co rak perkembangbiakan tanaman
DESCRIPTION
CO RAK PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN. PENDAHULUAN. Setiap tanaman mempunyai cara dan ciri sendiri dalam pembiakan . Metode pemuliaan yang digunakan pada suatu tanaman ditentukan oleh jenis perkembangbiakannya . - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
CORAK PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN
PENDAHULUAN• Setiap tanaman mempunyai cara dan ciri
sendiri dalam pembiakan. • Metode pemuliaan yang digunakan pada
suatu tanaman ditentukan oleh jenis perkembangbiakannya.
• Secara garis besar, pembiakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara vegetatif dan generatif.
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF• Pembiakan secara vegetatif : perbanyakan
tanaman tanpa melibatkan penggabungan gamet jantan dan betina.
• Meliputi pembiakan secara aseksual, apomiksis dan kultur jaringan.
• Keturunan yang diperoleh secara genetik identik dengan tetuanya.
1. Perbanyakan secara Vegetatif
• Perbanyakan dengan menggunakan organ vegetatif tanaman (umbi lapis, umbi akar, stek daun, stek batang, rhizoma, dll),
Contoh : tebu, ubi jalar, kentang, bawang, jahe
• Individu hasil perkembangbiakan vegetatif KLON
2. Apomiksis
• Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji yang berasal dari sel telur yang tidak mengalami reduksi.
3. Kultur Jaringan
• Keturunan mempunyai sifat identik dengan induknya
• Genotip semua keturunan dari satu induk seragam, kecuali ada mutasi gen/kromosom
• Susunan genotip homosigot/heterosigot • Untuk pemuliaan diusahakan lewat biji
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
• Pembiakan secara generatif : perkembang-biakan dengan biji hasil pembuahan.
• Terbagi menjadi 2: Tanaman menyerbuk sendiri Tanaman menyerbuk silang
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
• Tanaman menyerbuk sendiri:Biji berasal dari proses pembuahan gamet
jantan dan betina dari tanaman/genotipe sama.
Tanaman disebut menyerbuk sendiri jika biji sebagian besar berasal dari pembuahan sendiri.
Cleistogamy menyebabkan biji 100% hasil menyerbuk sendiri.
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Sifat genetik tanaman menyerbuk sendiri
Susunan genotip menjadi homosigotYang sudah homosigot, semakin homosigotDapat mempertahankan homosigositasTarget akhir pemuliaan tanaman tanaman
homosigot unggul (varitas unggul)
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Mengapa menyerbuk sendiri?• Alasan genetis Kemampuan sel kelamin tanaman untuk
dapat bergabung sendiri (self compatible) Polen dapat tumbuh di kepala putik,
memanjang dan akhirnya membuahi sel telur• Susunan morfologi
Susunan bunga memungkinkan polen bersatu dengan stigma
Terhalangnya polen dari tanaman lain ke sel telur
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Mekanisme terhalangnya polen dari luar•Bunga tidak terbuka•Polen jatuh sebelum bunga membuka•Putik memanjang dengan cepat saat polen
masak terjadi penyerbukan• Tidak ada self incompatibility•Putik dan benangsari berada dalam satu bunga•Waktu masak jantan (anthesis) dengan masak
betina (reseptif) bersamaan
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF• Tanaman menyerbuk sendiri dapat mengadakan
penyerbukan silang dengan persentase bervariasi tergantung spesies, varietas dan lingkungan
Sorgum, kapas: 5% (pada kondisi ekstrim mencapai mencapai 50%)
Tomat: < 1% Sawi: 4-11%
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Contoh tanaman menyerbuk sendiri : padi,
gandum, kacang tanah, kedelai, jeruk, kapas, terong, tomat, cabai dll.
Kedelai: mahkota bunga tertutup hingga saat
anthesis Kacang panjang: bunga terbuka setelah penyerbukan (Cleistogamy)
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
• Tanaman menyerbuk silang:Biji berasal dari proses pembuahan gamet
jantan dan betina dari tanaman/genotipe berbeda.
Tanaman disebut menyerbuk sendiri jika biji sebagian besar berasal dari pembuahan silang.
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Mengapa tanaman menyerbuk silang:
Secara morfologi penyerbukan sendiri terhalang
Polen dan sel telur berbeda waktu masak Inkompatibilitas alat kelamin Bunga monoecious (berumah satu) atau
dioecious (berumah dua)
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Sifat genetik tanaman menyerbuk silang
Susunan genotip keturunan adalah heterozigotContoh tanaman menyerbuk silang: jagung, apel,
alpukat, salak, kol, wortel, seledri, bawang merah, ketela pohon, ubi jalar, semangka, bunga matahari dll Target akhir pemuliaan tanaman populasi
tanaman heterosigot unggul (varietas unggul)
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Tanaman monoecious : jagung, mentimun
oBunga jantan dan betina letaknya terpisah tapi masih pada satu tanaman
oPolen tersebar oleh anginoPenyerbukan sendiri 5%
Bunga jantan jagung
Bunga betina jagung
‘Buah’ jagung
Bunga jantan mentimunBunga betina mentimun
Buah mentimunBunga betina mentimunsetelah diserbuki
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF Tanaman dioecious: salak, pepaya
o Bunga jantan dan betina terdapat pada tanaman terpisah
o Penyerbukan dibantu angin, serangga, manusia
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIFSalak Tanaman jantan tanaman hanya memiliki organ
kelamin jantan Tanaman sempurna tanaman yang memiliki
bunga hermaprodit & bunga jantan)• dipengaruhi oleh lingkungan (benangsari tidak
normal pada suhu tinggi dan RH rendah)• diperlukan benangsari dari tanaman lain(salak pondoh)
• Salak bali tidak terpengaruh lingkungan
Bunga (salak) jantan dan hermaprodit
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIFPepaya
• Tanaman Pistillate (♀), bersifat stabil tidak berubah ke bunga hermaprodit
• Tanaman Staminate (♂), tidak stabil • Hermaprodite : didalam satu pohon terdapat
bunga hermaprodit dan staminate
Bunga pepaya hermaprodit (A) , jantan(B)
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIFKelapa sawit
• Hermaprodit, staminate. • Bunga betina dibuat dengan perlakuan pupuk
tertentu.• Secara alami kelapa sawit adalah monoecious
sehingga dibentuk dioecious untuk membentuk hibrida.
Bunga kelapa sawit
Buah kelapa sawit (A) tandan, (B) buah tungggal
A B
Referensi
• Allard, R,W. 1999. Principle of Plant Breeding : Second Edition.John Wiley and Sons. Inc. USA
• Brown, J and Peter, C. 2008. An Introduction to Plant Breeding. Blackwell Publishing Ltd
• Daryanto dan Siti,S.1982. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan.Gramedia
• Hagedoorn, L. 2008. Plant Breeding. Fournier Press
Referensi
• Mangoenendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Jogjakarta
• Poehlman, and Borthakur. 1977. Asian Breeding Field Crop: With Special Reference to Crops of India. Oxford & IBH Pub. Co. Michigan University
• Stansfield, W and Susan, E. 2000. Genetic: Fourth Edition. Schaum Outline