cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

12
Peluang dan Tantangan Kebijakan Ekstensifikasi Cukai pada BBM, Kendaraan Bermotor, dan Plastik Syamsir Abduh-AUPK DEN Jakarta, 12 Oktober 2016

Upload: bevy-saragi-sitio

Post on 11-Jan-2017

159 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Peluang dan Tantangan Kebijakan Ekstensifikasi Cukai pada BBM, Kendaraan Bermotor, dan Plastik

Syamsir Abduh-AUPK DENJakarta, 12 Oktober 2016

Page 2: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Cukai?

Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu:

- konsumsinya perlu dikendalikan,  - peredarannya perlu diawasi, - pemakaiannya dapat menimbulkan           

dampak negatif bagi masyarakat atau      lingkungan hidup, 

- pemakaiannya perlu pembebanan               pungutan.

Page 3: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Kontra Cukai BBM

• Memberatkan masyarakat• BBM adalah kebutuhan masyarakat• Berbeda dengan rokok untuk batasi konsumsi

Page 4: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Pro Cukai BBM

• BBM layak dikenai cukai karena ada polutan. • Cukai untuk mengendalikan konsumsi masyarakat dan alat kontrol Pemerintah. 

• Cukai sebagai salah satu sumber strategis penerimaan negara.

• Cukai mendorong transparansi dan perbaikan manajemen.  

• Cukai BBM untuk mengendalikan konsumsi energi fosil dan mendorong pengembangan EBT.

Page 5: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Pada tahun 2015: a. Ketergantungan  terhadap  bahan  bakar  fosil  masih 

tinggi.  Bauran  energi  Indonesia:  Minyak  Bumi  (46%); Batubara (26%); Gas Bumi (23%); EBT (5%). 

b. Indonesia  telah  menjadi  net oil importer (2014): Produksi  (287 juta barrel); Konsumsi (420 juta barrel); Impor BBM (195 juta barrel); Impor minyak bumi (121 juta  barrel);  dan  kapasitas  kilang  ±  1  juta  barrel  per hari.

c. Konsumsi  energi  per  kapita  masih  rendah  (5,4 BOE/kap);  Konsumsi  listrik  (865  kWh/kap);  Rasio elektrifikasi: 88,3%; Kapasitas pembangkit:  +53 GW.

d. Subsidi  energi:  ±  Rp  400  triliun  (2014)  dan  ±  Rp  138 triliun (2015).

e. Energi masih digunakan sebagai komoditas ekspor: Gas: + 42% diekspor Batubara: + 82% diekspor.

f. Cadangan operasional BBM hanya cukup untuk 20-25 hari dan belum ada cadangan penyangga energi.

g. Elastisitas  energi  final  masih  di  atas  1,  yang  berarti penggunaan energi belum efisien

Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang KEN, target bauran energi pada tahun 2025:– Minyak Bumi : < 25%, – Gas Bumi : > 22%– EBT : > 23%– Batubara : > 30%

Bauran Energi 2015

Sumber: Diolah dari buku Handbook Energy Indonesia, Pusdatin ESDM

Total 166 MTOE

KONDISI ENERGI SAAT INI

Page 6: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Isu & Permasalahan Energi

Sumber daya energi sebagai modal pembangunan

Produksi & harga migas

Akses & infrastruktur energi

Impor BBM dan LPG

Harga EBTPemanfaatan EBT

Cadangan energi nasional

Geopolitik & Lingkungan hidup

Penguasaan IPTEK

Konservasi & Efisiensi energi

1

2

3

4

56

7

8

9

10Pengelolaan CPE dan

Cadangan operasional BBM

Komitmen penurunan emisi gas rumah kaca

Rekayasa engineering, anggaran ristek

Restrukturisasi industri, labelisasi, standardisasi dan

substitusi energi

Pengembangan PLTP/PLTS/PLTB/PLTA,

pemanfaatan biofuel, roadmap PLTN

Pembentukan badan usaha EBT, alokasi subsidi feed in tariff EBT

Pembangunan kilang minyak/LPG, pemanfaatan Dimethyl ether

Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan gas kota

Peningkatan eksplorasi dan Enhanced Oil Recovery (EOR), pengendalian alokasi subsidi BBM dan listrik secara bertahap, premi pengurasan dan cukai BBM

Peningkatan porsi gas & batubara untuk domestik

ISU DAN PERMASALAHAN ENERGI DALAM RUEN

Page 7: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

46%

26%

23%

5%

2015166 MTOE

23%

25%

30%

22%

2025412 MTOE

31%

20%

25%

24%

20501.030 MTOE

TARGET KEN 2025 2050

Peran energi Sebagai modal pembangunan

Bauran EBT 23% 31%Penyediaan energi

> 400 MTOE

> 1.000 MTOE

Pembangkit Listrik

> 115 GW > 430 GW

Elastisitas energi < 1 < 1Listrik /kapita/thn

2.500 kWh

7.000 kWh

Rasio elektrifikasi 100% 100%

Energi Baru dan TerbarukanMinyak BumiGas BumiBatubara

TARGET BAURAN ENERGI DALAM RUEN

TARGETRUEN 2025

TARGETRUEN 2050

KONDISISAAT INI

Page 8: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

* Tidak termasuk biofuel untuk pembangkit listrik sebesar 0,7 juta KL tahun 2025 dan 1,2 juta KL tahun 2050

1. Membangun pembangkit EBT dengan rincian:

(KESDM)

2. Membentuk badan usaha EBT tersendiri. (Kementerian BUMN)

3. Mengalokasikan subsidi feed-in tariff dari pembangkit EBT. (KESDM)

4. Menyediakan lahan seluas 4 juta hektar secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan bahan baku BBN untuk menghasilkan 15,6 juta kl biofuel. (Kementerian ATR)

5. Menyusun roadmap jenis tanaman prioritas bahan baku BBN dan menyiapkan benih tanaman dengan tetap menjaga ketahanan pangan. (Kementan)

6. Memenuhi target produksi biofuel minimal 15,6 juta kl di tahun 2025 dan54,2 juta kl di tahun 2050. (KESDM)

7. Menyusun roadmap pengembangan biogas dan memenuhi target produksi sebesar 47,4 mmscfd tahun 2025. (KESDM)

8. Menugaskan BUMN/BLU untuk mengembangkan PLTP. (KESDM)

9. Menugaskan BUMN khusus untuk produksi dan pembelian BBN. (KESDM)

10.Memperkuat litbang dan penerapan komponen industri energi terutama EBT (Kemenristek Dikti)

11.Menyiapkan lokasi panas bumi dan sumber energi air di kawasan hutan konservasi dan hutan lindung (KemenLHK)

12.Menyusun pedoman untuk mendorong potensi subsidi energi dari Pemda (Kemendagri)

Jenis Pembangkit (MW) 2025 2050

Panas Bumi 7.239 17.546Air & Mikrohidro 20.960 45.379Bioenergi 5.532 26.123Surya 6.379 45.000Angin 1.807 28.607EBT Lainnya 3.128 6.383

KEGIATAN PROGRAM

Tahun 2025

23%Bauran EBT

92,2MTOE

23,0MTOE

Biofuel 13,9*Juta KL

Biomassa

8,4 juta ton

Biogas489,8

Juta M3

CBM46,0

MMSCFD

Listrik45,

2 GW

69,2MTOE

Tahun 2050

31%Bauran EBT

315,7MTOE

79,4MTOE

Biofuel 52,3*Juta KL

Biomassa

22,7 juta ton

Biogas1.958,

9Juta M3

CBM576,3MMSC

FD

Listrik

167,7

GW236,3MTOE

TARGET ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Page 9: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

1. Mempercepat pelaksanaan subtitusi BBM dengan gas disektor transportasi dengan pembangunan 646 SPBG di 15 kota sampai tahun 2025. (Kemenhub)

2. Mengembangkan produk secara bertahap sebanyak 2.200 unit kendaraan roda 4 dan 2,1 juta kendaraan roda 2 bertenaga listrik pada tahun 2025. (Kemenhub)

3. Peningkatan penggunaan biofuel. (KESDM)

4. Mengembangkan KA (Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Trem) di 13 wilayah perkotaan serta KA Bandara di Jawa dan Sumatera. (Kemenhub)

5. Share angkutan ditargetkan sebesar 30% di tahun 2025 dengan pengembangan sistem angkutan umum massal perkotaan KA bandara. (Kemenhub)

6. Mengembangkan manajemen transportasi dengan membangun Intelligent Transport System di 50 kota dan Area Traffic Control System di 70 lokasi. (Kemenhub)

49,6

75,2

168,9Satuan: Juta TOE

Energi 2015 2020 2025 2030 2040 2050Listrik TWh 0,2 0,9 2,3 5,2 14,9 31,6BBG MMscfd 19,1 130,9 288,7 429,8 832,7 1.435

,0BBM Juta KL 56,9 65,1 74,2 84,1 111,4 144,9BBN Juta KL 2,0 6,7 12,0 17,3 26,1 38,1

Jenis Biofuel 2016 2025 2050Biodiesel Campuran 20% 30% 30%

Juta KL 2,9 8,7 20,4Bioethanol

Campuran 5% 20% 20%Juta KL 0,1 3,3 14,1

Bioavtur Campuran 2% 5% 5%Juta KL 0,0 0,1 3,6

KEGIATAN PROGRAMSEKTOR TRANSPORTASI

Page 10: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

1. Restrukturisasi permesinan industri, penerbitan standar industri hijau dan pemberian fasilitas insentif bagi industri yang melaksanakan energi efisiensi. (Kemenperin)

2. Akselerasi pengembangan transportasi massal dan peningkatan penggunaan gas dan listrik. (Kemenhub)

3. Meremajakan armada angkutan umum untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi. (Kemenhub)

4. Penerapan Minimum Energy Performance Standard (MEPS) dan labelisasi pada peralatan pemanfaat energi. (KESDM)

5. Mengembangkan kebijakan Energy Service Company (ESCO) untuk implementasi proyek efisiensi energi. (KESDM)

6. Percepatan pelaksanaan subtitusi BBM dengan gas disektor transportasi dan pengembangan kereta api listrik. (Kemenhub)

Perbandingan pertumbuhan ekonomi terhadap konsumsi energi

Target KEN : - Elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025- Penurunan intensitas energi final 1% per tahun s.d. Tahun 2025

KEGIATAN PROGRAMEFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI

0

200

400

600

800

1,000

1,200

2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050

BAURUEN

2015 2025 2030 2050 Skenario BAU 152,8 300,7 397,1 1.049,1 Skenario RUEN 148,0 248,4 310,0 641,5 Konservasi energi 4,8 52,3 87,1 407,6

3,1% 17,4% 21,9% 38,9%

MTOE

17% 22%

39%

Satuan: MTOE

Page 11: Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016

Rekomendasi

• Mendorong pengenaan cukai BBM yang bertujuan untuk mengendalikan konsumsi energi fosil dan pengembangan EBT.

• Perlunya transparansi pengelolaan cukai BBM.