i
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR
TAHUN 2009/2010
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
IMAM NUR HAKIM
NIM X9707010
PROGRAM PJJ S-1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2010
ii
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010
Oleh :
IMAM NUR HAKIM
NIM X9707010
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
iii
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Laporan penelitian Tindakan Kelas (PTK) Faakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal :24 Juni 2010
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang tanda tangan
Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd ................................
Sekretaris : Taufik Lilo, S.T., M.T. ................................
Anggota I : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd ................................
Anggota II : Dr. H. Suwarto.W.A. , M.Pd................................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof.Dr.H.M. Furqon hidayatullah, M.Pd
NIP 196007271987021001
iv
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan Tim penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing, Supervisor
Drs. HASAN MAHFUD, M.Pd SUGIARTO, S.Pd
NIP. 19590515198703 1 002 NIP19650712 198608 1 004
v
ABSTRAK
Imam Nur Hakim, NIM : X9707010. PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA
KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010
. Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar Matematika
pada siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur dengan Penerapan pendekatan
pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek
penelitian adalah siswa kelas III SDN 02 Simpur Belik Pemalang yang terdiri dari
27 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi.
Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada
kondisi awal, Motivasi belajar Matematika siswa SD Negeri 02 Simpur masih
rendah. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada siklus I, rata-rata
tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk kategori tinggi
adalah 22 %, kategori sedang 32 %. Pada siklus II tingkat motivasi siswa dalam
belajar Matematika yang termasuk dalam kategori tinggi adalah 63 %, kategori
sedang 26 %. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
guru dengan pendekatan kooperatif telah mampu meningkatkan motivasi belajar
Matematika siswa SD Negeri 02 Simpur. Setiap siklus selalu membawa dampak
positif ke arah peningkatan motivasi belajar Matematika siswa kelas III SDN 02
Simpur Belik Pemalang Tahun Ajaran 2009 / 2010.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan menyusun penelitian tindakan kelas yang berjudul "PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN
KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN
2009/2010" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir Pendidikan Jarak
Jauh S1 untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Dalam
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini peniliti mendapatkan bantuan serta
bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak.Oleh karena itu peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
2. Ketua jurusan Ilmu pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd selaku ketua program PJJ S1 PGSD yang
selalu memberikan petunjuk dan arahan
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Dosen pembimbing yang telah berkenan
berkorban tenaga dan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas
5. Dwiyono, A.Ma.Pd Selaku Kepala SD Negeri 02 Simpur Kec. Belik Kab.
Pemalang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas
6. Sugiarto, S.Pd selaku guru pembimbing yanag telah memberikan bimbigan
dan arahan selama peneliti menyusun Penelitian Tindakan Kelas
7. Rekan-rekan guru SD Negeri 02 Simpur yang telah memberikan kemudahan,
bantuan dan bimbingan selama penyusunan Penelitian Tindakan Kelas
8. Istri tercinta yang selalu memberikan dorongan selama penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas ini.
vii
9. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas
Surakarta, Juli 2010
Peneliti
Imam Nur Hakim
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan dan Pemecahannya ..................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................... 5
B. Penelitian yang Relevan ………………………………………...10
C. Kerangka Pikir ........................................................................... 12
D. Hipotesis Tindakan ……………………………………………...13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 14
B. Subyek Penelitian ....................................................................... 14
C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 14
D. Sumber Data …………………………………………………….17
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………17
F. Teknik Analisis Data …………………………………………….17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 18
B. Pembahasan ................................................................................ 30
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 34
B. Saran ........................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
a. Contoh Perangkat Pembelajaran
b. Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
c. Instrumen Penilaian Guru / Peneliti
d. Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran
e. Personalia Peneliti
f. Kurikulum Vittae
g. Daftar Hadir Mahasiswa
h. Presensi Siswa
i. Pendapat Siswa
j. Penilaian Kepla Sekolah
k. Penilaian Teman Sejawat ( Observer )
l. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I dan II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu Pendidikan di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan dan kenyataan
membuktikan bahwa pendidik di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-
negara lain. Sesuai dengan kenyataan tersebut, peran guru SD sebagai
pembimbing sangatlah dibutuhkan karena usia siswa-siswa SD adalah usia yang
masih mudah untuk diarahkan.
Siswa datang ke sekolah dengan harapan agar bisa mengikuti pendidikan
dengan baik, tetapi tidak selamanya demikian. Adanya masalah yang mereka hadapi,
bersumber dari adanya ketegangan karena tugas-tugas, ketidak mampuan
mengerjakan tugas. Keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi ketidak mampuan
persaingan dengan teman. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat terselesaikan
dalam situasi belajar mengajar dikelas melainkan memerlukan pelayanan khusus oleh
guru.
Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran dan data hasil belajar
siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur, diduga timbulnya masalah tersebut adalah:
1. Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit
dan membosankan
2. Proses pembelajaran matematika kurang menarik
3. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton, yaitu hanya
penugasan dan ceramah.
Masalah dalam proses pembelajaran tersebut perlu segera diatasi karena
akan sangat berpengaruh pada prestasi belajara Matematika siswa pada tingkat
selanjutnya, bahkan dapat menurunkan prestasi sekolah.terutama pada hasil ujian
nasional.
Namun terkadang ada yang terlupakan oleh guru sebagai pendidik bahwa
pada hakikatnya tujuan pembelajaran matematika tidak hanyaaspek kognitifnya,
tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotoriknya.jadi kebanyakan guru dalam
2
pembelajaran matematika hanya pada bagaimana membuat siswa mampu
mengerjakan soal-soal matematka saja.Oleh karena itu , hendaknya hasil
pembelajaran matematika perlu menampakan kemampuan berpikir yang
matematis, logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja
sama dengan orang lain.
Oleh karena itu guru hendaknya sangat memahami karakteristik siswanya ,
karena hal ini akan membantu guru dalam memberikan pembelajaran di kelas
yaitu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Anak adalah individu yang unik, yaitu individu yang satu pasti berbeda
dengan individu yang lainnya , tetapi dari keadaan yang berbeda tersebut terdapat
beberapa karakteristik yang “ hampir” sama , yaitu :
1. Anak - anak suka bermain
Dari karakteristik ini guru hendaknya mampu mengadakan pembelajaran
yang mengandung permainan sehingga siswa tidak menjadi jenuh, bosan,
dan tertekan.
2. Anak - anak suka berkompetisi
Karakteristik ini menunjukan bahwa setiap siswa itu merasa mempunyai
kelebihan dan setiap orang jharus mengetahui kelebihannya.Anak - anak
akan selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik di dalam pembelajaran
maupun di luar pembelajaran. Melihat pada karakteristik ini guru hendaknya
tidak hanya mampu memberikan pembelajaran yang menantang dan
terkandung kompetisi secara individu maupun kelompok, tetapi guru juga
harus mampu mengarahkan pada persaingan yang sehat.
3. Anak – anak mudah tertekan mentalnya
Mental siswa akan tertekan manakala siswa tersebut dihadapkan pada
masalah yang tidak dapat diselesaikannya. Misalnya siswa yang tidak dapat
menyelesaikan soal Matematika kadang akan takut pada gurunya bahkan
sampai menangis. Hal ini karena tertekan mentalnya yang disebabkan
karena tidak mampu menyelesaikan tugasnya. Untuk mengatasi hal ini
hendaknya guru mampu membangkitkan motivasi dan mental siswa
3
sehingga siswa akan merasa lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah
sat dihadapkan pada sosl yang sulit.
Berdasarkan karakteristik tersebut di atas , bahwa dalam pembelajaran
perlu menggunakan metode dan strategi yang tepat untuk membantu
membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu dalam penelitian
Tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini akan diberi judul “Peningkatan
Motivasi Belajar dengan Pendekatan Kooperatif Teknik Kuis pada Siswa
Kelas III SD negeri 02 Simpur Tahun 2009/2010 ”
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan Pendekatan kooperatif
dapat meningkatan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas III SD negeri 02
SimpurTahun 2009/2010 ?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan teori belajar dan metode pembelajaran, permasalahan yang
terjadi di kelas III SD Negeri 02 Simpur perlu diselesaikan dengan
tindakan guru berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kooperatif
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur
khususunya pada mata pelajaran Matematika
3. Mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kooperatifdalam
pembelajaran dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik.
4
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat melatih siswa dalam memerankan tokoh drama sesuai
dengan karakter tokoh yang diperankan.
b. Dapat menumbuhkan minat siswa dalam bermain drama
2. Bagi Guru
a. Dapat memperluas dan menambah wawasan guru mengenai
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pengajaran
bermain drama.
b. Dapat memudahkan guru dalam pembelajaran bermain drama.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat
memberikan konstribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah dasar.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Kerangka Teori
a) Pengertian Motivasi
Beberapa pengertian motivasi menurut para ahli antara lain :
Wlodkowski (dalam Suciati, 2001:52) menjelaskan motivasi sebagai
suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu,
serta yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku
tersebut.
Ames dan Ames (Suciati, 2001) menjelaskan motivasi sebagai perspektif
yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya.
Menurut definisi ini, konsep diri yang positif akan menjadi motor
penggerak bagi kemauan seseorang.
Dalam proses belajar, motivasi seseorang tercermin melalui ketekunan
yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang
banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas unjuk
kerja dalam melakukan suatu tugas.
Dari berbagai pendapat tentang motivasi yang berkembang, Keller
(1983) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai model
ARCS, yaitu:
a. Attention (Perhatian)
Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu.
Oleh sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan,
sehingga peserta didik akan memberikan perhatian selama proses
pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat dirangsang melalui
elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada,
kontradiktif atau kompleks.
6
Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana
pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu peserta didik.
Namun, perlu diperhatikan agar tidak memberikan stimulus yang
berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya.
b. Relevance (Relevansi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik
akan terpelihara apabila mereka menganggap bahwa apa yang
dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai
dengan nilai yang dipegang.
Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga kategori
yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Motif nilai
pribadi (personal motif value), menurut McClelland mencakup tiga
hal, yaitu (1) kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement), (2)
kebutuhan untuk berkuasa (needs for power), dan (3) kebutuhan untuk
berafiliasi (needs for affiliation).
Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan
dalam mengerjakan suatu tugas dianggapm sebagai langkah untuk
mnecapai keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan niali kultural yaitu
apabila tujuan yang ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai
yang dipegang oleh kelpmpok yang diacu peserta didik, seperti orang
tua, teman, dan sebagainya.
c. Confidence (Percaya diri)
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku
dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali
dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat
memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan
7
selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk
mengerjakan tugas berikutnya.
d. Satisfaction (Kepuasan)
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar
individu. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik,
dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa
pujian, pemberian kesempatan, dsb.
Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
b) Pengertian Belajar
Beberapa pengertian belajar menurut para ahli :
Devinisi belajar menurut Hilhard Bower dalam buku Theories of
Learning (1975). “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan
kematangan”.
Menurut Gagne dalam buku The Condition of Learning (1977) “Belajar
terjadi apabila sesuatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu
ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
8
Sedangkan Morgan memberikan definisi belajar adalah “Setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan yang terjadi pada individu untuk menjadi lebih baik dan
dilakukan secara sadar serta bersifat menetap.
c) Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Keller (1983) pada dasarnya motivasi belajar merupakan
sebagai suatu keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
d) Pengertian Pembelajaran Cooperatif
Model Pembelajaran cooperative learning (MPCL) beranjak dari
dasar pemikiran "getting better together", yang menekankan pada
pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang
kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan
pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang
bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok
kecil yang merupakan tempat siswa belajar dan bekerja sama untuk
sampai kepada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun
kelompok.Dengan bekerja secara berkelompok masing-masing siswa
memiliki tanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing.
Pembelajaran ini sangat cocok digunakan pada siswa kelas rendah
karena dalam pembelajaran ini terkandung unsur kerja sama dan
kompetisi secara kelompok. Melalui pembelajaran kooperatif
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
9
e) Pembelajran Matematika dengan Pendekatan kooperatif
Pendekatan pembelajaran matematika yaitu suatu cara
atau teknik mengajar matematika yang disusun sistematis dan logis (
HermanHudoyo, 1998: 123 ). Dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar hendaknya memilih dan menggunakan metode yang banyak
melibatkan siswa agar mereka aktif dalam belajar, baik secara mental,
fisik, maupun sosial.( Depdikbud Juklak KBM, 1999 : 80 ).
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang
guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
motivasi mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa
yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa
yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan
atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa
tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada siswa didik untuk belajar
10
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar siswa didik secara individual maupun
kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Jadi dengan ditampilkannya suasana kompetisi di dalam setiap
pembelajaran Matematika, maka motivasi siswa untuk belajar akan
tumbuh.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Pengarang : Tri Wahyuni
Judul : Perbaikan Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) MatapelajaranM atematika dan Bahasa Indonesia kelas
III semester 2 SD Negeri Keputran 02 Kecamatan
Pekalongan Timur Kota pekalongan
Kesimpulan : Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan di kelas III
SDN Keputran 02 Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Matematika merupakan pelajaran yang relatif sulit maka perlu
didemonstrasikan sehingga siswa mempunyai pengalaman
secara langsung.
2.Metode demonstrasi sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran
matematika.
3.Sekalipun daya tangkap siswa rendah dalam mata pelajaran
matematika, dengan contoh konkret siswa lebih mempunyai
gambaran dalam menyelesaikan soal-soal latihan
11
2. Pengarang : Romistyani Khasanah
Judul : pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode diskusi
dan alat peraga model garis bilangan serta mobil-mobilan dapat
meningkatkan aktifitas, partisipasi dan prestasi belajar siswa
Kesimpulan: Dari hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran Matematika
kelasa IV kompetensi dasar Penjumlahan Bilangan Bulat yang
telah dilaksanakan melalui dua siklus dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perbaikan pembelajaran Matematika kelas IV Penjumlahan Bilangan Bulat
berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-
rata 58,18 pada tahap Pra Siklus, 64,85 pada Siklus I, dan 75,76
pada Siklus II.
2. Dengan demikian perbaikan pembelajaran yang dilakukan berhasil dengan
baik, karena dari 33 siswa yang pada siklus I yang hanya berhasil
tuntas 64% kemudian pada siklus II berhasil tuntas 96,97%,
berarti ketuntasan naik 32,97%.
3. Dengan menggunakan metode diskusi dan penggunaan media garis
bilangan dan mobil-mobilan dapat meningkatkan aktifitas,
partisipasi dan prestasi siswa.
4. Refleksi bagi seorang guru sangat bermanfaat untuk mengetahui
kekurangan yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai acuan
didalam melakukan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
5. Kualitas pembelajaran dan prestasi siswa meningkat apabila guru
melaksanakan tindakan perbaikan yang telah direncanakan
dengan baik.
12
B. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur masih rendah
terutama saat pembelajaran , hal ini dimungkinkan karena cara guru mengajar
yang masih menggunakan cara-cara konvensional yaitu guru hanya
menggunakan ceramah dan penugasan sehingga siswa malas dan tertekan
mentalnya, hal ini juga dapat berakibat pada menurunnya prestasi belajar
Matematika siswa.
Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran , maka untuk mengatasi
masalah pembelajaran tersebut guru melakukan tindakan yang berupa
pembelajaran dengan pendekatan kooperatif. Dalam pembelajaran ini guru
lebih mengutamakan suasana kompetisi.Bisa berupa perlombaan.
Pada pembelajaran yang menggunaskan pendekatan kooperatifdiharapkan
dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar . Siswa tidak bosan, jenuh,
tertekan mentalnya, dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Kondisi Awal Guru belum
menggunakan model
pembelajaran variatif
Motivasi
belajar
Matematika
siswa rendah
Guru mengajarnya
monoton,yaitu hanya
menggunakan metode
ceramah dan
penugasan
Guru menggunakan
pendekatan koperatif
Siklus I
Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan
mengatur tempat duduk
sedemikian rupa. Selanjutnya
guru mengadakan pembelajaran
dengan pendekatan kooperatif
Siklus II
Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan
mengatur tempat duduk
sedemikian rupa. Selanjutnya
guru mengadakan pembelajaran
dengan pendekatan kooperatif
Motivasi belajar
Matematika siswa
meningkat.
Tindakan
(Action)
Kondisi Akhir
13
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan teori dan landasan pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
Melalui Pendekatan Koperatif diduga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur Tahun 2009/2010.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah di SD Negeri 02
Simpur yang beralamat di dusun Krikil, desa Simpur, Kecamatan Belik,
Kabupaten Pemalang dengan alasan :
a) SD Negeri 02 Simpur yang berada di Kecamatan Belik, Kabupaten
Pemalang belum pernah dijadikan tempat penelitian khususnya kelas III
b) Pada tahun ajaran 2009/2010 dalam pembelajaran Matematika, guru
belum menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga motivasi
siswa dalam belajar masih sangat rendah.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan yaitu mulai bulan Januari
sampai dengan April 2010.
B. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
SD Negeri 02 Simpur yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 15 orang
siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.
Obyek penelitian yaitu menggunakan model pembelajaran
kooperatif pada pembelajaran Matematika.
C. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur atau langkah penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-
siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai
seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Prosedur
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi beberapa
kegiatan , antara lain : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
15
Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran
yang dipilah kedalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus
tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang
berhubumgan dengan kinerja guru dalam menggunakan Model
Pendekatan pembelajaran kooperatif teknik kuis dan kinerja siswa
mengikuti pembelajaran meliputi:
a. Siklus ke-1
1) Perencanaan Tindakan
a) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan penerapan model kooperatif teknik kuis
b) Membuat instrument observasi.
c) Membuat lembar evaluasi pembelajaran
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan rencana tindakan dengan penerapan model
kooperatif teknik kuis pada konsep bermain drama.
b) Siswa belajar Matematika pada konsep bermain drama dengan
model pembelajaran kooperatif teknik kuis.
3) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakssiswaan oleh guru kelas III (peneliti)
bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan
guru dan siswa selama proses pembelajaran.
4) Refleksi
Guru kelas III (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang
dikolaborasikan dengan supervisor penelitian.Hasil evaluasi dan
refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun
perencanaan siklus II
16
b. Siklus ke-2
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru (peneliti) mengadakan
perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran terutama pada strategi
dan media pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan rencana tindakan model pembelajaran
kooperatif teknik kuis pada konsep bermain drama, dengan
penerapan model pembelajaran dan media lebih ditingkatkan.
b) Siswa belajar Matematika pada konsep bermain drama dengan
model pembelajaran kooperatif teknik kuis.
3) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakssiswaan hampir sama dengan siklus I
oleh guru kelas III (peneliti) bersama supervisor. mengamati
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
4) Evaluasi dan Refleksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan dengan supervisor
penelitian. Jika hasil evaluasi belum memenuhi indikator kinerja
penelitian maka dapat dilanjutkan pada siklus III. Namun jika
sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri
pada siklus II.
Berdasarkan prosedur penelitian tersebut diatas, maka alur penelitian
tindakan kelas yang akan dilakssiswaan dapat digambarkan sebagai
berikut: Gambar ke-4 : Alur Pelaksanaan PTK
17
D. SUMBER DATA
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain :
a. Nara sumber terdiri dari guru dan siwa kelas III SD Negeri 02 Simpur,
Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.
b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian
Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a) Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru
terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik.
b) Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan
siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik pengamatan proses. Data yang dianalisis berupa motivasi dan
prosentase hasil belajar siswa.
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Keadaan awal siswa SD Negeri 02 Simpur dalam pembelajaran
matematika motivasinya masih sangat rendah. Hal ini terlihat dalam Table di
bawah ini.
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Pra Siklus
N
o Aspek Yang Dinilai
Pra Siklus Keterangan
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
1 Kerjasama 2 5 20
V Prosentase 8% 18% 74%
2 Keaktifan 3 6 18
V Prosentase 11 % 22 % 67%
3 Keberanian 3 4 20
V Prosentase 11 % 15% 74%
4 Kesungguhan 4 7 16
V Prosentase 15% 26% 59 %
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
0
20
40
60
80
Kerjasama Keaktifan Keberanian Kesungguhan
Tinggi
Sedang
Rendah
19
2. Siklus I
1) Laporan Pelaksanaan Siklus I
a) Perencanaan
1) Merancang skenario pembelajaran Matematika tentang pecahan
sederhana.
2) Menyusun RPP Matematika dengan pendekatan Kooperatif
3) Membuat media pembelajarannya
4) Merancang instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
b) Tindakan/Pelaksanaan Pembelajaran
Sebagaimana telah diuraikan dalam RPP pada rancangan siklus I, bahwa
kegiatan pembelajaran pada Siklus I dirancang dalam dua kali
pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan.
Pertemuan pertama : Rabu, 27 Januari 2010
1) Pendahuluan (10 menit)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu : Siswa dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
2) Kegiatan Inti (40 menit)
Guru menyampaikan permasalahan yang berkaitan
dengan pecahan sederhana
3) Penutup (20 menit)
Siswa mengerjakan evaluasi, dilanjutkan dengan
pembahasan hasil evaluasi. Kegiatan ditutup dengan
memberi tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR).
Pertemuan kedua : Senin, 1 Pebruari 2010
1) Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan
pelajaran yang lalu tentang pecahan sederhana
2) Kegiatan Inti (40 menit)
Guru menyampaikan permasalahan yang berkaitan
dengan pecahan sederhana
20
3) Penutup (20 menit)
Bersama guru siswa menyimpulkan tentang cara
mengerjakan pecahan sederhana
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh kepala sekolah dan teman
sejawat sebagai supervisor selama proses pembelajaran
dalam siklus I yaitu sebanyak tiga kali pertemuan. Kepala
Sekolah melakukan penilaian terhadap kinerja guru dengan
mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran
dari persiapan, inti, sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut.
Supervisor mengamati semua kegiatan yang dilakukan guru
maupun siswa dan mencatat hal-hal yang mendukung
maupun menghambat keberhasilan pembelajaran.Selain itu
peneliti juga membagikan angket pada siswa untuk mengetahui
pendapat siswa tentang proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
Adapun hasil penilaian dari kepala sekolah dan
pengamatan supervisor serta pendapat siswa selama pelaksanaan
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :
1) Hasil Penilaian Kepala Sekolah
Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik,
namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu :
- Apersepsi masih kurang dan perlu diperbaiki lagi
agar dapat menggiring anak pada materi pokok yang akan
diajarkan.
- Dalam memotivasi dan memberi penguatan pada
siswa perlu ditingkatkan agar anak lebih semangat.
- Pengaitan materi dengan lingkungan perlu diperjelas lagi.
- Unsur menyenangkan dalam pembelajaran perlu ditingkatkan
lagi.
2) Hasil Observasi Supervisor
21
Kegiatan pembelajaran pada siklus I sudah cukup
berhasil , namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk lebih meningkatkan hasil pembelajaran,
yaitu meningkatkan hal-hal yang mendukung pembelajaran dan
memperbaiki hal-hal yang menghambat pembelajaran baik
dari sisi guru maupun siswa. Kegiatan pembelajaran
pada siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Selama
3 kali pertmuan hal-hal yang mendukung keberhasilan
pembelajaran dari sisi guru meliputi :
a) guru sudah mempersiapkan alat peraga
b) penguasaan materi sudah baik
c) pada pertemuan kedua guru sudah mengawali
pembelajaran dengan apersepsi namun perlu ditingkatkan
lagi
d) dari pembelajaran pertemuan satu dan dua guru sudah
memberikan motivasi walaupun belum maksimal
e) guru sudah memberikan bimbingan pada saat siswa
melakukan kerja kelompok.
Faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran dari sisi
siswa meliputi:
a) siswa antusias memperhatikan penjelasan guru
b) siswa sudah melakukan kerjasama dalam
melaksanakan tugas kelompok
c) siswa mau melaporkan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas
d) beberapa siswa mau bertanya
e) siswa sudah mulai termotivasi pada pertemuan kedua.
Adapun hal – hal yang menghambat pembelajaran yang
bersumber pada guru dan siswa, yaitu :
1. Yang bersumber pada guru antara lain:
a) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan apersepsi
22
dengan baik dan terlalu cepat serta gugup dalam
penyampaian materi
b) Penguasaan kelas masih kurang maksimal
c) Guru belum memberikan kesempatan pada siswa untuk
menyanggah hasil diskusi yang dipresentasikan kelompok
lain; dan guru belum bisa mengaktifkan siswa yang diam
atau pasif
d) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru masih
kurang, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Yang bersumber pada siswa antara lain :
a) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru
menjelaskan materi
b) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam mengikuti
pembelajaran
c) Siswa masih kurang termotivasi
d) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja
kelompok
e) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan tugas
3) Hasil Angket Pendapat Siswa
Dari hasil angket pendapat siswa dapat diketahui tentang
hal-hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dalam proses
pembelajaranserta hal –hal yang tidak menarik dan tidak
menyenangkan bagi siswa dalam pembelajaran.
a). Hal – hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa:
- siswa dapat merasakan belajar sambil bermain
- guru memberikan penjelasan yang cukup menarik sebelum
memberikan tugas.
- siswa diberikan kebebasan berpendapat
b). Hal – hal yang tidak menarik bagi siswa :
23
- perhatian guru kurang adil
- terkadang dalam memberikan penjelasan, bahasanya terlalu
tinggi bagi siswa sehingga siswa merasa sulit menangkap
maksudnya.
d. Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor dan kepala
sekolah. Peneliti mendengarkan dengan seksama semua
penilaian dan kritik dari kepala sekolah dan supervisor seperti
dijelaskan di atas. Kepala sekolah dan supervisor juga
memberikan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan kritik dan saran dari kepala sekolah dan
supervisor, peneliti melakukan refleksi tentang pembelajaran
yang telah berlangsung. Dari hasil refleksi tersebut peneliti
menemukan hal – hal yang menghambat keberhasilan
pembelajaran selama ini, antara lain :
a) selama pembelajaran siklus I guru belum
melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya.
b) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai
siswa sehingga materi yang disampaikan tidak penuh
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusunnya.
c) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif
d) Guru belum mampu membimbing siswa secara
maksimal dalam memanfaatkan alat peraga
e) Guru belum mampu memancing siswa untuk
mengemukakan pendapatnya secara maksimal.
f) Kerjasama siswa dalam kelompoknya masih rendah
Berdasarkan analisis hasil observasi ditemukan bahwa
motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika di siklus I masih
24
rendah. Hal ini dapat dilihat dalam Table Kemunculan
Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa di
bawah ini :
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
N
o Aspek Yang Dinilai
Siklus I Keterangan
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
1 Kerjasama 6 6 15
V Prosentase 22 % 22 % 56%
2 Keaktifan 7 8 12
V Prosentase 26 % 30 % 44 %
3 Keberanian 5 8 14
V Prosentase 19 % 30 % 51 %
4 Kesungguhan 6 12 11
V Prosentase 22 % 44 % 44 %
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
0
10
20
30
40
50
60
Kerjasama Keaktifan Keberanian Kesungguhan
Tinggi
Sedanag
Rendah
Bertolak dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan penelitian
25
siklus I, peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada Siklus II. Maka dari itu peneliti perlu
melakukan diskusi dengan supervisor untuk menyusun strategi
penyelesaian masalah yang muncul pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I serta membuat rancangan siklus II.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai
keberhasilan yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari munculnya
masalah – masalah yang dapat menghambat keberhasilan
pembelajaran baik masalah yang datangnya dari guru maupun siswa.
1. Masalah yang muncul dari guru
a) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan
apersepsi dengan baik dan menarik dan terlalu cepat
serta gugup dalam penyampaian materi
b) Penguasaan kelas kurang
c) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru
masih kurang, sehingga semangat siswa juga
kurang;
d) Selama pembelajaran siklus I guru belum
melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya.
e) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai
siswa sehingga materi yang disampaikan tidak penuh
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusunnya.
f) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif
g) Guru belum mampu membimbing siswa secara
maksimal dalam memanfaatkan alat peraga
h) Guru belum mampu memancing siswa untuk
mengemukakan pendapatnya secara maksimal.
2. Masalah yang muncul dari siswa
a) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru
26
menjelaskan materi
b) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam
mengikuti pembelajaran
c) Siswa masih kurang termotivasi
d) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja
kelompok
e) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan
tugas
Strategi yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan
permasalahan pembelajaran pada siklus I adalah :
a. Penyampaian apersepsi lebih baik dan lebih menarik lagi
b. Dalam menyampaikan materi disesuaikan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
disusunnya
c. Peneliti merubah metode atau cara penyampaian
materi dalam pembelajarannya.
d. Peneliti mencoba meningkatkan suasana berkompetisi
di dalam kelas.
e. Memberikan kesempatan yang lebih luas pada siswa
dalam memanfaatkan alat peraga.
f. Mencoba memancing siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
2. Siklus II
Adapun langkah-langkah pelaksanaan siklus II meliputi :
a. Perencanaan
1) Peneliti dan supervisor merancang skenario pembelajaran
untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II, meliputi :
a) Pendahuluan
Guru mengadakan apersepsi dengan mengulas kembali
materi yang telah disampaikan dalam siklus I.
Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai
27
siswa dan pentingnya materi ajar yang akan
disampaikan.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
b) Kegiatan Inti
- Guru memberikan penjelasan materi pada siswa
dengan tidak tergesa-gesa
- Guru memasang beberapa gambar pecahan yang di
bawahnya berisi isian yang harus diisi oleh tiap
kelompok.
- Setiap kelompok mendiskusikan soal yang ada di
depan
- Kelompok yang sudah menemukan cara pemecahan
masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas
untuk menyelesaikan soal
- Kelompok yang lain memperhatikan pekerjaan
kelompok yang ada di depan
- Guru memberikan kesempatan pada kelompk lain
untuk menyanggah ataupun setuju dengan hasil kerja
kelompk yang ada di depan
- Guru memberikan penjelasan sekali lagi supaya
siswa yang belum paham menjadi paham
- Guru membagikan lembar kerja kelompok
- Setiap kelompok berdiskusi membahas tugas yang
diberikan oleh guru
- Setiap kelompk diberi kesempatan untuk maju ke
depan sambil menunjukan hasil kerjanya.
- Kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya,
menyanggah atau berpendapat tentang hasil peragaan
kelompok tersebut.
- Siswa yang belum jelas diberi kesempatan bertanya
- Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menjawab
28
pertanyaan
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
c) Penutup
- Siswa diberi kesempatan untuk menulis
rangkuman berdasarkan kesimpulan di atas.
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Pembahasan hasil evaluasi
- Tindak lanjut : pemberian PR
2) Guru menyusun RPP perbaikan dengan model
pembelajaran kooperatif berdasarkan skenario pembelajaran
yang telah disusun bersama supervisor.
3) Guru membuat alat peraga berupa beberapa contoh bentuk
pecahan sederhana
b. Tindakan/Pelaksanaan
Pra Tindakan
1) Mempersiapkan kondisi kelas.
2) Mempersiapkan siswa.
3) Mempersiapkan sarana dan prasarana.
4) Mempersiapkan alat bantu pembelajaran yang meliputi :
kelengkapan pengumpulan data, LKS, lembar soal, lembar
observasi dan angket )
Pelaksanaan Tindakan
Guru mengimplementasikan RPP yang telah diperbaiki dengan
model pembelajaran kooperatif sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah dibuat dalam perencanaan.
c. Observasi
Observasi akan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan
teman sejawat sebagai supervisor selama proses
pembelajaran siklus II sebanyak dua kali pertemuan. Kepala
29
Sekolah melakukan penilaian terhadap kinerja guru dengan
mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran
dari persiapan, inti, sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut.
Kegiatan yang dicatat supervisor untuk tiap pertemuan
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Kegiatan Siswa
a) Kegiatan siswa yang mendukung keberhasilan,
misalnya:keaktifan, keterlibatan dalam pembelajaran
b) Kegiatan siswa yang menghambat keberhasilan,
misalnya: membuat kegaduhan, mengganggu, dan lain-lain.
2) Kegiata Guru
a) Kegiatan guru yang mendukung keberhasilan pembelajaran.
b) Kegiatan guru yang menghambat keberhasilan pembelajaran.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan kritik dan saran dari kepala sekolah dan
supervisor, serta hasil angket pendapat siswa, peneliti melakukan
refleksi diri tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Dari
hasil refleksi diri, peneliti menemukan hal-hal yang dirasakan
menghambat keberhasilan pembelajaran,Namun secara keseluruhan
kualitas pembelajaran sudah meningkat hal ini dapat di lihat dengan
meningkatnya keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran
yang tercantum dalam Tablel di bawah ini :
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II
N
o
Aspek Yang
Dinilai
Siklus I Keterang
an
Tin
ggi
Sed
ang
Ren
dah
Tin
ggi
Sed
ang
Ren
dah
1 Kerjasama 18 6 3
V Prosentase 67% 22 % 11 %
30
c)
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II
0
20
40
60
80
100
Keerjasama Keaktifan Keberanian Kesungguhan
Tinggi
Sedang
Rendah
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
sudah mulai meningkat. Bertolak dari hasil analisis dan refleksi
pelaksanaan penelitian siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II sudah mencapai
keberhasilan. Hal ini karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan
yaitu (1) sekurang-kurangnya rata-rata skor kerja sama, keaktifan,
keberanian, dan kesungguhan sudah melncapai 63 %. Maka dari itu
penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai
keberhasilan yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari munculnya
masalah – masalah yang dapat menghambat keberhasilan
pembelajaran baik masalah yang datangnya dari guru maupun siswa.
a. Masalah yang muncul dari guru
2 Keaktifan 22 3 2
V
Prosentase 81 % 11 % 8 %
3 Keberanian 11 12 4
V Prosentase 41 % 44 % 15 %
4 Kesungguhan 17 7 3
V Prosentase 63 % 26 % 11 %
31
1) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan apersepsi
dengan baik dan menarik dan terlalu cepat serta gugup dalam
penyampaian materi
2) Penguasaan kelas kurang
3) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru masih
kurang, sehingga semangat siswa juga kurang;
4) Selama pembelajaran siklus I guru belum melaksanakan
pembelajaran yang runtut sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusunnya.
5) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai siswa
sehingga materi yang disampaikan tidak penuh sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusunnya.
6) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif
7) Guru belum mampu membimbing siswa secara maksimal
dalam memanfaatkan alat peraga
8) Guru belum mampu memancing siswa untuk mengemukakan
pendapatnya secara maksimal.
b. Masalah yang muncul dari siswa
1 ) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru
menjelaskan materi
2) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam mengikuti
pembelajaran
3) Siswa masih kurang termotivasi
4) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja
kelompok
5) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan
tugas
Bertolak dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan penelitian
siklus I, peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada Siklus II. Maka dari itu peneliti perlu
melakukan diskusi dengan supervisor untuk menyusun strategi
32
penyelesaian masalah yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran
siklus I serta membuat rancangan siklus II.
2. Pembahasan siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah mencapai
keberhasilan yang signifikan, sehingga tidak perlu dilanjutkan
pada siklus berikutnya. Namun demikian masih ada masalah yang
menyebabkan pembelajaran kurang maksimal, baik dari faktor guru
maupun siswa. Masalah yang muncul dari faktor guru adalah :
- media yang digunakan harusnya kurang variatif lagi.
- pemberian kesempatan pada siswa untuk menanggapi jawaban
teman masih kurang merata,
- Bimbingan khusus kepada siswa yang kurang aktif juga
masih kurang,
Sedangkan dari sisi siswa masalah yang muncul meliputi :
- Masih ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kerja
kelompok
- Kadang siswa masih ragu-ragu dalam mengemukakan
pendapatnya
- Ada beberapa siswa yang usil terhadap siswa lain.
3. Pembahasan antar siklus.
Pembelajaran Matematika dengan Kompetisi Dasar Memecahkan
masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana melalui pendekatan
kooperatif menunjukan hasil yang memuaskan. Siswa mengalami
peningkatan motivasi dalam belajar Matematika dari siklus I sampai
siklus II. Hal ini dapat dilihat dalam table di bawah ini.
33
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
N
o Aspek Yang Dinilai
Siklus I Keterangan
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
Tin
gg
i
Sed
an
g
Ren
da
h
1 Kerjasama 6 6 15
V Prosentase 22 % 22 % 56%
2 Keaktifan 7 8 12
V Prosentase 26 % 30 % 44 %
3 Keberanian 5 8 14
V Prosentase 19 % 30 % 51 %
4 Kesungguhan 6 12 11
V Prosentase 22 % 44 % 44 %
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan
Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II
N
o Aspek Yang Dinilai
Siklus I Keterangan
Tin
gg
i
Sed
ang
Ren
dah
Tin
gg
i
Sed
ang
Ren
dah
1 Kerjasama 18 6 3
V Prosentase 67% 22 % 11 %
2 Keaktifan 22 3 2
V
Prosentase 81 % 11 % 8 %
3 Keberanian 11 12 4
V Prosentase 41 % 44 % 15 %
4 Kesungguhan 17 7 3
V Prosentase 63 % 26 % 11 %
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu
kesimpulan yang merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu
hasil pembahasan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan Pendekatan Kooperatif dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari
data pada siklus I, rata-rata tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika
yang termasuk kategori tinggi adalah 22 %, kategori sedang 32 %. Pada
siklus II tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk
dalam kategori tinggi adalah 63 %, kategori sedang 26 %. Dari keseluruhan
siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru dengan pendekatan
kooperatif telah mampu meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa SD
Negeri 02 Simpur.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di
lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk
memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya:
1. Bagi Guru
a. Guru selalu mengadakan pengamatan terhadap siswa, sehingga segala
perubahan yang terjadi pada siswa dapat dikehtahui dengan baik.
b. Guru lebih sering mengadakan komunikasi dengan siswa mengenai
apa saja yang diharapkan oleh siswa khususnya dalam masalah
belajar.
c. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa
permasalahan yang terjadi dalam kelas.
d. Guru harus pandai menumbuhkan miat dan daya tarik dan motivasi
siswa terhadap mata pelajaran Matematika
35
e. Guru harus dapat memberi kesempatan pada siswa untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
f. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi
dalam pembelajaran
g. Guru harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif guna
mendukung keberhasilan pembelajaran.
h. Guru harus tetap menjadi pengendali dalam pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan teratur dan terarah.
2. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam pembelajaran
b. Siswa hendaknya selalu bersemangat dalam pembelajaran, khususnya
peada pembelajaran Matematika
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya selalu mengupayakan berbagai media
pembelajaran, khususnya media pembelajaran Matematika
b. Sekolah hendaknya selalu berusaha mendorong guru untuk selalu
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.,
36
DAFTAR PUSTAKA
Joko Sumarno, 2006, ”Upaya Peningkatan hasil belajar matematika
melalui pembelajaran dengan teknik „Berpikir Berpasangan Berempat‟ Jurnal
Pendidikan Widya Tama Vol . 3
Slameto, 2003, ”Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”,
Jakarta: Rineka Cipta.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/tips-motivasi-
belajar-siswa-1.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 )
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/langkah-langkah-
model-pembelajaran.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 )
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-
kooperatif-tiga.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 )
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/teknik-elektro/pengaruh-model-
pembelajaran-kooperatif-tipe-think-pare-share-tps-dan-ba ( diakses tanggal 5
Januari 2010 )
http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/03/kel-3-cooperative-learning-
sebagai_05.html ( diakses tanggal 5 Januari 2010 )
http://Yusti-arini. blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-
kooperatif.html ( diakses tanggal 4 Januari 2010 )
37
LAMPIRAN
A. Lampiran 1 : Contoh Perangkat Pembelajaran
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Nama Sekolah : SDN 02 Simpur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
- Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar :
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
C. Indikator
3.3.1 Menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama
3.3.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan
sederhana
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan
sederhana
2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama.
3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
pecahan sederhana
E. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai , diharapkan siswa dapat
memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan
sederhana.
38
F. Materi Pelajaran
Daerah yang diberi warna adalah 1
bagian dari 2. Oleh karena itu, daerah
tersebut menunjukan pecahan 1/2
Daerah yang diberi warna adalah 1
bagian dari 4. Oleh karena itu, daerah
tersebut menunjukan 1/4
Daerah yang diberi warna di samping
menunjukan 1/3
Daerah yang diberi warna di samping
menunjukan 1/6
G. Skenario Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pendahuluan
- Guru mengadakan apersepsi dengan mengulas kembali
tentang pecahan sederhana
- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu:
1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang
dalam pecahan sederhana
2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut
sama.
3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
39
dengan pecahan sederhana
- Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya
materi ajar pecahan sederhana
2. Kegiatan Inti
- Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok yang berisi soal cerita
- Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir
untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian
guru bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian
siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi
kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan
masalah dengan memperagakan alat peraga.
- Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi
kesempatan untuk bertanya, menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut.
- Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya.
- Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga.
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Penutup
- Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman
berdasarkan kesimpulan.
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Pembahasan hasil evaluasi
- Tindak lanjut : pemberian PR
Pertemuan II
1. Pendahuluan
- Pembahasan PR pada pertemuan yang lalu kemudian
dilanjukan dengan memberikan apersepsi untuk pelajaran yang
akan dilaksanakan.
40
- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu siswa
dapat menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana.
- Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya
materi ajar pecahan sederhana
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi lembar materi yang berisi soal cerita
tentang pecahan sederhana
- Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir
untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru
bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian
siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi
kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan
masalah dengan memperagakan alat peraga
- Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi
kesempatan untuk bertanya, menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut.
- Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya.
- Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga.
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Penutup
- Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman
berdasarkan kesimpulan tadi.
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Pembahasan hasil evaluasi
- Tindak lanjut : pemberian PR
H. Alat/Media dan Metode Pembelajaran
1. Alat/Media Pembelajaran
- Model pecahan 1/2, 1/3, 1/4 , 1/5, 1/6
- Bentuk pecahan dari benda nyata
41
- Lembar materi yang berisi soal cerita.
2. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
- demonstrasi
- Kerja kelompok
I. Sumber Pembelajaran
BSE Cerdas Berhitung Untuk SD/MI Kelas 3 karangan Fajariyah
J. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan Post test,
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk : Objektif
4. AlatPenilaian : LKS ,Lembar soal.
Simpur, 27 Januari 2010
Teman Sejawat/Supervisor Guru Kelas III Sugiarto,S.Pd Imam Nur Hakim
NIP19650712 198608 1 004 NIP 191208 200501 1003
Mengetahui
Kepala SDN 02 Simpur
Dwiyono, A.Ma.Pd NIP 19611203 198201 1003
42
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Nama Sekolah : SDN 02 Simpur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
- Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar :
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
C. Indikator
3.3.1 Menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama
3.3.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan
sederhana
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan
sederhana
2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama.
3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
pecahan sederhana
E. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai , diharapkan siswa dapat
memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan
sederhana.
43
F. Materi Pelajaran
Daerah yang diberi warna adalah 1
bagian dari 2. Oleh karena itu, daerah
tersebut menunjukkan pecahan 1/2
Daerah yang diberi warna adalah 1 bagian dari 4. Oleh karena itu, daerah tersebut menunjukan 1/4
Daerah yang diberi warna di samping
menunjukan 1/3
Daerah yang diberi warna di samping
menunjukan 1/6
G. Skenario Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pendahuluan
- Guru mengadakan apersepsi dengan mengulas kembali
tentang pecahan sederhana
- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu:
1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang
dalam pecahan sederhana
2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut
44
sama.
3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan pecahan sederhana
- Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya
materi ajar pecahan sederhana
2. Kegiatan Inti
- Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok yang berisi soal cerita
- Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir
untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian
guru bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian
siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi
kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan
masalah dengan memperagakan alat peraga.
- Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi
kesempatan untuk bertanya, menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut.
- Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya.
- Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga.
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Penutup
- Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman
berdasarkan kesimpulan.
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Pembahasan hasil evaluasi
- Tindak lanjut : pemberian PR
Pertemuan II
1. Pendahuluan
- Pembahasan PR pada pertemuan yang lalu kemudian
45
dilanjukan dengan memberikan apersepsi untuk pelajaran yang
akan dilaksanakan.
- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu siswa
dapat menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana.
- Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya
materi ajar pecahan sederhana
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi lembar materi yang berisi soal cerita
tentang pecahan sederhana
- Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir
untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru
bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian
siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi
kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan
masalah dengan memperagakan alat peraga
- Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi
kesempatan untuk bertanya, menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut.
- Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya.
- Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga.
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Penutup
- Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman
berdasarkan kesimpulan tadi.
- Siswa mengerjakan evaluasi
- Pembahasan hasil evaluasi
- Tindak lanjut : pemberian PR
46
H. Alat/Media dan Metode Pembelajaran
1. Alat/Media Pembelajaran
- Model pecahan 1/2, 1/3, 1/4 , 1/5, 1/6
- Bentuk pecahan dari benda nyata
- Lembar materi yang berisi soal cerita.
2. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
- demonstrasi
- Kerja kelompok
I. Sumber Pembelajaran
BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas 3 karangan Fajariyah
J. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan Post test,
2. Jenis : Tertulis
3. Bentuk : Objektif
4. AlatPenilaian : LKS ,Lembar soal.
Simpur, 9 Pebruari 2010
Supervisor Guru Kelas III
Sugiarto,S.Pd Imam Nur Hakim
NIP19650712 198608 1 004 NIP 191208 200501 1003
Mengetahui
Kepala SDN 02 Simpur
Dwiyono, A.Ma.Pd NIP 19611203 198201 1003
47
B. Lampiran 2 : Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
No No Induk Nama Kerjasama Keaktifan Keberanian Kesungguhan Jumlah Ket
1. 1623 Anisa Fitriyani
2. 1628 Kiki Nur Indah Sari
3. 1629 Lili Nur Janah
4. 1630 M.Arif Maulana
5. 1632 Nia Safitri
6. 1637 Ali Sapudin
7. 1576 M.Andi Irawan
8. 1622 Aenun Alpitri
9. 1643 Andri
10. 1645 Alwi Zakaria
11. 1646 Dina Nursuci Amaliah
12. 1647 Egi Kurniawan
13. 1649 Hoerul Mahmud
14. 1653 Ipin Mualim
15. 1654 Julia Anggi Karuniasih
16. 1640 Yunus
17. 1657 Mahmud Amar Abdullah
18. 1658 Mila Kurniasih
48
19. 1659 Mely Asriani
20. 1661 Mukti Husnaedi
21. 1664 Nurfatin Hasanah
22. 1666 Rifki Aldiansah
23. 1667 Riski Andriani
24. 1668 Sopia Agustina
25. 1669 Sabar Saepudin
26. 1671 Seli Fajri Ramadan
27. 1674 Riyan Kurniawan
49
C. Lampiran 3 : Istrumen Penilaian guru/ peneliti
INSTRUMEN PENILAIAN RPP
PROGRAN PJJ S-1 PGSD
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Skor
I Perumusan Masalah 1 2 3 4
1 Kejelasan Masalah 1 2 3 4
2 Sifat Masalah 1 2 3 4
3 Pemecahan melalui perbaikan pembelajaran 1 2 3 4
II Rumusan Kompetensi dan Indikatornya
1 Kejalasan rumusan 1 2 3 4
2 Kelangkapan cakupan rumusan 1 2 3 4
3 Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar 1 2 3 4
III Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
1 Kesesuaian materi dengan kompetensi 1 2 3 4
2 Kesesuaian dengan karakter peserta didik 1 2 3 4
3 Keruntutan dan sistematika / organisasi materi 1 2 3 4
4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4
IV Pemilihan sumber belajar / media pembelajaran
1 Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran
dengan kompetensi 1 2 3 4
2 Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran
dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3 Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran
dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
V Strategi Pembelajaran
1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran 1 2 3 4
1. Nama Mahasiswa : IMAM NUR HAKIM
2. Tempat Praktik : SDN 02 Simpur
3. Kelas / Semester : III/2
4. Mata Pelajaran : Matematika
5. Tanggal : ..............................................
50
dengan kompetensi
2 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
dengan karakter peserta didik 1 2 3 4
4 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
dengan alokasi waktu 1 2 3 4
VI Penilaian Hasil Belajar
1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi 1 2 3 4
2 Kesesuaian item soal dengan indikator 1 2 3 4
3 Kejelasan prosedur penilaian 1 2 3 4
T o t a l
Komentar :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
....................................................................
Pengamat / Penilai :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Tanda Tangan :
51
D. Lampiran 3: Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran
INSTRUMEN PENILAIAN
PRAKTIK PEMBELAJARAN PROGRAM PJJ S-1 PGSD
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Skor
I Pra Pembelajaran 1 2 3 4
1 1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 1 2 3 4
2 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4
II Membuka Pembelajaran
1 1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi
ajar 1 2 3 4
2 2. Menyampaikan kompetensi ( tujuan ) yang akan
dicapai. 1 2 3 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran
1 A. Penguasaan Materi pelajaran 1 2 3 4
2 1. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 1 2 3 4
3 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan 1 2 3 4
4 3. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan
hierarki belajar 1 2 3 4
4. Mengaitkan materi ajar dengan realitas
kehidupan 1 2 3 4
B. Pendekatan / strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan siswa. 1 2 3 4
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan keebutuhan siswa. 1 2 3 4
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 1 2 3 4
4. Menguasai kelas 1 2 3 4
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual 1 2 3 4
6. Melaksanakan pembelajaran yang 1 2 3 4
1. Nama Mahasiswa : IMAM NUR HAKIM
2. Tempat Praktik : SD Negeri 02 Simpur
3. Kelas : III ( Tiga )
4. Mata Pelajaran : Matematika
5. Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
6. Tanggal :
52
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang telah dialokasikan
1 2 3 4
C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber
belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media 1 2 3 4
2. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4
D. Pembelajaran yang menantang dan memacu
keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 1 2 3 4
2. Merespons positif partisipasi siswa 1 2 3 4
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa,
dan sumber belajar 1 2 3 4
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
siswa 1 2 3 4
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif 1 2 3 4
E. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Memantau kemajuan belajar 1 2 3 4
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 1 2 3 4
F. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar 1 2 3 4
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 3 4
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4
IV Penutup
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan 1 2 3 4
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
3. Melaksanakan tindak lanjut 1 2 3 4
T o t a l
Komentar
:................................................................................................................
.................................................................................................................
Pengamat / Penilai :
Nama :
NIP :
Tanda Tangan : ...................................
53
E. Lampiran 4 : Personalia Peneliti
Personalia Penelitian terdiri dari :
1. Nama : Imam Nur Hakim
2. NIM : X9707010
Pekerjaan : Guru SD N 02 Simpur
Sebagai : Peneliti
3. Nama : Dwiyono, A.Ma.Pd
NIM : 19611203 198201 2005
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Sebagai : Kepala Sekolah
4. Nama : Sugiarto, S.Pd.
NIP : 19650712 198608 1 004
Pekerjaan : Guru SD N 03 Simpur
Sebagai : Observer
54
F. Lampiran 5 : CURRICULUM VITAE PENELITI
CURRICULUM VITAE
1. Nama : IMAM NUR HAKIM
2. NIM : X9707010
3. Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 08 Desember 1978
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Tempat Tugas :SD Negeri 02 Simpur
6. Alamat Kantor : Ds. Simpur Kec. Belik, Kab. Pemalang
No. Telepon/Fax : -
7. Alamat Rumah : RT.30/04 Desa Randudongkal- Kec.
Randudongkal-Kab.Pemalang
8. Riwayat pendidikan : 1). SDN 01 Randudongkal (1991)
2) SMPN 1 Randudongkal (1994)
3) SMU Negeri Randudongkal (1997)
4) D2 PGSD FIP UNNES SEMARANG
(2003)
9. Pengalaman Penelitian yang
Relevan :
10. Publikasi Ilmiah yang
Relevan :
11. Pertemuan Iilmiah yang
Relevan :
Pemalang, Juni 2010
Peneliti
IMAM NUR HAKIM
55
G. Lapiran 6 : Daftar Hadir Mahasiswa
56
57
H. Lampiran 7 : Presensi Siswa dikelas
58
59
I. Lampiran 8 : Pendapat Siswa
60
J. Lampiran 9 : Penilaian KS
61
K. Lampiran 10 : Penilaian Teman Sejawat (observer)
62
L. Lampiran 11 : Dokumentasi Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2
63
64
65