Download - Terjemah Qawaidul i'Lal
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 1/16
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 2/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 2
ا
ا
19 KAIDAH I'LAL DALAM ILMU SHOROF
Sebagaimana judul besar kitab ini, kami akan menulis ulang materi-materi I’lal yang telah dikarang oleh
Ustadz Mundhir Nadhir, dengan menyertakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Selain itu
ditambahkan pula bait-bait nadham sebagaimana yang kami dapati ketika pembelajaran I’ lal di bawah
bimbingan Ustadz Amin Tohari – Banyuwangi.
ل
و
أ
ا
لغ ل
أن
ن
ا
اف
.
أاع
و
:
الاوذو
وادة
واف
او
.
Yang dinamakan I’lal adalah merubah kalimah dari asalnya tanpa merusak beberapa maknanya,
melainkan untuk memperbaiki kalimah tersebut sehingga yang semula berat dalam pengucapannya
menjadi ringan diucapkan.
Adapun macam I’lal adalah sebagai berikut, yaitu: qalb (membalik) atau ibdal (mengganti), naql
(memindah), hadf (membuang), ziyadah (menambahi) dan idgham (memasukkan).
ا
ة
و
ذ
ا
و
او
#
أ
ى ف
و
ل
ا
و
او
ا
ا
إذ
أ
ى
أ
ي
و
ف
أ
ف
و
ل
أ
.ل
KAIDAH KE 1
Apabilah ada wawu atau ya’ berharakat, jatuh sesudah harakat fathah dalam satu kalimah, maka wawu
atau ya’ tersebut harus diganti dengan alif seperti contoh
ى
asalnya
ي
,
ف
asalnya
ف
dan
ل
asalnya
ل .
Praktek I’lal :
ى asalnya
ي ikut pada wazan
. Ya’ diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat
huruf berharakat fathah, maka menjadi
ى .
ف asalnya
ف ikut pada wazan
. Wawu diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat
huruf berharakat fathah, maka menjadi
ف
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 3/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 3
ل asalnya
ل ikut pada wazan
. Wawu diganti alif karena ia berharakat dan sebelumnya terdapat
huruf berharakat fathah, maka menjadi
ل .
Perhatian:
1. Kaidah ini berlaku pada wawu atau ya’ dengan harakat asli. Apabila harakat keduanya bukan asli atau
baru, maka tidak boleh dirubah. Contoh م
اا
د
.
2. Apabila setelah wawu atau ya’ itu ada huruf mati/sukun, maka diklarifikasikan sebagai berikut:
Jika wawu atau ya’ tersebut bukan pada posisi lam fi’il, maka tidak boleh di-i’lal, karena dihukumi
seperti huruf shahih. Contoh: ن
,
,
ر
.
Jika wawu dan ya’ tersebut berada pada posisi lam fi’il, maka tetap berlaku kaidah I’lal ini. Contoh ن
asalnya
ن
. Namun disyaratkan huruf yang mati/sukun setelah wawu dan ya’ tersebut
bukan huruf alif dan huruf ya’ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh di-i’lal. Contoh: ر
, ي
, ا
و
.
ا
اة
و
ن
ف
#
ل
و
او
ا
و
ا
ذ
ا
و
إ
ن
و
ف
أ
.
م
أ
م
و
أ
.
KAIDAH KE 2
Apabila wawu atau ya’ berharokat berada pada ‘ain fi’il bina’ ajwaf dan huruf sebelumnya terdiri dari
huruf shahih yang mati/sukun, maka harakat wawu atau ya’ tersebut harus dipindah pada huruf
sebelumnya. Contoh: م
asalnya
م
dan
asalnya
.
Praktek I’lal:
م
asalnya
م
ikut pada wazan
. Harakat wawu dipindah pada huruf sebelumnya, karena wawu-
nya berharakat dan sebelumnya terdapat huruf shahih yang mati/sukun, untuk menolak beratnya
pengucapan, maka menjadi م
.
asalnya
ikut pada wazan
harakat ya’ dipindah pada huruf sebelumnya, karena ya’-nya
berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih yang mati/sukun, untuk menolak beratnya pengucapan,
maka menjadi
.
Perhatian:
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 4/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 4
1. Perpindahan syakal/harakat/tasykil/tanda baca wawu atau ya’ tersebut dalam kaidah ini, tidak
berlaku apabila setelah wawu atau ya’ terdapat huruf yang di-tasydid-kan. Contoh: د
.
2.
Kaidah ini juga tidak berlaku pada lafadh
ن
dan
. Karena keduanya merupakan ringkasandari terbuangnya alif menurut Imam Kholil, yang asalnya
ان
dan
ر
.
ا
اة
و
ن
أ
ائ ز
# و ر
ا
ف
ة
ر
ذ
و
ا
ا
ة
ئا
ز
ا
و
ر او
و
ا
ا
ن
أ
ط
ة
أ
أ
ئ
و ن
و
ئ
أ
و
أ
ي
.
KAIDAH KE 3
Apabila ada wawu atau ya’ jatuh sesudah alif zaidah, maka harus diganti hamzah, dengan syarat wawu
atau ya’ tersebut berada pada ‘ain fi’il kalimah bentuk isim fail, atau berada pada akhir kalimah bentuk
masdar. Contoh: ئ
asalnya
و ن
dan
ئ asalnya
dan
asalnya
ي
.
Praktek I’lal:
ئ
asalnya
و ن
ikut pada wazan
. Wawu diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan
berada pada ‘ain fi’il isim fa’il, maka menjadi ئ
.
ئ
asalnya
ikut pada wazan
. Ya’ diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada
pada ‘ain fi’il isim fa’il, maka menjadi ئ
.
asalnya
و
ikut pada wazan
ل
. Wawu diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan
berada pada akhir kalimah isim masdar, maka menjadi
.
asalnya
ي
ikut pada wazan
ل
. Ya’ diganti hamzah, karena jatuh sesudah alif zaidah dan berada
pada akhir kalimah isim masdar, maka menjadi
.
ا
ا اة
و
ن
ن
#
ا
ف
أ
و
و
أ
ا
و
ا
و
ا
و
او
ا
ا
ذ
.
KAIDAH KE 4
Apabila wawu atau ya’ menempati ujung akhir kalimah, dan ber-harakah dhammah, maka disukunkan.
Contoh: ا و
asalnya
و
dan
asalnya
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 5/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 5
Praktek I’lal:
و
asalnya
و
mengikuti wazan
. Wawu di ujung akhir kalimah ber-harakah dhammah, maka
disukunkan menjadi
و
.
asalnya
mengikuti wazan
. Ya’ di ujung akhir kalimah ber-harakat dhammah, maka
disukunkan menjadi
.
Perhatian:
ز asalnya
ز و
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’, karena jatuh sesudah harakah kasrah, maka
menjadi ز ي
, kemudian ya’ disukunkan karena beratnya harakat dhammah atas ya’ maka menjadi
ز ي ,
kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan tanwin, maka menjadi ز
.
ر asalnya
ر ي mengikuti wazan
. Ya’ disukunkan karena beratnya harakah dhammah atas ya’
maka menjadi ر ي
, kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan
tanwin, maka menjadi ر .
قا و
ا asalnya
ا و
mengikuti wazanو
ا
. Wawu pada fa’ fi’il diganti hamzah, karena kedua wawu
berkumpul dalam satu kalimah, maka menjadi ا
و
ا
. Kemudian ya’ dibuang untuk meringankannya, maka
menjadi اق
و
ا
. Dan didatangkanlah tanwin sebagai pengganti dari ya’ yang dibuang, maka menjadi اق
و
ا
.
ا
ة
ا
ذ
ا
أ
و
ـ
#
ا
و
و
اذ
ة إ ا
و
ا
و
او
ا
ا
ا
ذ
و
ا
و
ا
د
ا
و
او
ا
ا
ن
ا
ي
أ
و
ت
أ
.
KAIDAH KE 5
Apabila wawu dan ya’ berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka
wawu diganti ya’. Kemudian ya’ yang pertama di-idgham-kan pada ya’ yang kedua. Contoh lafadz
asalnya adalah ت
dan
asalanya adalah
ي
.
Praktek I’lal:
asalnya
ت
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’ karena berkumpul dalam satu kalimah dan
salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi
. Kemudian ya’ yang pertama di-idghamkanpada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 6/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 6
asalnya
ي
mengikuti wazan
ل
. wawu diganti ya’ karena berkumpul dalam satu kalimah
dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi
. Kemudian ya’ yang pertama di-
idghamkan pada ya’ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi
.
ا
د اة
و
ن
ا
واا ا
#
وأ
ذ
أ
و
ف ا
ا
ا
ر
او
ا
و
ا
أ
و
أ
او
ا
.
KAIDEAH KE 6
Apabila wawu menempati ujung akhir kalimah empat huruf atau lebih, dan sebelum wawu tidak ada
huruf yang didhammahkan, maka wawu tersebut diganti ya’. Contoh:
asalnya
dan
asalnya
.
Praktek I’lal:
asalnya
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang terdiri
dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang
terdiri dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi
.
Perhatian:
asalnya ا
ikut wazan
. Wawu diganti ya’, karena berada pada akhir kalimah yang terdiri
dari empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi
kemudian ya’
diganti alif karena berharakat jatuh sesudah harakat fathah, maka menjadi
kemudian alif dibuang
untuk menolak bertemunya dua mati yaitu alif dan tanwin, maka menjadi
. ا
اة
و
ن
ن
ا
و
ا
#
و
ر
ة
ا
ن
او
ا
ا و
ذ
و
ا
ة
ئ
أ
و
أ
ف
ر
ا
ف
و
ا.
KAIDAH KE 7
Apabila wawu ada diantara harakat fathah dan kasrah nyata, dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah,
maka wawu tersebut dibuang. Contoh:
asalnya
dan
asalnya
ئ
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 7/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 7
Praktek I’lal:
asalnya
mengikuti wazan
. Wawu dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata
dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazan
. Wawu dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata
dan sebelumnya ada huruf mudhara’ah, maka menjadi
. Kemudian Dhad-nya difathahkan untuk
meringankan huruf ithbaq juga huruf halaq yaitu ‘ain, maka menjadi
.
Perhatian:
Huruf Mudhara’ah : ت – ي – ن – أ
Huruf Halaq :أ
– ح
– خ
– ع
– غ
– ـ
Huruf Ithbaq :ص – ض – ط – ظ
ا
اة
ا
ا
و
#
ز
اض ر
و
أ
ة
او
ا
و
ا
إذ
أ
أو
ا
ا
او
ز و
أ
ز
و
أ
.
KAIDAH KE 8
Bilmana ada wawu jatuh setelah harakat kasrah dalam kalimah isim atau kalimah fi’il, maka wawu
tersebut harus diganti ya’. Contoh:
asalnya
dan ز
asalnya
ز و .
Praktek I’lal:
asalnya
ikut wazan
. Wawu diganti ya’ karena jatuh sesudah harakat kasrah, maka menjadi
.
ز asalnya
ز و
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’, karena jatuh sesudah harakah kasrah, maka
menjadi ز ي
, kemudian ya’ disukunkan karena beratnya harakat dhammah atas ya’ maka menjadi
ز ي ,
kemudian ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati yaitu ya’ dan tanwin, maka menjadi
ز .
ا
اة
و
ف
و
او
ا
#
ن
ل
و
أ
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 8/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 8
ن
ا
ف
ن
ا
ا
و
او
ا
ا
إذ
و
ن
أ
أ
أ
.
KAIDAH KE 9
Bilamana ada wawu atau ya’ sukun, bertemu dengan huruf sukun lainnya, maka wawu tau ya’ tersebut
dibuang, ini setelah memindahkan harakah keduanya (wawu atau ya’) kepada huruf sebelumnya. Contoh:
asalnya
ن
danأ
asalnya
.
Praktek I’lal:
asalnya
ن
mengikuti wazanأ
. Harakat wawu dipindah ke huruf sebelumnya, karena wawuا
berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun untuk menolak beratnya mengucapkan, makamenjadi
ن
, maka wawu dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadiا
,ا
kemudian hamzah washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazan
. Harakat ya’ dipindah ke huruf sebelumnya, karena ya’ berharakat
dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun untuk menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi
, maka ya’ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi
, kemudian
hamzah washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi .
ا
ة
ا
ة
ذ
ا
ا
ا
نا
او
#
آ
و
ن
وأ
ا
ال
و
ة ا
و
ن
ا
ا
ا
ذ
و
أ
أ
ا
و
ف
م
ئ
ا
م
و
ؤ
أ
ا
و
.أ
KAIDAH KE 10
Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun,maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah yang pertama.
contoh asalnya أأdan وأasalnyaؤأ.
Praktek I’lal:
asalnya
أ
mengikuti wazanأ
; berkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang keduaأ
sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti alif, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat
fathah. maka menjadi
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 9/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 9
و
أ asalnya
ؤ
mengikuti wazanأ
; berkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang keduaأ
sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wawu, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat
dhammah. maka menjadi
و
.أ
م asalnya م
mengikuti wazanإئ
berkumpul dua hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua
sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti ya’, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat
kasrah. maka menjadi م .
asalnya
أ
mengikuti wazanأ
; berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang keduaأ
sukun, maka hamzah yang kedua tersebut diganti wawu, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harakat
dhammah. maka menjadi
و
أ kemudian wawu-nya dibuang untuk meringankan ucapan, maka
menjadai
أ
selanjutnya hamzah-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi
.
Perhatian :
Wawu pada lafazh
و
dibuang untuk meringankan ucapan, sedangkan pada lafazhأ
و
cukup tanpaأ
membuang wawu, karena menjaga dari keserupaan dengan fi’il amar-nya lafazh ل
–
ل
–
.
ا
ة
ا
د
ي
ذ
ا
ن
أ
ا
وا
و
ا
#
ن
أ
ى
ن
أ
ن
ا
ذ
ن
ن
ا
ا
و
او
ا
ن
ب
أ
أ
ن
أ
أ
ن
أ
و
ب
.أ
KAIDAH KE 11
Wawu atau ya’ yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif, kecuali jika sukunnya tidak asli –dengan
sebab pergantian harkat keduanya pada huruf sebelumnya. Contoh: ب
asalnyaأ
ب
danأ
ن
asalnyaأ
ن
.أ
Praktek I’lal:
ب
asalnyaأ
ب
mengikuti wazanأ
. Harakat wawu dipindah pada huruf sebelumnya karena iaأ
berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi ب
.أ
Kemudian wawu diganti alif, karena asalnya wawu berharakat dan sekarang ia jatuh sesudah harakat
fathah. Maka menjadi ب
.أ
ن
أ asalnya
ن
أ mengikuti wazan
. Harakatأ ya’ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia
berharakat dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi
أ
ن
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 10/16
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 11/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 11
Praktek I’lal:
asalnya
د
ikut pada wazan
, huruf dal yang pertama disukunkan untuk melaksanakan syarat
Idgham, maka menjadi
د
, kemudian huruf dal yang pertama di-idgamkan pada huruf dal yang kedua,maka menjadi
.
/
/
asalnya
د
ا mengikuti wazan
, harakat dal yang pertama dipindah pada hurufا
sebelumnya untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi د
, bertemu dua huruf mati/sukunا
yaitu kedua dal, maka dal yang kedua diberi harakat untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, baik
diberi harakat kasrah karena kaidah; “apabilah ada huruf mati mau diberi harakat, berilah harakat kasrah”.
Atau diberi harakat fathah karena ia paling ringannya harakat. Atau diberi harakat dhammah, karena
mengikuti harakat ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya, maka menjadi د
ا
/
د
ا
/
د
ا
, kemudian dal yangpertama di-idgham-kan pada dal yang kedua maka menjadi
/ ا
/ ا
, kemudian hamzah washal-nyaا
dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi /
/
.
ا
ا اة
ذ
ا
ا
او
ا
#
و
ا
ذ
ة
ا
أ
ا
او
ا
وا
ا
ا
و
أ
و
ا
أ
.
KAIDAH 14
Bilamana ada wawu berada di akhir kalimah jatuh sesudah harakat dhammah didalam asal kalimah Isim
yang mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wawu tersebut diganti ya’, kemudian setelah itu harakat
dhammah diganti kasrah. Contoh:
asalnya ا
dan
asalnya و ا
.
Praktek I’lal:
asalnya ا
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’ karena berada di akhir kalimah Isim
mutamakkin dan sebelumnya ada harakat dhammah, maka menjadi
kemudian huruf tha’nya
dikasrahkan untuk memantaskan ya’. Maka menjadi
.
asalnya ا
و
mengikuti wazan
. Wawu diganti ya’ karena berada di akhir kalimah Isim
Mutamakkin dan sebelumnya ada harakat dhammah, maka menjadi
kemudian huruf dal-nya
dikasrahkan untuk memantaskan ya’. Maka menjadi
.
ا
ة
ا
و
ن
و
#
و
ااو
ذ
و
ا
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 12/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 12
ن
و
ا
ا
ذ
أ
و
أ
ا
او
و
أ
KAIDAH KE 15
Bilamana terdapat Ya’ sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan maka ya’ tersebut harus
diganti wawu. contoh:
asalnya
dan
asalnya
.
Praktek I’lal:
asalnya
mengikuti wazan
. Ya’ yang nomor dua diganti wawu karena ia sukun dan
sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazan
. Ya’ diganti wawu karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf
yang didhammahkan, maka menjadi
.
ا
د اة
ذ
و
ا
و
ا
#
Bilamana terdapat wawu mati jatuh sesudah harakat kasrah, maka wawu tersebut harus dibalik menjadi
ya’. Contoh:
asalnya
ل
.
Praktik I ’ lal:
asalnya
ل , mengikuti wazan
. Harakat kasrah pada wawu dipindahkan ke fa’ setelah membuang
harakat aslinya, maka menjadi
ل . Kemudian wawu dibalik menjadi ya’ karena jatuh sesudah harakat
kasrah, maka menjadi
.
ا
اة
و
أ
ا
ئ
#
ف
ا
و
ا
ه
ؤ
و
أ
و
أ ا
د
و
ا أ
د
ا
ن
ا
ذ
ا
و ف
و
ا ه
ب
أ
ب
و
أ
.
KAIDAH 17
Bilamana fa’ fi’il kalimah wazan
berupa huruf shad, atau dhad, atau tha’, atau dha’ (huruf ithbaq),
maka huruf ta’ yang jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti tha’, demi kemudahan
mengucapkannya. Digantinya Ta’ dengan Tha’ karena dekatnya makhraj keduanya.
Contoh:
asalnya
dan
ب
asalnya
ب
.
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 13/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 13
Praktek I’lal:
asalnya
mengikuti wazan
. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah
pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, makamenjadi
.
ب
asalnya
ب
mengikuti wazan
. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah
pengucapannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka
menjadi ب
.
د
asalnya
د
mengikuti wazan
. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya
setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi د
kemudian tha’ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi د
.
asalnya
mengikuti wazan
. Ta’ diganti tha’ karena untuk mempermudah pengucapannya
setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi
,
kemudian tha’ diganti dha’ karena sama-sama huruf isti’la’, maka menjadi
. Kemudian dha’ pertama
di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi
.
ا
اة
و
ن
ن
د
ذ
ز
ا
# ل
و
ز
ا
ا
ه
ا
د
ه
ؤ
ا
ز
أو
ذ
أو
د
ن
ا
ذ
لا
ا
إ
و
ف و
و
أ
د
أ
أ
ر
د
ز
أ
د
ز
و
ذ
أ
ذ .
KAIDAH 18
Bilamana fa’ fi’il wazan berupa huruf dal, atau dzal, atau zay, maka huruf ta’ (ta’ zaidah wazan
) yang
jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti dal, demi kemudahan mengucapkannya. Digantinya ta’
dengan dal karena keduanya memiliki makhraj yang berdekatan. Contoh: أ
ر
د asalnya أ
د , asalnya
ذ
dan
د
asalnyaز
. ز
Praktek I’lal:
أ
ر
asalnyaد أ
mengikuti wazanد
. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya
huruf ta’ yang jatuh susudah huruf dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi أ
ر
د
. د
kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi أ
ر
. د
ذ
asalnya
ذ
mengikuti wazan
. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya
huruf ta’ yang jatuh susudah huruf dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 14/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 14
د
.kemudian huruf dal diganti dzal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadiذ
ذ
kemudian dzal yang pertama di-idghamkan pada dzal yang kedua karena satu jenis, maka menjadiذ
ذ . (juga boleh dibaca dal dengan di-i’lal sbb: kemudian huruf dzal diganti dal kerena dekatnya makhraj
keduanya, maka menjadi
د
د
kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena
satu jenis, maka menjadi
د ).
د
asalnyaز
mengikuti wazanز
. Ta’ diganti dal karena untuk mempermudah pengucapannya
huruf ta’ yang jatuh susudah huruf zay dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi
د
. ز
أو
و
أ
و
ن
ا
إذ
ز
و
أ
و
ا أ
د
و
ا أ
د
و
أ
و
أ
أو
ا
ز
و
أ
ذ
أو
د
ن
ر
ا
لو أ
ا
و
د
أ
ج
ا
ر
ا
ة
ب
ا
ا
أ
و
س
أ
س
ا
أ
د
و
أ
ذ
و
ز
و
أ
أ
و
أ
ق
و
أ
و
أ
ع
و
ق
أ
و
ع
أ
و
.
Bilamana fa’ fi’il wazan
dan
berupa hurufس
،ز
،ذ
،د
،ث
،ت,ش,ض
،ص,ط, ،ظ maka boleh ta’
dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati dalam makhrajnya. Kemudian huruf
yang pertama di-idghamkan pada huruf yang ke dua, demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua
huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut, dijadikan serupa dengan huruf yang ke dua. berikut
memasang hamzah washal agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Contoh: س
asalnya
س
,
asalny
, د asalnya
, ذ asalnya
,
ز asalnya
, asalnya
,
asalnya
,
ق asalnya
ق
,
asalnyaع
ع
, asalnya
dan
asalnya
.
Praktek I’lal :
س
asalnya
س
mengikuti wazan
. Huruf ta’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat
idgham maka menjadi س
, maka ta’ yang pertama di-idghamkan pada ta’ yang ke dua karena dua huruf
sejenis, berikut mendatangkan hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf
mati. Maka menjadi س
.
asalnya
mengikuti wazan
. Huruf ta’ diganti tsa’ karena berdekatan makhrajnya maka
menjadi
. Kemudian huruf tsa’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka
menjadi
, tsa’ yang pertama di-idghamkan pada tsa’ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut
mendatangkan hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka
menjadi
.
Perhatian :
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 15/16
ةاو ا ك اد وادع دار
ا.أ...ا. 15
I’lal dalam Kaidah ini cuma bersifat Jaiz atau boleh, bukan suatu ketentuan musti. Sebagai pengalaman
bagi kita, karena ini jarang ditemukan. dan yang banyak digunakan adalah berupa bentuk asalnya.
ة
ا
ة
ا
ن
ن
و
ا
او
و
#
ا
ا
ا
ن ا
ف
ا
ه
ؤ
أو
أو
ا
او
و
ن
ا
ة ذ
و
ج
ا
ر
ا
ا
و
ة
ر
ن ا
ف
ن
ا
أ
و
و
أ
و
و
أ
.
(
)
أ
ا
د
ز
إن
و
.
KAIDAH KE 19
Bilamana Fa’ Fi’il wazan
berupa huruf wawu, atau ya’, atau tsa’, maka huruf fa’ fi’ilnya tersebut harus
diganti ta’ karena sukarnya mengucapkah huruf “layyin” (ن
) sukun dengan huruf yang diantara
keduanya termasuk berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf “lay yinin” ( (ي –و
bersifat jahr sedangkan huruf ta’ bersifat hams.
Contoh:
asalnya
danو
asalnya
danو
asalnya
. Apabila fa’ fi’il-nya tersebut
berupa huruf tsa’, boleh mengganti ta’nya wazan
dengan tsa’, karena keduanya sama-sama bersifat
hams. Contoh:
asalnya
.
Praktek I’lal:
asalnya
mengikuti wazanو
. Wawu diganti ta’ untuk mudahnya mengucaplan huruf
layyin sukun dengan huruf yang berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf layyin
bersifat jahr dan huruf ta’ bersifat hams , maka menjadi
kemudian ta’ pertama di-idghamkan pada
ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazanو
. Wawu diganti ta’ untuk mudahnya mengucapkan huruf
layyin sukun dengan huruf yang berdekatan makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf layyin
bersifat jahr dan huruf ta’ bersifat hams, maka menjadi
kemudian ta’ pertama di-idghamkan pada ta’
kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi
.
asalnya
mengikuti wazan
. Huruf tsa’ diganti ta’ karena sama-sama bersifat hams, maka
menjadi
. Kemudian ta’ pertama di-idghamkan pada ta’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka
menjadi
.
Dan boleh juga dibaca Tsa’
dengan Praktek I’lal sbb:
8/20/2019 Terjemah Qawaidul i'Lal
http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-qawaidul-ilal 16/16
16
asalnya
mengikuti wazan
. Huruf ta’ diganti tsa’ karena sama-sama bersifat hams, maka
menjadi
. Kemudian tsa’ pertama di-idghamkan pada tsa’ kedua karena dua huruf yang sejenis maka
menjadi
.
Penting untuk diketahui:
asalnya
mengikuti wazanئ
. Huruf hamzah yang kedua diganti ya’ karena ia sukun dan
sebelumnya ada huruf berharakat kasrah, maka menjadi
. Kemudian huruf ya’ diganti ta’ (tanpa
mengikuti kias*) maka menjadi
.
* Pergantian ya’ dengan ta’ tidak mengikuti qiyas yakni termasuk dari perihal syadz.
ALHAMDULIILAH TAMAT.
Demikianlah terjemahan singkat ini kami tulis, semoga bermanfaat. Kami mohon maaf atas segala
kekurangan dan keterbatasan kami dalam menerjemahkan kitab I’lal ini.
Bibarokatilfatihah.....