KUMPULAN ARTIKEL HASIL PENGABDIAN KKN BMC-19 UNNES 2020
Nama Mahasiswa :
1. Meva Juliyanti 1201417035
2. Briliana Bopa Alivi 2411417044
3. Helmi Hafid 3201417049
4. Afta Serti Mardita 7211417076
Artikel 1
PELATIHAN KIRTANAM: UPAYA PENGUATAN NILAI SPIRITUAL DAN
BHAKTI ANAK HINDU DI TENGAH PANDEMI
Meva Juliyanti1)
, RB.Janggan Satya Purusottama2)
, Maharani3)
1. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
2. Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
3. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Kirtanam artinya berbhakti dengan melantunkan lagu-lagu suci keagamaan yang berisi
pujian terhadap kemahakuasaan dan keagungan “Brahman” dengan berluang-ulang karena
diharapkan dapat menghasilkan getaran-getaran suci. Anak-anak merupakan penerus dalam
segala harapan dan hal baik, apalagi dalam beragama. Dalam melaksanakan pengabdian,
peneliti memberikan pelatihan salah satu instrumen kehidupan beragama, yaitu pelatihan
kirtanam, dan metode ini diterima oleh anak-anak. Hasil dari pengabdian tersebut sangat
memiliki dampak positif dan cocok digunakan untuk meningkatkan dan menguatkan nilai
spiritual dan bhakti anak-anak Hindu.
Kata kunci: Kirtanam, pelatihan, spiritual, anak.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara majemuk karena memiliki berbagai macam suku, ras,
agama, yang hidup berdampingan bahkan menyatu sehingga melahirkan berbagai macam
budaya yang unik. Seiring dengan perkembangan zaman, dimana saat ini tercipta banyak
budaya dan pemikiran baru, kaum yang mudah terkena dampaknya tak lain adalah anak-
anak, di mana mereka tengah berada dalam masa ingin mencari tahu dan penasaran dengan
berbagai macam hal. Rasa penasaran ini apabila tidak dibarengi dengan ketakwaan terhadap
agama, tentunya akan menjerumuskan anak-anak pada hal buruk, dimana nantinya anak
tidak dapat membedakan baik dan buruk karena dizaman ini hal baik dan buruk nampak
sangat berdampingan.
Upaya penguatan nilai spiritual dan bhakti dalam beragama merupakan tanggung
jawab bersama. Dengan berlandaskan bahwa Indonesia tercipta juga atas keberagaman
beragama, maka konsekuensi logisnya adalah kita harus menjaga kemurnian masing-masing
agama dan menguatkan nilai spiritual dan bhakti tiap penganutnya. Seiring kecepatan alur
modernisasi, kekuatan iman atau kepercayaan kepada Tuhan menjadi pendidikan yang
wajib diajarkan dan ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Mengingat modernisasi yang
dibarengi dengan kecanggihan teknologi yang terus ditawarkan dunia itu sudah bisa
dijangkau oleh semua kalangan, selagi anak-anak masih memiliki batasan dengan
penggunaan teknologi informasi, maka inilah waktunya anak-anak diberikan pelatihan atau
pendidikan yang berkaitan dengan spiritualitas. Pendidikan agama sangat penting diberikan
kepada anak-anak dimasa modern ini agar anak-anak tidak terjerumus mengikuti alur zaman
yang tak tentu arah.
Saat ini, di tengah masa pandemi, tentunya anak akan memiliki lebih banyak waktu
di rumah. Dan untuk mengisi waktu mereka, penanaman ajaran agama akan sangat baik
untuk spiritualitas mereka. Kondisi pandemi seperti sekarang ini dirasa merupakan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan atau pelatihan kepada anak-anak, karena sistem
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan untuk mereka selama pandemi ini
menjadikan anak-anak lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar lebih banyak hal
lagi di luar mata pelajaran sekolah.
METODE PELAKSANAAN
Pelatihan ini dilakukan di Pura Dharma Santi, Kecamatan Terbanggi Besar yang
dilaksanakan setiap hari minggu. Namun saat pengabdian, pelatihan hanya dilakukan
sebanyak dua kali. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan nilai spiritual dan bhakti
anak-anak Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya ibadah pun bisa dilakukan
dengan cara yang menyenangkan salah satunya yaitu Kirtanam. Peserta pelatihan kirtanam
ini adalah anak-anak Hindu rentang kelas tiga sampai enam Sekolah Dasar. Lagu yang
diajarkan yaitu “Jay Jay”, “Hare Krisna”, dan juga “Hare Om Tat Sat”.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kurun waktu 40 hari, langkah yang
diterapkan dan hasil yang dapatkan adalah sebagai berikut:
1. Analisis situasi masyarakat
Hasil dari analisis situasi tersebut pada bidang kegamaan yang menjadi
permasalahan adalah kurangnya apresiasi masyarakat Hindu terhadap kesenian
rohani.
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan dalam bidang keagamaan
adalah permasalah yang perlu adanya penanganan. Peneliti memilih anak-anak
sekolah dasar sebagai subyek penelitian, karena pada tingkat ini anak berada
pada tahap operasional konkret dimana kemampuan mereka dalam mengingat
dan berfikir logis mengalami peningkatan. Sehingga sangat mudah dalam
memberikan penguatan dan penanaman nilai-nilai untuk meningkatkan
kecintaan mereka terhadap agama. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
ditemukan masalah berupa anak-anak masih banyak yang belum paham tentang
agama Hindu karena minimnya tenaga pengajar dan juga fasilitas untuk belajar
agama Hindu. Peneliti berfokus memberi penguatan dan pengenalan serta
pelatihan nilai budaya pada anak, memberi apresiasi terhadap setiap prestasi
yang diperoleh baik dalam hal pendidikan, kebudayaan, dan juga keagamaan.
3. Rencana pemecahan masalah
Dalam memecahkan masalah mengenai kebudayaan kami melakukan pelatihan
kirtanam dengan menggunakan alat musik modern dan tradisional, langkah awal
adalah peneliti memberikan penyuluhan pada siswa pentingnya mempelajari
kirtanam, hal ini bertujuan agar siswa sadar menangani pentingnya mempelajari
hal tersebut sehingga mereka memiliki rasa cinta terhadap agamanya sendiri.
4. Langkah selanjutnya mengadakan pelatihan rutin kirtanam, memberi apresiasi
dengan melakukan pertunjukan ditengah masyarakat saat sedang ada upacara
keagamaan. Pendekatan sosial, kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan siswa
dalam setiap kegiatan secara langsung misalkan pelatihan, penyuluhan, kegiatan
belajar dan kegiatan lain kecuali kegiatan perencanaan kegiatan. Pelaksanaan
kegiatan, peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah
dilakukan, pelaksanaan kegiatan pertama peneliti meminta izin kepada pihak
parisadha untuk mengadakan pelatihan kirtanam. Pelatihan dilaksanakan dengan
sangat baik dan menggunakan gabungan alat musik yaitu gitar, seruling, dan
juga jimbe untuk menarik perhatian anak serta sebagai usaha untuk mengubah
persepsi anak terhadap kesenian. Dalam melakukan pelatihan ada beberapa
permasalahan, yaitu dari pelatih, pelatih merasa kesulitan dalam melakukan
pelatihan. Hal ini disebabkan karena anak-anak yang sulit diatur, dan juga sulit
untuk menyelaraskan antara suara dan nada. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, kami mengajak muda mudi Hindu desa sebagai tenaga tambahan
sehingga pelatihan kirtanam dapat berjalan dengan optimal. Evaluasi dan hasil,
berdasarkan pengamatan, setelah dilakukan pelatihan kirtanam ada peningkatan
terhadap kecintaan terhadap agama dan juga kesenian dan juga terjadi
peningkatan kepercayaan diri anak dilihat saat penampilan mereka kirtanam di
upacara keagamaan di desa.
SIMPULAN
Upaya penguatan nilai spiritual dan bhakti anak Hindu di tengah Pandemi melalui
pelatihan Kirtanam ini dilakukan setiap hari minggu, dengan sasaran anak-anak usia
Sekolah Dasar di lingkungan sekitar, karena diusia tersebut dipercaya bahwa mereka
tengah berada di usia dan masa yang bagus untuk mengalami peningkatan dalam mengingat
dan berpikir logis, sehingga ini dinilai sebagai waktu yang tepat untuk memberikan
penguatan dan penanaman nilai spritual dan bhakti untuk meningkatkan kecintaan mereka
terhadap Tuhan dan agama yang dianut. Kegiatan ini saat pelaksanaan KKN telah dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan, dengan menggunakan perpaduan alat musik modern dan
tradisional. Masalah yang dihadapi adalah anak-anak yang sedikit sulit untuk diatur,
menyesuaikan keselarasan suara yang cukup sulit, sehingga untuk melancarkan kegiatan
pelatihan Kirtanam ini Pelatih mendatangkan Pemuda-Pemudi Hindu di desa sebagai
instruktur pelatih tambahan. Hasilnya adalah rasa cinta mereka terhadap agama jadi
meningkat, yang itu berarti Pelatihan Kirtanam ini memang langkah yang bagus sebagai
upaya penguatan nilai spiritual dan bhakti anak Hindu di tengah pandemi. Selain itu, karena
pelatihan Kirtanam ini, kepercayaan diri anak-anak Hindu saat ikut berpartisipasi
menampilkan Kirtanam di upacara keagamaan di desa turut meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Gede Rai Parsua. 2018. “Implementasi Ajaran Bakti Dalam Membentuk Etika Masyarakat
Desa Songan A Dan B Kintamani, Bangli.”
I Made Dwi Andika Putra. 2013. Skripsi Karya Seni kīrtanam.
Setyani, Endah Ari, Pratiwi Pratiwi, Aulia Reka Oktaviana, and Cahyo Yuwono. 2019.
“Jurnal Bina Desa Pelatihan Karawitan : Upaya Penguatan Nilai Budaya Pada Siswa
Sekolah Dasar Di Tengah Perkembangan Globalisasi” 1 (1): 8–11.
Artikel 2
PENDAMPINGAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK ANAK SEKOLAH DI RT 13
KELURAHAN BALAI AGUNG, KECAMATAN SEKAYU, MUSI BANYUASIN
Oleh
Ayu Indah Wulandari1, Briliana Bopa Alivi
2, Helmi Hafid
3
Pendidikan Kepelatihan Olahraga/Fakultas Ilmu Keolahragaan1
Seni rupa (DKV) S1/Fakultas Bahasa dan Seni2
Pendidikan Geografi/Fakultas Ilmu Sosial3
Abstrak
Pada saat ini masyarakat diseluruh belahan dunia sedang dihadapkan dengan Pandemi
Covid-19, baik itu dari kalangan pelajar yang masih duduk dibangku sekolah (SD, SMP,
SMA/K) maupun mahasiswa, serta para pekerja. Salah satu contoh dampak Pandemi Covid-
19 yang dialami oleh mahasiswa yaitu sistem Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring.
Biasanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan secara cooperative atau berkelompok
dengan lokasi yang ditentukan oleh Universitas, tetapi karena adanya wabah Covid-19 maka
UNNES mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring dengan lokasi sesuai
domisili asal mahasiswa dengan mengangkat tema KKN “Bersama Melawan Covid-19”.
Dengan mengangkat tema KKN "Bersama Melawan Covid-19" tersebut, salah satu
mahasiswa dari UNNES melaksanakan kegiatan Program kerja Pendampingan bimbingan
belajar untuk anak sekolah yang dijalankan mulai dari tanggal 09 Juli 2020 -- 22 Agustus
yang berlokasi di wilayah RT 13 Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu, Musi
Banyuasin di Sumatera Selatan. Meskipun dilaksanakan dengan kondisi seperti saat ini,
mahasiswa tetap antusias dalam menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut.
Pendampingan bimbingan belajar Merupakan salah satu program kerja unggulan pada
kegiatan KKN Bersama Melawan COVID-19 Universitas Negeri Semarang tahun 2020.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kegiatan bimbingan belajar
terhadap motivasi belajar siswa sekolah di wilayah RT 13 Kelurahan Balai Agung,
Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
Kata kunci : Pendampingan belajar, Pandemi, Kuliah kerja nyata
PENDAHULUAN
Di masa pandemi pada saat ini, dengan terbatasnya pertemuan antara siswa dan guru
maka secara otomatis kemampuan siswa dalam menerima materi pun akan terbatas. Dengan
berkurangnya intensitas pertemuan siswa dengan guru di sekolah dan sistem pembelajaran
yang dilakukan secara Jarak jauh akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan belajar.
Lalu, apa yang bisa dilakukan guru agar tetap bisa maksimal dalam menjalankan perannya?
Salah satunya dengan melakukan pendampingan belajar bersama orang tua di rumah siswa,
bisa melalui kunjungan belajar. Namun kegiatan tersebut tentunya masih bersifat terbatas
karena guru tidak bisa setiap hari melakukan kunjungan ke rumah siswanya. Di sini peran
orang tua sangat penting dalam melengkapi proses pendampingan belajar anak-anaknya.
Bagi anak-anak yang memiliki orang tua full time di rumah, akan lebih menguntungkan
karena bisa setiap saat dilakukan proses pendampingan belajar ketika diberikan tugas dari
sekolah. Bagaimana dengan anak-anak yang memiliki orangtua yang keduanya bekerja?
Maka dari itu Proses pendampingan belajar kini bisa diperoleh selain dari guru ataupun
orang tua siswa, misalnya melalui les privat, bimbingan belajar non formal, belajar
kelompok, dan lain sebagainya. Oleh karena itu salah satu program kerja unggulan dari
mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam melaksanakan kegiatan KKN (kuliah kerja
nyata) adalah Pendampingan bimbingan belajar, Kenapa harus bimbingan belajar? Karena
melalui bimbingan belajar siswa akan lebih banyak dilatih pengerjaan soal-soal, didampingi
oleh tutor-tutor yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan
kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru
yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya. Sehingga harapannya
adalah bimbingan belajar mampu mengembangkan setiap individu sesuai dengan
kemampuannya.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Kegiatan pendampingan bimbingan belajar ini bertujuan untuk siswa di RT 13
Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin di Sumatera Selatan dapat
kembali semangat dalam belajar, dapat bersosialisasi bersama teman-teman sebayanya,
dapat mengekspresikan kreatifitas serta kepekaan mereka dan untuk mahasiswa dapat
belajar karekter anak-anak yang berbeda dan dapat berubah-ubah selama pelaksanaan.
Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pendampingan bimbingan belajar ini ialah Anak-anak RT 13
kelurahan Balai Agung kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Yang mana
kegiatan akan dilaksanakan secara beberapa kegiatan positif serta produktif.
METODE
Pihak yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan pendampingan bimbingan belajar :
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini ialah mahasiswa Universita Negeri Semarang yang
sedang melaksanakan kegiatan KKN di wilayah domisili yaitu di RT 13 Kelurahan Balai
Agung, Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
Metode pelaksanaan kegiatan:
Mahasiswa pelaksana kegiatan KKN BMC di domisili Kelurahan Balai Agung, Kecamatan
Sekayu, Musi Banyuasin di Sumatera Selatan melakukaan koordinasi dengan ketua RT
setempat, yaitu ketua RT 13.
Mengundang anak-anak sekolah yang bersedia melakukan kegiatan bimbingan belajar di
rumah.
Mahasiswa mulai melakukan kegiatan bimbingan belajar dengan beberapa kegiatan
diantaranya, Untuk pelajaran formal mereka saya menggunakan buku paket masing-masing
siswa di sela-sela kegiatan di lakukan kegiatan lain yang dapat meningkatkan suasana dan
semangat siswa.
Beberapa Kegiatan pendungkung pelaksanaan :
Dilakukan pelajaran olahraga seperti senam yang di selipkan di sela-sela waktu siswa mulai
merasa jenuh dengan pelajaran formal, Video demonstrasi senam diambil via youtube.
Kegiatan Bermain sepak bola yang lakukan di lapang kampung, yang tujuannya untuk
membuat siswa tetap semangat dan beraktifitas.
Kegiatan dasar make-up untuk siswa dengan menggunakan alat dan bahan yang aman untuk
wajah anak-anak, yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Kegiatan permainan tradisional dan bersepeda serta kerajinan origami
Gambar 2. Kegiatan pendampingan bimbingan belajar tanggal 14 s.d 17 Juli 2020
Gambar 3. Kegiatan pendampingan bimbingan belajar tanggal 18 juli s.d 13 Agustus
2020.
Gambar 4. Kegiatan pendampingan bimbingan belajar tanggal 14 s.d 19 Agustus
2020.
pelajaran Bahasa Indonesia
kretifitas imajinasi menggambar
senam
olahraga renang pelajaran
matematika bersepatu roda
kelas khusus make-up
mengaji senam
Gambar 5. Kegiatan Pendampingan bimbingan belajar tanggal 14 s.d 19 Agustus 2020.
Kegiatan bimbingan belajar pertama kali dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2020
sampai dengan 19 Agustus 2020, kegiatan berlangsung lancar dan komentar positif serta
Dukungan penuh dari orag tua siswa di RT 13 prumnas. Lalu pada tanggal 13 Juli 2020
dilaksanakan pula kegiatan kerajinan kertas origami yang bertujuan untuk memperkenalkan
kepada siswa tentang kerajinan origami serta siswa mampu mengasah kreatifitasnya dalam
membuat suatu bentuk menggunakan media kertas. Kegiatan di hari berikutnya dan minggu
setelahnya juga sama kondusifnya dengan kegiatan di minggu pertama, beberapa kegiatan
pendampingan bimbingan belajar ini sangat bermanfaat bagi siswa sekolah di RT 13
prumnas Karena pada dasarnya Pendidikan itu penting untuk anak sejak dini, baik
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Meskipun begitu pada saat membimbing siswa belajar, tidak lupa untuk selalu mengajarkan
mereka untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menjaga
jarak, serta memakai masker. Dengan adanya program kerja Bimbingan Belajar di Masa
Pandemi Covid-19 guna melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) maka
mahasiswa dapat membantu peran orang tua serta guru untuk mendidik para peserta didik.
pelajaran mengenal tumbuhan (ipa)
papan yang saya gunakan saat mengajar
yaitu memanfaatkan kalender yang sudah
tidak kepakai
bermain di taman bermain (perpisahan)
PENUTUP
1. Kesimpulan
Di masa pandemi yang terjadi saat ini, sistem pembelajaran yang dilakukan secara
online akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan belajar. Salahsatu jalan
keluarnya adalah pendampingan belajar bersama orangtua di rumah siswa atau pun
bimbel seperti les privat, bimbingan belajar non formal, belajar kelompok, dan lain
sebagainya.
Mengangkat tema KKN "Bersama Melawan Covid-19" tersebut, Program kerja
unggulan dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam melaksanakan
kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) di RT 13 Kelurahan Balai Agung, Kecamatan
Sekayu Provinsi Sumatera Selatan yaitu Pendampingan bimbingan belajar. Kegiatan
tersebut bertujuan agar siswa dapat kembali semangat dalam belajar dan
mengekspresikan kreatifitas serta kepekaan mereka serta untuk mahasiswa dapat
belajar karekter anak-anak yang berbeda dan dapat berubah-ubah selama
pelaksanaan.
2. Saran
Di era pandemi ini orangtua dan pemerintah harus berkerjasama. Orangtua harus
lebih membimbing anaknya dan pemerintah mendukung fasilitas belajar misalkan
smartphone, kuota dan peralatan yang berkenaan dengan fasilitas belajar daring
lainnya.
Harapannya orangtua juga dapat mengajarkan pemahaman kepada anak untuk
tentang new normal dan protokol kesehatan yang berlaku agar anak dapat belajar
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Dalam Negeri,2020. Panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa
pandemic
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C., Wijayanti, L., Putri, R., &
santoso, priyono. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 2(1), 1-12.
Rokhani, S.Ag., C. (2020). Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja
Guru SD Negeri Dengkek 01 Pati Selama Masa Pandemi Covid-19. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 424-437.
Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia, 2018. Bimbingan belajar.
Gulo. W, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Grasindo, 2002).
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar.(Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Sudrajat, Akhmad. Membimbing Kesulitan Belajar Siswa (2: Januari,2008).
Artikel 3
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN
EKONOMI DI TENGAH PANDEMI MELALUI BUDIDAYA TANAMAN
HIDROPONIK BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN
Afta Serti Mardita1)
, Sari Saras Susanti2)
, Rusyda Auliya3)
1. Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
2. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.
3. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Semarang.
ABSTRAK
Hidroponik adalah suatu metode budidaya tanaman yang dilakukan tanpa menggunakan
media tanah, melainkan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau media yang
mengandung unsur hara seperti sekam bakar, serbuk kayu, cocopeat, dan media lainnya.
Budidaya tanaman dengan hidroponik cocok untuk wilayah yang minim lahan pertanian.
Secara geografis, Kelurahan Kebun Tebeng merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan
Ratu Agung yang letaknya berada 1 KM dari pusat Kota Bengkulu dengan mata
pencaharian mayoritas pegawai negeri, pedagang, wiraswasta, dan jasa lainnya. Kondisi
perekonomian masyarakat yang bermata pencaharian baik pegawai negeri, pedagang
maupun swasta lainnya turut terdampak akibat pandemi yang terjadi saat ini, sehingga
pendapatan ekonomi masyarakat menjadi menurun. Tujuan dari kegiatan ini adalah langkah
awal pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat dan upaya
mengurangi sampah plastik melalui budidaya tanaman dengan teknik hidroponik berbasis
ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode sosialisasi
dan metode pendampingan. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah warga RT 08, RW 03,
Desa Kebun Tebeng. Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan
pendampingan budidaya tanaman hiroponik yang dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
meningkatkan bahan pangan dan nilai tambah ekonomi masyarakat. Selain itu, melalui
kegiatan ini masyarakat dapat turut serta mengurangi masalah sampah plastik yang ada di
lingkungan sekitar dengan memanfaatkannya sebagai salah satu bahan untuk budidaya
tanaman hidroponik.
Kata kunci : Hidroponik, pelatihan, ekonomi, sampah plastik, pandemi
PENDAHULUAN
Sejak diumumkan pertama kali kepada masyarakat dunia pada tanggal 1 Desember
2019 di China, corona virus disease 2019 (COVID-19) merupakan pandemi dari penyakit
menular dan mematikan yang disebabkan oleh SARSCoV-2 yang telah memberikan
dampak bagi Negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu upaya yang
diimplementasikan adalah adanya penerapan era “New Normal” untuk mengantisipasi
permasalahan yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 terutama di bidang ekonomi,
dan lingkungan yang tidak lepas dari pola perilaku penduduk Indonesia yang tidak ramah
lingkungan.
Perilaku tidak ramah lingkungan ini dibuktikan dengan adanya data KLHK (2018),
bahwa sampah plastik menempati urutan kedua terbanyak yakni 12,4% dari seluruh jenis
sampah. Tingginya penggunaan plastik dikarenakan sifatnya yang ringan, murah, dan
praktis.
Pembuangan sampah botol plastik yang tidak terkendali dan tidak pada tempatnya
seperti di sungai, jalan, atau halaman kosong menjadi suatu masalah yang sangat
mengkhawatirkan. Masyarakat secara umum belum mampu mengolah sampah dengan baik
akibatnya terjadi penumpukan sampah botol plastik. Sampah plastik sangat sulit terurai
sehingga menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan (Damayanti dan
Supriyatin, 2020).
Adanya COVID-19 memberikan kesadaran bahwa setiap negara harus berfikir untuk
memenuhi kebutuhan negaranya sendiri seperti pemenuhan pangan secara mandiri sebelum
mengambil kebijakan ekspor. Sebagaimana yang disebutkan Karim. A. (2019), Indonesia
adalah Desa dan Desa merupakan Indonesia. Hal ini mengartikan bahwa Desa merupakan
daerah yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan hampir telah memiliki
pemetaan berdasarkan potensi dari tiap-tiap desa pada sektor pertanian terutama menjaga
stok tanaman pangan nasional. Jika pemerintah fokus dan memaksimalkan unsur potensi
yang dimiliki pedesaan, maka hal ini dapat memberikan efek positif tidak hanya di bidang
ekonomi tetapi juga dalam ketahanan pangan nasional.
Menurut data Badan Litbang Pertanian, kurang lebih 10 juta hektar lahan
pekarangan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) (Nurwahyuni, 2012). Masalah kembali muncul dengan adanya anggapan
masyarakat bahwasannya hanya pekarangan yang luas yang dapat dijadikan lahan untuk
bercocok tanam sehingga menghambat kegiatan-kegiatan cocok tanam bagi rumah tangga
dengan pekarangan yang belum tentu luas.
Untuk mengatasi hal tersebut sistem budidaya hidroponik perlu dilakukan.
Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam (Lingga,2002). Sistem budidaya hidroponik juga
memiliki beberapa keunggulan diantaranya tidak membutuhkan lahan atau pekarangan yang
luas, pemakaian pupuk yang lebih hemat, produksi tanaman lebih tinggi, kualitas tanaman
lebih baik, dan beberapa tanaman dapat ditanam di luar musimnya.
Pandangan sebagian masyarakat mengenai sistem budidaya hidroponik yang cukup
rumit dengan modal yang tidak sedikit dapat di atasi dengan menggunakan sistem budidaya
hidroponik secara sederhana dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol air mineral
bekas, gelas plastik minuman bekas, hingga drijen minyak bekas. Selain dapat mengurangi
efek negatif sampah plastik dengan melakukan pemanfaatan kembali, kegiatan bercocok
tanam dengan sistem hidroponik sederhana direkomendasikan guna menunjang asupan gizi
keluarga juga dapat memberikan manfaat dalam menunjang ekonomi keluarga, terlebih di
masa pandemi ini. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membantu masyarakat
khususnya masyarakat Desa untuk mengurangi dampak COVID-19 di bidang ekonomi
dengan membangun ketahanan pangan nasional di mulai dari skala kekeluargaan.
METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka solusi yang ditawarkan untuk mendukung
realisasi program peningkatan ekonomi di tengah pandemi adalah metode sosialisasi dan
metode pendampingan. Penerapan metode ini dilakukan secara bersama dan terkombinasi
dengan partisipasi warga yang sangat aktif.
1. Metode Sosialisasi
Sebelum pelaksanaan program sosialisasi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi
permasalahan yang di alami warga. Dalam merumuskan masalah, mengatasi masalah
penentuan proses dan kriteria masalah harus melibatkan mitra secara aktif.
2. Metode Pendampingan
Pendampingan dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan dan pemantauan. Penyuluhan
budidaya tanaman sayur dengan hidroponik dilakukan secara daring dengan
membagikan tata cara budidaya tanaman sayuran dalam bentuk PDF melalui WhatsApp
grup RT 08 Kebun Tebeng.
Untuk pelatihan diperlukan beberapa persiapan budidaya tanaman. Warga yang tertarik
untuk mengikuti pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan hidroponik dapat
mempersiapkan media tanam berupa sekam bakar dan cocopeat, dan/atau menyiapkan
plastik aqua bekas atau tempat bekas lainnya bagi yang menggunakan system wick.
Lalu membantu menyiapkan pipa paralon bagi yang menggunakan system DFT (Deep
Flow Technique) atau NFT (Nutrient Film Technique). Selain itu juga membantu proses
penanaman bibit tanaman sayuran, dan proses pemupukan tanaman sayuran.
Selanjutnya, metode pendampingan melalui pemantauan yang dilakukan setiap minggu
baik secara daring maupun secara luring. Di mana pemantauan ini bertujuan untuk
melihat perkembangan tanaman tersebut. Pemantauan ini dilakukan terhadap warga
yang sudah melakukan budidaya tanaman sayuran sebelumnya atau warga yang baru
akan memulai budidaya tanaman sehingga di pantau dari awal hingga panen.
Pemantauan secara daring dilakukan dengan tujuan apabila terdapat warga yang
memiliki kendala dalam melakukan budidaya tanaman.
Metode pendampingan dilakukan sesuai tahapan kegiatan budidaya hidroponik
sehingga warga bisa melaksanakan kegiatan hidroponik secara mandiri di kemudian
hari, warga bisa terlibat secara aktif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan ekonomi di
tengah pandemi melalui budidaya tanaman hidroponik berbasis ramah lingkungan
dilakukan selama masa KKN BMC-19 UNNES berlangsung di RT 08, RW 03, Kelurahan
Kebun Tebeng. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan metode yang dibuat yaitu
metode sosialisasi dan metode pendampingan. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini
yaitu :
1. Pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik secara daring
Pada pelatihan ini dipaparkan materi mengenai budidaya tanaman dengan teknik
hidroponik dan beberapa manfaat melakukan budidaya tanaman dengan teknik
hidroponik berbasis ramah lingkungan yaitu meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dengan pemanfaatan pekarangan lahan sempit sebagai sumber
penyediaan bahan pangan berupa sayuran, meningkatkan nilai tambah ekonomi
masyarakat di tengah pandemi, dan mengurangi sampah plastik di lingkungan
masyarakat.
Gambar 1. Pelatihan budidaya tanaman secara daring
Gambar 2. Materi pelatihan budidaya tanaman dengan hidroponik
2. Praktik pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik secara luring
2.1 Persiapan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik
Setelah pelatihan secara daring dilakukan, pelaksana melakukan persiapan
budidaya tanaman berupa pembuatan media tanam, persiapan wadah berupa
botol plastik sebagai wadah pengganti net pot, dan limbah lainnya serta
persiapan pipa paralon bagi masyarakat yang ingin menerapkan teknik
hidroponik dengan system DFT (Deep Flow Technique) atau NFT (Nutrient
Film Technique).
Adapun media tanam yang digunakan yakni sekam bakar dan cocopeat. Berikut
tata cara pembuatan sekam bakar :
- Persiapan alat pembakaran
a. Siapkan tong atau drum yang terbuat dari besi, seng, aluminium atau alat
lain yang tahan terhadap api.
b. Buat lubang berbentuk lingkaran di titik pusat diameter. Kemudian buat
lubang dengan paku pada dinding silinder sebagai tempat pembuangan
asap panas saat pembakaran.
c. Siapkan pipa seng sepanjang 1 cm dan berdiameter 10 cm sebagai
cerobong asap bagi pembakaran yang ada di silinder utama. Masukkan
pipa seng tersebut dengan posisi tegak lurus ke dalam lubang berbentuk
lingkaran yang telah dibuat di titik pusat silinder.
- Proses pembakaran sekam
a. Siapkan lokasi pembakaran yang jauh dari rumah, dan sediakan alas tempat
pembakaran yang tahan panas api.
b. Buatkan api unggun seukuran silinder, kemudian tutup dengan silinder
yang telah dibuat cerobong.
c. Timbun api yang nyala dengan sekam, tunggu hingga sekam bagian
puncak berwarna coklat, kemudian naikkan sekam yang berada di bagian
bawah ke puncak hingga semua sekam terbakar dengan sempurna.
d. Setelah sekam telah terbakar dengan sempurna, maka timbunan sekam di
ratakan, dan disiram dengan air untuk proses pendinginan sekam, sehingga
sekam dapat digunakan sebagai media tanam.
Gambar 3. Media tanam sekam bakar
Berikut tata cara pembuatan media tanam berupa cocopeat :
a. Siapkan sabuk kelapa, kemudian lakukan pemisahan sabuk kelapa antara
sabuk bagian dalam dengan kulit berstruktur keras.
b. Kemudian buatlah serbuk kelapa dengan cara di giling atau diparut
dengan menggunakan alat parutan biasa.
c. Pisahkan serat-serat kasar yang tercampur dengan serbuk kelapa tersebut.
d. Setelah itu, jemur serbuk kelapa di bawah sinar matahari dengan tujuan
mengurangi kadar air.
e. Lakukan pengayakan untuk mendapatkan serbuk kelapa yang benar-
benar halus.
f. Setelah serbuk kelapa sudah halus, maka serbuk kelapa dapat digunakan
sebagai media tanam
Gambar 4. Media tanam serbuk kelapa/Cocopeat
Berikut tata cara pembuatan wadah tanaman dari botol plastik atau limbah
lainnya :
a. Persiapkan botol plastik aqua ukuran gelas, kaleng cat bekas, limbah
plastik minyak goreng atau limbah lainnya.
b. Bersihkan botol plastik dan limbah bekas lainnya tersebut.
c. Buatlah lubang-lubang pada botol plastik, kaleng cat bekas, limbah
plastik minyak goreng atau limbah lainnya dengan menggunakan paku
sebagai jalan sumbu untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman.
Gambar 5. Persiapan wadah tanaman
2.2 Pendampingan budidaya tanaman sayuran dengan hidroponik
Pendampingan dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman, hingga masa
panen tanaman telah tiba. Apabila terdapat tanaman yang tidak tumbuh dan/atau
mati maka dapat segera dilakukan penanaman kembali. Selanjutnya, meskipun
budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik dapat meminimalisir
serangan hama dan penyakit pada tanaman, akan tetapi tetap memperhatikan
tanaman apabila ada penyakit yang menyerang.
Pendampingan dapat dilakukan secara daring maupun secara luring setiap
minggu. Selama kegiatan berlangsung telah dilakukan 5 (lima) minggu
pendampingan hingga beberapa tanaman telah siap panen.
Gambar 6. Pendampingan budidaya tanaman sayuran
Gambar 7. Panen tanaman sayuran dari media hidroponik
Pendampingan dari kegiatan ini berakhir ketika masa panen telah tiba. Panen
dilakukan saat tanaman berusia kurang lebih 30 hari setelah tanam dengan
melihat kondisi tanaman sayuran yang sudah siap panen. Tanaman sayuran yang
sudah di panen dapat dijadikan sebagai bahan pangan atau penambah nilai
ekonomi masyarakat dengan menjual tanaman sayuran di pasar. Hal ini
menunjukkan bahwa budidaya tanaman menggunakan teknik hidroponik selain
lebih cepat dan usia panen lebih singkat, kualitas hasil panen yang didapat juga
merupakan sayuran berkualitas tinggi.
KESIMPULAN
Hidroponik adalah suatu metode budidaya tanaman pada lokasi lahan pertanian yang
sempit yaitu budidaya tanaman yang dilakukan tanpa menggunakan media tanah.
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat mengetahui tentang tata cara pemanfaatan
barang bekas menggunakan hidroponik. Masalah tentang botol plastik atau limbah
bekas lainnya menjadi berkurang karena dimanfaatkan untuk budidaya tanaman
hidroponik. Melihat kondisi perekonomian masyarakat di Desa Kebun Tebeng
budidaya tanaman hidroponik dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan
bahan pangan dan nilai tambah ekonomi masyarakat. Metode pelaksanaan dari kegiatan
ini adalah metode sosialisasi dan metode pendampingan. Pelaksanaan kegiatan di awali
dengan program sosialisasi untuk mengatasi masalah penentuan proses dan kriteria
masalah harus melibatkan mitra secara aktif. Selanjutnya, pendampingan yang
dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan dan pemantauan. Hasil dari kegiatan ini
adalah memberikan pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman hiroponik yang
dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan bahan pangan dan nilai
tambah ekonomi masyarakat. Selain itu, melalui kegiatan ini masyarakat dapat turut
serta mengurangi masalah sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar dengan
memanfaatkannya sebagai salah satu bahan untuk budidaya tanaman hidroponik.
DAFTAR PUSTAKA
[BPTP] Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. 2018. Panduan Teknis Cara
Membuat Arang Sekam Padi. BPTP: Bandung Barat.
Damayanti, Fitri., Supriyatin, Titin. 2020. Bercocok Tanam Dengan Sistem Hidroponik
Berbasis Ramah Lingkungan Melalui Pemanfaatan Sampah Botol Plastik. Jurnal
Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat. 4 (1) 2020.
Karim, A. 2019. Peningkatan Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Media Pustaka: Makassar.
[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Sistem Informasi
Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN). Komposisi Sampah.
Lingga, P. 2002. Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Edisi Revisi. Penebar
Swadaya: Jakarta.
Mulasari, Asti S. 2018. Pererapan Teknologi Tepat Guna (Penanam Hidroponik
Menggunakan Media Tanam) Bagi Masyarakat Sosrowijayan Yogyakarta. Jurnal
Pembredayaan:Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat. 2 (1) 2018.
Nurwahyuni, Endah. 2012. Optimalisasi Pekarangan Melalui Budidaya Secara Hidroponik.
UNDIP PRESS. Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6
November 2012.