histologi kulit

14
10. KULIT Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, yang terdiri atas 2 lapisan : 1. Epitel yang disebut epidermis 2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium Epidermis berasal dari ectoderm dan dermis berasal dari mesoderm. Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih longgar disebut hypodermis yang pada beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak. Pada beberapa tempat kulit melanjutkan menjadi tunica mucosa dengan suatu perbatasan kulit-mukosa (mucocutaneus junction). Perbatasan tersebut dapat ditemukan pada bibir, lubang hidung, vulva, preputium, dan anus.Kulit merupakan bagian dari tubuh yang meliputi daerah luas dengan berat sekitar 16% dari berat tubuh. Fungsi kulit selain menutupi tubuh, juga mempunyai beberapa fungsi lain; maka selain struktur epitel dan jaringan pengikat tersebut masih dilengkapi bangunan tambahan yang disebut apendix kulit, dimana meliputi : glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula sebacea (kelenjar minyak), folikel rambut, dan kuku. Permukaan bebas kulit tidaklah halus, tetapi ditandai adanya alur – alur halus yang membentuk pola tertentu yang berbeda pada berbagai tempat. Demikian pula permukaan antara epidermis dan dermis tidak rata karena adanya tonjolan – tonjolan jaringan pengikat ke arah epidermis. Walaupun batas antara epidermis dengan jaringan pengikat /corium dibawahnya jelas, tetapi serabut jaringan pengikat tersebut akan bersatu dengan serabut jaringan pengikat di bawah kulit.

Upload: wahyu-caesar-ramdani

Post on 23-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhf

TRANSCRIPT

Page 1: histologi kulit

10. KULIT

Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh,

yang terdiri atas 2 lapisan :

1. Epitel yang disebut epidermis

2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium

Epidermis berasal dari ectoderm dan

dermis berasal dari mesoderm.

Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih longgar disebut hypodermis yang pada

beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak.

Pada beberapa tempat kulit melanjutkan menjadi tunica mucosa dengan suatu perbatasan kulit-

mukosa (mucocutaneus junction).

Perbatasan tersebut dapat ditemukan pada bibir, lubang hidung, vulva, preputium, dan anus.Kulit

merupakan bagian dari tubuh yang meliputi daerah luas dengan berat sekitar 16% dari berat tubuh.

Fungsi kulit selain menutupi tubuh, juga mempunyai beberapa fungsi lain; maka selain struktur epitel

dan jaringan pengikat tersebut masih dilengkapi bangunan tambahan yang disebut apendix kulit,

dimana meliputi : glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula sebacea (kelenjar minyak), folikel

rambut, dan kuku.

Permukaan bebas kulit tidaklah halus, tetapi ditandai adanya alur – alur halus yang membentuk pola

tertentu yang berbeda pada berbagai tempat.

Demikian pula permukaan antara epidermis dan dermis tidak rata karena adanya tonjolan – tonjolan

jaringan pengikat ke arah epidermis.

Walaupun batas antara epidermis dengan jaringan pengikat /corium dibawahnya jelas, tetapi serabut

jaringan pengikat tersebut akan bersatu dengan serabut jaringan pengikat di bawah kulit.

Ketebalan kulit tidaklah sama pada berbagai bagian tubuh. Tebalnya kulit tersebut dapat disebabkan

karena ketebalan dua bagian kulit atau salah satu bagian kulit. Misalnya pada daerah intraskapuler

kulitnya sangat tebal sampai lebih dari 0,5 cm, sedangkan di kelopak mata hanya setebal 0,5 mm.

Rata – rata tebal kulit adalah 1-2 mm.

Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan epidermis, kulit dibagi menjadi :

Page 2: histologi kulit

-Kulit Tebal

-Kulit Tipis

Walaupun kulit tebal mempunyai epidermis yang tebal, tetapi keseluruhan kulit tebal belum tentu

lebih tebal dari kulit tipis.

KULIT TEBAL

Kulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel rambut. Pada

permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang dipisahkan oleh alur – alur

dinamakan sulcus cutis.

Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di bawahnya

tetapi kemudian dari epidermis sendiri terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah papilla corii

yang dipisahkan oleh tonjolan epidermis.

Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan berjalan ductus excretorius glandula sudorifera

untuk menembus epidermis

Epidermis

Page 3: histologi kulit

Dalam epidermis terdapat dua sistem :

1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel – selnya akan mengalami keratinisasi.

2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan akan memberikan melanosit untuk sintesa

melanin.

Disamping sel – sel yang termasuk dua sistem tersebut terdapat sel lain, yaitu sel Langerhans dan sel

Markel yang belum jelas fungsinya.

Struktur histologis

Pada epidermis dapat dibedakan 5 stratum, yaitu:

Stratum basale

Lapisan ini disebut pula sebagai stratum pigmentosum atau strarum germinativum karena paling

banyak tampak adanya mitosis sel – sel.

Sel – sel lapisan ini berbatasan dengan jaringan pengikat corium dan berbentuk silindris atau kuboid.

Di dalam sitoplasmanya terdapat butir – butir pigmen.

2. Stratum spinosum

Lapisan ini bersama dengan stratum basale disebut pula stratum malpighi atau stratum germinativum

karena sel – selnya menunjukkan adanya mitosis sel. Sel – sel dari stratum basale akan mendorong sel

– sel di atasnya dan berubah menjadi polihedral.

Sratum spinosum ini terdiri atas beberapa lapisan sel – sel yang berbentuk polihedral dan pada

pemeriksaan dengan mikroskop cahaya pada tepi sel menunjukkan tonjolan – tonjolan seperti duri –

duri. Semula tonjolan – tonjolan tersebut disangka sebagai jembatan interseluler dengan di dalamnya

terdapat tonofibril yang menghubungkan dari sel yang satu ke sel yang lain.

Page 4: histologi kulit

3. Stratum granulosum

Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum spinosum. Bentuk sel seperti belah

ketupat yang memanjang sejajar permukaan. Sel yang terdalam berbentuk seperti sel pada strarum

spinosum hanya didalamnya mengandung butir – butir.

Butir – butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir – butir keratohialin)

yang dapat dikelirukan dengan pigmen. Adanya butir – butir keratohyalin semula diduga berhubungan

dengan proses keratinisasi, tetapi tidak selalu dijumpai dalam proses tersebut, misalnya pada kuku.

Makin ke arah permukaan butir – butir keratin makin bertambah disertai inti sel pecah atau larut sama

sekali, sehingga sel – sel pada stratum granulosum sudah dalam keadaan mati.

4. Stratum lucidum

Tampak sebagai garis bergelombang yang jernih antara stratum granulosum dan stratum corneum.

Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun sangat padat. Bagian yang jernih ini

mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil dari keratohialin.

5. Stratum Corneum

Pada vola manus dan planta pedis, lapisan ini sangat tebal yang terdiri atas banyak sekali lapisan sel –

sel gepeng yang telah mengalami kornifikasi atau keratinisasi. Hubungan antara sel sebagai duri –

duri pada stratum spinosum sudah tidak tampak lagi.

Pada permukaan, lapisan tersebut akan mengelupas (desquamatio) kadang – kadang disebut sebagai

stratum disjunctivum

Dermis

Page 5: histologi kulit

Terdiri atas 2 lapisan yang tidak begitu jelas batasnya, yaitu :

1. Stratum papilare

Merupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla corii. Jaringan

tersebut terdiri atas sel – sel yang terdapat pada jaringan pengikat longgar dengan serabut kolagen

halus.

2. Stratum reticulare

Lapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut – serabut kolagen kasar yang

jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan. Di dalamnya selain terdapat sel – sel

jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di dalamnya mangandung butir – butir pigmen.

Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis yang mengandung glandula sudorifera yang akan

bermuara pada epidermis.

KULIT TIPIS

Menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit

tebal.Epidermisnya tipis,sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh.

Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal,hanya terdapat beberapa perbedaan :

1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.

2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.

Page 6: histologi kulit

3. Tidak terdapat stratum lucidium.

4. Stratum corneum sangat tipis.

5. Papila corii tidak teratur susunannya.

6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.

7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea. 

Subcutis atau Hypodermis

Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan dari dermis.

Demikian pula serabut-serabut kolagen dan elastisnya melanjutkan ke dalam dermis.Pada daerah-

daerah tertentu terdapat jaringan lemak yang tebal sampai mencapai 3cm atau lebih,misalnya pada

perut.

Didalam subcutis terdapat anyaman pembuluh dan syaraf.

Nutrisi Kulit 

Epidermis tidak mengandung pembuluh darah,hingga nutrisinya diduga berasal dari jaringat pengikat

di bawahnya dengan jalan difusi melui cairan jaringan yang terdapat dalam celah-celah di antara sel-

sel stratum Malphigi.

Struktur halus sel-sel epidermis dan proses keratinisasi

Dengan M.E sel-sel dalam stratum Malphigi banyak mengandung ribosom bebas dan sedikit granular

endoplasmic reticulum.Mitokhondria dan kompleks Golgi sangat jarang.Tonofilamen yang terhimpun

dalam berkas sebagai tonofibril didalam sel daerah basal masih tidak begitu pada susunannya.

Di dalam stratum spinosum lapisan teratas, terdapat butir-butir yang di sekresikan dan nembentuk

lapisan yang menyelubungi membran sel yang dikenal sebagai butir-butir selubung membran atau

keratinosum dan mengandung enzim fosfatase asam di duga terlibat dalam pengelupasan stratum

corneum.

Sel-sel yang menyusun stratum granulosum berbeda dalam selain dalam bentuknya juga karena

didalam sitoplasmanya terdapat butir-butir sebesar 1-5 mikron di antara berkas tonofilamen,yang

sesuai dengan butir-butir keratohialin dalam sediaan dasar.

Sel-sel dalam stratum lucidium tampak lebih panjang,inti dan organelanya sudah hilang, dan

keratohialin sudah tidak tampak lagi. Sel-sel epidermis yang terdorong ke atas akan kehilangan

bentuk tonjolan tetapi tetap memiliki desmosom.

Page 7: histologi kulit

Sistem pigmentasi atau melanosit

Warna kulit sebagai hasil dari 3 komponen :

a. Kuning disebabkan karena karoten

b. Biru kemerah-merahan karena oksihemoglobin

c. Coklat sampai hitam karena melanin.

Hanya melanin yang dibentuk di kulit.

Melanin mempunyai tonjolan-tonjolan yang terdapat di stratum Malphigi yang dinamakan

melanosit.Melanosit terdapat pada perbatasan epidermis-epidermis dengan tonjolan-tonjolan

sitoplasmatis yang berisi butir-butir ,melanin menjalar di antara sel Malphigi.melanosit tidak mamiliki

desmosom dengan sel-sel Malphigi.

Jumlah melanosit pada beberapa tempat berlipat seperti misalnya di dapat pada genital,mulut,dan

sebagainya.

Warna kulit manusia tergantung dari jumlah pigmen yang dihasilkan oleh melanosit dan jumlah yang

di pindahkan ke keratinosit.

Butir-butir melanin dibentuk dalam bangunan khusus dalam sel yang dinamakan

melanosom.Melanosom berbentuk ovoid dengan ukuran sekitar 0,2-0,6 mikron.

Apabila dalam epidermis tidak ditemukan melanin akan menyebabkan albino.

Melanin di duga berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap pengaruh sinar ultraviolet.

Melanin juga dapat ditemukan pada retina dan dalam melanosit dan melanofor pada dermis.

Sel Langerhans berbentuk bintang terutama ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis. Sel

langerhans merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dam

menyajikan antigen kepada limfosit T, yang berperan dalam perangsangan sel limfosit T.

Sel Merkel bentuknya mirip dengan keratinosit yang juga memiliki desmosom biasanya terdapat

dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki.juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh darah dan

serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris.

Hubungan antara Epidermis dan Dermis

Epidermis melekat erat pada dermis dibawahnya karena beberapa hal:

Adanya papila corii

Adanya tonjolan-tonjolan sel basal kedalam dermis

Serabut-serabut kolagen dalam dermis yang berhubungan erat dengan sel basal epidermis.

Page 8: histologi kulit

Apendiks Kulit

Glandula Sudorifera

bentuk kelenjar keringat ini tubuler simpleks. Banyak terdapat pada kulit tebal terutama pada telapak

tangan dan kaki tiap kelenjar terdiri atas pars sekretoria dan ductus ekskretorius.

- Pars secretoria terdapat pada subcutis dibawah dermis. Bentuk tubuler dengan bergelung-gelung

ujungnya. Tersusun oleh epitel kuboid atau silindris selapis. Kadang-kadang dalam sitoplasma selnya

tampak vakuola dan butir-butir pigmen. Di luar sel epitel tampak sel-sel fusiform seperti otot-otot

polos yang bercabang-cabang dinamakan: sel mio-epitilial yang diduga dapat berkontraksi untuk

membantu pengeluaran keringat kedalam duktus ekskretorius

- Ductus ekskretorius lumennya sempit dan dibentuk oleh epitel kuboid berlapis dua. Kelenjar

keringat ini bersifat merokrin sebagai derivat kelenjar keringat yang bersifat apokrin ialah: glandula

axillaris, glandula circumanale, glandula mammae dan glandula areolaris Montogomery

Glandula Sebacea

Kelenjar ini bermuara pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan berlemak (sebum), yang

berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Glandula ini bersifat holokrin. Glandula

sebacea biasanya disertai dengan folikel rambut kecuali pada palpebra, papila mammae, labia minora

hanya terdapat glandula sebacea tanpa folikel rambut.

Page 9: histologi kulit

Rambut

Merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis.Rambut

ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan

labia minora.pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis

sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon

adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel

rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut.

Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang

vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.

Pada jenis rambut kasar tertentu, sel-sel bagian pusat akar rambut pada puncak papila dermis

menghasilkan sel-sel besar, bervakuola, cukup berkeratin yang akan membentuk medula rambut. Sel-

sel yang terletak sekitar bagian pusat dari akar rambut membelah dan berkembang menjadi sel-sel

fusiform berkelompok padat yang berkeratin banyak, yang akan membentuk korteks rambut. Lebih ke

tepi terdapat sel-sel yang menghasilkan kutikula rambut, sel-sel paling luar menghasilkan sarung akar

rambut dalam. Yang memisahkan folikel rambut dari dermis ialah lapisan hialin nonseluler, yaitu

membran seperti kaca (glassy membrane), yang merupakan lamina basalis yang menebal. Sarung akar

rambut dalam ini memiliki 3 lapisan, pertama cuticula ranbut yang terdiri atas lapisan tipis bangunan

Page 10: histologi kulit

sebagai sisik dari bahan keratin yang tersusun dengan bagian yang bebas kearah papilla rambut.

Lapisan kedua yaitu lapisan Huxley yang terdiri atas sel-sel yang saling beruhubungan erat. Dibagian

dekat papila terlihat butir-butir trikhohialin di dalamnya yang makin keatas makin berubah menjadi

keratin seperti corneum epidermis. Lapisan ketiga adalah lapisan Henle yang terdiri atas satu lapisan

sel yang memanjang yang telah mengalami keratinisasi dan erat hubungannya satu sama lain dan

berhubungan erat dengan selubung akar luar.selubung akar luar berhubungan langsung dengan sel

epidermis dan dekat permukaan sarung akar rambut luar memiliki semua lapisan epidermis.

Muskulus arektor pili tersusun miring, dan kontraksinya akan menegakan batang rambut. kontraksi

otot ini dapat disebabkan oleh suhu udara yang dingin, ketakutan ataupun kemarahan. Kontraksi

muskulus arektor pili juga menimbulkan lekukan pada kulit tempat otot ini melekat pada dermis,

sehingga menimbulkan apa yang disebut tegaknya bulu roma. Sedangkan warna rambut disebabkan

oleh aktivitas melanosit yang menghasilkan pigmen dalam sel-sel medula dan korteks batang rambut.

Melanosit ini menghasilkan dan memindahkan melanin ke sel-sel epitel melalui mekanisme yang

serupa dengan yang dibahas bagi epidermis.

Kuku

Kuku adalah lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falangs distal. Sebenarnya

invaginasi yang terjadi pada kuku tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada rambut, selanjutnya

invaginasi tersebut membelah dan terjadilah sulcus matricis unguis, dan kemudian sel-sel di daerah ini

akan mengadakan proliferasi dan dibagian atas akan menjadi substansi kuku sebagai keratin keras.

Epitel yang terdapat di bawah lempeng kuku disebut nail bed. Bagian proksimal kuku yang

tersembunyi dalam alur kuku adalah akar kuku(radix unguis). 

Page 11: histologi kulit

Lempeng kuku yang sesuai dengan stratum korneum kulit, terletak di atas dasar epidermis yang

disebut dasar kuku. Pada dasar kuku ini hanya terdapat stratum basale dan stratum spinosum. Stratum

ujung kuku yang melipat di atas pangkal kuku disebut sponychium, sedangkan di bawah ujung bebas

kuku terdapat penebalan stratum corneum membentuk hyponychium.

Macam–macam Keratin

Di dalam kulit serta apendiksnya terdapat dua macam keratin, yaitu keratin lunak dan keratin keras.

Keratin lunak selain terdapat pada folikel rambut juga terdapat di permukaan kulit. Keratin lunak

dapat diikuti terjadinya pada epidermis yang dimulai dari stratum granulosum dengan butir-butir

keratohyalinnya, kemudian sel-sel menjadi jernih pada stratum lucidum dan selanjutnya menjadi

stratum korneum yang dapat dilepaskan. Sedangkan keratin keras terdapat pada cuticula, cortex

rambut dan kuku. Keratin keras dapat diikuti terjadinya mulai dari sel-sel epidermis yang mengalami

perubahan sedikit demi sedikit dan akhirnya berubah menjadi keratin keras yang lebih homogen.

Keratin keras juga lebih padat dan tidak dilepaskan, serta tidak begitu reaktif dan mengandung lebih

banyak sulfur.

Regenerasi Kulit

Dalam regenerasi ini ada 3 lapisan yang diperhitungkan, yaitu epidermis, dermis dan subcutis.

Regenerasi kulit dipengaruhi juga oleh faktor usia, dimana semakin muda, semakin bagus

regenerasinya.