efektivitas model somatic, audiotory, visualization ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf ·...

80
EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION, INTELECTUALY (SAVI) TERHADAP HASIL BELAJAR SBK MEMBUAT KARYA MONTASE KELAS IV SDN GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Hasbi Nur Rahman 1401413213 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY,

VISUALIZATION, INTELECTUALY (SAVI)

TERHADAP HASIL BELAJAR SBK

MEMBUAT KARYA MONTASE

KELAS IV SDN GUGUS AHMAD YANI

KECAMATAN BOJA

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Hasbi Nur Rahman

1401413213

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

ii

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

iii

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

iv

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Sesungguhnya berserta kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al Insyiraah:6)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Umar

bin Khatab)

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur penulis kepada Allah SWT karya tulis ini saya

persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Harjaya dan Ibu Daryatmi yang selalu

mendoakan setiap langkahku dan mendukung dengan sepenuh hati.

2. Almamaterku Universitas Negeri Semarang

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

vi

ABSTRAK

Rahman, Hasbi Nur. 2017. Efektivitas Model SAVI Terhadap Hasil Belajar SBK

Membuat Karya Montase Kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani, Skripsi,

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Yuyarti, M. Pd.,

Putri Yanuarita S, S., Pd. M. Sn. 323 halaman.

Berdasarkan observasi awal dilakukan pada SD di Gugus Ahmad Yani

teridentifikasi masalah, yaitu pembelajaran masih berpusat kepada guru kelas

sehingga komunikasi bersifat satu arah karena guru masih menggunakan metode

konvensional. Data dokumen menunjukkan bahwa hasil belajar SBK siswa IV,

yang belum mencapai keuntasan ada 50% lebih. Berdasarkan permasalahan maka

perlu dilaksanakan pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model SAVI.

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran

SBK (2) mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam membuat karya montase (3)

menguji efektivitas model SAVI daripada metode konvensional pada pembelajaran

SBK membuat karya montase.

Desain penelitian ini menggunakan Quasi-Experimental dengan bentuk

Nonequivqlent Control Group Design. Subjek penelitian terdiri dari 31 siswa yang

terdiri dari 14 siswa kelas IV SDN 3 Ngabean sebagai kelas eksperimen dan 17

siswa kelas IV SDN 2 Tampingan sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan

data yang digunakan meliputi tes, observasi dan dokumentasi. Teknik

pengumpulan data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji

perbendaan rata-rata, uji hipotesis, dan uji gain.

Hasil penelitian menunjukan (1) Rata-rata skor aktivitas siswa pada

kelas eksperimen menunjukkan persentase sebesar 80% lebih tinggi daripada

dengan kelas kontrol yaitu 62%. (2) Rata-rata nilai unjuk kerja siswa pada kelas

eksperimen menunjukkan nilai 76,07 lebih besar daripada kelas kontrol yaitu

63,52 (3) Harga t-hitung lebih besar dibandingkan harga t-tabel (3,715 > 2,045) dan

signifikansi (0,00 < 0,05), artinya Ha diterima yaitu ada perbedaan rata-rata hasil

belajar SBK antara kelas eksperimen dan kontrol. Besar peningkatan pada kelas

eksperimen terlihat pada rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,588 (kategori

sedang).

Simpulan penelitian ini adalah model SAVI memberikan efektivitas pada

pembelajaran SBK terhadap hasil belajar siswa. Saran dalam penelitian yaitu

hendaknya siswa lebih aktif dan kreatif lagi dalam mengikuti pembelajaran SBK;

guru hendaknya mengkolaborasikan model SAVI dengan metode lain agar

pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

Kata kunci : efektivitas, model SAVI; SBK; montase

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan

hidayah-Nya sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyusun skripsi

dengan judul “Efektivitas Model Somatic, Auditory,Visualization, Intelectualy

(SAVI) Terhadap Hasil Belajar SBK Membuat Karya Montase Kelas IV SDN

Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja”

Peneliti skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.,Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan menuntut ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah

memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang

telah memberikan masukan dan arahan dalam penyempurnaan skripsi.

4. Dra. Yuyarti, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang senantiasa membimbing dan

memberikan banyak masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Putri Yanuarita S, S.Pd. M.Sn, Dosen Pembimbing II, yang telah

membimbing dan banyak memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi

ini.

6. Atip Nurharini, S. Pd., M. Pd., Dosen Penguji Utama, yang telah menguji

dengan teliti sehingga kesalahan-kesalahan dalam skripsi dapat diketahui.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

viii

7. Segenap karyawan dan keluarga besar PGSD, yang telah membantu dalam

kelancaran pembuatan skripsi

8. Kepala SDN 1 Campurejo, SDN 2 Tampingan, dan SDN 3 Ngabean yang

telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan penelitian.

9. Guru SDN 1 Campurejo, SDN 2 Tampingan, dan SDN 3 Ngabean yang telah

membantu pelaksanaan penelitian.

10. Siswa SDN 1 Campurejo, SDN 2 Tampingan, dan SDN 3 Ngabean yang telah

membantu pelaksanaan penelitian.

Peneliti sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, namun

peneliti telah berusaha maksimal dalam menulis skripsi ini. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun selalu diharapkan peneliti untuk kemajuan laporan

penelitian berikutnya. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat

bagi pembaca dan perkembangan pendidikan.

Semarang, 28 Agustus 2016

Peneliti

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iii

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

HALAMAN PRAKATA ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 7

1.4 Perumusan Masalah .............................................................................. 8

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 10

2.1.1 Hakikat Efektivitas ............................................................................... 10

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

x

2.1.2 Model Pembelajaran ........................................................................ 11

2.1.3 Model SAVI ..................................................................................... 12

2.1.3.1 Pengertian Model SAVI ................................................................... 12

2.1.3.2 Tahap-tahap Model SAVI................................................................. 14

2.1.3.3 Kelebihan Model SAVI .................................................................... 15

2.1.4 Metode Konvensional ...................................................................... 15

2.1.5 Hakikat Belajar ................................................................................ 16

2.1.5.1 Pengertian Belajar............................................................................ 16

2.1.5.2 Prinsip Belajar ................................................................................. 17

2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ..................................... 19

2.1.6 Hakikat Pembelajaran ...................................................................... 20

2.1.7 Aktivitas Belajar .............................................................................. 23

2.1.8 Hasil Belajar .................................................................................... 25

2.1.9 Seni Budaya dan Prakarya ............................................................... 31

2.1.9.1 Hakikat SBK .................................................................................... 31

2.1.9.2 Tujuan dan Ruang Lingkup SBK ................................................... 32

2.1.9.3 Pembelajaran Seni Rupa di SD ........................................................ 32

2.1.10 Montase ........................................................................................... 33

2.1.10.1 Pengertian Montase ....................................................................... 33

2.1.10.2 Alat dan Bahan Montase ............................................................... 34

2.1.10.3 Langkah-langkah membuat Montase ............................................ 35

2.1.10.4 Tema Montase ............................................................................... 35

2.1.10.5 Jenis-jenis Montase ....................................................................... 39

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xi

2.1.10.6 Unsur Dasar Montase .................................................................... 40

2.1.10.7 Teknik Membuat Montase ............................................................ 42

2.1.10.8 Metode Membuat Montase............................................................ 43

2.1.10.9 Perpaduan Potongan Gambar dalam Montase .............................. 43

2.1.10.10 Rancangan Membuat Montase ...................................................... 44

2.1.10.11 Manfaat Membuat Montase .......................................................... 44

2.1.11 Penerapan Model SAVI dalam membuat karya Montase ................... 45

2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 45

2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 51

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 54

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 54

3.1.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 54

3.1.2 Desain Penelitian ............................................................................. 54

3.2 Prosedur Penelitian .......................................................................... 56

3.2.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 56

3.2.2 Tahap Pelaksanaan .......................................................................... 56

3.2.3 Tahap Akhir Penelitian .................................................................... 57

3.3 Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 57

3.3.1 Subjek Penelitian ............................................................................. 57

3.3.2 Tempat Penelitian ............................................................................ 57

3.3.3 Waktu Penelitan ............................................................................... 57

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 58

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xii

3.4.1 Populasi Penelitian .......................................................................... 58

3.4.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 59

3.4.3 Teknik Sampling ............................................................................. 60

3.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 60

3.5.1 Variabel Bebas ................................................................................. 60

3.5.2 Variabel Terikat ............................................................................... 61

3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 61

3.6.1 Dokumentasi .................................................................................... 61

3.6.2 Observasi ......................................................................................... 61

3.6.3 Wawancara ...................................................................................... 62

3.6.4 Tes .................................................................................................. 62

3.7 Instrumen Penelitian ....................................................................... 62

3.7.1 Validitas Instrumen ......................................................................... 63

3.7.1.1 Validitas Instrumen Tes Tertulis ..................................................... 63

3.7.1.2 Validitas Instrumen Non Tes ........................................................... 65

3.7.2 Reliabilitas Instrumen Tes ............................................................... 65

3.7.3 Uji Taraf Kesukaran ...................................................................... 66

3.7.4 Daya Pembeda ................................................................................. 69

3.8 Analisis Data Penelitian ................................................................. 73

3.8.1 Analisis Data Awal .......................................................................... 73

3.8.1.1 Uji Normalitas .................................................................................. 73

3.8.1.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 74

3.8.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata ................................................................... 75

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xiii

3.8.2 Analisis Data Akhir ......................................................................... 75

3.8.2.1 Aktivitas Siswa ................................................................................ 75

3.8.2.2 Hasil Unjuk Kerja Membuat Karya Montase .................................. 76

3.8.2.3 Hasil Tes Kognitif Siswa ................................................................. 77

3.8.2.4 Uji Normalitas ................................................................................. 77

3.8.2.5 Uji Homogenitas .............................................................................. 78

3.8.2.6 Uji Dua Pihak (Uji t) ....................................................................... 79

3.8.2.7 Uji Gain .......................................................................................... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 82

4.1 HASIL PENELITIAN .......................................................................... 82

4.1.1 Subjek Penelitian .................................................................................. 82

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 83

4.1.3 Aktivitas Siswa ..................................................................................... 88

4.1.4 Hasil Unjuk Kerja Membuat Karya Montase ....................................... 95

4.1.5 Data Nilai Pretest ................................................................................. 98

4.1.6 Data Nilai Posttest ................................................................................ 101

4.1.7 Analisis Data Awal ............................................................................... 103

4.1.8 Analisis Data Akhir .............................................................................. 108

4.1.9 Uji Hipotesis ......................................................................................... 110

4.1.10 Uji Gain ................................................................................................ 112

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 114

4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................. 114

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 120

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xiv

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 125

5.1 Simpulan ............................................................................................... 125

5.2 Saran…….. ........................................................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 132

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Revisi Taksonomi Bloom ............................................................... 27

Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif ................................................................ 28

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 58

Tabel 3.2 Populasi Kelas IV SD di Gugus Ahmad Yani ................................ 59

Tabel 3.3 Sampel Kelas IV SD di Gugus Ahmad Yani ................................. 59

Tabel 3.4 Analisis Validitas Tes Uji Coba ..................................................... 64

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Tes Uji Coba ................................................ 66

Tabel 3.6 Indeks Kesukaran ........................................................................... 67

Tabel 3.7 Analisis Uji Kesukaran Soal Uji Coba ........................................... 68

Tabel 3.8 Kriteria Indeks Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................ 70

Tabel 3.9 Analisis Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................... 71

Tabel 3.10 Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal ......................................... 71

Tabel 3.11 Kreteria Nilai N-Gain .................................................................... 81

Tabel 4.1 Rekapitulasi lembar observasi aktivitas siswa ............................... 89

Tabel 4.2 Kreteria Skor Aktivitas Siswa ........................................................ 90

Tabel 4.3 Data Nilai Unjuk Kerja Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 95

Tabel 4.4 Data Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............... 98

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Prestest Kelas Eksperimen ................. 99

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ........................... 100

Tabel 4.7 Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............ 101

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ................... 101

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol ......................... 102

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xvi

Tabel 4.10 Output Hasil Uji Normalitas Tes Awal (Pretest) .......................... 104

Tabel 4.11Output Uji Homogenitas Tes Awal (Pretest) ................................. 106

Tabel 4.12 Uji Kesamaan Rata-rata Tes Awal (Pretest) ................................. 107

Tabel 4.13 Output Hasil Uji Normalitas Tes Akhir (Posttest) ........................ 108

Tabel 4.14 Output Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir (Posttest)..................... 109

Tabel 4.15 Output Hasil Analisis Uji Hipotesis Hasil Belajar ....................... 111

Tabel 4.16 Data Peningkatan Hasil Belajar SBK ........................................... 112

Tabel 4.17 Gain Ternormalisasi Skor Hasil Belajar SBK Kelas IV ............... 114

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xvii

DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Karya Montase Tema: Pegunungan ............................................ 36

Gambar 2.2 Karya Montase Tema: Olah Raga............................................... 37

Gambar 2.3 Karya Montase Tema: Berlibur ke Pantai .................................. 37

Gambar 2.4 Karya Montase Tema: Bermain di Taman Kota ......................... 38

Gambar 2.5 Karya Montase Tema: Bermain Sepak Bola .............................. 38

Gambar 2.6 Karya Montase Tema: Sekolahku ............................................... 39

Gambar 2.7 Montase teknik gambar .............................................................. 42

Gambar 2.8 Montase teknik foto .................................................................... 43

Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian .............................................. 52

Bagan 3.1 Nonequivalent Control Group Design ........................................ 55

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba .............................................. 65

Diagram 3.2 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Uji Coba .................................. 69

Diagram 3.3 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................ 72

Diagram 4.1 Rekapitulasi lembar observasi aktivitas siswa ........................... 90

Diagram 4.2 Rata-Rata Nilai Unjuk Kerja ..................................................... 96

Diagram 4.3 Indikator Unjuk Kerja Membuat Karya Montase ...................... 97

Diagram 4.4 Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ................................ 99

Diagram 4.5 Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol ....................................... 100

Diagram 4.6 Distribusi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ............................... 102

Diagram 4.7 Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol ...................................... 103

Diagram 4.8 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar ......................................... 113

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran SBK Model SAVI ................. 132

Lampiran 2 Pedoman Penetapan Indikator Aktivitas Siswa ........................... 134

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 135

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba ............................................... 139

Lampiran 5 Soal Uji Coba ............................................................................... 140

Lampiran 6 Lembar Validasi Instrumen Penelitian ........................................ 146

Lampiran 7 Daftar Nilai Soal Tes Uji Coba di SDN 1 Campurejo ................. 147

Lampiran 8 Skor Tertinggi Tes Uji Coba ....................................................... 148

Lampiran 9 Skor Terendah Tes Uji Coba ....................................................... 149

Lampiran 10 Analisi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba .................................... 150

Lampiran 11 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Uji Coba ................................ 154

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ................ 155

Lampiran 13 Analisi Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba................................. 156

Lampiran 14 Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ..................................... 157

Lampiran 15 Kesimpulan Hasil Uji Coba ....................................................... 158

Lampiran 16 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................ 160

Lampiran 17 Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 161

Lampiran 18 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ................. 166

Lampiran 19 Nilai Tertinggi Pretest Kelas Eksperimen ................................. 167

Lampiran 20 Nilai Terendah Pretest Kelas Eksperimen ................................. 168

Lampiran 21 Nilai Tertinggi Posttest Kelas Eksperimen ............................... 169

Lampiran 22 Nilai Terendah Posttest Kelas Eksperimen ............................... 170

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xx

Lampiran 23 Daftar Nilai Prestest dan Posttest Kelas Kontrol ...................... 171

Lampiran 24 Nilai Tertinggi Pretest Kelas Kontrol ....................................... 172

Lampiran 25 Nilai Terendah Pretest Kelas Kontrol ....................................... 173

Lampiran 26 Nilai Tertinggi Posttest Kelas Kontrol ...................................... 174

Lampiran 27 Nilai Terendah Posttest Kelas Kontrol ...................................... 175

Lampiran 28 Kisi-Kisi Penilaian Unjuk Kerja ................................................ 176

Lampiran 29 Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Membuat Montase .................... 177

Lampiran 30 Rekapitulasi Nilai Unjuk Kerja Kelas Eksperimen ................... 179

Lampiran 31 Nilai Tertinggi Karya Montase Kelas Eksperimen .................... 180

Lampiran 32 Nilai Terendah Karya Montase Kelas Eksperimen ................... 181

Lampiran 33 Rekapitulasi Nilai Unjuk Kerja Kelas Kontrol .......................... 182

Lampiran 34 Nilai Tertinggi Karya Montase Kelas Kontrol .......................... 183

Lampiran 35 Nilai Terendah Karya Montase Kelas Kontrol .......................... 184

Lampiran 36 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ....................... 185

Lampiran 37 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol.............................. 186

Lampiran 38 Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 187

Lampiran 39 Aktivitas Siswa Kelas Kontrol .................................................. 190

Lampiran 40 Output SPSS Versi 21 Uji Normalitas Data Pretest................... 193

Lampiran 41 Output SPSS Versi 21 Uji Homogenitas Data Pretest ............... 194

Lampiran 42 Output SPSS Versi 21 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretest ........... 195

Lampiran 43 Output SPSS Versi 21 Uji Normalitas Data Posttest ................. 197

Lampiran 44 Output SPSS Versi 21 Uji Homogenitas Data Posttest .............. 198

Lampiran 45 Output SPSS Versi 21 Uji Hipotesis Posttest ............................ 199

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

xxi

Lampiran 46 Output SPSS Versi 21 Uji t Gain Score ..................................... 201

Lampiran 47 Silabus Pembelajaran SBK Kelas Eksperimen .......................... 202

Lampiran 48 RPP Kelas Eksperimen .............................................................. 207

Lampiran 49 Silabus Pembelajaran SBK Kelas Kontrol ................................ 261

Lampiran 50 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 264

Lampiran 51 Dokumentasi Hasil Penelitian.................................................... 314

Lampiran 52 Surat-Surat Penelitian ................................................................ 319

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting bagi seseorang untuk menjalankan

kehidupan. Kualitas kehidupan suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor sumber daya

manusia (SDM) yang dimiliki oleh warga negaranya, salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan. Sebagaimana tercantum

dalam dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1

tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pengembangkan kemampuan dapat dilakukan melalui pendidikan formal

dengan kurikulum KTSP. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) nomor 22 Tahun 2006, mata pelajaran yang terdapat pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat delapan mata pelajaran

untuk jenjang Sekolah Dasar. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) adalah salah

satu mata pelajaran di SD karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa

untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi maupun berkreasi

menghasilkan produk berupa benda nyata yang bermanfaat langsung bagi

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

2

kehidupan siswa (Permendiknas No. 22 tahun 2006). Pendidikan SBK sebagai

mata pelajaran di sekolah sangat penting keberadaanya bagi siswa, karena

pelajaran ini memiliki multilingual, multidimensional, dan multikultural.

Multilingual berarti bertujuan mengembangkan kemampuan mengkspresikan diri

dengan berbagai cara. Multidimensional berarti bahwa mengembangkan

kompetensi kemampuan dasar siswa yang mencakup persepsi, pengetahuan,

pemahaman, analisis, evaluasi, apersepsi dan produktivitas dalam

menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri, dengan memadukan unsur lagika,

etika, dan estetika. Adapun multikultural berarti bertujuan menumbuhkembangkan

kesadaran dan kemapuan berapresiasi terhadap keberagaman budaya lokal dan

global sebagai pembentuk sikap menghargai, demokratis, beradab dan rukun

dalam masyarakat dan budaya majemuk (Susanto, 2016: 262).

Ruang lingkup mata pelajaran SBK yang tertuang pada KTSP meliputi:

(1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak dsbnya,

(2) Seni musik, mencakup kemampuan olah vokal, memainkan alat musik,

apresiasi karya musik, (3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan

olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari, (4)

Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik,

tari dan peran, (5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life

skills) meliputi keterampilan personal, sosial, vokasional dan keterampilan

akademik.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

3

Tujuan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan sesuai dengan

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 agar peserta didik memiliki kemampuan (1)

memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan; (2)

menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan; (3)

menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan; (4) Menampilkan

peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional,

maupun global. Tujuan mata pelajaran SBK sudah baik dengan mengandung ide-

ide konsep seni secara global namun kenyataannya masih terdapat beberapa

masalah.

Berdasarkan Internasional Seminar on Languages and Arts (ISLA) tahun

2012, menyatakan Pembelajaran Seni dan budaya dewasa ini menghadapi

berbagai masalah baik dari sisi konsep teoretik maupun dari sisi praktik

pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran seni budaya dianggap sebagai beban

kurikulum. Mata pelajaran seni budaya baru dianggap penting apabila ada lomba

atau festival yang mengharuskan sekolah mengirimkan siswanya sebagai peserta.

Perlakuan yang kurang adil terhadap pelaksanaan pembelajaran seni dan budaya,

misalnya dengan membiarkan ketidakadaan guru bidang studi seni dan budaya

yaitu memberikan tugas mengajar bidang studi ini kepada guru yang bukan

keahliannya di bidang seni dan budaya. Seolah-olah bidang studi seni dan budaya

dapat diajarkan oleh guru bidang studi lain. Guru-guru non pendidikan seni dan

budaya ini diberi tugas mengajar mata pelajaran seni budaya dan dengan

senidirinya menimbulkan masalah tersendiri dalam membelajarankan pendidikan

seni budaya yang sesungguhnya.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

4

Permasalahan pembelajaran SBK juga terjadi di SDN Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,

pembelajaran SBK di Gugus Ahmad Yani masih kurang optimal. Hasil belajar

juga masih rendah. Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru dan masih

menggunakan metode konvensional namun guru tidak memberikan contoh nyata

atau media sehingga banyak siswa kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran.Pembelajaran seni tidak hanya menggunakan kemampuan berpikir

melainkan juga ketrampilan dalam membuat karya namun dalam kenyataannya

guru hanya memberikan tugas untuk siswa tanpa memberikan arahan dalam

membuat karya.

Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran SBK di SDN Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal didukung data hasil belajar

siswa pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran SBK menunjukkan

sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntatasan Minimal (KKM),

dengan ditunjukkan data SDN 1 Tampingan kelas IV dari 36 siswa, 26 siswa

(72%) mendapatkan nilai dibawah KKM dan hanya 10 siswa (28%) dengan nilai

retata kelas 64, SDN 1 Campurejo kelas IV dari 32 siswa, 9 siswa (28%)

mendapatkan nilai dibawah KKM dan 23 siswa (72%) dengan nilai rerata kelas

76,4. Hal serupa diperoleh di SDN 03 Ngabean kelas IV dari 15 siswa, 10 siswa

(67%) mendapatkan nilai dibawah KKM dan hanya 5 siswa (33%) dengan nilai

rerata kelas 64,8 dengan KKM di masing-masing sekolah 70.

Berdasarkan data rendahnya hasil belajar SBK siswa, diperlukan

membenahi proses pembelajran SBK terutama mengenai model yang digunakan

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

5

dalam pembelajaran membuat karya montase. Muharrar dan Verayanti (2016: 44-

45) montase merupakan gambar yang sudah ada atau sudah tercetak pada foto,

koran, majalah, buku digunting hingga terlepas dari lembaran aslinya. Gambar-

gambar dipilih dan digunting sesuai obyek yang dikehendaki kemudian masuk

pada tahap reduksi yaitu memilih gambar yang dibutuhkan sesuai dengan tema

sehingga tersisa guntingan yang akan ditempel dalam suatu susunan. Pada materi

montase, peneliti menerapkan model pembelajaran SAVI diharapkan dapat

mengatasi permasalahan pembelajaran SBK adalah model pembelajaran Somatic

Auditori Visual Intelektual (SAVI). SAVI merupakan suatu model pembelajaran

yang dapat di jadikan alternatif dalam mengatasi masalah karena model ini

menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki

siswa (Shoimin, 2014: 177).

Penelitian yang mendukung yaitu penelitian Ni Wayan Yulia Haruminati

dkk pada tahun 2016 (Vol 4 No 1) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI

Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Mutiara Singaraja”. Hasil

penelitian menunjukan thit = 9,156 dan ttab (pada taraf signifikansi 5%) =

2,00030. Hal ini berarti thit> ttab, terdapat hasil yang signifikan sehingga model

pembelajaran Somatis, Auditori, Visual,Intelektual (SAVI) berpengaruh terhadap

minat belajar Matematika siswa kelas IV di SD Mutiara Singaraja tahun pelajaran

2015/2016. Pada penelitian tersebut model berpengaruh positif terhadap hasil

belajar Matematika. Sesuai model yang peneliti gunakan, model SAVI diharapkan

efektif dalam pembelajaran SBK membuat karya montase.

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

6

Penelitian yang mendukung selanjutnya yaitu penelitian Nofika Setya

Andini dan Rachma Hasibuan pada tahun 2016 (Vol 05 No 03) berjudul

“Pengaruh Kegiatan Montase Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak

Kelompok A”. Peserta pada penelitian ini yang berjumlah 21 anak terdiri dari 10

anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Hasil analisis data nonparametrik dengan

menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Match Pairs Test) dengan

thitung<ttabel = 0<59 dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan uraian diatas,

terdapat pengaruh kegiatan montase terhadap kemampuan motorik halus pada

anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Surabaya. Dengan

melakukan kegiatan membuat montase diharapkan dapat berpengaruh terhadap

kemampuan motorik halus di siswa kelas IV SD.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan mengaji

permasalahan melalui penelitian eksperimen dengan menggunakan model SAVI

yang berorientasi pada keterampilan dan berkesinambungan untuk mengefektifkan

pembelajaran SBK siswa kelas IV di SD Gugus Ahmad Yani. Model SAVI

memiliki beberapa tahap yaitu perencanaan jelas, terarah dan terstruktur, di

dukung dengan penggunaan media sehingga siswa dapat melihat contoh nyata

yang diberikan agar dapat meningkatkan efektivitas mengajar guru. Peneliti

memilih materi montase dalam penelitian ini, karena peneliti ingin mengkaji

keefektivan model SAVI pada materi montase. Maka peneliti mengkaji

permasalahan melalui penelitian eksperimen berjudul “Efektivitas Model Somatic,

Audiotory, Visualization, Intelectualy (SAVI) Terhadap Hasil Belajar SBK

Membuat Karya Montase Kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja.”

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru tentang

permasalahan hasil belajar pengetahuan pada SBK kelas IV di SDN Gugus

Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, diperoleh beberapa masalah

sebagai berikut:

1) Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru serta masih menggunakan

metode konvensional.

2) Guru tidak memberikan contoh visualisasi atau contoh nyata.

3) Pembelajaran SBK yang sudah berlangsung, guru hanya memberikan tugas

untuk siswa.

4) Sumber belajar yang digunakan sangat terbatas, biasanya guru hanya

menggunakan satu buku paket.

5) Banyak siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran karena seni

budaya yang tidak hanya menggunakan kemampuan berpikir melainkan juga

menggunakan ketrampilan

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi permasalahan hasil belajar

siswa pada pembelajaran SBK kelas IV SD Gugus Ahmad Yani. Berdasarkan

salah satu permasalahan, teridentifikasi bahwa guru selama ini menggunakan

metode konvensional. Dalam batasan masalah peneliti ingin membatasi

permasalahan pada efektivitas model pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar

siswa pada pembelajaran SBK.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

8

Berdasarkan alasan maka peneliti merencanakan alternatif pemecahan

masalah dengan “Efektivitas Model Somatic, Efektivitas Model Somatic,

Audiotory, Visualization, Intelectualy (SAVI) Terhadap Hasil Belajar SBK

Membuat Karya Montase Kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja.”

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini

sebagai berikut:

1) Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran SBK membuat karya

montase dengan model SAVI di kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja?

2) Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran SBK membuat karya

montase dengan model SAVI di kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja?

3) Apakah model SAVI lebih efektif daripada metode konvensional dalam

pembelajaran SBK membuat karya montase di kelas IV SDN Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran SBK membuat karya

montase dengan model SAVI di kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani

Kecamatan Boja.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

9

2) Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran SBK membuat

karya montase dengan model SAVI di kelas IV SDN Gugu Ahmad Yani

Kecamatan Boja.

3) Menguji efektivitas model SAVI dalam pembelajaran SBK membuat karya

montase di kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian dapat menambah pengetahuan baru, bahan

referensi untuk penelitian lain khususnya mengenai efektivitas model SAVI dalam

pembelajaran SBK sehingga hasil belajar dapat meningkat.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Guru

Penerapan model SAVI memberikan referensi bagi guru mengenai model

pembelajaran yang inovatif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran yang

lain.

1.6.2.2 Bagi siswa

Penerapan model SAVI siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan peserta didik dalam membuat karya montase dan juga dapat

meningkatkan atusiasme belajar siswa dalam mata pelajaran SBK.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang dilakukan oleh guru

melalui model SAVI pada pembelajaran SBK membuat karya montase.

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Efektivitas

Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective berarti suatu

keberhasilan yang dilakukan dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) efektif adalah tindakan yang membawa hasil dengan

menunjukkan seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Supardi (2013: 164) efektivitas adalah usaha untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, rencana, dengan

menggunakan data, sarana, dan waktu yang tersedia untuk memperoleh hasil

maksimal baik secara kuantitafit maupun kualitatif, terkait dengan tujuan dan hasil

belajar yang dicapai.

Sedangkan menurut Hamdani (2011: 194) efektivitas adalah suatu konsep

sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan

individu dalam mencapai sasaran atau tingkat pencapaian tujuan-tujuan berupa

peningkatan pembelajaran. Berdasarkan pendapat ahli efektivitas adalah tingkat

keberhasilan yang dicapai, dengan penerapan strategi yang efektif untuk mencapai

tujuan yang berupa peningkatan pembelajaran sehingga akan mempengaruhi

kegiatan belajar.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

11

2.1.2 Model Pembelajaran

Arends (dalam Shoimin, 2014: 23) menyatakan The term model refers to a

particular approach to intruction that includes its goals, syntax, environment and

management system. Model pembelajaran mengarah suatu pendekatan

pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan dan sistem

pengeloaannya. Sedangkan menurut Suyanto dan Jihad (2016: 134-135) model

pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang berisi tahapan-

tahapan yang relatif tetap dan pasti dilakukan untuk menyajikan materi pelajaran

secara berurutan.

Sependapat Suprijono (2016: 64-65) model pembelajaran merupakan pola

yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi

petunjuk kepada guru dikelas. Fathurrohman (2015: 29) menggemukakan model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan

prosedur dengan sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan

pembelajaran bagi para pendidik dalam melaksanakan aktivitas belajar.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan model pembelajaran

adalah suatu prosedur yang sistematis untuk melakukan pembelajaran sesuai

dengan karakteristik materi serta tahapan-tahapan yang relatif tetap, dengan ciri-

ciri yaitu:

Ciri-ciri model pembelajaran adalah :

a) keterlibatan intelektual-emosional siswa melalui kegiatan mengalami,

menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap;

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

12

b) keikutsertaan siswa secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model

pembelajaran;

c) guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator, dan motivator

kegiatan belajar siswa;

d) penggunaan berbagai metode, alat, dan media pembelajaran.

Sedangkan menurut Suyanto dan Jihad (2016: 137) mengemukakan ciri-

ciri model pembelajaran yaitu (1) memiliki prosedur yang sistematis, (2) hasil

belajar dirumuskan secara khusuS (3) Penetapan lingkungan secara khusus, (4)

menetapkan ukuran keberhasilan (5) Interaksi dengan lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan ciri-ciri model pembelajaran yaitu (1) keterlibatan

pikiran siswa melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, pembentukan

sikap dengan prosedur yang sistematis, (2) keaktifan dan kretifitas siswa dapat

mempengaruhi hasil belajar, (3) guru berperan sebagai fasilitator, koordinator dan

motivator dalam kegiatan belajar, (4) Interaksi dengan lingkungan belajar.

2.1.3 Model SAVI

2.1.3.1 Pengertian Model SAVI

Model SAVI adalah suatu model yang menerapkan pengembangan

perangkat dengan berorientasi pada model pembelajaran berdasar masalah. Model

SAVI merupakan bentuk model dengan menggabungkan gerakan fisik dengan

aktivitas intelektual menggunakan semua indera yang berpengaruh terhadap

pembelajaran, (Suyanto dan Jihad, 2016: 81). Menurut Lestari dan Yudhanegara

(2015: 57) SAVI merupakan model pembelajaran yang melibatkan gerakan, seperti

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

13

gerak fisik anggota badan tertentu, berbicara, mendengarkan, melihat, mengamati

dan menggunakan kemapuan intelektual untuk berpikir, menggambarkan,

menghubungkan dan membuat kesimpulan.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan model SAVI adalah model

yang berorientasi pada masalah dengan melibatkan gerakan fisik dan aktivitas

intelektual untuk berpikir, menggambarkan, menghubungkan dan membuat

kesimpulan.

Menurut Meier (2004: 91) unsur model SAVI dibagi menjadi empat :

1. Somatis (belajar dengan bergerak dan berbuat)

“Somatic” berasal dari bahasa yunani tubuh-soma. Jika dikaitkan dengan

belajar maka dapat diartikan dengan bergerak dan berbuat. Sehingga pembelajaran

somatic adalah memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestik,

melibatkan fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran

berlangsung).

2. Auditori (belajar dengan berbicara dan mendengar)

Belajar auditori merupakan belajar dengan berbicara dan mendengarkan,

siswa hendaknya mengajak siswa lain menbicarakan apa yang sedang mereka

pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan suara. Mengajak mereka saat

memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat

rencana kerja, menguasai keterampilan.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

14

3. Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan)

Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat

melihat apa yang sedang dipelajari, unsur visual yang baik apabila siswa dapat

melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon ketika belajar.

4. Intelektual (belajar dengam memecahkan masalah dan merenung)

Belajar dengan cara ini yaitu, memecahkan masalah dan merenung. Makna

intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, dan memecahkan

masalah melalui pikiran. Belajar intelektual adalah belajar dengan cara menyaring

dan menganalisis sera mendetail mengenai permasalahan yang sedang

dipecahkan.

2.1.3.2 Tahapan Model SAVI

Tahapan model SAVI oleh Shoimin (2014: 178), yaitu:

a) Persiapan (Kegiatan Pendahuluan)

Membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif mengenai

pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam

situasi optimal untuk belajar.

b) Penyampaian (Kegiatan Inti)

Siswa menemukan materi belajar yang baru dengan melibatkan panca indera

dan cocok untuk gaya belajar.

c) Pelatihan (Kegiatan Inti)

Siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan ketrampilan baru

dengan berbagai cara.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

15

d) Penampilan Hasil (Tahap Penutup)

Siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau ketrampilan baru

mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan

hasil akan terus meningkat.

2.1.3.3 Kelebihan Model SAVI

Kelebihan model SAVI menurut Shoimin (2014: 182) yaitu:

1) membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan

gerak fisik dengan aktivitas intelektual; 2) suasana dalam proses pembelajaran

menyenangkan karena siswa merasa diperhatikan sehingga tidak cepat bosan

untuk belajar; 3) mampu membangkitkan kreativitas dan meningkatkan

kemampuan psikomotor siswa; 4) melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan

mengemukakan pendapat dan berani menjelaskan jawabannya; 5) memaksimalkan

ketajaman konsentrasi siswa.

2.1.4 Metode Konvensional

Metode konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut

juga ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan

pembelajaran (Djamarah, 2014: 82)

Sedangkan ceramah menurut Suyanto dan Jihad (2016: 114-115) metode

yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi baru dan untuk

menghubungan materi yang sudah dipelajari dengan materi baru yang akan

diajarkan secara lisan dengan alur satu arah.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

16

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian metode

konvensional adalah metode tradisonal yang digunakan guru sebagai alat untuk

manyapaikan informasi baru untuk menghubungan materi yang baru dengan yang

sudah dipelajari.

2.1.5 Hakikat Belajar

2.1.5.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan usaha atau aktivitas seseorang melalui pengalaman

untuk perubahan dalam diri. Hamalik (2013: 27) belajar adalah modifikasi atau

memperteduh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing). Belajar

merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan

stimulis dari lingkungan dengan proses tersebut menghasilkan suatu hasil belajar

yang terdiri dari informasi verbal, ketrampilan intelektual, keterampilan motorik,

sikap, dan siasat kognitif (Dimyanti, 2013: 11-12).

Sedangkan menurut Sardiman (2016: 20) belajar merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru akan lebih baik apabila subjek belajar

mengalami atau melakukan, jadi tidak bersifat verbalistik. Menurut Susanto

(2016:4) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja

dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan

perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

17

Slameto (2010: 3-4) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh perubahan tingah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam

lingkungan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disumpulkan

belajar adalah suatu aktivitas atau proses usaha sesorang untuk memperoleh

perubahan tingkah laku atau penampilan melalui pengalamannya sendiri dan

stimulis dari lingkungan sehingga menghasilkan suatu hasil belajar yang terdiri

dari informasi verbal, ketrampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, dan

siasat kognitif.

2.1.5.2 Prinsip Belajar

Menurut Suprijono (2016: 4) prisip belajar terdiri dari tiga:

a) Prinsip belajar merupakan perubahan tingkah laku dengan ciri-ciri rasional,

berkesinambungan, bermanfaat, berakumulasi, aktif sebagai usaha, dengan

permanen, ada tujuan dan mencakup seluruh potensi manusia.

b) Proses yang sistematik, dinamis, kostruktif, dan organik.

c) Bentuk pengalaman dari hasil interaksi dengan lingkunngannya.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 42-49) prinsip-prisip belajar meliputi:

a) Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul apabila bahan pelajaran sesuai

dengan kebutuhannya, sehingga akan membangun motivasi siswa untuk

mempelajarinya.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

18

b) Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan kesktifan yang

beraneka ragam bentuknya mulai dari aktivitas fisik maupun psikis. Aktifitas

fisik berupa menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam

memcahkan masalah, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain,

menyimpulkan hasil percobaan, dsb.

c) Keterlibatan langsung/berpengalaman

Belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak sekedar mengamati secara

langsung tetapi menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan

bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d) Pengulangan

Pengulangan penting dalam proses belajar karena untuk melatih daya-daya

jiwa, membentuk respon dan kebiasan-kebiasan yang benar

e) Tantangan

Tantangan adalah usaha menghadapi hambatan dalam proses belajar artinya

bahan materi yang mengandung masalah akan membuat siswa tertantang

untuk memecahkannya, sehingga siswa akan belajar dengan giat dan

sungguh-sungguh.

f) Balikan dan Penguatan

Dari hasil belajar yang baik akan mendapat balikan yang menyenagkan dan

berpengaruh pada usaha belajar selanjutnya. Balikan yang sesegera mungkin

diberikan kepada siswa, akan membuatnya terdorong untuk belajar lebih giat

dan bersemangat.

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

19

g) Perbedaan Individual

Setiap siswa memiliki perbedaan karakteristik psiki, kepribadian, dan sifat

yang akan berpengaruh cara dan hasil belajar mereka, sehingga perbedaan

individu ini perlu diperhatikan oleh guru agar proses belajar berjalan dengan

maksimal.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang prinsip belajar dapat disimpulkan

proses belajar merupakan perubahan perilaku, proses dan bentuk pengalaman

yang didalamnya terdapat perhatian/motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan

individu.

2.1.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Proses belajar antara satu siswa dengan siswa lain tidak sama terdapat

banyak sekali hal-hal yang dapat mempengaruhi proses belajar, tergantung pada

faktor-faktor yang ada pada saat melaksanakan proses belajar.

Menurut Slameto (2010: 54) terdapat dua faktor yang mempengaruhi

belajar yaitu:

a) Faktor Intern

Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu siswa itu

sendiri, meliputi:

Jasmani, seperti kesehatan dan cacat tubuh.

Psikologi, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan

dan kesiapan.

Kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

20

b) Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan fator yang berasal dari luar individu, meliputi:

Keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar

belakang kebudayaan.

Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah alat pelajaran, waktu sekolah.

Standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan

tugas rumah.

Masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Faktor intern dan faktor ekstern dalam proses belajar ini sangat

mempengaruhi keberhasilan saat melakukan pembelajaran.

2.1.6 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungan

untuk memperoleh informasi. Menurut Hamdani (2011: 23) pembelajaran adalah

usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

lingkungan atau stimulus berorientasi pada perilaku siswa, bermakna bahwa

pembelajaran merupakan kumpulan proses yang bersifat individu, merupakan

stimulus dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, selanjutnya

mendapatkan hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

21

Sejalan pendapat, Susanto (2013: 19) pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada

siswa. Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan pembelajaran yaitu rangkaian

peristiwa yang dilakukan terus menerus oleh guru kepada siswa di dukung oleh

lingkungan yang memberikan stimulus untuk mengembangkan ilmu, penguasaan,

kemahiran, tabiat dan pembentukan sikap untuk mendapatkan hasil belajar dalam

bentuk ingatan jangka panjang.

Hamdani (2011: 48) menjelaskan tentang komponen-komponen

pembelajaran sebagai berikut:

1) tujuan, berupa pengetahuan dan ketrampilan atau sikap yang dirumuskan

secara explisit dalam tujuan pembelajaran

2) belajar, sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan

sebagai subjek sekaligus objek.

3) materi pelajaran, komponen utama yang akan memberi warna dan bentuk

kegiatan pembelajaran.

4) strategi, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

5) media, adalah alat bantu atau wahana yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran untuk membantu peyampaian pesan.

6) penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber

belajar, alat, bahan pembelajaran.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

22

Tujuan pembelajaran yaitu membantu siswa agar memperoleh berbagai

peng- alaman dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik

kuantitas maupun kualitasnya, maliputi pengetahuan ketrampilan dan nilai yang

berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa (Hamdani, 2011: 47).

Sedangkan tujuan pembelajaran intruksional menurut Dimyanti dan Mudjiono

(2013: 20-22) adalah peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

UNESCO (dalam Fathurrohman, 2015: 27-29) menetapkan empat pilar

pendidikan untuk mecapai pembelajaran yang efektif antara lain:

1) Learning to know

Belajar berorientasi pada proses, produk dan hasil belajar. Melalui proses

belajar, siswa akan memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara

mempelajari materi.

2) Learning to do

Belajar meruapakan berbuat untuk mencapai tujuan akhir yaitu penguasaan

kompetensi.

3) Learning to live together

Salah satu fungsi lembaga pendidikan adalah tempat bersosialisasi dan tatanan

kehidupan. Artinya, mempersiapkan siswa untuk hidup bermasyarakat. Situasi

bermasyarakat hendaknya dikondisikan di lingkungan pendidikan.

4) Learning to be

Belajar untuk mengaktualisasi diri sendiri sebagai individu yang memiliki

tanggung jawab sebagai manusia.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

23

Suyanto dan Jihad (2016: 101) pembelajaran efektif dapat dilakukan

dengan kegiatan menganalisis antara hubungan, kemampuan dan harapan siswa

dari proses pembelajaran serta sistem ujian yang dipakai. Menurut Susanto (2016:

54) untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, maka perlu diperhatikan

beberapa aspek : (1) guru membuat persiapan belajar yang sistematis. (2) Proses

belajar mengajar (pembelajaran) harus berkualitas tinggi yang ditunjukan dengan

adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis dan menggunakan

berbagai variasi di dalam penyampaian, baik media, metode, suara maupun gerak.

(3) waktu selama proses belajar mengajar berlangsung digunakan secara efektif.

(4)Motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi. (5) Hubungan

interaktif antara guru dansiswa dalam kelas bagus sehingga setiap terjadi kesulitan

belajar dapat segera teratasi.

Aspek dan pilar pendidikan perlu diperhatikan sehingga diharapkan dapat

mencapai pembelajaran yang efektif dan memperoleh hasil belajar.

2.1.7 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan dilakukan oleh siswa dalam

rangka mengikuti proses pembelajaran. Aktivits tersebut dapat berupa aktivitas

fisik maupun mental (Sardiman, 2016: 100). Menurut Slameto (2010: 36) dalam

proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir

maupun berbuat. Siswa akan menerima materi pelajaran apabila melakukan

aktivitas sendiri, materi tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah

kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda.

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

24

Menurut Djamarah (2014: 349) aktivitas siswa yang dipandang dari dua

sisi yaitu proses belajar dan hasil belajar. Pada proses belajar, aktivitas yang

optimal merupakan keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional, dan

intelektual. Dipandang dari segi hasil belajar, aktivitas siswa menghendaki hasil

belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual, sikap, dan

keterampilan.

Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2016: 101) membuat suatu daftar yang

berisi 177 macam kegiatan siswa yang digolongkan diantaranya:

1) Visual activities, meliputi : membaca, memerhatikan gambar demonstrasi dan

percobaan.

2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,

musik, pidato.

4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Drawing activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model

mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activites, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

25

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan, aktivitas siswa merupakan

seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran yang

dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda.

Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran

SBK dengan model SAVI.

2.1.8 Hasil Belajar

Gerlach dan Ely (dalam Rifa’I dan Anni, 2012: 69) menyatakan dalam

proses pendidikan menghendaki adanya perubahan perilaku dari siswa. Perubahan

perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar

dirumuskan dalam sebuah tujuan pendidikan, merupakan deskripsi tentang

perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan

bahwa belajar telah terjadi. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam mencapai

tujuan pendidikan diperlukan adanya pengamatan kinerja (performance) sebelum

dan sesudah pendidikan berlangsung, serta mengamati perubahan kinerja yang

telah terjadi.

Menurut Suprijono (2016: 7) hasil belajar merupakan perubahan perilaku

secara keseluruhan berupa informasi verbal, ketrampilan intelektual, startegi

kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Susanto (2016: 5) hasil belajar yaitu

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku yang ditunjukan dari aspek kognitif, afektif dan

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

26

psikomotorik setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Pada penelitian ini

peneliti akan menfokuskan pada hasil belajar ranah psikomotorik, yakni hasil

belajar siswa pada mata pelajaran SBK khususnya materi membuat karya

montase.

Dalam pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik kurikuler

maupun intruksional, mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Benyamin

Bloom (Sudjana 2005: 22-23) secara garis besar membagi hasil belajar menjadi

tiga ranah, yakni: (1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek. (2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang

terdiri dari lima aspek. (3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak.

Sedangkan menurut Poerwanti (2008: 7.5) menjelaskan, hasil belajar

adalah kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar

siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu: (1) domain

kognitif (pengetahuan atau mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika,

(2) domain afektif (sikap dan nilai yang mencakup kecerdasan antara pribadi dan

kecerdasan inter pribadi atau kecerdasan emosional, (3) domain psikomotorik

(keterampilan atau mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial,

dan kecerdasan musikal).

1) Domain Kognitif

Domain kognitif berkaitan dengan kemapuan intelektual seseorang terdiri

dari knowledge (pengetahuan, ingatan), comphrehension ( pemahaman,

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

27

menjelaskan, merinkas, contoh), synthesis (mengorganisasikan, merencenakan,

membentuk bangunan baru, dan evaluation (menilai).

Berikut ini adalah revisi taksonomi Bloom ( dalam Anderson dan Karthwohl,

2015: 100-102) .

Tabel 2.1 Revisi Taknosonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom (1956) Anderson dan

Karthwohl (2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)

Revisi taksonomi Bloom yang dilakukan oleh Aderson dan Kerthwohl

mendeskripsikan perbedaan atara dimensi proses kognitif dengan dimensi

pengetahuan. Perbedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a) Pengetahuan faktual; yaitu pengetahuan tentang elemen dasar yang harus

diketahui oleh siswa. Seperti: pengetahuan tentang pengertian montase.

b) Pengetahuan konseptual; yaitu pengetahuan tentang hubungan antarelemen

sehingga memiliki fun alagsi, memuat ide atau gagasan yang memungkinkan

orang untuk mengklasifikasikan suatu objek. Seperti: pengetahuan tentang

jenis-jenis montase.

c) Pengetahuan prosedural; yaitu pengetahuan cara melakukan sesuatu, metode,

teknik dan kriteria keterampilan. Seperti: pengetahuan tentang langka-

langkah membuat montase.

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

28

d) Pengetahuan metakognitif; yaitu pengetahuan tentang kognisi sendiri dan

pengetahuan tentang kapan menggunakan pengetahuan konseptual dan

prosedural. Seperti: pengetahuan tentang tugas yang diberikan guru,

mengerjakan tugas tertentu, mengetahui kapan perlu membuat rangkuman,

menyimpulkan materi dsbnya.

Pengertian dimensi proses kognitif (dalam Anderson dan Karthwohl,

2015: 100-102) dijabarkan dalam tabel:

Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif

Taksonomi Pengertian

Mengingat Mengenal dan mengingat pengetahuan yang relevan dari ingatan

jangka panjang

Memahami Membangun makna dari pesan lisan, tulisan, dan gambar melalui

interpretasi, pemberian contoh, inferensi, mengelom-pokkan,

meringkas, membandingkan, merangkum, dan men-jelaskan

Menerapkan Menggunakan prosedur melalui implementasi

Menganalisis Membagi materi dalam beberapa bagian, menentukan hu-bungan

antara bagian atau secara keseluruhan dengan me-lakukan

penurunan, pengelolaan, dan pengenalan atribut

Mengevaluasi Membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar melalui

pengecekan dan kritik

Berkreasi Mengembangkan ide, produk, atau metode baru dengan cara

menggabungklan unsur-unsur untuk membentuk fungsi seca-ra

keseluruhan dan menata kembali unsur-unsur menjadi po-la atau

struktur baru melalui perencanaan, pengembangan, dan produksi

Indikator domain kognitif dalam pembelajaran SBK materi membuat karya

montase adalah: (1) Menjelaskan pengertian montase (C2); (2) Menyebutkan

peralatan membuat montase (C1); (3) Menyebutkan bahan-bahan membuat

montase (C1); (4) Menjelaskan langkah-langkah membuat montase (C2); (5)

Mengidentifikasi tema karya montase (C2); (6) Mengidentifikasi jenis-jenis

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

29

montase (C2); (7) Mengidenfikasi unsur-unsur montase (C2); (8) Menyebutkan

teknik membuat montase (C1); (9) Menjelaskan metode membuat montase (C2);

(10) Memadukan potongan gambar montase (C4); (11) Membuat rancangan

montase (C6); (12) Menjelaskan manfaat berkarya montase (C2); (13) Membuat

karya montase (C6).

2) Domain Afektif

Menurut Krathwol dan Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013: 27-

29) ranah afektif terdiri dari lima perilaku:

a) Penerimaan, mencakup kepekaan dan kesediaan memperhatikan hal tertentu

untuk mengakui adanya perbedaan.

b) Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi

dalam suatu kegiatan.

c) Penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai, menghargai,

mengakui dan menentukan sikap.

d) Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai

pedoman dan pegangan hidup.

e) Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dan

membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

Indikator domain afektif dalam lembar pengamatan aktivitas siswa pada

pembelajaran SBK pada materi membuat karya montase : (1) mempersiapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran; (2) menanggapi apersepsi dari guru; (3)

mendengarkan penjelasan guru; mengamati pendemonstrasian guru; (4) Bertanya

tentang materi yang belum dipamahami; (5) menggambar desain rancangan

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

30

montase; membuat karya montase; (6) menerima masukan dari guru atau teman;

(7) mempresentasikan hasil karya/diskusi kelompok; (8) Menyimpulkan materi

pembelajaran.

3) Domain Psikomotor

Domain yang menekankan pada gerakan-gerakan fisik berupa

keterampilan fisik berupa keterampilan fisik halus maupun keterampilan fisik

kasar. Domain ini berhubungan dengan kemapuan atau keterampilan. Ada enam

tingkatan dalam domain psikomotorik, yaitu persepsi (P1), kesiapan (P2), gerakan

terbimbing (P3), gerakan mekanisme (P4), gerakan respon kompleks (P5),

penyesuaian pola gerakan (P6), dan kreativitas atau keterampilan (P7) (Rusman,

2014: 172). Adapun indiktor domain psikomotorik dalam pembelajaran SBK pada

materi membuat karya montase adalah membuat karya kerajinan montase

berdasarkan rancangan sendiri dengan memperhatikan desain gambar, teknik

pengeleman, teknik guntingan, perpaduan bahan, kebersihan dan kerapihan karya

montase serta keindahan hasil karya montase (P4).

2.1.9 Seni Budaya dan Prakarya

2.1.9.1 Hakikat SBK

Menurut Susanto (2016: 265) pendidikan SBK merupakan pendidikan seni

berbasis budaya meliputi aspek seni rupa, musik, tari, dan keterampilan untuk

mengembangkan sikap dan kemampuan berkarya dan berapresiasi. Pendidikan

SBK memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siswa dengan memperhatikan

kebutuhan perkembangan siswa dalam mencapai kecerdasan intrapersonal,

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

31

interpersonal, visual, musikal, linguistik, logika, matematis, naturalis, kreativitas,

spiritual, moral, dan emosional.

Permandiknas No. 20 Tahun 2006 mengemukakan pendidikan SBK

memiliki sifat multinggual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual

memiliki makna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif

dengan berbagai cara dan media yaitu bahasa bunyi, rupa, gerak, peran dan

berbagai perpaduanya. Multidimensional bermakna sebagai pengembangan

beragam kompetensi meliputi konsepsi (pemahaman, analisis, pengetahuan dan

evaluasi), apresepsi, kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur

estetika, logika kinestika dan etika. Sedangkan multikultural mengandung makna

pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresepsi

terhadap budaya nusantara dan mancanegara.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan pendidikan SBK adalah

mata pelajaran berbasis budaya yang diajarkan di sekolah dasar meliputi tiga

aspek yaitu seni rupa, seni musik dan ketreampilan yang didalamnya berisi

pengembangan sikap, kemampuan berkarya dan apresiasi karya seni.

2.1.9.2 Tujuan dan Ruang Lingkup SBK

Ruang lingkup mata pelajaran SBK yang tertuang pada KTSP

(Susanto,2014: 263) meliputi:

a) Seni rupa, seperti pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan

karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak dan sebagainya.

b) Seni musik, seperti kemampuan olah vokal, melainkan alat musik, apresiasi

karya musik.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

32

c) Seni tari, seperti keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa

rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d) Seni drama, seperti keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik,

tari dan peran.

e) Keterampilan, seperti segala aspek kecakapan hidup (life skills) meliputi

keterampilan personal, sosial, vokasional dan keterampilan akademik.

Dalam standar isi KTSP SD aspek mata pelajaran SBK yang diajarkan

hanya mencakup tiga aspek yaitu seni rupa, seni musik dan keterampilan. Namun

dalam penelititan ini, peneliti membatasi pada aspek seni rupa karena sesuai

dengan materi yang akan diteliti yaitu membuat karya montase termasuk dalam

bidang seni rupa.

2.1.9.3 Pembelajaran Seni Rupa di SD

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang

bisa ditangkap mata, dirasakan serta diciptakan dengan mengolah kosep titik,

garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan pencahayaan berdasarkan acuan

estetika (Wikipedia bahas Indonesia, ensiklopedia bebas). Sedangkan menurut

Salam (dalam Sobandi, 2008: 74) tujuan pembelajaran seni rupa adalah (1)

mengembangkan keterampilan menggambar (2) menanamkan kesadaran budaya

lokal (3) mengembangkan kemampuan apresiasi seni rupa siswa (4) menyediakan

kesempatan mengaktualisasikan diri (5) mengembangkan penguasaan disiplin

ilmu seni rupa (6) mempromosikan gagasan multikutural.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

33

2.1.10 Montase

2.1.10.1 Pengertian Montase

Kamus Besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambar yang

dihasilkan dari pencampuran unsur beberapa sumber. Sedangkan menurut

Kristanto dan Haryanto (2014: 80) Karya Montase adalah karya seni rupa yang

mengombinaksikan dari beberapa unsur, baik unsur dua dimensi maupun unsur

tiga dimensi. Menurut Ayusari (2017: 1) montase merupakan sebuah karya yang

dihasilkan dari percampuran unsur dari berbagai sumber, potongan gambar dari

berbagai sumber di sususn sesuai tema dan ditempel pada bidang dasar..Istilah

lain yang digunkan untuk merujuk pada karya montase (montage) adalah rakitan

gambar.

Menurut Muharrar dan Verayanti (2016: 44-45) montase merupakan

gambar yang sudah ada atau sudah tercetak pada foto, koran, majalah, buku

digunting hingga terlepas dari lembaran aslinya. Gambar-gambar dipilih dan

digunting sesuai obyek yang dikehendaki kemudian masuk pada tahap reduksi

yaitu memilih gambar yang dibutuhkan sesuai dengan tema sehingga tersisa

guntingan yang akan ditempel dalam suatu susunan maupun komposisi

Jadi dapat disimpulkan, montase adalah karya seni rupa yang dibuat

dengan cara memotong gambar dari berbagai sumber kemudian disuusn menjadi

satu kesatuan sesuai tema dan ditempelkan pada bidang tertentu.

2.1.10.2 Alat dan Bahan Montase

Menurut Ayusari (2017: 2-5) peralatan yang digunakan untuk membuat

montase yaitu:

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

34

1. Gunting, berguna untuk memotong kertas dasar dan gambar yang akan

ditempel pada atas gambar rancangan atau gambar dasar

2. Cutter, sama gunanya dengan gunting untuk memotong kertas atau

gambar yang akan ditempel

3. Penggaris, berguna untuk membuat gari tepi pada kertas alas untuk

bidang menepel potongan gambar montase

4. Printer, berguna untuk mencetak gambar dasar maupun bahan gambar

tempelan

b) Bahan membuat montase antara lain:

1. Kertas tebal, digunakan untuk alas tempelan gambar dasar dan

potongan gambar yang telah dipilih

2. Lem, digunakan untuk merekatkan gambar dasar dengan alas kertas

tebal dan menempelkan potongan gambar pilihan.

3. Kertas berwarna digunakan sebagai dasar dari background biasanya

dipadukan dengan warna yang sesuai tema.

4. Koran dan majalah bekas merupakan sumber bahan utama untuk

mendapatkan gambar-gambar yang akan ditempelkan.

2.1.10.3 Langkah-langkah membuat Montase

Menurut Muharrar dan Verayanti (2016: 48-49) karya montase dapat

dilakukan menggunakan bahan yang ada dilingkungan sekitar, dapat berupa

koran, majalah buku yang sudah tidak terpakai dll. Sebelum membuat karya

montase hendaknya terlebih dahulu menetukan tema yang sesuaidengan gambar

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

35

potongan yang di dapat atau menetukan tema terlebih dahulu lalu baru menyusun

gambar montasenya.

Langkah-langkah membuat karya montase antara lain sebagai berikut:

a) Mengumpulkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema dari berbagai

sumber, baik koran, majalah, kalender dsb. Agar terlihat menarik, usahakan

gambar yang dipilih adalah gambar berwarna.

b) Menggunting gambar-gambar tersebut sebanyak mungkin sehingga bisa

dipilih saat akan menempel.

c) Membuat komposisi tempelana yang menarik sehingga betul-betul

mencerminkan tema yang diinginkan.

d) Menempel potongan gambar-gambar tersebut pada sebuah bidang dari

kertas tebal atau karton.

e) Lakukan hingga selesai, lalu dapat diberi bingkai yang menarik.

2.1.10.4 Tema Montase

Montase adalah penggabungan gambar-gambar yang dihasilkan dari

percampuran unsur dari majalah, koran, kalender dan buku yang tidak terpakai.

Karya montase dihasilkan dari menyatukan atau menggabungkan gambar-gambar

dari sumber berbeda dengan susunan tertentu ditempelkan apada sebuah bidang

datar. Biasanya, karya montase digabungkan sesuai dengan tema yang ingin

diciptakan dari gambar-gambar tersebut. Salah satu contohnya tema pedesaan,

gambar-gambar bisa berupa potongan gambar rumah, pegunungan, jalan desa,

sungai (Ayusari, 2017: 16-106).

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

36

Beberapa contoh tema dalam karya montase

a) Pegunungan

Gambar 2.1 Karya Montase Tema: Pegunungan

Keterangan : Dari gambar diatas yaitu bercerita tentang kehidupan di

dunia. Suatu hari ada sekelompok binatang laut Negara maju yang

kesasar pada daratan di pegunungan, dan di pegunungan tersebut terdapat

persaingan antar politik yang merajalela untuk memajukan bangsa tetapi

tidak ada buktinya. Terdapat juga unsur politik yang ada dalam karya.

b) Olah raga

Gambar 2.2 Karya Montase Tema: Olah raga

Keterangan : Dari gambar diatas yaitu bercerita tentang beberapa olah

raga, antara lain basket dan lari dengan memadukan gambar-gambar

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

37

penting sepeti menara pisa dan gambar jalan yang terdapat mobil yang

lalulalang

c) Berlibur ke Pantai

Gambar 2.3 Karya Montase Tema: Berlibur ke Pantai

Keterangan : Liburan di pantai saat siang hari bersama keluarga dengan

bermain pasir, melukis, berlarian dan melihat pemandangan.

d) Bermain di Taman Kota

Gambar 2.4 Karya Montase Tema: Bermain di Taman Kota

Keterangan: Rani bersama teman-temannya bermain di taman kota.

Mereka bersenda gurau hingga sore hari. Meskipun mereka bermain di

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

38

taman cukup lama, mereka tetap menjaga kebersihan taman dengan

membuang sampah di tempat sampah.

e) Bermain Sepakbola

Gambar 2.5 Karya Montase Tema: Bermain Sepak Bola

Keterangan: Setiap sore Andi bermain sepakbola didekat rumahnya.

Bermain sepabola dapat menambah keakraban sesama teman.

f) Sekolahku

Gambar 2.6 Karya Montase Tema: Sekolahku

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

39

Keterangan: Gambar diatas menceritakan kegiatan disekolah saat jam

istirahat. Mereka saling bercengkrama dengan sesama teman maupun

guru.

2.1.10.5 Jenis-jenis Montase

Montase dibedakan menjadi empat jenis yaitu:

a) Berdasarkan Fungsi

Fungsi montase dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art)

dan seni terapan (applied art). Montase sebagai karya seni murni untuk

menampilkan keindahan atau nilai estetisnya. Sedangkan aplikasi montase

sebagai seni terapan lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistik

yang bersifat dekoratif.

b) Berdasarkan Mantra

Berdasarkan matra, montase terbagi menjadi dua yaitu montase pada

permukaan bidang dua dimensi (dwimatra) dan pada permukaan bidang

tiga dimensi (trimatra). Karya montase untuk (poop up) merupakan

montase pada bidang tiga dimensi, sedangkan pada bidang datar montase

digunakan sebagai hiasan dinding.

c) Berdasarkan Corak

Berdasarkan coraknya, montase dibagi menjadi dua jenis yaitu

representatif dan nonrepresentatif. Representatif artinya menggambarkan

wujud nyata, sedangkan nonrepresentatif artinya dibuat tanpa

menampilkan bentuk nyata, bersifat abstrak, dan menampilkan komposisi

unsur visual yang indah.

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

40

d) Berdasarkan Material

Materil (bahan) yang ditata sesuai komposisinya akan menghasilkan

montase yang unik dan menarik. Jenis bahan dikelompokkan menjadi dua,

yaitu, bahan gambar-gambar ( diambil dari koran, majalah, kalender, buku

yang sudah tidak dipakai dll) dan bahan dari foto yang di potong potong

lalu ditempel.

Pada Penelitian ini siswa mempraktekkan karya montase yaitu dwi

mantra atau karya dua dimensi. Siswa membuat karya montase dua dimensi untuk

melatih ketrampilan motorik harus dalam hal ini adalah ketrampilan memotong

dan memberikan lem pada potongan gambar yang akan di tempelkan dalam

bidang dasar.

2.1.10.6 Unsur Dasar Montase

Sebagai karya seni rupa, montase memiliki unsur dasar visual yang

dipadukan dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan artistik atau

makna tertentu. Menurut Muharrar dan Verayanti (2016: 48-50) unsur-unsur seni

rupa pada montase:

a) Bidang

Bidang merupakan unsur seni rupa yang terjaadi karena pertemuan

beberapa garis dan meiliki panjang serta lebar. Aplikasi unsur bidang pada

montase berupa bidang datar (dua dimensi) dan bidang volume (tiga dimensi).

b) Warna

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

41

Warna merupakan unsur seni rupa sebagai wujud keindahan yang dicerna

oleh indera pengelihatan manusia. Unsur warna dalam montase dapat diwujudkan

dengan cat, pita/renda, kertas warna, pensil warna, krayon, dan kain warna-warni.

c) Bentuk

Bentuk dapat diartikan bangun, rupa dan wujud. Bentuk dalam pengertian

dua dimensi berupa gambar yang tak bervolume, sedangkan dalam pengertian tiga

dimensi memiliki ruang dan volume.

d) Tekstur

Tekstur merupakan nilai, sifat, atau karakter dari permukaan suatu benda,

seperti halus, kasar, bergelombang, lembut, lunak, keras, dsb. Tekstur secara visul

dibendakan menjadi tekstur nyata ( terlihat kasar, diraba kasar) dan tekstur semu

(dilihat kasar, diraba halus).Unsur nyata pada montase berupa potongan gambar-

gambar yang akan ditempel. Sedangkan tekstur semu berupa pewarnaan yang

dilakukan dengan krayon dan unsur tempelan yang diberikan.

Seni rupa yang terdapat pada montase adalah unsur bidang, warna, bentuk

dan tekstur. Selain unsur-unsur tersebut, komponen lain yang membentuk karya

montase berupa prinsip rancangan montase kerena keindahan, keunikan, struktur

dan keutuhan maknanya ditentukan oleh ketepatan dalam mengolah beragam

unsur sesui dengan prinsip rancangan.

2.1.10.7 Teknik membuat Montase

Montase dapat dibuat dengan dua teknik yaitu teknik foto dan teknik

tempel secara manual menurut Kristanto dan Haryanto (2014: 80).Pertama adalah

teknik foto yaitu foto yang terbuat dari tempelan-tempelan atau kompilasi

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

42

beberapa foto lain, misalnya menempelkan foto seseorang manusia pada sebuah

foto pemandangan, tetapi bisa juga rumit dan sangat terencana. Kedua adalah

teknik tempel secara manual, yaitu menempelkan potongan-potongan yang dari

berbagai sumber pada sebuah bidang untuk menampilkan satu pesan atau tema

tertentu dan harus juga memeperhatikan jenis gambar yang ditempel harus

mengasilkan harmoni dan keserasian (Muharrar dan Verayanti, 2016: 96).

Montase teknik gambar

Gambar 2.7 Montase teknik gambar

Montase teknik foto

Gambar 2.8 Montase teknik foto

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

43

2.1.10.8 Metode membuat Montase

Didalam membuat karya montase terdapat beberapa metode yang sering

digunakan antara lain:

Tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)

Penataan ruang (spatial arragement)

Pengulangan

Komposisi/kombinasi beragam jenis bahan dari berbagai sumber

2.1.10.9 Perpaduan potongan gambar dalam Montase

Montase akan terlihat unik dan menarik apabila bahan-bahan yang

digunakan lebih dari satu. Tidak ada langkah-langkah yang sistematis dalam

memadukan bahan dalam montase, namun perpaduan tersebut berdasarkan

kretivitas masing-masing siswa dan dalam menempelkannya harus sesuai dengan

gambar dasar atau tema yang ditentukan dengan komposisi yang dikehendaki.

2.1.10.10 Rancangan membuat Montase

Rancangan montase dapat diambil dari berbagai sumber yang terdapat

dalam linkungan sehari-hari menurut tema yang ditentukan. Misalnya dengan

memilih gambar tempat umum. Ada beberapa cara yang harus diperhatikan untuk

memilih gambar rancangan yaitu dengan memilih sesuai tema, kemudia memilih

gambar potongan yang sesuai atau yang cocok dengan gambar rancangan.

Selain memilih gambar rancangan sesuai tema, gambar yang dipilih

suasana keindahan alam di pegunungan, dihutan, dikebun, dsb. Siswa tidak

dibatasi dalam gambar rancangan suasana lingkungan sekitar. Namun dalam

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

44

memilih rancangan montase, siswa dibebaskan sesuai dengan kreatifitas siswa

masing-masing.

2.1.10.11 Manfaat berkarya Montase

Seni montase diperkenalkan kepada anak-anak SD melalui aktivitas

menghias hiasan dinding dengan potongan gambar dan potongan foto. Montase

kaya akan unsur pendidikan komplet bagi perkembangan otak anak, diantaranya:

Bermain dan berkreasi

Belajar mengenal bentuk geometris dan warna

Melatih kemampuan motorik halus

Membantu kemapuan berbahasa dengan jalan anak bisa menjelaskan

makna dibalik hasil karyannya

Melatih kepekaan estetis

2.1.11 Pembelajaran Membuat Karya Montase menggunakan Model SAVI

Penelitian ini menggunakan model SAVI untuk membangkitkan

ide/gagasan yang ada dalam pikiran siswa. Dengan model SAVI ini siswa harus

memanfaatkan semua alat indra. Sebelum pelaksanaan pembelajarn guru

menyajikan beberapa contoh karya montase yang sederhana dan melihat keadaan

disekitar untuk diamati dan dipahami dengan seksama. Hal tersebut termasuk

dalam konsep somatic (belajar dengan berbuat dan bergerak). Dalam konsep

auditory, visualization, dan intellestually, siswa diminta melibatkan semua panca

indra selama kegiatan pengamatan berlangsung. Semua yang diamati akan

menjadi gambar atau contoh dalam menyusun rangkaian karya montase.

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

45

Model SAVI mambantu siswa dalam membangkitkan kreativitas dan

meningkatkan kemampuan psikomotor siswa. Kebebasan dalam berkreativitas ini

dapat memunculkan imajinasi-imajinasi yang belum pernah dipikirkan oleh siswa.

Model SAVI sangat efektif diterapkan di semua jenjang pendidikan khususnya

dalam mata pelajaran SBK. Keefektifan model SAVI dapat terlihat dari

peningkatan keterampilan menyusun dan menempelkan potongan gambar yang

akan menjadi gambar montase yang baik dan mempunyai filosis didalamnya.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian yang mendukung yaitu penelitian Drs. Agus Sudarmawan, M.Si.

I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd berjudul “Analisis Gambar Montase Karya

Kelas VI MI Pemban Ajie Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Lombok”.

Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini

adalah (1) elemen gambar montase anak ditunjukkan oleh foto-foto jurnalistik

sebagai media karya seni yang telah menunjukkan atau memvisualkan unsur-

unsur garis, bidang, warna, bentuk dalam perwujutannya. anak menyertakan

goresan-goresan dan warna pada gambar montase; (2) proses gambar montase

anak dari menggunting, menempel dan merespon tempelannya. Dengan

menambahkan berbagai garis, warna, teks, bentuk alam (tumbuhan), hewan,

bentuk-bentuk awan, matahari, jalanan. Teknik penempelan ada yang digunting

ditempel secara utuh sesuai dengan foto jurnalistik yang ada, tetapi ada yang

obyek manusianya digunting-gunting sehingga bagian tubuh manusia bisa ditukar-

tukar antara badan yang satu dengan yang lain; (3) tema gambar montase karya

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

46

anak-anak menurut kurikulum SD 2013 pada buku siswa dan guru terdapat 9 tema

diantaranya selamatkan mahluk hidup, persatuan dalam perbedaan, tokoh dan

penemuan, globalisasi, menuju masyarakat sehat, kepemimpinan, bumiku,

menjelajah angkasa luar.

Penelitian yang dilakukan Mujiyem Sapti & Suparwati tahun 2011

berjudul “An Experiment Of Mathematics Teaching Using SAVI Approach And

Conventional Approach Viewed From The Motivation Of The Students Of Sultan

Agung Junior High School In Purworejo”. ANAVA dengan α = 0,05. Ini

menunjukkan: (1) Fc = 4,378> Ft = 4,024, artinya Mengajar matematika

menggunakan pendekatan SAVI memberikan prestasi yang lebih baik dalam

belajar matematika daripada menggunakan pendekatan konvensional; (2) Fc =

20,822> Ft = 3,174, artinya prestasi belajar Matematika siswa yang memiliki

motivasi tinggi lebih baik daripada mereka yang memiliki motivasi rendah.

Dengan penilitian ini peneliti mengharapkan hasil prestasi yang baik dalam

pembelajaran membuat karya montase dengan model SAVI dari pada

menggunakan metode konvensional.

Penelitian yang relevan selanjutnya yaitu Hilda Nur Azizah tahun 2013

dengan judul “The Implementation Of SAVI (Somatic, Auditory, Visual,

Intellectual) Model To Improve Student Learning Achievement In Natural

Science Instruction For 3rd

Grade At MI NU Maudlu’ul Ulum Blimbing Malang”.

erdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran SAVI dapat

meningkatkan prestasi siswa. Hal ini dapat terlihat dari presentase ketuntasan nilai

siswa yang meningkat jika dibandingkan dengan nilai pratindakan. Nilai rata - rata

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

47

pada siklus I mengalami peningkatan 4% dibandingkan dengan nilai pratindakan.

Dan nilai pda siklus II mengalami peningkatan sebanyak 5% dibandingkan

dengan nilai pra tindakan dan meningkat 1% dibandingkan dengan sikus I.

Presentase ketuntasan nilai pada siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan

sebesar 12% dibandingkan dengan presentase pra tindakan (88%).

Selanjutnya penelitian Kadek Andriani, Dewa Nyoman Sudana, Kadek

Suranata tahun 2014 (Vol 02 No 01) berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

SAVI Bermuatan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada

Siswa Kelas V SD Semester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Sawan Kabupaten

Buleleng Tahun Pelajaran 2013-2014”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan hasil belajar secara signifikan antara kelompok siswa yang belajar

mengikuti model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)

berbantuan peta pikiran(Mind Mapping) dengan kelompok siswa yang belajar

mengikuti model pembelajarn konvensional (thitung=4,15 > t tabel =1,68), rata-rata

skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti model SAVI bermuatan peta pikirin

(21,4), lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan model konvensional (17,7)

Kelompok siswa yang belajar mengikuti model SAVI bermuatan peta pikiran

menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa

yang belajar mengikuti model konvensional.

Penelitian yang dilakukan Ni Luh Devi Yulyanitha, Nyoman

Kusmariyatni, Ni Wayan Arini berjudul pada tahun 2014 (Vol 2 No 01)

“Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas V SD N Di Gugus V Kecamatan Sukasada”. Hasil

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

48

penelitian menunjukkan (1) hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran SAVI berbantuan media gambar memiliki mean (M)

= 22,96 termasuk dalam kategori sangat tinggi, (2) hasil belajar siswa yang

mengikuti pembelajaran model pembelajaran konvensional memiliki mean (M) =

19,52 termasuk dalam kategori tinggi, (3) hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

thitung=2,73 > ttabel=2,021 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar secara

signifikan antara siswa yang belajar mengikuti model SAVI berbantuan media

gambar dengan siswa yang belajar mengikuti model konvensional. Dengan

demikian penggunaan model SAVI berbantuan media gambar berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian Ni Putu Dita Wisna Wati, I Wayan Darsana, I Wayan Rinda

Suardika pada tahun 2014 (Vol 2 No 1) berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) Berbantuan Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Gugus Raden Ajeng Kartini”. Berdasarkan

hasil analisis data, diperoleh thitung = 4,95 > ttabel = 1,990 pada taraf signifikansi 5%

dan dk=81. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara

siswa yang mengikuti dengan model SAVI berbantuan bahan ajar dan siswa yang

mingikuti pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata hasil belajar IPS juga

menunjukkan kelompok eksperimen X = 82,21 > X = 72,30 pada kelompok

kontrol. Dapat disimpulkan penerapan model SAVI berbantuan bahan ajar

berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD di Gugus Raden Ajeng

Kartini Kecamatan Denpasar Barat.

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

49

Selanjutnya penelitian Fitriyani, Ign. I Wy. Suwatra dan Nym.

Kusmariyatni pada tahun 2015 (Vol 03 No 01) berjudul “Pengaruh Model SAVI

Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Kelas V

SD”. Hasil analisis data, diperoleh thitung = 6,70 dan Ttabel (pada taraf signifikan

5%)= 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, atau terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis

dalam mata pelajaran IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visulization,

Intellectually) dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional, diperoleh rata-rata hitung kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran model SAVI adalah 32,92 dan rata-rata kelompok siswa

yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional adalah 15,28. Dengan

demikian, dapat disimpulkan pembelajaran dengan model SAVI berpengaruh

terhadap kemampuan berpikir kritis dalam mata pelajaran IPA siswa kelas V SD

di gugus II Sahadewa Kecamatan Negara.

Selanjutnya penelitian Dr. Dadang Iskandar, M.Pd, Acep Roni Hamdani,

M.Pd, Teti Suhartini, S.Pd. pada tahun 2016 (Vol 1 No 1) berjudul

“Implemetation Of Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual)

To Increase Critical Thinking Ability In Class IV Of Social Science Learning On

Social Issues In The Local Environment”. Hasil Analisis data diperoleh persentase

keseluruhan tingkat penguasaan pembelajaran meningkat dari 52,2% pada siklus I,

78,3% pada siklus II dan 100% pada siklus ketiga. Rata-rata kelas kelas siswa

meningkat dari 44,3 prasiklus data dengan kriteria kurang, hingga siklus ketiga,

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

50

yang mencapai 91,3 dengan kriteria sangat baik. Dengan peningkatan kemampuan

berpikir kritis siswa yang dihitung berdasarkan n-gain 0,53 dengan kriteria berada

pada siklus pertama, dan 0,65 dengan kriteria berada pada siklus kedua, dan 0,81

dengan kriteria tinggi dari Siklus ketiga. Sehigga disarankan guru memngunakan

model SAVI untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa sehingga

terbiasa menganalisa masalah dengan baik.

Berdasarkan kajian empiris, peneliti menyimpulkan bahwa model SAVI

sangat efektif diterapakan pada pembelajaran SBK, khususnya pada materi

membuat karya montase. Maka penelitian tersebut dapat dijadikan acuan dalam

penelitian yang berjudul “ Efektivitas Model SAVI Terhadap Hasil Belajar SBK

Membuat Karya Montase Kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja”.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai pendukung

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat yang saling

berhubungan erat. Variabel bebas dalam peneilitian ini adalah model SAVI,

sedangkan variabel terikat dalam penilitian ini adalah membuat karya montase.

Pada kegiatan belajar mengajar, guru cenderung menggunakan metode

konvensional. Siswa diminta untuk langsung melihat gambar dan melakukan

kegitan menempel, mengerjakan teori dan tugas dari guru, ini menyebabkan siswa

kurang kreatif dalam mengerjakan tugas dari guru. Serta prose pembelajaran

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

51

cenderung membosankan sehingga siswa kurang tertarik dengan pembelajaran

tersebut khususnya dalam materi membuat karya montase.

Model SAVI diharapkan dapat menjadi model yang efektif untuk

pembelajaran membuat karya montase, sehingga siswa memiliki ketrampilan

menempel yang tinggi. Efektivitas model SAVI dapat diketahui dari hasil rata-rata

pada kelas kontrol dan kelas ekperiment, diberikan treatment yaitu model SAVI.

Kedua kelas diasumsikan homogen dengan tingkat kecerdasan hampir sama, dan

materi yang sama. Sebelum pelaksanaan treatment, kedua kelas baik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen diberikan pretest yang sama untuk mengetahui

kemapuan awal siswa. Setelah itu, dalam waktu yang berbeda pada kelas

eksperimen diberikan treatment sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan

treatment.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

52

Adapun kerangka berpikir sebagai berikut:

Membuat karya montase

Kelas kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Pretest

Treatment

Metode Konvensional Model SAVI

Posttest Posttest

melihat efektivitas

Hasil belajar dan Aktivitas siswa

Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian

Masalah

Masih menggunakan metode

konvensional tanpa contoh nyata

dan kurang melibatkan panca

indera

Model SAVI penggabungan

gerakan fisik dengan aktivitas

intelektual menggunakan semua

alat indra

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

53

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan,

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah Model SAVI efektif

terhadap hasil belajar SBK membuat karya montase kelas IV SDN Gugus Ahmad

Yani Kecamatan Boja.

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

125

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Perbedaan skor rata-rata aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan model SAVI efektif terhadap aktivitas siswa.

2) Perbedaan rata-rata nilai unjuk kerja siswa menunjukkan bahwa pada kelas

ekperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan model SAVI efektif terhadap keterampilan membuat karya montase.

3) Model SAVI efektif apabila digunakan pada pembelajaran SBK materi membuat

karya montase pada siswa kelas IV SDN Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja.

Harga t-hitung lebih besar dari t-tabel menunjukkan bahwa rata-rata kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol.

4) Peningkatan hasil belajar SBK pada kelas eksperimen terlihat pada penghitungan

rata-rata gain ternormalisasi. Rata-rata gain ternormalisasi yang lebih tinggi pada

kelas eksperimen menunjukkan peningkatan hasil belajar SBK membuat karya

montase pada siswa kelas IV SD di Gugus Ahmad Yani merupakan efektivitas

penerapan model SAVI.

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

126

5.2 SARAN

Saran yang diberikan oleh peneliti dalam menerapkan model SAVI ditujukan

untuk beberapa pihak, yaitu bagi siswa, bagi guru, dan bagi sekolah.

1) Bagi Siswa

Setiap siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif lagi dalam mengikuti

pembelajaran SBK khususnya pada materi membuat karya montase.

2) Bagi Guru

Hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran yang inovatif,

supaya siswa tidak merasa bosan dan tidak merasa kesulitan untuk memahami materi

pelajaran seperti menerapkan model SAVI dan perlu adanya pengalokasian waktu

secara efisien, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan optimal.

3) Sekolah

Pihak sekolah hendaknya memberikan kebijakan yang dapat mendukung

pelaksanaan pembelajaran model SAVI, tidak hanya pada pembelajaran SBK tetapi

juga pada mata pelajaran lainnya. Dengan fasilitas, kelengkapan sarana prasarana

yang dapat mengaktifkan proses pembelajaran.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

127

DAFTAR PUSTAKA

Agus dan Budiarta. 2016. Analisis Gambar Montase Karya Kelas VI MI Pemban Ajie

Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Lombok.

Anderson dan Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan

Asesmen. Terjemahan Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Andriani, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Bermuatan Peta Pikiran

(Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SD S

emester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng Tahun

Pelajaran 2013-2014. Vol. 2(01).

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ayusari, Novidewi. 2017. Keterampilan Montase. Yogyakarta: Indopublika.

Azizah, Hilda Nur. 2013. The Implementation Of SAVI (Somatic, Auditory, Visual,

Intellectual) Model To Improve Studend Learning Achievement In Natural

Sience Intruction For 3rd

Grade At MI NU Maudlu’ul Ulum Blimbing Malang.

Tesis. Malang: Program Pasca Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Departemen Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2007 tentang Seni Budaya dan

Ketrampilan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Dimyati & Mudjiono. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif; alternatif

Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yoyakarta: Ar-ruzz Media.

Fitriyani, dkk. 2015. Pengaruh Model SAVI Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas V SD. Vol. 3 (01).

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

128

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Negeri Semarang.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Haruminati, dkk. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Terhadap Minat

Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Mutiara Singaraja. Vol 4(1)

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Iskandar, dkk. 2016. Implementation of Model SAVI (Somatic, Auditory,

Visualization, Intellectual) To Incerase Critical Thingking Ability In Class IV

Of Social Science Learning On Social Issues In The Local Environmenst. Vol

1 (1)

Kristanto dan Haryanto. 2014. Pendidikan Seni Rupa Anak. Semarang: Universitas

PGRI Semarang Press.

Lestari dan Yudhanegara.2017.Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung:T.Refika

Aditama.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Meier, Dave. 2004. The Accelerated Learning Handbook Panduan Kreatif dan Efektif

Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Kaifa.

Muharrar dan Verayanti. 2016. Kreasi kolase, Montase, Mozaik Sedeehana.

Semarang: Erlangga.

Mujiyem dan Suparwati. 2011. An Experiment of Mathematics Teaching Using SAVI

Approach And Conventional Approach Viewed From The Motivation Of The

Students Of Sultan Agung Junior High School In Purworejo.

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

129

Nofika dan Rachma. 2016. Pengaruh Kegiatan Montase Terhadap Kemampuan

Motorik Halus Pada Anak Kelompok. Vol. 05 (03) hal 20-24.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tentang standar isi, Jakarta:

Sekretariat Negara.

Poerwanti. 2008. Asessmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Rifa’i, Achmad dan Catharina T. A. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES

Press.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta:Rajawali Press.

Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Sardiman AM. 2016. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka

Cipta.

Soebandi, Bandi. 2008. Model Pembelajaran Kritik Dan Apresiasi Seni Rupa.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Maulana Offset.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Nana. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL SOMATIC, AUDIOTORY, VISUALIZATION ...lib.unnes.ac.id/31306/1/1401413213.pdf · efektivitas model somatic, audiotory, visualization, intelectualy (savi) terhadap

130

Supardi. 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Suyanto dan Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi meningkatkan

kualifikasi dan kualitas Guru di Era Global. Jakarta:Erlangga.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, Jakarta:

Sekretariat Negara.

Wati, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,

Intelectual (Savi) Berbantuan Bahan Ajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas V SD Gugus Raden Ajeng Kartini. Vol. 2 (01).

Yulyanitha, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran SAVI berbantuan Media

Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD N di Gugus V

Kecamatan Sukasada. Vol 2 (01).