deep vein thrombosis pasca operasi ane-2.pptx

Upload: awalliantoni

Post on 03-Mar-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Deep Vein Thrombosis Pasca Operasi

Deep Vein Thrombosis Pasca Operasi

Albatros wahyubramantoPerjalanan penyakit mencakup: apakah bengkak hanya pada salah satu tungkai, apakah terasa nyeri bila disentuh, apakah ada perubahan warna kulit, apakah kulit terasa hangat sewaktu dipegang, bengkak, merah.Asimptomatik

Anamnesis Look, feel, moveGambaran trombosis vena: tungkai yang memerah (eritema), edema tungkai unilateral, kenaikan suhu kulit dengan dilatasi superfisial, nyeri, dapat diraba pembuluh darah superfisial, Pemeriksaan fisik dan tanda Homan (nyeri tekan pada betis sewaktu dorsofleksi kaki) dan tanda Lowenburg (nyeri di paha atau betis sewaktu pengembungan manset) positif. menegakan diagnosis dapat pula dilakukan Pratts sign dengan cara menekan otot betis posterior yang akan menimbulkan rasa nyeri.

Tes darah 1. Tes D-dimer adalah spesifik turunan dari fibrin, yang dihasilkan ketika fibrin terdegradasi oleh plasmin, jadi konsentrasinya meningkat pada pasien dengan tromboembolisme vena. tidak cukup spesifik untuk membuat suatu diagnosis karena d-dimer juga dapat meninggi pada kelainan seperti keganasan, kehamilan dan setelah operasi.Pemeriksaan penunjang Imaging (pencitraan)1. Venografi gold standard untuk menegakkan diagnose trombosis vena dalam dengan menggunakan kontras. Prosedur ini invasif tetapi resikonya kecil terhadap suatu reaksi alergi atau trombosis vena.CT-Scan dan MRICT-Scan dapat menunjukkan adanya trombosis vena dalam dan jaringan lunak sekitar tungkai yang membengkak. Sedangkan MRI sangat sensitif dan dapat mendiagnostik kecurigaan adanya trombosis pada vena iliaka atau vena cava inferior.

Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT)) suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. Trombus boleh terjadi baik di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya yang terbentuk di vena dalam. Working diagnosis Kebanyakan thrombus vena profunda berasal dari ekstremitas bawah. Trombosis pada vena poplitea, femoralis superfisialis, dan segmen-segmen vena ileofemoralis juga sering terjadi.

Tromboflebitis superfisialTromboflebitis superfisialis terdapat nyeri yang disertai rasa terbakar yang biasanya lebih nyeri dari pada trombosis vena profunda karena ujung-ujung saraf kulit berdekatan dengan letak proses peradangannya.kulit juga terlihat sedikit bengkakdisebabkan oleh infus intravena, pada ekstremitas bawah dapat disebabkan oleh varises vena atau trauma.Diferensial diagnosis

Pada penyempitan arteri tungkai yang terjadi secara perlahan, gejala pertamanya nyeri, sakit, kram atau rasa lelah pada otot kaki selama melakukan aktivitas; atau disebut dengan klaudikasio intermiten. Bila berjalan, otot terasa sakit dan rasa nyeri lebih cepat timbul dan lebih berat jika penderita berjalan cepat atau mendaki.Bisa kurang dengan istirahat Penyakit oklusi arteri periferYang paling sering terasa nyeri betisNyeri biasanya dimulai di tungkai bawah, sifatnya berat dan menetap, dan akan memburuk jika penderita mengangkat tungkainya. Untuk mengurangi nyeri, istirahat duduk dengan kaki tergantung ke bawah.Tungkai juga bisa mengecil.kematian jaringan (gangren)Denyut nadi di bawah bagian yang tersumbat tidak teraba.kebiruan (sianotik).

Keluhan utama pasien dengan trombosis vena dalamtungkai yang bengkak dan nyeri. Selain itu dapat pula ditemukan adanya kemerahan pada kulit (eritema) yang pada tahap lanjut kulit tersebut dapat menjadi berwarna kecokelatan, bila diraba kulit akan terasa hangat. DVT masalah yang terutama bersembunyi karena biasa tanpa gejala; emboli paru dapat menjadi indikasi klinis pertama dari thrombosis. Manifestasi klinis

Trombosis vena dalam terjadi kira-kira 1 per 1000 orang per tahun.Kira-kira 1-5% menyebabkan kematian akibat komplikasi. Trombosis vena dalam sangat sedikit dijumpai pada anak-anak. Ratio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1,2. Trombosis vena dalam biasanya terjadi pada umur lebih dari 40 tahunEpidemiologi Terdapat tiga faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis vena dalam yang dikenal dengan trias Virchow:

1. Faktor pertama terdapat kelainan dinding dan lapisan pembuluh darah yang menyebabkan prokoagulan, kelainan tersebut dapat berupa cidera pada pembuluh darah.

2. Faktor kedua yang dapat menyebabkan trombosis vena dalam. adanya kelainan aliran darah yang menyebabkan stasis, kelainan tersebut berupa melambatnya aliran darah di dalam vena.

Etiologi Faktor ketiga peningkatan daya koagulasi darah (hiperkoagulan) yaitu adanya gangguan pada keseimbangan antara prokoagulan dan antikoagulan yang menyebabkan aktivasi faktor pembekuan. Patofisiologi

Katup yang tidak berfungsi mempermudah terjadinya stasis dan penimbunan darah di ekstremitas.

Bila dicurigai adanya DVT, tujuan pengobatan untuk menghidari perluasan bekuan dan embolisasi.

Non farmakologi Aliran balik vena kejantung dapat juga diperbaiki dengan melakukan latihan pada tungkai secara aktif dan pasif dan bergerak sedini mungkin pasca operasi. Meninggikan bagian kaki tempat tidur hingga lebih tinggi dari jantung adalah tidakan sederhana untuk mengurangi tekanan hidrostatik vena dan menundakan pengosongan vena.PenatalaksanaanFarmakologi Terapi anti koagulan dengan hepari dosis rendah dianjurkan oleh beberapa ahli sebagai profilaksis pada kelompok beresiko tinggi. Tujuan pengobatan antikoagulan adalah untuk mencegah perluasan trombus, propagasi, dan embolisasi. Antikoagulan oral dengan walfarin (coumadin) diberikan sebelum penghentian heparin atau enoskapin. Walfarin intravena atau sukutan.

Perdarahan penggunaan terapi antikoagulanEmboli pulmoSindrom post trombotikTerjadi akibat kerusakan katup pada vena sehingga seharusnya darah mengalir keatas yang dibawa oleh vena menjadi terkumpul pada tungkai bawah

Komplikasi Semua pasien dengan trombosis vena dalam pada masa yang lama mempunyai resiko terjadinya insufisiensi vena kronik. Kira-kira 20% pasien dengan DVT yang tidak ditangani dapat berkembang emboli paru, dan 10-20% dapat menyebabkan kematian. Dengan antikoagulan terapi angka kematian dapat menurun hingga 5 sampai 10 kali.Prognosis Deep Vein Trombosis adalah suatu pembentukan bekuan darah (trombus) pada vena dalam. Trombus terjadi karena perlambatan dari aliran darah, kelainan dinding pembuluh darah, atau gangguan pembekuan darah yang sering dinamakan dengan trias Virchow.

Kesimpulan