daftar isi kata pengantar - kptk.or.idkptk.or.id/berkas/lampiran/2019/1088/lakip lppptk kptk t.a...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi ............................................................................................. i
Ringkasan Eksekutif ........................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Gambaran Umum ............................................................. 1
B. Dasar Hukum ..................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi ...................... 4
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA LPPPTK
Bidang KPTK ...................................................................... 10
A. Visi Misi LPPPTK Bidang KPTK ....................................... 7
B. Tujuan Strategis LPPPTK Bidang KPTK ......................... 15
C. Sasaran Strategis LPPPTK Bidang KPTK ...................... 17
D. Program dan Kegiatan LPPPTK Bidang KPTK ............... 21
E. Rencana Kinerja Tahunan............................................... 22
F. Perjanjian Kinerja ............................................................ 23
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................. 26
A. Analisis Capaian Sasaran .............................................. 26
B. Akuntabilitas Keuangan ................................................. 42
BAB IV. PENUTUP ........................................................................... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Misi Ditjen Guru dan Tenaga Kepedidikan 11
Tabel 2.2. Misi LPPPTK Bidang KPTK 13
Tabel 2.3. Tujuan Strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan 15
Tabel 2.4. Tujuan Strategis LPPPTK Bidang KPTK 16
Tabel 2.5. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai
Tujuan strategis TL.1
18
Tabel 2.6. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai
Tujuan strategis TL.2
19
Tabel 2.7. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai
Tujuan strategis TL.3
20
Tabel 2.8. Rencana Kinerja Tahunan 22
Tabel 2.9. Perjanjian Kinerja LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015,
Target Capaian Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
24
Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015 28
Tabel 3.2. Perbandingan rencana dengan realisasi program dan
anggaran program guru produktif dan adaptif yang
ditingkatkan kompetensinya menurut bidang KPTK
Tahun 2015
29
Tabel 3.3. Realisasi capaian pengembangan standar system diklat
di institusi
30
Tabel 3.4. Realisasi capaian diklat penguatan kompetensi KSPS 31
Tabel 3.5. Realisasi capaian Uji Kompetensi Guru (UKG), kepala
sekolah, dan pengawas secara online
32
Tabel 3.6. Realisasi capaian rakor persiapan kegiatan, serta
workshop kepala SMK Kelautan Perikanan se-
Indonesia
34
Tabel 3.7. Realisasi capaian pendidikan dan pelatihan guru
keahlian bidang kelautan, perikanan, teknologi
informasi dan komunikasi
35
Tabel 3.8. Realisasi capaian program dukungan manajemen 37
Tabel 3.9. Komposisi anggaran berdasarkan unit kerja 43
Tabel 3.10. Komposisi anggaran berdasarkan unit kerja 44
Tabel 3.11. Serapan anggaran di setiap Unit kerja terhadap total
anggaran LPPPTK Bidang KPTK
46
Tabel 3.12. Komposisi anggaran berdasarkan jenis belanja
47
Tabel 3.13. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap
alokasi dananya
48
Tabel 3.14. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap
total anggaran
49
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan
Komunikasi yang kemudian disingkat menjadi LPPPTK KPTK merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia yang bermaksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lembaga tersebut merupakan lembaga baru yang didirikan berdasarkan
Permendikbud Nomor 70 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPPPTK
Bidang KPTK.
LPPPTK KPTK yang merupakan unit kerja di bawah Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) melaksanakan tugas dan fungsinya
berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
LPPPTK KPTK Tahun 2015-2019. Renstra tersebut yang diturunkan dari Renstra
GTK Tahun 2015-2019 berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dan mengacu pada
Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019.
Kehadiran LPPPTK KPTK yang berlokasi di Gowa Sulawesi Selatan ini
berorientasi menjadi lembaga yang bekerja untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang terprogram dan sistematis pada
bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi di seluruh
zndonesia dan terkhusus di kawasan Indonesia timur. Pemilihan bidang garapan
tersebut melalui pertimbangan bahwa: (1) kawasan Indonesia bagian timur
memiliki potensi laut dan sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal;
(2) akselerasi pergeseran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
berkembang secara dinamis semakin mewarnai percepatan perkembangan era
global dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. TIK telah menjadi
kebutuhan utama dalam dunia bisnis, pendidikan, dan perkantoran baik di
lingkungan pemerintahan maupun swasta nasional dan internasional.
Keberhasilan program yang dilaksanakan oleh LPPPTK KPTK tergantung
pada seberapa besar tingkat kinerja/akuntabilitas kinerja yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu. LPPPTK KPTK merupakan lembaga yang berdiri akhir
Tahun 2014, dan baru merintis serta menjalankan program-program
pegembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pada Tahun
2015, tentu saja masih banyak hal yang perlu dibenahi dan butuh kerja keras
dalam menyukseskan program-programnya. Terlebih lagi, lembaga tersebut
masih sangat minim sumberdaya manusia (SDM). Hingga akhir Tahun 2015,
LPPPTK KPTK hanya memiliki 32 pegawai, yang terdiri 16 PNS (mutasi dari
beberapa LPMP, PPPPTK BOE Malang, dan PPPPTK Pertanian Cianjur), serta
16 CPNS.
Saat ini LPPPTK KPTK dapat dikatakan telah berperan menjalankan
program kerja selama setahun. LPPPTK KPTK diharapkan tidak hanya mengejar
seberapa besar anggaran yang telah dihabiskan (realisasi anggaran), tetapi juga
harus berorientasi pada kinerja yang dihasilkan. Dalam hal ini, lembaga tersebut
harus melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
secara benar. Untuk mengetahui keberhasilan kinerja LPPPTK KPTK maka perlu
dilakukan evaluasi dan pelaporan yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara dan Peraturan Presiden RI Nomor 67
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun
2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Permen PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja di Lingkungan Instansi Pemerintah;
8. Permen PAN Nomor PER/20/M.PAN/U/2008 tentang Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
9. Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
10. Permen PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Permendikbud Nomor 35 Tahun 2014 Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
12. Permendikbud Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tatakerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Permendikbud Nomor 25 Tahun 2014;
13. Permendikbud Nomor 41 Tahun 2012, tentang Organisasi dan Tatakerja
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK);
14. Permendikbud Nomor 70 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
LPPPTK KPTK sebagaimana telah diubah dengan Permendikbud Nomor
18 Tahun 2014;
15. Permendikbud Nomor 44 Tahun 2013, tentang Rincian Tugas Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
16. Rencana Strategis Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikkan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (LPPPTK KPTK) Tahun 2015-2019.
17. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikkan Bidang Kelautan
Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK KPTK) Tahun
Anggaran 2015, Nomor: DIPA-023.16.361168/2015.
C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi
Cita-cita dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, Pemerintah
berupaya mengembangkan berbagai strategi penerapan standar nasional
pendidikan dalam pembelajaran yang komprehensif melalui
pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam upaya optimalisasi potensi kelautan perikanan di Indonesia serta
antisipasi perkembangan teknologi informatika komunikasi yang sangat cepat
maka Pemerintah melalui LPPPTK KPTK diharapkan dapat mempersiapkan
pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten di bidang tersebut.
C.1. Tugas dan Fungsi
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan
Komunikasi (LPPPTK KPTK) dengan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tatakerja LPPPTK KPTK, dinyatakan: mempunyai
tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan dasar dan menengah di bidang kelautan, perikanan, teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam melaksanakan tugasnya PPPPTK PKn dan
IPS menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah bidang kelautan, perikarian, teknologi
informasi dan komunikasi;
b. Penyusunan model-model pengembangan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan
komunikasi,
c. Pengembangan sistem dan pengelolaan data dan informasi
pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan;
d. Fasilitasi dan pelaksanaan pengembangan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan pcndidikan dasar dan pendidikan
menengah bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan
komunikasi;
e. Pengembangan dan pelaksanaan kerja sama antar lembaga di
bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah bidang
kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi;
f. Evaluasi program dan fasilitasi pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah bidang kelautan, perikanan,
teknologi informasi dan komunikasi; dan
g. Pelaksanaan urusan administrasi LPPPTK KPTK
LPPPTK KPTK berkoordinasi dengan beberapa instansi dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Instansi-instansi tersebut adalah:
a) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah;
b) Badan Penelitian dan Pengembangan;
c) Pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten/kota;
d) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M);
e) Unit pelaksana teknis yang menangani penjaminan mutu pendidikan;
f) Unit organisasi terkait lainnya di dalam dan di luar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
C.2. Susunan Organisasi
Susunan organisasi LPPPTK KPTK telah diuraikan dalam Permendikbud
Nomor 18 Tahun 2014 Organisasi dan Tata Kerja LPPPTK KPTK. Susunan
organisasi LPPPTK KPTK yang ada saat ini terdiri dari:
a) Kepala
b) Subbagian umum
c) Seksi Program dan Informasi
d) Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
e) Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan susunan organisasi tersebut, diuraikan tugas masing-masing unit
sebagai berikut:
a) Kepala LPPPTK KPTK
Kepala LPPPTK KPTK mempunyai tugas untuk merencanakan,
mengkoordinir, mengarahkan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dalam
melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan
komunikasi. Pimpinan satuan organisasi di lingkungan LPPPTK KPTK
dalam melaksanakan tugasnya wajib:
1) menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta
bekerjasama baik dalam lingkup internal maupun eksternal;
2) melaksanakan akuntabilitas kinerja;
3) melaporkan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada atasan
secara berjenjang.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala PPPPTK wajib
menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan dengan tembusan kepada pimpinan unit organisasi yang
secara fungsional mempunyai hubungan kerja dengan LPPPTK KPTK.
Selain itu, kepala menyampaikan hasil pengembangan dan pemberdayaan
kepala sekolah kepada pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten.
b) Subbagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,
program, anggaran, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, dan
kerumahtanggaan LPPPTK KPTK, dengan menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan urusan penyusunan rencana, program, dan anggaran
LPPPTK KPTK,
2) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
3) Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan kepegawaian, dan
4) Pelaksanaan urusan keuangan;
Dalam pelaksanaannya dibantu oleh staf yang menangani Tata Usaha dan
Rumah Tangga, Tatalaksanan dan Kepegawaian, dan Perencanaan dan
Penganggaran yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut:
a) Tata Usaha dan Rumah Tangga yang mempunyai tugas melakukan
urusan persuratan, kearsipan, perpustakaan, kerumahtanggaan dan
perlengkapan;
b) Tatalaksanana dan Kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan
urusan ketatalaksanaan, serta mutasi, pengembangan, dan disiplin
pegawai;
c) Perencanaan dan Penganggaran yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta
pembiayaan, perbendaharaan, dan evaluasi pelaksanaan anggaran.
c) Seksi Program dan Informasi
Seksi Program dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pengembangan program, kerjasama antar lembaga serta
pengelolaan informasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Program dan
Informasi menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan;
2) Pengembangan model-model peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan
3) Pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan;
4) Pengelolaan data dan informasi kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan;dan
5) Evaluasi program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Dalam pelaksanaannya Seksi Program dan Seksi Data dan Informasi yang
masing-masing memiliki tugas sebagai berikut:
a) Staf yang menangani program, dengan tugas melakukan penyusunan
program, evaluasi program, kerjasama antar lembaga, serta
pengembangan model-model pengembangan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan;
b) Staf yang menangani data dan Informasi dengan tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
d) Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi mempunyai tugas melaksanakan
fasilitasi dan evaluasi peningkatan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimkasud,
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi menyelenggarakan fungsi:
1) Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;
2) Evaluasi pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu, Staf Penyelenggaran dan Staf
Evaluasi yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut:
a) Staf Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan,
b) Staf Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi, dan
penyusunan laporan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan.
e) Kelompok Jabatan Fungsional
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional
widyaiswara dan atau jabatan fungsional lainnya yang diatur
berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
b. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional sebagai koordinator yang ditunjuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Kepala LPPPTK KPTK.
c. Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
d. Tugas, jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagan 1.1. Struktur Organisasi LPPPTK KPTK
Menurut Permendikbud Nomor 18 Tahun 2015, setiap pimpinan unit kerja
di lingkungan LPPPTK Bidang KPTK bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya; setiap pimpinan unit kerja wajib
mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KEPALA LPPPTK KPTK
SUBBAGIAN UMUM
SEKSI PROGRAM
DAN INFORMASI
SEKSI FASILITASI
PENINGKATAN KOMPETENSI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LPPPTK Bidang KPTK pada saat didirikan berdasarkan Permendikbud
Nomor 70 Tahun 2014 berada di bawah Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM
dan PMP). Namun setelah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14
Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPSDM dan PMP
bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK). Mengacu pada Visi dan Misi Kemendikbud 2015-2019 tersebut dan
berdasar pada tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan pembinaan guru
dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah
ditetapkan rumusan Visi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan untuk diangkat
dalam Renstra Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan 2015-2019.
A. Visi dan Misi Ditjen GTK dan LPPPTK Bidang KPTK
Arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategis sesuai
kondisi objektif dalam 5 (lima) tahun ke depan, maka Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan menetapkan visi sebagai berikut:
“Terwujudnya Guru dan Pendidik Lainnya serta Tenaga
Kependidikan yang Mulia, Profesional dan Sejahtera untuk
Membentuk Insan Indonesia yang Berkarakter"
Visi Ditjen GTK tersebut diarahkan untuk membawa Ditjen GTK menjadi
suatu organisasi yang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
profesional, transparan, dan akuntabel. Penjelasan dari Visi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Guru dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan yang mulia, profesional
dan sejahtera mencerminkan guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai,
memahami bagaimana mengimplementasikan, dapat menjadi tauladan dan
memiliki tingkat harkat kemanusiaan atau harga diri;
2. Insan berkarakter mencerminkan mental yang kuat secara moral, menguasai
IPTEK, tabah, handal, serta sikap tanpa menyerah dalam menghadapi
berbagai tantangan dan permasalahan dengan mengandalkan pada
kemampuan dan kekuatan sendiri, serta memiliki karakter yang inovatif,
profesional dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia
usaha, dan dunia industri.
Visi yang telah ditetapkan diupayakan dapat terecapai. Untuk mendukung
berjalannya Visi tersebut, maka diperlukan penetapan Misi organisasi. Misi Ditjen
Guru dan Tenaga Kependidikan 2015-2019 adalah rumusan dari usaha-usaha
yang diperlukan untuk mencapai visi Kemendikbud 2019 mewujudkan pendidikan
dan kebudayaan bermutu untuk membentuk insan Indonesia yang mandiri dan
berkepribadian. Rumusan Misi yang diangkat di dalam Renstra Ditjen Guru dan
Tenaga Kependidikan 2015-2019 didasarkan pada isu-isu strategis dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan untuk
lima tahun ke depan. Misi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditetapkan
merupakan peran strategis yang diinginkan untuk mencapai Visi Ditjen Guru dan
Tenaga Kependidikan tahun 2019. Misi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
disajikan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Misi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Kode Misi
M1 Mewujudkan Penguatan Peran Guru dan Pendidik Lainnya serta Tenaga
Kependidikan sebagai Pelaku Pendidikan yang Kuat
M2 Mewujudkan Guru dan Pendidik Lainnya serta Tenaga Kependidikan yang
Mulia, Profesional dan Sejahtera untuk Mewujudkan Pembelajaran yang
Bermutu
M3 Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guru dan Pendidik
Lainnya serta Tenaga Kependidikan yang Meluas, Merata dan
Berkeadilan
Berdasarkan Tabel 2.1, menjelaskan terdapat 3 (tiga) misi yang ditetapkan
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2015-2019. Makna dari Misi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan penguatan peran guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan sebagai pelaku pendidikan yang kuat adalah menguatkan peran
guru dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan yang menjamin
meningkatnya kualitas sikap guru, pendidik lainnya dan tenaga kependidikan
dalam aspek kepribadian, spiritual dan sosial yang berdampak pada
meningkatnya kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia (Nawacita
5) dan revolusi karakter bangsa (Nawacita 8).
2. Mewujudkan guru dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan yang mulia,
profesional dan sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu
adalah menerapkan sistem pembinaan guru dan pendidik lainnya serta
tenaga kependidikan yang menjamin meningkatnya subject knowledge dan
pedagogical knowledge yang akan berdampak pada kualitas hasil belajar
siswa; mewujudkan mutu lulusan pendidikan yang kompeten (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), mandiri, berkepribadian, dan kompetitif;
mendorong penciptaan inovasi dan kreativitas yang mendukung peningkatan
daya saing dan kesejahteraan rakyat; menjamin pengembangan karir guru
dan tenaga kependidikan tanpa membedakan status ekonomi, kondisi
fisik/mental, asal wilayah, gender dan agama.
3. Mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan guru dan pendidik lainnya
serta tenaga kependidikan yang meluas, merata dan berkeadilan adalah
memastikan ketersediaan guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan di semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Indonesia baik
di perkotaan atau pedesaan bahkan sampai ke daerah-daerah terdepan,
terluar, terpencil dengan tingkat pendidikan dan kompetensi yang memadai
sesuai dengan standar.
Visi Misi LPPPTK Bidang KPTK
Pencapaian tujuan suatu organisasi diperlukan suatu perencanaan dan
tindakan nyata. Untuk dapat mewujudkannya tujuan organisasi maka diperlukan
visi dan misi. Visi adalah suatu pandangan jauh tentang organisasi, tujuan-tujuan
organisasi, dan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut di masa
mendatang. Sedangkan Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh lembaga dalam usaha mewujudkan Visi. LPPPTK Bidang KPTK
dalam mewujudkan tujuan lembaga sebagai bentuk perencanaan, maka
ditetapkan Visi dan Misi organisasi. Visi LPPPTK Bidang KPTK adalah:
“Terselenggaranya layanan prima dalam mengembangkan dan memberdayakan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang terintegrasi secara profesional bertaraf Nasional
berdaya saing global”.
Pernyataan Visi tersebut harus dapat diwujudkan melalui Misi organisasi.
Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu focus. Dengan misi tersebut,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal
organisasi dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan
diperoleh. Untuk mencapai Visi, maka Misi yang ditetapkan LPPPTK Bidang
KPTK dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Misi LPPPTK Bidang KPTK
Kode Misi
M1 Mengembangkan sistem informasi pengelolaan lembaga terintegrasi (e-
office) yang menjamin terselenggaranya layanan lembaga yang prima
M2 Mengembangkan sistem informasi diklat terintegrasi untuk pelayanan
diklat yang profesional.
M3 Mengembangkan sistem analisis data kebutuhan diklat tepat sasaran
dalam pemerataan dan perluasan akses layanan diklat secara Nasional
Pencapaian visi ““Terwujudnya Guru dan Tenaga Kependidikan yang
Profesional, Berkepribadian, dan Bermartabat dalam bidang Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk membentuk insan Indonesia yang
Mandiri dan Berkepribadian.” maka LPPPTK Kelautan Perikanan Teknologi
Informasi dan Komunikasi telah sepakat menggunakan nilai-nilai lembaga baik,
seperti yang telah tertuang dalam renstra Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kemendibud, sebagai berikut:
1. Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan,
terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki
integritas, bersikap jujur, dan mampu mengemban kepercayaan.
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap
setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih
dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil
pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya
masalah.
4. Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah
dan mejadikan pelajaran atas setiap kejadian.
5. Menjunjung Meritokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju
berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.
6. Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar
pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
7. Tanpa Pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan
memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi
pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama, memberikan
inspirasi, dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya.
B. Tujuan dan Sasaran Strategis LPPPTK Bidang KPTK
Upaya mewujudkan visi dan melaksanakan misi Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan diatas, perlu dirumuskan langkah-langkah yang lebih operasional
secara terarah dalam bentuk tujuan strategis. Tujuan strategis merupakan
penjabaran dari pernyataan visi dan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang agar diketahui
apa yang harus dilaksanakan dengan memperhatikan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki.
Tujuan strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2015—2019
dirumuskan mengacu pada tujuan strategis Kemendikbud 2019 yaitu: (T1)
penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua, dan aparatur
institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan; dan (T2) peningkatan mutu dan
relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter, yang
diperlukan untuk mewujudkan guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan yang mulia, profesional dan sejahtera untuk membentuk insan
Indonesia yang berkarakter sebagaimana dikehendaki dalam rumusan Visi 2019
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dengan memperhatikan rumusan misi
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan 2015—2019. Sebagai penjabaran dari
pernyataan misinya, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan telah menetapkan
tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu 2015-2019. Tujuan strategis Ditjen
Guru dan Tenaga Kependidikan dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Tujuan Strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Kode Tujuan Strategis
TD.1 Penguatan Peran Guru dan Pendidik Lainnya serta Tenaga Kependidikan
sebagai pelaku Pendidikan yang Kuat
TD.2 Guru dan Pendidik Lainnya serta Tenaga Kependidikan yang Mulia,
Profesional dan Sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu
TD.3 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guru dan Pendidik Lainnya serta
Tenaga Kependidikan yang Meluas, Merata dan Berkeadilan
Berdasarkan tujuan strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependdikan yang
tetap memperhatikan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta misi
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, LPPPTK Bidang KPTK merumuskan
tujuan strategis Tahun 2015-2019 sesuai jenis layanan pemberdayaan dan
peningkatan kompetensi dan profesionalisme, serta sistem tata kelola yang
diperlukan untuk menghasilkan layanan prima terhadap peningkatan pendidik dan
tenaga kependidikan. Tujuan strategis LPPPTK Bidang KPTK diturunkan dari
tujuan strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Tujuan strategis LPPPTK
Bidang KPTK tahun 2015-2019 disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tujuan Strategis LPPPTK Bidang KPTK
Kode Tujuan Strategis
TL.1 Penguatan Peran Guru dan Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi, dan Komunikasi serta Tenaga Kependidikan sebagai
pelaku Pendidikan yang Kuat
TL.2 Guru dan Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan
Komunikasi serta Tenaga Kependidikan yang Mulia, Profesional dan
Sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu
TL.3 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guru dan Pendidik Bidang Kelautan,
Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi serta Tenaga
Kependidikan yang Meluas, Merata dan Berkeadilan
Penjelasan dari masing-masing tujuan strategis yang akan dicapai dalam
periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Strategis 1 (TL.1) Penguatan Peran Guru dan Pendidik Bidang
Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi serta Tenaga
Kependidikan sebagai Pelaku Pendidikan yang Kuat Penguatan peran guru
dan tenaga kependidikan lebih ditujukan kepada meningkatnya kualitas sikap
guru dan tenaga kependidikan dalam aspek kepribadian, kesholehan dan
moral sosial. Seorang guru harus memiliki naluri yang sensitif atau peka
terhadap kemampuan dan perkembangan siswanya serta mampu
memberikan semangat kepada siswa untuk aktif, kreatif, inovatif, dan sportif
dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan demikian guru sebagai
penyemangat dalam ekosistem pendidikan memegang peran penting didalam
proses pendidikan. Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada
keberadaan guru yang bermutu, karena guru adalah inti dari proses
pendidikan dan guru menjadi kunci utama mutu pendidikan.
2. Tujuan Strategis 2 (TL.2): Guru dan Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi, dan Komunikasi serta Tenaga Kependidikan yang Mulia,
Profesional dan Sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu
Peningkatan mutu, kompetensi, dan profesionalisme guru bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Tantangan ke depan dalam melakukan
peningkatan hasil belajar siswa adalah meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas, meningkatkan implementasi kurikulum dan sistem
penilaian pendidikan, serta meningkatkan jaminan kualitas pelayanan
pendidikan. Oleh karena itu, upaya peningkatan hasil belajar siswa harus
dibarengi dengan upaya peningkatan mutu, kompetensi, dan profesionalisme
guru yang antara lain dilakukan melalui: penerapan sistem uji kompetensi
guru; penilaian kinerja guru yang sahih, andal, transparan dan
berkesinambungan; peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru
dengan mempertimbangkan perbaikan design program dan keselarasan
disiplin ilmu serta pengembangan profesionalisme berkelanjutan bagi guru
dalam jabatan.
3. Tujuan Strategis 3 (TL.3): Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guru dan
Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi
serta Tenaga Kependidikan yang Meluas, Merata dan Berkeadilan Pada
RPJMN 2015-2019, arah kebijakan pembangunan pendidikan disamping
diprioritaskan pada Peningkatan profesionalisme juga pada pembenahan
distribusi guru dan tenaga kependidikan. Pembenahan distribusi guru dan
tenaga kependidikan bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan guru dan
pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi
serta tenaga kependidikan berkualitas secara merata, memperbaiki rasio guru
terhadap siswa dan memenuhi beban mengajar guru.
C. Sasaran Strategis LPPPTK Bidang KPTK
Sasaran strategis merupakan suatu keluaran yang akan dicapai atau
dihasilkan secara nyata oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu lima
tahun. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK diturunkan dari sasaran
strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan membuat sasaran strategis dari 3 (tiga) tujuan strategis yang
ditetapkan. Begitu pula, sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK diturunkan
dari sasan strategis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan yang dijabarkan
dari 3 (tiga) tujuan strategisnya. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Terwujudnya Tujuan Strategis 1 (TL.1): Penguatan Peran Guru dan
Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan
Komunikasi serta Tenaga Kependidikan sebagai pelaku Pendidikan yang
Kuat, dapat ditandai dengan tercapainya sasaran program (SP) seperti
pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai Tujuan
strategis TL.1
Kode Sasaran Program (SP) Indikator Kinerja Program (IKP)
SP.2 Meningkatnya kompetensi guru
dan tenaga kependidikan
dikdasmen dilihat dari subject
knowledge dan pedagogical
knowledge, yang akan
berdampak pada kualitas hasil
belajar siswa
Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan dikdasmen yang
memiliki indeks kinerja minimal
baik
Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan dikdasmen yang
mengalami peningkatan kualitas
sikap (kepribadian, spiritual dan
sosial)
SP 2 merupakan sasaran strategis yang berorientasi pada
penguatan peran guru dan pendidik Bidang Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta tenaga kependidikan sebagai
pelaku pendidikan yang kuat. SP 2 lebih menitikberatkan pada kualitas
sikap dan kinerja guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
dasar dan menengah, yang kesemuanya diharapkan berdampak pada
meningkatnya karakter/perilaku positif pada siswa baik pada satuan paud
dan dikmas maupun satuanpendidikan dasar dan menengah.
2. Terwujudnya tujuan Strategis 2 (TL-2): Guru dan Pendidik Bidang
Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Tenaga
Kependidikan yang Mulia, Profesional dan Sejahtera untuk mewujudkan
pembelajaran yang bermutu. Penjabaran sasaran strategis LPPPTK
Bidang KPTK untuk mewujudkan tujuan strategis 2 (TL.2) dapat ditandai
dengan tercapainya sasaran program (SP) pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai Tujuan
strategis TL.2
Kode Sasaran Program (SP) Indikator Kinerja Program (IKP)
SP.2 Meningkatnya kompetensi guru
dan tenaga kependidikan
dikdasmen dilihat dari subject
knowledge dan pedagogical
knowledge, yang akan
berdampak pada kualitas hasil
belajar siswa
Persentase guru dikdasmen
bersertifikasi pendidik.
Peningkatan nilai rata-rata
kompetensi pengetahuan dan
keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan dikdasmen mencapai
8,0
Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan dikdasmen yang
mengikuti peningkatan kompetensi
keahlian khusus.
SP 2 merupakan sasaran strategis untuk mewujudkan (TL.2) Guru
dan Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan
Komunikasi serta Tenaga Kependidikan yang Mulia, Profesional dan
Sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu, dan
mendukung pencapaian tujuan strategis (T4) Kemendikbud yaitu
peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan karakter. Guru yang baik adalah guru yang memiliki 4
(empat) kompetensi yang mumpuni meliputi kompetensi pedagogik,
profesional, sosial dan berkepribadian. Dengan demikian, SP 1 dan SP 2
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan
(TL.1) penguatan peran guru dan pendidik Bidang Kelautan, Perikanan,
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta tenaga kependidikan sebagai
pelaku pendidikan yang kuat.
3. Terwujudnya Tujuan Strategis 3 (TL-3): Peningkatan Kualitas
Pengelolaan Guru dan Pendidik Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi
Informasi dan Komunikasi serta Tenaga Kependidikan yang Meluas,
Merata dan Berkeadilan. Penjabaran sasaran strategis LPPPTK Bidang
KPTK untuk mewujudkan tujuan strategis 3 (TL.3) dapat ditandai dengan
tercapainya sasaran program (SP) pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Sasaran strategis LPPPTK Bidang KPTK untuk mencapai Tujuan
strategis TL.3
Kode Sasaran Program (SP) Indikator Kinerja Program (IKP)
SP.8 Meningkatnya kualitas
pelayanan
Persentase satuan kerja lingkup
LPPPTK Bidang KPTK meningkat
kualitas layanan, manajemen
sumber daya, dan tata laksana
SP 8 merupakan sasaran strategis untuk mewujudkan (TL.3)
peningkatan kualitas pengelolaan guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan yang meluas, merata dan berkeadilan. SP 8 ini untuk
mendukung pencapaian tujuan strategis Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan (TD 3) yang dijabarkan dengan sasaran strategis
tersedianya Guru dan Tenaga Kependidikan di SM pada daerah khusus
(SP 7), dan meningkatnya kualitas layanan (SP 8). Selain itu, SP 8 ini
dijabarkan untuk mendukung pencapaian tujuan strategis (T4)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu peningkatan mutu dan
relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter.
Disamping peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi dan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan juga menjadi perhatian, yang
ditandai dengan: (i) menurunnya jumlah sekolah yang kekurangan guru
pada satuan pendidikan dasar; dan (ii) menurunnya jumlah sekolah yang
kekurangan guru pada satuan pendidikan menengah. Selain itu yang tidak
kalah penting adalah peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan
akuntabel, yang ditandai dengan: (i) dipertahankannya opini Laporan
Keuangan Kemendikbud Wajar Tanpa Pengecualian; (ii) dipertahankan
dan ditingkatkan status Kemendikbud sebagai Wilayah Bebas Korupsi
(WBK); (iii) Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan
pendidikan; dan (iv) meningkatnya akuntabilitas kinerja Kemendikbud.
D. Program dan Kegiatan LPPPTK Bidang KPTK
Pencapaian tujuan strategis dan sasaran strategis yang telah ditetapkan
LPPPTK Bidang KPTK melaksanakan Layanan Pemberdayaan dan
Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan 1
kegiatan utama, yaitu pendidikan dan pelatihan pendidik (diklat) dan tenaga
kependidikan. Pada Tahun 2015 semester 1, dengan Nomor DIPA
023.14.2.192046/2015 bulan Mei, kegiatan diklat Pendidik dan tenaga
kependidikan terdiri atas: (1) Pendidik dan tenaga kependidikan yang
mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme; (2) Model
Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi Pembelajaran; (3)
Dukungan Manajemen meliputi: Layanan perkantoran dan Kendaaan
bermotor. Sementara pada semester 2 Tahun 2015 dengan Nomor DIPA
023.16.2.361168/2015, kegiatan diklat Pendidik dan tenaga kependidikan
dijabarkan sebagai berikut:
1. Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Pencapaian target kegiatan diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK) melalui sub komponen kegiatan:
a. Guru yang berkompeten bidang Kelautan Perikanan Teknologi
Informasi dan Komunikasi, meliputi:
Guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya
menurut bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan
komunikasi
Model Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi
Pembelajaran
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya yang kompeten,
meliputi: Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah mengikuti
Uji Kompetensi
c. Guru yang berkompeten bidang Tematik, yaitu Guru Dikdas Mapel
Tematik yang ditingkatkan kompetensinya
d. Dukungan Manajemen, terdiri atas: layanan perkantoran,
kendaraan bermotor, peralatan dan fasilitas perkantoran, dan
gedung/bangunan.
E. Rencana Kinerja Tahunan
Berdasarkan Permeneg PAN-RB dan Kebijakan Ditjen Guru dan
Tenaga Kependidikan, pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja/unit
kerja perlu disusun ke dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Terdapat
perbedaan indicator kinerja kegiatan pada semester 1 dan semester 2 Tahun
2015. Berdasarkan ketentuan tersebut LPPPTK Bidang KPTK menyusun
Rencana Kinerja Tahunan semester 1 disajikan pada Tabel 2.8, Rencana
Kinerja Tahunan semester 1 dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9
Rencana Kinerja Tahunan LPPPTK Bidang KPTK
Unit Eselon III : LPPPTK Bidang KPTK
Tahun : Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Fisik Satuan
(1) (2) (3) (4)
Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan
yang mengikuti peningkatan
kompetensi dan profesionalisme
1.004 Orang
Model Pemberdayaan Sekolah dan
Pengembangan Inovasi
Pembelajaran
1 Model
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Fisik Satuan
(1) (2) (3) (4)
Dukungan Manajemen dan Tata
Kelola Fasilitasi Peningkatan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
12 Bulan
Jumlah Anggaran Kegiatan
LPPPTK Bidang KPTK: Rp. 3.168.905.000,-
Tabel 2.9
Rencana Kinerja Tahunan LPPPTK Bidang KPTK
Unit Eselon III : LPPPTK Bidang KPTK
Tahun : Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Fisik Satuan
(1) (2) (3) (4)
Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru produktif dan adaptif yang
ditingkatkan kompetensinya menurut
bidang kelautan, perikanan,
teknologi informasi dan komunikasi
3.141 Orang
Model Pemberdayaan Sekolah dan
Pengembangan Inovasi
Pembelajaran
1 Model
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
yang telah mengikuti Uji Kompetensi
8.961 Orang
Guru Dikdas Mapel Tematik yang
ditingkatkan kompetensinya
1.714 Orang
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
Fisik Satuan
(1) (2) (3) (4)
Dukungan Manajemen dan Tata
Kelola Fasilitasi Peningkatan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
12 Bulan
Jumlah Anggaran Kegiatan
LPPPTK Bidang KPTK: Rp. 50.053.359.000,-
F. Perjanjian Kinerja
Sesuai dengan Permeneg PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010, pasal 3
menyatakan Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya
yang dimiliki oleh instansi.
LPPPTK Bidang KPTK wajib menyusun perjanjian kinerja dalam bentuk
Penetapan Kinerja tingkat eselon II yang ditandatangani oleh Kepala LPPPTK
Bidang KPTK sebagai kontrak kinerja. Penetapan kinerja berisi sasaran
strategis, indikator kinerja, target kinerja LPPPTK Bidang KPTK yang akan
dicapai dalam kurun waktu satu tahun (2015) sesuai target rencana strategis.
Berikut adalah Penetapan Kinerja LPPPTK Bidang KPTK tahun 2015.
Perjanjian Kinerja tersebut merupakan penjabaran dari DIPA LPPPTK Bidang
KPTK revisi Tanggal 14 Agustus 2015, Nomor DIPA 023.16.2.361168/2015.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 antara Kepala LPPPTK Bidang KPTK dengan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan disajikan pada Tabel 2.9
Tabel 2.9. Perjanjian Kinerja LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015, Target
Capaian Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
TARGET ANGGARAN
(ribuan)
1.
Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga pendidikan sesuai bidangnya
Jumlah guru yang berkompeten bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
3.141 orang
27.699.151
OUTPUT: 1. Guru Produktif dan
adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi.
3.141 orang
27.555.031
2. Model Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi Pembelajaran
1 model
144.120
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya yang kompeten
8.961 orang
8.703.773
OUTPUT: Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah mengikuti Uji Kompetensi
8.961 orang
8.703.773
Jumlah guru yang berkompeten bidang Tematik
1.714 orang
5.940.040
OUTPUT: Guru Dikdas Mapel Tematik yang ditingkatkan kompetensinya
1.714 orang
5.940.040
Jumlah total anggaran kegiatan pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga
kependidikan sebesar Rp. 50.053.359.000 (Lima Puluh Milyar Lima Puluh Tiga
Juta Tiga Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Rupiah).
No Komponen Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
1 Penyerapan
Bulanan (jutaan) - - - - - - - - - 2,502,668 32,534,683 15,016,008
2 Penyerapan
Kumulatif 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,502,668 35,037,351 50,053,680
3 % penyerapan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5.00 % 65.00% 30.00%
Rencana Penyerapan Anggaran Tahun 2015 LPPPTK KPTK
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas berdasarkan arti katanya merupakan gambaran suatu
keadaan atau kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan. Jika didefinisikan,
akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan atas pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media
pertanggungjawaban secara periodik. Sedangkan kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi suatu organisasi yang tertuang dalam
perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.
LPPPTK KPTK sebagai instansi pemerintah yang bercita-cita menuju good
govermenance, maka akuntabilitas kinerja merupakan suatu hal yang sangat
penting. Akuntabilitas kinerja LPPPTK KPTK merupakan gambaran
pertanggungjawaban mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan
instansi sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
A. Analisis Capaian Sasaran
LPPPTK KPTK telah menetapkan target capaian kinerja yang tertuang
dalam perjanjian kinerja Tahun 2015. Untuk itu lembaga ini berkewajiban
mencapai target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban. Capaian sasaran
peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai bidang
kelautan perikanan dan teknologi informasi merupakan program utama LPPPTK
KPTK yang didasarkan pada salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan serta Ditjen GTK. Dalam menyusun dan menetapkan target
kinerja dan programnya, lingkungan kerja di Kementerian Pendidikan mengacu
pada beberapa kriteria, yaitu:
1. Target kinerja harus dapat menggambarkan angka kuantitatif dan satuan
yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja sasaran, yakni; Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP), dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK).
2. Penetapan target dipilih karena relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan
berdasarkan pada baseline data yang jelas.
Keberhasilan pencapaian target kinerja di lingkup Ditjen GTK dilihat target
kinerja sasaran program dan target kinerja sasaran kegiatan. Indikator target
kinerja sasaran program yaitu: (1) penguatan peran guru dan pendidik lainnya
serta tenaga kependidikan sebagai pelaku pendidikan yang kuat; (2) Guru dan
pendidikan lainnya serta tenaga kependidikan yang mulia, profesional, dan
sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu; (3) peningkatan
kualitas pengelolaan guru dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan yang
meluas, merata, dan berkeadilan. Sedangkan Indikator target kinerja sasaran
kegiatan terdiri atas:
a) Kegiatan pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan
b) Kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya Ditjen Guru
dan Tenaga Kependidikan
c) Kegiatan pembinaan guru dan tenaga kependidikan PAUD dan Dikmas
d) Kegiatan pembinaan guru pendidikan dasar
e) Kegiatan pembinaan guru pendidikan menengah
f) Kegiatan pembinaan kependidikan Dikdasmen
Ketercapaian kegiatan LPPPTK KPTK dilihat berdasarkan hasil
pengukuran kinerja Tahun 2015. Pengukuran ini dengan mempertimbangkan
empat output kegiatan yaitu: (1) Guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan
kompetensinya menurut bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan
komunikasi; (2) Model Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi
Pembelajaran; (3) Pendidik dan tenaga kependidikan yang telah mengikuti uji
kompetensi; dan (4) Guru Dikdas Mapel Tematik yang ditingkatkan
kompetensinya. Dalam rangka mendukung keberhasilan 4 (empat) output
kegiatan tersebut, terdapat sasaran strategi untuk dukungan manajemen, yang
terdiri atas: layanan perkantoran, kendaraan bermotor, peralatan dan fasilitas
perkantoran, dan gedung/bangunan. Untuk lebih jelasnya, tingkat keberhasilan
kinerja dengan anggaran semester 1 Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Sedangkan tingkat kinerja dengan anggaran semester 2 Tahun 2015 (Tabel 3.2).
Tabel 3.2. Pengukuran Kinerja LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015
Anggaran
(Ribuan) Fisik
Anggaran
(Ribuan)
36,111 Orang 27,555,031 14,148 20,743,653
Output :
1. Guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut
bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi 36,111 Orang 27,555,031 14,148 20,743,653
2. Model Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi
Pembelajaran 1 Model 144,120 1 128,017,000
53,291 Orang 8,702,773 49,371 7,583,896,200
Output :
Pendidik dan tenaga kependidikan yang telah mengikuti uji kompetensi 8,961 Orang 8,702,773 7,975 7,583,896,200
1,035 Orang 5,940,040 892 2,692,353,000
Output :
Guru Dikdas Mapel Tematik yang ditingkatkan kompetensinya 1,035 Orang 5,940,040 892 2,692,353,000
Realisasi
Indikator KinerjaSasaran Strategis
Rencana
Jumlah guru yang berkompeten bidang Tematik
1
Jumlah guru yang berkompeten bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Meningkatnya
kompetensi pendidik
dan tenaga
pendidikan sesuai
bidang Kelautan,
Perikanan, Teknologi
Informasi dan
Komunikasi.
Fisik
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya yang kompeten
Anggaran
(Ribuan) Fisik
Anggaran
(Ribuan)
12 Bulan 4,096,833 10 3,330,788
Output :
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 12 Bulan 4,096,833 10 3,330,788
3 Unit 797,950,000 3 780,530,000
47 Unit 2,193,045 47 2,140,199
Gedung/Bangunan [Base Line] 1,197 M2 622,567,000 1,197 609,370,000
1Dukungan
Manajemen
Layanan Perkantoran
Kendaraan Bermotor
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Rencana Realisasi
Fisik
Perjanjian kinerja yang telah ditetapkan LPPPTK Bidang KPTK, ternyata
setelah melalui proses hingga akhir tahun 2015, terjadi sedikit perubahan terhadap
target/rencana fisik kegiatan, namun tidak merubah jumlah alokasi anggaran.
Perubahan-perubahan dikarenakan penyesuaian kebutuhan sasaran fisik yang
cukup esensial untuk pengembangan kapasitas tenaga pendidikan dan
peningkatan mutu pendidikan. Perubahan-perubahan tersebut adalah: (1) guru
produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang KPTK,
semula memiliki target fisik sebanyak 3.141 orang menjadi 36.111 orang; (2)
pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti ujian kompetensi, awalnya
ditargetkan sebanyak 8.961 orang, kemudian menjadi 53.291 orang; (3) Guru
dikdas mata pelajaran tematik yang ditingkatkan kompetensinya, semula 1.714
orang menjadi 1.035 orang. Berikut diuraikan secara rinci hasil setiap kegiatan
Tahun Anggaran 2015.
1. Guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang KPTK
Capaian program guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya
menurut bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi
(KPTK) ditinjau dari segi fisik program dan anggaran dapat dilihat pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2. Perbandingan rencana dengan realisasi program dan anggaran program guru produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang KPTK Tahun 2015.
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa program guru produktif dan
adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang KPTK dari alokasi
anggaran sebesar Rp 27.555.031.000 dapat terealisasi sebesar Rp
20.743.653.450. Sementara itu, berdasarkan sasaran fisik 36.111 pendidik
dapat terealisasi sebanyak 14.148 pendidik. Kegiatan tersebut terbagi atas 3
sub-bagian program sebagai berikut:
Anggaran Sasaran
Rencana Rp 27.555.031.000,00 36.111 Pendidik
Realisasi Rp 20.743.653.450,00 14.148 Pendidik
a. Pengembangan Standar System Diklat di Institusi
Pengembangan standar system diklat di institusi dalam penjabaran
kegiatan dibagi menjadi 4 (empat), yaitu Penulisan Buku/Modul Bahan
Ajar; Pengembangan Model Pembelajaran/Manajemen Pendidikan;
Pengembangan Soal dan Pelaksanaan Uji Kompetensi GTK; dan
Pengembangan Pegawai dan Kelembagaan. Realisasi capaian
pengembangan standar system diklat di institusi ditampilkan pada Tabel
3.3 berikut.
Tabel 3.3. Realisasi capaian pengembangan standar system diklat di institusi.
Berdasarkan table 3.3, menjelaskan bahwa pada kegiatan penulisan modul
bahan ajar bidang kelautan perikanan teknologi informasi dan komunikasi,
dari sasaran 180 buku dapat terealisasi 171 modul. Jika dihitung,
persentase ketercapaian program penulisan modul sebesar 95%.
Penyebab tidak tercapainya sasaran 100% ini karena beberapa penulis
yang telah mengambil judul modul tertentu untuk ditulis dan berkomitmen
untuk menyelesaikan judul modul tersebut, ternyata dalam perjalanannya
kemudian mengundurkan diri, dengan alasan tidak memiliki waktu dan
kesempatan yang cukup.
b. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah Tingkat SD dan Pengawas Sekolah
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) penguatan kompetensi kepala sekolah
tingkat SD dan pengawas sekolah diuraikan menjadi 2 (dua) kegiatan yaitu
penyegaran calon narasumber (NS) diklat manajemen kepala sekolah
tingkat SD dan pengawas sekolah (KSPS) berbasis IT; dan diklat
manajemen KSPS berbasis IT. Realisasi capaian diklat penguatan
kompetensi KSPS ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Diklat tersebut
No Kegiatan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi
1 Penulisan Buku/Modul Bahan Ajar 180 171 3,824,900,000 3,824,900,000
2Pengembangan Model
Pembelajaran/Manajemen Pendidikan510 526 4,399,930,000 3,268,278,000
3Pengembangan Soal dan Pelaksanaan Uji
Kompetensi GTK33,638 10,314 3,946,535,000 2,488,864,600
4 Pengembangan Pegawai dan Kelembagaan 73 34 1,001,116,000 423,199,700
34,401 11,045 13,172,481,000 10,005,242,300 Total
diperuntukan bagi kepala sekolah SD di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Barat.
Tabel 3.4. Realisasi capaian diklat penguatan kompetensi KSPS
Berdasarkan tabel 3.4, dapat menggambarkan bahwa sasaran diklat
penguatan kompetensi KSPS sebanyak 1.650 orang, dapat direalisasikan
sebanyak 1.671 orang (sebesar 101,27%). Jumlah realisasi melebihi target
yang telah ditentukan atau dengan kata lain lebih dari 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa antusiasi para pendidik cukup tinggi untuk
meningkatkan kompetensinya. Sementara itu, sebaliknya jika dilihat dari
sisi anggaran, alokasi sebesar Rp 5.627.950.000, hanya terealisasi
sebesar Rp 5.242.644.000. Hal ini disebabkan total biaya perjalanan dinas
para peserta maupun narasumber dan panitia kecil karena hanya
menggunakan angkutan darat dalam satu provinsi. Ini dapat disimpulkan
bahwa penghematan anggaran dapat dilakukan tanpa harus mengurangi
sasaran guru yang dilatih untuk mengembangkan kompetensinya.
c. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) dilakukan
terhadap guru mata pelajaran TIK/KKPI jenjang SMP/SMA/SMK seluruh
Indonesia dalam menerapkan kurikulum 2013. Sasaran guru yang dilatih
sebanyak 1.250 orang, dengan realisasi sebanyak 1.384 pendidik atau
sebesar 110,72%. Meskipun jumlah realisasi yang dicapai melewati target,
namun jika ditinjau dari penggunaan anggaran, hanya terealisasi sebesar
63,12% yaitu alokasi sebesar Rp 8.521.150.000 dapat terealisasi Rp
5.378.493.950.
No Kegiatan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi
1Penyegaran Calon NS Diklat Manajemen KSPS
Berbasis IT60 48 233,450,000 117,273,200
2 Diklat Manajemen KSPS Berbasis IT 1,650 1,671 5,627,950,000 5,242,644,000
1,710 1,719 5,861,400,000 5,359,917,200 Total
2. Model Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi Pembelajaran
Model pemberdayaan sekolah dan pengembangan inovasi pembelajaran
hanya terdapat 1 (satu) program, yang diuraikan dengan kegiatan publikasi
dan infomasi lembaga. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara fisik terealisasi
100%, namun berdasarkan tinjauan penggunaan anggaran, diketahui bahwa
total alokasi anggaran sebesar Rp 144.120.000, dapat terealisasi sebesar Rp
128.017.000. Angka ini menunjukkan realisasi anggaran kegiatan publikasi
dan infomasi lembaga adalah sebesar 88,83%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penghematan anggaran dapat dilakukan tanpa
mengurangi nilai manfaat dari suatu kegiatan.
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Uji Kompetensi
Pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti uji kompetensi diturunkan
menjadi kegiatan Uji Kompetensi Guru (UKG), kepala sekolah, dan pengawas
secara online. LPPPTK Bidang KPTK menangani kegiatan tersebut untuk 2
wilayah yakni Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dalam rangka
pencapaian program ini, dilakukan beberapa tahapan yang dilewati yakni: (1)
koordinasi pelaksanaan UKG antara LPPPTK KPTK dengan dinas pendidikan
kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat; (2)
persiapan dan evaluasi pelaksanaan UKG; dan (3) pelaksanaan uji
kompetensi secara online. Realisasi capaian program Uji Kompetensi Guru
(UKG), kepala sekolah, dan pengawas secara online ditampilkan pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5. Realisasi capaian Uji Kompetensi Guru (UKG), kepala sekolah, dan pengawas secara online
No Kegiatan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi
1Koordinasi UKG dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota141 141 310,513,000 287,946,000
2 Persiapan dan Evaluasi Pelaksanaan UKG 1,250 1,230 2,349,600,000 1,872,300,200
3 Pelaksanaan UKG on line 51,900 48,000 6,043,660,000 5,423,650,000
53,291 49,371 8,703,773,000 7,583,896,200 Total
Berdasarkan Tabel 3.5, dapat dijelaskan bahwa jumlah sasaran guru, kepala
sekolah, dan pengawas yang mengikuti uji kompetensi secara online
sebanyak 51.900 orang, namun dalam realisasinya hanya 48.000 orang.
Dengan demikian, jika dihitung menggunakan formula dan pembobotannya
realisasi program UKG online ini mencapai 92,49%. Penyebab target 100%
tidak tercapai karena beberapa factor, antara lain peserta yang terdaftar untuk
mengikuti UKG tidak sesuai dengan keahlian/bidang ilmu yang dimiliki oleh
peserta tersebut atau dengan kata lain mapel yang diampuhnya tidak sesuai
mapel yang diujikan. Selain itu, peserta yang terdaftar tidak bisa mengikuti
ujian online karena sudah meninggal. Sementara itu, ditinjau dari penggunaan
anggaran, alokasi dana sebesar Rp 6.043.550.000 hanya digunakan sebesar
Rp 5.423.650.000 atau dengan presentase 89,74%.
Koordinasi pelaksanaan UKG antara LPPPTK KPTK dengan dinas
pendidikan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
yang diuraikan dengan kegiatan workshop persiapan pelaksanaan UKG
dengan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan realisasi fisik
100%. Sedangkan realisasi anggaran sebesar 92,73% (alokasi Rp
310.513.000, terealisasi sebesar Rp 287.946.000).
Persiapan dan evaluasi pelaksanaan UKG terdiri atas verifikasi Tempat Uji
Kompetensi, Pembekalan Tim Teknis dan Operator TUK, Uji coba TUKG, Tim
Teknis Pelaksanaan UKG, dan Rakortek Pelaksanaan UKG Tahap II.
Realisasi persiapan dan evaluasi pelaksanaan UKG secara fisik sebesar
97,11% (sasaran 1.250 orang, realisasi 1.230 orang). Sedangkan realisasi
anggaran mencapai 77,62%, dengan rincian yakni alokasi dana sebesar Rp
2.349.600.000, realisasinya sebesar Rp 1.872.300.200.
4. Guru Dikdas Mapel Tematik yang Ditingkatkan Kompetensinya
LPPPTK Bidang KPTK dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
lembaga pelatihan dan pendidikan bagi guru dan tenaga kependidikan,
tentunya banyak melakukan program yang berkaitan dengan peningkatan
kompetensi guru. Salah satu program utama yang dijalankan oleh LPPPTK
KPTK adalah Guru Dikdas mapel tematik yang ditingkatkan kompetensinya.
Program ini terdiri atas:
a) Persiapan peningkatan kompetensi, yang dijabarkan menjadi
rakor/workshop persiapan pelaksanaan kegiatan dan workhop kepala
SMK Kelautan Perikanan se-Indonesia Tahun 2015. Pelaksanaan
workshop kepala SMK Kelautan Perikanan se-Indonesia diadakan di
hotel Grand City Makassar pada tanggal 8-10 September 2015. Realisasi
capaian rakor persiapan kegiatan, serta workshop kepala SMK Kelautan
Perikanan se-Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Realisasi capaian rakor persiapan kegiatan, serta workshop kepala SMK Kelautan Periakan se-Indonesia
Berdasarkan pada Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa realisasi secara fisik
rakor dan workshop persiapan pelaksanaan kegiatan LPPPTK KPTK
mencapai 100% (sasaran 400 orang dan realisasi 400 orang), sedangkan
berdasarkan anggaran hanya mencapai 23,84% yakni alokasi dana
sebesar Rp 1.334.240.000, hanya dibelanjakan sebesar Rp 312.109.000.
Realisasi fisik kegiatan workshop kepala SMK Kelautan Perikanan
mencapai 64% (sasaran 375 orang, dengan realisasi 240 orang). Namun
disisi penggunaan anggaran, dapat dilihat alokasi dana sebesar Rp
2.448.670.000 direalisasikan sebesar Rp 2.374.244.000 (96,92%). Salah
satu factor penyebab tingginya realisasi anggaran tersebut yaitu beban
pengeluaran perjalanan dinas peserta worshop sangat tinggi karena para
peserta berasal dari seluruh Indonesia (dari sabang sampai merauke),
yang menggunakan angkutan udara dan darat.
b) Guru Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
ditingkatkan kompetensinya, terbagi menjadi: (1) pendidikan dan
pelatihan guru keahlian bidang perikanan; (2) pendidikan dan pelatihan
guru keahlian bidang kelautan; dan (3) pendidikan dan pelatihan guru
keahlian bidang teknologi informasi dan komunikasi.
No Kegiatan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi
1Rakor dan Workshop Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan400 400 1,334,240,000 318,109,000
2 Workshop Kepala SMK KPTK Tahun 2015 375 240 2,449,670,000 2,374,244,000
775 640 3,783,910,000 2,692,353,000 Total
Pendidikan dan pelatihan guru keahlian bidang perikanan dilaksanakan di
PPPPTK Pertanian Cianjur pada bulan September 2015 dan di Balai
Pendidikan dan Pelatihan (BPPP) Banyuwangi pada Bulan Desember 2015.
Sementara itu, pendidikan dan pelatihan guru keahlian bidang teknologi
informasi dan komunikasi dilaksanakan di LPMP Sulawesi Selatan pada bulan
November 2015 dan di PPPPTK BOE Malang pada bulan Desember 2015.
Realisasi capaian pendidikan dan pelatihan guru keahlian bidang kelautan,
perikanan, teknologi informasi dan komunikasi disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Realisasi capaian pendidikan dan pelatihan guru keahlian bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi
Berdasarkan pada Tabel 3.7, realisasi fisik pendidikan dan pelatihan guru
bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi mencapai 100%, dimana
terdapat sasaran 120 orang guru dan 120 guru juga yang dilatih. Untuk
capaian anggaran, program terealisasi sebesar 92,11% (alokasi dana sebesar
Rp 591.660.000, realisasinya sebesar Rp 544.978.250). Sementara itu,
realisasi fisik pendidikan dan pelatihan guru bidang kelautan mencapai 105%
(sasaran 20 orang guru kelautan yang dilatih, realisasinya 21 orang).
Meskipun realisasi secara fisik melewati target, namun berdasarkan realisasi
anggaran hanya mencapai 77,82% (alokasi dana Rp 300.850.000, terealisasi
sebesar Rp 234.113.000). Pendidikan dan pelatihan guru bidang perikanan,
dapat dilihat realisasi fisik mencapai 92,50% (sasaran 120 guru perikanan,
realisasi 111 guru). Sedangkan realisasi anggarannya tergolong rendah yakni
sebesar 58,47%. Hal ini disebabkan beberapa factor, di antaranya adalah
diklat budidaya perikanan pertama yang dilaksanakan di PPPPTK Pertanian
(September 2015), jumlah peserta yang diundang sebanyak 40 orang namun
yang hadir hanya 31 orang. Selain itu, peserta diklat yang berdomisi di pulau
jawa menggunakan transport darat. Dengan demikian, biaya perjalanan dinas
No Kegiatan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi
1Pendidikan dan Pelatihan Guru Bidang Keahlian
Teknologi Informasi dan Komunikasi120 120 591,660,000 544,978,250
2Pendidikan dan Pelatihan Guru Keahlian Bidang
Perikanan120 111 1,263,620,000 738,794,500
3Pendidikan dan Pelatihan Guru Bidang Keahlian
Kelautan20 21 300,850,000 234,113,000
260 252 2,156,130,000 1,517,885,750 Total
para peserta dapat ditekan menjadi rendah, sehingga menghemat
pengeluaran Negara.
5. Sasaran Strategis Dukungan Manajemen
Sasaran strategis dukungan manajemen dan tata kelola fasilitasi peningkatan
kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan, dijabarkan ke dalam 4
(empat) program/kegiatan yaitu:
a. Layanan perkantoran: penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran
b. Kendaraan bermotor, terdiri atas: pengadaan kendaraan operasional roda
4 dan roda 3
c. Peralatan dan fasilitas perkantoran
d. Gedung/bangunan: pemeliharaan bangunan kantor dan penunjang
lainnya.
Capaian kinerja sasaran strategis dukungan manajemen secara fisik, setiap
kegiatan menunjukkan realisasi 100%, terkecuali layanan perkantoran.
Program pengadaan kendaraan operasional kantor dengan sasaran 3 unit,
terealisasi pembelian mobil dan kendaraan roda 3; peralatan dan fasilitas
perkantoran dengan sasaran 47 unit dapat terealisasi 47 unit; serta
pemeliharaan gedung/bangunan kantor dan penunjang lainnya seluas 1.197
m2 terealisasi 1.197 m2. Namun berbeda dengan program penyelenggaraan
operasional dan pemeliharaan perkantoran, dengan sasarann 12 bulan hanya
terealisasi 10 bulan. Hal ini disebabkan karena pada awal tahun 2015 (Januari
– Februari), pegawai yang bekerja di kantor tersebut belum efektif. Saat itu,
para pegawai LPPPTK Bidang KPTK merupakan mutasi dari beberapa
instansi seperti LPMP Sulawesi Selatan, PPPPTK BOE Malang, PPPPTK
Pertanian, LPMP Sulawesi Tenggara, dan LPMP Sulawesi Tengah. Dalam
proses pemindahan ini tentunya melalui tahapan yang telah ditentukan sesuai
prosedur. Untuk lebih jelasnya, capaian kinerja dukungan manajemen dapat
dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Realisasi capaian program dukungan manajemen
Satuan Sasaran Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi Persentase
5634.994 Layanan Perkantoran Bulan 12 10 4,096,833,000 3,330,788,950 66.28%
5634.994.001Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Bulan 12 10 4,096,833,000 3,330,788,950 66.28%
002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Bulan 12 10 4,096,833,000 3,330,788,950 66.28%
A Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran (LPPPTK Bidang KPTK) Bulan 12 10 748,083,000 671,678,000 89.79%
B Langganan Daya dan Jasa (LPPPTK Bidang KPTK) Bulan 12 10 271,000,000 245,358,600 90.54%
C Pemeliharaan Kantor (LPPPTK Bidang KPTK) Bulan 12 10 1,369,731,000 1,211,601,400 88.46%
DPembayaran Terkait Pelaksanaan Operasional Kantor (LPPPTK
Bidang KPTK)Bulan 12 10 1,505,408,000 1,104,650,950 73.38%
E Jasa Pengiriman Dokumen Bulan 12 10 27,000,000 - 0.00%
F Konsultan Bulan 12 10 175,611,000 97,500,000 55.52%
5634.995 Kendaraan Bermotor Unit 3 3 797,950,000 780,530,000 100.00%
5634.995.001Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Roda 4 Unit 3 3 797,950,000 780,530,000 100.00%
011 Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Roda 4 Unit 3 3 797,950,000 780,530,000 100.00%
A Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Roda 4 Unit 2 2 750,200,000 750,200,000 100.00%
B Kendaraan Operasional Kantor R3/R2 Unit 1 1 47,750,000 30,330,000 63.52%
5634.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit 47 47 2,193,045,000 2,140,199,900 97.59%
5634.997.001Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit 47 47 2,193,045,000 2,140,199,900 97.59%
011 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit 47 47 2,193,045,000 2,140,199,900 97.59%
A Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor Unit 47 47 2,193,045,000 2,140,199,900 97.59%
5634.998 Gedung/Bangunan M2 1,197 1,197 622,567,000 609,370,000 97.88%
011 Pemeliharaan Bangunan Kantor dan Penunjang Lainnya M2 1,197 1,197 622,567,000 609,370,000 97.88%
Program/Kegiatan
Berdasarkan tabel 3.8, menunjukkan bahwa realisasi anggaran terkecil
untuk program dukungan manajemen lembaga adalah penyelenggaraan
operasional dan pemeliharaan perkantoran. Realisasi fisiknya mencapai
83,33%, sementara realisasi anggaran hanya mencapai 66,28% (alokasi
anggaran Rp 4.096.833.000, realisasi Rp 3.330.788.950). Hal ini dikarenakan
LPPPTK Bidang KPTK merupakan lembaga baru yang dibentuk pada Tahun
2014 berdasarkan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja LPPPTK KPTK. Tentu saja, para pegawai yang bekerja di
dalamnya merupakan mutasi dari unit kerja lain yang memiliki tugas dan
fungsinya yang sama dengan LPPPTK Bidang KPTK. Lembaga tersebut
belum melaksanakan kegiatan pada bulan Januari-Februari sehingga secara
otomatis penyelenggaraan operasional dan pemeliharan perkantoran belum
dilakukan. Sebagai lembaga baru, LPPPTK KPTK pasti sangat kekurangan
sumberdaya manusia yang bekerja di dalamnya. Untuk memenuhi kebutuhan
SDM, pada akhir Tahun 2014, LPPPTK Bidang KPTK membuka lowongan
CPNS. Kebutuhan CPNS yang dibuka formasinya saat itu sebanyak 30 orang,
namun jumlah yang lulus seleksi hanya 16 orang. Dengan penambahan
CPNS, maka jumlah pegawai lembaga tersebut sebanyak 32 orang. Jumlah
ini jika dibandingkan dengan kebutuhan pegawai untuk melaksanakan tugas
dan fungsi LPPTK Bidang KPTK sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan
guru dan tenaga kependidikan seluruh Indonesia, tentu masih sangat minim.
Pembangunan gedung LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015 belum
dianggarkan, namun hanya kegiatan pemeliharaan gedung yang sudah ada.
Berdasarkan Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa realisasi anggaran pemeliharaan
gedung kantor dan penunjang lainnya mencapai 97,88% (dengan alokasi
dana Rp 622.567.000, terealisasi sebesar Rp 609.370.000).
LPPPTK Bidang KPTK dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seyogyanya
memiliki fasilitas utama dan pendukung untuk kegiatan pendidikan dan
pelatihan bagi guru, khususnya bidang kelautan, perikanan, teknologi
informasi dan komunikasi. Bangunan/gedung yang akan dibangun oleh
LPPPTK Bidang KPTK tentunya harus mengacuh pada kaidah-kaidah master
plan yang sesuai.
Acuan regulasi secara nasional dan daerah yang berkaitan dengan
pembangunan gedung Negara/bangunan.
Pembangunan gedung Negara harus mengacuh pada kaidah-kaidah atau
regulasi yang berlaku secara nasional maupun daerah yang bersangkutan.
Meskipun kondisi gedungnya yang tidak terawatt dengan baik, namun
secara umum pembangunan gedung LPPPTK Bidang KPTK belum
sepenuhnya serasi dengan rencana tata ruang sebagai acuan utama di
dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan di tingkat
nasional maupun daerah, serta mewujudkan keterpaduan pembangunan
untuk pencegahan dampak negative terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang.
Sebagai bahan pertimbangan, rancangan pembangunan gedung dan
infrastruktur LPPPTK KPTK pada dasarnya harus berada dalam koridor
pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
yang telah mengamanatkan pentingnya memperhatikan keseimbangan
antara aspek bangunan dan lingkungannya. Bagitupula mengacuh pada
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air dan
Undang-undang Jalan (UU Nomor 38 Tahun 2004) yang mewajibkan agar
dalam pengelolaan sumberdaya air maupun jalan sungguh-sungguh
memperhatikan kelestarian lingkungan. Undang-undang Penataan Ruang
(UU Nomor 26 Tahun 2007) menjadi payung hukum dalam menjaga
keseimbangan pemanfaatan ruang baik skala kawasan maupun wilayah.
Ketentuan lebih lanjut dari UU tersebut, yaitu peraturan-peraturan
pelaksanaannya berupa Norma, standar, pedoman dan manual (NSPM),
sudah diterapkan pada desain pembangunan LPPPTK KPTK yang
berwawasan lingkungan, sebagaimana diamanatkan dalam UU tersebut.
Kebijakan pembangunan LPPPTK Bidang KPTK harus menerapkan
konsep pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan (green
building dan green infrastructure), mempertahankan dan mendorong
peningkatan prosentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap kawasan
budidaya lainnya, mempertahankan kawasan konservasi, mewujudkan
konsep ecocity, serta meningkatkan pengawasan dan pengendalian
lingkungan dalam setiap aspek pelaksanaan pembangunan infrastruktur
lembaga.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) menyatakan bahwa
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan. Adapun pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development) haruslah memiliki konsep dalam melaksanakan
kegiatan pembangunannya, yaitu: (a) Konsep pembangunan, (b) Konsep
lingkungan, (c) Konsep sosial budaya.
Selain itu, sejumlah peraturan mengenai bangunan gedung dan penataan
lingkungan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 yang
merupakan peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung. Disamping itu, terdapat (1) Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung; (2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasiltasi dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan; (3) Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan; (4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan
Gedung; (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007
tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung; dan (6)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung.
Secara regulasi daerah yang tertuang dalam rencana tata ruang wilayah
Kabupaten Gowa, menerangkan bahwa Kecamatan Pattallassang
(sebagai lokasi kawasan LPPPTK KPTK) merupakan salah satu kawasan
strategi kabupaten (KSK); kota idaman berwawasan lingkungan Kota Baru
Mamminasata, kawasan perkotaan satelit Pattallassang, serta kawasan
strategis kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Konsep
berwawasan lingkungan tersebut yang menjadi focus perencanaan dan
pengembangan bangunan dan infrastruktur kawasan LPPPTK KPTK.
Tolok ukur dari konsep ini adalah mengharmonikan infrastruktur dan
bangunan dalam jaringan dan lingkup yang lebih luas, terkait aspek-aspek
iklim, sumberdaya alam, ekonomi, serta sosial budaya. Implementasi
kebijakan konsep ini sepenuhnya perlu didukung oleh pengembangan dan
penelitian teknologi terapan yang berwawasan atau ramah lingkungan.
Olehnya itu, dalam pengembangan teknologi, rancangan dan arsitektur
bangunan, metodologi pembangunan, material dan bahan yang
digunakan, serta efisiensi penggunaan energy dan sumberdaya air,
termasuk prinsip-prinsip dasar 3R (reduce = mengurangi, reuse =
menggunakan kembali, recycling = mendaur ulang) dalam setiap
pelaksanaan pembangunan.
Perencanaan Kawasan/Bangunan Menggunakan Pendekatan ASEAN
Indonesia telah meratifikasi ASEAN Framework Agreement on Services
(AFAS) melalui Keppres Nomor 88 Tahun 1995. Dalam perjanjian tersebut
memiliki salah satu kesepakatan yaitu bidang jasa konstruksi. Liberalisasi
jasa konstruksi ini menjadi ancaman sekaligus peluang untu perluasan
pangsa pasar jasa konstruksi di luar negeri.
Perencanaan kawasan/bangunan LPPPTK Bidang KPTK harus mengacuh
pada pendekatan ASEAN khususnya bidang jasa konstruksi yang
memperhatikan kualitas pelayanan infrastruktur untuk mempertahankan
pertumbuhan dan daya saing ekonomi yang diharapkan. Dalam
perencanaan bangunan LPPPTK KPTK mengutamakan mutu konstruksi
sesuai standar teknis yang sesuai pengawasan dan konsistensi penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (SMK3
konstruksi) serta Sistem Manajemen Mutu Konstruksi (SMM Konstruksi)
yang berjalan secara konsisten; sumberdaya manusia (SDM) jasa
konstruksi yang digunakan telah bersertifikat (sesuai ketentuan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan tenaga terampil bidang
konstruksi; perlunya berbagai inovasi pola pembiayaan investasi
infrastruktur, perlunya mempertajam kebijakan dukungan pemerintah
dalam kerangka Public Private Partnership (PPP) agar kebijakan yang ada
dapat berjalan efektif.
B. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban
keuangan suatu lembaga atau instansi. Akuntabilitas keuangan LPPPTK
Bidang KPTK dicerminkan dengan pertanggungjawabannya terhadap
penggunaan anggaran yang dibelanjakan untuk mnelaksanakan
kegiatan/program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada
Tahun 2015. Pagu anggaran LPPPTK Bidang KPTK dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2015 setelah revisi yaitu sebesar Rp
50.053.359.000. Komposisi anggaran tersebut dibagi berdasarkan unit kerja
dan jenis belanja. Berdasarkan unit kerja, anggaran didistribusikan menjadi 3
(tiga) bagian yaitu: Sub-bagian umum, seksi program dan informasi, serta
seksi fasilitasi peningkatan kompetensi. Sedangkan berdasarkan jenis
belanja, anggaran LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015 dibagi menjadi 2 (dua)
jenis yaitu belanja barang dan belanja modal. Uraian penggunaan dan
realisasi anggaran LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015 dijabarkan secara rinci
sebagai berikut:
1. Komposisi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Unit Kerja
Komposisi anggaran LPPPTK Bidang KPTK berdasarkan unit kerja
dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu sub- bagian umum, seksi program dan
infomasi, dan seksi peningkatan kompetensi. Jika diurutkan dari besaran
alokasi anggaran, dari yang paling besar sampai yang terkecil
mendapatkan dana adalah seksi peningkatan kompetensi, seksi program
dan informasi, dan sub-bagian umum. Secara rinci, komposisi anggaran
berdasarkan unit kerja dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Komposisi anggaran berdasarkan unit kerja
UNIT KERJA ANGGARAN
ALOKASI (RP) %
Sub Bagian Umum 7.710.395.000 15,40
Seksi Program dan Informasi 13.316.601.000 26,60
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi 29.026.363.000 58,00
JUMLAH 50.053.359.000 100
Berdasarkan pada Tabel 3.9, mengambarkan bahwa jumlah alokasi
dana yang terbesar adalah seksi fasilitasi peningkatan kompetensi yaitu
sebesar 58.00% (dari total anggaran Rp 50.053.359.000, mendapat
alokasi dana sebesar Rp 29.026.363.000). Hal ini disebabkan karena
seksi peningkatan kompetensi banyak melaksanakan kegiatan untuk
pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Beberapa
kegiatan/program yang dilaksanakan oleh seksi peningkatan kompetensi
antara lain: (1) rakor/workshop pelaksanaan kegiatan; (2) workshop
kepala SMK Kelautan Perikanan se-Indonesia; diklat guru bidang
keahlian teknologi infomasi; (3) diklat guru bidang keahlian perikanan; (4)
diklat guru bidang keahlian kelautan; (5) diklat penguatan kompetensi
kepala sekolah dan pengawas sekolah berbasis IT; (6) diklat peningkatan
kompetensi berkelanjutan (PKB) guru TIK/KKPI jenjang SMP/SMA/SMK
seluruh Indonesia; (7) dan uji kompetensi guru (UKG) online.
Sementara itu, jumlah alokasi dana terkecil adalah sub bagian
umum yaitu sebesar 15.,40% (dari total anggaran Rp 50.053.359.000,
mendapat alokasi dana sebesar Rp 7.710.395.000). Alokasi ini searah
dengan jumlah kegiatan yang ada di Sub bagian umum. Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2015 antara lain: (1) layanan
perkantoran (Rp 4.096.833.000) meliputi kebutuhan sehari-hari
perkantoran, langganan daya dan jasa, pemeliharan kantor, pembayaran
terkait pelaksanan operasional kantor, jasa pengiriman dokumen, dan
konsultan; (2) pembelian kendaraan bermotor (Rp 797.950.000); (3)
peralatan dan fasilitasi perkantoran (Rp 2.193.045.000); (4) pemeliharaan
bangunan kantor dan penunjang lainnya (Rp 622.567.000). Persentase
komposisi anggaran berdasarkan unit kerja dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1. Presentase komposisi anggaran berdasarkan unit kerja
Anggaran yang dialokasikan ke setiap unit kerja pada Tahun 2015
perlu pertanggungjawaban penggunaannya. Realisasi anggaran memiliki
hubungan dengan banyaknya kegiatan yang telah dilaksanakan masing-
masing unit kerja, serta jumlah anggaran yang dibelanjakan. Posisi
kinerja keterserapan anggaran LPPPTK Bidang KPTK pada tahun
anggaran 2015 di setiap Unit kerja sesuai alokasi dana masing-masing
dapat dilihat pada Tabel 3.10 dan Gambar 3.2.
Tabel 3.10. Serapan anggaran di setiap Unit kerja sesuai alokasi dana masing-masing
UNIT KERJA
ANGGARAN
ALOKASI (RP)
REALISASI (RP)
REALISASI (%)
Sub Bagian Umum 7.710.395.000 6.860.888.850 88,98
Seksi Program dan Informasi 13.316.601.000 10.133.259.300 76,09
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
29.026.363.000 22.532.546.100 77,63
JUMLAH 50.053.359.000 39.526.694.250 80.90
Sub Bagian Umum
15.40%
Seksi Program dan Informasi
26.60%
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
58.00%
Gambar 3.2. Serapan anggaran di setiap Unit kerja sesuai alokasi dana masing-masing
Berdasarkan Tabel 3.10 dapat menjelaskan bahwa realisasi
anggaran terbesar adalah unit kerja Sub bagian umum, dengan
presentase 88,98% (dari total alokasi anggaran Rp 7.710.395.000, dapat
dibelanjakan sebesar Rp 6.860.888.850). Realisasi anggaran di Seksi
Peningkatan Kompetensi menempati urutan kedua setelah Sub Bagian
Umum yaitu sebesar 77,63 (alokasi dana Rp 29.026.363.000, realisasi Rp
22.532.546.100). Sedangkan unit kerja realisasi anggaran terkecil adalah
Seksi Program dan Informasi yaitu hanya sebesar 76,09% (dari total alokasi
anggaran Rp 13.316.601.000, dapat dibelanjakan sebesar Rp
10.133.259.300). Data ini Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah
anggaran yang besar dan kegiatan yang banyak belum tentu memiliki
realisasi paling kecil. Namun realisasi anggaran ditentukan oleh besarnya
dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan/program melalui
dukungan sumberdaya manusia dan factor pendukung lainnya.
Secara keseluruhan, realisasi anggaran di setiap unit kerja terhadap
total anggaran LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel
3.11 dan Gambar 3.3. Jumlah realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar
78.97%. Unit kerja Sub Bagian Umum dapat merealisasikan anggaran
dengan capaian sebesar 13,71%, Seksi Program dan Informasi sebesar
20,24%, dan Seksi Peningkatan Kompetensi sebesar 45.02%. Dengan
Sub Bagian UmumSeksi Program dan
Informasi
Seksi FasilitasiPeningkatanKompetensi
Alokasi Data 7,710,395,000 13,316,601,000 29,026,363,000
Realisasi 6,860,888,850 10,133,259,300 22,532,546,100
-
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
30,000,000,000
35,000,000,000
melihat nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa sumbangan realisasi
anggaran terbesar LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015 adalah Seksi
Peningkatan Kompetensi yakni sebesar 45,02% (Rp 22.532.546.100). Ini
merupakan hal yang wajar karena Seksi Peningkatan Kompetensi menerima
alokasi anggaran yang terbesar dibandingkan dengan unit kerja lain,
kegiatan/program yang dilakukan pun sangat banyak.
Tabel 3.11. Serapan anggaran di setiap Unit kerja terhadap total anggaran LPPPTK Bidang KPTK
UNIT KERJA
ANGGARAN
ALOKASI (RP)
REALISASI (RP)
REALISASI (%)
Sub Bagian Umum 7.710.395.000 6.860.888.850 13,71
Seksi Program dan Informasi 13.316.601.000 10.133.259.300 20,24
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
29.026.363.000 22.532.546.100 45,02
JUMLAH 50.053.359.000 39.526.694.250 78.97
Gambar 3.3. Serapan anggaran di setiap Unit kerja terhadap total anggaran LPPPTK Bidang KPTK
2. Komposisi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Komposisi anggaran LPPPTK Bidang KPTK berdasarkan jenis
belanja dibagi menjadi 2 (dua) yaitu belanja barang dan belanja modal.
Alokasi anggaran untuk belanja barang lebih besar dibandingkan belanja
13.71%
20.24%
45.02%
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Sub Bagian Umum
Seksi Program dan Informasi
Seksi Fasilitasi Peningkatan Kompetensi
modal. Pada tahun 2015, LPPPTK Bidang KPTK tidak mengalokasikan
anggaran untuk belanja pegawai. Secara rinci, komposisi anggaran
berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Gambar 3.4.
Tabel 3.12. Komposisi anggaran berdasarkan jenis belanja
Gambar 3.4. Persentase komposisi anggaran berdasarkan jenis belanja
Berdasarkan Tabel 3.12 dan Gambar 3.4 menunjukkan bahwa
penggunaan anggaran LPPPTK Bidang KPTK hanya diprioritaskan pada
belanja barang dan belanja modal. Proporsi anggaran untuk belanja
barang sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan belanja modal, yaitu
Rp 46.439.797.000 dengan Rp 3.613.562.000 (92,78%: 7,22%).
JENIS BELANJA
ANGGARAN
ALOKASI (RP) % (DARI ANGGARAN)
Belanja Modal 3.613.562.000 7,22
Belanja Barang 46.439.797.000 92,78
Jumlah 50.053.359.000 100
Belanja Barang92.78%
Belanja Modal7.22%
Belanja barang dipergunakan untuk keperluan kegiatan
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi: (1)
guru dikdas mapel tematik yang ditingkatkan kompetensinya; (2) Guru
produktif dan adaptif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang
kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi; (3) Model
Pemberdayaan Sekolah dan Pengembangan Inovasi Pembelajaran; (4)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah mengikuti Uji Kompetensi;
dan (5) Layanan Perkantoran. Sedangkan belanja modal dipergunakan
untuk membeli kendaraan bermotor; peralatan dan fasilitas perkantoran;
serta belanja untuk pemeliharaan/renovasi gedung-gedung kantor.
Anggaran yang dialokasikan untuk belanja barang dan modal
Tahun 2015 perlu diketahui realisasi capaian penggunannya. Posisi
kinerja keterserapan anggaran LPPPTK Bidang KPTK pada tahun
anggaran berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada Tabel 3.13 dan
Gambar 3.5.
Tabel 3.13. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap alokasi dananya
Kode Uraian Alokasi (Rp) Realisasi Belanja (Rp)
Realisasi (%)
52 Belanja Barang 46.439.797.000 35.996.594.350 77,51
53 Belanja Modal 3.613.562.000 3.530.099.900 97,69
Jumlah 29.229.586.000 26.905.677.409 87,60
(Rata-rata)
Gambar 3.5. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap alokasi dananya
Belanja Barang Belanja Modal
Alokasi Data 46,439,797,000 3,613,562,000
Realisasi 35,996,594,350 3,530,099,900
-
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
30,000,000,000
35,000,000,000
40,000,000,000
45,000,000,000
50,000,000,000
Berdasarkan Tabel 3.13 dan Gambar 3.5 mengambarkan bahwa
jumlah realisasi anggaran terbesar berdasarkan jenis belanja terhadap
alokasi masing-masing adalah belanja modal. Realisasi belanja modal
terhadap alokasi dananya mencapai 97,69% (dari total anggaran Rp
3.613.562.000, dapat terealisasi sebesar Rp 3.530.099.000). Sedangkan
belanja barang hanya mencapai 77,51% (dari total anggaran Rp
46.439.797.000, dapat terealisasi sebesar Rp 35.996.594.350). Perbedaan
selisih persentase realisasi ini disebabkan karena barang-barang yang
dikategorikan sebagai asset (belanja modal) dapat terbeli semua sesuai
dengan target sasaran fisik. Meskipun terdapat selisih nilai antara alokasi
dana dalam RKAKL dengan harga real di pasaran (pengadaan), tetapi
marginnya hanya sedikit atau kecil.
Secara keseluruhan, realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja
terhadap total anggaran LPPPTK Bidang KPTK Tahun 2015, dapat dilihat
pada Tabel 3.14 dan Gambar 3.6. Jumlah realisasi anggaran Tahun 2015
sebesar 78.97%. Lebih jelasnya, realisasi anggaran berdasarkan jenis
belanja terhadap total anggaran disajikan pada Tabel 3.14 dan Gambar 3.6.
Tabel 3.14. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap total anggaran
Kode Uraian Alokasi (Rp) Realisasi Belanja (Rp)
Realisasi (%)
52 Belanja Barang 46.439.797.000 35.996.594.350 71,92
53 Belanja Modal 3.613.562.000 3.530.099.900 7,05
Jumlah 29.229.586.000 26.905.677.409 78,97
Tabel 3.6. Realisasi Anggaran menurut jenis belanja terhadap total anggaran
Belanja barang dapat terealisasi terhadap total anggaran, dengan
capaian sebesar 71,92%, sedangkan belanja modal mencapai 7,05%.
Kecilnya nilai presentase belanja modal ini karena dipengaruhi jumlah alokasi
dana (dari total anggaran Rp 50.053.359.000, hanya dialokasikan sebesar
Rp 3.613.562.000).
71.92%
7.05%
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
Belanja Barang
Belanja Modal
BAB IV. PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LPPPTK
Bidang KPTK Tahun 2015 merupakan perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan LPPPTK Bidang
KPTK kepada semua elemen masyarakat yang menjadi stakeholders dalam
peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
selama tahun anggaran 2015.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa LPPPTK Bidang KPTK telah
merealisasikan program dan kegiatan tahun anggaran 2015 untuk mencapai
tahapan pembangunan jangka menengah tahun 2014-2019 melalui empat sub
indikator kinerja kegiatan. Hal ini didukung fakta bahwa LPPPTK Bidang KPTK
telah menjalankan program dan kegiatan untuk merealisasikan sasaran
strategisnya. Hasil pengukuran capaian program sebagai berikut:
Guru produktif dan adaftif yang ditingkatkan kompetensinya menurut bidang
KPTK sebesar 39,18%; dari sasaran 36.111 pendidik, terealisasi sebanyak
14.148 pendidik.
Model pemberdayaan sekolah dan pengembangan inovasi pembelajaran,
terealisasi 100%, yaitu 1 model pembelajaran.
Guru dikdas mapel tematik yang ditingkatkan kompetensi, terealisasi sebesar
86,2% (sasaran 1.035 orang, terealisasi 892 orang).
Dukungan manajemen yang meliputi layanan perkantoran, kendaraan
bermotor, peralatan dan fasilitas perkantoran, serta pemelihaan
gedung/bangunan; masing-masing teralisasi 100%.
Sementara itu, realisasi anggaran dibagi menjadi dua macam yaitu
berdasarkan alokasi setiap unit kerja dan jenis belanja. Secara keseluruhan,
realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja terhadap total anggaran LPPPTK Bidang
KPTK Tahun 2015, realisasi anggaran sebesar 78.97%.
Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun anggaran 2015 merupakan
landasan kuat bagi LPPPTK Bidang KPTK untuk melanjutkan pelaksanaan
program-program yang akan dicanangkan pada tahun berikutnya dan sekaligus
menjadi barometer agar program-program pada masa mendatang dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal penting lainnya, LPPPTK Bidang
KPTK harus menetapkan langkah strategis, seperti: program yang
berkesinambungan, perubahan dan penyesuaian, dan pembaharuan dalam