foto meter

22

Click here to load reader

Upload: merydwirahayuelsyanasinaga

Post on 22-Jun-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Foto Meter

FOTOMETER

          Prinsip kerja dari alat fotometer ialah sejumlah tertentu larutan

logam disemprotkan ke dalam nyala. Pelarut kemudian akan menguap

meninggalkan serbuk garam halus yang kemudian diatomkan. Intensitas

emisi radiasi yang dipancarkan oleh unsur itu mempunyai hubungan dengan

konsentrasi dari unsur tersebut. Atom - atom akan mengalami eksitasi bila

mernyerap energi. Energi tersebut akan dipancarkan ketika atom tereksitasi dan

kemudian kembali ke keadaan dasar sehingga detektor dapat mendeteksi energi

yang terpancar tersebut.

Alat fotometer pada prinsipnya memiliki kesamaan seperti

spektrofotometer, yang membedakan hanyalah penggunaan filter sebagai

monokromatornya. Filter hanya digunakan untuk meneruskan cahaya namun

dapat juga menyerap sumber radiasi dari gelombang lain. Penggunaan fotometer

lebih sering digunakan untuk kebutuhan laboratorium klinis (analisa darah).

Fotometer terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

         Selang aspirator

Selang aspirator berfungsi sebagai penghisap larutan yang akan diukur

         Pompa peristatik

Pompa peristatik berfungsi untuk menyedot sampel yang berasal dari kuvet ke

saluran pembuangan

Dikampus kita ada dua jenis fotometer yang digunakan yaitu

FOTOMETER 4010

FOTOMETER 5010

Walaupun dipasaran sana ada berbagai macam jenis-jenis fotometer, karena

perawatan dan terus dikalibrasi maka fotometer itu masih berfungsi sampai

sekarang dan hasil yang dikeluarkan akurat.

bagian-bagian fhotometer yang jenis sekarang :

Inkubator, berfungsi untuk mengkondisikan sampel pada suhu tertentu Printer, berfungsi untuk mencetak hasil analisis Touchsreen, berfungsi untuk mengatur pengaturan alat Outlet, tempat untuk mengeluarkan hasil yang diserap Kipas, berfungsi untuk pendingin alat, terletak pada bagian belakang alat

Page 2: Foto Meter

Tombol power, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat Konektor RS-232, menyambung ke sumber arus listrik Selang aspirator, berfungsi untuk menyedot sampel. Caranya adalah

dengan menekan tombol aspirator tersebut yang sebelumnya sampel sudah terhubungkan dengan selang aspirator

Pompa, berfungsi untuk menggoyangkan selang Kuvet, sebagai tempat sampel Selang peristaltik, berfungsi untuk mengalirkan sampel dari aspirator

mengalir melalui kuvet menuju pembuangan. Selang ini bersifat elatis dalam mengalirkan sampel sehingga sampel tidak ada yang tersumbat dalam selang.Kalibrasi Fotometer

Ketepatan panjang gelombang lakukan kalibrasi setiap 6 bulan, contoh dengan cara pada arah jalannya sinar diberi kertas putih dan amati warna yang timbul pada panjang gelombang tertentu, yaitu hijau kebiruan pada 500 nm, hijau terang pada 525 nm, kuning hijau pada 585 nm.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM

Page 3: Foto Meter

 

Laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah guna meningkatkan ketrampilan pemakaian dan pemanfaatan alat-alat laboratorium. Tempat dengan segala kelengkapan peralatannya yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada penggunanya.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Tidak ada sesuatu di tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alasan yang jelas dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

Fasilitas Perlindungan Pekerja (Praktikan)

1. Jas Praktikum, merupakan pengaman langsung, terbuat dari bahan yang baik, yaitu tidak mudah terbakar, tidak berupa bahan konduktor listrik maupun panas, tahan bahan kimia.

2. Ventilasi, desain laboratorium yang baik harus memiliki ventilasi yang cukup dan memadai dengan sirkulasi udara segar yang baik.

3. Alat Pemadam Kebakaran, mutlak dimiliki setiap laboratorium karena kebanyakan laboratorium telah terhubung dengan arus listrik tegangan tinggi sebagai sumber energinya terhadap alat praktikum yang digunakan didalamnya

Page 4: Foto Meter

Peningkatan Kemampuan Pekerja (Praktikan)

Memberikan pengetahuan praktis kepada pekerja tentang prosedur penggunaan alat serta prosedur melakukan kegiatan laboratorium yang sesuai dengan penerapan keselamatan kerja.

Penanganan Kecelakaan

1. Penyediaan P3K, meskipun penerapan prosedur keselamatan kerja telah diberlakukan, bukan tidak mungkin terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

2. Pengadaan Tanda-tanda Peringatan Bahaya, mengurangi statistik kecelakaan dalam laboratorium dengan alarm, kode tertulis seperti poster dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan K3 laboratorium perlu memperhatikan dua hal yakni indoor dan outdoor. Baik perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, tata ruang dan alat, sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai penggunaan alat laboratorium.

INKUBATOR

suhu dan klembapan. Sering digunakan unuk pertumbuhan bakteri, atau memberikan lingkungan yang cocok untuk kondisi biologis atau reaksi kimia.Dalam penggunaanya pada proses percobaan di laboratorium, funsi incubator dikategorikan kedalam dua macam yakni:• Dalam mikrobiologi, inkubator adalah sebuah perangkat untuk mengontrol suhu, kelembapan, dan kondisi yang mikrobiologikal.• Dalam bioteknologi, inkubator digunakan untuk mengatur suhu lingkungan suatu objek pengamatan. Berbagai macam incubator diproduksi oleh perusahaan manufaktur dan beredar dipasaran dengan spsifikasi yang berbeda. Diantaranya yaitu incubator model CB 150 model incubator satu pintu dengan satu kaca display. Berikut adalah spesifikasi dari incubator model CB 150.Model CB 150Exterior dimensions 680 Width (mm) Lebar (mm) 740 Height (incl. feet/roller) (mm) 919 Tinggi (termasuk kaki / rol) (mm) 1069 Depth (incl. panel) (mm) 715

Page 5: Foto Meter

Kedalaman (termasuk panel) (mm) 715 Wall clearance (mm) 50 Lebar 500 Tinggi 600 Kedalaman 500 Interior volume 150 Rak 08/03 Dimensi rak 471 Kelembapan konstan IP 20 Tegangan 230 Nominal power 1400 Konsumsi energi suhu 37 o C 140 Pengaturan akurasi (vol- %O2) 0.1

Dalam peruses pemasangan atau perakitan ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan yaitu:1. Memasang Rak • Periksa bagian kiri dan kanan tempat siku-siku terpasang dengan benar. sangkutan di bawah mengarah ke bawah ditempatkan di sisi depan dan sangkutan samping ditempatkan di paling dalam • Masukan sangkutan samping ke dalam suatu lubang dari siku sebagai pendukung dan tekan sisi belakang dengan benar. • Masukan sangkutan bawah ke dalam suatu lubang dari siku sebagai pendukung dan pasang dengan benar. • Pastikan bahwa masing-masing siku terpasang horisontal dan terpasang semua dengan benar. • Atur semua siku dan periksa siku sebelah kiri dan kanan pastikan terpasang di ketinggian yang sama. • Letakkan suatu rak di siku yang sudah terpasang.

2. Meletakkan sample dan bejana ke dalam bilik inkubator • Menghilangkan uap lembab dari sample atau bejana • Buka pintu. pintu tersebut akan menutup oleh magnet • Tempatkan sample di suatu jarak aman pada rak yang seragam. • Tutup pintu dengan hati-hati hingga benar-benar tertutur rapat. Jikai pintu itu tidak tertutup dengan sepenuhnya, pengoperasian tidak akan berjalan.

3. Menghubungkan steker induk • Pastikan bahwa switch power dan saklar induk dalam keadaan padam. Sambung steker induk pada saluran AC.

Tahap selanjutnya adalah pengoperasian incubator. Dalam prakteknya ada beberapa hal yang harus dilakukan agar alat berjalan dengan baik yaitu:1. Pengaturan Pengaman Suhu • Pengaturan untuk pengaman suhu. Putar pengatur untuk melakukan penyesuaian hingga menunjuk pada suhu aman. Umumnya suhu yang diatur 10oCyang lebih

Page 6: Foto Meter

tinggi dibanding pengaturan suhu dalam bilik inkubator. • Jangan menetapkan suhu pada 70 o C atau yang lebih tinggi

2. Pengaturan, memulai dan menghentikan penunjuk kendali • Menyalakan tombol komponen dan power. Dalam 5 detik akan muncul “cP” dan indikator suhu.• Pengaturan suhu dapat dilakukan baik ketika dioperasikan atau tidak.• Untuk mengatur penunjuk kendali tekan tombol “run/stop”. LED suhu akan berkelip. LED pemanas menyala jika telah aktif. • Menghentikan pengaturan penunjuk kendali dengan menekan tombol “run/stop”. Kelipan LED suhu berubah menjadi bercahaya.• Pastikan penunjuk kendali telah mati sebelum mematikan tombol power. Jika tidak, alarm peringatan akan berbunyi.• Jika tidak digunakan dalam waktu yang alam, matikan tombol power dan komponen serta cabut steker dari terminal AC.

3. Pengaturan, memulai dan menghentikan modus pengatur waktu.• Mengatur suhu dari penunjuk kendali sebelum mengatur nilai dari pengatur waktu.• Mengatur waktu pada pengatur waktu untuk semua modus operasi. Pengaturan dapat dilakukan baik dibawah pengendalian maupun penghentian.• Untuk memulai secara pengoperasian otomatis tekan “set” dan pengendalian siap dimulai • Jika waktu telah terhitung habis, maka pengoperasian yang telah diatur otomatis akan berhenti. • Hentikan modus operasinya terlebih dahulu, Kemudian tekan tombol power untuk mematikan inkubator.• Jika tidak digunakan lagi dalam waktu lama, tekan tombol power, lalu cabut steker dari terminal AC. Setelah pemasangan selesai, dan petunjuk pengoperasian dipahami. Ada satu hal lagi yang harus menjadi perhatian serius agar terhindar dari kecelakaan saat bekerja yaitu:

1. Memperhatikan tanda peringatan Bahan pelarut organik atau bahan yang mudah terbakar dan meledak tidak bisa digunakan dalam ruang inkubator. Misalnya nitrat,peroksida, garam nitrat, pelarut organik, dll. Ini disebabkan karena fungsi, sifat dan ciri-ciri beberapa bagian dari inkubator jika dipanaskan akan berada pada suhu yang tinggi. Jika pengguna menyentuh satu bagian-bagian yang dilarang selama operasi, atau mengoperasikannya dengan cara yang salah, bisa dipastikan pengguna akan mengalami kecelakaan yang tak diduga. Hati-hati dengan tanda peringatan untuk keselamatan dan untuk mencegah kecelakaan kerja.

• Dangerous ( Berbahaya)Mengindikasikan suatu situasi yang sangat beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.

Page 7: Foto Meter

• Warning (Peringatan)Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.• Caution ( Perhatian)Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau luka fisik.2. Warning Label ( Label Peringatan ) Suatu label peringatan terdapat pada alat untuk menunjuk suatu ketentuan yang penting. Ketentuan yang terlampir dinyatakan sebagai di bawah pada label.

Menjaga agar alat awet dan kinerjanyapun dapat baik dalam waktu yang cukup lama tentunya dibutuhkan suatu perawatan yang berkala dan rutin dilakukan. Ini mencegah timbulnya kerusakan dan berperan dalam meminimalisir kecelakaan kerja. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses perawatan.1. Pengujian sambungan utama sambungkan steker utama. Nyalakan saklar utama dan tekanan uji tombol dengan suatu tongkat. Ketika saklar dipadamkan, maka berjalan normal. Jika tidak bekerja secara normal, hentikan operasi dengan segera dan hubungi agen. Hal tersebut mungkin disebabkan satu resiko akibat kejutan listrik 2. Perubahan Dari Sekring Matikan tombol power dan peralatan untuk keselamatan sebelum mengubah sekring. tempatkan ujung obeng minuts ke dalam alur dari sekring . Penyangga dapat dikeluarkan oleh ujung obeng. Kaitkan sekring baru dengan daya yang sama . Kapasitas ditunjukkan di bagian logam dari sekring yang logam. Pada suatu kapasitas tertentu, daya muat sekring tidak bisa menahan arus berlebih yang terjadi di dalam unit dan mungkin dapat mungkin menyebabkan satu kecelakaan. Jika sekring yang baru meletup segera setelah diubah . Hentikan pengoperasian dengan segera dan memeriksa unit yang sambungkan ke terminal AC.

3. Perawatan Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum dibersihkan.Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah. Jika diperlukan gunakan netral detergen dan lengkap dengan penyekanya.

OVEN

Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah.

Page 8: Foto Meter

Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

Perawatan

Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak

Page 9: Foto Meter

Info Tentang Alat Laboratorium

Alat Laboratorium

About

Alat Laboratorium   Oven 13 Mar

Alat laboratorium oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya. Memmert merupakan salah satu produsen oven yang sudah terkenal di dunia, begitu juga di Indonesia.

Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC.

Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.

Cara penggunaan alat laboratorium

Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang

Search...

Page 10: Foto Meter

diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

Perawatan alat laboratorium

Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak.

Demikian sedikit gambaran mengenai alat laboratorium oven, semoga bermanfaat.

Share this:

Twitter Facebook

Like this:

Kaitkata:Alat Laboratorium, Oven

Komentar Tinggalkan Sebuah Komentar Kategori Alat Laboratorium

Merk Alat Laboratorium   1 →

Tinggalkan Balasan

Page 11: Foto Meter

Arsip

Maret 2012

Kategori

Alat Laboratorium

Meta

Daftar Masuk RSS Entri RSS Komentar WordPress.com

Blog pada WordPress.com. Tema: Bueno oleh WooThemes. Ikuti

Follow “Alat Laboratorium”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com

Page 12: Foto Meter

Laboratorium Analis Kesehatan

*Home *Contact

o My Twitter o My Facebook

*Help

0 Penggunaan Oven

Posted by edi sukarman at 8:11 PM Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

Pengertian

Oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan

menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk

mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk (cawan

petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas,

kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam

temperatur tertentu, pada umumnya temperatur yang digunakan pada

sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-1700C selama paling sedikit 2

Page 13: Foto Meter

jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada

jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.

Prinsip

Perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperature

dalam oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer.

Cara menggunakan

     a.     Hubungkan dengan sumber listrik

     b.     Masukkan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup

pintu dengan rapat

     c.      Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu pilot akan

menyala (merah dan kuning)

     d.     Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan

-      Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam

-      Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam

-      Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam

-      Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

      e.      Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur  waktu secara

otomatis kemali ke nol

      f.       Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang

disterilkan/dikeringkan

Pemeliharaan dan hal-hal yang perlu di perhatikan

       a.     Alat-alat gelas disusun rapi dan teratur

Page 14: Foto Meter

      b.     Apabila pemanasan diatas suhu 1000C, tidak boleh memasukkan

alat/bahan yang terbuat dari karet, plastic atau bahan yang mudah

rusak

       c.      Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume

akan berubah

       d.     Catat waktu dan suhu/temperature setiap kali alat dijalakan

       e.      Alat harus bersih dan bebas debu

edi sukarman ~ Laboratorium Analis Kesehatan~

Friend was reading an article about Penggunaan Oven By admin, companions allowed to disseminate this

<a href="http://w w w .labsaya.com/2013/03/penggun

Page 15: Foto Meter

article if it is useful for all. Provided that include a link below

:: Get this widget ! ::

Read Another Posts:

Prosedur Tetap %28 Protap %29

Penggunaan Screen Master Touch Penggunaan Centrifuge Bagian-Bagian dan Fungsi Mikroskop Penggunaan Inkubator Protap - Water Bath Protap - Penggunaan Autoclave

Home » Prosedur Tetap ( Protap ) » Penggunaan Oven

Facebook

0 Blogger

Newer Post Older Post

Search

Loading...

Donasi Iklan

Page 16: Foto Meter

Top Posts

Penyebab Nyeri pada Payudara Tinjauan Umum Tentang Hematokrit Lintah Mematikan di dalam Batang Kangkung Poster Kesehatan - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) Materi Kuliah Kimia Klinik I - Pemeriksaan Keton Urine Metode CarikCelup Protap - Penggunaan Autoclave Pemeriksaan Glukosa Darah (Serum/Plasma) Penggunaan Oven Makalah Hematologi - Darah Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup

Site Info

Donasi Iklan

Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat laboratorium yang tahan panas tinggi.

Fungsi dari bagian-bagian oven yaitu:a. Temperatur berfungsi sebagai pengatur suhu yang ada di dalam oven.b. Rak oven berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan atau alat yang akan di sterilisasi.c. Pintu oven berfungsi sebagai pembuka dan penutup oven.

Copyright © 2013 Edi Sukarman