fatwa tentang kewajiban taat kepada penguasa
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Fatwa Tentang Kewajiban Taat Kepada Penguasa
1/3
Fatwa tentang Kewajiban Taat Kepada Penguasa (2)
KUMPULAN FATWA DARISYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ RAHIMAHULLAH
Dinukil dari Kitab Murajaat Fil Fiqhil Waqi as-Siyasi Wal Fikri (hal.24-28)
Majalah Assunnah Edisi 07/Th.IV/1421-2000 (hal.23)
Soal:
Syaikh yang mulia, kita telah mengetahui bahwa ini (perkara yang
disebutkan di atas) adalah merupakan salah satu dari kaidah-kaidah AhlulSunnah wal Jamaah, namun sangat disayangkan sebagian orang memandang
bahwa hal ini adalah suatu pemikiran yang lemah, dan padanya ada
bentuk-bentuk kehinaan, sebagaimana yang mereka ucapkan, oleh sebab itu
mereka menyeru para pemuda untuk menggunakan kekerasan dalam melakukanperubahan?
Jawab:
Ini adalah perkataan salah dan menunjukkan kurangnya pemahaman, karena
mereka tidak memahami sunnah dan mengetahui sebagaimana mestinya. Mereka
hanya terdorong oleh semangat untuk merubah kemungkaran, meskipun merekaterjerumus dalam bentuk penyilisihan terhadap syariat sebagaimana
terjerumusnya kelompok khawarij dan Mutajilah.
Mereka terdorong oleh kecintaan menegakkan kebenaran dan semangat untukmembela kebenaran, hingga terjerumus ke dalam perkara yang batil. Mereka
mengkafirkan kaum muslimin karena maksiat yang mereka lakukan ataumenganggap mereka itu kekal di dalam neraka karena dosa maksiatnya,sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok Mutazilah.
Kelompok Khawarij mengkafirkan kaum muslimin karena kemaksiatannya dan
memvonis orang yang bermaksiat kekal didalam neraka, sedangkan Mutazilahsepakat (dengan Khawarij) bahwa orang yang bermaksiat itu kekal di dalam
neraka. Akan tetapi mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar itu berada
di antara dua kedudukan (antara mukmin dan kafir) di dunia. Semua itu
adalah kesesatan.Dan ahlul Sunnah berpegang kepada yang haq yaitu pelaku dosa besar
tidaklah dikafirkan dengan perbuatan dosanya selama ia tidak
menghalalkannya, maka jika dia berzina atau mencuri atau minum khamr,tidaklah ia dihukumi menjadi kafir, dia hanya disebut sebagai orang yang
durhaka karena lemahnya iman, fasiq dan ditegakkan padanya hudud (hukum).
Ia tidak dihukum kafir dengan semua kemaksiatan yang yang dia lakukan,kecuali jika dia menghalalkan kemaksiatan tersebut. Dan pendapat kelompok
Khawarij dalam hal ini adalah suatu kebatilan, pengkafiran mereka terhadap
kaum muslimin adalah suatu kebatilan. Karena itu Rasulullah mensifati
mereka dengan sabdanya:
-
8/3/2019 Fatwa Tentang Kewajiban Taat Kepada Penguasa
2/3
Mereka (Khawarij) keluar dari Islam dan tidak akan kembali, mereka
memerangi kaum muslimin dan membiarkan penyembah-penyembah berhala.
Inilah kelompok Khawarij, dikarenakan sikap berlebih-lebihan dan kebodohan
serta kesesatan yang ada pada mereka. Maka tidak layak para pemuda atauyang lainnya untuk mencontoh, meniru gaya Khawarij dan Mutazilah. Wajib
bagi mereka untuk berjalan diatas madzhab Ahlul Sunnah wal Jamaah yang
sesuai dengan ketentuan syariat, hingga mereka berhenti dan mencukupkandiri dengan dalil-dalil syarI sebagaimana datangnya.
Dan tidak boleh membangkang terhadap penguasa, hanya karena satu atau
beberapa kemaksiatan yang dilakukan penguasa. Yang wajib mereka lakukan
adalah menasehati baik secara tertulis ataupun secara langsung dengan carayang baik, penuh hikmah dan berdebat dengan cara yang terbaik pula sampai
mereka berhasil. Hingga berkuranglah kejelekan atau menjadi ringan dan
bertambah kebaikan. Demikianlah anjuran Rasulullah di dalam
hadist-hadistnya. Dan Allah Taala berfirman:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadapmereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. (Ali-Imran:159).
Maka merupakan kewajiban bagi setiap orang yang peduli dan bagi para daIagar menyeru untuk berpegang teguh kepada batasan-batasan syariat dan
menasehati para penguasa yang memegang urusan mereka dengan perkataan yang
baik, penuh hikmah dan metode-metode yang terbaik, sehingga kebaikanbertambah dan kejelekan berkurang dan banyaklah daI-daI yang mengajak
kepada jalan Allah, dan agar mereka giat untuk berdakwah dengan cara yang
terbaik, bukan dengan kekerasan dan kekasaran. Mereka menasehati parapenguasa dengan berbagai metode yang baik dan benar disertai dengan doa
untuk mereka agar Allah memberikan petunjuk dan taufiq-Nya dengan membantu
mereka dalam beramal kebajikan dan memberikan kemampuan kepada merekauntuk meninggalkan maksiat yang mereka lakukan dan menegakkan al-haq.
Demikianlah ia berdoa kepada Allah dengan penuh ketundukkan agar Allah
memberikan petunjuk kepada para penguasa dan membantu mereka dalam
kebenaran. Sebagaimana ia pun senantiasa berusaha membantu mereka denganmetode yang terbaik. Demikian pula ia berbuat kepada sahabat-sahabatnya.
Ia menasehati mereka, mengajarkan al-haq, dan mengingatkan mereka agar
mereka giat dalam berdakwah dengan cara yang terbaik bukan dengankekerasan, dan kejelekan. Dengan demikian kebaikan akan bertambah dan
kejelekan akan berkurang. Dan dengan diberikannya petunjuk kepada penguasa
untuk senantiasa berbuat kebaikan serta istiqoma (konsekuen diatasnya)akan terwujudlah akhir yang baik bagi semua pihak.
Soal:
Seandainya kita menetapkan bahwa telah dibolehkan secara syarI untuk
-
8/3/2019 Fatwa Tentang Kewajiban Taat Kepada Penguasa
3/3
mengangkat senjata melawan penguasa (menurut sebagian orang), apakah hal
ini membolehkan dibunuhnya pembantu-pembantu penguasa dan setiap orang
yang bekerja dalam pemerintahnya seperti tentara, polisi, kamra danlain-lainnya?
Jawab:Telah saya sebutkan tadi tidak diperbolehkan membangkang kepada penguasa
kecuali dengan dua syarat:
1.Adanya kekafiran yang nyata, yang ada dalil dan keterangan dari Allah.2.Kemampuan untuk menggeser penguasa tersebut dengan tidak berdampak
berupa kejelekan yang lebih besar, adapun tanpa hal ini maka tidak
diperbolehkan.