edisi akhir tahun 2011

68
BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 1 Edisi Majalah 2011 No.267 Tahun XXVIII www.bahanamahasiswa.com 327 DATANG, PULAU PADANG ‘PERANG’

Upload: bahana-mahasiswa

Post on 06-Apr-2016

414 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Liputan Bahana Mahasiswa di edisi akhir tahun ini mengajak pembaca melihat persoalan SK Menhut 327 tahun 2009 milik PT Riau Pulp and Paper di Pulau Padang.

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 20111

Edisi Majalah 2011 No.267 Tahun XXVIII www.bahanamahasiswa.com

327 DATANG,PULAU PADANG

‘PERANG’

Page 2: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 2

DAFTAR ISI

STT: Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No.1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN:0215 -7667 Penerbit: LembagaPers Mahasiswa Bahana Mahasiswa UR. Penasehat: Prof. Dr Ashaluddin Jalil, M.S (Rektor Universitas Riau). Drs.Rahmat, MT (Pembantu Rektor III Universitas Riau). Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Lovina Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana: Aang Ananda Suherman Bendahara Umum/Sekretaris Umum: Lovina Litbang: Ahlul Fadli Redaktur:Aang Ananda Suherman Reporter: Ahlul Fadli, Nurul Fitria, Herman, Hidayat Sulaiman Fotografer: Ahlul Fadli Artistik/Lay Out/Ilustrator: Aang dan Hidayat Sirkulasi:Ahlul Fadli Perpustakaan dan Dokumentasi dan Staf Iklan: Nurul FitriaAlamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan: Kampus Universitas Riau Jl. Pattimura No.9 Pekanbaru 28131 Telp.(0761) 47577 Fax(0761) 36078. Dicetak pada: PT. Riau Pos Graindo Pekanbaru. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

website: www.bahanamahasiswa.com

Email: [email protected]. Facebook: Bahana Mahasiswa

Lembaga Pers Mahasiswa

BAHANA MAHASISWA

PULAU PADANG adalah lahan rawa gambut dengan ketebalan 6 meter.Teguh buktikan dari hasil uji pengeboran empat kilo dari bibir pantai. Tepatnyadi RT 01 RW 03 Desa Lukit. Dan, lanjut Teguh dalam artikelnya, jarak limakilometer dari bibir pantai kedalaman gambut capai 5.8 meter.

Kondisi ini, didukung hasil penelitian Tim Fakultas Kehutanan UGMpada 2011 dengan gunakan pendekatan pengeboran 70 titik koordinat.Hasilnya, lahan gambut Pulau Padang termasuk kedalaman tiga meter lebih,bahkan ada 6.5 meter lebih.

Tambah lagi hasil disertasi Dr. Michael Allen Brady dari Universitas Brit-ish Columbia—sekarang jabat Executive Director Global Obseva-tion ofForest and Land Cover Dynamics (GOFC-GOLD). Disertasinya tunjukansebagian besar kawasan Pulau Padang miliki kedalaman gambut 9-12 meter.

Lalu, lanjut Teguh dalam artikel-nya, sebagian besar pemukiman dan kebunkaret warga ada pada ketinggian 1-6 meter di atas permukaan laut (dpl).“Sehingga masuknya HTI dengan kanalisasi besar-besaran akan mempercepattenggelamnya Pulau Padang.”

LAPORAN UTAMA

Rame-rame ‘Melawan’ SK10

FEATURE

Kampus Atlet Minim Perawatan64

REPORTASE

Isjoni dan Buanri Turun Pangkat10

SEULAS PINANG..................... 3

SURAT PEMBACA................... 4

BEDAH BUKU...........................22

GELAGAT.................................... 32

DAPUR REDAKSI..................... 36

KHASANAH...............................38

ARFAUNNAS.............................41

KOLOM........................................ 42

CERPEN.......................................48

ARTIKEL ILMIAH....................50

SEMPENA................................... 52

KILAS BALIK............................. 54KOLOM........................................ 61

KARIKATUR.............................. 66

ALUMNI

‘Merahnya’ Bembenk56IN MEMORIAM

Politik Ilmuan Politik45

BINCANG-BINCANG

Nasionalisme Kita Beda58

PADA 2002, Syofyankembali ke dunia politikpraktis. Ia dipecaya jadiKetua Komisi PemilihanUmum (KPU). “Sayasebenarnya agak ke-beratan, tapi Bapakmemang suka politik,mau apalagi,” kata Fini.Satu diinginkan Syofyan,“Agar politik di daerahberjalan dengan baik, danmasyarakat merasakanitu,” kata Asrul.Ia hobi berdiskusi. Dilaogsoal politik, kepemim-pinan. “Ia sering ajaksaya makan siang untukdiskusi, kadang-kadangsaya datang ke KPU,”kata Asrul. sekarang.”

KEINDONESIAAN itu kan pe-ngalaman bersama pada zaman kolonial. Saat Indonesiamerdeka, nasionalisme anti kolonial tak ada musuh lagi. Lalu ketika pemerintah takmampu menampung aspirasi masyarakat Indonesia, terutama di luar Jawa, makapengalaman bersama sesudah kolonial terasa beda.Misal, orang Sumatera lihat Jawa kok makmur. Jalannya bagus. Juga orang Papua lihatkehidupan di Jawa lebih baik, padahal hasil alam Papua banyak diambil.

BEMBENK LAHIR diSungai Pak-ning,Bengkalis, Riau, 23Maret 1980. Ia maha-siswa Jurusan IlmuEkonomi dan Studi Pem-bangunan Fakultas Eko-nomi Universitas Riauangkatan 1998. Awalkuliah, masa reformasi—tumbangnya rezim Soe-harto—juga pengaruhisikap Bembenk.

Page 3: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 20113

SEKETIKA saja Anwar berang saatbaca pemberitaan Riau Pos, 16 Januari2012. Anwar warga Desa BaganMelibur Pulau Padang, KabupatenKepulauan Meranti. Ia katakan state-ment Wan Abu Bakar, anggota DPRRI, Daerah Pemilihan (Dapil) Riau,di koran itu salah besar.

“Ini berita kabur,” kata Anwar. “SiWan itu turun kemana, dia hanyaturun satu desa, lalu bicara seolah-olah mewakili semua orang di PulauPadang, lalu illegal logging dimana?Siapa pelakunya? Kok seolah-olahbikin anggapan warga di sini yanglakukan. Ini sungguh kabur.”

Riau Pos tulis berita bertajuk WanAbu Bakar: DPR RI Temukan FaktaMenarik di halaman Pro Otonomi. RiauPos menulis pernyataan Wan tentanghasil temuannya di Pulau Padang. Adabeberapa statement dikemukakanWan. Pertama, katanya masyarakatPulau Padang banyak mendukungPT RAPP dan kondisi di Jakarta (aksidepan gedung DPR RI) sengajadikondisikan guna pencitraan negatifRAPP. Kedua, Wan bilang, memangada pengakuan soal masyarakatlakukan pembalakan liar di PulauPadang. Ketiga, Wan menyebut pe-laku pembunuhan dan pembakaraneskavator RAPP medio 2011, harusdiusut tuntas.

Tak hanya Riau Pos, Haluan Riau,Tribun Pekanbaru juga muat statementWan. Tiga media ini media lokal‘besar’ di Riau. Kurang lebih isinyasama. Kalau begini wajar Anwarmeradang. Soalnya tiga pendapat Wanyang ditulis media lokal ‘besar’ itu jelaskabur; tak terverifikasi dengan baik.

Kenapa wartawan tiga media diatas tak lakukan verifikasi saat Wanbilang banyak warga mendukungRAPP di Pulau Padang? Mengapabegitu mudah mengutip perkataanseseorang? Apakah begini sistem kerjamedia lokal? Jelas ini salah.

Masyarakat kembali dirugikan,padahal loyalitas pertama jurnalismepada warga. Warga berhak tahu, apamemang banyak orang yang men-

Jurnalisme Muntahdan Wan Abu Bakar

dukung RAPP di Pulau Padang?Kalau iya… berapa banyak? Sampaihari ini belum ada penelitian yangmembuktikan. Lalu, Wan juga takbilang berapa desa yang ia kunjungi.Parahnya si reporter tiga media lokal‘besar’ di Riau juga tak mau cari tahu.Mungkin saja Wan hanya turun di satudesa.

Begitu juga soal adanya penga-

kuan warga lakukan pembalakan liar.Media ‘besar’ berhenti sampai per-kataan itu. Tak pernah ingin cari tahudata tertulis soal pembalakan liar diPulau Padang. Mamun Murod, Ka-dishut Kabupaten Kepulauan Me-ranti pun, saat dijumpai Bahana, takpunya data pasti sola pembalakan liardi Pulau Padang. Lagi-lagi verifikasidata tak dilakukan. Masyarakat kembalidirugikan ulah berita kabur macambegini.

Sisi lain, pemberitaan begini dinilaipolitis. Menurut Muslim Rasyid,Koordinator Jikalahari, pembalakanliar di Riau bukan berita baru dan takhanya di Pulau Padang. Tapi hampirdi semua kabupaten di Riau yangmemiliki hutan alam yang tersisa. Adadi Semenanjung Kampar, Keru-mutan, Giam Siak Kecil, Senepis dan

Rimbang Baling.Nilai politisnya, seolah-olah

untuk basmi pembalakan liar di PulauPadang PT RAPP harus masuk,sehingga bisa menjaga kawasan danada dampaknya bagi perkembanganKabupaten Kepulauan Meranti. Inisungguh politis. Pemunculan beritaseperti ini wajib kita pertanyakan;apakah ini berita atau berita ‘pesanan’?

Terakhir, media lokal ‘besar’ jugakembali memunculkan tulisan soalpembunuhan dan pembakaraneskavator RAPP di Tanjung Padang.Anehnya sampai hari ini tersangkapun belum ditetapkan dan jauh harisaat kejadian media pun sudahmeliput dengan berita yang sama.

Warga butuh informasi valid;siapa pelakunya? Sekali lagi, medialokal ‘besar’ hanya mengutip secaramentah perkataan Wan.

Mungkin ini yang dibilang Jur-nalisme ‘Muntah’; perkataan orang(narasumber) langsung naik jadi beritatanpa ada verifikasi yang ketat dan takmencari kebenaran. Ke-benaran dalamJurnalisme, dalam buku SembilanElemen Jurnalisme karya Bill Kovach danTom Rosenstiel, adalah kebenaranfungsional. Misal hakim memvonisbersalah. Polisi menghukum pelakukriminal. Bu-kan kebenaran versi A,versi B, maupun versi Wan.

Kita juga mesti angkat topi padaTIME; majalah berita mingguan diAmerika Serikat. Jason Tejakusuma,wartawannya turun langsung ke PulauPadang. Ia langsung wa-wancarai wargaPulau Padang. Ia cari tahu betul konflikyang terjadi. Lantas, mengapa medialokal ‘besar’ tak lakukan, malah hanyamengutip ‘muntah’ narasumber yangbelum tahu benar atau salah danparahnya lagi tak disiplin lakukanverifikasi.

Jika Jurnalisme ‘Muntah’ selaluhiasi pemberitaan di Riau, entah apayang terjadi pada masyarakat. Merekaselalu dibuat bingung. Tak tahu apayang seharusnya mereka ketahui,karena berita cenderung dihiasi ‘mun-tah-muntah’ narasumbernya.#

Redaksi

ilustrasi: istimewa

SEULAS PINANG

Page 4: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 4

SURAT PEMBACA

TERIMA KASIH kepada Bahanayang telah memuatkan tulisan saya.Kepada Pak Dekan FE, jalan di sekitarkampus FE Panam tolong diper-hatikan. Jalan ini sering digunakanmahasiswa. Terutama jalan menujugerbang Jalan Bangau. Itu rusak, kalauhujan becek. Juga jalan di dalamkampus dekat Gedung A menujuparkiran, kalau hujan becek dan berair.Jalan ini setiap hari dilewati ratusanmotor dan juga mobil mahasiswa.Terima kasih.

MitaMahasiswa FE UR

Jawaban:

Jalan Rusak

JALAN di samping FE yang menujugerbang Bangau Sakti bukan ter-masuk area FE tapi UR. Jalan URhanya dua, yaitu gerbang HR Soeb-rantas dan gerbang M. Yamin. Jalansebelah FE ini dibuka hanya per-mintaan mahasiswa supaya aksesmahasiswa lebih cepat. Justru denganadanya jalan ini sering terjadi ke-malingan. Kalau jalannya rusak,penanganannya ada pada PR II UR.

Jalan di samping Pasca Sarjanamenuju parkir depan Gedung A itusedang diusulkan pengerjaannya kerektorat. Terimakasih.

Drs. Kennedy, MM, AkDekan FE UR

KURANGNYA fasilitas di kampusberakibat terhambatnya aktifitasperkuliahan. Seperti kurangnya info-kus di kampus Fakultas Pertanian,Agar bisa dapat infokus, mahasiswaharus antri. Siapa cepat dia dapat.Padahal infokus termasuk fasilitaspenting pendukung perkuliahan.Mohon solusi dari Bapak Dekan.Terima kasih.

Kasrul Akbar DahlanMahasiswa Agroteknologi Faperta

UR

Siapa CepatDia Dapat SEBENARNYA jumlah infokus di

Fakultas Pertanian Universitas Riaucukup, tapi beberapa mengalamikerusakan atau pada saat yang bersa-maan digunakan untuk keperluanSeminar Usul Penelitian dan SeminarHasil Penelitian maka terjadi prosesantri. Sebagai antisipasi, Insya Allahakan dilakukan pembelian infokusbaru sehingga tidak akan antri lagipada Semester Genap 2011/2012mendatang. Terimakasih masu-kannya.

Prof. Dr. Ir. Usman Pato M.ScDekan Faperta UR

Jawaban:

Jawaban:

PAK Dekan FISIP yang terhormat.Saya mahasiswa FISIP angkatan 2010.Ada beberapa hal yang ingin sayatanyakan kepada Bapak terkait fasilitaskampus kita. Tentang ruangan kelas,mengapa pemakaiannya dibatasi?Seringkali saat menunggu jam kuliahberikutnya, saya diminta keluar. Selainitu, pemakaian AC dan proyektor jugadibatasi. Hal lain yang ingin sayatanyakan, mengapa ruang kelas A5lebih kecil? Juga tidak ada ruang untukpenyaluran minat dan bakat. Mohonjawabannya Pak. Terimakasih.

Syhintia FawaatiMahasiswa Hubungan Internasional

FISIP ‘10

Fasilitas di FISIP

FASILITAS di FISIP adalah dari,oleh, dan untuk aktivitas kegiatanbelajar mengajar serta kegiatan lain-nya. Masing-masing ruangan sudahada peruntukannya. Kelas hanyadigunakan khusus untuk belajarmengajar yang utama. Di luar itu,harus memberitahu atau izin daripimpinan fakultas. Hal ini untukmenghindari penggunaan alat ataufasilitas dari pihak-pihak yang tidakbertanggung jawab dan menghindarikehilangan atau kerusakan karenatidak mungkin pihak FISIP mampumengawasi 24 jam. Itu semata-matahanya untuk keamanan dan kenya-manan bersama. Untuk kegiatan diluar belajar mengajar Anda dapatmenggunakan shelter, gerai IT, audi-torium, serta tempat lain sekitarkampus FISIP yang layak dengantidak mengganggu kegiatan lain.

Fasilitas yang ada saat ini di FISIPmemang masih belum memuaskan.Pimpinan fakultas akan terus berupayamemenuhi kebutuhan civitas aka-demika sesuai dengan kemampuananggaran. Terima kasih atas kritik dansaran Anda, kami dengan senang hatimenerima masukan yang konstruktif.Salam.

Hery SuryadiPembantu Dekan II FISIP UR

TERIMAKASIH kepada BahanaMahasiswa yang telah memuat tulisanini. Saya ingin bertanya apa fungsi danpengaruh Menwa di Universitas Riauini? Kalau soal keamanan Kampus,sudah ada security. Kepada Ko-mandan Menwa, tolong ditanggapiya. Terimakasih.

Daulay MS Daulay

FungsiMenwa?

TUGAS Menwa Batalyon 041 IndraBuana Universitas Riau di lingkunganperguruan tinggi: bersama securitymelaksanakan pengamanan.

Namun beberapa tugas tam-bahan Menwa, yaitu membantuterlaksananya acara wisuda di UR(mengawal para senator), meng-amankan pengukuhan guru besar(sterilisasi area serta mengawal parasenator), membantu rektorat dalamupacara setiap bulan tanggal 17(Menwa sebagai pelaksana), pelaksanaupacara hari-hari besar, serta sta-bilisator dan dinamisator kampus(mengamankan benda yang bergerakdan tidak bergerak di kampus).

Komando Resimen Mahasiswa

Jawaban:

Page 5: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 20115

Menilik Konflik Pulau PadangSK Menhut 327TOLAK!

BERLAYAR:Naik kapal kayu biasa digunakan warga Pulau Padang saat lakukan aksi penolakan HTI RAPP di Selat Panjang.

DARI Desa Lukit, Kecamatan Mer-bau, Kabupaten Kepulauan Meranti,Yahya dan Purwati bertekad ke Jakartauntuk ikut aksi jahit mulut di depanGedung DPR/MPR RI. Merekaberangkat dari desa naik sepeda mo-tor menuju ke pelabuhan kecil.Diteruskan naik pompong menujuButton. Naik bus dari Button,mereka tiba di Pekanbaru pagi haritanggal 14 Desember 2011.

Mereka semua kenakan kaosbertulisan sama, “Aksi jahit mulutrakyat Pulau Padang. Tinjau ulang SK327 Menhut tahun 2009. Hentikanoperasional RAPP sekarang juga!!!Indonesia harus menyelamatkanPulau Padang.” Ada warna hitam,merah, dan putih. Siang harinya,mereka semua berangkat ke Jakartamenggunakan dua bus.

Terhitung akhir Desember 2009,warga mulai melakukan aksi protesterhadap izin HTI di Pulau Padangmilik PT RAPP lewat SK Menhut 327Tahun 2009. Berbagai bentuk aksimulai dari sampaikan petisi maupunpernyataan sikap, hearing denganpejabat pemerintahan, pendudukankantor pemerintahan, doa bersama,mogok makan, hingga jahit mulut.

Seperti aksi Stempel Darah di depanGedung Pemkab Meranti. Merekajual kebun, masuk-keluar rumah sakit,hingga ada warga depresi sehinggaharus dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

Ke Kantor Bupati Meranti, Kan-tor DPRD Meranti, DPRD PropinsiRiau, Kantor Kementerian Kehu-tanan, Komisi Pemberantasan Ko-rupsi, Kementerian LingkunganHidup, Mabes Polri, Kedutaan BesarNorwegia, hingga hampir dua bulanmenginap di depan Gedung DPR RIdi Jakarta. Tak hanya sekali-dua kalididatangi, namun puluhan kali.

Tak sedikit pula dukungan ber-datangan, baik dari LSM lingkungan,

Ormas, maupun organisasi maha-siswa. Komnas HAM dan DewanKehutanan Nasional turut beridukungan dalam bentuk rekomen-dasi penghentian operasional RAPPyang ditujukan pada Menteri Ke-hutanan. Namun hingga kini per-juangan warga masih belum usai.

BERIKUT secuil cerita beberapawarga tentang perjuangan dan kehi-

Oleh Lovina

Secuil CeritaPerjuangan Warga

dupan mereka di kampung. Kami takkatakan orang-orang di dalam tulisanini adalah tokoh masyarakat PulauPadang. Juga tiada niat mendiskredit-kan perjuangan warga lain. Merekahanya sampel untuk menggambarkanperjuangan masyarakat Pulau Padangmenuntut pemerintah revisi SK 327tahun 2009 dan RAPP menghentikanoperasionalnya di Pulau Padang.

foto:

Aang

BM

Page 6: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 6

SK Menhut 327TOLAK!

30 Desember 2009. Sekitar 1000 masyarakat dariberbagai desa di Meranti datangi Kantor Bupati.Mereka menolak rencana operasional PT. RAPP diPulau Padang. Bupati Syamsuar mendukungmasyarakat untuk menolak kehadiran PT. RAPP diPulau Padang. Forum Masyarakat Peduli LingkunganMeranti mengirim surat ke Walhi, WWF, Jikalahari,Greenpeace mohon dukungan penolakan IUPHHK-HT PT SRL, PT LUM, dan PT RAPP di Meranti.

10 Februari 2010.Warga Pulau Padangdan beberapa LSMdatangi Kantor Kemen-terian Kehutanan diJakarta menuntut tinjauulang SK 327 tahun2009. Mereka jugadatangi Kantor PT RAPPmenutut hal yang sama.

12 Februari 2010.Perwakilanmasyarakat temuiInstiawati Ayus,anggota DPD RIasal Riau setaanggota DPR-RIKomisi IV memintatinjau ulang SK327.

6 Maret 2010.Warga PulauPadangdatangi KomisiPemberantasanKorupsi (KPK)dan MabesPolri menuntuthal yang sama.

Jalan Panjang Melawan SK

KAMIS, 19 Januari 2012 MUHAM-MAD RIDUAN, warga Bagan Me-libur ‘muncul’ di televisi. Mediaelektronik antv meliput tentangperjuangan masyarakat Pulau Padangdi Jakarta. Riduan diwawancara. Inihal biasa. Bukan sekali itu pulaRiduan ‘masuk’ televisi. Mungkinsudah berulang kali.

Namun bagi orang tua Riduan,momen tersebut begitu berharga.Saking rindunya, ibu Riduan lang-sung mencium televisi begitu anaknya

muncul di sana. “Namanyajuga Ibu. Pasti rindu padaputeranya. Sudah hampirdua bulan di Jakarta,” kataAnisah El Aliyah, isteri Ri-duan.

Riduan dan Anisah resmi me-nikah tiga tahun lalu. Karena Riduansedang berjuang di Jakarta, menuntutpemerintah merevisi SK 327 tahun2009, Anisah pun terpaksa Riduantitipkan di rumah orang tuanya.

Sudah dua tahun ini Riduanberjuang bersama warga Pulau Pa-dang lainnya. Ia ikut organisasi SerikatTani Riau (STR) dan menjabat KetuaSTR Kabupaten Kepulauan Meranti.Dibantu teman-teman lain, Riduanmasuk ke desa-desa di Pulau Padang

untuk melakukan advokasi kepadamasyarakat.

Riduan pernah melakukan aksijahit mulut di depan Gedung DPRDPropinsi Riau pada 1 November2011. Anisah setia mendampingiRiduan saat itu. Tak sedikit pulaRiduan mengkoordinir warga PulauPadang melakukan aksi denganmendatangi berbagai kantor peme-rintahan. Terakhir ia ajak warga aksidi Istana Negara, 26 Januari 2012 lalu.Ia mewakili warga Pulau Padanguntuk bertemu dengan Juru BicaraPresiden, Julian Aldrin Pasha. “Ha-rapanku hanya satu, pemerintahmenghentikan operasional RAPPsecara permanen dari Pulau Pa-dang.”#.

“Hentikan Operasional RAPPSecara Permanen.”

SUDAH hampir tiga minggu SU-LATRA--warga Desa Pelantai--me-nginap di Rumah Sakit Jiwa Grogol,Jakarta Barat. Kawan-kawan seper-juangan di posko terpaksa membawaSulatra ke RSJ karena depresi. “Daripada meresahkan yang lain, lebih baikPak Sulatra kita bawa ke rumah sakituntuk menjalani perawatan,” ujarMuhammad Riduan.

Menurut teman-temannya, Su-latra depresi sejak Menteri Kehutanan,Zulkifli Hasan tak jadi menemuiwarga dalam rangka penyelesaiansengketa HTI RAPP di Pulau Padang.Pertemuan direncanakan 6 Januari2012 lalu. Namun tak jadi karena

Menhut minta perwakilanwarga tiga orang, sedangkanwarga bersikeras yang masukharus 20 orang, sesuai kesepakatantanggal 3 Januari 2012.

Sulatra sudah tinggal di DesaPelantai, Kecamatan Merbau, Ka-bupaten Kepulauan Meranti sejak1992. Kini ia dipercaya sebagai KetuaRT di kampungnya. Selain itu, Sulatrajuga seorang petani karet. Ia punyalahan karet seluas 1 hektar. Saat aksike Jakarta, Sulatra meninggalkan isteridan 4 anaknya di kampung. Anakbungsunya berusia 1 tahun.

Hingga kini ia sudah bolak-balikMeranti-Pekanbaru sebanyak 20 kali

untuk menuntut penghentian ope-rasional RAPP dan revisi SK 327 tahun2009. Ia berjuang bersama warga lainsejak SK 327 terbit pada 12 Juni 2009.Terakhir ia ikut aksi jahit mulut diJakarta bersama 27 warga lainnyasebelum akhirnya depresi dan dirawatdi Rumah Sakit Jiwa Grogol. “Tidakada cara lagi untuk menyadarkanpemerintah selain jahit mulut, agarmereka tahu penderitaan kami,” kataSulatra sesaat sebelum berangkat keJakarta, 14 Desember lalu.#

“Tidak ada cara lagi untukmenyadarkan pemerintah

selain jahit mulut.”

foto:

Aang

BM

foto:

Aang

BM

Page 7: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 20117

Menilik Konflik Pulau Padang

19 Agustus2010. Seba-nyak 700orang masya-rakat kembalidatangi KantorDPRD Merantimenuntut halyang sama.

11 Oktober 2010. Merespon SKgubernur tentang izin pembuatankoridor, masyarakat Pulau Padangdan Rangsang datangi Kantor Bupatimenuntut penghentian operasionalPT. SRL dan pencabutan izin PT.RAPP di Pulau Padang. Merekadialog dengan Wakil Bupati danBupati minta keluarkan suratpenolakan SK Gubernur.

13 Desember 2010.Istighotsah di Masjid RayaTeluk Belitung. Istighotsahdipimpin KH. Mas’ud, K.H.Ahmadi, Ustad Sudarman,Ustad Yakup, kepala desadan anggota DPRDMeranti.

26 Juli 2010. MasyarakatMerbau sebanyak 350-anorang datangi Kantor DPRDMeranti menuntut peng-hentian operasional dancabut izin HTI PT. SRL, PT.LUM dan PT. RAPP. KetuaDPRD Meranti mendukungaksi warga dan berjanji turunke lapangan.

YAHYA dan PURWANTI—wargaDesa Lukit—pasangan suami-isteri.Mereka sejak awal bersikeras menolakRAPP masuk ke kampung mereka.Yahya cerita, mereka sudah tujuh kaliaksi ke Pekanbaru dan Jakarta me-nuntut pemerintah merevisi SK 327.Terakhir mereka berdua lakukan aksijahit mulut pada 20 Desember 2011di depan Gedung DPR/MPR RI,Jakarta, tanpa bantuan medis. Hinggakini, tuntutan tersebut belum di-penuhi pemerintah.

Hingga kini Yahya masih me-lakukan aksi jahit mulut. “Kita sudahjanji sama orang kampung. Kalaubuka, nanti dibilang hanya bisaomong saja, tak ada bukti,” sebutYahya. Meski mulut terjahit, Yahyabisa berbicara. Sedangkan Purwatisudah melepas benang di mulutnyasejak 1 Januari 2012 bersama 26 wargalainnya. Purwati bilang ia terpaksamelepas jahitan di mulut karena sakitparah. “Selama jahit mulut, tiga kalimasuk rumah sakit,” katanya.

Setelah buka jahitan, Purwati punbelum bisa makan nasi. Ia hanya bisamakan bubur, sedikit demi sedikitnamun sering. “Makan terlalu banyak

perut tak mau terima, takmakan juga tak bisa.” Hampirsebulan setelah berkutat denganbubur, Purwati baru bisa mulaimakan nasi.

Hal ini berbeda denganYahya. Suami Purwati ini bersikerasbelum mau buka jahitan mulutnyameski sudah diminta oleh teman-temannya. “Waktu itu saya tidak yakinkalau pemerintah betul-betul maumemenuhi permintaan kami. Ber-dasarkan pengalaman yang sudah-sudah juga. Ternyata dugaan sayabenar.” Karena itu, ia masih jahitmulut hingga kini. “Bukaan ada lah 5sentimeter. Kondisi lemas, hanya bisaduduk dan baring saja di posko.”

Selama jahit mulut, Yahya hanyasekali masuk rumah sakit, saat aksi diIstana Negara. “Kalau batuk dan sakitkepala, badan panas, demam, itubiasa. Karena cuaca tak menentu.”Tapi dengan minum obat dan is-tirahat, biasanya sembuh lagi.

Yahya dan Purwati ke Jakartadengan menjual kebun sagu merekasebagai modal. Mereka punya lahansawit, karet, dan sagu di kampung.“Semuanya masuk konsesi RAPP,”

ujar Yahya. Selain berkebun, Yahyajuga bekerja sebagai pegawai kantordi Desa Lukit.

Purwati sering termenung sendiribila memikirkan kondisi merekasekarang. “Mau pertahankan haksendiri, hak anak kita, kok sampaibegini. Harus ke Jakarta,” keluhnya.Ia juga cerita tentang anaknya yangsedang panas demam karena me-rindukan orang tuanya. Purwati danYahya punya empat anak. Sejakmereka ke Jakarta, anak tertua yangmengasuh adik-adiknya.

Anaknya yang bungsu berusia 12tahun, sering sakit sejak kepergianorang tuanya ke Jakarta. “Sedih sekalisaya kalau memikirkannya,” kataPurwati. Namun ia bersikeras tak maupulang sampai tuntutan terpenuhi.“Kalau tak ada hasil, bisa marah or-ang di kampung,” tambahnya. Begitupula dengan suaminya, Yahya.#

“Mau pertahankan hak sendiri, hak anakkita, kok sampai begini. Harus ke Jakarta.”

Aksi penunjukan Kartu TandaPenduduk (KTP). Ini dila-

kukan karena sering wargaPulau Padang yang menolakHTI RAPP dituduh bukan

warga asli.

foto:

Aang

BM

Istim

ewa

Page 8: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 8

SK Menhut 327TOLAK!

Jalan Panjang Melawan SK15 Desember 2010. Seminarterbuka bertema Dampak HTIterhadap Lingkungan danKehidupan Masyarakat.Beberapa input dari seminartersebut: areal konsesi RAPPberada pada areal tumpangtindih. Dibukanya kanal akansebabkan intrusi air masin kedarat. Kekeringan lahan.

3 Januari 2011.Masyarakat menuntut camatmencabut surat yang dikirimke kepala Desa TanjungPadang dan menggagalkanrencana sosialisasi RAPPdi Tanjung Padang.Sosialisasi berujung padapemasukan alat berat KePulau Padang.

4 Januari 2011.Masyarakatmemblokir acarasosialisasi RAPP diDusun Suka JadiDesa TanjungPadang danmenggagalkansosialisasi tersebut.

20 Januari 2011.Masyarakat PulauPadang berangkatpada malam haridengan kapalpompong memblokirmasuknya alat berat diDusun Sungai HiuDesa Tanjung Padang.

TAK JAUH beda denganMuhammad Riduan, SU-TARNO, warga Desa Pe-lantai, juga aktif meng-advokasi masyarakat PulauPadang untuk turut sertamenuntut Menteri Ke-hutanan revisi SK 327tahun 2009. Sutarno per-

nah memimpin warga aksi di KantorBupati Meranti. Ia ajak ibu-ibu dananak-anak menduduki kantor Bupatisaat bapak-bapak melakukan aksi yangsama di Jakarta.

Puluhan kali Sutarno bolak-balikMeranti-Pekanbaru-Jakarta demi aksiini. “Ya sudah kembang-kempis lahsekarang. Cukup terkuras,” kata Su-tarno. Sehari-hari ia hanya bekerjamenoreh karet.

Sutarno jelas tak bisa bekerja selamaaksi. Sementara isteri dan dua anaknyamesti tetap makan dan memenuhikebutuhan lainnya. Untung ia jugamenjabat ketua BPD Desa Pelantai.Setidaknya itu bisa bantu keuangankeluarga. Namun yang jelas isteri harusmenggantikannya mencari nafkah un-tuk menghidupi kedua anak mereka.

Sutarno juga turut serta ikut aksi di DepanGedung DPR/MPR RI di Jakarta. BerbekalRp 700 ribu, ia berangkat ke Jakarta pada 13Desember 2011. Hari pertama aksi di Jakarta,Sutarno kena demam. Ditambah lagi datangtelepon bertubi-tubi dari orang tua dan or-ang rumah, meminta Sutarno untuk pulangkarena kedua anaknya sakit. “Saya tetap harusberjuang di sini,” ujarnya sembari memberipengertian ke orang rumah.

Sutarno cerita, ketika hujan lebat datang,mereka tak bisa tidur karena posko banjir.“Jadi harus berdiri sampai pagi,” ujarnya.Namun ia masih merasa beruntung karenabanyak masyarakat Jakarta membantu ke-butuhan mereka. “Mereka mengerti per-juangan orang jauh seperti kami. Bayangkanmereka saja peduli melihat kami, tapipemerintah?” tanyanya.#

“Mereka mengerti perjuangan orang jauh seperti kami.Bayangkan mereka saja peduli melihat kami, tapi pe-

merintah?”

KETIKA dihubungi via teleponKamis, 26 Januari lalu, Isa sedangbelanja ke Pasar Palmerah, JakartaSelatan. Ia dapat tugas belanja pagiitu. Sambil belanja keperluan makandi posko depan Gedung DPR/MPRRI Jakarta, Isa bercerita tentang hidupdan perjuangannya menuntut peng-hentian operasional RAPP dari kam-pungnya, Desa Meranti Bunting,Kecamatan Merbau, KabupatenKepulauan Meranti.

Meski tak ikut serta dalam aksijahit mulut, Isa tetap komitmenbertahan di Jakarta sampai tuntutanmereka terpenuhi: revisi SK 327 tahun2009 dan mengeluarkan blok PulauPadang. “Saya kebagian jadwal harikeempat, sedangkan jahit mulut cumatiga hari,” sebutnya.

Isa memikirkan nasib anak-cucunya kelak ketika lahan mereka dikampung dijadikan konsesi HTI olehPT RAPP. Isa punya 5 anak dan

sedang menanti kelahiran anakkeenam. Isterinya sedang mengan-dung 3 bulan. Anak tertua kelas 1 SMP,anak kedua dan ketiga masih SD, anakkeempat usia 4 tahun, dan kelima usia7 bulan.

Sehari-hari Isa bekerja sebagaipenoreh karet. Karena kini sedang diJakarta, tugas menoreh terpaksadigantikan isterinya. Dalam kondisihamil isteri harus kerja keras mencarinafkah untuk memenuhi kebutuhan5 anaknya. “Di kampung mah sudahbiasa noreh karet dalam kondisihamil. Kalau isteri saya tidak ada, anaksaya yang tertua yang jagain adik-adiknya,” cerita Isa mencoba tabah.Ada tiga kali suaranya terhenti sejenaksaat mengucapkan kalimat tersebut.

Isa hanya bawa uang Rp 300 ribuuntuk modal ke Jakarta. Itu pun hasilsumbangan dari teman-teman di

kampungnya. Selama ikut berjuang diJakarta, seringkali ia mengalamidemam dan pusing karena cuaca takmenentu. “Bila perlu saya akanberjuang sampai mati. Bila perlu isteridan anak ikut mati memperjuangkantanah kami,” tekadnya.

Isa berazam, daripada dibunuhperlahan oleh RAPP lebih baik ia matiberjuang di Jakarta. “Kalau RAPPmasuk ke kampung, tidak akan adalagi penghasilan kami,” ujarnya. Isapunya lahan karet setengah hektar danmenurutnya, lahan tersebut masukareal konsesi HTI RAPP.

“Tapi kami yakin menang dalamperjuangan ini,” ujarnya mengakhiripercakapan. Ia mesti melanjutkanbelanja bahan makanan di pasar untukmakan teman-temannya yang me-nginap di posko selama dua bulanini.#

ISA, warga Desa Meranti Bunting “Tapi kami yakin menang dalam per-juangan ini.”

foto:

Aang

BM

Page 9: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 20119

Menilik Konflik Pulau Padang

1 Februari 2011. MasyarakatPulau Padang datangi KantorBupati Meranti. Mereka menuntutpencabutan izin RAPP denganmenyerahkan petisi. Merekaditerima Asisten I SetdakabMeranti, Ikhwani. Merekabertahan sampai tanggal 2Februari menanti kedatanganBupati Meranti.

22 Februari2011. PPRMdan Ampelmendirikanposko di depanDPRD Riaumenuntutpemerintahmencabut SK327 tahun 2009.

28 Maret 2011. Sekitar seribulebih warga Pulau padang datangiKantor Bupati Meranti melakukanaksi stempel darah sebagai wujudperlawanan terhadap masuknyaalat berat RAPP ke Pulau Padang.Mereka diterima Wakil Bupati dandisampaikan Bupati tak ber-wenang menarik mundureskavator tersebut.

29 Maret 2011. Aslin Putra(22 tahun), Zulkifli (23 tahun),Solihudin (20 tahun), M.Abdu (24 tahun), Mahfuzah(19 tahun), Retno Pur-namasari (21 tahun)melakukan mogok makan diposko PPRM dan Ampel.Tuntutannya cabut SK 327dan sahkan Pansus HTI.

MISRI relawan jahit mulut pertamadi posko depan gedung DPR/MPRRI, Senayan, Jakarta. Selama 13 hariberaktifitas dengan mulut terjahit,Misri akhirnya membuka benangjahitan di mulutnya tepat tahun baru2012. “Sudah lemas sekali. Bibirsudah penuh nanah,” sebutnya.

Misri katakan jahit mulut sebagaiupaya terakhirnya menuntut peng-hentian operasional HTI RAPP dikampungnya. “Kita sudah muak.Kata orang Melayu sudah malasngomong. Jahit mulut kami ibaratnyasama dengan aksi bungkamnya peme-rintah untuk menyelesaikan masalahini.”

Selain ketua RW, sehari-hari Misribekerja menoreh karet. “Kerja dikebun orang lain juga, untuk tambah-tambah penghasilan,” ujarnya.

“Sebagai Ketua RW hanya digajiRp 200 ribu sebulan.” Dengan uangtak sampai Rp 2 juta, ia mesti meng-hidupi isteri dan keempat anaknya:kelas 3 SMA, 1 SMA, TK dan 2 tahun.

Selama Misri di Jakarta, keluargasering menelepon sekedar bertanyakapan ia pulang. Maklum, Misri sudahhampir dua bulan di Jakarta. Ada

MISRI, warga Desa Bagan Melibur

perasaan rindu dari isteri dan keempatanaknya. Misri pun rindu pula inginpulang, berjumpa keluarga. Apalagianaknya yang masih TK sedang sakit.“Sudah seminggu demam. Kata isterisaya kalau malam ngigau panggilnama saya,” kata Misri.

Namun Misri sudah bertekad takakan pulang sebelum tuntutan ter-penuhi. Jadi sampai kini ia hanya bisaminta isterinya untuk terus bersabardan berdoa. “Usahakan dulu apa yangbisa. Kalau tidak ada uang beli obat,kasih minum air kelapa saja. Allahpasti membantu,” kata Misri untukmenguatkan isterinya.

Misri cerita ia juga mesti bayar Rp180 ribu untuk uang baju sekolahanaknya yang masih nunggak. Na-mun yang paling jadi beban pikiranMisri adalah anaknya yang TK.“Selama saya di Jakarta, baru tiga haridia masuk sekolah. Dia nggak mau

sekolah, katanya tunggu saya pulangbaru mau sekolah.”

Sampai kini Misri sering sakit-sakitan selama nginap di posko.Batuk, demam, sesak napas jadipenyakit rutin yang menghampiri.Uang Rp 300 ribu sebagai modalselama di Jakarta sudah makin me-nipis. “Habis untuk beli energen, airminum, dan obat kalau sakit.” Sisauangnya tinggal Rp 10.500.

“Jadi kalau isteri tanya, masih adauang tidak di sana? Saya jawab ada.Rp 10.500 kan uang juga. WalaupunRp 10 ribu-nya tak bisa dipakai karenasobek. Yang ada tinggal Rp 500.”

Untuk menambah penghasilan, iakumpulkan gelas air mineral kemasanyang sudah tak terpakai dan dijual.“Uangnya bisa buat beli rokok.Dapatlah 5 batang. Dibagikan kekawan-kawan satu seorang.”#

“Selama saya di Jakarta, baru tiga hari diamasuk sekolah. Dia nggak mau sekolah,

katanya tunggu saya pulang.”

Kaum ibu sedang di kapalkayu (pompong) padasubuh hari sebelummelakukan Tolak HTI diPulau Padang ke kantorBupati di Selat Panjang.fot

o: Aa

ng B

M

Page 10: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 10

SK Menhut 327TOLAK!

Jalan Panjang Melawan SK30 Maret2011. Ihsan(29 tahun) ikutserta mogokmakan diposko PPRMdan Ampeldengantuntutan sama.

14 April 2011. 46perwakilanmasyarakat PulauPadang be-rangkat keJakarta. Rencanamelakukan aksijahit mulut namunurung.

20 April2011. WargadatangiKementrianKehutanantapi takdirespon.

21 April 2011. Warga kembali datangi Kementerian Kehutanan.Mereka bertemu Hadi Daryanto (Setjen Kemenhut RI), Imamsantoso (Ditjen Kemenhut), Bedjo Santoso (Dir. Bina Pengem-bangan Hutan Tanaman), Kabiro Hukum Kemenhut, Staf AhliKemenhut, Ali Tahir dan beberapa pejabat Kemenhut lainnya.Masyarakat mendesak agar Kemenhut meminta RAPP menarikmundur alat berat dari Pulau Padang. Pihak Kemenhut bilangakan mendengar penjelasan pemerintah daerah dan berjanjimemanggil Bupati Meranti ke Jakarta untuk membahas persoalantersebut.

SEKETIKA saja Sarwan, 47 tahun,warga Desa Mengkirau, menangis.Lututnya bergetar saat melihat ham-paran luas tak berhutan di Senalit,Desa Lukit, Pulau Padang. Senalit salahsatu titik masuk PT Riau Pulp AndPaper (RAPP) di Pulau Padang,Kecamatan Merbau, Kabupaten

lainnya.Pulau Padang terdiri satu kelu-

rahan dan 13 desa; Kelurahan TelukBelitung. Desa Bagan Melibur, Ban-dul, Kudap, Dedap, Lukit, Mekar Sari,Mengkirau, Mengkopot, TanjungKulim Meranti Bunting, Pelantai,Selat Akar dan Tanjung Padang.

Januari 2011, dari data UPTD dancatatan sipil Merbau, jumlah pen-duduk Pulau Padang 35.224 jiwa,meliputi beberapa suku; Akit, Melayu,Jawa dan Cina. Mata pencaharianpenduduk tak lepas dari hutan, karet,sagu dan ada juga buruh lepas.Bahkan, tulis Teguh, ada sagu dankaret sudah 80-100 tahun masihproduksi.

“Jadi tak benar kalau Pulau Pa-dang tak berpenghuni. Tak benar jugakalau kebanyakan di Pulau Padang itupendatang. Jadi kami ini siapa? Kamisudah turun temurun di sini,” kataSarwan.

Sarwan tak pernah bayangkankondisi Senalit sebelumnya. Biasanya,Sarwan hanya dapat cerita kondisilahan Hutan Tanaman Industri (HTI)di Pulau Rangsang. Rangsang jugadimasuki perusahaan HTI; PT Suma-tera Riang Lestari—perusahaan mitraRAPP. “Tentu saya terkejut, saya sedih,saya berpikir tak separah ini, tapikenyataanya berbeda,” kata Sarwan.

Di Senalit, kata Sarwan, hutansudah ‘bersih’, kayu ditumpuk, adajuga sudah ditanami akasia setinggisatu meter. Sarwan mengira luashamparan itu sekitar 10 ribu hektar.“Saya tanya security di sana juga bilangsegitu,” kata Sarwan.

Sarwan miliki enam orang anak.Kerjanya berkebun dan cari kayu kehutan. “Dua keturunan dari sayamungkin masih bisa memanfaatkanhutan, setelah itu mungkin tidak.”

Sarwan ke Senalit ikut rombonganTim Mediasi bentukan Menteri Ke-hutanan (Menhut). Selain Tim Me-diasi ada sekitar 30 warga PulauPadang yang ikut. Sarwan salahsatunya. Darwis, warga yang juga ikutTim Mediasi, ceritakan saat rom-bongan dilarang masuk areal. Darwisjuga lakukan dokumentasi selama diareal konsesi RAPP di Senalit. “Awal-nya Tim Mediasi dan kita (warga) takboleh masuk sama security, tapisetelah Tim Mediasi tunjukkan surat

Rame Rame ‘Melawan’ 327Oleh Aang Ananda Suherman

Melihat persoalan SK Menhut 327 tahun 2009 milik PT RiauPulp and Paper di Pulau Padang.

Kepulauan Meranti. Selain Senalit,titik masuk RAPP ada di Sungai Hiu,Desa Tanjung Padang. Senalit per-batasan Desa Lukit dan TanjungPadang.

Pulau Padang berada di sebelahTimur Pulau Sumatera, dipisahkanSelat Panjang. Sebelah Barat berba-tasan dengan Pulau Sumatera, TimurPulau Merbau, Tenggara Pulau Ran-tau dan sebelah Utara dengan PulauBengkalis.

Pulau Padang termasuk 13 pulaukecil dalam Kabupaten KepulauanMeranti. Meranti kabupaten termudadi Propinsi Riau. Meranti berdiri

tahun 2009; mekar dari Bengkalis.Luas Pulau Padang 1.115 kilometerpersegi.

Dalam artikel yang disarikan dariberagam sumber dan diskusi denganLSM Riau dan masyarakat PulauPadang, Teguh Yuwono, S.Hut.M.Sc., Dosen Kehutanan UGM tulis,sejak kolonial, Pulau Padang sudahdihuni. Buktinya, dalam peta 1933,dibuat pemerintah kolonial Belanda,terlihat perkampungan seperti Tan-djoeng Padang, Tg. Roembia, S.Laboe, S. Sialang Bandoeng, MerantiBoenting, Tandjoeng Kulim, Lukit,Gelam, Pelantai, S. Anak Kamal dan

SENALIT:Kondisi areal PT RAAP di Senalit, Desa Lukit Pulau padang. DI sana kayu siap tebang sudah ditumpuk, ada akasia sudah ada yangmulai tanam

foto

: istim

ewa

Page 11: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201111

Menilik Konflik Pulau Padang

25 April 2011. Petani PulauPadang lakukan aksi mogokmakan massal di pintu masukKemenhut. Lantas Kemenhutkeluarkan surat pemanggilanBupati Meranti agar datang keJakarta tanggal 28 April 2011.Malam hari mereka diusir SatpolPP dengan alasan jam unjukrasa sudah berakhir.

26 April 2011. Komnas HAM menerimapengaduan masyarakat Pulau Padangsoal keberatan terbitnya SK 327.Masyarakat juga minta agar KomnasHAM menyediakan tempat bagi merekauntuk melanjutkan aksi mogok makan.Komnas HAM memberi tempat danmengeluarkan rekomendasi peng-hentian operasional HTI di PulauPadang.

27 April 2011. Masyarakat datangi KPKdan mengadukan ada dugaan korupsidalam pemberian izin pengelolaantanah kepada PT RAPP. Mereka jugadatangi Kementrian Lingkungan Hidup(KLH) serta Kedutaan Besar Norwegiadi Jakarta.

dari Menhut, baru kami diper-silahkan,” kata Darwis. Kini, kataDarwis, “Saya akan tontonkan padawarga dokumentasi video kondisiSenalit hari ini.” Biasanya, kataDarwis, untuk mengetahui bagai-mana perusahaan HTI bekerja, Dar-wis tontonkan video kondisi HTI diPulau Rangsang.

Bahana, pada Maret 2011 jugapernah coba masuk ke areal RAPP diSungai Hiu bersama tiga wargaTanjung Padang. Tapi dihadang danakhirnya gagal masuk. Di TanjungPadang, Bahana dapat cerita soal abrasiPulau Padang. Dedi, warga TanjungPadang ajak ke salah satu tempat dibibir pulau. Ia menunjukkan tebingruntuh. “Beginilah abrasi di sini,” kataDedi. Berdasarkan peta bikinankolonial 1933 dan dibandingkandengan peta Pulau Padang hari ini,hitungan Alfian, warga TanjungPadang, sudah sekitar 1,3 kilometerPulau Padang habis ‘dimakan’ abrasi.

Dedi juga lihatkan sebuah lahanterbakar di Tan-jung Padang. Di sana,ada kebun ka-ret warga jugaterbakar. “Inikebun karetbaru tertana-m,” kata Dedi.“ B e g i n i l a hkondisi t-anahgambut kami,kalau hujansehari banjir,kalau panaspanjang terba-kar.”

Desa Men-gkirau juga ter-jadi per-soalan.Dari Gusti danHa-san—dua-dua-nya wargaMengkirau—Bahana dapatd o k u m e n

berita acara hasil pe-ngambilan datadan observasi lapa-ngan di DesaMengkirau. Isinya, Kamis 19 Januari2012, Timbul Batubara, SekretarisTim Mediasi dan Ahmad Zazali,anggota Tim Mediasi didampingiwarga Mengkirau; Abdul Wahid,Hudi, Muhlasin, Hasan Basri, Thoyibdan Maskur lakukan observasi padalahan atau kebun milik warga.

Misal pada koordinat 01008’134"LU dan 102024’39,1" BT dengan ra-dius kurang lebih satu kilometer adakebun masyarakat. Beberapa koor-dinat lainnya yang diambil, ada rumahpenduduk, kebun karet. Dalam beritaacara itu, Tim Mediasi akan lakukanoverlay dengan peta kawasan hutan,peta administrasi pemerintah dan petaareal kerja RAPP.

Di Bagan Melibur. Saya diajakSemaun, Kepala Desa Bagan Melibur,ke areal sumur minyak PT KondurPetroleum S.A. Wikipedia.org me-nulis, Kondur produksi minyakbumi 8.500 barel per hari. Selainminyak bumi, juga gas bumi sebesar

12 MMSCFD (juta kubik kaki perhari).

Di sana jelas terjadi subsidensi—penurunan tanah. Di sebuah sumurKondur yang ada sejak 1986, penu-runan tanah sudah 1,3 meter. “Dulutanahnya di sini, sekarang lihat sudahjauh turun ke bawah, ya… ginilahkondisi tanah gambut di sini,” kataSemaun. “Ini baru Kondur dengankanal relatif kecil, apalagi HTI RAPPdengan kanal-kanal besar.”

Di desa Mekar Sari juga jelasterlihat penurunan tanah. Banyakpohon karet akarnya terlihat. Begitujuga pohon kelapa. Menurut Raflis,TII Riau, “Tak mungkin akarnyatumbuh ke atas, tentu tanah yangturun ke bawah. Ini salah satu alasanwarga menolak HTI RAPP.” TII Riaufokus lakukan riset korupsi sektorkehutanan. Raflis juga aktif di LSMKabut Riau. Kabut Riau berdiri 1998.Diinisiasi beberapa Pecinta Alam saatitu masih studi di Universitas Riau.Fokus perhatian Kabut pada isu-isusosial, lingkungan dan hutan.

sumber: Raflis TII Riau

Dok B

M

Page 12: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 12

SK Menhut 327TOLAK!

Jalan Panjang Melawan SK28 April 2011. Masyarakat kembali melakukanaksi mogok makan di Kantor Kemenhut. BupatiMeranti yang dijanjikan hadir tak kunjung tiba.Namun sekitar pukul 14.00 mereka diizinkanmasuk menemui Bupati dan Menhut. Dalampertemuan tersebut Menhut menyangsikanwarga yang menuntut pencabutan SK 327adalah asli warga Pulau Padang. Menhutnyatakan Pulau Padang tak berpenghuni.

11 Mei 2011.Tujuh wakilpetani PulauPadang datangiMabes Polriuntuk me-ngadukanpernyataanMenhut tersebut.

30 Mei 2011. WargaPulau Padang melakukanaksi penghentianoperasional RAPP dilokasi operasional DesaTanjung Padang karenasurat rekomendasiKomnas HAM tidakdiindahkan.

30 Mei 2011. Malam harinya,setelah massa aksi pulang kedesa masing-masing, terjadipembakaran 2 alat berat dan2 camp RAPP. Akibatperistiwa tersebut wargadesa diburu aparat. Zainalsempat ditangkap, namundibebaskan.

Raflis pernah menulis di blog-nya—raflis.wordpress.com—bertajukHipotesa Awal Tenggelamnya SebuahPulau. Raflis katakan, antara pemana-san global dan laju penurunan tanahdaratan sekitar 7 sampai 8 sentimeterper tahun. Jika, tulis Raflis, elevasi(ketinggian suatu tempat terhadapdaerah sekitarnya) antara darat danlaut sekitar 5 meter, daratan akan samatinggi dengan permukaan laut ren-tang waktu 60 sampai 70 tahun.

Jika kondisi ini terus terjadi,“Seluruh pinggir pantai harus di damseperti beberapa daerah di Jakarta, jikaPulau Padang masih ingin dihunimanusia,” kata Raflis. Pada 2010,Raflis pernah diundang Serikat TaniRiau (STR) Meranti jadi pimbicara saatada seminar soal lingkungan di PulauPadang. “Saat itulah saya lihat fe-nomena tenggelamnya Pulau.”

PT. RAPP, pabrik pulp milik Asia Pa-cific Resources International HoldingsLtd. (APRIL), di bawah konglomerasiRaja Garuda Mas (RGM); perusahaan

bergerak di berbagai bidang, terutamakertas dan sawit. Pendiri dan CEORGM Sukanto Tanoto. Tanoto lahirdi Belawan, Medan, 25 Desember1949. September 2006, ia dinobatkanorang terkaya di Indonesia versimajalah Forbes. Tapi pada 2011, tuliswikipidia.org, Forbes kembali rilis daftarorang terkaya di Indonesia. Tanotoada di posisi enam. Total kekayaannyaUS$ 2,8 miliyar.

Pada 1992 RAPP berdiri di Pang-kalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan,Riau. RAPP miliki pabrik pulp dankertas dengan kapasitas produksi 750ribu ton per tahun pulp. RAPP mulaioperasi 1995. Kebutuhan bahan bakukayu pulp kurang lebih 3,5 juta meterkubik per tahun.

Laporan Indonesian WorkingGroup On Forest Finance (IWGFF)Desember 2010, sejak awal berdirihingga kini, kapasitas industri RAPPtunjukkan peningkatan; capai 2 jutaton pulp per tahun. Kertas 350 ributon pertahun. Berdasarkan dataKementerian Perindustrian RAPPmiliki kapasitas produksi 2,21 juta tonper tahun atau 35 persen dari totalkapasitas nasional.

Baru-baru ini, RAPP kembaliajukan peningkatan kapasitas pro-duksi menjadi 2,7 juta ton per tahundan kertas jadi 1,3 juta ton per tahun.Analisis Muslim Rasyid, KoordinatorJikalahari, kebutuhan bahan bakuRAPP tahun 2012 sekitar 11 juta dantahun 2013 sekitar 10 juta. Jika, lanjutMuslim, sumber pasokan bahan bakutetap dari kayu alam sebesar 9,5 juta,maka konversi hutan alam akandiperkirakan seluas 120 ribu hektardihitung dengan potensi kayu 80meter kubik per hektar.

“Ini tak masuk akal, melihatrealisasi tanaman masih jauh dari kataberhasil. Bukankah seharusnya di-lakukan penurunan (down sizing)kapasitas?” kata Muslim. Pemerintah,kata Muslim, harus berani lakukantinjau ulang kapasitas produksi pulp

dan kertas RAPP agar sesuai ke-mampuan pasokan bahan baku dariHTI. Agar tak lagi andalkan pasokankayu dari hutan alam.

MASUKNYA RAPP ke Pulau Pa-dang bermula 2004. Dirut UtamaRAPP ajukan permohonan per-setujuan penambahan areal IUPHHKpada Hutan Tanaman. Lantas keluarizin prinsip dari Menhut bernomorS.143/MENHUT-VI/2004. Menhutsetuju, karena adanya pernyataan takkeberatan Gubri tentang areal PTNusa Prima Manunggal (NPM) danPT Selaras Abadi Utama (SAU) jadiIUPHHK-HT atas nama PT RAPP.

Lalu Menhut suruh RAPP leng-kapi syarat administrasi. Yakni,perubahan rekomendasi Gubri—semula ditujukan pada NPM danSAU menjadi rekomendasi atas namaRAPP dan menerima pertimbanganteknis Bupati. Menyusun dan me-nyampaikan suplemen studi ke-layakan Hutan Tanaman sesuai arealperluasan. Ketiga, menyusun danmenyampaikan Analisis MengenaiDampak Lingkungan Hidup (Am-dal). Terakhir, konsultasi denganBadan Planologi Kehutanan untukpeta areal kerja penambahan per-luasan.

Keluarnya izin prinsip, RAPPlangsung minta surat rekomendasiGubri soal penambahan perluasan.Juli 2004, Gubri sepakat ubah re-komendasi. Tapi bersyarat; harus

Apakah persetujuan itusudah dilengkapi per-mintaan kami tahun2004. Kalau tidak,

dokumennya cacat.Kalau cacat, artinya

penerbitan izinya patutdipertanyakan.

Prof. Adnan KasryGuru Besar Universitas Riau

Tony WenasPresiden Komisaris

PT RAPP

Istim

ewa

Page 13: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201113

Menilik Konflik Pulau Padang

1 Juni 2011. Terjadikriminalisasi terhadap wargaPulau Padang pascaeskavator dan camp RAPPdibakar. Heri (25 tahun)ditangkap polisi, Nazlan (20tahun) dan Mazlin (18tahun) belum diketahuikeberadaannya.

9 Juni 2011. Pagi dini hari, sekitarjam 04.00, pasukan keamananmenggunakan 1 kapal Dinas dariPolres Bengkalis mendatangibeberapa warga desa Lukit danmenculik 3 orang. Solehan (34 tahun)Dalail (54 tahun) dan Yahya (45tahun). Namun dibebaskan setelahada perlawanan dari warga.

29 Juni 2011. Petani Pulau Padang gelarrapat akbar di lapangan sepak bola DesaMengkirau. Rapat dilakukan dalam rangkamensosialisasikan hasil klarifikasi PoldaRiau terkait penculikan dan penangkapanpaksa 3 orang petani Pulau Padang.

adendum HPH yang masih tumpangtindih. Ubah status lahan dari nonkawasan hutan jadi kawasan HutanProduksi Tetap. Menyelesaikan hakmasyarakat dan perusahaan lain.Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan(Kadishut) Riau, Syuhada Tasman,sampaikan pernyataan serupa.

Pada 11 November 2004, Gubriterbitkan keputusan kegiatan IU-PHHK-HT areal tambahan RAPP diBengkalis, Siak dan Pelalawan. Tapi,dalam surat itu IUPHHK-HT perluditinjau dari aspek lingkungan hidup.Oktober 2005 Bupati Bengkalis,Syamsurizal pun keluarkan pertim-bangan teknis dan lengkapi semuasyarat sesuai aturan.

Usai dapat rekomendasi Gubridan Pertimbangan Teknis Bupati,soal Amdal pun mulai dibahas diKomisi Amdal Propinsi. Soalnya,penambahan areal RAPP lintas kabu-paten. “Penilainya ya… komisiAmdal Propinsi,” kata Zulfahmi,Koordinator Jikalahari 2004. Iaanggota Komisi Amdal Propinsi2004.

Masih 2004, ditaja pertemuanpembahasan Amdal bikinan konsul-tan penyusun Amdal RAPP; PT.Widya Cipta Buana beralamat diKomplek Rukan Metro, Jalan VenusBarat Kav.15 Margahayu RayaBan-dung. Pembahasan dilakukan diBappedalda—kini Badan LingkunganHidup (BLH). Ada juga perwakilanCamat Bengkalis. Karena Merantimasih wilayah Bengkalis. Zulfahmikritik beberapa hal. Mulai soal pu-blikasi Amdal. “Mereka publikasi saatitu di media yang oplah kecil, kitaminta dipublikasikan di Koran ber-oplah besar.”

Kedua, Zulfahmi menilai kon-sultan Amdal harus turun ke la-pangan. Katanya, saat pertemuaan itu,pengakuan Camat—saat itu PulauPadang masih masuk Bengkalis—takpernah dijumpai konsultan AmdalRAPP saat proses pembuatan Amdal.

“Saya tak pernah dijumpai konsultanAmdal, apalagi masyarakat tentu tidaktahu,” kata Zulfahmi tirukan per-kataan Camat.

Adnan Kasry, Guru Besar Univer-sitas Riau (UR) asal Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan (Faperika), sam-paikan kritikan soal Gambut. Adnanjuga Komisi Amdal Propinsi pada2004. Pasalnya, konsultan AmdalRAPP sampaikan areal konsesi RAPPdi Pulau Padang kedalaman gambut

fahmi. “Apakah persetujuan itu sudahdilengkapi permintaan kami tahun2004. Kalau tidak, dokumen-nya cacat.Kalau cacat, artinya pener-bitan izinyapatut dipertanyakan,” kata Adnan.

Ternyata, 1 Mei 2006 AmdalRAPP kembali dibahas di KomisiAmdal Propinsi. Zulfahmi danAdnan Kasry tak masuk tim lagi. Ataspembahasan tersebut, Gubri kembaliterbitkan SK--merevisi SK KelayakanLingkungan 2004--Kelayakan Ling-

Rincian Arel Konsesi PT RAPP di Riau

kecil dari 3 meter. Tapi, Adnan dapatinfo beda. “Saya dengar dari berbagaipihak termasuk LSM, gambut di sanalebih dari 3 meter bahkan sampai 10meter pada kawasan yang luas,” kataAdnan.

Lantas, Adnan dan Zulfahmiusulkan penelitian menyeluruh ke-dalaman gambut oleh lembaga inde-penden. “Saya usul saat itu lembagapeneliti gambut di Bogor; WetlandsIndonesia.” Usul diterima. Pertemuanusai.

Lima tahun kemudian, pada 12Juni 2009, SK 327/Menhut –II/2009terbit. Ini perubahan ketiga dariKepmenhut nomor 130/Kpts-II/1993 yang telah diubah denganKepmenhut nomor 137/Kpts-II/1997 dan Kepmenhut nomor SK-.356/Menhut-II/2004. Total arealkonsesi RAPP, atas terbitnya SKMenhut 327,350.165 hektar di empatKabupaten Riau; Kampar, Siak,Pelalawan, Kuantan Singingi danKepulauan Meranti. Khusus blokPulau Padang seluas 41.205 hektar

Zulfahmi dan Adnan kaget.“Begitu lama setelah pertemuan 2004,kita tak tahu kabarnya,” kata Zul-

kungan pada Juli 2006. Isinya kelaya-kan lingkungan IU-PHHK-HT milikRAPP. Hasil rapat Komisi Amdal 2006salah satu pertimbangan dalam SKini. Dan, tulis Gubri dalam SK itu,dengan keluarnya keputusan ini,maka keputusan kelayakan lingkunganIUPHHK-HT pada 11 November2004 tak berlaku. Lantas, Menhutterbitkan SK 327 tahun 2009.

JAMIE MENON, Manejer Komu-nikasi APRIL langsung respon tu-lisan Dede Kunaifi pada 2 Desember2011. Dede Kunaifi, saat itu AsistenRiset TII Riau—kini Dede bergabungdi Tree House—bertajuk A Silent Pro-test in Pulau Padang. Fokus tulisan,adanya kesalahan aturan dalam ter-bitnya SK Menhut 327 yang mele-galkan HTI RAPP di Pulau Padang.Tulisan Dede terbit di transparency.orgpada 28 November 2011.

“Saya prihatin dengan kondisimasyarakat yang takut kehilanganmata pencaharian setelah HTI RAPPmasuk,” kata Dede.

Menon katakan RAPP setahunlebih konsultasi secara luas denganpenduduk setempat setelah diberi

Page 14: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 14

SK Menhut 327TOLAK!

Jalan Panjang Melawan SK20 Juli 2011. Koalisi Pendukung PerjuanganRakyat Kepulauan Meranti (KPPRKM) mendesakdibentuk tim TPF guna menyelidiki kasus PulauPadang. Meminta RAPP menghentikan semuaoperasional di lapangan sampai ada keputusanbersama dari semua pihak. Mendesak RAPP,Pemda Meranti dan Polres Bengkalis ber-tanggung jawab atas kematian 1 orang operatoralat berat akibat pembiaran konflik berkepan-jangan.

29 Agustus 2011.Warga PulauPadang untukkesekian kalinyakembali mendatangiKantor BupatiMeranti menuntutpencabutan SK327.

30 Oktober 2011.79 warga PulauPadang berangkatdari pelabuhanDesa Lukit menujuPekanbaru.Mereka mendirikanposko di KantorDPRD PropinsiRiau.

1 November 2011. 5 orang dari 79orang melakukan aksi jahit mulut diMasjid Komplek DPRD PropinsiRiau. Meraka adalah M. Riduan,Sulatra, Sapridin, Khusaini danSohim. Aksi jahit mulut dilakukanguna mendesak para pengambilkebijakan agar mendengar aspirasimasyarakat Pulau Padang.

konsesi oleh pemerintah Indonesiauntuk kembangkan HTI di PulauPadang. Proses itu, kata Menon,sosialisasi dan diskusi juga padatingkat komunitas dan individu.

Tony Wenas, Presiden KomisarisRAPP katakan untuk dapatkan izinHTI di Pulau Padang, RAPP sudahlewati banyak tahapan dan melibatkantim-tim independen dari beberapaUniversitas. Barulah, kata Tony,menyimpulkan Pulau Padang layakHTI (Riau Pos, 26 Januari 2012).

Soal lingkungan, Tony Wenas,Presiden Komisaris PT RAPP katakanHTI suatu tumbuhan sumber dayaterbarukan, ditanam, dipanen lalutumbuh lagi. Ini, kata Tony, dampakpada gambut cukup bagus. “Karbonakan lebih terserap dengan penjagaankami,” kata Tony (Riau Pos, 26 januari2012).

Tapi, berita acara hasil pengam-bilan data dan observasi lapangan didesa Mengkirau oleh Tim Mediasibentukan Menhut, pengakuan wargaberbeda. Warga Mengkirau mengakuRAPP belum pernah lakukan so-sialisasi langsung ke desa Mengkirau.Bahkan, masyarakat pernah mengun-dang secara swadaya RAPP ke Ke-lurahan Teluk Belitung, tapi peru-sahaan tak datang. Sosialisasi barudilakukan RAPP setelah terjadinyapenolakan masyarkat, itupun ditempat lain.

Juga, hasil kunjungan Komisi IDPRD Kepulauan Meranti 27 Juli2010 di Kecamatan Merbau. Hasilnya,

Komisi I berpendapat RAPP barusekali lakukan sosialisasi terkaitkeberadaan RAPP di Pulau Padang.Makanya, tulis surat itu, timbul prodan kontra di tengah masyarakat.

Teguh juga menulis; Tim Amdaltak lakukan survei sosial pada ma-syarakat yang langsung kena dampak.Harusnya, kata Teguh, survei dila-kukan di Lukit—salah satu titikmasuk RAPP di Pulau Padang. Inisesuai PP 27 tahun 1999 pasal 34tentang Amdal. Menurut DokumenAndal areal penambahan PT RAPPhalaman V-68 sampai V-82 TimAmdal justru lakukan survei di desaTanjung Kulim dan Kurau yanglokasinya berada di luar areal HTIRAPP.

PULAU PADANG adalah lahanrawa gambut dengan ketebalan 6meter. Teguh buktikan dari hasil ujipengeboran empat kilo dari bibirpantai. Tepatnya di RT 01 RW 03Desa Lukit. Dan, lanjut Teguh dalamartikelnya, jarak lima kilometer daribibir pantai kedalaman gambut capai5.8 meter.

Kondisi ini, didukung hasilpenelitian Tim Fakultas KehutananUGM pada 2011 dengan gunakanpendekatan pengeboran 70 titikkoordinat. Hasilnya, lahan gambutPulau Padang termasuk kedalamantiga meter lebih, bahkan ada 6.5 meterlebih.

Tambah lagi hasil disertasi Dr.Michael Allen Brady dari Universitas

British Columbia—sekarang jabatExecutive Director Global Obseva-tion of Forest and Land Cover Dy-namics (GOFC-GOLD). Disertasinyatunjukan sebagian besar kawasanPulau Padang miliki kedalamangambut 9-12 meter.

Lalu, lanjut Teguh dalam artikel-nya, sebagian besar pemukiman dankebun karet warga ada pada ketinggian1-6 meter di atas permukaan laut(dpl). “Sehingga masuknya HTIdengan kanalisasi besar-besaran akanmempercepat tenggelamnya PulauPadang.”

Makanya, tulis Teguh, secaraketentuan perundang-undangan—Kepres 32 tahun 1997 tentang Penge-lolaan Kawasan Lindung dan PP 47tahun 1997 yang telah diganti PP 26tahun 1998 tentang Rencana TataRuang Nasional (RTRWN)—kawa-san gambut kedalaman lebih tigameter termasuk kawasan lindung. Takdiperuntukkan pengusahaan HTIkerena berpotensi merusak kawasan.

SOAL TATA RUANG Bahana un-dang Raflis ke sekretariat pada 1Desember 2011. Ditemani makanankecil-kecilan, Raflis jelaskan SKMenhut 327 tahun 2009 langgarsemua aturan soal tata ruang; RTRWKabupaten, Propinsi, Nasional danTGHK. Raflis ditemani Dede Ku-naifi, Asisten Riset TII Riau saat itu.Dalam penjelasan, Raflis tampilkanpeta-peta.

Luas daratan Riau 9,4 juta hektar,

Rusmadya (Greenpeace) Raflis (TII Riau) Susanto K (Jikalahari) Muslim (Jikalahari)

Istim

ewa

Istim

ewa

Istim

ewa

Istim

ewa

Page 15: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201115

Menilik Konflik Pulau Padang

4 November 2011. Empat dari lima peserta jahit mulut bersama70-an warga Pulau Padang melakukan aksi Ke Kantor GubernurRiau. Menuntut Gubernur bertanggung jawab terhadap ope-rasioanal RAPP di Pulau Padang. Kemudian mereka datangiRadio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru menyiarkanpenolakan operasional RAPP. Pukul 14.00 perwakilan wargaPulau Padang berdialog dengan Pejabat Pemprov Riau di KantorGubernur. Hasilnya Pemprov berjanji akan turun ke lapangan.Jika ditemukan tumpang tindih lahan, akan dikeluarkan reko-mendasi pencabutan izin operasioanl RAPP di Pulau Padang.

13 Desember2011. 400-anwarga PulauPadang berkumpuldi Masjid RayaDesa BaganMelibur dalamrangka melepas 82peserta aksi jahitmulut ke Jakarta.

14 Desember 2011. Forum KomunikasiMasyarakat Penyelamatan PulauPadang sebanyak 70 orang berangkatke Jakarta dari Pekanbaru. Merekalakukan aksi protes berupa jahit mulut didepan kantor DPR RI guna menuntutpenghentian operasional RAPP di PulauPadang.

satu dasar pertimbangan SK Menhut327 tahnu 2009.

Susanto Kurniawan, Dewan Per-timbangan Jikalahari, pertengahan2011, pernah menulis analisis AndalKpts 326/VII/2006 konsesi RAPPSK 327/Menhut-II/2009. Ia sepakatRaflis. Ia nilai rekomendasi Gubripasal 1 sebutkan areal direkomen-dasikan pada PT NPM tumpangtindih dengan beberapa areal per-kebunan, HTI dan HPH. Makanya,tulis Santo, meski bunyi pasal 6 Gubrimendukung rekomendasi peru-bahan, tapi dengan syarat.

Pertama, Menhut harus lebih duluaddendum SK HPH tumpang tindihsebelum berikan persetujuan prinsip.Kedua, melaksanakan perubahan sta-tus dari non kawasan hutan jadi

40 persen dataran rendah bergambut.Sebagian dipengaruhi pasang surut .Penataan ruang penggunaan lahandiatur Perda No 10 tahun 1994tentang Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi Daerah Tingkat I Riau(RTRWP). Sebelumnya, ada Kepmen173 tahun 1986 tentang TGHK.

Di Riau, hingga Agustus 2011,kata Raflis, ada perbedaan fungsiTGHK dan RTRWP dan belumditemukan solusi. TGHK tetapkan97,8 persen dari luas wilayah Riausebagai kawasan hutan sedangkanRTRWP tetapkan 54 persen. Be-berapa kali revisi RTRWP, tapi belumjuga ada kesepakatan dengan Ke-menhut.

“Ini gila. Hampir sepuluh tahun,pembahasan tentang adanya ketidakserasian TGHK dan RTRWP takkunjung selesai. Padahal pemberianizin mengacu pada dua poin ini.Sebelum ini selesai, pasti izin yangkeluar langgar arahan TGHK danRTRWP,” kata Raflis. Kini, ada 71Izin Usaha Pemanfaatan Hasil HutanKayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Riau.

Peta TGHK, lanjut Raflis, rujukanresmi Menhut dalam beri izin sifatnyadinamis. Pasalnya, ada TGHK UpDate. Lewat TGHK Up Date, Ke-menhut merubah fungsi hutansesuai keperluan, tanpa alasan jelasdan tak pernah di-publish. “Ini akarmasalah besar. Jadi penunjukankawasan hutan sama kayak Naga-bonar bikin peta. Tunjuk sana, tunjuksini. Lihat aja di TGHK, Pekanbarumasih kawasan hutan produksi,masuk akal gak? Hutan yang mana?”

Ini terjadi saat perbuhan fungsikawasan hutan untuk perkebunan,pertambangan dan pembangunanlain lewat proses perubahan kawasanhutan dan pinjam pakai kawasanhutan. Tapi, tak diikuti perubahanpeta fungsi kawasan hutan per Pro-pinsi dan perubahan SK Menhut 173tahun 1986 soal TGHK.

BARU-BARU INI, 26 Januari 2012,Raflis posting dokumen power pointbertajuk Penyimpangan Perizinan diPulau Padang. Ada empat penyim-pangan yang dikritisi Raflis. Do-kumen ini pernah ia sampaikan saatpertemuan Tim Mediasi bentukanMenhut dengan pakar di GedungManggala Wanabakti Kemenhut BlokII Lantai III pada 25 Januari 2012.

Ada empat penyimpangan yangdikritisi Raflis. Raflis ktitisi pe-nyimpangan syarat administrasi.Menurutnya, rekomendasi Gubri;SK522/Ekbang/33.10 pada 2 Juli 2004tak sesuai Peraturan Daerah (Perda)10 tahun 1994 tentang RTRW Pro-pinsi Riau. Rekomendasi ini jadi salah

Hutan Produksi Tetap (HPT).Lanjut, kata Santo, sesuai Kep-

menhut 10.1/Kpts-II/2000 pasal 3ayat 1 areal hutan dapat dimohonuntuk usaha hutan adalah areal kosongdalam kawasan Hutan Produksi danareal hutan yang akan dialih fungsikanjadi kawasan hutan produksi serta takdibebani hak-hak lain. Makanya, lewatPP 27 tahun 1999 tentang Amdal pasal16 ayat 4 instansi yang bertanggungjawab wajib menolak Kerangka Acuan(KA) dokumen Amdal RAPP.

Raflis juga nilai rekomendasiBupati Bengkalis 522.1/Hut/820pada 11 Oktober 2005 tak sesuaiRTRW Kabupaten. Lalu analisisfungsi kawasan terbitan Dishut

Bengkalis saat itu tak sesuai TGHK.Selain itu, Santo persoalkan SK

Menhut 327 tahun 2009, tak gunakankeputusan Gubri No.Kpts/326/VII/2006 soal kelayakan lingkungan.Tapi, masih gunakan keputusanGubri soal kelayakan lingkunganNo.Kpts/667/XI/2004. “Tegas su-dah Gubri tulis dalam keputusan2006 bahwa putusan rekomendasi2004 tak berlaku lagi. Artinya ke-putusan kelayakan lingkungan padaSK Menhut 327 kadaluwarsa.”

Santo merujuk PP No.27 tahun1999 tentang Amdal pasal 24 ayat 1;keputusan kelayakan lingkungan hidupsuatu usaha dan/atau kegiatan dinya-takan kadaluwarsa apabila rencana usahadan/atau kegiatan tak dilaksanakandalam jangka waktu tiga tahun sejak

Ini jelas, bahwa pejabat yang memberi izin bisa dipidanakanlewat UU No 26 Tahun 2007 pasal 1 dan 2, karena SKMenhut 327 tahun 2009 melanggar rencana tata ruang.

RaflisTII Riau

Page 16: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 16

SK Menhut 327TOLAK!

Jalan Panjang Melawan SK16 Desember 2011. Forum Komunikasi MasyarakatPenyelamat Pulau Padang (FKMPPP) tiba di Jakarta.Sampai di Jakarta langsung aksi ke Gedung ManggalaWanabakti Kemenhut Jalan Gatot Subroto. Merekadisambut perwakilan Menhut dan berjanji tuntutan masya-rakat akan ditindak lanjuti. Akan dibuat surat kepada BupatiKepulauan Meranti untuk menerbitkan rekomendasipencabutan HTI atas nama PT RAPP. Akan dibuat suratkepada kepala dinas Kehutanan Propinsi Riau untuk tidakmenerbitkan RKT atas nama perusahaan PT RAPP.

20 Desember 2011.Delapan warga PulauPadang melakukan aksijahit mulut tanpa tim medisdengan menusukkan jarumsecara sendiri-sendiri.Kedelapan orang tersebut:Masri, Tamsur, M. Busro,Yahya HS, Junaidi, Muslim,Sutoto dan Purwati.

21 Desember 2011 . Penambahan10 peserta aksi jahit mulut wargaPulau Padang yang dibantu timmedis. Kesepuluh orang tersebutadalah Sidiq Hasanuddin (35tahun), M. Nurhadi (26), Jumaini(31), Zuwin (31), Syafrudin (35),Budiyono (31), Kasmawi (36), JoniSetiawan (33), Abdullah (27), danHusaini 46).

22Desember2011. Aksijahit mulutbertambah10 oranglagimenjadi28 orang.

diterbitkannya kelayakan lingkungantersebut. Pasal 2; apabila kelayakanlingkungan hidup dinyatakan kadaluwarsasebagaimana dimaksud pada ayat 1, makauntuk melaksanakan rencana usaha dan/atau kegiatannya, pemrakarasa (RAPP,red) wajib ajukan kembali permohonanpersetujuan atas Analisis DampakLingkungan Hidup (Andal), RencanaPengelolaan Lingkungan Hidup dan Ren-cana Pemantauan Lingkungan HIduppada instansi yang bertanggung jawab.

Selanjutnya, Raflis sampaikanpenyimpangan SK Menhut 327 tahun2009 dari sisi hukum. Pertama, soalkriteria Pulau Kecil. UU No.27 tahun2007 pasal 1 ayat 3; Pulau Kecil adalahpulau dengan luas lebih kecil atau samadengan 2.000 kilometer persegi besertaekosistemnya. Melihat luas PulauPadang hanya 111.500 hektar atau1.115 kilometer persegi, Pulau Padangmasuk kriteria Pulau Kecil.

Pasal 23 ayat 1; Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnyadilakukan berdasarkan kesatuan kesatuanekologis dan ekonomis secara menyeluruhdan ter padu dengan pulau besar didekatnya. Pasal 23 ayat 2; Pemanfaatanpulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnyadiperioritaskan untuk salah satu atau lebihkepentingan berikut: a. Konservasi b.Pendidikan dan Pelatihan c. Penelitian danPengembangan d. Budidaya Laut e.Pariwisata f . Usaha perikanan dan

kelautan dan industry perikanan secaralestari g. Pertanian organik h. Peternakan

“Artinya tak diperioritaskanuntuk kegiatan kehutanan,” kataRaflis.

Kedua, Raflis mengacu pada UUNo.26 tahun 2007 tentang TindakPidana Penataan Ruang. Pasal 73 ayat1; Setiap pejabat pemerintah yangberwenang yang menerbitkan izin taksesuai dengan rencana tata ruang se-bagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat7 (Setiap pejabat pemerintah yangberwenang menerbitkan izin peman-faatan ruang dilarang menerbitkanizin yang tidak sesuai dengan rencanatata ruang) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan denda pal-ing banyak Rp 500 juta rupiah. Ayat 2;Selain sanksi pidana sebagaimana dimak-sud pada ayat 1 pelaku dapat dikenaipidana tambahan berupa pemberhentiansecara tidak hormat dari jabatannya.

“Ini jelas, bahwa pejabat yangmemberi izin bisa dipidanakan lewatUU No 26 Tahun 27 pasal 1 dan 2,karena SK Menhut 327 tahun 2009me-langgar rencana tata ruang,” kataRaflis.

Melihat persoalan ini, pada 5Januari 2012, di sekretariat Jikalahari,gabungan LSM, Ormas dan or-ganisasi mahasiswa taja diskusi.Hasilnya, Kementerian Kehutananharus ambil langkah bentuk Tim

Ve r i f i k a s iIndependendan mul-t i p i h a k ,u n t u km e n i n j a uk e m b a l ip e r i z i n a nS K . 3 2 7 /Menhut-II/2009. Kedua,mensinergikanb e r b a g a i

pihak dan inisiatif guna menjadikanpe-ngelolaan ekosistem lahan gambutdalam oleh masyarakat Pulau Padangyang terbukti mampu menopangkehidupan lebih 32 ribu orang.

PAGI di Pengadilan Negeri (PN)Pelalawan, 25 Januari 2012. Sekitarpukul 11.00, 12 orang aktivis LSM diRiau hadir. Mereka tergabung dalamTim Pendukung Penyelamat Seme-nanjung Kampar (TP2SK). AnggotaTP2SK; Greenpeace, Jikalahari, WalhiRiau, Scale Up, TII Riau, KaliptraSumatera, JMGR, KBH Riau danLBH Pekanbaru.

Pagi itu, TP2SK dampingi enamwarga Teluk Meranti lakukan gugatanPerbuatan Melawan Hukum (PMH)terkait terbitnya SK Menhut 327 tahun2009 areal Teluk Meranti, Pelalawanterhadap Menteri Kehutanan danBupati Pelalawan. Agendanya, pem-bacaan gugatan TP2SK. Ali HusinNst, salah satu Kuasa Hukum,bacakan gugatan. Menhut tergugat Idan Bupati Pelalawan tergugat II.

Proses ini dilanjutkan pasca sidangmediasi di PN Pelalawan 9 Juni 2012tak temukan kata sepakat. Saat itu,kuasa hukum Penggugat Suryadi, SHdan Alamsyah SH. TP2SK ajukanusulan perdamaian pada para Ter-gugat. Intinya merevisi SK Menhut327 tahun 2009 dan jadikan hutannegara tidak lagi kawasan HTI PTRAPP melainkan konsesi seluas43.400 hektar di Semenanjung Kam-par dijadikan Hutan Desa, HutanTanaman Rakyat atau Hutan Ke-masyarakatan, dengan catatan tanahmilik warga terlebih dahulu di-keluarkan (inclave).

Namun ditolak oleh Tergugat Idan Tergugat II. Alasan Tergugat Imenolak karena tidak ada dasarhukum yang kuat untuk merevisi SK327 tahun 2009 tersebut, dan TergugatII hanya mengikuti apa yang menjadikeputusan Menhut RI.

Usulan perdamaian PenggugatMENGGUGAT MENHUT DAN BUPATI PELALAWAN:Sedang berlangsung pembacaan gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PHM). Tergugat I Menhut dan Tergugat II Bupati Pelalawan.

Istim

ewa

Page 17: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201117

Menilik Konflik Pulau Padang

22 Desember 2011. Warga Pulau Padangyang melakukan aksi jahit mulut di Jakartamelakukan demo di Depan Istana Negara.Saat demo sedang berlangsung 7 dari 28warga Pulau Padang yang melakukan aksijahit mulut dilarikan ke RSCM karenakondisinya makin memburuk. Ketujuhorang itu: Jumaini (30), Sulatra (37), Misri(65), Muslim (64), Purwati (47), Yahya(54), dan Mustofa (30).

27 Desember 2011. Pagi hari warga PulauPadang dari berbagai desa menduduki KantorBupati Kepulauan Meranti dengan segalaperlengkapan memasak, beras, kuali, panci,tenda. Massa menolak berdialog, namunmassa secara resmi menyerahkan pernyataansikap tuntutan masyarakat kepada BupatiMeranti yang diterima Asisten I H. Nuriman.Aksi pendudukan berlangsung hingga 5 hari 4malam.

28 Desember 2011. Massamenduduki kantor Bupati Merantimendatangi kantor DPRD Meranti.Tuntutan sama, menghentikanoperasional RAPP di Pulau Padang.Sikap DPRD jelas, kata FauziHasan. DPRD Meranti sudahmelayangkan surat ke Menhut untukmeminta peninjauan ulang atas izinRAPP di Pulau Padang.

ditolak Tergugat I (Menteri Ke-hutanan). Alasanya, untuk poin revisiSK Menhut 327 tahun 2009, tak adaalasan yuridis untuk merevisi.

Terkait usulan Hutan Desa, Hu-tan Tanaman Rakyat atau HutanKemasyarakatan, menurut Tergugat,soal Hutan Desa harus di dalam hutannegara yang belum dibebani izin. SoalHutan Tanaman Rakyat (HTR) jugahampir serupa; HTR dilakukanMenhut pada kawasan hutan pro-duksi yang belum dibebani hak atauizin pemanfaatan hutan. Denganalasan di atas, Tergugat menolakpermohonan Penggugat.

Terakhir, Tergugat sampaikan PTRAPP sudah lakukan kewajibannyadengan alokasikan lahan seluas 2.300hektar di kelurahan Teluk Merantidengan bangun tanaman kehidupan.Dan, Tergugat meminta Penggugatcabut gugatannya.

Waktu itu, Tergugat I diwakilikuasa hukumnya: Drs. AfrodianLutoifi, SH., M.Hum dan YudiAriyanto, SH.,MT. Tergugat II me-wakili Bupati Pelalawan: Devitson,Saharuddin SH, M.N, Alfirdaus,SH.,MH dan Nasarudin, SH.,MH.Tentu saja, Penggugat tak mau.Mediasi pun gagal.

PADA 26 OKTOBER 2011, TP2SKantar berkas gugatan ke PengadilanNegeri (PN) Pelalawan. Surat terdaftarbernomor 15/PDT.G/2011/PN.PLW tanggal 26 Oktober 2011. Adadelapan Kuasa Hukum. Mereka dariKantor Bantuan Hukum (KBH) danLembaga Bantuan Hukum (LBH)Pekanbaru. Mereka wakili lima orangwarga Teluk Meranti, Kelurahan TelukMeranti, Kabupaten Pelalawan, yangberikan kuasanya pada 6 April 2011.

Dalam gugatan itu, MenteriKehutanan RI jadi Tergugat I danBupati Pelalawan Tergugat II. Dalamgugatan ditulis, terbitnya SK Menhut327 Tahun 2009 melanggar beberapaaturan.

Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan RI

Pertama, terbitnya SK Menhut327, berada dalam kawasan lindunggambut. Ini sesuai peta pola RuangWilayah Nasional lampiran tujuhberdasarkan PP No. 26 tahun 2008;hutan gambut di Semenanjung Kam-par adalah kawasan lindung gambut.

Kedua, melanggar UU No. 41tahun 1999 pasal 28 ayat 1; usahapemanfaatan hutan tanaman diu-tamakan pada hutan produksi yangtak produktif, kenyataan sebaliknya;hutan sangat produktif.

Ketiga, adanya aturan kadaluarsayang digunakan Menhut guna ter-bitkan SK Menhut 327. Yakni, SKGubri No. Kpts 667/XI/2004 tentangkelayakan lingkungan. Artinya sesuaiPP No.27 tahun 1999 tentang Amdalpasal 24 ayat 1 nyatakan keputusankelayakan lingkungan dinyatakankadaluarsa apabila kegiatan usaha takdilakukan selama tiga tahun sejakterbitnya kelayakan lingkungan ter-sebut. Buktinya, pihak yang gunakanSK Menhut 327 sampai 2009 belumjuga lakukan usaha kegiatan.

Keempat, terjadinya kerugian padawarga Teluk Meranti. Seperti, pe-rubahan suhu, banyaknya binatangkeluar dari hutan dan masuk per-kampungan sehingga mencemaskanwarga. Punahnya ekosistem sungaiakibat masuknya air gambut kedalamsungai warga, sehingga pengaruhimata pencaharian warga. Terancamnyapetani padi. Hilangnya mata pen-caharian warga yang mencari satwa liardi hutan serta musnahnya hasil hutan;

rotan, da-mar, madu lebah.Melihat kelima poin di atas, ada lima

tuntutan dalam pokok perkara.Pertama, menerima gugatan peng-

gugat seluruhnya. Kedua, menyatakantergugat lakukan perbuatan melawanhukum. Ketiga, menyatakan tidak ber-harga dan punya kekuatan hukum tetapSK Menhut 327 tahun 2009. Keempat,memerintahkan tergugat lakukan penye-lamatan dan perbaikan hutan yang telahrusak akibat SK Menhut 327 tahun 2009.

“Kami sadar kemungkinan menangsulit, tapi kami tak punya pilihandengan kondisi lingkungan di TelukMeranti,” kata Efendi, warga TelukMeranti.

SK MENHUT 327 TAHUN 2009Meranti,” kata Efendi, warga TelukMeranti. Ini tentu jadi persoalan wargaTeluk Meranti dan Pulau Padang yangselama ini sering lakukan aksi penolakan.

“Kami ingin tenang hidup di kam-pong kami. Tak ade lagi gangguan RAPP.Kami dah cukup lemah, lunglai, pulangbalek Selat Panjang, pakai biaya, anakditinggalkan, semua dikorbankan.Ngadu ke Bupati, Bupati lontar kami kePekanbaru, ngadu ke Pekanbaru kamidilontar ke Jakarta. Jadi, masyarakat niuntok ape? Kami seperti binatang. Adeyang bilang Pulau Padang tak berpeng-huni, jadi kami ini memang dianggapbinatang. Tolong katekan pade Bupati,kami di sini menolak seratus persenRAPP, anak kami berani mati di Jakarta,kami pun berani mati di sini,” kataRamlah, 45 tahun, warga Desa BaganMelibur, Pulau Padang. Anak Ramlahsampai kini masih lakukan aksi pe-nolakan terhadapa HTI RAPP di depanGedung DPR RI, Jakarta.

“Bilang same Presiden di sane, Men-hut di sane, jangan kan kebun, rumahpun tak ada suratnye. Kalau nanti kamidigusur nak cari makan kemane? Lihatrumah di sini, tak ade dari beton, semuadari kayu, kalau hutan habis mau gimanenanti anak-anak kami?” tim laput

Istim

ewa

Page 18: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 18

SK Menhut 327TOLAK!

29 Desember 2011. Forum KomunikasiMasyarakat Penyelamat Pulau Padangkeluarkan mosi tidak percaya kepadaanggota DPR RI asal Riau. Mosidiberikan karena pernyataan anggotaDPR tersebut yang mengatakansebagian masyarakat Pulau Padangmendukung keberadaan HTI RAPP diPulau Padang. Warga juga gelar ShalatIsya berjamaah di jalan raya, sholathajat, istighotsah akbar dan wirid yasinyang dipimpin tokoh agama dariberbagai desa.

30 Desember 2011. Purwatidilarikan ke rumah sakit karenagangguan lambung besar saatmelakukan aksi jahit mulut. Wargajuga datangi Kemenhut sampaikanpenolakan pada Tim Mediasi. DiSelat Panjang, perwakilan massasebanyak 10 orang berdialogdengan Bupati di dalam kantor.Hasilnya Bupati Meranti bersama 3perwakilan warga akan datang keJakarta menemui MenteriKehutanan.

1 Januari 2012. Sebanyak 27dari 28 masyarakat yangmelakukan aksi jahit mulut diJakarta melepaskan jahitannyakarena alasan medis. Mulutsudah banyak yang bernanahdan asupan makanan kurangselama aksi jahit mulut. Yahyatak bersedia melepas jahitanmulutnya. Hingga kini ia masihmenjalankan aksi jahit mulut didepan Gedung DPR RI.

4 Januari 2012. Sekitar pukul16.00 Bupati Meranti bersamapihak Kementerian Kehutananadakan pertemuan di aula kantorKecamatan Merbau untuksosialisasi surat penghentiansementara operasional RAPP diPulau Padang yang dikeluarkanKemenhut 3 Januari 2012.Warga menolak sosialisasitersebut dan meminta Bupatiuntuk segera ke Jakartamenemui Menhut.

Jalan Panjang Melawan SK

GEDUNG Manggala Wanabakti,Blok I Lantai III Kantor KementerianKehutanan, Jumat, 25 Januari 2012.Tim Mediasi bentukan Menhut un-dang para pakar dari berbagai bidangmengkaji SK 327. Raflis dari Trans-parency International Indonesia (TII)Riau salah satunya.

Ia paparkan beberapa penyim-pangan perizinan di Pulau Padang.“Dari usulan perizinan tahun 2004hingga dikeluarkan SK tahun 2009ada beberapa aturan baru yang ke-luar,” jelas Raflis. Aturan tersebut: UUNo. 26 tahun 2007 tentang PenataanRuang, PP No. 26 tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Na-sional, dan UU No. 27 tahun 2007tentang Pengelolaan Kawasan Pesisidan Pulau Kecil.

Seharusnya, kata Raflis, sebelumdikeluarkan SK 327 Menhut harusmerujuk ketiga UU tersebut. NyatanyaMenhut melewatkannya. “Itu salahsatu penilaian dari aspek hukummengapa SK 327 harus dibatalkan,”ujarnya.

Raflis mengaku tak tahu apakahpresentasinya di Kantor Kemenhutakan dijadikan bahan pertimbangan

oleh Tim Mediasi dalam bekerja.Namun ia menilai pertemuan ter-sebut kurang efektif. “Saya lihat timitu tidak netral melihat persoalan.”Saya tidak diberikan banyak waktuuntuk menyampaikan pemikiran.Sementara pakar lain yang membenar-kan izin RAPP itu dikasih kesempatanberbicara lebih.”

Hal lain, pakar yang membenar-kan izin tidak hadir sampai acaraselesai. “Jadi kita tidak bisa bertukarpikiran saat terjadi perbedaan pen-dapat. Ini sangat disayangkan Raflis.

Pada 30 Januari 2012, BambangAswandi, Kelompok Advokasi Riau(KAR)--anggota Jikalahari--postingtulisan di grup Facebook Bahana.Isinya; Tim Mediasi sudah keluarkanrekomendasi untuk Menhut. Per-tama, revisi SK Menhut No 327tahun 2009, dengan mengeluarkanseluruh blok Pulau Padang dari areakonsensi PT RAPP. Kedua, revisi SKMenhut No 327 tahun 2009 denganmengurangi luasan IUPHHK-HTIRAPP blok Pulau Padang. Sampaitulisan ini terbit, Bahana belum dapatkonfirmasi dari Andiko, Ketua TimMediasi.

TIGA MINGGU sebelum pertemu-an tersebut. Instiawati Ayus, anggotaDPD asal Riau dampingi rencanapertemuan warga dengan MenteriKehutanan, Zulkifli Hasan danBupati Kabupaten Ke-pulauan Me-ranti, Irwan Nasir, 6 Januari 2012 diKantor Kementerian KehutananRepublik Indonesia, Gedung Mang-gala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto,Senayan, Jakarta. Pertemuan gagalgara-gara jumlah peserta pertemuan.

Kesepakatan hari sebelumnya;warga 20 orang bisa masuk, “Kalautidak kami tak masuk,” kata Riduan.Kesepakatan lainnya Menhut bersediakeluarkan surat revisi SK 327 tahun2009 jika Bupati Meranti rekomen-dasikan revisi tersebut.

Ini hanya salah satu tahap penye-lesaian yang gagal terlaksana. CatatanBahana, masih ada pembentukanPanitia Khusus Hutan TanamanIndustri (Pansus HTI) Riau yang takjadi dibentuk; tim terpadu bentukanDPRD Kabupaten Kepulauan Me-ranti yang tak juga menyelesaikanmasalah; serta pembentukan TimMediasi oleh Menhut yang masihbekerja.

SIDANG PANSUS:

Menanti ‘Langkah’ MenhutOleh Lovina

Bagaimana semua pihak menyelesaikan konflik HTI di Pulau Padang

foto

: Istim

ewa

Page 19: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201119

Menilik Konflik Pulau Padang

5 Januari 2012. Warga Pulau Padang 90-anorang yang berada di Jakarta datangiKemenhut untuk pertemuan denga Bupatidan Menteri Kehutanan. Namun hanya 20orang yang diperkenankan masuk besertaAnggota DPD RI asal Riau Instiawati Ayus.Pertemuan menghasilkan: tanggal 6 Januari2012 diadakan pertemuan dengan BupatiMeranti dan Menteri Kehutanan besertamasyarakat Pulau Padang; Kemenhut siapmengeluarkan surat revisi SK 327 jikaBupati Meranti merekomendasikanpencabutan tersebut.

6 Januari 2012.Warga Pulau Padangmendatangi Kemenhut.Menhut minta hanyatiga orang yang bolehmasuk. Massa tidakbersedia. Merekabersikeras yangmasuk harus tetap 20orang sepertipertemuan tanggal 5Januari 2012.Pertemuan batal.

16 Januari 2012. WargaPulau Padang berencanamenduduki kantor Bupatiuntuk menjemput rekome-ndasi revisi SK 327. Namundi pelabuhan sekitar 500orang menghadang mereka.Khawatir terjadi bentroksesama warga, wargaPulau Padang yang darikampung menggunakanpompong balik lagi kekampung mereka. Aksidibatalkan.

18 Januari 2012.Petugas keamananDPR/MPR akanmembubarkan tendamassa Pulau Padangdi depan Gedung DPRRI. Warga sudahmempersiapkantabung gas danbambu runcing untukmelawan petugaskeamanan. Pem-bubaran tenda tak jadidilakukan.

26 Januari 2012.Muhammad Riduan,seorang perwakilanwarga diterima JuruBicara Kepresidenan,Julian Aldrin Pasha.Secara kebetulan adaMenhut Zulkifli Hasandi Istana Negara.Menhut tetapnyatakan revisi akandikeluarkan bila adarekomendasi BupatiMeranti.

Upaya penyelesaian telah di-lakukan sejak 2009, namun konflikwarga dengan perusahaan RAPP diPulau Padang masih berlangsunghingga kini.

PULUHAN ANGGOTA dewandari tujuh fraksi hadiri sidang pari-purna, 5 April 2011. Agenda; pem-bentukan Pansus HTI Riau. PansusHTI dibentuk untuk mengkaji dam-pak positif dan negatif dari ope-rasional HTI oleh PT RAPP.

Begitu Ketua DPRD Riau, JoharFirdaus didampingi ketiga wakilnya,Raja Thamsir Rachman, Alamainis,dan Taufan Andoso Yakin masuk kedalam ruang rapat, semua anggotayang tadinya di lobi turut masuk.Diikuti para wartawan dari berbagaimedia.

Johar Firdaus buka sidang pari-purna sekitar pukul 22.00. Tanpapanjang-lebar, Johar langsung sam-paikan, dari tujuh fraksi yang ada, baruempat fraksi yang memberikan usulannama untuk Pansus HTI. “Untuk itu,kepada fraksi yang belum serahkannama, Golkar, PDIP, dan PPP supayamemberikan penjelasan terlebihdahulu,” kata Johar.

Ketua fraksi Golkar, Iwa SirwaniBibra pertama kali berbicara. Iamenolak adanya Pansus HTI. “Sesuaidengan pembagian tugas pemerin-tahan, ada prosedur dan kewenanganpihak lain dalam hal ini DepartemenKehutanan,” kata Iwa.

Kemudian bergantian KetuaFraksi PDIP, Robin Hutagalung danKetua Fraksi PPP, Rusli Effendiberikan penjelasan. Selain pem-bentukan Pansus tidak diatur dalamtatib DPRD, Robin menilai tidak adahasil kajian akademis dari anggotaBadan Musyawarah (Banmus) DP-RD Propinsi Riau. Sedangkan Rusliberalasan belum ada satu materisebagai dasar hukum. Karena itu,Robin dan Rusli juga sama-samamenolak pembentukan Pansus HTI.

Lantas Johar Firdaus minta empatfraksi lainnya, Demokrat, PKS, PAN,dan partai Gabungan yang sudahmengusulkan nama, juga menyam-paikan pendapat. Pendapat merekamengejutkan bagi para maha-siswayang tergabung dalam Posko Per-juangan Rakyat Meranti (PPRM) danAliansi Mahasiswa Peduli Ling-kungan (Ampel) yang turut hadirpada sidang paripurna tersebut.PPRM dan Ampel dirikan posko didepan Gedung DPRD Propinsi Riausejak 22 Februari 2011 guna menun-tut pemerintah mencabut SK 327tahun 2009 tentang perluasan arealkonsesi HTI PT RAPP.

Dari keempat fraksi yang sudahmengusulkan nama, hanya PartaiDemokrat yang sepakat Pansus HTItetap dibentuk. Sementara fraksi PAN,PKS dan Gabungan membelot.Meski sudah mengusulkan namauntuk Pansus HTI, ternyata merekamenolak pembentukan Pansus.

Ketua fraksi PAN, Hazmi Setiadi,juru bicara fraksi PKS, Syafruddin,dan juru bicara fraksi Gabungan, Zul-karnain Nurdin mengemukakanalasan penolakan yang sama: tidak adakajian akademis yang kuat sebagaidasar pembentukan Pansus HTI.“Jadi kami menunggu kajian aka-demis itu sesuai pasal 108 tata tertibDPRD Riau,” kata Syafruddin.

Sidang diskor 5 menit. Joharumumkan keputusan. Pansus HTItak jadi dibentuk karena dari tujuhfraksi hanya Demokrat yang setujupembentukan Pansus.

KAPAL POMPONG membawa tigaratusan warga Pulau Padang kepelabuhan Selat Panjang. Merekadatangi Kantor Bupati KabupatenKepulauan Meranti untuk menuntutpencabutan izin RAPP di PulauPadang melalui SK 327 tahun 2009.Masyarakat hendak bertemu BupatiMeranti, Irwan Nasir. Karena tidakada, masyarakat Pulau Padang pu-

tuskan menginap di depan KantorBupati dengan mendirikan tenda.Mereka bertahan hingga esok harinya,tanggal 2 Februari 2011.

Sebelum bubar, masyarakat sem-pat menyerahkan petisi penolakanterhadap rencana operasional PTRAPP di Pulau Padang, PT SRL diPulau Rangsang, dan PT LUM diTebing Tinggi. Petisi diterima AsistenI Setdakab Kepulauan Meranti,Ikhwani.

Berdasarkan aksi warga tersebut,Komisi B DPRD Propinsi Riaumelakukan kunjungan kerja ke PulauPadang dan Rangsang pada 11 Feb-ruari 2011. Zulfan Heri, Sumiyati, danMahdinur, anggota dewan dari Ko-misi B tersebut melihat langsungoperasional perusahaan di sana.

Dari kunjungan itulah wacanapembentukan Pansus HTI Riaumuncul kembali. Pansus akan meng-kaji dampak positif dan negatifoperasional perusahaan di area yangsesuai dengan SK 327 tahun 2009,termasuk di Pulau Padang.

Tak lama usai kunjungan KomisiB DPRD Propinsi Riau, tepatnya 14Februari 2011, rapat Badan Musya-warah (Banmus) menyepakati pem-bentukan Pansus HTI Riau. Pansusakan membedah seluruh persoalankehutanan di Riau, termasuk PulauPadang dan Semenanjung Kampar.Kedua daerah ini sama-sama masukdalam wilayah konsesi PT RAPPsesuai SK 327 tahun 2009.

Namun saat itu belum ditentukankapan rapat paripurna pengesahanPansus HTI tersebut. Beberapa kalidiagendakan rapat Banmus lanjutan,namun tertunda karena berbagaialasan. Rapat Banmus 3 Maret 2011tak jadi dilaksanakan dengan alasanKetua DPRD Riau, Johar Firdausberhalangan hadir karena ada acarakeluarga. Lantas rapat Banmus tang-gal 25 Maret 2011 juga gagal meng-agendakan pembentukan Pansuskarena beberapa anggota beralasan

Page 20: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 20

jung Kampar juga mengalami bebe-rapa penundaaan. Seperti pada 26Januari 2010 rapat Banmus ditundadengan alasan harus ada keputusanBadan Legislasi dulu sebelum me-nyepakati pembentukan Pansus HTISemenanjung Kampar. Lalu pada 24Februari 2010, lagi-lagi rapat Banmusbelum tentukan jadwal pembentukanPansus. Alasannya belum ada tatatertib DPRD Riau yang mengaturpembentukan Pansus HTI, sehinggatatib yang ada harus direvisi dulu.

Rapat Banmus kembali diadakanpada 22 April 2010 namun tidak adaagenda pembentukan Pansus HTISemenanjung Kampar. Begitu padarapat Banmus berikutnya, berikutnya,dan berikutnya. Agenda pemben-tukan Pansus HTI SemenanjungKampar tak jua dijadwalkan.

Hingga akhirnya rapat Banmuspada 14 Februari 2011 yang menye-pakati pembentukan Pansus HTIRiau. Awalnya Jefry Noer ngotot rapattersebut hanya menyetujui pem-bentukan Pansus HTI SemenanjungKampar yang sudah tertunda setahunlebih. Namun sebagian besar anggotaBanmus sepakat pembentukan Pan-sus HTI Riau dengan alasan masalahHTI tak hanya di SemenanjungKampar. Sampai pada 5 April 2011digelar sidang paripurna dan PansusHTI Riau pun gagal dibentuk.

“TAK HANYA Pansus HTI, ke-jadian begini juga terjadi pada pem-bentukan tim oleh Menhut untukmengkaji hal terkait operasional HTIini,” ujar Rusmadya Maharuddin, jurubicara Greenpeace.

Kecang, sapaan akrab Rusmadyalanjutkan, tim mediasi yang dibentukMenhut untuk kasus Pulau Padanghampir mirip dengan tim pakarindependen yang pernah dibentukuntuk mengkaji kasus SemenanjungKampar pada akhir 2009 lalu. Timmediasi Pulau Padang dibentukMenhut Zulkifli Hasan pada 30Desember 2011. Menhut melaluiDirjen Bina Usaha Kehutanan bahkansampai mengeluarkan surat ke-putusan Nomor 5.3/VI-BUHT/2012 tanggal 3 Januari 2012 tentangpenghentian sementara operasionalHTI di Pulau Padang sementara tim

Muslim Rasyid, koordinatorJikalahari membenarkan pernyataanKecang. “Seharusnya Menhut bentuktim verifikasi independen,” sebutnya.Tim ini akan mengkaji tiga sisi: izin,lingkungan, dan hak masyarakat.“Meskipun tim mediasi mungkinakan mengkaji izin juga, tapi ber-dasarkan pengalaman waktu Seme-nanjung Kampar dulu, kita yakinkajian lingkungan dan haknya akanlolos juga.”

Akhir Desember 2009 lalu, Men-hut membentuk tim pakar inde-penden atas desakan warga Seme-nanjung Kampar dan organisasilingkungan di Riau. Mereka meri-butkan bahwa izin RAPP di Seme-nanjung Kampar diduga bermasalah.“Namun tim pakar independen yangdibentuk bukan mengkaji terkait izinyang diributkan warga, melainkanhanya menganalisis sistem water hidroRAPP atau manajemen tata kelola air,”ujar Kecang.

Dari catatan Jikalahari, jika peme-rintah (Menteri Kehutanan) danperusahaan HTI mau mengevaluasiperizinan yang bermasalah danmelibatkan semua komponen masya-rakat kawasan hutan sebelum izinterbit, konflik tidak akan terjadi begitupula dengan penghancuran hutanalam yang tersisa oleh perusahaan

Pansus belum diatur dalam tata tertibDPRD Propinsi Riau.

Hingga akhirnya Johar Firdausputuskan adakan sidang paripurnapada 5 April 2011 dan sebagian besarfraksi tidak menyetujui pembentukanPansus HTI Riau.

Banyak kalangan kecewa PansusHTI Riau 5 April 2011 gagal dibentuk,termasuk Jefry Noer dari fraksiDemokrat DPRD Propinsi Riau. Iaseakan berkaca pada rencana pemben-tukan Pansus HTI SemenanjungKampar yang juga mengalami jalanbuntu hingga sekarang.

Perbedaan pendapat antara Ko-misi A, B, dan C DPRD Propinsi Riaumenjadi latar belakang wacana pem-bentukan Pansus HTI SemenanjungKampar. Komisi B yang bertugasmeninjau kondisi SemenanjungKampar menyatakan tak ada masalahdi lokasi operasional PT RAPPtersebut.

Sementara Komisi A yang mene-liti masalah perizinan menyatakan adamasalah pada izin RAPP setelahbeberapa kali diskusi dengan DinasKehutanan Propinsi Riau maupunorganisasi sosial di bidang lingkungan.Salah satunya dengan Greenpeace yanggetol berkampanye mengenai ke-rusakan lingkungan di SemenanjungKampar akibat operasional RAPPhingga jadi sorotan internasional.

Komisi C yang meneliti tentangAnalisis Mengenai Dampak Ling-kungan (Amdal) tak punya argumenterkait hal tersebut. Karena perbedaanpendapat, Komisi A lantas me-ngusulkan pada Ketua DPRD Riau,Johar Firdaus untuk menyeleng-garakan rapat komisi gabungan mem-bahas persoalan ini.

Rapat komisi gabungan ber-langsung pada 14 Januari 2010 de-ngan dihadiri perwakilan Gubernurdan Dinas Kehutanan Propinsi Riau.Esoknya, diadakan rapat Banmus dandisepakati pembentukan Pansus HTISemenanjung Kampar. Namun rapatbelum menyepakati jadwal sidangparipurna untuk mengesahkan Pan-sus HTI tersebut.

Setali tiga uang dengan PansusHTI Riau, rapat Banmus guna pe-netapan jadwal sidang paripurnapembentukan Pansus HTI Semenan-

mediasi bekerja.“Makanya pada pertemuan de-

ngan tim mediasi di Jikalahari kemarinkita menolak tim mediasi bentukanMenhut ini,” lanjut Kecang. Per-temuan di kantor Jaringan KerjaPenyelamat Hutan Riau (Jikalahari)berlangsung pada 5 Januari 2012.Hadir berbagai organisasi masyarakatsipil di Riau, seperti LSM, Ormas, danOrganisasi Mahasiswa pada per-temuan tersebut. Tim mediasi di-hadiri oleh ketuanya, Andiko.

Seharusnya Menhut bentuktim verifikasi independen.Tim ini akan mengkaji tigasisi: izin, lingkungan, dan

hak masyarakat.

Page 21: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201121

HTI, sebab penambahan luas areadalam SK 327 mayoritas berada padahutan gambut yang seharusnya di-lindungi. “Walau pesimis, setidaknyadi tim mediasi Pulau Padang ini kitabisa sedikit berharap karena ada orangkita (asli Riau, red) masuk anggotatimnya. Semoga masukan kita di-respon,” harap Muslim.

UPAYA PENYELESAIAN konflikHTI di Pulau Padang tak hanya datangdari DPRD Propinsi Riau—PansusHTI Riau—dan Menhut Zulkifli Ha-san—tim mediasi. Ia juga datang dariDPRD Kabupaten Ke-pulauan Merantidengan membentuk tim terpadu padaFebruari 2011. Dialog dihadiri berbagaiunsur dari tingkat daerah, wilayah,hingga pusat. Ada perwakilan DinasKehutanan dan Perkebunan Meranti,Bupati Meranti, DPRD Meranti, DinasKehutanan Propinsi Riau, BPN Riau,DPRD Riau, anggota DPD RI asal Riau:Gafar Usman dan Instiawati Ayus, danLSM lingkungan seperti Scale Up, Walhi,dan JMGR. Hadir pula perwakilan dariPT RAPP serta warga Pulau Padang danSerikat Tani Riau (STR) Daerah Meranti.

Sayang tim ini pun tak juga bisaselesaikan konflik warga Pulau Padangdengan perusahaan.

Muhammad Riduan, Ketua STRKabupaten Kepulauan Meranti kata-kan, Tim Terpadu telah terjadi pe-rubahan fungsi tanpa melibatkan wargadalam diskusi perubahan tersebut.“Tim yang semula bertugas mengkajikelayakan tanah, Amdal, dan izin RAPPmenjadi tim yang bertugas mengawasioperasional RAPP di Pulau Padang.Karena itu kami menolak,” tegasRiduan.

JAUH SEBELUM protes wargaterkait izin HTI di Pulau Padang,menurut catatan Bahana, Kepala DinasKehutanan Propinsi Riau, ZulkifliYusuf sudah lebih dulu keluarkan suratyang ditujukan kepada Menhut, saat itu,MS Kaban. Surat tertanggal 2 Septem-ber 2009 tersebut meminta Menhutuntuk meninjau ulang SK 327 tahun2009 yang diterbitkan 12 Juni 2009.

Inti suratnya meminta Menhutmengacu pada surat Gubernur tanggal2 Juli 2004, mengurangi areal yangtumpang tindih dengan kawasan suaka

alam, menunda pelayanan sampai di-lakukan pengukuran dan penataan bataslapangan, melak-sanakan terlebih dahuluperubahan fungsi kawasan hutan, danmeminta kawasan Indragiri Hulu di-masukkan dalam areal RAPP sesuaipengukuran dan penataan batas.

SK tanggal 2 Juli 2004 tersebut berisisyarat yang diajukan Gubernur Riau atasrekomendasi pembangu-nan HTI untukPT RAPP. Beberapa syarat tersebut:mengadendum HPH yang masih tum-pang tindih, me-rubah status dari nonkawasan hutan menjadi kawasan hutanberproduksi tetap, dan menyelesaikanhak masya-rakat dan perusahaan lain.“Karena kita tahu SK 327 itu bermasalahmakanya kita minta Menhut tinjauulang,” kata Zulkifli Yusuf. Namunhingga sekarang surat tersebut takkunjung mendapat respon dari Menhut.Zulkifli juga tak mau keluarkan RKTRAPP waktu itu, “Silahkan kalau Menhutmau ke-lauarkan.” Akhirnya RAPP dapatsertifikasi. RAPP bisa keluarkan RKTsendiri (self approval).

Zulkifli Yusuf bahkan mem-perkuatrekomendasi tinjau ulang tersebutdengan mengeluarkan kronologis per-luasan areal RAPP pada bulan Januari2010. Ia simpulkan SK 327 tahun 2009cacat administrasi dan perlu direvisi agartidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

Selain Dishut Propinsi Riau, BupatiKabupaten Kepulauan Me-ranti jugamelakukan hal sama pada 26 Agustus2009—saat itu Pjs Bupati MerantiSyamsuar. Bupati mengirim surat pe-ninjauan ulang SK 327 kepada DirekturJenderal Bina Pro-duksi Kehutanan padaKementerian Kehutanan Jakarta. Lalupada 3 September 2010 Bupati Merantijuga kirim surat lagi meminta hal yangsama: tinjau ulang SK 327 tahun 2009.Kali ini surat ditujukan kepada MenteriKehutanan RI.

Pada 30 Juli 2010 giliran Ketua DPRDKabupaten Kepulauan Meranti me-ngirim surat kepada Menteri Kehutanan.

Salah satu isinya mohon tinjau ulang SK327. Permohonan tinjau ulang tersebutdidasarkan pada tuntutan warga Ke-camatan Merbau tanggal 26 Juli 2010untuk menghen-tikan operasionalperusahaan di sana. Juga didasarkan padakunjungan kerja Komisi I DPRDKabupaten Kepu-lauan Meranti keKecamatan Merbau. Hasilnya RAPPbaru melakukan satu kali sosialisasikepada masyarakat tanpa melibatkanpemerintah. Tang-gal 19 Agustus KetuaDPRD kirim surat pada Direktur RAPPuntuk menghentikan sementara kegiatanoperasional HTI mereka.

Imam Santoso, Dirjen Bina UsahaKehutanan pada Kementerian Kehu-tanan RI tanggal 3 November 2010menyatakan bahwa pencabutan SK 327tahun 2009 harus mengacu pada Pera-turan Menteri Kehutanan Nomor 39tahun 2008. Permenhut tersebut me-ngatur tentang tata cara pengenaan sanksiadministratif terhadap pemegang izinpemanfaatan hutan. Bahwa perizinanpemanfaatan hasil hutan yang diter-bitkan Menhut, pencabutan izinnya jugamerupakan kewenangan Menhut.

MESKI TAK jadi menemui warga PulauPadang pada 6 Januari 2012, MenteriKehutanan bersikukuh akan keluarkansurat revisi SK 327 tahun 2009 asal adarekomendasi berisi permohonan tinjauulang dari Bupati Meranti.

Sementara Bupati Meranti, IrwanNasir bersikeras sudah kirimkan re-komendasi tersebut pada 26 Agus-tus2009 dan 3 September 2010. Bupati jugamengacu pada Permenhut Nomor 39tahun 2008; tak ditemukan ketentuanbahwa pro-sedur pencabutan izin harusterlebih dahulu mendapat rekomendasiBu-pati. Semua hal tersebut dituang-kannya dalam sebuah surat perihalklarifikasi kegiatan pembangunan HTIPT RAPP di Pulau Padang tanggal 10Januari 2012 dan ditujukan pada MenteriKehutanan, Zulkifli Hasan. tim laput

Karena kita tahu SK 327 itu bermasalah makanya kitaminta Menhut tinjau ulang,” kata“

Zulkifli Yusuf, Kadishut Propinsi Riau

Page 22: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 22

DE ANZA Community College Au-ditorium Flint, Cupertino, San Fran-sisco, 27 Januari 2010. Di sebuah layarbesar terlihat gambar iPhone dan laptopdengan tanda tanya di bagian tengahnya.“Pertanyaannya, masih adakah tempatuntuk sesuatu di tengah ini?” tanyaSteve Jobs. ‘Sesuatu’ yang harus andalpada web browsing, email, foto, video,musik, game, dan e-book. “Kita punyasesuatu yang bisa melakukan itu semua.Kita menyebutnya iPad!” kalimattersebut meluncur dari mulut SteveJobs saat peluncuran perdana iPad.

Ide pembuatan iPad bermula darikekecewaan Jobs terhadap produkMicrosoft. Menurut Jobs, para ahlirekayasa Microsoft memaksakan peng-gunaan perangkat lunak untuk kom-puter tablet. Mereka ciptakan produkdimana pengguna bisa memasukkaninformasi di layar menggunakan stylusatau pen. Sejumlah produsen me-ngeluarkan PC tablet tersebut, namunlagi-lagi Jobs kecewa. “Tidak seorangprodusen pun dapat membuat tam-pilannya menjadi lebih ramping.”

Tahun 2007 Jobs berencana bikinnetbook berharga terjangkau. Saat sesitukar pendapat, Jony Ive, rekan kerjaJobs mempertanyakan mengapa harusada keyboard. Keyboard membuat hargalebih mahal dan memakan tempat.“Letakkan keyboard pada layar gunakanantar muka multi touch,” saran Ive. Jobssetuju.

Ive dan Jobs juga bikin sketsaseorang pria memegang komputer tab-let di tangan kirinya tanpa kesulitan

Jobs: Think Different

sementara telunjuk kanan menyentuhlayar--mirip iPad yang kita kenal sekarang.

Steve Jobs adalah pemilik peru-sahaan Apple. Seluruh perjalananhidupnya diabadikan oleh WalterIssacson ke dalam sebuah buku biografisetebal xxii + 742 halaman. Tentu sajaia juga memuat proses penciptaanseluruh produk Apple—iMac, iTunes,iPod, iTunes Store, iPhone dan iPad. Intisemua produk Jobs adalah kese-derhanaan.

Untuk bikin biografi Steve Jobs ini,Isaacson mewawancarai Jobs lebih dari40 kali dalam dua tahun baik via email,telepon, atau sambil melakukan hal yangdisenangi Jobs: jalan-jalan. Ia jugamewawancarai lebih dari 100 orangsaudara, keluarga, kerabat, musuh,pesaing dan kolega Jobs.

Walter Isaacson adalah CEO AspenInstitute (organisasi nirlaba inter-nasional). Ia juga pernah menjadipimpinan CNN dan manajer editormajalah Time. Selain biografi Steve Jobs,Issacson sudah menulis biografiEinstein: His Life and Universe; BenjaminFranklin: An American Life; Kissinger: ABiography; dan bersama Evan Thomasmenulis The Wise Men: Six Friends andthe World They Made. Semuanya best seller.

Awalnya Steve Jobs minta Isaacsonmenulis tentang dirinya. Isaacsonsempat menolak. Ia berpendapat Jobsmasih muda dan perjalanan karirnyamasih panjang.

Tapi pada 2009, Laurene Powell,istri Jobs menghubungi Issacson danmengatakan Jobs sedang sakit. Jika

ingin menulis tentang Jobs, sekaranglahsaatnya. Isaacson bersedia. Hasilnyaterbitlah sebuah biografi yang paparkansuka duka kehidupan Jobs dalam capaikeinginannya. Kepribadiannya yangdapat membuat orang sekeliling merasanyaman atau terancam menjadi dayatarik dari dirinya. Jobs sangat semangatserta peduli terhadap kesempurnaan.Inilah yang membuat ia berhasilmelahirkan karya-karya yang dapatmengubah dunia. Mulai dari bidangkomputer, film animasi, musik, tele-pon, komputer tablet dan penerbitandigital.

Isaacson dapatkan hak eksklusifuntuk mengorek kehidupan pribadiJobs yang tidak diketahui media diAmerika. Jobs terkenal sangat me-rahasiakan kehidupan pribadinyasendiri. Bahkan tentang penyakit yangia derita, tidak ada media yang tahu.

Dalam buku ini, Isaacson men-deskripsikan suatu kejadian denganbaik. Kutipan langsung dari para tokohmembuat tulisan komunikatif. Isaac-son terampil dalam mengatur alurtulisan. Terkadang bantahan atauklarifikasi dari para tokoh perlihatkanbetapa berbedanya pandangan merekaterhadap suatu peristiwa yang terjadi.Background yang ditampilkan jugamenambah pengetahuan pembaca.

Prediksi Jobs benar. Ia meyakinkanIsaacson untuk menulis biografitentang dirinya karena ia tahu bukutersebut akan banyak diminati masya-rakat. Terbukti pada minggu pertamapeluncuran, biografi Steve Jobs terjualsebanyak 379 ribu kopi di AmerikaSerikat.

Rencana awal biografi Steve Jobs akanditerbitkan Maret 2012. Namun pada 5Oktober 2011 Jobs meninggal akibatkanker pankreas yang telah lama ia derita.Ini membuat Penerbit Simon & Schus-ter di Amerika Serikat memutuskanuntuk mempercepat peluncuran bukuSteve Jobs pada 24 Oktober 2011.

Tapi terjemahan bahasa dari Inggriske Melayu pada buku ini masih gu-nakan beberapa istilah yang tidak famil-iar bagi pembaca. Seperti tampilan antarmuka, tetikus dan lini produk. Wa-laupun ada daftar istilah yang di-lampirkan pada akhir buku, ia masihbelum merangkum semua istilahdalam buku tersebut. Nurul Fitria

BEDAH BUKU

Judul: Steve JobsPenulis: WalterIssacsonPenerbit: BentangTahun Terbit:Oktober 2011Jumlah halaman: xxii+ 742 halaman

Page 23: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201123

BEM FMIPA adakan seminar kan-ker serviks di auditorium FMIPA UR,Minggu (4/12). Seminar bertajukDeteksi dan Cegah Kanker ServiksSekarang Juga terselenggara ataskerjasama BEM FMIPA denganGerakan Anti Kanker Servik Indone-sia (GAKSI).

Acara mulai pukul 08.00. Pe-mbicaranya, Jeki Harius dari tim

Seminar Kanker ServiksGAKSI. Sebelumnya tim GAKSItelah adakan seminar di beberapatempat. Tujuannya untuk memberi-tahu masyarakat khususnya maha-siswa tentang bahaya kanker serviks.

“Sebelumnya kami telah adakanseminar di Akademi Kebidanan(Akbid), Sekolah Tinggi Ilmu Kese-hatan (Stikes) dan masih banyak lagi,”ujar Kamil Hakiki, tim trainer GAKSI.

“Kanker serviks pembunuh nomorsatu di dunia. Sedikitnya 8000 jiwa pertahunnya meninggal karena kankerini.”

“Sebenarnya kami menargetkan200 orang. Tapi, banyaknya permin-taan membuat peserta yang ikut semi-nar lebih dari 200 orang,” ucap DediMukhlas, ketua pelaksana seminar.*8

HIMPUNAN Mahasiswa Adminis-trasi Negara (Himagara) FISIP URrayakan ulang tahun ke-43 di RuangPayung Sekaki Hotel Mona, Sabtu(24/12). Dimulai pukul 13.30 dengankata sambutan oleh Ketua HimagaraKhairul Amri. Acara dibuka KetuaProdi Administrasi Negara (Ana)Drs. Zaili Rusli, M.Si.

Workshop digelar dalam helatultah tersebut. Bertema EfektivitasKebijakan Otonomi Daerah dalamPemberdayaan Masyarakat di ProvinsiRiau, Zaili dan Isril didaulat sebagai

43 Tahun Himagara

KAMIS hingga Jumat (29-30/12),Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)Fakultas Hukum (FH) taja Law Mufal;festival musik akhir tahun. Law Mufalterbuka untuk umum. Selain itu jugadimeriahkan Jamaika Urban, JumpingJumpers, Morning Madona, Rapper ElkPekan, Dance Naughty Fresh danWantabe Dancer.

Penyelenggaraan Law Mufal di-dukung Honda, Speedy, Flexy, HaluanRiau, dan Telkom Indonesia. Acara inikompetisikan band terbaik, dancer,grafity dan photography. KeseluruhanLaw Mufal diikuti 26 grup band, 17dancer, 5 photografy, dan 4 grafity.Mereka dikenai biaya pendaftaran Rp150 ribu untuk band, Rp 50 ribu dancedan photography, dan Rp 80 ribu untukdaftar grafity.

Syahrial, Ketua BEM FH, “Iniuntuk pengambangan bakat anak

Law Mufal

pembicara. Isril adalah dosen AnaFISIP UR. Zaili menilai masihbanyak kebijakan pemerintah yanggagal dalam pelaksanaan di lapa-ngan.

Selain workshop, ada pula tam-pilkan teater bertema Per juangan,Merah Putih oleh Administrasi Teat-rical Community (Antic) sekaliguslaunching perdananya. Antic beradadi bawah Dinas Bakat Seni danOlahraga (Bakso) Himagara. Anticterdiri dari mahasiswa Ana angkatan‘09, ‘10 dan ‘11. Melalui teater

tersebut, Himagara hendak ingatkankembali sejarah perjuangan parapahlawan di Yogyakarta 10 Novem-ber 1945 silam.

Masih sempena ultah, Himagarajuga berikan plakat untuk KhairulAmri sebagai ketua hima demisioner.“Saya ingin Himagara semakin maju,mampu menyatukan heterogenitasmahasiswa, dan melahirkan kaderyang kompeten di masa depan,”harap Khairul.

Acara ditutup dengan pemotong-an kue dan acara hiburan. dayat

muda, juga perkenalkan FH kemasyarakat.” Law Mufal akan dibikinjadi program rutin BEM FH tiaptahunnya. “Ini baru dua kali di-adakan, pertama tahun 2005, dan kitaharap 2011 ini langkah yang baik,” kataIyal, sapaan Syahrial.

Menurut Ardansyah, Ketua Pani-tia, Law Mufal ajang silaturahmimahasiswa dan pelajar se Pekanbaru.“Hanya saja, masih ada pelajar sedangujian,” kata Ardan. Law Mufal, kataArdan, diurus sejak November 2011.*31

Law Mufal Festival:Salah satu grup dari kategori kompetisi dance.

foto:

Herm

an B

M

PERCA BERITA

Page 24: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 24

PERCA & BERITA

BEBERAPA mahasiswa FISIPkehilangan barang berharga Novem-ber ini. Latifa Karomah (Ilmu Kom-unikasi ’10) kehilangan 1 unit HPBlackberry, Wulandari HP Nokia,Wiriyanto Azwir (Ilmu Pemerintahan’10) 1 unit Notebook, dan Fauzi(Hubungan Internasional ’10) 1 unitmotor merk Jupiter.

Latifa dan Wulan kehilangan HPsetelah selesai latihan persiapan acaraulang tahun Komunitas PecintaTeater (Koper) Sabtu (19/11). Saat ituLatifa dan Wulan istirahat di Pendoposambil cas HP mereka. Lantas HPmereka tinggalkan sejenak. HP-nyadimasukkan ke dalam tas.

Saat kembali ke Pendopo, HPmereka sudah tak ada lagi. Setelahdilaporkan ke satpam yang sedangberpatroli, kedua HP itu tetap tidakbisa ditemukan.

Berbeda dengan Wiriyanto Azwir,ia kehilangan notebook. Karena di-panggil senior, ia keluar kelas mening-galkan tasnya. Setelah perkuliahanselesai, dosen menghubungi rekanRiyan untuk mengambil tas tersebut.Tas itu dibawa satpam ke posnya.Riyan menuju pos untuk mengambiltas. Tapi saat ia memeriksa barang-

Hilang Barang dan Kebobolan

barang yang ada di tasnya, ternyatanotebook sudah tidak ada lagi.

Bukan hanya HP dan notebook,motor Jupiter milik Fauzi juga hilangdi FISIP. Saat Almadani sedangadakan acara Rihlah, keadaan parkiranmemang sepi. Karena hanya maha-siswa S2 yang kuliah. Selesai RihlahFauzi menuju parkiran dan melihatmotornya sudah tidak ada lagi. Fauzilapor ke satpam, tetapi satpammenuduh Fauzi sudah bekerjasamadengan teman-temannya untukmenghilangkan motor tersebut.Sampai saat ini barang-barang yanghilang itu belum jelas penyelesaiannya.

Selain kehilangan barang berhargadi FSIP, ada pula berita kebobolan diFKIP.

Saat itu (6/11) malam takbiran.Esoknya hari Idul Adha, salah satuhari besar umat Muslim. Malam itupula BEM FKIP, Himpunan Maha-siswa Matematika (Himapentika)dan ruang dosen Kimia FKIPdibobol maling. Monitor, printerLaser Jet HP milik BEM FKIP,komputer, wireless dan printer Can-non milik Himapentika ludes di-ambil maling.

Ketua BEM FKIP, Toni Era

Wijaya saat malam sebelum kejadianberada di sekretariat BEM bersamabeberapa rekannya. Mereka memangberencana kumpul di Sekre untukmelaksanakan takbiran bersama.

Pukul 10 malam, Toni dan kawan-kawan keluar untuk membeli gorengandan makanan lainnya. Mereka kembalipukul 12 malam dan terkejut melihatgembok trali besi sudah dirusak. Iamemeriksa barang-barang di sekreternyata monitor dan printer sudahhilang.

Mereka langsung melaporkan kesatpam yang berada di pos depanMesjid Arfaunnas. Toni merasa bahwamungkin ada ruang lain yang dibobol,maka ia berkeliling FKIP. Ternyata benar,ruang dosen Kimia dan Himapentikajuga dibobol.

Kejadian ini langsung dilaporkanke polisi. Pagi harinya polisi me-ngadakan penyelidikan, tetapi hasilpenyelidikan tidak membantu untukmenemukan pelaku. Hal ini sudahdiketahui dosen dan PD II FKIP UR.Usulan untuk menambah jumlahpersonil keamanan sudah disampaikantetapi realisasinya pun belum terlihat.#

Oleh Hasna Lathifah Khusaini

UMAT Kristiani Universitas Riaumerayakan Natal pada Rabu (21/12)di Hotel Furaya Pekanbaru. Limapuluhan panitia dan pengisi acarabersiap menyambut tamu sore itu.Menjelang pukul 19.00 satu per satutamu berdatangan ke Grand Ball-room Hotel Furaya. Para tamu terdiridari mahasiswa Universitas Riau.Gemerlap pohon natal menemanipara tamu menjelang acara dimulai.

Suara pembawa acara menggemadari depan panggung. Acara ibadahpun dimulai dengan nyayian rohanioleh para singer. Dilanjutkan prosesidan saat teduh. Pendeta YongkiKarma menjadi pengkhotbah malamitu. Ia seorang staf pengajar dari

Perayaan Natal URSekolah Tinggi Teologia UniversitasKristen Indonesia Jakarta.

Usai khotbah, acara dilanjutkandengan penampilan drama oleh paramahasiswa Kristen se-UR. Selanjut-nya ibadah varia (hiburan). Variadimeriahkan penampilan vocal groupdari paduan suara Serafim, vocal groupdari kampus Politeknik Caltex Riau(PCR), serta penampilan penari TortorBatak yang mengenakan ulos (kain khassuku Batak). Acara diakhiri dengandoa penutup.

Pembantu Rektor II UR, YanuarHamzah turut hadir memberi katasambutan dan ucapan selamat me-nyambut Natal 25 Desember. KetuaUmum Pelaksana acara ini, Gulat M.

E. Manurung, SP, MP, dalam katasambutannya ucapkan selamat datangpada semua hadirin dan berterimakasih kepada panitia dan pengisi acara.“Kali ini kita angkat tema CarilahDahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya,” ujar Gulat. Sub temanya, MelaluiPerayaan Natal Ini Mari Kita Ting-katkan Sumber Daya Manusia dalamMenyongsong Universitas Riau MenujuUniversitas Riset 2020.

“Hujan ternyata tak menguranginiat mahasiswa untuk datang. Sayasempat khwatir ibadah kurang mak-simal, ternyata tidak,” kata AmzalRido Manurung, Ketua Pelaksana.Sekitar 2 ribu orang memadati Ball-room Hotel Furaya. *33

Page 25: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201125

AWAL Desember lalu, BEM FH tajastudi banding ke Universitas Suma-tera Utara (USU). Ini studi bandingpertama bagi FH UR. Kegiatan diikuti48 mahasiswa hukum dan 2 dosenpembimbing. Bertema FH UR Goesto USU, tujuan kegiatan ini untukmembandingkan FH UR yang berdiritahun 2001 dengan FH USU tahun1954.

“Studi banding hanya ditujukanbagi mahasiswa yang mau ikut,” ujarAdil, ketua pelaksana.

Rombongan tiba di USU Jumat(2/12), pukul 18.00. Acara se-

Studi Banding FH UR ke USUharusnya mulai pukul 10.00, ter-tunda karena rombongan terjebakmacet di Duri. Penyampaian katasambutan dari kedua Ketua BEMFH UR dan USU jadi pembukaacara.

“FH USU punya gedung pera-dilan semu, gedung serbaguna daninfrastrukturnya baik,” kata AndiSusilawan, peserta dari UR, “Tapi darisistem kemahasiswaan UR lebihspesifik dalam pembagian kerja.”

“Mereka punya 100 dosen dan 30profesor, dan sebagian besar dosen-nya alumni FH USU,” tutup Adil. *1

AULA Bank Indonesia dijadikantempat oleh Himpunan MahasiswaJurusan (HMJ) Ilmu Ekonomi (IE)Fakultas Ekonomi UR untuk acaraStudium General. Acara bertema Pere-konomian Indonesia dan Tantangan GobalTerkini diadakan Selasa (15/11).Hadir Abdul Majid, peneliti Eko-nomi Madya sebagai pemateri.

Acara dimulai pukul 09.00. HariUtomo, Pemimpin BI Pekanbarujelaskan tentang BI berencana bikinbekerjasama dengan UR. Kerjasamauntuk mata kuliah kebanksentralan,pelatihan staf pengajar dan bantuandana penyusunan skripsi terkaitkebanksentralan.

“Dari segi kebijakan moneter, BIPekanbaru hanya melakukan ke-bijakan di level nasional, membantupelaksanaan BI pusat serta me-ngawasi bank-bank,” ujar HariUtomo.

Majid katakan pertumbuhanekonomi Indonesia 2011 masihcukup kuat di tengah ketidakpastianekonomi global. Namun pengaruhgejolak ekonomi global akan berpe-ngaruh pada pertumbuhan ekonomitahun 2012 yang diperkirakan akanberada pada kisaran 6,3 – 6,7 persen.

“Studium General dilakukan un-tuk memberitahu mahasiswa me-ngenai kebijakan BI terhadap pe-rekonomian Indonesia. Budiman,Ketua HMJ Ilmu Ekonomi ber-harap acara serupa diadakan tigabulan sekali. “Jadi tiap triwulan kitatahu perkembangan ekonomi,”tutup Budiman. herman

StudiumGeneral di BI

MAHASISWA Jurusan Ilmu Eko-nomi FE angkatan 2009 kunjunganke PT Nagamas, Selasa (8/11). Se-banyak 32 peserta ikut ke kawasanindustri di Dumai ini. Study tourmerupakan salah satu program matakuliah Analisis Kebijakan Industriyang diampu Drs. Zulkarnini, SU.

Study Tour Ke DumaiPT Nagamas memproduksi tiga

jenis produk, Crude Palm Oil (CPO),Minyak Goreng dan Industri Iku-tan—olahan air laut yang bisa dimi-num—dengan tenaga kerja 6 orang.

“Mereka hanya duduk di depankomputer untuk mengoperasikan.Lebih banyak teknologi yang bekerja,”

ujar Tomi Saputra, panitia pelaksana.Rina Prihartini, peserta study tourceritakan manfaat study tour ini. “Sayajadi tahu ekspor di Dumai cukupbesar. Jadi tak hanya tahu minyakgoreng sebatas di rumah atau dipasarsaja. Bisa lihat langsung prosesproduksinya,” kata Rina. herman

foto: Aang BM

Aliansi Parlemen Jalanan:Mereka terdiri dari berbagai Ormas, Organisasi Mahasiswa. Dalam orasinyaada 10 kejahatan Rusli Zainal, Gubri. Mulai soal kasus korupsi sampaigagal mencegah konflik agraria.

Page 26: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 26

PERCA & BERITA

BERTEPATAN hari Pahlawan 10 No-vember, Badan Legislatif Ma-hasiswa(BLM) Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan (Faperika) UR taja paripurnadi ruang Patin 4 Faperika Hadirperwakilan hima dari jurusan BudidayaPerairan (BDP), Teknologi Hasil Peri-kanan (THP), Sosial Ekonomi Perika-nan (SEP), Pemanfaatan SumberdayaPerairan (PSP), Manajemen Sum-berdaya Perairan (MSP), Ilmu Kelautan(IK). Unit Kegiatan Mahasiswa IslamPKRI, Mapala Phylomina, dan kese-nian Dolphin turut hadir sebagaipeserta.

DENDI Tri Affiandi, Ketua BLMFaperika—pengganti Andit—pimpinsidang sementara. Dendi dibantu olehRina Noviastuti dan Ria Hartika sebagaipimpinan sidang sementara 2 dan 3.

Agenda awal pengesahan tata tertib.Dendi bacakan poin per poin. Per-debatan mulai terjadi saat pembacaantata tertib poin empat tentang fungsidan wewenang. Spesifiknya pada hurufG: mengesahkan gubernur dan wakilgubernur. Beberapa peserta tak setuju.“Pemenangnya belum jelas tapi sudahparipurna,” kata Saparudi, salah seorangpeserta sidang.

BLM lantas beri penjelasan. “Sidangparipurna kita laksanakan setelah dapatSK dari dekanat,” kata Dendi. “Sayadiberi mandat dari Ketua BLM se-belumnya untuk selesaikan paripurna

ini,” sambung Dendi.Kemudian PKRI,

Hima SEP, dan HimaTHP protes lagi. Me-reka nyatakan keberatankarena adanya dugaanintervensi kandidat no-mor 2—Zulfikar danKhairunissa—ke de-kanat untuk meme-nangkan Pemira. HimaIK, Hima MSP, danPhylomina tak sepakatdengan dugaan itu.Situasi mulai panas.Masing-masing pihaksaling adu argumen.

Lama-lama merekasaling dorong. Situasigaduh. Syaifuddin, Pe-mbantu Dekan III Fa-

perika masuk ke dalam ruang sidang.Ricuh pun terkendali.

SYAIFUDDIN nyatakan kekecewaan-nya melihat mahasiswa tak bisa jalankanpemira dengan kepala dingin. Begitukeadaan terkendali, Syaifuddin mintasidang dilanjutkan kembali.

Roba’i Ketua Hima SEP bertanyake Syaifuddin. Pertanyaan terkait desas-desus pertemuan antara Zulfikar, calonketua BEM nomor 2 dengan pihakdekanat. “Yang diundang pada per-temuan itu Andit, Zulfikar, dan FebriMayoka,” sebut Roba’i. Ia mem-pertanyakan status Zulfikar diundangpada pertemuan itu. “Mengapa kan-didat nomor 1 tidak diundang juga, bilapertemuan bertujuan untuk me-nyelesaikan masalah pemira?”

Zulfikar jawab bahwa kehadirannyapada pertemuan dekanat atas per-mintaan Syaifuddin, PD III Faperikauntuk selesaikan masalah paripurna. Iagantikan Febri Mayoka, Ketua BEMFaperika, yang sudah wisuda Oktoberlalu. “Silahkan tanya sendiri pada PakSyaifuddin,” kata Zulfikar.

Perdiman, calon Ketua BEM no-mor 1 bertanya lagi kepada Syaifuddin.“Mengapa pasangan nomor 2 yangdimenangkan di Pemira? Sementararekapitulasi suara belum ada?”

Syaifuddin yang masih ada didalam ruang sidang coba menengahi.Ia cerita memang pernah panggilHima dan UKM. Namun karena libur

semester, yang hadir saat itu hanyaHima BDP, MSP, dan THP

“Mau dilanjutkan atau tidak ter-serah pada sidang ini. Pada prinsipnyadekanat tidak berpihak pada calonmanapun.” Satu yang ditekankanSyaifuddin, jangan sampai ada ke-kerasan pada sidang paripurna.

AKHIRNYA Poin 4 huruf G tentangpengesahan gubernur dan wakil gu-bernur disepakati oleh mayoritas pesertasidang. Lalu, pimpinan sidang tetap dipegang Kurniawan, Nofri Sandria, danSlamet.

Saat mau mengesahkan Ketua danWakil Ketua BEM Faperika--Zulfikardan Khairunnisa--kembali ada per-debatan. “Kenapa BEM yang menge-sahkan SK dari PPRF?” tambahnya.

Iman Nurzaman, pejabat se-mentara ketua panitia pemilihan rayafakultas (PPRF) menjelaskan perkara ini.Diceritakannya saat tim PPRF me-manggil kedua calon terkait beberapakejanggalan perihal syarat pemira calonnomor 1—Perdiman dan FakhrialAnanda. “Kami sudah beri suratperingatan pada calon nomor 1, bila takdatang harus menanggung segalakonsekuensinya,” jelas Iman. Faktanya,calon nomor 1 tidak datang padapertemuan tersebut. “Dan karenakandidat nomor 1 terbukti bersalahmaka kami putuskan mendiskualifikasimereka,” lanjut Iman.

ZULFIKAR dan Khairunissa di-sahkan sebagai gubernur dan wakilgubernur Faperika UR. Hima THP, SEPdan UKM PKRI yang tak sepakatmemilih walk out dari sidang. “Tidak adasurat pengesahan dari BLM,” ujarRoba’i, Ketua Hima SEP menyatakanalasannya walk out dari persidangan.Marwan, Ketua UKM PKRI danSaparudi, Ketua Hima THP me-nyatakan hal serupa. “Yang jelas pemiradan paripurna ini tidak adil,” kataMarwan.

Andit, mantan Ketua BLM Fa-perika, “Saya tak ada keluarkan SKapakah calon nomor 1 atau nomor 2yang menang. Itu PPRF yang buat,”jelas Andit.

Sidang paripurna juga memilihHaris Daulay sebagai ketua BLMFaperika UR. #

Sidang Paripurna Faperika:Sidang sempat gaduh, ulah adu pendapat soalpengesahan Ketua dan Wakil Ketua BEM Faperika.

Sempat Gaduh, Zulfikardan Khairunnisa Disahkan

Oleh Rubianto

foto:

Rubi

BM

Page 27: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201127

BEM UR adakan aksi peringatan hariHIV/AIDS sedunia, Kamis (1/12).Peserta kumpul pukul 08.30 di depanfakultas masing-masing. Aksi ber-langsung di kantor Gubernur danbundaran Walikota. BEM UR punyadua program peringati hari AIDSsedunia: aksi kampanye bahaya danpencegahan HIV/AIDS 1 Desemberdan seminarnya 3 Desember diYudisium Fakultas Ekonomi UR.

Aksi bertujuan agar masyarakatlebih paham tentang penyakit me-nular tersebut. Ada pembagian pitamerah dan stiker saat aksi.

“Masyarakat biasanya cenderungtakut, alergi bahkan jijik terhadappenderita penyakit AIDS. Kegiatan inidibuat agar masyarakat jauhi pe-nyakitnya, bukan orangnya,” ujarSurianto, Menteri Luar UniversitasBEM UR.

Acara seminar 3 Desember di-hadiri Drs. H.R Mambang, MIT, Dr.Didi Burhanudin Agung dan Dr. Sriwahyuni M. Kep.

“Akar masalahnya ketidaktahu-an,” lanjut Surianto. “Rokok, Napza,penggunaan jarum suntik secarabergantian dan free sex merupakanpenyebab HIV/AIDS di Riau. BEMsebagai elemen masyarakat berperanuntuk mengingatkan,” tegasnya.

Harian Republika mencatat, 573kasus HIV/AIDS di Riau, 49 pen-deritanya adalah generasi muda yangberumur 15 hingga 24 tahun. *23

BHINEKA tunggal IKA dalam Ke-akraban jadi tema acara Pekan Ke-akraban Mahasiswa (PKM) di ling-kungan FISIP pada Sabtu-Minggu(19-20/11). Acara ini bertujuanmeningkatkan keakraban untukseluruh mahasiswa, khususnya ang-katan 2011.

Pembukaan Pekan Keakrabandiawali dengan kegiatan hiking. Ke-giatan bekerja sama dengan MapalaSakai FISIP. Kemudian dilanjutkandengan berbagai lomba. Ada lombadebat, akustik, mimbar bebas sertapertandingan olah raga tenis meja, volidan tarik tambang.

PKM FISIPBEM UR PeringatiHIV/AIDS

SABTU, (17/12) Kepala BidangSosial Ikatan Mahasiswa Sosiologi(Kabid Sos IMS) FISIP UR besertaanggota kunjungi panti asuhan bayidan balita Fajar Harapan, Jalan Mus-tafa Yatim nomor 12. Kunjungan inimerupakan program kerja IMS tiaptahun. Sebelumnya mereka lakukankunjungan ke panti jompo.

“Sesuai dengan jurusan kami,sebagai mahasiswa sosiologi haruspeduli terhadap masyarakat,” ujarPanca, Kabid Sos IMS.

Melihat kondisi bayi dan balitaserta berbincang-bincang dengan ibuasuh jadi kegiatan selama kunjunganyang berlangsung selama 2 jam.

“Kami merasa senang ada maha-siswa yang berkunjung ke panti ini.Sebelumnya mahasiswa UR dari

IMS Kunjungi Fajar HarapanFakultas Ekonomi juga berkunjungke panti ini. Biasanya, mahasiswa-mahasiswa yang berkunjung merekamembawa uang untuk bayi dan balitadi panti ini,” jelas Yessi, Ibu Asuh.

Selesai bincang-bincang denganIbu Asuh, Kabid Sos beserta ang-gota meninggalkan Panti Asuhan.

“Kunjungan ini untuk men-survei keadaan Panti Asuhan. Apayang kurang di Panti Asuhan ini,Insya Allah akan kami lengkapi padakunjungan 7 Januari mendatang.Jadi, kami tidak memberikan uangkepada panti tersebut seperti yangdilakukan mahasiswa dari jurusanlain. Pemberian kami be-rupa ba-rang yang merupakan ke-kuranganpanti tersebut,” tutup Panca. *27

Esoknya, kegiatan diawali senampagi, lalu pembekalan materi simulasiaksi. Usai makan siang, pertandingankembali dilanjutkan. Selain pertan-dingan hari sebelumnya, ditambahdengan pertandingan mini soccer, bas-ket, dan graviti secara serentak. Acaraditutup dengan lomba panjat pinangdan pengumuman pemenang lom-ba.

“Acara ini memberikan wadahbagi mahasiswa baru untuk menya-lurkan minat, bakat dan kreatifi-tasnya,” ujar Idham, ketua pelaksanaPKM. *5

Talkshow BEM UR:Pembicara dalam Talkshow BEM UR

bertajuk Indonesia Dalam JeratKapitalisme dan Neoliberalisme fot

o: Ifa

BM

Page 28: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 28

PERCA & BERITAHARDIAN INDRAGUNA, maha-siswa Agroteknologi Fakultas Per-tanian (Faperta) Universitas Riaubingung. “Pertama masuk kuliahmemang membingungkan lihat duahima di Agroteknologi,” kata ma-hasiswa semester satu ini. Saat penge-nalan kelembagaan mahasiswa padaPengenalan Kegiatan Akademis(PKA) di Faperta, Hardian hanya kenalHimagrotek. “Setelah kuliah barutahu ternyata ada ASC juga.”

Yosi Ana Sri Wulandari, temanseangkatan Hardian juga mengeluh-kan hal senada. “Jangan biarkan kamibingung,” katanya. Untuk itu, Yosiminta pimpinan Himagrotek danASC bisa kurangi ego masing-ma-sing.

KEBINGUNGAN HARDIANdan Yosi berawal dari April 2010 lalu.Sekitar pukul 10.00 hari ke-12 di bulanApril itu Ahmad Rifai, PembantuDekan (PD) III Faperta taja CoffeeMorning. Selain bahas peleburan tigahimpunan mahasiswa (hima), padacoffee morning juga diagendakanpembahasan soal pustaka dan sekre-tariat lembaga.

Rencana peleburan tiga hima—Himpunan Mahasiswa Agronomi

(Himagron), Himpunan MahasiswaIlmu Tanah (S3C), Himpunan Ma-hasiswa Hama dan Penyakit Tanaman(Himalintan)—disebabkan melebur-nya tiga program studi jadi satu.Berdasarkan Surat Keputusan Direk-torat Jenderal Pendidikan Tinggi(Dirjen Dikti) Nomor 163 tahun 2007tentang Penataan dan Kodifikasi Pro-gram Studi pada Perguruan Tinggi,Prodi Agronomi, Ilmu Tanah, danHama Penyakit Tanaman di perguruantinggi seluruh Indonesia, dileburmenjadi Prodi Agroteknologi.

Melalui mediasi yang diadakandekanat Faperta dan dihadiri olehdekan, para pembantu dekan, ketuajurusan Agrobisnis, Kehutanan,Agroteknologi, BEM dan BLMFaperta, perwakilan Himalintan,Himagron, dan S3C, terpilih FaisalFajri sebagai ketua Himpunan Ma-hasiswa Agroteknologi (Himagrotek)sementara. Proses pemilihan ituberlangsung 17 Mei 2010. Faisaldiminta buat kegiatan di Himagrotekmenjelang musyawarah besar (Mu-bes) untuk pemilihan ketua Hima-grotek tetap. Ia diberi waktu hinggaakhir Desember 2010.

Sesuai perjanjian, pada 30 Desem-ber 2010 diadakan Mubes untuk

memilih ketua Himagrotek tetap.Selain Himagrotek, pada saat yangsama diadakan pula Mubes himaKehutanan dan Agribisnis. Sehinggasaat pembukaan oleh Dekan FapertaUsman Pato, acara dirangkai jadi satu.Selain Usman Pato, acara pembukaanjuga dihadiri para pembantu dekanserta beberapa kelembagaan di Fa-perta. BEM dan BLM Faperta takhadir.

Usai sholat dan makan siang,Mubes dilanjutkan di ruang terpisah.Hima Kehutanan di Ruang Kakao,Hima Agribisnis di ruang seminarJurusan Sosial Ekonomi Pertanian(SEP), dan Himagrotek di AulaDekanat Faperta.

Selang beberapa menit setelahMubes Himagrotek dimulai, FerryFadli (Komting Agronomi angkatan2006), Abdul Ghafur (Ketua BLMFaperta) dan beberapa temannyadatang. Mereka tak setuju denganpelaksanaan Mubes hari itu. “Re-komendasinya tidak sah,” protes Ferry.

Terjadi adu argumen di Mubestersebut. Kasrul Akbar Dahlan, ketuapanitia Mubes, tetap bersikeras Mubesakan dilanjutkan. “Kalau tidak sepakatdengan Mubes ini, silahkan keluar danbentuk hima baru,” ujar Akbar.Akhirnya, Ferry, Ghafur, dan teman-temannya keluar dari ruangan. “Sayakatakan Mubes ini tidak sah. Kamiakan bentuk Mubes baru,” ujar Ferrysembari keluar ruangan.

Mubes tetap dilanjutkan. KasrulAkbar Dahlan terpilih sebagai KetuaHimagrotek pada Mubes tersebut.

Agri Septiadi, Ketua BLM Fapertaperiode ini jelaskan alasan ketidaksepakatannya terhadap Mubes itu.“Mubes hanya diikuti ketua Himag-ron dan perwakilan angkatan punhanya komting tertentu,” ujarnya.

Soal perwakilan angkatan, FaisalFajri, ketua Himagrotek sementara,beri penjelasan. Komting Himagrotekper angkatan, dari 2006 hingga 2010memang seharusnya dipilih lagisebelum Mubes. “Tapi sampai Mubesberlangsung, yang terpilih baruKomting angkatan 2010 dan 2009.Angkatan lain tak sempat lagi,” kataFaisal. Alasannya, waktu sudah mepet.Namun perwakilan semua ang-katan—2006 hingga 2010—ada dalam

bersambung...

Dua Hima Satu JurusanKemelut kelembagaan di jurusanAgroteknologi belum juga usai.

Oleh Herman

SEKRE Himagrotek Faperta UR

foto:

Anju

BM

Page 29: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201129

Mubes tersebut. “Sudah lupa siapasaja orangnya,” kata Faisal.

KETUA HIMALINTAN dan S3Cyang tak hadir saat Mubes Himag-rotek pada 30 Desember 2010,adakan Mubes juga pada Januari2011. Mubes menyepakati peng-gabungan Himagron, Himalintan,dan S3C tersebut menjadi Agro-technology Student Community(ASC). Zakaria terpilih sebagaiketuanya. ASC pun disahkan padasidang parpurna Faperta 12-13Maret 2011.

Ferry Fadli dihubungi via emailmenyatakan tak tahu persis detailpembentukan ASC. “Yang lebihtahu itu Zakaria,” ujarnya. Hinggakini Bahana belum berhasil jumpaiZakaria. Berkali-kali dihubungi,panggilan sering tak dijawab. Saatdiangkat, ia beralasan sibuk kuliahdan ada kegiatan di luar. Ditunggudi sekre ASC dan Mushola Faperta,juga tak jumpa dengan Zakaria.

“Saya juga kurang mengerti pem-bentukan ASC. Saya hanya tahuyang dapat SK Dekan cuma Himag-rotek,” ujar Aditya Wahyudi, sekre-

taris ASC. Bahana minta tolongAditya tun-jukkan kos Zakaria untukdapatkan cerita pembentukan ASC.“Hubungi aja langsung Bang Zakaria,tanya dimana kosnya,” kata Aditya.

Armaini, Ketua Jurusan Agro-teknologi nyatakan tak bisa sahkandua hima dalam satu jurusan. Me-nurutnya, Mubes Himagrotek pe-milihan Akbar sebagai ketua sudahsesuai mekanisme yang berlaku.Dekan Faperta pun sudah keluarkanSK-nya. Namun ia juga tak bisamelarang mahasiswa berkegiatan.“Kalau kegiatan positif, harus kitadukung,” ujarnya. Konsekuensinya,ASC tak bisa ajukan dana ke fa-kultas. “Kalau mau dapat dana darifakultas, ASC harus di bawahHimagrotek,” terang Armaini.

“ASC diakui di kelembagaan URkarena sudah diakui di sidang pari-purna fakultas,” jelas MuhammadRokhim, Ketua Badan LegislatifMahasiswa (BLM) UR. Ia bilang,status ASC bisa saja diakui difakultas, tergantung komunikasidengan pihak dekanat. “BLM URtak punya kewenangan apa-apadalam hal ini. Itu kewenangan BLM

fakultas untuk menyelesaikannya.”

BULAN JANUARI 2011, tak lamasetelah ASC dibentuk dan Zakariaterpilih sebagai ketuanya, diadakanpertemuan untuk menyelesaikanpersoalan dua hima dalam satujurusan ini. Faisal Fajri, mantan ketuaHimagron, Tuhumena, mantan Ke-tua S3C, dan Mario, mantan KetuaHimalintan dimintai pendapatnyamengenai persoalan ini. Merekabertiga sepakat menyerahkan masalahini ke Akbar dan Zakaria, ketuaHimagrotek dan ASC yang terpilih.

Lantas diadakan pertemuan ter-tutup antara Zakaria, Akbar, danArmaini, Ketua Jurusan Agro-teknologi. Menurut Akbar, Zakariasebagai ketua ASC saat itu mintapemilihan ulang untuk ketua Him-agrotek yang baru melalui pemira.Namun pemira belum juga ter-laksana.

Alhasil hingga kini JurusanAgroteknologi masih punya duahima: Himagrotek dan ASC. Hi-magrotek dengan ketua KasrulAkbar Dahlan dan ASC denganketua Zakaria.#

FutsalAquacultur

SENIN (21/11), pukul 15.00 la-pangan futsal Faperika jadi tempatpelaksanaan pembukaan AquaculturCup 2011. Kegiatan perdana ini ditajaHimpunan Mahasiswa Aquacutur(Himaqua) dengan peserta sebanyak32 tim se-UR. Turut hadir KetuaJurusan Budidaya Perairan, Ir Mul-yadi M.Phill. Acara dibuka PD IIIFaperika, Syaifuddin, M.Si.

Tema kegiatan, Dengan OlahragaMari Kita Tingkatkan Sportifitas danKebersamaan. Rubianto, Ketua Pelak-sana berharap melalui kegiatan inimahasiswa se-Faperika lebih akrabdan rasa kekeluargaannya lebih dekat.

Pertandingan diadakan sekitar 2minggu lebih. Juara I dari lomba iniLolygo FC (BOM IKA), Jago-Jago FC(BOM IKA) juara II, dan juara IIICasper FC (UKM Olahraga). *33

Sidang Korupsi:Yohanas Oemar, Mantan PR II UR saat jalani sidang perdananya di PN Pekanbaru, 15 Desember 2011. Dariketerangan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Yohanas dinilai melanggar pasal 9 ayat 3 huruf j junto pasal 1butir 21 Perpres RI nomor 8 tahun 2006, tentang pedoman pelaksanaan penganggaran barang dan jasapemerintahan. Kasus ini bermula tahun 2007. Saat itu UR dapat alokasi dana untuk 12 proyek; pembangunanpagar kampus,perbaikan jalan lingkungan kampus, bengkel, gedung Fisipol, gedung Teknik, gedung FKIP,gedung Rektorat, penghijauan taman pelindung dan perbaikan rumah dinas. Dalam dakwaan JPU, Yohanasperintahkan bawahannya pungut fee dari nilai kontrak 12,5 persen. Total, masih dalam dakwaan JPU, Yohanasterima dana capai Rp 200 juta.

foto:

Aang

BM

Page 30: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 30

BEBERAPA Program Studi (Prodi)di FKIP UR adakan olimpiade. Olim-piade PPKn tanggal 6-10 Oktober danOlimpiade Sains Biologi 9 (OSB 9) 17-22 Oktober. Menyusul Olimpiade Fisika7 (OF 7), 12-16 November. OlimpiadeSejarah 1 (OaSe 1), 21-24 Novemberdan Olimpiade Kimia 9 (OK 9), 28November – 3 Desember pada tahun2011 ini. Untuk tahun 2012 Olim-piadeEkonomi 1 pada 24-28 Januari danOlimpiade Matematika 12 (OM 12), 30Januari- 4 Februari. Seluruh kegiatanolimpiade bertempat di lingkungankampus FKIP UR.

Tiap olimpiade yang dilaksanakanmemiliki kegiatan yang berbeda.Olimpiade PPKn yang diadakan se-Riau-Kepri kegiatannya lomba debatPPKn untuk SMA, Cerdas Cermat (CC)untuk SMP dan lomba meng-gambarburung garuda, menulis danmendeklamasikan naskah teks prok-lamasi serta mendeklamasikan pem-bacaan pembukaan UUD 1945 untukSD.

Sedangkan kegiatan OSB dian-taranya,Uji Kemampuan Tertulis(UKT), Uji Kompetensi Laboratorium(UKL) dan Cepat Tepat (CT) untukSMP dan SMA. Juga ada Bio EXPOSchool Competition dan Simposium Re-gional. OaSe yang dilaksanakan untuktingkat SMA sederajat adakan lombaCerdas Cermat, Tes Tertulis danMenulis Esai.

Untuk OF yang ke 7 sedikit berbedadibanding tahun lalu. Mereka mem-bagi tiga bidang untuk Tes Tertulistingkat SMA yaitu, fisika mekanika,astronomi dan geosains. Selain itu jugaada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI),Kuis Sains Fisika (KSF), Tes Teori. OK9 juga mengadakan perubahan kegiatandari tahun sebelumnya. Selain LombaCerdas Cermat, Uji KemampuanTertulis, LKTI, bazar buku dan AsahKemampuan Kimia, ada juga kegi-atanTraining Motivasi.

“Training ini tujuannya untukmemotivasi siswa agar dapat belajardengan lebih baik lagi,” ujar Fadli, KetuaPelaksana OK 9.

Kegiatan Olimpiade Ekonomiperdana terdiri dari lomba Tes Tertulis(TT), Cerdas Cermat (CC), DebatEkonomi dan Mading 2. Tema debattentang masalah ekonomi dan ke-bijakan yang banyak diperbincangkansepanjang tahun 2010-2011. SedangkanOM 12 adakan lomba Math IndividualCompetition (MIC), Complex Math Com-petition (CMC), Deklamasi dan Mu-sikalisasi Puisi serta Mading 3 Dimensi.

Kegiatan olimpiade merupakanrealisasi program kerja HimpunanMahasiswa (Hima) masing-masingProdi. Berbeda dengan OF, OK, OSBdan OM yang telah lama melaksanakanolimpiade, PPKn, Sejarah dan Eko-nomi baru pertama kali mengadakankegiatan ini.

“Ada juga yang mencemeeh karenadibilang ikut-ikutan. Padahal kegiatanini sudah dari 15 periode kepengurusandahulu direncanakan, tapi baru ter-laksana sekarang,” ujar Zulfa Hendry,Ketua Pelaksana OaSe 1.

Yonestio Faqi, Ketua PelaksanaOlimpiade Ekonomi mengatakanmemang olimpiade ini baru pertamadilaksanakan. Tapi, sebelumnya ProdiPendidikan Ekonomi sudah me-laksanakan Uji Kompetensi Ekonomitiga kali sebagai syarat untuk me-laksanakan olimpiade.

Ketua Pelaksana OSB, Fadli, me-ngatakan ia sangat mendukung olim-piade yang dilaksanakan Prodi di FKIP.Senada dengan Fadli, Sudarmono,Ketua Pelaksana OM 12 juga men-dukung kegiatan ini.

Jumlah peserta dari kegiatan olim-piade ini beragam. Untuk OlimpiadePPKn, peserta yang me-ngikuti lombatingkat SMA 30 tim, dengan satu timterdiri dari 3 orang. SMP 15 tim dan 9orang peserta untuk SD dengan 3 or-ang peserta di setiap cabang per-lombaan. Peserta OF sempat membuatpanitia ragu. Dua minggu sebelum acarabarulah banyak peserta mendaftar.

“Sampai harus kita batasi karenaterlalu banyak peserta, padahal udahsebulan pendaftaran dibuka,” ujar Berry,Ketua Pelaksana OF.

Jumlah peserta untuk TT tingkatSD 193 orang, SMP 205 orang, 220 or-ang untuk tingkat SMA bidang FisikaMekanika, 60 orang bidang Astronomidan 40 orang bidang Geo Sains. CabangKSF tingkat SD diikuti 40 tim, masing-masing tim 3 orang, SMP 50 tim danSMA 50 tim. Peserta Mading 3D 25 timdan LKTI tingkat SMA 7 tim, 1 tim 2orang dan tingkat SMP 1 tim. Se-dangkan peserta Ranking 1, 100 orangyang tergabung dari tingkat SMP danSMA.

Training Motivasi OK diikuti 200orang peserta, guru dan murid. CC 53tim, UKT 439 orang, Atraksi Kimia 15tim, LKTI 25 tim dan Asah Kemam-puan Kimia 16 tim. Untuk OlimpiadeEkonomi dan OM 12 yang barudilaksanakan tahun 2012 berharap agarpeserta yang mengikuti kegiatan ini jugabanyak.

“Tahun lalu peserta yang ikut 1600orang, mudahmudahan tahun ini bisameningkat,” ujar Sudarmono.#

Parade Olimpiade FKIP

Serius:Para peserta Olimpiade Sejarah serius ikuti pengarahan.

Oleh Nurul Fitria

foto:

Yaya

BM

PERCA & BERITA

Page 31: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201131

AWAL Desember ini tiga lembagaadakan pelatihan jurnalistik tingkatdasar.

Sabtu (3/12), pers kampus Tekadtaja Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar(DJTD) di Auditorium Drs. SutanBalia FISIP. Acara berlangsung 2 hari.Panitia angkat tema Kenali Fakta,Terampil Menulis Berita. Berbedadengan diklat sebelumnya yang hanyauntuk mahasiswa Ilmu Komunikasi(IK) dan kru magang Tekad, kali inipeserta mencakup mahasiswa se-UR.

“Kita ingin mengajak para mah-asiswa untuk mengenali fakta yangberawal dari kampus ini serta bisamenulisnya,” jelas Novia Faradila,ketua pelaksana.

Acara hari pertama dibuka olehEvawani Elysa Lubis, S. Sos, M. Si,Sekretaris jurusan IK. Dilanjutkan doadan latihan menulis. Di waktu seng-gang kegiatan diisi games. Untuk materipertama, teknik wawancara oleh VokiA. Sinaga dari Riau Pos. Voki ajakpeserta bahas teknik wawancara untukperesmian Jembatan Siak III diPekanbaru.

Materi kedua, teknik penulisanberita oleh Taufik Hidayat dari KoranRiau. Taufik tekankan tentang 5W-+1H dan sarankan peserta belajarJurnalisme Investigasi. Terakhir fotojurnalistik oleh Taufik dari PekanbaruMX. Ia beri penjelasan perbedaan fotojurnalistik dan dokumentasi sertateknik pengambilan foto jurnalistik.

Hari kedua, diagendakan kun-jungan media ke Haluan Riau, tapi tak

Tekad, BEM UR, Himagrotekbikin Diklat Jurnalistik

jadi. Panitia juga adakan penghargaanTekad. Kategorinya penulis straightnews, feature, kru terloyal dan pesertadiklat terbaik. Peraih Tekad AwardMarlia kategori penulis straight news.

“Saya harap dengan hadiah yangsaya dapatkan ini bisa jadikan sayaberkarya lebih baik di Tekad,” ujarNovita Sri Gamala, peraih pesertadiklat terbaik.

Usai Tekad, giliran BEM UR tajapelatihan jurnalistik, Minggu (4/12)di Lembaga Pengabdian Masyarakat(LPM) UR. Acara dimulai pukul09.30. “Pelatihan ini salah satu agendaBEM serta Tim Kreatif. Pesertaditargetkan 100 orang, 70 persen darikelembagaan dan 30 persen dari non-kelembagaan,” ujar Wed, MenteriKomunikasi dan Informasi BEM UR.

Setelah break dilanjutkan materipertama dari Chaidir dengan topikSpirit Menulis.

“Verba valant, Scripta manent;ucapan akan terbang, tulisan akandikenang. Jika seorang penulis me-ninggal dunia, maka karyanya akantetap dikenang,” kata Chaidir.

Pukul 13.00 materi kedua, teknikwawancara, disampaikan FirmanAgus. Ia berikan beberapa trik wa-wancara. “Kata ‘seandainya’ salah satutrik memancing narasumber untukbercerita,” ujarnya.

Pukul 14.57 dilanjutkan materiketiga dari Candra Dani Fachrizal, S.IPtentang teknik penulisan berita. Man-ager Redaksi Tribun Pekanbaru inimembahas tentang kelayakan berita,

anatomi berita dan unsur-unsurberita.

AKHIR Desember (22-23/11) giliranHimpunan Mahasiswa Agrotekno-logi (Himagrotek) adakan ke-giatanPelatihan Dasar Jurnalistik. Acaradirangkai dengan Pelatihan PenulisanProposal di Aula Dekanat Faperta UR.Acara bertema Cepat Sarjana, PintarJurnalistik dihadiri 42 orang.

Ia merupakan program kerjaLitbang Himagrotek. Pelatihan pe-nulisan proposal ditujukan untukmahasiswa minimal angkatan 2009,sedangkan pelatihan dasar jurnalistikuntuk angkatan 2010 dan 2011.

Hari pertama diisi dengan pe-latihanjurnalistik dengan pemateri PuputJumantirawan dari LPM Aklamasi UIRdan Arie Gunawan dari LPM GagasanUIN Suska. Puput isi materi SembilanElemen Jurnalisme, sedangkan Arie isimateri Teknik Wawancara dan PenulisanBerita. Untuk hari kedua, pelatihanpenulisan proposal diisi Ir .Fifi PuspitaM,si, dosen Faperta.

“Banyak beri wawasan dan pe-ngetahuan baru. Saya ingin ada sebuahkarya jurnalistik yang bermanfaat dariacara ini,” ujar Rizal, mahasiswa Agri-bisnis.

“Melalui pelatihan ini, saya harapmahasiswa terbantu dalam me-nyusunproposal,” kata Muhammad Fodhil,ketua pelaksana. Sedangkan untukmahasiswa baru, ia berharap bisa jadiinsan jurnalistik berkualitas,” tutupnya.dayat, *5, *22

KAMIS, (1/12) Iron Games ketigaditaja mahasiswa Hubungan Inter-nasional FISIP UR. Tiga cabangolahraga yang diperlombakan: sepak-bola se-FISIP di lapangan Faperta,voli dan basket se-UR masing-masingdi lapangan voli Rektorat dan la-pangan basket FISIP.

Peserta yang mendaftar melebihibatas 16 tim setiap cabang, sehingga

ada peserta yang tidak diterima lagipendaftarannya. Perlombaan di IronGames ketiga ini berbeda dari tahunpertama yang mengadakan lombatenis meja. Alasan tidak diadakankarena peminatnya tidak banyak dandiganti dengan sepakbola.

Dana yang tersedia masih minimuntuk menyelengggarakan perlom-baan yang berlangsung 23 hari ini.

Aldrian, ketua pelaksana mengatakansebagian proposal yang diajukankepada sponsor ada yang ditolak danada yang diterima. Dari peserta jugadipungut uang pendaftaran.

“Panitia Iron Games tahun inikurang siap. Seperti waktu pelak-sanaan perlombaan yang selalumolor, wasit tak siap bahkan bola voliuntuk perlombaan harus dibawa timyang akan berlaga,” keluh Mai-mu-nah, kapten tim voli Sosiologi. *27

Iron Games

Page 32: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 32

GELAGATBANDORO RADEN Mas Sudirodan Bandoro Raden Mas Sudionolahir 16 April 1961 di Pekanbaru.Mereka kembar. Saat usia 2 tahun,Sudiro berganti nama menjadi Thai.Kemudian diganti Dong. Saat SMP,namanya jadi Afrizal. “Karena di kelasbanyak yang namanya Afrizal, jadi sayatambah nama belakang saya denganTanjung. Itu suku ibu saya,” kataTanjung. Sejak itu, Sudiro dikenaldengan nama Afrizal Tanjung, hinggasekarang. Namun di keluarga, Tan-jung dipanggil Dong.

Tanjung seorang kolektor. Kini iakoleksi senjata tradisional, parfum,dan cangkang hewan laut. Koleksi

senjata sudah dilakoni saat usia 10tahun. Koleksi parfum dimulai saattamat sarjana. Koleksi cangkang ketikaia melanjutkan S2.

“Koleksi cangkang dimulai saatmendalami mata kuliah Ekologi danMalakologi. Indonesia kan terkenaldengan biotanya yang beragam,”sebut Tanjung. Ia juga seorang dosenIlmu Kelautan di Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Tanjung serius dalam meng-koleksi cangkang tersebut. Ia me-ngaku hampir dua per tiga perairanIndonesia sudah diselami. “Setiapmenyelam itulah saya mengambilcangkang,” ujarnya.

Tak sampai di situ, setiap kalipraktikum Ekologi dan Malakologi

cangkang itu dikumpulkan laludiidentifikasi. Lebih dari 500 cangkangsudah dikoleksi, dengan spesies yangberbeda. “Sudah teridentifikasi 150jenis, yang lain belum,” jelasnya. Dari150 jenis tersebut, di antaranyaberjenis bivalvia, kerang mutiara,gastropoda, poliket atau cacing.

Bukti keseriusan lainnya, Tanjungjuga mengikuti klub penyelam ilmiahMoana. Moana berkantor di Polandiadan Jezera, punya Diving Center diJantung Marina. Klub menyelam iniberdiri sejak 1999, menyediakanfasilitas lengkap untuk menyelam.

SEBELUM KOLEKSI cangkang,Tanjung sudah mengoleksi senjatatradisional dan parfum. “Kakek dari

ibu saya pendekar Taralak bergelarTuanku Bancah di Bukit Tinggi,”cerita Tanjung. Ia keturunan Tan-taramista dari anak Wangsa Sanjaya.

Beberapa senjata koleksinya:Rencong Aceh, Piso Surit Batak, BatuBara, Sinyaman milik Tuanku Bancah,Keris Bengkulu, Pedang PangeranSuryo Kencono Jawa Barat, senjataKiyai Tresno Jogjakarta, Mandau darikepala suku Kalimantan, BadikMakasar, Badik Bugis, TongkatKomando Garuda, Pisau Selam,Pisau Belati Artekad. Ada pula senjataasal luar negeri: pisau KomandoModern King Cobra Amerika, Tom-bak Tulip, serta Samurai Jepang.

Koleksi senjata tersebut adaberupa hadiah, ada pula titipan or-

Koleksi Dong

Koleksi Tanjung:Beberapa pedang dan cangkang hewan laut milik Tanjung

Dong, kini berganti nama jadi Afrizal Tanjung,gemar mengkoleksi Cangkang. Selain itu,

juga ada parfum dan pedang.

Oleh Rubianto

foto:

Rubi

BM

Page 33: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201133

ang tak dikenal. Selebihnya ia carisendiri di berbagai daerah. “Samuraisenjata terhebat saya,” aku Tanjung.

Tanjung mulai ‘ngeh’ koleksisenjata ketika belajar silat di hutan.“Saya main pedang-pedangan. Sejakitu saya sadar kalau senjata adalahsahabat laki-laki,” kenangnya. Lantasia pun mulai koleksi senjata, dibawakemana pun pergi. “Dulu punyasenjata dianggap orang hebat.”

Namun setelah tahu bawa banyaksenjata membahayakan orang lain,“Saya tak mau lagi bawa senjata,” kataTanjung. Ia hanya bawa toya dimobilnya. Toya senjata tradisionalBetawi, terbuat dari kayu keras ataubambu. Toya biasa digunakan padaperguruan silat. “Toya punya sayasudah berusia ratusan tahun. Pe-ninggalan nenek moyang saya, pesilatTaralak,” katanya.

KOLEKSI PARFUM dilakoni Tan-

jung ketika ia tahu parfum juga punyabanyak jenis—tak hanya senjata dancangkang hewan laut. Diawali denganmengoleksi parfum dari beberapanegara yang dikunjungi selama studiS2. Denmark, Swedia, Jerussalem,Norwegia, Paris, Swiss. “Ketikawangi saya merasa ada kesegaranberpikir,” ujarnya.

Tanjung mengenal tiga jenisminyak wangi: konsentret, parfumdan riodotiolet. “Paling wangi kon-sentret. Biasanya hanya orang tertentuyang pakai ini,” sebutnya. Yang banyakdipakai orang jenis riodotiolet.

Beberapa merek parfum koleksiTanjung: Channel Five, Gucci, WonderBill, Lacoste, Lapidus, Fahrenheit, NinaRicci, Poeme, Avon, Escada, Chanel Coco,Miss Dior, Poison, La Vida Loca, Jas-mine, Elizabeth Arden, Fuori Le, Pseudo.“Sebagian besar beli sendiri. Ada jugabeberapa yang kasih sebagai hadiah.”

Parfum-parfum milik Tanjung

termasuk tahan lama. Ia pernah kasihibu dan mertuanya parfum WonderBill. “Setelah mereka meninggal,parfum itu diberikan lagi ke saya,cuma terpakai 4 per 5,” kata Tanjung.Ia berikan parfum tersebut sekiratahun 1992.

Isteri dan empat anak Tanjungmendukung hobinya sebagai ko-lektor. “Kalau keluar daerah danjumpa senjata bagus, saya pasti kasihtahu ke Bapak,” kata Arnita, isteriTanjung. Senada dengan putri ketigaTanjung, RUT Annisa Al ZuhraPasa. “Selagi hobi buat apa dilarang,yang penting happy,” kata Icha,panggilan akrabnya.

Tanjung berencana bikin mu-seum. Untuk senjata, ia ingin bukamuseum di Candi Muara Takus.Juga mendirikan museum cangkanguntuk menampung hasil koleksicangkang hewan lautnya. #

Parfum:Deretan Parfum koleksi Tanjung

foto:

Rubi

BM

Page 34: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 34

REPORTASEGRAMEDIA PUSTAKA Utama,Jakarta menerbitkan buku Budaya Baharikarangan Mayor Jenderal Marinir (Purn)Djoko Pramono tahun 2005. Ia seorangInspektur Jenderal Tentara NasionalIndonesia Angkatan Laut (TNI AL).Cover buku dihiasi gambar lautan.Tulisan Budaya Bahari terletak di bagianatas, di bawahnya ada tulisan DjokoPramono. Dengan tebal 178 halaman.

Sekira setahun lalu tiba-tiba Univer-sitas Riau dikejutkan oleh isu plagiatyang dituduhkan kepada Prof. Isjoni,dosen Sejarah Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan (FKIP) UR. Iamantan Dekan FKIP selama duaperiode, juga ketua Persatuan GuruRepublik Indonesia (PGRI) wilayahRiau.

Tuduhan plagiat diawali dari suratyang masuk ke Direktorat JenderalPendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) atasnama Himpunan Mahasiswa FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Uni-versitas Riau. Bersamanya juga di-lampirkan buku Budaya Bahari karanganDjoko Pramono dan buku SejarahMaritim karangan Prof. Isjoni danBunari. Bunari juga dosen Sejarah diFKIP UR. Ia bersama Isjoni mengajarmata kuliah Sejarah Maritim di JurusanSejarah FKIP.

Bila dilihat secara seksama, isi bukuSejarah Maritim amat mirip denganBudaya Bahari. Bedanya, buku BudayaBahari dilengkapi gambar dan tabel.Sedangkan buku Sejarah Maritim tak ada.Ia penuh berisi tulisan yang sama persisdengan buku Budaya Bahari. Kecuali bab5: penutup. Buku Sejarah Maritim takada memuat penutup. Pada daftarpustaka tak ada disebutkan sumberbacaan dari buku Budaya Bahari karanganDjoko Pramono.

Hal tersebut membuat buku Se-jarah Maritim lebih tipis dari BudayaBahari. Tebalnya hanya 130 halaman.Sejarah Maritim ini diterbitkan tahun2008 oleh Cendekia Insani Pekanbaru.Alamatnya Jalan Diponegoro V No. 31Pekanbaru, Riau, Indonesia. Ada katapengantar dari Prof. Isjoni sebagaiDekan FKIP pada buku tersebut.

KEMBALI KE Dirjen Dikti. Men-dapat surat perihal tuduhan plagiattersebut, Dikti lantas mengirim suratke Rektor UR, Prof. Ashaluddin Jalil

guna mengecek kebenaran isi surat.“Kami akan lihat dan pelajari dulu bukuyang dimaksud. Sesuai aturan, masalahini akan dibawa ke Komisi EtikaAkademik,” kata Prof. Ashaluddin padaKoran Riau edisi 23 Maret 2011. “KomisiEtika akan berupaya secepat mungkinmengkaji buku yang diduga plagiattersebut agar cepat diketahui benar atautidak tindakan tidak terpuji yangdilakukan yang bersangkutan,” sambu-ng Prof. Asha-luddin.

Pada 6 Juni2011 persoalanProf. Isjoni yangdituduh plagiatdibicarakan di ra-pat Senat UR.Ketua senat Prof.Ashaluddin me-minta KomisiEtika membahaslebih lanjut. Ka-rena Komisi Eti-ka diketuai Prof.Isjoni, maka tu-gasnya diambilalih oleh Prof.Adrianto Ahm-ad, Sekretaris K-omisi Etika.

Komisi E-tika lalu mencariguru besar bi-dang Bahasa yang dianggap ber-kompeten menilai kedua buku ter-sebut—Budaya Bahari dan SejarahMaritim. Menilai apakah ia termasukplagiat atau tidak. Komisi Etika me-milih perwakilan guru besar dari Uni-versitas Indonesia (UI), UniversitasNegeri Padang (UNP), dan UniversitasPadjajaran (Unpad) untuk menilai keduabuku itu. Hasil analisa ketiga guru besartersebut dijadikan pertimbangan senatuntuk mengambil keputusan terkaittuduhan plagiat.

Rapat senat penentuan terhadaptuduhan plagiat Prof. Isjoni dihadiri 80persen anggota senat hari itu. “Sekitar55 orang lebih yang datang. Pokoknya

yang jarang muncul pun hadir saat itu,”lapor Adhy Prayitno, Pembantu RektorIV yang juga anggota senat UR. Dimulaipukul 09.30, rapat akhirnya memutus-kan Prof. Isjoni dan Bunari dihadirkanuntuk memberi kesempatan padamereka melakukan pembelaan. Merekaberdua akan dipanggil pada agendarapat senat berikutnya.

Selasa, 23 Agustus 2011. Sepertikesepakatan di rapat senat sebelumnya,

rapat senat kali ini dihadiri Prof. Isjonidan Bunari. Mereka ceritakan apaadanya. Lantas senat memutuskanuntuk memberikan wewenang penuhkepada Dewan Guru Besar—paraanggota senat yang sudah mendudukiposisi guru besar—untuk mengambilkeputusan.

“Setelah melihat review dari tigaprofesor (UI, UNP, Unpad) sertapengakuan Isjoni dan Bunari, diambilkesimpulan perbuatan mereka salah.Namun kita menganggap salahnya itumasuk dalam kelalaian,” ujar Prof.Adnan Kasry, salah seorang anggotasenat Komisi Pendidikan PengajaranLaboratorium dan Kepustakaan.

Isjoni dan Bunari,Turun Pangkat

Prof . Isjoni:Mantan Dekan FKIP UR. Ulah bikin buku Sejarah Maritim ia turun pangkat.

Oleh Herman

Foto oleh???

Page 35: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201135

SEBELUM Prof. Isjoni dan Bunaridipanggil oleh senat, mereka sudahmengirimkan surat klarifikasi ke RektorUR atas tuduhan plagiat yang dikirim-kan atas nama Himpunan MahasiswaFKIP UR.

Tanggal 3 April 2011 Prof. Isjonikirim surat klarifikasi berisi tujuh poinpenjelasan. Ia katakan bahwa bukuSejarah Maritim hanya sebuah modulyang disusun oleh Bunari, asistennya.“Modul diperuntukkan bagi maha-siswa dan tidak diperjual belikan, hanyauntuk sekali penerbitan,” jelas Prof.Isjoni. Ia juga menyinggung bahwamodul tersebut tak ada kaitannyadengan penghargaan Museum RekorIndonesia yang diterimanya pada April2007 silam. “Karena modul diterbitkan2008 dan tidak diperbanyak lagi.”Sanggahan lainnya yakni modul ter-sebut juga tidak dicantumkan dalampengusulan KUM angka kredit untukgelar Guru Besar. Alasannya modultidak ilmiah.

Prof. Isjoni juga sudah mengeceklangsung ke Himpunan MahasiswaFKIP UR yang disebut-sebut mengirimsurat ke Dikti tentang dugaan plagiatProf. Isjoni dan Bunari. Menurutpengakuan Prof. Isjoni, HimpunanMahasiswa tersebut mengaku tidakpernah mengirim surat ke Dikti danmereka juga berjanji akan mencari siapaorang yang mengatas namakan Him-punan Mahasiswa tersebut.

Tanggal 4 Juni 2011 giliran Bunarimelakukan hal sama: mengirim suratberisi kharifikasi kepada Rektor UR. Ada8 poin klarifikasi. Bunari membenarkanpernyataan Prof. Isjoni bahwa SejarahMaritim bukan sebuah buku, melainkanmodul untuk bahan ajar.

Poin terpenting, Bunari mengakuikesalahannya membuat modul SejarahMaritim dan mencetaknya tanpa di-koreksi terlebih dahulu oleh Prof.Isjoni, penanggung jawab mata kuliahSejarah Maritim. Selain itu, ia jugamengaku mencantumkan nama Prof.Isjoni tanpa seizin yang bersangkutan,karena ia berpikir Prof. Isjoni adalahpenanggung jawab mata kuliah ter-sebut.

Bunari cerita, ia ditunjuk sebagaipengasuh mata kuliah Sejarah Maritimbersama Prof. Isjoni. Lantas Prof. Isjoniminta Bunari bikin sebuah bahan ajar.

Prof. Isjoni berikan tiga buku referensi,salah satunya buku Budaya Baharikarangan Djoko Pramono. “Karenamata kuliah ini baru dan memangmaterinya sulit didapat, maka bukuBudaya Bahari karangan Djoko Pramo-no yang banyak dipakai dan mahasiswamemberikan saran kepada saya agarbuku itu diperbanyak,” aku Bunari.Kemudian buku tersebut dicetaknyadalam jumlah terbatas dan diberikanuntuk mahasiswanya saja, itupun hanyasekali cetak. “Karena setelah itu sayasudah mendapat banyak referensi lain,”katanya.

Tak cukup sampai di situ, tanggal14 Juni 2011 Bunari pergi ke Jakartauntuk menemui Djoko Pramono,penulis buku Budaya Bahari. Ia pergibersama Ketua Program Studi Pen-didikan Sejarah, Marwoto Saiman danbertemu dengan Djoko di Kantor KoniPusat, Senayan, Jakarta. Hasil pertemuandituangkan dalam sepucuk surattertanggal 18 Juni 2011 dan diserahkankepada Rektor UR.

Intinya, Bunari telah menjelaskankronologis penulisan Sejarah Maritimdan meminta maaf pada Djoko selakupenulis buku Budaya Bahari. MenurutBunari, Djoko maklum atas penjelasantersebut. Djoko juga titip pesan padaBunari untuk memberi tahukan RektorUR agar menjawab surat yang pernahdikirimkannya terkait persoalan ter-sebut.

Terakhir, Prof. Isjoni kirim suratkepada Kementerian PendidikanNasional tanggal 20 Juni 2011. Isinyamemberi tahukan bahwa ia dan Bunaritelah mengirimkan surat klarifikasiterkait tuduhan plagiat kepada RektorUR. Isjoni juga menyatakan surattanggal 3 April, 4 Juni, dan 14 Juni 2011tersebut tentu akan jadi bahan pertim-bangan bagi Rektor dalam mengambilkeputusan.

ADHY PRAYITNO, PembantuRektor IV katakan Prof. Isjoni danBunari dihukum sesuai peraturantentang plagiat oleh Menteri PendidikanNasional. Peraturan bernomor 17tahun 2010 tentang Pencegahan danPenanggulangan Plagiat di PerguruanTinggi tersebut ditanda tangani olehMohammad Nuh, Menteri PendidikanNasional pada tanggal 16 Agustus 2010.

Pasal 2 ayat (1) menjelaskan lingkupplagiat. Plagiat meliputi: mengacu danmengutip baik seluruhnya atau secaraacak istilah, kata-kata, kalimat, data atauinformasi, gagasan, pendapat, atau teoridari suatu sumber tanpa menyebutkanatau menyatakan sumber secara mema-dai. Membuat suatu karya yang sudahdihasilkan atau dipublikasikan pihak laintanpa menyebutkan sumber secaramemadai juga dikatakan plagiat.

Permendiknas nomor 17 tersebutjuga memuat sanksi pelaku plagiat. Iatertera pada pasal 12 ayat (2). Sanksinyaberagam, tergantung dari perbuatan siplagiator: apakah termasuk perbuatanringan atau berat. Berturut-turut darisanksi teringan: teguran, peringatantertulis, penundaan pemberian hakdosen/peneliti/tenaga kependidikan,penurunan pangkat dan jabatan aka-demik/fungsional, pencabutan hakuntuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi yangmemenuhi syarat, pemberhentiandengan hormat dari status sebagaidosen/peneliti/tenaga kependidikan,pemberhentian tidak dengan hormatdari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan, sampai pem-batalan ijazah yang diperoleh dariperguruan tinggi yang bersangkutan.

Bagi plagiator yang menyandangsebutan guru besar, maka diberi sanksitambahan berupa pemberhentian darijabatan guru besar oleh menteri ataupejabat berwenang atas usul perguruantinggi yang bersangkutan. Ini terterapada pasal 12 ayat (3) Permendiknasnomor 17 tahun 2010.

Kesepakatan senat UR, menurutProf. Adnan Kasry, Prof. Isjoni danBunari diturunkan pangkat dan ja-batannya. Prof. Isjoni dari 4E ke 4Ddan Bunari dari 3B ke 3A. Khusus Prof.Isjoni, karena ia menyandang sebutanguru besar, mestinya, bila sesuai denganpasal 12 ayat (3) Permendiknas Nomor17 tahun 2010, gelar guru besarnya harusdicabut.

Namun keputusan sepenuhnya adadi tangan Dikti. “Kita sudah kirimkanhasil rapat senat terakhir (23 Agustus2011). Tinggal menunggu keputusanDikti,” ujar Yanuar Hamzah, Pem-bantu Rektor II sekaligus SekretarisSenat UR. “Sampai sekarang balasanDikti itu belum kita terima.” #

Page 36: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 36

HIDAYAT SULAIMAN aktif diBahana sejak Mei 2011. Lahir 3Agustus 1990. Hobinya ngartun

dan masak. “Masak mie yuk,biar aku yang masak,” katanyaajak kru beli mie. Memang hobimasak atau karena lapar Yat?

Ha ha ha…Dayat kuliah di AdministrasiNegara FISIP UR. Selain

kartunis, Dayat sedang belajarlayout.

“Aku diajar berpikir kritis alajurnalis di Bahana,” kata lelaki

yang bercita-cita jadi pengusahaini. Selain itu, ia merasa tradisi

kekeluargaan di Bahana sangatterasa. “Karena itu aku memilih

bertahan di Bahana.”

Membaca dan menulis tak bisalepas dari LOVINA. Hobi inimuncul dari kebiasaan yang

diterapkan Bahana. IaPemimpin Umum dan Pemimpin

Perusahaan di Bahana.Kelahiran 1988 di Pekanbaru. .

Lovina kuliah di FakultasPertanian Jurusan Agro-

teknologi. Ia sedang selesaikanskripsi. “Pelanggaran HAM

makin meningkat dari tahun ketahun.”

Selain isu HAM, si Amoy satuini juga tertarik dengan sejarahTionghoa. Mendalami sejarah

bangsa sendiri ya Moy?Baguslah, tapi ingat skripsi juga

ya Moy?

HERMAN. Ia akrab disapaMan. Namun pria kelahiran

Bagansiapiapi, 11 Juni 1990 inimengaku lebih senang disapaHer. “Pokoknya Her aja.”Yaah

Man kan namamu juga toh?Herman masuk Bahana sejak

Mei 2011. Mahasiswa FakultasEkonomi Jurusan Ilmu Ekonomiini senang baca buku biografi.

“Bisa buat motivasi diri.” Karenaitu pula ia sering datang ke

Bahana. “Banyak buku biografi,jadi bisa baca terus.” Ia inginjadi penulis dan melestarikanbudaya melayu. “Young man

that love Malay culture,”katanya bangga. Yee lah

Man…

HASNA LATHIFAH KHU-SAINI, senang dipanggil Ifa.

Perempuan kelahiran Duri, 13Mei 1993 kuliah di Jurusan

Hubungan Internasional FISIPUR. SD hingga SMA di Duri,

membuatnya ingin sekali kuliahdi luar daerah. “Aku sebetulnya

sudah lulus waktu ikut tes diJogja. Iseng ikutan PBUD, ehmalah lulus. Ya akhirnya kuliahdi sini,” ceritanya. “Aku masukBahana karena hobi fotografi.Jadi hobiku bisa tersalurkan.”Pengalaman paling berhargaIfa, ketika harus meliput beritahingga subuh. “Berasa jadi

wartawan perang,” celotehnyasembari tertawa ngakak. (kru

magang)

RUBIANTO lahir di BaganSinembah, 27 Februari 1991.Sehari-hari kuliah di FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautansemester lima. Cita-citanya

menjadi penulis membuatnyaberkecimpung di Bahana sejak

Mei lalu. “Menjadi jurnaliskampus membuatku sedikit

repot mengatur jadwal kuliah.Tapi Bahana tetap sumber ilmubagiku,” kata Rubi, sapaannya.

Ia senang berpuisi. Bilasenggang Rubi sering maingitar dan menyanyi. Ia jugaseorang drummer. “Bahanamengajarkan banyak hal,

menulis, fotografi, juga carabersikap.” (kru magang)

Afri (*8) Marsulin (*33)Dena (*13)Al (*9)Anju (*10)Yessy (*30)

Redha (*23) Yunita (*31) Zuhdy (*32) Ica (*12) Eco (*12)

Mona (*22)Alan (*22)Lisa (*20)Indah (*18)Hamzah (*16)Tiara (*28)

Tika (*19) Vidi (*29) Adi (*27) Riki (*24) Rizka (*25)

Page 37: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201137

Lelaki kelahiran Koto Cengar,Kuantan Singingi, 4 November

1988 ini sangat percayadengan ucapan Born to Win—hidup untuk menang. “MelaluiBahana, ucapan itu semakin

nyata menghampiri,” kataAANG ANANDA SUHERMAN.

Aang kuliah di FakultasPertanian Jurusan Agro-

teknologi. Ia Pemimpin Redaksi.Tugas utamanya, bagaimanaBahana bisa rutin cetak danurusi website dengan baik.

Baginya Bahana tempat belajarbanyak hal, dari sepele sampai

serius. Riset, wawancara,analisis dan menulis selalu jadi

pegangan.

Di Bahana, AHLUL FADLIsering dibilang saudara Aangkarena sama-sama berbadan

besar. Selain menulis dan baca,ia senang main gitar dan

menyanyi. “Penghilang suntuk,”kata lelaki kelahiran Kampar, 26

Juli 1991 ini. “Aku seringdimarahi Ibu karena jarangpulang.” Curhat ni yee…

Maklum, Litbang Bahana inianak tertua dan tak ada

saudara perempuan. Kini iakuliah di FKIP Pendidikan Luar

Sekolah (PLS). Ia jugapengajar di Akademi Rakyat.Semoga cita-citanya dirikansekolah informal untuk anakkurang mampu bisa terkabul.

NURUL FITRIA, atau disapaYaya gabung di Bahana sejak

Mei lalu. Gadis kelahiranPekanbaru, 11 April 1991 ini

memang suka tulis-menulis danjurnalistik. Ia kuliah di Pen-

didikan Matematika FKIP UR.Masuk kuliah tahun 2009.

Bacaan favoritnya SherlockHolmes karangan Sir Arthur

Conan Doyle. “Bahana sudahseperti rumah kedua,” akunya.Yaya jabat Sekretaris rangkapBendahara Bahana. Penga-

laman paling berharga ketika iaharus begadang sampai pukul04.00 subuh siapkan tulisan.“Gini nih kalau nggak disiplin,

tobat deh.”

ANDI WIJAYA lahir di Medan,20 September 1990. Andi kecilbercita-cita jadi pilot. Awalnya

tamat SMK ingin langsung kerja.Namun Ia malah lanjut kuliah ke

Universitas Riau FakultasHukum. “Tapi tak apalah, kalaugak kuliah aku kan gak bakalada di Bahana. Ha ha ha…”

Memang Andi tak begitu pandaimenulis, namun ia mengakusuka dengan tradisi kritis di

Bahana. Untuk mem-bangunjiwa kritis di dirinya, maka ia punmasuk Bahana sejak Mei lalu.

Itu pula alasannya memilihFakultas Hukum. “Jadi advokat,hakim, atau jaksa,” ujarnya. Okedeh Andi, la lutta continua! (kru

magang)

IKA RETNO SARI kuliah diFakultas Pertanian JurusanSosial Ekonomi Pertanian

semester tiga. Gadis kelahiranPonorogo, 3 Juli 1992 ini jugaaktif di Hima SEP Faperta. Aku

senang belajar di Bahana.“Aku bisa tahu realita kampus

ini seperti apa,” ujar gadisberlesung pipi ini. “Melalui

Bahana, aku bisa dapat beritayang sebenarnya. Bukan

berita dari mulut ke mulut yangbiasanya sudah ditambah atau

dikurangi.” Ika juga senangdengan tradisi kekeluargaan diBahana. “Aku bisa belajar apaitu ‘keluarga’ di luar rumah.”

Terus berkarya ya Ka… (krumagang)

KUACI, kacang, serta roti kering jadi cemilan kami, malamminggu 12 November 2011. Seluruh kru hadir saat rapat

proyeksi edisi Majalah 2011. Mulai 2007, setiap tahunnya,Bahana terbitkan edisi Majalah. Ia salah satu programkerja rutin kami, tentu sebagai wujud tanggung jawab.Dibanding tabloid bulanan 16 halaman, edisi Majalah

memang terasa beda. Namanya saja edisi spesial. Lebihbanyak menguras pikiran, waktu, dan tenaga.

Namun setelah cetak, kepuasan batinnya juga terasabeda. Ruang redaksi, detik-detik menjelang naik cetak.Semua bahan kembali dicek. Perbai-kan di sana-sini.

Akhirnya Bahana edisi Majalah akhir tahun 2011 terbitdengan 68 halaman. Tetap mengembangkan tradisi

akademis yang kritis.Karikatur beberapa kru ini hanya menunjukan disetiapkerja kami selalu ceria; hannya ini yang bisa mengusir

lelah kami. Soal latar warna warni, kami selalu ber-anggapan semakin beragam disebuah komunitas, maka

semakin tinggi rasa toleran pada sesama. Semangat!

Semangat

Page 38: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 38

DARI PEKANBARU lewati JalanLintas Sumatera Utara-Riau sekitartiga jam, kami tiba di kota Du-ri.Tujuan kami ke Desa Rantau Bais,Rokan Hilir.

Letaknya sebelum Jalan UjungTanjung, Bagan Siapi-api, Rokan Hilir.Sepanjang jalan hanya pohon sawitdan pipa minyak Chevron Pasifik Indo-nesia yang tampak: Rumbai-Minas-Duri-Dumai—memang pusat penge-boran minyak PT Chevron.

Jalan menuju Rantau Bais takbegitu lebar, hanya cukup dilintasi duasepeda motor dari arah berlawanan.Awalnya jalan mulus beraspal. Na-mun setelah dua kilometer, kamiharus lewati tumpukan tanah merah.

Desa Ran-t a u

dar. Rumah dari kayu beratap seng.Enam jendela rumah dan pintunyatertutup. Satu sepeda motor Supraterparkir di dekat rumah. “Ukiran-ukiran di atap itu yang menggam-barkan ini rumah tradisional,” kata H.KhalifahMuhammad Khotib.

Semua penduduk Desa RantauBais kenal dengan H. KhalifahMuhammad Khotib. Ruslan—sa-paan akrabnya—kelahiran RantauBais. Kini usianya 65 tahun. Ia salahsatu tokoh masyarakat.

“Sekarang rumah tradisionalbegini tidak sampai 10 lagi,” ujarRuslan. Dulu jumlahnya 18 buah.Beberapa sudah rusak dimakan usia.“Dibangun lagi tapi bukan rumahtradisional. Rumah semi permanen,”jelas Ruslan. Mau bangun rumahtradisional, “Bahannya sudah langka,apalagi ukirannya. Gak ada lagi yangbisa buatnya.”

Rumah tradisional kedua yangkami jumpai tak berapa jauh darirumah bercat kuning pudar. Persis disebelah rumah Ruslan. Namun kon-disinya sudah tak layak huni. Din-dingnya warna kayu asli yang sudahpudar, sebagian atap sudah miring.“Kalau kena angin, rumahnya goyang.Tiang penyangganya sudah tidakkuat,” ujar Ruslan. Rumah ini puntak berpenghuni lagi. “Ahli warisnyasudah pindah ke te-

mpat lain.”D item-

Bais terletak di pinggir Sungai Rokan.Sungai ini bermuara ke Selat Malaka.Hulunya sampai ke Pasaman, Su-matera Barat. Rantau Bais termasukKecamatan Tanah Putih, KabupatenRokan Hilir. Sebelah Utara berbatasandengan Jalan Ujung Tanjung, BaganSiapi-api. Sebelah Selatan denganKecamatan Mandau, KabupatenBengkalis. Sebelah Barat berbatasandengan Sedinginan dan SebelahTimur berbatasan dengan Kepeng-huluan Munggo Tanah Putih.

SEKITAR 6 anak lelaki bersamaseorang lelaki berusia 40-an bermaintangkap bola di pinggir sungai Rokan.Air sedang pasang sore itu (15/12).

Persis di depan mereka bermaintangkap bola, berdiri sebuah rumahtradisional melayu. Rumah pang-

gung bercat kuning pu-

Rumah UkirRantau Bais

Oleh Herman

Ukiran rumah Rantau Bais tak lepas dari kreasi orang Cina.Jauh sebelumnya Tambusai pernah di Rantau Bais.

foto:

Herm

an B

M

KHASANAH

Page 39: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201139

pat lain, rumah panggung Darwani,54 tahun, juga masih tradisional. Adatiga bagian. Bagian utama disebutanjungan untuk terima tamu. Duabagian lagi di sisi kiri dan kanan. Adalima anak tangga yang mesti dinaikisebelum menuju pintu utama. Dianjungan ada dua jendela setinggi duameter. Di sisi kiri dan kanan masing-masing satu jendela dengan tinggiyang sama. Jendela terdiri dari duadaun pintu dengan terali. Separuhterali dari besi, separuhnya lagi darikayu berukir.

Rumah tradisional ini penuhukiran dengan motif berbeda. Ven-tilasi jendela, pintu, cucuran atap, sertapepao penuh ukiran. Pepao adalahtempat menyimpan barang di bawahplafon rumah.

Luas seluruh rumah sekitar 5 x 9meter. “Dulu kamar di sisi kiri rumah,sekarang pindah ke sisi kanan,” kataDarwani. Di dalam kamar ada mejabatu berkaki satu dan tempat tidurdari besi. Umurnya seusia rumah.Dapurnya sudah empat kali ganti.

“Usia rumah ini lebih dari 130tahun. Sejak nenek saya kecil sudah disini,” cerita Darwani. Kondisi rumahmemang sedikit goyang. “Memangterasa agak goyang, tapi gak jatuhkok,” kata Darwani. Menurut Ruslan,rata-rata rumah tradisional di RantauBais sudah berusia ratusan tahun.Setiap rumah tradisional ditopangoleh 12 tiang penyangga.

RANTAU BAIS masuk jajahanBelanda. Tuanku Tambusai adalahorang yang getol mengusir penjajah,termasuk di daerah Rantau Bais. Iaberjuang antara tahun 1820-1839.Guna mempertahankan diri dari

jajahan Belanda, Tuanku Tambusaimendirikan benteng pertahanan, dariMandailing hingga Dalu-dalu. Me-nurut buku Riwayat Perjuangan Tuan-ku Tambusai karangan Umar AhmadTambusai tahun 1970, untuk men-dirikan benteng pertahanan terakhir,Tambusai meninggalkan Mandailingdan pergi ke Dalu-dalu, kampunghalamannya.

Masih menurut buku ini, Dalu-dalu berlokasi di hilir Batang Sosah—lokasinya tidak sama dengan Dalu-dalu sekarang. Batang Sosah adalahsalah satu cabang dari Sungai Rokan.Dinamakan Dalu-dalu karena dipinggir Batang Sosah banyak tumbuhpohon dalu-dalu. Bahkan prajurit-prajurit Tambusai, usai perang Paderimelawan Belanda, ada yang menetapdi Rokan Tengah (Kecamatan TanahPutih)—kini lokasi Desa Rantau Bais.

Tambusai bertempur denganBelanda mulai dari Padang Lawas(Mandailing, Tapanuli Selatan), Si-minabun dan Portibi, Kota Pinangdan Gunung Intan, hingga per-tempuran terakhir di Dalu-dalu.

Ada 4 benteng pertahanan yangdidirikan di Dalu-dalu: Kubu Tali-kemain, Kubu Baling-baling, KubuGedung, dan Kubu Aur Duri.

Dalam pertempuran itu hanyaKubu Aur Duri tak dapat dikuasaiBelanda. Belanda saat itu dipimpinMichiels. Belanda mengundurkan dirike Sumatera Barat. Saat itu April 1838.

Hampir sebulan Belanda tak lagimenyerang pertahanan Tambusai.Barulah pada Mei 1839, Belandakembali menyerang Dalu-dalu. Terjadipertempuran sengit antara pasukanBelanda dengan Tambusai. Sampaihari ke-20, Belanda berhasil menguasai

seluruh benteng tujuh lapis Aur Duritersebut.

Banyak korban berjatuhan, baikdari pihak Belanda maupun prajuritTambusai. Betapa marahnya Michielsketika tak menemukan mayat TuankuTambusai dari gelimpangan mayat dibenteng tersebut. Beberapa serdaduBelanda cerita Tambusai melarikandiri ke Batang Sosah dengan menaikisampan. Beberapa serdadu sudahmenembak, sampan terbalik danTambusai terjun ke dalam air. Di-tunggu beberapa saat, Tambusai takjuga muncul, sehingga para serdadumenyimpulkan Tambusai tenggelamke dalam air Sungai Rokan.

Namun cerita menurut catatanAbdul Qohhar yang dijadikan rujukanpenulisan buku Riwayat PerjuanganTuanku Tambusai, Tambusai belummati. Abdul Qohhar adalah salah satuperwira tinggi Tuanku Tambusai. Saatterjun ke dalam air, Tambusai be-renang menuju sampan terdekat. Adabanyak sampan yang membawaTambusai beserta rombongannya keBatang Sosah.

Tiba di Batang Sosah. Sebagianrombongan menetap di Rokan Te-ngah (Kecamatan Tanah Putih). Parapengungsi ini membuka perkam-pungan baru. Maka lahirlah kam-pung-kampung di sepanjang RokanTengah, antara lain Ujung Tanjung,Rantau Bais, Sedinginan, Teluk Mega,Sintung Sekeladi, Rantau Koar, danlain-lain. Sementara itu, TuankuTambusai menyeberang ke Seme-nanjung Melaka (Malaysia). Ia ber-sama isteri dan seorang puterinyamenetap di sebuah kampung kecilSembilan Batu dari Resah, Seremban,dalam negara bagian Negeri Sembilan,Malaysia.

Tuanku Tambusai yang bernamaasli Muhamad Saleh menghabiskansisa hidupnya dan dimakamkan disana.

KEMBALI KE rumah tradisional di

Pepao:Tempat menyimpan barang di bawah palfon. Penuh ukiran.

Khas:Ukiran khas di rumah Desa Rantau Bais

foto:

Lovin

a BM

foto

: Her

man

BM

Page 40: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 40

Rantau Bais. Menurut Ruslan, ru-mah-rumah ini baru dibangun sekiratahun 1934. Tukangnya dari Singa-pura dan Malaysia.

Biaya bangun rumah, kata Ruslan,didapat masyarakat dari Kopun; uangpengganti yang diberikan Belandasetelah ditukar dengan pohon karetmilik rakyat.

“Nah orang Melayu kita ini kanpintar,” sebut Ruslan. MaksudRuslan, kebiasaan orang Melayu dulusuka berpindah rumah. Sehinggapohon karetnya rata-rata tak hidup.Namun di celah-celah karet tumbuhmahang. Mahang adalah kayu bergetahmirip pohon karet.

“Dikaplinglah mahang itu. Belandakira karet, makanya kita dapat banyakuang dari Belanda,” cerita Ruslan.Uang itulah yang dipakai untuk bikinrumah beserta ukirannya. “Ahliukirnya orang Cina,” katanya.

Masyarakat Tionghoa (Cina) padamulanya datang ke Bagansiapi-api—sekitar dua jam perjalanan darat dariRantau Bais. Diduga orang Tionghoatersebut yang mengukir rumahtradisional di sini. “Mungkin ada jugadidatangkan dari Singapura atau Ma-laysia,” kata Ruslan.

Menurut situs bagansiapi-api.net,pada mulanya sekelompok masya-rakat, sekitar 18 orang, datang keBagansiapi-api untuk meningkatkankualitas hidup. Mereka menyeberangilautan dengan kapal kayu sederhanadari Propinsi Fujian, Cina.

Saat menyeberangi lautan padasuatu malam, mereka melihat sebuahcahaya samar-samar. Mengira ituadalah daratan, mereka mengikuti arahcahaya hingga tiba di daratan SelatMalaka. Mereka mendapat banyakikan laut dan menangkapnya untukmemenuhi kebutuhan hidup. Lantasmereka bertahan hidup di sana. Merasamenemukan tempat tinggal yangbaik, ke-18 orang tadi mengabari sanakfamili di Tiongkok untuk datang keBagansiapi-api.

Rumah tradisional melayu diRantau Bais berfungsi sebagai rumahbiasa, tempat tinggal anggota ke-luarga. Bila rumahnya milik kepalasuku, ia akan dijadikan tempat ber-kumpul dan musyawarah. Kalaupemiliknya meninggal, rumah akandiwariskan ke anak perempuan. “AdatMelayu sini hampir sama denganMinang. Sukunya menurut ibu ataumatrilineal,” kata Ruslan. Menurutnya,

dari situ timbul istilah rumah adat.Uniknya, bila pemilik rumah

punya empat anak perempuan, disetiap sudut rumah akan ada ke-lambu. Satu anak satu kelambu. Bilarumah sudah penuh, baru bolehbikin rumah lain.”Kata pepatah pucukpaku pucuk belimbing , tempurungdilengang-lengangkan, anak dipangku,kemanakan dibimbing, kampung halamandi pertengahkan.”

Dapur terpisah dari rumah. Adajembatan bila hendak ke dapur.Alasannya sederhana, “Agar asapmemasak tak sampai ke rumah,” kataRuslan.

Nama Rantau Bais sendiri diambildari nama pohon. Bais adalah namapohon, bentuknya seperti pohonpinang. Bedanya, Bais dari batanghingga pelepah berduri. Rantau baisada 400 kepala keluarga, mata pen-caharian penduduk sebagian besarpetani kelapa sawit dan nelayan.

Mata pencaharian nelayan karenadesanya terletak di pinggir SungaiRokan. Selain mencari ikan, SungaiRokan juga dijadikan tempat mencucibaju bagi masyarakat Desa RantauBais. lovina

KHASANAH

IKLAN

Page 41: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201141

Seimbangmejadi indikator pembeda antara manusiayang berakal dan manusia yag tidak berakal.

Karena itu, akal juga harus kita berinutrisi berupa ilmu pengetahuan yangbermanfaat. Ini sebabnya kenapa wahyupertama yang diturunkan Allah SWT adalahperintah untuk membaca, bukan beribadahseperti sholat, dakwah, zakat, dan yanglainnya.

1. Bacalah dengan (menyebut) namaTuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telahmenciptakan manusia dari segumpal darah,3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang MahaPemurah, 4. Yang mengajar (manusia)dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajarkepada manusia apa yang tidak diketa-huinya. (QS.96 : 1 – 5)

Aspek terakhir berupa ruh. Di saat arusglobalisasi begitu parah, umat manusia justrumelupakan kebutuhan ruhiyahnya, yaknikedekatan dengan Sang Pencipta, Allah SWT.Menghadiri majelis-majelis yang di dalamnyadibacakan ayat-ayat Allah adalah sesuatu yang‘kuno’ menurut kita. Di sinilah terjadi ketidakseimbangan. Akhirnya, tubuh yang sehat,pengetahuan yang banyak tidak dibarengidengan kedekatan dengan Sang Pencipta.Sehingga terjadi pengrusakan alam, korupsi,narkoba, dan segala perilaku menyimpanglainnya. Allah SWT mengingatkan kita akanpentingnya kebutuhan nutrisi ruhiyah itu.

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Al-lah sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadaan berbaring dan mereka memikirkantentang penciptaan langit dan bumi (serayaberkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkaumenciptakan ini dengan sia-sia, Maha SuciEngkau, maka peliharalah kami dari siksaneraka”. (QS.3 : 191)

Islam bukan agama yang mengu-tamakan salah satu dari ketiga aspektersebut, namun harus dipenuhi secaramenyeluruh dan seimbang. Kita tidak akanbisa masuk surga tanpa ruhiyah yang kokoh.Ruhiyah yang kokoh tak akan bisa kitadapatkan tanpa pemahaman atau penge-tahuan yang baik dan menyeluruh tentangIslam. Dan pengetahuan yang baik tadi tidakakan bisa kita peroleh jika tubuh tidak dalamkondisi sehat. Jadi semua harus seimbang,bukan? Wallahualam.#

SUATU keadaan tidak akan berjalan baiktanpa keseimbangan. Tidak hanya manusia,keseimbangan sebuah keniscayaan bagiseluruh materi atau zat di alam semesta.Partikel terkecil seperti atom sampai ke-hidupan ruang angkasa, tata surya, dansegalanya yang ada di alam raya ini juga harusseimbang.

Coba bayangkan, andai kata gravitasibumi dikurangi dari bobot awalnya, mung-kin kita akan melihat air hujan mengapungdi udara karena tertahan oleh lemahnyagravitasi bumi. Sebaliknya, jika gravitasibumi meningkat dari kadar awalnya, kita pastiakan mengeluarkan energi lebih banyak untukberjalan kaki, atau kita jadi tidak bisamengangkut beban berat.

Allah SWT juga telah mewanti-wanti kitauntuk hidup dalam fitrah yang sudahditetapkan oleh-Nya semenjak kita di-ciptakan. Keseimbangan adalah salahsatunya.

“Maka hadapkanlah wajahmu denganlurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)fitrah Allah yang telah menciptakan manusiamenurut fitrah itu. Tidak ada perubahanpada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;tetapi kebanyakan manusia tidak me-ngetahui” (QS.30:30)

Dalam kehambaan kita kepada Allah SWT,ada tiga aspek dalam hidup yang harus kitaseimbangkan.

Pertama, jasad. Jasad adalah aset berhargayang Allah titipkan pada kita. Karena itu kitaharus memenuhi hak tubuh kita berupa nutrisiyang bergizi dan halal. Ini bukan hanya sarandokter, namun perintah Allah SWT pada kita.

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halallagi baik dari apa yang terdapat di bumi, danjanganlah kamu mengikuti langkah-langkahsyaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalahmusuh yang nyata bagimu”. (QS.2 : 168)

Yang sering terjadi manusia terlalu sibukmengejar karir dan sering melupakan hak daritubuhnya. Akhirnya, menzholimi dirisendiri. Jadi, mari kita penuhi kebutuhanjasad kita dengan seimbang.

Hal kedua yakni akal. Ia adalah pem-berian yang istimewa dari Allah. Ia menjadiindikator pembeda antara manusia danhewan. Penggunaan dan pemanfaatannya

MuhammadNashrullah

PENULIS ADALAHMAHASISWA FE JURUSAN

AKUNTANSI 2009KETUA UMUM BKIM

ARFA’UNNAS

Page 42: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 42

MASALAH kemiskinan di Riau sung-guh amat perihatin. Tiga kabupaten angkakemiskinannya tinggi; Kuantan Singingi,Rokan Hulu dan Indragiri Hilir. Coba sajasimak hasil survei badan resmi pe-merintah, seperti BPS, Balitbang, danBKKBN, walaupun datanya cukup mem-bingungkan. Bahkan kalau pakai gariskemiskinan Bank Dunia, pendapatan $ 2per hari per orang, angka kemiskinannyabesar dari 50 persen. Kelihatannya negeriini kesibukannya lebih banyak diarahkankepada taraf permainan data, dari padatindakan efektif program penyelesaianmasalah kemiskinan itu sendiri.

Karena itu tak heran kalau datakemiskinan oleh lembaga yang samadikeluarkan pada waktu berbeda. Sung-guh pun data untuk tahun yang sama,maka datanya berbeda pula. Dari padasibuk berdebat eloklah dicarikan jalan agarrakyat miskin dapat keluar dari kemis-kinannya.

Menurut hukum Eric Sevareid, “Thechief source of problems is solutions.” (Puncaksumber masalah adalah penyelesaian).Albert Bartlett, profesor emeritus ilmufisika Universitas Colorado menyatakan,“Solutions that fail to address the fundamen-tal cause of the problem have little chance ofsuccess.” (Penyelesaian yang gagal mene-mukan penyebab dasarnya punya peluangkecil untuk berhasil). Sepanjang tidak adadiagnose kemiskinan suatu negara, tidakakan ada pengentasan kemiskinannyaberhasil. Apalagi penyebab dan asal-usulatau sumber kemiskinan itu majemuk.Kemiskinan beragam beda penyebabnyadan ditentukan budaya, sejarah dan sistemekonomi politik.

Kemiskinan di negara berkembangmenurut Gunnar Myrdal (1968) dise-babkan korupsi atau istilah tingginya

sekarang moral hazard, dan jenisnya termasukkemiskinan struktural. Banyak program danupaya pengurangan kemiskinan pemerintahtak capai hasilnya atau gagal, karena danauntuk itu hanya sekitar 10 persen sampaisasaran. Sisanya dikorupsikan atau karenamoral hazard, sehingga masalah kemiskinantak teratasi. Suatu negeri yang korupsi danmoral hazard-nya merajalela, maka ke-miskinannya makin parah, tapi birokratbersama kroni dan rekanannya kaya-raya.

Menurut J.K. Galbraith (1967), ProfesorEkonomi pada Universitas Harvard (Ame-rika Serikat), menulis dalam bukunya Eco-nomic Development bahwa kemiskinandisebabkan oleh tiga hal pokok; kemiskinannatural (sifat sumber alamnya), kultural(kebudayaan), dan struktural. Kalau ke-miskinan natural jelas karena sumber dayaalamnya miskin; kemiskinan kulturaldisebabkan memang budayanya menyukaidalam kemiskinan, menilai miskin itudianggap mulia dan indah. Oleh karena itusemangat bersaing dan hasrat menjadi kayarendah. Bahkan sungguh amat langka suatunegara di dunia ini orang yang tak maukemajuan ekonomi, namun akan dijumpaihal itu tidak merupakan suatu keniscayaanpolitik.

Budaya miskin, biasanya timpa per-orangan atau keluarga di dalam suatulingkungan pengaruh masyarakat makmurmemiliki sifat khas: moral, keturunankeluarga, lingkungan, pedidikan, kesukuansosial dan kesehatan; yang menyebabkansejumlah orang terpisah dari kesejahteraanumum. Namun masih saja ada tersisa or-ang yang beranggapan bahwa hal itu sudahnasib yang ditakdirkan atasnya. Dia melaratkarena kesalahannya sendiri, sehingga pantasmenerima penderitaannya.

Akan tetapi, bila suatu negeri yangsumber daya alamnya kaya, negerinya luas,

MA Syukron

PENULIS DARIRIAU INSTITUTION

PEKANBARU

Budaya Miskin danKemiskinan

OPINI

Page 43: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201143

penduduknya banyak, akar budayanyamemandang kaya itu mulia, tetapirakyatnya miskin maka tentulah adayang salah secara struktural. Ada tujuhhal penyebab kemiskinan struktural,semuanya saling berkaitan dengankebijakan pemerintah dan tingkah-pola birokrasi yang korup dan zhalim.

Dengan pemahaman tentangpenyebab kemiskinan itu, makadisusunlah strategi dan kebijakanmengatasinya. Jadi tidak bisa di-tangani secara sama untuk semua yangmiskin. Tidak semua orang miskinitu disebabkan oleh masalah ke-uangan! Karena itu naïf sekali bilasemuanya harus ditangani dengansatu kebijakan membagi uang (mo-dal) atau dibuatkan kebun sawit.Apalagi sudah terbukti kebijakanseperti itu gagal, tidak efektif atausumber korupsi yang telah me-masukkan beberapa pejabat terkait kedalam penjara atau diperiksa lalusedang jadi tersangka.

Bandingkan dengan negeri lain!Negeri tetangga Malaysia dan Singa-pura misalnya, yang tak kaya sumberdaya alamnya, lebih kurang sajabudayanya, tapi lebih kaya dan angkakemiskinannya kurang dari 5 persen,maka sinyalemen kelemahan struk-tural itu semakin terbukti. Padahalsekitar tahun 1950-an keadaan Indo-nesia taklah tertinggal sangat denganMalaya (tambah Singapura), Taiwandan Korea Selatan. Negeri yangdisebut belakangan tidak pula me-miliki kekayaan alam seperti Indone-sia. Semuanya negara bekas jajahan.Malaya dijajah Inggris, Korea danTaiwan dijajah Jepang; Indonesiadijajah Belanda dan Jepang. Waktu itukeadaan pendidikan, pendapatan danperekonomiannya tak jauh berbeda,berbasiskan pertanian.

Akan tetapi ketika menjelangAbad 21—lima puluh tahun ke-mudian—pendapatan ketiga negaraitu jauh tinggalkan Indonesia. Angkakemiskinan di negara itu hanya sekitar5 persen saja. Itupun dengan gariskemiskinan berdasarkan ukuranpendapatan sekitar $ 250 - $ 400 perkapita per bulan atau lebih dari US$10 per kapita per hari. Bandingkandengan angka garis kemiskinan diIndonesia US$ 0,5 per kapita per hari

atau sekitar Rp 5 ribu per hari. Kalaustandar kemiskinan Bank Dunia yangUS$ 2 per kapita per hari, maka gariskemiskinan Indonesia (1/4-nya)sungguh sangat rendah. Bahkanhanya 1/20 angka garis kemiskinanMalaysia, Singapura, dan Korea, yangsemula hampir sama pada tahun1950-an. Artinya penanganan ke-miskinan di negara itu dengan dinegeri kita berbeda. Tak heran akibat-

nya dalam banyak hal mereka me-mandang rendah kepada Indonesia,yang negerinya kaya tapi rakyatnyamiskin.

Kemiskinan struktural menurutJK Galbraith, duta besar di India pada1960-an, menuliskan dalam bukunyaThe Nature of Mass Poverty (1979),bahwa ada tujuh penyebab ke-miskinan. Suatu negeri miskin sebabdengan sengaja dipelihara agar tetapdalam tekanan ekonomi denganmeneruskan kebijakan masa penja-jahan; suatu negeri miskin sebagaikonsekuensi penghisapan kelas (eks-ploitasi); kemiskinan disebabkan tak

memadainya modal; kelebihan pen-duduk penyebab kemiskinan; kemis-kinan disebabkan kebijakan ekonomiyang tak dirumuskan orang yangkompeten; kemiskinan disebabkankecuaian atau kelalaian; kemiskinandisebabkan oleh lambannya pemin-dahan pengetahuan teknologi danmanajerial (kepada usaha mikro daninformal).

Hampir seluruh penyebab kemis-kinan struktural itu berkaitan eratdengan pemerintah dan kebijakannya.Kalau ditambah dengan pernyataanGunnar Myrdal, pemenang hadiahNobel ekonomi yang menulis bukuAsian Drama An Inquiry Into the Pov-erty of Nations, bahwa kemiskinandisebabkan oleh korupsi pemerintah,pejabat dan birokrasinya, maka makinsem-purnalah penyebab kemiskinanitu adalah struktural.

Tentu kebijakan atau programpemerintah yang bersih denganpengurusan (governance), mungkinmenyelesaikan masalah kemiskinanrakyatnya. Jika tidak ada perubahanyang mendasar maka kesan umumbahwa program mengentaskan ke-miskinan sampai dewasa ini memangtelah ikut membantu banyak orangmiskin kehidupannya semakinburuk. Oleh sebab itu sudah tibamasanya bahwa program kemiskinandirubah aturan mainnya, dalammengurus kaum miskin itu.

Selama ini program kesejahteraandan program mengurangi kemiski-nan lainnya terkesan memberikanbegitu banyak ‘ikan’ dan umpanbukan ‘pancing’. Akan tetapi peluangekonomi untuk mereka sudah tidakada, karena kolaborasi dan kolusipejabat, elit politik dengan pemilikmodal sehingga sekalian aturanmereka beli. Suatu kapitalis liberalyang serakah seperti yang diramalkanMarx, kini menjadi kenyataan. Padasaat yang sama terjadi penurunantolak ukur mutu pendidikan, keseha-tan, yang telah mencabut rangsanganuntuk belajar keras dan sungguh-sungguh. Bahkan juga penegakanhukum semakin hari semakin buruk.Menghukum berat kaum miskin yangmencuri tiga buah cokelat, sembilanpisang, bunga atau sandal jepit.Sementara koruptor dan penjahat

bersambung...

Ilustrasioleh???

Page 44: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 44

atau perampok kekayaan negara danrakyat lainnya, yang telah merugikannegara dan rakyat jutaan, miliaranbahkan triliunan rupiah, bebas didalam dan keluar negeri.

Pendidikan yang diharapkan akanmemutus rantai belenggu kemis-kinan menjadi tertawaan. Sebabbudaya terbentuk dari tanggapanyang sama dan bersama suatu masya-rakat terhadap suatu kenyataan,kejadian dan peristiwa yang dijadikankebiasaan, adat istiadat, norma, nilai,dan etika yang dalam rentang waktutertentu pada gilirannya menjadibudaya.

Negara sejahtera berurat akardalam politik. Tetapi politik punmengkhianati kaum miskin ataurakyat yang diwakilinya. Masalah

dengan negara sejahtera bukanlahbesarnya kesejahteraan yang wujud,tetapi keadaan pembiaran dan sifatprimordial. Sedikit saja kerja yangdilaksanakan sungguh-sungguh ataupersyaratan lain yang melekat padaprogram yang berfaedah. Reformasikebijakan sosial umumnya bermaknamerubah keseluruhan kebijakanbudaya kerja berkaitan dengan kemis-kinan itu, kebijakan sosial haruslahdiberi makna berbagai macam komu-nitas miskin yang berbeda sebab-musabab maupun akibatnya. Setiaporang mempunyai suatu tempat,tidak pandang nasib keberuntungan-nya dalam pasar. Suatu makna pe-merataan di luar peluang yang sama.

Maka dari ketujuh penyebabkemiskinan struktural itu, Riaumenangani kemiskinan hanya denganpenyebab ketiga; kemiskinan di-sebabkan tidak memadainya modal.Untuk itu telah dilakukanlah programpemberian kredit, jaminan kredit,

hibah (bergulir), sertifikasi tanahcuma-cuma, dan pembangunandikerjakan masyarakat desa ataupundengan pendampingan. Sedangkanpenyebab kemiskinan lain, hampir taktersentuh oleh kebijakan umumlainnya. Dengan kebijakan seperti itu,hasilnya sejak tahun 2005, dari targetpengurangan kemiskinan 2 persen pertahun, telah tercapai 1 persen. Jadikemangkusan kebijakan mengurangikemiskinan di Riau hanya 50 persen.Namun ada yang skeptis dan mem-pertanyakan apakah pengurangankemiskinan yang terjadi itu akibatkebijakan pemerintah? Atau tanpaadanya program pemerintah pun,kemiskinan di Riau akan berkurangsebanyak itu juga. Sebab pada hakikat-nya yang menggerakkan perekono-

mian itu adalah para usahawannya.Apalagi berita miring tentang pe-laksanaan program pengurangankemiskinan di lapangan tak berkurangnegatifnya dan itu makin santer.

Berdasarkan pertimbangan pe-nyelesaian masalah menurut sumberasal penyebabnya yang lazim melaluidiagnose pada kedokteran, makapatutlah dipertimbangkan upayamenurunkan angka kemiskinan yangdifokuskan di pedesaan, sebagaikantong kemiskinan terbesar, dengansalah satu programnya mengem-bangkan entrepreneur (usahawan danswasta, bukan wirausaha atau wira-swasta; karena usahawan di kalanganmiskin bukan derajat perwira).

MENURUT kajian peneliti Jepangpada masa awal orde baru, ada 19perusahaan negara yang dikelola paraperwira bangkrut pada tahun 1960-an. Kebanyakan perusahaan dan danatentara yang dikaryakan sampai se-

karang umumnya di bawah penge-lolaan perwira, tapi dikerjakan olehpengusaha (China). Jadi tidak adaalasan merubah usahawan jadi wira-usaha atau wiraswasta, yang hendakmemuluskan ‘dwi-fungsi’, yang ikutberperanan memelihara kemiskinanstruktural dan korupsi di Indonesia.Budaya usahawan sudah rusak dantidak tumbuh secara alamiah danwajar.

Cara mengurangi kemiskinan itu:pertama, mulailah dengan kegiatanregistrasi usaha mikro dan kecil(UMK) dan dilanjutkan denganpembinaannya sehingga merekasecara berangsur naik tingkat jadiusahawan menengah; kedua pening-katan produktivitas pertanian denganpenyuluhan dan pelatihan tentangmanajemen dan teknologi pertanian;ketiga, menjamin kesehatan dankecukupan gizi keluarga miskindengan meningkatkan fungsi Pus-kesmas dan Posyandu; keempatpendidikan wajib bagi keluarga dananak miskin dengan mengembangkansekolah kejuruan teknis; kelimamengintegrasikan ekonomi tra-disional di pedesaan dengan ekonomimodern di perkotaan boleh melaluipola kemitraan, ‘bapak angkat’, danmengembangkan industri pedesaan;keenam, membangun kelembagaanekonomi desa, seperti koperasi danlembaga keuangan mikro; ketujuh,mendayagunakan belanja sosial bagimempercepat pembangunan infra-struktur air, jalan, listrik, komunikasidan pasar tradisional; kedelapanmencegah ‘moral hazard’ dan parakotuptor dihukum berat. Untuksemua kegiatan itu, idealnya sekitar 15persen dari APBD digunakan untukmengurangi kemiskinan.

TANPA perubahan paradigma pe-ngurangan kemiskinan atau denganhanya sekedar melanjutkan kebijakandan program kemiskinan sepertisampai dewasa ini, maka diramalkanbahwa apa yang akan dicapai di masadepan tidak akan jauh berubah atauberbeda dengan apa yang telah dicapaisampai hari ini. Sebab pembiaran danmemperalat kemiskinan secara struk-tural sudah menjadi budaya. Mudah-mudahan saja ramalan itu salah.#

Ada tujuh hal penyebab kemiskinan struktural,semuanya saling berkaitan dengan kebijakanpemerintah dan tingkah-polah birokrasi yangkorup dan zhalim.

OPINI

Page 45: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201145

“PAPA mau pensiun Oktober tahun ini saja,” kataDr. H. Syofyan Samad.

“Kan seharusnya bulan Februari Pa, sesuai denganbulan lahir,” kata Magda Evita, putri sulungnya.

“Nggak ada, mau cepat-cepat saja.”Keluarga sempat bertanya maksud perkataan

Syofyan. Tapi tak mau pikirkan hal tidak-tidak. “Adaperasaan tidak enak, ntah apalah yang terjadi. Sempatbingung, badan rasanya tak enak. Kadang-kadangdapat mimpi,” kata Hj. Tengku Arfini, istri Syofyan.

Seminggu kemudian, 30 September 2011 SyofyanSamad dibawa ke ruang ICU RS Awal Bros. “Tensidarahnya mungkin naik, soalnya dia makan jeroanmalam itu,” kata Fini, panggilan istrinya. Syofyanalami pecah pembuluh darah otak. Dari Awal Brosdipindah ke RS Bina Kasih. “Peralatan untuk obatibapak di Awal Bros kebetulan dipakai semua.”

Setelah dirawat tiga hari, kondisinya tetap takmembaik. Ia meninggal pada 4 Oktober 2011 di RSBina Kasih pukul 12.10.

PADA 1972 dan 1973 momen penting bagi Syofyan.Pada 1972, ia terpilih jadi Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD) Riau. Ia dicalonkan dari GenerasiMuda Golkar; organisasi sayap partai Golongan Karya(Golkar). Periode jadi Dewan berakhir 1977.

Pada 1973, Universitas Riau (UR) gelar pemilihanDewan Mahasiswa (Dema)—kini BEM UR. Syofyanikut calonkan diri. Unjuk gigi di pentas perpolitikanantar mahasiswa di Universitas Riau dimulai. Syofyanjuga ikut dirikan Komite Nasional Pemuda Indone-sia (KNPI) cabang Riau tahun 1974. Bersama SaidGhazali dan Thamrin Nasution.

Syofyan dibantu Asrul Jaafar—mantan BupatiKuansing—dalam pemenangan perebutan Dema.Asrul teman karib Syofyan sejak sama-sama kuliah diFISIP UR. Mereka tergabung dalam GerakanMahasiswa Sosialis Indonesia (GMSos). “Periodesebelumnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yangjadi Dema,” kata Asrul.

GMSos dipelopori Sutan Sjahrir. Ini juga lembagapengkaderan seperti HMI dan GMNI. Cita-citanyawujudkan masyarakat sosialis, atas nilai kerakyatan.GMSos punya Partai Sosialis Indonesia (PSI). PSIterbentuk tanggal 12 Februari 1948 berdasarkan pahamsosialis yang disandarkan pada ajaran ilmu pe-ngetahuan Marx-Engels, menuju masyarakat sosialisyang berdasarkan kerakyatan.

Pada tahun 1950-an, PSI melalui salah seoranganggotanya yaitu Soemitro Djojohadikusumomemberi penekanan pada program pembangunandaerah, industri kecil dan koperasi. Namun karenaSoemitro mendukung Pemerintahan RevolusionerRepublik Indonesia (PRRI)- gerakan pertentanganantara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat-maka PSI dianggap turut serta melawan pemerintah.Pada Agustus 1960, PSI bersama Masyumi dibubarkanoleh Presiden Soekarno atas pertimbangan Mahkamah

PolitikIlmuwan Politik

Keinginan seorang ilmuwan politik yangberharap para politisi tidak mementingkan

diri sendiri

Oleh Nurul Fitria

istim

ewa

Bersambung...

IN MEMORIAM

Page 46: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 46

Agung. Pembubaran karena partaitersebut dinilai sedang melakukanpemberontakan terhadap pemerin-tah.

GMSos pun tak bertahan lama.Ketika terjadi peristiwa MalapetakaLimabelas Januari (Malari) 1974,“Secara otomatis GMSos bubar,” kataAsrul. Pasalnya Syahrir dan HarimanSiregar—saat itu ketua Dema UI, jugadari GMSos—ditangkap dan diadili.

MALARI adalah demonstrasi ma-hasiswa diwarnai pengrusakan, pem-bakaran dan penjarahan. Tindakan iniketidaksenangan mahasiswa padadwifungsi ABRI, kinerja pemerintahdan DPR yang tak layak. HarimanSiregar memang diingat tokoh Malari.Tercatat, dalam peristiwa itu, 11 or-ang meninggal, 300 luka-luka, 775orang ditahan. Sebanyak 807 mobildan 187 sepeda motor dirusak ataudibakar, 144 bangunan rusak dan 160kg emas hilang dari sejumlah tokoperhiasan.

KEMBALI ke UR. Pemilhan Demakian panas. Saat itu, Ketua Demadipilih oleh Majelis PermusyawaratanMahasiswa (MPM). Dema eksekutifdan MPM legislatif. “Saya prediksi,suara di Sema imbang,” kata AsrulJaafar, mantan Bupati Kuansing,teman karib Syofyan. Ketika itu, Asrulketua tim sukses pemenangan Syof-yan. Lawan politik Syofyan, Ismail dariHMI, mahasiswa asal FKIP.

Benar saja. Saat penghitungansuara imbang15: 15, karena jumlahanggota MPM adalah 30 orang dariseluruh Fakultas. Syofyan dan Asrulputar otak. Lobi punya lobi, ke-putusan terakhir di serahkan padapimpinan universitas. UR masihdijabat Gubernur Riau—Arifin Ah-mad. Dan Arifin memilih Syofyan.

“Mungkin Pak Arifin melihatSyofyan sudah teruji jadi Dewan.

Selain itu mungkin karena Gol-karnya,” kata Asrul. “Tapi itu memangbagian dari taktik kita, agar pimpinanyang putuskan.” Tiga tahun jadiDema tentu tak nyaman. Denganseparoh mahasiswa di Sema takmendukung Syofyan, “Ya… berbagaicara pasti dilakukan untuk jatuhkanRaja—panggilan akrab Syofyan,” kataAsrul. Enam bulan sebelum habismasa di Dema, Syofyan dapat mositak percaya dari rekan-rekan ke-pengurusan Dema. Ia mundur.

PADA 2002, Syofyan kembali kedunia politik praktis. Ia dipecaya jadiKetua Komisi Pemilihan Umum(KPU). “Saya sebenarnya agak ke-beratan, tapi Bapak memang sukapolitik, mau apalagi,” kata Fini. Satudiinginkan Syofyan, “Agar politik didaerah berjalan dengan baik, danmasyarakat merasakan itu,” kata Asrul.

Ia hobi berdiskusi. Dilaog soalpolitik, kepemimpinan. “Ia sering ajaksaya makan siang untuk diskusi,kadang-kadang saya datang ke KPU,”kata Asrul. Ia sering katakan agar parapolitisi jangan mementingkan ke-pentingan pribadi saja. Ia juga se-mangat jika sudah bicara politik kotor.

“Dia selalu berikan solusi dengankondisi politik sekarang.”

Apa yang tak diinginkan Syofyanterjadi. Medio 2011, PemilihanWalikota (Pilwako) bermasalah.Sampai-sampai harus PemungutanSuara Ulang (PSU). “Ini jadi bebanpikiran bagi dia,” kata Asrul.

Pada 2 Oktober 2011 semulaSyofyan akan berangkat ke Jakarta.Agendanya pertemuan KPU 11 ne-gara di ASEAN. Pertemuan dibukadi Istana Kepresidenan pada 3Oktober oleh Presiden SBY. Acara inimembahas tata cara pemilu di 11negara tersebut. Tetapi karena ia sakit,keberangkatannya di gantikan LenaFarida, salah satu anggota KPUPropinsi Riau. Selain Lena, anggotaSyofyan di KPU ada empat lagi; Ir. T.Eddy Sabli, M.Si, Asmuni Hasmi,SH,Dr . Alimin Siregar, M.Si. “Beliaumemang pendiam dan jarang bicara.Tetapi jika ada yang minta solusi, iaakan berikan solusi dan selalu tepatselesaikan masalah,” kata Lena.

Sebelum meninggal, ia jalankanperiode kedua sebagai Ketua KPU.Jabatannya berakhir pada November2013 “Dia punya keinginan agar masihbisa melaksanakan pemilihan Gu-bernur Riau dengan baik,” kata Asrul.

SYOFYAN lahir di Simandolak, 14Februari 1947. Simandolak desa diKabupaten Kuantan Singingi (Kuan-sing), Riau. Beliau mengenyampendidikan sekolah dasar di SDN 1Benai, Sekolah Menengah EkonomiPertama (SMEP) Taluk Kuantan dan

Rapat:Syofyan Samad sedang rapat bersama mantan Ketua DPRD Riau dan Kapolda Riau

istim

ewa

Dia punya keinginan agar masih bisamelaksanakan pemilihan Gubernur Riau

dengan baik

IN MEMORIAM

Page 47: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201147

Sekolah Menengah Ekonomi Atas(SMEA) Payakumbuh.

Memasuki masa kuliah, ia memi-lih FISIP UR. Tentu sesuai ketertari-kannya pada politik. Ini ditunjukkanpada 1972 jadi anggota Dewan danterpilih jadi Dema pada 1973. Urusanpendidikan juga tak kalah. Tingkattiga, atau semester lima ia diangkatjadi asisten dosen.

Usai selesaikan S1 ia lanjutkanstudi S2 dan S3 di Universitas Indo-nesia tentang Politik. “Saat itu adakesempatan sekolah ke Amerika,karena biaya tak jadi. Juga terlalujauh,” kata Fini yang Syofyan nikahisaat kuliah tahun 1974. Syofyan dapatgelar Doktor pada Juli 2002. Ia Doktorpertama bidang politik di Riau.

Selesai S3 itulah Syofyan dimintajadi Ketua KPU. “Mungkin karenadoktor politik pertama,” kata Asrul.Sebelum di KPU, Syofyan sempatjadi Dekan FISIP periode 1994-2001. Masa Syofyan, program eks-tensi FISIP dibuka. Ia juga meng-gagas program pengumpulan kre-dit, dan bangun kerjasama antarFISIP UI dan FISIP UR.

Ia juga tinggalkan kenanganmengajar yang baik. Syofyan, kataLena—juga muridnya di FISIP—dosen yang selalu memberi nasehatdan motivasi. “Pak Syofyan me-ngajar lebih suka dinamika kelas, ialebih suka diskusi dan dialog,”tambah Ali Yusri, Dekan FISIPyang pernah diajar Syofyan padamata kuliah kepemimpinan.

Menurut Ali, penekanan Syofyandalam mengajar lebih pada pe-mahaman. Begitu juga ia beri nilai.“Bisa saja mahasiswa yang hadir takpenuh, tapi baginya punya pe-mahaman mata kuliah baik, nilainyalebih tinggi.”

September 2010. Ia selesaikanbahan disertasinya; buku bertajukNegara dan Masyarakat, Studi Pe-netrasi Negara di Riau Kepulauan MasaOrde Baru. Buku ini dalami politicalpenetraction; konsep dimana suatunegara mampu menjangkau seluruhwilayah dan masyarakatnya yang adadalam kekuasaannya. Penetrasipolitik menyebabkan terbentuknyaloyalitas rakyat kepada pemerintahdan keutuhan wilayah. Penetrasi

politik memerlukan kemampuanpemerintah yang tinggi untukmenjangkau dan mengatur seluruhwarga dan wilayahnya.

SIANG 17 Desember 2011. Hujanguyur rumah almarhum Syofyan dijalan Pinang Merah, Pekanbaru.Rumah itu dibeli sejak tahun 1982.Kesedihan belum juga hilang darianak sulungnya Magda Evita. Sayabanyak ngobrol dengan Fini. “Anak-anak masih sedih,” kata Fini.

Bagi Syofyan pendidikan amatpenting. Itu selalu ia katakan padaanaknya. Kini, semua anaknya telahsarjana. “Papa itu suka baca, buku-bukunya banyak sekali,” ujar Rinaldi,suami Magda Evita.

Syofyan, kata Fini, sangat takutberobat ke dokter. Ia tidak sukadiperiksa. Jika diperiksa, ia tidak inginmengetahui hasil pemeriksaan. Jikatahu, ia akan stres. “Jadi hasil peme-riksaan diberitahu pada keluarga yangmengantar.”

Beberapa hari sebelum wafat,Syofyan mengeluh pada istrinyabadannya sakit-sakit. Malam sebelummasuk RS Awal Bros. Syofyan pergibersama supirnya, Prayitno. “Katanyamau cari obat,” cerita Fini. Be-lakangan, Fini tahu selain cari obatSyofyan malam itu makan daging danjeroan. “Bapak itu banyak pan-tangannya kalau di rumah, pilih-pilihkalau makan. Kalau di luar semuanyadimakan,” kata Fini.

“Nggak juga. Kalau di kantorbeliau itu pilih-pilih makanan juga.Dia tak mau makan kacang karenaada asam urat,” kata Lena.

Prayitno yang telepon ke rumahmalam itu. Ia bilang bapak tiba-tibatak sadar di mobil. Akhirnya dibawake RS Awal Bros.

“Bapak itu sangat baik. Sayasudah dianggap seperti anaknyasendiri,” ujar Suroso, pernah be-kerja sebagai supir Syofyan selama15 tahun.

ASRUL pernah keberatan padaSyofyan, saat masih terima jabatanKetua KPU kedua kalinya. Syofyanhanya ingin jadi ilmuwan saja.“Kenapa tak lanjutkan jadi ProfesorJa?” Syofyan hanya tersenyum. #

12345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901

MAHASISWA identik dengan kon-disi keuangan yang pas-pasan. Bahkankekurangan uang siap mengancam jikaAnda salah mengatur pengeluaran.Jika ini terjadi, bisa-bisa konsentrasibelajar akan terganggu. Berikut tipssupaya Anda bisa mengatur keuangandengan tepat.

Pertama, buat catatan atau daftarpengeluaran rutin selama sebulan.Seperti uang kos, transport, makan danpulsa. Usahakan cari lokasi kos yangdekat dengan kampus sehingga bisamenghemat biaya transport ke kam-pus.

Kedua, buat catatan atau daftarpengeluaran yang mungkin akanterjadi. Ini biasa disebut denganpengeluaran tak terduga, seperti biayake warnet, foto copy, dan sebagainya.

Mari AturUang Kita

Menyisihkan sedikit uang setiapbulan untuk ditabung juga penting.Uang ini hanya digunakan untukkeperluan mendesak.

Yang tak kalah penting namunsering diabaikan, pisahkan penge-luaran yang telah dicatat. Untuk kos,transport, makan, dan keperluanlainnya. Pisahkan dengan amplopyang diberi label.

Belajar mengatur keuangan pen-ting bagi kita. Apalagi bagi Anda yangdikirim uang pas-pasan dari orang tua.Selamat berusaha. Semoga tipsnyabermanfaat.

Hasna Lathifah KhusainiMahasiswa Hubungan Internasional

FISIP UR

JENGAH

foto

: istim

ewa

Page 48: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 48

CERPEN

“TOMMY, LIHAT matahari sudah tinggi.Segera antar makan siang Ayahmu ke sawah.Barangkali Ayahmu kelaparan,” teriak ibudari dapur. “Sebentar, sedikit lagi ketikankutuntas.” Segera ku-save deskripsi co-as-ku yangakan diserahkan kepada profesor sore nanti.Laptop tua kesayanganku buru-buru akusimpan dalam lemari tua di kamar ibu. Akulangsung berlari menuju dapur.

Ibu sudah persiapkan rantang untukmakan siang Ayah. Aku sangat mengagumiAyah. Berkat kerja keras dan ketulusan hatinyaaku masuk salah seorang kandidat dokterUniversitas Andalas (Unand) Padang. Dari31 mahasiswa pada awalnya, kini hanya tersisa11 orang.

Ibu sudah berada di depanku, serayaberkata, “Tom, sampai di sawah letakkanbungkusan ini di pondok (saung), dansiapkan cuci tangan.” “Beres, Bu,” ujarku.

Ayah menyantap makan siang denganlahap. Butiran keringat mengucur daridahinya. Sesekali disekanya buliran keringatdengan telapak tangan kiri. Sambil menyuapnasi, mataku memandang wajah Ayah.Kumis, alis mata, dan rambut sudahmemutih, wajah mengelam, kelopak mataberair dan sedikit bengkak.

Sebagai calon dokter sudah empat tahunaku duduk di bangku kuliah. Selama itu pulaayah banting tulang di sawah setiap hari demimembiayai studiku. Suapanku terhenti.Hatiku menjerit pedih. “Tommy, sadarkahengkau? Tak pantas dirimu duduk diFakultas Kedokteran. Itu hanya tempat anakorang berduit. Tidak buatmu.”

Aku merasa berdosa. Di saat itu pulaaku terperanjat kaku. “Tommy, kenapasuapanmu berhenti? Apa masakan ibumusudah tidak lezat lagi?” tanya Ayah datar.“Tidak Yah, kebetulan saya ingat temankuliah, Miranti namanya,” kilahku. “Kenapadengan temanmu itu?” tanya Ayah lagi.“Nanti habis makan saya ceritakan.”

Selesai makan, Ayah sandarkan diri ketiang pondok sambil menikmati rokokgulungan tembakau daun nipah. “Tommy,coba ceritakan tentang temanmu itu,” pintaAyah ingin tahu.

“Begini Yah, Miranti teman satu ang-

Matahari Terbit DiUfuk Barat Singapura

katanku. Kebetulan satu kelompok co-as yangdeskripsinya aku kerjakan di rumah sampaitadi siang. Kelompok kami lima orang. Saatdiskusi bersama pembimbing kami, profesorRizal, ahli bedah syaraf Rumah Sakit UmumPadang, Miranti sampaikan kalau ia tidaksetuju aku gabung dalam tim tersebut.Rencananya co-as itu akan dilaksanakan dirumah sakit Singapore General Hospital. Diaberalasan akan lebih baik jika aku digantikandengan temannya yang lain. Temannya ituanak pejabat di Sumatera Barat dan bapaknyabersedia memfasilitasi keberangkatankelompok tersebut. Aku tahu siapa te-mannya itu. Dia adalah teman spesial Miranti.Namun aku juga tahu, dibalik itu, Mirantisecara pribadi memiliki antipati terhadapkukarena masa lalu kami. Untungnya profesortidak setuju.”

Dengan bijaksana Ayah katakan, “Tom,laksanakan cita-citamu. Kesampingkankerikil-kerikil tajam yang berusaha meng-halangi jalanmu.” Semangatku seketikameningkat, “Insya Allah Ayah,” janjikumantap.

TEPAT PUKUL 15.00, saya berada dalambus ANS yang mangkal di Terminal Aur-kuning Bukittinggi. Supir bus memberikanaba-aba bus segera berangkat menujuPadang. Keindahan panorama di sepanjangperjalanan membawa pikiranku ke sosokMiranti. Ia gadis idamanku. Rumahnyamasih satu kota denganku. Ia anak pe-ngusaha barang antik.

Miranti mimpi cinta pertamaku. Namunketerbatasan ekonomi keluarga sebagai petanikecil di desa membuatku tak pernah me-rasakan cinta pertama.

Kepedihan hatiku kepada Miranti be-rawal dari pertemuan di kantin kampusbersamanya, setahun yang lalu. Sebuahperistiwa yang tak dapat dilupakan sepanjanghidupku. Siang itu Miranti muncul dihadapanku. Belum sempat aku sapa, dialangsung memborbardir aku dengan kata-kata yang menyakitkan hati.

“Tommy, lu jangan mimpi deh lebihdekat dengan gua, kita hanya berteman. Dikampus, di kampung, lu tetap cuma teman

Drs. Yufrizal, M.Si

PENULIS ADALAHPENSIUNAN PNS

UNIVERSITAS RIAU

Page 49: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201149

gua, sampai kapan pun! Tentang Ibkar,dia pacar gua, jangan ganggu hubungankami! Jangan pernah berharap lu bisagantikan dia. Dia anak pejabat, orangberduit. Kami merencanakan co-as se-mester akhir nanti di Rumah SakitInternasional Singapura. Lu jangan dehberlagak mau co-as di sana juga. Gua tausiapa keluarga lu, Tom! Ingat kata-katagua ya, terbit matahari di ufuk barat kotaSingapura, baru lu sampai di sana,camkan itu! Selamat siang.” Mirantiberlalu dan meninggalkanku dalamkebingungan.

Sejak saat itu aku berjanji dalam hati:pertama, Miranti, mulai saat pertemuandi kantin, adalah orang yang sudahhilang di lubuk hatiku; kedua, kegiatanbelajarku harus ditingkatkan terus;ketiga, Rumah Sakit InternasionalSingapura tetap sebagai target utamatempat co-as-ku, bagaimana pun caranya.

Papan pengumuman kampusyang sudah agak tua dipenuhi beberapamahasiswa. Ternyata mereka membacaberita panggilan untuk lima mahasiswayang akan diberangkatkan ke RumahSakit Internasional Singapura. Ter-cantum nama Tommy salah satunya.

MINGGU, SEPTEMBER 2008 Ga-ruda Airlines mendarat mulus diBandara Internasional Changi Singa-pura. Selama penerbangan semuanyabegitu fantastis bagiku. Kami berada diStasiun Interchange Tanah Merah.

Profesor merangkap guide rom-bongan kami berkomentar, “Saudara-saudara, sekarang kita akan menujupusat kota. Kita akan naik kendaraanMRT (Mass Rapid Transit). Saya akan belikartu Ez-link (kartu elektronik trans-portasi pra bayar kota Singapura) untukkalian.” Tanpa terasa 30 menit di ataskereta api MRT, profesor kembali berikomando. “Kita turun beberapa saatlagi di MRT Station Dhoby Ghaut.”

Hotel YMCA International Houseyang terletak di bilangan Orchard Roadbegitu tenang. Lokasinya tak begitu jauhdari stasiun Dhoby Ghaut. “Sebelumbriefing, ada hal krusial yang ingin sayatanyakan kepada kalian,” kata profesorserius. “Kalian kan tahu kelompok co-as lima orang, tapi kalian datang hanyaberempat. Ini pasti jadi pertanyaan Prof.Liew besok.” Saya, Andi, dan dua temanlain terdiam. “Jadi, siapa yang tahu

mengapa Miranti tidak jadi ikut?”“Kami tidak tahu Prof,” sela Andi.Profesor mengarahkan pandangannyake saya. “Tommy, kamu tahu?” “Ba-rangkali Miranti ciut menyaksikanfenomena alam yang direkayasanyasendiri,” ujarku.

Profesor bingung. “Maksudnya?”tanya profesor penasaran. “Akhirnyamatahari terbit di ufuk barat kotaSingapura. Itulah rekayasanya Prof.”Kontan profesor dan teman-temansemakin bingung. Andi tersenyumtipis. Andi satu-satunya yang tahubagaimana hubunganku dengan Mi-ranti selama ini. Kebingungan itudipecahkan oleh suara profesor.

“Begini saja, sukseskan dulu

kegiatan co-as kalian. Tentang misterimatahari terbit di ufuk barat akan kitabicarakan di Kampus Unand. Selamatmalam.”

KEDATANGAN PROF. Rizal dariIndonesia pertanda co-as kami sudahtuntas. Profesor Liew mengundangkami ke ruangannya. Tepat pukul 09.00waktu setempat, kami berempat masukke ruangan Prof. Liew. Prof.Rizal sudahduluan hadir. Prof. Rizal mengawalipembicaraannya.

“Berdasarkan evaluasi kegiatan co-as kalian, Prof.Liew selaku PresidentSingapore General Hospital melaporkanbahwa: pertama, sangat puas dengankinerja kalian, artinya co-as kalian sukses;kedua, salah seorang dari kalian yangmemiliki prestasi tinggi, Tommy,direkomendasikan untuk melanjutkanstudinya pada spesialisasi bedah atassponsor Singapore General Hospital.Selama masa studi ditawarkan untukbekerja di RS ini. MoU akan dilakukansebentar lagi.”

Air mata bahagia menetes darikedua mataku. Andi pasti cukup paham

apa yang aku rasakan. Siapa sangka akanlahir seorang dokter spesialis bedah darikeluarga petani miskin.

Dua tahun berlalu. Di seberangtelepon sayup-sayup terdengar suaraAndi. “Hallo Tom, aku sudah diBandara Internasional Changi bersamaAyah dan Ibumu nih!” Aku sangatgirang mendengarnya. “Ok, dr. Andi,aku segera ke bandara.”

Dengan mobil dinas aku meluncurke bandara. Sanubariku berkata, “Ayah,Ibu, kini saatnya aku mengembalikansesuatu yang telah kurenggut selama ini.Betapa Ayah dan Ibu sengsara dulunya.Sekarang tidak ada lagi pakaian lusuh,gizi buruk, wajah sendu, gigi ompong,tidak ada lagi.”

Tetesan air mata membasahi duapasang mata yang sudah dihiasi banyakkerutan. “Ayah, Ibu, dr. Andi, selamatdatang di kota matahariku.” Kamimeninggalkan Bandara Changi Inter-nasional menuju apertemenku dikawasan Orchid Center.

“Tommy, apa kami berada di kotasurga? Tadi kamu bilang, ‘SelamatDatang di Kota Matahariku’,” tanyaayah. Sambil menyetir dengan singkataku jawab, “Nanti Ayah dan Ibu akantahu sendiri.” Dari kursi belakang Ibubersuara, “Tommy, Miranti sering kerumah kita.” Sudah lama aku takmendengar nama itu. Tak ada rasaapapun ketika nama itu masuk ketelingaku. Sekedar basa-basi aku jawab,“Oh, memangnya dinas di mana dr.Miranti, Bu?” Ibu pun menjawab, “DiPuskesmas kecamatan kampung kita.”

Mobil kami berhenti di depanapartemen Somerset Orchard, S’pore. Ayahdan ibu belum mau turun. Mesinmobil aku matikan. “Tommy, jawabdulu pertanyaan Ayah. Kenapa dibandara tadi kamu katakan ‘KotaMatahariku’?” “Oke Ayah, aku akanjawab dengan tuntas. Di sini, di kotaini, akhirnya matahari terbit di ufukbarat.” Kening ayah berkerut. “Tom-my, jangan kamu bikin kami bingung.Dengan senyum misterius aku jawab,“Sudahlah Ayah, tidak usah dipikirkan.Biarkanlah Miranti yang akan me-nguburnya. Ayah, Ibu, sahabat karibkudr. Andi, mari kita nikmati anugerahTuhan Yang Maha Kuasa ini.” Kamiturun dari mobil. #Bogor, Kaki Gunung Salak, November 2011

Ilustrasi: Dayat

Page 50: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 50

ARTIKEL ILMIAHTUGU SELAIS Dipa Sepadan didepan kantor Walikota Pekanbarumenjadi pelengkap bundaran airmancur yang sudah ada sebelumnya.Ia diresmikan 14 Juli 2011 olehmantan Walikota Pekanbaru, HermanAbdullah. Tugu ini berupa tiga ekorSelais yang saling berangkulan dalamgerak dinamis. “Itu mencerminkanorang Melayu yang hidup rukun dandamai, penuh kasih sayang serta lincahdalam pergaulan,” ujar Dedi Gusriadi,Kepala Dinas Pekerjaan UmumPekanbaru seperti dikutip dari situsBappeda Pekanbaru.

Selain tugu Selais Dipa Sepadan,ikon ikan Selais lainnya dipasang padabus Trans Metro Pekanbaru. IkanSelais sudah jadi ikon kota Pekanbarusejak lama. Bahkan pengusaha skalarumah tangga sudah banyak mem-produksi peyek Selais dan dijadikanoleh-oleh khas Pekanbaru. Peyekterbuat dari Selais yang sudah disalai,dilumuri tepung dan digoreng.

Spesies terbesar ikan Selais ada diSungai Langgam, Kabupaten Pela-lawan. Namun kini sudah sulitdidapat. Di pasar pun harganya relatifmahal. Pasar Bawah menjual Selaisseharga Rp 50 ribu per kilogram. PasarPanam lebih mahal lagi: Rp 60 ribuper kilogram.

“Kita tak ada jual, biasanya bapakdi ujung situ yang jual,” kata seorangpenjual ikan di Pasar Panam. Kini,Selais memang susah didapat.

Dinas Perikanan Daerah TingkatII Kampar mengeluarkan data pro-duksi perikanan secara umum diSungai Kampar. Termasuk di dalam-nya produksi ikan Selais. Tahun 1995sebanyak 6.686,29 ton; 1996 menjadi6.375,03 ton (turun 4,6 persen); 1997sebanyak 5.414, 72 ton (turun 15,05persen); tahun 1998 menjadi 4.705,86ton (turun 4,66 persen); tahun 2009sebanyak 3.192,50 ton (turun 32,16persen). Untuk tahun 2004 produksiikan turun drastis menjadi 1.366,5 ton(78,5 persen).

LABORATORIUM BALAI BenihIkan (BBI) di Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan (Faperika) Universi-tas Riau mencoba membenihkan ikanSelais. “Ya kita mempertahankanpopulasinya yang mulai langka, biar

tidak punah,” kata Nuraini, timpengelola labor. Kini ada sekitar 100spesies ikan Selais yang dipelihara.Sebetulnya ikan-ikan tersebut adalahbahan praktikum mahasiswa. “Belajarmembenihkan ikan secara buatan.Dari situ kita bisa memperbanyakpopulasinya,” kata Nuraini lagi.

Ide pembenihan ikan Selais ter-sebut berawal dari tahun 2002. Saatitu Nuraini menjadi staf pengajar diUniversitas Islam Riau (UIR). Iamelakukan penelitian bersama dosenUIR lainnya tentang pembenihanSelais. Proyek mereka didanai BadanPenelitian dan Pengembangan (Balit-bang) Kabupaten Pelalawan. “Lokasiawalnya di Kecamatan Langgam itu,”cerita Nuraini.

Setelah proyek penelitiannyaberhasil, setahun kemudian, Nurainimengajak dosen Universitas Riauuntuk melakukan hal serupa: pem-benihan Selais. Akhirnya ia bersamaHamdan Alawi, juga dosen FaperikaUR, rutin melakukan penelitian Selais.Penelitian mereka yang terakhirberjudul Pemijahan Buatan dan Pe-meliharaan Larva Ikan Selais Modang(Ompok rhadinurus). Dananya dari pro-gram Strategi Nasional pemerintahpusat tahun anggaran 2010 juga dariLembaga Penelitian (Lemlit) UR.“Sampai sekarang kami masih me-neliti. Sudah banyak mahasiswadilibatkan,” ujar Nuraini saat dijumpai

di Laboratorium BBI.Sejak 2003 hingga kini, Nuraini

mengajarkan pemijahan buatan padaikan Selais ke para mahasiswanya.“Sudah banyak sarjana dihasilkan dariSelais ini,” ujarnya bangga.

Proses pemijahan ikan Selaisdiawali dengan penyuntikan hormonovaprim pada induk betina. Ovaprimadalah hormon perangsang teluruntuk merangsang telur supaya cepatkeluar. Agar telurnya bagus, penyun-tikan ovaprim dilakukan dua kali: siangdan malam.

Bagian yang paling aman disuntikadalah punggung ikan karena daging-nya tipis sehingga cairan mudahmengalir ke bagian tubuh ikan. Butuhwaktu 12 jam bagi hormon ovaprimuntuk bekerja.

Tahap berikutnya dinamakanstreping, yakni mengeluarkan telur dariinduknya. Caranya perut ikan ditekanpelan-pelan hingga telurnya keluar.“Supaya ikannya tidak mati,” kataNuraini. Satu induk Selais bisamenghasilkan telur 4 hingga 6 ribubutir. Telur tersebut diletakkan kedalam mangkuk kecil.

Setelah itu diambil sperma ikanSelais jantan dan dicampur dengan seltelur. Proses ini disebut vertilisasi.Sperma dan sel telur yang ada dalammangkuk kecil tersebut diaduk meng-gunakan bulu ayam. Alasannya,tekstur bulu ayam lebih halus. Dengan

Membenihkan Ikan SelaisDi tengah populasi yang mulai langka, Laboratorium Balai BenihIkan Faperika UR berusaha terus membenihkan Selais. Sudah

berjalan sejak 2003.Oleh Ahlul Fadli

SELAIS:Ikan Selais, salah satu ikan langka saat ini.

foto

: istim

ewa

Page 51: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201151

begitu pengadukan lebih merata dantelur tidak rusak. “Dalam mengadukkita perlu kontrol juga. Jangan terlaluditekan atau terlalu kuat. Terlalu pelanjuga tidak bisa.” Ia memerlukankeahlian lebih.

Telur yang sudah tercampurdengan sperma disaring gunakanpenyaring santan. Setidaknya perluwaktu 22 hari agar telur menetas.“Jangan lupa suhu ruangan di-kondisikan 27 derajat celsius,” pesanNuraini.

Telur akan tumbuh jadi larva.Larva Selais ini diberi makan cacingArtemia sampai umur sebulan. Se-telah itu bisa dikasih makan pelet.Sebulan ukuran ikan sekira 3 sen-timeter. “Tergantung pola makan

juga, kalau teratur bisa lebih besar,”terang Nuraini.

PULAU SUMATERA memiliki 270spesies ikan, 42-nya endemik. Endemikberarti hanya bisa dite-mukan di tempattertentu. Biasanya faktor iklim, fisik, danbiologis jadi penentu. Selain Indone-sia, spesies Ikan Selais juga ada di Laos,Myan- mar, Kamboja, Nepal dan Ma-laysia. Program Asal-usul Trans 7 pernahmenayangkan bahwa Indonesia punya7 genus Ompok, namun keberadaan-nya sudah hampir punah. MenurutNuraini, Riau, khususnya Pekanbaruharus ada tempat budidaya Selais agartidak punah.Daging Selais dikenalbergizi tinggi. Kandungan proteinnyasetara dengan daging dan lebih rendah

dari telur. Selais juga mengandung asamamino yang baik untuk pencernaan sertaOmega 3 untuk perkembangan otak danmencegah penyakit jantung, diabetesdan asam urat.

KARENA besar manfaatnya, amatdisayangkan bila ikan ikon kotaPekanbaru ini harus punah. Untukitu, Nuraini memberikan beberapacara menjaga kelangsungan hidupSelais. Jangan terlalu banyak me-ngambil Selais dari habitat aslinya.Menebar benih langsung ke sungaiagar populasinya tidak punah. Ter-akhir, harus ada pembenihan Selais.Dan ini pula yang sedang dilakukanLaboratorium Balai Benih IkanFaperika UR. #

JUMAT malam, 14 Oktober 2011.Gani dan Kholik, dua anggota ResimenMahasiswa (Menwa) berpatroli kelilingkampus Universitas Riau (UR). Saatmelewati jalan antara Gedung Yud-isium Fakultas Ekonomi dan kantinbelakang kampus Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),Gani dan Kholik lihat dua orang—lelakidan perempuan—di sana. “Waktu itugelap. Mereka berdua terlihat dudukberhadapan di atas motor,” ucap Gani.

Dua anggota Menwa tersebutmenghampiri si lelaki dan perempuanini. Diminta perlihatkan identitasmasing-masing. Si lelaki bernama RioHidayat. Sedangkan perempuannyabernama Mega Putri Kumala Sari.Hanya Rio yang perlihatkan kartuidentitas. Saat hendak dibawa ke markasMenwa untuk diminta keterangan lebihlanjut, Rio berontak dan mencoba lari.

Namun Rio berhasil dibawa kemarkas. Sebelum dibawa, ia pesankepada Mega agar mengabari ke Mapala.“Dek, kasih tahu anak homestay,” kataRio. Tiba di markas, Rio sempat inginmenelepon, namum handphone-nyaditahan. Waktu menunjukkan sekitarpukul 22.00 saat penangkapan terjadi.

Tak berapa lama, beberapa orangdari Mapala mendatangi markas Menwauntuk minta penjelasan perihal penang-kapan Rio. “Kami tidak tahu Mapaladari fakultas mana,” kata Arman

Menurut Rio, ia hanya ngobrolbiasa dengan Mega. “Baru selesai makandi Bina Krida, lalu Mega ingin ceritatentang masalah dia dan keluarganya.”Lantas mereka pergi ke tempat di manaRio ditangkap oleh Gani dan Kholik.“Kami juga tidak duduk berdua di atasmotor. Saya duduk di bawah (aspal),Mega duduk di atas motor,” jelasnya.

Namun di pertemuan Menwa danMapala yang difasilitasi PR III tersebut,menurut Syafri Harto, kedua pihaksudah damai. “Mereka menanda ta-ngani surat pernyataan yang berisiperjanjian damai dan berjanji tidak adalagi perkelahian setelah itu,” kata Syafri.

Menurut Rahmat, ia bisa sajamenindak lanjuti dan mencari siapaperusak markas Menwa tersebut.“Sanksi sebenarnya dikeluarkan darikampus. Tapi di sini saya harus berperansebagai orang tua agar mereka tidakterkena sanksi itu,” katanya. Rahmatmempertimbangkan masa depan siperusak markas Menwa. Rahmat jugakatakan, tahun 2012 UR akan bikinperaturan kampus yang ditanganisepenuhnya oleh Komisi Disiplin SenatUR.

Mengenai kisruh Menwa-Mapala,Arman Nurivai bilang kalau Menwahanya jalankan tugas sesuai SuratPerintah dan Tugas dari Rektor nomor345/H19/KM/2010. Dari 5 poin tugasMenwa, salah satunya memuat pe-nertiban pasangan mesum atau se-jenisnya. #

Nurivai, Komandan Menwa yangditemui usai kejadian. Anggota Mapalatersebut minta Gani dan Kholikjelaskan soal penangkapan Rio.

Arman tak izinkan. “Siapa yangbertanggung jawab jika Gani danKholik saya bawa ke hadapan mereka(Mapala),” ujar Arman. Di situ terjadiadu mulut dan berujung pada peng-rusakan markas Menwa. “Kaca pecahdan pintu rusak,” aku Arman.

Begitu tahu ada ribut-ribut dimarkas, Arman langsung menujumarkas Menwa. Saat itu ia sedang beradadi Rektorat, rapat dengan Rektor, paraPembantu Rektor, Dekan, dan UnitKegiatan Mahasiswa se-UR membahassengketa tanah di UR. Ia tinggalkan rapattersebut.

Belakangan, beberapa pejabat URyang ikut rapat pun menuju markasMenwa. Di antaranya Pembantu Rektor(PR) III, Rahmat dan PembantuDekan (PD) III, Syafri Harto. Rahmatcoba lerai ribut-ribut tersebut, namuntak bisa. Syafri lantas turun tangan.

“Siapa yang bagak di sini, lawansaya,” teriak Syafri. Situasi agak tenang.Lantas ia minta perwakilan Menwa danMapala untuk datang ke ruangan PRIII menjelaskan duduk perkara.

Menwa dan Mapala menjelaskankronologi kejadian. Terjadi perbedaanversi. “Saya tidak melakukan seperti apayang dikatakan Menwa,” jelas Rio yangBahana jumpai di Homestay MapalaSungkai usai kejadian.

BERITAKisruh Mapala-MenwaOleh Ahlul Fadli

Page 52: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 52

SEMPENA

Sea Games:Siti dan Tim Takraw Putri Indonesia sukses meraih perakpada Sea Games Palembang 2011

Siti Si Feeder

SPORT Center Jakabaring Palembang, ajang cabangTakraw digelar. Takraw salah satu cabang olahraga dalamSEA Games XXVI. Untuk Takraw putri ada tiga nomordilombakan; beregu, ganda dan tim. Di nomor ganda,Indonesia ditekuk Laos dan hanya mampu rebutperunggu. Pada nomor Tim, Indonesia juga targetkanemas, namun kandas oleh Thailand.

Saat itu dinomor tim, hanya tiga negara yang ikuti;Indonesia, Thailand dan Myanmar. Ketiganya salingbertemu. Sayang Indonesia dikalahkan Thailand. NegeriSiam itu juga berhasil kalahkan Myanmar, pupus sudahharapan Tim Takraw Putri Indonesia ingin medali emasdi nomor tim.

Pikiran Siti Maisyrah mulai gelisah. Ia salah satuanggota Tim Takraw Putri Indonesia. Baginya selainmalu Indonesia sebagai tuan rumah, pemusatan latihansekitar sembilan bulan selama ini akan sia-sia jika perakpun gagal direbut. Tapi, merebut perak, Indonesia harus

hadapi Myanmar.Hari dimana perebutan perak tiba. Penonton lumayan

ramai. Posisi Siti sebagai pengumpan (feeder). Ia terusucapkan sholawat dan berdoa agar tenang dan konsentrasi.Akhirnya Indonesia menang. Skornya 2-1. Air mata Sitimenetes. “Aku betul-betul terharu. Usaha ku selama initidak sia-sia. Ini lah tanggung jawab untuk meng-harumkan Negara. Aku bersujud mengucap syukur,” kataSiti.

PADA 19 Desember 2011. Siti kenakan kaos hitam dilapisijaket warna merah hati. Kenakan jins dan pakai sepatu.Tas sandang dibahunya. Kulitnya sawo matang. Logatbahasanya Jawa. Penampilannya sekilas tak feminim. “Sayaorangnya biasa. Orang gak punya dan sederhana,” kataSiti.

“Setelah kalah dari Thailand, kita sempat mikir. Waduhkalau kalah lagi lawan Myanmar malunya. Udah tuanrumah lagi. Traning Center (TC) dari bulan Januari masaktidak ada hasilnya. Sebagai pemicunya dipikir lagi gimanasusahnya latihan dan tetap jaga kekompakan,” katamahasiswa FKIP Olahraga angkatan 2006 ini.

Setahun jelang SEA Games XXVI. Asian Gamesdihelat di Guangzhou Cina. Siti dipanggil. Tapi ia masihmikir, “Kuliah terkendala,” kata Siti. Ia putuskan tak ikut.Kata Siti, saat itu, dua temannya ikut. Barulah saat persiapanSEA Games XXVI Siti penuhi panggilan. Ia ikutipemusatan latihan di Pelatnas Jakarta. “Ini juga berkatdorongan pelatih.” Lagian, kuliah teori Siti sudah tuntas.“Tinggal KKN.”

Januari 2011, Siti mulai latihan di Pelatnas Jakarta.Persisnya, TC Siti di daerah Pondok Cabe. Tiga bulan disana, kata Siti, tak pernah megang bola. “Main fisik terus,sampai naik betis,” kata Siti. Selama di Pelatnas, Siti ikutdua kejuaraan bergengsi; King’s Cup di Thailand danKartini’s Cup di Bandung. Setelah itu, Pelatnas adakanseleksi. Tiga temannya dipulangkan; Ayu dari SulawesiBarat. Dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) ada Inur danAlia. “Inilah permulaan seleksi SEA Games.”

Ia mulai main Takraw dari lapangan becek di DesaBantan Tua, Bengkalis. Perak ia persembahkan di

SEA Games XXVI Palembang.

istim

ewa Oleh Herman

Page 53: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201153

Foto Bersama:Siti dan Tim Takraw Putri Indonesia.

Di SEA Games, Siti ikut nomortim putri. Posisinya pengumpan.Menurut Siti, setengah bulan sebelumpertandingan, harusnya sudah diPalembang, guna penyesuaian la-pangan. “Dana tak cukup dan wismaatlet juga belum siap,” kata Siti. DiPalembang, Siti dan teman-temannyatinggal lumayan jauh dari tempatlatihan. “Siang kan latihan usai, kamibeli kasur aja, dan istirahat di situ, jauhsoalnya, mandi pun di sana. Sampaidi hotel aja udah malam.”

SITI lahir dan dibesarkan di BantanTengah. Ia lahir 21 Januari 1986. Sitianak ke enam dari sembilan ber-saudara, empat laki-laki dan limaperempuan. Ibunya hanya Ibu Ru-mah Tangga (IRT). Bapaknya petani.“Bapak orang Jawa. Ibu Jawa, tapilahir di Bengkalis.” Usia wajib sekolahSiti jalankan di Bantan.

Siti kecil menyenangi olahraga.“Saya suka semua olahraga, tapi kalaubola kaki jarang.

Siti mulai main Takraw sejak SMPkelas dua. Saat itu semua siswa mulaisibuk cari kegiatan ekstrakurikuler. Sitibingung. “Ada teman yang ajak, laluikut dan tertarik,” kata Siti.

Ia bisa dibilang tomboy. “Main-nya suka sama cowok,” kata Siti. Iapernah ikut Kejurnas Invitasi Nasio-nal Sepak Takraw di Yogyakarta. SejakSMP Siti dilatih seorang guru PPKN.Namanya Nuryanto. “Ia bukan guruolahraga, tapi hobi main takraw.”

Mereka latihan di desa Bantanseadanya. Hampir tiap hari latihandisitu. Ada yang berhenti ada yanglanjut. Kondisi lapangan berair.Sebelum main, Siti dan temannyaharus nguras air. Ambil tanah danpasir lalu ditimbun. “Sedih tapiasyik,” kenang Siti. Jelang kelas tigaSMP, ia ikut Pekan Olahraga PelajarDaerah (Popda). Siti dapat juara dua.

Mulai masuki SMA, prestasi Sitimekin meningkat. Ia juga mulai fokuspada Takraw. “Marah pelatih kalau ikutcabang olahraga lain.” Saat kelas duaSMA ia wakili Riau ikuti PekanOlahraga Pelajar Nasional (Popnas)VII di Makassar. Bersama timnya raihjuara satu. Kelas tiga, ia ikut PekanOlahraga Wilayah (Porwil) di Lam-pung, juara pertama kembali diraih.

Beberapa prestasi juga pernahdimenangkan Siti. Pekan OlahragaMahasiswa Nasional (Pomnas) 2007di Kalimantan tim takrawnya jugajuara satu. Kejurnas Mahasiswa diPekanbaru 2007 juara satu. AndalasCup di Palembang 2006 Juara I.Porwil VII di Medan 2007 juara satu.PON XVII di Kalimantan Timur2008 juara satu.

“Awalnya Ibu heran, cewek kokmain takraw. Semenjak Siti mulai ikuttanding, lama-lama Ibu suka. Ibusangat gembira kalau Siti dapat juara,”katanya. Siti akui uang saku salah satumotivasi bertan-dingnya. “Kalau tidakikut tanding gimana mau biaya kuliahsaya. Ibu saya kan cuma IRT,” kataSiti.

TAMAT SMA, Siti nganggur kuliahhingga dua tahun. Maklum, urusanbiaya. Bonus hasil raihan juara Siticukup membantu kuliahnya. Barulahpada 2006, dia ikut tes kuliah DiplomaII. Ia ikut seleksi dan lulus. DariPemda Bengkalis ia dapat beasiswa.Dapat uang saku tiap bulannya. “Tapi

sekarang kan S1, jadi tak dapat lagi,”kata Siti. Di kampus Siti jarang latihan.Kuliahnya kadang sampai sore. Sitidilatih Cahyadi Tamrin sejak 2006.“Memang kemauan dari dirinya sen-diri untuk menjadi pemain takraw luarbiasa, selalu ingin jadi yang terbaik,”kata Cahyadi. Ini ia buktikan, kataCahyadi, baik wakili mahasiswa Riaumaupun Propinsi Riau. “Kom-petisiLiga Indonesia 2010 di Yogyakarta, iafeeder terbaik,” kata Cahyadi.

SITI merasakan kekompakan dankebersamaan selama SEA GamesPalembang 2011. Ia punya cita-citaingin jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).Ia sudah dua kali ikut tes, belum jugalulus. “Awalnya saya tak suka jadiguru, karena bidang olahraga akhirnyatertarik.”

KEINGINAN berlaga di PON Riau2012 tentu masih ada, sayang umur-nya tak izinkan. “Batasnya kan 25tahun,” kata Siti. “Semoga atlet Riaubisa harumkan nama negerinya.” #

istim

ewa

Awalnya ibu heran, cewek kok main takraw.Semenjak Siti mulai ikut tanding, lama-lama Ibusuka. Ibu sangat gembira kalau Siti dapat juara.

Page 54: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 54

KILAS BALIKSORE pertengahan Desember 2011.Bahana sampai di dusun TanjungKoto Kampar Hulu, KabupatenKampar. Sekitar 180 menit dariPekanbaru. Lewati candi Muara Takus.Dalam buku Sejarah Riau Muara Takusnama suatu kerajaan, juga biasadisebut Sijangkang atau Katangkapada zaman Pra Sejarah. Buku ditulistim penyusun Universitas Riau; Prof.Muchtar Lutfi, Prof. Suwardi MS, Drs.Anwar Syair, Drs. Umar Amin. Masihdalam buku ini, Muara Takus kerajaansebelum Sriwi-jaya. Muara Takusberada di Ke-camatan XIII KotoKampar.

Di Tanjung ketemu Jaelani Taher,

berdiri sejak 1901 Masehi. Kini,masjid Ar Rahman juga digunakansebagai Taman Pendidikan Al-quran(TPA).

Kata Jaelani, Ar Rahman mesjidyang didirikan Datuk Godang Cincin.“Sayangnya tak semua orang tahutentang Datuk Godang Cincin. Or-ang yang dituakan di kampung initidak bisa lagi berkomunikasi denganbaik,” kata Jaelani.

DATUK Godang Cincin, punyanama asli Muhammad. AsalnyaBanda Ruhum. Kata Prof SuwardiMS, mantan dosen Sejarah UR, BandaRuhum sebutan untuk wilayah di

lanjutkan pelayaran. Ia butuh temanberkonsultasi. Di perjalanan, tampakasap di atas sebuah bukit. Muham-mad tepikan kapalnya.

Asap berasal dari rumah keluargaDatuk Imam Jayo atau Datuk Peng-hulu Besar, di Koto Teleng. Lalumereka bicara. Muhammad usulmembuat Desa di bawah bukit.Kesepakatan terjadi, lahirlah DesaKoto, sekarang Koto Kampar Hulu.Muhammad mulai bermukim. Iamulai cari penduduk untuk wila-yahnya. Ia pergi kesana kemari.

Suatu hari, cerita Jaelani, bertemukeluarga Datuk Paduko, Muhammadmenawarkan kepadanya. Awalnya di

Imam Masjid. Jaelani keturunanDatuk Godang Cincin. Paginya,Jaelani hantarkan kami ke makamDatuk Godang Cincin. MenurutJaelani, Datuk Godang Cincin, orangpertama sampai di Desa Koto Kam-par Hulu lewat jalur air.

Makamnya tepat di belakangmesjid Ar Rahman. Ar Rahmandirenovasi pemerintah kabupatenKampar dua tahun lalu. Catnya baru.Kayu penyanggah dalam mesjidditambah. Langit-langitya ditutupitriplek. Kini, usia Masjid Ar Rahman160 tahun. “Lebih tua dari MasjidJami’.” Masjid Jami’ di Air Tiris

Eropa; Romawi. Ia hidup pada 14Masehi. “Ia hidup hingga 17 masehi,jadi umurnya 300 tahun.” KataJaelani. Ia seorang Filsafat. Muham-mad punya adik yang juga seorangFilsafat. Muhammad merasa, jikamasih bersama adiknya akan adaperselisihan pendapat. Muhammadambil inisiatif. Ia pilih pergi caritempat baru. Dengan kapal, ia pergitinggalkan Romawi.

Ia lewat Selat Melaka. Setelah jauhtempuh perjalanan, ia sampai dimuara Sungai Kampar. Ia berhenti diKuala Sako—kini desa Penyalai—mencari ikan untuk di salai. Lalu, ia

tolak Datuk Paduko. Tak lama, ke-luarga Datuk Paduko dapat musibah;di serang Ulat Bulu. Akhirnya, merekapindah dan menetap di Desa Koto.

MUHAMMAD terus mencari wargauntuk menghuni kampungnya.Konon, Ia hobi sabung ayam. Se-panjang perjalanan ayam terus di-bawanya. Di kampung Simelanggangia jumpa warga sedang sabung ayam.Melihat ayam yang ia bawa, Mu-hammad ditantang warga se-tempat.

“Siapa yang menang terserah mauminta apa,” kata warga tersebut.

Ayampun diadu. Ayam Mu-

Datuk GodangCincin

Oleh Ahlul Fadli

Orang (Romawi) per-tama sampai di KotoKampar Hulu lewat

jalur air. Ia berjasa jalinkerjasama dengankerajaan Rokan.

MAKAM Datuk Godang Cincin di Dusun Tanjung, Desa Koto Kampar, Kampar Riau.

Page 55: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201155

hammad menang. Ia berhak mintaapapun. Mulanya warga berikan emasdan tanah. Ia menolak. Warga bi-ngung.

“Apa mau Datuk?”“Beri aku bekal yang tidak habis.”Warga bertambah bingung. Lalu

Muhammad bilang ia minta perem-puan dari daerah itu. Warga kabulkan.Muhammad mengawini Gendoya.Singkat cerita mereka punya anakbernama Bujang Pahlawan. Saat usiaremaja Bujang diberi baju rantaikeamanan untuk bela diri.

DI DESA Koto Sembahjang Tinggiberdiri Kerajaan Rokan, sekarang

Tinggi. Nahkodanya Pendekar AlamBerkokok, dan membuat kekacauan.Ia cari lawan dengan cara berkokokseperti ayam dan mengepakkan ta-ngan.

Tujuh hari berlalu, Raja bingungusir Pendekar Berkokok. Kemudiania mengutus hulu balang untukminta pertolongan pada BujangPalowan, anak Datuk Godang Cincindari Desa Tanjung. Hulu balang pergimencari sambil bawa seekor anjing.Tiba di bukit Suligi, mendadak anjinghulu balang berlari dan menge-luarkan suara khasnya.

Ternyata anjing hulu balang ber-temu seekor anjing di bukit Suligi. lalu

Setelah itu, Datuk Godang Cincindan Bujang Palowan, berjalan kelapangan kosong. Tak lama, PendekarBerkokok datang. “Apa kau maumelawan aku?” kata Pendekar Ber-kokok. “Ya, akulah lawanmu,” kataBujang Palowan.

Datuk Godang Cincin beranjak ketepi lapagan. Pendekar Berkokokmenggunakan pedang, sedangkanBujang Paloawan pakai Kacip—alatpengupas pinang. Menurut Jaelani,Pendekar Berkokok dan BujangPalowan tak sampai menyentuhbadan, “Hanya gunakan tenagadalam. Senjata mereka tidak di-gunakan berkelahi.”

Di tempat lain, Datuk GodangCincin duduk sambil memakan tebu,ampasnya di lempar ke tengah perkela-hian. Tak sadar, Pendekar Berkokokinjak ampasnya. Lalu Bujang Pa-lowan berkata pada ayahnya. “Apakahhari sudah siang?” “Liat ke atas, Nak.”

Bujang menoleh ke atas, saatmenurunkan kepala, tiba-tiba lidahPendekar Berkokok putus. Ia tak bisaberkokok seperti biasa. Untuk keduakalinya Pendekar Berkokok me-nginjak ampas tebu, “Jantung Pen-dekar Berkokok putus dan mati.”

Warga Koto Sembahjang gembiraatas kemenangan ini. “Saya akanberikan apa saja Datuk GodangCincin mau,” kata Radja. Datuk Go-dang Cincin kembali menjawab, “Sayahanya minta bekal yang tidak pernahhabis.”

Rdaja pun bingung. Radja perin-tahkan Hulu Balang mencari apa ke-inginan Datuk Godang Cincin. Hulu-balang bertemu seorang anak yangmengusul jalin persaudaraan antarkerajaan Rokan dan desa Tanjung.Semua sepakat.

DARI sinilah awal hubungan Ke-rajaan Rokan dan Desa Tanjungsangat dekat. Menurut Jaelani, pernahwaktu itu ada pergantian Raja Rokanyang baru. Dan saat itu, perwakilanDesa Tanjung belum hadir, tak bisamenunggu, akhirnya Raja Rokandilantik. Tapi tujuh hari acara besardigelar, ternyata perwakilan DesaTanjung datang. Sesuai kesepakatan,pesta di ulang kembali selama tujuhhari. #

Rokan Hulu. Kerajaan Rokan ibunegerinya (ibu kota) Rokan IV Koto.Meliputi, menurut buku Sejarah Riau,Rokan, Pendalian, Sekeban danLubuk Bendahara. Rajanya TengkoePanglima Radja bergelar TengkoeRadja Rokan.

Ajira Miazawa menulis dalamblognya (ajiramiazawa.wordpress.com),Koto Sembahjang Tinggi dulunyaTeluk Sembahjang. Setelah Soetan SeriAlam—Raja pertama sebelum Teng-koe Radja Rokan—bikin perkam-pungan di sana, barulah diganti namakampung itu jadi Koto SembahjangTinggi. Soetan Seri Alam adalah ayahTengkoe Radja Rokan.

Suatu hari, tulis Ajira, sebuahperahu singgah di Kota Sembahjang

berkelahi, kemudian hulu balangmendekat ke tempat perkelahiananjing itu. Ternyata anjing itu milikDatuk Godang Cincin. Hulu balanglantas sampaikan pesan Radja Rokan.Meminta Bujang Palowan, anaknya,membantu singkirkan PendekarBerkokok.

Menurut Jaelani, Datuk GodangCincin bersedia menemui Radjabersama anaknya. Sejak peristiwa itu,ditetapkan batas Rokan dan Kampar;Bukit Kalaran Anjing atau BukitSuligi. Datuk Godang Cincin danBujang Palowan, kata Jaelani, pergi keKoto Sembahjang Tinggi sambilmembawa sebatang tebu. Sesam-painya, Datuk Godang Cincin dananaknya menghadap Radja.

Dari sinilahawal hubungan

KerajaanRokan dan

Desa Tanjungsangat dekat.

“Teks foto???

Page 56: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 56

ALUMNIPADA 2001, selama delapan hari, didepan gedung DPRD Propinsi Riau,Bembenk lakukan aksi mogok makan.Ia bersama Kelompok Advokasi Rakyat(KAR). Mereka menentang kebijakanpemerintahan Megawati, Presiden RI,naikkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kita aksi sampai malam. Tapipaginya diusir paksa dan diseret-seret.Nggak bisa ngapa-ngapain lagi,” kataBambang Aswandi, nama lengkapBembenk. Bembenk sapaan akrabnyasesama aktivis di Riau. Naiknya BBMakan mempersulit masyarakat. Bisa saja,kata Bembenk, anak-anak putus se-kolah. “Sistem negara ini memangbermasalah. Sistem negara musuh kita.”

Pembangunan Indonesia (MPI), or-ganisasi didikan Golkar dari 1999-2000.Bembenk belajar bagaimana cara ber-organisasi di sana. Dari MPI ia ikutbentuk Lembaga Pencinta Alam (LPA)Kayangan. “Kita sering diskusi tentanglingkungan dari homestay ke homestayMapala di Pekanbaru.”

Karena keseringan diskusi tentanglingkungan hidup dan sosial masya-rakat, forum diskusi pun dibentuk. Inicikal bakal lahirnya KAR. KAR me-mang untuk forum diskusi anggotaMapala. KAR berdiri tahun 2000.Advokasi pertama kasus pertam-bangan minyak di Zamrud. Hasildiskusi mereka, pertambangan aki-

aktifitas pertambangan dan peman-faatan lahan HTI oleh beberapa peru-sahaan.

Bagi Bembenk, arah perjuanganKAR adalah advokasi masyarakat sipildan mengembalikan kedaulatannyapada Sumber Daya Alam (SDA).Karena terbentur tim analisis yanglemah, akhirnya KAR mengerucutkanwilayah advokasinya khusus KotaPekanbaru. Advokasi pertama untukPekanbaru masalah BBM.

“Kalau sore sering ada yang nong-krong di depan Sekretriat Bersama(Sekber),” kata Hariansyah Usman,Koordinator Wahana LingkunganHidup (Walhi) Riau. Kaka, sapaan

BEMBENK LAHIR di Sungai Pak-ning, Bengkalis, Riau, 23 Maret 1980. Iamahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomidan Studi Pembangunan FakultasEkonomi Universitas Riau angkatan1998. Awal kuliah, masa reformasi—tumbangnya rezim Soeharto—jugapengaruhi sikap Bembenk sebagaimahasiswa. Ia juga sempat lakukan aksisaat itu. Ia pernah dibayar Rp 20 ribuuntuk aksi. “Gerakan mahasiswa saatreformasi memang inspirasiku. Tapiaku jadi benci, aksi dibayar,” kataBembenk.

Bembenk mulai cari organisasi luarkampus. Ia gabung dengan Mahasiswa

batkan habisnya hutan tanaman dannaiknya debit panas air di danauZamrud. Akibat pengeboran di danauhabitat ikan Arwana terganggu.

Danau Zamrud terletak di DesaZamrud, Kecamatan Siak Sri Indra-pura, Kabupaten Siak, sekitar 180 kilo-meter dari kota Pekanbaru. Kawasandanau dan hutan Zamrud dijadikanKawasan Suaka Margasatwa sejak 25November 1980. Kawasan ini jadi habi-tat berbagai jenis satwa langka, salahsatunya Ikan Arwana emas (Sch-leropagesformasus). Tapi sejak tahun 1998-2006kestabilan ekosistem di daerah Zamrudmulai terganggu karena banyaknya

akrabnya, saat itu jadi KoordinatorKaliptra.

Pada 2002, KAR beserta Non Gov-ernment Organization (NGO) di Riaupunya banyak data untuk diadvokasi.Namun mereka kewalahan karena takpunya wadah kampanye tingkat na-sional. Lantas mereka bentuk JaringanKerja Penyelamat Hutan Riau (Jika-lahari) tanggal 26 Februari 2002 bersama8 Mapala dan 21 NGO. Mereka jugabentuk Walhi Riau pada 14 Februari2003 bersama 8 LSM lainnya. Keduaorganisasi itu menjadi wahana sosia-lisasi peduli lingkungan hidup. Bem-benk juga pernah aktif di Walhi. Ia

‘Merahnya’BembenkIdolanya Sukarno. Sosialisme

Indonesia jadi cita-citanya.

Oleh Nurul Fitria

Bambang Aswandi

Istim

ewa

Page 57: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201157

sempat calonkan diri jadi ketua, tapikalah. Kini, KAR jadi salah satuanggota Jikalahari.

Diakui Bembenk, KAR saat inimemang kurang aktif. Dulu KAR yangdipimpin Bembenk, kata Kaka, aktiflakukan investigasi lapangan di lokasiterjadinya kerusakan lingkungan.“Mungkin karena para penggeraknyabanyak aktif di organisasi lain,” kataMuslim Rasyid, Koordinator Jika-lahari. Muslim mengaku kontribusiKAR, yang juga salah satu anggotaJikalahari, masih ada hingga kini.

Bembenk mulai berpikir beda.Kekuatan analisis yang dimiliki tak bisamendobrak sistem negara. “Kita butuhdukungan rakyat.” Karena itu, pada 1April 2007, Bembenk dan Rinaldibentuk Serikat Tani Riau (STR). Tujuan-nya menampung aspirasi dan mem-bantu advokasi persoalan buruh tani.Kini, selain di Pekanbaru, STR ada diKampar, Siak dan Bengkalis. Bembenkkenal Rinaldi saat mengelola KAR.Rinaldi juga sempat jadi Ketua PRDcabang Sumatera Utara tahun 2005-2006.

Saat di STR, Bembenk mulai aktifmengadvokasi persoalan konflik agraria.Salah satunya di Dusun Suluk Bongkal,Desa Beringin, Kecamatan Pinggir,Kabupaten Bengkalis. Konflik antaramasyarakat dengan PT. Arara Abadi.Konflik yang terjadi pada Rabu, 18Desember 2008 ini menelan 1 korbanjiwa, bayi berumur 2 tahun 6 bulan. Akarmasalahnya yakni penggunaan kawasanhutan oleh PT Arara Abadi yangmelibatkan keberadaan masyarakat adatSakai. Senin, 10 Agustus 2009 Penga-dilan Negeri Bengkalis menjatuhkanpidana penjara 1 tahun 6 bulan kepada8 terdakwa.

STR juga advokasi persoalan yangdihadapi masyarakat Pulau Padang,Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepu-lauan Meranti. Aksi menuntut peme-rintah hentikan operasional PT. RAPPdi Pulau Padang serta meninjau ulangSK 327 Menhut. SK untuk PT RAPPini menyangkut perluasan lahan pe-manfaatan HTI di Pulau Padang.

Tak berhenti disitu, ia lantas terjundunia politik. Ia masuk Partai RakyatDemokratik (PRD) tahun 2009. Walau-pun tahun 2009 PRD gagal menjadipeserta pemilu karena tidak lolos

verifikasi.

PRD BERDIRI 15 April 1996 diSleman, Yogyakarta dan dideklarasikan22 Juli 1996 di Jakarta. Tujuannya,galang kekuatan rakyat dalam politikuntuk mempengaruhi dan menen-tukan kebijakan pemerintah, agartercapai masyarakat adil dan makmurtanpa penindasan. PRD punya misiSosialisme Indonesia.

Menurut Fitra Antoni dari FrontNasional Penyelamat Bangsa Indone-sia (FNPBI) Riau, sosialisme yangdimaksud; kesetaraan seluruh rakyatuntuk mendapatkan kebutuhan sosialsecara merata.

“Sosialisme PRD adalah Sosia-lisme Indonesia berdasarkan Pancasiladan UUD 1945. Mewujudkan masya-rakat adil dan makmur tanpa adapenindasan terhadap masyarakat,” ujarBembenk.

PRD ada di Riau sejak 1999. Kega-galan PRD sebagai partai peserta Pemilupada 1999 sempat membuat partai initak aktif. Tahun 2003 Rinaldi, Fitra danteman-teman lainnya kembali mengak-tifkan kegiatan PRD. PRD membangunPartai Persatuan Oposisi Rakyat (PO-POR) sebagai partai koalisi PRD untukikut dalam Pemilu 2004.

Pada 2010, PRD wilayah Riau tajakonferensi. Bembenk terpilih jadiKomite Pimpinan Wilayah (KPW)PRD Riau. “Dia konsisten,” kataRinaldi, KPW PRD Riau sebelumBembenk. Bagi Rinaldi, Bembenkpunya solidaritas tinggi. Rinaldi lihatitu saat Bembenk gabung dengan anakpunk Pekanbaru. Mereka bentuk Sorak(Soeara Rakjat).

PRD, pada 22 Februari 2011, turuttergabung dalam Posko PerjuanganRakyat Meranti (PPRM). Mereka dirikanposko di depan gedung DPRD Pro-pinsi Riau guna menuntut pemerintahmengkaji ulang konsesi HTI RAPP diPulau Padang. Aksi berlangsung sekitardua bulan. Bembenk kembali lakukanaktivitasnya seperti 2001 silam: tidur didepan gedung DPRD.

Setahun sebelumnya, 2009, Bem-benk juga ‘nginap’ di depan gedungDPRD Propinsi Riau. Saat itu iapentolan Gerakan Rakyat Riau Me-nuntut (GeRRAM). GeRRAM jugagabungan beberapa lembaga. PRD salah

satunya. Selama 43 hari Bembenk‘nginap’ di depan gedung Dewan,sebelum GeRRAM bubar pasca aksiricuh di depan kantor Bank IndonesiaPekanbaru. GeRRAM tuntut turunkanSBY dan Boediono serta Sri Mulyani.Ini terkait kasus Century yang lagi‘panas’ saat itu. Neoliberalisme jadi isuseksi bagi kampanye GeRRAM.

BEMBENK tentu tak bisa dipisah-kan dari gerakan sosialisme Riau. Iaidolakan Soekarno. Soekarno pernahmengatakan bahwa masa depan untukIndonesia bukanlah kapitalisme ataufeodalisme, melainkan sosialisme In-donesia. Buah pemikiran Soekarnoyang disukai Bembenk ialah inginmendirikan Indonesia mandiri danmenolak intervensi negara asing.

PRD satu kantor dengan KAR,FNPBI, Serikat Rakyat Miskin Indone-sia (SRMI) dan STR. “Kami punya visiyang sama. Mewujudkan kesejahteraansosial bagi bangsa Indonesia,” ujarAgun Zulfaira dari SRMI.

Selama memimpin PRD, Bem-benk mendapat kesan beragam darirekan kerjanya.

“Ia punya cita-cita luhur memper-juangkan kesejahteraan rakyat. Meskiumurnya sudah mapan untuk me-nikah, ia masih sibuk advokasi tentangkonflik agraria ataupun kesejahteraanrakyat miskin,” ujar Agun.

BEMBENK TAMATKAN pendi-dikan di SDN 004, MTsN dan SMA ISungai Pakning. Tamat SMA, Ia barudapat gelar SE pada 2007. Terang saja,tekanan selesaikan kuliah dari orang tuaia rasakan. Ia sadar, saat tekuni organisasikuliahnya akan lama, dan ini akanmembebani keuangan keluarga. Atasdesakan orang tua, semester empat iamulai kerja. Semester delapan, iatuntaskan teori. “Orangtua memanghalangi untuk ikut organisasi. Tapi akucoba jelaskan bahwa yang aku lakukanmembantu menyelesaikan masalahmasyarakat banyak,” kata Bembenk.

Kini ada satu desakan orang tuanyayang belum terpenuhi: menikah.“Kadang karena sibuknya aku lupakalau usiaku sudah 31 tahun. Bicarapernikahan dan rumah tangga memanghal penting. Sepertinya aku terlena.” kataBembenk. #

Page 58: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 58

IA sangat paham bila diajak bicarasejarah, HAM, perempuan, danpolitik Aceh. Ia mengulas gerakanpemisahan diri di Aceh, Papua, TimorTimur. Menurutnya, nasionalismekita sudah beda.

Ia Otto Syamsuddin Ishak. Ottolahir di Aceh, Oktober 1959. Kini iadosen Sosiologi di Universitas SyiahKuala Banda Aceh dan tim penelitiImparsial. Imparsial adalah lembaganon pemerintah yang menyelidiki danmengawasi berbagai pelanggaranHAM di Indonesia. Didirikan olehOtto, Munir dan 16 pekerja HAMlainnya pada Juni 2002. Ia juga ikutkeluar masuk hutan saat DaerahOperasi Militer di Aceh.

Saat DOM diterapkan, tercatat

8.344 korban sipil di Aceh. “Kamimendampingi dan mengadvokasihak-hak sipil mereka,” ungkap Otto.Aktivitasnya sampai ke dunia inter-nasional saat diundang Sub-KomisiHak Asasi Manusia PBB di Genevapada 1999.

Hari itu Otto terlihat santaidengan jins dan kemeja lenganpendek. Ia mengampu kursus Jur-nalisme Investigatif yang ditajaYayasan Pantau Jakarta—dulu me-nerbitkan majalah Pantau yang concernmemantau mutu jurnalisme di Indo-nesia—Juni 2011.

Kru Bahana, Aang Ananda Su-herman, berbincang bersama OttoSyamsuddin Ishak seputar gerakanpemisahan diri; di Aceh, Papua, dan

Timor Timur. Berikut petikannya.

Apa arti nasionalisme bagi Anda?KeIndonesiaan itu kan pe-

ngalaman bersama pada zamankolonial. Saat Indonesia merdeka,nasionalisme anti kolonial tak adamusuh lagi. Lalu ketika pemerintahtak mampu menampung aspirasimasyarakat Indonesia, terutama di luarJawa, maka pengalaman bersamasesudah kolonial terasa beda.

Misal, orang Sumatera lihat Jawakok makmur. Jalannya bagus. Jugaorang Papua lihat kehidupan di Jawalebih baik, padahal hasil alam Papuabanyak diambil.

Itu jadi faktor utama mereka lihatkembali komunitas politik lamamereka, seperti romantisme sejarahlah.

Orang Aceh lihat masa kesultananAceh dulu yang hebat. Bisa terkenalke seluruh dunia, ketika berada dalampemerintahan Indonesia sepertidalam tempurung. Orang Riau jugabegitu, beromantisme dengan sejarahmasa lalu.

Kemudian romantisme sejarahitu tercampur dengan sentimen etnis.Etnisitas bila berbenturan denganpolitik, ditambah perbedaan etnis,muncullah kasus. Saya kira begitu.

Apakah gerakan pro kemerdekaanAceh sudah mati sama sekali?

Itu masih. Ia akan selalu ber-proses, bukan Aceh saja, tapi seluruhIndonesia. Sekarang malah ada faktorpolitik desentralisasi. Daerah mulaicari identitas. Ke-Aceh-an, ke-Melayu-an, ke-Papua-an, ke-Bugis-an, danseterusnya. Itu akan dicari lagi karenaorang butuh identitas. Ketika diamasuk ke identitas Indonesia yangbegitu besar, mereka tenggelam.

Jadi dalam tempurung Indone-sia sebenarnya ada pertemuan antaretnis. Tapi dalam sistem politikotoritarian masa lalu, maunya me-nyebut kita ini Indonesia, kan tidakbisa. Karena kita berasal dari daerahmasing-masing.

Terjadi pemberontakan apakahmemang ketidak adilan pusat?

Kenyataannya begitu kan? Misalsoal jalan, Jawa lebih baik. Itu kan

NasionalismeKita Sudah Beda

Otto Syamsuddin Ishak

BINCANG-BINCANGist

imew

a

Page 59: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201159

menyatakan pengalaman hidup kitasudah beda. Di masa kolonial itusama, malah ketika dipimpin Indo-nesia, berbeda.

Jadi, hal penting nasionalismeadalah pengalaman bersama. Orangkatakan ketidak adilan, penindasan,eksploitasi sumber daya alam. Itusemua faktor politik. Tapi yang jelaskata kuncinya, kita sudah tidak punyapengalaman bersama.

Ketika pengalaman bersama takbisa dirawat, maka muncul gerakanpemberontakan, pemisahan diri. Laluoperasi militer terjadi, efek negatifnyaterjadi pelanggaran HAM. “Kami diAceh kok dilanggar HAM-nya, di Jawakok tidak?” Ini mempertajam pe-ngalaman hidup tak bersama. Inikerugian menggunakan operasi mi-liter untuk selesaikan pergolakan didaerah.

Jadi menaruh militer di daerahpergolakan kebijakan yang salah?

Saya tidak mau katakan salah ataubenar. Yang jelas kebijakan itu makinmempertajam pengalaman hiduptidak bersama lagi.

Bagaimana Anda melihat pe-langgaran HAM di Aceh, Papua,dan Timor Timur?

Sama saja, karena pelakunya sama:negara. Negara yang dalam ekse-kusinya dilakukan oleh militer, khu-susnya angkatan darat. Pola pen-culikan sama, penghilangan paksasama, penyiksaan sama, karena ak-tornya sama, gak ada yang beda. Jadigak bisa dikatakan pelanggaran HAMTimor Timur lebih sadis dari Aceh,atau di Papua lebih sadis dari Aceh,gak bisa. Karena pelakunya sama.

Dalam hal ingin memisahkan diridari NKRI, mana yang lebih kuat?

Papua, Timor Timur dan Acehbeda ya. Landasan politiknya beda.Sejak awal Aceh masuk dalam NKRI.Kalau Papua ada unsur aneksasi.Timor Timur lebih jelas lagi, bahkanpenyerbuan. Itu mempengaruhi spiritperlawanannya.

Kenapa Timor Timur bisa lepas?Karena dukungan internasional-

nya cukup kuat. Mereka bagian dari

Portugis. Saat itu sentimen aneksasiterkait perang dingin. Komunismekan? Namun saat Soviet jatuh, situasiglobalnya tak ada lagi istilah perangdingin. Orang pun bisa leluasadukung Timor Timur setelah Soe-harto jatuh.

Apakah Papua tak dapat dukunganinternasional?

Amerika datang dengan Freeportdan lakukan eksploitasi. Timor Timureksploitasinya belum terjadi. Papuasudah terjadi. Ini buat repot Papuauntuk dapatkan dukungan inter-nasional.

Aceh?

Aceh juga. Pemberontakan terjadiketika ada Exon Mobile sudah me-ngeksploitasi. Jadi susah berpisah,karena kepentingan politik danekonomi bersatu. Alasan lain kenapaTimor Timur bisa berpisah dariNKRI, selain usainya perang dingin,muncul tokoh seperti Habibie yangrasional saja berpikirnya.

Kenapa sangat susah sekali me-ngadili penjahat HAM di Indone-sia?

Karena sistem politiknya.

Maksudnya?Pertama, pasca 1955 sebenarnya

Indonesia dikuasai militer. KegagalanPemilu 1955, puncaknya kudeta 1965,militer sudah di atas. Sampai Soe-harto jatuh, masih kuat politikmiliter. Penguasanya militer, pelakujuga militer, ini yang bikin susahmengadili orang militer.

Lihat di lapangan, pelanggaranHAM bukan terjadi serta merta,

namun dilakukan sistematis danterencana. Makanya sulit sekali di-ketahui detail-detailnya. Misal parapelaku bisa punya 10 nama.

Kedua, dari sisi korban. Daya tahanmereka terbatas. Umumnya korbanpelanggaran HAM masyarakat pe-desaan, masyarakat ekonomi me-nengah ke bawah. ‘Napas’ panjangnyatak sanggup. Karena pelanggaranHAM ditujukan untuk menghancur-kan martabat manusia, sehinggamereka tak ada lagi mentalitas per-lawanan.

Di masa DOM kita kenal sandioperasi jari merah dengan metodesyok terapi. Ini menghancurkan harkatdan martabat serta harga diri sebagai

manusia. Contohnya dengan mem-perkosa.

Lalu di Aceh setelah 1992 dan1993 dibentuk camp penyikasaan dipos-pos militer. Antar tahananmenyaksikan peristiwa pelanggaranHAM. Korban diperkosa, pertamaoleh komandan, lalu anak buah, ketigadiperkosa sesama tahanan dan di-saksikan semua. Serdadu seperti or-ang yang menikmati sebuah showseksual. Bukan sekedar perbudakanseksual tapi sebagai entertaiment bagiserdadu.

Apakah ini perintah dari atas?Ya, paling tidak komandan mem-

biarkan itu terjadi. Misal kasus di Acehyang terekam dalam video. Tiap soreorang dibuat seperti adu biri-biri:tahanan disuruh lari dan mem-benturkan kepalanya. Tahanan danserdadu lain melihat itu menikmatigitu lho.

Pola pelanggaran HAM keduabaru terjadi setelah 1998, ya kan?

Misal, orang Sumatera lihat Jawa kok makmur.Jalannya bagus. Juga orang Papua lihat kehi-dupan di Jawa lebih baik, padahal hasil alamPapua banyak diambil.

Bersambung...

Page 60: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 60

Mereka membakar rumah, perkam-pungan, melakukan penyiksaan,penangkapan orang yang tidak ber-salah, dan sebagainya.

Tapi dalam sejarah Indonesiasampai sekarang belum ada pe-ngungkapan pelaku pelanggaranHAM baik yang terjadi pada masya-rakat awam maupun kaum aktivis.

Kita perlu belajar pada pejuangHAM masa kekejaman Hitler. Adasuatu komunitas bekerja intensif,tekun sampai mereka memburupelaku utamanya yang sudah bergantinama, berganti pola hidup di Brazil.Di Indonesia belum ada satu lembagapun termasuk NGO yang melakukanitu.

Karena ini perlu napas dan biayapanjang. Punya daya survival, daya fightyang tinggi. Pelanggaran HAM diJakarta saja tak terungkap apalagi dipelosok. Pelanggaran HAM di kelasmenengah saja tak terungkap apalagidi kelas bawah. Pelanggaran HAMyang terjadi di perkotaan saja takterungkap apalagi di pedesaan.

Bagaimana Anda melihat kasus

kekerasan terhadap warga Ah-madiyah?

Saya rasa konstelasinya ada per-bedaan ya, kalau dulu konstelasinyaperang dingin, ini kan konstelasipolitik. Rezim SBY ini satu pihakbuka partisipasi polilitik yang besar,tapi di satu sisi dia tidak lakukanpenegakan hukum. Seperti Ah-madiyah. Itu kan jelas kebrutalangolongan agama ke golongan agamalainnya.

Kenapa ini bisa terjadi? Kenapasatu golongan tertentu tanpa di-hukum bisa melakukan kekerasan? Inikan menunjukkan ketidak beradayaannegara dalam kehidupan, negara tidakbisa mengelola relasi sosial yang baik.Bisa faktor person SBY yang lemah,atau memang situasi politiknya.

Jadi kita kembalikan pembangu-nan, baik ekonomi, politik dan budayake arah pengalaman hidup bersama,dalam konteks nasionalisme. Janganlihat orang, lihat perilakunya. Lihatperilaku politik yang sering meng-klaim dirinya Indonesia itu seringdidominasi budaya Jawa, tidak adapenelitian yang menolak ini.

BINCANG-BINCANGDavid Brown mengatakan begitu.

Terutama masa Orde Baru. Jadipolitik Indonesia didominasi budayaJawa. Jadi ada yang mengatakan padaawalnya nasionalisme Indonesiaadalah nasionalisme anti kolonial,sekarang nasionalisme internal kolo-nialisasi.

Bagaimana dalam pandangansosiologi?

Dalam sosiologi intelektual, peranintelektual yang paling penting adalahmembangun suatu konstruksi dalammasyarakat. Misal bagaimana in-telektual di suatu daerah. Bagaimanaperannya untuk menghidupkankembali bahasa daerah. Itu jugamemungkinkan karena ada politikdesentralisasi. Namun di sisi lain,masyarakat pengen punya identitas.

Apakah begitu sulit menghukumpelaku pelanggaran HAM?

Banyak aktivis menganggap inipesimis, tapi kan seharusnya jaditantangan intelektual. Dan apa yangbisa dilakukan dalam situasi politikseperti ini. #

Mind A MENDATAR1.Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab seseorang4. Surat pos untuk mengirimkan uang5. Alat yang dapat mengeluarkan bunyidering6. Tiruan bunyi suara tikus atau anakburung7. Mengajak supaya berbuat jahat9. Teman sekerja10. Menyerahkan sesuatu11. Local area network13. Pesawat terbang bermesin yangdigerakkan oleh tenaga pancaran gas14. Roh15. Orang yang menurut hukum diserahikewajiban mengurus anak yatim sebelumdewasa17. Salah satu merek barang elektronik18. Tarian melayu20. Pengarang novel Perahu Kertas21. Biawak besar22. Bagian lagu yang diulang-ulang23. Kamu (b. inggris)MENURUN

1. Keadaan tubuh tidak normal karenapengaruh obat2. Ruang yang diatur dan dihias denganbaik untuk tempat kecantikan3. Hubungan antar tulang5. Tumpukan tanah yang lebih tinggi daritempat sekelilingnya6. Ternoda7. Bergaya, banyak tingkah

8. Atau (b.inggris)10. Lingkar dari karet yang dipasangmelingkar pada roda11. Berjalan kencang12. Tempat bunga untuk hiasan di atasmeja13. Makhluk halus16. Pecinta sesuatu19. Foto (b.inggris)

Sertakan Kupon Ini Saat Mengi-rimkan Jawaban ke Redaksi Bahana

Mahasiswa. Dapatkan HadiahMenarik.

KUPON

6

14

18

23

21

19

1110

7 8

43

1

9

2

5

131615

12

17

2022

Page 61: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201161

Made Ali

Staf Jikalahari. Alumni BahanaMahasiswa. Pernah ikut

Workshop Reporting ClimateChange ditaja Asia Pasific

Journalism Centre (APJC),Melbourne, Australia Oktober-

November 2011.

KORAN RIAU POS edisi 26 Januari 2012lansir berita kunjungan PT RAPP ke RiauPos pada halaman utama bertajuk: RAPPMerasa Diteror. Intinya RAPP merasatindakan mereka sudah benar. Saya men-catat lima “pembenaran” itu;

Pertama, RAPP merasa diteror terkaitaksi pembakaran alat berat, penembakandan pembunuhan karyawan dan kon-traktor PT RAPP. Kasus itu sedang dalampenyelidikan Polisi. Dua kasus itu terjadipada medio 2011.

Kedua, dari 14 desa di Pulau Padang,hanya tiga desa tak dukung kehadiran PTRAPP di Pulau Padang. Tiga desa, ke-mudian menarik dukungan, padahalsebelumnya mereka sudah sepakat.

Ketiga, PT RAPP mendapatkan izinHTI di Pulau Padang berdasarkan SKMenteri Kehutanan No 327/Menhut-II/2009. Untuk mendapatkan SK tersebut,pihaknya melewati banyak tahapan, ter-masuk Analisis Mengenai Dampak Ling-kungan (Amdal) dengan melibatkan tim-tim kajian independen dari beberapa uni-versitas yang kemudian menyimpulkanbahwa Pulau Padang layak untuk HTI.

Keempat, terjadi illegal logging di PulauPadang. Saat ini, telah terjadi illegal loggingdi banyak titik di Pulau Padang, termasukbanyaknya sawmill di dalam hutan. LetakPulau Padang yang langsung berbatasandengan laut Malaysia, bisa jadi kayu-kayutersebut langsung dikirim ke sana. Muliabersama timnya berdasarkan pantauan dariudara juga menemukan jalan-jalan dan relpengangkutan kayu pada titik-titik per-ambahan itu.

Kelima, Ketua Komnas HAM NelsonSimanjuntak terkejut lihat fakta di lapangan.‘’Ketika Serikat Tani Riau mengadu kepadaKomnas HAM, Pak Simanjuntak (KetuaKomnas HAM, red) marah dan mengeluar-kan rekomendasi agar operasi kami di-hentikan. Lalu ketika kami temui KomnasHAM, beliau terkejut melihat fakta lapa-

ngan, tapi statemennya sudah terlanjurkeluar,’’ lanjut Mulia.

NAMUN, hasil kajian akademisi danJikalahari menemukan SK Menteri Kehuta-nan No 327/Menhut-II/2009 bermasalah.

SOAL AMDAL. Teguh Yuwono akade-misi dari UGM Jogjakarta mensarikansebuah paper hasil diskusi dengan NGOdi Riau. Ia menilai banyak temuan faktadan data yang selama ini belum terungkapdan tak dipertimbangkan dalam prosesperizinan (khusus penyusunan Amdal),pengambilan keputusan, dan implemen-tasinya, sehingga izin tersebut perlu ditinjauulang.

Izin terbitnya SK 327/Menhut-II/2009tentang Perluasan HTI PT. RAPP di PulauPadang diteken oleh Menhut M.S Kabanpada 12 Juni 2009 jelang berakhirnya masajabatan M.S. Kaban sebagai MenteriKehutanan. “Ada indikasi terkesan “dipak-sakan”,” kata Teguh.

Sebelum izin itu terbit, saat prosespenyusunan Amdal bertentangan denganPP 27/1999 pasal 16 ayat 4 tentang AnalisisMengenai Dampak Lingkungan Hidup,khususnya ketidaksesuaian perun-tukankawasan hutan yang dicadangkan sebagaiareal HTI dengan dokumen TGHK,RTRWN, RTRWP Riau (Perda No. 10tahun 1994), dan RTRWK Beng-kalis(Perda No. 19 tahun 2004).

Menurut Tim penyusun Amdal PT.RAPP kedalaman lahan gambut di PulauPadang hanya dibawah 2.5 meter. Tapi,menurut penelitian Tim Fakultas Kehu-tanan UGM pada 2011, kedalaman lahangambut di sebagian besar areal di PulauPadang lebih dari 3 meter bahkan untukareal yang menjauhi pantai lebih dari 6,5meter.

Dr. Michael Allen Brady (1997)— kiniExecutive Director GOFC-GOLD (GlobalObservation of Forest and Land Cover

Seputar KontroversiIzin PT RAPP di Pulau PadangPembenaran yang dilakukan PT RAPP, ternyata tidak benar.

KOLOM

Bersambung...

Page 62: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 62

Dynamics (GOFC-GOLD)—GO-FC-GOLD—pernah lakukan kajiandi Pulau Padang melaporkan sebagianbesar kedalaman lahan gambut diPulau Padang bahkan berkisar antara9 – 12 meter, sehingga termasukekosistem lahan gambut dalam.

Menurut Keppres 32/1999 dan PPNo. 47/1997, kawasan gambut ke-dalaman di atas 3 meter yang beradadi hulu sungai dan rawa termasukkawasan lindung. Pengusahaan HTIskala besar gunakan sistem land clear-ing dan silvikultur THPB (TebangHabis Permudaan Buatan) denganpola masif akan berpotensi menim-bulkan dampak negatif terhadapkeberlangsungan fungsi kawasanlindung di Pulau Padang.

Tim penyusun Amdal PT RA-PPtak lakukan survei sosial pada ma-syarakat terdampak akibat ope-rasional HTI (sesuai PP 27/1999 pasal34), khususnya di Desa Lukit sebagianbesar areal HTI termasuk wilayah ad-ministratif desa tersebut. Tapi lokasisurvey sosial Tim penyusun Amdaljustru ke Desa Tanjungkulim danDesa Kurau yang lokasinya beradadiluar areal HTI. Selain itu, terdapatsikap tak kooperatif dari pihak RAPPterhadap akses dokumen Andal bagipara multi pihak di Pekanbaru (khu-susnya LSM dan masyarakat terkenadampak), padahal dokumen Andalmerupakan dokumen pub-lik.

Jikalahari dan akademisi dari Uni-versitas Riau, salah satu tim penilaiAmdal awalnya dilibatkan padasidang Amdal RAPP pada 2004.Amdal RAPP waktu itu ditolak olehJikalahari, dan akademisi dari Univer-sitas Riau. Sidang memutus waktu ituRAPP diminta perbaiki Amdal.

Sidang berikutnya Jikalahari danakademisi tadi tak dilibatkan lagihingga terbitnya SK 327 tahun 2009.“Tidak ada perubahan hasil Amdaldokumen 2006, hanya lengkapi re-komendasi. Kenapa Jikalahari dan duaakademisi itu tak dilibatkan, RAPPtakut Amdal mereka ditolak kem-bali.Penambahan ketiga ini jelas berma-salah,” kata Muslim, Koor-dinatorJikalahari.

Intinya sesuai aturan, dua Amdalitu kadaluarsa. Lantaran umur Amdalyang dipakai untuk syarat izin lahan

konsesi, maksimal tiga tahun. BilaAmdal tahun 2004 dipakai, sudahkadaluarsa dua tahun. Begitu jugaAmdal tahun 2006. Sudah kadaluarsabeberapa bulan.

Hasil interpretasi Tim FakultasKehutanan UGM pada tahun 2011,berbasis peta citra SRTM 30 dengankoreksi ground-check ketinggian tajuktegakan pohon pada 130 titik dilapangan menunjukkan: sebagianbesar kawasan pemukiman dan ke-bun karet berada pada 1-6 m dpl (diatas permukaan air laut) sehinggarencana HTI dengan kanalisasi besar-besaran berpotensi menyebabkanpercepatan tenggelamnya Pulau

Padang akibat subsidensi dan me-ningkatnya pemukaan laut akibatpemanasan global.

Pulau Padang dengan luas ±111.500 ha (± 1.115 kilometer persegi)termasuk dalam kategori pulau kecilberdasarkan UU No 27/2007 pasal 1ayat 3: Pulau Kecil adalah pulaudengan luas lebih kecil atau samadengan 2.000 km2 (dua ribu kilome-ter persegi) beserta kesatuan eko-sistemnya. Maka pengelolaan kawasanPulau Padang tak diperuntukkankegiatan pengusahaan hutan.

Kontroversi kriteria areal yangdapat dijadikan IUPHHKHT: UU41/1999 tentang Kehutanan; PP 6/1999 tentang Pengusahaan Hutan danPemungutan Hasil Hutan padaHutan Produksi; PP Nomor 34Tahun 2002, Tentang Tata Hutan DanPenyusunan Rencana PengelolaanHutan, Pemanfaatan Hutan DanPenggunaan Kawasan Hutan; KepresNo. 32 Tahun 1990 tentang Pengelola-an Kawasan Lindung; KepmenhutNomor: 10.1/Kpts-II/2000 TentangPedoman Pemberian Izin UsahaPemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Hutan Tanaman; Kepmenhut No-mor: 21/Kpts-II/2001 TentangKriteria Dan Standar Ijin UsahaPemanfaatan Hasil Hutan KayuHutan Tanaman Pada Hutan Pro-duksi; Kepmenhut No: SK. 101/Menhut-II/2004, jo P.05/Menhut-II/2004 tentang Percepatan Pem-bangunan Hutan Tanaman untukPemenuhan Bahan Baku IndustriPulp dan Kertas.

Kontroversi tersebut, saat ter-bitnya IUPHHK HT diduga kuatmelabrak aturan terkait kehutananbahkan kejahanatan luar biasa dibalikterbitnya IUPHHK-HT: tindak pi-dana korupsi. Vonis Pengadilan

Tipikor terhadap terpidana T AzmunJaafar (eks Bupati Pelawalan), ArwinAs (eks Bupati Siak) dan AsralRahman (eks Kadishut kehutananRiau) adalah bukti nyata bahwaterbitnya IUPHHK HT terselipkorupsi.

SOAL ILLEGAL LOGGING. Ille-gal Logging (dalam perspektif tidakmempunyai surat izin tebang) yangdilakukan warga di Pulau Padang,Jikalahari menilai, “ Oke illegal logingmasih ada. Tapi itu bukan cerita baru.Illegal Logging bukan hanya terjadi diPulau Padang. Tapi terjadi di hampirsemua kabupaten di Riau terutamayang memiliki hutan alam yang tersisaseperti di Semenanjung Kampar,Kerumutan, Giam Siak Kecil, Senepisdan Rimbang Baling,” kata Muslim,Koordinator Jikalahari.

“Illegal log ging umumnya di-bekingi aparat pemerintah bahkanoknum polisi dan tentara sertapemodal dari luar. Itu memang harusditindak cepat. Sejauh ini dari faktapenangkapan yang dilakukan PoldaRiau tidak pernah menyentuh beking

Oke illegal loging masih ada. Tapi itu bukan cerita baru.Illegal Logging bukan hanya terjadi di Pulau Padang. Tapiterjadi di hampir semua kabupaten di Riau terutama yangmemiliki hutan alam yang tersisa, seperti di SemenanjungKampar, Kerumutan, Giam Siak Kecil, Senepis dan RimbangBaling.

KOLOM

Page 63: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201163

dan cukong, hanya menangkap op-erator,” lanjut Muslim.

Hasil penelitian Indonesia Cor-ruption Watch pada 2009 menunjuk-kan para pelaku kejahatan yang di-putus bersalah oleh hakim, umum-nya pelaku lapangan (sopir pengang-kut kayu illegal, mandor, permanenkayu). Para cukong, pemegang modal,pejabat yang terlibat, serta aktorintelektual dari kasus-kasus itu tidakterungkap, apalagi dihukum.

Artinya kehadiran PT RAPPdengan dalih izin “resmi” dari Men-hut, tidak menjamin illegal logging takada lagi di Pulau Padang.

SOAL KOMNAS HAM. Pada 29April 2011 Komnasham mengirimsurat bernomor: 1.071/K/PMT/IV/2011 kepada Pimpinan RAPP diPangkalan Kerinci, Pelalawan ber-dasarkan aduan masyarakat PulauPadang melalui Serikat Tani Riau.

Johny Nelson Simanjuntak dariKomnas HAM mendesak PT RAPPmenghentikan kegiatan operasionalperusahaan di lapangan hingga adakeputusan penyelesaian masalah yangdiadukan oleh pihak masyarakatdengan memperhatikan Hak Asasiwarga masyarakat di Pulau PadangKabupaten Kepulauan Meranti.Bagaimana mungkin, Nelson Siman-juntak bisa marah pada “fakta” yangdipaparkan PT RAPP?

SOAL PT RAPP “DITEROR”.Pembunuhan dan pembakaran itumurni pidana, dan memang harusdihukum pembunuhnya. Lantas, apakaitan pembunuhan dan pembakaranitu? Saya kerap diskusi dengan kawan-kawan yang pro dan kontra denganRAPP. Soal siapa pelakunya, bisa sajaPT RAPP itu sendiri, masyarakattempatan atau massa Serikat TaniRiau. Toh, hingga detik ini polisi

belum bisa tetapkan tersangka.Siapapun pelakunya, harus ditin-

dak sesuai hukum pidana. Itu berdirisendiri. Namun, tidak mengalihkanisu soal izin RAPP memang ber-masalah.

Sutarno Ketua Badan KerjasamaAntar Desa Merbau sekaligus pe-ngurus Forum Komunikasi Masya-rakat Peduli Pulau Padang di KoranHaluan Riau edisi 27 Januari, me-ngatakan,”Ini jelas mengalihkan isu.Mereka menuding masyarakat me-neror, itu hanya akal-akalan, lucu, danteramat menggelikan. Sangatlah tidaklogis perusahaan sekaliber RAPP,konon perusahaan pulp and paperterbesar, mendapat teror dari masya-rakat Pulau Padang…..”

SOAL TIGA DESA. Penandatanga-nan Memorandum Of Understand-ing antara Kepala Desa dan Lurah se-Pulau Padang dengan PT. RAPP pada27 Oktober 2011, ditolak oleh tigadesa, “Kenapa FKM-PPP menga-takan cuma 11 Kepala Desa saja? Sebab3 Kepala Desa saudara Samaun S.sos,(Bagan Melibur), Kades Toha (Meng-kirau) dan Edi Gunawan (Desa Lukit)telah menarik kembali dukungan dankesepakatannya dan mengeluarkansurat penolakan terhadap operasionalPT. RAPP setelah melakukan rapatdengan masyarakatnya,” tulis Mu-hammad Riduan dalam blognyahttp://riduan-meranti.blogspot.com.

“Tegas kami katakan Penanda-tanganan MoU pada tanggal 27Oktober 2011 tersebut dilakukantanpa musyawarah terlebih dahuluantara Kepala Desa dengan masya-rakat untuk mengambil kata sepakat.”

PENGHANCURAN hutan alam dipropinsi Riau terus berlangsunghingga kini. Data mutakhir Jikalaharitiga tahun terakhir tercatat: propinsi

Riau loss (kehilangan) Tutupan HutanAlam sebesar 86.345 hektar. Angkaini akan semangkin besar jika tidakada perlawanan dari masyarakat PulauPadang, karena self approval RKTRAPP 2011 telah siap untuk meluluhlantakkan 30.087 Ha hutan alam diPulau Padang. Tahun 2011, telahterjadi penghancuran hutan alamsebesar 82.084 hektar dan 95 persenkehancuran itu terjadi pada HutanAlam Gambut yang seharusnyadilindungi. Kita tahu bahwa pe-nyumbang emisi dari degradasi dandeforestasi berasal dari pembukaanhutan dan lahan gambut.

Penyebab besar penghancuranhutan alam di Riau, pemerintahanSBY tidak tuntas melawan mafiahutan. Sebab penuntasan KasusKejahatan Mafia Kehutanan (SP3 danKorupsi kehutanan) di Riau jalanditempat. Selain komitmen me-ngurangi emisi CO2, SBY juga ber-komitmen melawan mafia hutan.Komitmen itu pernah ia sampaikansaat membentuk Satgas PMH pada2009, yaitu menabuh genderangperang melawan mafia hukum atauperang terhadap mafia bigfish, salahsatunya Mafia Kehutanan.

Faktanya perang melawan Mafiahutan kandas di Riau, khususnyapenuntasan kasus SP3 tahun 2008yang diteken Kapolda Riau Ha-diatmoko. Padahal akibat praktekmelawan hukum 14 Perusahaantersebut (APP dan APRIL), SatgasPMH pada Juni 2011 mencatat Ne-gara dirugikan hampir Rp 2.000 triliun.

Kini, Menhut membentuk timturun ke Pulau Padang. Kita tunggusaja, keputusan Menhut. Sambilmenunggu serangan PT RAPP selan-jutnya setelah kunjungan ke medialokal di Pekanbaru. Biasanya diakhircerita berkaca dari konflik sebelumnya,PT RAPP selalu menang melawanmasyarakat.

SAYA berharap, sudah saatnya pe-merintah berpihak pada warga. Sebab,hanya pemerintah yang punya kuasamencabut izin PT RAPP yang ber-masalah. Jika tidak, bencana ini benar-benar terjadi: Riau Akan PorakPoranda.#

Penyebab besar penghancuran hutan alamdi Riau, pemerintahan SBY tidak tuntas

melawan mafia hutan.“

Page 64: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 64

KAMPUS PENDIDIKAN Olah-raga Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) Universitas Riau.Ia berada di Jalan Paus Nomor 5Rumbai. Dari simpang empat lampumerah Jalan Yossudarso—lewatiJembatan Siak I bila dari pusat kotaPekanbaru—belok kanan. Kampusberada di sebelah kiri.

Gedungnya berwarna kuninggading. Ia bangunan lama tak ber-tingkat terletak di atas tanah seluas 3,5hektar. Gerbang setinggi 1,5 metermembatasi gedung dengan JalanPaus. Melongok ke kiri dari gerbangmasuk, akan terlihat kantin ma-hasiswa. Bila diikuti jalan tersebut,akan ketemu lapangan kosong.

Lapangan ini biasa digunakanuntuk parkir motor mahasiswa. Takada petunjuk parkir apapun, sehinggamahasiswa terbiasa parkir motorsembarangan di lapangan itu. Mu-shola berdiri di tepi lapangan.

Kampus Pendidikan Olahragaterbagi jadi tiga gedung. Gedungpertama adalah gedung yang terlihatbegitu masuk gerbang kampus. Bilaberjalan dari tempat parkir motor punakan dijumpai gedung pertama. Ada

Kampus Atlet Minim PerawatanGedung FKIP Olahraga Rumbai juga ciptakan atlet Nasional. Bahkan

Internasional. Tapi minim perawatan.

Oleh Herman

Kampus FKIP Olahraga:Suasana mahasiswa sedang berolahraga sore hari di kampus Olahraga Rumbai.

foto:

Herm

an B

M

lorong panjang di gedung pertamatersebut.

Berjalan lurus mengikuti lorongdari tempat parkir motor, dua rua-ngan pertama merupakan ruangankelas. Sebelahnya sekretariat Him-punan Mahasiswa Program StudiPendidikan Kepelatihan Olahraga.Perpustakaan kampus, ruang ujiansarjana, ruang tata usaha berturut-turut di sebelah sekre Hima Pen-didikan Kepelatihan. Sebelahnya lagiada lobi. Lobi terletak tepat di tengahgedung pertama. Kemudian ruangprodi, ruang dosen, kelas praktikum,sekretariat Hima Pendidikan JasmaniKesehatan Rekreasi (Penjaskesrek),dan gudang di ujung lorong.

Jika berjalan ke sisi kiri dari tempatparkir motor, akan dijumpai loronggedung kedua. Gedung kedua inihanya terdiri dari empat kelas. Duakelas pertama kondisinya cukup baik,sedangkan dua kelas lagi sudah tidakdigunakan. Tak ada kursi di dua kelastersebut. Plafon atap terlihat lekangdan terkelupas. Sebagian kaca jendelajuga sudah hilang. Di antara dua kelasyang tak digunakan tersebut, satu kelassudah dijadikan gudang.

Di ujung lorong ada toilet. Darikondisinya, terlihat toilet ini takdigunakan lagi. Klosetnya dipenuhisampah bekas minuman gelas. Lan-tainya pun berserakan sampah plastik.

Berjalan lurus dari toilet adalorong kecil. Lorong tersebut menujuasrama kampus. Sedangkan bila belokkanan dari toilet di gedung dua, akandijumpai gedung ketiga. Gedung inidigunakan sebagai ruang serba guna.Serba guna terdiri dari dua ruanganyang disatukan. Banyak matras diruang serba guna. Namun beberapakaca jendelanya sudah hilang. Dua daritujuh kipas angin tak berfungsi lagi.Sebagian plafon pun sudah lepas danlekang.

Sebelah gedung serba guna adagedung yang sudah tak terpakai.Dulunya digunakan untuk sekrehima. Posisinya agak menjorok kedepan dibanding gedung serba guna.

Di belakang gedung bekas sekrehima ada sebuah bangunan takterawat. Sampah berserakan. Adameja dengan posisi terbalik. Dibelakangnya lagi laboratorium. Setelahmendapat bantuan alat praktek fitnesdari Menteri Pemuda dan Olahraga,

FEATURE

Page 65: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201165

Rusak:Beberapa fasilitas di kampus FKIP Olahraga takrusak, bahkan ada yang tak bisa digunakan.

foto: Herman BMfoto: Herman BM

labor ini baru difungsikan dan dirawatkembali. Luas labor sekitar 10 x 5meter persegi. Ia berisi lima macamalat fitnes. Rusak Satu. Ada pula bar-bel serta alat pengukur ketinggianlompat dan kecepatan reaksi. Cat la-bor berwarna hijau.

Di belakang labor ada bangunanbekas kantin mahasiswa. Kini sudahtak terpakai. Sebelahnya rumah seo-rang dosen kampus Pendidikan Olah-raga. Sebelah rumah dosen ada laborpraktek tenis meja. Plafon labor adayang terkelupas. Beberapa kaca diruangan praktek ini pun sudah hilang.Labor tersebut tepat di belakanggedung serba guna.

Di tengah bangunan kampusPendidikan Olahraga ada lapanganbasket, takraw, voli, dan bola kaki. Iadikelilingi ketiga bagian gedungkampus.

Khusus gedung asrama maha-siswa. Ia terdiri dari 8 blok, 4 di lantaiatas dan 4 di lantai bawah. Asramahanya khusus bagi mahasiswa lelaki.Masing-masing blok ada 5 kamar.Blok pertama bernama Asoka, letak-nya di atas. Blok lantai bawahnya takbernama.

Di depannya blog Serindit danMerpati. Serindit di lantai bawah,sedangkan Merpati di lantai atas. Dibelakang blok Serindit ada bak mandiberukuran sekitar 1x3 meter. Bakmandi ini sering digunakan penghuniasrama untuk mandi bersama.

Penyebabnya, kamar mandi ba-nyak tak berfungsi. Setiap blok adadua kamar mandi. “Dari 16 kamarmandi di asrama, cuma dua yangberfungsi,” kata Riski, penghuniasrama. Plafon asrama, terutama blokSerindit, sudah mengelupas. Malahada yang sudah bolong. Temboknyacoret-coret.

Di sebelah blok Asoka ada duablok lagi. Lantai bawah blok Anggrek,lantai atas tak bernama. Di depan blokAnggrek ada blok Merpati di lantaiatas. Blok lantai bawahnya juga takbernama. “Rata-rata yang ditempatimahasiswa hanya blok atas, kecualiblok Anggrek,” ujar Zulkarnain, ketuaasrama. Blok bagian bawah merekagunakan untuk parkir motor.

Menurut Zulkarnain, mahasiswayang tinggal di asrama sekitar 35 or-

ang. Mereka dikenakan biaya Rp 80ribu per bulan.

“KAMPUS INI sepertinya tak ter-urus. Tak ada perawatan,” keluhAlbert Simon, mahasiswa ProdiPendidikan Jasmani KesehatanRekreasi, kuliah di kampus Pen-didikan Olahraga sejak tahun 2008.

Mustopik juga mengeluhkan halserupa. Ia mengeluhkan perlengkapandalam kelas sangat kurang. “Kursi,papan tulis, penghapus. Lampuhanya hidup sebagian. Dua ruangankursinya sama sekali tak ada,” ucapKetua Hima Penjaskesrek ini.

Namun dari sisi fasilitas ia nilaisudah cukup baik. Hal senada di-ungkapkan Rian Ahmad Jani, ma-hasiswa Pendidikan KepalatihanOlahraga angkatan 2010.

Setahu Mustopik, kampus me-reka belum pernah direnovasi ataudicat sejak dibentuknya JurusanPendidikan Olahraga tahun 2007.Bangunan kampus didirikan tahun1976. Awalnya ia berupa gedungSekolah Menengah Olahraga (SM-OA). Tahun 1983 jadi Sekolah GuruOlahraga (SGO). Setelah SGO bubar,ia jadi gedung Pendidikan GuruSekolah Dasar (PGSD) D II tahun1991. “Saat dibentuk Jurusan Pen-didikan Olahraga, PGSD juga masihdi sini,” kata Rahmadi, Ketua Ju-rusan Pendidikan Olahraga.

Rahmadi cerita, mahasiswa Pen-didikan Olahraga kini sekitar 500 or-ang. Dosen tetap 11 orang. “Kalau bisaada penambahan dosen, jadi imbangdengan jumlah mahasiswa,” harapRahmadi.

Warga kampus Pendidikan Olah-raga sedang terganggu dengan pem-bangunan gedung PON 2012 dikampus mereka. Alat berat sudahmasuk ke areal ka-mpus. Rencana ak-an ada penamba-han areal untuk P-ON di sana. Sam-pai kini sudah di-bangun GOR se-nam, GOR atletik,GOR basket, dankolam renang dibelakang kampusPendidikan Olah-

Bersambung...

Page 66: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 66

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

raga. “Kami belum tahu gedung apasaja yang akan dibangun lagi,” kataRahmadi.

“Ada desas-desus kami maudipindahkan ke Kampus Panam. Tapibelum jelas juga,” cerita Rahmadi. Bilajadi pindah, ia usul agar fasilitaspraktek sudah lengkap dan tidakdipakai untuk umum. “Mata kuliahkita 70 persen praktek. Kalau dipakaisama jurusan lain, kan jadi ter-ganggu.”

Nur Mustafa, Dekan FKIP ketikadikonfirmasi menyatakan akan segeramenambah fasilitas dan kelengkapankampus yang masih kurang. Soaldesas-desus pindah ke kampus URPanam, “Belum ada itu. Tapi kalaumau dipakai untuk PON silahkan.Kita juga tak bisa paksa karena itutanah negara. Yang penting jelas hitamdi atas putihnya,” ujar Nur. Yangpasti, tambah Nur, keputusan ter-sebut ada di tangan Gubernur Riau,bukan Rektor UR.

Pada acara Dialog Publik bersamaRektor UR yang ditaja oleh Badan

Eksekutif Mahasiswa UR, Sabtu sore(14/1) di halaman depan Rektorat.Dr. Rahmat, MT Pembantu RektorIII UR mengatakan, “Terkait kawasankampus Olahraga di Rumbai, peme-rintah sudah berjanji akan dipin-dahkan. Tapi kita dari pihak Rektorattidak akan menerima kalau pindahnyabegitu saja. Semua fasilitas baikpraktek maupun teori harus sudahtersedia dulu sebelum pindah,”ujarnya. Rahmat tegaskan sebelum itusemua siap kampus Olahraga tidakboleh pindah.

MESKI GEDUNG tak terawat,cukup banyak mahasiswa PendidikanOlahraga yang berprestasi di tingkatnasional maupun internasional.Seperti Rivo Ariyanda, Permadi, danAnggi Setiawan untuk cabang silat.Ada pula Amat di cabang atletik danSuripto di cabang takraw putra.

Masih ada Siti Maisyarah danSutini. Dua kakak beradik ini telahberlaga di tingkat internasional untukcabang olahraga takraw putri.

Siti kini duduk di semester akhir.Ia bercerita, ketika tahun 2008, saatPGSD masih ada, kampus lumayanramai. “Kalau mau belajar di kelas,biasanya berlomba dengan anakPGSD. Kalau tak dapat kelas, terpaksabelajar di luar,” katanya.

Sebenarnya hingga kini merekamasih rebutan kelas. Hanya sajapenyebabnya beda. “Kalau sekarangruangannya ada, tapi bangkunya tidakada,” sebutnya. Namun ia mengaku,kondisi tersebut tak menghambatprestasi olahraganya. Siti pernahmeraih perak untuk cabang takrawputri di SEA Games XXVI Ja-kabaring Sport Center, Palembang,Sumatera Selatan. Ia juga pernah ikutThe 26th King’s Cup di Thailandtahun 2011.

Sutini, adik Siti yang kini dudukdi semester lima, mengeluhkan halberbeda. “WC gak bersih, air tidakada, kalau kebelet terpaksa pergi ketempat teman,” cerita mahasiswa yangpernah ikut Asean Beach Games diOman tahun 2010. #

KESEHATAN

Assalamualaikum Wr. Wb. dokter,SEWAKTU kecil pernah munculbintik-bintik merah di paha saya.Rasanya panas-panas dan bisa buatmeriang. Kata orang itu alergi ma-kanan. Jadi saya tidak memakansejenis ikan dan beralih mengkon-sumsi sayuran. Bintik-bintik itumenghilang.

Namun beberapa bulan lalu iakembali muncul. Bukan hanya dipaha, tapi sampai ke leher dan wajah.Berobat ke Puskesmas, diberi obatdan bedak Salisil. Tapi tidak mempan.Lalu saya berobat herbal Cina danmengonsumsi obat pil yang di-berikan. Saya sudah mengonsumsi 4botol, sekali minum 8 pil. Tapi tetapsaja bintik-bintik tidak hilang. Tolongberikan solusi untuk penyakit saya ini,Dok. Terimakasih.

Yvonne Mardanis RislyaPendidikan Matematika ‘09

dr. Mona Amelia, MBiomedDepartemen Anatomi FK UR

Bintik Merahdi Kulit

Yvonne,DIAGNOSIS terbaik untuk kasuskulit adalah dengan inspeksi ataumelihat langsung lesi atau kelainankulit secara visual. Tapi dari ceritaAnda, ada bintik-bintik merah yangterasa panas. Ada dua kemungkinanyang umum, yakni ragi (candidiasis)atau herpes.

Herpes sendiri bisa herpes sim-plek atau herpes zooster. Namuntetap saja untuk membedakan kesemua di atas harus dengan visualisasikarena ada pola yang khas. Dankemungkinan terjadi berulang me-mang ada. Sayangnya Anda pun tidakmenginformasikan apakah penyakityang lama sudah sembuh total ataubelum.

Meskipun begitu, kedua penyakitdi atas tidak bisa diberikan pengo-batan “gatal” biasa. Candidiasis harusdiberi anti fungi topikal yang spesifikdilanjutkan dengan perubahan hy-giene, pola kebiasaan berpakaian danmungkin pola hidup.

Untuk candidiasis, penularannyabisa melalui kontak dengan kulit

sendiri. Jika Anda menggaruk di kakiyg ada lesi, dalam kuku Anda adasumber mikroorganisme. Lalu Andamenggaruk tempat lain, maka itumemfasilitasi tumbuhnya mikro-organisme di tempat lain.

Sedangkan untuk herpes, lebihtertuju pada pengobatan oral, bukantopikal (salep, krim) yaitu anti virus.Infeksi virus lebih cenderung padahygiene kulit yang buruk dan dayatahan tubuh yang rendah.

Saran saya, Anda konsultasi kedokter kulit agar keadaan ini tidakberulang. Sebab sisa dari lesi bisamenjadi sumber lesi baru. Terimakasih. #

JAWABAN

FEATURE

Page 67: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWAMajalah 201167

KARIKATUR

Page 68: Edisi Akhir Tahun 2011

BAHANA MAHASISWA Majalah 2011 68

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890

IKLAN WITRA