cardiac sirosis pembahasan fix

Upload: chindia-bunga

Post on 14-Apr-2018

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kerusakan hati diakibatkan oleh penyakit jantung merupakan hal yang

    biasa terjadi, tetapi jarang terdiagnosa. Sejak tahun 1951 telah dilaporkan

    sindroma yang sekarang dikenal sebagai cardiac sirosis atau congestive

    hepatopathy dengan berbagai riwayat penyakit, hasil tes diagnostik, dan hasil

    histologi. Tetapi sedikit penelitian yang dilaporkan.1 Cardiac sirosis mungkin

    terlewatkan pada penderita dengan gagal jantung dan mild hepatic congestion

    dengan gejala yang samar-samar. Oleh karena itu, dokter harus

    mempertimbangkan cardiac sirosis pada gagal jantung kanan dengan

    hepatomegali dengan atau tanpa ikterus.2

    Congestive hepatopathy merupakan kelainan hati yang sering dijumpai

    pada penderita gagal jantung. Kelainan ini ditandai dengan adanya gejala klinis

    gagal jantung (terutama gagal jantung kanan), tes fungsi hati yang abnormal dan

    tidak ditemukan penyebab lain dari disfungsi hati.3 Congestive hepatopathy juga

    dikenal dengan istilah cardiac hepatopathy, nutmeg liver, atau chronic passive

    hepatic congestion. Bila kondisi ini berlangsung lama akan mengakibatkan

    timbulnya jaringan fibrosis pada hati, yang sering disebut dengan cardiac cirrhosis

    atau cardiac fibrosis.

    Meskipun cardiac cirrhosis menggunakan istilah sirosis, tipe ini jarang

    memenuhi kriteria patologis sirosis. Cardiac sirosis ini sangat sulit dibedakan dari

    sirosis hati primer karena klinisnya relatif tidak spesifik. Tetapi tidak sama seperti

    sirosis yang disebabkan oleh hepatitis virus atau penggunaan alkohol, pengobatanditujukan pada pengelolaan gagal jantung sebagai penyakit dasar.1,4

    Patogenesis cardiac sirosis umumnya dianggap sebagai reaksi stroma hati

    terhadap hipoksia, tekanan atau nekrosis hepatoselular. Tetapi hal ini tidak

    menjelaskan hubungan antara gejala dan tingkat keparahan fibrosis, dimana pada

    pasien jantung dekompensasi pada derajat yang sama, fibrosis tidak selalu terjadi.

    Patogenesis cardiac sirosis penting, karena definisi cardiac sirosis masih menjadi

    perdebatan. Prevalensi cardiac sirosis tidak jelas. Tidak ada data perbandingan

    1

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    2/13

    laki-laki dan wanita untuk cardiac sirosis, namun karena gagal jantung kongestif

    lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita, kemungkinan yang sama

    untuk cardiac sirosis.

    CARDIAC SIROSIS

    2

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    3/13

    I. DEFINISI

    Cardiac sirosis disebabkan oleh dekompensasi ventrikel kanan jantung

    atau gagal jantung biventrikular. Dimana terjadi peningkatan tekanan atrium

    kanan ke hati melalui vena kava inferior dan vena hepatik. Ini merupakan

    komplikasi umum dari gagal jantung kongestif, dimana akibat anatomi yang

    berdekatan terjadi peningkatan tekanan vena sentral secara langsung dari atrium

    kanan ke vena hepatik.6

    II. ETIOLOGI

    Cardiac sirosis paling banyak disebabkan karena gagal jantung kanan dan

    gagal jantung kongestif. Penyebab paling umum dari gagal jantung kongestif pada

    usia lanjut berdasarkan data dari RS.Dr.Kariadi pada tahun 2006 adalah penyakit

    jantung iskemik 65,63%, penyakit jantung hipertensi 15,63%, kardiomiopati

    9,38%, penyakit katub jantung, rheumatic heart disease, penyakit jantung

    pulmonal masing-masing 3,13%. Penyebab paling umum dari gagal jantung

    kongestif pada usia lebih muda adalah penyakit jantung iskemik 55%, penyakit

    katub jantung 15%, kardiomiopati 12,5%, rheumatic heart disease 7,5%, penyakit

    jantung bawaan 5%, penyakit jantung hipertensi dan penyakit jantung pulmonal

    keduanya 2,5%. Tidak ada perbedaan etiologi gagal jantung kongestif antara

    pasien muda dan tua, dimana penyebab terbanyak adalah penyakit jantung

    iskemik.7

    III. Patofisiologi

    Hepatosit mempunyai sifat sangat sensitif terhadap trauma iskemik, meski

    dalam jangka waktu yang pendek. Hepatosit dapat rusak oleh berbagai kondisi,

    seperti arterial hypoxia, acute left sided heart failure, central venous

    hypertension.8 Stasis kemudian menyebabkan timbulnya trombosis. Trombosis

    sinusoid memperburuk stasis, dimana trombosis menambah aktivasi fibroblast dan

    deposisi kolagen. Dalam kondisi yang parah menyebabkan nekrosis berlanjut

    menyebabkan hilangnya parenkim hati, dan dapat menyebabkan trombosis pada

    vena hepatik. Proses ini sering diperparah oleh trombosis lokal vena porta.

    3

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    4/13

    1.0 Skema patofisiologi cardiac cirrhosis8

    Pada tingkat selular, kongesti vena menghambat efisiensi aliran darah

    sinusoid ke venula terminal hati. Stasis darah dalam parenkim hepar terjadi karena

    usaha hepar mengatasi perubahan saluran darah vena. Sebagai usaha

    mengakomodasi aliran balik darah (backflow), sinusoid hati membesar,

    mengakibatkan hepar menjadi besar. Stasis sinusoid menyebabkan akumulasi

    deoksigenasi darah, atrofi parenkim hati, nekrosis, deposisi kolagen dan fibrosis.

    Pembengkakan sinusoidal dan perdarahan akibat nekrosis nampak jelas di

    area perivenular dari liver acinus. Fibrosis berkembang di daerah perivenular,

    akhirnya menyebabkan timbulnya jembatan fibrosis antara vena sentral yang

    berdekatan. Hal ini menyebabkan proses cardiac fibrosis, oleh karena itu cardiac

    sirosis tidak tepat disebut sebagai sirosispada umumnya karena berbeda dengan

    sirosis hati dimana jembatan fibrosis cenderung untuk berdekatan dengan daerah

    portal. Regenerasi hepatosit periportal pada kondisi ini dapat mengakibatkan

    regenerasi hiperplasia nodular. Nodul cenderung kurang bulat dan sering

    menunjukkan koneksi antar nodul.2

    Cardiac cirrhosis telah didefinisikan dalam berbagai cara dan telah

    ditetapkan sebagai klinis dari hipertensi portal atau akibat penyakit jantung

    kongestif. Pada kongestif kronis, hipoksia berkelanjutan menghambat regenerasi

    hepatoselular dan membentuk jaringan fibrosis, yang akan mengarah ke cardiac

    4

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    5/13

    cirrhosis. Definisi morfologi fibrosis telah seragam, tetapi beberapa penulis tidak

    menganggap cardiac cirrhosis sebagai sirosis sebenarnya karena sebagian besar

    cardiac cirrhosis bersifat fokal dan gangguan arsitektur serta fibrosis secara

    menyeluruh tidak separah sirosis tipe yang lain.

    2.0 Skema patofisiologi cardiac cirrhosis8

    Istilah congestive hepatopathy dan chronic passive hepatic congestion

    lebih akurat, tetapi istilah cardiac cirrhosis telah menjadi konvensi. Oleh karena

    itu istilah cardiac cirrhosis banyak digunakan untuk congestive hepatopathy

    dengan atau tanpa fibrosis hati.2,3

    Distorsi struktur hati nampak pada saat parenkim hati rusak dan parenkim

    yang berbatasan memperluas menuju daerah parenkim yang rusak. Sirosis dapat

    didefinisikan sebagai distorsi struktur hati disertai fibrosis pada daerah parenkim

    hati yang musnah. Pada saat perubahan menunjukkan kehadiran nodul pada

    sebagian besar organ, secara umum dianggap sirosis. Hanya saja deskripsikualitatif tidak dapat mendeskripsikan semua tahapan pada pada penyakit, oleh

    karena itu diperlukan nomenklatur menyangkut aspek kuantitatif fibrosis hati dan

    sirosis, seperti pada TABEL 1. Tabel ini merupakan klasifikasi sirosis apapun

    penyebabnya.

    TABEL 1. Definisi Sirosis8

    5

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    6/13

    IV. Manifestasi Klinis

    Tanda, gejala, dan Pemeriksaan Fisik

    Gangguan fungsi hati pada cardiac sirosis biasanya ringan dan tanpa

    gejala. Sering terdeteksi secara kebetulan pada pengujian biokimia rutin. Tanda

    dan gejala dapat muncul berupa ikterus ringan. Pada gagal jantung berat, ikterus

    dapat muncul lebih berat dan menunjukkan kolestasis. Timbul ketidaknyamanan

    pada kuadran kanan atas abdomen akibat peregangan kapsul hati. Kadang-kadang

    gambaran klinis dapat menyerupai hepatitis virus akut, dimana timbul ikterus

    disertai peningkatan aminotransferase.

    Beberapa kasus gagal hati fulminan yang mengakibatkan kematian telah

    dilaporkan akibat gagal jantung kongestif. Namun sebagian besar disebabkan

    pasien memiliki hepatic congestion dan iskemia. Gejala seperti dispnea exertional,

    ortopnea dan angina serta temuan fisik seperti peningkatan vena jugularis,

    murmur jantung dapat membantu membedakan cardiac sirosis dengan penyakit

    hati primer.

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan hepatomegali lunak, kadang masif,

    batas tepi hati tegas, dan halus. Splenomegali jarang terjadi. Asites dan edema

    dapat tampak, tetapi tidak disebabkan oleh kerusakan hati, melainkan lebih

    kepada akibat gagal jantung kanan .1,2

    6

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    7/13

    V.Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium pada cardiac sirosis menunjukkan peningkatan

    Liver Function Test (LFT) yang berkarakter cholestatic profile yakni Alkaline

    Phosphatase (ALP), Gamma Glutamyl Transpeptidase (GGT) dan bilirubin, serta

    hipoalbumin, bukan hepatitic profile, Alanine transaminase (ALT) dan Aspartate

    transaminase (AST).8 ALP dan GGT meningkat akibat meningkatnya sistesis

    protein enzim, yang biasanya disertai peningkatan bilirubin (kecuali terjadi

    obstruksi bilier atau intrahepatal). Karena ALP diproduksi oleh hepatosit dan

    GGT oleh sel epitel bilier. Bilirubin yang meningkat adalah bilirubin total,

    sebagian besar yang tidak terkonjugasi. Hiperbilirubinemia terjadi sekitar 70%

    pasien dengan cardiac sirosis. Hiperbilirubinemia yang berat mungkin dapat

    terjadi pada pasien dengan gagal jantung kanan yang berat dan akut. Meskipun

    terjadi deep jaundice, serum alkaline phospatase level pada umumnya hanya

    meningkat sedikit sehingga dapat membedakan cardiac sirosis dengan ikterus

    obstruksi. Serum aminotransferase level menunjukkan peningkatan ringan,

    kecuali terjadi hepatitis iskemia, dimana dapat terjadi peningkatan serum

    aminotransferase (AST dan ALT) yang signifikan. Prothrombin time dapat sedikit

    terganggu, albumin dapat turun dan serum ammonia level dapat meningkat.

    Serologi hepatitis virus perlu dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan

    adanya virus tersebut.

    Diagnosa paracentesis cairan asites pada congestive hepatopathy

    menunjukkan tingginya protein dan gradien serum albumin >1,1g/dL. Hal ini

    menunjukkan konstribusi dari hepatic lymph dan hipertensi portal. Perbaikan LFT

    setelah pengobatan penyakit jantung mendukung diagnosa congestive

    hepatopathy.2

    Pemeriksaan radiologi

    Pemeriksaan radiologi yang menunjang pemeriksaan cardiac sirosis:

    - Abdominal Doppler ultrasonography : dipertimbangkan bila klinis terdapat

    asites, nyeri perut kuadran kanan atas, ikterus dan/atau serum LFT abnormal

    yang refrakter terhadap pengobatan gagal jantung yang mendasari.

    7

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    8/13

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari diagnosa alternatif seperti sindroma

    Budd-Chiari.8

    - CT scan dan MRI : Pemeriksaan ini dapat menunjukkan cardiac cirrhosis,

    termasuk hepatomegali, hepatic congestion, pembesaran vena cava inferior dan

    splenomegali.8

    Pemeriksaan radiologi untuk menunjang pemeriksaan penyakit dasar congestive

    hepatopathy:

    - X foto dada : dapat menunjukkan kardiomegali, hipertensi vena pulmonal,

    perubahan pada ruang jantung dan miokard tergantung pada penyebab gagal

    jantung. Paru-paru menunjukkan chronic passive congestion, tampak edema

    interstitial atau paru-paru, atau efusi pleura2,8

    - Transthoracic Echocardiogram dengan Doppler : mendiagnosa penyakit dasar

    penyebab cardiac cirrhosis. Tampak adanya peningkatan arteri pulmonalis,

    dilatasi sisi kanan jantung, Tricuspid Regurgitasi (TR), diastolic ventricular

    filling yang abnormal

    - Radionuclide imaging dengan thallium atau technetium merupakan

    pemeriksaan noninvasif yang berarti. Tujuannya untuk mengidentifikasi

    reversible cardiac ischemia pada pasien cardiac cirrhosis pada gagal jantung

    kompensasi atau dekompensasi. Technetium-labeled agents dan positron-

    emission tomography (PET) mengidentifikasi dilated cardiomyopathy dan

    menentukan fungsi miokard

    - CT scan dan MRI mengidentifikasikan pembesaran ruang jantung, hipertrofi

    ventrikel, diffuse cardiomyopathy, valvular disease dan kelainan struktural

    yang lain. Keduanya dapat mengukur ejection fraction dan effectively rule out

    cardiac cirrhosis

    Pemeriksaan Histopatologi

    Biopsi hati dapat membantu menegakkan diagnosa. Patologi pada kelainan

    ini dikenal dengan istilah nutmeg liver. Istilah ini dikarenakan penampilan hati

    pada congestive hepatopathy merupakan perpaduan 2 area, yakni area kontras

    8

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    9/13

    berwarna merah yang diakibatkan sinusoidal congestion dan perdarahan pada area

    nekrosis di sekeliling vena hepatika yang membesar, serta area berwarna

    kekuningan yang merupakan area hati normal atau fatty liver tissue.8

    - Congestive hepatopathy : terjadi penyatuan darah merah di dekat vena sentral

    dari beberapa vena sentral dari beberapa lobulus. Dalam proses ini fibrosis

    terjadi dari dalam ke luar lobulus.

    - Sirosis alkoholik : Alkohol yang berasal dari usus, awal bersentuhan dengan

    hepatosit di portal triad, oleh karena itu yang pertama terpengaruh toksisitas

    alkohol adalah hepatosit. Fibrosis akan terbentuk dari bagian luar ke dalam

    lobus, lobulus sendiri terhindar dari kerusakan.

    - Sirosis hati karena virus : virus hepatitis, utamanya hepatitis B menyebabkan

    nekrosis luas hati, kerusakan meliputi lobulus dan interstitium sehingga

    jaringan sulit dikenali.

    GAMBAR 3A. Congestive Hepatopathy

    GAMBAR 3B. Sirosis Alkoholik

    9

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    10/13

    GAMBAR 3C. Sirosis karena virus

    VI. DIAGNOSA BANDING

    - Veno-occlusive disease : obstruksi pada sinusoid hati dan venul terminal.

    Kelainan ini disebabkan oleh kerusakan endotel sinusoid karena Hematopoietic

    Stem Cell Transplantation, kemoterapi, radioterapi abdominal dan

    pyrrolizidine alkaloids8

    - Sindroma Budd-Chiari : obstruksi dari vena hepatik ke ujung superior vena

    cava inferior. Kelainan ini disebabkan trombosis vena hepatik, pembuntuan

    vena cava inferior, kompresi vena cava inferior oleh tumor, kista, abses.

    - Hepatitis iskemik : membedakan congestive hepatopathy dan hepatitis iskemik

    sangatlah penting. Hepatitis iskemik dapat terjadi karna nekrosis hepatoseluler

    massive yang disebabkan oleh shock kardiogenik atau ketidakseimbangan

    hemodinamik. Biasanya tiba-tiba ditemukan peningkatan serum hepatic

    transaminase.

    VII. TATALAKSANA

    Pengobatan penyakit dasar sangat penting untuk manajemen congestive

    hepatopathy. Peningkatan uji faal hati dapat diatasi dengan pemberian vitamin hati

    dan hepatoprotektor. Ikterus dan asites biasanya respon dengan baik terhadap

    diuresis. Jika gagal jantung diobati dengan sukses, awal perubahan histologi

    cardiac sirosis dapat diatasi dan bahkan cardiac fibrosis mungkin secara histologis

    10

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    11/13

    dan klinis mengalami regresi. Setelah pasien dalam kondisi stabil, dapat diberikan

    beta bloker dan ACE-inhibitor apabila penyebab gagal jantung berasal dari

    ventrikel kiri. Spironolactone dapat diberikan apabila pasien sudah termasuk

    NYHA kelas III atau IV.

    Untuk diet, dapat disarankan pasien untuk mengikuti diet rendah garam,

    dan diet tinggi protein apabila kadar albumin dalam tubuh pasien rendah dan

    terdapat ascites atau oedem.

    VIII.PROGNOSIS

    Penderita dengan congestive hepatopathy meninggal terbanyak

    diakibatkan oleh penyakit jantung itu sendiri. Kelainan hati jarang memberi

    konstribusi pada morbiditas dan mortalitas pasien congestive hepatopathy. Tidak

    seperti pasien sirosis hati, pasien dengan cardiac cirrhosis jarang menyebabkan

    komplikasi serius seperti perdarahan varises esofagus.

    Congestive hepatopathy yang mengakibatkan hepatocellular carcinoma

    jarang dilaporkan. Namun, insiden hepatocellular carcinoma dan gagal hati karena

    congestive hepatopathy kemungkinan meningkat diakibatkan peningkatan

    survival pasien ini dengan kemajuan dalam pengobatan gagal jantung.2

    11

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    12/13

    BAB III

    KESIMPULAN

    Cardiac sirosis merupakan kelainan hati yang sulit dibedakan dari sirosis

    hati primer karena klinisnya relatif tidak spesifik. Definisinya masih

    diperdebatkan. Ditandai dengan trias adanya gejala klinis gagal jantung (terutama

    gagal jantung kanan), tes fungsi hati yang abnormal dan tidak ditemukanpenyebab lain dari disfungsi hati. Fibrosis pada congestive hepatopathy tidak tepat

    disebut cardiac cirrhosis, tetapi istilah cardiac cirrhosis banyak digunakan untuk

    congestive hepatopathy dengan atau tanpa fibrosis hati Diagnosis ditegakkan dari

    manifestasi klinis didukung dengan laboratorium penunjang dan pemeriksaan

    tambahan. Terapi terpenting adalah mengobati penyakit dasarnya. Prognosa

    cardiac sirosis jarang meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

    12

  • 7/27/2019 Cardiac Sirosis Pembahasan Fix

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Myers RP, Cerini R, Sayegh R, Moreau R, Degott C, Lebrec D, Lee SS. 2003.

    Cardiac hepatopathy: clinical, hemodynamic, and histologic characteristics

    and correlations.Hepatology. 37:393-400

    2. Bayraktar UD, Seren S, Bayraktar Y. 2007. Hepatic venous outflow

    obstruction: three similar syndromes. World J Gastroenterol (13913): 1912-

    1927

    3. Allen LA, Felker GM, Pocock S, McMurray JJV, Pfeffer MA, Swedberg K,

    Wang D, Yusuf S, Michelson EL, Granger CB. 2009. Liver function

    abnormalities and outcome in patients with chronic heart failure: data from

    the candesartan in heart failure: assessment of reduction in mortality and

    morbidity (CHARM) program. European Journal of Heart Failure 11:170-177

    4. Giallourakis CC, Rosenberg PM, Friedman LS. 2002. The liver in heart

    failure. Clin Liver Dis 6 (4): 947675. Snell R. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC;

    1997 p. 240-44

    6. Guyton. Hall. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC; 2002

    7. Ardini DNE. 2007. Perbedaan etiologi gagal jantung kongestif pada usia

    lanjut dengan usia dewasa di rumah sakit dr. Kariadi januari-desember 2006.

    UNDIP

    8. Kasper, Braunwald, Fauci, et all. Harrisons Principles of Internal

    Medicine vol2 16 th ed.USA: Mc graw Hill. 2005

    13