doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan ibunda pak ... yang semula pindah-pindah...

19

Upload: nguyenbao

Post on 17-Jul-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan
Page 2: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Doa

3 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019

Page 3: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh : Agung Heru Setiawan (Direktur Dompet AlQuran Indonesia)

BasmallahTe

ntan

g DQ

Sekilas DeQi

Yayasan Dompet Alquran IndonesiaLembaga Sosial KemanusiaanAkta Notaris : Tri Winarno, SH, MKnNomor Akta :74 tanggal 17 April 2015Depkumham: AHU-0005952. AH.01.04 Tahun 2015 tanggal 23 April 2015

DEWAN PEMBINA:H. Muhammad Siroj, S.Ag.

KH. Agung Cahyadi, Lc. MA.Ir. H. ZainurrochmanSyaiful Arifin S.S

DEWAN PENGAWASAhmad Habibul Muiz, Lc.KH. Musbihin Sahal, Lc. MA.

DEWAN PENGURUSKetua : Agus Hariadi, S.Pd.ISekretaris : AsfahaniBendahara : Sutarno, SE.

Dompet Alquran Indonesia adalah Lembaga Sosial Kemanusiaan yang memberdayakan dana Wakaf, Infaq, dan Shadaqah (WAFIS) para muhsinin untuk

menyukseskan program-program pendidikan Al-Quran.

Diantara misi Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah mendirikan dan mengembangkan Pesantren Tahfidz Alquran untuk anak yatim, dhuafa dan anak da’i. Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah Pondok Pesantren Tahfidz Alquran “Darul Fikri” Sidoarjo.

REDAKSI Majalah DQPengarah : KH. Muhammad Siroj, S.Ag, Syaiful Arifin, S.SPemimpin Umum : Agung Heru SetiawanPemimpin Redaksi : Rafif AmirSekretaris Redaksi : FaridKontributor : Hendratno, Dian N, Mukaromin, ust Didik, Ust Khoirul A.

Dewan Redaksi:KH. Agung Cahyadi, Lc. MA., KH. Ahmad Mudzaffar, Lc. MA., H. Muhammad Siroj, S.Ag., Syaiful Arifin S.S, Agus Hariadi, S.Pd.I

Design & Layout: Dakonmedia; Distribusi: Farid dan Mitra Muhsinin

Dompet Alquran IndonesiaRuko Citra City R-28, Sarirogo,SidoarjoTelp. 031-895 5057, WA. 0813 8500 2300Email : [email protected] : www.dompetalquran.or.id

Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul FikriRT 14, RW 03 Sarirogo, SidoarjoTelp : 031-806 8530Email : [email protected] : www.darulfikri.com

Pengurus & Redaksi

BNI SyariahNo. Rek :4002 4004 0

5 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019

Selalu Optimis

Sikap optimis dibutuhkan seseorang untuk bisa melanjutkan kehidupannya.Tekanan hidup yang berat dan permasalahan yang dialami, banyak

orang menjadi putus asa, seakan-akan jalan buntu.

Putus asa timbul karena tiada kemauan hati untuk meyakini rahmat Allah SWT. Orang yang optimis itu orang yang mempunyai ketaatan dan menegakkan semua yang dituntut oleh keimanannya, berharap Allah tidak memalingkannya, menerima amalnya, dan tidak menolaknya, serta melipatgandakan pahala-Nya.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat 30)

Orang yang selalu optimis ingin mencari kebaikan dan ingin terhindar dari keburukan, sementara tiada yang dapat mendatangkan kebaikan, kecuali hanya Allah dan tiada yang dapat melenyapkan keburukan, kecuali hanya Allah.

Sedangkan orang yang bersikap putus asa atau pesimis, merasa bimbang apabila menghadapi masalah hidup, terkadang menjadi sebuah kekhawatiran berlebihan yang akhirnya berujung

kepada sikap tidak percaya diri, mudah menyalahkan yang lain.

Sahabat Alquran, mari bersikap selalu optimis, karena optimis adalah karakter orang beriman, mereka mampu menyongsong masa depan penuh semangat dan berbaik sangka kepada Allah SWT. Hindari dan jauhi bersikap pesimis. Sebab pesimis adalah sifat orang yang tidak beriman dan Allah dalam firman-Nya melarang kaum muslimin untuk berputus asa.

“....Janganlah kalian berputus asa, karena sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.“(QS. Yusuf 86)

Optimis karena keimanannya menghadirkan hidayah, menjadikannya pribadi yang selalu benar dalam menghadapi masalah yang ada, termasuk bijak terhadap perbedaan yang ada di sekitar kita.

Orang optimis senantiasa bersyukur dan beramal, hidupnya dinamis untuk menyambut kebahagiaan di dunia dan akherat.

Waallahu’alam bishowwab.

“....Janganlah kalian berputus asa, karena sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.“ (QS. Yusuf 86)

Page 4: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Kajian Utama

7 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 6Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Oleh : Rafif Amir(Pimred Majalah DeQi)Berbeda Itu Indah

Suatu ketika, guru dan murid itu terlibat beda pendapat. Imam Malik berpendapat bahwa rezeki itu datang tanpa sebab. Hanya dengan menyempurnakan tawakkal kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki. “Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya,” tuturnya. Namun Imam Syafii, sebagai murid yang kritis, sepertinya memiliki pandangan lain. “Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?”

Keduanya bergeming, berpegang pada pendapatnya masing-masing. Lalu pada lain waktu, Imam Syafii pergi keluar dari rumahnya. Di tengah jalan, ia berjumpa dengan beberapa orang yang sedang memanen anggur. Ia pun ikut membantu. Setelah selesai, dia endapat beberapa ikat anggur sebagai imbal jasa.

Betapa senangnya hati Imam Syafii. Bukan karena anggur itu, melainkan karena ia telah berhasil membuktikan pendapatnya, “Jika burung tidak terbang dari sangkarnya, bagaimana ia akan mendapatkan rezeki.” Jika saya tidak keluar dari rumah dan membantu memanen anggur ini, tentu saya tidak akan mendapatkan anggur ini, pikirnya.

Maka dengan wajah berseri-seri, ia segera menemui gurunya. Diserahkannya seluruh anggur itu sambil bercerita. “Seandainya saya tidak keluar rumah dan melakukan sesuatu (ikut memanen), niscaya anggur itu tidak akan sampai ke tangan saya.”

Imam Malik tersenyum. Ia mengambil anggur itu seraya mencicipinya. Kemudian berujar pelan, “Sehari ini saya tidak keluar rumah. Hanya menyibukkan diri dengan mengajar, dan berpikir alangkah nikmatnya jika di hari yang panas ini saya bisa menikmati anggur.”

“Tiba-tiba,” lanjutnya. “Engkau datang sambil membawa beberapa ikat anggur. Bukankah ini merupakan rezeki yang datang tanpa sebab? Cukuplah dengan tawakkal yang benar kepada Allah, maka Allah akan berikan rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarlah Allah yang mengurus lainnya.”

Lantas, guru dan murid itu pun tertawa.

Beda Itu Indah

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)

Tuhan menciptakan perbedaan agar saling melengkapi. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada langit ada bumi. Karena perbedaan itulah dunia menjadi indah. Lihatlah ke sekeliling, bayangkan jika semua benda hanya punya satu warna yang sama. Kita tak akan bisa menikmati pelangi, birunya laut yang berpadu dengan pasir yang putih. Lebih ngeri lagi, manusia akan sulit untuk saling mengenali.

Maka beda itu niscaya. Tak terkecuali beda pendapat (juga pendapatan). Setiap orang dilahirkan dengan potensinya masing-masing, membawa gen masing-masing, dan tak ada satu pun yang sama persis. Jadi kalau hanya beda pendapat itu hal yang biasa.

Perbedaan itu bisa jadi karena perbedaan pemahaman terhadap satu perkara, perbedaan sudut pandang, perbedaan cara berpikir. Mungkin juga perbedaan itu disebabkan pengalaman empiris, keberpihakan, atau lebih jauh lagi: latar belakang sosial budaya mereka.

Dua orang yang beda pendapat bisa menemukan titik tengah, solusi yang disepakati bersama. Namun bisa pula

Saya akan membuka tulisan ini dengan kisah dua ulama besar. Imam mazhab yang mahsyur, dan banyak diambil pendapatnya oleh kalangan ahlus sunnah wal jamaah.

Mereka adalah Imam Malik dan Imam Syafii rahimahullah.

Tuhan menciptakan perbedaan agar saling melengkapi. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada langit ada bumi. Karena perbedaan itulah dunia menjadi indah“

Page 5: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

PengusahaKajian Utama

9 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 8Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Nuryanto: Utamakan Kualitas Layanan

Memutuskan berhenti menjadi karyawan dan banting setir menjadi seorang pengusaha, tentu bukan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan.

Apalagi keputusan tersebut diambil setelah 2 bulan menikah. Namun dengan keteguhan hati dan ketelatenan, alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan usaha yang ditekuninya pun maju dan berkembang.

Itulah perjalanan kewirausahaan yang dilalui Pak Nuryanto (38), owner CV. Savana Mediatama, usaha percetakan yang berkantor di Krian Indah Regency B.IX no 15 Krian. Baru-baru ini CV Savana Mediatama sudah memasuki usia yang ke-11 tahun, dan menjadi salah satu ikon pilihan bisnis percetakan di daerah Krian dan sekitarnya.

“Alhamdulillah...,” ujar Pak Nuryanto, sembari menambahkan bahwa untuk banting setir menjadi seorang pengusaha memang dibutuhkan ketelatenan dan fokus. Apalagi ketika pertama kali memilih bidang usaha percetakan tahun 2007 yang lalu, tidak ada background sama sekali tentang dunia percetakan. Yang juga menjadi motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak Nuryanto yang dulu menjadi pedagang.

Maka di awal-awal usahanya, Pak Nuryanto dengan tanpa modal, menekuni dengan menjalin sebanyak mungkin relasi yang berhubungan dengan usaha percetakan. “Seperti makelaran begitu, harus keliling terus, mau nyetak ini harus beli bahannya lalu dibawa ke percetakan, begitu

seterusnya hingga cetakan selesai,” cerita Pak Nuryanto. Di tahun keenam, alhamdulillah bisa membeli salah satu mesin percetakan, digital printing. Yang semula pindah-pindah kontrakan, akhirnya juga bisa mempunyai showroom sendiri.

“Dalam menghadapi persaingan usaha kita harus mengedepankan kualitas layanan,” tambah suami dari Ibu Heni Oktaviana, guru di SMAN 1 Tarik Sidoarjo itu. Kualitas layanan perlu sebab usaha percetakan bertebaran, dan untuk merebut pasar yang membedakan adalah pelayanan terhadap konsumen.

Di tengah mengelola roda bisnisnya, Pak Nuryanto yang bertempat tinggal di Mandiri Residence F3 Krian tersebut juga masih menyempatkan untuk aktivitas sosial seperti relawan bencana dan sosial dan tergabung dalam Komunitas Pendaki Gunung. (*)

berakhir dengan kebuntuan. Kebuntuan ini yang harus dipecahkan. Jangan sampai ia bermetamorfosis menjadi kebencian, dendam, apalagi permusuhan. Semangatnya bukan siapa yang benar atau paling benar, tetapi keyakinan bahwa perbedaan pendapat tak harus saling meniadakan. Jadi sangat mungkin keduanya benar, atau sebaliknya keduanya salah.

Maka dalam forum diskusi penting sekali untuk saling menghormati. Tak kalah penting lagi adalah kebeningan hati untuk menerima setiap kebenaran. Seorang yang setia pada kebenaran akan dengan sukarela menerima kebenaran itu darimana pun datangnya. Ia tak jumawa, tak bersikap seolah-olah kebenaran hanya miliknya.

Meniru ilmu padi. Semakin berisi semakin merunduk. Perbedaan pendapat justru menambah kekayaan intelektual kita. Proses berpikir yang lain. Melihat dari sudut lain, dengan cara yang lain. Ada rekosntruksi ulang dalam pikrian. Sehingga bukan tidak mungkin kita akan menemukan simpulan yang lain.

Tetapi itu semua butuh keberanian. Keberanian untuk mengungkapkan. Berani untuk berbeda. Meski 10,000 orang memiliki pandangan yang sama, tetapi kita berbeda, utarakan. Jangan ragu untuk menyampaikan. Sebab itulah perjuangan.

Itulah yang dilakukan Imam Syafii terhadap gurunya, Imam Malik. Namun perbedaan itu sama sekali tak mengurangi rasa hormatnya pada sang guru. Demikian pula, sikap yang dicontohkan oleh Imam Malik. Tidak karena mengkritik, berbeda dengan yang dia ajarkan, lantas Imam Malik tak mengakuinya sebagai murid. Betapa indah jika perbedaan seperti ini justru menyatukan, tidak saling meniadakan.

Ukhuwah Lebih Utama dari Perpecahan

Syaikh Hasan Al-Banna pernah berkunjung ke sebuah masjid. Rupanya di masjid itu sedang ada keributan. Satu jamaah menghendaki agar diperdengarkan dua kali adzan sebelum mimbar jumat didirikan. Jamaah yang lain ngotot agar cukup satu kali adzan saja. Keduanya tidak menemukan

kata sepakat. Justru pertengkaran semakin bertambah besar.

Syaikh Hasan Al-Banna kemudian datang. Setelah tahu duduk perkaranya, kemudian berusaha menengahi. Ia berkata, “Kalau begitu tidak perlu adzan.” Orang-orang yang ribut tadi terheran-heran. Kemudian Syaikh Hasan Al-Banna melanjutkan, “Menjaga ukhuwah hukumnya wajib, sementara hukum adzan sunnah. Apakah demi melakukan yang sunnah, kalian tinggalkan yang wajib?”

Perbedaan dalam hal furu’ (cabang) memang seharusnya tidak dibesar-besarkan. Imam mazhab yang empat telah memberikan contoh yang indah bagaimana saling bertoleransi dalam hal furu’ ini.

“Tidak ada seorang pun setelah Nabi SAW, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan ditinggalkan, kecuali Nabi SAW.”

Namun lain halnya jika perbedaan itu menyangkut hal-hal yang prinsip dalam agama. Misalnya, Nabi Muhammad SAW dihina, Alquran dilecehkan, maka umat Islam harus bergerak. Itulah bukti ada ghirah dalam dirinya. Cemburu jika agamanya dinista. Itulah bukti cintanya pada Allah.

Berbeda Pilihan di Tahun Politik

Tahun 2019, disebut-sebut sebagai tahun politik. Pemilihan calon anggota legislatif sekaligus pemilihan presiden. Semarak menjelang pesta demokrasi semakin terasa. Masyarakat seakan terbelah dua.

Perbedaan tersebut adalah hal yang lumrah. Selagi kedua pendukung saling menghargai, saling menahan diri untuk tidak mencaci. Cukup kemukakan kelebihan calon masing-masing, kritik dengan baik setiap gagasan lawan. Maka seperti kata Aa Gym, ini akan menjadi sebuah “perlombaan” yang menarik.

Jadikan masa kampanye, sebagai perjalanan yang indah menuju “pesta” sesungguhnya. Seperti yang beberapa waktu lalu sempat ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta. Dua pendukung capres berbeda yang saling berkolaborasi suara. Menyanyi bersama. Tampak kompak dan harmoni. Tertawa dan gembira bersama. Alangkah indahnya.

Page 6: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh : Khoirul Anam, Lc(Guru Ponpes Tahfizh Alquran Darul Fikri Sidoarjo )

Tafsir

11 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 10Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Perbedaan Pendapat Dalam Islam

“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.

kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-

Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.”

(QS. Hud: 118-119)

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza Wa Jalla Tuhan semesta alam yang senantiasa menganugerahkan kepada makhluk-Nya

segala apa yang mereka butuhkan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang telah menyempurnakan syariat-syariat para nabi dan rasul ‘Alaihimussalam terdahulu.

Sahabat DeQI. Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla merahmati kita semua dimana pun Anda berada. Ketahuilah, bahwa perbedaan pendapat atau yang disebut dengan khilaf dan ikhtilaf adalah sunnatullah

di dunia ini. Perbedaan pendapat adalah perkara yang tidak bisa dihindari, baik dalam perkara-perkara yang terpuji maupun yang tercela. Oleh karena itu, seorang muslim harus memahami dengan baik kapan suatu perbedaan itu dipandang terpuji atau tercela.

Sahabat DeQI. Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla merahmati kita semua dimana pun Anda berada. Perlu diketahui bahwa ikhtilaf/khilaf ada pembagiannya, yaitu:

1. Khilaftanawwu’ (varisasi) dan khilaf tadhad (bertentangan)

a. Khilaftanawwu’, yaitu khilaf hanya sekadar perbedaan bahasa dan pengungkapan saja. Intinya mereka sama dan maksud mereka sama. Misalnya: Tafsir “ash-shiratalmustaqim” dalam Al-Fatihah, beberapa ahli tafsir menafsirkan bermacam-macam yaitu Alquran, Islam, As-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Ini hakikatnya sama.

b. Khilaf tadhad, yaitu khilaf yang benar-benar bertentangan dan tidak bisa dikombinasikan lagi.

Misalnya: perbedaan keyakinan antar agama.

2. Khilaf mu’tabar (teranggap) dan ghairumu’tabar (tidak teranggap)

a. Khilafmu’tabar , yaitu khilaf yang masih teranggap, dalam artian masing-masing punya dalil dan pandangan terhadap dalil. Ulama yang berdalil dan mengambil pendapat tersebut juga mu’tabar (teranggap) keilmuannya. Al-Imam Asy-Syathibi Rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya, “Al-Muwafaqat”:

“Yang teranggap (mu’tabar) pada khilaf

adalah pendapat yang bersumber dari dalil-dalil yang sesuai dengan syari’at.”

Contoh khilaf mu’tabar:

-Bangkit dari shalat dengan membuka tangan atau mengepalkan tangan.

-Shalat tarawih 11 atau 23 rakaat, dan lain-lain.

b. Khilaf ghairu mu’tabar, yaitu khilaf yang tidak teranggap, karena salah satu yang bertentangan tidak berdasarkan dalil dan yang berpendapat juga tidak teranggap keilmuannya.

Contohnya:

- Syiah mengatakan mayoritas sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kafir. Sedangkan ahlus sunnah menyatakan semua sahabat adalah muslim dan adil, inilah pendapat yang benar.

- Nikah tanpa wali, yang benar adalah wali syarat sah nikah, dan lain-lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Khilaf yang terpuji adalah khilaf tanawwu’ dan khilaf mu’tabar. Sikap kita adalah memilih pendapat yang lebih mendekati kebenaran menurut hati dan berlapang dada terhadap saudara muslim yang tidak sependapat dengan kita. Dan jangan sampai kita hanya mengambil pendapat-pendapat ulama “yang enaknya saja” atau sesuai nafsu kita saja. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata dalam kitabnya, “IghatsatulLahafan”

“Barangsiapa yang mencari-cari pada perselisihan ulama pendapat yang “ringan”/rukhshah maka ia akan binasa atau hampir binasa.”

Khilaf yang tercela adalah salah satu dari khilaf tadhad dan khilaf ghairu mu’tabar. Salah satu dari dua khilaf di atas yang benar hanya satu dan yang lainnya salah atau batil.

Wallahua’lam.

Page 7: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Tauladan

13 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 12Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Hayu Zalfa Salsabilah

‘Asal ada Niat Insya Allah Bisa...’

Sungguh beruntung Hayu Zalfa Salsabilah, atau yang akrab dipanggil Zalfa, memilih sekolah di SMP Islam Terpadu (SMIP-IT) Darul Fikri Sidoarjo 3 tahun yang lalu.

Sebab hafalan 17 juz Al Qur’annya ketika masih SD mendapat kemudahan di sini hingga ia bisa hafal 30 juz. Sekarang Hayu Zalfa Salsabilah duduk di SMP-IT Darul Fikri kelas 9.

Dan alhamdulillah, tepatnya pada 23 Oktober 2018 yang lalu Hayu Zalfa Salsabila, menjadi santri ke 41 yang hafidzah 30 juz. Pada prosesi wisuda hafidzah tersebut sungguh membanggakan kedua orang tua Zalfa, Bp. Abdul Kholik dan Ibu Muji Rahayu, yang ketika itu juga turut menghadirinya. Dengan telah tuntasnya hafalan Al Qur’an tersebut, semoga menjadi berkah terutama bagi kedua orangtua Zalfa.

Sebab sebagaimana disebutkan dalam hadits, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an”. (HR. Al Hakim).

Sekali lagi Zalfa menyampaikan rasa syukurnya bisa menimba ilmu di SMP-IT Darul Fikri ini, meskipun sebenarnya juga tidak pernah terpikirkan untuk sekolah dan mondok di sini. Zalfa

bersyukur bisa menunaikan keinginannya dulu untuk bisa hafal 30 juz. Zalfa yang kelahiran Sidoarjo 8 Maret 2004 tersebut ketika menimba ilmu di SDIT Insan Cendekia Sidoarjo bisa menghafal 17 juz.

Belum cukup di sini, sebenarnya ketika masih di TK pun Zalfa terlihat bakat menghafal Al Qur’annya. Motivasi sang ustadzah ketika masih kelas 1 SD semakin menyemangati Zalfa untuk rajin menghafal. Waktu itu pun Zalfa berkesempatan memasuk Rumah Tahfidz. Maka terbukalah jalan bagi Zalfa yang ketika itu proses hafalannya terhitung cepat, untuk lebih giat lagi menghafal. Hafal 17 juz ketika masih kelas 4 SD sungguh sebuah prestasi yang membanggakan bagi siswa seusia dan setingkat tersebut.

Sempat tidak kerasan

Mengetahui bakat menghafal tersebut, alhamdulillah, sang ayah dan bundanya kemudian melanjutkan studi putrinya ke SMIP-IT Darul Fikri, sebuah lembaga pendidikan modern, memadukan kekuatan prestasi akademik, karakter (akhlak dan life skill) dan hafalan Al Qur’an. Belum genap 3 tahun menimba ilmu di sekolah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul Fikri Sidoarjo ini alhamdulillah prestasi hafalan Al Qur’an Zalfa melaju pesat.

SMP-IT Darul Fikri Sidoarjo memang lahir untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita besar, membangun kembali kejayaan Islam yang ditandani lahirnya ulama multi disiplin ilmu, hafal Alquran, ahli tafsir dan fiqih sekaligus ahli di bidang astronomi, kedokteran, teknologi, matematika dan sebagainya seperti Al Battani, Al Khowarizmi, Al Mawardi, Al Faraby, dan lain-lain. Lembaga ini mengembangkan boarding school berbasis Al Qur’an yang mengutamakan mutu dan menyiapkan lulusan penghafal Al Qur’an yang mampu melanjutkan pendidikan di sekolah terbaik di dalam dan luar negeri.

Bagi Zalfa, menimba ilmu dan mondok di Darul Fikri sebuah pengalaman yang sangat berharga. “Awalnya gak kepikiran masuk di sini, sebab semuanya mendukung saya masuk negeri. Apalagi waktu pertama tahu kalau di sini ada mondoknya, rasanya berat sekali, jauh dari orang tua. Namun alhamdulillah lama-lama mondok itu ternyata enak dan mulai kerasan. Apalagi proses hafalan Qur’an juga jadi lebih difasilitasi,” begitu ujar putri kedua dari 3 bersaudara ini.

Rupanya begitu sekolah dan mondok itu dijalani, bersyukur Zalfa terpilih sebagai siswa yang masuk kelas akselerasi tahfidz, karena jumlah dan kecepatan hafalan Qur’annya lebih dari siswa yang lain. Resep bisa cepat hafalan Qur’annya?

“Ya kita harus luruskan niat dulu bahwa menghafal itu bukan dunia tapi untuk akhirat sehingga Allah memudahkan. Yang lain, kita harus fokus dan punya target.Kalau bisa juga sering meluangkan waktu buat menghafal Qur’an. Bagilah waktu sebaik mungkin, sempat-sempatkan menghafal Al Quran. Ini memang tidak mudah tapi asal ada niat Insya Allah bisa...,” begitu kiat Zalfa tentang prestasi hafalannya tersebut.

Hambatannya? “Ketika banyak tugas misalnya, sering kepikiran, sering ngantuk, gak fokus dan gampang bosan. Namun alhamdulillah bisa teratasi. Kalau bosen misalnya ya kita usahakan pindah-pindah tempat, biar tidak jenuh,” tambah Zalfa yang sering ikut lomba hafalan Al Qur’an meskipun belum pernah meraih juara.

Ke depan, Zalfa pun ingin menerapkan nilai-nilai Al Qur’an tersebut dalam profesi yang kelak akan ditekuninya. “Saya ingin menjadi dokter, sebab dengan begitu bisa menolong banyak orang, sebab Al Qur’an juga menyuruh kita untuk saling membantu sesama,” begitu cita-cita Zalfa, yang seusai lulus SMP-IT juga masih ingin melanjutkan di MA-IT Darul Fikri jurusan IPA. (*)

“Awalnya gak kepikiran masuk

di sini, sebab semuanya

mendukung saya masuk negeri. Apalagi waktu pertama tahu

kalau di sini ada mondoknya,

rasanya berat sekali, jauh dari

orang tua. Namun alhamdulillah lama-

lama mondok itu ternyata enak dan

mulai kerasan. Apalagi proses

hafalan Qur’an juga jadi lebih difasilitasi,”

Page 8: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh : Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri)

Klinik SyariahKlinik Zakat

15 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 14Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Zakat Investasi

Ustadz, misalnya saya punya tabungan keluarga untuk persiapan kuliah anak-anak, pada Juni 2017 saldo tabungan

Rp 25.000.000, saldo pada Juni 2018 sebesar Rp 200.000.000, dan saldo sekarang sebesar Rp 250.000.000.1. Bagaimana perhitungan zakat tahun ini?2. Apa bisa sebagian untuk membantu

pembangunan mushalla?3. Bila tahun depan saldo bertahan sebesar

250.000.000 atau bahkan naik, apakah dikeluarkan zakatnya lagi?

Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

-- KST (Tumbang Samba)

Jawaban:

Ketentuan Zakat investasi berupa tabungan itu apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Tabungan tersebut telah mencapai Nishab (jumlah minimal) senilai dengan 85 gr

emas.

2. Telah berumur satu tahun hijriyah (dihitung semenjak mencapai nishab)

3. Apabila telah memenuhi 2 syarat tersebut, maka pada setiap akhir tahun terkena wajib zakat sebesar 2,5% X nominal akhir tahun saat jatuh tempo wajibnya zakat.

Dan zakat tidak boleh untuk proyek (pembangunan mushalla, madrasah, dan sebagainya), ia hanya boleh untuk dialokasikan kepada delapan golongan (semuanya orang) yang Allah sebutkan dalam Alquran surat ke-9 ayat ke-60, yaitu orang fakir, orang miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang berhutang, orang yang berjuang di jalan Allah, dan orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridha-Nya.

Wallahu a’lam bishshawwab.

Page 9: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Jasmaniyah Silaturahmi

17 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 16Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

(oleh dr. Ainul Nismala)

Penyakit Demam Berdarah Dengue

Dokter, saat musim hujan seperti sekarang ini, penyakit DBD kembali mewabah. Sebenarnya, apa sih DBD

itu? dan bagaimana cara mencegahnya?

Jawab:

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Gejalanya berupa demam, nyeri otot atau nyeri sendi disertai penurunan jumlah trombosit. Virus dengue ini dibawa oleh nyamuk Aedes (terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus). Nyamuk Aedes sangat suka berkembang biak di air yang jernih.

Gejala

Pada umumnya, demam akan berlangsung selama 2-7 hari, yang akan disusul fase kritis selama 2-3 hari. Pada fase ini penderita biasanya sudah tidak demam, tetapi beresiko menjadi syok yang akan berakhir pada kematian jika tidak mendapat pengobatan yang cepat dan tepat.Pada masa awal, penyakit demam berdarah ini akan memberikan gejala demam disertai nyeri kepala, nyeri belakang mata, nyeri otot, nyeri sendi, serta timbul bintik-bintik merah. Pada fase selanjutnya akan terjadi perdarahan hidung atau gusi atau perdarahan organ dalam yang ditandai dengan muntah darah atau berak darah kehitaman. Jumlah trombosit sangat menurun (<100.000 /ul darah). Jika terus berlanjut akan berkembang menjadi syok yang ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun (<20 mmHg), kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Tidak ada terapi secara khusus untuk

demam berdarah dengue. Yang paling utama adalah terapi penunjang yang cukup yaitu dengan tetap menjaga agar penderita banyak minum air. Jika tidak mampu, maka penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suplemen cairan melalui intravena (infus) untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi.

Pencegahan

Yang terpenting adalah mencegah dan memutus rantai penularan penyakit demam berdarah ini. Karena nyamuk Aedes suka hidup dan berkembang biak di air yang jernih, maka kita dapat mencegahnya dengan cara:

1. Menguras bak mandi setiap 2 hari sekali. Atau kita dapat menaburkan bubuk Abate ke dalamnya dan diulang setiap 1 minggu sekali.

2. Menutup tempat penampungan air (tandon) sehingga nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di sana.

3. Mengubur kaleng-kaleng bekas yang dapat menampung air hujan, serta membersihkan genangan air sisa hujan di sekitar rumah.

Dengan demikian, nyamuk Aedes tidak akan dapat hidup di sekitar rumah. Sedangkan untuk mencegah gigitan nyamuk, gunakan lotion anti nyamuk atau obat anti nyamuk yang aman pada saat tidur.

Majelis Taklim HumairaBersama Menimba Ilmu-ilmu Allah

Berawal dari kebutuhan akan hausnya ilmu-ilmu agama serta fastabulkhoirot maka sekelompok ummahat sholihah

kemudian berkumpul dan mendirikan sebuah majelis taklim HUMAIRA. Karena bagi para muslimah HUMAIRA dengan bertholabul ilmu-ilmu Allah dan memperbanyak ilmu agama adalah salah satu cara untuk memperbanyak bekal akhirat.

Dalam majelis ilmu ini pula para anggota yang terdiri dari 25 sampai 30 muslimah ini dapat mempererat silaturahmi dengan sahabat dan teman yang merupakan salah satu tuntunan Islam. Di usianya yang belum genap 1 tahun ini, HUMAIRA terus menerus untuk dapat mengajak sahabat dan teman untuk selalu bertholabul ilmi bersama-sama menuntut ilmu-ilmu Allah. Sehingga sesuai dengan apa yang Rasullah sampaikan mengenai adab berteman untuk selalu berteman karena Allah yaitu berteman dan dekat dengan orang-orang sholih sehingga sekalipun kita tidak sholih, diharapkan suatu saat nanti akan tertular kesholihannya.

Ajaran Rasullah yang lain adalah mengenai berbagi atau bersedekah. Bagi MT. Humaira bersedekah adalah berbagi atas segala apa yang dimiliki seperti harta/ materi, makanan, tenaga, ide/ pikiran bahkan dengan senyuman.

Sehingga ketika DQ berkesempatan untuk bersilaturahmi ke MT. Humaira maka dipersilahkan dengan tangan terbuka. Karena visi dan misi DQ sejalan dengan visi misi Humaira mengenai ilmu-ilmu Allah. Visi dan Misi DQ untuk memberdayakan anak yatim serta dhuafa melalui ilmu Al-Qur’an adalah hal yang menarik karena diharapkan anak-anak yatim yang telah hafal Al Quran tersebut dapat bermanfaat bagi dunia akhirat melalui ilmu-ilmu yang berlandaskan akan Al Qur’an.

Selain itu, bagi MT. Humaira dengan bersedekah ini adalah sebagai wujud atas kewajiban Allah yaitu berinfaq di jalan Allah sesuai dengan yang tertulis di Al Baqarah 276 yaitu “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa”. (*)

Page 10: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Melipat Menggambar

19 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 18Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Melipat Kepiting GambarBurger

Page 11: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

!0 PerbedaanKomik

21 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 20Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Page 12: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Kisah Anak

22Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019 23 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019

Abdurrahman Bin Auf, Pejuang yang Dermawan

Setelah sepuluh tahun dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, lahirlah seorang putra yang sangat di idam-

idamkan Kabilah Zahra. Putra ini diberi nama Abdurrahman bin Auf bin Abdul Harits bin Zahra bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai Al-Quraisyi. Ibunya, Syifa binti Auf adalah seorang wanita shalihah yang juga berasal dari Kabilah Zahra. Abdurrahman bin Auf lahir dan besar dilingkungan yang baik, pemberani, mencintai kebaikan, dan penuh kemuliaan akhlak. Ia adalah satu dari delapan orang yang pertama masuk Islam.

Seorang Pejuang Sejati

Abdurrahman bin Auf adalah seorang pahlawan yang tangguh dan pejuang sejati yang dipercaya oleh Rasulullah SAW. Pada suatu hari, Rasulullah SAW mengutus Abdurrahman bin Auf untuk bertempur dimedan perang, Daumah Jandal. Pada bulan Sya'ban, tahun ke-6 H. Sebelum pergi berperang, Rasulullah SAW. mengikatkan sorban di kepala Abdurrahman bin Auf sambil berkata, "Sebutlah nama Allah SWT dan taatlah pada apa yang telah diperintahkan kepadamu." Berkat pertolongan Allah SWT, pertempuran pun dimenangkan oleh pihak Abdurrahman bin Auf. Kabar kemenangan ini pun sampai kepada Rasulullah SAW.

Seorang Lelaki Mulia lagi Shalih

Rasulullah SAW mendengar kabar bahwa raja Romawi sedang mempersiapkan pasukan untuk menyerang dan menghancurkan kaum muslimin. Rasulullah SAW pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk melawan pasukan Romawi. Akan tetapi, keadaan kaum muslimin tidaklah baik. Musim kelaparan sedang melanda mereka. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW membuka pundi-pundi amal bagi siapa saja yang hendak memberi sedekah.

Abdurrahman bin Auf dengan Ikhlas menyerahkan beribu-ribu dinar, kambing, dan juga sapi kepada Rasulullah SAW untuk kepentingan dakwah Islam. Kemudian Utsman bin Affan datang kepada Rasulullah SAW, disusul kemudian Abu Bakar, dan Umar bin Khattab. Seperti itulah para sahabat Nabi, mereka lebih mementingkan dakwah Islam dan mengesampingkan kepentingan pribadi. Sungguh mereka adalah teladan sejati bagi ummat.

Semasa hidup, Abdurrahman bin Auf tidak tergiur oleh kemewahan duniawi. Ia selalu mengingat akan kematian. Dan senantiasa mengajak kaum muslimin untuk selalu bertakwa, serta taat kepada Allah SWT. Abdurrahman bin Auf wafat tahun 31 H, pada usia 75 tahun. Jenazah Abdurrahman bin Auf dimakamkan di Baqi', Madinah al-Munawarah.

Page 13: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh: Suhadi Fadjaray(Founder GROWin Training & Motivation)

Anak Kita

25 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 24Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Cinta dan Doa untuk Anak Kita

Hari itu musim liburan sekolah dan pesantren. Tiba-tiba banyak gadis kece bertamu ke rumah seorang

konsultan pendidikan, untuk bertemu dengan anaknya yang sedang berlibur.

Tahu yang datang gadis-gadis, sang ayah dan ibunda yang juga muballighah nasional menemani putranya menemui tamu-tamu itu. 

“Diantara gadis-gadis itu, siapa yang kamu ada hati padanya, Nak?” tanya sang ayah kepada anaknya yang masih menimba ilmu di pesantren itu, selepas tamu-tamu tersebut pulang.

“Ah, enggak kok, Yah,” jawab sang putra, dengan wajah tersipu.

“Hayoo… siapa?” sang ayah masih mengulang pertanyaan senada, dengan nada yang lebih halus, “Apakah yang berjilbab merah?”

“Enggak, Yah...”

“Jujur saja, ayah juga pernah muda kok,” lanjut sang ayah sambil memeluk putranya, “Tapi ayah dan bunda sudah berdoa: ‘Ya Allah... jadikanlah anakku menjadi

anak yang shalih, yang kokoh akidahnya dan kokoh akhlaknya. Dan kelak ketika waktunya tiba, berikanlah ia jodoh wanita yang shalihah, yang kokoh akidahnya dan kokoh akhlaknya. Sehingga ia tidak sampai menodai masa mudanya dengan pacaran.”

Mata sang anak berkaca-kaca mendengar doa sang ayah. Doa tersebut juga dituliskan oleh ayah di laman facebook anak.

“Teman-temanmu cewek kok tidak ada yang main lagi ke sini?” tanya sang ayah pada musim liburan berikutnya, ketika tak ada lagi tamu-tamu cewek yang datang ke rumah itu. 

“Berarti doa ayah sudah makbul,” jawab sang anak. Keduanya pun tertawa akrab.

Memiliki anak yang shalih merupakan dambaan setiap muslim. Terlebih, setelah kita meninggal, segala amal akan terputus kecuali tiga hal. Salah satunya adalah anak shalih yang mendoakan kedua orangtuanya. Menjadikan anak shalih bukanlah hal yang mudah. Seringkali anak-anak yang diibaratkan sebagai kertas putih, justru menjadi kusam dan ternoda akibat kesalahan orang tua di masa tujuh tahun

pertama, terutama setelah tahun ketiga. 

Orangtua pada tahun pertama “mirip” malaikat penjaga surga, selalu tersenyum dan bertindak cekatan untuk anaknya karena cinta. Meski hanya dengan tangisan, sang anak akan mendapatkan segala yang ia inginkan dari kedua orangtuanya. Sayangnya, ketika usianya telah mencapai tiga tahun, orangtua mulai suka memarahi. Masih ngompol dimarahi, menangis dimarahi, mencoba sesuatu yang baru juga dimarahi dengan alasan “bahaya”, “kotor”, dan sebagainya. Ia mulai dituntut agar bisa membaca di usia 5-6 tahun, dan dimarahi lagi ketika belum juga bisa membaca. Mulailah label “bodoh”, “nakal”, dan sejenisnya dilontarkan terus menerus kepada anak. 

Anak kemudian tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri, di samping kecerdasan otaknya menurun. Terbiasa dibentak dan dimarahi, ia pun belajar menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan. 

Sebaliknya, jika orangtua mampu menjaga cinta pada anaknya, dekat dengan buah hatinya, dan terus membangun komunikasi

dengannya, sang anak pun tumbuh percaya diri dan dekat dengan orang tua. Bukan hanya kecerdasan intelektualnya yang terjaga, karakternya pun menjadi mulia. Kedekatan dan kasih sayang ini menjadikan sang anak, kelak ketika remaja atau menjadi pemuda, ia lebih mudah menerima nasihat dari orangtuanya.

Dan tentu saja, karena yang menguasai hati adalah Allah, maka berdoalah kepada Allah. Berdoalah kepada Allah agar hati anak kita dijaga; tetap besih, menjadi anak yang shalih. Orang tua zaman dulu yang tidak mengenyam pendidikan formal dengan baik, secara intelektual sangat sederhana, bahkan tidak mengikuti seminar parenting, tetapi anak-anaknya menjadi shalih dan berhasil seperti Anda? Sebab mereka memiliki doa. Mereka berdoa dengan sepenuh hati untuk kebaikan anak-anaknya. Mereka berdoa sepenuh jiwa agar Allah menjadikan keturunannya shalih dan shalihah. Mereka berdoa dengan ikhlas dan dengan khusyuk kepada-Nya. Wallahu a’lam bish shawwab.

Page 14: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh : Sirajul Munir(Anggota FLP Pamekasan)

Bekerja sama dengan :

LifeStyle

27 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 26Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Eksplor Gili Labak: Surga Bawah Laut di Madura

Kalau bicara tentang keindahan taman bawah laut dan pantai pasir putih yang indah di Indonesia, tentu jawabannya

pasti di Bali, Raja Ampat, Karimunjawa. Indonesia memang dikenal memiliki ribuan pulau dan kehidupan lautnya yang beragam indah, sangat cocok untuk dijadikan tempat olahraga diving dan snorkeling.

Selain tempat yang telah disebut, ada juga pulau tersembunyi yang memiliki kehidupan bawah laut yang indah. Pulau tersebut masih termasuk bagian dari Pulau Madura dan terletak di ujung paling timur. Namanya Pulau Gili Labak.

Pulau Gili Labak sering disebut sebagai Hidden Paradise. Itu tidak lepas karena keberadaannya baru mencuat beberapa tahun belakangan. Seiring kemajuan teknologi dan informasi, Pulau Gili Labak pun semakin populer, terbukti dari seringnya kapal wisatawan asing yang berlabuh di pulau tersebut.

Untuk sampai ke Gili Labak, dari pelabuhan Kalianget, saya menggunakan perahu motor yang berisi 35 orang/perahunya. Perjalanan ke Gili Labak membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.

Keindahan pasir putihnya nampak mempesona. Kondisi ombaknya yang stabil dan air laut yang jernih. Dari atas perahu,

terlihat keindahan terumbu karang yang dikelilingi ikan-ikan kecil.

Akhirnya perahu yang saya tumpangi berhasil menepi di bibir pantai dengan selamat. Sejauh mata memandang, yang nampak adalah hamparan pasir putih yang bersih, pepohonan hijau, perahu-perahu wisatawan dan warga setempat. Terdapat juga tugu berukuran lumayan besar bertuliskan “Pulau Gili Labak” dengan cat berwarna-warni.

Sejenak saya beristirahat di kursi kayu beratapan daun jerami yang banyak tersedia di sepanjang pantai. Tersedia juga warung-warung warga yang menyediakan beraneka makanan dan snack. Sangat direkomendasikan untuk membawa sunblock sebagai penawar dari terik matahari yang lumayan menyengat.

Di Gili Labak juga tersedia berbagai macam wahana permainan, seperti ATV yang bisa digunakan untuk menyusuri pantai dan Banana Boot untuk seru-seruan dilaut. Namun tak ada satu pun yang saya coba karena saya lebih memilih mengekspor secara alami dan hemat di kantong. Hehe...

Semakin matahari beranjak, panas sinarnya pun semakin terasa menyengat. Suasana seperti itulah yang kemudian mendorong saya dan teman-teman menyeburkan badan ke laut. Berenang dengan bermacam gaya

sampai lompat-lompat dari atas perahu yang sedang parkir. Kondisi air laut yang bersih dan jernih membuat saya betah berlama-lama, meski terkadang tidak sengaja air laut yang asin masuk kedalam mulut.

Snorkeling: Menyusuri Surga Bawah Laut Gili Labak

Inilah momen yang saya tunggu-tungu, Snorkeling.

Perahu kembali berlayar ke tengah laut dan mencari spot karang yang indah dan aman, dengan kedalaman sekitar 2 meter. Di atas perahu, alat snorkeling yang tersedia hanya kaca mata renang dan selang nafas, ada pula pelampung bagi yang kurang mahir dalam berenang.

Dari atas perahu, sudah lumayan terlihat keindahan terumbu karang yang dikelilingi oleh ikan kecil berwarna-warni. Tak sabar, saya melompat ke laut dan bersnorkeling. Semakin dalam menyelam, semakin dekat pula dengan terumbu karang dan juga ikan-ikan yang berseliweran. Sungguh sangat indah surga bawah laut Gili Labak.

Untuk mengabadikan momen berharga ini, saya pun berfoto di dalam air menggunakan kamera waterproof yang disediakan oleh tour guide-nya. Sayangnya, kameranya kurang bagus, sehingga gambar di dalam air kurang jelas. Tapi itu tidak jadi masalah, karena perjalanan membosankan selama 2 jam di atas perahu terbayar lunas dengan keindahan surga bawah laut Pulau Gili Labak.

Page 15: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oleh : Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri)

Klinik Fiqh

28Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Hijrah

29 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019

Hukum Menghirup Obat Asma Saat Berpuasa

Ustadz, saya mengidap penyakit asma sejak usia 10 tahun. Apakah saya boleh berpuasa sedangkan setiap hari saya

harus menghirup obat untuk meringankan asma yang saya derita?

Jazakumullah. (Adjis, Surabaya)

Jawaban:

Penggunaan semprot mulut di siang hari ketika sedang berpuasa, tidak merusak puasa dan tidak membatalkannya.

Semprot asma tidak membatalkan puasa karena ia adalah gas yang ditekan, dan masuk ke jantung, bukan jenis makanan. (Fatawa Ad-Dakwah Ibnu Baz, edisi 979)

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:

“Cairan ini menguap dan tidak sampai ke lambung, oleh karena itu kita katakan:

“Tidak mengapa menggunakan semprotan ini ketika Anda dalam kondisi puasa. Hal itu tidak membatalkan puasa." (Fatawa Arkanul Islam, hal. 475)

Para ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah mengatakan:

“Obat pernafasan yang digunakan oleh orang sakit dihirup sampai ke jantung lewat selang pernafasan, tidak masuk ke lambung. Dia bukan termasuk  makan dan minum juga tidak menyerupainya. Yang kuat adalah bahwa hal tersebut tidak membatalkan puasa dengan menggunakan obat ini.” (Fatawa Islamiyah, 1/130)

Steven: Gara-Gara Iseng, Saya Masuk Islam

Steven Indra Wibowo (38), Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) mengenang pengalamannya 16 tahun lalu

saat memutuskan menjadi mualaf. Alasannya simpel, karena iseng.

"Hal yang membuat saya masuk Islam itu iseng," tuturnya. "Emang iseng. Saya iseng pengin tahu, seperti apa, curiousity," jelas Steven Indra Wibowo.

Saat itu, Steven heran, ada satu sistem komando dalam Islam yang bisa menggerakkan serentak umat Islam. Rupanya, hal itu adalah takbir dalam shalat. "Satu kali takbir, semua takbir. Takbir lagi, rukuk semua, takbir lagi, sujud semua. Itu satu komando yang lintas gender, lintas generasi, lintas sosial, mau tukang sapu atau direktur sama aja, nggak ada yang memisahkan. Itu satu hal yang fantastik. Benar, saya dulu pengin tahu, kenapa bisa kayak gitu," tutur dia.

Dalam keyakinannya yang dulu, belum ada sistem komando yang bisa menggerakkan 100 persen jemaatnya. "Ada yang nggak bisa ngajak orang sekaligus berdiri semuanya, 100 persen lho ya. Masih ada yang nyantai, leyeh-leyeh, ngobrol malahan," tutur karyawan swasta ini.

Setelah mempelajari lebih dalam, dia mendapati bahwa aturan dalam Islam sangat jelas, mengatur kehidupan manusia hingga sedetil-detilnya, dari A-Z. Bahkan, dia juga mendapati bahwa Islam mengatur kehidupan setelah mati.

"Sama keteraturan dalam hidup, fikih, semua diatur. Mau makan diatur, makan pakai tangan kanan. Ini keteraturan yang dibuat hukum dalam Islam. Masuk WC kaki kiri, keluar WC kaki kanan. Hal simpel ini semua diatur dalam Islam. Islam mengatur seluruh manusia A-Z, sampai sudah mati

pun diatur. Kita tahu amalan jariyah, ilmu bermanfaat, doa anak shalih, ini nggak putus-putus (pahalanya) setelah mati," tutur Steven.

Sebelum bersyahadat, Steven yang pernah masuk sekolah agama dalam keyakinannya yang dulu, memang sudah menggembleng dirinya, seperti hidup di asrama dengan sederhana dan menjauhkan diri dari semua yang berbau duniawi. Namun setelah penasaran dengan 'sistem komando' gerakan salat dalam Islam hingga mempelajari aturan-aturan hidup di dalamnya, Steven lantas mengucapkan syahadat pada tahun 2000.

"Dulu saya beriman di sana dengan sangat kuat. Pada saat pindah agama, saya nggak menemukan kejelekan di sana. Saya sangat kuat di iman saya yang dulu. Saya tidak menemukan kejelekan satu pun, hanya Islam jauh lebih baik. Itu pilihan saya. Hukumnya jelas, keteraturan, ketertiban di Islam jauh lebih baik dibanding yang dulu. Seperti satu takbir, rukuk semua, satu takbir sujud semua. Itu saja, nggak ada yang lain," tuturnya.

Page 16: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Dinamika

31 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 30Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Pengangkatan Anggota Majelis Kyai dan Penunjukan Direktur PPTQ Draul Fikri

Belajar Memasak sebagai skill of life bersama Master Chef dari Sun Hotel

Para Santriwati melakukan kunjungan ke PERPUSDA Sidoarjo untuk Jelajah Literasi

Page 17: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

Oase

33 Jumadil Akhir - Rajab 1440HEdisi 88 - Maret 2019 32Jumadil Akhir - Rajab 1440H Edisi 88 - Maret 2019

Oleh: Evie S Zubaidi(Pembina Majelis Taklim & Owner Oz Noel) ABU dan DEBU

Dalam suatu perjalanan…

Langit sangat kelam. Seperti sebentar lagi akan datang badai. Beberapa orang memakai masker dan penutup kepala.

Berjalan bergegas. Pohon-pohon di sepanjang jalan tampak layu dan kuyu. Lalu lalang kendaraan tak mampu menghapus kesan suram siang itu. Semua tampak pucat dan buram. Semua seperti sangat kotor. Berdebu.

Debu yang berasal dari hembusan Gunung Bromo. Menghembuskan abu. Suatu partikel yang biasanya tidak terlalu kita perhatikan. Dan sesuatu yang sangat tidak mengganggu kehidupan kita. Namun ada yang meski kita cermati anakku, ketika partikel sekecil abu dan debu ini mulai bertumpuk terus menerus. Mulailah kewajaran kita terganggu. Abu dan debu ini mulai menutupi bidang-bidang dan celah-celah napas daun. Abu dan debu ini turun seperti hujan, masuk ke celah-celah kandang-kandang ternak. Berebut masuk pula lewat celah celah paru-parunya yang menyebabkan kematian yang tidak mungkin dihindari. Dan partikel kecil ini pula yang mengganggu serta menghentikan banyak aktivitas manusia. Pendidikan, ekonomi, sosial, sampai kesehatan. Tidak sedikit materi yang harus dikorbankan untuk urusan ini. dan tidak kecil pula dampak yang diakibatkan dari partikel yang sangat kecil ini. Hanya abu dan debu.

Hanya abu dan debu. Ya. Hanya…

Seringnya kita tertipu dengan kata ‘hanya’. Apalagi yang kita bicarakan juga hanya abu dan debu. Kalau abu dan debu yang kita pandang sebelah mata dan ‘sepertinya’ tidak membahayakan, kini kita tahu bagaimana daya rusak dari partikel kecil ini. Kekuatannya

bukan di besaran massanya. Bukan pula di kemampuan yang dikandungnya, namun lebih pada presistensinya menumpuk partikel-partikel kecilnya sedikit demi sedikit tanpa terasa. Sedikit demi sedikit. Dan kita tak lagi memiliki kesempatan membersihkannya. Karena kepalang kotor dan kelam yang berkepanjangan.

Wahai anakku,

Maukah kalian menelisik masuk ke dalam suatu relung dimana abu dan debu ini sangat mungkin menutupinya? Yakni sebuah dasar yang menjad pembeda, apakah kita baik atau sebaliknya. Mari kita mendengar Nabi Allah SAW bersabda, “Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Hati.” (HR Bukhari dan Muslim). Betul anakku, ia adalah hati.

Lalu bagaimana dengan debu dan abu yang menempel di hati ini? Seberapa lama sudah debu-debu ini bertumpuk dan menimbun kotorannya? Sempatkah kita membersihkannya dan berpayung untuk menghindar dari serbuannya. Atau jelaga yang ditimbulkannya menyebabkan kita sudah tidak lagi tahu bahwa ada yang mesti kita bersihkan. …dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya… Astaghfirullah. Anakku, acapkali abu dan debu ini menempel di kerat daging yang penting ini, bahkan kadangkala dengan sengaja kita menempelkannya kuat-kuat.

Mari kita sama-sama menakarnya, Anakku. Bagaimana mata yang diamanahkan kepada kita ini kita pergunakan. Bukankan tidak sedikit kita bermaksiat atasnya? Melihat yang seharusnya tidak kita lihat. Begitu banyak

tontonan, bacaan, gambar yang seharusnya kita abaikan, namun kita sangat lahap menyantapnya. Kita pikir… hanya debu.

Lalu, bagaimana dengan lidah kita? Apa yang biasanya kita pekerjakan padanya. Kemanfaatankah? Tidak, Anakku, seringnya kita dengan sangat sadar justru membicarakan keburukan demi keburukan orang lain. Yang berhamburan dari lisan ini berbuih kesia-siaan. Mengeluh banyak hal, lupa syukur hingga kufur nikmat. Berjalannya lisan ini berseberangan dengan yang diamanatkan pemberinya. Dzikrullah! Hitunglah! Sekali lagi hitunglah! Betapa kita dalam kesia-sian! Namun kita bergeming. Lalu kita katakan, hanya abu.

Hanya debu. Hanya abu. Astaghfirullah!

Semua dari kita tahu wahai Anakku, bahwa sekecil apapun bentuk kemaksiatan, akan menutupi hati kita. Sekali lagi bunda katakan. Sekecil apapun. Meski itu sebutir abu dan setitik debu. Karena bertumpuknya ia, akan menenggelamkan segumpal daging kita tanpa bekas. Yang meyebabkan pendar-pedar kebaikan tak mampu menembusnya. Dan butalah ia karenanya. “Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj 22:46)

Bertakwalah wahai Anakku. Berhati-hatilah dan bersungguh-sungguhlah untuk benar-benar menghindari yang dilarang Allah. Patutlah engkau teladani Sayyidina Umar bin Khattab dalam hal ini. Beliau katakan, “Bertakwa adalah seperti melewati suatu lembah yang jalannya terhampar penuh onak

dan duri. Bagaimana sikapku ketika menemui jalan seperti ini? pastilah aku sangat hati-hati agar duri-duri itu tidak mencelakai kakiku.” Subhanallah. Untuk itu berlindunglah kepada Allah wahai Anakku, serta mohonlah kepada-Nya untuk memiliki hati yang bersih. Hati yang terbebas dari titik-titik debu dan abu. Mintalah dan mohonlah dengan sungguh-sungguh dan istiqamah.

Bunda tahu Anakku,

Menjaga apa-apa yang diamanahkan kepada kita bukan hal yang mudah untuk dikerjakan. Sangat sulit bahkan. Namun ketika dalam dada ini masih memiliki rasa cinta dan takut kepada Allah, berbahagialah kalian. Karena dengan bermodal rasa ini kita bisa menjadi hamba Allah yang patuh dan taat. Karena cinta dan takut itu pastilah ada buahnya. Cinta akan berbuah ketaatan. Sedangkan takut akan menjauhkan kalian terhadap kemaksiatan. Maka Anakku, jadikan ini kunci kalian berpayung akan debu dan abu hati. Niscaya kalian akan bisa menjadi hamba-hamba Allah yang amanah menjaga segala hal yang dititipkan kepadamu. Matamu, tanganmu, kakimu, lidahmu dan masih banyak yang tidak mungkin bunda sebut satu persatu. Insya Allah akan dikaruniakan kepada kalian Qalbun Salim. Dan kebeningan hati ini, insya Allah menghiasi jasad kita untuk menerima semua kebaikan.

Selamat bertebaran di muka bumi Allah untuk menjadi sumber kebaikan. Jadilah pejuang yang terjaga diri dari penyakit hati. Semoga Allah membalas segala upaya yang kalian lakukan dengan kebaikan yang terbaik dan berlipat ganda. Barakallahu laka fiha ya bunayya…

Page 18: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan

0813 8500 2300

Page 19: Doa · motivasi untuk berwirausaha adalah kegigihan Ibunda Pak ... Yang semula pindah-pindah kontrakan, ... kritik dengan baik setiap gagasan