gambaran kata al-‘az|a>b dalam al-qur’an …digilib.uin-suka.ac.id/11736/1/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
GAMBARAN KATA AL-‘AZ|A>B DALAM AL-QUR’AN
DALAM KITAB AL-KASYSYA>F ‘AN H}AQA>IQ AL-TANZI>L
WA ‘UYU>>N AL-AQA>WI>L FI WUJU>>>H AL-TA’WI>L
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakutas Usuluddin, Studi Agama, dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu
al-Qur’an dan Tafsir
Oleh:
Nur Izzah
09532038
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USULUDIN, STUDI AGAMA, DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
iii
Dosen Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
==========================
NOTA DINAS
Hal : Skripsi Sdri. Nur Izzah
Lamp. : 4 eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan KalijagaYogyakarta
di Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya terhadap skripsi Saudara:
Nama : Nur Izzah
NIM : 09532038
Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Semester : IX
Judul Skripsi : GAMBARAN KATA AL-‘AZ|A>B DALAM AL-QUR’AN DALAM
TAFSIR AL-KASYSYA>F ‘AN H}AQA>IQ AL-TANZI>L WA ‘UYU>N AL-AQA>WIL FI> WUJU>H AL-TA’WI>L
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,
Jurusan/Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Theologi
Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 04 Februari 2014
Pembimbing
Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag
NIP. 19590515 199001 1 002
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/RO
iv
v
MOTTO:
‚Sebaik –baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an
dan menganjarkanya"
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
Allah SWT dan kekasihku, pelipur lara, sumber dari segala akhlaq yang luhur, yang
membimbing para wanita penghulu surga ‚ Sayyidatina Khadijah, Sayyidatina Fatimah,
Sayyidatina Aisyah, Yaitu Habibanaa Muhammad saw
Aba Nur Ali ‚Allahumma Yarhamhu, wa Yu’li darajaatih fi>l Jannah‛ dan Ibu tercinta
Latifah, dengan cinta dan kasih sayang, pengorbanan mereka yang telah mendidikku
dengan baik, mengenalkanku kepada Allah dan mengajarkanku cinta kepada Rasu>lullah.
Untuk Guru-guru, keluarga, dan sahabatku,
Almamamaterku :
Pon-Pes Ali Maksum, Krapyak,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif ……. tidak dilambangkan أ
Ba>’ B Be ب
Ta>’ T Te ت
S|a>’ s\ es titik atas ث
Ji>m J Je ج
H{a>’ h} ha titik bawah ح
Kha>’ Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Z|al z\ zet titik atas ذ
Ra>’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Si>n S Es س
Syi>n Sy es dan ye ش
S{a>d s} es titik bawah ص
D{a>d d} de titik bawah ض
T{a>’ t} te titik bawah ط
viii
Z}a>’ z} zet titik bawah ظ
Ayn …‘… koma terbalik diatas‘ ع
Gayn g Ge غ
Fa>’ f Ef ف
Qa>f q Qi ق
Ka>f k Ka ك
La>m l El ل
Mi>m m Em م
Nu>n n En ن
Waw w We و
Ha>’ h Ha ه
Hamzah …’… Apostrof ء
Ya>’ y Ye ي
II. Konsonan rangkap karena tasydi>d ditulis rangkap:
ditulis muta‘aqqidi>n
ditulis ‘iddah
III. Ta>’ marbu>t}ah di akhir kata
1. Bila dimatikan, ditulis h:
ditulis hibah
ditulis jizyah
ix
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki
lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
ditulis ni’matullah
ditulis zaka>tul-fit}ri
IV. Vokal pendek
ditulis a contoh ditulis d}araba (fathah) ــ
ditulis i contoh ditulis fahima (kasrah) ــ
ditulis u contoh ditulis kutiba (dammah) ــ
V. Vokal panjang:
1. Fathah+alif ditulis a> (garis di atas)
ditulis ja>hiliyyah
2. Fathah+alif maqs}u>r, ditulis a> (garis di atas)
ditulis yas‘a>
3. Kasrah+ya>’ mati, ditulis i> (garis di atas)
ditulis maji>d
4. Dammah+wau mati, ditulis u> (garis di atas)
ditulis furu>d
VI. Vokal rangkap:
1. Fathah+ya>’ mati, ditulis ai
ditulis bainakum
2. Fathah+wau mati, ditulis au
ditulis qaul
x
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof
ditulis a’antum
ditulis u‘iddat
ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang Alif+La>m
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ditulis al-Qur’a>n
ditulis al-qiya>s
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyah
ditulis al-Syams
ditulis al-sama>’
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya
ditulis z\awi> al-furu>d}
ditulis ahl al-sunnah
xi
ABSTRAK
Al-Qur’an berisikan pengetahuan yang kebenaranya mutlaq. Selain
berisikan tentang pengetahuan tentang duniawi al-Qur’an juga menjelaskan hal-
hal yang bersifat ukhrawi. Al-‘az|a>b merupakan peringatan dan ancaman yang
tegas bagi siapa saja yang melanggar larangan Allah. Setiap orang yang mengaku
beriman wajib baginya merenungi dan menanamkan di pemikiran mereka
kengerian, kepedihan, dan kedahsyatan al-‘az |a>b, agar mereka tidak mengacuhkan
kehidupan kekal yang dijanjikan Allah. Pengetahuan dan gambaran al-‘az |a>b
sangat penting bagi seseorang, agar dia dapat mengetahui secara jelas
kedahsyatan al-‘az |a>b Allah. Pilihan terhadap tafsir al-Kasysya>f ‘An H}aqa>iq al-Tanzi>l wa ‘Uyu>>n Al-Aqa>wi>l karya az-Zamakhsyari yang didalamnya terdapat
penafsiran gambaran al-‘az |a>b, diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagai
mana gambaran al-‘az|a>b. Sehingga perlu dilihat lebih lanjut bagaimana definisi
al-‘az|a>b didalam tafsir al-Kasysya>f ‘An H}aqa>iq al-Tanzi>l Wa ‘Uyu>>n Al-Aqa>wi>l karya az-Zamakhsyari serta penafsiran terhadap gambaran ragam al-‘az|a>b dalam
al-Qur’an. Pengetahuan yang diberikan az-Zamakhsyari dapat dijadikan
perenungan terhadap ancaman Allah lebih dalam lagi.
Kajian ini menggunakan metode tematik al-Farmawi dengan analisis
kebahasaan sebagai alat untuk mengulas bagaimana definisi al-‘az |a>b didalam
tafsir al-Kasysya>f ‘An H}aqa>iq al-Tanzi>l Wa ‘Uyu>>n Al-Aqa>wi>l karya az-
Zamakhsyari serta penafsiran terhadap gambaran ragam al-‘az|a>b dalam al-
Qur’an. Melalui pendekatan deskriptif-analitis, hasil ulasan ini akan disajikan
dengan penjelasan yang ringkas. Pemaparan hasil analisa ini juga disusun secara
sistematis.
Dari kajian ini terungkap bahwa al-‘az |a>b menurut az-Zamakhsyari adalah
segala kesusahan, kepedihan, dan siksaan yang diberikan pada orang yang
melanggar larangan Allah. Tujuan al-‘az|ab adalah sebagai ancaman, peringatan
dan rambu-rambu bagi orang yang beriman agar tidak terjatuh pada murka Allah.
Al-‘az |a>b ditimpakan dengan berbagai macam siksaan yang pedih, dahsyat,
menakutkan dan lain sebagainya. Fungsi al-‘az |a>b sebagai tazkiyah, untuk
membersihkan hamba yang beriman dari kotoran-kotoran dosa agar dapat
bertemu dengan Allah yang maha suci dalam keadaan bersih. Penafsiran
gambaran al-‘az|a>b menunjukan bahwa al-‘az\a>b ditimpakan kepada siapa saja
yang melanggar sesuai dengan kadar pelanggarannya. Ada ragam al-‘az \ab yang
khusus diberikan pada muslim yang melakukan dosa, kafir, dan ada yang dapat
menimpa muslim dan kafir. Ada ragam al-‘az\ab yang ditimpakan didunia,
diakhirat, dan ada juga yang ditimpakan didunia dan akhirat.
xii
KATA PENGANTAR
ر من ببهلل نعذ نستغفره، نستعينو نحمده للو الحمد إن اهلل ييد من أعمبلنب، سيئبت من أنفسنب شر
عبده محمدا أن أشيد لو شريك ال حده اهلل إال إلو ال أن أشيد .لو ىبدي فال يضلل من لو مضل فال
لو لنب نبينب على سلم صل الليم .رس من أصحببو آلو على سلم عليو هلل ا صلى محمد رس
م إلى بإحسبن تبعيم بعد؛ أمب الدين، ي
Berkat rahmat dan pertolongan Allah swt. peneliti akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul: GAMBARAN KATA AL-‘AZ|A>B DALAM AL-QUR’AN
DALAM TAFSIR AL-KASYSYA>F ‘AN HAQA>IQ AL-TANZIL WA ‘UYU>N AL-
AQA>WI>L FI WUJU>H AL-TA’WI>L) Meskipun demikian, semaksimal usaha manusia
tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan kelemahan, karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Oleh karenanya, saran dan kritik membangun dari berbagai
pihak senantiasa peneliti harapkan.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’arie selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Syaifan Nur, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan
Pemikiran Islam
3. Dr. Phil Sahiron Syamsudin dan Afdawaiza, M.Ag, selaku Ketua dan Sekretaris
Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), yang dulunya bernama Tafsir Hadis.
xiii
Semoga kepemimpinan bapak dapat membawa angin perubahan di lingkungan
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.
4. Dr. Abdul Mustaqim, M.A selaku Pembimbing Akademik yang berkenan
meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan keluh-kesah
penulis selama masa perkuliahan.
5. Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M. Ag selaku pembimbing skripsi yang telah
bersedia dengan penuh ketelitian dan ketelatenan membaca skripsi penulis, dan
dengan penuh kesabaran menegur dan memperbaiki berbagai kesalahan dan
kealpaan.
6. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan
studi di bangku perkuliahan dengan beasiswa, serta seluruh pengelola PBSB UIN
Sunan Kalijaga yang telah membina dan mengawasi penulis selama ini.
7. Aba’ku H. Nur Ali dan Ibunda, Hj. Latifah HM yang tidak pernah berhenti untuk
bangkit dalam membimbing jiwa dan raga penulis dengan ketulusan doa dan
pengorbanan beliau kepada penulis.
8. Gurunda, Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali, yang tidak pernah lelah membimbing penulis
dalam membacakan kalam-Nya, mengajarkan kedisiplinan, kemandirian yang tak
kunjung lelah memotivasi santrinya untuk selalu melakukan yang terbaik demi orang
tua yang tercinta. Juga bu Guruku, Bu Guru Rabi’ah al-Adawiyah, Ibu Nyai HJ.
Munawwaroh, Bu Guru Hindun, Bu Guru Hilyatus Sa’adah, Ibu Ummi ‘Azizah
9. Keluarga besar Pon-Pes Ali Maksum,komp. Hindun, adik2 yang tidak bosannya aku
‚seneni‛ Terima kasih telah mengajarkan penulis ilmu-ilmu yang insya Allah
xiv
barakah, spesial anak kamarku fia, fika, Uul, Santi, Rina, Een dan teman-teman
semuanya.
10. Keluarga NINERS (Yuyun, Bejo, Nikmah, Ika, Nunung, Mony, Ita, Faick, Lala, Lek
Nis, Yaya, Azmil, Mila, Atul, Iin, Lila, Kusminah, kakanda Hasyim, Yafik, Aswar,
David, Azzam, Iyash, Amy, Ipin, Lubab, Said, Asep, Faza, Mughzi, Trisna, Alul,
Anis, Atho’, Zuhdi, Rizky, Ali, Huleim, Adib, Tantan, Azhar, Ihya’, Najib, Aji,
Sukri, Munir Snape, Syauqi, Didik, Khalil, Ucup, , Maghfur). Terimakasih atas
kebersamaannya dan persaudaraannya.
11. Teman-teman mahasantri CSS MORA, khususnya CSS MORA UIN Sunan
Kalijaga, terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya bersama penulis.
12. Temanku, teman bertengkar, teman diskusi, teman curhat, teman support, teman
hati, dan insya Allah teman bersanding di kursi pelaminan, nanti. Amiin
13. Semua pihak yang tanpa disadari telah membantu penulis, tangan, mata , kaki,
semua anggota tubuh yang dengan rajin kerja sama garap skripsiku, Jaza>kumulla>h
ah}san al-jaza>’. Akhir kata, semoga karya ini dapat bermanfaat. Amin.
Yogyakarta, 04 Februari 2014
Penulis
Nur Izzah
NIM. 09532038
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN…………………………………………………….. ....... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..... ..iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...............................................................................vii
ABSTRAK .................................................................................................................xi
KATA PENGANTAR ...............................................................................................xii
DAFTAR ISI .............................................................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................7
D. Telaah Pustaka .............................................................................................8
E. Metode Penelitian ........................................................................................10
F. Sistematika Pembahasan ..............................................................................11
BAB II : Al-ZAMAKHSYARI DAN TAFSIR AL-KASYSYA>F
A. Latar Belakang Kehidupan az-Zamakhsyari Dan Intelektual Az-
Zamakhsyari .................................................................................................13
B. Tentang Tafsir al-Kasysya>f
1. Latar Belakang Penulisan ........................................................................15
2. Sumber Penulisan ....................................................................................16
3. Metode Pemaparan ..................................................................................18
4. Karakteristik Kitab ..................................................................................19
5. Keistimewaan Tafsir al-Kasysya>f ...........................................................21
6. Pandangan Ulama terhadap al-Kasysya>f .................................................22
BAB III : KATA AL-‘AZ|A>B DALAM AL-QUR’AN
A. Kata Al-‘Az|a>b dalam al-Qur’an ..............................................................24
B. Ragam Gambaran Kata al-‘Az|a>b dalam al-Qur’an .................................28
xvi
C. Gambaran Kata al-‘Az|a>b dalam al-Qur’an……..………...…………...36
1. Al-‘Az|a>b al-Ali>m.................................................................................36
2. Al-‘Az|a>b al-‘Az}i>m ..............................................................................37
3. Al-‘Az|a>b al-Ba’i>s ................................................................................39
4. Al-‘Az|a>b al-Kabi>r ................................................................................40
5. Al-‘Az|a>b al-Muhi>n ..............................................................................42
6. Al-‘Az|a>b al-Muqi>m .............................................................................44
7. Al-‘Az|a>b al-Syadi>d ..............................................................................45
8. Al-‘Az|a>b al-Gali>z ................................................................................46
9. Al-‘Az\a>b al-Adna> ...............................................................................47
10. Al-‘Az|a>b al-Akbar ...............................................................................48
11. Al-‘Az \ab al-D}i’f ..................................................................................48
12. Al-‘Az|a>b al-Wa>s}ib...............................................................................50
13. Al-‘Az|ab al-Mustaqirr .........................................................................50
14. ‘Az|a>b Gairu Ma’mun ..........................................................................51
15. ‘Az\a>b Gairu Mardu>d............................................................................52
16. Al-‘Az|ab al-Qari>b ...............................................................................53
17. Al-‘Az|ab al-Nukr .................................................................................54
18. Al-‘Az|a>b al-Wa>qi’ ...............................................................................56
19. Sawt} ‘Az|a>b ..........................................................................................57
20. Al-‘Az|a>b al-S}a’ad ................................................................................58
21. Asyadd al-‘Az|a>b ..................................................................................59
22. Su>’u al-‘Az|a>b.......................................................................................59
23. Syadi>d al-‘Az|a>b ...................................................................................61
24. ‘Az|a>b Al-Jah}i>m ...................................................................................61
25. ‘Az|a>b al-A>khiroh .................................................................................62
26. ‘Az|a>b Jahannam ..................................................................................63
27. ‘Az|a>b al-H}ari>q .....................................................................................64
28. ‘Az}a>b al-H}ami>m ..................................................................................66
29. ‘Az|a>b al-Hun .......................................................................................67
30. ‘Az|a>b al-Khizy ....................................................................................67
xvii
31. ‘Az|a>b al- Khuld ...................................................................................68
32. ‘Az\a>b al-Na>r ........................................................................................69
33. ‘Az|a>b al-Sa’i>r ......................................................................................70
34. ‘Az}a>b al-Samu>m .................................................................................71
35. Kalimat al-‘Az|a>b ................................................................................72
BAB IV : RAGAM GAMBARAN KATA AL-‘AZ|A>B DALAM TAFSIR AL-KASYSYA>F
A. Pengertian kata al-‘Az|a>b dalam Tafsir Al-
Kasysya>f....................................................................................................74
B. Penafsiran kata al-‘Az|a>b dalam Tafsir al-
Kasysya>f……...………...............................................................................75
1- Al-‘Az|a>b al-Ali>m ...................................................................................75
2- Al-‘Az|a>b al-‘Az}i>m ................................................................................78
3- Al-‘Az|a>b al-Ba’i>s ...................................................................................79
4- Al-‘Az|a>b al-Kabi>r ..................................................................................80
5- Al-‘Az|a>b al-Muhi>n .................................................................................80
6- Al-‘Az|a>b al-Muqi>m ................................................................................81
7- Al-‘Az|a>b al-Syadi>d ................................................................................82
8- Al-‘Az|a>b al-Gali>z ...................................................................................83
9- Al-‘Az \a>b al-Adna> ..................................................................................84
10. Al-‘Az|a>b al-Akbar ..................................................................................85
11. Al-‘Az \ab al-D}i’f .....................................................................................85
12. Al-‘Az|a>b al-Wa>sib .................................................................................86
13. Al-‘Azab al-Mustaqirr............................................................................87
14. ‘Az|a>b Gairu Ma’mun .............................................................................88
15. ‘Az\a>b Gairu Mardu>d ..............................................................................88
16. Al-‘Az|ab al-Qari>b ..................................................................................88
17. Al-‘Az|ab al-Nukr ...................................................................................89
18. Al-‘Az|a>b al-Wa>qi’..................................................................................89
19. Sawt} ‘Az|a>b .............................................................................................89
20. Al-‘Az|a>b al-S}a’ad ..................................................................................91
21. Asyadd al-‘Az|a>b .....................................................................................91
xviii
22. Su>’u al-‘Az|a>b .........................................................................................92
23. Syadi>d al-‘Az |a>b ......................................................................................93
24. ‘Az|a>b Al-Jah}i>m ......................................................................................94
25. ‘Az}a>b al-A>khirah ....................................................................................94
26. ‘Az|a>b Jahannam .....................................................................................94
27. ‘Az|a>b al-H}ari>q ........................................................................................95
28. ‘Az}a>b al-H}ami>m .....................................................................................96
29. ‘Az|a>b al-Hun ..........................................................................................96
30. ‘Az|a>b al-Khizy .......................................................................................97
31. ‘Az|a>b al- Khuld ......................................................................................98
32. ‘Az\a>b al-Na>r ...........................................................................................98
33. ‘Az|a>b al-Sa’i>r .........................................................................................99
34. ‘Az}a>b al-Samu>m .....................................................................................100
35. Kalimat al-‘Az|a>b ....................................................................................100
C. Klasifikasi Gambaran kata al-‘Az|a>b dalam Tafsir al-Kasysyaf .......................101
1. Klasifikasi Berdasarkan Objek / Sasaran al-‘Az|a>b ................................101
2. Klasifikasi Berdasarkan Waktu Ditimpakannya al-‘Az|a>b ....................102
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................104
B. Saran .................................................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................109
CURRICULUM VITAE ............................................................................................111
LAMPIRAN....................................................................................................... ........112
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah
kepada Nabi dan Rasul terakhir-Nya untuk umat manusia. Al-Qur’an
diturunkan untuk makhluk Allah dengan berbagai fungsi dan tujuan. Dalam
kaitannya dengan perkembangan ilmu dan filsafat manusia, al-Qur’an dapat
mengandung tiga pokok. Pertama, yaitu tujuan akidah, budi pekerti serta
hukum-hukum bagi manusia. Kedua, cara yang menganjurkan manusia untuk
memperhatikan makhluk lainnya, menceritakan peristiwa sejarah,
membangkitkan rasa keingintahuan akan hakikatnya serta janji dan ancaman
baik di dunia maupun di akhirat. Ketiga, adalah pembuktian melalui
ketinggian sastra dan redaksinya, ilmu pengetahuan serta ramalan- ramalan
yang diungkapkannya.1
Ketiga pokok tersebut tentunya dapat diimplementasikan setelah adanya
kegiatan penafsiran. Sedang kebutuhan akan penafsiran itu sendiri tidak
pernah terhenti. Hal tersebut disebabkan oleh sifat redaksinya yang beragam,
yakni ada yang jelas juga ada yang terperinci, ada juga yang samar dan juga
global. Dari pernyataan tersebut bukan berarti ayat-ayat yang jelas tidak
butuh untuk ditafsirkan akan tetapi tetap butuh penafsiran. Oleh karena itu
1 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2007). hlm. 90-92.
2
untuk mendapatkan penafsiran yang komperensif sangat sulit dan tidak hanya
mengandalkan pemahaman satu generasi saja.2
Sebagaimana dijelaskan bahwa cara al-Qur’an dalam mencapai tujuannya,
yaitu diungkapkan salah satunya dengan memaparkan dengan janji dan
ancaman. Janji Allah dijelaskan bagi setiap makhluk-Nya yang mentaati
perintah-Nya atupun yang menentang-Nya. Sedangkan ancaman-Nya
ditujukan bagi yang melanggar ketentuan-Nya.
Kedua hal tersebut tentunya berkaitan dengan hukum-hukum yang
difirmankan Allah dalam al-Qur’an. Dari konsekwensi hukum-hukum tersebut
Allah menjanjikan akan balasan yang setimpal baik itu balasan bagi perbuatan
baik atau buruk. Seperti dijelaskan Allah dalam Q.S Al-Zalzalah:7-8
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. Dalam al-Qur’an disebutkan berbagai macam gambaran al-‘az|a>b baik bagi
umat terdahulu maupun umat Nabi Muhammad, baik di dunia maupun di
akhirat. Al-Qur’an banyak menggunakan kata al-‘az|ab dalam ayat-ayat yang
membicarakan tentang balasan Allah bagi makhluk-makhluk yang menentang-
Nya. Kata tersebut juga terdapat dalam al-Qur’an dengan berbagai macam
gambarannya.
2 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an. hlm. 22.
3
Dalam al-Qur’an terdapat keanekaragaman kata-kata yang jika dilihat
sepintas sama, padahal mempunyai makna yang berbeda satu sama lain. Para
pakar sastra Arab sepakat bahwa semenjak lahirnya agama Islam, al-Qur’an
menjadi satu-satunya teks bahasa Arab yang paling tinggi nilai sastranya, baik
secara tekstual maupun kontekstual. Sastra al-Qur’an tidak saja unggul dalam
metode deskripsinya, tetapi juga meliputi semua aspek sastra yang ada,
sampai pada sisi yang paling pelik, yaitu dalam hal diksi atau pemilihan kata.3
Keunggulan tersebut menempatkan al-Qur’an sebagai kiblat
kesempurnaan bahasa Arab. Ini telah banyak dibuktikan oleh pelbagai kajian
yang bersifat teksual maupun kontekstual. Terhadap al-Qur’an. Selain gaya
bahasanya luar biasa, al-Qur’an juga mampu mengeksploitasi kekayaan
khazanah bahasa Arab yang tak pernah terlintas dalam benak sastrawan Arab
zaman itu. Ia lahir dari rahim khazanah bahasa Arab sebagai mukjizat.
Kehadirannya membuat bahasa Arab menemukan jati dirinya sebagai bahasa
yang paling kaya kata dan makna.4
Menurut Imam as-Suyuthi, kehebatan teks-teks al-Qur’an telah
menjadikan dirinya sebagai ladang-ladang yang subur. Ia laksana ‚kebun
teks‛. Di dalamnya terdapat untaian untaian wacana dan kesimpulan yang
selalu terkait dan berkesinambungan sejak dahulu hingga kini.5
Tidak terkecuali ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang kata al-
‘az|a>b. Dalam banyak surat disebutkan berbagai gambaran kata al-‘az|a>b
3 Sulaiman al-T}arawanah, Rahasia Pilihan Kata dalam Al-Qur’an, terj. Agus Faisal
Kariem dan Anis Maftukhin, ‘Abdullah (Jakarta: Qisthi Press:2004), hlm. ix. 4 Sulaiman al-T}arawanah, Rahasia Pilihan Kata dalam Al-Qur’an. hlm. ix.
5 Sulaiman al-T}arawanah, Rahasia Pilihan Kata dalam Al-Qur’an. hlm. ix.
4
dengan kesesuaiannya dengan konteks ayatnya. Misal saja kesesuaian pada
artikulasi beberapa ayat, lalu pada beberapa ayat yang beruntut dan lain-lain.
Satu huruf dalam al-Qur’an dapat melahirkan keserasian bunyi dalam
sebuah kata, kumpulan kata akan membentuk keserasian dalam sebuah
kalimat, dan kumpulan kalimat akan akan merangkai keserasian irama dalam
ayat. Sebagaimana dikatakan Abu Sulaiman Ahmad bin Muhammad,
keindahan susunan lafaz dan ketepatan maknanya menunjukkan bahwa al-
Qur’an adalah mukjizat yang tidak akan tertandingi selamanya.6
Dengan keberagaman tersebut muncul permasalahan, mengapa dalam al-
Qur’an kata-kata al-‘az|a>b digambarkan dengan berbagai bentuk, apa saja
penyebabnya, bagaimana perbedaan dan persamaan satu sama lain mulai dari
subjeknya, kapan, di mana, dan bagaimananya. Padahal sebagaimana
difahami bahwa pada dasarnya al-‘az|a>b adalah sesuatu yang buruk yang
tentunya tidak diinginkan oleh makhluk-Nya. Dan apabila gambaran tersebut
ditukar posisinya tentu akan merusak makna yang ada. Dari sini dapat
dipahami bahwa setiap kata yang diungkap dalam al-Qur’an memiliki karakter
makna sesuai dengan konteks pembicaraan. Sebagaimana contoh dalam Q.S
176: 178
6 Ahmad Muzakki, Stilistika al-Qur’an: Gaya Bahasa al-Qur’an dalam Konteks
Komunikasi, ( Malang: UIN Malang Press, 2009).
5
Artinya: (176). Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir, Sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudarat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) (kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. (177). Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. (178). dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
Pada tiga ayat di atas dapat dilihat tiga macam gambaran azab yang
berbeda satu sama lain. Pada ayat pertama menggunakan kata al-‘az|a>b al-
‘az }i>m (azab yang besar). Kata yang kedua menggunakan kata al-‘az|a>b al-ali>m
(azab yang pedih) . Pada ayat ketiga menggunakan kata al-‘az|a>b al-muhi>n
(azab yang menghinakan). Pada ayat pertama disebutkan bahwa azab yang
besar disediakan bagi orang-orang yang bersegera menjadi kafir. Pada ayat
kedua diperuntukkan bagi orang yang menukar imannya dengan kekafiran.
Dan pada ayat ketiga diperuntukkan bagi orang-orang kafir yang menganggap
pemberian tangguh Allah adalah lebih baik bagi mereka.
Dari tiga ayat di atas dapat diketahui bahwa orang-orang yang ditimpa
azab secara umum adalah orang-orang kafir, akan tetapi dalam masing-masing
ayat Allah menyebutkan hal yang lebih spesifik lagi dari orang-orang tersebut.
6
Perbedaan masing-masing tersebut mungkin disesuaikan dengan suatu hal
atau qarinah pada masing-masing ayat tersebut.
Dalam literatur tafsir klasik, pembahasan tentang al-‘az|a>b mayoritas
dijelaskan secara tahlili di mana pembahasan tentang al-‘az|a>b hanya
dikorelasikan dengan penjelasan ayat-ayat tersebut. Terkadang memang
ditemukan penafsiran yang lebih rinci tentang azab, akan tetapi biasanya hal
tersebut ditemukan pada beberapa ayat yang berurutan yang terdapat kata al-
‘az |a>b di dalamnya.
Aspek pertama dalam menafsirkan al-Qur’an adalah dengan mengulas sisi
kebahasaannya. Jika aspek kebahasaan tersebut lemah, maka akan berimbas
pada penafsiran yang kurang tepat. Tinjauan kemukjizatan al-Qur’an dari segi
kebahasaan sudah muncul sejak diturunkannya al-Qur’an, hingga waktu ke
waktu berkembang pula penafsiran yang coraknya beragam dengan segala
keahlian mufassirnya.
Salah satu kitab tafsir tahlili yang terkenal corak kebahasaannya adalah
tafsir al-Kasysya>f karya az-Zamakhsyari. Az-Zamakhsyari dengan
keahliannya dalam bidang bahasa dan juga kemu’tazilahannya, sangat
masyhur dengan pemikiran-pemikiran rasionalnya.
Seperti diketahui keahlian seorang mufassir dalam bidang tertentu akan
berimbas pada bentuk penafsirannya. Dalam al-Kasysya>f sendiri, terlihat
bagaimana eksistensi beliau sebagai seorang mu’tazilah dan ahli bahasa dalam
menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, misal dalam bidang qiro’at dan metafisik.
7
Berdasarkan penjelasan di atas penulis merasa perlu adanya penelitian
lebih dalam tentang gambaran kata al-‘az|a>b dalam al-kasysya>f agar
mendapatkan penjelasan lebih luas dan terperinci tentang gambaran al-‘az|a>b
tersebut. Selain itu penulis merasa perlu mengulas rasionalitas az-
Zamakhsyari seperti dalam tema azab kali ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
muncullah beberapa persoalan yang penting untuk dikaji lebih lanjut:
1. Apa yang dimaksud dengan kata al-‘az|a>b dalam al-Qur’an dalam tafsir al-
Kasysya>f?
2. Bagaimana Penafsiran az-Zamakhsyari atas gambaran ragam al-‘az|a>b
dalam al-Qur’an dalam tafsir al-Kasysya>f?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian adalah tindak lanjut terhadap masalah yang
diidentifikan. Sedangkan kegunaan adalah kemanfaatan penelitian bagi
pengembangan suatu ilmu dan bagi kepentingan praktis.7 Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memahami kata al-‘az|a>b dalam al-Qur’an serta macam-macam
gambarannya
2. Mengetahui kategorisasi ragam gambaran al-‘az|a>b dalam al-Qur’an
7 M. Amin Abdullah, dkk, Metodologi Penelitian Agama, ( Yogyakarta: Lembaga
Penelitian UIN Sunan Kalijaga dan Kurnia Alam Semesta, 2006), hlm. 180.
8
Di samping tujuan tersebut penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi sebagai sebagai berikut:
1. Memperkaya khazanah karya ilmiah dalam studi tafsir khususnya yang
berbicara tentang kata al-‘aza>|b.
2. Memberikan sumbangan bagi studi pemikiran Islam khususnya pada
fakultas Usuludin, Studi Agama dan Pemikiran.
3. Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata satu ( S1) Theology Islam.
D. Telaah Pustaka
Kajian tafsir azab dalam al-Qur’an terbilang cukup banyak apalagi dalam
kitaf-kitab tafsir. Akan tetapi kajian tersebut umumnya hanya tercakup dalam
kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode tahlili dalam penulisannya.
Sebagaimana kita tahu bahwa kajian tahlili hanya menafsirkan ayat-ayat
sesuai dengan urutannya tanpa mengkompilasikan satu sama lain.
Beranjak dari hal tersebut penulis juga belum menemukan tulisan yang
membahas gambaran kata al-‘az|a>b dalam bentuk lain seperti artikel atau
jurnal ilmiah. Beberapa tulisan yang telah mengkaji azab secara umum antara
lain:
Buku yang berjudul Mengkaji Hikmah Bencana dan Petak: Belajar dari
Azab-Azab Allah kepada Umat-Umat Terdahulu yang ditulis oleh Ronny
Astrada.8 Buku ini membahas mengenai azab yang lebih menekankan pada
8 Ronny Astrada, Mengkaji Hikmah Bencana dan Petak: Belajar dari Azab-Azab Allah
kepada Umat-Umat Terdahulu, (Jakarta: Elex Media Komputindo).
9
historisitas sejarah umat-umat terdahulu yang ditimpa azab. Kaum-kaum
tersebut yaitu kaum Tsamud, kaum ‘Ad, kaum Nabi Luth, kaum Madyan
sampai pada konteks sejarah bangsa Indonesia yang mayoritas merupakan
beragama Islam (Umat Nabi Muhammmad SAW).
Buku yang berjudul Menghindari Azab Kubur: Renungan dan Persiapan
Menghadapi Hari Kiamat. Buku ini ditulis oleh Hasan Zakaria Fulaifal. Buku
ini adalah terjemah dari kitab al-Qabr: ‘Az|a>b am Na’i>m. Sebagaimana
judulnya buku ini membahas tentang azab kubur. Buku ini mengulas tentang
dalil-dalil naqli baik dari al-Qur’an maupun hadis, gambaran azab kubur serta
kiat-kiat untuk menghindarinya. Dalam tulisannya beliau hanya menjelaskan
subjek yang melihat, bentuk-bentuknya beserta penyebab-penyebabnya.9
Skripsi dari Arief Rachman Efendi yang berjudul ‚ Hadis-Hadis Tentang
Perselisihan Antara Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab: Studi Kritik Sanad
dan Matan‛.10
Skripsi ini menjelaskan tentang perselisihan antara malaikat
malaikat rahmat dan malaikat azab tentang cerita orang yang bertaubat lalu
meninggal, dan dia diperselisihkan apakah akan dibawa oleh malaikat rahmat
atau malaikat azab.
Dari penelusuran penulis tentang referensi-referensi di atas, memang
terbilang cukup banyak membahas tentang kata al-‘az|a>b dalam al-Qur’an
namun penulis belum menemukan tulisan yang fokus mengkaji secara tematik
9 Hasan Zakaria Fulaifal, Menghindari azab Kubur, ( Jakarta: Qultum Media, 2006).
10 Arief Rachman Efendi, UY, Hadis-Hadis Tentang Perselisihan Antara Malaikat
Rahmat dan Malaikat Azab: Studi Kritik Sanad dan Matan. Th. 1998.
10
tentang gambaran kata al-‘az|a>b. Oleh karena itu hemat penulis perlu adanya
penelitian tentang gambaran kata al-‘az|a>b.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena teknik analisis
yang penulis gunakan berupa deskriptif naratif. Penelitian kualitatif ini
dibagi menjadi dua macam yaitu penelitian lapangan dan penelitian
kepustakaan (library Research).11 Adapun pada penelitian ini
menggunakan jenis kedua yaitu penelitian kepustakaan karena data-data
yang akan digunakan adalah dokumentasi dari telaah kepustakaan seperti
buku, artikel, jurnal dan sebagainya.
2. Sumber Data
Dalam tahap ini penulis menggunakan dua jenis data yang dijadikan
referensi yaitu:
a. Data primer, yaitu kepustakaan yang secara langsung berkaitan
dengan objek material penelitian. Karena penelitian ini berupa kajian
tafsir maka data yang dijadikan data primer adalah ayat-ayat al-
Qur’an yang berbicara tentang gambaran kata al-‘az|a>b.
b. Data sekunder, yaitu kepustakaan yang tidak secara langsung
berkaitan dengan objek material. Dalam penelitian ini yang menjadi
11
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006), hlm. 2.
11
data sekunder adalah kitab-kitab tafsir, bahasa dan hadis serta tulisan
lain yang berhubungan dengan tema tersebut.
3. Teknik Analisis Data
Dalam tahap ini terlebih dahulu penulis mengumpulkan data baik
primer maupun sekunder. Dilanjutkan dengan pengolahan data dengan
metode deskriptif analitis, yaitu memaparkan data secara objektif
kemudian dianalisa secara sistematis. Adapun pendekatan yang
digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan pendekatan kebahasaan.
F. Sistematika Pembahasan
Agar dapat dipahami secara mudah dan tersistematisasi, maka
bahasan-bahasan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi satu bab
pendahuluan, dua bab pembahasan dan satu bab penutup. Adapun gambaran
dari masing-masing bab dan bahasan tersebut yaitu:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran
umum mengenai persoalan yang akan diteliti. Gambaran umum ini meliputi
latar belakang masalah yang menerangkan penjelasan akademis mengapa
penelitian perlu dilakukan. Kemudian dipertegas dengan rumusan masalah
yang menegaskan dan membatasi permasalahan yang akan diteliti.
Selanjutnya kontribusi penelitian ini akan dipaparkan dalam tujuan dan
manfaat penelitian sebagai penjelas pentingnya penelitian ini. Dilanjutkan
dengan telaah pustaka yang memuat berbagai literatur yang juga telah
12
mengkaji kata al-‘az|a>b dalam al-Qur’an. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan kejelasan posisi peneliti dalam kajian ini dan di mana letak
‚sesuatu yang baru‛ dalam penelitian ini. Selanjutnya dipaparkan juga
metode yang akan digunakan dalam menganalisis ayat. Bab satu ini akan
ditutup dengan keterangan mengenai sistematika pembahasan.
Bab kedua menjelaskan tentang az-Zamakhsyari serta tafsir al-
Kasysya>f. Hal ini dianggap penting karena dalam menafsirkan ayat-ayat
nantinya akan menggunakan pendekatan bahasa sebagaimana az-
Zamakhsyari yang terkenal sebagai ahli dalam bidang bahasa.
Bab ketiga menjelaskan tentang gambaran umum kata al-‘az|a>b dalam
al-Qur’an. Hal ini dianggap penting karena pemahaman terhadap terma
tersebut akan memudahkan untuk memahami penjelasan selanjutnya. Setelah
mengungkap gambaran tersebut pembahasan dilanjutkan pada penjelasan
ragam gambaran kata al-‘az|a>b dalam al-Qur’an.
Bab keempat menjelaskan kata al-‘az|a>b dalam tafsir al-kasysya>f.
Kemudian dilanjutkan dengan penafsiran ragam gambarannya dalam tafsir
al-Kasysya>f. Setelah menguraikan penafsirannya, dilanjutkan dengan analisa
kategori dari masing-masing gambaran kata al-‘az|a>b.
Bab kelima akan dijadikan sebagai penutup dalam penelitian ini yang
berisikan kesimpulan dan saran dari beberapa permasalahan yang telah
disampaikan sebelumnya.
104
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemaparan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Az-Zamakhsyari dalam tafsirnya memberikan pengertian kata al-
‘az|a>b sebagai ancaman untuk menakuti orang menentang Allah. al-
‘az|a>b mencakup segala sesuatu yang sakit dan sulit, oleh karena itu
dinamakan azab, hukuman atau siksaan, yang mana pelaku dosa
terhalang untuk kembali, mendapakan siksaan dan cobaan tersebut.
Dari pengertian al-‘aza>b menurut Az-Zamakhsyari tersebut
mengandung tiga poin penting tentang al-‘aza>b, tiga poin tersebut
adalah sebagai berikut:
I. Berdasarkan tujuan : al-‘az|a>b merupakan targib (ancaman)
kepada para pelakunya.
II. Berdasarkan ditimpakannya : al-‘az|a>b ditimpakan kepada orang
yang melakukan dosa, baik ditimpa didunia maupun kelak
diakhirat. Azab didunia bisa berupa bencana yang menimpa
para pelaku dosa sebagai mana bencana atau musibah yang
ditimpakan pada kaum nabi Nuh AS, Luth AS, Musa AS.
Sedangkan azab diakhirat Allah menyiapkan siksaannya yang
digambarkan dengan beberapa ayat-ayat-Nya
105
III. Berdasarkan Fungsi : al-‘az|a>b merupakan bentuk hukuman bagi
pelaku dosa dan apabila pelaku dosa tersebut merupakan orang
yang mempunyai iman maka azab bertujuan untuk
membersihkan orang tersebut agar dia dapat terbebas dari
kesalahan perbuatanya dan ia merasakan keimanan yang ia
pernah lakukan.
Gambaran penafsiran kata al-‘az |a>b dalam tafsir al-Kasysyaf>
memberikan keterangan bagaimana sifat-sifat al-‘az |a>b yang begitu
mengerikan, menyakitkan, menyengsarakan, sumber dari segala
kesengsaraan dan kepedihan. Selain itu juga, al-Kasysyaf memberikan
keterangan tentang siapa saja yang akan ditimpa azab, dan kapan azab
itu ditimpakan kepada orang yang melakukan dosa.
Bentuk yang dilihat dari segi objeknya ada tiga, yaitu: yang
pertama, azab yang mengancam orang islam yang melakukan dosa,
yang kedua azab yang mengancam bagi orang kafir, dan yang ketiga
azab yang dapat mengancam baik bagi orang muslim atau kafir.
Sedangkan keterangan dalam al-Kasysyaf> tentang kapan
ditimpakannya azab, ada tiga waktu yaitu di Dunia, Akhirat dan di
Dunia dan Akhirat.
Dari tiga puluh lima term al-‘az|a>b yang terdapat dalam al-
Qur’an, az-Zamakhsyari menafsirkan dengan sesuatu yang tidak jauh
berbeda dengan karya tafsir bir ro’yi lainnya seperti tafsir al-
Mawardiy, al-Alusiy, al-Bagowiy, ar-Roziy, dan al-Bahr al-Muh}i>t}.
106
Padahal az-Zamakhsyari, sebagai seorang mu’tazilah yang terkenal
dengan sisi rasionalitasnya, diperkirakan menafsirkan gambaran
terhadap masalah eskatologis atau metafisika dengan kerasionalannya.
Juga dalam bidang qira’at, tidak ditemukan sisi rasionalitasnya dalam
gambaran kata al-‘az|a>b.
Berdasarkan ‚al-Us}u>l al-Khamsah‛ yaitu : (1) Keesaan Tuhan,
(2) Keadilan-Nya, (3) Janji dan ancaman-Nya, (4) Tempat di antara
dua tempat, (5) Perintah untuk melakukan perbuatan baik dan
mencegah perbuatan jahat, maka azab termasuk kedalam pokok yang
ketiga yaitu bahasan mengenai janji dan ancaman Allah. Akan tetapi
pembahasan tentang proses ancaman tidak dijelaskan secara detail,
penjelasan tentang ancaman Allah hanya sebatas pada masalah kaum
mu’tazilah mewajibkan Alllah untuk melaksanakan ancaman itu
dengan menafikan sifat pengampun, pemurah, penerima taubat.
Sebagai contoh reka pemikiran az-Zamakhsyari sebagai
seorang mu’tazilah -rasionalis-, reka pemikiran ini ditulis berdasarkan
‚janji dan ancaman Allah‛ yang berkaitan erat dengan ‚ keadilan
Allah‛. Dalam melaksanakan ancaman atau azab, Allah wajib adil
termasuk dilihat dari segi bentuk siksaan itu. Suatu contoh : orang
yang melakukan dosa disebabkan kesombongan, keangkuhan, dan
tinggi hati sepatutnya Allah menghukum dengan adil dengan cara
Allah merendahkan harga diri, menghinakan orang itu, dan membuat
orang itu tersiksa secara mental maka dari itu kata al-‘az|a>b dalam al-
107
Qur’an dipasangkan dengan kata al-khizy, al-adna> atau al-muhi>n (yang
menghinakan).
B. Saran - saran
Azab merupakan ancaman bagi makhluk Allah agar mereka
menjahui apa yang dilarang oleh Allah, sebagaimana surga begitu pula
neraka yang dipenuhi azab yang akan ditimpakan kepada para pelaku
dosa. Penelitian lebih lanjut juga sangat diperlukan dalam mengupas lebih
dalam signifikansi perbedaan, ataupun aspek yang berhubungan dengan
azab.
Hendaknya bagi setiap orang yang beriman untuk selalu memupuk
khauf (rasa takut akan murka Allah) dan raja>’ karena dengan perasaan itu
kita dapat menumbuhkan sifat tawadhu’, merasa lemah, masih banyaknya
dosa sehingga tidak lepas untuk selalu mendekati Allah agar senantiasa
melindungi kita dari azab-Nya. Apalah yang patut dilakukan bagi orang
yang lemah dan banyak berdosa selain memohon ampunan dan
perlindungan Allah dari segala murkanya dan berharap akan petunjuk
pada jalannya yang diridhai.
Bagi orang-orang yang selalu bertaqwa kepada Allah hendaknya
selalu memohon perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari segala
azab-Nya, karena tidak patut bagi siapapun untuk merasa aman dari ‘aza>b
Allah. Dijelaskan salah satunya dalam poin az|a>b gairu ma’mun yang
merupakan azab yang tidak pantas bagi orang yang bertaqwa merasa
aman darinya.
108
Usi>ni> Nafsi> Wa Iyyakum BitaqwAllah...
109
DAFTAR PUSTAKA
‘Abd al-‘Az}i>m az-Zarqoniy, Muhammmad. Mana>hil al-‘Irfa>n fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n.
( Kairo: ‘Isa al-Ba>bi> al-Halabi> wa al-Tsiqa>t).
Amin Abdullah, Muhammad. Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga dan Kurnia Alam Semesta. 2006.
Asfahani, Roghib Al. Mufradat Alfa>z} al- Qur’an. (Lebanon: Darul Ma’rifah).
Bagawiy Al, Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud. Ma’a>lim al-Tanzi>l, CD
ROM Maktabah Syamilah.
Baqi Al, Muhammad Fuad ‘Abd. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z} al-Qur’an al-
Kari>m. (Beirut: Dar al-Fikr, 1987).
Farro’ Al, Abi Zakaria Yahya bin Ziyad. Ma’ani al-Qur’an (al-Da>r al-mis}riyyah li
al-Ta’li>f wa al- Tarjamah).
Hasan, Samir Gozi Muhammad. Barna>mij al-Ba>h}its fi> al-Qur’a>n al-Kari>m.
Manz}ur, Ibn. Lisa>n al-‘Arob. CD ROM Maktabah Syamilah. (Beirut: Dar Sodir).
Muzakki, Ahmad. Stilistika al-Qur’an: Gaya Bahasa al-Qur’an dalam Konteks
Komunikasi, Malang: UIN Malang Press. 2009.
Quraish Shihab, Muhammad. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 2007.
Sayyid Jibril, Muhammad. al-Madkhol Ila> Mana>hij al-Mufassiri>n. Kairo: ar-
Risalah. 1987.
Tarawanah Al, Sulaiman. Rahasia Pilihan Kata dalam Al-Qur’an. Jakarta: Qisthi
Press. 2004.
110
Wadud Kasyful Humam, Abdul. ‚Pandangan al-Zamakhsyari tentang Qira’at dan
implikasinya terhadap penafsiran Surat al-Baqarah: Studi atas Kitab al-
Kasysya>f karya al-Zamakhsyari‛ UY. 2011.
Zakaria Fulaifal, Hasan. Menghindari azab Kubur. Jakarta: Qultum Media. 2006.
Zamakhsyari Al, Abu al-Qasim Mahmud bin ‘Amr bin Ahmad. Al-Kasysya>f ‘an
H}aqa>iq al-Tanzi>l wa ‘Uyu>n al-AqA>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l. CD ROM
Maktabah Syamilah.
Zamam Suyuti. ‚Ragam Qira’at dalam Surat al-An’am: Studi Kitab al-Kasysya>f
‘an H}aqa>iq al-Tanzi>l wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l‛. UY. 2008.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2006.
111
CURRICULUM VITAE
Nama : Nur Izzah
NIM : 09532038
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
TTL : Jakarta, 04 Maret 1992
Email : [email protected]
Orang Tua : Ayah : H.Nur Ali (Alm)
: Ibu : HJ. Latifah HM
Alamat Asal : JL.Kalibata Utara III RT 004/ 02 NO. 12 Kel. Kalibata
Kec. Pancoran Jakarta Selatan 12740
Alamat di Yogya : Jl. KH. Ali Maksum Pon-Pes Krapyak PO. BOX 1192
Yogyakarta 55011
Pendidikan Formal : TK Robbi Rodliya : 1996-2002
: MI al-Furqoon : 2002-2004
: Mts Ali Maksum Krapyak : 2004-2006
: MA Ali Maksum Yogyakarta : 2006-2009
: S1 UIN Sunan Kalijaga : 2009-2014
Pengalaman Organisasi : OSIS Mts Ali Maksum
112
LAMPIRAN
10
11 ا از٠ ذ ٠شزش ثؼ ا ب ب أ٠ ـئه ل١ال ث خالق ال أ ال ا٢خشح ف ٠ى ا
٠ظش ال ا١ خ ٠ ال ام١ب ٠ضو١ ػزاة (77 : ػشا آي( )أ١
12( ا برا وفشا از٠ ف وفبس ٠مج ء أزذ جب ا٤سض ر افزذ ـئه ث أ
ػزاة ب أ١ 91 : ػشا آي( )بصش٠
13
1-
2- ( ا ا از٠ اىفش اشزش ب ٠ضشا ثب٠٦ ش١ئب ا ػزاة 177 : ػشا آي( )أ١
ال )3 رسغج از٠ ب ٠فشز أرا ث ذا أ ٠سج ب ٠س ث فال ٠فؼا فبصح رسغج ث
اؼزاة ػزاة ( 188 : ػشا آي( )أ١
4( ا وفشا از٠ أ ١ؼب ا٤سض ف ب خ ث ١فزذا ؼ ث ػزاة خ ٠ ب ام١ب
رمج ػزاة (36 : ابئذح( )أ١
وفش مذ )5 لبا از٠ ا ب ثالثخ ثبث ا اال اـ ا ازذ اـ ا ب ٠ز ػ ٠م
غ ١ وفشا از٠ ػزاة (73 : ابئذح( )أ١
ب ٠ب) 6 أ٠ ا از٠ آ ى ١ج ء ا ثش اص١ذ ب ر أ٠ذ٠ى بزى س ١ؼ ا ٠خبف
ثبغ١ت ره ثؼذ اػزذ ف ػزاة ف (94 : ابئذح( )أ١
د ا 7 ث ٠ب لبي صبسب أخب اػجذا ل ى ب ا اـ خ خبءرى لذ غ١ش ث١ سثى
بلخ ـز ا ب آ٠خ ى فزس أسض ف رؤو ب ال ا غ ء ر ثغ ػزاة ف١ؤخزو ( أ١
113
((73 : ا٤ػشاف)
8( از٠ ٠ئر اج ٠م أر ل خ١ش أر ى ٠ئ ثب ٠ئ ١ ئ
خ سز ا ز٠ آ ى از٠ سعي ٠ئر ا ػزاة (61 : ازثخ( )أ١
14-( از٠ ض ٠ ػ١ غ ا ١ ئ اصذلبد ف ا ال از٠ اال ٠دذ ذ خ ف١غخش
عخش ا ػزاة (79 : ازثخ( )أ١
خبء)15- ؼزس ا ا٤ػشاة ١ئر لؼذ وزثا از٠ ا ع١ص١ت سع از٠
وفشا ػزاة 90 : ازثخ( )أ١
-16 جظ ذ ٠ب ل١ ا ػ ػ١ه ثشوبد ب ثغال أ ؼه أ زؼ ع ث غ ب ٠
ػزاة 48 : د( )أ١
لذد اجبة اعزجمب)17- ١ص ف١ب دثش ل ب أ خضاء ب لبذ اجبة ذ ع١ذ ه أساد ثؤ
ءا أ اال ع ٠غد ػزاة أ (25 : ٠عف( )أ١
-18( أ جؤ ٠ؤرى وفشا از٠ ثبي فزالا لج ش أ ػزاة 5 : ازغبث( )أ١
-19 ل أسأ٠ز ا ى أ ا ؼ ب أ سز ٠د١ش ف اىبفش٠ ػزاة : اه( )أ١
28)
ب اب )20- ا زب أسع ل ه أزس أ ل أ لج ػزاة ٠ؤر١ 1 : ذ( )أ١
-21 ف ٠دذ فص١ب ش٠ ش ززبثؼ١ بعب أ لج ٠ز ف ٠غزغغ فبعؼب غى١ب عز١
ا ره زئ ثب زذد ره سع ا ػزاة ىبفش٠ 4 :ادبدخ( )أ١
ػزاة زا ابط ٠غش22 - 11 : اذخب( )أ١
ب ٠ب)23- أخ١جا ل داػ ا ا آ ى ٠غفش ث ٠دشو رثى ػزاة ا٤زمبف( )أ١
:31
-24( ث و از٠ ثبي رالا لش٠جب لج ش أ ػزاة 15 : اسشش( )أ١
ب ٠ب)25- أ٠ ا از٠ آ رد١ى ردبسح ػ أدى ػزاة 10 : اصف( )أ١
114
ب26- ف ػبسضب سأ غزمج د٠ز غشب ػبسض زا لبا أ ث اعزؼدز ب ب س٠ر ث ف١
ػزاة 24 : ا٤زمبف( )أ١
رغ١شب اب لبا27- ئ ثى ا رز ى شخ غى ػزاة ب ١ 18 : ٠ظ( )أ١
-28 أ ششػا ششوبء ب اذ٠ ٠ؤر ث ب ا خ و افص مض ث١ ا
١ اظب ػزاة 21 : اشس( )أ١
ب29- ا ػ اغج١ از٠ ابط ٠ظ ئه اسك ثغ١ش اؤسض ف ٠جغ أ ػزاة ( أ١
42 : اشس)
-30 ثآ٠بد وفشا از٠ ا ئه مبئ ز ٠ئغا أ ئه سز أ ػزاة : اؼىجد( )أ١
23
-31 ا از٠ ف افبزشخ رش١غ أ ٠سج ا از٠ آ ػزاة ١ب ف أ١ اآخشح اذ ا ٠ؼ
ب أز 19 : اس( )رؼ
اشعي دػبء ردؼا ب32- ى لذ ثؼضب ثؼضى وذػبء ث١ ٠ؼ ا از٠ ٠زغ ارا ى
ف١سزس از٠ ٠خبف ػ ش أ أ خ رص١ج فز أ ػزاة ٠ص١ج 63 : اس( )أ١
-33 ا وفشا از٠ ػ ٠صذ عج١ غدذ ا ا از اسشا ب اء بط خؼ اؼبوف ع
اجبد ف ٠شد ثبسبد ف١ ثظ زل ػزاة 25 : اسح( )أ١
لبي34- ب اش١غب ش لض ا٤ ا ا اسك ػذ ػذو ػذرى ب فؤخفزى وب
ػ١ى أ اال عغب رى دػ فال فبعزدجز ا ر ب ب أفغى أ صشخى ب ث
أز صشخ ب وفشد ا ث ث أششوز لج ا ١ اظب ػزاة 22 : اثشا١( )أ١
-35 ب مذ رب ا أسع لجه أ فض٠ اش١غب ب أػ ف ١ ا١ ػزاة ( أ١
63 : اس)
-36 ا ال از٠ ثآ٠بد ٠ئ ال ا ذ٠ ٠ ا ػزاة 104 : اس( )أ١
زبع37- ل١ ػزاة 117 : اس( )أ١
115
رس38 - ارخزا از٠ ا ؼجب د٠ ح١بح غشر ١ب ا روش اذ أ ث ب فظ رجغ ث
ب ١ظ وغجذ د ا رؼذي ا شف١غ ال ب ٠ئخز ال ػذي و ـئه أ از٠
ا ب أثغ وغجا ث ششاة ١ ػزاة ح ب أ١ وبا ث 70 : األؼب ]٠ىفش
لبا ار39- ا ا ـزا وب حك ا طش ػذن ب فؤ ١ حدبسح ػ بء اغ ب أ ائز
ثؼزاة 32 : األفبي ]أ١
-40 أرا ا ابط ا سع حح ٠ األوجش ا أ ثشء ا ششو١ ا سع
فب رجز خ١ش ف ا ى ١ز ا ر فبػ ؼدض غ١ش أى ثشش ا ثؼزاة وفشا از٠
[3 : ازثخ ]أ١
ب ٠ب 41- أ٠ ا از٠ آ وث١شا ا األحجبس جب اش اي ١ؤو ابط أ جبط ثب ٠صذ
ػ عج١ ا از٠ ض ت ٠ى فضخ از ب ال ا ف ٠فم عج١ ا ثؼزاة فجشش
?34 : ازثخ ]أ١
42- ا١ ١ؼب شخؼى ػذ خ حمب ا ك ٠جذأ ا خ ا ث ٠ؼ١ذ ١دض ا از٠ ا آ ػ
مغط اصبحبد ثب وفشا از٠ ششاة ١ ػزاة ح ب أ١ وبا ث ٠ظ ]٠ىفش
:4
رز ارا 43- ١ ب ػ وؤ غزىجشا آ٠بر ب ؼ ٠غ ف وؤ لشا أر١ ثؼزاة فجشش
7 : مب ]أ١
غ 44- آ٠بد ٠غ رز ا ١ ػ وؤ غزىجشا ٠صش ث ب ؼ ٠غ ثؼزاة فجشش أ١
8 : ادبث١خ]
-45 ثؼزاة فجشش 24 : االشمبق ]أ١
-46 ا از٠ ثآ٠بد ٠ىفش ا ٠مز حك ثغ١ش اج١١ ٠مز از٠ ش مغط ٠ؤ ثب
ابط ثؼزاة فجشش 21 : ػشا آي ]أ١
116
ب ع لبي 1 - آر١ذ اه سث ٥ فشػ اال ص٠خ ١ب اس١بح ف أ ب اذ ػ ١ضا سث
ب عج١ه ظ سث ػ اع ا ػ اشذد أ ا فال لث ا زز ٠ئ اؼزاة ٠ش : ٠ظ( )ا١٤
88
-2 خبءر ا زز آ٠خ و اؼزاة ٠ش 97 : ٠ظ( )ا١٤
-3( ػزاث أ اؼزاة 50 : اسدش( )ا١٤
ب4- ٠ئ ا زز ث اؼزاة ٠ش (201 : اشؼشاء( )اؤ١
117
ب رشوب5- آ٠خ ف١ ز٠ اؼزاة ٠خبف 37 : ازاس٠بد( )اؤ١
-6 ى اؼزاة زائم ا 38 : اصبفبد( )اؤ١
6-
7- ( سائ ٠غ ب خ ارخزا ب ب ش١ئب وغجا ب ػ د ١بء ا أ ػزاة
10 : ادبث١خ( )ػظ١
ب) -8 فض ا ػ١ى ز ١ب ف سز اآخشح اذ غى ب ف أفضز ػزاة ف١ اس( )ػظ١
:14
9- ( ا ػصجخ ثببفه خبإا از٠ ى ششا رسغج ب ى ث خ١ش ى شة ى ا ب
اوزغت از ابث ر وجش ػزاة 11 : اس( )ػظ١
10- ( ا از٠ سصبد ٠ش بد اغبفبد ا ئ ١ب ف ؼا ا اآخشح اذ ػزاة ( ػظ١
(23 : اس)
وفش )-11 ثؼذ ثب ب اال ا٠ أوش ج ل ئ غ ب صذسا ثبىفش ششذ ـى ثب٠٦
غضت فؼ١ ا ػزاة 106 : اس( )ػظ١
رزخزا ال) -12 بى دخال أ٠ ى فزضي ث١ ب ثؼذ لذ ب اغء رزلا ثجر ث ػ صذدر عج١ ا
ػزاة ى 94 : اس( )ػظ١
13- ( ى ز ا٤ػشاة بفم ذ٠خ أ ال افبق ػ شدا ا رؼ س ؼ
عؼزث شر١ ث ػزاة ا ٠شد (101 : ازثخ( )ػظ١
وزبة ال -14 عجك ا غى ب ف١ ػزاة أخزر 68 : ا٤فبي( )ػظ١
٠سضه ال) -1 از٠ اىفش ف ٠غبسػ ٠ضشا ا ٠ش٠ذ ش١ئب ا أال ا ٠دؼ ف زظب
ا٢خشح ػزاة 176 : ػشا آي( )ػظ١
ب) -2 خضاء ا از٠ ٠سبسث ا سع ٠مزا أ فغبدا ا٤سض ف ٠غؼ ٠صجا أ رمغغ أ
أ٠ذ٠ أسخ خالف ا أ ٠ف ره ا٤سض ١ب ف خض اذ ػزاة ا٢خشح ف
118
(33 : ابئذح( )ػظ١
رىا ال) -3 ب ثؼذ اخزفا رفشلا وبز٠ بد خبء ـئه اج١ أ ػزاة ػشا آي( )ػظ١
:105
4-
ب ٠ب) ٠سضه ال اشعي أ٠ از٠ اىفش ف ٠غبسػ ب لبا از٠ آ ا ثؤف رئ لث
بدا از٠ بػ ىزة ع بػ ع م آخش٠ ٠ؤرن ٠سشف ثؼذ اى اضؼ
٠م ا ا فخز ـزا أر١ز فبززسا رئر ٠شد ا ز ه ف فز ر ش١ئب ا
ـئه أ از٠ ٠شد ش أ ا ٠غ لث ١ب ف اذ خض ػزاة ا٢خشح ف : ابئذح( )ػظ١
41)
ب -1 روشا ب غا ف ب ث أد١ از٠ ٠ أخزب اغء ػ ا از٠ ب ثئ١ظ ثؼزاة ظ ث
وبا 165 : األػشاف ]٠فغم
ب وزثو فمذ ث ب رم ف صشا ب صشفب رغزغ١ؼ ٠ظ ى : افشلب( )وج١شا ػزاثب زل
19
119
1- ٠شزش ابط اسذ٠ث ػ ١ض عج١ ثغ١ش ا ب ػ أئه ضا ٠زخز
ػزاة ١ 6 : مب( )
2- ( ب وزثا وفشا از٠ ئه ثآ٠بر فؤ ػزاة ١ 57 : اسح( )
3- ( ا از٠ ٠سبد ا ب وجزا سع وجذ و از٠ ب لذ لج بد آ٠بد أض ث١ ىبفش٠
ػزاة ١ 5 : ادبدخ( )
ارخزا) -4 ب ػ فصذا خخ أ٠ عج١ ا ػزاة ف ١ 16 : ادبدخ( )
ارا) -5 ػ ب ب ش١ئب آ٠بر ئه ضا ارخز أ ػزاة ١ 9 : ادبث١خ( )
ال) -6 ٠سغج ب وفشا از٠ أ خ١ش ب ؤفغ ا اثب ١ضدادا ػزاة
١ (178 : ػشا آي( )
7- ( ٠ؼص ا ٠زؼذ سع زذد ب خبذا بسا ٠ذخ ف١ ػزاة ١ (14 : اغبء( )
8-
9-
10-
11-
12- ( إ انذ ا ف انهه نعهى ورسىنه انهه ؤذو : األحزاب( )يها عذابا نهى وأعد وانآخزة اند57
13-
ب مذ د١ ث اعشائ١ ؼزاة ا ١ 30: اذخب ]ا
120
1- رشا ب ٠ؼشض ػ١ خبشؼ١ ازي عشف ٠ظش لبي خف ا از٠ آ ا
اخبعش٠ خغشا از٠ أفغ ١ أ خ ٠ أب ام١ب ا ١ ػزاة ف اظب 45 : اشس( )م١
2- ػزاة ٠ؤر١ ٠خض٠ ٠س ػزاة ػ١ 40 : اضش( )م١
ف -3 فغ رؼ ػزاة ٠ؤر١ ٠خض٠ ٠س ػزاة ػ١ 39 : د( )م١
اهلل ػذ ) -4 بفم١ بفمبد ا بس اىفبس ا خ ب خبذ٠ ف١ زغج ؼ ا ػزاة
68 : ازثخ( )م١
5- ٠خشخا أ ٠ش٠ذ ب ابس ب ثخبسخ١ ػزاة 37 : ابئذح( )م١
ارا -1 لبا آ٠خ خبءر ئر حز ئ ب ث أر سع ا ا ح١ث أػ ٠دؼ
ع١ص١ت سعبز ا از٠ ػذ صغبس أخش ب شذ٠ذ ػزاة ا وبا ث ىش : األؼب ]٠
124
2- أضي بط ذ لج افشلب ا ثآ٠بد وفشا از٠ ا شذ٠ذ ػزاة ر ػض٠ض ا ػشا آي( )ازمب
:4
٠غزد١ت -3 ا از٠ ا آ اصبسبد ػ ٠ض٠ذ فض اىبفش شذ٠ذ ػزاة
26 : اشس)
فزسب ارا زز -4 ارا شذ٠ذ ػزاة را ثبثب ػ١ ف١ 77 : ائ( )جغ
5- از٠ ف ٠سبخ اعزد١ت ب ثؼذ ا ػذ دازضخ زدز سث غضت ػ١
16 : اشس( )شذ٠ذ ػزاة
د ٠ب -6 بن اب دا فبزى اؤسض ف خ١فخ خؼ رزجغ ب ثبسك ابط ث١ ػ ف١ضه ا عج١
ا ا از٠ ػ ٠ض عج١ ا ب شذ٠ذ ػزاة غا ث 26 : صـ( )اسغبة ٠
ا -7 ب اػ ١ب اس١بح أ ؼت اذ رفبخش ص٠خ ى اي ف رىبثش ث١ بد اؤ اؤ ث غ١ث و
اىفبس أػدت جبر ١ح ث ٠ صفشا فزشا ث غفشح شذ٠ذ ػزاة اآخشح ف زغبب ٠ى
ا ا ب سض ١ب اس١بح 20 : اسذ٠ذ( )اغشس زبع اب اذ
اؼضح ٠ش٠ذ وب -8 ١ؼب اؼضح ف خ ٠صؼذ ا١ اغ١ت اى اصبر اؼ ٠شفؼ از٠
121
ىش اغ١ئبد ٠ ىش شذ٠ذ ػزاة ئه أ 10 : فبعش( )٠جس
9- ( ب ل ازذح أػظى ا ا أ ث رم فشاد ث خخ ثصبزجى ب رزفىشا ث ا اب
ى ز٠ش ث١ 46 : عجؤ( )شذ٠ذ ػزاة ٠ذ
10- ( وفشا از٠ شذ٠ذ ػزاة ا از٠ ا آ اصبسبد ػ : فبعش( )وج١ش أخش غفشح
7
11- ( از ا اد ف ب ب ب اغ ا٤سض ف ٠ ىبفش٠ 2 : اثشا١( )شذ٠ذ ػزاة
فؤيا) -12 ا ف شددا عذابا فؤعذبهى كفزوا انذ ي نهى ويا واخزة اند : عزا آل( )اصز
56)
هى أيت قانت وإذ) -13 نى ي ربكى إنى يعذرة قانىا شددا عذابا يعذبهى أو يههكهى انهه قىيا تعظى
ونعههى 164 : األعزاف( )تقى
إال قزت ي وإ) -14 ايت ىو قبم يههكىها ح شددا عذابا يعذبىها أو انق انكتاب ف ذنك كا
58 : اإلسزاء( )يسطىرا
أو نؤذبحه أو شددا عذابا نؤعذبه) -15 ؤت ن بسهطا 21 : انم( )يب
16- ذق فه جزهى شددا عذابا كفزوا انذ كاىا انذي أسىأ ون هى 27 : فصهت( )ع
كاىا يا ساء إهى شددا عذابا نهى انهه أعد -17 هى 15 : انجادنت( )ع
انؤنباب أون ا انهه فاتقىا شددا عذابا نهى انهه أعد -18 كى انهه أزل قد آيىا انذ انطالق( )ذكزا إن
:10
19- ب ٠ رش رز ب شضؼخ و رضغ أسضؼذ ػ راد و ب ح عىبس ابط رش ح
ب ثغىبس ػزاة ى 2 : احح ]شذ٠ذ ا
١ب ف زبع -20 اذ ب ث ا١ شخؼ ث ؼزاة ز٠م ب اشذ٠ذ ا وبا ث 70 : ٠ظ ]٠ىفش
از 14 - غ خؼ آخش اب ا م١ب ؼزاة ف فؤ اشذ٠ذ ا
1- ( زؼ ل١ال ث 24 : مب( )غ١ظ ػزاة ا ضغش
2- ( ئ خ أرلب ضشاء ثؼذ ب سز غز ب زا ١م خ اغبػخ أظ ا سخؼذ ئ لبئ
122
سث ا سغ ػذ جئ ف ب وفشا از٠ ا ث ػ ز٠م (50 : فصذ( )غ١ظ ػزاة
ب) -3 شب خبء ب أ دا د١ ا از٠ آ خ ؼ ب ثشز ب د١ : د( )غ١ظ ػزاة
58)
4- ( ٠ىبد ال ٠زدشػ ٠غ١غ د ٠ؤر١ ا و ب ىب ١ذ ث ( غ١ظ ػزاة سآئ
17 : اثشا١)
1- ( ز٠م اؤد اؼزاة اؤوجش اؼزاة د ؼ 21 : اغدذح( )٠شخؼ
1- ٠ؼزث 24 : اغبش١خ( )اؤوجش اؼزاة ا
2- ( ز٠م اؤد اؼزاة اؤوجش اؼزاة د ؼ 21 : اغدذح( )٠شخؼ
ا لبي -1 ف ادخ ى خذ لذ أ لج د ب ابس ف اإلظ ا خ دخذ و ذ أ ؼ
ب ب اداسوا ارا حز أخز ١ؼب ف١ لبذ خ أخشا ب ألال أضب ـئالء سث ػزاثب فآر
ضؼفب لبي ابس ال ـى ضؼف ى 38 : األػشاف ]رؼ
ب لبا -2 سث ب لذ زا 61 : صـ ]ابس ف ضؼفب ػزاثب فضد
دزسا) -1 9 : اصبفبد( )اصت ػزاة
مذ .1 38 : امش( )غزمش ػزاة ثىشح صجس
1- ( ػزاة ا غ١ش سث 28 : اؼبسج( )ؤ
٠ب -1 ١ أػشض اثشا زا ػ ش خبء لذ ا سثه أ ا 76 : د( )شدد غ١ش ػزاة آر١
٠ب -1 ل بلخ ـز ا ب آ٠خ ى فزس أسض ف رؤو ب ال ا غ ثغء ر ػزاة ف١ؤخزو
64 : د( )لش٠ت
ب لبي -1 أ ف ظ فغ ؼزث ا ٠شد ث سث 87 : اىف ]ىشا ػزاثب ف١ؼزث
ػزذ لش٠خ وؤ٠ ش ػ ب أ سث ب سع ب ب شذ٠ذا حغبثب فحبعج ب ىشا ػزاثب ػزث
8 : اطالق]
عؤي -1 1 : اؼبسج ]الغ ثؼزاة عبئ
صت -1 ط سثه ػ١ 13 : افدش( )ػزاة ع
1- فز ف١ روش ػ ٠ؼشض سث 17 : اد( )صؼذا ػزاثب ٠غى
123
1- ث ـئالء أز رمز أفغى ى فش٠مب رخشخ د٠بس ش رظب ػ١ ثب٦ث
ا ا اؼذ أعبس ٠ؤرو رفبد سش ػ١ى اخشاخ اىزبة ثجؼض أفزئ
ب ثجؼض رىفش خضاء ف ره ٠فؼ اال ى ١ب اس١بح ف خض اذ خ ٠ ام١ب ا ٠شد
ب اؼزاة أشذ ا ب ثغبف ػ (85 : اجمشح( )رؼ
ابس -2 ب ٠ؼشض ا ػ١ ػش١ب غذ ٠ آي أدخا اغبػخ رم ( اؼزاة أشذ فشػ
)46 : غبفش)
لبي -3 ز آ لج أ آر ى ا از ىج١شو ى اغحش ػ ؤلطؼ ف أ٠ذ٠ى
أسخى خبف ى خزع ف ؤصج اخ ب زؼ : ط ]أثم ػزاثب أشذ أ٠
71
بو ار -1 د١ آي فشػ ى ء ٠غ اؼزاة ع ٠زثس بءو أث ٠غزس١ رى ف غبءو
ثالء سثى 49 : اجمشح( )ػظ١
2- ( رما أ ب أضي أب ذ ىب اىزبة ػ١ أ خ خبءو فمذ ث١ ذ سثى خ سز
ف أظ ثآ٠بد وزة ب صذف ا عدض ػ از٠ ٠صذف ب ػ ب اؼزاة عء آ٠بر ث
وبا (157 : ا٤ؼب( )٠صذف
ار -3 سثه رؤر ١جؼث ا ػ١ خ ٠ ام١ب اؼزاة عء ٠غ اؼمبة غش٠غ سثه ا
غفس ا (167 : ا٤ػشاف( )سز١
ع لبي ار- -4 خ اروشا م ؼ ا أدبو ار ػ١ى آي فشػ ى اؼزاة عء ٠غ
٠زثس بءو أث ٠غزس١ ثالء رى ف غبءو سثى (6 : اثشا١( )ػظ١
ئه -5 از٠ اؼزاة عء اآخشح ف 5 : ا( )اؤخغش
6- ٠زم أف خ اؼزاة عء ث خ ٠ ام١ب ل١ ١ ب رلا ظب وز 24 : اضش( )رىغج
7- ( أ ا ز٠ ١ؼب اؤسض ف ب ظ خ ث ا ؼ بفزذ اؼزاة عء ث خ ٠ ام١ب
ثذا ب ا ٠ىا 47 : اضش( )٠سزغج
8- ( لب ف ثآي زبق ىشا ب ع١ئبد ا 45 : غبفش( )اؼزاة عء فشػ
124
بو ار -9 أد١ آي فشػ ى ء ٠غ ؼزاة ع ا ٠مز بءو أث ٠غزح١ غبءو
ثالء رى ف سثى 14 : األػشاف ]ػظ١
٠زخز ابط د أذادا ا وست ٠سج ا ا از٠ زجب أشذ آ ٠ش
ا از٠ ار ظ اؼزاة ٠ش ح أ ام ١ؼب خ أ 165 : اجمشح( )اؼزاة شذ٠ذ ا
1- از٠ اؼشػ ٠س ز ذ ٠غجس ثس سث ٠ئ ث ٠غزغفش ا ز٠ ب آ سث
عؼذ ء و خ ش فبغفش ػب سز عج١ه ارجؼا ربثا ز٠ ػزاة ل 7 : غبفش( )ادس١
ب -2 ب ٠زل د ف١ رخ اب ا اؤ ا لب ػزاة 56 : اذخب( )ادس١
3- ١ ب او ث آرب سث لب ػزاة سث 18 : اغس( )ادس١
1-
2-
3-
4-
5-
1- از٠ ب ٠م ػزاة ػب اصشف سث خ ب ا ػزاث 65 : افشلب( )غشاب وب
2- ا ١ دش ػزاة ف ا خ 74 : اضخشف( )خبذ
3- وفشا ز٠ ػزاة ثشث ص١ش ثئظ خ 6 : اه( )ا
فزا از٠ ١ ئ بد ا ئ ا ث ٠زثا ػزاة ف خ اجشج( )اسش٠ك ػزاة
غ مذ -1 ع ي ا ل لبا از٠ ا فم١ش ا س لبا ب عىزت أغ١بء زك ثغ١ش ا٤ج١بء لز
مي 181 : ػشا آي( )اسش٠ك ػزاة رلا
2- ف ار رش ٠ز ٣ئىخ وفشا از٠ ا ٠ضشث خ ( اسش٠ك ػزاة رلا أدثبس
50 : ا٤فبي)
3- ثب ػغف ػ ١ض عج١ ا ١ب ف اذ خض ز٠م خ ٠ 9 : اسح( )اسش٠ك ػزاة ام١ب
ب -4 ب ٠خشخا أ أسادا و ب أػ١ذا غ 22 : اسح( )اسش٠ك ػزاة رلا ف١
125
5- ا فزا از٠ ١ ئ بد ا ئ ا ث ٠زثا ػزاة ف خ اجشج( )اسش٠ك ػزاة
:10
ق صجا ف سأع ػزاة ١ 48 : اذخب( )اس
1- أظ ػ افزش وزثب ا لبي أ ح أ ا ٠ذ ء ا١ ش لبي
عؤضي أضي ب ث ا ار رش شاد ف اظب د غ آلئىخ ا ثبعطا ا أ٠ذ٠
أخشخا أفغى ١ ا ػزاة ردض ب ا ث وز ػ رم حك غ١ش ا ا وز ػ
آ٠بر 93 : األؼب ]رغزىجش
ب -2 د أ ث ب ذ٠ فبعزحجا ف ؼ ذ ػ ا ا ؼزاة صبػمخ فؤخزر ا ب ا وبا ث
17 : فصذ ]٠ىغج
3- ٠ؼشض ٠ ابس ػ وفشا از٠ جز أر ف ط١جبرى ١ب ح١برى زؼز اذ ب اعز ث ١ فب
ػزاة ردض ب ا ث وز ؤسض ف رغزىجش حك ثغ١ش ا ب ا ث وز األحمبف ]رفغم
:20
ال -4 ذ لش٠خ وبذ ف ب آ فؼ ب ف ب اال ا٠ ب ٠ظ ل ا ب آ وشف ػزاة ػ ف اخض
ح١بح ١ب ا اذ ب زؼ ا 98 : ٠ظ ]ح١
ب -5 فؤسع ١ ف صشصشا س٠حب ػ حغبد أ٠ب ز٠م ػزاة خض ح١بح ف ا ١ب ا اذ
آخشح ؼزاة أخض ا ب 16 : فصذ ]٠صش
1- ( ث ل١ ا ز٠ اخذ ػزاة رلا ظ ب اال ردض ث وز 52 : ٠ظ( )رىغج
ب فزلا) -2 ث مبء غ١ز ى اب زا ٠ ب اخذ ػزاة رلا غ١بو ث وز 14 : اغدذح( )رؼ
لبي ار -1 ١ سة اثشا ب ثذا ـزا اخؼ اسصق آ أ شاد اث آ ثب ا١
لبي ا٢خش وفش زؼ ل١ال فؤ ث ص١ش ثئظ ابس ػزاة ا أضغش 126 : اجمشح( )ا
2- ب ٠مي ب سث ١ب ف آر ب زغخ ا٢خشح ف زغخ اذ 201 : اجمشح( )ابس ػزاة ل
3- از٠ ب ٠م ب سث ب ا ب فبغفش آ ب ب رث 16 : ػشا آي ]ابس ػزاة ل
4- از٠ ٠زوش لؼدا ل١بب ا ػ خث اد خك ف ٠زفىش ب ب ا٤سض اغ ب سث
ب عجسبه ثبعال زا خمذ 191 : ػشا آي( )ابس ػزاة فم
126
5- فزل رى أ 14 : ا٤فبي( )ابس ػزاة ىبفش٠
ب -6 أ فغما از٠ ا ؤ ب ابس ف ب ٠خشخا أ أسادا و ب أػ١ذا ف١ ل١ ػزاة رلا
وز از ابس ث 20 : اغدذح( )رىزث
7- ه ب ا١ ٠ مي ضشا ب فؼب جؼض ثؼضى ا ز٠ ب وز از ابس ػزاة رلا ظ ث
42 : عجؤ( )رىزث
ب وزت أ ا ادبء ػ١ ١ب ف ؼزث اذ 3 : اسشش( )ابس ػزاة اآخشح ف
وزت -1 ١ ػ أ ب ر فؤ ٠ض ذ٠ 4 : احح ]اغؼ١ش ػزاة ا ٠
ارا -2 ل١ أضي ب ارجؼا لبا ا خذب ب زجغ ث آثبءب ػ١ أ وب اش١غب ٠ذػ
21 : مب( )اغؼ١ش ػزاة ا
3- ب ب اش٠ر غ١ ش غذ ب ش از ش س ب ش أع امغش ػ١ اد ٠ؼ ث١ ٠ذ٠
ثبر سث ٠ضؽ شب ػ أ زل 12 : عجؤ( )اغؼ١ش ػزاة
بء ص٠ب مذ -4 ١ب اغ صبث١ر اذ ب ث ب سخب خؼ أػزذب ش١بع١ : اه( )اغؼ١ش ػزاة
5
1- ف ب ا ١ لبب ػ ػزاة 27 : اطس ]اغ
2- حك أف ١ خ ػ ؼزاة و 19 : اضش ]ابس ف رمز أفؤذ ا
ع١ك -3 ا وفشا از٠ شا خ ب ارا حز ص ب فزحذ خبإ اث لبي أث ب خضز أ
٠ؤرى سع ى ٠ز ١ى آ٠بد ػ سثى مبء ٠زسى ى ث لبا زا ٠ حمذ ى
خ ؼزاة و ػ ا ىبفش٠ 71 : اضش ]ا