efektivitas penerapan pendekatan matematika … · semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013) tesis...

101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (QL) DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung Timur Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh Desty Septianawati S851108012 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: doandien

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA

REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (QL)

DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA

(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung Timur

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

Desty Septianawati

S851108012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA

REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (QL)

DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA

(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung Timur

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

Oleh

Desty Septianawati

S851108012

Komisi Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing

Pembimbing I Prof. Dr. Budiyono, M. Sc. ………………… ………………

NIP. 19530915 197903 1 003

Pembimbing II Dr. Sri Subanti, M. Si. ………………… ………………

NIP. 19581031 198601 2 001

Telah dinyatakan memenuhi syarat

pada tanggal…………………2013

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.

NIP. 19530915 197903 1 003

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA

REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (QL)

DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA

(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung Timur

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

Oleh

Desty Septianawati

S851108012

Tim penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Mardiyana, M. Si. …………………… ……………

NIP. 19660225 199302 1 002

Sekretaris Dr. Riyadi, M.Si. …………………… ……………

NIP. 19670116 199402 1 001

Anggota Prof. Dr. Budiyono, M.Sc. .…………………… ……………

Penguji NIP. 19530915 197903 1 003

Dr. Sri Subanti, M.Si. …………………… ……………

NIP. 19581031 198601 2 001

Telah dipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal ..............................2013

Direktur Program Pascasarjana UNS Katua Program Studi

Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M. S. Prof. Dr. Budiyono, M. Sc.

NIP. 19610717 198601 1 001 NIP. 19660225 199302 1 002

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul: “EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN

QUANTUM LEARNING (QL) DITINJAU DARI TIPE

KEPRIBADIAN SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se

Kabupaten Lampung Timur Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2012/2013)” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat,

serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain

untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis

digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber

acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat

plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas, No. 17 tahun

2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum

ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author

dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-

kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak

melakukan publikasi sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi

Matematika PPs-UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah

yang diterbitkan oleh Prodi Matematika PPs-UNS. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,

Mahasiswa,

Desty Septianawati

S851108012

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT

Tesis ini penulis persembahkan untuk:

Ibuku Suprihatin dan Adikku tercinta Deni Pradana atas curahan doa dan kasih

sayang yang tiada henti

Suamiku tercinta Yadi Ardiawan pemberi semangat dan selalu setia menemaniku

hingga akhir tesis ini dibuat

Keluarga dan saudara yang selalu memberikan doa

Sahabat-sahabat terkasih yang selama ini memberiku perhatian, senyum & tawa

Teman-teman Pendidikan Matematika Pascasarjana angkatan 2011

Almamater.

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah

yang kamu dustakan?”

(QS. Ar Rahman: 13 )

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang

berjudul “Efektivitas Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dan

Pendekatan Quantum Learning (QL) Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa (Studi

Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung Timur Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2012/2013).”

Hambatan dan permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini banyak ditemui oleh penulis, akan tetapi berkat

bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul tersebut

dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada semua pihak atas segala bentuk bantuannya yang telah

meringankan penyelesaian penulisan tesis ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M. Si., Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika.

2. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus

Pembimbing I, yang telah memberikan petunjuk, saran dan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis.

3. Dr. Sri Subanti, M. Si., Pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan kesabaran

hingga penyusunan tesis ini selesai.

4. Sulastomo, S.Pd., M.M., Kepala SMP Negeri 2 Way Bungur, Rohmanjanah,

S.Pd., M.Si., Kepala SMP Negeri 2 Purbolinggo, Suyatno, S.Pd., kepala

SMP Negeri 2 Sukadana, yang telah memberikan ijin penelitian.

5. Hastiani, S.Pd., Fitriani, S.Pd., Candrawati Liyani, S.Pd., Sumiati, S.Pd., dan

Kasnan, S.Pd., validator pada penelitian ini.

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Bapak/ Ibu guru SMP Negeri 2 Way Bungur, SMP Negeri 2 Purbolinggo,

SMP Negeri 2 Sukadana, yang telah banyak membantu selama pelaksanaan

penelitian.

7. Sahabat-sahabat sejalan seperjuangan Rany Widiyastuti, Rina Agustina, Siti

Khoiyriah, Nana Hasanah, Laila Puspita, Hasan Sastra Negara, dan

Hidayatullah.

8. Teman-teman angkatan 2011 Program Studi Magister Pendidikan

Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan

imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 2013

Penulis

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS .................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................. v

MOTO .................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

ABSTRAK ............................................................................................................ xvi

ABSTRACT ......................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

C. Pemilihan Masalah ................................................................................ 6

D. BatasanMasalah ..................................................................................... 6

E. Rumusan Masalah ................................................................................. 7

F. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................... 10

1. Hakikat Pembelajaran Matematika ............................................... 10

2. Prestasi Belajar Matematika ........................................................... 11

3. Metode Diskusi .............................................................................. 12

4. Pendekatan Pembelajaran ............................................................... 13

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

a. Pendekatan Matematika Realistik ......................................... 13

b. Pendekatan Quantum Learning ............................................. 21

5. Pembelajaran Konvensional ........................................................... 26

6. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Pendekatan

Matematika Realistik ...................................................................... 27

7. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Quantum

Learning ......................................................................................... 29

8. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Pembelajaran

Konvensional .................................................................................. 30

9. Tipe Kepribadian ............................................................................. 31

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 36

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 39

D. Hipotesis ............................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subjek Penelitian ........................................................... 46

2. Waktu Penelitian ............................................................................... 46

B. Jenis, Rancangan, dan Prosedur Penelitian .......................................... 47

1. Jenis Penelitian .................................................................................. 47

2. Rancangan Penelitian ........................................................................ 47

3. Prosedur Penelitian ........................................................................... 48

C. Penetapan Populasi dan Teknik Sampel Penelitian ............................ 49

1. Populasi Penelitian ............................................................................ 49

2. Sampel Penelitian .............................................................................. 49

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51

1. Variabel Penelitian ............................................................................ 51

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 52

E. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 53

1. Angket Tipe Kepribadian .................................................................. 54

2. Tes Prestasi Belajar Matematika ....................................................... 54

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 57

1. Uji Normalitas ................................................................................... 57

2. Uji Homogenitas ............................................................................... 57

3. Uji Keseimbangan ............................................................................ 58

4. Uji Analisis Variansi ......................................................................... 60

5. Uji Lanjut Analisis Variansi.............................................................. 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Keseimbangan Kemampuan awal ................................................... 66

1. Uji Normalitas dan Homogenitas ...................................................... 66

2. Uji Analisis Variansi Satu Jalan ........................................................ 67

B. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ...................................................... 67

1. Angket Tipe Kepribadian ................................................................ 67

2. Tes Prestasi Belajar Matematika .................................................... 68

a. Validitas....................................................................................... 68

b. Reliabilitas .................................................................................. 68

c. Indeks Kesukaran ........................................................................ 68

d. Daya Beda ................................................................................... 69

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 69

1. Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran 69

2. Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian ............ 69

3. Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

dan Tipe Kepribadian ............................................................................ 70

D. Analisis Data ........................................................................................ 70

1. Uji Normalitas ................................................................................... 71

2. Uji Homogenitas ............................................................................... 72

E. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................................ 72

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak sama ........................... 72

2. Uji Lanjut Analisis Variansi.............................................................. 73

F. Pembahasan Hasil Analisis Data ........................................................... 75

1. Hipotesis Pertama.............................................................................. 75

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2. Hipotesis Kedua ................................................................................ 76

3. Hipotesis Ketiga ................................................................................ 77

4. Hipotesis Keempat ............................................................................ 78

5. Hipotesis Kelima ............................................................................... 79

6. Hipotesis Keenam ............................................................................. 79

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 80

B. Implikasi ............................................................................................... 81

C. Saran ..................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 87

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sampel Kunci Jawaban Tes Kepribadian................................................ 36

Tabel 2.2 Contoh Jawaban Angket Siswa .............................................................. 36

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 48

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal .................. 66

Tabel 4.2 Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Tak sama ........... 67

Tabel 4.3 Deskripsi Data Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran.......................... 69

Tabel 4.4 Deskripsi Data Berdasarkan Tipe Kepribadian ....................................... 69

Tabel 4.5 Deskripsi Data Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Tipe

Kepribadian ............................................................................................................ 70

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika ... 71

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 72

Tabel 4.8 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ........... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Komputasi Rerata Antar Kolom ............................................. 74

Tabel L.1 Daftar Sekolah SMP Negeri Berdasarkan Nilai Matematika Ujian

Nasional SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 .................................................... 87

Tabel L.2 Data Nilai Rapor Semester Genap siswa TP 2011/2012 ........................ 89

Tabel L.3 Mencari Lmaks pada Kelompok PMR ...................................................... 92

Tabel L.4 Mencari Lmaks pada Kelompok QL ......................................................... 95

Tabel L.5 Mencari Lmaks pada Kelompok Konvensional ........................................ 99

Tabel L.6 Rangkuman untuk menghitung ................................................... 102

Tabel L.7 Komputasi Analisis Variasi .................................................................. 104

Tabel L.8 Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Tak Sama ......... 105

Tabel L.9 Uji Reliabilitas Tes ................................................................................ 106

Tabel L.10 Indeks Kesukaran Tes .......................................................................... 109

Tabel L.11 Daya Pembeda Soal Tes ...................................................................... 112

Tabel L.12 Data Amatan dari Nilai Tes Siswa Berdasarkan Pendekatan

Pembelajaran .......................................................................................................... 156

Tabel L.13 Data Amatan dari Nilai Tes Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian .... 158

Tabel L.14 Mencari Nilai Lmaks pada Kelompok PMR .......................................... 160

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel L.15 Mencari Nilai Lmaks pada Kelompok QL ............................................. 163

Tabel L.16 Mencari Nilai Lmaks pada Kelompok Konvensional ............................ 166

Tabel L.17 Mencari Nilai Lmaks pada Tipe Kepribadian Sanguinis ....................... 170

Tabel L.18 Mencari Nilai Lmaks pada Tipe Kepribadian Melankolis ..................... 172

Tabel L.19 Mencari Nilai Lmaks pada Tipe Kepribadian Koleris ........................... 175

Tabel L.20 Mencari Nilai Lmaks pada Tipe Kepribadian Phlegmatis ..................... 178

Tabel L.21 Rangkuman untuk Menghitung pada Kelompok Pendekatan

Pembelajaran .......................................................................................................... 180

Tabel L.22 Rangkuman untuk Menghitung pada Kelompok Tipe

Kepribadian ............................................................................................................ 181

Tabel L.23 Data amatan, Rerata, dan Jumlah kuadrat deviasi ............................... 184

Tabel L.24 Rerata dan jumlah rerata ...................................................................... 185

Tabel L.25 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ............................................ 187

Tabel L.26 Rerata Marginal ................................................................................... 188

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Sekolah .................................................................................... 87

Lampiran 2. Keterangan Pengambilan Sampel ........................................................ 88

Lampiran 3. Data Nilai Ujian Akhir Semester Genap Tahun 2011/2012 ............... 89

Lampiran 4. Uji Keseimbangan .............................................................................. 92

Lampiran 5. Uji Coba Tes ...................................................................................... 106

Lampiran 6. Instrumen Penelitian ........................................................................... 116

Lampiran 7. Data Amatan Hasil Penelitian............................................................. 156

Lampiran 8. Analisis Variansi Data Hasil Penelitian.............................................. 160

Lampiran 9. Surat-Surat Penelitian ......................................................................... 191

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Desty Septianawati. 2013. Efektivitas Penerapan Pendekatan Matematika

Realistik (PMR) Dan Pendekatan Quantum Learning (QL) Ditinjau Dari Tipe

Kepribadian Siswa (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Se Kabupaten Lampung

Timur Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013). TESIS. Pembimbing I:

Prof. Dr. Budiyono,M.Sc., II: Dr. Sri Subanti, M.Si. Program Studi Pendidikan

Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Mana yang lebih

efektif, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional. (2) Mana yang

mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan tipe kepribadian

Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis. (3) Mana yang lebih efektif untuk

siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, pembelajaran menggunakan metode

diskusi dengan pendekatan matematika realistik (PMR), Quantum Learning (QL)

atau pembelajaran konvensional. (4) Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan

tipe kepribadian Melankolis, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika

realistik (PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional. (5)

Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan tipe kepribadian Koleris,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR), Quantum

Learning (QL) atau pembelajaran konvensional. (6) Mana yang lebih efektif untuk

siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis, pembelajaran menggunakan

pendekatan matematika realistik (PMR), Quantum Learning (QL) atau

pembelajaran konvensional.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi

seluruh siswa SMP Se Kabupaten Lampung. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 303 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi metode dokumentasi

untuk mendapatkan nilai ujian akhir semester genap kelas VII sebagai data

kemampuan awal; metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa; dan

metode angket untuk data tipe kepribadian siswa. Uji prasyarat meliputi uji

normalitas populasi dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas

variansi populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Uji hipotesis penelitian

menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf

signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR sama efektifnya dengan

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun,

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR lebih

efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional. Begitu juga, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. (2) Pada siswa dengan tipe

kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun Phlegmatis memiliki prestasi

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

belajar matematika yang sama. (3) Pada Siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis,

pembelajaran menggunakan PMR sama efektifnya dengan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun, pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan

pendekatan QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pembelajaran konvensional. (4) Pada siswa dengan tipe kepribadian

Melankolis, pembelajaran menggunakan PMR sama efektifnya dengan

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun,

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun

dengan pendekatan QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pembelajaran konvensional. (5) Pada siswa dengan tipe kepribadian

Koleris, pembelajaran menggunakan PMR sama efektifnya dengan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun, pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan

pendekatan QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pembelajaran konvensional. (6) Pada siswa dengan tipe kepribadian

Phlegmatis, pembelajaran menggunakan PMR sama efektifnya dengan

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun,

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun

dengan pendekatan QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pembelajaran konvensional.

Kata kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Pendekatan Quantum Learning,

Tipe Kepribadian

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Desty Septianawati. 2013. The Effectiveness of Application Realistic

Mathematics (PMR) and Quantum Learning (QL) Approach Viewed from

Personality Type (Studies in Eight Grade Junior High School in East Lampung

Regency in The Academic Year of 2012/2013). TESIS. Supervisor I: Prof. Dr.

Budiyono,M.Sc., II: Dr. Sri Subanti, M.Si. Program Study of Mathematics

Education, Post-graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

The aims of this research are to know: (1) Which one more effective,

learning using realistic mathematics approach, Quantum Learning (QL) or a

conventional learning. (2) Which one gives better mathematics learning

achievement, student with personality types of Sanguinis, Melancholis, Choleris

or Phlegmatis. (3) Which one more effective for students with personality type of

Sanguine, learning using PMR, QL or a conventional learning. (4) Which one

more effective for students with personality type of Melancholy, learning using

PMR, QL or a conventional learning. (5) Which one more effective for students

with personality type of Choleric, learning using PMR, QL or a conventional

learning. (6) Which one more effective for students with personality types of

Phlegmatis, learning using PMR, QL or a conventional learning.

This research used quasi experimental method with its population included

all of students of state junior high school in East Lampung Regency. Sampling

was done by stratified cluster random sampling. The size of the samples was 303

students. The data collection technique were the document that was the last of

examination the seven grade for initial capability data before the experiment,

achievement tests for mathematics student achievement data, and questioner of

personality types. Test requirements include tests of normality population using

the Lilliefors and the population variance homogenity test using the Bartlett test.

The data was analyzed using analysis of variance two way with a significance

level of 0,05.

Based on these results it can be concluded: (1) learning mathematics using

PMR is as effective as learning mathematics using QL. However, the learning

mathematics using PMR approach is more effective than learning mathematics

using conventional approach. Likewise, learning mathematics using QL approach

is more effective than learning mathematics using conventional approach. (2) For

students with personality types of Sanguinis, Melancholis, Choleris, nor

Phlegmatis have the same mathematics achievement. (3) For students with

personality type of Sanguine, learning using PMR approach is as effective as

using QL. However, using PMR and QL approach is more effective than learning

mathematics using conventional approach. (4) For students with personality types

of Melancholy, learning using PMR approach is as effective as using QL.

However, using PMR and QL approach is more effective than learning

mathematics using conventional approach. (5) For students with personality type

of Choleric, learning using PMR approach is as effective as using QL. However,

using PMR and QL approach is more effective than learning mathematics using

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

conventional approach. (6) For students with personality type of Phlegmatis,

learning using PMR approach is as effective as using QL. However, using PMR

and QL approach is more effective than learning mathematics using conventional

approach.

Keywords: Realistic Mathematics, Quantum Learning, Personality Types

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia

yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Sumber daya manusia yang

berkualitas memiliki ciri-ciri antara lain: keterampilan berpikir dan dapat

diandalkan, meliputi berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, mampu bekerja sama

dengan baik, dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan dengan ide-ide

cemerlang.

Salah satu bidang yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia saat ini adalah bidang pendidikan. Secara umum

tujuan pendidikan merupakan upaya untuk membentuk karakter siswa yang

nantinya dapat diandalkan bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Seperti tertuang

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20, Tahun 2003 Pasal 3

yang menyebutkan bahwa,

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Keadaan yang saat ini terjadi, jauh dari tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja saat ini, bukan lagi

pemikir-pemikir handal yang siap menganalisis kondisi. Tujuan akhir pendidikan

bagi siswa hanyalah untuk mendapatkan ijazah yang diperlukan untuk mencari

pekerjaan. Sangat minim idealisme dan keinginan untuk membuat suatu ide-ide

cemerlang untuk mengubah kondisi bangsa ini. Siswa hanya diajarkan bagaimana

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan bukan sebagai pengembang ilmu-

ilmu baru.

Cara berpikir dan bernalar dalam pembelajaran matematika sangatlah penting.

Hal ini sejalan dengan pendapat R. Soedjadi (2000: 45) bahwa “salah satu

karakteristik matematika adalah berpola pikir deduktif yang merupakan salah satu

tujuan yang bersifat formal, yang memberi tekanan kepada penataan nalar.” Di

samping cara berpikir, dalam proses pembelajaran siswa juga dilatih untuk

mengembangkan kreativitasnya melalui imajinasi dan intuisi. Setiap siswa punya

kemampuan berbeda-beda dalam memandang suatu permasalahan yang

dikembangkan. Berdasarkan karakteristik matematika di atas dapat dimengerti

bahwa matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi siswa juga

dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-

hari. Baik masalah mengenai matematika itu sendiri maupun masalah dalam ilmu

lain, sehingga apabila telah memahami konsep matematika secara mendasar dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kenyataan yang sering dijumpai pada umumnya di sekolah menengah

pertama menunjukkan bahwa pembelajaran matematika diberikan secara klasikal

melalui ceramah dan menggunakan pendekatan mekanistik tanpa melihat

kemungkinan penerapan pendekatan lain sesuai dengan materi yang diajarkan.

Akibatnya, siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan

guru, siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran, dan tidak adanya kesadaran akan

pentingnya pelajaran matematika. Hal ini salah satu penyebab kemampuan

matematika siswa rendah. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Feza-Piyose

(2012: 62) menyebutkan bahwa ”two factors have been highlighted in research

that impedes mathematics learning: teacher content knowledge and irrelevant

teaching strategies”. Mereka menyimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang

dianggap menghambat pembelajaran matematika: pengetahuan guru dan strategi

mengajar yang tidak relevan.

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Situasi demikian juga terjadi di SMP Negeri se-Kabupaten Lampung Timur.

Dari hasil wawancara beberapa guru di sekolah yang berbeda, pembelajaran

matematika yang digunakan sebatas penjelasan materi, pemberian contoh, dan

penyelesaian soal-soal. Situasi demikian cenderung membuat siswa menjadi

kurang aktif, kreatif, dan kritis dalam pembelajaran. Penguasaan dan pemahaman

siswa terhadap konsep-konsep matematika lemah karena tidak mendalam.

Akibatnya prestasi belajar matematika siswa rendah. Selain itu, pengetahuan yang

diterima siswa secara pasif menjadikan matematika tidak bermakna bagi siswa.

Data yang bersumber dari Puspendik Balitbang Tahun 2011 menunjukkan

bahwa nilai matematika siswa SMP Negeri se-Kabupaten Lampung Timur pada

UN 2011 memiliki rata-rata 7,92. Data ini berasal dari 45 sekolah negeri yang ada

di Kabupaten Lampung Timur. Dari rata-rata nilai tersebut diperleh nilai tertinggi

9,75, namun masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai 1,75. Dari sumber yang

sama, distribusi nilai siswa diperoleh 15,88% siswa memperoleh nilai masih

dibawah rata-rata. Salah satunya dari persentase penguasaan materi soal

matematika UN 2011 SMP pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

Perolehan persentase nilai siswa Kabupaten Lampung Timur yang dapat

menyelesaikan soal sistem persamaan linear du avariabel adalah 65,11%,

sedangkan untuk tingkat Provinsi Lampung 72,54%, dan Nasional 66,39%. Data

tersebut menunjukkan bahwa masih perlunya perbaikan kualitas pembelajaran

matematika untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Perbaikan ini

dapat dimulai dengan menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan materi

sistem persamaan linear dua variabel.

Rendahnya prestasi belajar matematika menuntut para pendidik untuk

menemukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Sejalan dengan teori

pembelajaran terbaru seperti konstruktivisme dan munculnya pendekatan-

pendekatan baru dengan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan

saat ini, maka proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya dimulai dari

masalah nyata. Dari masalah yang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa

itu, kemudian siswa mengembangkan pengetahuan yang pernah mereka dapatkan,

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

lalu siswa akan belajar matematika secara informal, dan diakhiri dengan belajar

matematika secara formal. Dengan demikian siswa tidak hanya diberikan teori-

teori dan rumus-rumus matematika yang sudah jadi, akan tetapi siswa dilatih dan

dibiasakan untuk belajar memecahkan masalah selama proses pembelajaran di

kelas. Pembelajaran yang dilakukan terdahulu yaitu masalah diberikan setelah

teorinya didapatkan siswa, namun dengan pembelajaran terbaru, masalah

diberikan sebelum teorinya didapatkan para siswa. Hal ini memungkinkan dapat

melatih siswa untuk berpikir kritis dan analitis hingga sampai pada prestasi belajar

matematika yang tinggi.

Di lain pihak, siswa memiliki kepribadian berbeda-beda. Kepribadian yang

dimaksud adalah suatu ciri khas yang menetap pada diri seseorang dalam berbagai

situasi dan dalam berbagai kondisi, mampu membedakan antara individu yang

satu dengan individu lainnya. Dalam dunia pendidikan, sebagai seorang pendidik

pasti akan dihadapkan pada berbagai karakteristik kepribadian, ada siswa yang

menyenangkan, periang, terbuka terhadap permasalahan yang sedang dihadapi,

aktif, dan sebaliknya ada siswa yang terkesan membosankan, pendiam, tidak

terbuka, tidak hangat dan lain sebagainya. Tentu saja sebagai seorang pendidik

sangat dituntut untuk memahami karakteristik kepribadian setiap siswa, sehingga

selaku pendidik dapat memberikan stimulasi atau perlakuan yang sesuai dengan

tipe kepribadian siswa yang dihadapi. Dengan demikian perlakuan yang diberikan

akan mengantarkan siswa kepada suatu kondisi optimal khususnya prestasi belajar

mereka. Tetapi akan menjadi kebalikannya jika perlakuan yang diberikan tanpa

mempertimbangkan aspek kepribadian siswa akan mengantarkan siswa kedalam

kondisi tidak berprestasi.

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, diperoleh identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Adanya anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga

menyebabkan sebagian besar siswa belajar matematika dengan minat yang

rendah dan kurangnya motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika. Terkait dengan hal tersebut muncul pertanyaan apakah

motivasi belajar matematika dapat mempengaruhi prestasi belajar

matematika. Untuk itu dapat dilakukan penelitian dengan membandingkan

yang dihasilkan dari beberapa kategori motivasi belajar matematika yaitu

tinggi, sedang, dan rendah.

2. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkinan tidak hanya

diakibatkan motivasi belajar matematika siswa tetapi juga pendekatan

pembelajaran para guru. Mengingat pendekatan pembelajaran siswa

memiliki peranan sangat penting dalam belajar matematika, maka

kemungkinan rendahnya prestasi belajar siswa diakibatkan karena kurang

tepatnya pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Terkait hal

ini, perlu dikaji apakah pendekatan pembelajaran berpengaruh terhadap

prestasi belajar matematika siswa.

3. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkinan tidak hanya

diakibatkan pendekatan pembelajaran atau motivasi belajar matematika,

tetapi juga disebabkan karena guru tidak mengetahui tipe kepribadian

siswa, karena tipe kepribadian siswa mencerminkan kesiapan siswa untuk

mengikuti pembelajaran. Terkait hal itu, perlu dilakukan penelitian tentang

adakah pengaruh tipe kepribadian siswa terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

4. Karena adanya perbedaan karakteristik siswa maka ada kemungkinan

bahwa suatu pendekatan pembelajaran matematika cocok bagi siswa

tertentu saja, tetapi tidak cocok bagi siswa lain. Demikian juga mungkin

cocok untuk siswa dengan tipe kepribadian tertentu saja. Terkait hal itu,

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

perlu diteliti apakah pendekatan pembelajaran matematika tergantung dari

tipe kepribadian siswa.

5. Guru yang masih mengajar dengan mendominasi kelas sehingga siswa

terbiasa belajar pasif. Hal ini dapat menjadi penyebab rendahnya prestasi

belajar matematika siswa disebabkan guru kurang tepat dalam penggunaan

pendekatan pembelajaran. Terkait dengan ini muncul pertanyaan apakah

jika pendekatan pembelajaran diubah maka prestasi belajar matematika

siswa menjadi lebih baik. Untuk menjawab hal ini dapat dilakukan

penelitian yang membandingkan beberapa pendekatan pembelajaran yang

inovatif.

6. Rendahnya prestasi belajar siswa mungkin banyak dipengaruhi oleh

kurang tersedianya sarana dan prasarana belajar. Padahal ketersediaan

sarana dan prasarana belajar sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran. Anak akan dapat belajar lebih baik apabila semua hal yang

diperlukan untuk belajar tersedia dengan lengkap, seperti buku penunjang,

alat-alat tulis, laboratorium matematika, dan sebagainya. Terkait hal itu,

dapat diteliti apakah dengan adanya sarana dan prasarana belajar yang

lengkap akan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

C. Pemilihan Masalah

Penelitian ini tidak mungkin dilakukan dengan berbagai macam masalah

penelitian dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, peneliti memilih masalah

yang terkait dengan pendekatan pembelajaran dan tipe kepribadian yaitu pada

rumusan masalah nomor 2, 3, 4, dan 5.

D. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas agar penelitian yang dikaji dapat lebih

mendalam dan terarah maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode diskusi.

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Ada dua pendekatan pembelajaran matematika yang dicoba diteliti

efektivitasnya terhadap prestasi belajar matematika siswa, yaitu:

pendekatan matematika realistik (PMR) dan Quantum Learning (QL).

3. Prestasi belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil belajar siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika setelah

menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR) dan Quantum

Learning (QL) pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

4. Tipe kepribadian siswa adalah suatu karakteristik khusus yang dimiliki

siswa. Dalam penelitian ini tipe kepribadian dikelompokkan menjadi tipe

Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis yang diperoleh dengan

tes kepribadian.

5. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Lampung

Timur semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

6. Pokok bahasan yang dipilih adalah persamaan sistem persamaan linear dua

variabel ( SPLDV), karena persentase perolehan nilai pada materi ini

untuk Kabupaten Lampung Timur cukup rendah.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut maka

dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Manakah yang lebih efektif, pembelajaran menggunakan pendekatan

matematika realistik (PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran

konvensional?

2. Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis?

3. Manakah yang lebih efektif, untuk siswa dengan tipe kepribadian

Sanguinis, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik

(PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional?

4. Manakah yang lebih efektif, untuk siswa dengan tipe kepribadian

Melankolis, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik

(PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional?

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

5. Manakah yang lebih efektif, untuk siswa dengan tipe kepribadian Koleris,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional?

6. Manakah yang lebih efektif, untuk siswa dengan tipe kepribadian

Phlegmatis, pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik

(PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional?

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Mana yang lebih efektif, pembelajaran menggunakan pendekatan

matematika realistik (PMR), Quantum Learning (QL) atau pembelajaran

konvensional.

2. Mana yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis.

3. Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional.

4. Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan tipe kepribadian Melankolis,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional

5. Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan tipe kepribadian Koleris,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional.

6. Mana yang lebih efektif untuk siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis,

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR),

Quantum Learning (QL) atau pembelajaran konvensional.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini dapat menguji kebenaran penelitian-penelitian

sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan bagi

peneliatan sejenis selanjutnya.

2. Manfaat praktis

Melalui penelitian ini diharapkan guru matematika mendapatkan

a. Gambaran penerapan metode diskusi dengan pendekatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa.

b. Alternatif pendekatan pembelajaran untuk memberikan pembelajaran

matematika yang inovatif.

c. Informasi mengenai efektivitas pembelajaran menggunakan

pendekatan matematika realistik (PMR) dan Quantum Learning (QL)

terhadap siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis,

Koleris, dan Phlegmatis.

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakekat Pembelajaran Matematika

R. Soedjadi (2000: 45) dalam bukunya mengemukakan pengertian belajar,

yaitu:

Belajar matematika pada hakikatnya adalah suatu aktivitas mental untuk

memahami arti dari struktur-struktur, hubungan-hubungan, simbol-simbol,

dan manipulasikan konsep-konsep yang dihasilkan kesituasi yang nyata,

sehingga menyebabkan perubahan. Melalui pembelajaran matematika siswa

diharapkan dapat menata nalarnya, membentuk kepribadiannya serta dapat

menerapkan matematika dalam kehidupannya sehari-hari atau dapat

digunakan sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing.

Sardiman (2004: 37) menyebutkan “menurut pandangan dan teori

konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari si subjek belajar untuk

merekonstruksi makna, sesuatu itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik, dan

lain-lain.” Sehubungan dengan itu Paul Suparno (dalam Sardiman, 2004: 38)

menyebutkan,

Ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar yang dijelaskan sebagai

berikut:

a. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang

mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.

b. Konstruksi makna adalah proses terus-menerus.

c. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.

Belajar bukanlah hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri.

d. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia

fisik dan lingkungannya.

e. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek

belajar, tujuan, motivasi yang memengaruhi proses interaksi dengan

bahan yang sedang dipelajari.

Belajar diawali dengan rasa ingin tahu dan adanya imajinasi, seperti yang

dituliskan dalam Pusat Kurikulum Balitbang (2003: 10) ”Rasa ingin tahu dan

imajinasi inilah merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan

kreatif”. Belajar berarti proses membangun makna atau pemahaman terhadap

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

informasi atau pengalaman. Dalam setiap kegiatan belajar, tidak semua hal yang

dipelajari dapat diingat, ada beberapa bagian yang terlupakan seiring dengan

berjalannya waktu dan kebutuhan akan ilmu yang dipelajarinya tersebut. Terbukti

ketika seseorang harus mempelajari hal yang sama, tidak diperlukan waktu yang

lama seperti ketika mempelajarinya pertama kali. Agar apa yang dipelajari dapat

bertahan lebih lama, seseorang harus mengalami sendiri.

Pentingnya pengalaman belajar juga diperkuat dengan pendapat Pusat

Kurikulum Balitbang (2003:7) bahwa, “seseorang belajar hanya 10% dari apa

yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa dilihat, 50% dari apa yang

dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang

dikatakan dan dilakukan.” Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2001: 723) matematika mempunyai pengertian bahwa, “Ilmu tentang bilangan,

hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam

penyelesaian masalah mengenai bilangan.”

Ahli lain menyebutkan matematika merupakan disiplin ilmu yang meliputi:

fakta, konsep, operasi atau relasi dan prinsip. R. Soedjadi (2000: 11)

mengungkapkan bahwa:

Terdapat beberapa definisi tentang matematika, yaitu:

1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir

secara sistematik.

2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan.

4. Matematika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan fakta-fakta

kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.

5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa belajar

matematika merupakan proses membangun makna atau pemahaman siswa untuk

menemukan pengetahuan matematika.

2. Prestasi Belajar Matematika

Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Syaiful Bahri Djamarah (1994: 21)

menyatakan bahwa:

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari

pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan

pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil

yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang

menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik

secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan

tertentu.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:3), “hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar

merupakan puncak proses belajar”. Prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai

sedangkan belajar adalah proses membangun makna melalui latihan dan

pengalaman, yang dapat menimbulkan perubahan pada diri individu sehingga

prestasi belajar mengandung pengertian sebagai hasil yang dicapai seseorang

selama proses membangun makna melalui latihan dan pengalaman.

Dari pengertian prestasi belajar dalam hubungannya dengan belajar

matematika, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil

belajar yang digunakan untuk menilai tingkat penguasaan yang dicapai siswa

dalam mengikuti pembelajaran matematika sesuai dengan tujuan pembelajaran

matematika yang ditentukan.

3. Metode Diskusi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 259), menjelaskan bahwa diskusi

adalah “pembahasan/tukar pikiran tentang suatu masalah yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih demi mendapatkan kesimpulan.” Masih dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2001: 565), menyebutkan pengertian metode diskusi sebagai

“cara belajar mengajar yang dilakukan melibatkan semua unsur untuk

bertanggung jawab dan mengemukakan pendapat.”

Slavin (2005: 252) menjelaskan bahwa “pekerjaan pokok dalam

mempersiapkan kelompok diskusi adalah memastikan tiap anggota kelompok

berpartisipasi”. Selanjutnya Slavin (2005: 253) menyebutkan bahwa “sebagai

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

tambahan untuk partisipasi yang lebih besar, tugas pokok lainnya dalam

mempersiapkan sebuah kelompok diskusi adalah fokus. Tidak ada yang lebih

buruk dari sebuah diskusi yang tanpa tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

diskusi adalah cara belajar mengajar dengan membuat beberapa kelompok untuk

membahas suatu masalah agar diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

4. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk

memperoleh solusi dari permasalahan pembelajaran sehingga dapat berpengaruh

positif terhadap hasil pembelajaran.

a. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan Matematika Realistik merupakan salah satu pembelajaran

matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari

(mathematize of everyday experience) dan menerapkan matematika dalam

kehidupan sehari-hari. Sutarto Hadi (2005: 7) mengatakan bahwa PMR tidak

dapat dipisahkan dari Institute Freudenthal yang diadopsi dari teori

pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Sejak tahun 1971,

Institut Freudenthal mengembangkan suatu pendekatan teoritis terhadap

pembelajaran matematika yang dikenal dengan RME. RME menggabungkan

pandangan tentang apa itu matematika, bagaimana siswa belajar matematika,

dan bagaimana matematika harus diajarkan.

Freudenthal berkeyakinan bahwa siswa tidak boleh dipandang sebagai

passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif matematika

yang sudah jadi). Selain itu, Institut Freudenthal juga menyatakan bahwa

matematika harus dikaitkan dengan realita. Pendekatan realistik tidak hanya

mengacu pada realistis tetapi juga pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh

siswa. Sesuatu yang dapat dibayangkan tersebut digunakan sebagai starting

point (titik tolak atau titik awal) dalam pengembangan konsep-konsep atau

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

gagasan-gagasan matematis, bukan sebagai alat untuk memeriksa kemampuan

siswa menerapkan matematikanya.

Selanjutnya, pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan

berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali matematika

dengan cara mereka sendiri. Banyak soal yang dapat diangkat dari berbagai

situasi (konteks), yang dirasakan bermakna sehingga menjadi sumber belajar.

Konsep matematika muncul dari proses matematisasi, yaitu dimulai dari

penyelesaian yang berkait dengan konteks (context-link solution), siswa secara

perlahan mengembangkan alat dan pemahaman matematika ke tingkat yang

lebih formal. Model-model yang muncul dari aktivitas matematika siswa

dapat mendorong terjadinya interaksi di kelas, sehingga mengarah pada level

berpikir matematika yang lebih tinggi.

PMR yang dimaksudkan dalam hal ini adalah matematika sekolah yang

dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai

titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber

munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal.

Pembelajaran PMR di kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristik PMR,

sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-

konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Selanjutnya, siswa

diberi kesempatan mengaplikasikan konsep-konsep matematika untuk

memecahkan masalah sehari-hari atau masalah dalam bidang lain.

Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran matematika selama ini

yang cenderung berorientasi kepada memberi informasi dan memakai

matematika yang siap pakai untuk memecahkan masalah-masalah.

Treffers (dalam Sutarto Hadi, 2005: 21), membedakan dua macam

matematisasi yaitu matematisasi vertikal dan horizontal.

Dalam matematisasi horizontal siswa mulai dari soal-soal kontekstual,

mencoba menguraikan dengan bahasa dan simbol yang dibuat sendiri,

kemudian menyelesaikan soal tersebut. Dalam proses ini, setiap orang

dapat menggunakan cara mereka sendiri yang mungkin berbeda dengan

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

orang lain. Dalam matematisasi vertikal, kita juga mulai dari soal-soal

kontekstual, tetapi dalam jangka panjang kita dapat menyusun prosedur

tertentu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal sejenis

secara langsung, tanpa menggunakan bantuan konteks.

Karena matematika realistik menggunakan masalah realistik sebagai

pangkal tolak pembelajaran maka situasi masalah perlu diusahakan benar-

benar kontekstual atau sesuai dengan pengalaman siswa, sehingga siswa dapat

memecahkan masalah dengan cara-cara informal melalui matematisasi

horisontal. Cara-cara informal yang ditunjukkan oleh siswa digunakan

sebagai inspirasi pembentukan konsep atau aspek matematiknya ditingkatkan

melalui matematisasi vertikal. Melalui proses matematisasi horisontal-vertikal

diharapkan siswa dapat memahami atau menemukan konsep-konsep

matematika (pengetahuan matematika formal).

Menurut pandangan konstruktivis pembelajaran matematika adalah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep/

prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses

internalisasi. Guru dalam hal ini berperan sebagai fasilitator. Zulkardi

(2003: 14) mengatakan bahwa.

PMR adalah pendekatan dalam pendidikan matematika yang berdasarkan

ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus

dihubungkan secara nyata dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa

sebagai suatu sumber pengembangan sekaligus sebagai aplikasi melalui

proses matematisasi baik horizontal maupun vertikal.

Pelaksanaan PMR di kelas lebih menekankan cara mengaplikasikan

konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari atau

masalah pada bidang lain. Oleh karena itu, masalah yang digunakan untuk

pembelajaran dengan menggunakan PMR harus mempunyai kaitan dengan

situasi dunia nyata atau realitas yang dijumpai oleh siswa. Realitas yang

dimaksud adalah sebagai hal-hal nyata atau konkret yang dapat diamati atau

dapat dipahami lewat membayangkan. Lingkungan yang dimaksud disini

adalah lingkungan tempat anak-anak atau siswa berada, yaitu lingkungan

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sekolah, keluarga, dan masyarakat yang dapat dipahami oleh siswa.

Lingkungan ini juga disebut kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Blum & Niss (dalam Sutarto Hadi, 2005: 19) menyebutkan,

Dalam PMR dunia nyata (real world) digunakan sebagai titik awal untuk

pengembangan ide dan konsep matematika. Dunia nyata adalah segala

sesuatu di luar matematika, seperti mata pelajaran lain selain matematika,

atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar kita.

Sedangkan De Lange (dalam Sutarto Hadi, 2005: 19) mendefinisikan

dunia nyata sebagai “suatu dunia nyata yang konkrit, yang disampaikan

kepada siswa melalui aplikasi matematika.” De Lange dalam Sutarto Hadi

(2005: 25) juga menyatakan:

1. Titik berangkat urutan pembelajaran harus memberi pengalaman nyata

bagi para siswa sehingga mereka dapat terlibat secara langsung secara

personal dalam aktivitas matematika.

2. Untuk menampung pengetahuan matematika yang dimiliki siswa, titik

berangkat tersebut juga harus dapat dijelaskan berdasarkan tujuan

potensial urutan belajar (learning sequence).

3. Urutan pembelajaran harus melibatkan kegiatan dimana para siswa

membuat dan menguraikan model-model simbolik dari aktivitas

matematika informal mereka.

4. Ketiga ajaran di atas efektif apabila direalisasikan dalam pembelajaran

interaktif: siswa-siswa menjelaskan penyelesaian yang mereka buat,

memahami penyelesaian yang dibuat siswa lain, menyatakan

persetujuan atau ketidak-setujuan, mempertanyakan ada atau tidak

adanya penyelesaian alternatif, dan melakukan refleksi.

5. Fenomena riil bentuk-bentuk dan konsep matematika dimanifestasikan

dalam keterkaitan (interwining) berbagai sub pokok bahasan.

Lebih lanjut De Lange dalam Sutarto Hadi (2005:37) menyatakan

pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik meliputi:

1. Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang “riil” bagi

siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga

siswa segera terlibat dalam pelajaran secara bermakna.

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut.

3. Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik

secara informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan.

4. Pengajaran berlangsung secara interaktif: siswa menjelaskan dan

memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami

jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif

penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah

yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.

Pendekatan Matematika Realistik memiliki karakteristik yang khas

dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan yang lain dalam pendidikan

matematika. Y. Marpaung (2011) menjelaskan karakteristik Pendekatan

Matematika Realistik yaitu:

(1) Murid aktif, guru aktif (matematika sebagai aktivitas manusia).

(2) Pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah

kontekstual/realistik.

(3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa menyelesaikan masalah

dengan cara sendiri.

(4) Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

(5) Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kelompok (kecil atau

besar).

(6) Pembelajaran tidak selalu di dalam kelas.

(7) Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi.

(8) Siswa dapat secara bebas memilih modus representasi yang sesuai

dengan struktur kognitifnya sewaktu menyelesaikan suatu masalah

(menggunakan model).

(9) Guru bertindak sebagai fasilitator (Tutwuri Handayani).

(10) Kalau siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah

jangan dimarahi tetapi dibantu melalui pemberian pertanyaan-

pertanyaan (motivasi).

Selain memiliki karakteristik yang khas, Pendekatan Matematika Realistik

juga memiliki prinsip yang berbeda dengan pendekatan-pendekatan yang lain

dalam pendidikan matematika. Gravemeijer (1994: 90) menjelaskan tiga

prinsip Pendekatan Matematika Realistik sebagai berikut:

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a. Penemuan terbimbing dan bermatematika progresif (Guided

Reinvention and Progressive Mathematization).

Artinya siswa harus diberikan kesempatan untuk mengalami proses

penemuan konsep matematika. Pembelajaran diatur sedemikian rupa

agar siswa dapat menemukan konsep tersebut dengan cara memberikan

masalah kontekstual yang memiliki banyak kemungkinan solusi.

b. Fenomena didaktil (Didactyl Phenomenome).

Maksudnya topik-topik matematika sebaiknya dikenalkan kepada siswa

melalui penyajian masalah kontekstual, yaitu menyajikan masalah-

masalah yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyata.

c. Pengembangan model mandiri (Self Developed Models).

Artinya dalam menyelesaikan masalah kontekstual siswa harus

mengembangkan sendiri model penyelesaian. Setelah itu, dengan arahan

guru siswa menyelesaikan permasalahan matematika dengan model ma-

tematika formal.

Selanjutnya Sutarto Hadi (2005: 4) menyatakan “Pembelajaran

matematika yang kontekstual atau realistik meliputi pendahuluan,

pengembangan, dan penutup/penerapan.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa Pendekatan

Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran

matematika yang menekankan dua hal penting yaitu matematika harus

dikaitkan dengan situasi nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa

dan siswa diberikan kebebasan untuk menemukan konsep matematika sesuai

dengan cara dan pemikirannya. Desain pembelajaran dengan Pendekatan

Matematika Realistik menggunakan karakteristik-karakteristik dari

Pendekatan Matematika Realistik itu sendiri baik pada tujuan, materi, metode,

dan evaluasi sebagai berikut:

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1. Tujuan

Tujuan haruslah mencakup tiga tingkatan tujuan dalam Pendekatan

Matematika Realistik, yaitu tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Tujuan pada

tingkat rendah diharapkan siswa memahami prosedur yang mereka pelajari.

Dua tujuan terakhir menekankan pada kemampuan berargumentasi,

berkomunikasi dan pembentukan sikap kritis siswa.

2. Materi

Desain suatu open material yang disituasikan dalam realitas, berawal dari

konteks yang berarti, yang membutuhkan keterkaitan materi pelajaran

terhadap unit atau topik lain yang riil secara original seperti pecahan dan

persen dalam bentuk model atau gambar, diagram dan situasi atau simbol

yang dihasilkan pada proses pembelajaran. Kebanyakan soal dapat diselesai-

kan dan dijelaskan dengan lebih dari satu strategi atau solusi. Tujuannya

adalah untuk mendiskusikan perbedaan strategi dan kemudian menentukan

yang terbaik.

3. Metode

Dalam metode ini siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sama

dengan teman sekelompoknya. Tujuannya adalah untuk mengatur aktivitas

dan motivasi belajar siswa sehingga mereka dapat berinteraksi sesamanya,

diskusi, negosiasi dan kolaborasi. Pada situasi ini, siswa mempunyai

kesempatan untuk menjelaskan pemikirannya dan mengerti pemikiran

seseorang melalui bekerja, berpikir, berkomunikasi tentang matematika. Di

sini peranan guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing.

4. Evaluasi

Materi evaluasi harus dibuat dalam bentuk open question yang

memancing siswa menjawab secara bebas dan menggunakan beragam strategi

dan beragam jawaban. Beragam strategi atau jawaban yang dimaksud adalah

dalam menyelesaikan persoalan dimungkinkan siswa menjawab dengan

beragam strategi dan beragam penyelesaian bahkan dibenarkan siswa

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menjawab dengan algoritma sendiri. Pada tahap ini dihasilkan jawaban non

formal.

Secara lebih khusus urutan pembelajaran dengan Pendekatan Matematika

Realistik adalah sebagai berikut:

1. Memahami masalah kontekstual

Guru menyajikan masalah kontekstual dengan memperhatikan pengalam-

an, tingkat pengetahuan siswa, dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Penyajian masalah kontekstual tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan soal/pertanyaan yang memiliki keterkaitan dengan

kehidupan sehari-hari siswa. Selanjutnya guru meminta siswa menelaah

permasalahan yang terkandung di dalam soal yang diberikan. Pada kegi-

atan ini guru memberikan penjelasan pada bagian-bagian tertentu yang

belum dipahami oleh siswa.

2. Menyelesaikan masalah kontekstual

Siswa secara individu menyelesaikan masalah kontekstual yang disaji-

kan. Guru memotivasi siswa agar mampu menyelesaikan masalah de-

ngan cara mereka sendiri.

3. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran

atau mendiskusikan jawabannya dengan siswa lain dalam kelompok kecil

yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas.

4. Menyimpulkan

Siswa diminta menyimpulkan jawaban dari masalah kontekstual yang

disajikan. Guru memberikan arahan sehingga diperoleh kesimpulan yang

benar.

Mencermati uraian di atas, pembelajaran dengan Pendekatan Matematika

Realistik memiliki kelebihan antara lain:

a. Siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena materi

yang disajikan sering dijumpai dan terkait dengan kehidupan sehari-hari.

b. Pengetahuan yang diperoleh oleh siswa akan lebih lama membekas dalam

pikirannya karena siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sedangkan kekurangannya antara lain:

a. Memerlukan kreativitas yang tinggi untuk dapat menyajikan topik atau

pokok bahasan secara riil bagi siswa.

b. Membutuhkan waktu yang cukup lama agar siswa dapat menemukan

konsep yang sedang dipelajari.

c. Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar.

b. Pendekatan Quantum Learning

DePorter & Hernacki (2011: 15) menyebutkan “Quantum Learning

adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang mengkombinasikan

penumbuhan rasa percaya diri, ketrampilan belajar, dan kemampuan

berkomunikasi dalam suatu lingkungan yang menyenangkan.” Dalam

bukunya DePorter & Hernacki juga menjelaskan, metode-metode Quantum

Learning menemukan bentuknya di SuperCamp, yang dikembangkan sejak

awal tahun 1980-an. Di SuperCamp ini mereka awalnya bekerja menciptakan

program belajar selama sepuluh hari.

Menurut DePorter, Quantum Learning berakar dari upaya Georgi

Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen

dengan "suggestology" atau "suggestopedia". Prinsipnya adalah bahwa

sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail

apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Menurut Lozanov (dalam

DePorter & Hernacki, 2011: 14),

Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif

adalah memdudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar di

dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-

poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan

menyediakan guru-guru terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.

Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan suggestologi adalah

“pemercepatan belajar” (accelerated learning). Pemercepatan belajar

didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan

yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan”.

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak

mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif,

kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun semua unsur ini bekerja

sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif.

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting tentang cara otak

mengatur informasi. Menurut DePorter & Hernacki (2011: 16), “Quantum

Learning adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”.

Dengan mengutip rumus Albert Einstein yakni E = mc2, DePorter

memisalkan kekuatan energi ke dalam analogi tubuh manusia yang secara

fisik adalah materi. Sehingga tujuan belajar menurut Quantum Learning

adalah meraih sebanyak mungkin cahaya.

Menurut DePotter, Reardon, dan Singer-Nourie (2008: 54) dalam

pembelajaran Quantum Learning ada 4 ciri spesifik yang berguna untuk

meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-ciri

tersebut adalah: 1) Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui,

2) Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan, 3) Learning To Be

yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri, dan 4) Learning To Live

Together yang artinya belajar untuk kebersamaan. Sedangkan metode utama

dalam pembelajaran Quantum Learning adalah 1) Mind Mapping yang

artinya peta pikiran dan 2) Speed Reading yang artinya membaca cepat.

Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

melalui konsep Quantum Lerning dengan cara:

1) Kekuatan Ambak

Ambak singkatan dari “apa manfaatnya bagi ku”. Disebutkan oleh

DePotter & Hernacki (2011: 49) bahwa “Ambak adalah motivasi yang

didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu

keputusan.” Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya

motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini

siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang

manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi.

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Penataan lingkungan belajar

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang

dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan

lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri

siswa.

3) Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar

siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian

pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula

mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk

sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.

4) Bebaskan gaya belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar

tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning

guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan

janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.

5) Membiasakan mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang

siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali

apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan

sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa

itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.

6) Membiasakan membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan

membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah

wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya

membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku

yang lain.

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7) Jadikan anak lebih kreatif

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan

senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu

menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

8) Melatih kekuatan memori anak

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak

perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik. Pembelajaran

Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam

berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui

penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga

hasil penelitian Quantum Learning terletak pada modus berbuat yaitu

Katakan dan Lakukan, dimana proses pembelajaran Quantum Learning

mengutamakan keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktekkan media

melalui kelima inderanya dan kemudian melaporkannya dalam laporan

praktikum dan dapat mencapai daya ingat 90%. Semakin banyak indera yang

terlibat dalam interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin

bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik

untuk mencegah kebosanan dalam belajarnya.

Prinsip-prinsip dasar ini disebutkan oleh DePotter, Reardon, dan Singer-

Nourie (2008: 7), ada lima macam yakni:

1. Ketahuilah bahwa segalanya berbicara

2. Segalanya bertujuan

3. Pengalaman sebelum pemberian nama

4. Akui setiap usaha

5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.

Asas utama yang harus dipegang oleh guru dalam melaksanakan

Quantum Learning di kelas DePotter, Reardon, dan Singer-Nourie (2008: 7)

adalah, “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke

dunia mereka.” Salah satu caranya adalah dengan mengaitkan materi yang

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

diajarkan dengan peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Dengan diterapkannya asas ini, siswa dapat mempelajari materi dengan baik,

sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Dalam Quantum Learning, terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan, diantaranya adalah yang berhubungan dengan lingkungan, fisik,

dan suasana. Lingkungan yang diciptakan haruslah positif, aman, mendukung

pembelajaran, santai, eksploratori (penjelajahan), dan menggembirakan. Hal-

hal yang berhubungan dengan fisik, seperti gerakan-gerakan, permainan-

permainan, dan partisipasi, harus dilaksanakan. Selain itu, suasana belajar

juga harus nyaman, cukup penerangan, enak dipandang, dan ada musiknya.

Quantum Learning juga sangat memperhatikan jeda atau waktu istirahat.

Memang merupakan suatu hal yang tidak baik jika seseorang terus-menerus

dipaksakan untuk belajar. Ada kalanya otak juga butuh istirahat agar dapat

menyerap informasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam setiap pembelajaran,

hendaknya guru selalu menyediakan waktu istirahat untuk siswa. Waktu

istirahat ini dapat diisi dengan hal-hal yang dapat menyegarkan otak,

misalnya minum air mineral, simulasi-simulasi, siswa berdiskusi tanpa

bimbingan guru, dan lain sebagainya.

Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kesiapan otak untuk bekerja,

sehingga siswa akan lebih siap untuk menerima apa yang akan mereka

pelajari di kelas. Selain itu, peta pikiran (mind mapping) yang dicetuskan oleh

Tony Buzan juga dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran

Quantum Learning. Peta pikiran dibuat berdasarkan bagaimana sesungguhnya

cara otak bekerja, sehingga siswa dapat lebih mudah dan cepat dalam

memahami dan mengingat konsep yang telah dipelajari. Dalam proses

pembelajaran juga hendaknya guru mengajar dengan melibatkan kecerdasan

berganda, sehingga otak kanan dan otak kiri siswa bekerja dengan seimbang.

Kerangka perancangan Quantum Learning menurut DePotter, Reardon,

dan Singer-Nourie (2008: 88), sebagai berikut:

1. Tumbuhkan : sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.

2. Alami : berikan mereka pengalaman belajar; tumbuhkan

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

“kebutuhan untuk mengetahui”.

3. Namai : berikan “data”, tepat saat minat memuncak.

4. Demonstrasikan : berikan kesempatan bagi mereka untuk

mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati

dan membuatnya sebagai pengalaman pribadinya.

5. Ulangi : rekatkan gambaran keseluruhannya.

6. Rayakan : ingat, jika layak dipelajari, maka layak dirayakan.

Ada beberapa keunggulan dari diterapkannya Quantum Learning dalam

pembelajaran di kelas, yaitu:

1. Belajar menjadi terasa nyaman dan menyenangkan.

2. Belajar menjadi lebih efektif, sehingga proses pembelajaran siswa

bermakna.

3. Dapat menghilangkan pandangan negatif terhadap mata pelajaran yang ada

di sekolah.

Ada beberapa kelemahan dari diterapkannya Quantum Learning, yaitu:

1. Masih banyak sekolah yang jumlah siswa dalam satu kelasnya terlalu

banyak.

2. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas atau sarana dan prasarana yang

dapat menunjang pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.

3. Membutuhkan pengalaman yang nyata.

4. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.

5. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa.

5. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang mengarah pada adat

kebiasaan yang ada dan yang sering dipakai dalam pembelajaran matematika.

Nasution (2005: 209) memberikan ciri-ciri pembelajaran konvensional yaitu: (a)

tujuan pembelajaran tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan

yang dapat diamati dan diukur; (b) bahan pelajaran yang disajikan kepada

kelompok atau kelas sebagai keseluruhan tanpa memperhatikan peserta didik

secara individu; (c) bahan pelajaran umumnya berbentuk penyampaian langsung;

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(d) pembelajaran berorientasi pada guru sedangkan siswa umumnya bersifat pasif;

(e) siswa harus belajar menurut kecepatan umumnya yang ditentukan oleh

kecepatan guru mengajar; (f) keberhasilan mengajar umumnya dinilai oleh guru

secara subyektif; (g) guru terutama berfungsi sebagai penyebar atau penyalur

pengetahuan (sebagai sumber informasi atau pengetahuan).

Selanjutnya Kusnandar (2007: 328) menyebutkan bahwa “sifat pembelajaran

konvensional lebih berpusat pada guru, sehingga pelaksanaannya kurang

memperhatikan keseluruhan situasi belajar.” Hal ini menyebabkan ada

kekurangan dari pembelajaran konvensional, yaitu: siswa menjadi pasif dalam

pembelajaran dan menyebabkan guru kesulitan mengontrol sejauh mana

perolehan belajar siswa. Meskipun demikian, pembelajaran konvensional masih

sering diterapkan mengingat kelebihannya yaitu: mudah dilaksanakan, dapat

diikuti siswa dalam jumlah besar, dan mudah untuk menerangkan bahan pelajaran

dalam skala (cakupan) yang luas.

6. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik

Prinsip-prinsip dalam pendekatan matematika realistik dapat dilakukan dalam

setiap kegiatan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, langkah-langkah

pembelajaran yang direncanakan dengan menggunakan metode diskusi dengan

pendekatan matematika realistik adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

1. Menggunakan masalah kontekstual

a). Memulai pelajaran dengan mengajukan contoh yang riil bagi siswa

sesuai dengan kebiasaan sehari-hari siswa tentang materi yang akan

dipelajari.

b). Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran materi

tersebut.

b. Kegiatan Inti

a). Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa (disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu

kelas).

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b). Siswa diminta berkumpul dengan teman satu kelompoknya agar

dapat belajar secara berkelompok.

2. Menggunakan berbagai model

a). Guru memberikan masalah kontekstual tentang materi yang akan

dipelajari.

b).Guru meminta siswa berdiskusi secara kelompok untuk

mengembangkan atau menciptakan model-model matematis secara

informal pada masalah yang diberikan.

c). Kegiatan pembelajaran berlangsung secara interaktif. Siswa diberi

kesempatan menjelaskan dan memberi alasan terhadap jawaban yang

diberikannya, memahami jawaban teman atau siswa lain,

menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap jawaban yang

diberikannya, mencari alternatif penyelesaian lain.

3. Menggunakan konstribusi siswa

d). Memberikan pertanyaan terbuka atau menyediakan masalah yang

dapat diselesaikan dengan berbagai cara atau yang tidak hanya

mempunyai satu jawaban benar.

e). Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah

dengan menggunakan strateginya masing-masing.

f). Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbeda pendapat atau

mengemukakan gagasan baru.

4. Interaktivitas

g). Mendorong terjadinya diskusi terhadap pengetahuan baru yang

dipelajari.

h). Meminta siswa untuk mengemukakan kembali pertanyaan temannya

dengan bahasanya sendiri.

i). Meminta siswa untuk memberi tanggapan atas jawaban temannya.

j). Memberi respon kepada siswa agar siswa mengemukakan masalah

dan pendapat.

c. Kegiatan Penutup

5. Terintegrasi dengan topik lainnya

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a). Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi.

b). Mengarahkan siswa untuk dapat mengaitkan materi dengan bidang

lain.

7. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Quantum Learning

Prinsip-prinsip dalam pendekatan Quantum Learning dapat dilakukan dalam

setiap kegiatan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, berikut langkah-

langkah pembelajaran yang direncanakan dengan menggunakan metode diskusi

dengan pendekatan Quantum Learning:

a. Kegiatan awal

1. Tumbuhkan

a) Guru mengucap salam dan memeriksa keadaan kelas serta kesiapan

siswa.

b) Guru menginformasikan penggunaan metode diskusi dengan

pendekatan Quantum Learning selama pembelajaran berlangsung.

c) Guru menghidupkan musik sebagai pembuka pelajaran, menata

tempat duduk menyerupai setengah lingkaran, dan membuat

kesepakatan belajar, yaitu membuat yel-yel dan sistem penilaian

dengan bintang.

d) Tanya jawab guru dengan siswa tentang materi persamaan linear

dengan contoh-contoh yang ada di sekitar siswa.

b. Kegiatan Inti

2. Alami

a) Guru membagi siswa dalam kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa (disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu

kelas).

b) Siswa diminta berkumpul dengan teman satu kelompoknya agar

dapat belajar secara berkelompok.

c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja kelompok

yang diberikan pada masing-masing kelompok.

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d) Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

3. Namai

e) Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan menyelesaikan

tugas kelompok mereka.

4. Demonstrasikan

f) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas kelompok dan

meminta perwakilan setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi

kelompok mereka ke depan kelas.

g) Guru mengarahkan diskusi siswa dan membimbing siswa

mengecek kebenaran jawaban siswa dengan konsep yang dipelajari

h) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tanggapan.

5. Ulangi

i) Guru memberikan penjelasan materi dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

j) Guru memberikan soal di depan kelas dan memberi kesempatan

kepada siswa yang dapat mengerjakan di depan kelas.

k) Guru memberikan tugas individu dan meminta siswa

mengerjakannya dalam waktu yang ditentukan.

l) Meminta siswa untuk mengumpulkan tugas dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

c. Kegiatan penutup

a) Guru memberikan kesimpulan materi yang dipelajari.

6. Rayakan

b) Guru memberi penghargaan dengan meminta siswa untuk bertepuk

tangan dan mengucapkan yel-yel.

c)

8. Sintaks Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Konvensional

Langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Kegiatan Awal

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini.

2. Guru memotivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi hari ini.

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan mengenai materi yang dipelajari.

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas.

3. Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara

berkelompok.

4. Guru bersama siswa membahas jawaban latihan soal dengan cara beberapa

siswa diminta mengerjakan di papan tulis.

c. Kegiatan penutup

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi hari ini.

2. Guru memberikan tugas secara individual kepada para siswa tentang

materi yang dipelajari.

3. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar dan mempelajari kembali materi

yang telah diajarkan hari ini.

9. Tipe Kepribadian

Setiap orang memiliki kepribadian. Kepribadian setiap orang tidaklah sama,

dan masing masing memiliki tipe kepribadian tersendiri. Ada banyak tipe

kepribadian, seperti diungkapkan oleh parah ahli. Salah satunya adalah tipe

kepribadian menurut Hiprocates dan Gelanus. Hiprocates dan Gelanus membagi

tipe kepribadian berdasarkan zat cair yang ada dalam tubuh seseorang. Mereka

membagi tipe kribadian kedalam empat bagian. Seperti diungkapkan oleh Littauer

(1996: 11) yaitu: Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli

filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian

yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya,

ada beberapa teori mengenai macam-macam kepribadian. Teori yang paling

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

popular dan terus dikembangkan adalah teori Hipocrates-Galenus. Yang

merupakan pengembangan dari teori Empedokretus.

Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen

dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di

dalam tubuh manusia:

1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning),

2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam),

3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir),

4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah).

Kemudian teori Hippocrates disempurnakan kembali oleh Galenus yang

mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi

tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka

cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. Berpuluh tahun lamanya

tipologi yunani yang bersifat filosofis ini berpengaruh luas sekali. Bahkan

psikologi modern telah mengemukakan banyak saran baru mengenai

penggolongan temperamen, tetapi tidak ada yang dapat menemukan

penggolongan yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan oleh

Hippocrates dan Galenus.

Untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai sifat temperamen yang

melekat dalam setiap cairan, berikut adalah gambaran dari penggolongan manusia

berdasarkan keempat bentuk cairan tersebut.

Tipe Kepribadian Choleris

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan chole. Dimana orang

yang choleris adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti

hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar,

optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius.

Tipe Kepribadian Melancholis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan melanchole. Dimana

orang yang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas

seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku.

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tipe Kepribadian Phlegmatis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan phlegma. Dimana orang

yang phlegmatis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti

tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan

sabar.

Tipe Kepribadian Sanguinis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan sanguis. Dimana orang

yang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti

hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah

senyum, dan tidak mudah putus asa.

Terdapat beberapa tes yang dapat digunakan untuk menentukan tipe

kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Salah satunya dengan menggunakan

angket yang berisi karakter-karakter kepribadian yang akan menentukan tipe

kepribadian seseorang. Dalam bukunya, Littauer (1996: 13) memberikan tes

kepribadian untuk menentukan tipe kepribadian seseorang termasuk dalam

Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis. Tes ini mempunyai 40 kriteria

kepribadian siswa, masing-masing kriteria kepribadian terdapat 4 pilihan

pernyataan yang dapat dipilih sesuai dengan karakter kepribadian siswa. Jawaban

dari masing-masing kriteria kepribadian tersebut dicocokkan dengan kunci

penilaian tipe kepribadian. Tipe kepribadian yang dipilih paling banyak atau yang

mempunyai jumlah paling besar akan menentukan tipe kepribadian siswa. Contoh

beberapa kriteria karakter dalam buku Littauer sebagai berikut:

1. a. Adventurous: Orang yang mau melakukan suatu hal yang baru dan

berani dengan tekad untuk menguasainya.

b. Adaptable: Mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi.

c. Animated: Penuh kehidupan, sering menggunakan isyarat tangan, lengan

dan wajah secara hidup.

d. Analitical: Suka menyelidiki bagian-bagian hubungan yang logis dan

semestinya.

2. a. Persisten: Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai yang

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

lainnya.

b. Playfull: Penuh kesenangan dan selera humor yang baik.

c. Persuasive: Meyakinkan orang dengan logika dan fakta, bukannya pesona

atau kekuasaan.

d. Peaceful: Tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap

bentuk kekacauan.

3. a. Submissive: Dengan mudah menerima pandangan atau keinginan

orang lain

tanpa banyak perlu mengemukakan pendapatnya sendiri.

b. Self-sacrificing: Bersedia mengorbankan dirinya demi atau untuk

memenuhi kebutuhan orang lain.

c. Sociabel: Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan

untuk bersikap manis dan menghibur, bukannya sebagai tantangan atau

kesempatan.

d. Strong-willed: Orang yang yakin akan caranya sendiri.

4. a. Considerate: Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.

b. Controlled: Mempunyai perasaan emosional tetapi jarang

memperlihatkannya.

c. Competitive: Mengubah setiap situasi, kejadian, atau permainan menjadi

kontes dan selalu bermain untuk menang.

d. Convincing: Bisa merebut hati anda melalui pesona kepribadian.

5. a. Refreshing: Memperbaharui dan membantu atau membuat orang

lain merasa senang.

b. Respectful: Memperlakukan orang lain dengan rasa segan, kehormatan, dan

penghargaan.

c. Reserved: Menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme.

d. Resourceful: Bisa bertindak cepat dan efektif boleh dikata dalam semua

situasi.

dan seterusnya.

Littauer memberikan tes kepribadian untuk umum dengan pilihan kata yang

dimungkinkan belum dimengerti untuk siswa sekolah menengah pertama,

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sehingga perlu dipilihkan kata-kata yang tepat untuk siswa sekolah menengah

pertama. Oleh karena itu peneliti mengadaptasi kriteri-kriteria kepribadian dari

buku Littauer tersebut dengan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan siswa

sekolah menengah pertama. Contoh kriteria yang digunakan setelah diadaptasi

dari buku Littauer tersebut:

1. a. suka dengan hal-hal dan pengalaman baru

b. mudah kenal dengan kawan baru

c. ceria, selalu senang

d. suka bertanya dengan hal-hal baru dan aneh

2. a. senang menyelesaikan pekerjaan satu per satu

b. suka bercanda dan tertawa

c. suka berbicara dengan orang lain

d. tidak suka keributan

3. a. lebih suka mendengarkan pendapat orang lain

b.suka membantu teman dahulu dari pada diri sendiri

c. senang bersahabat

d. percaya diri dan tidak pemalu

4. a. menghargai orang lain

b. penyabar

c. senang berlomba dan ingin menang

d. bisa menarik perhatian orang lain dengan kepribadiannya

5. a. suka membantu dan membuat orang lain senang

b. memperlakukan orang lain dengan rasa hormat

c. suka bersabar dan tidak pemarah

d. suka bekerja dengan cepat

dan seterusnya.

Penilaian dari angket kepribadian ini dilihat dari kunci penilaian yang ada

dalam buku Littauer. Berikut ini diberikan sampel kunci jawaban dari tes

kepribadian yang digunakan dari nomor 1 sampai nomor 5 pada Tabel 2.1. Nomor

1, untuk jawaban a, berarti siswa memilih kriteria kepribadian yang termasuk

salah satu ciri- ciri Koleris; jawaban b, berarti siswa memilih kepribadian yang

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

termasuk salah satu ciri- ciri Phlegmatis; jawaban c, berarti siswa memilih

kepribadian yang termasuk salah satu ciri- ciri Sanguinis; dan jawaban d, berarti

siswa memilih kepribadian yang termasuk salah satu ciri-ciri Melankolis. Hal

yang sama juga berlaku untuk nomor 2 hingga nomor 40.

Tabel 2.1. Sampel Kunci Jawaban Tes Kepribadian

No S M K P

1 c d a b

2 b a c d

3 c b d a

4 d a c b

5 a b d c

Jumlah

Tabel 2.2 berikut ini menyajikan contoh jawaban siswa yang mengisi angket tes

kepribadian dengan melingkari jawaban angket yang siswa pilih.

Tabel 2.2. Contoh Jawaban Angket Siswa

No S M K P

1 c d a b

2 b a c d

3 c b d a

4 d a c B

5 a b d C

Jumlah 0 1 4 0

Jawaban agket siswa di atas dapat dijumlahkan setiap kolomnya, sehingga

diperoleh Sanguinis 0, Melankolis 1, Kholeris 4 dan Phlegmatis 0. Dari

keterangan tersebut, diperoleh tipe kepribadian Kholeris mempunyai jumlah yang

paling besar, sehingga dapat disimpulkan siswa ini memiliki tipe kepribadian

Koleris.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut

berkaitan dengan Pendekatan Matematika Realistik, pendekatan Quantum

Learning, dan tipe kepribadian siswa. Penelitian yang berkaitan dengan

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dilakukan oleh Nelly Fitriani (2012).

Dalam tesisnya, Ia menerapkan PMR dengan pembelajaran secara berkelompok

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil

penelitiannya menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan PMR

secara berkelompok daripada siswa yang memperoleh pembelajaran

konvensional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak

pada tujuan penelitian, pada penelitian tersebut untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sigid Edy Purwanto (2010) berupa

disertasi, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelompok eksperimen

(PMR) dan kelompok kontrol (PK). Dengan memperhatikan nilai rata-rata kedua

kelompok dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa yang telah mengikuti PMR lebih baik dari

pada siswa yang telah mengikuti PK pada gabungan ketiga kelompok siswa pada

aspek kemampuan memahami konsep matematis, kemampuan menggunakan

strategi pemecahan masalah, dan kemampuan memeriksa kemasuk-akalan

jawaban. Perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada tujuannya

yaitu untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis, sedangkan

pada penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Yenni B. Widjaja dan Andre Heck (2003) dalam Journal of Science and

Mathematics Education in Southeast Asia memperoleh kesimpulan bahwa masih

terdapat kesulitan dalam penerapan RME di Indonesia, namun RME dapat

diperkenalkan secara perlahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam

penelitian yang dilakukan ini, peneliti mencoba menerapkan PMR untuk siswa

sekolah menengah pertama dengan memperhatikan karakteristik yang terdapat

dalam PMR. Terdapat pula artikel yang ditulis oleh Barnes (2004) dalam African

Journal of Research in SMT Education, menyatakan bahwa RME telah

memainkan peran dalam menggalang dan mengatasi konsepsi alternatif dari

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

peserta didik. Hal ini dengan dilakukan terlebih dahulu penerapan prinsip dipandu

dalam desain masalah kontekstual. Masalah yang memulai proses dengan melihat

peserta didik terlibat dalam matematisasi horisontal dan atau vertikal, yang

kemudian menghasilkan konsepsi alternatif untuk dibahas dan ditangani.

Penelitian yang dilakukan mencoba untuk mengetahui efektifitas penerapan

pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

dengan melihat prinsip-prinsip PMR.

Penelitian oleh Uzel dan Uyangor (2006) juga mengemukakan mengenai

teori PMR. Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat tingkatan sikap siswa

yang diberi pembelajaran menggunakan PMR. Hasil dari penelitian ini

menyebutkan bahwa teori PMR merupakan arah yang menjanjikan untuk

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran dalam matematika.

Selanjutnya, penelitian yang berkaitan dengan pendekatan Quantum

Learning dilakukan oleh Armin Hary (2011) yang berbentuk tesis. Ia

menggunakan pendekatan Quantum Learning yang dibandingkan dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Pokok Bahasan Statistika

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Quantum

Learning untuk memperoleh prestasi yang lebih baik dari pada peserta didik yang

mengikuti pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Armin Hary dengan penelitian yang

peniliti lakukan adalah pada tinjauan penelitian. Penelitiannya ditinjau dari

kreativitas belajar siswa dan subjek penelitiannya adalah siswa menengah atas,

sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti ditinjau dari tipe kepribadian siswa

dan dilaksanakan pada siswa menengah pertama.

Penelitian lain yang berkaitan dengan pendekatan Quantum Learning

dilakukan oleh Kusno dan Joko Purwanto (2011) dalam International Journal for

Educational Studies. Mereka melakukan penelitian dengan menerapkan Quantum

Learning yang menyimpulkan bahwa Quantum Learning efektif digunakan dalam

pembelajaran tersebut dan terdapat perbedaan yang signifikan dimana

pembelajaran menggunakan Quantum Learning memberikan prestasi belajar yang

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang peniliti lakukan terletak pada subjek penelitian. Penelitian mereka

dikenakan pada siswa menengah atas, sedangkan penelitian yang dilakukan pada

siswa menengah pertama.

Penelitian oleh Heni Mularsih (2010) menggunakan strategi pembelajaran,

dan tipe kepribadian untuk mengetahui hasil belajara. Beberapa hasil dari

penelitiannya adalah: (1) hasil belajar siswa yang mengikuti strategi pembelajaran

kooperatif lebih tinggi daripada yang mengikuti pembelajaran individual, (2) tidak

ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang berkepribadian

ekstrover dan introver, (3) terdapat interaksi yang positif antara strategi

pembelajaran dan tipe kepribadian siswa pada hasil belajar bahasa Indonesia

Simpulannya, strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

Indonesia siswa dengan mempertimbangkan tipe kepribadian siswa. Perbedaannya

dengan penelitian yang dilakukan adalah dari teori tipe kepribadian yang

digunakan, dan mata pelajaran yang diterapkan. Karena tipe kepribadian dilihat

secara umum tanpa melihat teori yang digunakan dan mata pelajaran yang

digunakan, maka pendapat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di atas

digunakan sebagai rujukan dan kajian teori untuk penelitian yang dilakukan pada

penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari penerapan

pendekatan pembelajaran PMR, Quantum Learning, dan pembelajaran

konvensional yang belum pernah diteliti sebelumnya. Posisi peneliti dalam

penelitian ini adalah sebagai pengembangan dari penelitian-penelitian

sebelumnya.

C. Kerangka Berpikir

1. Efektivitas pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan pembelajaran

konvensional.

Pada dasarnya pendekatan pembelajaran PMR dan QL memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan daripada pembelajaran konvensional.

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Pendekatan pembelajaran PMR adalah salah satu pendekatan belajar

matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan matematika kepada siswa.

Masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal

pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya

dekat dengan kehidupan sehari-hari. Benda-benda nyata yang akrab dengan

kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran

matematika.

Dalam PMR, siswa dipandang sebagai individu yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.

Selanjutnya, dalam pendekatan ini diyakini pula bahwa siswa memiliki potensi

untuk mengembangkan sendiri pengetahuannya, dan bila diberi kesempatan

mereka dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang

matematika. Melalui eksplorasi berbagai masalah, baik masalah kehidupan

sehari-hari maupun masalah matematika, siswa dapat merekonstruksi kembali

temuan-temuan dalam bidang matematika.

Dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan PMR, siswa

dibentuk dalam kelompok dan diberikan masalah-masalah yang riil bagi siswa dan

dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Siswa mendiskusikan masalah yang

diberikan dan diharapkan siswa menemukan penyelesaiannya dengan model yang

mereka temukan sendiri.

Selanjutnya pendekatan pembelajaran QL dilaksanakan sedemikian rupa

sehingga siswa berusaha memperoleh pengetahuan dan pemahamannya sendiri

melalui pengalaman belajar yang diberikan kepada mereka dalam suasana belajar

yang menyenangkan selama proses pembelajaran. Pembelajaran quantum lebih

bersifat konstruktif namun juga menekankan pentingnya peranan lingkungan

pembelajaran yang efektif dan optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Pembelajaran quantum mensinergikan faktor potensi individu dengan lingkungan

fisik dan psikis dalam konteks pembelajaran.

Dalam lingkungan pandangan quantum, faktor lingkungan dan kemampuan

keduanya sama-sama penting. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian

pada interakasi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transakasi makna.

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dapat dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kata kunci dan konsep sentral

dalam pembelajaran quantum. Karena itu, pembelajaran quantum memberikan

tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi interaksi yang

bermutu dan bermakna. Dalam kaitan inilah faktor komunikasi menjadi sangat

penting dalam pembelajaran quantum. Metode diskusi dengan pendekatan QL

dapat dilakukan dengan baik karena prinsip dari QL memang sudah mengacu

pada interaksi antar siswa.

Beberapa kelebihan dari pembelajaran konvensional yaitu mudah

dilaksanakan, dapat diikuti siswa dalam jumlah besar, dan mudah untuk

menerangkan bahan pelajaran yang luas. Hal ini membuat pembelajaran

konvensional masih sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas.

Namun pembelajaran konvensional cenderung monoton dan membosankan jika

diterapkan pada pembelajaran matematika, sehingga perlu dibenahi dengan

menggunakan pembelajaran lain yang lebih tepat. Pembelajaran tersebut kurang

mengembangkan kemampuan bernalar dan keaktifan peserta didik sehingga

mengakibatkan rendahnya prestasi belajar mereka.

Dari konsep pembelajaran kedua pendekatan ini dengan metode diskusi,

masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam pendekatan

pembelajaran QL siswa diberi perlakuan dengan fasilitas ruang kelas yang

berbeda dengan keadaan biasanya, diberikan musik, dan aktivitas yang padat. Hal

ini diduga menyebabkan tidak semua siswa dapat menerima pelajaran dengan

maksimal. Dibandingkan dengan PMR yang lebih sederhana namun dengan

materi yang disajikan sesuai dengan lingkungan siswa diduga lebih dapat diterima

siswa dengan mudah. Namun pendekatan pembelajaran QL diduga akan lebih

efektif daripada pembelajaran konvensional yang kurang inovatif dan tidak

menarik bagi siswa.

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Perbandingan antara tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris,

dan Phlegmatis.

Beberapa sumber yang menjelaskan mengenai tipe kepribadian Hipocrates-

Galenus, menyebutkan bahawa seorang Sanguinis pada umumnya memiliki

tingkah laku yang spontan, lincah, dan periang. Melankolis yang penuh pikiran,

setia, tekun. Seorang Koleris yang suka petualangan, persuasif, dan percaya diri.

Sedangkan Phlegmatis yang ramah, sabar, dan tenang. Keempat tipe ini memiliki

kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Jika dikaitkan dengan prestasi

belajar matematika, keempat tipe kepribadian ini sama-sama memiliki kesempatan

dan potensi untuk meraih prestasi belajar matematika yang tinggi. Namun jika

dilihat dari karakteristik matematika yang membutuhkan pemikiran yang abstrak

maka siswa dengan tipe kepribadian Kholeris akan lebih menonjol dibandingkan

ketiga tipe kepribadian yang lain. Sedangkan siswa dengan tipe kepribadian

Sanguinis yang tidak mudah putus asa akan memiliki prestasi yang lebih baik

daripada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis maupun Phlegmatis, dan

siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis yang tenang akan memiliki prestasi

yang lebih baik baik daripada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis.

3. Efektivitas pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari tipe kepribadian Sanguinis.

Siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis memiliki sifat dasar periang, aktif,

dan mudah putus asa. Dengan sifatnya yang suka bergerak dan lincah ini

pendekatan pembelajaran yang menerapkan konsep belajar aktif dan

menyenangkan dapat membantu siswa ini untuk lebih memahami materi

pelajaran. Pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan pendekatan

pembelajaran PMR dan QL sama-sama menyajikan pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan sehingga materi pelajaran dapat dipahami siswa dengan mudah.

Namun dalam hal ini, metode diskusi dengan pendekatan pembelajaran QL diduga

akan dapat memberikan pengaruh yang lebih besar bagi siswa dengan tipe

kepribadian Sanguinis. Karena dalam QL siswa ini dapat mengekplorasikan

potensi yang ia miliki dengan pembelajaran yang lebih leluasa dan tidak kaku

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

seperti dalam kelas yang formal. Sedangkan pembelajaran menggunakan metode

diskusi dengan PMR dimungkinkan akan lebih efektif daripada pembelajaran

konvensional untuk siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis.

4. Efektivitas pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari tipe kepribadian Melankolis.

Siswa dengan tipe kepribadian Melankolis yang mudah kecewa, daya juang

kecil, dan penuh pikiran diduga tidak akan memberikan prestasi belajar yang

cukup baik jika diberikan pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan

pendekatan pembelajaran QL. Karena dalam QL siswa diajak untuk melakukan

aktifitas pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi dan motivasi belajar yang

tinggi. Penerapan pendekatan pembelajaran PMR diduga akan lebih efektif

diterapkan pada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis, karena dalam

pembelajarannya siswa diberikan persoalan yang lebih mudah ia pahami dan tidak

dengan aktifitas yang tinggi. Sedangkan pembelajaran menggunakan metode

diskusi dengan pendekatan pembelajaran QL akan sama efektifnya dengan

pembelajaran konvensional untuk siswa dengan tipe kepribadian Melankolis.

5. Efektivitas pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari tipe kepribadian Koleris.

Siswa dengan tipe kepribadian Koleris memiliki sifat dasar yang percaya diri,

daya juang besar, optimistis, menjadi potensi besar bagi siswa ini untuk

meningkatkan prestasi belajar matematikanya dengan menggunakan penerapan

pembelajaran apapun. Baik pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan

pendekatan pembelajaran PMR maupun QL siswa dengan tipe kepribadian ini

diduga dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Namun pembelajaran

menggunakan metode diskusi dengan pendekatan pembelajaran PMR maupun QL

akan lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan

pembelajaran konvensional untuk siswa dengan tipe kepribadian Koleris.

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

6. Efektivitas pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari tipe kepribadian Phlegmatis.

Siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis memiliki sifat dasar ramah, sabar,

tenang, akan memberikan pengaruh yang cukup baik dalam prestasi belajarnya.

Secara lebih khusus dalam pembelajaran matematika siswa dengan tipe ini akan

memahami materi dengan tekun. Baik pembelajaran menggunakan metode diskusi

dengan pendekatan pembelajaran PMR maupun QL akan memberikan hasil yang

baik. Namun diduga, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran QL siswa

ini akan mendapatkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada pembelajaran

menggunakan metode diskusi dengan pendekatan pembelajaran PMR maupun

pembelajaran konvensional. Karena dengan pendekatan ini siswa akan

memperoleh suasana pembelajaran yang tidak kaku, sehingga siswa dapat

mengeksplor potensi yang ia miliki. Sedangkan pembelajaran menggunakan

metode diskusi dengan pendekatan pembelajaran PMR diduga akan lebih efektif

daripada pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan pembelajaran

konvensional untuk siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis.

D. Hipotesis

Dari uraian pada kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan PMR lebih efektif daripada pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran QL maupun dengan pembelajaran konvensional.

Pembelajaran menggunakan QL lebih efektif daripada pembelajaran dengan

pembelajaran konvensional.

2. Prestasi belajar matematika siswa dengan tipe kepribadian Koleris, lebih baik

daripada siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, dan

Phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis lebih baik prestasi

belajar matematikanya daripada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis

maupun Phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis lebih baik

prestasi belajar matematikanya daripada siswa dengan tipe kepribadian

Melankolis.

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3. Pada siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, pembelajaran menggunakan

pendekatan QL lebih efektif daripada menggunakan metode diskusi dengan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pembelajaran konvensional

dan pembelajaran menggunakan pendekatan PMR lebih efektif untuk siswa

dengan tipe kepribadian Sanguinis daripada menggunakan pembelajaran

konvensional.

4. Pada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis, pembelajaran menggunakan

PMR lebih efektif daripada menggunakan pendekatan pembelajaran QL

maupun dengan pembelajaran konvensional, sedangkan pembelajaran

menggunakan pendekatan pembelajaran QL sama efektifnya dengan

pembelajaran konvensional untuk siswa dengan tipe kepribadian Melankolis.

5. Pada siswa dengan tipe kepribadian Koleris, pembelajaran menggunakan

PMR sama efektifnya dengan pendekatan pembelajaran QL, sedangkan

pembelajaran menggunakan PMR dan pendekatan pembelajaran QL sama-

sama lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran konvensional.

6. Pada siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis pembelajaran menggunakan

pendekatan QL lebih efektif daripada menggunakan pendekatan pembelajaran

PMR maupun dengan pembelajaran konvensional, sedangkan pembelajaran

menggunakan PMR lebih efektif daripada menggunakan pembelajaran

konvensional.

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri wilayah Kabupaten Lampung Timur,

Provinsi Lampung. Subyek penelitian ini adalah siswa semester ganjil kelas VIII

tahun pelajaran 2012/2013.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran

2012/2013. Pembelajaran dilakukan 8 kali pertemuan, dengan 7 pertemuan

pembelajaran dan 1 kali tes prestasi pada pertemuan terakhir. Adapun tahapan

pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: penyusunan usulan penelitian, penyusunan

instrumen penelitian, dan pengajuan ijin penelitian. Tahap ini dilaksanakan

pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012.

b) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi: eksperimen, uji coba instrumen, dan

pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan September 2012

sampai dengan bulan Oktober 2012.

c) Analisis data

Analisis data tipe kepribadian siswa dilaksanakan pada bulan September

2012 sedangkan analisis data amatan dilakukan pada bulan Desember 2012

sampai dengan bulan Januari 2013.

d) Tahap penyusunan laporan

Tahap ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

Januari 2013.

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Jenis, Rancangan, dan Prosedur Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam bukunya, Sigit Santosa (2011: 33) mengatakan bahwa:

Penelitian eksperimental dilakukan untuk menimbulkan gejala-gejala tertentu

melalui perlakuan-perlakuan tertentu oleh peneliti terhadap sampel percobaan.

Peneliti memanipulasi dan mengontrol variabel-variabel yang berhubungan

dengan gejala-gejala yang diteliti.

Pengertian di atas adalah pengertian penelitian eksperimental sesungguhnya

(true-eksperimental research). Dibandingkan dengan penelitian eksperimental

sesungguhnya, penelitian eksperimental semu (quasi-eksperimental research)

berbeda dalam tingkat kemungkinan peneliti mengontrol variabel-variabel yang

relevan. Dalam keadaan tertentu, peneliti tidak mungkin mengontrol variabel-

variabel yang relevan kecuali beberapa variabel utama maka penelitian ini disebut

penelitian eksperimen semu.

Dari pengertian di atas jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah eksperimental semu, karena terdapat beberapa variabel yang tidak mungkin

untuk dikontrol. Variabel-variabel tersebut adalah variabel luaran dalam

penelitian.

2. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini subyek penelitian dikelompokkan menjadi tiga

kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu siswa yang

mendapat pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran

PMR. Kelompok kedua adalah kelompok eksperimen, yaitu siswa yang mendapat

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Kelompok

ketiga adalah kelompok kontrol, yaitu siswa yang mendapat pembelajaran

matematika menggunakan metode diskusi dengan pembelajaran konvensional.

Untuk masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol terdiri dari kelompok

siswa yang memiliki tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan

Phlegmatis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

faktorial 3 x 4. Adapun desain yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

Pendekatan

Pembelajaran

(A)

Tipe Kepribadian (B)

Sanguinis

(b1)

Melankolis

(b2)

Koleris

(b3)

Phlegmatis

(b4)

PMR (a1) (ab)11 (ab)12 (ab)13 (ab)14

QL (a2) (ab)21 (ab)22 (ab)23 (ab)24

Konvensional

(a3) (ab)31 (ab)32 (ab)33 (ab)34

3. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan survei kepustakaan yang relevan dengan masalah yang

direncanakan yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran

PMR, QL, dan pembelajaran konvensional.

b. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah penelitian.

c. Merumuskan hipotesis, berdasarkan kajian pustaka.

d. Menentukan variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu dua variabel

bebas, tipe kepribadian siswa dan pendekatan pembelajaran. Satu variabel

terikat, yaitu prestasi belajar matematika siswa.

e. Menentukan populasi dan sampel yang akan dijadikan tempat penelitian,

serta menentukan kelompok-kelompok eksperimen.

f. Menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan, yaitu tes tipe

kepribadian dan tes prestasi belajar matematika.

g. Mengujicobakan instrumen tes prestasi belajar matematika pada kelompok

belajar di luar kelompok eksperimen.

h. Melakukan uji keseimbangan untuk kelas eksperimen.

i. Memberikan tes kepribadian kepada sampel.

j. Memberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran PMR pada kelompok pertama dan QL untuk kelompok ke

dua, serta konvensional pada kelompok ketiga. Pembelajaran ini dilakukan

sebanyak 7 pertemuan.

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

k. Mengukur prestasi hasil belajar siswa dengan menggunakan soal-soal tes

prestasi belajar yang sama untuk ketiga kelompok. Tes ini dilakukan pada

pertemuan ke 8.

C. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri kelas VIII di

Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Populasi SMP Negeri

kelas VIII di Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 45 SMP Negeri yang tersebar di

Kabupaten Lampung Timur.

2. Sampel Penelitian

Sugiyono (2008: 81) menyebutkan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”, sedangkan Budiyono

(2009: 121) menyebutkan “sebagian populasi yang diamati disebut sampel atau

contoh. Proses pengambilan sampel disebut sampling.”

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui sampling random stratifikasi

berkelompok (stratified cluster random sampling), yaitu dengan

mengelompokkan populasi menjadi subpopulasi yang dianggap memiliki sampel

homogen, kemudian setiap kelompok dipilih sampel yang diperlukan secara acak.

Penelitian mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII SMP di Kabupaten

Lampung Timur. Tahapan proses pengambilan sampel dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Tahap pertama, populasi penelitian yang terdiri dari 45 SMP Negeri di

Kabupaten Lampung Timur diurutkan berdasarkan rerata nilai UN 2011, data

sekolah dapat dilihat pada Lampiran 1.

2) Tahap kedua, membagi 45 sekolah ini menjadi 3 kelompok berdasarkan urutan

nilai rerata UN 2011. Kelompok terdiri atas kelompok atas, kelompok tengah, dan

kelompok bawah. Sekolah dengan peringkat 1 sampai dengan 15 menjadi

kelompok atas, sekolah dengan peringkat 16 sampai dengan 30 menjadi kelompok

tengah, dan sekolah dengan peringkat 31 sampai dengan 45 menjadi kelompok

bawah.

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3) Tahap ketiga, dari masing-masing kelompok dipilih secara acak satu sekolah

dan terpilih.

a) Kelompok atas SMPN 2 Way Bungur,

b) Kelompok tengah SMPN 2 Sukadana,

c) Kelompok bawah SMPN 2 Purbolinggo.

4) Tahap keempat, dari tiap-tiap sekolah yang telah terpilih diambil secara acak

tiga kelas. Tiga kelas dari masing-masing sekolah tersebut akan menjadi 2 kelas

sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen

yang pertama diberikan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran PMR,

kelas eksperimen yang kedua diberikan pembelajaran dengan pendekatan QL, dan

kelas kontrol akan diberikan pembelajaran konvensional. Berikut keterangan kelas

yang diambil dari masing-masing sekolah:

SMPN 2 Way Bungur:

1. Kelas 8.B : Kelompok PMR : 40 siswa

2. Kelas 8.C : Kelompok QL : 40 siswa

3. Kelas 8.D : Kelompok Konvensional : 40 siswa

SMPN 2 Sukadana

1. Kelas 8.2 :Kelompok PMR : 39 siswa

2. Kelas 8.3 : Kelompok QL : 39 siswa

3. Kelas 8.4 : Kelompok Konvensional : 40 siswa

SMPN 2 Purbolinggo

1. Kelas 8.B :Kelompok PMR : 23 siswa

2. Kelas 8.C : Kelompok QL : 23 siswa

3. Kelas 8.D : Kelompok Konvensional : 23 siswa

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Berdasarkan fungsinya, Sigit Santosa (2011: 29) mengemukakan bahwa:

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi:

a. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang memengaruhi

variabel lain.

b. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

variabel lain.

Penelitian ini memiliki dua variabel bebas, yaitu tipe kepribadian siswa dan

pendekatan pembelajaran. Satu variabel terikat, yaitu prestasi belajar matematika

siswa.

a. Variabel Bebas

1) Pendekatan Pembelajaran

a) Definisi Operasional

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara untuk

memperoleh solusi dari permasalahan pembelajaran sehingga dapat

berpengaruh positif terhadap hasil pembelajaran.

b) Skala Pengukuran

Skala nominal, dengan pendekatan pembelajaran PMR, QL, dan

pembelajaran konvensional.

c) Simbol : A dengan kategori a1, a2, dan a3.

2) Tipe Kepribadian

a) Definisi Operasional

Tipe kepribadian adalah penggambaran tingkah laku secara deskriptif

tanpa memberi nilai. Dalam hal ini terdiri dari tipe kepribadian

sanguinis, melankolis, koleris, dan pragmatis.

b) Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Cara

pengelompokan ini dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat menentukan tipe kepribadian. Pengelompokan ditentukan

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dengan melihat keseluruhan jawaban siswa terhadap tes kepribadian

yang berbentuk angket.

c) Simbol: B dengan kategori b1, b2 , b3 ,dan b4.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika siswa.

1) Definisi operasional

Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang digunakan untuk menilai

tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika

sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang ditentukan.

2) Skala Pengukuran

Skala interval

3) Simbol: ab

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 132) “Teknik dokumentasi yaitu mencari

data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.” Dalam penelitian ini,

metode dokumentasi digunakan untuk:

1) Memperoleh data mengenai sekolah-sekolah yang akan akan dijadikan

sampel penelitian.

2) Memperoleh data nilai Ujian Akhir Semester genap kelas VII tahun

pelajaran 2011/2012.

b. Metode Angket

Pengelompokan tipe kepribadian siswa dilakukan dengan tes kepribadian yang

berupa angket tipe kepribadian dengan beberapa pertanyaan tertutup. Hal sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Slameto (2001: 128) “Angket adalah merupakan

suatu daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh siswa yang

menjadi sasaran dari angket tersebut”. Angket yang digunakan diadopsi dari buku

Personality Plus karangan Florence Littauer, yang disesuaikan untuk siswa

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

sekolah menengah. Siswa diminta untuk mengisi angket yang telah diberikan,

dengan menghitung masing-masing jawaban yang telah disediakan disetiap

kriteria tipe kepribadian akan diperoleh jumlah setiap kriteria. Jumlah yang paling

banyak berarti menentukan tipe kepribadian siswa tersebut.

c. Metode Tes

Slameto (2001: 30) mengatakan bahwa “Tes hasil belajar adalah sekelompok

pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa

dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa”. Dalam penelitian ini tes

digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Tes yang digunakan

adalah tes tertulis yang berbentuk uraian. Dengan menggunakan tes uraian

diharapkan dapat melihat jalan pikiran siswa karena jawaban dituliskan

berdasarkan kata-kata siswa sendiri dan dapat dengan jelas membedakan

kemampuan masing-masing siswa.

E. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel sebelum dikenakan

pada sampel. Uji coba instrumen ini diberikan kepada objek di luar sampel

penelitian. Menurut Sigit Santosa (2011: 69),”instrumen pengukuran dikatakan

valid apabila itu benar-benar bisa digunakan untuk mengukur apa yang ingin

diukur”. Sedangkan Sugiyono (2007: 137) menyebutkan, “Penelitian yang valid

artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan penelitian yang reliabel

bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”.

Karena dalam penelitian ini terdapat dua teknik pengambilan data yang

menggunakan instrumen maka keduanya akan dilakukan uji coba instrumen, yaitu

untuk angket tipe kepribadian siswa dan tes prestasi belajar matematika siswa.

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1. Angket Tipe Kepribadian Siswa

Budiyono (2011: 9) menjelaskan bahwa “suatu istrumen valid menurut validitas

isi apabila instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari

keseluruhan isi hal yang akan diukur.” S. Nasution (2004: 74) mengemukakan

bahwa “Validitas isi memiliki pengertian bahwa isi atau bahan yang diujikan atau

dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar

belakang orang yang diuji”. Untuk melakukan validasi isi angket tipe kepribadian

ini, dilakukan melalui experts judgement atau penilaian yang dilakukan oleh para

pakar. Telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam menentukan tipe kepribadian

siswa dilakukan dengan angket tipe kepribadian siswa yang diadopsi dari buku

Personality Plus karangan Florence Littauer, sehingga untuk mendapatkan angket

tipe kepribadian yang valid dilakukan langkah-langkah antara lain:

1. Membuat pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang disesuaikan untuk

siswa sekolah menengah.

2. Melakukan penilaian terhadap kesesuaian pertanyaan dan acuan yang

digunakan (buku Personality Plus karangan Florence Littauer) oleh

dosen BK sebagai validator untuk isi dari angket kepribadian dan dosen

Bahasa Indonesia sebagai validator bahasa yang digunakan dalam angket.

2. Tes prestasi belajar matematika siswa

a. Uji Validitas Isi

Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka tes yang

digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik. Validitas

tes yang digunakan adalah validitas isi yakni ditinjau dari kesesuaian isi tes

dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Untuk keperluan ini prosedur yang

digunakan dalam penyusunan tes sebagai berikut:

1) menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur

sesuai dengan materi yang akan diajarkan,

2) menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan

indikator yang dipilih,

3) menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat,

4) melakukan penilaian terhadap butir tes.

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Uji validitas isi untuk tes prestasi belajar matematika siswa,

dilakukan penilaian oleh pakar. Sebagai validator, peneliti memilih guru pelajaran

matematika yang mengajar di sekolah sampel karena guru pelajaran matematika

lebih mengetahui soal-soal tes yang baik untuk diujikan. Dalam hal ini para pakar

(subject mater expert) diminta untuk menilai:

1) apakah kisi-kisi telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur,

dan

2) apakah butir-butir soal telah memenuhi kisi-kisi yang ditentukan.

b. Uji Reliabilitas

S. Nasution (2004: 77) mengemukakan bahwa, “Suatu alat pengukur dikatakan

reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan

senantiasa menunjukkan hasil yang sama”. Untuk menentukan tingkat reliabilitas

tes digunakan metode satu kali tes dengan teknik Alpha. Rumus Alpha dari

Cronbach (dalam Anas Sudijono, 2003: 208) sebagai berikut:

2

2

11 11

t

i

s

s

n

nr

dengan

11r : Koefisien reliabilitas tes

n : Banyaknya butir tes yang digunakan

2

iS : varian skor butir ke-i

2

tS : varian skor total

Koefisien reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah lebih

dari atau sama dengan 0,70.

c. Indeks Kesukaran

Slameto (2001: 218) mengemukakan bahwa “Indeks kesukaran adalah

angka yang menunjukkan proporsi siswa yang menjawab betul suatu”. Indeks

tingkat kesukaran untuk tes uraian menurut Budiyono (2011: 40) dirumuskan

sebagai berikut:

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dengan P adalah indeks tingkat kesukaran, adalah rerata untuk skor butir, dan

adalah skor maksimum untuk butir tersebut.

Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut

Witherington (dalam Anas Sudijono, 2003: 374) berikut:

Tabel 3.2 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes

Besar P Interprestasi

< 0,25

0,25 P 0,75

> 0,75

Terlalu Sukar

Cukup (Sedang)

Terlalu Mudah

Oleh karena penelitian ini digunakan untuk menganalisis kemampuan siswa maka

untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal

dengan kriteria cukup (sedang).

d. Daya Pembeda

Slameto (2001: 232) mengemukakan bahwa “Indeks beda yaitu angka

yang menunjukkan apakah soal tes dapat dapat membedakan siswa yang pandai

dan yang kurang pandai”. Seperti yang diungkapkan oleh Budiyono (2011: 40)

prosedur untuk mencari indeks daya beda dilakukan dengan mencari koefisien

korelasi antara skor butir dengan skor total sebagai berikut.

dengan X adalah skor butir dan Y adalah skor total

Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal

dengan daya beda lebih dari atau sama dengan 0,3.

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, data sampel yang diuji harus berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu dilakukan lebih dahulu uji

normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang didapat berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan Metode Liliefors.

Langkah-langkah pengujian normalitas adalah:

1. Hipotesis:

H0: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

2. Tingkat signifikansi: α = 5%

3. Statistik uji

L = Maks ǀ F(zi) – S(zi)ǀ ; dengan F(zi) = P(Z zi) ; Z N(0,1);

dan S(zi) = proporsi cacah Z zi terhadap seluruh z

4. Daerah Kritis

DK =

5. Keputusan Uji

Ho ditolak jika

(Budiyono, 2009: 170)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini akan digunakan uji

Bartlett. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Hipotesis:

H0 : (semua variansi sama)

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

H1 : paling sedikit ada satu variansi yang tidak sama

2. Tingkat signifikansi : α = 5%

3. Statistik uji

dengan:

k = banyaknya populasi = banyaknya sampel

N = banyaknya seluruh nilai ( ukuran )

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j =ukuran sampel ke-j

fj = nj – 1 = derajat kebebasan untuk ;

f = N – k = = derajat kebebasan untuk RKG

;

RKG = rerata kuadrat galat =

4. Daerah kritis

DK =

5. Keputusan Uji

Ho ditolak jika

3. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui bahwa kemampuan awal

siswa dalam kelas eksperimen dalam keadaan seimbang atau sama. Karena

terdapat tiga kelas yang akan diteliti pada masing-masing sekolah maka uji

keseimbangan akan dilakukan dengan menggunakan uji analisis variansi satu

jalan. Nilai siswa yang dipakai untuk mengukur keseimbangan ini dengan

menggunakan nilai Rapor Ujian Akhir Semeter (UAS) genap tahun pelajaran

2011/2012.

1. Hipotesis

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

H0 : (semua rerata sama)

H1 : paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama

2. Taraf signifikan : α = 5%

3. Statistik Uji

Jumlah Kuadrat Amatan (JKA)

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat itu adalah :

dkA = k – 1

dkG = N – k

dkT = N – 1

berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing,

diperoleh rerata kuadrat berikut:

Statistik uji untuk analisis variansi ini adalah:

Keterangan :

= jumlah semua siswa

= jumlah semua data

= cacah data masing – masing kelompok

= jumlah kuadrat data masing-masing kelompok

= jumlah kuadrat data semua kelompok

4. Daerah Kritis:

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

5. Keputusan Uji :

H0 ditolak jika Fobs DK

(Budiyono, 2009: 197)

4. Uji Analisis Variansi (Anava)

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis variansi dua jalan

(4 x 3) dengan frekuensi tak sama. Model datanya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Dimana:

= data ( nilai ) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

= rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean)

= = efek baris ke-i pada variabel terikat

= = efek kolom ke-j pada variabel terikat

=

= interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

= deviasi data terhadap rerata populasinya ( yang

berdistribusi normal dengan rerata 0

= 1, 2, 3

= 1, 2, 3, 4

= 1, 2, 3 ... nij; = banyaknya data amatan pada setiap sel

a. Hipotesis

Ada tiga pasang hipotesis yang diuji dengan analisis variansi dua jalan.

Tiga pasang tersebut adalah:

HoA : untuk setiap

H1A : paling sedikit ada satu yang tidak nol

HoB : untuk setiap j ,3,4

H1B : paling sedikit ada satu yang tidak nol

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

HoAB: untuk setiap dan

H1AB: paling sedikit ada satu yang tidak nol

Ketiga pasang hipotesis itu ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut

ini:

H0A : tidak terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap

prestasi belajar

H1A : terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap prestasi

belajar

H0B : tidak terdapat pengaruh tipe kepribadian terhadap prestasi

belajar

H1B : terdapat pengaruh tipe kepribadian terhadap prestasi belajar

H0AB : tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan tipe

kepribadian terhadap prestasi belajar

H1AB : terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan tipe

kepribadian terhadap prestasi belajar

b. Komputasi

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini didefinisikan

notasi-notasi sebagai berikut.

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij

= rerata harmonik frekuensi seluruh sel

=

N = = banyaknya seluruh data amatan

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

= rerata pada sel ij

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

jumlah rerata pada baris ke-i = kelompok Pendekatan

Pembelajaran

jumlah rerata pada baris ke-j = kelompok Tipe

Kepribadian

jumlah rerata semua sel

p = banyaknya baris

q = banyaknya kolom

Jumlah Kuadrat

Derajat Kebebasan

Rerata Kuadrat

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Statistik uji

1. untuk adalah

2. untuk adalah

3. untuk adalah

Daerah Kritis

1. Daerah kritis untuk adalah

2. Daerah kritis untuk adalah

3. Daerah kritis untuk adalah

(Budiyono, 2009: 229-231)

5. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava (komparasi ganda) adalah tindak lanjut dari analisis variansi, jika

hasil analisis variansi menunjukkan hipotesis nol ditolak. Tujuannya untuk

melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap pasangan kilom, baris dan

setiap pasangan sel. Metode komparasi ganda yang dipakai adalah metode

Scheffe.

Beberapa langkah dalam menerapkan metode Scheffe yaitu:

1. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata.

2. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

3. Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Komparasi Rerata Antar Baris

Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar baris adalah:

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar baris adalah:

dengan:

= nilai pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

= rerata pada baris ke-i

= rerata pada baris ke-j

RKG= rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

ni. = ukuran sampel baris ke-i

nj. = ukuran sampel baris ke-j

Daerah kritis untuk uji itu adalah:

Komparasi Rerata Antar Kolom

Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar kolom adalah:

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah:

Daerah kritis untuk uji itu adalah:

Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang Sama

Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama

adalah:

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah:

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Daerah kritis untuk uji itu adalah:

Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang Sama

Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar sel pada baris yang sama

adalah:

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah:

Daerah kritis untuk uji itu adalah:

(Budiyono, 2009: 215-217)

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal

Data kemampuan awal siswa diambil dari nilai Ujian Akhir Semester

Genap tahun pelajaran 2011/2012. Data kemampuan awal siswa dapat dilihat

dalam Lampiran 3.

1. Uji Normalitas dan Homogenitas

Uji keseimbangan kemampuan awal siswa dilakukan dengan

menggunakan uji analisis variansi satu jalan. Persyaratan uji analisis variansi

satu jalan, terhadap setiap kelompok data dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan

Bartlett. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 4, sedangkan rangkuman hasil perhitungan uji

normalitas disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

No Kelompok Lmaks L0.05;n Keputusan

Uji

1 PMR 0,0809 0,0877 H0 diterima

2 QL 0,0726 0,0877 H0 diterima

3 Konvensional 0,0645 0,0873 H0 diterima

Dari hasil uji normalitas data kemampuan awal siswa di atas, tampak

nilai Lmaks untuk setiap kelompok kurang dari L0,05;n berarti untuk taraf nyata

5% hipotesis nol setiap kelompok diterima. Dengan demikian disimpulkan

bahwa data pada setiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Selanjutnya untuk uji homogenitas diperoleh dengan

maka H0 diterima. Berarti variansi populasi kelompok PMR,

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

kelompok QL, dan kelompok konvensional sama. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

2. Uji Analisis Variansi Satu Jalan

Perhitungan uji analisis variansi satu jalan untuk uji keseimbangan

dapat dilihat pada Lampiran 4. Berikut disajikan Tabel 4.2 rangkuman

perhitungan uji analisis variansi satu jalan untuk uji keseimbangan.

Tabel 4.2. Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel tak Sama

Sumber JK Dk RK

Pendekatan

2

3,00

Galat

304

- -

Total

306 - - -

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa untuk = 1,5641 dengan

= 3,00 dan daerah kritis DK berarti keputusan ujinya

adalah H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi 5%

rerata kemampuan awal ketiga kelompok sama atau dengan kata lain

kemampuan awal siswa ketiga kelompok dalam keadaan seimbang.

B. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

1. Angket Tipe Kepribadian Siswa

Validitas angket penelitian ini menggunakan validitas isi. Penilaian

terhadap kesesuaian butir pernyataan angket dengan kisi-kisi angket dan

kesesuaian bahasa yang digunakan dalam angket dengan kemampuan bahasa

siswa dilakukan dengan menggunakan daftar cek lis oleh dosen BK Hastiani,

S.Pd. dan dosen Bahasa Indonesia Fitriani, S.Pd. yang mengerti tentang

kepribadian siswa dan susunan bahasa yang dapat dimengerti siswa SMP. Hasil

penilaian menunjukkan bahwa angket yang akan digunakan untuk mengambil

data telah memenuhi validitas isi. Data hasil penilaian terhadap angket dapat

dilihat pada Lampiran 5.

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2. Tes Prestasi Belajar Matematika

Untuk memperoleh data tes prestasi belajar matematika siswa, dilakukan

uji coba tes prestasi belajar matematika yang terdiri dari 10 butir soal pada

sekolah di luar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi. Uji coba tes

dilakukan pada 107 orang siswa kelas IX SMP Negeri 2 Purbolinggo. Data

hasil uji coba tes dapat dilihat pada Lampiran 5.

a. Validitas

Validitas instrumen tes penelitian ini menggunakan validitas isi.

Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum yang hendak

diukur (kisi-kisi tes) dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes

dengan kemampuan bahasa siswa di lakukan dengan menggunakan daftar

kisi-kisi oleh guru tempat penelitian yaitu Candrawati, S.Pd., Sumiati,

S.Pd., dan Kasnan, S.Pd. Hasil penilaian terhadap tes menunjukkan bahwa

tes yang akan digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validitas

isi. Data hasil penilaian terhadap tes dapat dilihat pada Lampiran 5.

b. Reliabilitas

Perhitungan koefisien reliabilitas tes dilakukan terhadap tes yang

terdiri dari 10 butir soal yang akan digunakan untuk mengambil data. Dari

hasil perhitungan pada Lampiran 5 menunjukkan bahwa tes tersebut

memiliki koefisien reabilitas sebesar 0,8589 yang lebih dari koefisien

reliabilitas penelitian ini yaitu 0,70. Dengan demikian tes tersebut

memenuhi kriteria tes yang layak digunakan untuk mengambil data.

c. Indeks Kesukaran

Hasil perhitungan indeks kesukaran butir tes pada Lampiran 5

terhadap 10 butir tes yang diujicobakan menunjukkan keseluruhan butir

soal memiliki indeks kesukaran antara 0,25 sampai 0,75 yang tergolong

sedang. Dengan demikian butir-butir soal tersebut dapat digunakan untuk

mengambil data.

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

d. Daya Beda

Hasil perhitungan daya beda butir tes pada Lampiran 5

menunjukkan bahwa ke 10 butir tes uji coba memiliki daya beda lebih dari

0,3 yaitu berkisar dari 0,61 s.d 0,83. Berdasarkan kriteria butir tes yang

akan digunakan untuk mengambil data maka semua butir tes uji coba

memenuhi kriteria sebagai butir yang layak digunakan untuk mengambil

data.

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berikut disajikan data hasil penelitian dilihat dari masing-masing tinjauan.

1. Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

Tabel. 4.3. Deskripsi Data Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan

Pembelajaran

Banyak

data (n)

PMR 101 70 85 75,892 3,4695

QL 101 70 90 76,5743 3,6561

Konvensional 101 68 80 73,5743 3,3177

2. Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian

Tabel. 4.4. Deskripsi Data Berdasarkan Tipe Kepribadian

Tipe

Kepribadian

Banyak data

(n)

Sanguinis 87 68 82 75,3793 3,2322

Melankolis 84 68 85 75,4643 4,0104

Koleris 83 68 85 75,0843 3,7465

Phlegmatis 68 68 90 75,5306 3,9481

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3. Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

dan Tipe Kepribadian

Tabel. 4.5. Deskripsi Data Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Tipe

Kepribadian

Pendekatan

Pembelajaran

Tipe Kepribadian

Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis

PMR

N 28 30 26 17

72 70 70 70

80 85 85 80

76,3214 76 75,2692 75,9412

2,5394 4,1439 3,5951 3,4726

QL

N 25 31 29 16

70 70 70 72

82 83 80 90

76,52 76,2903 76,5172 77,3125

3,4293 3,9344 3,2582 4,3312

Konvensional

N 34 23 28 16

68 68 68 68

80 80 80 78

73,7647 73,6522 73,4286 73,3125

2,9955 3,4851 3,8145 3,0707

D. Analisis Data

Pengambilan data dilakukan setelah proses pembelajaran pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) pada pertemuan ke delapan

dengan perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 6. Setelah data

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

terkumpul selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Data

selengkapnya untuk nilai hasil belajar siswa dapat dilihat pada Lampiran 7.

Sebelum dilakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis variansi

dua jalan, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas untuk

masing-masing variabel yaitu variabel Pendekatan Pembelajaran dan Tipe

Kepribadian.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data amatan ini menggunakan metode Lilliefors. Uji

normalitas data prestasi belajar matematika siswa dilakukan terhadap masing-

masing kelompok data yaitu kelompok Pendekatan Pembelajaran (A): PMR

(a1), QL (a2), konvensional (a3), dan Tipe Kepribadian (B): Sanguinis (b1),

Melankolis (b2), Koleris (b3), Plagmatis (b4), Perhitungan uji normalitas

kelompok data prestasi belajar matematika selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 8. Rangkuman hasil uji normalitas kelompok data tersebut

disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika

No Kelompok Lmaks L0.05; n

Keputusan

Uji

Pendekatan Pembelajaran

1 PMR 0,0828 0,0882 H0 diterima

2 QL 0,0845 0,0882 H0 diterima

3 Konvensional 0,0777 0,0882 H0 diterima

Tipe Kepribadian

4 Sanguinis 0,0914 0,0949 H0 diterima

5 Melankolis 0,0917 0,0966 H0 diterima

6 Koleris 0,0971 0,0972 H0 diterima

7 Plagmatis 0,1027 0,1266 H0 diterima

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dengan DK = maka hasil uji normalitas data prestasi belajar

matematika di atas, tampak nilai Lmaks untuk setiap kelompok kurang dari L0,05; n

atau tidak dalam daerah kritis bukan merupakan anggota DK. Hal ini berarti

pada taraf nyata 5% hipotesis nol untuk setiap kelompok diterima. Dengan

demikian disimpulkan bahwa data pada setiap kelompok berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada dua kelompok data yaitu kelompok Tipe

Kepribadian dan kelompok Pendekatan Pembelajaran. Uji homogenitas

variansi data penelitian ini menggunakan metode Bartlett. Hasil uji

homogenitas secara lengkap terdapat pada Lampiran 8. Berikut disajikan

rangkuman perhitungan uji homogenitas pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas

No Kelompok 2 hitung

2 tabel Kesimpulan

1 Pendekatan Pembelajaran 0,9434 5,991 H0 diterima

2 Tipe Kepribadian 4,4228 7,815 H0 diterima

Dengan DK = maka dari tabel di atas tampak bahwa

nilai 2 hitung masing-masing kelompok kurang dari 2 tabel atau tidak berada

dalam daerah kritis yang berarti bahwa

diterima, sehingga dapat disimpulkan sampel dari masing-masing kelompok

berasal dari populasi yang memiliki variansi sama.

E. Uji Hipotesis Penelitian

1. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis

variansi dua jalan. Karena masing-masing kelompok memiliki banyak data yang

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

berbeda-beda maka digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Perhitungan lengkap analisis variansi dua jalan sel tak sama dapat dilihat pada

Lampiran 8. Berikut disajikan rangkuman hasil perhitungan anava dua jalan sel

tak sama pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama.

Sumber JK dk RK

Pendekatan

Pembelajaran (A) 499,4811 2 20,1455 3,00

Tipe Kepribadian (B) 10,1072 3 3,3691 0,2715 2,60

Interaksi (AB) 21,0532 6 3,5089 0,2827 2,01

Galat 3611,099 291 12,4093 - -

Total 4142,241 302 - - -

Dari tabel tersebut diketahui untuk dan

berarti sehingga keputusan uji untuk

HOA adalah ditolak. Kemudian untuk dan

berarti sehingga keputusan uji untuk

HOB adalah diterima. Selanjutnya untuk dan

berarti sehingga keputusan uji untuk

HOAB adalah diterima. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

b. Tipe kepribadian siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

c. Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan tipe kepribadian.

2. Uji Lanjut Anava

Dari hasil perhitungan anava diperoleh bahwa HOA ditolak, berarti tidak

semua pendekatan pembelajaran memberikan pengaruh yang sama terhadap

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

prestasi belajar matematika siswa. Karena pendekatan pembelajaran memiliki

tiga nilai maka perlu dilakukan uji lanjut anava dengan menggunakan metode

Scheffe untuk mengetahui manakah yang secara signifikan mempunyai rerata

yang berbeda. Perhitungan uji lanjut anava dapat dilihat pada Lampiran 8.

Berikut disajikan rangkuman perhitungan uji lanjut rerata antar baris dalam tabel

berikut.

Tabel 4.9. Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Baris

No H0 F obs 2F0,05;2,291 Keputusan

1 1. = 2. 1,9 6 H0 diterima

2 1. = 3. 21,8416 6 H0 ditolak

3 2. = 3. 36,6258 6 H0 ditolak

Dari tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Untuk H0: 1. = 2. diperoleh F1.-2. = 1,9 dengan

DK berarti H0 bukan anggota DK atau H0

diterima. Hal ini berarti pendekatan pembelajaran PMR dan pendekatan

pembelajaran QL sama efektifnya untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa.

b. Untuk H0: 1. = 3. diperoleh F1.-3. = 21,8416 dengan

DK berarti H0 anggota DK atau H0 ditolak. Hal

ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran PMR dan pendekatan

pembelajaran konvensional memiliki efektivitas yang berbeda untuk

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Rerata prestasi belajar

matematika siswa pada pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran PMR lebih tinggi dibandingkan pembelajaran menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Berarti pembelajaran menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR lebih efektif dari pada pendekatan

pembelajaran konvensional untuk meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Untuk H0: 2.=3. diperoleh F2.-3. = 36,6258 dengan

DK berarti H0 anggota DK atau H0 ditolak.

Hal ini berarti pendekatan pembelajaran QL dan pendekatan

pembelajaran konvensional memiliki efektivitas yang berbeda untuk

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Rerata prestasi belajar

matematika siswa pada pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran QL lebih tinggi dibandingkan pembelajaran menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Berarti pembelajaran

menggunakan pendekatan pembelajaran QL lebih efektif dari pada

pendekatan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan prestasi

belajar matematika siswa.

F. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pengolahan data nilai matematika siswa digunakan untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini. Berikut pembahasan hasil analisis data dengan hipotesis

penelitian ini.

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh Fa = 20,1455

lebih dari Ftabel = 3,00 berarti Fa terletak di daerah kritik maka keputusan

ujinya adalah HOB ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Berarti

tidak semua pendekatan pembelajaran memberikan pengaruh yang sama

terhadap prestasi belajar matematika siswa. Setelah dilakukan uji lanjut

diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR sama efektifnya dengan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun,

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR lebih

efektif dibandingkan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

Begitu juga pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Hasil penelitian ini tidak semuanya sesuai dengan hipotesis awal yang

menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan PMR lebih efektif daripada

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran QL maupun dengan

pembelajaran konvensional. Pembelajaran menggunakan QL lebih efektif

daripada pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan

hipotesis awal dengan hasil penelitian ini terletak pada pembelajaran

menggunakan pendekatan PMR dan dengan QL. Pada hipotesis awal peneliti

menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan PMR lebih efektif daripada

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran QL. Namun dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa dengan metode diskusi kedua pendekatan ini

menghasilkan prestasi belajar yang sama. Hal ini mungkin terjadi karena

secara teori, PMR maupun QL sama-sama pendekatan yang mengutamakan

kehidupan nyata atau kontekstual sehingga hasil dari kedua pembelajaran ini

relatif sama. Selain itu pelaksanaan pembelajaran di kelas yang tidak

maksimal dan kurang efektif, salah satunya karena jumlah siswa pada

beberapa kelas yang cukup padat.

Dilain pihak, hipotesis awal yang menyatakan bahwa pembelajaran

menggunakan PMR lebih efektif daripada pembelajaran dengan pembelajaran

konvensional sesuai dengan hasil penelitian. Sejalan pula dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Nelly Fitriani (2012) yaitu kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan PMR secara berkelompok lebih baik daripada

siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Selanjutnya untuk

hipotesis awal yang menyebutkan bahwa pembelajaran menggunakan QL

lebih efektif daripada pembelajaran dengan pembelajaran konvensional sesuai

dengan hasil penelitian ini, sesuai pula dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Armin Hary (2011) serta Kusno dan Joko Purwanto (2011)

yang menyimpulkan bahwa QL efektif digunakan dalam pembelajaran dan

terdapat perbedaan yang signifikan dimana pembelajaran menggunakan QL

memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran

konvensional

Page 96: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh Fb = 0,2715

kurang dari Ftabel = 2,60 berarti Fb tidak terletak di daerah kritis maka

keputusan ujinya adalah HOB diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat pengaruh tipe kepribadian siswa terhadap prestasi belajar

matematika siswa. Berarti siswa dengan Tipe Kepribadian Sanguinis,

Melankolis, Koleris, maupun Plagmatis memiliki prestasi belajar matematika

yang sama. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Heni Mularsih (2010) yang menyebutkan tidak ada perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar siswa yang berkepribadian ekstrover dan introver.

Namun hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal penelitian yaitu prestasi

belajar matematika siswa dengan tipe kepribadian Koleris, lebih baik

daripada siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, dan

Phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis lebih baik prestasi

belajar matematikanya daripada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis

maupun Phlegmatis. Siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis lebih baik

prestasi belajar matematikanya daripada siswa dengan tipe kepribadian

Melankolis. Hal ini dimungkinkan terjadi karena secara teori tipe kepribadian

ini dikelompokkan berdasarkan kriteria secara umum, tidak berkaitan

langsung dengan pelajaran matematika. Hal lain yang mungkin terjadi adalah

siswa belum dapat mengisi angket tipe kepribadian dengan baik karena siswa

sekolah menengah pertama masih sulit untuk memahami karakter diri mereka

masing-masing.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh Fab = 0,2827

kurang dari Ftabel = 2,01 berarti Fab tidak terletak di daerah kritis maka

keputusan ujinya adalah HOAB diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran dan tipe kepribadian siswa terhadap prestasi belajar

matematika. Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Page 97: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

oleh Heni Mularsih (2010) bahwa terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan tipe kepribadian siswa. Hal ini mungkin saja terjadi karena

perbedaan teori tipe kepribadian yang digunakan dan mata pelajaran yang

berbeda.

Secara umum untuk HOAB diterima berarti berlaku perbandingan sel antar

kolom dalam satu baris mengikuti perlakuan yang ada pada induknya yaitu

efek utama A (Pendekatan Pembelajaran) maupun efek utama B (Tipe

Kepribadian). Pada hipotesis induk menghasilkan efek utama A

menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama untuk semu tipe

kepribadian, sedangkan untuk efek utama B terdapat perbedaan efektivitas.

Karena H0AB diterima maka kesimpulan penelitiannya adalah siswa

dengan tipe kepribadian Sanguinis, pembelajaran menggunakan PMR sama

efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan QL lebih efektif

dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional. Hal ini tidak semuanya sesuai dengan hipotesis

awal, perbedaannya terletak pada hipotesis awal yang menyatakan

pembelajaran menggunakan pendekatan QL lebih efektif daripada

menggunakan pendekatan pembelajaran PMR.

4. Hipotesis Keempat

Sejalan dengan hipotesis ketiga, karena H0AB diterima maka kesimpulan

penelitiannya adalah pada siswa dengan tipe kepribadian Melankolis,

pembelajaran menggunakan PMR sama efektifnya dengan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL. Namun,

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR

maupun dengan pendekatan QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Hasil

penelitian ini terdapat perbedaan dengan hipotesis awal yang menyebutkan

pembelajaran menggunakan PMR lebih efektif daripada menggunakan

Page 98: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pendekatan pembelajaran QL. Sedangkan pembelajaran menggunakan

pendekatan pembelajaran QL sama efektifnya dengan pembelajaran

konvensional.

5. Hipotesis Kelima

Selanjutnya karena H0AB diterima maka kesimpulan penelitiannya adalah

pada siswa dengan tipe kepribadian Koleris, pembelajaran menggunakan

PMR sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan

QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini sesuai dengan

hipotesis awal penelitian.

6. Hipotesis Keenam

Karena H0AB diterima maka kesimpulan penelitiannya adalah pada siswa

dengan tipe kepribadian Phlegmatis, pembelajaran menggunakan PMR sama

efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan QL lebih efektif

dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan dengan

hipotesis awal, yaitu siswa dengan tipe kepribadian Phlegmatis pembelajaran

menggunakan pendekatan QL lebih efektif daripada menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pembelajaran konvensional.

Page 99: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pustaka dan analisis data dari penelitian yang

dilakuakan serta mengacu pada perumusan masalah pada penelitian ini, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran PMR

sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR lebih efektif dibandingkan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Begitu

juga, pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL

lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional.

2. Siswa dengan Tipe Kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun

Plagmatis memiliki prestasi belajar matematika yang sama.

3. Siswa dengan Tipe Kepribadian Sanguinis, pembelajaran menggunakan PMR

sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan QL lebih efektif

dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional.

4. Siswa dengan Tipe Kepribadian Melankolis, pembelajaran menggunakan

PMR sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan

QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional.

Page 100: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

5. Siswa dengan Tipe Kepribadian Koleris, pembelajaran menggunakan PMR

sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan QL lebih efektif

dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional.

6. Siswa dengan Tipe Kepribadian Phlegmatis, pembelajaran menggunakan

PMR sama efektifnya dengan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran QL. Namun, pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan pembelajaran PMR maupun dengan pendekatan

QL lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini,

maka dapat dikemukakan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII SMP perlu menggunakan pendekatan pembelajaran PMR

maupun QL terutama pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, ada beberapa hal yang

perlu peneliti sarankan, yaitu:

1. Dalam pembelajaran matematika tidak semua materi efektif disampaikan

dengan pendekatan konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya pemilihan

pendekatan yang tepat dengan materi. Pada penelitian ini menghasilkan

pendekatan pembelajaran dengan PMR maupun QL lebih efektif daripada

pembelajaran kontekstual, sehingga guru disarankan menerapkan pendekatan

pembelajaran PMR atau QL untuk pembelajaran di kelas terutama pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Page 101: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA … · Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS ... penulis untuk menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika. 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Selain dari pendekatan pembelajaran yang digunakan, guru juga dapat

memperhatikan masing-masing karakter siswa melalui tipe kepribadian siswa.

Salah satunya tipe kepribadian siswa seperti pada penelitian ini. Siswa dengan

tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlagmatis akan lebih

efektif dan menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik jika diajar

dengan pembelajaran menggunakan PMR atau dengan pembelajaran

matematika menggunakan pendekatan pembelajaran QL.

3. Kepada para peneliti untuk melakukan pengkajian lebih mendalam dan

secara luas mengenai pengaruh pembelajaran dengan pendekatan PMR dan

QL, serta kaitannya dengan Tipe Kepribadian siswa terhadap hasil belajar

siswa di SMP, khususnya di Kabupaten Lampung Timur.