bulan juni - surajis.files.wordpress.comkpk ingin menginventarisasi proses perizinan di wilayah...

19
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni Bulan Juni

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    Bulan Juni

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    1. Rapat Pembahasan Persiapan Updating Program Kegiatan Direktorat PRL Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2019 di RR Tengah Lantai 9 Direktorat PRL. Dipimpin oleh Kepala Seksi Kawasan Strategis Nasional Tertentu dan dihadiri oleh internal Subdit KS. Tujuan Menyusun bahan laporan progres kegiatan Direktorat PRL (Khusus kegiatan Subdit Kawasan Strategis) Sasaran Tersusunnya bahan laporan progres kegiatan Direktorat PRL (Khusus kegiatan Subdit Kawasan Strategis) Hasil Kegiatan

    Kegiatan updating program kegiatan direktorat PRL akan dilaksanakan di Bogor

    Updating kegiatan akan di asistensi oleh Direktur PRL beserta arahan dari Dirjen PRL

    Progres kegiatan masing-masing subdit akan dipresentasikan pada kegiatanupdating

    di Bogor

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    2. Rapat Harmonisasi Rperpres RTR KSN Jabodetabekpunjur

    Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2019 di RR Legiprudensi Kemenkumham, dihadiri oleh Kementerian ART/BPN, Kementerian Kumham, Setneg, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tujuan Mengharmonisasikan Rperpres RTR KSN Jabodetabekpunjur Sasaran Terharmonisasinya Rperpres RTR KSN Jabodetabekpunjur Hasil Kegiatan

    Secara umum, masukan KKP untuk Rperpres RTR KSN Jabodetabekpunjur yaitu:

    a. Ranperpres RTR Jabodetabekpunjur hanya mengatur wilayah daratan,

    sedangkan wilayah perairan (laut) diatur oleh Ranperpres RZ Jabodetabekpunjur

    b. Wilayah perairan (laut) tidak diberikan notasi (tidak A, B, L, atau notasi apapun)

    pada Batang Tubuh Ranperpres, Lampiran Peta Rencana Struktur Ruang, dan

    Lampiran Rencana Pola Ruang

    Masukan secara khusus dari KKP untuk Rperpres RTR KSN Jabodetabekpunjur telah

    disusun dalam matriks dan bersurat resmi ke Kementerian Hukum dan HAM

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    3. Laporan Rapat Sosialisasi KepmenKP Nomor 54/Kepmen-KP/SJ/2019 Tahun 2019

    Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2019, bertempat di Ruang Rapat Satker Instalasi Penyakit Ikan BPPIH Depok Tujuan Sosialisasi KepmenKP Nomor 54/Kepmen-KP/SJ/2019 Tahun 2019 Sasaran Tersosialisasinya KepmenKP Nomor 54/Kepmen-KP/SJ/2019 Tahun 2019 Hasil Kegiatan

    Pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi kegiatan yang bersember dari dana

    hibah langsung luar negeri ODA Jepang yang disampaikan oleh Kepala Biro

    Perencanaan. Dalam paparan tersebut, disampaikan bahwa ODA Jepang telah

    memberikan bantuan hibah kepada 6 lokasi SKPT yaitu SKPT Sabang, Natuna,

    Morotai, Moa, Saumlaki dan Biak.

    Persiapan pelaksanaan PBJ Kegiatan yang bersumber dari dana hibah langsung luar

    negeri ODA Jepang yang disampaikan oleh Kepala Bagian Layanan Pengadaan, Biro

    Umum Dan Pengadaan Barang/Jasa. Dalam paparan tersebut disampaikan bahwa

    pada saat ini 4 lokasi SKPT telah melaksanakan tender untuk memperoleh konsultan

    perencana guna menyusun DED pembangunan SKPT. Keempat lokasi SKPT tersebut

    adalah SKPT Sabang, Morotai, Moa dan Biak.

    Sosialisasi KepmenKP Nomor 54/Kepmen-KP/SJ/2019 Tahun 2019 tentang Petunjuk

    Teknis Pelaksanaan Anggaran yang Bersumber dari Dana Hibah Langsung Luar

    Negeri ODA Jepang pada Lokasi SKPT. Sosialisasi disampaikan oleh Kepala Bagian

    Perbendaharaan,Biro Keuangan.

    Ruang lingkup KepmenKP No 54 tahun 2019 meliputi 9 tahapan kegiatan yang terkait

    dengan mekanisme penganggaran yang bersumber dari hibah ODA Jepang dalam

    kegiatan SKPT, yaitu: Pengajuan Nomor Registrasi Hibah, Pengajuan Persetujuan

    Pembukaan Rekening Hibah, Alokasi dan Revisi DIPA, Pengelolaan Dana Hibah,

    Pengesahan Hibah dalam Bentuk Uang ke KPPN, Perlakuan Sisa Dana Hibah dalam

    Bentuk Uang, Akuntansi/Pencatatan Hibah, Pengendalian dan Pengawasan Internal,

    Pelaporan Keuangan

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    4. Laporan Rapat Kordinasi Persiapan Pelaksanaan Monev Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Moa oleh Kemenkomaritim

    Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2019 di RR Biro Perencanaan, GMB 1 lantai 3A. Rapat dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut dan dihadiri oleh Biro Perencanaan dan perwakilan Tim Teknis dari 13 lokasi SKPT Tujuan Menyusun persiapan monev SKPT dengan Kemenkomaritim Sasaran Tersusunnya persiapan monev SKPT dengan Kemenkomaritim Hasil Kegiatan Beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain:

    Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman direncanakan akan mengunjungi 8

    lokasi SKPT, yaitu 1) Biak, 2) Mimika, 3) Rote Ndao, 4) Sumba Timur, 5) Saumlaki, 6)

    Moa, 7) Talaud dan 8) Morotai sebagaimana agenda terlampir.

    Kunjungan ke lokasi SKPT direncanakan akan dilakukan pada tanggal 11 Juli 2019.

    Tim Teknis diharapkan dapat memfasilitasi untuk memastikan ketersediaan

    transportasi termasuk tiket pesawat untuk keberangkatan dan kepulangan,

    transportasi darat serta akomodasi selama di dilapangan.

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    5. Rapat Pembahasan Harmonisasi Rperpres RZ KSN Gerbangkertosusila

    Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada hari Rabu (19 Juni 2019) di RR Lantai 5 Ditjen PP Kemenkumham. Dipimpin oleh Kasubdit Harmonisasi Bidang SDM, Lingkungan Hidup, dan Kehutanan dan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenkumham, Kemenkomaritim, Kemendagri, Kemenhub, KKP, Setkab, BIG, dan Mabes TNI. Tujuan Harmonisasi Rperpres RZ KSN Gerbangkertosusila Sasaran Terharmonisasinya Rperpes RZ KSN Gerbangkertosusila Hasil Kegiatan

    Mabes TNI menyarankan untuk mengundang TNI AL terkait pembahasan indikasi

    program;

    BIG memberi masukan bahwa Penggunaan garis pantai mengikuti KSP atau RZWP-3-

    K Prov. Jatim karena terkait dengan wilayah di Teluk Lamong yakni adanya

    penggambaran dermaga namun secara eksisting belum ada (akan dibahas lebih

    lanjut);

    Setkab memberikan beberapa saran, diantaranya:

    a. Agar penggunaan garis pantai diselaraskan dgn RTR KSN GKS; b. Agar tujuan dalam RZ KSN GKS saling mendukung dgn RTR KSN GKS; c. Lebih lanjut, akan memberikan masukan tertulis.

    Ditjen Bangda, Kemendagri memberi masukan, yakni:

    a. Menambahkan UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah dalam bagian mengingat Ranperpres RZ KSN.

    b. Klarifikasi: bahwa berdasarkan UU 12/2011 ttg Pembentukan Peraturan PerUUan, bagian mengingat hanya memuat dasar kewenangan pembentukan peraturan dan peraturan yg memerintahkan pembentukan RZ, sehingga tidak perlu lagi mencantumkan UU 23/2014 dalam bagian mengingat.

    c. Rumusan kalimat terkait dengan kegiatan yang tidak mengganggu zona... dalam aturan pemanfaatan ruang.

    d. Klarifikasi: bahwa rumusan tsb dibuat secara umum agar kegiatan tidak terkunci dalam daftar listing.

    e. Peraturan pemanfaatan ruang laut untuk RZWP-3-K perlu diatur dalam batang tubuh dengan menambahkan pasal baru.

    f. Klarifikasi: bahwa aturan tersebut mengikuti aturan dalam Perda RZWP-3-K dan sudah diakomodir dalam batang tubuh Ranperpres.

    g. Pembahasan mengenai pemberian perizinan dalam RZ KSN, apakah semua izin diberikan oleh gubernur (menteri memberikan rekomendasi) atau menteri jg dapat mengeluarkan izin (terkait hal ini akan dibahas lebih lanjut)

    Perlu mengundang kembali Direktorat Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara serta

    Ditjen Administrasi Kewilayahan, Kemendagri untuk pembahasan terfokus mengenai

    kewenangan. 19 Juni 2019

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    6. Rapat Pembahasan RZWP3K Kepri dan KSN BBK dengan KPK Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2019 di Ruang Kantor BP Batam, dihadiri oleh SKPD Provinsi Riau, KKP, dan KPK Tujuan

    menginventarisasi proses perizinan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan

    Batam, Bintan dan Karimun (BBK) agar proses investasi dapat berjalan fair dan mempunyai

    kepastian hukum;

    Sasaran

    Terinventarisasinya proses perizinan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan

    Batam, Bintan dan Karimun (BBK) agar proses investasi dapat berjalan fair dan mempunyai

    kepastian hukum;

    Hasil Kegiatan

    KPK ingin menginventarisasi proses perizinan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

    di kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) agar proses investasi dapat berjalan

    fair dan mempunyai kepastian hukum;

    Kejelasan mengenai perizinan pemanfaatan ruang eksisting di wilayah BBK terkait

    dengan proses penyusunan RZWP3K dan RZ KSN BBK;

    BBK merupakan salah satu kawasan yang dianggap penting dan strategis bagi negara

    oleh KPK terkait dengan potensi kelautan dan pulau-pulau kecil yang beraneka ragam,

    berada di wilayah perbatasan negara dan tingginya permasalahan pemanfaatan ruang

    serta perizinan pengembangan pembangunan yang terkait dengan perizinan dan

    tumpeng tindih kewenangan;

    Hingga saat ini Dit. PRL KKP bersama-sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi

    Kepulauan Riau telah berkoordinasi dan membuat kesepakatan dalam pasal-pasal

    yang terkait kewenangan dan perizinan di Draft Ranperpres RZ KSN BBK dan Draft

    RZWP3K Provinsi Kepualuan Riau serta alokasi ruang di peta Draft pola ruang di

    dalamnya;

    Dit. PRL KKP menyarankan terkait kepemilikan lahan di pulau – pulau kecil agar

    dalam bentuk izin dan bukan hak, dimana diharapkan unsur keberadaan negara tetap

    ada serta hak-hak ulayat masyarakat tetap terlindungi;

    Saat ini proses penyusunan dan legalisasi Draft RZWP3K Provinsi Kepulauan Riau

    masih menunggu pembahasan di Pansus, setelah sebelumnya ada rapat pembahasan

    dengan BP Batam dimana telah menghasilkan berita acara yang ditandatangani

    Pemprov Kepulauan Riau, Pemko Batam dan BP Batam;

    Dasar pemberian izin dan dasar pemberian alokasi ruang oleh BP Batam adalah

    Perpres 87 Tahun 2011, dimana dalam Perpres ini mencakup juga kawasan Batam,

    Bintan dan Karimun. Masterplan BBK sendiri telah disusun sebelum Perpres ini

    disahkan yang dimana merupakan gambaran umum mengenai pengembangan

    wilayah di BBK.

    Dengan adanya PP 46 yang baru, kewenangan BP Batam dalam memberikan alokasi

    lahan hanya mencakup 8 pulau (Pulau Baram, Pulau Tonton, Pulau Nipah selatan,

    Pulau Setoko, Pulau Galang, Pulau Rempang, Pulau Walangbaru, dan Pulau Janda

    Berhias beserta gugusannya)

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    BP Batam akan memberikan data PL kepada KKP, Pemprov Kepulauan Riau dan

    Pemko Batam, dengan detail informasi berupa luasan dan tahun diberikan PL; dimana

    diharapkan surat permohonan data tersebut dapat disampaikan kepada BP Batam.

    Terkait dengan detail nama pemegang PL tidak dapat diberikan oleh BP Batam

    dikarenakan adanya perjanjian antara keduanya;

    Sebelum tahun 2012, lahan-lahan tersebut sudah dilakukan kegiatan reklamasi

    dengan dasar Perpres 87/2011 tersebut, dimana izin reklamasinya masuk ke dalam

    izin kami (izin pemanfaatan lahan) karena di dalam perpres ini termasuk lahan yang

    bisa ditimbu;

    Saat ini, investor yang sudah mendapatkan PL sebelum 2012 menjadi objek

    penegakan hokum dikarenakan belum terdapatnya kepastian secara tertulis dari Ditjen

    PRL KKP, yang dimana mengakibatkan semua kegiatan reklamasi dan sejenisnya

    yang sebelum dan sesudah 2012 dihentikan;

    Diperlukannya informasi, kejelasan landasan hukum serta pedoman dari instansi

    Pusat kepada BP Batam terkait dengan HPL di pulau-pulau yang direklamasi, yang

    dimana dapat tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh BP Batam selama ini;

    KPK akan menjadi pintu bagi kegiatan surat menyurat antara KKP, BP Batam,

    Pemprov Kepri dan Pemko Batam terkait penyusunan RZ KSN BBK, RZWP3K

    Provinsi Kepri dan rencana-rencana pengembangan BP Batam yang perlu

    diharmonisasi dengan penyusunan kedua RZ tersebut (disampaikan/ditembuskan)

    Terkait penggambaran PL sebelum tahun 2012 yang tidak memiliki data dukung

    reklamasi di dalam peta alokasi ruang RZWP3K yang mengharuskan adanya data

    dukung (geoteknik, teknik, sosial-ekonomi untuk dapat digambarkan dalam peta

    alokasi ruang, BP Batam mengharapkan adanya kepastian dan arahan dari Subdit

    Zonasi Daerah.

    a. PL sebelum 2012 yang tidak ada data dukung, belum ada kepastian b. PL setelah 2012 tidak ada data dukung sudah pasti tidak bisa dimasukkan

    RZWP3K KKP akan mensinkronkan data antara BP Batam, DKP, dan Pemko Batam untuk

    mengirimkan surat balasan kepada BP Batam setelah pertemuan yang dilakukan di

    kantor KKP pada bulan Oktober 2019

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    7. Rapat Harmonisasi tentang RZ KSNT Pulau Raya dan Pulau Rusa, RZ KSNT Klaster Anambas, dan RZ KSNT Pulau Berhala

    Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2019 di Ruang Yudishtira, Hotel Santika-Depok, pukul 09.00 sd selesai. Rapat dipimpin oleh Direktur PRL, dan dihadiri oleh Kemenkopolhukam, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tujuan Harmonisasi Rpermen RZ KSNT Pulau Raya dan Pulau Rusa, RZ KSNT Klaster Anambas, dan RZ KSNT Pulau Berhala Sasaran Terharmonisasinya Rpermen RZ KSNT Pulau Raya dan Pulau Rusa, RZ KSNT Klaster Anambas, dan RZ KSNT Pulau Berhala Hasil Kegiatan

    Sesuai dengan Permen Hukum dan HAM No 23 tahun 2018, setiap rancangan

    peraturan perundangan-undangan wajib dilakukan harmonisasi oleh perancang

    Secara substansi, materi dan muatan pada Rpermen RZ KSNT ini disetujui, namun

    perlu ada integrasi dan harmonisasi terutama yang berkaitan dengan program masing-

    masing K/L

    Untuk percepatan proses harmonisasi dan legislasi RPermen KSNT ini,

    Kemenkumham menyarankan alternatif untuk KKP agar melakukan harmonisasi lebih

    lanjut atau mengirimkan surat permintaan tanggapan saran tentang indikasi program

    kepada K/L lain, yaitu:

    a. Apabila dilaksanakan forum harmonisasi kembali, maka perwakilan yang

    diundang dari K/L adalah orang yang dapat memberikan keputusan

    b. Apabila dilakukan pengiriman surat permintaan tanggapan saran, maka

    tanggapan saran tersebut diminta kepada K/L yang belum memberikan masukan

    pada saat PAK. Proses tanggapan saran tersebut ditentukan dengan tenggat

    waktu

    Beberapa perencanaan ruang terkait PPKT di Aceh dan Sumut, ATR telah menyusun

    RTR Kawasan Perbatasan Aceh dan Sumatera Utara (Perpres No 49 Tahun 2018)

    dan RTR tentang Kawasan Perbatasan Negara Di Provinsi Riau dan Provinsi

    Kepulauan Riau (dalam tahap harmonisasi). Maka, terkait pola ruang di darat, apabila

    peraturan ruang darat pada RPermen KSNT dan Perpres RTR terdapat perbedaan,

    maka harus ada kesepakatan lebih lanjut ditaraf pimpinan

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    8. Pembekalan dan Focus Group Discussion antara Person in Charge (PIC) SKPT dengan Peserta KKN-PPM UGM

    Waktu Pelaksanaan

    dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 27 Juni 2019, bertempat di Auditorium Gedung C Lt.

    3 Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. Kegiatan dibuka oleh Direktur Pengabdian Kepada

    Masyarakat UGM serta sambutan dari Kepala Bagian Kerjasama Antar Lembaga, Biro

    Perencanaan KKP. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Dosen Pembimbing dan

    Masasiswa peserta KKN-PPM di lokasi SKPT.

    Tujuan

    Pembekalan Peserta KKN-PPM UGM

    Sasaran

    Terlaksananya Pembekalan Peserta KKN-PPM UGM

    Hasil Kegiatan

    Pembekalan peserta KKN-PPM UGM dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Kuliah

    Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) oleh Mahasiswa

    UGM melalui sinergi dengan program Sentra kelautan dan Perikanan Terpadu

    (SKPT). Dalam pembekalan tersebut disampaikan profil pada 5 lokasi SKPT yang

    akan menjadi lokasi pelaksanaan KKN-PPM UGM oleh masing-masing perwakilan PIC

    SKPT. Lima lokasi SKPT tersebut adalah SKPT Sabang, SKPT Natuna, SKPT

    Nunukan, SKPT Moa dan SKPT Biak.

    Selain pembekalan kepada peserta KKN-PPM UGM, dalam kegiatan tersebut

    dilaksanakan juga FGD antara Person in Charge (PIC) SKPT dengan Peserta KKN-

    PPM UGM untuk menyusun rencana kegiatan KKN_PPM UGM pada lokasi SKPT

    sebagai bahan masukan dalam penyusunan lampiran Perjanjian Kerja Sama antara

    KKP dengan UGM sebagimana draft terlampir.

    Pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2019 akan dilakukan pelepasan Mahasiswa Peserta

    KKN-PPM yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    9. Rapat Pembahasan PKS dan Rencana Aksi KKP-UGM

    Waktu Pelaksanaan

    dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 21 Juni 2019, bertempat di Ruang Rapat Rustami

    Djajadireja, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Sempur,

    Bogor. Rapat dipimpin oleh Kepala Bagian Kerjasama Antar Lembaga, Biro Perencanaan

    KKP dan dihadiri oleh perwakilan dari Setditjen PRL, Setditjen Perikanan Budidaya,

    Setditjen PDSPKP serta perwakilan penanggung jawab SKPT di lima lokasi yang akan

    menjadi lokasi pelaksanaan KKN UGM, yaitu SKPT Sabang, SKPT Natuna, SKPT Nunukan,

    SKPT Moa dan SKPT Biak.

    Tujuan

    Menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KKP dengan UGM tentang pelaksanaan

    Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) oleh Mahasiswa

    UGM melalui sinergi dengan program Sentra kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)

    Sasaran

    Tersusunnya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KKP dengan UGM tentang pelaksanaan

    Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) oleh Mahasiswa

    UGM melalui sinergi dengan program Sentra kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)

    Hasil Kegiatan

    PKS direncanakan akan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KKP (sebagai pihak

    pertama) dan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    UGM pada saat acara pelepasan Mahasiswa KKN-PPM pada tanggal 28 Juni 2019 di

    Yogyakarta.

    Ruang lingkup dari PKS ini meliputi:

    1) Pemetaan potensi kelautan dan perikanan;

    2) Pengembangan usaha dan mata pencaharian alternatif;

    3) Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

    4) Pemanfaatan SIG untuk kelautan dan perikanan;

    5) Pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaan lokal, dan

    6) Mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim.

    Hak dan kewajiban para pihak yang dituangkan dalam draft PKS tersebut antara lain:

    1) Hak Pihak Kesatu

    a) Merima seluruh laporan hasil pelaksanaan kegiatan, dan

    b) Memperoleh data dan informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan yang

    dilaksanakan Pihak Kedua.

    2) Kewajiban Pihak Kesatu

    a) Memfasilitasi koordinasi kegiatan di lokasi yang sepakati Para Pihak, dan

    b) Memberikan data, informasi, akses dan hal-hal lainnya yang relevan dan

    diperlukan kepada Pihak Kedua dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang

    diatur dalam perjanjian.

    3) Hak Pihak Kedua

    a) Memperoleh fasilitasi dalam rangka koordinasi kegiatan di lokasi yang

    sepakati Para Pihak, dan

    b) Memperoleh data, informasi, akses dan hal-hal lainnya yang relevan dan

    diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang diatur dalam

    perjanjian.

    4) Kewajiban Pihak Kedua

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    c) Memberikan seluruh laporan hasil pelaksanaan kegiatan, dan

    d) Memberikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan yang

    dilaksanakan Pihak Kedua.

    Draft PKS tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Biro Hukum KKP untuk

    dilakukan reviu dan kemudian akan dikirimkan ke pihak UGM untuk mendapatkan

    masukan dari Pihak Kedua.

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    10. Rapat Pembahasan Pedum RZ KSNT

    Waktu Pelaksanaan

    Dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2019 di Depok, dipimpin oleh Direktur PRL, dihadiri oleh

    Kasi KSNT dan internal Subdit KS.

    Tujuan

    Menyempurnakan substansi pedoman umum RZ KSNT

    Sasaran

    Menyempurnakan substansi pedoman umum RZ KSNT

    Hasil Kegiatan

    Rencana struktur ruang di darat: pusat kegiatan di PPKT tidak dapat disamakan

    dengan pusat2 kegiatan dalam RTRW Kab/Kota, karena lingkup kegiatannya terlalu

    kecil, serta pusat2 kegiatan dalam RTRW biasanya belum sesuai kondisi factual di

    lapangan

    Rencana pola ruang di darat: kalau memang mau mengatur, nomenklaturnya bikin

    sendiri aja ga usah mengikuti pedoman ATR, misalnya pola ruang darat pada skala

    1:50.000 diatur menjadi Kawasan hankam Kawasan kesejahteraan masyarakat,

    Kawasan pengendalian lingkungan, yang kemudian dibagi2 lagi kedalam zona2 pada

    skala 1:10.000

    Rencana alokasi ruang di laut: mirip dengan RZWP3K

    Kawasan Konservasi yang belum ditetapkan akan digambarkan dalam peta rencana

    alokasi ruang laut dgn kode KK

    Alur pipa kabel: digambarkan garis alurnya plus kanan-kiri masin2 500 m untuk daerah

    terlarang

    Perpres2 perbatasan yang dibuat oleh ATR kadang tidak mencakup semua PPKT

    Perlu dibuat pendekatan berdasarkan tipologi dan klaster PPKT

    Perencanaan di daratan PPKT tdk bs dipisahkan dari perencanaan ruang laut

    PKSN itu cakupan wilayahnya lebih luas, yang merupakan sub-sistem dari Kawasan

    perbatasan

    Untuk merencanakan PPKT, harus diidentifikasi dulu karakter dan potensinya apa

    Kedepannya, penetapan Kawasan konservasi oleh KKHL harus mengikuti usulan

    Kawasan konservasi dari RZ yang kita buat

    Di RZ KAW Selat Malaka, agar dicek apakah sudah mengatur perairan di sekitar

    Pulau Berhala. Perpres Kawasan perbatasan mengatur perairan di sekitar Pulau

    Berhala sebagai Kawasan konservasi perairan, padahal di peta lautnya disana ada

    daerah pembuangan amunisi aktif

    Struktur dan pola ruang itu merupakan satu kesatuan yang harus saling sinergis. Jadi

    pedoman ini agar mengatur rencana struktur dan pola ruang di daratan dan laut. Jadi

    pada Permen RZ KSNT PPKT nanti munculnya adalah arahan untuk daratannya dan

    rencana alokasi ruang untuk lautnya

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    11. Rapat Persiapan Survey Sertifikasi Lahan SKPT Moa

    Waktu Pelaksanaan

    Dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2019 di RR Tengah Direktorat PRL, dipimpin oleh Kasi

    KSNT, dihadiri oleh Ahli Pengelola Produksi Perikanan dan internal subdit KS

    Tujuan

    Menyusun rangkaian kegiatan survey Sertifikasi Lahan SKPT Moa

    Sasaran

    Tersusunnya rangkaian kegiatan survey Sertifikasi Lahan SKPT Moa

    Hasil Kegiatan

    Akan dilakukan proses clean and clear terkait lahan yang akan digunakan pada

    SKPT Moa dengan melibatkan SKPD daerah terkait dan kepala adat dan desa

    setempat

    Proses clean and clear akan dilakukan di kantor BPN dan serah terima lahan dengan

    proses adat (siri pinang) yang direncanakan dianggarkan dalam APBD

    Terkait pengurusan aset lahan SKPT Moa yang masih sengketa akan bekerjasama

    dengan SKPD terkait dan melibatkan kepala desa dan kepala adat

    Proses sertifikasi akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari kepala

    desa dan kepala adat dan akan di

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    12. Rapat Harmonisasi Rperpres RTR KSN Komodo

    Waktu Pelaksanaan

    dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2019 di R.R Legiprudensi Kementerian Hukum dan

    HAM, dipimpin oleh Kasubdit Harmonisasi Bidang SDM, Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

    serta dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian ATR/BPN,

    Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan

    Perikanan.

    Tujuan

    Harmonisasi Rperpres RTR KSN Komodo

    Tujuan

    Terharmonisasinya Rperpres RTR KSN Komodo

    Hasil Kegiatan

    Ketentuan sempadan pantai diperbaiki dan merujuk pada Perpres 51 tahun 2016

    tentang Batas Sempadan Pantai dan Permen KP No. 21/PERMEN-KP/2018 Tentang

    Tata Cara Perhitungan Luasan Sempadan Pantai;

    Pasal 5 mengenai cakupan wilayah yang direvisi dan dirumuskan kembali dengan

    pasal-pasal yang menjelaskan cakupan antara kawasan inti dan penyangga serta

    wilayah daratan dan laut sesuai format yang telah disetujui di dalam RTR

    Jabodetabekpunjur;

    Zona B.4 yang berada wilayah perairan (laut) dihapus dan akan diatur dalam RZ KSN

    Kawasan TN Komodo;

    Zona L 3.3 (KKP3K) dan L.3.4 (KKP) yang berada di wilayah perairan (laut) dihapus

    dan akan diatur dalam RZ KSN Kawasan TN Komodoterdapat 2 alternatif sebagai

    berikut:

    a. Alternatif a yaitu tidak digambarkan batas laut hanya batas daratnya sesuai

    dengan format penyebutan pulau-pulau di Kepulauan Seribu dalam RTR

    Jabodetabekpunjur;

    b. Alternatif b yaitu zona tersebut tetap disebutkan dalam batang tubuh dan

    digambar dalam lampiran, namun dengan catatan ada penambahan pasal 6

    yang berbunyi: “ Kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilaksanakan sesuai dengan

    ketentuan perundang-undangan’

    c. Perlu dicek kembali perbedaan garis pantai pada perda NTT dan NTB dengan

    KSP 2018 untuk sepakati lebih lanjut.

    d. Menghapus jalur trayek penyeberangan pada Peta Rencana Struktur Ruang dan

    disesuaikan dengan alur masuk pelabuhan yang terlah ditetapkan oleh

    Kemenhub.

    Hal yang disebutkan pada poin 2b hingga 2f belum terdapat keputusan dan akan

    dibahas kembali pada rapat tim keci selanjutnya

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    Dokumentasi

  • Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Juni

    14. Rapat Rencana Kegiatan Subdit Kawasan Strategis pada Bulan Juli

    Waktu Pelaksanaan

    Rapat dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2019 di RR tengah Direktorat PRL, dipimpin oleh

    Kasubdit Kawasan Strategis dan dihadiri oleh seluruh staf Subdit Kawasan Strategis

    Tujuan

    Menyusun rencana kegiatan Subdit Kawasan Strategis pada bulan Juli

    Sasaran

    Tersusunnya rencana kegiatan Subdit Kawasan Strategis pada bulan Juli

    Hasil Kegiatan

    Beberapa rencana kegiatan Subdit Kawasan Strategis pada bulan Juli diantaranya adalah:

    Survei Lapang dengan TIM JICA untuk SKPT Moa

    Konsultasi Publik RZ KSN Selat Sunda

    Konsultasi Publik RZ KSN Biak

    Konsultasi Publik RZ KSN Sasamba

    Konsultasi Publik RZ KSN Manado-Bitung

    Survey dan FGD RZ KSNT Pulau Fani dan Budd

    Survey dan FGD RZ KSNT Pulau Rote dan Ndana

    Pembahasan dan Diskusi Pakar tentang RZ KSN/KSNT

    Dokumentasi