gerakan aku cinta sampah untuk anak anak sekolah dasar

6
GERAKAN AKU CINTA SAMPAH UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR PENDAHULUAN Latar Belakang Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keadaan lingkungan yang telah banyak tercemar oleh sampah-sampah anorganik maupun organic. Hal ini membuat kondisi lingkungan tidak baik dan memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan. Selain itu, kurang tanggapnya masyarakat terhadap kondisi lingkungan khususnya dalam hal penumpukan sampah dalm mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Sebagai salah satu solus dari masalah tersebut adalah penerapan bank sampah. Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyambut baik program Bank Sampah. Kambuaya mengatakan bahwa sesuai Undang-undang No 18 tahun 2008 Dan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2012 paradigma pengelolaan sampah memang harus diubah. "Sekarang ada program Extended Producer Responsibility, di mana produsen wajib mengolah kembali sampah yang dihasilkan dari produksi barangnya. Jadi merupakan kesempatan bagi warga untuk mengumpulkan sampah di Bank Sampah," Kata Kambuaya. Kurangnya pendidikan dan kesadaran terhadap pengelolaan sampah masyarakat membuat masalah pengelolaan sampah menjadi masalah yang cukup rumit. Padahal jika setiap orang memiliki kepedulian dalam pengelolaan sampah yang baik, bukannya tidak mungkin masalah  persampahan di Semarang khususnya bisa diselesaikan. Salah satu hal yang bis a dilakukan adalah dengan memberikan edukasi pada anak anak tentang pengelolaan sampah. Agar lebih menyenangkan dan efektif, pemberitahuan soal pengelolaan sampah ini bisa langsung dipraktekkan, tidak hanya sekadar teori saja. Salah satu caranya adalah dengan Bank sampah. Dengan metode ini diharapkan anak anak bisa belajar cara pengelolaan sampah di lingkungan sekitar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, metode ini juga bisa memupuk kesadaran anak anak untuk menabung. Selain itu, Trash bank untuk siswa SD ini telah ikut mensukseskan  program Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto yang telah menyiapkan beberapa rencana sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah dan sanitasi ini. Beberapa rencana tersebut antara lain membuat kampanye dan sosialisasi untuk anak-anak sekolah tingkat SD yang diselenggarakan tiap tahun Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas oleh program ini adalah:  Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran pengelolaan sampah pada anak-anak sejak dini (siswa sekolah dasar)?  Bagaimana cara menumbuhkan budaya menabung sampah pada siswa sekolah dasar? Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini, adalah:  Menumbuhkan kesadaran lingkungan, terutama masalah pengelolaan sampah pada anak anak sejak dini.  Menumbuhkan budaya menabung sampah pada siswa sekolah dasar. Manfaat  Bagi lingkungan sosial  Menumbuhkan sikap rajin menabung bagi siswa SD

Upload: muhammad-faris-ihsan

Post on 10-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GERAKAN AKU CINTA SAMPAH UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASARPENDAHULUANLatar BelakangRendahnya kesadaran masyarakat terhadap keadaan lingkungan yang telah banyak tercemar oleh sampah-sampah anorganik maupun organic. Hal ini membuat kondisi lingkungan tidak baik dan memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan. Selain itu, kurang tanggapnya masyarakat terhadap kondisi lingkungan khususnya dalam hal penumpukan sampah dalm mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Sebagai salah satu solus dari masalah tersebut adalah penerapan bank sampah.Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyambut baik program Bank Sampah. Kambuaya mengatakan bahwa sesuai Undang-undang No 18 tahun 2008 Dan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2012 paradigma pengelolaan sampah memang harus diubah. "Sekarang ada program Extended Producer Responsibility, di mana produsen wajib mengolah kembali sampah yang dihasilkan dari produksi barangnya. Jadi merupakan kesempatan bagi warga untuk mengumpulkan sampah di Bank Sampah," Kata Kambuaya.Kurangnya pendidikan dan kesadaran terhadap pengelolaan sampah masyarakat membuat masalah pengelolaan sampah menjadi masalah yang cukup rumit. Padahal jika setiap orang memiliki kepedulian dalam pengelolaan sampah yang baik, bukannya tidak mungkin masalah persampahan di Semarang khususnya bisa diselesaikan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi pada anak anak tentang pengelolaan sampah. Agar lebih menyenangkan dan efektif, pemberitahuan soal pengelolaan sampah ini bisa langsung dipraktekkan, tidak hanya sekadar teori saja. Salah satu caranya adalah dengan Bank sampah. Dengan metode ini diharapkan anak anak bisa belajar cara pengelolaan sampah di lingkungan sekitar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, metode ini juga bisa memupuk kesadaran anak anak untuk menabung. Selain itu, Trash bank untuk siswa SD ini telah ikut mensukseskan program Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto yang telah menyiapkan beberapa rencana sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah dan sanitasi ini. Beberapa rencana tersebut antara lain membuat kampanye dan sosialisasi untuk anak-anak sekolah tingkat SD yang diselenggarakan tiap tahun

Rumusan MasalahAdapun masalah yang akan dibahas oleh program ini adalah: Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran pengelolaan sampah pada anak-anak sejak dini (siswa sekolah dasar)? Bagaimana cara menumbuhkan budaya menabung sampah pada siswa sekolah dasar?TujuanAdapun tujuan dari kegiatan ini, adalah: Menumbuhkan kesadaran lingkungan, terutama masalah pengelolaan sampah pada anak anak sejak dini. Menumbuhkan budaya menabung sampah pada siswa sekolah dasar.ManfaatBagi lingkungan sosial Menumbuhkan sikap rajin menabung bagi siswa SD Membantu menangulangi sampah di kota Semarang Memfasilitasi potensi diri siswa SD untuk berkreasi.Bagi mahasiswa pelaksana Memberikan kesempatan untuk mengembangkan wawasan dalam berinteraksi sosial. Mengembangkan kemampuan dalam bekerja sama, baik dengan peserta, pendamping maupun dengan anggota tim.Ruang Lingkup

Penelitian ini mempunyai cakupan di desa Rowosari

TINJAUAN PUSTAKA1. Klasifikasi SampahSampah Berdasarkan Sumbernya Sampah rumah tangga Sampah ini berasal dari pembuangan sisa makanan rumah tangga, baik itu sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang. Sampah komersial Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, dan pendidikan. Sampah bangunan Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, dan genteng. Sampah fasilitas umumSampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya.Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, dan debu. (Budiasih, 2010)2. Pemilahan SampahPemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu.lingkungan bebas sampah. Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari sesuatu yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. Manajemen Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu.lingkungan bebas sampah. Pada setiap tempat aktivitas dapat disedian minimal tiga - empat buah tempat sampah yang diberi kode, yaitu satu tempat sampah untuk sampah yang bisa diurai oleh mikrobia (sampah organik), satu tempat sampah untuk sampah plastik atau yang sejenis, satu tempat sampah untuk kaleng dan botol. Jumlah ini masih bisa menjadi menjadi lima tempat sampah, jika botol dan kertas dipisah tersendiri. (Budiasih, 2010)

Gambar 1Konsep Pemilahan SampahMETODE PELAKSANAAN PROGRAMSosialisasi dan penerapan program ini merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan keinginan siswa untuk menabung sampah. tahapan adalah sebagai berikut :1. PenilaianPada tahap awal ini, penilaian dilakukan untuk mencari tahu tingkat pengetahuan atau pemahaman siswa tentang pengelolaan persampahan di rumah masing-masing. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk melihat animo siswa terhadap konsep aku cinta sampah yang kami lakukan. Penilaian dilakukan di semua kelas dan pada akhirnya akan diambil satu kelas untuk sampel dan mencoba gagasan ini. Tahapan ini dilakukan dengan cara kuesioner dan sosialisasi tahap pertama dengan bantuan para wali kelas untuk mempermudah proses pemberian informasi.2. PersiapanTahap persiapan dilakukan dengan cara sosialisasi system dan konsep yang akan kami ajukan. Siswa diberikan pengertian oleh fasilitator (panitia pelaksana) dan pemberian beberapa peralatan pendukung gagasan, yang berupa buku tabungan3. PelaksanaanPelaksanaan rangkaian kegiatan workshop Gerakan Aku Cinta Sampah dilakukan selama satu bulan dengan pengambilan sampah setiap hari sabtu yang meliputi kertas bekas, kardus dan koran. Setiap kali menabung, siswa diberi catatan oleh pelaksana kegiatan pada buku tabungannya dan hasil penjualan sampah akan diakumulasikan dan diberikan pada akhir pelaksanaan program. Program ini dilengkapi dengan system reward bagi penabung terbanyak di akhir sesi sehingga meningkatkan keinginan siswa untuk menabung sampah.4. MonitoringMonitoring dilakukan bersamaan dengan kegiatan menabung setiap minggunya di SD Rowosari. Monitoring akan lebh difokuskan kepada tingkat keinginan siswa untuk menabung, karena pada minggu terakhir pelaksanaan program ini, gerakan gemar menabung sampah diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk merealisasikan visi dan misi SD Rowosari untuk berdedikasi terhadap lingkungan. Di akhir program, selain memberikan uang hasil tabungan siswa dan reward, pelaksana kegiatan juga memberikan grafik tabungan siswa dari minggu ke minggu untuk mendapatkan data keinginan siswa untuk menabung sampah. 5. EvaluasiEvaluasi diadakan pada akhir kegiatan yang akan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat. Evaluasi dilakukan dengan cara pemberian kuesioner akhir dan kesan pesan dari siswa dan warga SD Rowosari terkait dengan program Gerakan Aku Cinta Sampah.Indikator dari evaluasi untuk menilai tingkat perkembangan yang sudah mengikuti workshop ini adalah: a. Mengalami peningkatan pengetahuan tentang Gerakan Aku Cinta Sampah b. Mengalami peningkatan keinginan untuk menabung sampahc. Mampu menerapkan konsep pemilahan sampah dengan benar Setelah peserta mengikuti seluruh tahap pelatihan ini, maka para siswa akan mendapatkan sertifikat dari tim pengabdian masyarakat.

JADWAL KEGIATAN PROGRAMNoKegiatanBulan/Minggu

III III IVV

12341234123412341234

TahapAwal

1Studi Literatur

2Observasi dan Wawancara

3Penyusunan dan Pengajuan Proposal

TahapPelaksanaan

1Penilaian

2Persiapan

3Pelaksanaan

4Monitoring

5Evaluasi

TahapAkhir

1Penyusunan Laporan

2Seminar dan Publikasi

BIAYARekapitulasi Biaya Pelaksanaan ProgramNo.UraianBanyaknyaSatuan (Rp)Jumlah (Rp)

1. Peralatan

1.1Timbangan2 buah100.000200.000

1.2Bolpoin1 pack50.00050.000

1.3Bak sampah Krisbow4 buah300.0001.200.000

1.4Meja & kursi portable 1 set350.000350.000

1.5Trash bag besar (80x100cm) 50 buah5.500275.000

1.6Buku tulis1 pack25.00025.000

1.7Buku tabungan100 buah5.000500.000

1.8Stempel warna2 buah30.00060.000

1.9Label10 pack2.00020.000

1.10Sarung tangan5 pack5.00025.000

1.11Masker5 pack5.00025.000

1.12Tissue10 pack3.00030.000

1.13Sabun cuci tangan5 botol15.00075.000

1.14Lap tangan5 buah5.00025.000

Sub Total2.860.000

2. Non Peralatan

2.1.Pamflet100 lembar5.000500.000

2.2.Stiker cutting10 lembar A425.000250.000

2.3Reward bagi penabungtiap 5 orang100.000500.000

Sub Total1.250.000

3. Biaya Perjalanan Pelaksanaan Program

3.1Transportasi lokal5 orang100.000500.000

Sub Total500.000

4. Kesekretariatan

4.1.Pembuatan proposal1 paket80.00080.000

4.2Penggandaan laporan kemajuan5 buah50.000250.000

4.3Penggandaan laporan akhir5 buah 50.000250.000

4.4Dokumentasi1 paket150.000150.000

Sub Total730.000

Total Biaya5.340.000

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Pedoman Pengelolaan Persampahan Perkantoran dan Pemukiman di Lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum. Kementrian Pekerjaan Umum.Budiasih, Kun Sri. 2010. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik. Makalah Program PPM. Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta.Trihadiningrum, Yulinah. 2010. Perkembangan Paradigma Pengelolaan Sampah Kota Dalam Rangka Pencapaian Millenium Development Goals. Institut Teknologi Surabaya.