essay (uns pencipta mahasiswa produktif)

3

Click here to load reader

Upload: siti-khoirunika

Post on 12-Jul-2015

259 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)

GAGASAN UNS MENGABDI

DI SUSUN OLEH :

SITI KHOIRUNIKA / K 2313067

UNIVERSITAS SEBELAS MARETTAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)

UNS Pencipta Mahasiswa Produktif

“ACTIVE” (Achievement Orientation, Customer Satisfaction, Teamwork,

Integrity, and Visionary) merupakan slogan Universitas Sebelas Maret yang masih

dalam bentuk tulisan belaka. Pasalnya, “ACTIVE” belum dapat terlaksana karena

sebagian besar masih pasif walaupun dalam seminar, lokal karya bahkan saat mata

kuliah selalu dibanggakan.

Orientasi Prestasi. Di universitas manapun mahasiswa yang biasanya

berprestasi adalah mahasiswa yang pandai ataupun aktif dalam organinasi. Sehingga,

mahasiswa yang kurang pandai, tidak memiliki keberanian untuk berkarya bahkan

tidak dikenal seperti pelengkap kampus saja. Orientasi prestasi seharusnya dimiliki

oleh semua mahasiwa, dimana Penanggung jawab Akademik bisa memantau setiap

bulannya dan selalu ada dimana mahasiswanya meminta sebuah pendapat. PA

(Penanggungjawab Akademik) sebaiknya bertindak sebagai pemotivasi yang tegas,

dan menjadi panutan, supaya mahasiswa yang berada di UNS ini benar-benar

merupakan mahasiswa yang aktif dan bisa menghasilkan suatu produk yang kemudian

bisa dipatenkan.

Kepuasan Pelanggan. Betapa minimnya fasilitas yang dimiliki UNS. Sebagai

awal menjadikan mahasiswa yang produktif, harus diawali oleh pola membaca.

Fasilitas membaca di perpustakaan pusat maupun jurusan sangatlah minim. Banyak

buku-buku yang tercecer tidak karuan, tidak bersampul, sobek kemana mana ataupun

tidak layak pakai masih bersarang di perpustakaan. Aplikasinya di perpustakaan

pusat. Seharusnya fasilitas yang dimiliki lebih bagus dari perpustakaan jurusan. Di

UNS sendiri malah sebaliknya. Untuk buku yang tidak layak pakai sebaiknya diganti

dengan yang baru atau diperbaiki. Dengan menggalang dana dari mahasiswanya

sendiri. Misalnya setiap 2 minggu sekali masing-masing jurusan dikenakan upeti

misalnya 1000 rupiah, saya rasa itu tidak memberatkan. Uang tersebut dikumpulkan

di bendahara masing-masing prodi, kemudian kating memberikan ke perpustakaan

pusat. Dengan uang yang berjumlah tidak sedikit itu, perpustakaan bisa membelikan

buku baru dan melakukan perbaikan untuk semua jurusan. Dengan pembaharuan buku

biasanya terdapat inovasi baru yang terkandung didalamnya. Mahasiswa yang kreatif

pasti akan menemukan hal baru sehingga bisa menghasilkan produk yang baru..

Di sisi lain, fasilitas untuk buku-buku skripsi dan proposal karya tulis yang

masih tercecer sebagai tumpukan gudang seharusnya dijadikan arsip penting. Dari

kesekian ribuan skripsi beberapa mahasiwa sebelumnya, setidaknya benar benar

Page 3: essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)

dikoreksi oleh dosen pembimbing dan itu harus menghasilkan suatu data dan produk.

Diantara kesekian ribuan skripsi dan proposal yang terbaik sebaiknya diajukan dalam

masyarakat, Negara maupun dikirim ke universitas luar negeri. Siapa sangka dengan

hasil beberapa karya mahasiswa tersebut mereka tertarik dan membudayakannya. Hal

tersebut dapat menghasilkan uang yang dapat meningkatkan anggaran atau devisa

pemerintah kota dan UNS sendiri. Dengan adanya dana tersebut UNS bisa membantu

mahasiswanya yang kurang mampu untuk perkuliahan, pengobatan dan masyarakat

yang membutuhkan tanpa harus menunggu dana dari pemerintah.

Fasilitas Laboratorium yang kurang memadai sebaiknya ditingkatkan, demi

kenyamanan belajar, bangku, kipas, dan alat, sebaiknya diperbaharui, mungkin bisa

dilakukan seperti mengadakan upeti seperti halnya memajukan perpustakaan.

Kerjasama, Integritas dan Visioner. Di UNS kerjasama dan integritas antara

dosen dan mahasiswa sangatlah cukup. Dan apabila sistem pengajaran dosen

diterapkan seperti di Finlaindia akan jauh lebih sukses untuk menghasilkan produk

mahasiswa yang berprestasi baik lebih banyak daripada yang berprestasi kurang.

Di UNS diadakan sistem UK yang dirasa sangat memberatkan itu merupakan

suatu proses untuk menjadikan siswa lebih kritis berfikir dan bisa menghasilkan

produk baru. Dan hal itu bisa diimplementasikan di universitas lain dan kehidupan

masyarakat. Begitu pula, remedial UK atau Uji Kompetensi seharusnya tidak

dianggap sebagai kegagalan tapi untuk perbaikan. Penekanan tersebut ada di proses,

bukan hasil. Dengan terwujudnya suatu kerjasama dan integritas yang tinggi, akan

menghasilkan visi universitas. Misalnya seperti visi UNS, yaitu “Menjadi pusat

pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan

berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional”.

Kewirausahaan. Lorong yang tidak terpakai di UNS sebaiknya dibudidayakan

untuk usaha mungkin mahasiswa falkultas pertanian bisa membudidayaan jamur

tiram dan segala jenis sayuran. Mahasiswa Seni bisa membuat video dan film yang

kemudian bisa dipasarkan online maupun langsung kepada masyarakat. Mahasiswa

Fakultas Kedokteran, Teknik, Grafis dan FKIP bisa mengsasilkan produk obat-obatan,

teknologi generator, animasi, bahkan pembuat web dan hasil karya lainnya yang

kemudian bisa di pasarkan langsung kepada masyarakat ataupun lewat kopma.

Disinilah yang seharusnya peran “ACTIVE” dilakukan. Dengan cara yang

diajukan diatas semoga mampu membuat UNS terus menjadikan mahasiswanya

berproduksi dan berkarya serta menjadikan suatu tindakan baik dalam universitas

maupun masyarakat.