cts

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati tekanan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, yang ditandai dengan peningkatan tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat itu (American Academy of Orthopaedic Surgeons, 2007). B. Anatomi Terowong Carpal terletak di pergelangan tangan. Pada permukaan telapak pergelangan tangan terdapat penebalan fasia yang disebut Flexsor Reticulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia, yaitu Ligamen Karpi Palmaris (Volaris) dan Ligamen Karpi Transversum. Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada permukaan palmar sehingga membentuk terowongan karpal. Terowongan ini terdapat 10 alat yaitu : syaraf medianus, flexor polisis longus dan 8 tendon flexor digitorum. Tulang-tulang carpal tangan susunannya membusur dengan bagian konkaf menghadap ke arah telapak tangan. Ruangan ini tertutup oleh Ligamentum Carpi

Upload: althaanna

Post on 16-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

carpal tunnel syndrome dari definisi, etiologi, dan anatomi fisiologi dari CTS

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiCarpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati tekanan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, yang ditandai dengan peningkatan tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat itu (American Academy of Orthopaedic Surgeons, 2007).

B. AnatomiTerowong Carpal terletak di pergelangan tangan. Pada permukaan telapak pergelangan tangan terdapat penebalan fasia yang disebut Flexsor Reticulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia, yaitu Ligamen Karpi Palmaris (Volaris) dan Ligamen Karpi Transversum. Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada permukaan palmar sehingga membentuk terowongan karpal. Terowongan ini terdapat 10 alat yaitu : syaraf medianus, flexor polisis longus dan 8 tendon flexor digitorum. Tulang-tulang carpal tangan susunannya membusur dengan bagian konkaf menghadap ke arah telapak tangan. Ruangan ini tertutup oleh Ligamentum Carpi Trans Versum sehingga terbentuk suatu terusan yang sempit yang disebut Terowongan Carpal.

Terowongan carpal ini mengandung banyak struktur, yaitu :1. Empat tendo dari musculus flexor digitorum superfisialis2. Empat dari musculus flexor digitorum profundus3. Tendo dari musculus flexor pollicis longus4. Nervus medianus Bila keadaan dengan sedikit subluxasi dari salah satu tulang karpal atau oleh karena sedikit pembengkakan pada salah satu tendon otot akan memperbesar tekanan didalam Carpal Tunnel. Adanya kenaikan tekanan tersebut bisa mengganggu nervus medianus dan dapat melukai saraf median sehingga terjadi Carpal Tunnel Syndrome.

C. EtiologiTerowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor. Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbulah CTS (Moeliono, 1993).Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui, terutama pada penderita lanjut usia. Beberapa sumber menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk CTS. Sedangkan pada kasus lain etiologinya adalah :1. HerediterNeuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy, misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III. 2. Traumadislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan, sprain pergelangan tangan, serta trauma langsung terhadap pergelangan tangan. Pekerjaan seperti gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang. 3. Infeksitenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis. 4. Metabolikamiloidosis, gout. 5. Endokrinakromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus, hipotiroid, kehamilan. 6. Neoplasmakista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase, mieloma. 7. Penyakit kolagen vaskular8. artritis reumatoid, polimialgia reumatika, skleroderma, lupus eritematosus sistemik. 9. DegeneratifSeperti osteoartritis. 10. Iatrogenikpunksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan