fkump

58
Laporan Tutorial 5 Skenario A Blok 14 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Skenario B “hipospadia” Blok XIV” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr.Dahler, selaku tutor kelompok 5 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Fakultas Kedokteran – Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman 1

Upload: anggrian-iba

Post on 09-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Kasus Skenario B hipospadia Blok XIV sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr.Dahler, selaku tutor kelompok 54. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Oktober 2011 Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Kover 0Kata Pengantar .1Daftar Isi 2BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .31.2 Maksud dan Tujuan 4BAB II :Pembahasan

2.1 Data Tutorial

2.2Skenario

2.3Seven Jump Steps

I. Klarifikasi Istilah-Istilah .

II. Identifikasi Masalah

III. Analisis Permasalahan dan Jawaban .

IV. Hipotesis ..

V. Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan

dan Learning Issue ..

VI. Pembahasan....

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Sistem Urogenetalia (Kedokteran Dasar III) adalah blok keempatbelas pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B Hipospadia yang memaparkan kasus mengenai Susno, berusia 10 tahun , pada pemeriksaan alat kemaluan didapatkan ukuran zakarnya hanya 2,5 cm dan kulupnya tidak dapat dibuka , ujung zakarnya kemerahan dan masih ada sisa air kemih. Selain itu ditemukan kantung kemakluan kiri tidak ada terabanya buah zakar, kantung kemaluan kanan buah zakar teraba lunak serta mudah terdorong kearah lipat paha.

Dari keterangan orang tuanya diketahui bahwa sejak hamil 2 bulan nafsu makan ibunya berkurang. Susno lahir kurang bulan dengan berat badan susno hanya 1,75 kg. Selain itu sejak umur 3 bulan susno tidak disusui lagi oleh ibunya. Pada usia 5 tahun ia menderita gondongan dan buah zakar kanan nya bengkak.

Pada saat akan di khitan , didapatkan kulupnya sulit dibuka sehingga dokter harus menentukan cara apa untuk melakukan khitan untuk susno. Apakah dilakukan dengan teknik sircumsisi atau teknik dorsumsisi.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data TutorialTutorial 5 Blok 14 Skenario BHipospadia

Tutor :dr. DahlerModerator:Fajar MaulidanSekretaris Meja:Ranti Amelya SeventinaSekretaris Papan;Jasika Lukita PertiwiAturan:

1. Ponsel dalam keadaan silent.

2. Izin bila ingin keluar

3. Mengacungkan tangan bila ingin mengajukan pendapat

2.2 Skenario Kasus

Pada Rudi, 7 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke acara Bakti Sosial pengobatan gratis dan khitanan oleh Fakultas Kedokteran UMP di Dusun Pagar Jati untuk diperiksa karena bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya. Orang tuanya juga minta agar Rudi dapat disunat.

Pada pemeriksaan didapat ukuran penis 2,5 cm, preputium dapat dibuka, kepala penis ada lobang tetapi buntu, bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni. Pada pemeriksaan scrotum kiri dan kanan teraba adanya testis, tetapi letaknya dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis.

Dari anamnesis kepada orang tuanya di ketahui bahwa pada saat hamil 3 bulan, ibu nya menderita demam dan sering muntah. Rudi lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.

.2.3 Seven Jump Steps

I. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Khitanan : Pemotongan preputium atau kulit penis2. Zakar( Penis ) : Organ kopulasi dan ekskresi kemih pada pria.3. Kulup (Preputium) : Kulit depan atau lipat kulit yang menutupi gland penis.4. Kantong Kemaluan : Kantung yang berisi testis dan organ (Scrotum ) penyertanya.

5. Buah Zakar ( Testis ) : Gonad jantan : salah satu dari pasangan kelenjar berbentuk telur yang secara normal terletak dalam skrotum.

6. Dorsumsisi : Teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.7. Canalis Inguinalis : Jalan oblik pada dinding abdomen anterior sebelah bawah yang melalui ligamentumRotomidium dari urterus pada wanita dan spermatika pada pria.II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pada Rudi, 7 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke acara Bakti Sosial pengobatan gratis dan khitanan oleh Fakultas Kedokteran UMP di Dusun Pagar Jati untuk diperiksa karena bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya. Orang tuanya juga minta agar Rudi dapat disunat.2. Pada pemeriksaan didapat ukuran penis 2,5 cm, preputium dapat dibuka, kepala penis ada lobang tetapi buntu, bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni3. Pada pemeriksaan scrotum kiri dan kanan teraba adanya testis, tetapi letaknya dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis.

4. Dari anamnesis kepada orang tuanya di ketahui bahwa pada saat hamil 3 bulan, ibu nya menderita demam dan sering muntah. Rudi lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.

III. ANALISIS PERMASALAHAN1. A. Bagimana anatomi dan fisiologi dari organ yang terlibat dalam kasus? Jawab :

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah akar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis. Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.

STRUKTUR

Penis terdiri dari: - Akar (menempel pada didnding perut) - Badan (merupakan bagian tengah dari penis) - Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut). Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil: - 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan - Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter. Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

Uretra berfungsi 2 fungsi:

Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.Fisiologi

FISIOLOGI ORGAN GENITALIA

Fungsi primer dari sistem reproduksi laki laki adalah menghasilkan spermatozoa matang dan menemnpatkan sperma kedalam saluran reproduksi perempuan melalui senggama. Testes mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk mensekresikan hormon hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual. a) Testes

Fungsi eksokrin (cytogenic) testes pada kemampuannya untuk menghasilkan spermatozoa yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Fungsi endokrin testes (steroidogenesis) adalah pada kemampuannya untuk menghasilkan hormon-hormon reproduksi jantan.

b) Scrotum

Membungkus testis

Mempertahankan suhu testes selalu berada 4-5 derajat di bawah suhu basal tubuh.

c) Tubulus seminiferus

Terdapat sel sertoli yang berfungsi sebagai penunjang dan pemberi makan spermatozoa yang secara embriologis yang terbentuk dari proses pembelahan dan perubahan morfologis sel-sel epithel spermatogonia.

Terdapat Sel Leydig yang berfungsi mensintesis hormon-hormon androgen terutama testosteron di bawah pengaruh hormon gonadotrophin.

d) Epididimis

Tempat maturasi, seleksi dan penyimpanan sementara spermatozoa dengan di bawah pengaruh sekresi hormon testosteron.

e) Glandula asesorius

Menghasilkan cairan untuk ejakulat

f) Penis

Sebagai organa genetalia masculina externa sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan.

b. Embriologi pembentukan organ genetalia maskulina ?

Jawab :

Ketika mesonepros mengalami degenerasi, suatu ligamen yang disebut gubernakulum akan turun pada masing-masing sisi abdomen dari pole bawah gonal melintas oblik pada dinding abdomen (yang kelak menjadi kanalis inguinalis) dan melekat pada labioscrotal swelling ( yang kelak menjadi skrotum atau labia majora). Kemudian kantong peritoneum yang disebut processus vaginalis berkembang pada masing-masing sisi ventral gubernakulum dan mengalami herniasi melalui dinding abdomen bawah sepanjang jalur yang dibentuk oleh gubernakulum. Masing-masing processua vaginalis membawa perluasan dari lapisan pembentuk dinding abdomen, bersama-sama membentuk funikulus spermatikus. Lubang yang ditembus oleh processus vaginalis pada fascia transversalis menjadi anulus inguinalis internus, sedang lubang pada aponeurosis m. obliquus abdominis externus membentuk anulus inguinalis eksternus.

Pada minggu ke-6 umur kehamilan primordial germ cells mengalami migrasi dari yolk sac ke genital ridge. Dengan adanya gen SRY (sex determining region Y), maka akan berkembang menjadi testis pada minggu ke-7. Testis yg berisi prekursor sel-sel Sertoli besar (yang kelak menjadi tubulus seminiferous dan sel-sel Leydig kecil) dengan stimulasi FSH yang dihasilkan pituitary mulai aktif berfungsi sejak minggu ke-8 kehamilan dengan mengeluarkan MIF (Mllerian Inhibiting Factor), yang menyebabkan involusi ipsilateral dari duktus mullerian. MIF juga meningkatkan reseptor androgen pada membran sel Leydig. Sel- Pada minggu ke-10-11 kehamilan, akibat stimulasi chorionic gonadotropin yang dihasilkan plasenta dan LH dari pituitary sel-sel Leydig akan mensekresi testosteron yang sangat esensial bagi diferensiasi duktus Wolfian menjadi epididimys, vas deferens, dan vesika seminalis.

Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-10. Walaupun mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun para ahli sepakat bahwa terdapat beberapa faktor yang berperan penting, yakni: faktor endokrin, mekanik (anatomik), dan neural.Terjadi dalam 2 fase yang dimulai sekitar minggu ke-10 kehamilan segera setelah terjadi diferensiasi seksual. Fase transabdominal dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang berbeda.

Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, di mana testis mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya regresi ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh androgen (testosteron), disertai pemendekan gubernaculum (ligamen yang melekatkan bagian inferior testis ke-segmen bawah skrotum) di bawah pengaruh MIF.Dengan perkembangan yang cepat dari regio abdominopelvic maka testis akan terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3 kehamilan terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum. Selanjutnya fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7 kehamilan.

Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regio inguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui mediasi pengeluaran calcitonin gene-related peptide (CGRP). Androgen akan merangsang nervus genitofemoral untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12 bulan.

Perubahan ini terjadi akibat pembesaran ukuran pelvis dan pemanjangan ukuran tubuh, karena gubernakulum tumbuh tidak sesuai proporsinya, mengakibatkan testis berubah posisi, jadi penurunannya adalah proporsi relatif terhadap pertumbuhan dinding abdomen. Masuknya testis di skrotum di ikuti dengan kontraksi kanalis inguinalis yang menyelubungi funikulus spermatikus. Selama periode perinatal processus vaginalis mengalami obliterasi, mengisolasi suatu tunica vaginalis yang membentuk suatu kantong yang menutupi testis.

c.Apa penyebab dan mekanisme air seni tidak keluar dari kepala zakar tetapi di bagia bawah zakar ?

Jawab :Dari gejala yang ditunjukkan berarti penderita mengalami hypospadia

yakni Suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus (lubang kencing) terletak di bagian bawah dari penis dan letaknya lebih kearah pangkal penis dibandingkan normal. Hipospadia biasanya disertai bentuk abnormal penis yang disebabkan adanya chordee dan adanya kulit di bagian punggung penis

yang relatif berlebih dan bagian bawah yang kurang.

Penyebab:

Produksi hormon androgen abnormal

Perbedaan sensitivitas terhadap hormon androgen pada jaringan yang berhubungan, misalnya tuberkulum genital

Hormon estrogen dari lingkunganpada perkembangan genitalia eksternapria menutupnya kedua lipatan uretra di atas lempeng uretra sehingga membentuk uretra pars kevernosa ( Gangguan perkembanagn dna pertumbuhan (organogenese), system urogenital maskulina ( Penyatuan lipat uretra tidak sempurna dan terdapat mulut uretra yang abnormal di sepanjang permukaan inferior penis (hipospadia) ( bila kecing, urine tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakar.

e.Apa dampaknya air seni tidak keluar dari kepala zakar tetapi di

bagian bawah zakar ? Jawab :

1. Perkembangan infeksi virus

2. Bias menyebabkan ISK pada anak f.Pandangan Islam tentang khitanan ?

Jawab :

Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku (H.R. Bukhari Muslim).

pandangan medis tentang khitan

Dunia (WHO) dan program AIDS PBB sejak 2007 lalu. Dalam pengumuman resmi yang dikeluarkan kedua lembaga ini disebutkan bahwa khitan bagi kaum laki-laki secara signifikan bisa melindungi kaum pria heteroseks dari bahaya HIV g.Bagaimana teknik Khitanan ?

Jawab :

Teknik sircumsisi a) disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium

b)daerah operasi di tutup dengan kain steril

c)pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan dengan anastesi lokal dengan menyuntikkan pada basis penis (pada garis tengah dorsum penis). Obat anastesi di suntikkan secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis. Kemudian tunggu beberapa saat dan di yakin kan bahwa batang penis telah terbius.

d)jika terdapat phimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem sehingga preputium dapat ditarik ke proksimal. Selanjutnya preputium dibebaskan dari perlekatan dengan glans penis dan dibersihkan dari smegma atau kotoran lain.

e)memotong preputium penis dengan berbagai teknik, antara lain teknik deseksi preputium atau sleeve, teknik Gulotion, teknik dorsal slit, dengan mempergunakan alat plastibel atau Gomco.

f)setelah kulit preputium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan. Perhatian utama pada arteri yang terdapat di frenulum penis.

g)kulit proximal dan distal didekatkan dengan penjahitan dengan memakai plain catgut.

teknik dorsumsisi 1. Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.2. Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal.3. Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher4. Preputium diinsisi pada jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian distal sulcus pasang tali kendali

5. Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12) Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )6. Buat tali kendali pada jam 3 dan 97. Gunting dan rapikan kelebihan mukosa8. Rawat perdarahan yang terjadi

2 . Berapa ukuran normal penis anak usia 10 tahun ?Jawab :

NoumurNormalMicro(ind)Micro(Barat)

13-44,6-6,42,33,3

24-54,8-6,62,33,5

35-65,1-6,92,33,8

46-75,2-7,02,53,9

57-85,2-7,22,53,7

68-95,3-7,32,53,8

79-105,3-7,32,63,8

810-115,3-7,52,63,7

9Dewasa 12,2-15,49,3

Pada Rudi hanya 2,5 cm, maka Susno tergolong micropenis.b.Apa saja faktor memperngaruhi ukuran penis ?

Jawab :

Makanan pokokNasi adalah makanan utama orang Indonesia, padahal semasa pertumbuhan perlu lebih banyak makan protein bukan karbohidrat. Makanya yang terjadi adalah badan anak-anak kita gemuk tapi tidak bertulang besar. Akibatnya, penis tidak berkembang optimal, apalagi nasi memngandung unsur salah satu enzim yang menghambat penyerapan Zinc dalam tubuh. Kurangnya asupan Zinc ditambah konsumsi nasi dalam jumlah banyak namun kebutuhan akan protein daging-dagingan terbilang minim. Hal ini akan menyebabkan perkembangan penis yang terhambat.

Konsumsi Zinc pada masa hamilKebutuhan akan zinx sangat mempengaruhi perkembangan organ reproduksi, kurangnya konsumsi zinc akan mempengaruhi perkembangannya secara optimal. Sayangnya kesadaran mengkonsumsi zinc sangat rendah sekali di kalangan ibu hamil. Selain itu konsumsi Zinc harus dikonsultasikan ke dokter selama ibu mengandung.

Faktor SunatJangan sunat pada usia masih dalam pertumbuhan, biarkan kulit penis dan penis berkembang lebih dulu. Usia yang tepat saat sunat antara 13-14 tahun. Sunat pada usia dini membuat kulit penis tertarik yang menyebabkan perkembangannya tidak optimal. Kita bisa mencontoh kebiasaan unik bangsa Afrika yang sejak remaja sampai dewasa selalu memijat penis mereka, sehingga tidak heran bangsa Afrika dikenal sebagai bangsa ber-penis besar.

Jadi bukan ras yang membedakan ukuran penis, tetapi karena 4 faktor di atas. Jadi jangan pernah minder dengan ukuran Anda, kita bisa membiasakan hal ini mulai dari buah hati kita bukan.

Kebiasaan Celana DalamMemakai celana dalam ketat sepanjang hari bukan sesuatu yang baik, cobalah hindari memakai celana terlalu ketat, menggantinya dengan celana pendek dan longgar akan lebih baik bagi pertumbuhan dan peredaran darah disekitar area vital. Cobalah biarkan penis Anda hanya tertutup celana pendek longgar, sehingga perkembangannya lebih optimal.c. Apa saja kelainan pada penis?

Jawab :

a) micropenis

b) phimosis

c) balanopostitis

d) undesensus testiculorum3.a.Mengapa testisnya terletak di muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ?

Jawab :Karena pada kasus ini testis belum turun kekantung skrotum dan pada dasarnya masih pada jalurnya atau dalam hal ini mungkin testis tidak mampu mencapai skrotum tetapi masih berada pada jalurnya yang normal atau disebut Kriptorkismus

Pada minggu ke-6 umur kehamilan primordial germ cells mengalami migrasi dari yolk sac ke genital ridge. Dengan adanya gen SRY (sex determining region Y), maka akan berkembang menjadi testis pada minggu ke-7. Testis yg berisi prekursor sel-sel Sertoli besar (yang kelak menjadi tubulus seminiferous dan sel-sel Leydig kecil) dengan stimulasi FSH yang dihasilkan pituitary mulai aktif berfungsi sejak minggu ke-8 kehamilan dengan mengeluarkan MIF (Mllerian Inhibiting Factor), yang menyebabkan involusi ipsilateral dari duktus mullerian. MIF juga meningkatkan reseptor androgen pada membran sel Leydig. Sel- Pada minggu ke-10-11 kehamilan, akibat stimulasi chorionic gonadotropin yang dihasilkan plasenta dan LH dari pituitary sel-sel Leydig akan mensekresi testosteron yang sangat esensial bagi diferensiasi duktus Wolfian menjadi epididimys, vas deferens, dan vesika seminalis.

Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-10. Walaupun mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun para ahli sepakat bahwa terdapat beberapa faktor yang berperan penting, yakni: faktor endokrin, mekanik (anatomik), dan neural.Terjadi dalam 2 fase yang dimulai sekitar minggu ke-10 kehamilan segera setelah terjadi diferensiasi seksual. Fase transabdominal dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang berbeda.

Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, di mana testis mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya regresi ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh androgen (testosteron), disertai pemendekan gubernaculum (ligamen yang melekatkan bagian inferior testis ke-segmen bawah skrotum) di bawah pengaruh MIF.Dengan perkembangan yang cepat dari regio abdominopelvic maka testis akan terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3 kehamilan terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum. Selanjutnya fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7 kehamilan.

Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regio inguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui mediasi pengeluaran calcitonin gene-related peptide (CGRP). Androgen akan merangsang nervus genitofemoral untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12 bulan.

b.Bagimana pemeriksaan genetalia pada pria ?

Jawab :Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di ruangan yang tenang dan hangat. Pemeriksaan secara umum harus dilakukan dengan mencari adanya tanda-tanda sindrom tertentu, dismorfik, hipospadia, atau genitalia ambigua.

Pemeriksaan testis sebaiknya dilakukan pada posisi terlentang dengan frog leg position dan jongkok. Dengan 2 tangan yang hangat dan akan lebih baik bila menggunakan jelly atau sabun, dimulai dari SIAS menyusuri kanalis inguinalis ke-arah medial dan skrotum (gambar 3). Bila teraba testis harus dicoba untuk diarahkan ke-skrotum, dengan kombinasi menyapu dan menarik terkadang testis dapat didorong ke-dalam skrotum. Dengan mempertahankan posisi testis didalam skrotum selama 1 menit, otot-otot cremaster diharapkan akan mengalami fatigue; bila testis dapat bertahan di dalam skrotum, menunjukkan testis yang retractile sedangkan pada UDT akan segera kembali begitu testis dilepas. Tentukan lokasi, ukuran dan tekstur testis.

1. Adanya tarikan gubernakulum testis dan refleks dari otot kremaster

2. Perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan pertumbuhan badan

3. Dorongan dari tekanan intraabdominalc. Apa saja faktor mempengaruhi letak testis?Jawab :1. Adanya tarikan gubernakulum testis dan refleks dari otot kremaster

2. Perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan pertumbuhan badan

3. Dorongan dari tekanan intraabdominal

True Undesended testis : terhenti jalur penurunan normal Testis retraktil : kadang turun kedalam scrotum Testis ektopik : menyimpang dari jalur penurunan4 a. Apa hubungan dan dampak demam dan sering muntah dengan

keluhan rudi ?

Jawab : Pada usia kehamilan 3 bulan kemungkinan terinfeksi virus menyebabkan demam dan sering muntah, kekurangan gizi, pada usia kehamilan 3 bulan pada perkembangan genitalia eksternapria menutupnya kedua lipatan uretra di atas lempeng uretra sehingga membentuk uretra pars kevernosa ( Gangguan perkembanagn dna pertumbuhan (organogenese), system urogenital maskulina ( Penyatuan lipat uretra tidak sempurna dan terdapat mulut uretra yang abnormal di sepanjang permukaan inferior penis (hipospadia) ( bila kecing, urine tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakar.b. Berapa usia kehamilan normal ? BB bayi normal ?Jawab : Usia kehamilan normal : 40 minggu = 280 hari

Usia kehamilan matur atau cukup bulan : 37 42 minggu

Usia kehamilan kurang bulan (prematur) : < 37 minggu

Usia kehamilan post-matur (serotinus) : > 42 minggu

Berat badan bayi lahir normal : 2500 gram

Berat badan bayi lahir rendah : < 2500 gram

Berat badan bayi lahir tinggi (baby giant) : > 3000 gram

c. Apa dampak bayi lahir dengan berat badan