geologi

48
SOSIALISASI GEOLOGI UNTUK MAHASISWA TPB ITB Sabtu, 29 November 2008 Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc Chairman Exploration Think Tank Indonesia

Upload: ilman-sormin

Post on 23-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • SOSIALISASI GEOLOGI UNTUK MAHASISWA TPB ITBSabtu, 29 November 2008Dr. Ir. Andang Bachtiar MScChairmanExploration Think Tank Indonesia

  • Konsultan Geologi PerminyakanKomisaris Utama PT Exploration Think Tank IndonesiaKomisaris Utama PT. GDA Daya AyfedhaKomisaris Utama PT. Bachtiar Petro ConsultingKomisaris Utama PT. Andalas PetroleumKetua Presidium Masyarakat Minyak dan Gas Indonesia (MMGI)Ketua Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi IndonesiaDewan Pakar Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas IndonesiaNara Sumber Tetap KLH untuk Masalah Lingkungan Migas dan PertambanganStaff Ahli Migas Provinsi Kalimantan TimurDewan Pembina Kelompok Pendaki Gunung AMC, MalangDosen Luar Biasa Stratigrafi, Sedimentologi, Geologi Migas ITM, Medan

  • GEOLOGI

    ilmu yang mempelajari tentang komponen fisik pembentuk bumi dan sejarah pembentukannya; sehingga dengan pengetahuan tersebut manusia dapat lebih efisien dan efektif dalam:

    mencari dan mengelola sumber-daya kebumian (migas, mineral, air, batubara),memitigasi bencana geologi (gempa, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor), danmerencanakan tata ruang wilayah dengan benar, sertamengatasi permasalahan lingkungan dengan bijaksana.

    Masyarakat Kebumian Indonesia 2005 # DRAFT

    FENOMENA KEBUMIAN SEBAGAI OBJEK ILMU PENGETAHUANPermukaan Tanah/LautAtmosfer (Tentang Udara / Non Geologi)Litosfer (Tentang Bumi / Geologi)Meteorologi KlimatologiCuaca / Iklim (Angin; Curah Hujan)Topan, Badai, TornadoTemperatur Bumi, KekeringanGeofisika Geokimia - PaleontologiPetrologi Mineralogi - StratigrafiGeografiGeodesi

  • jumlah anggota IAGI 3500 per Januari 2008 (jumlah ahli geologi Indonesia aktif +/- 5000) IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)......organisasi non-profit kumpulan para ahli geologi Indonesia yang bekerja di berbagai sektor dan bidang kerja: swasta, pemerintahan, lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, konsultan,.......didirikan 13 april 1960 di Bandung

  • DISTRIBUSI PROFESI ANGGOTA IAGIKonsultan Independent 1%Aparatur Pemerintahan 11%Dunia Pendidikan 12%Lembaga Penelitian15%Migas & Pertambangan 49%Lain-lain12%jumlah anggota IAGI 3500 per Januari 2008 (jumlah ahli geologi Indonesia aktif +/- 5000)

  • IDENTIFIKASI MASALAHPELAYANANINFORMASI GEOLOGITIDAKMEMADAIPEMAHAMAN TENTANGGEOLOGI TIDAK TEPATPENELITIAN LEMAHPENGELOLAANGEOLOGI TIDAKFOKUSTUMPANG TINDIH KEWENANGAN ABT

    BESARNYA KORBANBENCANA ALAMGEOLOGI

    PEMANFAATANAIR TIDAKTERKONTROLCAGAR ALAMGEOLOGIRUSAKTATA RUANGTIDAK BERDASARGEOLOGI Setjen DESDM 2005OPTIMALISASI POTENSI SUMBER DAYA MINERALKELEMBAGAAN GEOLOGI NASIONAL

  • PEMETAAN GEOLOGI INDONESIA BELUM SELESAISOSIALISASI GEOLOGI KURANG LUASHUBUNGAN PERGURUAN TINGGI INDUSTRI PEMERINTAH KURANG SIPSTRATEGI KONSERVASI SUMBERDAYA KEBUMIAN MASIH KONVENSIONALPEMAHAMAN YANG PESIMISTIK TENTANG EKSPLORASI SUMBERDAYA KEBUMIAN INDONESIAIssue-issue tambahanKELEMBAGAAN GEOLOGI NASIONAL

  • ALUR PIKIR PENGELOLAAN KEGEOLOGIAN NASIONALPENGELOLAANKEGEOLOGIAN NASIONALYANG EFISIEN & EFEKTIF

    Pengembangan Ilmu Geologi Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Geologi

    Tata Ruang berbasis Geologi

    Konservasi Lingkungan Geologi

    Mitigasi Bencana Geologi

    Optimalisasi penyebarluasan informasi GeologiLEMAHNYA KOORDINASI &SINERGI KEGIATAN ORGANISASIDI BIDANG GEOLOGIBELUM MEMADAINYA REGULASI YANG BERKAITAN DENGANAPLIKASI GEOLOGIKURANGNYA PEMAHAMAN MASYARAKATTENTANG BENCANA GEOLOGI KURANGNYA PEMANFAATANDATA GEOLOGISUMBER DAYAGEOLOGI(GEO-RESOURCES)KEBENCANAANGEOLOGI(GEO-HAZARDS)

    GEOLOGI LINGKUNGAN(GEO-ENVIRONMENT)ILMUGEOLOGI(GEO-SCIENCE)KELEMBAGAAN GEOLOGI NASIONAL

  • Usaha Mineral(DESDM/Pemda)RUTR(Pemda)Mitigasi(Pemda)Geo Resources

    Geo Environment

    Geo HazardsGEO - SCIENCEGEO-RESOURCESGEO-ENVIRONMENTGEO-HAZARDGEOLOGYREKOMENDASIUTK REGULATORNon-RegulasiRegulasiPengem-banganPengem-bangPELAKUKEGIATANPenelitianPenelitiRegulasiRegulatorKedaratan dan KelautanRekomendasi Setjen DESDM 2005PemetaanTematikJASA GEOLOGIUTK MASYARAKATPemetaanDasarKELEMBAGAAN GEOLOGI NASIONAL

  • II. Mitigasi dan Potensi Bencana Geologi IndonesiaBangsa Indonesia hidup di daerah rawan bencana==Sikap dan cara hidup HARUS BERUBAH

    Bencana Geologi seperti kematian (PASTI), masalah utama bukan sekedar PREDIKSI, tapi bagaimana menghadapinya / mempersiapkannya. == hilangkan pola pikir ADHOC

  • Mitigasi dan Potensi Bencana Geologi IndonesiaKajian Resiko

  • BENCANA GEOLOGIGEMPA BUMITSUNAMILETUSAN GUNUNG APILONGSOR(BANJIR)

  • The Rings of FireSEISMISITAS DI INDONESIA, 1990 - 2000

  • T S U N A M I12 tahun TerakhirSource: Scientific American, May 1999

  • Tinjauan Geologi atas Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan)

    Tata ruang / Wilayah berbasis geologiPotensi Geologi Batas Wilayah Indonesia dan Landas Kontinen

  • Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan)

    KONFLIK kepentingan antar sektor MENURUNKAN NILAI MANFAAT dan MEMPERKECIL KEMUNGKINAN PENEMUAN SUMBERDAYA BARU mineral dan BATUBARA Indonesia.

    Potensi Mineral Indonesia MASIH BANYAK (RESOURCESNYA)

  • Coal000 t5,400,000CopperM lb89,000Gold000 oz131,000NickelM lb12,362Tin000 t1,400Silvert14000BauxiteM t30IronM t12.5Source: Digdowirogo et al, 1999

    Chart2

    89000131000123621400140003012.5

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Silver t

    Bauxite M t

    Iron M t

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    Min Prod

    Mineral Production - Indonesia

    1994199519961997199819992000200120022003

    Coal000 t32,59341,31650,34654,82261,93173,77777,04092,540103,372114,491

    CopperM lb7109781,1191,1671,4271,6902,1572,2582,4972,165

    Gold000 oz1,2561,7412,3262,5593,6413,9293,8024,8564,3264,389

    NickelM lb1131231089396120141161151174

    Tin000 t44454953545047546765

    Source: PWC, 2005

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    Coal000 t5,400,000

    CopperM lb89,000

    Gold000 oz131,000

    NickelM lb12,362

    Tin000 t1,400

    Silvert14000

    BauxiteM t30

    IronM t12.5

    Source: Digdowirogo et al, 1999

    Min Prod

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Tahun

    Mineral Production - Indonesia

    Sheet2

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Silver t

    Bauxite M t

    Iron M t

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    CoalB t17

    CopperM t40.3

    Goldt4054

    NickelM t5.6

    Tint1.4

    Silvert14000

    BauxiteM t30

    IronM t12.5

    00000000

    Coal B t

    Copper M t

    Gold t

    Nickel M t

    Tin t

    Silver t

    Bauxite M t

    Iron M t

    Mineral Resources-Indonesia (Status in 199)

    Chart1

    710125611344

    978174112345

    1119232610849

    116725599353

    142736419654

    1690392912050

    2157380214147

    2258485616154

    2497432615167

    2165438917465

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Tahun

    Mineral Production - Indonesia

    Min Prod

    Mineral Production - Indonesia

    1994199519961997199819992000200120022003

    Coal000 t32,59341,31650,34654,82261,93173,77777,04092,540103,372114,491

    CopperM lb7109781,1191,1671,4271,6902,1572,2582,4972,165

    Gold000 oz1,2561,7412,3262,5593,6413,9293,8024,8564,3264,389

    NickelM lb1131231089396120141161151174

    Tin000 t44454953545047546765

    Source: PWC, 2005

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    Coal000 t5,400,000

    CopperM lb89,000

    Gold000 oz131,000

    NickelM lb12,362

    Tin000 t1,400

    Silvert14000

    BauxiteM t30

    IronM t12.5

    Source: Digdowirogo et al, 1999

    Min Prod

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Tahun

    Mineral Production - Indonesia

    Sheet2

    Copper M lb

    Gold 000 oz

    Nickel M lb

    Tin 000 t

    Silver t

    Bauxite M t

    Iron M t

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    Mineral Resources - Indonesia (Status in 1999)

    CoalB t17

    CopperM t40.3

    Goldt4054

    NickelM t5.6

    Tint1.4

    Silvert14000

    BauxiteM t30

    IronM t12.5

    00000000

    Coal B t

    Copper M t

    Gold t

    Nickel M t

    Tin t

    Silver t

    Bauxite M t

    Iron M t

    Mineral Resources-Indonesia (Status in 199)

  • Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan)

    Dalam 7 tahun terakhir tidak ada penambahan Sumberdaya Mineral dan batubara.

    Dalam 7 tahun terakhir Produksi Mineral dan Batubara terus meningkat

    Eksplorasi baru sumberdaya mineral & batubara tidak ada

    Sumberdaya mineral & batubara menurun

  • Secara GEOLOGI, kriteria hutan lindung dalam PP 34/2002 dan Undang Undang 41/1999 TIDAK TEPAT, karena tidak memasukkan faktor GEOLOGI didalamnya (Struktur Geologi, Litologi, Stratigrafi dan pengaruhnya terhadap Hydrogeologi daerah hilir dan Mitigasi Bencana)

    Cebakan Mineral Indonesia umumnya berada di daerah perbukitan dan pegunungan (slope>20deg ; ketinggian >2000meter). sampai dengan 65 % dari sumberdaya mineral & batubara Indonesia menurut UU41/1999 dan PP 34/2002 hanya dimungkinkan dengan cara tambang bawah tanah Nilai ekonominya jadi RENDAH.

    Cara penambangan tergantung dari SIFAT dan BENTUK CEBAKAN MINERAL dan BATUBARA adalah untuk kepentingan ekonomi, bukan ditentukan oleh UU/PP.

    TINJAU KEMBALI UU41/1999, khususnya Pasal 38 (4)Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan)

  • KETERDAPATAN BAHAN TAMBANG VERSUS TOPOGRAFI

  • Genesa Deposit Model(vs Topography)

  • PETI (Penambangan Tanpa Ijin, Penjarahan Tanpa Ijin, Penambangan Emas Tanpa Ijin) menurunkan nilai manfaat ekonomik negara dari EMAS, BATUBARA, TIMAH, dan BAHAN GALIAN C, dan MERUSAK LINGKUNGAN TANPA ALAMAT Pemerintah (dan DPR) TIDAK SERIUS / TIDAK MAU menangani PETI Penanggulangan PETI (ILLEGAL MINING) sepatutnya dijadikan program utama pemerintah setara dg PEMBALAKAN LIAR (ILLEGAL LOGGING).

    Belajar dari Kasus-Kasus Pertambangan vs Lingkungan, IAGI mengusulkan Kajian Hydrogeology (yang berkaitan dengan kemungkinan kontaminasi air tanah dan permukaan), harus benar-benar diPELAJARI dan DIJADIKAN DASAR perencanaan pertambangan.Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan)

  • Tata ruang / Wilayah berbasis geologi

    Pengembangan wilayah dan penataan ruang di SELURUH INDONESIA tidak mengindahkan (NEGLECTING) alias mengabaikan kondisi & potensi geologi lokal dan regional. Daerah Gempa vs Peruntukan Wilayah Pembuangan Sampah vs daerah resapan air tanah, Penambangan vs Peruntukan hutan/pemukiman.UU41/1999 merupakan CONTOH pembuatan kebijakan yang mengabaikan kondisi potensi dan kendala geologi.

    ARTINYA Semua peta tataruang yang ada segera DIREVISI sesuai tingkat kepentingan; seperti wilayah yang potensial terkena bencana gempa/tsunami dan gunungapi.

  • Contoh-contoh tata ruang tidak berbasis geologi yang mengakibatkan bencana, kerugian dsb :

    Longsor Bohorok (paleo current stream) Pacet Suramadu Dayeuh Kolot Cipularang Pemukiman sepanjang kali Krasak Banjir Jakarta Penataan jalan di sepanjang kota-kota pantai barat Sumatra/Jawa Selatan, dll Tidak diterapkannya Kode Bangunan/jembatan. dan lain-lain

  • Potensi Geologi Batas Wilayah Indonesia dan Landas Kontinen

    Timor Gap batas 3 negara

    Ambalat - Malaysia

    Batas Wilayah dengan Singapura (pasir laut), dimana sangat mungkin juga mengandung mineral Zircon yang berasal dari pasir hasil pelapukan granit (jalur bangka/belitung/kalbar)

    Konsentrasi penelitian ketebalan sedimen Perlu dilakukan survei seismik untuk memastikan ketebalan.

  • TIMOR SEA AREA TECTONIC FRAMEWORK((((((((((((((((((((((((((((((())))$,,,,-((648957231OLIVER-1JABIRUOIL FIELDCHALLISOIL FIELDSKUAOIL FIELDPETRELGAS FIELDTERNGAS FIELDTANIMBAR ISLAND FLORES ISLAND ALOR ISL. WETAR ISL. K U P A N G D I L IW E S T E R NA U S T R A L I AN O R T H E R NT E R R I T O R YBATHURST ISLAND INDONESIAAUSTRALIA1011ZOC - AZOC - CZOC - B31ASHMOREPLATFORMSAHUL PLATFORMMALITA SUB BASINBONAPARTESUB BASINVULCAN SUB BASINTIMOR TROUGHDARWIN SHELFCALDER GRABENMOYLEPLATFORMLONDONDERRYARCYAMPI SHELFPLOVER SHELFPETRELSUB BASINBROWSE BASINSAHUL SYNCLINE

  • Resources:Vulcan Sub-basin:> 10 BBOE (DOE USA, 1986)Timor Basin (NW of Timor Trough?):2.8 BBO, 110 BCFG (Pertamina PPM, 2000)

    Reserves:Elang-Kakatua-Banyu-Undan: 650 MMBOE

  • Selat Malaka = Kunci Ekonomi DuniaAsset Geopolitik yang Strategis > 30% crude tanker dunia > 50% lng dunia > 40 % kapal dunia

  • TIGA POTENSI KLAIM untuk Indonesia Outer Continental Shelf (IOCS)

  • Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

    Minyak Bumi Indonesia MASIH BANYAK= masih ada 11,319 Milyar Barrel sumberdaya yang belum disentuh (lebih dari 2x lipat cadangan yang ada sekarang)= PETA SUMBERDAYA MIGAS INDONESIA 2002 (IAGI-HAGI-Pertamina)

    Jumlah dan Status Cekungan MIGAS tidak pernah berubah sejak 20 tahun yang lalu == Usaha eksplorasi MINIMAL, terutama di Cekungan-Cekungan selain yang sudah diproduksikan

    Konsep Siklus Eksplorasi MIGAS Indonesia== Siklus 1 masih banyak yang tertinggal dan belum dikembangkan Siklus 2 baru mulai di beberapa Cekungan besar Siklus 3 belum tersentuh (hanya di SumSel)

  • 186.37142.825,362.45711.811,175.69249.19308.301,243.66139.91Aceh (NAD)CentralSumateraSouthSumateraIrian Jaya (Papua)

    CADANGAN MINYAK (MILIAR BAREL)

    NatunaEast JavaCADANGAN MINYAK INDONESIAEast KalimantanNorth SumateraWest Java7.47MalukuTERBUKTI = 4,721.85 MILIAR BARELPOTENSIAL = 5,024.59 MILIAR BARELTOTAL = 9,746.44 MILIAR BAREL116.87

    South Sulawesi 10,20HIPOTETIK = 6,691 MILIAR BARELSPEKULATIF = 4,628 MILIAR BARELTOTAL = 11,319 MILIAR BAREL

  • 50-5INDONESIA HYDROCARBON BASINS (60)Status sejak 1985 hanya sedikit berubah

  • Siklus-1Siklus-2Siklus-3

  • Siklus eksplorasi migas Indonesia (I)Siklus Pertama: minyak target dangkal,penemuan gas ditinggalkan,konsep dan teknologi sederhana,lokasi on-shore,reservoir batuan klastik,struktur-struktur Pliosen-Pleistocene,endapan inversi/post-inversi.

  • Siklus eksplorasi migas Indonesia (I)

  • Siklus eksplorasi migas Indonesia (II)Siklus Kedua:minyak target kedalaman menengah,gas dengan cadangan besar mulai dikelola,konsep dan teknologi lebih maju,lokasi on-shore dan off-shore,reservoir batuan karbonat maupun klastik,struktur-struktur Miocene,endapan-endapan post-rift.

  • Siklus eksplorasi migas Indonesia (III)Siklus Ketiga:minyak dan gas target dalam,gas dengan cadangan menengah mulai dikelola,konsep dan teknologi mutakhir,lokasi on-shore, off-shore, dan laut dalam,reservoir batuan dasar (basement), karbonat, maupun klastik, struktur-struktur Paleogene,endapan-endapan synrift dan pre-rift.

  • Pertamina mewarisi hampir sebagian besar lapangan-lapangan tua yang ditemukan pada akhir abad 19 dan awal abad 20 di Indonesia, yang pada umumnya merupakan hasil eksplorasi siklus pertama.

  • Tantangan besar eksplorasionis Pertamina untuk melengkapi siklus eksplorasi di berbagai daerah konsesinya di seluruh Indonesia telah dijawab dengan penemuan-penemuan di Cekungan Sumatera Selatan (sampai ke siklus 2 dan 3), Cekungan Jawa Barat bagian Utara (sampai ke siklus 2), dan di Cekungan Jawa Timur (sampai siklus 2).

  • Kelanjutan dari usaha eksplorasi tersebut perlu ditunjang dengan pemahaman yang mendalam tentang masih banyaknya tersisa cadangan-cadangan di berbagai daerah konsesi Pertamina, karena belum lengkapnya siklus eksplorasinya.

  • Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

    Contoh2 trobosan untuk menambah cadangan migas dan meningkatkan nilai manfaatnya bagi bangsa Indonesia: Insentif eksplorasi dalam bidang MIGAS. SPEC SURVEY, dsb Membuka peluang untuk kerjasama RISET cekungan-cekungan migas yang belum dieksplorasi dan diproduksikan (75% dari keseluruhan jumlah cekungan di Indonesia) Pengelolaan migas oleh sumberdaya profesional Indonesia Cepu

  • Untuk setiap barrel minyak yang diproduksi, harus didapatkan 1 barrel minyak pengganti dalam eksplorasi.

    Konservasi bukan hanya berarti melestarikan tanpa boleh menganggu-gugat / mengutak-atik, tapi bisa juga berarti eksploitasi / produksi bersyarat.

    Syaratnya adalah: kita harus terus menerus berusaha mencari ganti dari sejumlah minyak bumi yang telah kita eksploitasi / produksi

    Dengan demikian maka secara konseptual, minyak bumi (baca: enerji) tidak akan pernah habis-habisnya. Itulah konservasi.KONSERVASI CADANGAN MIGASParadigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

  • Mengapa harus konservasi dan siapa yang peduli?

    Konservasi adalah kebutuhan mutlak spesies manusia untuk bisa bertahan hidup (survive), baik secara individual maupun komunal, untuk masa sekarang maupun masa datang (anak-cucu-cicit dsbnya).

    Terkandung dalam pengertiannya adalah: mengawetkan dengan cara menjaga, melindungi, dan memelihara.

    Mengawetkan minyak bumi (enerji) bukan berarti tidak memakainya,tapi lebih pada

    menjaga kelangsungan keberadaannya dengan terus menerus menemukan sumbernya.KONSERVASI CADANGAN MIGASParadigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

  • Perusahaan-perusahaan minyak besar dunia maupun independent yang beroperasi di Indonesia pada umumnya menerapkan falsafah konservasi dalam kerangka acuan bisnis.

    Konservasi dalam pengertian bisnis tersebut bisa berarti menjaga kelangsungan keuntungan perusahaan, bahkan kalau perlu dengan mengabaikan prinsip pengawetan (konservasi) enerji itu sendiri.

    Pada perusahaan dengan visi yang lebih idealis, konservasi minyak bumi (enerji) dilakukan dalam skala global. Bisa saja mereka memfokuskan penemuan minyak bumi di negara lain, tapi di Indonesia mereka hanya berkonsentrasi pada eksploitasi.

    Jadi yang paling berkepentingan untuk peduli pada konservasi minyak bumi di Indonesia adalah bangsa Indonesia, rakyat Indonesia, ===== BPMIGAS atau PERTAMINA. KONSERVASI CADANGAN MIGASParadigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

  • Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia

    Daerah yang matang (mature) dari segi eksplorasi/eksploitasi kemungkinan masih mengandung potensi mineral dan batubara yang besar, tetapi eksplorasinya makin sulit.. Diperlukan Konsep & Model & Teknik Eksplorasi yang berhubungan langsung dengan COST yang lebih tinggi PERLU INSENTIF KHUSUS untuk mengeksplorasinya

  • SEMBUNYIKAN NARKOBA