file · web viewyayasan pendidikan ali-ilham ... dan kami ucapkan terimakasih pula kepada...
TRANSCRIPT
PERKEMBANGAN PERADABAN MANUSIA DARI MASA KE MASA
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURNILAKELAS : 1 BSEMESTER: I
YAYASAN PENDIDIKAN ALI-ILHAM AKADEMI BUTON RAYA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi
di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen
Pembimbing atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan
kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami
harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan
semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran
sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.
Baubau, Desember 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................... 2
1.3. Metodelogi Penulisan.......................................................... 3
1.4. Tujuan.................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 5
2.1. Hakekat Manusia dan Peradaban........................................ 5
a. Makna Manusia............................................................ 5
b. Makna Adab dan Peradaban....................................... 8
2.2. Wujud dan Perkembangan Peradaban................................ 11
a. Wujud Peradaban........................................................ 11
b. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban.................... 12
2.3. Peradaban dan Perubahan Sosial....................................... 16
a. Pengaruh globalisasi.................................................... 18
b. Efek globalisai bagi indonesia..................................... 19
c. Sikap terhadap Globalisasi........................................... 20
1). Tradisi.............................................................. 20
2). Modernisasi...................................................... 21
2.4. Masyarakat yang Beradab................................................... 28
2.5. Problematika Peradaban dalam Kehidupan Masyarakat..... 29
a. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia................ 29
b. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia............ 30
BAB III PENUTUP................................................................................. 34
3.1. Kesimpulan.......................................................................... 34
3.2. Saran................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan
rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan
akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi
dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia
dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut
untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada
yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang
melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi /
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula
dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan
ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.
1
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang
mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan,
kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki
manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang
ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang
telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan
fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi
baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas
manusia.
1.2. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah : Hakekat Manusia dan
Peradaban yang meliputi makna manusia dan makna peradaban,
Kemudian Wujud dan Perkembangan Peradaban yang meliputi wujud
peradaban dan evolusi budaya dan tahapan peradaban, Kemudian
Peradaban dan Perubahan Sosial yang meliputi tradisi, modernisasi dan
masyarakat madani. Kemudian Masyarakat Yang Beradab, Lalu
2
Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat yang meliputi
kemajuan IPTEK bagi peradaban manusia dan dampak globalisasi bagi
peradaban manusia.
1.3. Metodelogi Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
menggunakan metode kualitatif, kepustakaan dan deskriptif. Metode
kualitatif adalah suatu metode yang dalam penyusunan makalah dengan
cara mengumpulkan data- data yang dapat membantu dalam
penyelesaian masalah tersebut. Metode kepustakaan adalah suatu
metode yang dalam penyusunan makalah dengan cara mengumpulkan
data- data dari buku- buku yang berasal dari perpustakaan atau buku
sumber sendiri. Metode deskriptif adalah suatu metode yang dalam
penyusunan makalah menggunakan konsep penggambaran data- data
yang telah ada.
1.4 . Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.
2. Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.
3
3. Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.
4. Mengetahui Masyarakat Yang Beradab.
5. Mengetahui Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hakekat Manusia dan Peradaban
a. Makna Manusia
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Pemahaman terhadapnya memerlukan pendekatan
multi dimensional dengan tidak melupakan kodratnya sebagai mahluk
pribadi dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan
mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan
dan merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut
sedangkan melalui rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui
ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat membuat perubahan di
berbagai bidang sesuai dengan perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai
upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan
sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan
mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam.
Peradaban hanya dikenal oleh manusia, sedangkan mahluk lain
melakukan adaptasi dengan perubahan alam melalui proses evolusi
jasmaniahnya.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan
antara, cipta, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusia yang
beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya
5
sebagai manusia (monopluraris secara optimal) Manusia adalah makhluk
yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi
kemanusiaan yang tinggi.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal
kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain
masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani. Pada
mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah dato’ anwar
ibrahim(mantan wakil perdana menteri malaysia) yang pertama kali
memperkenalkan istilah masyarakat madani sebagai istilah lain dari civil
society. Nur cholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris)
dengan masyarakat madani.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai makhluk tuhan
2. Sebagai makhluk individu
3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi
dengan sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya,
lingkungan dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat
diperolehnya sendiri. Interaksi itu sudah tercipta sejak manusia masih
berada di dalam kandungan ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia
dilahirkan yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi manusia
6
dewasa dengan bentuk interaksi yang semakin komplek dalam mengenal
lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut sebagai cikal terbentuknya suatu
komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma
yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang terjadi tersebut.
Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta norma yang dijalani
manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan manajemen
yang sebenarnya.
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa konsep dasar
keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang baru.
Beberapa peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan
atau yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat
beberapa ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang menguatkan
pernyataan di atas. Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan
bahwa masyarakat pada saat itu sudah mengenal organisasi yang
mengatur segala macam interaksi yang terjadi antar individu dalam
masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh keajaiban
dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan terwujud
bila proses pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang
benar-benar brilian. Tingkat penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan
pada saat itu yang masih sangat minim, membuat konsep-konsep
manajemen dan organisasi pada era tersebut tidak dapat tertuang dalam
konsep yang tersusun secara sistematis sebagai bahan studi banding
dengan konsep yang ada sekarang.
7
b. Makna Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut
Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan
bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya
berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan,
luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut
dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah
peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian,
ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan.
Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor:
8
1. Pendidikan,
2. Kemajuan teknologi dan
3. Ilmu pengetahuan.
Sementara itu peradaban memiliki kaitan yang erat dengan
kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta
(akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa
manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang seni
dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki
kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga
menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh
tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah
bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa
lain pada zamannya. Kehidupan di lembah sungai Nil masa itu kita sebut
dengan nama Peradaban Lembah Sungai Nil bukan Kebudayaan Lembah
Sungai Nil sebab mereka telah memiliki organisasi sosial, kebudayaan,
dan cara berkehidupan yang sudah maju bila disbanding dengan bangsa
lain.
9
Keajaiban dunia yang dikenal saat ini antara lain :
Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja Mesir kuno.
Taman gantung di Babylonia.
Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
Menara Pisa di Italia.
Menara Eiffel di Paris.
Candi Borobudur di Indonesia.
Taj Mahal di India.
Patung Zeus yang tingginya 14 m da seluruhnya terbuat dari emas.
Kuil Artemis merupakan kuil yang terbesar di Yunani.
Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemisia
untuk mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
Colossus, yaitu patung perungu dewa matahari dari rhodes.
Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari alexsandria.
Gedung parlemen di inggris di london.
Kabah di saudi arabia.
Colossum di Roma italia.
10
Selah satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalah berbudaya.
Yang dalam bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang cultured adalah
yang juga lettered dalam hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan
menulis hal yang sederhana.
2.2. Wujud dan Perkembangan Peradaban
a. Wujud Peradaban
Wujud dari peradaban dapat berupa :
Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan
kesusilaan.
Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk
yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa
juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan
(balance), dan kebalikan (contrast).
11
b. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban
Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan secara
bertahap dan berkeseimbangan yang kita konsepkan sebagai evolusi
kebudayaan. Evolusi kebudayan ini berlangsung sesuai dengan
perkembangan budidaya atau akal pikitan dalam menghadapi
tantanganhidup dari waktu atau kewaktu.
a. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana
dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam.
( revolusi agraris)
b. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.
(revolusi industri)
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI
dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa
prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia
mengenal tulisan) dan masa sejarak (masa manusia telah mengenal
tulisan)
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman
prasejarah, yaitu;
12
Penemuan roda untuk transportasi Pada mulanya, roda hanya
digunakan untuk mengangkat barang berat diatas batang pohom.
Bahasa, adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan
pikiran seseorang kepada orang lain.
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi
zaman prasejah, yaitu
Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua
(palaeolitikum), zaman batu tengah/ madya (mesolitikum), dan zaman
batu baru.
Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi atau mata pencaharian
hidup yang terdiri atas :
Masa berburu dan mengumpulkan makanan,meliputi masa berburu
sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut ( tradisi
Epipaleolitik).
Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan megalitik.
Masa kemahiran teknik atau perundingan, meliputi tradisi semituang
perunggu dan tradisi semituang besi. Pendapat lain membagi periode
praperadaban manusia kedalam empat bagian, yaitu prapalaeolitik,
palaeolitik,neolitik dan era perunggu.manusia tidak lagi sekedar homo
yang hanya menginginkan makanan.manusia berkembang dari homo
menjadi human karena kebudayaan dan peradaban yang diciptakan.
13
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di indonesia, R.Soekmono (1973),
membagi menjadi empat masa yaitu :
Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan
kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 Masehi.
Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad
pertama Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500
Masehi.
Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh islam menjelang akhir
kerajaan Majapahit sampai dengan akhir abad ke-19.
Zaman baru / Modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat ( Eropa) dan
teknik Modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan
bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan kerakter yang khas
pada tahab tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur
budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi,
dan spiritualitas yang tinggi.
Lahirnya peradaban barat dieropa dimulai dengan adanya revolusi
pemikiran. Masyarakat adab ingin keluar dari abad gelap (dart ages) mulai
renaissance. Melalui revolusi pemikiran inilah lahir sains dan teknologi.
14
Penemuan kompas maknetik menyebabkan kapal laut dapat melintasi
lautan atlantik dan akhirnya menemukan amerika.
Peradaban kuno dilembah sungai nil tidak hanya menghasilkan
kemajuan dibidang teknologi, tetapi jaga bidang sosial, misalnya dalam
mata pencaharian hidup. Hasil pertanian mesir adalah gndum, sekoi atau
jamaut, dan selai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti
jagung. Peranan sungai nil adalah sebagai sarana transportasi
perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai nil.
Masyarakat mesir mula-mula mambuat kalender bulan berdasarkan siklus
(peredaran) bulan selama 29 ½ hari.
Mereka menghitung 1 tahun 12 bulan, 1 bulan sebanyak 30 hari
dan lamanya setahun adalah 365 hari, yaitu 12 x 30 lalu ditambahkan 5
hari. Penghitungan ini sama dengan kelander yang kita gunakan sekarang
yang disebut tahun syamsiah (sistem solar). Sedangkan dalam hal budaya
tulis, masyarakat mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglif
bentuk gambar. Tulisan hieroglif ditemukan didinding piramida, tugu
obelisk maupun daun papirus. Tulisan hieroglif berkembang menjadi lebih
sederhana yang kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan
demotik.Demotik adalah tulisan rakyat yang digunakan untuk urusan
keduniyawian, misalnya jual beli. Secara kebetulan, pada waktu napaleon
menyerbu mesir pada tahun 1799, salah satu anggota pasukannya
menemuka sebuah batu besar bewarna hitam didaerah rosetta. Batu itu
15
kemudian dikenal dengan batu rosetta yang memuat inskripsi dan tiga
bahasa.
Pada tahun 1822, J.F. champollion telah menemukan arti dari isi
tulisan batu rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang
digunakan yaitu hierogrif, demotik dan yunani. Orang yang ahli membuat
peralatan logam disebut undagi.
prasasti yang ditemukan sejak tahun 400 m adalah huruf pallawan dalam
bahasa sangsekerta.
2.3. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur
social yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat yang
bersangkutan.
Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan :
Faktor intern :
Bertambah dan berkurangnya penduduk
Adanya penemuan – penemuan baru
Konflik dalam masyarakat
Pemberontakan dalam masyarakat
16
Faktor extern :
Faktor alam yang berubah
Pengaruh kebudayaan lain
Menurut arnold y. toynbee seorang sejarawan asal inggris, lahirnya
peradaban itu diuraikan dengan teori challenge end respons. Peradaban
itu lahir sebagai nrespons (tanggapan) manusia yang dengan segenap
daya upaya dan akalnya menghadapi, menaglukan, dan mengola alam
sebagai tantangan (chalenge) guna mencakup kebutuhan dan
melestarikan kelangsungan hidupnya.
Alvin toffler menganalisis agar meningkatkan efesiensi dan
pembaharuan dan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan
teknologi. Dalam bukunya the third wave (1981), ia menyatakan bahwa
gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini
mengalami tiga gelombang yaitu :
Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 sm
1500 m
Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 m-
1970 m
Gelombang III, peradaban teknologi informasi berlangsung mulai 1970 m-
sekarang
17
Gelombang pertama (the first wave) gelombang kedua adalah
revolusi industri terutama di dunia barat yang dimulai dengan revolusi
industri yaitu kira-kira tahun 1700 m-1970m. masa ini dimulai dengan
penemuan mesin uap pada tahun 1712, gelombang ketiga merupakan
refolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologo informasi
yang memudahkan manusia untuk mempermudah manusia
berkomunikasi dalam berbagai bidang, gelombang ketiga terjadi dengan
kemajuan teknologi dalam bidang :
Komunikasi dan data prosesing
Penerbangan dan angksa laut
Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui
Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi,dan
komunikasi
a. Pengaruh globalisasi
Globalisai sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi
yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Pangaruh
globalisasi terhadap ideologo dan politik adalah akan
semakin menguatnya pengaruh ideologi iliberal dalam parpolitikan negara-
negara berkembang yang ditandai dengan menguatnya ide kebebasan
dan demokrasi. Pengaruh globalisai terhadap sosial budaya adalah
masuknya nilai-nilai peradaban lain.
18
b. Efek globalisai bagi indonesia
Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara
indonesia. Globalisasi telah memberi pengaruh besar dalam kehidupan
bersama, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Proses saling
memegaruhi sesunguhnya adalah gejala yang wajar dalam intraksi
anratmasyrakat. Pengaruhtersebutselamanya mempunyai dua sisi , yaitu
sisi negatif dan positif.
Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia
dalam berinteraksi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.
Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan
efisiensi.
Adapun aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.
Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa.
19
Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena
kebutuhan yang makin membesar.
Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai-nilai masyrakat.
Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
c. Sikap terhadap Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia
memberi respon atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Sebagai bangsa menyambutpositif globalisasi karena dianggap
sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusi.
Sebagai masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap
sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru
yang bersifat trannasional dibidang politik,ekonomi, dan budaya.
Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah
keniscayaan akibat perkembangan teknologi
1). Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan
20
untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama
yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya
informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun
(sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Tradisi juga merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih
dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang
telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
2). Modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus
(masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini
atau proses menuju masyarakat yang modern.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern
menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi
berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi
serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
Prof. Koentjaraningrat menyatakan modernisasi adalah usaha untuk
hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
21
Anthony D Smith menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses
yang spontan dan tanpa perencanaan.
Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan
sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang
biasanya dinamakan social planning.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern
mencakup pengertian sebagai berikut.
Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan
merata.
Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki
syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa
ataupun masyarakat.
Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat
pada suatu lembaga atau badan tertentu
22
Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin,
sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan modernisasi yaitu
proses menuju masa kini, dimana terjadi perubahan sosial budaya dan
masyarakat memperbaharui diri untuk mendapatkan cirri-ciri yang dimiliki
oleh masyarakat modern.
Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
Cara berfikir ilmiah.
Sistem administrasi Negara yang baik.
Kedisiplinan yang tinggi.
Mampu menciptakan suasana yang kondusif.
Masyarakat Madani
Pada awalnya civil society berasal dari dunia barat.dan kemudian,
Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan
masyarakat madani. Masyarakat madani merupakan konsep yang
memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda.
23
Bila merujuk kepada Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau
masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer.
Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam
bahasa indonesia dengan berbagai istilh antara lain :
Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil
sedangkan society artinya masyarakat.
Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau
keberadaban, ini merupakan terjemahan dari civilizet(beradab) dan
society (masyarakat) sebagai lawan dari masyarakat yang tidak
beradab(uncivilzet society)
Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani
merujuk pada kata madinah, kota tempat kelahiran nabi muhamad saw.
Madinah berasal dari kata madaniyah yang berati peradaban
Berkaitan dengan nomor 3, Civil society diartikatikan masyarakat kota.
Dal ini dikarnakan madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang
mengigakan kita kepada polis dizaman yunani kuno . masyarakat kota
sebagai model masyarakat beradab.
Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau
kewarganegaraan.
Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat yang bersifat
otonom dari Negara.
24
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang
beradab karena memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai
prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan
pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan,
toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990)
didalam bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil
society sebagai wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan (self
generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi
berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai
hukum yang diikuti oleh warganya.
Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat
madani, diantaranya:
Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif
kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan
alternatif.
Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh
negara dengan program-program pembangunan yang berbasis
masyarakat.
25
Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi masyarakat mampu memberikan
masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga
individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri.
Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat
madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya
menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat
dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya
memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara
untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya.
Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali
jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah
konsep yang cair yang dibentuk dari poses sejarah yang panjang dan
perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di negara-
negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani,
maka ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
masyarakat madani, yakni adanya democratic governance (pemerintahan
demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic
26
civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security;
civil responsibility dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut
menjadi tujuah prasyarat masyarakat madani sbb:
Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam
masyarakat.
Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial
(socail capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan
melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan
relasi sosial antar kelompok.
Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan;
dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga swadayauntuk terlibat dalam berbagai forum dimana
isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan.
Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya
sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-
lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan
berkeadilan sosial.
27
Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan
kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan
komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
2.2. Masyarakat yang Beradab
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipta,
rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah
manusi yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia
(monopluraris secara optimal)
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi karkat,
martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang
mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula
diartikan sebagai masyarakat yang santun dan telah maju tingkat
kehidupan lahir batinnya. Segala sesuatu yang dinilai maju dalam aspek
kehidupan lahir batin suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan
dikembangkan, walaupun perlu dipahami bahwa beberapa nilai yang
dianut masyarakat selalu berubah atau berkembang. Dalam proses
estafet antar generasi selalu terdapat friksi, disamping adanya pengaruh
globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat menimbulkan
gangguan dan peluang untuk mangembangkan peradaban masyarakat.
28
Tingkat peradaban suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau
diklasifikasikan dengan berbagai cara. Pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi
berbagai fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator sosial dan
ekonomi.
Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna
hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu
kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
2.5. Problematika Peradaban dalam Kehidupan Masyarakat
a. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia
Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat,
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih
ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia ”Pengertian
teknologi secara umum adalah:
29
- Proses yang meningkatkan nilai tambah
- Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja
- STRUKTUR atau sistem di mana proses dan produk itu
dikembamngkan dan digunakan
Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu .
Jadi dampak teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu
teknologi, bisa akibat baik bisa juga akibat buruk dalam kehidupan
manusia.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak
manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat
dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam
kehidupan manusia
30
b. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap
perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang
mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi)
mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri
sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong
dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.
Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-
kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan
hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan
baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan
pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat
menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.
Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian
bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya
bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal
dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau
atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada
kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan
bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan
31
lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa
Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No
problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang
sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film,
iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan
fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung
tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman.
Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian
minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya
perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri
yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya
arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta
`menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat
telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan
penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu
dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal.
Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima
dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem
nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula
konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
32
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan
untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan/peradaban yang
disebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat
menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah
masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap
berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak
menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan
baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak
negative.
Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan
baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu
berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
33
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi,
yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai
makhluk sosial budaya.
Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju,
dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan
santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota
yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan
sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi
pekerti.
3.2. Saran
Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk
melakukan kebudayaan, sains dan teknologi serta perlu adanya tindakan
nyata masyarakat agar mampu menyeimbangkan antara perkembangan
zaman. Meningkatkan wawasan agar mampu menjadi masyarakat yang
madani serta selalu bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
34
DAFTAR PUSTAKA
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_16.htm
http://indonetasia.com/definisionline/?p=974
Drs.Mawardi-Ir.Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya
http://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/JID/article/view/2154
5. http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.com/
Trianto, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta:Prestasi Pustaka,2007)
http://www.anneahira.com/manusia-dan-peradaban.htm
Drs.Mawardi-Ir.Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung:Pustaka Setia, 2007)
Arimbi, Mas Achmad, 1993, Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan, Jakarta: Walhi.
Baharsjah, Justika S, 1999, Menuju Masyarakat Yang Berketahanan Sosial – Pelajaran Dari Krisis, Jakarta : Departemen Sosial RI.
Basuki, Johanes, 1997, Budaya Organisasi (Konsep dan Terapan), Jakarta: Yayasan Pembina Manajemen
id.wikipedia.org/wiki/Peradaban
Zain, Badudu. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.Soepomo. 1974. Bab-bab tentang Hukum Adat. Jakarta: Pradnya Paramita.
http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
http://ladyukhtimulia.wordpress.com/2010/05/29/manusia-dan-peradaban/
Ahmad Abu, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Gramedia, Jakarta ; 2003
http://www.douzicha.com/article-wujud-peradaban-dan-manusia.html
35
http://www.anneahira.com/manusia-dan-peradaban.htm
http://sukemo.com/menuju-ke/manusia-dan-peradaban-ppt
http://obstetriginekologi.com/artikel/artikel+manusia+dan+peradaban.htmlko Tri, Drs dkk, Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT. Rineka Cipta. Solo; 1991
Soelaeman MunandarM, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Bandung; 2000
http://hits.hexat.com/article/peradaban.html
http://njowo.multiply.com/journal/item/858/Peradaban_primitif_atau_awal_peradaban_Manusia_Indonesia
Nasikun, Sistm Sosial Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta; 2006
http://terminaltechno.blog.uns.ac.id/2009/09/22/manusia-dan-peradaban/
http://ridwan202.wordpress.com/2008/10/16/manusia-sebagai-makhluk-budaya/Rusmin Tumanggor, Kholis Ridlo, Nurochim, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Prenada Media Group ; 2010
Idrus Mohamad, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Edisi 2), Erlangga ; 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Hartono, Arnicun, Ilmu Sosial Dasar (MKDU), Bumi Aksara ;2004
36