faal idk

27
FISIOLOGI MUSKULOSKELETAL Nabila Tiara Santoso 13.010

Upload: diosatria

Post on 17-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lllllllllll

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

FiSIOLOGIMuskuloskeletalNabila Tiara Santoso 13.010OtotOtot adalah jaringan peka rangsangMencetuskan mekanisme kontraksispesialis kontraksi pada tubuhMampu mengubah energi listrik menjadi energi kimiawiMengandung protein-protein kontraktilOtot rangka (melekat pd tulang) kontraksinya menyebabkan tulang bergerakaktivitas motorikOtot rangka sbg penunjang homeostasis:Mengunyahmenelan makanan- bernapas- menghindari bahaya, dllOtot rangka untuk aktivitas non-homeostasis: menari, mengoperasikan komputer, dll

Otot polostdp di dinding organ-organ berongga dan saluran di dalam tubuh; kontraksinyamengatur aliran darah, gerakan makanan di sal cerna, aliran udara, aliran urin, dllOtot jantunghanya ada di dinding jantung; kontraksinyamemompa darah ke seluruh tubuh

Otot rangka Serat otot berserat, memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), dan melekat pada tulangOtotpolosSerat otot polos(tidakberserat), memiliki1 inti yg berada ditengah, dipersarafi oleh saraf otonom(involunter), terdapat diorgan dalam tubuh(viseral)OtotjantungOtot polos yang bekerja involunter; berserat, memiliki1 inti, dipersarafi oleh saraf otonom(involunter)

TulangTulang adalah jaringan yang berstruktur dengan baik dan mempunyai lima fungsi utama, yaituMembentuk badanSbg pengumpil dan tempat melekatnya ototSbg bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam, spt otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan paru-paruSbg tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garamSbg organ yang berfungsi sbg jaringan hemopoetik untuk memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan trombosit

Sel-sel dalam tulang:-Osteosit: terletak dalam lakuna. Merupakan sel tulang terbanyak.-Osteoblast: mensintesa matriks tulang melalui proses osteogenesis.-Osteoclast: melarutkan matriks tulang melalui proses osteolisis.- Sel osteoprogenitor: sel awal, berdiferensiasi menjadi osteoblast

Tulang padat (kompak) dan tulang spongiosa- Unit fungsional dasar dari sebuah tulang padat adalah osteon, yang terdiri atas osteosit yang tersusun rapi sekeliling canalis centralis.- Lamella adalah lapisan-lapisan matriks tulang yang telah mengalami kalsifikasi.- Kanalikuli di dalam dan antar lamella menghubungkan kedua lakuna.- Tulang spongiosa terdiri atas trabekula yang berbentuk khas menyerupai jala.- Tulang padat berada pada bagian tulang di mana tekanan datang dari arah yang terbatas, misal sepanjang diafisis tulang panjang.- Tulang spongiosa berada pada bagian di mana tekanan sedikit atau datang dari berbagai arah, misal pada bagian epifisis tulang panjang.

Perkembangan dan Pertumbuhan TulangOssifikasi (penulangan) adalah proses perubahan jaringan tulang lain menjadi tulang.Kalsifikasi adalah proses penimbunan garam kalsium dalam sebuah jaringan.

Penulangan intramembranosa-Dimulai pada saat osteoblas berdiferensiasi dalam jaringan ikat dan memproduksi struktur tulang spongiosa atau tulang padat. Tempat dimulainya penulangan ini disebut pusat penulangan.-Merupakan proses penulangan pada tulang pipih

Penulangan endokondral-Dimulai dari pembentukan model kartilago yang secara bertahap digantikan oleh jaringan tulang pada metafisis. Dengan cara ini, tulang tumbuh memanjang.-Waktu menutupnya kartilago epifisis berbeda antar tulang dan antar individu.-Diameter tulang bertambah melalui pertumbuhan aposisional.-Merupakan proses penulangan pada tulang pendek dan panjang

Dinamika TulangPengaruh latihan terhadap tulang- Bentuk dan ketebalan tulang merefleksikan tekanan yang dideritanya.

Pengaruh hormonal dan nutrisi terhadap tulang- Tercukupinya kebutuhan mineral, vitamin dan hormon memungkinkan optimalnya proses pembentukan tulang (osteogenesis) normal.- Hormon pertumbuhan dan tiroksin menstimulasi pertumbuhan tulang.

Kerangka sebagai depo cadangan kalsium- Kalsium merupakan mineral utama dalam tubuh manusia. 99 % kalsium tubuh terdapat dalam jaringan tulang.- Interaksi antara tulang, saluran pencernaan dan ginjal mempengaruhi konsentrasi ion kalsium.- Hormon kalsitonin dan paratiroid mengatur keseimbangan konsentrasi ion kalsium tubuh. Kalsitonin menyebabkan menurunnya konsentrasi kalsium dalam darah. Hormon Paratiroid meningkatkan konsentrasi kalsium dalam darah.

Calcium-Phosphate-CalcitoninKelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin dan kalsitonin. Hormon paratiroksin berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Hormon paratiroksin akan meningkat apabila kadar kalsium dalam plasma menurun. Terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan dan terletak dibelakang kelenjar tiroid.

Fungsi kelenjar paratiroid yaitu1. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam darah2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal3. Mempercepat kalsium di intestin4. Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorbsi tulang sehinggga menambah kalsium dalam darah5. Menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran sel

Fungsi hormon kalsitonin yaitu1. Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorbsi tulang2. Menghambat pelepasan kalsium dari tulang

Fungsi ion kalsium yaitu1. Penting dalam intersel dan ekstrasel2. Komponen utama dalam tulang3. Penting dalam pembekuan darah dan sistem enzim4. Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot5. Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsi dan tetani

VITAMIN DVitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh. Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB). Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh. Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.Pengatur gerakanGerakan tubuh kita yang dicapai oleh kontraksi dari otot rangka Fleksi : kontraksi otot fleksor menarik Ekstensi : kontraksi otot ekstensorSerat otot rangka memiliki penampilan lurik Otot rangka terdiri dari dua jenis serat : Extrafusal : dipersarafi oleh alpha - motorik dari sumsum tulang belakang : mengerahkan kekuatan Intrafusal : serat sensorik yang mendeteksi peregangan otot

Anatomi Otot SkeletSetiap serat otot terdiri dari seikat myofibrils Setiap miofibril terdiri dari helai aktin dan myosin yang tumpang tindih Selama kedutan otot , filamen myosin bergerak relatif terhadap filamen aktin , sehingga memperpendek serat otot.

Neuromuscular JunctionNeuromuscular junction adalah sinaps yang terbentuk antara neuron akson alpha bermotor dan serat otot Setiap akson dapat membentuk sinaps dengan beberapa serabut otot ( membentuk unit motor ) Ketepatan kontrol otot adalah terkait dengan motor ukuran unit Kecil : gerakan yang tepat dari tangan ( misalnya , jari , 1 : < 10 ) Besar : gerakan kaki ( misalnya , 1 : > 300 ) Ach adalah neuromuscular junction neurotransmitterPelepasan Ach menghasilkan potensi endplate besar Perubahan tegangan saluran terbuka CA ++ CA ++ entri memicu interaksi myosin - aktin ( tindakan dayung )Anatomi Spinal cordSumsum tulang belakang diatur ke dalam aspek dorsal dan ventral Dorsal menerima informasi sensorik yang masukVentral serat eferen ( alpha - motorik ) serat yang innervate extrafusal

Descending motor pathwaysAkson dari korteks motor utama turun ke sumsum tulang belakang melalui dua kelompok

Kelompok LateralSaluran kortikospinalis : gerakan tangan / jari Saluran kortikobulbar : gerakan wajah , leher , lidah , mata Saluran RubrospinalKelompok kontrol ventromedial Saluran Vestibulospinal : kontrol postur Saluran Tectospinal : mengkoordinasikan gerakan mata dan kepala Saluran Reticulospinal : berjalan , bersin Saluran kortikospinalis : otot-otot bagian atas kakiGanglia BasalBasal ganglia terdiri dari inti berekor , yang putamen dan globus pallidus Input ke ganglia basal adalah dari korteks motorik primer dan substantia nigra

Output dari ganglia basal adalah untuk Primer bermotor korteks Area motor tambahan, premotor cortex Inti batang otak bermotor ( jalur ventromedial ) Kortikal - basal ganglia Frontal, parietal , korteks temporal mengirim akson ke berekor / putamen Berekor / putamen proyek untuk globus pallidus ProyekGlobus pallidus kembali ke motor korteks melalui inti thalamicSistem Saraf MotorikSaraf motorik somatik membawa implus dari pusat ke otot rangka sebagai organ efektor melalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmitor di hubungkan saraf-otot, dapat terbangkit kontraksi otot. Baik kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses pengendalian kinerja otot rangka yang diperlukan untuk menyelengarakan berbagai sikap dan gerakan tubuh.Aktivitas RefleksKomponen Lengkung RefleksSuatu refleks adalah respons motorik tak sadar dan cepat terhadap suatu stimulus. Lengkung refleks memiliki 5 unsur: reseptor, neuron sensorik, pusat integrasi, neuron motorik dan efektor.Pengujian refleks spinal memberikan informasi tentang integritas jalur refleks dan derajat eksitabilitas korda spinalis. Reflesk spinal somatik termasuk refleks: rentang (stretch), tendon dalam (deep tendon), fleksor, ekstensor bersilang (crossed extensor), dan refleks superfisial.Suatu refleks rentang, yang diinisiasi oleh rentangan spindel otot, menyebabkan kontraksi otot yang distimulasi dan menginhibisi otot antagonisnya. Sifatnya monosinaptik dan ipsilateral. Refleks ini berfungsi mempertahankan tonus otot dan postur tubuh. E.g refleks patelar Refleks tendon dalam, diinisiasi oleh organ tendon Golgi karena peningkatan tensi otot, merupakan refleks polisinaptik. Refleks ini menyebabkan relaksasi otot yang terstimulasi, dan kontraksi antagonisnya. Refleks fleksor diinisiasi oleh stimuli sakit. Sifatnya polisinaptik dan ipsilateral serta protektif E.g menarik tangan saat tertusuk Refleks ekstensor bersilang terdiri dari suatu refleks fleksor ipsilateral dan suatu refleks ekstensor kontralateral. E.g saat satu kaki menginjak pecahan gelas: respons ipsilateral->angkat kaki; kontralateral->kaki lain (otot ekstensor) menahan perpindahan beban tubuh.Refleks superfisial (e.g. refleks plantar dan abdominal) diawali oleh stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan jalur kortikospinal. Abnormalitas L4-S2-> Babinskis sign.