan batuan dasar yang sudah mulai
mengalami proses penghancuran dan pelapukan. Lapisan ini sudah tidak memiliki kesuburan
lagi karena belum menghasilkan bahan – bahan organik yang didapatkan melalui proses
pelapukan.
6) Horizon D atau Horizon R
Ini adalah lapisan dasar dari horizon tanah. Terdiri dari lapisan batuan dasar yang masih pejal
dan utuh karena belum mengalami proses – proses pelapukan sama sekali. Lapisan ini
tentuanya tidak memiliki keseburuan Karen dari segi struktur masih merupakan benda padat
yang tidak memiliki bahan organik sedikit pun. Batuannya masih keras dan berbentuk padat.
JENIS TANAH DAN
PERSEBARANNYA DI INDONESIA
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi. Tanah terbetuk dari hasil pelapukan batuan bercampur
bahan organik. Berdasarkan material asal pembentuknya, jenis tanah di Indonesia terdiri dari:
1) Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami peapukan dan sama sekali belum mengalami
perkembangan tanah. Berasal dari lbatuan-batuan konglomerat dan granit, kesuburannya
cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan. Penyebarannya di : Jawa
Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Sumatera.
2) Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung
susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier,
tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Penyebarannya di
seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.
3) Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Sifatnya tergantung dari
asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya
subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk persawahan.
Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai seperti misalnya, di Kerawang,
Indramayu, Delta Brantas.
4) Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya. Tanah regosol terdiri dari:
regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen, tanah ini cukup subur. Jenis tanah latosol
terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan. Tanah
ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di
sekitar lereng gunung-gunung berapi.
5) Grumusol atau Margalit, terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu kapur, grumusol
pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan
aluvial. Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu. Penyebarannya di
Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
6) Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami perkembangan
profil, disebut juga tanah gambut. Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi
yang telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi. Tanah ini kurang
subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan.
Penyebarannya di Sumatera sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua.
Nama : Ahmada Wani
Kelas : X-8
Nomor Absen : 02