Download - Makalah Instrument 1 Fix
LAPORAN INSTRUMENTASI
Kelompok 4 :
1. Dian Nur Safitri (14/368748/KG/09970)
2. Grace Mediana (14/368777/KG/09972)
3. Kamila Rufaidah (14/368778/KG/09973)
4. Dwi Anisa Prabawanti (14/368779/KG/09974)
5. Tri Suci Sulfiwinarti (14/368780/KG/09975)
Instrument: Konservasi Gigi
1. Composite restorative instruments
- Agate Spatel
- Light Curing Unit ( Halogen light kuring unit, Light emitting diode (LED) )
- Microbrush
- Articulating Paper Holder
2. Amalgam restorative instruments
- Amalgam Carrier
- Amalgam Condenser
- Amalgam Burnishers ( T-Ball burnisher, Ball Burnisher)
- Matrix band
- Matrix band Retainer.
COMPOSITE RESTORATIVE INSTRUMENTS
AGATE SPATEL
1. Fungsi dan Cara Kerja Alat
- Fungsi : untuk mengaduk bahan tambal komposit
- Cara kerja : Hand Instrument
2. Karakteristik
- Ujungnya pipih
- Terbuat dari plastik
LIGHT CURING UNIT
1. Fungsi dan Cara Kerja
- Fungsi : mempolimerisasi sebagian besar resin komposit
- Cara kerja : Restorasi disinari dengan sinar tampak (light Curing Unit )yang dapat
menginisiasi sehingga terjadi proses polimeralisasi.
2. Karakteristik
- Karakteristik : mengandung spektrum cahaya
MICROBRUSH
1. Fungsi dan Cara Kerja
- Fungsi : Untuk mengaplikasikan bahan etsa dan bonding pada permukaan kavitas
- Cara Kerja : Hand Instrument
2. Karakteristik
Karakteristik : Disposable, terbuat dari plastic, ujung brush nya terbuat dari fiber.
ARTICULATING PAPER HOLDER
1. Fungsi dan Cara Kerja
- Fungsi : untuk memegang artikulasi paper dalam memeriksa gigitan pasien dari
tumpatan yang sudah dilakukan.
- Cara Kerja : Hand Instrument
2. Karakteristik
Karakteristik : digunakan persama articulating paper yang biasanya berwarna biru atau
merah.
AMALGAM RESTORATIVE INSTRUMENTS
AMALGAM CARRIER
1. Fungsi dan Cara Kerja Alat:
- Fungsi: Digunakan untuk mengambil, memindahkan, dan menumpatkan amalgam
kedalam kavitas yang telah di preparasi.
- Cara kerja alat:
Hand Istrument
2. Karakteristik:
Berbentuk single ended atau double ended dengan ukuran besar dan kecil yang terbuat dari
metal.
AMALGAM CONDENSOR
1. Fungsi dan Cara Kerja Alat:
- Fungsi: Untuk memadatkan amalgam ke dalam kavitas yang di preparasi.
- Cara kerja alat: Hand Istrument
2. Karakteristik:
- double ended, ujungnya lebih kasar disbanding semen condenser.
AMALGAM BURNISHER ( T-BALL BURNISHER, BALL BURNISHER)
a) T-BALL BURNISHER
1. Fungsi:
- Untuk menghaluskan amalgam setelah dikondensasi bagian facial.
2. Karakteristik:
Single ended, dan ujungnya seperti huruf T.
b) BALL BURNISHER
1. Fungsi:
- Untuk menghaluskan permukaan tumpatan gigi bagian occlusal
2. Karakteristik:
- Double ended, ujungnya berbentuk bulatan kecil.
MATRIX BAND
1. Fungsi:
- Untuk membentuk dinding sementara selama perawatan dan untuk isolasi.
2. Karakteristik:
- Dipasang pada matrix band retainer, bentuknya ada yang lurus dan bersudut.
MATRIX BAND RETAINER
1. Fungsi:
- Untuk memegang matrix band saat dilakukan kondensasi.
2. Karakteristik:
- Putaran kecil untuk mengencangkan dan membuka matrix band.
- Putaran besar untuk membesarkan atau mengecilkan lubang dari matrix band.
CARA PERAWATAN DAN STERILISASI
Cara Perawatan
Seluruh instrument yang di gunakan dalam proses perawatan harus di bersihkan atau di
gosok menggunakan sabun dan air. Larutan detergen harus di siapkan setiap hari, dan diganti
lebih sering jika nampak kotor. Operator harus selalu menggunakan sarung tangan kusus,
celemek, masker dan kacamata ketika membersihkan instrument. Gunakan selalu sikat atau
sikat gigi yang berbulu lunak untuk menggosok instrument dan alat lainnya untuk
menghilangkan seluruh materi organic (darah dan saliva) dan kotoran lainnya. Hal ini harus di
lakukan dibawah permukaan air untuk menghindari terjadi cipratan. Seluruh permukaan
instrument dan alat harus di gosok. Penanganan bagi alat-alat yang memiliki engsel dan
lekukan harus di tangani secara kusus.
Setelah di bersihkan, seluruh instrument dan alat harus di bilas menggunakan air
mengalir atau air yang di simpan dalam wadah (di ganti secara berkala) untuk membersihkan
seluruh larutan detergen dan kemudian di keringkan dengan handuk bersih.
Sterilisasi
Ada beberapa cara yang digunakan untuk sterilisasi dan perawatan instrumen, yaitu:
1. Sterilisasi Uap
Pemanasan dengan uap bertekanan tinggi merupakan cara sterilisasi yang efektif sebab
dengan adanya kondensasi energi akan terbebaskan dan membentuk air yang berpotensi
mematikan organisme. Selama kondensasi dalam volume yang tetapakan terjadi penetrasi
panas ke dalam alat atau bahan yang disterilkan. Sterilisasi uap dapat digunakan untuk alat-
alat berbahan logam, kain, gelas dan karet. Karakteristik sterilisasi autoklaf yaitu :
a. Temperatur 121o C
b. Tekanan uap 15 psi
c. Waktu putar selama 15 – 20 menit
2. Chemiclave
Chemiclave adalah alat sterilisasi panas menggunakan cairan kimia yang terdapat pada
ruang tertutup, uap kimia yang panas dapat membunuh mikroorganisme. Larutan kimia yang
digunakan terdiri atas formaldehid 0,23% dan etanol 72,38 % ditambah aseton, ketone air dan
alkohol. Sterilisasi menggunakan chemiclave dapat digunakan untuk instrumen logam
termasuk baja karbon. Sterilisasi ini tidak dapat digunakan untuk instrumen berbahan plastik
yang peka terhadap panas.
3. Pemanasan Kering
Prosedur ini dikerjakan dalam oven. Sterilisasi ini digunakan untuk peralatan
laboratorium seperti cawan petri, pipet . Prosedur ini dilakukan selama 1-2 jam karena
penetrasi panas kering tidak sebaik sterilisasi panas basah. Karena penetrasinya kurang baik,
maka instrumen yang disterilisasi harus benar-benar berkontak dengan udara panas yang
dihasilkan. Sterilisasi dilakukan pada suhu 160o C selama 2 jam dan 170o C selama 1 jam.
Sterilisasi ini digunakan untuk instrumen logam. Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan
instrumen berbahan karet, plastik dan kain.
4. Gas Oksida Etilen (Gas ETO)
Beberapa jenis gas bereaksi mematikan mikroba dengan cara merusak enzin dan
struktur biokimia dari mikroorganisme. Salah satu gas yang sering digunakan adalah oksida
etilen. Sterilisasi ini dapat digunakan untuk instrumen – instrumen seperti tube penyedot
(suction tube), semua henpis, dan pemegang film radiograf. Temperatur yang dibutuhkan
adalah temperature ruang dengan waktu 10 – 16 jam.
Semua alat yang termasuk dalam kritical harus dicuci bersih dan di autoclave. Untuk
instrumen yang digunakan untuk restorasi amalgam, sisa amalgam harus dibersihkan dahulu
dari instrumen dan sisa tersebut jangan dibuang di bak air karena dapat membuat kontaminasi
berbahaya. Simpan sisa amalgam pada wadah tertutup. Sedangkan untuk alat-alat yang
otomatis seperti amalgamator dibersihkan dan dirawat setelah digunakan sesuai dengan
anjuran pabrik.
Keterangan :
Kritikal : bahan dan praktik ini biasanya menyangkut jaringan steril atau sistem darah dan
merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi
Semi kritikal : bahan dan praktik ini menyangkut selaput lendir dan area kulit yang tidak
utuh.
Nonkritikal : bahan dan praktik ini hanya berkontak dengan kulit yang utuh, merupakan
resiko terendah.
DAFTAR PUSTAKA
Baratieri LN, Ritter AV, Felippe PJ, Luis A. 1998. Direct Posterior Composite Resin Restoration:
Current Concepts For The Technique. Pract Priodont Aesthet Dent. 10(7):875-886
Bonsor, Stephen J & Pearson, Gavin J. 2013. A Clinical Guide to Applied Dental Material. British : ELSEVIER
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementrian kesehatan
RI.
Loretta M.Carter, Peter Yaman, 1981, Dental Instruments, Mosby Co., St.Luis