fix f5 pkm scabies

7/25/2019 Fix f5 Pkm Scabies

http://slidepdf.com/reader/full/fix-f5-pkm-scabies 1/31

F 5 . Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Me nular

SCABIES

Untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti

Program Internsi !okter Indonesia

Diajukan kepada:

dr. Anis Mustagh"irin

Disusun oleh:

dr. S#ietenia $ambu Sabati

%EME&'E$IA& %ESE(A'A&

$EPUB)I% I&!*&ESIA

+,-5

1



F 5 . Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menula r

Nama Peserta : dr. Swietenia Rambu Sabati Tanda tangan :

NamaPendamping : dr. Anis Mustaghfirin

Tanda tangan :

Nama ahana : P!S"#SMAS Pringsurat "ab.Temanggung

Tema : Pengobatan dan pen$egahan S$abies

Tujuan

%. Mengadakan anamnesis& pemeriksaan& diagnosis&serta pengobatan

kepada pasien dengan s$abies'. Memberikan edukasi tentang pen(akit s$abies& pengobatann(a& serta

pen$egahan penularann(a.). Men$egah berulangn(a pen(akit s$abies.

*ari+Tanggal : Rabu& '' ,uli '-%

aktu : Pukul -/.-- 01 s+d selesai

Tempat : 1alai Pengobatan Puskesmas Pringsurat

Peserta : Setiap pasien dengan s$abies

2



A. PE&!A(U)UA&

Skabies merupakan pen(akit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei .

Pen(akit (ang mempengaruhi semua jenis ras di dunia tersebut ditemukan hampir

pada semua negara di seluruh dunia dengan angka pre2alensi (ang ber2ariasi. Di

beberapa negara berkembang pre2alensin(a dilaporkan 34'56 populasi umum dan

insidens tertinggi pada anak usia sekolah dan remaja. Perkembangan pen(akit ini juga

dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi (ang rendah& tingkat higiene (ang buruk&

kurangn(a pengetahuan& dan kesalahan dalam diagnosis serta penatalaksanaa.

Pela(anan kesehatan primer (aitu puskesmas memegang peranan penting

pada pen(akit skabies dalam hal penegakan diagnosis pertama kali& terapi (ang tepat&dan edukasi komunitas dalam pen$egahan pen(akit dan menularn(a pen(akit ke

komunitas& karena pen(akit ini mudah sekali menular terutama pada pemukiman (ang

padat. Transmisi atau perpindahan antar penderita dapat berlangsung melalui kontak

kulit langsung (ang erat dari orang ke orang. *al tersebut dapat terjadi bila hidup dan

tidur bersama& misaln(a anak4anak (ang mendapat infestasi tungau dari ibun(a atau

hidup dalam satu asrama. Selain itu perpindahan tungau juga dapat terjadi melalui

kontak tidak langsung& (aitu melalui pakaian atau alat mandi (ang digunakan

bersama.

B. PE$MASA)A(A&

Skabies ditemukan di semua negara dengan pre2alensi (ang ber2ariasi. Daerah

endemik skabies adalah di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika& Mesir& Amerika

Tengah& Amerika Selatan& Amerika !tara& Australia& "epulauan "aribia& 0ndia& dan

Asia Tenggara& termasuk 0ndonesia.Diperkirakan bahwa terdapat lebih dari )-- juta orang di seluruh dunia terjangkit

tungau skabies. Studi epidemiologi memperlihatkan bahwa pre2alensi skabies

$enderung tinggi pada anak4anak serta remaja dan tidak dipengaruhi oleh jenis

kelamin& ras& umur& ataupun kondisi sosial ekonomi. 7aktor primer (ang berkontribusi

3



adalah kemiskinan dan kondisi hidup di daerah (ang padat& sehingga pen(akit ini

lebih sering di daerah perkotaan.

Terdapat bukti menunjukkan insiden kejadian berpengaruh terhadap musim

dimana kasus skabies lebih ban(ak didiagnosis pada musim dingin dibanding musim

panas. 0nsiden skabies semakin meningkat sejak dua dekade ini dan telah

memberikan pengaruh besar terhadap wabah di rumah4rumah sakit& penjara& panti

asuhan& dan panti jompo.

Ada dugaan bahwa setiap siklus )- tahun terjadi epidemi skabies. 1an(ak faktor (ang

menunjang perkembangan pen(akit ini& antara lain: higiene (ang buruk& kesalahan

diagnosis& dan perkembangan dermografik serta ekologi. Pen(akit ini dapat

dimasukkan dalam P.*.S. 8Pen(akit akibat *ubungan Seksual9.Di Puskesmas Pringsurat sendiri ban(ak ditemukann(a kasus pasien dengan

s$abies (ang datang berobat ke 1alai Pengobatan& sebagian besar adalah anak usia

sekolah maupun remaja (ang tinggal di asrama siswa.

Menurut Pola Pen(akit pasien semua umur (ang berobat Puskesmas

Pringsurat dari bulan ,anuari4 Desember tahun '-% & S$abies termasuk dalam '-

besar pen(akit (ang ditemukan di 1alai Pengobatan.

0500

10001500200025003000350040004500

20 Besar Penyakit di Balai Pengobatan

Jumlah kasus

4



C. PE$E&CA&AA& !A& PEMI)I(A& I&'E$ E&SI

;aporan ini disusun berdasarkan data dari pasien (ang datang ke balai

pengobatan Puskesmas Pringsurat dengan keluhan gatal gatal terutama pada malam

hari 8pruritus no$turnal9 pada sela sela jari& lipatan4lipatan tubuh seperti a<illa&

genital& bokong& maupun telapak kaki maupun tangan.

Metode inter2ensi (ang digunakan adalah dengan tahapan berikut:

%. Mengadakan anamnesis& pemeriksaan& diagnosis&serta pengobatan kepada

pasien dengan s$abies'. Memberikan edukasi tentang pen(akit s$abies& pengobatann(a& serta

pen$egahan penularann(a guna men$egah berulangn(a pen(akit s$abies.

!. PE)A%SA&AA&

/aktu dan 'em at Pelaksanaan*ari+Tanggal : Rabu& '' ,uli '-%

aktu : Pukul -/.-- 01 s+d selesaiTempat : 1alai pengobatan Puskesmas Pringsurat

E. M*&I'*$I&0 !A& E A)UASI

!ntuk menilai apakah pasien memahami inter2ensi (ang diberikan

maka perlu adan(a monitoring. Selain itu monitoring juga diperlukan untuk

mengetahui apakah pasien menerapkan apa (ang sudah diberikan. Apakah

pasien dengan keluhan pen(akit s$abies sendiri masih ban(ak dan

membutuhkan pengobatan. Apakah keluhan berkurang dengan tatalaksana

(ang diberikan. Se$ara keseluruhan& inter2ensi (ang diberikan berjalan $ukup

baik.

F. 'I&1AUA& PUS'A%ASinonim atau nama lain skabies adalah kudis& the itch & gudig& budukan& dan

gatal agogo. Skabies adalah pen(akit kulit (ang disebabkan oleh infestasi dan

sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produkn(a.

5



Skabies terjadi baik pada laki4laki maupun perempuan& di semua geografi daerah&

semua kelompok usia& ras dan kelas sosial. Namun menjadi masalah utama pada

daerah (ang padat dengan gangguan sosial& sanitasi (ang buruk& dan negara dengan

keadaan perekonomian (ang kurang. Skabies ditularkan melalui kontak fisik

langsung. 8 skin-to-skin 9 maupun tak langsung 8pakaian& tempat tidur& (ang dipakai

bersama9.

=ejala utama adalah pruritus intensif (ang memburuk di malam hari atau kondisi

dimana suhu tubuh meningkat. ;esi kulit (ang khas berupa terowongan& papul&

ekskoriasi dan kadang4kadang 2esikel.

Tungau pen(ebab skabies merupakan parasit obligat (ang seluruh siklus hidupn(a

berlangsung di tubuh manusia. Tungau tersebut tidak dapat terbang atau melon$at

namun mera(ap dengan ke$epatan '. $m per menit pada kulit (ang hangat.

#pidemiologi

Skabies ditemukan di semua negara dengan pre2alensi (ang ber2ariasi. Daerah

endemik skabies adalah di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika& Mesir& Amerika

Tengah& Amerika Selatan& Amerika !tara& Australia& "epulauan "aribia& 0ndia& dan

Asia Tenggara.

Diperkirakan bahwa terdapat lebih dari )-- juta orang di seluruh dunia terjangkit

tungau s$abies. Studi epidemiologi memperlihatkan bahwa pre2alensi skabies

$enderung tinggi pada anak4anak serta remaja dan tidak dipengaruhi oleh jenis

kelamin& ras& umur& ataupun kondisi sosial ekonomi. 7aktor primer (ang berkontribusi

adalah kemiskinan dan kondisi hidup di daerah (ang padat&sehingga pen(akit ini

lebih sering di daerah perkotaan.

Terdapat bukti menunjukkan insiden kejadian berpengaruh terhadap musim dimana

kasus skabies lebih ban(ak didiagnosis pada musim dingin dibanding musim panas.

0nsiden skabies semakin meningkat sejak dua dekade ini dan telah memberikan

6



pengaruh besar terhadap wabah di rumah4rumah sakit& penjara& panti asuhan& 8)9 dan

panti jompo.

Ada dugaan bahwa setiap siklus )- tahun terjadi epidemi skabies. 1an(ak faktor (ang

menunjang perkembangan pen(akit ini& antara lain: higiene (ang buruk& kesalahan

diagnosis& dan perkembangan dermografik serta ekologi. Pen(akit ini dapat

dimasukkan dalam P.*.S. 8Pen(akit akibat *ubungan Seksual9.

#tiologi

Skabies adalah pen(akit kulit (ang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap

Sarcoptes scabiei varian hominis dan produkn(a.

Sarcoptes scabiei adalah parasit manusia obligat (ang termasuk filum Arthopoda &

kelas Arachnida & ordo Ackarima & superfamili Sarcoptes . 1entukn(a lonjong& bagian

$hepal depan ke$il dan bagian belakang torakoabdominal dengan penonjolan seperti

rambut (ang keluar dari dasar kaki.

Tungau skabies mempun(ai empat kaki dan diametern(a berukuran -&) mm.

Sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tungau ini tidak dapat terbang

atau melompat dan han(a dapat hidup selama )- hari di lapisan epidermis.

Skabies betina dewasa berukuran sekitar -& mm dengan luas -&) mm & dan jantan

dewasa lebih ke$il -&' mm panjang dengan luas -&% mm. Tubuhn(a berwarna putih

susu dan ditandai dengan garis melintang (ang bergelombang dan pada permukaan

punggung terdapat bulu dan dentikel.

0ambar -. Sarcoptes scabiei

7



Terdapat empat pasang kaki pendek& di bagian depan terdapat dua pasang kaki (ang

berakhir dengan perpanjangan pedun$les dengan pengisap ke$il di bagian ujungn(a.

Pada tungau betina& terdapat dua pasang kaki (ang berakhir dengan rambut 8Satae9

sedangkan pada tungau jantan rambut terdapat pada pasangan kaki ketiga dan

pedun$les dengan pengisap pada pasangan kaki keempat.

Siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah kopulasi 8perkawinan9 (ang terjadi di

atas kulit& tungau jantan akan mati. Tapi kadang4kadang masih dapat hidup beberapa

hari dalam terowongan (ang digali oleh tungau betina. Tungau betina (ang telah

dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum& dengan ke$epatan ' 4)

milimeter sehari dan sambil meletakkan telurn(a ' atau butir sehari sampai

men$apai -4 - telur (ang dihasilkankan oleh setiap tungau betina selama rentang

umur 43 minggu dan selama itu tungau betina tidak meninggalkan terowongan.

Setelah itu& lar2a berkaki enam akan mun$ul dari telur setelah )4 hari dan keluar dari

terowongan dengan memotong atapn(a. ;ar2a kemudian menggali terowongan

pendek (moulting pockets) di mana mereka berubah menjadi nimfa. Setelah itu

berkembang menjadi tungau jantan dan betina dewasa. Seluruh siklus hidupn(a mulai

dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara / > %' hari.

0ambar +. Siklus *idup Skabies

?

8



Tungau skabies lebih suka memilih area tertentu untuk membuat terowongann(a dan

menghindari area (ang memiliki ban(ak folikel pilosebaseus. 1iasan(a& pada satu

indi2idu terdapat kurang dari '- tungau di tubuhn(a& ke$uali pada Norwegian scabies

dimana indi2idu bisa didiami lebih dari sejuta tungau. @rang tua dengan infeksi 2irus

immunodefisiensi dan pasien dengan pengobatan immunosuppresan mempun(ai

risiko tinggi untuk menderita Norwegian scabies .

Patogenesis

Reaksi alergi (ang sensitif terhadap tungau dan produkn(a memperlihatkan peran

(ang penting dalam perkembangan lesi dan terhadap timbuln(a gatal. S. Scabiei

melepaskan substansi sebagai respon hubungan antara tungau dengan keratinosit dan

sel4sel ;angerhans ketika melakukan penetrasi ke dalam kulit.

*asil penelitian sebelumn(a menunjukkan keterlibatan reaksi hipersensiti2itas tipe 0

dan tipe 0. Pada reaksi tipe 0& pertemuan antigen tungau dengan 0munoglobulin4#

pada sel mast (ang berlangsung di epidermis men(ebabkan degranulasi sel4sel mast.

Sehingga terjadi peningkatan antibodi 0g#. "eterlibatan reaksi hipersensiti2itas tipe

0 akan memperlihatkan gejala sekitar %-4)- hari setelah sensitisasi tungau dan akan

memproduksi papul4papul dan nodul inflamasi (ang dapat terlihat dari perubahan

histologik dan jumlah sel limfosit T ban(ak pada infiltrat kutaneus. "elainan kulit

(ang men(erupai dermatitis tersebut sering terjadi lebih luas dibandingkan lokasi

tungau dengan efloresensi dapat berupa papul& nodul& 2esikel& urtika dan lainn(a.

Akibat garukan (ang dilakukan oleh pasien dapat timbul erosi& ekskoriasi& krusta

hingga terjadin(a infeksi sekunder.

Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun kontak tidak

langsung.Penularan melalui kontak langsung 8 skin-to-skin 9 menjelaskan mengapa

pen(akit ini sering menular ke seluruh anggota keluarga. Penularan se$ara tidak

langsung dapat melalui penggunaan bersama pakaian& handuk& maupun tempat tidur.

1ahkan dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual antar penderita dengan orang

sakit& namun skabies bukan manifestasi utama dari pen(akit menular seksual.

9



0ambaran %linis

"elainan klinis pada kulit (ang ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptes scabiei sangat ber2ariasi. Meskipun demikian kita dapat menemukan gambaran klinis berupa

keluhan subjektif dan objektif (ang spesifik. Dikenal ada tanda utama atau cardinal

sign pada infestasi skabies& (aitu :

1. Pruritus nocturna

Setelah pertama kali terinfeksi dengan tungau skabies& kelainan kulit seperti pruritus

akan timbul selama 3 hingga / minggu. 0nfeksi (ang berulang men(ebabkan ruam

dan gatal (ang timbul han(a dalam beberapa hari. =atal terasa lebih hebat pada

malam hari. *al ini disebabkan karena meningkatn(a akti2itas tungau akibat suhu

(ang lebih lembab dan panas. Sensasi gatal (ang hebat seringkali mengganggu tidur

dan penderita menjadi gelisah.

'. Sekelompok orang

Pen(akit ini men(erang manusia se$ara kelompok& sehingga dalam sebuah keluarga

biasan(a mengenai seluruh anggota keluarga. 1egitu pula dalam sebuah pemukiman(ang padat pendudukn(a& skabies dapat menular hampir ke seluruh penduduk.

Didalam kelompok mungkin akan ditemukan indi2idu (ang hiposensitisasi& walaupun

terinfestasi oleh parasit sehingga tidak menimbulkan keluhan klinis akan tetapi

menjadi pembawa+ carier bagi indi2idu lain.

). Adan(a terowongan

"elangsungan hidup Sarcoptes scabiei sangat bergantung kepada kemampuann(a

meletakkan telur& lar2a dan nimfa didalam stratum korneum& oleh karena itu parasit

sangat men(ukai bagian kulit (ang memiliki stratum korneum (ang relati2e lebih

longgar dan tipis.

10



;esi (ang timbul berupa eritema& krusta& ekskoriasi papul dan nodul (ang sering

ditemukan di daerah sela4sela jari& aspek 2olar pada pergelangan tangan dan lateral

telapak tangan& siku& aksilar& skrotum& penis& labia dan pada areola wanita. 1ila ada

infeksi sekunder ruam kulitn(a menjadi polimorf 8pustul& ekskoriasi& dan lain4lain9.

0ambar 2. ;esi pada sela jari& penis& dan areola mammae ?

#rupsi eritematous dapat tersebar di badan sebagai reaksi hipersensiti2itas pada

antigen tungau. ;esi (ang patognomonik adalah terowongan (ang tipis dan ke$il

seperti benang& berstruktur linear kurang lebih % hingga %- mm& berwarna putih abu4

abu& pada ujung terowongan ditemukan papul atau 2esikel (ang merupakan hasil dari

pergerakan tungau di dalam stratum korneum. Terowongan ini terlihat jelas kelihatan

di sela4sela jari& pergelangan tangan dan daerah siku. Namun& terowongan tersebut

sukar ditemukan di awal infeksi karena akti2itas menggaruk pasien (ang hebat.

0ambar 3. Tempat4tempat predileksi skabies ?

11



. Menemukan Sarcoptes scabiei

Apabila kita dapat menemukan terowongan (ang masih utuh kemungkinan besar kita

dapat menemukan tungau dewasa& lar2a& nimfa maupun skibala dan ini merupakan

hal (ang paling diagnostik. Akan tetapi& kriteria (ang keempat ini agak susah

ditemukan karena hampir sebagian besar penderita pada umumn(a datang dengan lesi

(ang sangat 2ariatif dan tidak spesifik. Pada kasus skabies (ang klasik& jumlah tungau

sedikit sehingga diperlukan beberapa lokasi kerokan kulit. Teknik pemeriksaan ini

sangat tergantung pada operator pemeriksaan& sehingga kegagalan menemukan

tungau sering terjadi namun tidak men(ingkirkan diagnosis skabies.

1entuk "linis

Selain bentuk skabies (ang klasik& terdapat pula bentuk4bentuk (ang tidak

khas& meskipun jarang ditemukan. "elainan ini dapat menimbulkan kesalahan

diagnostik (ang dapat berakibat gagaln(a pengobatan

1entuk4bentuk skabies antara lain :

%. Skabies pada orang bersih

"linis ditandai dengan lesi berupa papula dan kanalikuli dengan jumlah (ang sangat

sedikit& kutu biasan(a hilang akibat mandi se$ara teratur. Namun bentuk ini seringkali

salah diagnosis karena lesi jarang ditemukan dan sulit mendapatkan terowongan

tungau.

0ambar 5 . Skabies pada orang bersih (scabies of cultivated) 4

12



'. Skabies nodular

Skabies nodular memperlihatkan lesi berupa nodul merah ke$oklatan

berukuran '4'- mm (ang gatal. !mumn(a terdapat pada daerah (ang tertutup

terutama pada genitalia& inguinal dan aksila. Pada nodus (ang lama tungau sukar

ditemukan& dan dapat menetap selama beberapa minggu hingga beberapa bulan

walaupun telah mendapat pengobatan anti skabies.

0ambar . Skabies Nodular ??

). Skabies incognito

Penggunaan obat steroid topikal atau sistemik dapat men(amarkan gejala dan

tanda pada penderita apabila penderita mengalami skabies. Sehingga penderita dapatmemperlihatkan perubahan lesi se$ara klinis. Akan tetapi dengan penggunaan steroid&

keluhan gatal tidak hilang dan dalam waktu singkat setelah penghentian penggunaan

steroid lesi dapat kambuh kembali bahkan lebih buruk. *al ini mungkin disebabkan

oleh karena penurunan respon imun seluler.

13



0ambar 6. Skabies in$ognito dengan lesi krusta terlokalisasi pada penderita

dengan pengobatan regimen imunosupresan ???

. Skabies (ang ditularkan oleh hewan

Sarcoptes scabiei 2arian canis bisa men(erang manusia (ang pekerjaann(a

berhubungan erat dengan hewan tersebut& misaln(a anjing& ku$ing dan gembala. ;esi

tidak pada daerah predileksi skabies tipe humanus tetapi pada daerah (ang sering

berkontak dengan hewan peliharaan tersebut& seperti dada& perut& lengan. Masa

inkubasi jenis ini lebih pendek dan sembuh sendiri bila menjauhi hewan tersebut dan

mandi bersih4bersih oleh karena 2arietas hewan tidak dapat melanjutkan siklus

hidupn(a pada manusia.

0ambar 7 . Skabies $aninum ?

14



. Skabies Norwegia 8Skabies berkrusta9

"ondisi (ang jarang ini sangat mudah menular karena tungau berada dalam jumlah(ang ban(ak dan diperkirakan lebih dari sejuta tungau berkembang di kulit& sehingga

dapat menjadi sumber wabah di tempat pela(anan kesehatan.

"adar 0g# (ang tinggi& eosinofil perifer& dan perkembangan krusta di kulit (ang

hiperkeratotik dengan skuama dan penebalan menjadi karakteristik pen(akit ini. Plak

hiperkeratotik tersebar pada daerah palmar dan plantar dengan penebalan dan distrofi

kuku jari kaki dan tangan. ;esi tersebut men(ebar se$ara generalisata seperti daerah

leher dan kulit kepala. telinga& bokong& siku& dan lutut. "ulit (ang lain biasan(a

terlihat <erotik. Pruritus dapat ber2ariasi dan dapat pula tidak ditemukan pada bentuk

pen(akit ini.

0ambar 8. Skabies norwegian pada plantar ??

1entuk ini ditemukan pada penderita (ang mengalami gangguan fungsi imunologik

misaln(a penderita *0 +A0DS& lepra& penderita infeksi 2irus leukemia t(pe %& pasien

(ang menggunakan pengobatan imunosupresi& penderita gangguan neurologik dan

retardasi mental.

3. Skabies pada ba(i dan anak

Pada anak (ang kurang dari dua tahun& infestasi bisa terjadi di wajah dan kulit

kepala sedangkan pada orang dewasa jarang terjadi. ;esi skabies pada anak dapat

15



mengenai seluruh tubuh& termasuk seluruh kepala& leher& telapak tangan& telapak kaki

dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo& ektima& sehingga terowongan

jarang ditemukan. Pada ba(i& lesi terdapat di wajah.

Nodul pruritis erithematos keunguan dapat ditemukan pada a<illa dan daerah lateral

badan pada anak4anak. Nodul4nodul ini bisa timbul berminggu4minggu setelah

eradikasi infeksi tungau dilakukan. esikel dan bulla bisa timbul terutama pada

telapak tangan dan jari.

0ambar -,. Skabies pada anak ?

Pemeriksaan penunjang

1ila gejala klinis spesifik& diagnosis skabies mudah ditegakkan. Tetapi

penderita sering datang dengan lesi (ang ber2ariasi sehingga diagnosis pasti sulit

ditegakkan. Pada umumn(a diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan dua dariempat cardinal sign . 1eberapa $ara (ang dapat digunakan untuk menemukan tungau

dan produkn(a (aitu :

%. "erokan kulit

Papul atau kanalikuli (ang utuh ditetesi dengan min(ak mineral atau "@* %-6 lalu

dilakukan kerokan dengan meggunakan s$alpel steril (ang bertujuan untuk

mengangkat atap papula atau kanalikuli. 1ahan pemeriksaan diletakkan di gelas objek

dan ditutup dengan ka$a penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop.

16



'. Mengambil tungau dengan jarum

1ila menemukan terowongan& jarum suntik (ang run$ing ditusukkan kedalam

terowongan (ang utuh dan digerakkan se$ara tangensial ke ujung lainn(a kemudian

dikeluarkan. 1ila positif& Tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit (ang

sangat ke$il dan transparan. Bara ini mudah dilakukan tetapi memerlukan keahlian

tinggi.

). Tes tinta pada terowongan 8 urrow ink test)

0dentifikasi terowongan bisa dibantu dengan $ara mewarnai daerah lesi

dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta $ina& dibiarkan selama '-4)-menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol& terowongan tersebut akan

kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarn(a karena akumulasi tinta didalam

terowongan. Tes din(atakan positif bila terbetuk gambaran kanalikuli (ang khas

berupa garis men(erupai bentuk CigCag.

. Membuat biopsi irisan 8 epidermal shave biops!)

Diagnosis pasti dapat melalui identifikasi tungau& telur atau skibala se$ara

mikroskopik. 0ni dilakukan dengan $ara menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk

kemudian dibuat irisan tipis& dan dilakukan irisan superfi$ial se$ara menggunakan

pisau dan berhati4hati dalam melakukann(a agar tidak berdarah. "erokan tersebut

diletakkan di atas ka$a objek dan ditetesi dengan min(ak mineral (ang kemudian

diperiksa dibawah mikroskop.

17



. 1iopsi irisan dengan pewarnaan *#.

0ambar -- . Sarcoptes scabiei dalam epidermis 8panah9 dengan pewarnaan *.# ?

3. !ji tetrasiklin

Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin (ang akan masuk ke dalam kanalikuli.

Setelah dibersihkan& dengan menggunakan sinar ultra2iolet dari lampu ood&

tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.

Dari berbagai ma$am pemeriksaan tersebut& pemeriksaan kerokan kulit

merupakan $ara (ang paling mudah dan hasiln(a $ukup memuaskan. Agar

pemeriksaan berhasil& ada beberapa hal (ang perlu diperhatikan& (akni :

%. "erokan harus dilakukan pada lesi (ang utuh 8papula& kanalikuli9 dan tidak

dilakukan pada tempat dengan lesi (ang tidak spesifik.

'. Sebaikn(a lesi (ang akan dikerok diolesi terlebih dahulu dengan min(ak

mineral agar tungau dan produkn(a tidak larut& sehingga dapat menemukan

tungau dalam keadaan hidup dan utuh.

). "erokan dilakukan pada lesi di daerah predileksi.

. @leh karena tungau terdapat dalam stratum korneum maka kerokan harus

dilakukan di superfi$ial dan menghindari terjadin(a perdarahan. Namun

karena sulitn(a menemukan tungau maka diagnosis s$abies harus

18



dipertimbangkan pada setiap penderita (ang datang dengan keluhan gatal

(ang menetap.

Diagnosis 1anding

Diagnosis bandingn(a adalah:

%. !rtikaria Akut: erupsi pada papul4papul (ang gatal& selalu sistemik.

0ambar -+ . !rtikaria Akut ?

'. Prurigo& biasan(a berupa papul4papul (ang gatal& predileksi pada bagian

ekstensor ekstremitas.

0ambar -2 . Prurigo nodularis ??

19



). =igitan serangga& biasan(a jelas timbul sesudah ada gigitan& efloresensin(a

urtikaria papuler.

0ambar -3 . "nsect#s bite ???

. 7olikulitis berupa pustul miliar dikelilingi daerah (ang eritem. 8%-9

0ambar -5 . 7olikulitis ????

Penatalaksanaan

Terdapat beberapa terapi untuk skabies (ang memiliki tingkat efekti2itas (ang

ber2ariasi. 7aktor (ang berpengaruh dalam keberhasilan (ang antara lain umur

pasien& bia(a pengobatan& berat derajat erupsi& dan fa$tor kegagalan terapi (ang

pernah diberikan sebelumn(a.

Pada pasien dewasa& skabisid topikal harus dioleskan di seluruh permukaan

tubuh ke$uali area wajah dan kulit kepala&dan lebih difokuskan di daerah sela4sela

jari& inguinal& genital& area lipatan kulit sekitar kuku& dan area belakang telinga. Pada

pasien anak dan s$abies berkrusta& area wajah dan kulit kepala juga harus dioleskan

20



skabisid topikal. Pasien harus diinformasikan bahwa walaupun telah diberikan terapi

skabisidal (ang adekuat& ruam dan rasa gatal di kulit dapat tetap menetap hingga

minggu. ,ika tidak diberikan penjelasan& pasien akan beranggapan bahwa pengobatan

(ang diberikan tidak berhasil dan kemudian akan menggunakan obat anti s$abies

se$ara berlebihan. Steroid topikal& anti histamin maupun steroid sistemik jangka

pendek dapat diberikan untuk menghilangkan ruam dan gatal pada pasien (ang tidak

membaik setelah pemberian terapi skabisid (ang lengkap.

a. Penatalaksanaan secara umum

#dukasi pada pasien skabies :

%. Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.

'. Pengobatan (ang diberikan dioleskan di kulit dan sebaikn(a dilakukan pada

malam hari sebelum tidur.

). *indari men(entuh mulut dan mata dengan tangan.

. =anti pakaian& handuk& sprei& (ang digunakan& selalu $u$i dengan teratur dan

bila perlu direndam dengan air panas

. ,angan ulangi penggunaan skabisd (ang berlebihan dalam seminggu

walaupun rasa gatal (ang mungkin masih timbul selama beberapa hari.

3. Setiap anggota keluarga serumah sebaikn(a mendapatkan pengobatan (ang

sama dan ikut menjaga kebersihan

b. Penatalaksanaan secara khusus

Pengobatan skabies harus efektif terhadap tungau dewasa& telur dan produkn(a&mudah diaplikasikan& nontoksik& tidak mengiritasi& aman untuk semua umur& dan

terjangkau bia(an(a. Pengobatan skabies (ang ber2ariasi dapat berupa topikal

maupun oral.

a. Permethrin

21



Merupakan sintesa dari p!rethroid$ dan bekerja dengan $ara mengganggu polarisasi

dinding sel saraf parasit (aitu melalui ikatan dengan natrium. *al ini memperlambat

repolarisasi dinding sel dan akhirn(a terjadi paralise parasit. @bat ini merupakan

pilihan pertama dalam pengobatan s$abies karena efek toksisitasn(a terhadap

mamalia sangat rendah dan ke$enderungan kera$unan akibat kesalahan dalam

penggunaann(a sangat ke$il. *al ini disebabkan karena han(a sedikit (ang

terabsorpsi di kulit dan $epat dimetabolisme (ang kemudian dikeluarkan kembali

melalui keringat dan sebum& dan juga melalui urin. 1elum pernah dilaporkan

resistensi setelah penggunaan obat ini.

Permethrin tersedia dalam bentuk krim 6& (ang diaplikasikan selama /4%' jam dan

setelah itu di$u$i bersih. Apabila belum sembuh bisa dilanjutkan dengan pemberian

kedua setelah % minggu.

Permethrin jarang diberikan pada ba(i4ba(i (ang berumur kurang dari ' bulan& wanita

hamil dan ibu men(usui. anita hamil dapat diberikan dengan aplikasi (ang tidak

lama sekitar ' jam. #fek samping jarang ditemukan& berupa rasa terbakar& perih dan

gatal& namun mungkin hal tersebut dikarenakan kulit (ang sebelumn(a memang

sensiti2e dan terekskoriasi.

b. Presipitat Sulfur '4%-6

Sulfur adalah antiskabietik tertua (ang telah lama digunakan& sejak ' M.

Preparat sulfur (ang tersedia dalam bentuk salep 8'6 4%-69 dan umumn(a salep

konsentrasi 36 lebih disukai. Bara aplikasi salep sangat sederhana& (akni

mengoleskan salep setelah mandi ke seluruh kulit tubuh selama ' jam selama tiga

hari berturut4turut. "euntungan penggunaan obat ini adalah hargan(a (ang murah dan

mungkin merupakan satu4satun(a pilihan di negara (ang membutuhkan terapi massal.

1ila kontak dengan jaringan hidup& preparat ini akan membentuk h(drogen

sulfide dan pentathionic acid 8B* ' S @39 (ang bersifat germi$id dan fungi$id. Se$ara

umum sulfur bersifat aman bila digunakan oleh anak4anak& wanita hamil dan

22



men(usui serta efektif dalam konsentrasi '& 6 pada ba(i. "erugian pemakaian obat

ini adalah bau tidak enak& mewarnai pakaian dan kadang4kadang menimbulkan iritasi.

$. 1enC(l benCoate

1enCil benCoate adalah ester asam benCoat dan alkohol benCil (ang

merupakan bahan sintesis balsam peru. 1enCil benCoate bersifat neurotoksik pada

tungau skabies. Digunakan sebagai ' 6 emulsi dengan periode kontak ' jam dan

pada usia dewasa muda atau anak4anak& dosis dapat dikurangi menjadi %'& 6. 1enCil

benCoate sangat efektif bila digunakan dengan baik dan teratur dan se$ara kosmetik

bisa diterima. #fek samping dari benCil benCoate dapat men(ebabkan dermatitis iritan

pada wajah dan skrotum& karena itu penderita harus diingatkan untuk tidak

menggunakan se$ara berlebihan. Penggunaan berulang dapat men(ebabkan dermatitis

alergi. Terapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan men(usui& ba(i& dan

anak4anak kurang dari ' tahun. Tapi benCil benCoate lebih efektif dalam pengelolaan

resistant crusted scabies . Di negara4negara berkembang dimana sumber da(a (ang

terbatas& benCil benCoate digunakan dalam pengelolaan skabies sebagai alternatif

(ang lebih murah.

d. =amma benCene heksaklorida 8;indane9

;indane juga dikenal sebagai he<aklorida gamma benCena& adalah sebuah

insektisida (ang bekerja pada sistem saraf pusat 8SSP9 tungau. ;indane diserap

masuk ke mukosa paru4paru& mukosa usus& dan selaput lendir kemudian keseluruh

bagian tubuh tungau dengan konsentrasi tinggi pada jaringan (ang ka(a lipid dan

kulit (ang men(ebabkan eksitasi& kon2ulsi& dan kematian tungau. ;indane

dimetabolisme dan diekskresikan melalui urin dan feses.

;indane tersedia dalam bentuk krim& lotion& gel& tidak berbau dan tidak berwarna.

Pemakaian se$ara tunggal dengan mengoleskan ke seluruh tubuh dari leher ke bawah

selama %'4' jam dalam bentuk %6 krim atau lotion. Setelah pemakaian di$u$i bersih

dan dapat diaplikasikan lagi setelah % minggu. *al ini untuk memusnahkan lar2a4

lar2a (ang menetas dan tidak musnah oleh pengobatan sebelumn(a. 1eberapa

23



penelitian menunjukkan penggunaan ;indane selama 3 jam sudah efektif. Dianjurkan

untuk tidak mengulangi pengobatan dalam 5 hari& serta tidak menggunakan

konsentrasi lain selain %6.

#fek samping lindane antara lain men(ebabkan toksisitas SSP& kejang& dan bahkan

kematian pada anak atau ba(i walaupun jarang terjadi. Tanda4tanda klinis toksisitas

SSP setelah kera$unan lindane (aitu sakit kepala& mual& pusing& muntah& gelisah&

tremor& disorientasi& kelemahan& berkedut dari kelopak mata& kejang& kegagalan

pernapasan& koma& dan kematian. 1eberapa bukti menunjukkan lindane dapat

mempengaruhi perjalanan fisiologis kelainan darah seperti anemia aplastik&

trombositopenia& dan pan$(topenia.

e. Brotamiton krim 8Broton(l4N4#th(l4@4Toluidine9

Brotamion 8$roton(l4N4etil4o4toluidin9 digunakan sebagai krim %-6 atau lotion.

Tingkat keberhasilan ber2ariasi antara -6 dan 5-6. *asil terbaik telah diperoleh

bila diaplikasikan dua kali sehari selama lima hari berturut4turut setelah mandi dan

mengganti pakaian dari leher ke bawah selama ' malam kemudian di$u$i setelah

aplikasi kedua. #fek samping (ang ditimbulkan berupa iritasi bila digunakan jangka

panjang.

1eberapa ahli beranggapan bahwa $rotamiton krim ini tidak memiliki efekti2itas

(ang tinggi terhadap skabies. Brotamiton %-6 dalam krim atau losion& tidak

mempun(ai efek sistemik dan aman digunakan pada wanita hamil& ba(i dan anak

ke$il.

f. 02erme$tin

02erme$tin adalah bahan semisintetik (ang dihasilkan oleh Streptom!ces avermitilis &anti parasit (ang strukturn(a mirip antibioti$ makrolid& namun tidak mempun(ai

aktifitas sebagai antibioti$& diketahui aktif melawan ekto dan endo parasit. Digunakan

se$ara meluas pada pengobatan hewan& pada mamalia& pada manusia digunakan untuk

pengobatan pen(akit filarial terutama oncocerciasis. Diberikan se$ara oral& dosis

24



tunggal& '-- ug+kg11 dan dilaporkan efektif untuk s$abies. Digunakan pada umur

lebih dari tahun. ,uga dilaporkan se$ara khusus tentang formulasi i2erme$tin

topikal efektif untuk mengobati s$abies. #fek samping (ang sering adalah kontak

dermatitis dan to%icepidermal necrol!sis.

g. Monosulfiran

Tersedia dalam bentuk lotion ' 6 sebelum digunakan harus ditambahkan '4) bagian

air dan digunakan setiap hari selama '4) hari.

h. Malathion

Malathion -& 6 adalah insektisida organosfosfat dengan dasar air digunakan

selama ' 6. Pemberian berikutn(a beberapa hari kemudian. Namun saat ini tidak

lagi direkomendasikan karena berpotensi memberikan efek samping (ang buruk.

c. Penatalaksanaan skabies berkrusta

Terapi skabies ini mirip dengan bentuk umum lainn(a& meskipun skabies berkrusta

berespon lebih lambat dan umumn(a membutuhkan beberapa pengobatan dengan

skabisid. "ulit (ang diobati meliputi kepala& wajah& ke$uali sekitar mata& hidung&

mulut dan khusus dibawah kuku jari tangan dan jari kaki diikuti dengan penggunaan

sikat di bagian bawah ujung kuku. Pengobatan diawali dengan krim permethrin dan

jika dibutuhkan diikuti dengan lindane dan sulfur. Mungkin sangat membantu bila

sebelum terapi dengan skabisid diobati dengan keratolitik.

d. Penatalaksanaan skabies nodular

Nodul tidak mengandung tungau namun merupakan hasil dari reaksi hipersensiti2itas

terhadap produk tungau. Nodul akan tetap terlihat dalam beberapa minggu setelah pengobatan. Skabies nodular dapat diobati dengan kortikosteroid intralesi atau

menggunakan prime$rolimus topikal dua kali sehari.

25



e. Pengobatan terhada kom likasi

Pada infeksi bakteri sekunder dapat digunakan antibiotik oral.

". Pengobatan sim tomatik

@bat antipruritus seperti obat anti histamin mungkin mengurangi gatal (ang se$ara

karakeristik menetap selama beberapa minggu setelah terapi dengan anti skabeis (ang

adekuat. Pada ba(i& aplikasi hidrokortison %6 pada lesi kulit (ang sangat aktif dan

aplikasi pelumas atau emolient pada lesi (ang kurang aktif mungkin sangat

membantu& dan pada orang dewasa dapat digunakan triamsinolon -&%6 .

Tabel %. Pengobatan Skabies

,enis @bat Dosis "eterangan

Permethrin 6 $ream Dioleskan selama /4% jam& diulangi

selama 5 hari.

Terapi lini pertama di !S dan kehamilan kategori

1

;indane %6 lotion Dioleskan selama / jam setelah itu

dibersihkan& olesan kedua diberikan %

minggu kemudian.

Tidak dapat diberikan pada anak umur ' tahun

kebawah& wanita selama masa kehamilan dan

laktasi.

Brotamiton %-6 $ream Dioleskan selama ' hari berturut4turut&

lalu diulangi dalam hari.

Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifitasn(a

tidak sebaik topikal lainn(a.

Pre$ipitatum Sulfur 4

%-6

Dioleskan selama ) hari lalu

dibersihkan.

Aman untuk anak kurang dari ' bulan dan wanita

dalam masa kehamilan dan laktasi& tetapi tampak

kotor dalam pemakaiann(a dan data efisiensi obat

in masih kurang.

1enC(l 1enCoat %-6

lotion

Dioleskan selama ' jam lalu

dibersihkan

#fektif namun dapat men(ebabkan dermatitis

pada wajah

02erme$tin '-- g+kg Dosis tunggal oral& bisa diulangi

selama %-4% hari

Memiliki efektifitas (ang tinggi dan aman. Dapat

digunakan bersama bahan topikal lainn(a.

Digunakan pada kasus4kasus s$abies berkrusta

dan s$abies resisten.

Setelah pengobatan berhasil untuk membunuh tungau skabies& masih terdapat gejala

pruritus selama 3 minggu sebagai reaksi e$Cematous atau masa pen(embuhan. Pasien

26



dapat diobati dengan #molien dan kortikosteroid topikal& dengan atau tanpa antibiotik

topikal tergantung adan(a infeksi sekunder oleh Staph!lococcus aureus . Brotamiton

antipruriti$ topikal sering membantu pada kulit (ang gatal.

"eluhan sering ditemukan pada pasien (aitu mengalami gejala (ang berkelanjutan

selama '43 minggu setelah pengobatan berhasil. *al ini karena respon tubuh dari

kekebalan terhadap antigen tungau. ,ika gejalan(a menetap di luar ' minggu& itu

mungkin karena diagnosis awal (ang tidak sesuai& aplikasi obat (ang salah

men(ebabkan tungau skabies tetap ditemukan pada pasien . "eban(akan kambuh

karena reinfeksi dan tidak diobati.

Pen$egahan

!ntuk melakukan pen$egahan terhadap penularan s$abies& orang4orang (ang kontak

langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal skabisid. Terapi

pen$egahan ini harus diberikan untuk men$egah pen(ebaran s$abies karena seseorang

mungkin saja telah mengandung tungau s$abies (ang masih dalam periode inkubasi

asimptomatik.

Selain itu untuk men$egah terjadin(a reinfeksi melalui seprei& bantal& handuk dan

pakaian (ang digunakan dalam hari terakhir& harus di$u$i bersih dan dikeringkan

dengan udara panas karena tungau s$abies dapat hidup hingga ) hari diluar kulit&

karpet dan kain pelapis lainn(a sehingga harus dibersihkan 8 vacuum cleaner 9.

"omplikasi

0nfeksi sekunder pada pasien skabies merupakan akibat dari infeksi bakteri atau

karena garukan. "eduan(a mendominasi gambaran klinik (ang ada. #rosi merupakan

tanda (ang paling sering mun$ul pada lesi sekunder. 0nfeksi sekunder dapat ditandaidengan mun$uln(a pustul& supurasi& dan ulkus. Selain itu dapat mun$ul eritema&

skuama& dan semua tanda inflamasi lain pada ekCem sebagai respon imun tubuh (ang

kuat terhadap iritasi. Nodul4nodul mun$ul pada daerah (ang tertutup seperti bokong&

skrotum& inguinal& penis& dan a<illa. 0nfeksi sekunder lokal sebagian besar disebabkan

27



oleh Staph!lococcus aureus dan biasan(a mempun(ai respon (ang bagus terhadap

topikal atau antibioti$ oral& tergantung tingkat p(oderman(a. Selain itu& limfangitis

dan septiksemia dapat juga terjadi terutama pada skabies Norwegian& post4

strepto$o$$al glomerulonephritis bisa terjadi karena skabies-induced p!odermas (ang

disebabkan oleh Streptococcus p!ogens .

Prognosis

,ika tidak dirawat& kondisi ini bisa menetap untuk beberapa tahun. Pada indi2idu (ang

immuno$ompetent& jumlah tungau akan berkurang seiring waktu. 0nfestasi s$abies

dapat disembuhkan. Seorang indi2idu dengan infeksi s$abies& jika diobati dengan

benar& memiliki prognosis (ang baik& keluhan gatal dan ekCema akan sembuh.

28



0. )AMPI$A&

Dokumentasi

1erbagai penampakan klinis pasien dengan s$abies

29



30



!AF'A$ PUS'A%A

%. *andoko RP& Djuanda A& *amCah M. "lmu Pen!akit &ulit dan &elamin. 'd. .,akarta: 7"!0E '-- . %%F4''.

'. 1ini$ 0& Aleksandar ,& Dragan ,& Milanka ;. Brusted 8Norwegian9 S$abies

7ollowing S(stemi$ And Topikal Borti$osteroid Therap( . &orean *ed Sci E

' : '-%-. //4F%.

). S$abies and Pedi$ulosis $ @rkin Miltoin& *oward ;. Maiba$h. +it,patrick#s

ermatolog! in eneral *edicine$ / th. !SA: M$=raw*illE '--/. '-'F4)%.

. Siregar RS& ija(a B& Anugerah P. Saripati Pen!akit &ulit dan &elamin. 'd.0 .

,akarta: #=BE %FF3. %F%4 .

. ,ohnston =& Sladden M. S$abies: Diagnosis and Treatment. ritish *ed .

'-- . September :%5E))%85 %59+3%F4''.

2. 1urns DA. Diseases Baused b( Arthropods and @ther No<ious Animals $ in:

1urns T& 1reathna$h S& Bo< N& =riffiths B. 3ooks 4e%tbook of ermatolog!.

ol.'. !SA: 1la$kwell publishingE '-- . )54 5.

5. *arahap M. "lmu Pen!akit &ulit.'d.1 . ,akarta: *ipokratesE '---. %-F4%).

/. Amiruddin MD. "lmu Pen!akit &ulit dan &elamin. 'd.1. Makassar: 7akultas"edokteran !ni2ersitas *asanuddin E '--). 4%-.

F. *engge& R. !lri$h& 1art. ,. Burrie& =erold ,ager& @mar ;upi& Robert A.

S$hwartC. S$abies: a !biGuitous Negle$ted Skin Disease . Pub*ed *ed. .

'--3. De$ember. 3: 53F4555

fix f5 pkm scabies

Documents