draft.prog.puskesmas.kb

13
LAPORAN MINGGUAN PROGRAM KKM PUSKESMAS TEGALALANG 1 KECAMATAN TEGALALANG, KABUPATEN GIANYAR Dosen Pembimbing : dr. Putu Cintya Denny Y., S.Ked dr. I Wayan Gede Wirawan Nama Mahasiswa : 1. Sharon Jesicca Stephen (1102005214) 2. Putu Kessi Vikaneswari (1102005147) 3. Jaya Preshilan Nair Jaya Paskar (1102005200) Narasumber : o Ni Made Sermi, pemegang program imunisasi 1. Tujuan Program Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berdasarkan pada definisi departemen kesehatan Indonesia, program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan 1

Upload: kessi-vikaneswari

Post on 10-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asnakdnlsa

TRANSCRIPT

Page 1: Draft.prog.Puskesmas.kb

LAPORAN MINGGUAN PROGRAM KKM

PUSKESMAS TEGALALANG 1

KECAMATAN TEGALALANG, KABUPATEN GIANYAR

Dosen Pembimbing :

dr. Putu Cintya Denny Y., S.Ked

dr. I Wayan Gede Wirawan

Nama Mahasiswa :

1. Sharon Jesicca Stephen (1102005214)

2. Putu Kessi Vikaneswari (1102005147)

3. Jaya Preshilan Nair Jaya Paskar (1102005200)

Narasumber :

o Ni Made Sermi, pemegang program imunisasi

1. Tujuan Program

Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya

peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Berdasarkan pada

definisi departemen kesehatan Indonesia, program KB adalah bagian yang terpadu

(integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan

kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat

dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional. Program

KB di puskesmas Tegallalang 1 mempunyai dua tujuan utama yaitu menurunkan

angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya

akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera.

1

Page 2: Draft.prog.Puskesmas.kb

2. Pengaturan kelahiran dengan level of prevention MMR (AKI) dan IMR (AKB)

dan keterkaitan KB dengan pertumbuhan penduduk dan laju kemiskinan

KB adalah program dasar yang bertujuan menekan angka kematian ibu (MMR) dan

angka kematian bayi (IMR), sehingga posisinya sebagai kunci keberhasilan upaya

menekan angka-angka ini. Program ini dapat menurunkan resiko kematian ibu dan

bayi dimana resiko tinggi pada kehamilan umumnya terjadi akibat usia ibu dibawah

18 tahun atau diatas 35 tahun, jarak kehamilan yang terlalu dekat, serta jumlah

kehamilan lebih dari 4 kali. Dengan diaturnya waktu serta jarak kehamilan dengan

baik maka angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat

ditekan. Posisi pengaturan kelahiran (KB) berada pada level of prevention

pencegahan primer yaitu proteksi spesifik. Program Keluarga Berencana (KB)

secara mikro berdampak terhadap kualitas individu. Secara mikro, KB berkaitan

dengan kesehatan dan kualitas hidup ibu/perempuan, juga kualitas bayi dan anak.

Secara makro, KB dan kesehatan reproduksi berkontribusi baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk meraih MDG’s.

3. Keterkaitan KB dengan pertumbuhan penduduk dan tingkat kemiskinan

Keberhasilan program KB berhubungan langsung dalam menekan pertumbuhan

penduduk dan menekan tingkat kemiskinan. Bila program ini gagal, pertumbuhan

penduduk tetap tinggi dan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan

masyarakat yang berpengaruh juga terhadap masalah kesehatan. Memiliki anak

lebih sedikit dan lebih sehat dapat mengurangi beban ekonomi pada keluarga

miskin, dan memungkinkan mereka menginvestasikan sumberdaya dalam

pengasuhan, perawatan, dan sekolah anak, sehingga nantinya diharapkan dapat

memutus mata rantai kemiskinan.

2

Page 3: Draft.prog.Puskesmas.kb

4. Prevalensi pemakaian KB di wilayah kerja puskesmas

Prevalensi= KB aktifPUS

×100 %

No. Desa Jumlah PUS KB baru KB aktif

1 Kedisan 1050 (%) (%)

2 Tegallalang 1822 (%) (%)

3 Keliki 872 (%) (%)

4 Kendran 927 (%) (%)

Jumlah 4671 (%) (%)

5. Pola pemakaian kontrasepsi

KB MKJP: 1499 (%)

- IUD : 1140 (%)

- MOP : 32 (%)

- MOW : 115 (%)

- Implan : 39 (%)

KB Non-MKJP: (%)

- Suntik : 101 (%)

- Pil : 562 (%)

- Kondom: 22 (%)

- Obat Vagina : 0

6. Pola pelayanan kontrasepsi antara puskesmas dan pemberi layanan swasta

Pelayanan KB berjalan secara sinergis antara puskesmas induk, puskesmas

pembantu, serta bidan swasta. Puskesmas disuplai dari BKKBN sedangkan BPS

mensuplai sendiri. Laporan pelayanan kontrasepsi BPS diserahkan kepada PLKB

3

Page 4: Draft.prog.Puskesmas.kb

untuk pendataan. Pelayanan kontrasepsi di wilayah kerja puskesmas dilakukan

melalui fasilitas pelayanan KB yang terpadu dengan kegiatan pelayanan kesehatan,

pelayanan kontrasepsi sederhana, pil KB, suntik KB dan AKDR. Pemberi layanan

swasta di wilayah kerja puskesmas meliputi bidan swasta yang bertempat di wilayah

kerja puskesmas.

7. Pembayaran

Untuk sistem pembayaran pelayanan KB di Puskesmas Tegallalang I ditanggung

oleh jaminan kesehatan. Bagi pasien yang mendaftar sebagai pasien umum

membayar 5000 di loket. Untuk pelayanan KB tidak dikenakan biaya.

8. Koordinasi kerja puskesmas antara PLKB dengan puskesmas

Puskesmas sebagai media penyambung tangan BKKBN dan masyarakat melalui

PLKB. Secara rutin PLKB menjangkau masyarakat dan puskesmas membantu

dalam konseling dan pelayanan KB. PLKB melakukan pelaporan data tentang

akseptor KB kepada puskesmas. Data tersebut didapat dari dokter dan bidan praktek

swasta yang disampaikan kepada petugas atau pemegang program KB di

puskesmas. Puskesmas selanjutnya merekap data dan melaporkannya ke dinas

kesehatan dan BKKBN. PLKB juga mendukung program KB puskesmas dalam hal

memberi penyuluhan kepada dokter dan bidan praktek swasta yang ada di seluruh

wilayah Puskesmas Tegallalang I. Tidak ada jadwal khusus untuk melakukan

penyuluhan. Jika ada kegiatan pelayanan KB gratis di lapangan, PLKB akan

mengumpulkan akseptor, menyiapkan sarana dan prasarana, sedangkan puskesmas

akan menyediakan tenaga kesehatan.

9. Penyuluhan KB

Penyuluhan KB masih dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tegallalang I melalui

penyuluhan klinik maupun penyuluhan di luar klinik.

- Penyuluhan klinik dilakukan melalui KIE pada pasien oleh tenaga medis

puskesmas

4

Page 5: Draft.prog.Puskesmas.kb

- Penyuluh di luar klinik dilakukan oleh bidan, kader posyandu dan PLKB

kepada masyarakat di lapangan. Penyuluhan KB dilakukan kepada individu

biasanya sebulan sekali bersamaan dengan posyandu maupun penyuluhan

pada langsung ke rumah individu.

10. Indikator keberhasilan program KB

A. INPUT

Man:

• Pemegang program: Ni Made Sermi

• Pelaksana program yaitu: bidan, pembantu bidan, PLKB, administrasi

Money:Sumber pendanaan berasal dari APBD dan BOK Puskesmas

Material:

• Ruang konsultasi

• Meja dan kursi konsultasi

• Meja tempat obat dan alat kontrasepsi

• Lemari penyimpanan obat dan alat-alat

• Tensimeter

• Tempat sterilisasi alat

• Set alat suntik lengkap

• Meja periksa dengan sandaran kaki

• Kasur dan bantal, seprei dan sarung bantal, sehelai karet laken dan handuk

• Bangku untuk memasang AKDR

• Handschoen steril, kassa steril, kapas steril, kapas lisol, duk bersih dan AKDR

• Set peralatan fasilitas pelayanan KB untuk AKDR

• Wastafel

• Cawan

• Kamar mandi dengan air, sabun dan alat pembersih

5

Page 6: Draft.prog.Puskesmas.kb

Minute:

PKM ibu hamil dan penyuluhan KB dilakukan selama lima hingga sepuluh menit

jika dilakukan per individu. Jika dilakukan per kelompok maka waktu yang

dilakukan adalah selama 30 menit hingga satu jam.

Konseling dan pelayanan KB dilaksanakan setiap hari di puskesmas.

Market: pasangan usia subur.

Metode:

Pelayanan KB melalui konseling, pelayanan kontrasepsi sederhana, Pil KB, AKDR.

Memantapkan dan membina peserta KB dengan KIE

Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan program

Menangani efek samping dan komplikasi ringan

Rujukan peserta KB

B. PROCESS

Planning:

• Perencanaan pembuatan program yang dibuat oleh petugas puskesmas

dengan petugas dinas kesehatan kabupaten meliputi material-material yang

perlu disiapkan dan tenaga-tenaga yang diperlukan.

Organizing:

• Koordinasi dengan kepala desa, pemegang wilayah, atau para bidan via

telepon atau melalui pertemuan setiap bulannya,

• Pertemuan lintas program dilaksanakan setiap bulannya seperti KIA,

promosi kesehatan, perkesmas dan lain-lain

Actuating:

• Bekerjasama dengan bidan, PLKB, perawat, atau petugas-petugas terkait.

6

Page 7: Draft.prog.Puskesmas.kb

Controlling:

• Evaluasi dilakukan oleh pemegang program setiap bulan dan dilaporkan

setiap tahunnya.

C. OUTPUT

Jumlah peserta KB aktif

Jumlah peserta KB baru

D. OUTCOME

Angka kelahiran dapat ditekan dan dikendalikan.

Tingkat kemiskinan dapat ditekan dan dikendalikan

E. DAMPAK

Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

11. Kualitas layanan KB diukur dari 5 aspek

5 aspek kualitas layanan KB:

Faktor Kualitas Layanan KB Analisis Kualitas Layanan KB

Intensitas informasi tentang kontrasepsi

yang tersedia

Sudah dilakukan promosi

kesehatan dan penyuluhan

mengenai KB ke masyarakat

oleh petugas puskesmas, bidan

desa dan saat posyandu.

Konseling dan pelayanan KB

dilakukan setiap hari di

puskesmas

7

Page 8: Draft.prog.Puskesmas.kb

Variasi jenis kontrasepsi Sudah tersedia variasi KB

MKJP dan non MKJP

Kontrasepsi yang disediakan

berupa IUD, suntik, pil,

kondom, MOW, MOP dan

implant

Hubungan personal antara provider dan

klien

Pada saat konseling dan

pelayanan KB sudah dilakukan

pendekatan personal kepada

pasien mengenai jenis dan

pemakaian KB

Kompetensi pemberi pelayanan Pemberi pelayanan terdiri atas

tenaga kesehatan yaitu bidan

Diadakan lokakarya mini

untuk mengevaluasi dan

membina pemberi pelayanan

KB

PLKB dari sektor terkait dalam

upaya promosi dan penyuluhan

mengenai program KB ke

masyarakat

Kemudahan menjangkau klinik, jarak,

waktu dan biaya

Hal jarak jauh ditanggulangi

dengan lebih aktifnya

pelayanan KB yang dilakukan

bidan desa dimasing-masing

desa terutama untuk

menjangkau desa-desa yang

jauh dari puskesmas

Dari segi waktu, pasien dapat

8

Page 9: Draft.prog.Puskesmas.kb

mendapatkan konseling dan

layanan KB pada pagi dan

siang hari di puskesmas, serta

malam hari pada praktek bidan

swasta.

9