Download - Laporan akhir responsi_jaringan_komputer
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016
MODUL 11
Konfigurasi Jaringan
Nama : Yohanes Dwiki Witman Gusti Made
NIM : 140707748
Kelas : B
LAB. JARINGAN KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2016
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
PEMBAHASAN VLSM
Soal:
IP address awal 192.168.76.27/24 (kiri) 172.16.73.07/24(kanan)
Switch: A1 = 83 host, A2 = 15 host, B1 = 50 host, B2 = 12 host
Antar Router: 2 host
Nama Alokasi Network Address
Subnet Mask Host Range Broadcast
A1 126 192.168.76.0
/25 255.255.255.128
192.168.76.1 -
192.168.76.126 192.168.76.127
B1 62 192.168.76.128
/26 255.255.255.192
192.168.76.129 -
192.168.76.190 192.168.76.191
A2 30 192.168.76.192
/27 255.255.255.224
192.168.76.193 -
192.168.76.222 192.168.76.223
B2 14 192.168.76.224
/28 255.255.255.240
192.168.76.225 -
192.168.76.238 192.168.76.239
Router 2 192.168.76.240
/30 255.255.255.252
192.168.76.241 -
192.168.76.242 192.168.76.243
Nama Alokasi Network Address
Subnet Mask Host Range Broadcast
A1 126 172.16.73.0/25 255.255.255.128 172.16.73.1 - 172.16.73.126
172.16.73.127
B1 62 172.16.73.128/26 255.255.255.192 172.16.73.129
- 172.16.73.190
172.16.73.191
A2 30 172.16.73.192/27 255.255.255.224 172.16.73.193
- 172.16.73.222
172.16.73.223
B2 14 172.16.73.224/28 255.255.255.240 172.16.73.225
- 172.16.73.238
172.16.73.239
Router 2 172.16.73.240/30 255.255.255.252 172.16.73.241
- 172.16.73.242
172.16.73.243
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Langkah pertama dalam pembuatan VLSM adalah mengurutkan host yang
lebih banyak ke yang lebih sedikit. Urutan dari besar ke kecil: A1(83), B1(50),
A2(15), B2(12), Antar Router(2). Lalu buatlah tabel dengan kolomnya adalah
Nama Jaringan, Alokasi Network Address, Host Range, Subnet Mask, dan
Broadcast.
Langkah kedua adalah menentukan alokasi host untuk jumlah host jaringan
dengan perhitungan yang memenuhi rumus:
Jumlah host + 2 <= 2n
dimana n adalah jumlah bit IPv4, yaitu per segment adalah 8 bit (range 0-7), lalu
+2 host diambil untuk network address dan broadcast address. Misalkan jaringan
A1 membutuhkan 83 host, maka:
83 host + 2 host <= 2n
Maka n yang memenuhi adalah 7 (27 = 128). Bila langkah ini sudah memenuhi
perhitungan diatas, jangan lupa alokasi yang bisa dipakai host: 128 – 2 = 126.
Langkah ketiga adalah mencari Network Address. Network address
digunakan untuk mengetahui letak suatu jaringan berdasarkan IP tertentu.
Perhitungan menggunakan proses Binary AND-ING IP Address awal
(192.168.76.27/24) . Proses AND-ING dilakukan dengan melihat prefix ip (24).
Binary hanya ada 2 angka yaitu 0 dan 1. Maka 24 bit awal dari 32 bit bernilai 1,
sisanya bernilai 0. Ubahlah ip menjadi biner, lalu lakukan proses AND ke biner
prefix. Illustrasi nya seperti berikut:
0 ^ 0 = 0
0 ^ 1 = 0
1 ^ 0 = 0
1 ^ 1 = 1
Berikut hasil operasi biner yang di AND kan:
192.168.76.27 : 11000000.10101000.01001100.00011011
/24 : 11111111.11111111.11111111.00000000
------------------------------------------------------ AND
192.168.76.0 : 11000000.10101000.01001100.00000000
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Maka didapat address 192.168.76.0 setelah dilakukan proses binary AND-ING.
Address baru tersebut selanjutnya akan dijadikan network address. Maka kita butuh
prefix baru untuk subnet jaringan baru ini. Di jaringan A1 sudah didapatkan
perhitungan n bit yang dibutuhkan jaringan host sebanyak 83, yaitu n = 7. Maka
prefix baru dapat kita cari dengan cara: 32 bit – 7 bit = 25 bit. Jadi network address
baru jaringan A1 adalah 192.168.76.0 / 25.
Untuk network address jaringan lainnya, lakukan perhitungan yang sama dengan
langkah kedua, tambahkan saja Alokasi+2 host ke network address yang diketahui.
Network address juga bisa dicari dengan mengurangkan 1 host dengan Broadcast
Address sebelumnya.
Misalkan user ingin mencari Network Address jaringan B1, maka:
Alokasi + 2 host + 192.168.76.0 = …
126 + 2 + 192.168.76.0 = 192.168.76.128
Langkah keempat, yaitu menghitung subnet mask. Subnet mask digunakan
untuk mengetahui network address dari suatu IP Address tertentu sehingga dapat
diketahui letak jaringannya. Cara mencari subnet mask yaitu dilihat dari prefixnya.
Subnet mask dihitung dari penjumlahan desimal tiap biner-biner yang ada di
segment. Maka dibutuhkan konversi dari biner menjadi decimal.
Ada 8 bit per segment yang dibatasi titik(.) dan di suatu segment, semakin ke kanan
nilai n nya akan semakin kecil (Low Significant Bit, n = 0 paling kecil), lalu
semakin ke kiri maka semakin besar nilai n nya (Most Significant Bit, n = 7 paling
besar). Illustrasi perhitungan:
/24 : 11111111.11111111.11111111.00000000
Desimal : 255. 255. 255. 0
Langkah kelima yaitu mencari host range. Host range adalah rentangan IP
Address yang bisa ditempati host atau perangkat. IP Address awal yang bisa
ditempati host adalah IP Network Address + 1 host. Selanjutnya, IP Address
akhirnya adalah Broadcast Address – 1 host.
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Langkah keenam adalah mencari Broadcast Address. Broadcast address
dicari dengan melihat prefix atau subnet masknya. Di modul, broadcast address
dapat dicari dengan mengubah biner semua Host Address menjadi 1. Illustrasi:
NA 192.168.76.0 /25 : 11000000.10101000.01001100.00000000
BA 192.168.76.127/25 : 11000000.10101000.01001100.01111111
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
PEMBAHASAN PACKET TRACER (PKA)
Soal:
Berdasarkan hail VLSM, tuliskan network address, broadcast address, range host
address, dan subnet mask untuk setiap jaringan di Packet Tracer.
- Hostname: GedungA dan GedungB
- Password Router GedungA: Kiri, Password Router GedungB: Kanan
- Buatlah Note pada halaman Packet Tracer.
Aturan konfigurasi:
Default gateway menggunakan alamat pertama dari range host address
IP address PC pertama menggunakan alamat kedua dari range host address
IP address PC kedua menggunakan alamat terakhir dari range host address
Pertama buka packet tracer lalu buat perangkat-perangkat yang dibutuhkan
sesuai topologi. Cara pembuatan perangkat yaitu klik device yang bisa dilihat di
pojok kiri bawah packet tracer lalu drag ke layar. Total perangkat yang ada adalah
PC(8), Switch(4), Router(2), Laptop(1). Tipe perangkat yang diketahui yaitu
Router 1841, Switch 2950-24, PC-PT, Laptop-PT. Selanjutnya buatlah label
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
network address, broadcast address, range host address, dan subnet mask sesuai
hasil VLSM jaringan.
Device yang telah dibuat memiliki tugasnya masing-masing. PC digunakan
sebagai client yang mengirim atau menerima data. Switch digunakan sebagai
jembatan atau penghubung antar PC di jaringan local. Router digunakan sebagai
device yang merutekan jalur yang bagus dan bisa dilalui paket data agar sampai ke
tujuan. Laptop digunakan untuk men-setting router dari console.
Buka router dengan cara klik kiri 2x di router. Selanjutnya, matikan router
dengan klik tombol power, lalu tambahkan port fisik WIC-2T, dan hidupkan
kembali router. Lakukan juga pada router kedua. Port fisik WIC-2T digunakan
sebagai port untuk mencolok kabel Serial DTE di router.
Connection dari PC ke Switch dan Switch ke Router yaitu menggunakan
kabel Copper Straight-Through. Kabel ini digunakan karena saling
menghubungkan device yang berbeda. Pastikan kabel Copper Straight-Through
dihubungkan ke Interface FastEthernet dengan port yang berbeda per device.
Perangkat Router ke Router menggunakan kabel Serial DTE karena Data
Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen terakhir yang mengubah informasi
menjadi sinyal untuk melakukan komunikasi data. Serial DTE digunakan karena
kita memperkirakan tidak ada perbedaan kemampuan bit-rate antar router sehingga
tidak perlu men-setting clock rate router seperti layaknya Serial DCE.
Perangkat dari Laptop ke perangkat lainnya menggunakan port console.
Port console digunakan untuk menset langsung ke hardware melalui Laptop.
Biasanya digunakan untuk telnet dari jarak jauh.
Setelah selesai membuat perangkat dan connection sesuai topologinya,
langkah selanjutnya adalah men-setting hasil VLSM yang telah dibuat. Langkah
pertama, buka menu PC dengan klik 2x PC tertentu. Kemudian muncul
window baru, buka tab desktop, pilih IP configuration. Masukkan IP Address,
Subnet mask, dan Default Gateway untuk PC tersebut sesuai label yang telah
dibuat. Sesuai aturan konfigurasi, Default gateway menggunakan alamat pertama
dari range host address, IP address PC pertama menggunakan alamat kedua dari
Host Range address dan IP address PC kedua menggunakan alamat terakhir dari
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Host Range address. Lakukan hal yang sama ke PC lainnya dengan memperhatikan
label yang telah dibuat.
Langkah kedua adalah men-setting router. Hubungkan kabel console dari
Laptop (RS-232) ke Router Gedung A (Console). Buka Laptop (klik 2x), pilih
desktop, dan pilih terminal, lalu klik ok saja. Maka akan masuk ke CLI router.
Berikut alur logika singkat yang mengillustrasikan perintah CLI router:
1. Enable router agar bisa dipakai oleh user.
2. Konfigurasi router agar bisa di-set jaringannya.
3. Berikan nama untuk router (Hostname: GedungA atau GedungB)
4. Buat password untuk router (enable secret Kiri/Kanan)
5. Pertama setting Router dengan jaringan-jaringan yang terhubung
(melalui switch). Buka Interface FastEthernet dengan port tertentu yang
tentunya port tsb terhubung dengan Switch.
(Cth: Fa0/1 utk Switch1 atau Fa0/2 utk Switch2)
6. Beri IP Address + Subnet mask ke Router untuk Port tersebut. IP
Address dan Subnet mask diambil dari Default Gateway jaringan
(perhatikan label).
7. Lakukan perintah no shutdown agar hasil settingan ke Router tidak
menimbulkan efek restart router ketika mencoba implementasi
settingan.
8. Lalu exit interface dari port yang disetting tersebut.
9. Lakukan juga pemberian IP dan Subnet mask sesuai Default Gateway
jaringan di Interface-port lainnya. Kira-kira ada 4 settingan sesuai
jumlah subnet (jaringan A1,A2,B1,B2). Selesai melakukan setting
untuk suatu jaringan, jangan lupa exit interface-port nya.
10. Pemberian IP untuk router antar router, pertama masuk interface serial
dengan port yang terhubung dengan router kedua. Setelah masuk
Interface router, berikan alamat IP Address + Subnet mask sesuai label
jaringan antar router. IP Address router pertama adalah IP Address Host
Range awal, sedangkan IP Address router kedua adalah IP Address
Host Range terakhir. Perhatikan Host Range di label antar router.
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
11. Terakhir, lakukan perintah router rip (routing information protocol)
untuk men-set atau mendaftarkan alamat Network Address yang
terhubung ke Router, sehingga Router bisa tahu paket data ditujukan ke
alamat jaringan yang ada di tabel rip. Gunakan perintah version 2 karena
versi ini lebih handal dalam hal routing.
12. Langkah optional: non-aktifkan automatic summarization. Perintah no
auto-summary digunakan untuk menonaktifkan automatic
summarization pada RIP version 2. Setelah menonaktifkan auto
summarization pada semua router, maka router tidak akan lagi
meringkas rute dalam batas jaringan yang besar.
13. Langkah optional: copy-kan seluruh settingan yang telah di-set atau
berjalan dari RAM ke NVRAM sehingga apabila ketika router mati,
maka saat dihidupkan kembali, settingan yang dilakukan tadi masih ada
dan bisa dijalankan kembali.
14. Test settingan dengan perintah ping atau menggunakan pesan paket
(terletak di sebelah kanan) dari PC dikirim ke PC tertentu.
Berikut perintah yang diketikkan di command line melalui CLI:
//DI ROUTER 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname GedungA
GedungA(config)#enable secret Kiri
GedungA(config)#interface fa0/0
GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.1 255.255.255.128
GedungA(config-if)#no shutdown
GedungA(config-if)#exit
GedungA(config)#interface fa0/1
GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.193 255.255.255.224
GedungA(config-if)#no shutdown
GedungA(config-if)#exit
GedungA(config)#interface se0/0/0
GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.241 255.255.255.252
GedungA(config-if)#no shutdown
GedungA(config-if)#exit
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
GedungA(config)#router rip
GedungA(config-router)#version 2
GedungA(config-router)#network 192.168.76.0
GedungA(config-router)#network 192.168.76.192
GedungA(config-router)#network 192.168.76.240
GedungA(config-router)#no auto-summary
GedungA(config-router)#exit
GedungA(config)#exit
GedungA#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? [DI ENTER]
Building configuration...
[OK]
//DI ROUTER 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname GedungB
GedungB(config)#enable secret Kanan
GedungB(config)#interface fa0/0
GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.129 255.255.255.192
GedungB(config-if)#no shutdown
GedungB(config)#interface fa0/0
GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.225 255.255.255.240
GedungB(config-if)#no shutdown
GedungB(config-if)#exit
GedungB(config)#interface se0/0/0
GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.242 255.255.255.252
GedungB(config-if)#no shutdown
GedungB(config-if)#exit
GedungB(config)#router rip
GedungB(config-router)#version 2
GedungB(config-router)#network 192.168.76.240
GedungB(config-router)#network 192.168.76.128
GedungB(config-router)#network 192.168.76.224
GedungB(config-router)#no auto-summary
GedungB(config-router)#exit
GedungB(config)#exit
GedungB#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
PEMBAHASAN CABLING
Soal:
Buatlah kabel sesuai topologi jaringan yang diberikan .
Alat yang dibutuhkan:
1. Tang Crimping
2. Kabel UTP (RJ-45)
3. Konektor RJ-45
4. LAN Tester
Gambar Kabel Straight-Through
Putih-hijau Putih-hijau
Hijau Hijau
Putih-Orange Putih-Orange
Biru Biru
Putih-Biru Putih-Biru
Orange Orange
Putih-Coklat Putih-Coklat
Coklat Coklat
A A
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Kabel yang digunakan adalah kabel jenis Straight-Through. Kabel dengan
kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis.
Contohnya sebagai berikut:
1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router
Maka sesuai topologi yang diberikan, dibutuhkan sekitar enam (6) kabel
jenis Straight-Through. Cara membuat kabel Straight-Through:
1. Kupas ujung kabel dengan tang crimping kira-kira 2-3 cm.
2. Buka pilinan kabel lalu urutkan kabel sesuai standar Straight-Through (lihat
gambar). Usahakan kabel diluruskan sehingga tidak ada yang bengkok.
3. Setelah urutan kabel sesuai dengan warna kabel di gambar, ratakan ujung
kabel dengan memotong ujung kabel menggunakan tang crimping.
4. Masukkan kabel yang sudah rata dan lurus ke dalam konektor RJ-45.
Pastikan semua kabel posisinya sudah benar sesuai gambar.
5. Lakukan crimping. Ambil tang crimping, masukkan konektor RJ-45 ke slot
UTP RJ-45, lalu tekan tang crimping. Pastikan semua pin (kuningan) pada
konektor RJ-45 menempel ke tiap-tiap kabel. biasanya terdengar suara
“klik”.
Setelah kabel di-crimping, langkah terakhir adalah mengecek kabel yang
sudah dibuat dengan Lan Tester. Cara pengetesan yaitu memasukkan konektor RJ-
45 ke masing-masing port di Lan Tester. Setelah itu nyalakan Lan Tester dan
pastikan semua lampu LED menyala sesuai urutan kabel. Bila ada lampu LED tidak
menyala berarti ada kesalahan saat mengurutkan warna kabel atau terjadi kesalahan
saat melakukan crimping dengan tang crimping.
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
PEMBAHASAN SETTING ROUTER
Soal:
Bangunlah jaringan sesuai VLSM dan topologi jaringan langsung dengan perangkat
yang ada (dibagi setengah topologi di kiri dan setengahnya lagi di kanan).
Tersedia (berdasarkan topologi):
1. Router (1 kiri, 1 kanan)
2. Switch (2 kiri, 2 kanan)
3. Cable Straight-Through (3 kiri, 3 kanan)
4. Cable Console(1 kiri, 1 kanan)
5. Cable Serial DT (1 utk router)
6. PC (4 kiri, 4 kanan)
7. PC untuk setting (1 kiri, 1 kanan)
Pertama hubungkan Router dengan PC untuk setting dengan kabel console ke
Console Port Router Cisco. Hidupkan router, lalu buka aplikasi hyper terminal
(aplikasinya cisco) dan lakukan setting dengan command line interface (CLI) sama
seperti cara setting lewat packet tracer(pka) melalui console.
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
Berikut alur logika sesuai pembahasan di packet tracer:
1. Enable router agar bisa dipakai oleh user.
2. Konfigurasi router agar bisa di-set jaringannya.
3. Berikan nama untuk router (Hostname: GedungA atau GedungB)
4. Buat password untuk router (enable secret Kiri/Kanan)
5. Pertama setting Router dengan jaringan-jaringan yang terhubung
(melalui switch). Buka Interface FastEthernet dengan port tertentu yang
tentunya port tsb terhubung dengan Switch.
(Cth: Fa0/1 utk Switch1 atau Fa0/2 utk Switch2)
6. Beri IP Address + Subnet mask ke Router untuk Port tersebut. IP
Address dan Subnet mask diambil dari Default Gateway jaringan
(perhatikan label).
7. Lakukan perintah no shutdown agar hasil settingan ke Router tidak
menimbulkan efek restart router ketika mencoba implementasi
settingan.
8. Lalu exit interface dari port yang disetting tersebut.
9. Lakukan juga pemberian IP dan Subnet mask sesuai Default Gateway
jaringan di Interface-port lainnya. Kira-kira ada 4 settingan sesuai
jumlah subnet (jaringan A1,A2,B1,B2). Selesai melakukan setting
untuk suatu jaringan, jangan lupa exit interface-port nya.
10. Pemberian IP untuk router antar router, pertama masuk interface serial
dengan port yang terhubung dengan router kedua. Setelah masuk
Interface router, berikan alamat IP Address + Subnet mask sesuai label
jaringan antar router. IP Address router pertama adalah IP Address Host
Range awal, sedangkan IP Address router kedua adalah IP Address
Host Range terakhir. Perhatikan Host Range di label antar router.
11. Terakhir, lakukan perintah router rip (routing information protocol)
untuk men-set atau mendaftarkan alamat Network Address yang
terhubung ke Router, sehingga Router bisa tahu paket data ditujukan ke
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
alamat jaringan yang ada di tabel rip. Gunakan perintah version 2 karena
versi ini lebih handal dalam hal routing.
12. Langkah optional: non-aktifkan automatic summarization. Perintah no
auto-summary digunakan untuk menonaktifkan automatic
summarization pada RIP version 2. Setelah menonaktifkan auto
summarization pada semua router, maka router tidak akan lagi
meringkas rute dalam batas jaringan yang besar.
13. Langkah Wajib: copy-kan seluruh settingan yang telah di-set atau
berjalan dari RAM ke NVRAM sehingga apabila ketika router mati,
maka saat dihidupkan kembali, settingan yang dilakukan tadi masih ada
dan bisa dijalankan kembali.
Source code yang diketik dengan CLI bisa dilihat di pembahasan packet tracer.
Matikan router, kemudian kabel UTP jenis Straight-Throught yang dibuat
dicoba dengan menghubungkan PC ke Router (melalui FastEthernet Port),
kemudian hubungkan kabel Serial DTE dari router satu ke router dua (colokkan di
port serial DTE pada router), lalu hidupkan kembali router.
Periksa 4 PC tujuan, apakah IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway
nya sudah sesuai dengan hasil VLSM. Bila sudah yakin benar, lakukan perintah
ping dari PC yang tersambung kabel console ke tujuan ping, yaitu PC yang
disetting IP nya tadi. Bila sukses maka hasil VLSM dan hasil crimping kabel sudah
benar.
Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748
KESIMPULAN
1. Melakukan VLSM dilakukan dengan cara:
- Urutkan host yang diperlukan dari besar ke kecil
- Gunakan rumus Jumlah host + 2 <= 2n untuk alokasi host
- Hitung Network Address, Broadcast Address, Host Range dan Subnet
Mask jaringan.
2. Kabel yang menghubungkan perangkat yang berbeda jenis adalah kabel
Straight-Through dengan urutan Putih-hijau, Hijau, Putih-Orange, Biru,
Putih-Biru, Orange, Putih-Coklat, Coklat.
3. Melakukan setting jaringan di packet tracer dengan cara:
- Buat perangkat yang diperlukan
- Koneksikan antar perangkat dengan kabel sesuai jenisnya (Straight-
Through, Cross-Over atau Serial DCE/DTE) dan sesuai topologi juga
jenis perangkat.
- Buatlah label yang berisi Network Address, Default Gateway,
Broadcast Address, Host Range dan Subnet Mask di setiap subnet agar
memudahkan konfigurasi perangkat
- Lakukan konfigurasi perangkat. Di PC dapat disetting alamat IP, subnet
mask dan default gateway. Lalu, di router juga menyetting alamat IP tiap
jaringan (port interface) yang terhubung dan mendaftarkan network
address melalui router information protocol.
- Test jaringan yang telah disetting dengan ping atau pesan paket.
4. Melakukan setting di router secara langsung melalui console sama seperti
setting jaringan di packet tracer. Bedanya praktikan harus mengetahui
secara langsung kabel yang digunakan (PC setting ke router menggunakan
kabel console), portnya di router (FastEthernet, Serial, dan Console), dan
konfigurasi alamat ip pada PC tujuan.