edisi 05 / tahun i z amanah itu segalanya filetim 8 +!"!2dapil /0).) 24 28 bertekad menjaga...
TRANSCRIPT
EDISI 05 / TAHUN I JUNI 2010
RAMADHAN POHAN
Indonesia, Malaysia, Singapore:
love thy neighbors!
The exotic white sand beach of
Prigi Watulimo
Waduk BendoMenunggu Kepastian
Kearifan Lokal demi Ekonomi Warga
K if L k l d iK iif L k l d iiPROGRAM HUTAN DESA SIDOWAYAH
Amanah itu Segalanya
RAMADHANGARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
PUJI Syukur kepada Allah SWT. Setelah
melalui perjuangan dengan melibatkan
seluruh sumber daya yang ada, akhirnya
Buletin GARASI edisi kelima ini bisa hadir di
hadapan Anda. Bentuknya yang sederhana
semoga tidak mengurangi inti dari keinginan
kami untuk mempersembahkan sebuah
kreativitas dalam rangka mendukung kinerja
anggota parlemen yang punya keinginan kuat
mengabdi kepada para konstituen khususnya
dan masyarakat keseluruhan.
Buletin yang hadir setiap bulan ini
merupakan satu dari sekian cara saya untuk
mempertanggungjawabkan amanah yang
saya emban sebagai wakil rakyat dari Dapil
Jawa Timur VII.
Selain buletin, saya juga memiliki website
personal, www.ramadhanpohan.com, yang
telah diapresiasi Museum Rekor Indonesia
(MURI) sebagai “website anggota parlemen
pertama yang meliput dan melaporkan
kegiatan parlemen secara harian”.
Seiring gencarnya perkembangan
teknologi informasi yang otomatis juga
memengaruhi cara manusia berkomunikasi,
saya memanfaatkan pula media online
seperti jejaring facebook dan twitter untuk
berkomunikasi dengan masyarakat dari segala
penjuru dunia.
Selain kedua media tersebut, sebagai
bagian dari ikhtiar mengemban amanah
rakyat, saya rutin membuat laporan
pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk
dilaporkan kepada konstituen di Dapil Jatim
VII pada tiap akhir tahun. Tentu dibandingkan
buletin dan website, LPJ tersebut lebih
sistematis dan komprehensif.
Semua itu merupakan ikhtiar saya
mewujudkan cita-cita menjadi wakil
rakyat yang benar-benar bisa menjadi
penyambung lidah rakyat. Tak ada yang
lebih membanggakan selain jika saya mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat luas demi kemajuan bangsa ini
pada masa mendatang.
Saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam
proses penerbitan Buletin GARASI edisi kelima
ini. Semoga amal baik Anda bisa menjadi
investasi karya masa depan.
Akhirnya selamat menikmati edisi kelima
buletin ini. Dengan kerendahan hati saya
membuka diri untuk semua kritik agar buletin
ini pada edisi-edisi berikutnya bisa lebih baik.
Wassalam,
Ramadhan Pohan
ISI
6
KOMISI I
TIM
8
DAPIL
24
28
Bertekad Menjaga Amanah
Pakar Setuju DPR Ratifikasi Perjanjian Perbatasan RI-Singapura
Harga Pupuk di Ngawi Melambung
-JALAN
20
Eksotisme Pasir PutihPantai Prigi
14
Tiga Siswa Masuk 10 Besar Nilai UN Tertinggi Se-Jatim
SMPN 1 PONOROGO
Terorisme dalam Perspektif Pertahanan Negara
DI PARLEMEN
15
Ida Ria Simamora & Angelina Sondakh Salah Satu Ikhtiar
Amanah Melayani Rakyat
REDAKSI BULETIN GARASIRamadhan Pohan Veby Mega Astri Gautama, Imam Mahfudz, Irwan Supriadi Rambe
Ronald Siahaan Mayke Sarasidya Sukandar Irfan Riza, Setyo Utomo, Nunik, Suparno, Hadi Santoso, Suprayitno, Roni, Indah Larasati, Wiwik Rahayu
Solichin Joko SutrisnoSyahrizal Fahmi : Agung
: Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp/Fax. (021) 575 5968, e-mail : [email protected]
Jl. Imam Bonjol No. 49 Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo 63411, Telp-HP : 0813 5925 3999, Fax : (0352) 486 406 Jl Yos Sudarso No.34 Pacitan, Telp. (0357) 884916
TIM GARASI RAMADHAN POHAN Sigismond BPW Notodipuro
Astri Gautama, Irfan Riza, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah Mayke Sarasidya
Sukandar, Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung Hadi Santoso, Suprayitno, Roni (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi),
Suparno (Magetan), Wiwit Rowi (Pacitan), Nunik (Trenggalek) Indah Larasati
Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp/Fax: (021) 575 5968, e-mail : [email protected]
Ramadhan Pohan menjumpai konstituennya di
Trenggalek sebelum resmi dilantik sebagai wakil rakyat
(atas) dan saat menjadi dosen tamu mata kuliah
"Jurnalistik dan Ke-Media Massa-an" di Kampus STKIP
PGRI Ponorogo, Maret 2010.
FOTO: SIGISMOND, RONALD SIAHAAN
BULETIN BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA
DARI REDAKSITanpa mengurangi rasa hormat kami kepada semua
narasumber dan pembaca setia GARASI, kami menyatakan seluruh anggota redaksi kami tidak
menerima amplop apapun dari para narasumber untuk setiap wawancara yang kami lakukan. Kebijakan ini kami
berlakukan murni untuk menjaga profesionalitas dan kredibilitas redaksi GARASI. Jika Anda berniat
menyumbangkan dana untuk GARASI, maka dana itu akan kami teruskan bagi kepentingan para konstituen kami di Daerah Pemilihan Jatim VII. Terima kasih dan
selamat menikmati edisi kelima GARASI.
Redaksi GARASI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 3WARTA
Panitia Kerja Televisi
Republik Indonesia Komisi
I DPR RI mengaku
kesulitan dalam menyelesaikan persolan
yang dihadapi Televisi Republik Indonesia
(TVRI). Kesulitan disebabkan karena adanya
tarik-menarik kepentingan antara Dewan
Pengawas, Dewan Direksi dan Forum
Karyawan TVRI.
Anggota Panitia Kerja TVRI Komisi I DPR
RI Ramadhan Pohan dalam seminar
Presiden Susilo Bam-
bang Yudhoyono me-
minta Ketua Umum Partai Demokrat pe rio de
2010-2015, Anas Urbaningrum, me ngonsul-
tasikan draf susunan kepengurusan par tai itu
kepadanya. Konsultasi akan di laku kan jika
penyusunan kepengurusan yang di laku kan
Anas sudah 70 persen hingga 80 persen.
Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan
Pusat Partai Demokrat Achmad Mubarok,
Selasa (8/6), menuturkan, permintaan ini
disampaikan Yudhoyono, yang juga Ketua
Dewan Pembina Partai Demokrat, saat
ditemui Anas pada Jumat pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, lanjut Mubarok,
Yudhoyono meminta Anas merangkul semua
potensi di Partai Demokrat dalam
kepengurusan nya. ”Jumlah pengurus sekitar
150 orang. Tidak apa sedikit gemuk karena
keputusan strategis akan diambil oleh majelis
tinggi,” ujarnya.
Mubarok yang juga mantan ketua tim
pe menangan Anas menambahkan, susunan
ke pengurusan akan diumumkan sekitar satu
bulan setelah kongres yang berakhir 23 Mei
lalu.
Majelis tinggi yang terdiri dari sembilan
orang ini dipimpin oleh Yudhoyono. Majelis
tinggi, antara lain, akan memutuskan calon
presiden dari Partai Demokrat pada Pemilu
2014 serta menyusun daftar calon anggota
DPR dan calon gubernur dari Demokrat.
Tentang posisi putra bungsu Yudhoyono,
yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas,
Mubarok menegaskan, ia hampir pasti men-
jadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demo-
krat. Sebab, menurut Mubarok, Yudhoyono
nasional yang bertema “Optimalisasi Peran
TVRI dalam Menjaga Kerukunan dan
Pluralisme” di Jakarta siang tadi,
mengatakan, TVRI memiliki manajemen yang
tidak stabil karena adanya saling tidak
percaya antara Dewan Pengawas, Dewan
Direksi dan Forum Karyawan. Kendati
demikian, Ramadhan Pohan tetap yakin
pihaknya dapat menyelesaikan persolan ini
dengan waktu yang cukup.
Sementara itu, budayawan Arswendo
sudah mengatakan, jika formatur meng-
hendaki Ibas menjadi sekjen, dia dapat men-
jadi sekjen.
”Yang pasti hanya untuk posisi Ibas.
Lainnya masih rumor,” jawab Mubarok saat
ditanya isu seperti pengusaha Sandiago Uno
menjadi bendahara, Andi Mallarangeng
menjadi sekretaris Dewan Pembina, dan
Marzuki Alie menjadi wakil ketua Dewan
Pembina. Informasi lain yang diterima
Kompas, Jonny Allen Marbun dan Agus
Hermanto menjadi wakil ketua umum.
Secara terpisah, Ramadhan Pohan,
mantan tim sukses Andi Mallarangeng,
menyambut baik keputusan menjadikan Ibas
sebagai sekjen. ‘’Ibas punya potensi,
pengalaman memimpin sidang, dan
pendidikannya juga di luar negeri. Amanat
dari daerah selama kongres juga
menghendaki Ibas sebagai sekjen,’’ katanya.
Namun, Ray Rangkuti dari Lingkar
Madani untuk Indonesia menilai, sebenarnya
Ibas belum pantas menjadi sekjen. Sebab,
masih banyak seniornya yang lebih mampu
dan punya kapasitas untuk menjadi sekjen.
Pengamat kebijakan publik dari
Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago,
menambahkan, penunjukan Ibas sebagai
sek jen akan membuat Anas harus lebih
bekerja keras. Sebab, Anas tidak dapat
terlalu meng harapkan bantuan dan
dukungan dari Ibas. Padahal, sekjen
merupakan motor penggerak.
Namun, langkah Anas merangkul Ibas,
menurut Andrinof, tidak lepas dari sifat Anas
yang ingin merangkul semua pihak dalam
Partai Demokrat meski dia sadar itu akan
memberatkan dirinya. Upaya merangkul Ibas
juga menjadi bagian dari usaha Anas
merangkul setiap pihak yang memiliki
kedekatan khusus dengan kekuasaan
tertinggi di Demokrat, yaitu Yudhoyono.
KAMIS, 6 MEI 2010
RABU, 9 JUNI 2010
Anas Konsultasikan Pengurus ke Yudhoyono
mengatakan, TVRI sebagai pelayanan publik
sudah memperlihatkan tugas dan misinya
dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari
prorgam-program yang menampilkan
keragaman budaya, pendidikan dan
demokrasi. Menurutnya, TVRI hadir sebagai
bagian dari demokrasi di antara dominasi
tuntutan komersial televisi swasta. Untuk itu,
TVRI harus dilihat dan diterima sebagai
bagian program penguatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
ANAS URBANINGRUM dan Ramadhan Pohan (kanan).
FOTO
: RO
NA
LD P
SIA
HA
AN
4 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
PEMBACA
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, salam buat Bapak dari anak-anak SMK, anak-
anak panti asuhan & Pengurus/Dewan Guru SMK Ki Hajar
Dewantara Gundik, Slahung, Ponorogo, yang letaknya berdekatan
dengan Desa Tertinggal (Kampung Idiot) Karangpatihan Balong
Ponorogo, yang mana pernah dikunjungi oleh tim Bapak
Ramadhan Pohan, sekitar empat bulan lalu.
Semoga Bapak dalam menjalankan tugas selalu diberi
kesehatan dan kemudahan. Alhamdulillah, di awal berdirinya
SMK Ki Hajar Dewantara, ada 112 pendaftar yang kita terima dan
ada 30 anak yang tidak kita terima karena terbatasnya gedung
yang kami miliki karena kami masih mempunyai 2 lokal, padahal
seharusnya tersedia 3 lokal untuk 112 anak.
Alhamdulillah, walau sebagian dari siswa harus menempati
tempat orang lain yang kita pinjam, KBM tetap berjalan dengan
lancar. Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 ini kami belum bisa
menambah bangunan kelas, karena keterbatasan kami. Padahal
pendaftar sampai tanggal 19 Mei 2010 (Gelombang I) ini sudah
mencapai 80 anak, untuk gelombang II nanti insya Allah lebih
banyak lagi, dan kami pun untuk penempatan siswa baru nanti
harus memutar otak semaksimal mungkin. Kami punya lahan cukup
luas, tapi belum cukup dana untuk mendirikan bangunan karena
sama sekali belum ada bantuan dari pemerintah atau instansi lain.
Dengan permasalahan di atas, mohon Bapak Ramadhan Pohan
bisa memberikan informasi bantuan yang bisa kami akses untuk
kemajuan SMK yang kami kelola karena antusiasme masyarakat
sangat tinggi untuk menyekolahkan anaknya ke SMK. Namun kami
belum mampu menampung semuanya. Jadi kami harus menolak
sebagian pendaftar karena keterbatasan gedung yang kami miliki.
Demikian aspirasi kami, mohon kami djembatani untuk
terwujudnya pendidikan yang diharapkan pemerintah, seperti
jargonnya: SMK Bisa, Indonesia Bisa! Terima kasih atas
perhatiannya semoga bermafaat.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
,
Kepala SMK Ki Hajar Dewantara
Ramadhan Menjawab:
Pak Farid, terima kasih atas masukan dan informasinya. Tak
lupa saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan
doanya. Bagi saya, pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat
penting bagi maju mundurnya negara kita tercinta ini, termasuk
bagi Kabupaten Ponorogo. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban
saya mendukung kemajuan pendidikan di Ponorogo.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih juga atas
semangat SMK Ki Hajar Dewantara untuk terus melakukan
KBM. Terkait dengan kendala dan persoalan yang dihadapi oleh
sekolah yang Saudara pimpin, saya akan membahas permasalahan
tersebut. Saya bersama dengan tim GARASI RAMADHAN POHAN
akan meneruskan aspirasi Saudara kepada pemerintah dan instansi
terkait. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan
aspirasi SMK Ki Hajar Dewantara.
Saya mengharapkan Saudara untuk tetap menjalin komunikasi
dan koordinasi dengan staf penghubung kami yang berada
Sekretariat GARASI, Jl. Imam Bonjol No. 49, Ponorogo.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Informasi Bantuan Pendidikan untuk SMK
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada yang terhormat Bapak Ramadhan Pohan di tempat. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin bagi Bapak
dan keluarga, serta bangsa Indonesia umumnya.
Lewat surat ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang
berkaitan dengan dunia nelayan yang ada di kawasan Prigi (Watulimo),
Trenggalek. Sebagai nelayan kami sangat mendambakan adanya
perubahan ekonomi sekarang dan di masa mendatang.
Untuk itu kami sangat mendambakan Bapak mau mencarikan
terobosan permodalan bagi masyarakat nelayan agar dapat memiliki
alat tangkap yang memadahi. Saya sanggup memediasi Bapak dengan
para nelayan jika Bapak berkehendak dan memiliki waktu untuk bertemu
dengan konstituen di Trenggalek. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
(081 335 171 646)
Ramadhan Menjawab:
Mas Sugianto, terima kasih atas aspirasi dan doanya. Aspirasi
Saudara merupakan amanah yang harus saya perjuangkan dan menjadi
motivasi kami untuk bekerja lebih giat dan sungguh-sungguh sebagai
wakil rakyat, khususnya yang mewakili Dapil Jatim VII.
Terkait dengan aspirasi saudara untuk mencarikan terobosan
permodalan bagi nelayan di kawasan Prigi, saya sebagai wakil
Saudara di DPR akan berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan
amanah tersebut. Saya bersama dengan tim GARASI (Gardu Aspirasi)
RAMADHAN POHAN akan menyikapi aspirasi Saudara tersebut.
Saya sendiri memiliki staf penghubung GARASI di Trenggalek.
Di masa reses nanti, saya akan turun langsung ke Trenggalek dan
membahas aspirasi Saudara bersama dengan tim dan staf penghubung
GARASI.
Sekali lagi, saya selaku wakil saudara di DPR mengucapkan terima
kasih atas aspirasinya. Saya mengharapkan Saudara untuk terus
menyalurkan aspirasi masyarakat Trenggalek yang merupakan
konstituen saya.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Berminat menyampaikan surat pembaca untuk redaksi GARASI atau untuk ditujukan langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan kirim ke alamat redaksi yang tertera di halaman 2 atau via surat elektronik (e-mail) ke [email protected]. Bisa pula menuliskannya di ‘’Gardu Aspirasi’’ di www.ramadhanpohan.com. Redaksi berhak mengedit surat-surat yang masuk tanpa mengurangi maknanya.
ASPIRASI
RALAT EDISI 4 / MEI 2010- Halaman 12 di berita ‘’Spesialisasi Tenaga Ahli Demi Memperdalam Visi’’
alinea keenam baris kedelapan, tertulis ada empat kabupaten. Seharusnya
lima kabupaten.
- Halaman 17 (Flash & Print) foto kanan atas di caption tertulis nama Saad
Mustopa. Seharusnya Saan Mustapa.
- Halaman 30 (Diplomatic Corner) "RI is heading to UN permanent member"
sebenarnya "RI is heading to UNSC permanent member".
Kepada pembaca dan yang bersangkutan, redaksi mohon maaf atas
kesalahan tersebut. Dengan ralat ini kesalahan telah diperbaiki.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 5RAKYAT
SAYA melihat demokrasi di Indonesia,
terutama dalam pemilukada, kurang
menjadi pembelajaran bagi masyarakat
kita. Hingga saat ini saja masih banyak
daerah yang melakukan pilkada berakhir
dengan kericuhan karena kandidat yang
mereka usung tidak terpilih.
Bagi saya, pemilukada itu sendiri
masih kurang dimengerti masyarakat
kita karena masih banyak daerah
yang rusuh. Ini merupakan proses
pembelajaran. Saya berharap suatu
saat nanti masyarakat kita mampu
menerima segala bentuk keputusan,
baik itu keputusan bagi pemenang
maupun bagi yang kalah dalam
pemilihan tersebut.
DukeMahasiswi London School,
Jakarta
PEMILUKADA pada dasarnya sudah
memiliki aturan yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah –dalam hal ini Komisi
Pemilihan Umum (KPU). Tinggal
bagaimanan kita menjalani peraturan
tersebut. Persoalannya, sering terjadi di
setiap daerah banyak para pendukung
yang menghalalkan berbagai cara demi
memuluskan jago yang dibawanya.
Kalau kita lihat masih banyak di
daerah yang kurang mengerti cara
main yang telah ditetapkan KPU. Tapi
saya yakin semua itu karena proses
pembelajaran untuk demokrasi.
Saya berharap agar masyarakat kita
mau berdemokrasi secara terbuka dan
menerima segala keputusan yang terjadi.
Memang membutuhkan kedewasaan
dalam berdemokrasi agar semua pihak
dapat menerima keputusan.
RenzySekretaris Pribadi Anggota DPR RI
SAYAA AYY m
terutam
menjadi
kita. Hin
daerah
dengan
merek
Ba
masih
kita k
yang
pem
saa
me
ba
m
p
Proses Pembelajaran Berdemokrasi
Masih Kurang Dimengerti
Awal dari KedewasaanPEMILUKADA menunjukkan bahwa bangsa
kita mampu belajar untuk menghargai
keputusan dalam berdemokrasi walaupun
masih banyak masyarakat kita yang sering kali
melakukan tindakan kurang terpuji dengan
melakukan tindakan anarkis. Tapi itu awal dari
kedewasaan kita.
Kita sebenarnya harus bersikap dewasa
dalam menghadapi pemilukada. Siapa pun
yang maju dalam pemilukada dan terpilih harus
diterima dengan lapang dada. Pemilukada
memang memakan banyak biaya, tapi ini
semua menunjukkan bahwa demokrasi di
Indonesia dapat diterima seluruh kalangan.
Mahasiswi Universitas Moestopo
Beragama, Jakarta
(Sukandar)
Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) tahun ini banyak berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Banyak yang berlangsung sukses dan aman, namun ada juga yang diwarnai kericuhan hingga kerusuhan. Bagaimana publik menilai fenomena ini? Berikut
penuturan beberapa di antara mereka kepada Buletin GARASI:
6 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
TIM
KEBERSAMAAN menjadi kunci
semangat tim GARASI RAMADHAN
POHAN. Kebersamaan yang dijalin itu
tidak hanya dengan sesama anggota tim,
tapi juga dengan konstituen. Kerapnya
frekuensi pertemuan dengan konstituen
pada setiap acara kunjungan kerja
maupun reses Ramadhan Pohan dan tim
adalah salah satu indikator.
Seringnya pertemuan langsung
dengan konstituen itu merupakan
kedekatan yang sengaja dibangun,
sehingga tercipta bentuk hubungan
emosional antara rakyat dan wakilnya.
Dengan demikian rakyat merasa benar-
benar mempunyai wakil yang akan
menyuarakan aspirasinya di parlemen.
Ramadhan beserta tim membangun
hubungan kedekatan emosional ini guna
memberikan alternatif pilihan kepada
masyarakat untuk beraspirasi di tengah
krisis multidimensional yang dialami
bangsa ini.
“Jangan sampai rakyat merasa
ditinggalkan setelah terpiliihnya wakilya
di parlemen.”
Yang pernah dikatakan Ramadhan
usai resmi dilantik sebagai anggota
parlemen itu sekaligus menjadi spiritnya
beserta tim untuk selalu mendekatkan diri
dengan konstituen.
Untuk menampung sekian banyak
aspirasi dari masyarakat, Ramadhan dengan
tim GARASI (Gardu Aspirasi Ramadhan
Pohan) menempatkan perwakilannya di tiap
kabupaten yang diwakilinya. GARASI telah
memiliki kantor di Ponorogo dan Pacitan yang
telah berfungsi, dan Trenggalek yang tidak
lama lagi siap menyusul. Sedangkan di dua
kabupaten lain, Magetan dan Ngawi, sedang
dirumuskan rencana operasionalnya.
Perwakilan atau penghubung itu disebut
LO (Liaison Officer). LO bertugas menyerap
aspirasi dari konstituen, menindaklanjutinya,
serta membuat progress report dari aspirasi
tersebut pada pengaspirasi (konstituen) dan
juga kepada tim Ramadhan di Jakarta. Tiap
hari LO selalu mengirimkan laporan dari setiap
tindak lanjut aspirasinya dalam bentuk matriks
aspirasi. Matriks ini dievaluasi tiap bulan dan
dilaporkan melalui buletin yang dimiliki tim
Ramadhan, yaitu Buletin GARASI.
Di buletin itu konstituen, juga masyarakat
luas, bisa melihat sejauh mana aspirasi
ditindaklanjuti. Tidak hanya itu, Buletin GARASI
juga memberikan informasi kerja dan agenda
Ramadhan sebagai anggota DPR RI karena
memang buletin itu didedikasikan sebagai
wujud akuntabilitas serta buku kerja
anggota dewan.
Evaluasi matriks aspirasi terakhir
dilakukan sekali setiap tiga bulan,
tepatnya menjelang reses. Saat itu akan
dievaluasi secara umum persentase
aspirasi yang telah ditindaklanjuti dan
yang belum ditindaklanjuti. Aspirasi yang
belum ditindaklanjuti akan dimasukkan
dalam matriks berikutnya pascareses
mengingat aspirasi terbanyak memang
didapat pada masa reses.
Pada masa reses itu, tim GARASI yang
diwakili LO melakukan persiapan untuk
melakukan temu konstituen dengan
perwakilan tiap-tiap kecamatan yang
mewakili komunitas masing-masing di
setiap daerah agar keterwakilan merata
serta tidak ada aspirasi yang ditinggalkan.
Tentu untuk melakukan itu semua
Ramadhan memerlukan tim yang tidak
hanya kuat, tapi juga dalam jumlah
banyak. Terhitung tim yang menyokong
kerja Ramadhan beranggotakan lebih
dari 20 orang yang terdiri atas 4 staf ahli.
Lainnya adalah supporting staff dan LO.
Semua itu dilakukan untuk membumikan
visi yang dimiliki dan menjaga amanah
rakyat.
RAMADHAN POHAN dan tim GARASI berkunjung
ke sebuah yayasan untuk anak yatim sekaligus
Sekolah Luar Biasa di Pacitan, Desember lalu.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 7KOMISI I
G-20 dibentuk pada tahun 1999 saat kebangkitan
negara-negara di dunia dari krisis finansial global. G-20
beranggotakan negara-negara yang memiliki ekonomi
maju dan ekonomi negara berkembang yang maju.
Forum ini juga bisa menjadi sarana konsultasi mengenai
masalah-masalah perekonomian yang mungkin tidak
dapat diselesaikan oleh satu negara saja, serta untuk
menstabilisasikan keadaan keuangan dunia. Pertemuan
G-20 diadakan sekali setahun.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merupakan
unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh
Menteri Luar Negeri yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas
Kementerian Luar Negeri adalah membantu
Presiden dalam menyelenggarakan se bagian
urusan pemerintahan di bidang politik dan
hubungan luar negeri.
ASEAN merupakan organisasi regional yang
beranggotakan 10 negara yang berada di wilayah
Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura,
Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja,
Laos, Myanmar, dan Vietnam). Fungsi ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama antarnegara
di wilayah Asia Tenggara di bidang ekonomi, politik,
sosial, dan budaya agar dapat mengembangkan
potensi wilayah.
OKI merupakan organisasi antar-pemerintah yang
terbesar kedua setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
OKI memiliki 57 negara anggota yang tersebar di
empat benua. Organisasi ini merupakan kesatuan suara
negara-negara Islam dan bertugas memberi jaminan
dan perlindungan terhadap kepentingan dunia Islam
untuk mendukung promosi mengenai perdamaian
internasional serta kerukunan antarmasyarakat dunia.
OKI didirikan pada tahun 1969.
APEC merupakan forum negara-negara Asia-Pasifik
untuk membicarakan mengenai pertumbuhan
ekonomi, kerja sama, perdagagangan, dan investasi di
wilayah Asia-Pasifik. Saat ini APEC memilki 21 negara
anggota, termasuk Indonesia. Forum yang didirikan
pada tahun 1989 ini bertujuan meningkatkan kesejah-
teraan dan pertumbuhan ekonomi dan mem perkuat
komunitas negara-negara di wilayah Asia-Pasifik.
8 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
KOMISI I
SENIN, 17 Mei 2010, Komisi I DPR RI
mengundang dua pakar untuk dimintai
masukan mengenai Rancangan Undang-
Undang (RUU) tentang Perjanjian RI dan
Singapura, tentang Penetapan Garis Batas Laut
Kedua Negara di Bagian Barat Selat Singapura.
Kedua pakar itu adalah pakar hukum
internasional sekaligus Dekan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana
serta Edy Prasetyono, PhD (Wakil Dekan FISIP
UI).
Kesepakatan garis batas laut bagian barat
Selat Singapura, yang diukur dari Pulau Nipa,
telah ditandatangani pada 10 Maret 2009.
Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari
perjanjian tentang Penetapan Garis Batas Laut
Wilayah yang disepakati kedua negara pada
25 Mei 1973. Agar kesepakatan yang paling
baru dapat diaplikasikan, sesuai dengan UU
No. 24 Tahun 2000, DPR harus menyetujui
segala perjanjian internasional yang telah
disepakati oleh pemerintah dengan negara
yang bersangkutan.
Menurut Edy Prasetyono, perjanjian
perbatasan tersebut menguntungkan
Indonesia. Dengan menggunakan Pulau
Nipa sebagai titik pangkal pengukuran batas
wilayah laut walaupun Pulau Nipa hampir
tenggelam karena pengerukan pasir, Indonesia
masih diuntungkan. Ratifikasi perjanjian
ini akan menjamin kepastian hukum agar
Pemerintah RI dapat dengan leluasa mengelola
RAMADHAN POHAN berbicara dengan Al Muzamil dari Fraksi PKS dalam RDPU Komisi I yang membahas Perjanjian RI dan Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Kedua Negara di
Bagian Barat Selat Singapura, di Gedung DPR RI, 17 Mei 2010.
kekayaan alam dan potensi ekonomi di daerah
perbatasan. Hal ini didukung oleh keberadaan
Selat Malaka yang strategis dan sebagai
jantung perdagangan kawasan Asia Tenggara.
Kedua pakar setuju bahwa perjanjian
perbatasan Indonesia-Singapura
menguntungkan bagi Indonesia karena
sebetulnya Indonesia berada di posisi
upper hand , yang tidak terdesak untuk
menandatangani kesepakatan. Kondisi ini
jelas berbeda dengan Singapura yang memiliki
urgensi untuk mengukuhkan batas lautnya.
Meski demikian, Hikmahanto mengimbau
pemerintah untuk menyelesaikan masalah
perbatasan laut wilayah yang belum disepakati.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 9KOMISI I
PADA 27 Mei 2010, Komisi I DP RI
mengundang para pakar bidang pertahanan
untuk mendapatkan masukan tentang RUU
Komponen Cadangan Pertahanan Negara.
Pakar yang hadir, di antaranya, Letjend (purn)
T.B. Silalahi, Letjend (purn) Kiki Syahnakri,
dan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan)
Kementerian Pertahanan Prof. Dr. Budi Susilo
Supanji. RUU ini merupakan inisiatif dari
pihak Pemerintah. RUU ini bertujuan untuk
memperkuat sistem Pertahanan Negara melalui
pembentukan Komponen Cadangan.
PADA 10 dan 12 Mei 2010, Komisi I DPR
RI mengundang para pakar bidang intelijen
untuk meminta masukan mengenai Rancangan
Undang-Undang (RUU) tentang Intelijen
Negara. Para pakar yang diundang, antara lain,
Dr. Andi Wijayanto, Dr. Kusnanto Anggoro,
dan Dr. J. Kristiadi.
Perlu diketahui, RUU tentang Intelijen
KOMISI I DPR RI melakukan kunjungan kerja
luar negeri periode reses Masa Persidangan III,
Juni 2010 ini. Kunjungan kerja ke luar negeri
Komisi I dibagi menjadi tiga tujuan, yakni Timur
Tengah, Australia, dan Eropa.
Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR
memilih Timur Tengah untuk kunjungan kerja
kali ini karena, menurutnya, Timur Tengah
merupakan daerah yang ingin dikunjunginya
sejak lama.
‘’Sudah lama
Timur Tengah ingin
saya kunjungi. Dari
jadwal acara yang
telah disusun oleh
kesekretariatan,
kunjungan kerja
ke Timur Tengah
ini sangat menarik.
Kami mendapatkan
kesempatan untuk
ke Ramallah dan
bertemu dengan
Parlemen Palestina.
Ini kesempatan yang
sangat langka,’’ ujar
Ramadhan.
Kunjungan
kerja Komisi I ini
dimulai pada 28
Juni 2010. Tujuan
pertama adalah
Mesir. Di negara
ini rombongan
direncanakan menggelar rapat dengar
pendapat dengan Duta Besar Indonesia di
Kairo, kemudian ke parlemen negara itu
bersama Kementerian Pertahanan dan Luar
Negeri Mesir. Baru kemudian perjalanan
dilanjutkan ke Ramallah, Palestina, melalui
Amman, Yordania.
Ramallah adalah ibu kota administratif
Palestina. Di Ramallah, rombongan dijadwalkan
bertemu dengan Parlemen Palestina, kemudian
melanjutkan perjalanan ke Yerusalem.
Dalam kunjungan ini pula, rombongan
akan bertemu tokoh-tokoh Palestina di Suriah,
lalu mengunjungi Pasukan Perdamaian RI
di Lebanon. Rombongan bertolak kembali
ke Jakarta pada 3 Juli 2010 malam dan
dijadwalkan tiba di Jakarta pada 4 Juli 2010.
Rapat tentang Komponen Cadangan
Ramadhan dan Rombongan Komisi I ke Timur Tengah
Rapat dengan Pakar Bidang Intelijen
RAMADHAN POHAN bersama Drs. H. Guntur Sasono,MSI Fraksi Partai Demokrat (tengah) dan Prof. Dr. Ismet Ahmad
Fraksi PAN.
Tujuan pertama adalah Mesir, dilanjutkan ke Ramallah, Palestina, untuk bertemu dengan parlemen Palestina, serta mengunjungi Pasukan Perdamaian RI di Lebanon.
Negara ini merupakan RUU inisiatif DPR.
Selama ini regulasi tentang intelijen negara
masih berdasarkan Peraturan Presiden. Untuk
itu, kehadiran RUU Intelijen Negara perlu
mendapatkan perhatian dan dukungan yang
serius dari berbagai kalangan. Rapat ini bersifat
tertutup, sehingga materi rapat tidak bisa
dipublikasikan melalui media ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ramadhan
Pohan dari Komisi I DPR mempertanyakan
landasan pembentukan RUU Komponen
Cadangan. Anggota DPR dari Dapil Jatim VII
ini mempertanyakan apakah Kemenhan telah
melakukan Strategic Defense Review sebelum
mengajukan RUU Komponen Cadangan
tersebut. Ramadhan juga mempertanyakan
soal kemampuan keuangan negara untuk
membiayai pembentukan Komponen
Cadangan bila RUU itu nanti disahkan.
10 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
MEI 2010
MINGGU SENIN SELASA RABU
MINGGU SENIN SELASA RABU
2 3 4 5
Konsinyering
BKSAP DPR RI Desk
Bilateral di Ruang
Kenanga Lt. Dasar
Hotel Santika, Jl. KS.
Tubun, Jakarta. Agenda
Membicarakan Kegiatan
dan Program BKSAP
Desk Bilateral.
Paripurna DPR RI di RR DPR RI. Agenda : 1.
Laporan Komisi I (Hasil pembahasan calon Anggota KPI
Pusat 2010-2013), 2. Pembicaraan tingkat II/pengambilan
keputusan terhadap RUU tentang Perubahan atas UU
No.47 Tahun 2009 tentang APBN Tahun 2010.
Fit and Proper Test Calon Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk negara-negara
sahabat di Ruang Rapat Komisi I.
Live Talk Show "Walk Out PDIP dan Partai
Hanura terkait kehadiran Sri Mulyani pada Paripurna
DPR RI" di Program Metro Pagi, Metro TV.
Fit and Proper Test Calon Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk negara-negara
sahabat di Ruang Rapat Komisi I.
Fit and Proper Test Calon Duta Besar
Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI
untuk negara-negara sahabat di Ruang
Rapat Komisi I.
Narasumber SUN TV tentang
mundurnya Sri Mulyani.
MINGGU SENIN SELASA RABU
9 10 11 12
Undangan HE. Mr. Lech Walesa (Former
President of The Republic of Poland) di Istana Negara.
Human Rights Working Luncheon with Hon.
Louise Arbour and Todung Mulya Lubis di Mercantile
Athletic Club, Bromo Room, 19th Floor, WTC, Sudirman.
Rapat Intern Komisi I di Ruang Rapat Komisi
I dengan agenda membicarakan masukan dari Tim
Asistensi terhadap RUU tentang Intelijen.
Embassy Polandia, National Day Reception
at Ballroom 3 Level 4, The Ritz Carlton Pacific Place,
Sudirman.
RDPU dengan Pakar Intelijen di
Ruang Rapat Komisi I dengan agenda
masukan terhadap penyusunan RUU
tentang Intelijen.
MINGGU SENIN SELASA RABU
16 17 18 19
RDPU dengan para pakar perbatasan di Ruang
Rapat Komisi I dengan agenda masukan terhadap
pembahasan RUU tentang Perjanjian RI dan Singapura
Tentang Penetapan Garis Batas Laut Kedua Negara Di
Bagian Barat Selat Singapura 2009.
Launching Buku "Problems of
Democratisation in Indonesia : Elections,
Institutions and Society" (CSIS dan ANU) di
Hotel Santika, Jalan KS Tubun, Jakarta.
MINGGU SENIN SELASA RABU
23 24 25 26
Kongres Partai Demokrat
II
Raker dengan Menlu, Menhan, dan
Menkumham di RR Komisi I dengan agenda dalam
rangka Pengesahan Perjanjian antara RI dan Singapura
tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua
Negara di Bagian Selat Singapura, 2009.
Rapat GKSB Parlemen Finlandia di RR BKSAP.
Agenda : Pemilihan Koordinator dan Wakil Koordinator
GKSB.
Live Talkshow Metro TV Program Suara Anda
bertema "Poltik Pencitraan".
Rapat Paripurna DPR RI di RR Paripurna
DPR. Agenda : Pandangan Fraksi-fraksi terhadap
Keterangan Pemerintah Mengenai Pokok-Pokok
Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2011.
MINGGU SENIN SELASA RABU
30 31
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 11MEI 2010
KAMIS JUMAT SABTU
1
Konsinyering BKSAP DPR RI Desk
Bilateral di Ruang Kenanga Lt. Dasar Hotel
Santika, Jl. KS. Tubun, Jakarta. Agenda:
Membicarakan Kegiatan dan Program BKSAP
Desk Bilateral.
KAMIS JUMAT SABTU
6 7 8
Pembukaan Rapimnas I Tahun 2010 Insan Muda Demokrat
Indonesia (IMDI) di Magzi Ballroom Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan.
KAMIS JUMAT SABTU
13 14 15
Diskusi dengan Mr. Jonathan Muir (Sekretaris Satu
Bidang Politik, Kedutaan Australia) di Lara Djonggrang
dengan agenda situasi politik Indonesia saat ini.
Launching Buku "SBY Pemimpin di Era Perubahan" karya Menteri
Koperasi dan UKM Syarif Hasan di Gedung Smesco UKM, Gatot Subroto.
KAMIS JUMAT SABTU
20 21 22
Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR. Kongres Partai Demokrat II Kongres Partai Demokrat II
KAMIS JUMAT SABTU
27 28 29
RDPU dengan pakar di RR Komisi I. Agenda :
Masukan dari para pakar terhadap RUU tentang Komponen
Cadangan Pertahanan Negara.
12 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) DPR RI Desk Bilateral
mengadakan Rapat Konsinyering di Hotel Santika, Jakarta. Agenda
konsinyering mengenai kegiatan dan program mendatang oleh
BKSAP Desk Bilateral.
Paripurna DPR RI diwarnai aksi walk out dari anggota Fraksi PDI
Perjuangan dan Fraksi Partai Hanura yang mempermasalahkan
kehadiran (saat itu) Menteri Keuangan Sri Mulyani pada rapat
APBN-P. Padahal kehadiran Sri Muyani adalah atas undangan DPR
yang diputuskan dalam rapat Badan Musyawarah. ’’Kita tidak punya
alasan legal untuk tidak menghadirkan Menteri Keuangan karena
masih dalam proses. Kita bisa lanjutkan rapat kita,’’ kata Anis Matta,
pimpinan sidang.
Ramadhan Pohan menjadi narasumber live talk show bertopik ’’Walk
Out PDIP dan Partai Hanura’’ terkait kehadiran Sri Mulyani pada
Paripurna DPR RI di program ’’Metro Pagi’’ Metro TV. Selain
Ramadhan, acara ini juga menghadirkan Bambang Wuryanto dari PDI
Perjuangan sebagai narasumber.
Ramadhan Pohan
(dua dari kanan)
sebagai narasumber
dalam sebuah program
dialog di SUN TV yang
membahas mundurnya
Menteri Keuangan Sri
Mulyani. Dalam
kesempatan ini hadir pula
beberapa narasumber lain,
yaitu Ismed Hasan Putro
(Ketua Masyarakat
Profesional Madani, kanan)
dan Ganjar Pranowo (PDI
Perjuangan, dua dari kiri).
Di sela-sela hari liburnya, Ramadhan Pohan mengadakan diskusi
ringan sembari makan malam dengan Mr. Jonathan Muir (Sekretaris
Satu Bidang Politik, Kedutaan Besar Australia) bertempat di Lara
Djonggrang Restaurant, Jakarta. Dalam diskusi yang membahas
situasi politik Indonesia termutakhir ini Ramadhan ditemani tenaga
ahlinya untuk Bidang Kominfo dan Luar Negeri.
Kongres Partai Demokrat II berlangsung meriah dan lancar di Hotel
Mason Pine, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Agenda kongres juga
memilih Ketua Umum Partai Demokrat (2010-2014). Pada Minggu,
23 Mei 2010, Anas Urbaningrum dinyatakan sebagai ketua umum
terpilih setelah dalam voting dua putaran mengungguli dua kandidat
lainnya, Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.
Ramadhan Pohan (tengah) menjadi narasumber dalam program live
talkshow program ’’Suara Anda’’ di Metro TV dengan topik ’’Politik
Pencitraan’’ pasca Kongres Partai Demokrat II di Padalarang..
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 13ASPIRASI
KABUPATEN Ponorogo, Jawa Timur, memiliki
lahan pertanian yang cukup luas. Secara
geografis kabupaten yang saat Pemilu Legislatif
2009 lalu masuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim
VII itu dibagi menjadi dua sub areal, yakni
dataran tinggi dan rendah. Namun dari 21
kecamatan yang ada, hanya lima kecamatan
tercatat berada di areal dataran tinggi dan
sisanya di dataran rendah.
Mayoritas mata pencaharian warga di
Kabupaten Ponorogo adalah bertani, sehingga
penghasilan dari pertanian tentu memberikan
kontribusi terbesar pada produk domestik
regional bruto (PDRB). Sektor pertanian benar-
benar merupakan lahan usaha primer
masyarakat Ponorogo.
Oleh karena itu, demi pengembangan dan
pemenuhan sumber pertanian, para petani
sangat berharap sarana dan prasarana irigasi
mampu memenuhi kebutuhan air sebagai
kebutuhan pokok. Selama ini beberapa
kecamatan, terutama di areal dataran rendah,
bisa menikmati panen hanya dua kali dalam
setahun akibat kendala utama sumber air yang
tidak mencukupi.
Saat ini Ponorogo hanya memiliki sumber
mata air yang cukup besar di Telaga Ngebel.
Namun sumber dari telaga itu hanya bisa
dipakai dan mencukupi sedikit kecamatan di
sekitarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air para
petani, Pemkab Ponorogo berencana
membangunan megaproyek Waduk Bendo di
Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo. Dengan
luas daerah genangan sekitar 169,636 hektare,
Waduk Bendo terbilang sangat strategis untuk
memenuhi kebutuhan air, khususnya di
Kabupaten Ponorogo.
Namun sejak 1970-an hingga kini
pembangunan Waduk Bendo itu masih sebatas
wacana. Belum ada realisasinya. Masyarakat
Ponorogo sangat berharap pembangunan
megaproyek itu benar-benar bisa direalisasikan
mengingat bakal banyak manfaat yang bisa
didapat. Tidak hanya untuk warga di
Kabupaten Ponorogo, tetapi juga warga di
wilayah tetangga seperti Madiun.
Manfaat terbesar tentu demi penyediaan air
irigasi berupa pengembangan sawah beririgasi
teknis seluas sekitar 7.800 hektare, dengan
rincian sekitar 3.300 hektare di Kabupaten
Ponorogo dan sekitar 4.500 di Kabupaten
Madiun. Selain itu, waduk tersebut juga demi
upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan asli daerah (PAD);
pengendalian banjir di Kota Ponorogo dari
debit air 1.300 milimeter kubik per detik
menjadi 490 milimeter kubik per detik;
penyediaan air baku domestik dan industri
sekitar 790 liter per detik dengan rincian 372
liter per detik di Ponorogo dan 418 liter per
detik di Madiun; peningkatan produksi dari
areal perikanan darat seluas 180 hektare, serta
untuk menaikkan permukaan air tanah di
daerah sekitar waduk selain demi tujuan
pariwisata.
Informasi yang didapat tim GARASI
RAMADHAN POHAN dari Thorieq Hardono di
Komisi C DPRD Kabupaten Ponorogo
menyatakan, Pemkab Ponorogo terus
mengawal setiap progress demi pembangunan
proyek Waduk Bendo. Namun yang dilakukan
hingga sejauh ini baru dalam tahap pemenuhan
kelengkapan dokumen sesuai persyaratan
untuk diajukan ke pemerintah pusat. Pihak
Provinsi Jawa Timur sudah menyetujui upaya
rencana pembangunan waduk tersebut.
Sedangkan kelengkapan lain adalah menunggu
adanya informasi dari foto satelit.
Terkait perizinan ke Perhutani Pusat,
Pemkab Ponorogo masih menunggu keputusan
peralihan lahan Perhutani yang bakal digunakan
sebagai areal waduk dari pemerintah daerah.
Megaproyek Waduk Bendo diproyeksikan
menggunakan dana sharing dari pusat,
provinsi, serta daerah.
Sedangkan menyangkut pembebasan tanah
lahan milik penduduk, Pemkab Ponorogo juga
sudah membahasnya. Yang menjadi kendala
saat ini adalah peraturan dari Perhutani tentang
harus adanya lahan pengganti (alih lahan)
untuk keberadaan pembangunan waduk.
Melihat sangat pentingnya peranan waduk
demi pengembangan irigasi teknis di
Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya itu, jelas
sangat diharapkan adanya kerja sama pihak-
pihak terkait yang mampu menjamin realisasi
proyek Waduk Bendo.
AREAL di sekitar aliran sungai Waduk Bendo di Ponorogo.
FOTO
: SU
PRA
YIT
NO
Sejak 1970-an hingga kini pembangunan Waduk
Bendo itu masih sebatas wacana. Belum ada
realisasinya. Masyarakat Ponorogo sangat berharap pembangunan megaproyek
itu benar-benar bisa direalisasikan mengingat
bakal banyak manfaat yang bisa didapat. Tidak hanya untuk warga di Kabupaten Ponorogo,
tetapi juga wargadi wilayah tetangga
seperti Madiun.
14 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
PRESTASI membanggakan ditorehkan SMPN
1 Ponorogo, Jawa Timur. SMP unggulan di
Kota Reog ini menempatkan tiga siswanya
dalam 10 besar peraih nilai tertinggi Ujian
Nasional (UN) tingkat SLTP tahun ini. Bahkan
peringkat nomor satu juga disabet siswa SMPN
1 Ponorogo.
‘’Alhamdulillah, hasil UN tahun ini sangat
memuaskan. Tiga siswa kami masuk sepuluh
besar se-Jatim. Bahkan salah satunya meraih
peringkat pertama,’’ kata Kepala SMPN 1
Ponorogo, Parwoto, saat ditemui tim GARASI
RAMADHAN POHAN di ruang kerjaanya (6/5).
Ketiga siswa itu adalah Alfian Robi
Widagdo yang menduduki peringkat pertama
dengan nilai 39,60; Cholif Wibawa B.P.
di peringkat kedua dengan nilai 39,40;
dan Winda Senja Wedari yang menempati
peringkat keenam dengan nilai 39,20.
‘’Hasil ini berkat kerja keras para guru dan
siswa dalam mempersiapkan Ujian Nasional.
Menjelang UN, para guru memberikan
bimbingan dan latihan soal terus menerus,’’
ujar Parwoto menjelaskan.
Alfian mengaku gembira dan terkejut
dirinya meraih nilai tertinggi se-Jawa Timur.
SMPN 1 PONOROGO
‘’Saya terkejut dan nggak menyangka saat
pihak sekolah memberi tahu saya,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Ponorogo, Dwi Kora, membenarkan dan
sangat bangga tiga siswa asal Ponorogo
masuk 10 besar peraih nilai UN tertinggi se-
Jawa Timur. ‘’Memang betul siswa asal SMPN
1 Ponorogo meraih nilai tertinggi se-Jatim.
Datanya sudah kami terima dari provinsi.’’
(Hadi)
''Selamat Menempuh Hidup Baru, Semoga Menjadi Keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahmah dalam
lindungan Allah SWT''atas pernikahan
d (Liaison Officer Tim GARASI RAMADHAN POHAN di Ponorogo)
dan
A.Md di Desa Bedikulon, Kec. Bungkal, Kab. Ponorogo,
pada Sabtu 5 Juni 2010.
Drs. Ramadhan Pohan, MIS
(Komisi I DPR RI)
Tim GARASI RAMADHAN POHAN
Forum Harmoni Nusantara
(FORSAS)
Surfenov Sirait
(Ketua Umum Pimpinan Pusat)
dan Segenap Pengurus
Parwoto (Kepala Sekolah), Alfian Robi Widagdo, Winda Senja Wedari, dan Cholif Wibawa B.P.
berfoto bersama para guru di SMPN 1 Ponorogo.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 15PARLEMAN
POLEMIK tentang Ujian Nasional (UN)
agaknya terus membahana. Sejak digulirkan,
berbagai kalangan masyarakat menolak
mentah-mentah UN tersebut. Namun Angelina
Sondakh berpendapat, UN tetap diperlukan.
’’Iman kita saja harus diuji, apalagi yang
namanya proses belajar. Tentu ada ujiannya,’’
tutur wakil rakyat.
Menurut perempuan yang akrab disapa
Angie, UN dibuat untuk memetakan tingkat
pendidikan di negeri ini. ’’Misalkan di Papua
nilai matematikanya rendah, maka diperlukan
guru yang lebih bagus. Di Semarang nilai
bahasa Inggris-nya lemah, berarti gurunya
harus diperkuat. Tujuan UN untuk mapping
(pemetaan) distribusi guru,’’ ujarnya
menjelaskan.
Konsep UN bertujuan memperbaiki
kualitas pendidikan anak Indonesia ke depan.
’’Memang hambatan tetap saja ada. Cuma
kita terus memikirkan bagaimana hambatan itu
bisa diatasi. Persentase hambatan kini sudah
mengecil. Buktinya tingkat kelulusan sudah
mencapai 99 persen,’’ katanya.
Ke depan Angie berharap pemerintah perlu
membuat Peraturan Presiden (Perpres) tentang
program pembangunan karakter bangsa. ’’Di
dalamnya ada nilai disiplin, kejujuran, daya
saing, daya banding, hingga anak-anak kita
terbiasa. Investasi terbesar negara itu bukan
dengan membangun jembatan, jalan, dan
lainnya, melainkan pada anak-anak. Agar
negara kuat pendidikan anak-anak mesti
diperkuat.’’
Seandainya 200 juta orang menjadi beban
negara, jelas negara berat memikulnya. Oleh
karena itu, Angie menegas kan bahwa investasi
negara terbesar terletak pada dunia pendidikan.
Publik seyogianya mampu memahaminya. Jika
pada 2010 ini tingkat kelulusan bagi siswa
sudah mencapai 99 persen, berarti
kemampuan siswa dalam mengikuti UN
sudah sangat baik.
‘’Ini merupakan bentuk nyata
tidak ada lagi kendala bagi para
siswa untuk takut mengikuti
UN. Di samping itu pemerintah
juga telah memberlakukan ujian
ulangan bagi yang tidak lulus.
Dengan kata lain, mereka yang gagal
masih diberi kesempatan untuk ujian lagi,’’
kata Angie.
ANGELINA SONDAKH – KOMISI X
SEBAGAI negara terbesar dalam
keanggotaan ASEAN, Indonesia sudah
membuka diri dalam perdagangan bebas
dengan China –raksasa perekonomian Asia–
seiring mulai berlakunya China-ASEAN Free
Trade Area (CAFTA) awal 2010 ini. Banyak
yang memahaminya, tetapi tidak sedikit pula
yang ‘’menggugat’’ karena Indonesia dinilai
belum siap menghadapi serbuan produk-
produk China seiring pemberlakuan CAFTA
tersebut.
Dalam pandangan Ida Ria Simamora,
dengan pemberlakuan CAFTA, Indonesia tidak
lagi bisa menangkal masuknya produk-produk
dari China. Realitas tantangan tersebut harus
dihadapi dengan lapang dada. Jawabannya
adalah meningkatkan mutu, persaingan harga,
terhadap produk dalam negeri.
‘’Kita harus siap menghadapi perdagangan
dengan China. Ini akan menunjukkan
kemampuan bersaing produk kita dengan
produk luar,’’ ujar Ida.
Menurut dia, CAFTA tidak hanya
menguntungkan China, tetapi juga
memberikan peluang kepada dunia usaha di
Indonesia untuk lebih berkembang di masa
mendatang. Ida mengakui ada beberapa
kendala di pihak Indonesia berkaitan dengan
CAFTA itu, khususnya bagi pengusaha mikro-
menengah yang menyandarkan sumber
pendanaan berasal dari bantuan kredit
pemerintah.
‘’Yang jadi sedikit persoalan adalah
pengusaha kecil yang sulit bersaing
dengan produk China yang lebih murah.
Saya yakin pemerintah tidak tinggal diam.
Pengusaha kecil akan diberikan pelatihan
dan penambahan modal usaha,’’ katanya
memaparkan.
Perdagangan bebas adalah keniscayaan.
Indonesia tidak bisa menyatakan menolak
barang-barang dari luar. Menutup diri
dari produk-produk luar negeri. ‘’Justru
perdagangan bebas ini memberi kita
kesempatan berkompetisi dengan baik.
Sebagai negara berkembang, kita juga
diberi kesempatan untuk menunjukkan
kompetensi kita,’’ ungkapnya.
Saat ini suku bunga di China mencapai
5 persen. Pemerintah setempat juga
memberikan modal kerja dengan fasilitas
yang memadai. Sedangkan di Indonesia
suku bunga perbankan untuk kalangan
usaha mikro-menengah itu masih berkisar
12-16 persen.
– KOMISI VI
CAFTA itu Keniscayaan
akter bangsa. ’’Di
kejujuran, daya
a anak-anak kita
negara itu bukan
tan, jalan, dan
ak-anak. Agar
k-anak mesti
ang menjadi beban
memikulnya. Oleh
an bahwa investasi
da dunia pendidikan.
memahaminya. Jika
san bagi siswa
berarti
engikuti UNUNUN
nyata
para
i
tah
ujian
us.
ang gagal
ntuk ujian lagi,’’
KIRI KE KANAN Ismet Ahmad (Fraksi PAN), Ramadhan Pohan (Fraksi PD), Al Muzzammil Yusuf (Fraksi PKS), Akhmad Muqowam (Fraksi Persatuan Pembangunan), Dadoes Soemarwanto
(Fraksi PDIP), A. Effendy Choirie (Fraksi PKB), Khatibul Umam Wiranu (Fraksi PD), memberikan keterangan pers tentang sikap anggota DPR dan DPD RI tas perkembangan termutakhir di
tanah Palestina. Bertempat di Press Room DPR RI, 1 Juni 2010.
Ramadhan Pohan bersilaturahim dan menyerahkan bantuan ke Ponpes
Tahfidzul Qur'an Nurul Falah, Poncol, Magetan, 15 Desember 2009.
Ramadhan dan tim GARASI bersilaturahim dan menyerahkan bantuan ke
Panti Asuhan Muhammadiyah Nyai Ahmad Dahlan Kauman, Ponorogo, 19 Maret 2010.
Ramadhan Pohan (kanan)
dalam acara ''Debat
tvOne'' pada 2 Juni
bersama Ali Mochtar
Ngabalin bertopik
perkembangan terkini di
Palestina.
Salim M
Ramadhan dan Menkumham Patrialis
Akbar di sela-sela acara yang berbeda di DPR RI, 10 Mei 2010.
Ramadhan dan Irjen Kemkumham Sam L.
Tobing (kanan), di sela menghadiri acara di DPR RI, 10 Mei 2010.
Ramadhan dan Maruarar Sirait (kiri) dari Fraksi PDIP di
sela diskusi ''Anas dan Masa Depan PD'' di Kemang, 31 Mei 2010.
Ramadhan bertemu Kazuya Kaneko (First Secretary Political
Section Kedubes Jepang) di Hotel Mulia, Jakarta, 7 Mei 2010.
FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN
Kolega & Mitra
17
Ramadhan Pohan dan Anas Urbaningrum (dua dari kanan) usai acara ''Peluncuran
Buku Sejarah dan Kemenangan Partai Demokrat'' karya Vince Rumangkang di Hotel Sahid Jakarta, 6 Mei 2010.
Ramadhan Pohan dan istri, Asti Riefa D, bersama pasangan suami istri, Menteri Negara
Pemuda dan Olahraga Andi A. Mallarangeng (kiri) dan istri, Vitri Cahyaningsih (kanan), dalam acara ramah
tamah di Resto Seafood Ah Yat, Senayan, Jakarta, pada 1 Juni 2010.
18 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
JALAN
alam pantai bersama keluarga, apalagi wisata
pantai terbilang murah sehingga bisa dijangkau
semua kalangan.
Di sekitar pantai juga terdapat pasar yang
cukup terkenal, Pasar Sebo, yang
menjual buah-
buahan seperti manggis,
durian, dan salak hasil tanaman masyarakat
sekitar. Bisa disantap di tempat atau dibawa
pulang sebagai oleh-oleh.
Pada zaman romusha (kerja paksa oleh
Bala Tentara Jepang), wilayah pantai selatan
tersebut merupakan daerah uji coba untuk
pengembangan tanaman kakao, kelapa, dan
kopi. Saat itu warga Watulimo mempekerjakan
warga daerah lain untuk bercocok tanam
karena kondisi wilayahnya masih merupakan
hutan belantara.
Banyak pekerja tidak dapat pulang dan
bertemu keluarganya karena diserang berbagai
penyakit, seperti malaria. Pakde Dilar, yang
sempat tinggal dekat
Pantai Damas selama
sembilan tahun saat masa
romusha, menuturkan,
daerah pantai selatan
itu dulu memang dikenal
wingit (angker), tetapi
juga keramat. Jarang orang
yang dipekerjakan bisa lama
bertahan. Tapi sebenarnya
itu juga lebih karena endemik
berbagai penyakit di sana.
Zaman berubah cepat.
Bahkan masyarakat sekitar
pun tidak lagi dikuasai hal-
hal berbau superstitious atau
takhayul. Daerah itu malah
dianggap sebagai ‘’ladang emas’’
oleh warga setempat.
Kenyataannya sekarang para
nelayan bisa hidup tenteram
dan sejahtera dari melaut dan
mengoptimalkan objek wisata di
sana. Selain penghasil ikan, Pantai
Prigi juga terkenal sebagai sentra perkebunan
unggulan di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Seiring pembangunan di jalur pantai
selatan, semoga ke depan semakin membuat
warga Trenggalek sejahtera.
KABUPATEN Trenggalek, Jawa Timur,
terkenal sebagai daerah yang dikelilingi gunung
dan perbukitan. Meski demikian, Trenggalek
juga memiliki objek wisata lain berupa wisata
pantai. Salah satu pantai nan elok di kawasan
pantai selatan, yaitu Pantai Prigi yang dikenal
dengan hamparan pasir putihnya nan eksotis.
Sangat menakjubkan.
Pasir putih Pantai Prigi sangat memesona
wisatawan, baik domestik maupun asing.
Selain hamparan pasirnya, pantai yang terletak
di wilayah Kecamatan Watulimo itu juga
dikelilingi pantai-pantai lain yang tidak kalah
menarik, seperti Pantai Karanggongso, Pantai
Damas, dan objek wisata Goa Lowo.
Untuk mencapai Pantai Prigi, Anda bisa
menempuhnya dalam tempo satu jam, sekitar
35 km perjalanan darat dari Ponorogo. Bisa
melalui Kecamatan Durenan atau Kecamatan
Kampak. Ke objek wisata Pantai
Prigi bisa dijangkau dengan
menggunakan berbagai jenis
kendaraan melalui medan yang
cukup terjal dan berkelok-
kelok. Namun seyogianya itu
tidak menjadi penghalang
karena Anda juga bisa
menikmati aroma udara yang
segar dan pemandangan
nan menawan.
Sesampai di Prigi,
dijamin Anda tidak cepat
bosan menatap indahnya
pantai pesisir selatan ini.
Ingin beristirahat atau
stay lebih lama, di sana
tersedia cukup banyak
penginapan dengan
tarif lumayan murah.
Jangan lewatkan pula
menikmati sajian khas
Trenggalek, yakni nasi
thiwul plus ikan laut
goreng atau bakar fresh karena
langsung diambil dari laut setempat. Rimbun
pepohonan di sekitar pantai menambah nikmat
Anda bersantai.
Puas mengeksplorasi pasir putih Pantai
Prigi, lanjutkan dengan menikmati keindahan
Pantai Karanggongso dan Pantai Damas lewat
perjalanan menjelajah laut dengan fasilitas
perahu nelayan dan speedboat. Benar-benar
manfaatkan kesempatan menikmati keindahan
cukup terkenal, Pasar Sebo, yang
menjual buah-
Banyak peke
bertemu keluarg
penyakit, sepe
B
p
ha
tak
dia
ole
nela
dan s
ng
g
na
tempat Rimbun
A053.B
LOG
SOM
E.C
OM
NO
NREN
I.D
AG
DIG
DU
G.C
OM
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 19 DAPIL
RAKYAT di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII telah
memercayai Ramadhan Pohan untuk duduk sebagai wakil rakyat di
Senayan. Lima kabupaten di Dapil Jatim VII yang terus menjadi pantauan
Ramadhan Pohan ini biasa kami sebut sebagai Pawitan Golek, yang
merupakan akronim dari Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan
Trenggalek. Berikut sekilas pandang lima kabupaten yang memberikan
amanahnya kepada Ramadhan Pohan:
Pawitan GolekKabupaten Ngawi terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur
yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas
wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km persegi dengan
sekitar 40 persen berupa lahan sawah.
Wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar.
Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe,
Jogorogo, serta Kendal di kaki Gunung Lawu.
Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada akhir tahun 2006 adalah 873.489 jiwa,
terdiri dari 426.615 penduduk laki-laki dan 446.874 perempuan, dengan rasio jenis
kelamin 95. Artinya, pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 laki-laki.
PerekonomianPertanian masih merupakan sektor andalan Kabupaten Ngawi. Dari 129.598
hektare luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen berupa lahan sawah, hutan, serta ta-
nah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dari lima subsektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan), subsektor tanaman pangan –khususnya komoditi padi–
merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Namun sejak
2004 sektor industri, terutama industri rumah tangga dan kelistrikan, mulai meningkat.
NGAWI
MAGETAN
PONOROGO
Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi
Jawa Timur yang terletak di bagian selatan barat daya. Sebagian
besar berupa perbukitan, yaitu lebih kurang 85 persen gunung-
gunung kecil dan menyebar di seluruh wilayah, serta jurang terjal
dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang Selatan
Pulau Jawa. Sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah.
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Pacitan mencapai 555.262 jiwa
dengan rasio perbandingan setiap 100 perempuan terdapat 96 laki-laki.
PerekonomianPertanian terdiri dari padi sawah, padi ladang , jagung, dan kedelai. Perindustrian
terdiri dari batu akik, terasi, anyaman rotan, batik tulis, keramik gerabah, serta mainan
anak. Sedangkan potensi investasi berupa perikanan dan pertambangan.
Secara geografis, di sebelah utara Kabupaten
Magetan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di
sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah,
di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun,
serta di selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Luas wilayah Kabupaten Magetan adalah 688,85 km persegi.
Secara administratif, Kabupaten Ngawi terbagi menjadi 16 kecamatan
serta 235 desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sekitar
615.254 jiwa.
PerekonomianKabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi
unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkan per tahun, antara
lain, berupa kelapa sebesar 1.912 ton, jambu mete sebesar 270 ton, serta
kopi arabika sebesar 97 ton.
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten
Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 (dalam juta rupiah)
dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri
pengolahan, serta dari sektor konstruksi.
Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten
Ponorogo dibagi menjadi 2 sub-areal, yaitu areal
dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun,
Sooko, Pulung, Ngebel, serta Pudak. Sedangkan sisanya
merupakan daerah dataran rendah.
Dengan luas wilayah 1.371,78 km persegi, jarak Ibu
Kota Ponorogo dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) lebih kurang
200 km arah timur laut dan sekitar 800 km ke arah barat menuju Ibu Kota
Negara (Jakarta).
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Ponorogo sekitar
919.392 jiwa yang terdiri dari 452.231 laki-laki dan 467.161 perempuan
dengan tingkat sebaran 646 jiwa per 1 km persegi. Mereka tinggal di 21
kecamatan yang berada di kabupaten ini.
PerekonomianKabupaten Ponorogo merupakan wilayah dengan lahan pertanian yang
luas. Pertanian juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ponorogo juga berusaha sebagai
petani.
Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan
dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3 bagian)
merupakan tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya di antara 0 hingga 690
meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 126.140 hektare, Kabupaten
Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa/kelurahan.
Hanya sekitar 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan
Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, serta Kecamatan Durenan. Sedangkan desa-desa
di 10 kecamatan lainnya mayoritas di pegunungan.
Empat kecamatan memiliki luas wilayah kurang dari 50 km persegi: Kecamatan Gandusari,
Durenan, Suruh, dan Pogalan. Tiga kecamatan seluas antara 50-100 km persegi adalah Kecamatan
Trenggalek, Tugu, serta Karangan. Tujuh kecamatan lainnya mempunyai luas di atas 100 km persegi.
Jumlah penduduk pada 2007 ditaksir mencapai 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 persen
perempuan dan 49,83 persen laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwa per km persegi.
PerekonomianDengan luar areal sawah 11.806 hektare, perkebunan 3.825 hektare, dan tanah kering 46.894
hektare, sektor pertanian masih menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten Trenggalek. Pada
2007, produk padi sawah/ladang mencapai 131.701 ton, 75.654 ton jagung, serta 438.242 ton ubi
kayu.
Sedangkan perikanan menghasilkan 22.589,1 ton ikan dari sekitar 5.039 nelayan. Sektor industri
dan pariwisata juga terus dikembangkan di Trenggalek, yang pada 2007 mencatat tingkat
pertumbuhan ekonomi 5,45 persen dengan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi
PDRB hingga 34,71 persen.
tan
a
0
en
TRENGGALEK
Sum
ber
: p
acitan
.go
.id, ngaw
ikab
.go
.id, re
gio
nal
inve
stm
ent.
com
, ponoro
go.g
o.id
, tr
enggal
ekka
b.g
o.id
20 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
KEAMANAN Pangan menjadi perhatian
dunia, seiring dengan terbukanya perdagangan
bebas asia afrika CAFTA yang telah diberlaku-
kan mulai 1 Januari 2010. Pemerintah merasa
perlu untuk melakukan sosialisasi dan juga
pengamanan terhadap masyarakat terkait
keamanan pangan. Karena isu pangan
merupakan masalah bersama perlu kerjasama
berbagai pihak.
Sistem Keamanan Pangan from farm to
table merupakan sistem rantai pangan yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain. Karena itu, Keamanan Pangan menjadi
tanggungjawab bersama, baik Pemerintah,
Konsumen (Masyarakat = LSM) dan Produsen.
Promosi Keamanan Pangan harus
dilakukan secara nasional kepada seluruh
lapisan masyarakat, karena itu diperlukan
kerjasama semua stakeholder terkait, baik
instansi Pemerintah Pusat maupun Daerah,
NGO (Non Government Organization) dan
media massa.
Hal-hal yang akan dilakukan oleh
pemerintah (BPOM) untuk membuat jejaring
sosialisasi itu adalah:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan • dan Perlindungan Anak, BKKBN, SIKIB,
lembaga terkait lainnya yang peduli
ter hadap keamanan pangan, serta
melakukan penyuluhan Keamanan Pangan
kepada komunitas perempuan tentang
penyalahgunaan bahan berbahaya.
Melalui mobil sehat dengan SIKIB, Badan • Ketahanan Pangan melakukan kegiatan
penyebaran informasi Keamanan Pangan.
Penyuluhan keamanan pangan ke lima • Kabupaten/Kota di Dapil 7 Jawa timur yang
meliputi (Ponorogo, Pacitan, Trenggalek,
Magetan dan Ngawi) bersama dengan
DPR RI Drs. Ramadhan Pohan, MIS sebagai
percontohan.
Program penyuluhan Keamanan Pangan • bersama TP PKK Pusat danTP PKK Provinsi.
Intensifitas kerjasama dengan Kementerian • Pendidikan Nasional dilakukan dengan
Pustekkom melalui program-program
diantaranya talkshow, Iklan Layanan
Masyarakat, Produksi Film Animasi.
Perlunya advokasi yang terus menerus
terkait Keamanan Pangan kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota sebagai ujung tombak
pembinaan dan pengawasan Keamanan
Pangan.
merupakan kawasan yang dikelilingi
pegunungan dengan lapisan tanah yang cukup
labil. Kondisi tanah yang labil ditambah dengan
curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi
terjadi longsor. Melihat kondisi tersebut Pemda
Pacitan tidak tinggal diam. Sejak 2001 silam
pihak pemda telah menambah jumlah pohon
4-5 juta per-tahunnya. Kondisi tersebut tidak
didukung oleh masyarakat karena masyarakat
setempat masih bermukim didaerah tersebut.
Terkait bencana longsor di Pacitan, Tim
Garasi Ramadhan Pohan (Imam Mahfudz,
Veby, Wiwit, Wiwik, Hadi, Supra, Indah Dan
Hendi), melakukan kunjungan ke Pemda
Pacitan yang diterima Sekretaris Daerah Ir.
Mulyono, yang bertujuan untuk memastikan
penanganan para korban bencana di
Pacitan. Dalam uraiannya kepada Tim pihak Sekda
Pacitan menyatakan bahwa pemerintah
telah melaksanakan sosialisasi kepada
masyarakat dengan memberikan arahan
perihal pemukiman rumah warga, jarak yang
ideal antara pemukiman warga dengan tebing
disekitar area longsor berkisar 3-5 meter dari
tebing, sementara dibagian bawah tebing
ditanami tanaman pagar (dengan jarak tanam
2x2 sesuai ketentuan dinas kehutanan) agar
dapat menahan longsor.
“Kami telah memberikan penjelasan
serta arahan kepada masyarakat sekitar,
agar terhindari dari longsor yang kerap kali
terjadi bila turun hujan,” kata Ir. Mulyono saat
menerima kunjungan Tim Garasi Ramadhan
Pohan di rumah dinas Sekda (16/5).
Mulyono juga memberikan alternatif lain
yang dapat dilakukan masyarakat setempat
dengan menggerakkan jiwa gotong royong
antar masyarakat dengan cara menukar lahan
yang tersedia.
Longsor yang terjadi Sabtu (15/5) lalu,
dimana pihak Sekda telah memberikan arahan
terlebih dahulu sebelum hujan mengguyur
Pacitan selama 2 hari berturut-turut. Wilayah
yang diguyur hujan terletak di Utara Pacitan
meliputi Kecamatan Bandar, Nawangan,
Tamanasri, Tegalombo yang mengakibatkan
aliran sungai Glindulu meluap, akibatnya
Kecamatan Arjosari terkena imbas luapan
sungai hingga mencapai 0,5 meter. Pihak
penanggulangan bencana terdiri dari beberapa
tim diantaranya Satlak, Rescue, Binamarga,
langsung melaksanakan tugasnya terjun ke
lokasi untuk memantau kondisi bencana.
Di Pacitan terdapat 11 titik rawan longsor
termasuk di ruas jalan Kabupaten seperti
Arjosari-Nawangan, sedangkan Kabupaten
Grenjeng-Bandar terdapat 5 titik dan
Karangrejo tepatnya arah ke lokasi pemandian
air hangat terdapat 6 titik yang kesemuanya
sudah diamankan.
Kisah yang menimpa keluarga mbah Sero,
Sabtu sore pukul 18.30 di Tamanasri desa
Pringkuku sangat mengharukan. Saat hujan
mbah Sero mencoba membuat aliran air yang
berada disekitar dapurnya, namun nasib naas
menimpa mbah 70 tahun ini, rumah yang
didiaminya tertimpa oleh longsoran tanah yang
berada disekitar tebing perbukitan.
GARASI Ramadhan Pohan dengan BPOM lakukan kerjasama
DAPIL
Masyarakat sekitar berduyun-duyun ingin melihat longsor di daerah perbukitan, akibat curah hujan yang cukup tinggi selama
2 hari berturut-turut mengguyur Kabupaten Pacitan.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 21DAPIL
KASUS penyakit chikungunya di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur, dinyatakan berstatus
Kejadian Luar Biasa (KLB). Data di 25 pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas) sejak
Januari hingga awal Mei 2010 mencatat,
total penderita chikungunya di Pacitan telah
mencapai 2.852 orang.
‘’Padahal tahun 2009 lalu, total penderita
cikungunya hanya 44 orang,’’ ujar Kepala
Bidang Pemberantasan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P3L) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pacitan, Hendra Purwaka, kepada
tim GARASI RAMADHAN POHAN (9/5).
Puskesmas Tulakan mencatat kasus
terbanyak dengan 801 kasus, Wonokarto
464 kasus, Kerto Wonodisi 365 kasus,
Bubakan 274 kasus, Sukorejo 250 kasus, dan
Kebonagung 200 kasus.
‘’Masyarakat harus mengantisipasi
penyebaran penyakit ini dengan gerakan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN),’’ ucap
Hendra menegaskan.
Dia menjelaskan, gerakan PSN dapat
dilakukan dengan melakukan 3M, yaitu
menutup, menguras, dan mengubur lokasi
atau barang yang berpotensi jadi sarang
nyamuk Aedes Aegypti.
Selain chikungunya, juga masih ditemukan
kasus demam berdarah dengue (DBD). Data
Dinas Kesehatan setempat menyebutkan,
di aula Disperindag dalam acara ‘’Sosialisasi
Fasilitas Produk Industri Rumah Tangga
(PIRT)’’.
Sementara itu, Kepala Bidang
Perindustrian Disperindag Rahmat Edy
menambahkan, keberadaan IKM di Magetan
menuntut pemerintah -dalam hal ini Pemkab
Magetan- mampu memfasilitasi keberadaan
IKM itu sendiri. Seperti sosialisasi PIRT,
langkah ini bertujuan untuk memfasilitasi
industri kecil guna mendapatkan sertifikasi.
‘’Semua harus diwujudkan agar ada
peningkatkan serta peluang pasar dan
kepercayaan konsumen yang lebih luas pada
komoditas, serta perkembangan unit usaha
industri makanan dan minuman itu sendiri,’’
tuturnya.
Menurut dia, pencantuman nomor PIRT
merupakan kewajiban bagi industri kecil
makanan dan minuman karena nomor PIRT
tersebut merupakan salah satu informasi
perlindungan terhadap konsumen.
‘’Dengan adanya nomor PIRT itu,
produsen harus melaksanakan produksi
makanan dan minuman sesuai dengan
ketentuan dan peraturan pangan yang sehat,’’
ujar Rahmat Edy menjelaskan kepada Tim
GARASI RAMADHAN POHAN di sela-sela
acara tersebut.
Dia menambahkan, dalam menghadapi
konsumen yang berkembang dan menuntut
kejelasan produk yang dikonsumsi demi
keamanan, maka industri kecil makanan
dan minuman harus melengkapi diri dengan
ketentuan dan peraturan di bidang kesehatan
pangan.
untuk kasus DBD ini masih didominasi wilayah
kota seperti di Puskesmas Tanjungsari-
Kecamatan Pacitan dengan 144 kasus,
Puskesmas Pacitan 51 kasus, Arjosari 34
kasus, Kebonagung 29 kasus, dan lain-lain.
Total kasus DBD di Pacitan sejak Januari
hingga awal Mei ini mencapai 364 kasus.
Chikungunya di Kabupaten Pacitan Berstatus KLB
PERTUMBUHAN Industri Kecil Menengah
(IKM) di Magetan kian meningkat hingga
mencapai 2.180 unit. Dengan pertumbuhan
tersebut IKM dapat menampung 5.500
tenaga kerja beromzet produksi mencapai Rp
268,42 miliar per tahun.
Saat berbicara di hadapan 30 pelaku IKM
akhir Mei lalu, Kepala Pelaksanaan Tugas
(Plt) Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Laras mengatakan, peningkatan
itu juga mencakup salah satu komoditas
unggulan yang tersebar di seluruh Kabupaten.
‘’Industri kecil makanan dan minuman ini
merupakan salah satu komoditas unggulan
yang keberadaannya tersebar di seluruh
kabupaten,’’ ujar Laras (30/5).
IKM di Magetan memang banyak
bergerak di bidang usaha berupa makanan
dan minuman. Salah satunya adalah
makanan ringan. Keberadaan IKM itu masih
memerlukan pembinaan. ‘’Terutama masalah
kebersihan dan kesehatan produksi. Juga
pengepakan dan pemasaran,’’ ungkap Laras
kepada pelaku IKM makanan dan minuman
Keberadaan IKM di Magetan menuntut pemerintah -dalam hal ini Pemkab Magetan- mampu memfasilitasi keberadaan IKM itu sendiri.
22 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
DAPIL
RIBUAN rumah warga dan sejumlah sekolah
terendam air hingga setinggi 1,5 meter
menyusul banjir bandang yang menerjang
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin
(24/5) lalu. Banjir terjadi akibat meluapnya
sejumlah aliran sungai oleh curah hujan
sangat tinggi yang mengguyur Trenggalek.
Ketinggian air yang cukup signifikan
itu mengganggu berbagai aktivitas warga,
termasuk kegiatan belajar mengajar yang
harus diliburkan. Bahkan jadwal ujian akhir
sekolah (UAS) tingkat SD/MI yang sudah ada
harus disesuaikan kembali hingga waktu yang
belum ditentukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Trenggalek Abu Mansyur membenarkan
adanya kebijakan penundaan jadwal UAS
SD/MI tersebut. Dia mengatakan, keputusan
itu diberlakukan pada sembilan SD dan dua
MI di Kecamatan Gandusari. Ada beberapa
pertimbangan yang mendorong Diknas
Kabupaten Trenggalek mengeluarkan
kebijakan penundaan jadwal UAS SD.
Pertama, karena memang sekolah-
sekolah yang akan digunakan sebagai tempat
dilangsungkannya ujian tersebut terkena
dampak banjir secara langsung. Dengan
sendirinya ujian tidak layak digelar di sekolah-
sekolah itu.
Kedua, banyak siswa peserta ujian tidak
dapat hadir karena jalur menuju sekolah
tersebut terendam banjir, selain rumah
mereka juga ikut terendam. Ada pula
beberapa siswa dan guru yang nekat masuk
sekolah, tapi mereka tidak bisa berbuat
banyak kecuali kerja bakti membersihkan
ruang kelas yang kotor dan dipenuhi lumpur.
Beberapa warga menuturkan, ada dua
aliran sungai yang meluap, di antaranya yang
paling besar berada di Kecamatan Kampak.
‘’Meluapnya dua aliran sungai tersebut sangat
terasa hingga di Pogalan dan Gandusari,’’
kata Suparlan, seorang warga Kecamatan
Gandusari, saat ditemui tim GARASI
RAMADHAN POHAN beberapa waktu lalu.
Menurut dia, banjir kali ini merupakan
yang terparah menimpa warga. ‘’Kami belum
pernah mengalami banjir hingga merendam
ribuan rumah dan mengakibatkan bangunan
sekolah rusak,’’ tuturnya.
Terdapat empat desa dan satu kecamatan
yang dilanda banjir, yakni Ngrayung, Jajar,
Widoro Wonocoyo, Krandenan, serta satu
desa lagi di Kecamatan Gandusari. Kondisi
terparah terjadi di Desa Krandegan. Banyak
warga dari desa itu memilih tinggal di
pengungsian karena merasa tidak aman.
Banjir juga meruntuhkan tembok dua ruang
kelas Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
Gandusari.
BANJIR bandang yang merendam
ribuan rumah warga di Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur, pada Rabu (5/5)
lalu mengakibatkan empat orang tewas
dan dua lainnya luka-luka. Empat korban
tewas masing-masing bernama Yatemi, 70;
Ropingah, 35; Muji, 85; dan Tambir, 85.
Sementara dua korban luka-luka adalah
Poniran dan Yadi.
Empat korban tewas merupakan warga
Desa Gembleb,Kecamatan Pogalan.Mereka
diduga tewas setelah terseret banjir setinggi
dua meter yang datang dari arah lereng
Gunung Rajekan Wesi. Sedangkan, Muji
dan Tambir diduga terbawa arus bersama
rumah mereka saat musibah itu terjadi.
‘’Sebagian warga tidak sempat
menyelamatkan diri saat air bah melanda,’’
ujar Kepala Seksi Penanggulangan Bencana
Kantor Kesbangpol Linmas Kabupaten
Trenggalek, Maryono, saat ditemui tim
GARASI RAMADHAN POHAN. Banjir di Kabupaten Trenggalek
melanda ribuan rumah warga yang berada
di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan
Trenggalek, Munjungan, Pogalan,
Gandusari, Durenan, Kampak, dan
Kecamatan Bendungan. Yang terparah
menimpa Kecamatan Munjungan karena
ribuan rumah warga di enam desa
terendam dengan ketinggian dua meter,
bahkan mencapai atap rumah.
‘’Ketinggian banjir enam desa di
Empat Nyawa Melayang
Terkait bencana ini, Kepala Bagian
Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Miarso
mengatakan, pihaknya telah melakukan
pendataan sebagai dasar pendistribusian
bantuan. ‘’Data sementara banjir terjadi
di tiga kecamatan dan satuan kerja terkait
sedang melakukan pendataan. Perhatian
jelas kami berikan, di mana dalam waktu
dekat bantuan kami distribusikan,’’ ujar Yoso
menjelaskan.
Pantauan di lapangan memperlihatkan,
derasnya air juga memutus akses jalan
antarkecamatan hingga membuat antrean
panjang kendaraan. Sejumlah warga saat itu
mengatakan ingin mengungsi karena khawatir
banjir kian parah akibat makin tingginya curah
hujan.
Kecamatan Munjungan mencapai dua
meter, masing-masing Desa Karangturi,
Munjungan, Tawing, Masaran, Craken,
dan Desa Bendoroto,’’ tutur Maryono
menjelaskan.
Banjir yang terjadi sekitar pukul 15.00
WIB itu juga menyebabkan sejumlah tebing
longsor hingga menutup ruas jalan yang
menghubungkan antardaerah di kabupaten
tersebut. ‘’Curah hujan yang turun di
Kecamatan Munjungan memang sangat
tinggi,” ungkapnya.
Selain hujan deras, kata Maryono,
luapan sungai yang berada di Kabupaten
Trenggalek juga memperparah musibah
tersebut.“Hujan deras yang terjadi sejak
Rabu (5/5) siang hingga malam hari
menyebabkan Sungai Ngasinan dan
sungai-sungai lainnya yang berada di tujuh
kecamatan meluap,” ujar Maryono.
Satuan Pelaksana (Satlak)
Penanggulangan Bencana Kabupaten
Trenggalek telah melakukan sejumlah
tindakan tanggap darurat terhadap korban
banjir. Atas kondisi itu pula, Pemkab
Trenggalek telah menetapkan status Siaga I
dalam penanganan musibah banjir.
Maryono mengaku, pada tahun 2006
lalu musibah serupa pernah melanda
Kabupaten Trenggalek hingga menewaskan
27 orang, serta ratusan hewan ternak
hilang terseret banjir.
Terdapat empat desa dan satu kecamatan yang dilanda banjir, yakni Ngrayung, Jajar, Widoro Wonocoyo, Krandenan, serta satu desa lagi di Kecamatan Gandusari.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 23DAPIL
JALUR utama Pacitan-Ponorogo lumpuh
total oleh bongkatan batu sebesar rumah
yang menutup ruas jalan Desa Kedungbendo,
Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan,
Jawa Timur, pada Minggu (16/5) sore lalu.
Batu itu menutup jalur utama bagi kendaraan
bermotor yang menghubungkan kedua
wilayah tersebut.
Selain batu sebesar rumah itu, masih ada
dua batu lagi sebesar bus yang juga runtuh
ke jalan. Bongkahan-bongkahan batu raksasa
dari perbukitan di sekelilingnya itu menutup
jalan raya hingga sepanjang 50 meter.
Bahkan di sisi gunturan tebing, masih
terdapat batu raksasa menjulang yang lebih
besar lagi. Warga memperkirakan, jika terjadi
hujan deras atau terkena getaran, batu itu
bakal runtuh.
Tak satu pun warga mengetahui secara
pasti kapan bongkahan-bongkahan batu
raksasa itu jatuh mengingat lokasi kejadian
jauh dari pemukiman. Namun warga
memperkirakan batu raksasa itu jatuh ke jalan
sekitar pukul 14.30 WIB.
Anggota Komisi A DPRD Pacitan Sri
Widowati mengatakan, jika kejadian-kejadian
seperti itu terjadi, Pemkab harus mengerahkan
semua daya dan upaya dan secepatnya
mengevakuasi batu-batu raksasa tersebut.
Terlebih jalan provinsi itu merupakan jalur
utama yang sangat vital, Baik untuk kegiatan
pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
Untuk memindahkan batu-batu raksasa
tersebut diperlukan bahan peledak. Ini
merupakan satu-satunya jalan karena bila
memakai alat berat butuh waktu lama dan
berisiko.
Kapolres Pacitan AKBP Wahyono yang
langsung meninjau lokasi mengatakan,
dalam kejadian seperti itu, memang ada
beberapa alternatif evakuasi, di antaranya
menggunakan peralatan berat dan ledakan.
‘’Jika alat berat tidak mampu, terpaksa
diledakkan,” kata Kapolres, beberapa waktu
lalu kepada tim GARASI RAMADHAN POHAN
(16/5).
Saat itu alternatif jalan Pacitan-Ponorogo
dialihkan melalui Arjosari-Nawangan-
Purwantoro dan Ponorogo. Namun,
masih ada alternatif lain, yakni melalui
Tegalombo-Tulakan-Pacitan. Sejumlah warga
mengatakan, dulu saat dilakukan pengeprasan
jalan, batu-batu raksasa itu pernah diledakkan.
Namun upaya itu selalu gagal. ‘’Sekarang
malah ngglundung (jatuh) sendiri,’’ kata
seorang warga.
banjir yang melanda Kecamatan
Arjosari, Kabupaten Pacitan, menyebabkan
genangan di sejumlah ruas jalur Pacitan-
Ponorogo. Di lingkungan Pajaran, Desa
Pagutan, luapan air sungai yang naik ke
jalan raya mencapai paha orang dewasa.
Akibatnya kemacetan panjang tak dapat
dihindari.
‘’Saat saya hendak ke Pasar Arjosari,
baru saja sampai di Pajaran air sudah tinggi.
Saya khawatir daripada mobil saya mogok
terpaksa saya parkir di sini,’’ ungkap Iswadi,
sopir angkutan umum kepada tim GARASI
RAMADHAN POHAN (15/5).
Selain kendaraan kecil, ratusan
pengendara sepeda motor yang melintasi
Jalur Pacitan-Ponorogo Tersendatjalur tersebut juga terjebak macet. Hanya
beberapa kendaraan yang bisa melintas
daerah itu, seperti truk dan bus yang lolos
dari genangan air tersebut. Kemacetan
juga memaksa sebagian pengguna jalan
menempuh jalur alternatif, di antaranya
Kecamatan Tulakan-Tegalombo-Ponorogo
dan sebaliknya.
‘’Saya memilih ke Pacitan lewat Tulakan
saja,’’ kata Ahmad Farhan, pengemudi yang
hendak menuju ke Nganjuk.
Sejumlah anggota Polsek Arjosari di ter-
jun kan untuk mengatur lalu lintas. Se mentara
tim Satuan Koordinasi Pe nang gulangan
Bencana melakukan pemantauan ke
sejumlah kantong banjir.
BANJIR yang melanda Pacitan pertengahan Mei lalu.
24 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
DAPIL
DARI 171 desa dan kelurahan di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur, Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Pacitan memperkirakan
sedikitnya 62 desa dikategorikan sebagai desa
yang sulit diakses dalam Sensus Penduduk (SP)
2010. Demikian dikatakan Kepala BPS Pacitan,
Sunaryo (4/5).
Dia menjelaskan, desa-desa tersebut
tersebar di beberapa kecamatan, antara
lain, Kecamatan Bandar, Nawangan, dan
Kebonagung. Geografi wilayah kecamatan
ini memang teretak di perbukitan dan
pegunungan.
Di Pacitan, sebanyak 1.317 petugas SP
2010 sudah diterjunkan sejak 1 Mei lalu.
Mereka merupakan petugas organik BPS
dan mitra statistik yang terdiri atas Petugas
Cacah Lapangan (PCL), kordinator tim, dan
kordinator lapangan. Mereka disebar di 12
kecamatan dan 171 desa serta kelurahan di
Pacitan.
Untuk menunjang kelancaran sensus,
BPS meminta dukungan dari Pemkab
Pacitan beserta perangkat pemerintah mulai
PETANI di Ngawi, Jawa Timur, resah akibat
melambungnya harga pupuk. Oleh karena
itu, mereka berharap pemerintah cepat
turun tangan. ‘’Harga pupuk di pasaran kini
jauh melonjak. Padahal saat ini petani lagi
musim tanam dan banyak membutuhkan
pupuk,’’ tutur Jatmiko, petani di Desa Gelung,
Kecamatan Paron.
Akibat kenaikan harga pupuk itu, nasib
keluarga petani kian tidak menentu. Mereka
harus mengorbankan serta membatasi
kebutuhan keluarga lainnya untuk dialihakan
membeli pupuk. Sebelumnya harga per
kilogram pupuk urea sekitar Rp 1.600. Kini
per kilogram sudah mencapai Rp 2.000.
Bahkan ada yang menjual hingga Rp 2.400
per kilogram.
M. Sofwan, petani dari Desa Beran, juga
mengeluhkan hal serupa. Selain pupuk urea,
harga pupuk TSP juga naik dari semula Rp
1.700 per kilogram kini menjadi Rp 2.700 per
kilogramnya. Sedangkan pupuk ZA dari Rp
1.100 naik menjadi Rp 1.450 per kilogram.
Misalnya, harga pupuk Phonska dari Rp 1.800
melonjak hingga Rp 2.700 per kilogram.
Kenaikan itu, demikian Sofwan, jelas
sangat memberatkan petani, khususnya
petani kecil di daerah. ‘’Kami sangat berharap
kecamatan sampai desa. Dia menjelaskan SP
2010 menggunakan konsep domisili atau de
jure dan konsep de facto.
Dalam konsep domisili, warga akan didata
sebagai penduduk wilayah tertentu jika sudah
menghuni daerah itu minimal enam bulan.
Sedangkan dalam konsep de facto, sensus
hanya dilakukan pada warga yang telah
memiliki kartu identitas dan tinggal di daerah
sesuai yang ada di kartu identitas. Kartu
identitas yang digunakan bisa berupa Kartu
Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga
(KK).
‘’Seluruh petugas sensus sudah dibekali
dengan pendidikan dan pelatihan,’’ ucap
Sunaryo kepada tim GARASI RAMADHAN
POHAN.
Tahap pertama, petugas akan
mendatangi setiap rumah penduduk pada 1-7
Mei untuk mendata bangunan dan jumlah
rumah tangga. Tahap kedua, selama 9-31
Mei, petugas melakukan pendataan yang
lebih rinci yang meliputi 43 item di antaranya
jumlah anggota rumah tangga, latar
pendidikan, ketenagakerjaan, kepemilikan
fasilitas rumah tangga, kewarganegaraan
atau suku bangsa, hingga tempat dan
tanggal lahir.
pemerintah bisa memberikan subsidi langsung
tunai ke petani. Dengan demikian, kehidupan
petani sedikit demi sedikit bisa terangkat,
pinta Sofwan.
Kenaikan harga pupuk tersebut
sebanarnya berlangsung sejak awal Februari
lalu. Saat petani melakukan musim tanam,
para tengkulak terlebih dulu menaikkan harga
pupuk di pasaran sebelum kenaikan yang
ditetapkan pemerintah pada bulan Maret.
‘’Sejak dulu, petani itu selalu di pihak yang
paling merugi. Saat musim tanam, harga
pupuk melonjak. Sebaliknya saat panen harga
gabah anjlok,’’ tutur Sofwan menambahkan.
Saat musim panen harga gabah turun,
seperti yang terjadi pada musim panen bulan
Januari 2010 lalu. Ketika itu harga gabah di
tingkat petani turun dari Rp 250.0000 per
kwintal menjadi Rp 180.000 per kwintal.
Sementara pada musim panen bulan Juni
2010 ini harga jual gabah di tingkat petani
juga belum stabil dan baru di kisaran Rp
200.000 per kwintal.
Meski demikian, selain masalah pupuk,
pada musim tanam kali ini petani sedikit
terbantu ketersediaan air yang cukup karena
kondisi curah hujan cukup tinggi. Apalagi
sebagian saluran irigasi sudah diperbaiki yang
pada gilirannya menurunkan biaya.
Kepada tim GARASI RAMADHAN POHAN, Sofwan dan Jatmiko petani berharap ke depan
ada regulasi dari pemerintah yang mampu
menstabilkan kebutuhan di sektor pertanian.
Penataan kebijakan dalam masalah pupuk dan
perbaikan irigasi sangat diharapkan. Petani
membutuhkan ketersedian pupuk yang masih
bisa dijangkau oleh daya belinya.
(Setyo Utomo)
62 Desa di Kabupaten Pacitan Sulit Dijangkau Petugas
Selain pupuk urea yang naik tajam dari Rp 1.600 per kilogram, harga pupuk TSP juga naik dari semula Rp 1.700 per kilogram menjadi Rp 2.700 per kilogramnya. Sedangkan pupuk ZA dari Rp 1.100 naik menjadi Rp 1.450 per kilogram.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 25DAPIL
OLEH karena itu, hakikat dan esensi peranan
birokrasi menyangkut lingkungan seharusnya
juga menitikberatkan pada layanan publik.
Dalam kaitan itu pula, keberpihakan kepada
masyarakat miskin harus diwujudkan secara
konkret dengan memberikan pelayanan
sebaik-baiknya demi kemakmuran masyarakat.
Selain menempuh berbagai upaya
mewujudkan terciptanya berbagai aturan
dan ketentuan yang legally binding (memiliki
kekuatan hukum mengikat) tentang
penurunan emisi di dunia, Indonesia juga
aktif mengampanyekan pelaksanaannya
kepada masyarakat. Salah satunya dengan
melestarikan hutan melalui kehutanan
masyarakat Kehutanan masyarakat diharapkan
pula mampu berkontribusi dalam pelestarian
alam.
Masalahnya, sudahkah ada tindakan
konkret untuk program penurunan emisi itu?
Adakah kebijakan pemerintah benar-benar
berpihak kepada masyarakat?
Di Desa Sidowayah, Kecamatan Panekan,
Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur,
telah dikembangkan Program Hutan Desa
dengan membudidayakan pohon Jati
Unggul Nusantara (JUN) di hutan desa
tersebut. Program tersebut merupakan kerja
sama antara Koperasi Perumahan Wahana
Nusantara sebagai mitra pengembang dan
para pemilik lahan. Sedangkan tata kelola
penggarapannya difasilitasi Pemerintah Desa
Sidowayah.
Sidowayah dipilih karena wilayah desa
tersebut sebagian merupakan lahan kering,
sehingga sangat cocok untuk budi daya
tanaman jati. Program JUN di Desa Sidowayah
dimulai pada 2008 dengan luas arel sekitar
7,092 hektare oleh 13 pemilik lahan. Hasil
analisis dan perkembangan dari waktu ke
waktu, maka pada 2009 luas arel ditambah
menjadi 10,210 hektare yang dimiliki
Gabungan Kelompok Tani Desa Sidowayah.
Kepada tim GARASI RAMADHAN POHAN
yang berkunjung ke lokasi hutan JUN, Kepala
Desa Sidowayah, Suharto, menjelaskan, dalam
kurun lima tahun diameter tanaman jati di
hutan program JUN itu bakal mencapai 20 cm
dan sudah bisa ditebang.
‘’Program ini dikembangkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat. Oleh
sebab itu, peran pemerintah diharapkan lebih
optimal guna lebih memerhatikan kondisi
masyarakat dan alam. Diharapkan ke depan
budi daya JUN merupakan penopang ekonomi
warga, selain sebagai salah satu wujud
pelestarian lingkungan,’’ ujar Ketua Bidang
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
Sidowayah, Sutrisno.
Pohon-pohon di hutan JUN, katanya
menambahkan, juga merupakan jenis
tanaman multikultur yang bisa menyimpan
air, sehingga Magetan –khususnya di Desa
Sidowayah– mampu berperan sebagai
penyumbang air dan berperan menurunkan
emisi.
JUN yang dikembangkan oleh Koperasi
Perumahan Wahana Nusantara di Sidowayah
ini merupakan bentuk kerja sama, di mana
pemilik lahan/penggarap bakal mendapatkan
35 persen, fasilitator 15 persen, pemerintah
desa 10 persen, dan mitra usaha 10 persen.
Dalam kurun 2008–2010 telah ditanam
17.302 pohon dengan alokasi dana
tersalurkan mencapai Rp 703.345.000
dengan rincian untuk kebutuhan bibit
Rp 124.022.000; biaya perawatan Rp
242.228.000; biaya pemupukan Rp
293.840.000; serta biaya keamanan Rp
43.255.000.
‘’Untuk program tahun 2010, kami
bersama seluruh elemen masyarakat melalu
Gabungan Kelompok Tani telah menyiapkan
lahan kurang lebih 30 hektare. Kami berharap
ada mitra yang siap membantu program desa
untuk pemberdayaan masyarakat. Kehutanan
masyarakat harus terus dikembangkan dalam
mendampingi masyarakat dan pemerintah,’’
ucap Suharto, sang kepala desa, optimistis.
Mbah Imam, sesepuh adat di Sidowayah,
sangat senang menyaksikan program
itu. Menurut dia, lewat kebijakan yang
mengedepankan kearifan lokal tersebut
diharapkan hutan desa bisa menjadi sumber
harapan mewujudkan ekosistem yang sehat
dan menguntungkan untuk masyarakat,
serta berperan mengurangi pencemaran dan
pemanasan global.
Bagaimanapun, rusaknya ekosistem bisa
menjadi ambang kerusakan dunia. Rusaknya
ekosistem menjadi faktor kesalahan manusia
yang, pada akhirnya, memunculkan bencana
di mana-mana. Jika itu yang terjadi, betapa
berdosanya kita kepada anak cucu.
PROGRAM HUTAN DESA SIDOWAYAH
Fenomena alam dan
perubahan iklim semakin marak
menjadi topik perbincangan isu
strategis akhir-akhir ini. Tidak
hanya di ranah domestik, tetapi
sudah goes global. Dampak
perubahan iklim tidak hanya
berupa bencana, melainkan
juga penurunan kualitas hidup
yang dirasakan masyarakat.
PETANI peserta
Program Hutan Desa
Sidowayah di lokasi hutan
Jati Unggul Nusantara
(JUN) dan Kepala Desa
Sidowayah, Suharto (atas).
26 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
RAMADHAN
Nama : Drs. Ramadhan Pohan, MIS
: Pematang Siantar, 6 Desember 1966
: Gd. DPR/MPR RI Gd. Nusantara 1
Lt.22 Ruang 2231
Fraksi Partai Demokrat
Jl. Jend.Gatot Subroto, Jakarta 10270
E mail : [email protected]
HP : 0811 888 3300
: www.ramadhanpohan.com
www.rpohan.wordpress.com
: Ramadhan Pohan
: bangpohan/Ramadhan Pohan
PENDIDIKAN S-1 di FISIP UI (1992); S-2 di American University (AU)
Washington DC (Agustus 2002 – Mei 2004), sertifikat dari Graduate
School of Political Management (GSPM), George Washington
University (GWU), Washington, DC (Agustus 2002)
- Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik, The Blora Institute (The
Blora Center), Jakarta (Desember 2004)
Pengalaman kerja di - Jawa Pos (1990-2005):
Reporter di Jakarta 1990-1993• Koresponden Bulgaria 1993-1996• Koresponden Turki 1996-1998• Representatif • Jawa Pos USA (1998-Desember 2004)
Redaktur Pelaksana - Website Kepresidenan,
www.presidensby.info (2006)
Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat, - Jakarta (2005-sekarang)
Pemimpin Redaksi koran harian nasional - Jurnal Nasional, Jakarta
(Juni 2006-Maret 2010)
Penasihat, Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta - (2008-sekarang)
Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan - Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta (2008-sekarang)
Anggota DPR-RI, Komisi I & BKSAP periode 2009-2014-
KUNJUNGAN KERJA KOMISI I KE
Suriah, Lebanon)
- Senegal
- Afrika Selatan
- Bosnia Herzegovina (4 kali dalam kurun waktu 1993-1996)
- Finlandia
- Hungaria
- Jerman
- Macedonia
- Norwegia
- Republik Ceko
- Republik Serbia
- Rumania
- Rusia
- Yunani
Amerika Serikat
- Kuba
- Meksiko
- Peru
- Bolivia
- Brazil
Pemilihan Parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-- Herzegovina, USA; Konvensi Partai Demokrat, Boston,
Massachusetts, USA 2004
Konvensi Partai Republik, New York, USA 2004- Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.-
Laporan kunjungan dan pertemuan Pemerintah Indonesia 1.
(Presiden dan Menteri), anggota Parlemen (DPR), cendekiawan,
dan tokoh organisasi terkemuka dengan mitra Amerika.
Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos 2.
Horta di kantor pusat PBB, New York (1998)
Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF 3.
Stanley Fischer saat rapat pertemuan International Monetary
Fund (IMF) dan the World Bank.
Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan 4.
Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden
Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush
(September 2001) di Oval Office, White House.
Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas 5.
dengan Politisi, Senator, Anggota Konggres dan pejabat Amerika
(April-Mei 2001).
Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat pemerintah 6.
Amerika (2003).
Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat 7.
penting pemerintah Amerika (Mei 2003).
Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan 8.
menghadiri rapat serta acara politik di Gedung DPR Amerika,
Departemen Luar Negeri (State Department), Gedung Putih
(White House), dll.
Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik 9.
- Malaysia
- Singapura
- Iran
- Qatar
- Uni Emirat Arab
RAMADHAN POHAN dan keluarga menikmati objek wisata Bendungan Hooverdam di
Black Canyon, Colorado, Amerika Serikat 2004, saat mereka berdomisili di Amerika Serikat.
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 27RAMADHAN
seperti Amnesty International, East Timor Action Network,
organisasi untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR.
Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, 10.
DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998-2004)
Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara diundang 11.
untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden
George Walker Bush, tahun 2001-2004.
Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk 12.
menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001.
Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan 13.
pejabat Amerika, Paul Wolfowitz, dll.
Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon 14.
diplomat Amerika di Virginia.
Meliput event-event Islam lokal maupun internasional Amerika, 15.
seperti Islamic Society in North America (ISNA).
Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni 16.
lewat konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004.
KETUA1. , Ikatan Keluarga Ilmu Politik (Organisasi Pelajar, Alumni dan
Dosen) Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Departemen Politik
Universitas Indonesia (1988-1989)
Mengadakan seminar-seminar dan diskusi tentang isu politik - kepemimpinan nasional, Sipil-Militer Indonesia, dan Politik Luar
Negeri.
Memimpin bulletin terbitan kampus bulanan - Politics, mengenai
kehidupan mahasiswa dan politik, aspirasi politik mahasiswa,
kebebasan berbicara di kampus dll.
Mengadakan Acara Pameran Buku Murah di kampus dan - berjalan sukses.
REPORTER2. , Majalah Management & Usahawan Indonesia, Jakarta,
(1990)
Panel Speaker, Seminar Film dan Politik (1. Film and Politics),
Universitas Indonesia, Depok-Jakarta, 1989.
Panel Speaker, Liputan Berita Amerika di Indonesia, radio 2. Voice of
America (VOA) dan TV Indosiar, Washington DC, September 2000.
Panel Speaker, Kebebasan Pers di Indonesia, 3. Freedom Forum,
Arlington-Virginia, Agustus 2001.
Panel Speaker, Reaksi Indonesia pada 4. September 11, Brownbag
Lunch Discussion, SAIS-Johns Hopkins University, Washington DC,
September 2001.
Panel Speaker5. , Kilas Balik 2001: Hubungan US-Indonesia,
VOA-Indosiar, Washington DC, Januari 2002
Pembicara Tamu, 6. After Bali Blast , Radio VOA-TV Indosiar,
Washington DC, 16 Oktober, 2002.
Lebih seratus kali diwawancara oleh7. BBC London Radio, VOA
News, dan Stasiun Radio dan TV (Radio68H, Sonora, El Shinta,
Metro TV, SCTV, dll).
Pembicara Kuliah Tamu di Dapil Jatim 7 diantaranya :8.
Tema “Peran Media dalam Membangun Peradaban Bangsa”, a.
STKIP, Pacitan, Maret 2010.
Tema “Jurnalistik dan Ke Media Massa-an”, STKIP, Ponorogo, b.
Maret 2010.
Pembicara berbagai diskusi Politik di Indonesia diantaranya :9.
Diskusi “Transparansi dan Akuntabilitas Publik” yang a.
diselenggarakan oleh UNDP (United Nations for Development
Program), Jakarta, Desember 2009.
Seminar “Reformasi Sektor Keamanan” yang diselenggarakan b.
oleh Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS),
bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia
dan Friedrich Ebert Stiftung (FES), Jakarta, Oktober 2009.
Diskusi “Menguji Demokrasi Demokrat”, Padalarang, 22 Mei c.
2010.
Diskusi hasil Survei Cirus Surveyors Group tentang “Kekuatan d.
dan Peluang Calon Ketua Umum Partai Demokrat”, Jakarta, 9
Mei 2010.
Diskusi “Partai Demokrat : Antara Partai Modern dan Citra e.
SBY”, Jakarta 20 april 2010.
Diskusi Panel JFCC “Kebebasan Pers”, Jakarta, Maret 2010.f.
Diskusi “Strategi Kebebasan Berekspresi Dalam Era Multi g.
Media”, Jakarta, Januari 2010.
PUBLIKASI:Kolom, politik dan hubungan luar negeri, hampir semua surat kabar 1.
utama Indonesia (1987-1990). artikel opini di Kompas, Suara
Pembaruan, Media Indonesia dll mengenai isu politik Indonesia,
gerakan mahasiswa Indonesia, isu politik Australia, politik
internasional di Asia Tenggara dan hubungan internasional di Pasifik
Selatan.
Puisi dan Cerita Pendek, Koran dan Majalah Indonesia (1991-1998) 2.
Co-Editor, 3. The Anthology of The New Indonesian Poetry, in
Bulgarian Language (Sofia: 1995).
Kontributor4. , Para Pembohong, Koleksi cerita pendek (Jakarta:
1996)
Kontributor, 5. The Path Not Taken, Puisi (Maryland: 1996).
Editor, 6. Bridging Jakarta-Washington Relations, Ambassador
Dorodjatun Kuntjoro-Jakti 1998-2001 (Washington-Jakarta: 2002).
Editor, Buku Masjid Indonesia di Washington D.C. (2002)7.
Pewawancara, 8. Saya Siap Berkompetisi, Wawancara eksklusif
dengan Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono (Jakarta : 2009)
Kontributor, 9. Energi Positif, Opini 100 Tokoh mengenai Indonesia di
Era SBY (Jakarta: 2009)
Pemimpin Umum, 10. Buletin GARASI, Buletin Gardu Aspirasi
Ramadhan Pohan (Jakarta: 2009-sekarang)
Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Bahasa Bulgaria
RAMADHAN POHAN di Konvensi Partai Republik di New York, 2004.
28 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, dalam
rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
penanggulangan terorisme. Namun,
sinkronisasi kedua undang-undang tersebut
dengan UU No. 15 Tahun 2003 perlu
dicermati. Bisa saja melalui pembentukan
regulasi undang-undang Keamanan Nasional
atau undang-undang tugas perbantuan TNI
kepada Polri. Sehingga idle capacity yang
dimiliki oleh TNI bisa didayagunakan dalam
kerangka kebijakan
nasional
Irwan Supriadi Rambe, S.IP, M.Han*[email protected]
Undang-undang tersebut
mengamanatkan, penanggulangan terorisme
dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia
(Polri) sebagai bagian dari penegakan hukum
(law enforcement). Artinya, terorisme
dipersepsikan sebagai tindak pidana
kejahatan atau kriminal seperti tindak pidana
kriminal lainnya. Hanya saja sifat kejahatan
terorisme merupakan extraordinary crime
(kejahatan luar biasa). Karena itu, kejahatan
terorisme ditanggulangi melalui pendekatan
law enforcement atau penegakan hukum
oleh aparat kepolisian sebagai leading sector
dan bukan melalui military enforcement.
Padahal dalam beberapa literatur,
terorisme dipersepsikan sebagai bentuk
perang modern yang bersifat
asimetrik (asymmetric
warfare).
Dokumen
DALAM pernyataannya akhir-akhir ini,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengatakan dengan tegas bahwa terorisme
merupakan ancaman terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tujuan
gerakan terorisme di Indonesia adalah untuk
menggantikan negara demokrasi menjadi
‘’Negara Islam’’. Pernyataan Presiden SBY ini
tentu bukan sekadar isapan jempol belaka.
Untuk itu, kebijakan dan aksi pemerintah
harus mendapatkan dukungan yang luas dari
seluruh warga negara Indonesia. Pihak mana
pun yang bertujuan mengancam keutuhan
dan keselamatan bangsa dan negara
merupakan ancaman nasional.
Banyak capaian dan kemajuan signifikan
yang diperoleh selama beberapa tahun
terakhir dalam kebijakan penanggulangan
terorisme yang dipimpin Presiden SBY. Sudah
ratusan aktor terorisme yang ditangkap,
dipenjara, diproses di pengadilan, bahkan
dieksekusi dengan hukuman mati. Hanya
beberapa aktor utamanya yang ditembak
tewas. Jadi, kurang tepat juga bila
dikatakan selama ini pendekatan yang
digunakan hanya dengan cara
menembak mati para pelaku terorisme.
Hal ini, tentu saja, karena publik
belum mendapatkan informasi yang
komprehensif tentang kinerja
penanggulangan terorisme di
Indonesia. Namun demikian,
berbagai persoalan yang
cukup kompleks masih
menjadi masalah dan
kendala dalam pemberantasan
terorisme di Indonesia. Faktanya,
walaupun para inspirator,
innovator, dan eksekutor dalam
jaringan teroris telah berhasil ditangkap dan
dieksekusi, benih-benih dan sel tidur
terorisme di Indonesia masih bisa dirasakan
sampai saat ini.
Kompleksitas persoalan dan kebijakan
penanggulangan terorisme di negeri ini perlu
semakin dimantapkan. Sehingga kesan
publik bahwa pemberantasan terorisme
bersifat reaktif dan parsial bisa ditepis.
Selama ini dasar kebijakan penanggulangan
terorisme berlandaskan Undang-Undang No.
15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme.
dimiliki oleh TNI bisa didayagunakan dalam
kerangka kebijakan
nasional
(kejahatan luar biasa). Karena itu, kejahatan
terorisme ditanggulangi melalui pendekatan
law enforcement atau penegakan hukum
oleh aparat kepolisian sebagai leading sector
dan bukan melalui military enforcement.
Padahal dalam beberapa literatur,
terorisme dipersepsikan sebagai bentuk
perang modern yang bersifat
asimetrik (asymmetric
warfare).
Dokumen
krasi menjadi
Presiden SBY ini
empol belaka.
pemerintah
n yang luas dari
sia. Pihak mana
cam keutuhan
negara
l.
ajuan signifikan
apa tahun
anggulangan
den SBY. Sudah
ditangkap,
ilan, bahkan
mati. Hanya
ng ditembak
a bila
atan yang
a
terorisme.
publik
si yang
n
nya, penanggulangan terorisme secara
komprehensif.
Misalnya, kemampuan pertahanan
kewilayahan yang dimiliki oleh TNI –seperti
Komando Kewilayahan– bisa saja
didayagunakan untuk mencegah penyebaran
terorisme di seluruh penjuru Nusantara.
Seperti pepatah dulu yang mengatakan,
‘’jarum jatuh pun tentara bisa tahu’’. Hanya
saja, kerangka regulasi dan paradigma yang
digunakan harus disesuaikan dengan
konstruksi demokrasi saat ini. (*)
*) Tenaga Ahli Bidang Pertahanan Alumni
Defense Management & Security Analysis
ITB-Cranfield University
Resmi Amerika Serikat dan Inggris, misalnya,
mengatakan War on Terrorism atau
Combating Terrorism. Istilah perang atau
pertempuran digunakan oleh negara-negara
tersebut karena terorisme dianggap sebagai
bentuk perang modern, bukan sekadar
kejahatan kriminal biasa. Dalam perspektif
ini, pelibatan instrumen militer menjadi
signifikan dalam upaya kontraterorisme
secara komprehensif dan strategik.
Dalam Konteks negara kita, pelibatan
TNI juga perlu dipertimbangkan secara lebih
cermat, saksama, dan komprehensif.
Keterlibatan TNI dalam penanggulangan
terorisme telah diatur melalui UU No. 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 29TEAM
Togetherness is a very important key
in Ramadhan Pohan’s team, not only
among team members but also with
the constituents. To build such a special and
strong bond between Ramadhan Pohan,
the team and the constituents, we arrange
intensive meetings with different constituents
in different regencies that Ramadhan
represents during the recess periods and
official visits. So that the people who
elected him as their representatives would
feel that they do have a representative that
cares deeply about them and does have the
willingness to help them.
The emotional bonds would give the
people options to convey their problems, critics
and ask questions (their aspirations) in the
midst of a multidimensional crisis this country
is in.
Ramadhan Pohan always stands by his
spirit to prevent the people feel left by their
representative after the election. Ramadhan
said, “After the election and the inauguration,
where the real tasks for the Member of House
of Representatives begin.”
Ramadhan assigns his representatives,
which is called the GARASI team, in every
regencies under the Electoral District VII East
Java, to accomodate uncountable aspirations
from the people.
After being elected, Ramadhan opened
a representative office in Ponorogo and early
this year another representative office in
Pacitan followed. Hopefully later he could
open representative offices in the other three
regencies (Ngawi, Magetan and Trenggalek).
Every office has at least one Liaison Officer
(LO) whose duty is to maintain the relationship
with constituents by holding meeting to
convey their aspirations and then follow up
the aspirations. Liason Officers in each regency
then will send a report to GARASI team in
Jakarta.
Aspirations from the people are then
compiled into a matrix (the Aspirations Matrix),
which is monitored daily by the team in
Jakarta and Electoral Disctrict. And as a report
back to the people, the team would publish
what they are working on and what thay
have accomplished in the monthly bulletin of
GARASI RAMADHAN POHAN.
The bulletins are then distributed in all
regencies to make sure the people could access
them. Aside from the regencies in the Electoral
Disctricts, the bulletins are also distributed
to the government departments, embassies,
members in the House of Representatives
and Ramadhan’s colleagues. This bulletin is
a form of accountability and a real evidence
of the work of a member of the House of
Representatives.
Aspirations Matrix is assessed every
three months prior to the recess period. The
assessment includes the percentage of the
aspirations that have been followed up and
the ones that have not. The ones that have
not been followed up will be combined with
those retrieved from the recent recess visit.
Every recess period the LO in each regency will
organize meetings between Ramadhan and his
constituents.
No wonder Ramadhan needs a lot of
manpower in doing his duty for the people.
Now he has hired 22 staff members, four
expert staffs with different specialization
and 18 supporting staffs including LO and
administration staffs. Hopefully with this many
staffs, Ramadhan would be able to fulfill his
vision and protect the mandate from the
people.
RAMADHAN POHAN and his team visited a foundation for orphans and disabled children in Pacitan, East Java, in December last year.
30 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010
CORNER
Indonesia, Malaysia and Singapore are
considered the strong countries in ASEAN.
Malaysia and Indonesia are both the
emerging economy countries, while Singapore
is considered as the advance economy country.
During these past years, relationships
between Indonesia and Singapore as well
as between Indonesia and Malaysia have
strengthened. On May 17th this year, President
Susilo Bambang Yudhoyono started his visit to
Singapore and Malaysia. The aim of this visit
is to tighten Indonesia’s relationship with the
two countries and to seek a way to ensure the
implementation of the agreements signed by
both countries. The main focuses of this visit
are economic partnership, migrant workers
issues and ways to cope with transnational
crimes.
First stop of the visit was Singapore.
This visit produced six working groups to
strengten bilateral relationships between the
two countries. The making of these working
groups are based on the aspects that Indonesia
and Singapore are wished to focus and
develop, such as migrant workers, economic
cooperation in Batam, Bintan and Karimun
along with other special economic region,
investment, tourism, air transportation and
agribusiness.
During the President’s visit, both countries
agreed to increase the amount of Indonesian
workers working in Singapore. Up until now,
the amount Indonesian workers in Singapore
are still low, but there are rooms to increase
their number in Singapore.
The second stop was Malaysia. For the past
years, the biggest problem between the two
countries is Indonesian workers’ welfare in
Malaysia. Many Indonesian workers have died
because their abusive employers and some
were not being paid. To reduce the problem,
Indonesia put a ban for Indonesian workers to
work in Malaysia. During the President’s visit,
the main agenda is to finish the discussion on
the welfare of Indonesian workers in Malaysia.
The result of the bilateral talks was that
both countries had agreed to give Indonesian
workers, especially maids, one day off a week,
but the discussion did not reach an agreement
on minimum wage. The ban will remain in
force since the two countries failed to agree
on minimum wage.
Currently, there are 1.1 million legal
Indonesian workers in Malaysia and around
400 to 600 thousand illegal workers worked in
construction, housekeeping and plantation.
Both countries are Indonesia’s close
neighbors and it is only normal that the
relationships between these countries should
be in good terms and advantageous for
one another. Just recently, The House of
Representatives has ratified the agreement
on maritime border in the west of Singapore
Strait.
The result of the bilateral talks between Indonesia and Malaysia was that both countries had agreed to give Indonesian workers, especially maids, one day off a week, but the discussion did not reach an agreement on minimum wage. The ban will remain in force since the two countries failed to agree on minimum wage.
A PHOTO dated 17 May 2010 shows President Susilo Bambang Yudhoyono and Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong chaired a leaders' retreat of both countries at a villa on Botanical
Gardens during the Indonesian President recent visit to Singapore. FOTO: A. TOHIR / PRESIDENSBY.INFO
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 5/TAHUN I/JUNI 2010 31 LEISURE
Trenggalek Regency is famous for its
mountain range but its hidden jewel is
the white sand beach in Prigi, Watulimo.
The breathtaking and photographic view of the
beach has been attracting many local as well
as foreign tourists. In fact, the attraction is not
only Prigi Beach but also the beaches around
the area, such as Karanggongso Beach, Damas
Beach and Lowo Cave which all are located in
Watulimo.
The beach is located about 35 kilometers
from Ponorogo Regency that could be reached
in two different routes; through Durenan
Subdistrict and Kampak Subdistrict. You could
use different kind of transportation but the
road are steep and winding. Not to worry since
you could breath a fresh air and feast your eyes
with the panoramic scenery. It takes around an
hour to get to the beach from the heart of the
town of Trenggalek.
Once you get there, you could taste nasi
thiwul (rice with yams) combined with the
fresh fish right from the ocean. If you are
not yet hungry, you could relax under the
thickness of the trees in the shore, or if you
feel adventurous, go to the Karanggongso or
Damas Beach to rent a fisherman’s boat or
a speedboat to go around the area. Another
perk of this attraction is that it is not an
expensive vacation destination.
If you have experienced the culinary,
the relaxing ambience and the adventurous
fun, you could take a walk around the beach
to experience the hustle-bustle of the fruit
market, Sebo Market. The fruits are picked
from the local farmers’ lands.
During Japanese colonialism, lands around
the beach were used as development areas
for cocoa, coconut and coffee beans. The
Watulimo people once hired people from
other subdistricts to do the farming since all
the areas were still a wild jungle. Many wokers
were not able to come home to their families
since most of them passed away because of
the malaria, said Pakde Dilar, who have stayed
in the Damas beach area for nine years.
The superstitious belief was the area is
sacred but after many years pass the society
is not superstitious anymore. Now the area is
considered as one of the most advantageous
regions. The most important commodities
from Prigi area is fish and plantation products;
fruits, coconut, etc. Prigi Watulimo is definitely
a must-visit place in the East Java Province.
BLO
G.G
ALI
HSA
TRIA
.CO
M
WW
W.T
REN
GG
ALE
KK
AB.G
O.ID
APRESIASI
Sumber Spirit Kami
EDISI 03 / TAHUN I APRIL 2010
RAMADHAN POHAN
Suara Desa pun
Tak Tertahan di Pintu
Gerbang Senayan
Forest Eleven,
Indonesia’s Big Impact on
Global Community
SISI LAINHANKAM KITA
EDISI 01/TAHUN I FEBRUARI 2010RAMADHAN POHAN
DEMIRAKYATKU,
INDONESIAKU
EDISI 02 / TAHUN I MARET 2010
RAMADHAN POHAN
Politik MencerdaskanObama inspired Ramadhan a lot on his parliamentary
campaign
‘’Bila DiwarnaiKekerasan, DemokrasiJadi Dem ’
Mengurai Benang Kusut Tambang
Desa Kluwih
EDISI 04 / TAHUN I MEI 2010
RAMADHAN POHAN
INSPIRASI DEMOKRASI
DARI WALESADPR G
Upaya Ramadhan