dorothea orem

7
Model Konsep dan Teori Keperawatan Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keparawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Teori keperawatan memiliki karakteristik diantaranya: 1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam. 2. Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan- alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. 3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan.

Upload: riiena-arinda

Post on 17-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Model Konsep dan Teori KeperawatanKonsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keparawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Teori keperawatan memiliki karakteristik diantaranya:1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam.

2. Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada.

3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan.

4. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehinggan dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan.

5. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan dan dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat memengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya adalah model konsep dan teori keperawatan menurut Dorothea Orem.

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam Keperawatan: Konsep praktik, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995. Pada tahun 1949-1957 Orem bekerja untuk Divisi Rumah Sakit dan Layanan Kelembagaan Dewan Negara Bagian Indiana Kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas keperawatan di rumah sakit umum di seluruh negara bagian.Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan itu sendiri. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri.Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan. Self Care juga merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal, self care akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat memengaruhi dalam perubahan konsep diri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi), pemeliharaan pengambilan air, pemeliharaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi, pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia.Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care, yaitu:

1. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)

Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi:

Pertama, self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.

Kedua, self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

Ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.

Keempat, kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh. Self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan ke dalam kebutuhan dasar manusianya. Kelima, self care adalah untuk perkembangan kepercayaan diri, serta ditujukan pada penyimpangan kesehatan yang memiliki ciri perawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau dalam proses penyembuhan.2. Self Care DefisitMerupakan bagian bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Prinsipnya adalah melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah, misalnya menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan, serta bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pasien yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan, dan sosialnya secara mandiri.3. Teori Sistem KeperawatanMerupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi tiga bentuk sistem pelayanan keperawatan, yaitu:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Compensatory System)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bentuan secara penuh kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi kebutuhannya secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Pemberian bantuan sistem ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien koma, pasien yang sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan serta penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan tindakan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada pasien yang fraktur vertebra dan pasien yang tidak mampu mengurus diri sendiri, dan pada pasien yang tidak dapat melakukan penilaian dan keputusan tentang kebutuhannya sendiri seperti pada pasien retardasi mental.

b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System)Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen di mana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, menggosok gigi, dan mencuci muka. Akan tetapi, memerlukan ambulasi pertolongan perawat dalam hal ambulasi dan perawatan luka.

c. Sistem Suportif dan EdukatifMerupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu melakukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan dengan tujuan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan kelahiran.