laporan akhir responsi_jaringan_komputer

16
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 MODUL 11 Konfigurasi Jaringan Nama : Yohanes Dwiki Witman Gusti Made NIM : 140707748 Kelas : B LAB. JARINGAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2016

Upload: dwiki-witman

Post on 07-Jan-2017

15 views

Category:

Technology


1 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016

MODUL 11

Konfigurasi Jaringan

Nama : Yohanes Dwiki Witman Gusti Made

NIM : 140707748

Kelas : B

LAB. JARINGAN KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2016

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

PEMBAHASAN VLSM

Soal:

IP address awal 192.168.76.27/24 (kiri) 172.16.73.07/24(kanan)

Switch: A1 = 83 host, A2 = 15 host, B1 = 50 host, B2 = 12 host

Antar Router: 2 host

Nama Alokasi Network Address

Subnet Mask Host Range Broadcast

A1 126 192.168.76.0

/25 255.255.255.128

192.168.76.1 -

192.168.76.126 192.168.76.127

B1 62 192.168.76.128

/26 255.255.255.192

192.168.76.129 -

192.168.76.190 192.168.76.191

A2 30 192.168.76.192

/27 255.255.255.224

192.168.76.193 -

192.168.76.222 192.168.76.223

B2 14 192.168.76.224

/28 255.255.255.240

192.168.76.225 -

192.168.76.238 192.168.76.239

Router 2 192.168.76.240

/30 255.255.255.252

192.168.76.241 -

192.168.76.242 192.168.76.243

Nama Alokasi Network Address

Subnet Mask Host Range Broadcast

A1 126 172.16.73.0/25 255.255.255.128 172.16.73.1 - 172.16.73.126

172.16.73.127

B1 62 172.16.73.128/26 255.255.255.192 172.16.73.129

- 172.16.73.190

172.16.73.191

A2 30 172.16.73.192/27 255.255.255.224 172.16.73.193

- 172.16.73.222

172.16.73.223

B2 14 172.16.73.224/28 255.255.255.240 172.16.73.225

- 172.16.73.238

172.16.73.239

Router 2 172.16.73.240/30 255.255.255.252 172.16.73.241

- 172.16.73.242

172.16.73.243

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Langkah pertama dalam pembuatan VLSM adalah mengurutkan host yang

lebih banyak ke yang lebih sedikit. Urutan dari besar ke kecil: A1(83), B1(50),

A2(15), B2(12), Antar Router(2). Lalu buatlah tabel dengan kolomnya adalah

Nama Jaringan, Alokasi Network Address, Host Range, Subnet Mask, dan

Broadcast.

Langkah kedua adalah menentukan alokasi host untuk jumlah host jaringan

dengan perhitungan yang memenuhi rumus:

Jumlah host + 2 <= 2n

dimana n adalah jumlah bit IPv4, yaitu per segment adalah 8 bit (range 0-7), lalu

+2 host diambil untuk network address dan broadcast address. Misalkan jaringan

A1 membutuhkan 83 host, maka:

83 host + 2 host <= 2n

Maka n yang memenuhi adalah 7 (27 = 128). Bila langkah ini sudah memenuhi

perhitungan diatas, jangan lupa alokasi yang bisa dipakai host: 128 – 2 = 126.

Langkah ketiga adalah mencari Network Address. Network address

digunakan untuk mengetahui letak suatu jaringan berdasarkan IP tertentu.

Perhitungan menggunakan proses Binary AND-ING IP Address awal

(192.168.76.27/24) . Proses AND-ING dilakukan dengan melihat prefix ip (24).

Binary hanya ada 2 angka yaitu 0 dan 1. Maka 24 bit awal dari 32 bit bernilai 1,

sisanya bernilai 0. Ubahlah ip menjadi biner, lalu lakukan proses AND ke biner

prefix. Illustrasi nya seperti berikut:

0 ^ 0 = 0

0 ^ 1 = 0

1 ^ 0 = 0

1 ^ 1 = 1

Berikut hasil operasi biner yang di AND kan:

192.168.76.27 : 11000000.10101000.01001100.00011011

/24 : 11111111.11111111.11111111.00000000

------------------------------------------------------ AND

192.168.76.0 : 11000000.10101000.01001100.00000000

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Maka didapat address 192.168.76.0 setelah dilakukan proses binary AND-ING.

Address baru tersebut selanjutnya akan dijadikan network address. Maka kita butuh

prefix baru untuk subnet jaringan baru ini. Di jaringan A1 sudah didapatkan

perhitungan n bit yang dibutuhkan jaringan host sebanyak 83, yaitu n = 7. Maka

prefix baru dapat kita cari dengan cara: 32 bit – 7 bit = 25 bit. Jadi network address

baru jaringan A1 adalah 192.168.76.0 / 25.

Untuk network address jaringan lainnya, lakukan perhitungan yang sama dengan

langkah kedua, tambahkan saja Alokasi+2 host ke network address yang diketahui.

Network address juga bisa dicari dengan mengurangkan 1 host dengan Broadcast

Address sebelumnya.

Misalkan user ingin mencari Network Address jaringan B1, maka:

Alokasi + 2 host + 192.168.76.0 = …

126 + 2 + 192.168.76.0 = 192.168.76.128

Langkah keempat, yaitu menghitung subnet mask. Subnet mask digunakan

untuk mengetahui network address dari suatu IP Address tertentu sehingga dapat

diketahui letak jaringannya. Cara mencari subnet mask yaitu dilihat dari prefixnya.

Subnet mask dihitung dari penjumlahan desimal tiap biner-biner yang ada di

segment. Maka dibutuhkan konversi dari biner menjadi decimal.

Ada 8 bit per segment yang dibatasi titik(.) dan di suatu segment, semakin ke kanan

nilai n nya akan semakin kecil (Low Significant Bit, n = 0 paling kecil), lalu

semakin ke kiri maka semakin besar nilai n nya (Most Significant Bit, n = 7 paling

besar). Illustrasi perhitungan:

/24 : 11111111.11111111.11111111.00000000

Desimal : 255. 255. 255. 0

Langkah kelima yaitu mencari host range. Host range adalah rentangan IP

Address yang bisa ditempati host atau perangkat. IP Address awal yang bisa

ditempati host adalah IP Network Address + 1 host. Selanjutnya, IP Address

akhirnya adalah Broadcast Address – 1 host.

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Langkah keenam adalah mencari Broadcast Address. Broadcast address

dicari dengan melihat prefix atau subnet masknya. Di modul, broadcast address

dapat dicari dengan mengubah biner semua Host Address menjadi 1. Illustrasi:

NA 192.168.76.0 /25 : 11000000.10101000.01001100.00000000

BA 192.168.76.127/25 : 11000000.10101000.01001100.01111111

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

PEMBAHASAN PACKET TRACER (PKA)

Soal:

Berdasarkan hail VLSM, tuliskan network address, broadcast address, range host

address, dan subnet mask untuk setiap jaringan di Packet Tracer.

- Hostname: GedungA dan GedungB

- Password Router GedungA: Kiri, Password Router GedungB: Kanan

- Buatlah Note pada halaman Packet Tracer.

Aturan konfigurasi:

Default gateway menggunakan alamat pertama dari range host address

IP address PC pertama menggunakan alamat kedua dari range host address

IP address PC kedua menggunakan alamat terakhir dari range host address

Pertama buka packet tracer lalu buat perangkat-perangkat yang dibutuhkan

sesuai topologi. Cara pembuatan perangkat yaitu klik device yang bisa dilihat di

pojok kiri bawah packet tracer lalu drag ke layar. Total perangkat yang ada adalah

PC(8), Switch(4), Router(2), Laptop(1). Tipe perangkat yang diketahui yaitu

Router 1841, Switch 2950-24, PC-PT, Laptop-PT. Selanjutnya buatlah label

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

network address, broadcast address, range host address, dan subnet mask sesuai

hasil VLSM jaringan.

Device yang telah dibuat memiliki tugasnya masing-masing. PC digunakan

sebagai client yang mengirim atau menerima data. Switch digunakan sebagai

jembatan atau penghubung antar PC di jaringan local. Router digunakan sebagai

device yang merutekan jalur yang bagus dan bisa dilalui paket data agar sampai ke

tujuan. Laptop digunakan untuk men-setting router dari console.

Buka router dengan cara klik kiri 2x di router. Selanjutnya, matikan router

dengan klik tombol power, lalu tambahkan port fisik WIC-2T, dan hidupkan

kembali router. Lakukan juga pada router kedua. Port fisik WIC-2T digunakan

sebagai port untuk mencolok kabel Serial DTE di router.

Connection dari PC ke Switch dan Switch ke Router yaitu menggunakan

kabel Copper Straight-Through. Kabel ini digunakan karena saling

menghubungkan device yang berbeda. Pastikan kabel Copper Straight-Through

dihubungkan ke Interface FastEthernet dengan port yang berbeda per device.

Perangkat Router ke Router menggunakan kabel Serial DTE karena Data

Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen terakhir yang mengubah informasi

menjadi sinyal untuk melakukan komunikasi data. Serial DTE digunakan karena

kita memperkirakan tidak ada perbedaan kemampuan bit-rate antar router sehingga

tidak perlu men-setting clock rate router seperti layaknya Serial DCE.

Perangkat dari Laptop ke perangkat lainnya menggunakan port console.

Port console digunakan untuk menset langsung ke hardware melalui Laptop.

Biasanya digunakan untuk telnet dari jarak jauh.

Setelah selesai membuat perangkat dan connection sesuai topologinya,

langkah selanjutnya adalah men-setting hasil VLSM yang telah dibuat. Langkah

pertama, buka menu PC dengan klik 2x PC tertentu. Kemudian muncul

window baru, buka tab desktop, pilih IP configuration. Masukkan IP Address,

Subnet mask, dan Default Gateway untuk PC tersebut sesuai label yang telah

dibuat. Sesuai aturan konfigurasi, Default gateway menggunakan alamat pertama

dari range host address, IP address PC pertama menggunakan alamat kedua dari

Host Range address dan IP address PC kedua menggunakan alamat terakhir dari

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Host Range address. Lakukan hal yang sama ke PC lainnya dengan memperhatikan

label yang telah dibuat.

Langkah kedua adalah men-setting router. Hubungkan kabel console dari

Laptop (RS-232) ke Router Gedung A (Console). Buka Laptop (klik 2x), pilih

desktop, dan pilih terminal, lalu klik ok saja. Maka akan masuk ke CLI router.

Berikut alur logika singkat yang mengillustrasikan perintah CLI router:

1. Enable router agar bisa dipakai oleh user.

2. Konfigurasi router agar bisa di-set jaringannya.

3. Berikan nama untuk router (Hostname: GedungA atau GedungB)

4. Buat password untuk router (enable secret Kiri/Kanan)

5. Pertama setting Router dengan jaringan-jaringan yang terhubung

(melalui switch). Buka Interface FastEthernet dengan port tertentu yang

tentunya port tsb terhubung dengan Switch.

(Cth: Fa0/1 utk Switch1 atau Fa0/2 utk Switch2)

6. Beri IP Address + Subnet mask ke Router untuk Port tersebut. IP

Address dan Subnet mask diambil dari Default Gateway jaringan

(perhatikan label).

7. Lakukan perintah no shutdown agar hasil settingan ke Router tidak

menimbulkan efek restart router ketika mencoba implementasi

settingan.

8. Lalu exit interface dari port yang disetting tersebut.

9. Lakukan juga pemberian IP dan Subnet mask sesuai Default Gateway

jaringan di Interface-port lainnya. Kira-kira ada 4 settingan sesuai

jumlah subnet (jaringan A1,A2,B1,B2). Selesai melakukan setting

untuk suatu jaringan, jangan lupa exit interface-port nya.

10. Pemberian IP untuk router antar router, pertama masuk interface serial

dengan port yang terhubung dengan router kedua. Setelah masuk

Interface router, berikan alamat IP Address + Subnet mask sesuai label

jaringan antar router. IP Address router pertama adalah IP Address Host

Range awal, sedangkan IP Address router kedua adalah IP Address

Host Range terakhir. Perhatikan Host Range di label antar router.

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

11. Terakhir, lakukan perintah router rip (routing information protocol)

untuk men-set atau mendaftarkan alamat Network Address yang

terhubung ke Router, sehingga Router bisa tahu paket data ditujukan ke

alamat jaringan yang ada di tabel rip. Gunakan perintah version 2 karena

versi ini lebih handal dalam hal routing.

12. Langkah optional: non-aktifkan automatic summarization. Perintah no

auto-summary digunakan untuk menonaktifkan automatic

summarization pada RIP version 2. Setelah menonaktifkan auto

summarization pada semua router, maka router tidak akan lagi

meringkas rute dalam batas jaringan yang besar.

13. Langkah optional: copy-kan seluruh settingan yang telah di-set atau

berjalan dari RAM ke NVRAM sehingga apabila ketika router mati,

maka saat dihidupkan kembali, settingan yang dilakukan tadi masih ada

dan bisa dijalankan kembali.

14. Test settingan dengan perintah ping atau menggunakan pesan paket

(terletak di sebelah kanan) dari PC dikirim ke PC tertentu.

Berikut perintah yang diketikkan di command line melalui CLI:

//DI ROUTER 1

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#hostname GedungA

GedungA(config)#enable secret Kiri

GedungA(config)#interface fa0/0

GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.1 255.255.255.128

GedungA(config-if)#no shutdown

GedungA(config-if)#exit

GedungA(config)#interface fa0/1

GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.193 255.255.255.224

GedungA(config-if)#no shutdown

GedungA(config-if)#exit

GedungA(config)#interface se0/0/0

GedungA(config-if)#ip address 192.168.76.241 255.255.255.252

GedungA(config-if)#no shutdown

GedungA(config-if)#exit

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

GedungA(config)#router rip

GedungA(config-router)#version 2

GedungA(config-router)#network 192.168.76.0

GedungA(config-router)#network 192.168.76.192

GedungA(config-router)#network 192.168.76.240

GedungA(config-router)#no auto-summary

GedungA(config-router)#exit

GedungA(config)#exit

GedungA#copy running-config startup-config

Destination filename [startup-config]? [DI ENTER]

Building configuration...

[OK]

//DI ROUTER 2

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#hostname GedungB

GedungB(config)#enable secret Kanan

GedungB(config)#interface fa0/0

GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.129 255.255.255.192

GedungB(config-if)#no shutdown

GedungB(config)#interface fa0/0

GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.225 255.255.255.240

GedungB(config-if)#no shutdown

GedungB(config-if)#exit

GedungB(config)#interface se0/0/0

GedungB(config-if)#ip address 192.168.76.242 255.255.255.252

GedungB(config-if)#no shutdown

GedungB(config-if)#exit

GedungB(config)#router rip

GedungB(config-router)#version 2

GedungB(config-router)#network 192.168.76.240

GedungB(config-router)#network 192.168.76.128

GedungB(config-router)#network 192.168.76.224

GedungB(config-router)#no auto-summary

GedungB(config-router)#exit

GedungB(config)#exit

GedungB#copy running-config startup-config

Destination filename [startup-config]?

Building configuration...

[OK]

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

PEMBAHASAN CABLING

Soal:

Buatlah kabel sesuai topologi jaringan yang diberikan .

Alat yang dibutuhkan:

1. Tang Crimping

2. Kabel UTP (RJ-45)

3. Konektor RJ-45

4. LAN Tester

Gambar Kabel Straight-Through

Putih-hijau Putih-hijau

Hijau Hijau

Putih-Orange Putih-Orange

Biru Biru

Putih-Biru Putih-Biru

Orange Orange

Putih-Coklat Putih-Coklat

Coklat Coklat

A A

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Kabel yang digunakan adalah kabel jenis Straight-Through. Kabel dengan

kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis.

Contohnya sebagai berikut:

1. Menghubungkan antara computer dengan switch

2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL

3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL

4. Menghubungkan switch ke router

5. Menghubungkan hub ke router

Maka sesuai topologi yang diberikan, dibutuhkan sekitar enam (6) kabel

jenis Straight-Through. Cara membuat kabel Straight-Through:

1. Kupas ujung kabel dengan tang crimping kira-kira 2-3 cm.

2. Buka pilinan kabel lalu urutkan kabel sesuai standar Straight-Through (lihat

gambar). Usahakan kabel diluruskan sehingga tidak ada yang bengkok.

3. Setelah urutan kabel sesuai dengan warna kabel di gambar, ratakan ujung

kabel dengan memotong ujung kabel menggunakan tang crimping.

4. Masukkan kabel yang sudah rata dan lurus ke dalam konektor RJ-45.

Pastikan semua kabel posisinya sudah benar sesuai gambar.

5. Lakukan crimping. Ambil tang crimping, masukkan konektor RJ-45 ke slot

UTP RJ-45, lalu tekan tang crimping. Pastikan semua pin (kuningan) pada

konektor RJ-45 menempel ke tiap-tiap kabel. biasanya terdengar suara

“klik”.

Setelah kabel di-crimping, langkah terakhir adalah mengecek kabel yang

sudah dibuat dengan Lan Tester. Cara pengetesan yaitu memasukkan konektor RJ-

45 ke masing-masing port di Lan Tester. Setelah itu nyalakan Lan Tester dan

pastikan semua lampu LED menyala sesuai urutan kabel. Bila ada lampu LED tidak

menyala berarti ada kesalahan saat mengurutkan warna kabel atau terjadi kesalahan

saat melakukan crimping dengan tang crimping.

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

PEMBAHASAN SETTING ROUTER

Soal:

Bangunlah jaringan sesuai VLSM dan topologi jaringan langsung dengan perangkat

yang ada (dibagi setengah topologi di kiri dan setengahnya lagi di kanan).

Tersedia (berdasarkan topologi):

1. Router (1 kiri, 1 kanan)

2. Switch (2 kiri, 2 kanan)

3. Cable Straight-Through (3 kiri, 3 kanan)

4. Cable Console(1 kiri, 1 kanan)

5. Cable Serial DT (1 utk router)

6. PC (4 kiri, 4 kanan)

7. PC untuk setting (1 kiri, 1 kanan)

Pertama hubungkan Router dengan PC untuk setting dengan kabel console ke

Console Port Router Cisco. Hidupkan router, lalu buka aplikasi hyper terminal

(aplikasinya cisco) dan lakukan setting dengan command line interface (CLI) sama

seperti cara setting lewat packet tracer(pka) melalui console.

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

Berikut alur logika sesuai pembahasan di packet tracer:

1. Enable router agar bisa dipakai oleh user.

2. Konfigurasi router agar bisa di-set jaringannya.

3. Berikan nama untuk router (Hostname: GedungA atau GedungB)

4. Buat password untuk router (enable secret Kiri/Kanan)

5. Pertama setting Router dengan jaringan-jaringan yang terhubung

(melalui switch). Buka Interface FastEthernet dengan port tertentu yang

tentunya port tsb terhubung dengan Switch.

(Cth: Fa0/1 utk Switch1 atau Fa0/2 utk Switch2)

6. Beri IP Address + Subnet mask ke Router untuk Port tersebut. IP

Address dan Subnet mask diambil dari Default Gateway jaringan

(perhatikan label).

7. Lakukan perintah no shutdown agar hasil settingan ke Router tidak

menimbulkan efek restart router ketika mencoba implementasi

settingan.

8. Lalu exit interface dari port yang disetting tersebut.

9. Lakukan juga pemberian IP dan Subnet mask sesuai Default Gateway

jaringan di Interface-port lainnya. Kira-kira ada 4 settingan sesuai

jumlah subnet (jaringan A1,A2,B1,B2). Selesai melakukan setting

untuk suatu jaringan, jangan lupa exit interface-port nya.

10. Pemberian IP untuk router antar router, pertama masuk interface serial

dengan port yang terhubung dengan router kedua. Setelah masuk

Interface router, berikan alamat IP Address + Subnet mask sesuai label

jaringan antar router. IP Address router pertama adalah IP Address Host

Range awal, sedangkan IP Address router kedua adalah IP Address

Host Range terakhir. Perhatikan Host Range di label antar router.

11. Terakhir, lakukan perintah router rip (routing information protocol)

untuk men-set atau mendaftarkan alamat Network Address yang

terhubung ke Router, sehingga Router bisa tahu paket data ditujukan ke

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

alamat jaringan yang ada di tabel rip. Gunakan perintah version 2 karena

versi ini lebih handal dalam hal routing.

12. Langkah optional: non-aktifkan automatic summarization. Perintah no

auto-summary digunakan untuk menonaktifkan automatic

summarization pada RIP version 2. Setelah menonaktifkan auto

summarization pada semua router, maka router tidak akan lagi

meringkas rute dalam batas jaringan yang besar.

13. Langkah Wajib: copy-kan seluruh settingan yang telah di-set atau

berjalan dari RAM ke NVRAM sehingga apabila ketika router mati,

maka saat dihidupkan kembali, settingan yang dilakukan tadi masih ada

dan bisa dijalankan kembali.

Source code yang diketik dengan CLI bisa dilihat di pembahasan packet tracer.

Matikan router, kemudian kabel UTP jenis Straight-Throught yang dibuat

dicoba dengan menghubungkan PC ke Router (melalui FastEthernet Port),

kemudian hubungkan kabel Serial DTE dari router satu ke router dua (colokkan di

port serial DTE pada router), lalu hidupkan kembali router.

Periksa 4 PC tujuan, apakah IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway

nya sudah sesuai dengan hasil VLSM. Bila sudah yakin benar, lakukan perintah

ping dari PC yang tersambung kabel console ke tujuan ping, yaitu PC yang

disetting IP nya tadi. Bila sukses maka hasil VLSM dan hasil crimping kabel sudah

benar.

Yohanes Dwiki Witman Gusti Made 140707748

KESIMPULAN

1. Melakukan VLSM dilakukan dengan cara:

- Urutkan host yang diperlukan dari besar ke kecil

- Gunakan rumus Jumlah host + 2 <= 2n untuk alokasi host

- Hitung Network Address, Broadcast Address, Host Range dan Subnet

Mask jaringan.

2. Kabel yang menghubungkan perangkat yang berbeda jenis adalah kabel

Straight-Through dengan urutan Putih-hijau, Hijau, Putih-Orange, Biru,

Putih-Biru, Orange, Putih-Coklat, Coklat.

3. Melakukan setting jaringan di packet tracer dengan cara:

- Buat perangkat yang diperlukan

- Koneksikan antar perangkat dengan kabel sesuai jenisnya (Straight-

Through, Cross-Over atau Serial DCE/DTE) dan sesuai topologi juga

jenis perangkat.

- Buatlah label yang berisi Network Address, Default Gateway,

Broadcast Address, Host Range dan Subnet Mask di setiap subnet agar

memudahkan konfigurasi perangkat

- Lakukan konfigurasi perangkat. Di PC dapat disetting alamat IP, subnet

mask dan default gateway. Lalu, di router juga menyetting alamat IP tiap

jaringan (port interface) yang terhubung dan mendaftarkan network

address melalui router information protocol.

- Test jaringan yang telah disetting dengan ping atau pesan paket.

4. Melakukan setting di router secara langsung melalui console sama seperti

setting jaringan di packet tracer. Bedanya praktikan harus mengetahui

secara langsung kabel yang digunakan (PC setting ke router menggunakan

kabel console), portnya di router (FastEthernet, Serial, dan Console), dan

konfigurasi alamat ip pada PC tujuan.