buku saku pedoman mengadili permohonan...
TRANSCRIPT
BUKU SAKUPEDOMAN MENGADILI
PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN
BUKU SAKUPEDOMAN MENGADILI
PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN
Hak Cipta © 2020 Mahkamah Agung Republik IndonesiaHak cipta dilindungi Undang-Undang.
Buku Saku Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin
Tim Penyusun:Kelompok Kerja (POKJA) Perempuan dan Anak Mahkamah Agung Republik Indonesia
Tim Penulis:Indonesia Judicial Research Society (IJRS)Bestha Inatsan Ashila, S.H.Kharisanty Soufi Aulia, S.H.Arsa Ilmi Budiarti, S.Sos.
Tim Penasihat:Cate SumnerLeisha Lister Lia MarpaungWahyu Widiana
Tim Penyunting:Judhi KristantiniTheodora PutriHerni Sri Nurbayanti
Penerbit:Diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia bersama Indonesia Judicial Research Society (IJRS) dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2)
Publikasi ini didukung oleh pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2). Pandangan yang disampaikan dalam publikasi ini merupakan pandangan penulis dan tidak selalu mencerminkan pandangan Pemerintah Australia dan AIPJ2.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN ii
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN iii
KATA PENGANTAR V
BAB 1
KONDISI PERKAWINAN ANAK DI INDONESIA 1
2
2
10
1014172022
23
2526262627272828
A. TujuanBuku
B. FaktaKunciTentangPerkawinanAnak
C. FaktorPendorongPerkawinanAnakdanImplikasibagiAnakPerempuanyangMenikah
1. Pendidikan2. Kesehatan3. NormaAgama,Budaya,danMasyarakat4. Kemiskinan5. PartisipasiAnakPerempuan
D. AnalisisPutusanPerkaraDispensasiKawin
1. DispensasiKawindanPerkawinananak2. Capaian3. PandanganAnak4. AngkaPerceraian5. Disabilitas6. UsiaAnakdalamPerkara DispensasiKawin7. PerbedaanUsiadalamPerkaraDispensasiKawin8. AlasanPengajuanPermohonanDispensasiKawin9. BantuanHukum 29
BAB 2
KERANGKA HUKUM INTERNASIONAL DAN NASIONAL 30
A. KewajibanHukumInternasionaldanKomitmenKebijakanRegionaldanGlobal 31
1. United Nations Convention on the Rights of theChild(UNCROC)/KonvensiPBBtentangHakAnak 31
2. Convention on the Eliminations of All Forms ofDiscrimination against Women(CEDAW)/KonvensiPenghapusanSegalaBentukDiskriminasiterhadapPerempuan 32
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWINiv
333437
3. HakimHarusMempertimbangkanKeduaKonvensiini SelainApayangDiaturdalamUndang-Undang
4. HakAnak?5. KepentinganTerbaikBagiAnak
6. SuaraAnak–HakAnakuntukDidengarKetikaPutusan TentangMerekaDibuat 40
44
44
4750
B. KerangkaHukumPerkawinanAnak
1. Undang-UndangPerkawinan2. PERMANo.5Tahun2019tentangPedoman
MengadiliPermohonanDispensasiKawin3. StrategiNasionalPencegahanAnak
4. PERMANo.3Tahun2017tentangPedomanMengadiliPerempuanBerhadapandenganHukum 54
BAB 3
PENANGANAN PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN DENGAN KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK 56
DAFTAR ORGANISASI PENGADA LAYANAN 82
83
83
1. LayananKesehatanReproduksi(Cekkehamilan,Konseling,Kesehatanibu, Kontrasepsi)
2. LayananPendampingandan PerlindunganPerempuandanAnak
3. LayananBantuanHukum 88
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN v
Mahkamah Agung sebagai lembaga negara yang menjalankan kekuasaan kehakiman tertinggi atas badan-badan peradilan di bawahnya berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan dan capaian dalam Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (STRANAS PPA) yang diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/BAPPENAS) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) pada bulan Februari 2020.
Mahkamah Agung menyadari bahwa Perkawinan Anak di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan berdampak pada kualitas hidup perempuan, anak-anak dan generasi mendatang.
Jauh sebelum pemerintah melalui Kementerian PPN/BAPPENAS
dan KPPA menginisasi STRANAS PPA, Mahkamah Agung telah melakukan upaya-upaya untuk memastikan keadilan bagi perempuan dan anak perempuan, termasuk menurunkan tingkat perkawinan anak di Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling Pengadilan Negeri dalam Rangka Penerbitan Akta Perkawinan, Buku Nikah, dan Akta Kelahiran, PERMA No. 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perempuan Berhadapan dengan Hukum, dan PERMA No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Perkara Dispensasi Kawin.
Di dalam PERMA No. 5 Tahun 2019, badan peradilan berperan sebagai
benteng penjaga dan pintu terakhir bagi pencegahan perkawinan anak dengan menerapkan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, penghargaan atas pendapat anak, non-diskriminasi, kesetaraan gender dan persamaan di depan hukum dalam penyelesaian perkara dispensasi kawin. Setelah terbitnya PERMA tersebut, Mahkamah Agung berinisiatif untuk menerbitkan buku saku terkait dispensasi kawin bagi hakim
Buku ini merupakan panduan bagi hakim khususnya di lingkungan
peradilan umum dan peradilan agama yang memberikan informasi dasar mengenai kondisi perkawinan anak di Indonesia, kerangka hukum
SEKAPUR SIRIH
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWINvi
internasional dan nasional, serta panduan prosedur bagaimana
menerapkan kepentingan terbaik bagi anak dalam menangani perkara dispensasi kawin. Kelompok Kerja Perempuan dan Anak MahkamahAgung Republik Indonesia bersama Indonesia Judicial Reform Society (IJRS) dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) menyusun buku ini dengan tujuan agar menjadi panduan bagipara hakim agar dapat meningkatkan kualitas penanganan perkaradan putusan dispensasi kawin demikepentinganterbaikanak.
Buku ini disusun oleh Kelompok Kerja Perempuan dan AnakMahkamah Agung Republik Indonesia yangterdiriatas:
1. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M. (Ketua)/Ketua Kamar Pembinaan
MahkamahAgung2. Hakim Agung Dr. Suhadi, S.H., M.H (Wakil Ketua)/Ketua Kamar Pidana
MahkamahAgung
3. HakimAgungSriMurwahyuni,S.H,M.H,(Anggota)
4. HakimAgungDr.Desnayeti,S.H.,M.H(Anggota)5. Dr. H. Ridwan Mansyur, S.H., M.H./Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Semarang
(Anggota)6. Roki Panjaitan, S.H., M.H./Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang
(Sekretaris)7. Edy Wibowo, S.H., M.H./Hakim Yustisial/Asisten Ketua Kamar Pembinaan
MahkamahAgung(WakilSekretaris)8. AgusSubroto,S.H.,M.H./HakimTinggiBadanPengawasanMahkamahAgung
(Anggota)9. Dr. Sudharmawatiningsih, S.H, M.Hum./Panitera Muda Pidana Mahkamah
Agung(Anggota)10. Dr. Hj. Nirwana, S.H., M.Hum./Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu
(Anggota)11. ElangPrakosoWibowo,S.H.,M.H./HakimTinggiPengadilanTinggiSurabaya
(Anggota)12. Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi, S.H, M.H./Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi
Tanjungkarang(Anggota)13. Dr.Hj.Istianah,S.Ag,M.H./HakimPengadilanAgamaJakartaTimur(Anggota)
14. Dr.Hj.LelitaDewi,S.H.,M.Hum./KetuaPengadilanAgamaPariaman(Anggota)
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN vii
Beserta Tim peneliti dari Indonesia Judicial Research Society
(IJRS), yaituBesthaInatsanAshila,MeyrizaViolyta,KharisantySoufi,danArsaIlmiBudiartisertaTim AIPJ2 yang terdiri dari Cate Sumner (Penasehat Senior),Leisha Lister (Penasehat Senior), Wahyu Widiana (Penasehat Senior), danLia Marpaung (Penasehat GEDSI) serta tim editor dari AIPJ2 yang terdiri dariJudhi Kristantini (Manajer Senior), Theodora Putri dan Herni Sri Nurbayanti(Activity ManagerJ4WG).
Buku ini juga mendapatkan masukan dari Badan PBB (UNICEF, UN
Women), Kementerian/Lembaga (BAPPENAS, BPS), Mitra Pembangunan (IDLO, The Asia Foundation) dan mitra OMS (PEKKA, Rumah Kitab). Semogabuku ini menguatkan komitmen dan langkah Mahkamah Agung dalammenurunkan perkawinan anak dan menjamin hak serta masa depan anakIndonesiayang lebihbaik.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWINviii
DAFTAR SINGKATAN
BPS : BadanPusatStatistik
HKSR : HakKesehatanSeksualdanReproduksi
KDRT : KekerasandalamRumahTangga
KK : KartuKeluarga
KPAI : KomisiPerlindunganAnakIndonesia
KUA : KantorUrusanAgama
MK : MahkamahKonstitusi
MS : MahkamahSyar’iyah
NIK : NomorIndukKependudukan
NTB : NusaTenggaraBarat
OMS : OrganisasiMasyarakatSipil
PBDT : PemutakhiranBasisDataTerpadu
PBH : PerempuanBerhadapandenganHukum
PERMA : PeraturanMahkamahAgung
PP : PeraturanPemerintah
RPJMN : RencanaPembangunanJangkaMenengahNasional
SDKI : SurveiDemografidanKesehatanIndonesia
SIAK : SistemInformasiAdministrasiKependudukan
SPPA : SistemPeradilanPidanaAnak
SUPAS : SurveiPendudukAntarSensus
SUSENAS
TNP2K
TPB
UNDP
UNICEF
UU
WHO
: SurveiSosialEkonomiNasional: TimNasionalPercepatanPenanggulanganKemiskinan
: TujuanPembagunanBerkelanjutan
: UnitedNationsDevelopmentProgramme
: UnitedNationsChildren’sFund
: Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak
: Undang-Undang
: WorldHealthOrganization
UPTD PPA
BAB 1
KONDISI PERKAWINAN ANAK DI INDONESIA
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN2
A. TUJUAN BUKU
Bukusaku inidisusunberdasarkanstudi literatur tentangdispensasikawinsebagaisalahsatupintudalamperkawinananakyangmasihmenimbulkanpolemikdimasyarakat.DispensasikawinsebelumadanyaPERMANo.5Tahun2019 belum memiliki keseragaman proses pemeriksaan yang berdasarkankepentinganterbaikuntukanak.Tujuanpenulisanbukusakuiniadalah:
1. Menjadireferensibagihakimdanpegawaipengadilantentangisu-isukunciterkaitperkawinananakdiIndonesia.
2. Meningkatkan pemahaman hakim tentang kondisi perkawinan anakdiIndonesiadankenyataandilapanganterkaitpraktiksertadampak
burukperkawinananak.3. Menjadi acuan bagi hakim mengenai dasar hukum dalam menangani
kasus-kasus dispensasi kawin untuk memastikan langkah-langkahpencegahan dampak buruk perkawinan anak.
4. Memberikanrekomendasidaninformasitentanghal-halpentingyangperlu diperhatikan dalam penanganan perkara, untuk memastikan
pemenuhan kepentingan terbaik bagi anak, khususnya dalam per-timbanganhukumataspermohonan.
B. FAKTA KUNCI TENTANG PERKAWINAN ANAK
1. TARGET GLOBAL DAN INDONESIA
Mencapaikesetaraangenderdan
memberdayakansemuaperempuan
dananakperempuan
K E R A N G K AK E B I J A K A N
TUJUAN 5PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Tujuan 5 Pembangunan Berkelanjutan, Target 5.3: Menghapuskan semua praktek-praktek yangmembahayakan, termasuk perkawinan anak pada tahun 2030.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 1
STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK (STRANAS PPA) 2020 2
Gambar1.SebaranPerkawinanAnakdiTingkatGlobal
Perkawinan Anak
Sumber: Berdasarkan data UNICEF Multiple Indicator Cluster System (MICS), survei demografi dan kese-hatan, dan survei nasional lainnya. Merujuk pada tahun terkini yang tersedia selama 2005 sampai 2015 di mana perempuan usia 20 – 24 tahun dilaporkan menikah ketika mereka berumur 18 dan 15 tahun.
1
2
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak(Jakarta:Bappenas,2020),hlm.45
Ibid
MeningkatkanSDMberkualitasdanberdayasaingdengantargetmengurangiperkawinananakdari
11,2% di 2018menjadi8,74% di 2024
BulanFebruari2020,PemerintahIndonesiameluncurkanStrategiNasionalPencegahan
PerkawinanAnak(STRANASPPA).Tujuannyaadalahuntukmengurangiperkawinananakdari 11,2%
menjadi 6,9% pada tahun 2030untukperempuanusia20-24yangmenikahsebelumusia18tahun
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN4
Di seluruh dunia, diperkirakan terdapat dua belas juta anakperempuan atau 1 dari 5 anak menikah sebelum berusia 18 tahun.3
Bahkan di banyak negara berkembang, 1 dari 3 anak perempuanmenikahsebelumberusia 18 tahun dan 1 dari 9 anak perempuanmenikahsebelummenginjakusia15tahun.4
Secaraumum,anakperempuanmenikahpadausiayang lebihmudadanseringkaliterdapatkesenjanganumuryangbesarantarapasanganperempuan dan laki-laki. Angka rata-rata perbedaan usia antarpasanganberkisar7,8dan7,4tahundimanabanyakdilatarbelakangifaktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang bervariasi dari satukontekskekontekslainnyayangmelanggengkanpraktikini.5
2. DATA STATISTIK INDONESIA
2.1 Perkawinan di Bawah 19 Tahun
Gambar2.PrevalensiPerkawinanAnakPerempuandiIndonesia2018-2019
Penurunan tren prevalensi perkawinan anak yang menikah sebelum 18 tahun lebih dipengaruhi oleh penurunan di daerah perdesaan (6,68% poin) dibandingkan perkotaan (kurang dari 1% poin)
3 Diaksesdihttps://www.girlsnotbrides.org/where-does-it-happen/pada20Januari2020
4 UNICEF, Ending Child Marriage: Progress and Prospects (New York: UNICEF, 2014), diunduhmelalui:http://www.unicef.org/media/files/Child_Marriage_Report_7_17_LR.pdf
5 DiperolehdaridatainternalAIPJ2
Sum
ber:
BPS
,201
9Persentaseperempuandanlaki-lakiumur20-24tahunyangmenikahsebelum19tahun.Tahun2018:
D Perempuan19,06%D Laki-laki2,41%
Tahun2019:D Perempuan18,47%D Laki-laki2,27%
, , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , ,
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 5
Data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Survei Sosial Ekonomi Nasional(SUSENAS)2019menunjukkanbahwa18,47%perempuanberusia20-24tahunmenikahsebelumusia19tahun.6KetikadataSUSENASinidikalikandengandata populasi Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) menunjukkan bahwadua juta anak perempuan/perempuan muda berusia 20-24 tahun menikahsebelum 19 tahun7, di mana 1,2 juta lainnya adalah anak perempuanyangmenikahsebelum18tahun.8
Gambar3.PrevalensiPerkawinanAnakPerempuandiBawahUsia18Tahun
Bahwadiperkirakanterdapat
1.220.900Anakperempuanmenikahsebelumusia18tahun*
*di antara perempuan usia 20-24 tahun yang menikah sebelum usia 18 tahun di 2018, dari mengalikan kejadian anak menikah berdasarkan proyeksi populasi SUPAS 2015.
2.2 Perkawinan di Bawah Usia 18 Tahun
D Secaraglobal,penyebaranperkawinananakpaling luas terjadidi negara-negara berkembang. Terdapat data terkait proporsiperempuan usia 20 hingga 24 tahun yang melaporkan telahmenikahatautinggalbersamalaki-lakilayaknyamenikahsejakusia18tahun.9
6
7
8
9
Badan Pusat Statisik (BPS), Hasil SUSENAS tentang Perkawinan, Maret 2019, disampaikan olehGantjangAmannullah,M.A.,DirekturStatistikKesejahteraanRakyat,BadanPusatStatistikpadaDiskusiDataTemuandanRekomendasiKertasKebijakanyangdiadakanolehAIPJ2padatanggal29Juli2020.
BerdasarkandiskusiinternalAIPJ2denganUNICEF,Juli2020
UNICEFdanPUSKAPAUI,Factsheet: Child Marriage in Indonesia(Jakarta:UNICEFandPUSKAPAUI,2020),diunduhmelalui:<https://www.unicef.org/indonesia/reports/childmarriage-in-indonesia
Demographic and Health Surveys,(NorthAmerica:MacroInternationalInc,2015),diunduhmelalui:http://measuredhs.com
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN6
D Indonesia berada pada peringkat ke delapan tertinggi de-ngan angka absolut perkawinan anak di dunia. Menurut
United Nations Children’s Fund (UNICEF), Indonesia memiliki‘jumlah absolut’ pengantinanak kedelapan tertinggi di dunia—dengan jumlah 1.459.000. Secara nasional, terdapat 11,2%anak perempuan yang menikah sebelumberusia18 tahundan0,5%darianakperempuantersebut menikah pada saat merekaberusia15tahun.10
Gambar4.PrevalensiPerkawinanAnakdiBawahUsia18Tahun
Pada2018,sekitar11%atau1 dari 9 perempuanUsia20-24tahunmenikahsebelumusia18tahun
Pada2018,sekitar1%atau1 dari 100 laki-lakiUsia20-24tahunmenikahsebelumusia18tahun
Sumber: BPS, 2018
D Tingkat perkawinan anak bervariasi di berbagai wilayah diIndonesia, dengan rata-rata 8% di Sumatera hingga 16% diKalimantanpadatahun2018.11Grafikdibawahinimenunjukkanpenyebaranperkawinananakdibawahusia18tahundiseluruhIndonesia.12
10
11
12
BPS dan BAPPENAS, Laporan BPS dan BAPPENAS 2020 Pencegahan Perkawinan Anak: Percepatan Yang Tidak Bisa Ditunda, (Jakarta: BAPPENAS dan BPS, 2020).
Survei Sosial Ekonomi Nasioal (SUSENAS) 2018, op.cit.
UNICEF dan PUSKAPA UI, op.cit
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 7
Gambar5. SebaranGeografisKejadianPerkawinanAnakdiBawahUsia18Tahun
Sumber: BPS, 2018>15%
5
5
5
4
69
9
9
157
7 8
13
13 11
11
12
13
1412
17
1919
16
14
19
15 151312
12
18
11
10-15% <10%
Sulawesi Barat menduduki tingkat kejadian tertinggi di 19,43%, sementara Jawa Baratmemiliki angka absolut tertinggi, sekitar 273.300 perkawinan anak.*
*Angka absolut didapatkan dari mengalikan prevalensi perkawinan anak dengan data SUPAS 2016 terkait proyeksi populasi
D Data SUSENAS 2018 menunjukkan bahwa perkawinan anak
paling banyak terjadi di Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat
D Pada tahun 2019, Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyahmenerima24.864perkaradispensasikawin,hampirduakalilipatkenaikandari13.800perkaradispensasikawinyangditerimapadatahun2018danempatkalilebihbanyakdaripenerimaanperkaradi tahun 2011. Jumlah ini sangat berbeda dengan PengadilanNegeri,dimanaPengadilanNegerihanyamenerima201perkaradispensasikawinuntukwarganegaranon-Islam.
D Penelitian AIPJ2 tahun 2019 tentang Analisis Putusan PerkaraDispensasi Kawin di Indonesia memperkirakan bahwa kurangdari 5% dari perkawinan anak perempuan di Indonesia yang
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN8
sebelumnyadibawakePengadilanAgama/MahkamahSyar’iyah
untukmendapatkandispensasikawin.13
D Dalam tujuh bulan pertama di tahun 2020, 35.441 perkaradispensasi kawin diterima oleh Pengadilan Agama/MahkamahSyar’iyah untuk pernikahan anak perempuan/anak laki-laki/orangmudadibawahusia19tahun(lihatGambar6).14 Namun,kesenjangan yang luas antara jumlah anak perempuan yangmenikahdibawah19tahundanjumlahperkaradispensasikawinyangrelatifkecilyangdimohonkankepengadilanberartibahwaratusanribuanakperempuanIndonesiamenikahdibawahusia19tahundanpernikahanmerekatidakdicatatkan.
Gambar6.JumlahPerkaraDispensasiKawinDiputusolehPengadilanAgama2011-2020
Sumber: Olahan penulis berdasarkan data BADILAG
13
14
Australia Indonesia Partnership for Justice 2, Analisis Putusan Dispensasi Kawin di Indonesia, (Jakarta: AIPJ2, 2019), diunduh melalui: https://aipj.or.id/pages/publication/analisis-putusan-dispensasi-kawin-diindonesia
Diperoleh dari Badan Peradilan Agama (BADILAG) dan diolah kembali oleh penulis
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 9
D Namundemikian,peningkatanjumlahperkaradispensasikawinhanya mencerminkan orang tua yang mampu untuk
membayar biaya perkara. Infografis perkawinan anakyang dirilis pada peluncuran STRANAS PPA di bulan Februari 2020, menunjukkan bahwa anak perempuan dari rumah tangga miskin lebih besar kemungkinan untuk menikah di bawah usia 19 tahun dan rumah tangga mereka diperkirakan yangakan menghadapi kesulitan dalam
membayar biaya perkara dipengadilan.15
Gambar7PerbandinganJumlahPenerimaanPerkaraDispensasiKawinsetelahPerubahanUUPerkawinan
BerdasarkanProvinsi(Oktober,2019)
Sumber: Olahan penulis berdasarkan data BADILAG
15 UNICEFdanPUSKAPAUI,op.cit
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN10
C. FAKTOR PENDORONG PERKAWINAN ANAKDAN IMPLIKASI BAGI ANAK PEREMPUANYANG MENIKAH
Perempuan usia 20-24 tahun yang menikah
sebelum usia 18 hampir 4 kali lebih besar
kemungkinan tidak dapat menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas dari pada mereka yang menikah setelah usia 18
tahun.
Rumah tangga dengan pengeluaran rendah
per kuintil
Anakperempuanyangberasaldarirumah
tanggadengantingkatpengeluaranterendah
hampir3kalilebihbesarkemungkinanuntuk
menikahsebelumusia18tahundaripadaanakperempuandarirumahtanggadengantingkatpengeluarantertinggi.
*di antara perempuan usia 20-24 tahun yang menikah
<18 tahunFAKTOR RISIKO
Daerah Pedesaan
Anak perempuan di daerah pedesaan
hampir 2 kali lebih besar kemungkinan untuk
menikah sebelum usia 18 tahun dibanding anak perempuan di perkotaan.
*di antara perempuan usia 20-24 tahun yang menikah
<18 tahun
Rumah tangga dengan tingkat pendidikan
rendah
Sumber: UNICEF dan PUSKAPA UI, 2020
1. PENDIDIKAN
Tabel1.PersentasePerempuanUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanPartisipasiSekolah,2018
UsiaPerkawinanPertama
PartisipasiSekolah
Tidak/BelumPernahBersekolah
MasihBersekolah
TidakBersekolahLagi
BelumKawin 0,72 35,39 63,89
<18 0,83 5,57 93,60
18+ 0,49 10,09 89,42
Sumber : Susenas Maret 2018
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 11
Tabel2.PersentaseLaki-lakiUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanPartisipasiSekolah,2018
UsiaPerkawinanPertama
PartisipasiSekolah
Tidak/BelumPernahBersekolah
MasihBersekolah
TidakBersekolahLagi
BelumKawin 0,75 24,39 74,86
<18 0,80 8,16 91,04
18+ 0,63 8,12 91,24
Sumber : Susenas Maret 2018
D Perkawinan anak berpotensi mempersulit akses anak perempuanterhadappendidikan.Akibatnya,akanbanyakgenerasiperempuandananakperempuanyangterjebakkedalampolasikluskemiskinan.Ketikaanak perempuan menikah muda, mereka menjadi semakin rentanterhadappekerjaankasaryangmudahdieksploitasi(menjadipekerjamigran,pekerjarumahtangga,pekerjaparuhwaktu,dsb),mengalamikekerasan fisik, psikis dan seksual, dan mendapat berbagai masalahkesehatanreproduksidanseksual.
Tabel3. PersentasePerempuanUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanJenjangPendidikantertinggi
yangditamatkan,2018
UsiaPerkawinanPertama
JenjangPendidikanTertinggiyangDitamatkan
TidakTamatSD
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajatataulebih
<18 9,43 33,75 44,86 11,76
18+ 10,16 15,34 28,94 45,56
Sumber : Susenas Maret 2018
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN12
Tabel4.PersentaseLaki-lakiUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanPartisipasiSekolah,2018
UsiaPerkawinanPertama
JenjangPendidikanTertinggiyangDitamatkan
TidakTamatSD
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajatataulebih
<18 9,43 33,75 44,86 11,76
18+ 10,16 15,34 28,94 45,56
Sumber : Susenas Maret 2018
D Perempuanberusia20-24tahunyangmenikahsebelumusia18tahun4kalilebihbesarkemungkinannyauntuktidakmenyelesaikansekolahmenengah atas dibandingkan dengan mereka yang menikah setelahusia18tahun(lihatTabel4).16 Merekakehilangankesempatanuntuk
mengaksesdanmenikmatipendidikansertamendapatkanpekerjaanyanglebihlayakdanamanbagidirimereka.
D Angka perkawinan anak akan menjadi lebih rendah untuk anakperempuan yang tinggal di rumah di mana kepala keluarganya me-miliki latar belakang pendidikan sekolah menengah atas atau lebih.Sebuahstuditahun2015menunjukkanbahwamenyelesaikansekolahmenengah dapat melindungi anak perempuan dari perkawinan anakdiIndonesia.17
D Datalainjugamenunjukkanbahwaterdapatkorelasiyangkuatantaraperkawinan anak dengan pencapaian nilai dan prestasi yang rendahsaat sekolah. Anak perempuan yang tidak bersekolah, 3 kali lebih
rentan untuk menikah sebelum usia 18 tahun, jika dibandingkandengananakperempuanlainyangsekolahhinggaSMPatauSMA.18
D Namun, jika anak perempuan bersekolah, banyak dari mereka yangdipaksauntukkeluardarisekolahdanharusmenikah.Padahal,transisi
16 UNICEFdanPUSKAPAUI,op.cit
17 Diakses di Child Not Brides: Impact of Child Marriage, dapat diakses melalui https://www.girlsnotbrides.org/themes/education/pada2September2020
18 Ibid.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 13
dari sekolah dasar ke sekolah menengah adalah kunci bagi merekauntukmendapatkanskillagarkeluardarijeratankemiskinan.Faktanya,banyak anak-anak yang meninggalkan bangku sekolah karenakehamilan pada usiamudaataumelangsungkanperkawinananak.19
D Pada tahun 2015, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Ke-miskinan (TNP2K) memperbarui Basis Data Terpadu dari 40% rumahtangga termiskin melalui Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT).PBDTmenunjukkanbahwa4dari10perempuandanlaki-lakimenikahyangberadadi40%rumahtanggatermiskindiIndonesiatidakmemilikiatautidakbisamendapatkanBukuNikah.20
D TNP2KtelahmenyamakanBasisDataTerpadudenganbasisdataSistemInformasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Kementerian DalamNegeri.Terdapat83jutaorangdalamBasisDataTerpaduyangtelahmemilikiNomorIndukKependudukan(NIK),KartuKeluarga(KK),ataubentukdokumentasiadministrasilainnya.Namun,masihterdapat13,5jutaorangdalamBasisDataTerpaduyangbelummemilikidokumenidentitasyangdapatdicocokkandenganbasisdataSIAK.21
D Tanpa Nomor Induk Kependudukan atau Kartu Keluarga, seseorangtidakakanbisamencatatkanperkawinannya.
D Alokasi anggaran Pengadilan Agama tahun 2020 memungkinkanpembebasanbiayaperkarauntuk11.293perkaraataukurang2%dari650.000 perkara yang akan diterima Pengadilan Agama pada tahun
2020.22
19
20
21
22
RajandBoehmer,Girl Child Marriage and HIV, Maternal Health, and Infant Mortality Across 97 Countries, Violence Against Women Journal, 19(4) 536–551, (California: Sage Publication, 2013,diaksesdarihttps://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1077801213487747
DiperolehdaridatainternalAIPJ2
Ibid.
Ibid.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN14
Gambar8.PersentasePerempuanUsia20-24TahunyangKawinSebelumUsia18TahunmenurutTingkatKesejahteraan
(KuintilPengeluaran)
Sumber: BPS, 2019
2. KESEHATAN 23
Tabel5.PersentasePerempuanUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanUsiaHamilPertamaKali,2017
Usia Perkawinan
Anak
Usia Hamil Pertama
<15 15 16 17 18 19 20+Belum Pernah Hamil
Total
<18 1,95 4,70 17,53 38,90 20,57 7,46 4,91 3,97 100,00
18+ 0,00 0,00 0,00 0,00 11,18 19,11 52,34 17,36 100,00
<15 46,84 17,13 7,78 6,21 2,55 6,06 3,90 9,53 100,00
15+ 0,00 0,92 3,98 8,94 13,43 16,54 41,84 14,34 100,00
Sumber : Susenas Maret 2017
23 WHO,Adolescent Pregnancy (Geneva: WHO,2020),diaksesmelalui:https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy
,
,,
,
,
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 15
D Perkawinananakmemicupelanggaranhak-hakreproduksi,daninfeksimenularseksual,termasukHIV/AIDS;sertameningkatnyakerentananterhadapsemuabentukkekerasan.24
D Komplikasikehamilandanpersalinanadalahpenyebabutamakematianpada anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahun secara global.Pemerintah negara berkembang harus bertanggungjawab atas 99%
kematian ibu secara global pada perempuan berusia 15 hingga 49tahun.25
D Pada tahun 2018, diperkirakan 21 juta anak perempuan di ne-gara berkembang yang berusia 15 hingga 19 tahun dan 12 juta
anak perempuandiusiatersebutmelahirkan.Hal inimengakibatkankomplikasi selama kehamilan dan persalinan menjadi penyebab
utamakematian bagi anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahunsecaraglobal.26
D Diperkirakan penurunan 10% dalam perkawinan anak dapatberkontribusi pada 70% penurunan angka kematian ibu di suatunegara.27
D Setiap tahun, sekitar 3,9 juta anak perempuan berusia 15 hingga 19tahunmenjalaniaborsiyangtidakaman.28
24
25
26
27
28
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Kementerian KesehatanRepublik Indonesia, Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan: Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, diakses melalui http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-KB-Komprehensif.pdf
Neal S, Matthews Z, Frost M, et al, Adolescent Pregnancy (Geneva: WHO, 2015), diaksesmelalui https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy#:~:text=Pregnancy%20 and%20childbirth%20complications%20are,women%20aged%2015%E2%80%9349%20years
Darroch J, Woog V, Bankole A, Ashford LS, Adolescent pregnancy (Geneva: WHO, 2016),diakses pada 31 Agustus 2020 melalui https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy#:~:text=Pregnancy%20and%20childbirth%20complications%20 are,women%20aged%2015%E2%80%9349%20yearsTalking points: Child marriage and maternal and child health, 2014, diakses di https://www. girlsnotbrides.org/wp-content/uploads/2014/04/Child-marriage-and-maternal-health-Girls-Not-Brides-Updated-27-May-2013.pdfpada22Oktober2020
Darroch J, Woog V, Bankole A, Ashford LS, loc.cit
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN16
D Ibu yang berusia anak (10 hingga 19 tahun) menghadapi risikoeklampsia,puerperal endometritis,29daninfeksisistemikdibandingkanperempuanberusia20hingga24tahun.
D Terdapat beberapa faktor yang menghambat akses anak terhadappemenuhanHakKesehatanSeksualdanReproduksi(HKSR),khususnyaakseskontrasepsidanpengetahuandasar tentanghubunganseksualyang sehat. Misalnya pembatasan berdasarkan undang-undangdan kebijakan mengenai penyediaan kontrasepsi berdasarkanusia atau status perkawinan, bias petugas kesehatan dan/atau ku-rangnya keinginan untuk mengakuikebutuhan kesehatan seksual anak,serta ketidakmampuan anak sendiriuntuk mengakses kontrasepsi ka-rena keterbatasan pengetahuan,transportasi, dan kendala keuangan.Padahal, kontrasepsi dan informasiatas HKSR dijamin melalui DeklarasiIPPF 1996. Akibatnya, anak mengakses in-formasi dan pengetahuan tentang HKSR darisumber yang salah dan berakibat pada kehamilanyang tidak direncanakan. Hakim diharapkanmempertimbangkansupayamerujukanak,pa-sangannya,danorang tua/walimerekauntuk
mendapatkan informasi HKSR ke lembagapenyedialayananHKSRyangadadiwilayahhukumpengadilansetempat.
29 Puerperal endometritis adalah infeksi rahim, biasanya disebabkan oleh bakteri yang naik darisaluran genital pasca melahirkan. Informasi didapatkan dari: <https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/postpartum-care-and-associated-disorders/puerperal-endometritis>
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 17
3. NORMA AGAMA, BUDAYA, DAN MASYARAKAT
NORMA AGAMA
DidalamagamaIslam,isuperkawinananakkerapdijustifikasidenganhadist
Nabi Muhammad SAW, yaitu tentang Nabi SAW yang menikahi Aisyah RApadasaatusia6tahundanmenggaulinyapadausia9tahun.Namun,haditsini banyak ditolak oleh peneliti hadits sebagai dalil diperbolehkannyaperkawinananak,karenapenyebutanumurdidalamhaditshanyasebagaiunsurberita,bukanhukum.30 Selain itu, sarjana lainseperti IbnHazm jugamenyatakanbahwahukumperkawinananakperempuandapatsahkarenaadanya hadits tersebut, namun perkawinan bagi anak laki-laki tidak sah,karena dalam Al-Qur’an sendiri tidak disebutkan.31 Dengan dalil yanglemah tersebut, perkawinan anak seharusnya dilarang, terutama karenamenimbulkanbanyakdampaknegatif.Darisudut pandang agama lain, misalnyaKatolik, batasan usia menikahdisesuaikan dengan UU Perkawinan.Jika menikah dalam usia di bawahyang diatur dalam UU, gerejaKatolik memandang hal tersebutsebagai halangan nikah sehinggatidak dapat diberkati. Agarmendapat pemberkatan, makaharus ada persetujuan orang tua,kemudian ada dispensasi daripimpinangereja.32
30 Tim Peneliti Rumah Kitab, Mengapa Islam Melarang Perkawinan Anak, (Jakarta: Rumah Kitab,2019),hal.36-37
31 IbnHazm,Al-Muhalla,dalamRumahKitab,ibid.
32 Program Studi Kajian Gender, Laporan Penelitian Perkawinan Anak dalam Perspektif Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Hindu Kaharingan: Studi Kasus di Kota Palangkaraya dan Kabupaten Katingan,(Jakarta:KPPPA,2016),hal.97
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN18
NORMA GENDER
Data UNICEF menunjukkan bahwa normasosial yang menerima perkawinan anakberpengaruh di semua tingkat ekonomi dimasyarakat Indonesia. Perkawinan kadang-kadang digunakan sebagai jalan keluar untukstigma yang terkait dengan pengalaman seksualperempuan di luar perkawinan, termasuk akibatpelecehanseksualdankehamilanusiadini.33
NORMA SOSIAL DAN BUDAYA
Kultur dan sosial dalam suatu ma-syarakat berdampak padapraktik
perkawinan anak, sepertikewajiban anak dalam aturan
adat, stigma tentang tradisi dankewajiban sosial, atau stigmatentang hubungan seks di luar
nikah dan kehamilan yang tidakdiinginkan. Selain itu, adanya
stereotipnegatifterhadapperempuandewasayangbelummenikah,adanyaprestisedimasyarakatyangdiasosiasikandenganperkawinan,maupunnilai-nilaikeagamaandimasyarakatyangmendukungperkawinananak.34
Anak-anak perempuan juga kerap diarahkan orang tua dan
lingkungansekitarnya untuk segera menikah ketika mereka telahmengalamimenstruasi. Hal ini tidak adil karena laki-laki justrudiharapkan untuk mendapatkan status mapan dan ekonomi yangcukupsebelummenikah.35
33
34
35
Plan Asia, Asia Child Marriage Initiative: Summary of research in Bangladesh, India and Nepal (Bangkok: Plan Regional Asia, 2013).
UNFPA and UNICEF, Report on the Expert Group Meeting on the Evidence Base for Accelerated Action to End Child Marriage in South Asia (India: UNICEF, 2016)
Kementerian PPN/BAPPENAS dan United Nations Children’s Fund, Achieving the SDGs for children in Indonesia: Emerging findings on trajectories for reaching the targets. (Jakarta: BAPPENAS dan UNICEF, 2019).
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 19
ContohbudayayangmasihmendukungperkawinananakdiIndonesiaantaralain,budayamosotdiLombok.Istilahinimengandungkonotasinegatifbagiremajaperempuanataulaki-lakiyangbelummenikahdiusia17tahun.36
STUDI KASUS 1 PERTIMBANGAN YANG SUBSTANTIF ATAS PERMOHONAN37
B, seorang petani dari Lombok Timur, ingin menikahkan anaknya, SA,yangberusia15tahun7bulankepadaWMyangberusia21tahun.SAdan WM sudah menjalani hubungan selama 1 tahun 6 bulan. Karenahubungannya sudah sangat dekat, B selaku Pemohon ingin segeramenikahkan anaknya demi kebaikan mereka. Hakim kemudianmenghadirkanSAdanWMdipengadilan.Dipersidangan,SAmenjelaskanharusnyaiaberadadikelas2SMA,tapidiainginberhentisekolahkarenaakanmenikah.DiajugamenyetujuiperkawinannyadenganWMsertaiamenegaskantidakadapaksaankarenaiamenerimaWMsebagaicalonsuaminya. WM sendiri menyatakan ia bekerja sebagai petani, lulusanSMP, dan siap menikahi SA. Hakim menyarankan B agar menundaperkawinantersebuthinggaSAberusia19tahun,namunBmasihinginmelanjutkanpermohonannya.
Majelis Hakim tidak mengabulkan permohonan B karena menilaitidak ada alasan yang mendesak untuk menikahkan SA. Majelis jugamenemukanbeberapaalasan.Pertama,adanyaUUNo.16Tahun2019menguatkan bahwa menikah sebaiknya di usia yang cukup mampu,yaitu 19 tahun. Majelis juga mengingatkan bahwa pencegahan kawinanak harus didukung, terutama adanya budaya Merariq Kodeq yangsemakinmeningkatdiprovinsiNusaTenggaraBarat(NTB).Majelisjugamenggunakan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, PerlindunganAnak & Keluarga Berencana NTB, bahwa setengah penduduk NTBpernah mengalami perkawinan anak. Majelis menggarisbawahibahwa perkawinan anak harus menjadi perhatian setiap orang danharusmelibatkansetiaporangdalamupayapencegahankarenaakanmenghambat misi pemerintah NTB terkait Generasi Emas NTB 2025.Majelisjugamenguraikanefekperkawinananaksepertiperceraiandi
36
37
DjamilahdanKartikawati,dalamBAPPENAS,StrategiNasionalPencegahanPerkawinanAnak,2020.
PutusanNo.419/Pdt.P/2019/PA.SeldiaksesdiDirektoriPutusanMahkamahAgungwww.putusan3.
mahkamahagung.go.id
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN20
kalangananak-anak,munculnyakemiskinanbaru,sertagagalnyaaksesterhadapPendidikan.Majelismenjelaskanbahwaputusanpengadilansebagaialatrekayasasosialtidakbisamembiarkananakdibawahumurmasukkeperkawinandinidanmeninggalkanmasasekolah,sehinggamenjadipresedenburukdimasyarakat.
KasusinimenunjukkanbahwamasihadapraktiktradisionalatauadatyangberpotensimemicupraktekperkawinananaksepertiyangadadiNTB. Sehingga, seperti yang dilakukan Hakim dalam kasus ini, Hakimperlu melihat bahwa alasan mendesak yang dimaksud dalampermohonan dispensasi kawin bukanlah mencakup faktor tradisi.Dalam PERMA No. 5 Tahun 2019 Pasal 12 ayat (2), Hakim perlumenyampaikan pertimbangan terkait kemungkinan berhentinyapendidikan anak, kesiapan organ reproduksi anak, dampakekonomi, sosial dan psikologis anak serta potensi adanyakekerasan dalam rumah tangga yang dapat dialami anak. Olehkarenaitu,dalammenentukanalasanyangmendesakuntukdispensasikawin, Hakim harus secara objektif lebih mempertimbangkan kondisianakdanmemberiputusanyangdapatmewakilikepentinganterbaikanak.
4. KEMISKINAN
Anak perempuan dari rumah tangga dengan tingkat pengeluaranterendah hampir 3 kali lebih besar kemungkinan untuk menikah
sebelum usia 18 tahun, daripada anak perempuan dari rumahtangga dengan tingkatpengeluarantertinggi.38
Anakperempuandidaerahpedesaan3kalilebihbesarkemungkinanuntuk menikah sebelum usia 18 tahun dibandingkan dengan anakperempuandidaerahperkotaan.39
38
39
Diantaraperempuanberusia20-24tahunyangmenikahsebelumusia18tahundalamUNICEFdanPUSKAPAUI,LembarFaktatentangPernikahanAnakdiIndonesia(Jakarta: UNICEF, 2020)
UNICEFdanPUSKAPAUI,op.cit
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 21
Gambar9.PersentasePerempuanUsia20-24TahunmenurutUsiaPerkawinanPertamadanDaerahTempatTinggal,2018
Sumber : Susenas Maret 2018
STUDI KASUS 2 PERNIKAHAN MUDA PENUH DUKA
Susi, 15 tahun, dilamar Lukman, 30 tahun. Ia mengenal Lukmansetelah 2 tahun kepindahannya dari Mutiara Timur ke GeulempangMienyeuk, Pidie, Aceh. Sehari-hari Lukman bekerja sebagai pedagangdipasar.Awalnya,lamaranitutidakdiketahuiFaridah,ibuSusi,namunayahnya justru langsung menyetujui lamaran itu. Setelah perkawinandilaksanakan,SusidibawakekampungsuaminyadiMeucat.
Beberapa waktu berlalu, Faridah menemukan banyak luka lebam ditubuh Susi. Pada tahun 2015, Susi kabur ke rumah ibunya denganluka di punggung dan bahu. Susi bercerita, Lukman sering berbuatkasar,terutama jika marah karena persoalan sepele. Lalu, Lukmandatangke rumah Faridah, namun Faridah tidak mengizinkan masuk.Dari luar rumah, Lukman memaki dan berteriak hinggamenjatuhkan talak 3saatitujuga.Rumahtangga7tahunpunkandastanpa ada surat cerai karena perkawinannya tak tercatat di manapun. Yang Susi pikirkan hanya kabur dari suaminya danmeninggalkan rumah ibunya. Ia juga meninggalkan dua anaknyaberusia 3 dan 5 tahun di rumah Lukman. Faridah pun berinisiatifmenjemput cucunya, karena ia pernah melihat cucunya dijadikanpengemis. Tapi, mereka justru meminta pulang. Hingga empattahun berlalu, Faridah tak pernahmendengarkabarSusi.SementarakeduaanakSusimasihmenjadipengemisatassuruhanLukman.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN22
Kasus Susi ini menunjukkan bahwa masih adanya perkawinan anakyangtidaktercatat.Sehinggapadasaatbercerai,tidakdiperolehsuratcerai dan kemungkinan besar anak-anaknya pun tidak memiliki aktakelahiran. Hal inilah yang dapat berpotensi menimbulkan lingkarankemiskinan terutama bagi anak hasil perkawinan anak tersebut.Karena dengan tidak adanya akta kelahiran, berbagai jaminan sosial,pendidikandankesehatanbagianak tidakdapatdiperoleh.Sehinggaanak akan berisiko terjebak dalam kemiskinan karena tidak dapatmengakseskebutuhandasartersebutyangdijaminolehnegara.
5. PARTISIPASI ANAK PEREMPUAN
D Perkawinan anak berdampak pada anak laki-laki dan perempuan.Namun, hal tersebut lebih berdampak pada kemampuan anakperempuanuntukmenikmatihakdankebebasanmereka,karenarisikoserius terhadap kondisi kesehatan seksual dan reproduksi merekaakibatperkawinananak.
D Banyakanakperempuanyangmenikahakibattidakmengetahuihak-hakhukummereka.Hal ini terjadi akibat kurangnyaadvokasi dan sosialisasi informasiserta akses bantuan hukum yangefektif bagi mereka sebelum me-nikah.
D Banyaktemuanyangmemperlihatkanrentangusia yang besar antara anak perempuandengan suami mereka dalam perkawinananak. Akibatnya, mereka berpotensimengalamikekerasandaripasangannya.40
40 UnitedNationsDevelopmentProgramme,Pakistan-National Human Development Report: Unleashing the Potential of a Young Pakistan(UNDP:Islamabad,2017).
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 23
D Perkawinan anak menempatkan anak perempuan pada posisi yangrentan terhadap eksploitasi seksual dan beragam kekerasan lainnyasepanjang hidupnya. Anak perempuan banyak yang dipaksa untukmelakukanhubunganintimdengansuaminyaselamamerekamenikah,akibatketerbatasankemampuanmerekauntuktidakbergantungpadasuami, khususnya dalam hal pengambilan keputusan dalam rumahtangga.Situasiinikerapdisebutsebagai“relasikuasa”dalamhubunganrumahtangga.41
D. ANALISIS PUTUSAN PERKARADISPENSASI KAWIN
D Dari 2018 hingga 2019, Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia yang berfokusdalam pemanfaatan teknologi artificial intelligence untuk membacaputusan atau disebut juga teknologi mesin pembaca (machine-read technology) bernama HaRol (www.harol.id). AIPJ2 bersama denganlebihdariduabelasmitrauniversitasdan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) melakukan analisis terhadap lebih dari 1000 kasus dispensasi
kawindiIndonesia.
D Lebih dari 160 kasus dibaca dan dianalisis oleh peneliti mitra OMS.HaRolmenganalisis873putusandispensasikawindiPengadilanAgama/Mahkamah Syar’iyah dan 40 kasus dispensasi kawin di PengadilanNegeri dengan pertanyaan yang sama yang digunakan oleh parapeneliti OMS. Putusan tersebut diunduh dari direktori putusan milikMahkamahAgung.42
41 RajandBoehmer,op.cit.
42 Penjelasan lengkap tentang metodologi dan temuan dari riset Analisa putusan AIPJ2 dapatditemukan:<https://aipj.or.id/pages/publication/decision-analysis-of-marriagedispensation-cases-in-indonesia>.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN24
Prevalensi:
Lebih dari
95%perkawinan anak perempuan terjadi
tanpa mengajukan permohonan dispensas kawin sesuai persyaratan
dalam hukum Indonesia.
Pada 2018, UNICEF memperkirakan bahwa
190.533 anak perempuan di Indonesia
menikah dibawah umur 16 tahun (sumber: SUSENAS 2018).
Penelitian Analisis Putusan menemukan bahwa 35%
permohonan yang diajukan oleh orang tua adalah untuk
anak perempuan dan 65% untuk anak laki-laki.
Pada tahun 2018, Pengadilan Agama menerima
13.880 permohonan dispensasi kawin. Oleh
karena itu sekitar 5000 permohonan dispensasi kawin yang dimohonkan
ke pengadilan untuk anak perempuan merepresentasikan hanya 3% dari
angka perkiraan jumlah anak perempuan di bawah usia 16 tahun yang menikah
pada 2018.
Dari sekitar 500.000 putusan cerai yang dianalisis, 1 dari 4 Istri (24%) menikah ketika anak-anak.
Namun hanya 1 dari 50 (2%) Suami yang menikah ketika anak-anak.
Unicef memperkirakan bahwa 11% anak perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 18 tahun.
24% 2%Kurang
dari 18 Tahun
1 dari 4 perempuan dalam perkara perceraian,
menikah ketika mereka anak-anak.
Angka 24% perempuan bercerai yang menikah ketika anak-anak
mengindikasikan tingkat perceraian yang tinggi bagi Perempuan yang menikah
dibawah usia 18 tahun.
99% permohonan dispensasi kawin yang diajukan ke pengadilan dikabulkan
oleh hakim.
35% 65%
1 dari 2 anak tidak didengar di pengadilan
Anak merupakan pihak yang paling terkena dampak dispensasi kawin. Hanya 55% putusan yang secara jelas mencatumkan informasi anak yang diajukan dispensasi kawin dihadirkan ke persidangan. Sedangkan 45% putusan belum mencantumkan informasi apakah anak dihadirkan dan didengar keinginannya pada persidangan.
Usia anak dalam perkara
Dispensasi KawinUsia rata-rata anak perempuan dalam perkara
dispensasi kawin adalah 14.5 tahun dan usia rata-rata anak laki-laki dalam perkara
dispensasi kawin adalah 16.5 tahun.
16,5tahun
14,5tahun
Perbedaan usia dalam perkara Dispensasi Kawin
Namun, hanya 3 dari 10
anak perempuan yang calon suaminya berusia
sepantaran mereka.
Untuk 8 dari 10
anak laki-laki, calon istri mereka berusia
sepantaran antara 16-19 tahun.
D Darikombinasiduajenispembacaini,analisisputusanyangdilakukanolehmesinpembacadananalisisputusanyangdilakukanolehmitraUniversitasdanOMS,terdapatsembilanpoinkunciyangpentinguntukdipertimbangkanolehpemerintah IndonesiaketikamengembangkanStrategi Nasional dan Rencana Aksi Mengakhiri Perkawinan Anak,sebagaiberikut:
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 25
DISPENSASI KAWIN DAN PERKAWINAN ANAK
D Lebihdari95%perkawinananakterjaditanpamengajukanpermohonandispensasikawinsesuaipersyaratandalamhukumIndonesia.
D Analisis putusan AIPJ2 menemukan bahwa 35% dari permohonandispensasi kawin diajukan oleh orang tua untuk anak perempuanmereka,dan65%diajukanolehorangtuauntukanaklaki-lakimereka.43
D Pada tahun 2018, Pengadilan Agama menerima 13.880 permohonan
dispensasi kawin. UNICEF memperkirakan terdapat 190.533 anakperempuandiIndonesiaberusiaantara20-24tahunyangmenikahdibawahusia16tahunsepanjang2018.44
D Data ini menunjukkan bahwa sekitar5.000 kasus dispensasi kawin padatahun 2018 (35% dari 14.000 kasus)dibawakepengadilanolehorang tua
yang mengajukan dispensasi kawinuntuk anak perempuan mereka, se-buahangkayanghanyamewakili3% anak perempuan di bawah16 tahun yang diperkirakanmenikahpada2018.
43
44
Perbedaan dalam persentase kasus yang diajukan untuk anak perempuan dan laki-laki yangterlihatdalamanalisisputusanadalahkarenaperbedaanusiayangdiaturdalamUUPerkawinanNo. 1/1974. Lebih banyak kasus dibawa oleh orang tua untuk anak laki-laki karenamerekadiwajibkan untuk mengajukan dispensasi kawin jika anak laki-laki berusia di bawah18 tahun dibandingkan dengan anak perempuan di bawah 16 tahun. Akan menarik untukdiamatiapakahjumlahpermohonandisoensasikawinakantetapberbedaantaraanaklaki-lakidanperempuansetelahadanyaamandemenUUPerkawinan.
DiskusidenganUNICEFIndonesiapadatanggal8Mei2019tentangcontohdariSUSENAS2018.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN26
CAPAIAN
99% permohonan dispensasi kawin yang diajukan ke Pengadilan,dikabulkanolehHakim.
PANDANGAN ANAK
D Anak merupakan pihak yang paling terkena dampak dari putusanpengadilan. Namun, hanya 55% putusan yang secara jelasmencantumkan bahwa anak yang dimintakan dispensasi kawin
hadir dan didengarketerangannyadipengadilan.
D 45% dari putusan belum secara jelas mencantumkan apakah anakdihadirkandipengadilanataupandangan/keinginanmerekadipertim-bangkanolehHakimdalampersidangan.
ANGKA PERCERAIAN
D 1dari4perempuandalamperkaraperceraian,menikahketikamereka
masih usia anak.
D Dalam lebih dari 500.000 putusan per-ceraian yang dianalisis menggunakanteknologimesinpembaca (AIPJ2,2019),24% dari istri menikah ketika masihanak-anak, dibandingkan dengan 2%suami yang menikah ketika masihanak-anak.
D UNICEF memperkirakan terdapat 11%anakperempuanmenikahdibawahusia18tahun(BPSdanUNICEF,2017).
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 27
D 24% perempuan dalam kasus perceraian menikah sebagai anakperempuan, menunjukkan tingkat perceraian yang tinggi untukperempuanyangmenikahdibawahusia18tahun.
DISABILITAS
D Hanya 1 dari 1.000 putusan dispensasi kawin yang merujuk padapenyandangdisabilitas.
D Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) yang dilaksanakan olehBadan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 menemukan bahwa 8,56%populasiIndonesiahidupdengandisabilitas,sementaraWorldHealthOrganization (WHO) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar15%perempuan,laki-lakidananak-anakhidupdengandisabilitas.
USIA ANAK DALAM PERKARA DISPENSASI KAWIN
Usia rata-rata anakperempuan dalamperkara dispensasikawin adalah 14,5tahun dan usia rata-rata anak laki-laki dalam perkaradispensasi kawinadalah16,5 tahun.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN28
Gambar10.TrenDataPersentaseLaki-lakiUsia20-14TahunyangKawin<18TahunmenurutDaerahTempatTinggal,2015-2018
Sumber : Susenas 2015 - 2018
PERBEDAAN USIA DALAM PERKARA DISPENSASI KAWIN
D Untuk 8 dari 10 anak laki-laki, calon istri merekaberusiasepantaranantara16-19tahun.
D Namun, hanya 3 dari 10 anak perempuan yangcalonsuaminyaberusiasepantaranmereka.
ALASAN PENGAJUAN PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN
D Dalam 7 dari 10 perkara dispensasi kawin, anakperempuantidakdalamkeadaanhamil.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 29
D AlasanyangdiuraikanolehHakimuntukmemberikandispensasikawinadalah: kedua anak saling mencintai, anak berisiko melanggar nilai
agamadannormasosial.
BANTUAN HUKUM
Tidak ada referensi apakah 14.000 anak perempuan dan anak laki-lakiyangorangtuanyamengajukanpermohonandispensasikawinkepengadilanmemilikiaksesuntukmendapatkanbantuanhukum.
BAB 3
KERANGKA HUKUM INTERNASIONAL DAN NASIONAL
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 31
A. KEWAJIBAN HUKUMINTERNASIONAL DAN KOMITMENKEBIJAKAN REGIONAL DAN GLOBAL
1 United Nations Convention on the Rights of the Child (UNCROC)/
Konvensi PBB tentang Hak Anak
PASAL 2 ANGKA 1
Negara peserta—termasuk Indonesia, harus menghormati dan menjaminhak-hak dari setiap anak dalam yurisdiksi mereka tanpa melakukandiskriminasi dalam bentuk apa pun baik itu ras, warna kulit, jenis kelamin,bahasa, agama, keyakinan politik atau opini lainnya, kewarganegaraan,asal etnik atau sosial, kekayaan, ketidakmampuan/disabilitas, kelahiranataustatuslaindarianak/orang tua/pengasuhnyayangsah.45
Konvensi ini menegaskan bahwa dalamsemua tindakan yang menyangkut anak-anak, baik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau swasta, pengadilan, penguasa-penguasa pemerintahan atau badan-badan legislatif, kepentingan terbaik bagi anak-anak harus menjadi pertimbangan utama.46
PASAL 12
Negara-negara peserta juga harus menjamin hak anak untuk menyatakanpandangannyasecarabebasterkaitsemuahalyangmenyangkutanakyang
45 Pasal2Angka1KonvensiHak-hakAnak(United Nations Convention on the Rights of the Child)
46 Ibid.,Pasal3Angka1
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN32
dinilaisesuaidenganusiadankematangananakyangbersangkutan.47Anakjuga akan diberikan kesempatan yang sama untuk didengar pendapatnyadalam proses peradilan dan segala urusan administrasi yang menyangkutanakbaiklangsungataupundiwakili.48
2Convention on the Eliminations of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW)/Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Perempuan
PASAL 16 ANGKA 1 HURUF a
Konvensi ini menyebutkan bahwa Negara-negara peserta—termasukIndonesia,wajibmembuatperaturan-peraturanyangtepatuntukmenghapusdiskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungandengan perkawinan dan hubungan kekeluargaan atas dasar persamaanantaralaki-lakidanperempuan.49
Hal ini untuk menjamin bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk memasuki jenjang perkawinan, memilih suami secara bebas dan memasuki jenjang perkawinan hanya dengan persetujuan penuh dan bebas dari perempuan yang bersangkutan.50
PASAL 16 ANGKA 2 HURUF a
Negara juga diwajibkan untuk menetapkan usia minimum perkawinan,disertai dengan kewajiban untuk mendaftarkan perkawinan di kantorpencatatansipil.51
47 Ibid., Pasal12Angka1
48 Ibid.,Pasal12Angka2
49 Pasal16Angka1hurufadanbThe Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women(CEDAW)
50 Ibid.,Pasal16Angka1hurufb
51 Ibid,Pasal16Angka2
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 33
3Hakim Harus Mempertimbangkan Kedua Konvensi ini Selain Apa yang
Diatur dalam Undang-Undang
D UNCROC dan CEDAW merupakan bentuk komitmen internasionaldalam upaya perlindungan anak dan perempuan. Di dalamnya telahdiatur mengenai kewajiban negara-negara peserta untuk menjaminhak dan perlindungan bagi anak dan perempuan tanpa diskriminasiapapun.52
D Dengandiratifikasinyaduakonvensiinternasional tersebut,maka Indo-nesiaharusmenerapkannilai-nilaiyangtertuangdalamkonvensidanmembuat langkah konkrit gunamenjamindanmemberikanperlin-dungan terhadap anak, termasukdalamperkaradispensasikawin.
D Hakim dalam memberikanpenetapan dispensasi kawin harus memperhatikan kepentinganterbaik bagi anak. Tidak hanya karena faktor-faktor mendesak yangdikemukakan dalam permohonan dispensasi nikah,53 namunHakimjugaharusmelihatsecaratelitiapakahanaktelahsiapuntuk
membinarumahtanggabaikdarisegifisik,psikis,danekonomi.54
D Hakim juga harus mempertimbangkan kondisi-kondisi yang mungkinterjadipascaperkawinan dan jikadiperlukan, Hakimdapatmemintapandangan lain terkait kondisi anak, misalnya dari Psikolog,Dinas Sosial, UPTD PPA,instansikesehatan,danpihakterkaitlainnya.55
52 LhatPasal1dan2 the Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW)danPasal2KonvensiHak-hakAnak
53 LihatPasal7ayat(3)UUNo.16Tahun109tentangPerubahanAtasUUNo.1Tahun1974tentangPerkawinan
54 Telah dicantumkan dalam Pasal 14 UU Perma No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman MengadiliPermohonanDispensasiKawin.
55 Lihat Pasal 16 huruf h Perma No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili PermohonanDispensasiKawin.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN34
4Hak Anak?
4.1 APA ARTINYA DAN BAGAIMANA MENERAPKANNYA?
D Anakmemilikihak-hakyangwajibdilindungiolehsemuapihak,tidakhanya oleh negara, namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat.Negara telah meratifikasi konvensi-konvensi internasional danmenuangkannyakedalamberbagaiperaturanperundang-undangan.
D Hak bagi anak ini juga sudah diatur salah satunya dalam UU No. 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubahdenganUUNo.35Tahun2014 tentangPerubahanAtasUUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnak.Dalamperaturanini,disebutkan bahwa hak anak adalah bagian dari hakasasimanusiayangwajibdijamin,dilindungi,dandipenuhiolehorangtua,keluarga,masyarakat,negara, pemerintah, dan pemerintah daerah.Hak anak tersebut berupa hak untukmendapatkan pendidikan, untuk hidup,tumbuh, berkembang, dan berpartisipasisecara wajar sesuai dengan harkat danmartabat kemanusiaan, serta mendapatperlindungandarikekerasandandiskriminasi.56
D Bagi anak yang berhadapan dengan hukum,hak-haknya juga telah dijamin dalam UUNo. 11 Tahun 2002 tentang Sistem PeradilanPidana Anak (SPPA) khususnya pada Pasal 3diantaranyaanakberhakuntukdiperlakukan
56 Pasal1danPasal4UUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnaksebagaimanatelahdiubahdenganUUNo.35Tahun2014tentangPerubahanUUNo.23Tahun2002 tentangPerlindunganAnak
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 35
D
secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuaidengan umurnya, mendapatkan pendampingan dari orang tua/wali yang dipercaya, memperoleh pendidikan hingga
memperoleh keadilandi muka pengadilan anak yang objektif dantidak memihak. Untuk menjamin hal tersebut, maka segalaperaturan dan kebijakan harus memperhatikan hak anak denganmemastikansegalakeputusantelahmelibatkananaktersebut.
Dalam perkara dispensasi kawin, Hakim harus menjamin bahwa tidak ada hak anak yang terlanggar. Misalnya sebelum Hakim memberi penetapan dispensasi kawin, Hakim wajib mendengar keterangan anak terlebih dahulu.57Jikaanakmengalamikesulitanberkomunikasi,Hakim dapat memerintahkan penerjemah/juru bahasa isyaratuntukmempermudahanakdalammemberikanketerangannya.58
D HakimjugadapatmemintaketerangandariPsikologuntukmemastikananak dalam kondisi yang tidak tertekan, atau hakim dapat memintaketerangan dari instansi pemberi layanan kesehatan terkait dengankondisifisikanak.
STUDI KASUS 4: KISAH PERNIKAHAN NINING
Nining, salah seorang anggota PEKKA asal Pacet, Cianjur, pernahdijodohkan pada saat usianya masih 15 tahun. Nining dijodohkandenganUsep,seorangdudapilihanorangtuanya.SebenarnyaiatidakmengenalUsepdantidakinginmenikah.Akibattakutmendapatdosakarenamelawanperintahorangtua,iapunsepakatdinikahkan.Merekadinikahkanolehseorangtokohagamadikampungnya.Ketiadaanbiayadan tidak adanya pemahaman akan manfaat dokumen perkawinanmembuatnyaberpikirperkawinannyaakanlancar-lancarsaja.
57 Pasal7ayat (3)UUNo.16Tahun2019 tentangPerubahanAtasUUNo.1Tahun1974 tentangPerkawinan.
58 Lihat pasal 15 huruf e Perma No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili PermohonanDispensasiKawin
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN36
Dua bulan setelah perkawinan, Nining hamil anak pertamanya. Saatusia kandungan masuk 4 bulan, suaminya jarang pulang berhari-hari tanpa kabar. Beberapa waktu kemudian, ia mendapat informasisuaminyamenikahdenganperempuanlaindantinggaldidesasebelah.Ialalumemintaceraikesuaminyasaatusiakandungannyamenginjak8 bulan, tetapi ditolak. Nining tetap meminta cerai karena bebanpsikologisnyayangselamainidiarasakandansuaminyapunakhirnyamaumenceraikannya.Iakemudianmembesarkananaknyaseorangdiri.
Kasus Nining menunjukkan masih adanya praktek perkawinan anakyangdilakukansecara informalatau tanpapengajuankepengadilan,padahal mekanisme dispensasi kawin sudah lama diatur. Hal ini jugamenunjukkan bahwa masih adanya preferensi, yaitu untuk tidakmengakses pengadilan dalam mengurus perkara perkawinan anak,danjustruketokohsetempatwalaupuntanpaadanyadokumenresmiyangmengesahkanperkawinantersebut.Sehingga,perludilihat lebihmendalam lagimengapaperkawinananakmasih terus terjadidi luarkuasapengadilan,danlangkahapayangdapatdiambilolehpengadilanagar pencatatan perkawinan dapat dilakukan misalnya denganmengoptimalkansidangkeliling.
Selain itu, dalam kasus Nining, Hakim mengabulkanpermohonandispensasi kawin tanpa mempertimbangkan lebih lanjutmengapa ibu dari Pemohon II tidak mengizinkan. Hakim harusmeminta keterangan kepada orang tua dan anak sertamempertimbangkan faktor-faktorpendidikananak,kesiapanekonomi,fisik,mentalsertapsikisitusendiri.Halinidapatdiikutidenganadanyaasesmen profesional dari Psikolog untuk memperkuat pemahamanmengenai kondisi Pemohon yang salah satunya masih berusia anaktersebut.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 37
4.2 BAGAIMANA HAKIM MEMASTIKAN HAL INI TERJADI?
D Hakim dapat menanyakan kepada anak mengenaialasan diajukannya dispensasi kawin, apakah anak telahmemberikanpersetujuanyangsesungguhnyadanapakahanakmendapatkanancamanatautidak.
D Jikaanakmengalamikekerasan,apakahanaktelahmen-dapatkantindakanmedisdanbimbinganPsikolog.Jikaanak
bekerja,apakahanaktelahmendapatkanupahyangcukupatautidakdanapakahadarelasikuasayangmenyebabkan
D
anakmengalamiperlakuanyangtidaklayak.
Jika anak masih bersekolah, Hakim dapat memper-timbangkan apakah dengan dikabulkannya permohonandispensasi kawin, anak akan tetap mendapatkan hakataspendidikan.
5Kepentingan Terbaik bagi Anak
5.1 APA ARTINYA DAN BAGAIMANA MENERAPKANNYA?
D Kepentingan terbaik bagi anak artinyasegala tindakan, baik itu pembuatanaturan, kebijakan, dan keputusan, harusmempertimbangkan kepentingan terbaikbagianak.59
D Kepentingan anak tersebut dapat dilihatdengan berbagai macam pertimbangan,di antaranya pandangan anak, identitasanak, keamanan anak, kesejahteraan anak,
59 PenjelasanPasal2UUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnak
HA
K A
NA
K
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN38
lingkungandanhubungansosialanak,kerentanan,kemampuananakuntuk berkembang, kebutuhan akan kesehatan dan pendidikan, danberbagaipertimbanganlainnya.60
D Dalam perkara dispensasi kawin, Hakim perlu memberikan penetapan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang memperhatikan kepen-tingan terbaik anak. Misalnya dengan mendengar pendapat anak, melihat kondisi fisik dan psikis anak dari hasil pemeriksaan Psikolog
dan tenaga medis, pertimbangan usia anak, apakah anak dalam kondisi rentan, apakah anak mendapatkan pendidikan dan bagaimana kualitas pendidikan yang didapatkan, dan lain sebagainya.61
D Dengan memperhatikan kondisi-kondisi tersebut, maka Hakim dapatmemberikanpenetapandispensasikawinyangtelahdidasarkanpadakepentinganterbaikbagianak.
STUDI KASUS 5: TAK ADA PERTIMBANGAN HUKUM BAGI DISPENSASI KAWIN62
Pemohon, asal Jakarta Pusat, hendak mengajukan permohonan dis-pensasi untuk anaknya yang berusia 18 tahun dengan pasangannyaberusia 17 tahun karena calon istri anak Pemohon telah hamil 2bulan.PemohonkhawatirakanterjadiperbuatanyangdilarangsyariatIslamapabilatidaksegeramenikah.Adaduasaksiyangdihadirkandipersidangan,yaitutetanggapemohon.Namun,keduacalonmempelaitidak dihadirkan dan Majelis Hakim mengabulkan permohonan dis-pensasikawinbagianakPemohondenganpasangannya.
Kasus ini menunjukkan pada prakteknya, masih adanya pengajuandispensasikawinuntukanakdenganalasananakyangtelahhamildanketakutanmelanggaraturanagama.Bahkan,anakyangbersangkutantidak dihadirkan dan tidak dimintai keterangan. Meskipun kasus initerjadisebelumadanyaPERMANo.5Tahun2019,namunsaatinidalam
60 CommitteeontheRightsoftheChild,GeneralCommentNo.14(2013),BABV.A.1
61 LihatPasal13Ayat(1)hurufadanPasal16PermaNo.5Tahun2019tentangPedomanMengadiliPermohonanDispensasiKawin
62 PutusanNo.907/Pdt.P/2016/PA.JP,diaksesdiDirektoriPutusanMahkamahAgungwww.putusan3.mahkamahagung.go.id
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 39
PERMA telah tercantum bahwa Hakim wajib mendengarkanketerangananakyangbersangkutandalamperkaradispensasikawin.
HalinidiperlukanagarHakimdapatmenggalidanmemastikanbahwaperkawinanyangdiajukanbukanlahsepihakdariorangtuasajasertadarisegikesiapananakitusendiriuntukmelahirkan,mengurusanakdanberumahtangga.ItulahmengapaPERMAperluadadanpenerapannyaperlu dipastikan karena hak anak untuk didengar pendapatnyamerupakan hak dasar yang seharusnya diberikan dalam kesempatanapapun, terutama saat mengajukan dispensasi kawin karena anakitulah nantinya yang akan menjalani perkawinan. Sehingga, Hakimperlu memastikan secara mendalam dengan meminta asesmen dariahliatauprofesionalsepertiPsikologuntukmelihatkesiapananakini.
5.2 BAGAIMANA HAKIM MEMASTIKAN HAL INI TERJADI?
D Hakim dapat menggali informasi terkait dengan latarbelakang kondisi anak, kebutuhan anak, permasalahan-permasalahanyangdihadapianak,hak-hakapasajayangtelah didapatkan oleh anak dan hak-hak apa saja yangbelumterpenuhi.
D Misalnya, jika anak tidak bersekolah, hakim dapatmenanyakankepadaanakdanorang tuaalasanmengapaanaktidakbersekolah,apakahkarenakesulitanekonomi,letak geografis, kendala transportasi, kondisi lingkungan,anaktidakmampuuntukbersekolah,danalasanlainnya.
D Jika anak bekerja, Hakim dapat menanyakan apakahwaktudanupahbekerjanyatelahsesuaidenganketentuanyang diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, apakah anak telah mendapatkankebutuhan dasar yang layak, bagaimana kondisi fisik danpsikisanak,danlainsebagainya.
KE
PE
NT
ING
AN
TE
RB
AIK
BA
GI
AN
AK
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN40
D Jika Hakim menemukan fakta-fakta yang menunjukkanbahwa terdapat kondisi-kondisi yang menyulitkan anak,Hakimdapatmenolakpermohonandispensasikawindemi
kepentingan terbaik anak. Contohnya, jika ditemukanbahwa ternyata calon suami tidak mempunyai pekerjaantetap atau upah yang diterima calon suami terlalu kecil,Hakimdapatmenjadikanhaltersebutsebagaidasaruntuk
tidakmengabulkanpermohonandispensasikawin.
D Contoh lainnya,jikacalonistriternyatapernahmendapatkankekerasandaricalonsuami,makaditolaknyapermohonandispensasi kawin merupakan solusi terbaik yang dapatdiberikan oleh Hakim untuk menghentikan siklus
kekerasanyangmungkinterjadipascaperkawinan.
6Suara Anak – Hak Anak Untuk Didengar Ketika Putusan tentang
Mereka Dibuat
6.1 APA ARTINYA DAN BAGAIMANA MENERAPKANNYA?
D Anakmemilikihakuntukmenyatakandanmemberikanpendapatnyasecarabebastanpadiskriminasiapapun,termasukketikaanakberadadalampersidangan.63
Dengan didengarnya keterangan anak, Hakim dapat mengetahui
kondisiyangmelekatpadaanaksertakebutuhanapasajayangdapatdipenuhiuntuk anak.Padaakhirnya,Hakimdapatmemberikanputusan
yangadildenganmencantumkanperspektifanakdidalamnya.
63 Lihat Pasal 12 Konvensi Hak-hak Anak, Pasal 10 dan Pasal 24 UU No. 23 Tahun 2002 tentangPerlindunganAnaksebagaimanatelahdiubahdenganUUNo.35Tahun2014tentangPerubahanUUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnak
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 41
6.2 PERSYARATAN UNTUK MENDENGAR KEDUA BELAH PIHAK
(ANAK YANG DIMINTAKAN DISPENSASI KAWIN DAN CALON PASANGANNYA)
D UUNo.16Tahun2019telahsecaraeksplisitmewajibkanpengadilanuntukmendengarkanketerangananaksebagaicalonmempelaidalamperkawinan.64 Hal ini dilakukan dengan didasarkan pada prinsip-prinsip perlindungan dan kepentingan terbaik bagi anak, yang telahdijamin dalam Konvensi Hak-hak Anak dan UU No. 35 Tahun 2014tentangPerubahanAtasUUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnak, yang menyatakan anak mempunyai hak untuk memberikanpendapatnyasecarabebas.65
D Dengan didengarkannya keterangan anak dalam permohonandispensasikawin,makaHakimdapatmengetahuikondisi-kondisianakuntuk dijadikan sebagai pertimbangan Hakim dalam
menjatuhkanpenetapandispensasikawin.
D Keterangan anak tersebut juga dapat menambahpemahamanHakimterhadapkebutuhan
sertapermasalahan-permasalahanyang sesungguhnya dihadapioleh anak, karena terkadang haltersebut tidak dapat diperolehHakim hanya dari keterangan orang
tua dari anak saja. Keterangan anakjuga dapat diperkuat dengan bukti-buktilain, misalnya dengan hasil visum et repertumdan/atau visum et psikiatrikum, hasil asesmenlembaga perlindungan anak, dan bahkan jugadapatmenghadirkanahlidipersidangan.66
64
65
66
Ibid,Pasal7ayat(3)UUNo.1Tahun1974sebagaimanadiubahdenganUUNo.16Tahun2019
Lihat Pasal 12 Konvensi Hak-hak Anak, Pasal 10 dan Pasal 24 UU No. 35 Tahun 2014 tentang
PerubahanatasUUNo.23Tahun2002tentangPerlindunganAnak.
Pasal15PERMANo.5Tahun2019tentangPedomanMengadiliPerkaraDispensasiKawin.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN42
STUDI KASUS 6: TITIN DAN MASA MUDANYA
Titin,gadiskelas3SMPasalPidie,Aceh,sebenarnyabercita-citasebagaiguru.Namun,keduaorangtuanya,Todi&Maria,memintanyamenikah.Ia sebenarnya siswa yang cukup berprestasi di sekolahnya, bahkansebentar lagi ia lulus sekolah. Orang tuanya hendak menikahkannyadengan seorang lelaki berusia 38 tahun bernama Alex, asal MutiaraTimur. Alex dianggap sudah mapan karena telah memiliki pekerjaantetapdansebuahrumah,sehinggaorangtuaTitinberharapperkawinantersebut akan meringankan beban ekonomi mereka yang selama inijadibiangpercekcokan.
Orang tua Titin meminta Kepala Desa untuk mengurusadministrasi perkawinan dan Kepala Desa membawa Titin ke KantorUrusanAgama (KUA) setempat. Tetapi, Kepala KUA menolak karenausia Titin belum memenuhi syarat. Lalu mereka bersama-samadatang ke Mahkamah Syar’iyah untuk meminta dispensasi kawin.Tetapi, calon suami sering tidak hadir sehingga permohonan tidakdikabulkan. Syukurnya, rencana perkawinan dibatalkan dan Titinkembali menikmati masa mudanya. Setelah 2 tahun berlalu, Titinyang berusia 17 tahun diminta kembali oleh orang tuanya untukmenikah.Kaliiniiasetujukarenaiamenyukailaki-lakitersebut.
Kasus Titin ini terjadi setelah dikeluarkannya PERMA No. 5 Tahun2019, sehingga dapat dilihat bahwa ketika pihak calon suami tidakhadir,pengadilanmemutuskanuntuktidakmengabulkanpermohonandispensasikawin.Pasal10ayat (6)PERMAtersebutmengaturapabilapihak-pihak terkait tidak dapat hadir, maka permohonan dispensasikawin tidak dapat diterima. Aturan ini diperlukan untuk memastikanbahwa setiap calon mempelai dan pasangannya yang mengajukanpermohonan dispensasi kawin harus didengar keterangannya agardapatdiketahuilatarbelakangdankeadaanyangsesungguhnyadalampengajuandispensasikawin.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 43
6.3 BAGAIMANA HAKIM MEMASTIKAN HAL INI TERJADI?
D Hakim dapat menanyakan beberapa pertanyaan kepadaanak sebagai calon mempelai, misalnya, pertanyaanmengenai apakah anak telah sepakat untuk mengajukanpermohonan dispensasi kawin, atas dasar apa anakmengajukan dispensasi kawin, apakah ada
riwayat kekerasan yang dialami anak, apakah anakberada dalam kondisi rentan, bagaimana riwayatpendidikan anak,apakahanaktelahmampusecarafisik,psikis dan ekonomi untuk membangun rumah tangga,apakah anak telah mendapatkan pendidikan seks usiadini, dan pertanyaan-pertanyaan terkait lainnya. Jikacalon suami bekerja, dapat ditanyakan mengenaipekerjaannya, apakah penghasilan calon suami cukupuntuk menghidupi istri dan anak-anaknyakelak.
D Hakim juga dapat menanyakan apakah calon suamipernah melakukan kekerasan, mempunyai relasi kuasa
terhadapcalonistri,danlainsebagainya.
D Untukcalonistri,Hakimdapatmenanyakanapakahcalonistri pernah mendapatkan kekerasan dari calon suami,beradadalamtekananatautidak,bagaimanakondisifisikdan psikisnya, apakah calon istri juga bekerja atau tidak,bagaimana keadaan lingkungan sosialnya, apakahcalon istri telah memberikan persetujuan yang
sesungguhnya untuk menikah dengan calon suami danlainsebagainya.
HA
K A
NA
K U
NT
UK
DID
EN
GA
R
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN44
B. KERANGKA HUKUM PERKAWINAN ANAK1. UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2019
21 tahunUsiasahuntukmenikah
(Pasal6ayat(2)UUPerkawinan)
19 tahun 19 tahun
Dapatmenikahdenganizinorang tua(Pasal7ayat(1)UUPerkawinan)
Orang tuamengajukanpermohonandispensasikawinkepengadilan(Pasal7ayat(2)
UUPerkawinan)
di bawah 19 tahun
Dengan dispensasi kawin, tidak ada batas usia minimal pernikahan
Pada tanggal 13 Desember 2018, Mahkamah Konstitusi (MK)mengeluarkanPutusanNomor:22/PUU-XV/2017,yangdimohonkanolehtigaperempuanyangdinikahisaatmerekabelummemenuhiusiasahmenikah.
MK memutuskan bahwa Pasal 7 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak konsisten dengan prinsip non-diskriminasi,Undang-Undang Dasar 1945 dan memberi jangka waktu palinglambattigatahunpadapihaklegislatoruntukmengamandemenUUPerkawinan.
Pada bulan Oktober 2019,UUNo.16Tahun2019tentangPerubahanUUNo.1Tahun1974tentangUUPerkawinandiberlakukan.UUbaruinimenaikkanbatasusiaperkawinanmenjadi19tahununtuklaki-lakidanperempuan.
DengandiberlakukannyaUUNo.16Tahun2019,diperkirakan jumlah permohonan dispensasi kawin yang melibatkan anak perempuan ke pengadilan akan meningkat.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 45
KetentuanPasal7UUPerkawinandiubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
1. Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur19(sembilanbelas)tahun.
2. Dalamhalterjadipenyimpanganterhadapketentuanumursebagaimana dimaksudpadaayat(1),orang tuapihakpriadan/atauorang tuapihak wanita dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan dengan alasan
sangatmendesakdisertaibukti-buktipendukungyangcukup.3. Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) wajib mendengarkan pendapat kedua belah calon mempelai
yangakanmelangsungkanperkawinan.
4. Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang atau kedua orang
tua calon mempelai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3)
dan ayat (4) berlaku juga ketentuan mengenai permintaan dispensasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan tidak mengurangi
ketentuansebagaimanadimaksuddalamPasal6ayat(6).
Selama 20 tahun terakhir, jumlah perkawinan antar umat Islam yangterdaftar di Kementerian Agama tetap konstan jumlahnya sekitar 2 juta
perkawinan per tahun. Namun, dalam kurun waktu tersebut, populasi diIndonesia telah meningkat sebesar 27% dari 209 juta pada tahun 1999menjadi 265 juta pada tahun 2018.67 Hal ini berarti terdapat kesenjanganyang semakin luas antara perkawinan yang dicatat dengan perkawinanyangtidakdicatatdiIndonesia.
67 Olahan penulis dari data World Bank (2018) dan angka perkawinan yang tercatat di BadanPeradilanAgama
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN46
Gambar11.AngkaPencacatanPerkawinanDibandingkanPopulasiMasyarakatIndonesia
PENGALAMAN TIGA PEREMPUAN PEMOHON JUDICIAL REVIEW UU PERKAWINAN
IbuEndangdariIndramayumenikahpadausia14tahundenganseorangpria berusia 37 tahun. Situasi ekonomi keluarga disebutkan sebagaialasanutamaperkawinanitu.MahkamahKonstitusimendengarbahwasebagaikonsekuensidariperkawinantersebut,IbuEndangputussekolahpadatahunkeduasekolahmenengahpertama.Setelahmenikah,iapunterusmenjalanikehidupanyangditandaiolehkemiskinankarenatidakmenyelesaikanpendidikannya.Akibatperkawinandiusiaanaktersebut,IbuEndangjugamenderitakomplikasikesehatan.
IbuMaryantidariBengkuluTengahmenikahdiusia14 tahundenganlaki-laki berusia 33 tahun. Keadaan ekonomi keluarga menjadi latarbelakang perkawinan mereka yaitu keluarga Ibu Maryanti berhutangpadacalonpengantin laki-laki.Akibatperkawinananak, IbuMaryantitidak menyelesaikan pendidikan dasarnya dan mengalami beberapakalikeguguran.
Ibu Rasminah dari Indramayu menikah saat berusia 13 tahun denganseorang laki-laki berusia 25 tahun. Faktor ekonomi keluarga disebutsebagaialasanutamaperkawinanini.IbuRasminahtidakmenyelesaikanujianakhirpendidikandasarakibatkeadaanekonomikeluarganya itu.Ia melahirkan anak pertama pada usia 14 tahun dan kini telahmenikah empat kali, dua kali perkawinandi antaranya dilakukan
..
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. . . .
. ..
..
.
.
.
.
. .
. .
.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 47
saat usianya masih belia. Mahkamah Konstitusi mendengar bahwaseluruhperkawinanIbuRasminahterjadiakibatalasanekonomi.Padawawancarabaru-baruini,IbuRasminahberceritatentangperasaannyasaatpertamakalimenikahdiusia13tahun:
‘Mimpi saya hanyalah bersekolah dan bermain, tapi tidak bisa. Saya harus menikah dan mengurus anak’, katanya. ‘Anda tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya bagi saya. Saya masih ingat Ibu saya berkata bahwa saya sudah tidak lagi duduk di SD, dan harus menikah, supaya ada yang menjamin bahwa saya diberi makan, dan bisa menyediakan makanan. Pertama kali saya bertemu [mantan suami saya] adalah di kondangan tetangga, mereka menunjuk ke arah dia, dan menyuruh saya untuk ikut dengan dia.
Pengalaman tiga perempuan ini kemudian melatarbelakangi adanyaperubahan UU No. 1 Tahun 1974 yaitu dengan menaikkan danmenyamakanbatasusiaminimumperkawinanmenjadi19tahununtukanakperempuandanlaki-laki,yangkemudianterteradalamUUNo.16Tahun2019.
2. PERMA NO. 5 TAHUN 2019 TENTANGPEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN
D Mahkamah Agung RI pada tanggal 21 November 2019 telahmenerbitkanPERMANo.5Tahun2019tentangPedomanMengadiliPermohonanDispensasiKawinuntukmemberikanpayunghukumterhadap proses mengadili permohonan dispensasi kawin yangsampai sejauh ini belum diatur secara jelas dalam peraturanperundang-undangan. Dalam pertimbangannya, PERMA inimenyebutkan bahwa anak merupakan amanah dan karuniaTuhanyangmemilikiharkatdanmartabatsebagaimanusiadanmemilikihakyangsamauntuktumbuhdanberkembang.
D PERMA ini juga didasarkan pada Konvensi Hak Anak yangmenegaskan bahwa semua tindakan terhadap anak harusdilaksanakanberdasarkankepentinganterbaikbagianak.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN48
D Secara umum, PERMA inimengatur tentang bagaimanaprosespemeriksaanpermohonandispensasi kawin di pengadilan,mulaidariruanglingkuppersyaratanadministrasi, pemeriksaan permo-honan,hal-halyangharusdilakukandan dipertimbangkan oleh Hakim,hingga kriteria Hakim yang dapat
mengadiliperkaradispensasikawin.
D
D
Pada pemeriksaan perkara dipensasi kawin, Hakim harus memberikan nasihat-nasihat terlebih dahulu kepada para pihak sebelum memberikan penetapan, yaitu nasihat yang terkaitdengan risiko perkawinan, seperti kemungkinan terhentinyapendidikananak,kesehatanreproduksi,dampakekonomi,sosial,danpsikologisanakdanpotensiKekerasandalamRumahTangga(KDRT).68
Hakim juga harus mendengarkan keterangan anak dalam memeriksa perkara dispensasi kawin, di mana hal ini jugabersesuaian dengan Pasal 7 ayat (3) UU Perkawinan yangmenyatakan Pengadilan wajib mendengarkan keterangan dari
kedua calon mempelai.69 Keterangan anak tersebut juga dapatdiberikan tanpa kehadiran orang tua, dan melalui
pemeriksaankomunikasiaudiovisualjarakjauh.70
PERMA ini mengatur bahwa Hakim mengidentifikasi beberapahal ketika menangani perkara dispensasi kawin,seperti apakah anak mengetahui rencana perkawinan yang diajukan, kondisi
68
69
70
PERMA No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili PermohonanDispensasiKawin, Pasal 12 ayat (1) dan (2)
UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 7 ayat (3)
PERMA No. 5 Tahun 2019, Tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin, Pasal 15 huruf a dan b.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 49
psikologis, kesehatan, dan kesiapan anak, serta mengidentifikasi apakah ada paksaan terhadap anak/keluarga dalam pengajuan permohonan dispensasi kawin.71
D Hakim juga menyarankan agar anak didampingi oleh pen-damping/penerjemah, meminta rekomendasi dari Psikolog,Tenaga Medis, Pekerja Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).72
STUDI KASUS 3: ANAK-ANAK SEBAGAI PEMOHON DISPENSASI KAWIN73
DP yang berusia 18 tahun, sebagai Pemohon I, bersama AP yangberusia 16 tahun, sebagai Pemohon II dan merupakan pacar DP, mengajukan permohonan dispensasi kawin dan penetapan wali nikah ke Pengadilan Agama Manado. Para Pemohonmengajukandispensasidengan alasan AP sudah hamil 3 bulan dan membutuhkan walikarenaayahAPtelahpindah agama. Melalui permohonan, diketahuibahwa hubungan keduanya sudah lebih dari 3 tahun. Melaluipemeriksaan, baru diketahui bahwa ibu Pemohon II belummengizinkan,sedangkan ayahPemohonIIsudahmengizinkan.
Kedua anak telah dihadirkan di persidangan dan Pemohon Imenyatakan bahwa ia telah bekerja dengan penghasilanperbulansebesar1,7jutarupiah. Lalu, Pemohon II juga membenarkanbahwa iatelah hamil dan tidak ada paksaan dari siapa pun untukmenikah.Ia pun membenarkan bahwa ayahnya tidak dapat menjadi wali.Dalam persidangan, Pemohon I didampingi ayah kandungnya sertaayah Pemohon II. Keduanya menyatakan bahwa mereka mendukungperkawinan anaknya dan siap untuk membimbing anak tersebut.Selain itu, ibu kandung Pemohon I dan ibu tiri Pemohon II menjadisaksi untuk menjelaskan adanya perkawinan antara para Pemohon.Dalam pertimbangannya, majelis mengurai masalah wali bagi
71
72
73
Ibid.,Pasal13.
Ibid,Pasal15hurufc,d,e.
PutusanNo.02/Pdt.P/2016/PA.MdodiaksesdiDirektoriPutusanMahkamahAgungwww.putusan3.
mahkamahagung.go.id
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN50
Pemohon II, beserta dasar hukum penunjukan wali nasab. MajelismengabulkanpermohonandispensasikawinsertamenunjukpegawaipencatatnikahKUATumintingsebagaiwalinikahPemohonII.
Kasus ini menunjukkan masih adanya praktek pengajuan dispensasikawinyangdilakukanolehanakitusendiri,bukanolehorangtuanya.Padahalhal inisudahdiaturbahkandiUUNo.1Tahun1974tentangPerkawinan bahwa dispensasi kawin diajukan oleh kedua orang tuacalon mempelai. Meskipun kasus ini terjadi sebelum adanya PERMANo.5Tahun2019,halinikemudianjugadiaturdalamPERMAtersebutbahwapengajuandispensasikawindilakukanolehorangtuasertaharusdihadiriolehanak,danapabilahaltersebuttidakdilakukan,permohonandispensasikawindikembalikanatautidakdikabulkan.Aturaniniperluuntuk memastikan bahwa pendapat orang tua didengarkan dan jugapendapat anak, sehingga dapat diketahui lebih mendalam mengenailatarbelakangperkawinandankondisianakitusendiri.
D PERMAinimenyebutkankriteria Hakim yang dapat mengadili
permohonan dispensasi kawin. Adapun kriteria tersebut yaituharussudahmemilikiSuratKeputusanKetuaMahkamahAgungsebagai Hakim Anak, mengikuti pelatihan dan/atau bimbinganteknistentangPerempuanBerhadapandenganHukum(PBH),ataubersertifikat SPPA atau berpengalaman mengadili permohonandispensasikawin.74
D PERMA ini juga mengatur jika Pemohon tidak mampu untuk membayar biaya perkara, maka Pemohon dapat mengajukan permohonan dispensasi kawin secara cuma-cuma (prodeo).75
3. STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK
D Pada bulan Februari 2020, PemerintahIndonesia meluncurkan Strategi NasionalPencegahanPerkawinanAnak(STRANASPPA)
74
75
PERMA No. 5 Tahun 2019, Tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin, Pasal20hurufaIbid, Pasal9
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 51
yangbertujuanuntukmengurangiperkawinananakhingga6,9%pada tahun 2030, dari 11% perempuan usia 20-24 tahun yangmenikahsebelumusia18tahun.76
D STRANAS PPA memiliki lima strategi utama, di mana strategikeempat berfokus pada penguatan regulasi dan kelembagaan.MahkamahAgungRIadalahsalahsatudarisejumlahpemangkukepentinganyangmerupakanbagianintegraldariimplementasiSTRANASPPA.77
Gambar11.StrategiNasionaldanPrinsipPencegahanPerkawinanAnak(KPPPA,2020)
03
05
04AksesibilitasdanPerluasanLayanan
PenguatanKoordinasiPemangkuKepentingan
PenguatanRegulasidanKelembagaan
Tujuan:
- Menjaminanakmendapatlayanandasarkomprehensifuntukkesejahteraananakterkaitpemenuhanhakdanperlindungananak
Tujuan:
- Meningkatkansinergidankonvergensiupayapencegahanperkawinananak.
Tujuan:
- Menjaminpelaksanaandanpenegakanregulasiterkaitpencegahanperkawinananak.
- Meningkatkankapasitasdanoptimalisasitatakelolakelembagaan(peningkatankapasitasAPHdanKUA)
01 02Optimalisasi Kapasitas Anak LingkunganyangMendukungPencegahanPerkawinanAnak
Tujuan:
- Memastikananakmemilikiresiliensidanmampumenjadiagenperubahan
Tujuan:
- Membangunnilai,normadancarapandangyangmencegahperkawinananak
STRATEGI UTAMA
76
77
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak(Jakarta:Bappenas,2020),hlm.45
Ibid,hlm.35-37
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN52
PRINSIP UTAMA
KonvensiHakAnak:
- Nondiskriminatif- Kepentinganterbaikbagianak- Partisipasianak- Hakuntukhidupdantumbuh
kembangsecaramaksimal
PrinsipPerlindunganAnak
Menggunakanperspektifmulti-disiplindanjugaberbagaibidang/sektor
Multi-sektor
Befokuspadapenguatanupayayangsudahadadanmemunculkaninovasidalammenutupgapyangada
Debottle- necking Strategy
- Mengedepankankesetaraangender.
- Menggunakanperspektifyangsensitifgender
- Memberikanpengakuanbahwaketimpangan genderadalahsalahsatufaktorpendukungperkawinananaksehinggaintervensiakanmemperhatikankondisiini
KesetaraanGender
MelibatkanK/LpemerintahdiseluruhtingkatanOMS,MitraPembangunan,KelompokRemaja,danDuniaUsaha.Memberikan kesempatan seluasnya bagi para pemangku kepentingan
Partisipatoris
Menggunakandata dan kajian terkinidalammenyusunSTRANASsertamengedepankanperspektifmulti-disiplindidalamdokumen
- Targetpencegahanperkawinananakdijelaskandandisusunbesertadengansistempemantauandanevaluasisecaraberkala.
- Mendorong kolaborasiupayauntukefisiensiprogramdananggaran
THIS(Tematik,Holistik,Integratif,Spasial)
Efektif,Efisien,TerukurdanBerkelanjutan
CONTOH PRAKTIK BAIK KEBIJAKAN PERKAWINAN ANAK
DalamPERMANo.5Tahun2019telahdisebutkanbahwaHakimdalammemeriksaperkaradispensasikawindapatmemintarekomendasidariPsikolog, Tenaga Medis, Pekerja Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial, UPTD PPA,danKPAI.Keterlibatanlembagaterkaitanaktersebutdiadopsi dari beberapa peraturan daerah yang memiliki semangatpencegahan perkawinan anak, seperti Peraturan Bupati Kulon ProgoNo. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan Perkawinan pada Usia Anak.Aturan tersebut mengatur tentang segala upaya pencegahanperkawinan anak, penguatan kelembagaan, upaya pendampingan,pemberdayaan,layananpengaduan,danlainsebagainya.
Terkait dengan upaya pencegahan perkawinan anak, salah satuyang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan partisipasimasyarakat dengan lembaga terkait sepertiUPTD PPA.UPTD PPA
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 53
adalah lembaga fungsional yang menyelenggarakan pelayananterpadu dan terintegrasi bagi perempuan dan anak korban tindakkekerasan meliputi pengaduan, pendampingan, rujukan kasus yangmemerlukanpenangananmedis,konselingpsikologis,bantuanhukum,pemulangan dan reintegrasi. UPTD PPA dapat melakukan asesmenmaupun layanan konseling kepada anak terkait dengan kondisidan kesiapan untuk memulai rumah tangga, baik dari segi fisik,psikis, maupun ekonomi. Hasil dari asesmen/konseling tersebutnantinya dapat digunakan oleh Hakim dalam menentukan apakahpermohonandispensasikawinyangdiajukanlayakuntukdiberikan.
Aturan tersebut kemudian diterapkan dalam beberapa penetapandispensasi kawin, seperti salah satunya di Pengadilan Agama Wates.Majelis hakim Pengadilan Agama Wates dalam beberapa penetapannyatelah menggunakan surat rekomendasi dari UPTD PPA sebagai salahsatu pertimbangan hakim dalam memutuskan permohonan dispensasikawin,di mana rekomendasi tersebut didapatkan dari hasil konselinganak.
Praktek baik juga ditunjukkan dari adanya kesepakatan/MoU antaraUPTD PPA dengan Pengadilan Agama dalam rangkapencegahan perkawinan anak di kota Bone, Sulawesi Selatan.UPTD PPA Bone memiliki hubungan kerjasama yang baik denganPengadilan Agama serta kerap melakukan asesmen terhadap anakserta memberi rekomendasi terkait perkawinan anak. Melaluikomunikasi dan koordinasi yang dijaga dengan baik denganPengadilan Agama, angka dispensasi kawin yang ditolak disebutkanmeningkathinggamencapai100kasus.
Selain Kulon Progo, beberapa daerah juga memiliki aturanmengenai pencegahan perkawinan anak di antaranya, PeraturanWalikota Yogyakarta No. 7 Tahun 2019 tentang PencegahanPerkawinan Anak, Peraturan Daerah Kabupaten Katingan No. 9 Tahun2018 tentang Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak, PeraturanBupati Tangerang No. 78 Tahun 2017 tentang PencegahanPerkawinan pada Usia Anak, Peraturan Bupati Bojonegoro No. 39Tahun 2016, Surat EdaranGubernur NTB Nomor 150/1138/Kum/2014tentang Pendewasaan Usia Perkawinan, Instruksi Gubernur SulawesiSelatan No. 1 Tahun 2017 tentang Stop Perkawinan Anak diSulawesi Selatan, hingga Peraturan Desa Pencegahan PerkawinanAnak diDesaBialo,KabupatenBulukumba,SulawesiSelatan.
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN54
4. PERMA NO. 3 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN MENGADILIPEREMPUAN BERHADAPAN DENGAN HUKUM
D MahkamahAgungRIpadatanggal11Juli2017telahmenerbitkanPeraturanMahkamahAgungNo.3Tahun2019tentangPedomanMengadili Perempuan Berhadapan dengan Hukum(PERMANo.3/2017).
D PERMA ini diterbitkan dengan tujuan sebagaiperlindungan hukum bagi perempuan yangberhadapan dengan hukum sebagaibentuk kewajiban negara untukmemastikan bahwa perempuanmemilikiaksesterhadapkeadilandanbebasdaridiskriminasidalamsistemperadilan.
D PERMAinijugabertujuanagarHakimdalammeng-
adiliperkaraperempuanberhadapandenganhukummenerapkanasaskeadilan,persamaandihadapanhukum,nondiskriminasi,kesetaraangender,kemanfaatan,dankepastianhukum78
D PERMA ini dapat menjadi pedoman bagi Hakimdalam mengidentifikasi situasi perlakuanyang tidak setara sehingga mengakibatkandiskriminasi terhadap perempuan danmenjamin hak perempuan terhadap aksesyangsetaradalammemperolehkeadilan79
78
79
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 3 Tahun2017,Pasal2hurufa
Ibid., Pasal2hurufbdanc
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 55
D PERMAinimencakupberbagaiaspekperlindungansepertiagarHakim mempertimbangkan fakta-fakta persidangan
mengenai ketidaksetaraan status sosial, relasi kuasa, danperlindungan hukum yang dimiliki antara PBH denganlawannya. Selain itu, Hakim agar mempertimbangkan dampak
psikis, riwayat kekerasan, ketidakberdayaan fisik dan psikiskorban serta ada/tidaknya diskriminasidalammengadiliPBH80
D Dalam PERMA ini juga diatur mengenai bagaimana Hakimharus bersikap dan tidak boleh bersikap di dalam persidanganPBH. Seperti contohnya, Hakim tidak boleh menunjukkansikap atau mengeluarkan pernyataan yang mengandungstereotip gender, merendahkan, menyalahkan dan/ataumengintimidasi PBH. Hakim juga tidak boleh menggunakankebudayaan, aturan adat, dan praktik tradisional lainnyamaupun menggunakan penafsiran ahli yang bias genderuntuk membenarkan adanya diskriminasi.81 Hakim pun tidakdiperbolehkan untuk bertanya mengenai latar belakangseksualitas korban dan menjadikannya pertimbangan sebagaidasar untuk membebaskan atau meringankan hukumanpelaku.82 Serta apabila ada pihak lain yang melakukannya,
Hakim harus mencegah/menegur pihaktersebut83.
D PERMA inijugamengaturbagaimanaHakimharusmengidentifikasikebutuhanPBHsepertikebutuhanakanpendamping,pemulihandanpemeriksaanaudiovisual/jarakjauh.84
80 Ibid.,Pasal4
81 Ibid.,Pasal5hurufa,bdand
82 Ibid.,Pasal5hurufc
83 Ibid.,Pasal7
84 Ibid.,Pasal8,9dan10
56
BAB 3
PENANGANAN PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN DENGAN KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK
57
PERMASALAHAN 1: PEMERIKSAAN KEDUDUKAN
HUKUM PEMOHON
1. Hakim memastikan identitas Pemohon atau Pihak yang mengajukanpermohonandispensasikawin(Pasal 6 PERMA No. 5 Tahun 2019)
Orangtua,jikaorangtuamasihadadandapathadira. Keduaorangtuab. HanyaAyahc. HanyaIbuOrangtuayangmemilikikuasaasuh(jikaorangtuabercerai)Walianak(jikakeduaorangtuameninggal)Pemegangsuratkuasadariorang tua/walianak (jikaorang tua
berhalanganhadir)
Jika anak mengajukan untuk dirinya sendiri, maka:
a. Hakim menyatakan bahwa permohonan dispensasi bataldemi hukumjikaanakmasihmengajukanuntukdirinyasendiri.Karena anak dianggap cakap hukum apabila sudah berusia21 tahun (Pasal 6 PERMA No. 5 Tahun 2019; Pasal 330 dan 1331 KUHPerdata; Pasal 98 ayat 1 KHI).
2. Panitera memastikan identitas anak dan pasangannya yang diajukan
permohonan.Jika kedua calon pengantin adalah anak, maka Hakim melalui
Paniteramemerintahkanagarpermohonandiajukanuntukmasing-masinganakdandiajukankePengadilanyangsama dan diperiksa oleh hakim tunggal yang sama juga sesuaidomisili salahsatuorangtua/walianak(Pasal 8 PERMA No. 5 Tahun 2019).
PROSEDUR
58
3. PaniteramemastikanidentitasPemohondenganmelakukanidentifikasi
melaluichecklisttentangagamaanakdanPemohon
Jika anak dan orang tua (pemohon) berbeda agama, maka:
a. Hakim memberitahukan ke Pemohon untuk mendaftar ke pe-ngadilansesuaidenganagamaanak(Pasal7PERMANo.5Tahun
2019).b. Jika permohonan telah diajukan ke pengadilan sesuai dengan
agamaanak,makaprosesdilanjutkanc. Hakim tetap menghadirkan orang tua/wali untuk menggali ke-
terangantentangperkawinananakd. Hakim tetap menghadirkan anak dan calon pengantin di
pengadilan
4. Paniteramemastikankelengkapandokumenpermohonan(Pasal5ayat(1) PERMANo.5Tahun2019)
Suratpermohonan
KTPorangtua/wali Aktakelahiran Ijazahpendidikanterakhiranakdan/atausuratketerangan masih sekolahdarisekolahanak KartuKeluarga KTP/kartuidentitasanak/aktakelahirancalonsuami/istri KartuPelajar SuratKematian**jikaorangtuatelahmeninggaldunia
5. Jikadokumendiatastidakada,makaPaniteramemastikankelengkapandokumen pendukung lainnya yang dapat menjelaskan identitas danhubungananakdenganPemohon(Pasal 5 ayat (2) PERMA No. 5 Tahun2019)
KartuBPJSSuratketerangandomisilidariCamat/KepalaDesa/LurahLainnya:___________________
(Pemohon)
P
P
59
6. Jikadokumenyangdiajukankurang,maka:
a. DapatjugadidukungsuratkenalahirdariBidan,didukungdenganKartuKeluargaatauIjazah
b. Hakim memerintahkan kepada Pemohon untuk melengkapidokumen yang belum lengkap
PERMASALAHAN 2: AKSES PEMBEBASAN BIAYA PERKARA
Langkah-langkah Pengajuan Pembebasan Biaya Perkara Pasal 9 PERMA No. 1/2014
2. Paniteramemeriksakelayakanpembebasanbiayaperkaradanketersediaananggaranpengadilan.JikaanggaranMAtidaktersedia,makakasustersebutdapatdidaftarkansebagaikasusprodeomurni.
1. PengajuantertulisdariPemohon/Termohonsebelumsidangpertama
4a. Jikaditerima,PemohonmenerimaSuratPenetapanLayananPembebasanBiayaPerkara
4b. Jikaditolak,prosesberperkaradilaksanakansepertibiasanya
3. KetuaPengadilanberwenangmelakukanpemeriksaandokumentersebutberdasarkanpertimbanganPanitera
60
1. Memberikan informasi kepada para pihak tentangpembebasan biaya perkara kepada ketua pengadilanuntuk pembebasan biaya perkara sesuai dengansyarat yang berlaku yang selanjutnya akan diberikankepadaPanitera(Pasal 5 dan 9 PERMA No. 1 Tahun 2014)
2. Memberikan formulir permohonan pembebasanbiaya perkara(Pasal 32 ayat (4) PERMA No.1 Tahun 2014)
Peran Posbakum Pengadilan dalam Pembebasan Biaya Perkara
Posbakum dapat menjadi salah satu sumber informasi ataupengajuanpembebasanbiayaperkaradengancara:
Jika Pemohon Mengajukan Pembebasan Biaya Perkara/Prodeo
1. Panitera memeriksa, apakah Pemohon termasuk dalam Basis DataTerpadu Daftar Penduduk Miskin yang dikeluarkan oleh TNP2K.
AdaTidakada
2. Jika identitas Pemohon tidak ada dalam Basis Data Terpadu DaftarPenduduk Miskin tersebut, Panitera mengecek apakahPemohon memiliki salahsatudarisuratketerangandibawahini:(Pasal 7 ayat (2), PERMA No. 1 Tahun 2014)
KartuKeluargaMiskin(KKM)KartuJaminanKesehatanMasyarakat(JAMKEMAS)KartuBerasMiskin(Raskin)KartuProgramKeluargaHarapan(PKH)
PROSEDUR
61
KartuBantuanLangsungTunai(BLT)KartuPerlindunganSosial(KPS)SuratKeterangantidakmampuyangdikeluarkanolehKepalaDesa/
Lurah/KepalaWilayahsetempat
3. Panitera/Sekretaris memastikan ketersediaan anggaran di MahkamahAgung untuk pemberian layanan pembebasan biaya perkara(Pasal 9 PERMA No. 1 Tahun 2014)atauapakahkasusiniterdaftarsebagaikasusprodeo murni.
4. Ketua Pengadilan berwenang untuk menentukan pemberianlayanan pembebasan biaya perkara bagi masyarakat tidak mampuberdasarkan pertimbangan Panitera/Sekretaris denganmenggunakan anggaran Mahkamah Agung, Pengadilan atau pihak
lain(Pasal 9, PERMA No. 1 Tahun 2014).
5. Penanganan permohonan berperkara secara prodeo murni dapatdilakukan dengan:
a. KetuaPengadilanAgamamenunjukHakim;b. Saat persidangan di tingkat pertama, permohonan pembebasan
biayaperkaradisampaikanpadawaktumenyampaikanjawaban
atasgugatanPenggugat/Pemohon;c. Hakim memberikan kesempatan bagi pihak lawan
untuk menanggapipermohonan;d. Hakim membuat Putusan Sela yang mengabulkan atau
tidak mengabulkanpermohonanberperkarasecaraprodeo.
62
PERMASALAHAN 3: DATA USIA DAN JENIS KELAMIN ANAK
Usiarata-rataanakperempuandalamperkaradispensasikawinadalah14,5tahun
danusiarata-rataanaklaki-lakidalamperkaradispensasikawinadalah16,5tahun
USIA ANAK DALAM PERKARA DISPENSASI KAWIN
14,5tahun
16,5tahun
PenelitianAnalisisPutusanmenemukanbahwa35%permohonanyangdiajukanolehorangtuaadalah
untukanakperempuandan65%untukanaklaki-laki
(AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
1. Hakim memeriksa jenis kelamin anak dalam permohonan dispensasikawin:
PerempuanLaki-laki
2. Hakim memeriksa usia anak dalam permohonan dispensasi kawindenganmemperhatikan:a. Perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki dan perem-
puan sudah mencapaiumur19(sembilanbelas)tahun(Pasal 1ayat (5) PERMA No. 5 Tahun 2019).
PROSEDUR
63
b. DispensasikawinadalahpemberianizinkawinolehPengadilankepada calon suami/isteri yang belum berusia 19 tahun untukmelangsungkan perkawinan (Pasal 7 ayat (1) UU No. 16 Tahun2019 tentang Perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan).
Usia anak:..........tahun
3. Hakim memastikan usia anak yang diajukan permohonan melaluidokumenaktakelahiran
AdaTidakada
4. Jikatidakadaaktakelahiran,Hakimmenggunakandokumenlainnyayangdapatmenjelaskantentangidentitasdanstatuspendidikananakseperti:(Pasal 5 ayat (2) PERMA No. 5 Tahun 2019)
Ijazahpendidikanterakhiranak/suratketeranganmasihsekolahdarisekolahanak
KartuKeluarga
5. Jika tidak ada dokumen di atas,makaHakimmemintaagarorangtuadanCatatanSipilsetempatmembantuanaktersebutuntukmendapatkanAkta Kelahiran.Jikaterlalusulit,Hakimmemutuskanuntukmenerima
dokumenlain.6. Jika tidak terpenuhi seluruh syarat dokumennya, maka Hakim
memerintahkanPaniteraagarberkasdikembalikankePemohonuntuk
dilengkapi.
64
PERMASALAHAN 4: SUBJEK KASUS – ANAK DENGAN DISABILITAS
Hanya1dari1000putusandispensasikawinyangmerujukpadapenyandangdisabilitas.Meskipundemikian,SurveiPendudukAntarSensus(SUPAS)yangdilaksanakanoleh
BadanPusatStatistik(BPS)tahun2015menemukanbahwa8,56%populasiIndonesiahidupdengan
disabilitas,sementaraWorldHealthOrganization(WHO)memperkirakanbahwadiseluruhduniasekitar15%
perempuan,laki-lakidananak-anakhidup dengandisabilitas.
1. Pasal 12 dan 15 Konvensi tentang Hak PenyandangDisabilitas (CRPD) dan Pasal 12 dan 14 Konvensi Peng-hapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW).
2. Pasal 5 ayat (1) UU No. 8 Tahun 2016 yang menjaminhak disabilitas meliputi hak hidup, bebas dari stigma,pendidikan,kesehatan,kesejahteraansosialkeagaaman,aksesibilitas, pelayanan publik hingga keadilan dan
perlindunganhukum.
3. Pasal 9 UU No. 8 Tahun 2016 menyebutkan bahwapenyandang disabilitas memiliki hak keadilan dan
perlindunganhukumyangmeliputi:
a. Perlakuanyangsamadihadapanhukum;b. Diakuisebagaisubjekhukum;c. Atas perlindungan dari segala tekanan, kekeras-
an, penganiayaan, diskriminasi, dan/atau peram-pasan/pengambilalihanhakmilik;dan sebagainya.
( AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
Dasar Hukum tentang Hak Layanan yang Inklusif bagi Penyandang Disabilitas:
65
4. Pasal 9 PERMA No. 3 Tahun 2017 tentang PedomanMengadili Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum mengatur apabila perempuan berhadapan dengan hukum mengalami hambatan fisik dan psikis, maka Hakim dapat menyarankan dan mengabulkan untuk menghadirkan pendamping.
TAHAP IDENTIFIKASI AWAL
1. Hakimmemeriksa,apakahanakyangdiajukanmemilikidisabilitas?
YaTidak
2. Jikaya,apakahjenisdisabilitasnya?
FisikSensorikIntelektualMentalGanda/Multi
3. Hakim memeriksa apakah Pemohon telah membawa PendampingDisabilitas?
YaTidak
PROSEDUR
5. Pasal 2 ayat (1) dan 4 ayat (1) PP No. 39 Tahun 2020tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan mengatur bahwa Lembaga Penegak Hukum wajib memberikan akomodasi yang layak bagi Penyandang Disabilitas dalam proses peradilan.
66
4. Jikaya,Hakimmemeriksaapakahanakmembutuhkanlayananlanjutan?
YaTidak
5. Jika membutuhkan layanan lanjutan, Hakim memeriksa apa yangdibutuhkanolehanakPemohon:
PendampingPenerjemahPsikiaterBantuanhukum
6. Jika anak membutuhkan pendampingan, Hakim menyarankanagar anakdidampingi(Pasal 15 PERMA No. 5 Tahun 2019).
7. Jika anak membutuhkan Penerjemah, Hakim merujuk/memanggilorganisasi disabilitas setempat/lembaga penerjemah atau menun-juk keluargasebagaipenerjemah
8. Hakim meminta rekomendasi dari berbagai penyedia layanan untukmengetahuikondisianaksecarakomprehensif(Pasal 15 PERMA No. 5Tahun 2019).
TAHAP PEMERIKSAAN DI PERSIDANGAN
1. Jika anak dengan disabilitas, apakah anak mampu dihadirkan kepersidangan?
YaTidak
2. Jika tidak mampu, apaalasannya?
Hambatanfisik Hambatan psikologis
3. Jika anak tidak dapat dihadirkan di persidangan, Hakim mendengardanmemeriksaketeranganAnakmelaluipemeriksaanjarakjauhatauaudiovisual(Pasal 15 PERMA No. 5 Tahun 2019).
67
7 dari 10perkaradispensasikawinyang
dikabulkan,anakperempuantidakhamil
( AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
PERMASALAHAN 5: MASALAH KESEHATAN
REPRODUKSI
TAHAP IDENTIFIKASI AWAL
1. Apakahanakyangdiajukandispensasikawintelahhamil?
YaTidak
2. Jika ya, maka Hakim melakukan identifikasi kondisi dan kenutuhan anakdengancara:a. Menggaliterlebihdahulumengenaikondisipsikologis,kesehatan
dan kesiapan anak untuk melaksanakan perkawinan(Pasal 14 huruf b PERMA No. 5 Tahun 2019)
b. Meminta rekomendasi dari Psikolog, Dokter/Bidan, Pekerja So-sial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, UPTD PPA atau KPAI/KPAD dalam mempertimbangkan kondisi psikologis, sosiologis, budaya, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi anak (Pasal 15 dan 16 PERMA No. 5 Tahun 2019)
c. Hakim dapat juga meminta ke Dinas Kesehatan, UPTD PPA, ataupunrumahsakit untuk menjadi rujukan bagi orang tua yang akan menikahkan anaknya (Seperti pada Peraturan Bupati Kulon Progo No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan Perkawinan Anak)
PROSEDUR
68
d. Hakim memastikan pemenuhan hak perempuan agar menda-patkan pelayanan kesehatan ibu untuk mencapai hidup sehatdan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitassertamengurangiangkakematian ibu (Pasal 8 ayat 1 PP No. 61Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi)
TAHAP PENYUSUNAN PUTUSAN
1. Hakim merujuk pada Putusan MK Nomor 22/PUU-XV/2017 bahwa
terdapat pertimbangan-pertimbangan risiko medis terhadap perka-winananakyaitu,di antaranya:
a. Risikopersainganantarajaninyangdikandungdenganibudalammemperebutkannutrisi,terutamajugadalamperebutanoksigen
yangdapatberisikokematianbagibayidanibu;b. Risikogagalmenyusui,yangakanmenyebabkanrisikoberbagai
penyakitpadaibu,sepertikankerpayudara,kankerindungtelur,
kankerrahimdansetidaknyaempatpenyakitdegeneratiflainnya;c. Risikokerusakanjalanlahirpascapersalinanberupaterbentuknya
lubang-lubang di vagina, serta mungkin terbaliknya rahim, dan
depresipascapersalinan;d. 60% ibu yang berusia kurang dari 19 tahun juga berisiko
lebih tinggi memiliki bayi yang mengalami kematian sebelumbayinyaberusia 1 tahun. Jika bayi bertahan di tahun pertama,28% berisiko lebih tinggi untuk meninggal sebelum mencapai
usia5tahun.
2. Hakim juga merujuk kepada data Survei Demografi dan KesehatanIndonesia(SDKI)padatahun2012,risikokematianpadaibudibawahusia 20 tahun jauh lebih tinggi dibanding pada ibu usia 20-39 tahun.Sehingga, dapat dikatakan bahwa kehamilan bukanlah satu-satunyaalasanyangmendesakuntukmengawinkananak,justrulebihmendesakuntukmenyediakanlayanankesehatanprakehamilan,saatkehamilan
danpascakehamilanbagianakyangmenjadiibu.
69
PERMASALAHAN 6: MASALAH PENDIDIKAN BAGI ANAK
1. Konvensi Hak Anak Pasal 28 Angka 1 dan Pasal 29bahwanegara-negara peserta perlu mengakui hak anak ataspendidikandanmewujudkanhakinisecarabertahapdan
berdasarkankesempatanyangsama.
2. UUD 1945 Pasal 28C ayat (1) yangmenyebutkanbahwasetiap orang berhak mengembangkan diri melaluipemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkanpendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmupengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demimeningkatkankualitashidupnyadandemikesejahteraanumatmanusia.
3. UU Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 tentangPerubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak Pasal 9 ayat (1) dan (2): Setiapanak berhak memperoleh pendidikan dan pengajarandalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkatkecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat. Selainitu, setiap anak berhak mendapatkan perlindungan disatuan pendidikan dari kejahatan seksual dankekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenagakependidikan,sesamapesertadidik, dan/atau pihak lain.Termasuk juga pendidikan luar biasa bagi anakpenyandangdisabilitasdanpendidikankhusus bagianak
yangmemilikikeunggulan.
Dasar Hukum tentang Hak Pendidikan Anak:
70
4. Pasal 48 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mewajibkan Pemerintah untuk menyelenggarakan
pendidikandasar9tahununtuksemuaanak.
5. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 12 bahwa setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa,bertanggungjawab,berakhlakmulia,bahagia,
dansejahterasesuaidenganhakasasimanusia.
6. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 dan Pasal 6 ayat (1)yangmenyebutkan bahwasetiapwargaNegarayangberusia7-15tahunwajib
mengikutipendidikandasar.
1. Apakah anak yang diajukan permohonan masih duduk di bangkusekolah?
YaTidak
2. Jika ya atau masih bersekolah,beradaditingkatapadankelasberapaanaktersebut?
SekolahDasar(SD/Sederajat)
PROSEDUR
71
123456
SekolahMenengahPertama(SMP/Sederajat)123
SekolahMenengahAtas(SMA/Sederajat)123
3. Jika tidak bersekolah,apatingkatsekolahtertinggiyangdicapaiataukapananakputussekolah?
Tingkat sekolah tertinggi/saat putus sekolah:
SD/Sederajat,kelas____SMP/Sederajat,kelas___SMA/Sederajat,kelas____
4. Hakimmemastikanterjaminnyapendidikananakdengancara:
a. Hakim memerintahkan bahwa anak harus memulai kembalipendidikan12tahunwajibbelajarsampaiselesai;
b. Hakim merujuk kepada lembaga pendidikan, baik formal mau-pun informal untuk memastikan anak tetap dapat mengakses
pendidikansesuaidengankebutuhannya;c. Hakim melakukan koordinasi dengan Pendamping seperti dari
KPAI atau UPTD PPA untuk memberikan pemahamanmengenai kondisianakkepadalembagapendidikanyangdituju.
72
PERMASALAHAN 7: AKSES LAYANAN KONSELING
1. Hakim memastikan, apakah anak yang diajukan permohonan sudahmendapatkankonselingtentangdampakdariperkawinanyangdimo-honkanpadakehidupanmereka?
YaTidak
2. Jika sudah mendapatkan konseling, pemahaman mengenai apa sajayangdiberikankepadaanak?
KesehatanPendidikanEkonomiKehidupansosialPengasuhananakKemungkinanadanyakonflikrumahtangga
3. Siapayangmendampingi/memberikankonselingterhadapanaktersebut?
UPTD PPA
DinasSosialKPAI/KPADBKKBNTenagakesehatanPsikologLembagapenyedialayananpendampinglainnya
4. Jika belum mendapatkan konseling, Hakimmenggaliapapenyebabnya______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
PROSEDUR
73
5. Jika belum mendapatkan konseling maka:
a. Hakim juga menyarankan agar anak didampingi Pendamping. Pendamping dapat berupa Orang Tua, Pekerja Sosial, Psikolog atauoranglainyangdipercayaoleh anak. (Pasal 15 huruf c PERMA No. 5/2019).
b. Hakim merujuk anak ke psikolog atau lembaga pendampingan seperti UPTD PPA, Dinas Sosial,KPAI/KPAD, dan lembaga pendampinganlainnya.
c. Hakim melihat lampiran daftar layanan pendampingan di buku ini,untukdijadikanrujukanyangdapatdiberikankepada anak.
PERMASALAHAN 8: AKSES BANTUAN HUKUM
1. Pasal 16 dan Pasal 26 Konvenan International tentangHak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menyebutkan bahwasetiap orang berhak memperoleh perlindungan hukumsertaharusdihindarkandarisegalabentukdiskriminasi.
Dasar Hukum tentang Jaminan Bantuan Hukum:
BANTUAN HUKUMRibuananakperempuandananaklaki-lakiyangorangtuanyamengajukanpermohonandispensasikawinkepengadilantidakmemilikiaksesuntukmendapatkanbantuanhukum.
(AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
74
2. Pasal 4, 5, 6 dan 12 dalam UU No. 16 Tahun 2011 tentangBantuan Hukum menyebutkan bahwa Bantuan Hukumdiberikan kepada Penerima Bantuan yang merupakankelompokorangmiskinyangtidakdapatmemenuhihakdasar secara layak dan mandiri dengan tujuan untukmembantu penyelesaian permasalahan hukum yang
dihadapiPenerimaBantuanHukum.
3. Pasal 17 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak AsasiManusia menyebutkan bahwa setiap orang, tanpadiskriminasi,berhakuntukmemperolehkeadilandenganmengajukanpermohonan,pengaduan,dangugatan,baikdalamperkarapidana,perdata,maupunadministrasisertadiadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidakmemihak, sesuai dengan hukum acara yang menjaminpemeriksaanyangobjektifolehHakimyangjujurdanadil
untukmemperolehputusanyangadildanbenar.
1. Hakim memastikan,apakah anak yang dimohonkan sudah mendapatkannasihathukumtentanghakmerekadaribantuanhukum?
YaTidak
2. Jika sudah mendapatkan,darimanabantuanhukumtersebutberasal?
PosBantuanHukumPengadilanKantorAdvokat
PROSEDUR
75
LembagaBantuanHukum(LBH)Penyedialayananbantuanhukumlainnya,sebutkan__________
3. ApakahAnak/Pemohonmembutuhkanbantuanhukumdalambentuklainnya?
YaTidak
4. Jika ya, bentukbantuanhukumapayangdibutuhkan?
PenyusunandanpersiapandokumenPendampingandipersidanganPendampingandiluarpengadilanBentukbantuanhukumlainnya:____________________
5. Jika anak tidak mendapatkan bantuan hukum,maka:Hakimmenggalipenyebabtidakadanyabantuanhukum
TidakmembutuhkanBiayaLokasiLainnya
a. Hakim merujuk anak ke layanan bantuan hukum gratis sepertiPosbakum yaitu layanan hukum bagi masyarakat tidak mampuyangdisediakanpengadilandengantujuanuntukmeningkatkanaksesterhadapkeadilan,meringankanbebanbiayadanmemberikesempatanbagimasyarakatuntukmengakseskonsultasihukum
(Pasal 3 PERMA Nomor 1 Tahun 2014).b. Hakim merujuk anak ke layanan bantuan hukum lain seperti
kantoradvokat,UPTD PPA, ataupenyediabantuanhukumlain.c. Hakim melihat lampiran daftar lembaga layanan sesuai
kebutuhanuntukdijadikanrujukan.
6. Dalam pemberian bantuan hukum Hakim memastikan bahwa anak/Pemohonmendapatkan:(Pasal 4, 5, 6 dan 12 dalam UU No. 16 Tahun2011 tentang Bantuan Hukum)
76
a. Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai dan/atauperkaranyatelahmempunyaikekuatanhukumtetap.
b. Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan Hukum dan/atauKodeEtikAdvokat.
c. Informasi dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaanpemberianBantuanHukum.
PERMASALAHAN 9: USIA SUBJEK PERMOHONAN
PERBEDAAN USIA DALAM PERKARA DISPENSASI KAWIN
8 dari 10 anak laki-laki
calonistrimerekaberusiasepantaranantara16-19
tahun
Namun,hanya
3 dari 10 anak perempuan
yangcalonsuaminyaberusiasepantaranmereka
Sumber: AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018
1. Hakim memastikan, berapa perbedaan usia antara anak dan calonpasangannya?
PROSEDUR
77
____tahun
2. Hakim dapat meminta rekomendasi kepadaPsikolog atau pengadalayanan tentang potensi-potensi yang dapat muncul apabila terdapatrentang usiayangjauhantaraanakdanpasangannya.
3. Hakimmenggalimengenaisalahsatulatarbelakangperkawinandila-kukan seperti, apakah ada hutang finansial atau hutang lainnya
kepada suami/istriataukeluargasuami/istriyangdimohonkan.
YaTidak
4. Hakim mendengarkan, menggali informasi dan meminta pendapatkepada anak tentang perkawinan yang diajukan terhadapnya danbahwaanakakandinikahkandenganorangyangusianyaberbedajauh.
5. Hakim menyampaikan dan memberi nasihat kepada anak danPemohon tentang potensi yang mungkin terjadi apabila perkawinanrentangusiajauh.
6. Hakimmempertimbangkandampakpsikologisanakdanbahwaalasanekonomi misalnya pembayaran hutang bukanlah merupakan alasanmendesaksehinggamenjustifikasiperkawinananakdenganpasanganyangrentangusianyajauh.
78
PERMASALAHAN 10: ALASAN PENGAJUAN PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN
(AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
Anakperempuan
hamil
Anaksudahmelakukanhubungan
seksual
Keduaanaksalingmencintai
Anakberisikomelanggar
normaagama
Anakberisikomelanggarnilaisosial
Berisikoberadadalam
hubunganseksual
31 %
16 %
4 %
25 %
21 %
8 %
1. Hakimmenggali,apaalasanyangdiajukanolehPemohonsaatmenga-jukandispensasikawin?
HamilAlasanagama
PROSEDUR
79
HubungansudahdekatAlasanlainnya,sebutkan_______________
2. Hakim mengidentifikasi, apakah Pemohon sudah mengajukan buktirelevanatasalasanmendesakyangdijelaskansebagaikeadaantidakadapilihanlaindansangatterpaksaharusdilangsungkanperkawinan(Pasal 7 ayat 2 UU No. 16 Tahun 2019).
YaTidak
3. Hakimmelihatalasanmendesakalasanmendesakmelaluiperspektif kepentinganterbaikanakyaitudenganmempelajarisecaratelitidan cermatpermohonanyangdiajukan(Pasal 16 PERMA No. 5 Tahun 2019).
4. HakimmemintarekomendasikepadaPsikolog, Dokter/Bidan,pengada layanan kesehatan lainnya tentang mendesak tidaknya alasan yang digunakandalampengajuandispensasikawin(Pasal 15 PERMA No. 5 Tahun 2019).
5. Hakimmendengarkanketerangananakdapatdengancara:(Pasal 13 dan 14 PERMA No. 5 Tahun 2019)
a. Hakimmendengarkan,menggaliinformasidanlatarbelakangdan alasan perkawinan anak beserta pemahaman dan persetujuan
anakitusendiriterhadapperkawinanyangakandijalaninya;b. Hakimmemintapendapatkepadaanakuntukmendeteksiapakah
adaunsurpaksaandalamperkawinanyangdiajukanbaiksecara
fisik,psikismaupunsosialdanekonomi;c. Hakim menggunakan perspektif, dalil/aturan agama dan
semangatpencegahanperkawinananaksertaperlindunganbagi anak.MisalnyadalamIslam,adadaliltentangmenahandiridari
nafsudenganberpuasa.
80
PERMASALAHAN 11: PANDANGAN ANAK TENTANG PERKAWINAN
1 dari 2 Anak Tidak Didengar di PengadilanAnak merupakan pihak yang paling terkena dampak dispensasikawin. Hanya 55% putusan yang secara jelas mencantumkaninformasi anak yang diajukan dispensasi kawin dihadirkan kepersidangan. Sedangkan 45% putusan belum mencantumkaninformasiapakahanakdihadirkandandidengarkeinginannyapadapersidangan.
(AIPJ2, Analisis Putusan Perkara Dispensasi, 2018)
1. Hakim memastikan pemahaman anak tentang rencana perkawinanyang dimohonkan dengan cara meminta keterangan anak seperti:(Pasal 13 ayat 1 PERMA No. 5 Tahun 2019)
a. Hakim bertanya kepada anak jika anak mengetahui tentangtujuandanmaksudperkawinan,laluapayangdibutuhkandalam
perkawinandanapayangdiharapkanselamaperkawinan;b. HakimjugamenggunakanhasilpenilaiandarilayananPsikolog
atau Pekerja Sosial sebagai pertimbangan tentang perspektif
anakterhadapperkawinan.
PROSEDUR
81
PERMASALAHAN 12: PERTIMBANGAN KEPENTINGAN TERBAIK
BAGI ANAK DI DALAM KASUS
1. Hakimmempertimbangkankepentinganterbaikbagianakdengancara:a. Hakim menggali pandangan anak tentang perkawinan yang
dimohonkan;b. Hakimmenanyakandanmemberinasihattentangpotensikondisi
pendidikananakketikaharusmenjalankanperkawinan(Pasal 12ayat (1) PERMA No. 5 Tahun 2019);
c. Hakim mengidentifikasi kondisi psikologis, sosiologis, budaya,
pendidikan, kesehatan, ekonomi anak-anak dan orang tua—dapat dilakukan dengan meminta rekomendasi dari pihak lainseperti UPTD PPA, Psikolog, KPAI/ KPAD dll. (Pasal 16 huruf hPERMA No. 5 Tahun 2019);
d. HakimmemberikansarankepadaPemohon,anak,calonsuami/istri dan orang tua/wali dari calon suami/istri tentang potensikondisiekonomi,kesempatankerja,dll(Pasal 12 ayat (2) PERMA
No. 5 Tahun 2019);e. Hakim juga menggunakan dan mempertimbangkan peraturan
daerah dan kondisi perkawinan anak di wilayah tersebut yangmendorongpencegahanperkawinananak.Contohyangdilakukanoleh Pengadilan Agama Selong yang mengutip kebijakanpemerintah NTB dan budaya lokal yang tidak mendukung
perkawinananak;f. Hakim juga menggunakan budaya lokal, tradisi bahkan dalil
agamayangmendukungpenghapusanperkawinananak.
DAFTAR ORGANISASI PENGADA LAYANAN
PROSEDUR
-
DAFTAR ORGANISASI PENGADA LAYANAN
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 83
1. Layanan Kesehatan Reproduksi
(Cek Kehamilan, Konseling, Kesehatan Ibu, Kontrasepsi)
PKBI Jakarta
Jl.HangJebatIII/FKebayoranBaruJakartaSelatanTelepon:(021) 7207372Email:[email protected]
PKBI Jawa Tengah
Jl.JembawanRayaNo.8–12,Semarang,JawaTengahTelepon: (024)7603 503, 7609 648Fax: (024)[email protected]
Klinik Teratai PKBI Jawa Barat
Jl.Soekarno-HattaNo.496,Batununggal,BandungKidul,Bandung40266 Telepon:(022)7567997–Fax:(022)7514332E-mail:[email protected]/[email protected]
Konseling Samsara Yogyakarta
Telepon:(0274)4282280Hotline:08123458500,[email protected]:perkumpulan_samsaraWebsite:https://samsara.or.id
2. Layanan Pendampingan danPerlindungan Perempuan dan Anak
Dapatdilihatlebihlengkappada:https://fpl.or.id/lembaga-layanan/
JABODETABEK
UPTD PPA Provinsi DKI JakartaJln.RayaBekasiTimurKM.18,JatinegaraKaum,PuloGadung,RT.7/RW.6,JatinegaraKaum,Kec.PuloGadung,KotaJakartaTimur,DaerahKhususIbukotaJakarta13930Telepon:(021)47882898/08131761762
Komnas Perempuan
Jl.LatuharharyNo.4B,RT.1/RW.4,Menteng,Kec.Menteng,KotaJakartaPusat,DaerahKhususIbukotaJakarta10310Telepon:(021)3903963E-mail:[email protected]
UPTD PPA Tangerang SelatanRayaNo.43,Jl.CiaterBar.,Ciater,Kec.Serpong,KotaTangerangSelatan,Banten15310Telepon:08119719966
Yayasan Pulih
Jl.TelukPeleng63A,Komp.TNIALRawaBambu.PasarMinggu,JakartaSelatanTelepon::(021)78842580,08118436633(WA)Website:http://yayasanpulih.orgE-mail:[email protected]
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN84
UPTD PPA Kota BogorJl.DestarataIVNo.3,RT.01/RW.16,TegalGundil,Kec.BogorUtara,KotaBogor,JawaBarat16152Telepon:(0251)8310373
HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia)
MentengSquareTowerALt2UnitAR01,JalanMatramanRayaNo30EJakartaPusatTelepon: (021) 29614294E-mail:[email protected]/[email protected]:https://www.hwdi.org
JAWA BARAT DAN BANTEN
WCC Mawar Balqis Cirebon
Jl.SerayuNo.11JungjangArjawinangun,Cirebon,JawaBaratTelepon:(0231) 358444E-mail:[email protected] Website:https://www.wccbalqis.or.id
UPTD PPA SukabumiJl.BhayangkaraNo.226,Selabatu,Kec.Cikole,KotaSukabumi,JawaBarat43113 Telepon:(0266)221089
Yayasan Jari
KlinikUtamaAzzalea,JalanSukajadiNo.149,Bandung,JawaBarat40162Telepon:08562161430E-mail:[email protected]:https://www.yayasanjari.org
Samahita
Jl.BabakanJerukINo.9,Sukagalih,Kec.Sukajadi,KotaBandung,JawaBarat40163Telepon:081278635271E-mail:[email protected]
UPTD PPA BandungJl.L.L.R.E.MartadinataNo.2,BabakanCiamis,Kec.SumurBandung,KotaBandung,JawaBarat40116 Telepon:(022)4230609
SAPA Institute
JalanEbahRT01/03,DesaCipaku,KecamatanPaseh,KabupatenBandung,Telepon:(022)84224439E-mail:[email protected]:http://yayasansapa.id
JAWA TENGAH, JAWA TIMUR DAN DI YOGYAKARTA
Sahabat Perempuan Magelang
Jl.Magelang-YogyakartaNo.17, Dangean,Gulon,Salam,Magelang, JawaTengah56484Telepon:081914041100/(0293)585573/585281
WCC Rifka Annisa
KomplekJatimulyoIndahJl.JambonIVNo.69A,Kricak,Kec.Tegalrejo,KotaYogyakarta,DaerahIstimewaYogyakarta55242Telepon:085799057765/085100431298Website:https://rifka-annisa.org/id/
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 85
LRC-JHAM
Jl.KaumanRaya,Palebon,Kec.Pedurungan,KotaSemarang,JawaTengah50246Telepon:(024)6715520Website:https://lrckjham.id
SPEK-HAM
Jl.SrikoyoNo.14,RT.01/RW.04,Karangasem,Kec.Laweyan,KotaSurakartaWebsite:https://www.spekham.orgTelepon:(0271)714057Email:[email protected]
WCC Nganjuk
Payaman,Nganjuk,JawaTimur64418Telepon:08123119400E-mail:[email protected]
Savy Amira WCC
Jl.KebonsariIVNo.20,Kebonsari,Kec.Jambangan,KotaSBY,JawaTimur60233Telepon:085100284788E-mail:[email protected]:https://www.savyamirawcc.com
ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARATdan BANGKA BELITUNG
UPTD PPA Aceh Jl.Tgk.BateeTimohLr.JampeeItam,No.2,Jeulingke,Kec.SyiahKuala,BandaAceh Telepon:(0651) 22546
Serikat Perempuan Independen (SPI) Deli Serdang/HAPSARI
Jl.ThamrinNo.53AKec.LubukPakamKab.DeliSerdang,SumateraUtara Telepon:(061)77821398/79521960813765401104E-mail:[email protected]/[email protected]:http://hapsari.or.id
WCC Nurani Perempuan
KomplekBelantipermaiI,BlokA,No.5,Kel.KampungLapai,Kec.Nanggalo,KotaPadang,SumateraBaratTelepon:(0751) 7056044/082386850600 E-mail:[email protected]/[email protected]
SUMATERA SELATAN, JAMBI, BENGKULU, RIAU, dan LAMPUNG
Rumpun Perempuan dan Anak (RUPARI)
Jl.Srikandi,No.27,Perumdan,Sidomulyo,Tampan,Pekanbaru,28294Telepon : (0761) [email protected]
WCC Palembang
Jl.KaptenMarzukiLr.RukunJayaNo.2450,Kec:IlirTimurI,Palembang,SumateraSelatanTelepon: (0711) 321063/08127118614 E-mail: [email protected]
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN86
Embun Pelangi
PerumahanAnggrekPermaiBlokK22,KecamatanLubukBaja,Batam,KepulauanRiauTelepon:(0778) 426570/08772191777 E-mail:yayasanembunpelangi_kepri@ yahoo.com/[email protected]
Lembaga Advokasi Perempuan Damar
Jl.M.HusniThamrinNo.14,GotongRoyong,Kec.Tj.KarangPusat,KotaBandarLampung,LampungTelepon:(0721)264550E-mail:[email protected]/[email protected]
WCC Cahaya Perempuan
Jl.Indragiri1No.03PadangHarapanBengkulu Telepon : (0736) [email protected]
Aliansi Perempuan Merangin (APM)
DesaPulauTujuh,RT08,Kec.PamenangBarat,Kab.Merangin,Jambi37352Telepon:081366681845E-mail:[email protected]
KALIMANTAN
UPTD PPA Provinsi Kalimanatan BaratJl.Dr.Soetomo,No.1B,Pontianak,KalimantanBaratTelepon: (0561) 7516834
ELSPA (Lembaga Solidaritas Perempuan dan Anak)
Jl.BuluhMerinduNo.126,Kec.JekanRaya,Palangkaraya73112,KalimantanTengahTelepon:081251167951/081362672579E-mail:[email protected]
UPTD PPA Provinsi Kalimantan TengahJl.AnggrekNo.32Palangkaraya,KalimantanTengahTelepon:(0536)-3221990
SULAWESI
Forum Pemerhati Masalah Perempuan (FPMP)
Jl.HertasningNo.2(kompleksPalmMas),Makassar,SulawesiSelatanTelepon:(0411) 450627/081242023997 E-mail:[email protected]
Yayasan Lambu Ina
Jl.BungaDahlia,No.15,Raha,Kel.RahaIII,Kec.Katobu,Kab.Muna,SulawesiTenggaraTelepon:0811406457E-mail:[email protected]
LPP Bone
Jl.A.MalaaBTNSoddang’e,Kab.Bone Telepon:(0481)22583/081343676166 E-mail:[email protected]
UPTD PPA MakassarJl.AnggrekRayaNo.11,Paropo,Kec.Panakkukang,KotaMakassar,SulawesiSelatanTelepon:08524247952
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 87
HWDI Makassar
Jln.Melati3,Paropo,Kec.Panakkukang,KotaMakassarTelepon:085341883630
UPTD PPA GowaJl.H.AgusSalim,Sungguminasa,Makassar,KabupatenGowa,SulawesiSelatan92114Telepon:081241628959
UPTD PPA Maros
Jln.Bougenvilleno.2,KabupatenMaros Telepon:082112934221 Swara Parangpuan Sulut
Jl.PogidonRaya,No.108LingkII,Kel.Mahawu,Kec.Tuminting-Manado-SulawesiUtaraTelepon: (0431)8803563/081382623353 E-mail:swaraparangpuansulut@hotmail. com
Solidaritas Perempuan Anging Mammiri
Jl.JatiNo.29,Paropo,Kec.Panakkukang,KotaMakassar,SulawesiSelatan90231Telepon:(0411)440906E-mail:[email protected]/[email protected]
BALI, NTB, NTT
Sanggar Suara Perempuan (SPP) Soe
Jl.Beringin,No.1,Kesetnana,KabTTS-Prop,NusaTenggaraTimurTelepon:(0388)21889/085253373757E-mail:[email protected]
UPTD PPA Kota DenpasarJl.GatotSubrotoVIJNo.26,DauhPuriKaja,Kec.DenpasarUtara,KotaDenpasar,Bali,80233Telepon:(0361)425360
Rumah Perempuan Kupang
Jl.PegangsaanI,No.17,Kel.KelapaLimaKupangNusaTenggaraTimurTelepon:(0380)823117/081337838164E-mail:[email protected]
TRUK F Maumere
BiaraSusteranSSpSMaumereJl.A.Yani,No.30BhaktyarasaMaumere,NusaTenggaraTimurTelepon: (0382) 22194/08123799228E-mail: [email protected]
PAPUA DAN MALUKU
UPTD PPA Provinsi Papua BaratKompleksPerikananDarat,Jl.Brawijaya,Monokrawi,PapuaBaratTelepon:(0986)215810/212966/211499
UPTD PPA Provinsi PapuaJl.BerdikariNo.1,GedungSarinaJayapura–PapuaTelepon:081344137731
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN88
LAPPAN
Jl.KyaiHayimAsy’ari,KomplekSetengahLusin,Airbesarm,NegeriBatumerah,Ambon,MalukuTelepon:0813430688877E-mail:[email protected]
UPTD PPA MalukuJl.RinjaliRT001/01gangvenusno.55Ambon Telp/Fax (0911) 31194Telepon: 081343290005/ 081343026353
3. Layanan Bantuan HukumJABODETABEK
LBH Masyarakat
Jl.TebetTimurDalamVIENo.3,RT.1/RW.6,TebetTim.,Kec.Tebet,KotaJakartaSelatan(021) 83789766
LBH Jakarta
Jl.PangeranDiponegoroNo.74,RT.9/RW.2,Pegangsaan,Kec.Menteng,KotaJakartaPusat(021) 3145518LBH APIK Jakarta
Jl.TengahNo.31,RT.1/RW.9,Kp.Tengah,Kec.Kramatjati,KotaJakartaTimur(021) 87797289
JAWA BARAT dan BANTEN
LBH APIK Banten
Jln.RayaPandeglangKm.3Komp.TembongIndah,Sempu,KotaSerang–BantenTelepon:08111237747
LBH Bandung
Jln.Bekalivronno.15Rt05/Rw14,kelurahanCikutra,Kec.CibeunyingKidul40124,BandungTelepon:(022)20539717/085323154752
DPC Peradi Tasikmalaya
Jl.PermataRaya,Tugujaya,Kec.Cihideung,Tasikmalaya,JawaBarat46115Telepon:(0265)7521140/082320163844
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 89
JAWA TENGAH, JAWA TIMUR DAN DI YOGYAKARTA
LBH Apik Semarang
Jl.KelenganKecilNo.594Rt.02Rw.03Kel.KembangsariKec.SemarangTengahSemarang50133Telepon:089668505994E-mail:[email protected]
CIQAL
Jambon RT 07 RW 23 Trihanggo Gamping Selman YogyakartaTelepon: (0274) 6415108/ 087839931000/ 08122756973E-mail:[email protected]
LBH Yogyakarta
Jl.Benowo,Prenggan,Kec.Kotagede,KotaYogyakarta,DaerahIstimewaYogyakarta55172(0274)4351490E-mail:[email protected]
SAPDA
PerumahanPilahanPermaiBlokC-39Rejowinangun,Kotagede,Yogyakarta55171Telepon:(0274) 2841999E-mail:[email protected]
SIGAB Indonesia
Jl.Sekarsuli-Berbah,Gamelan,Sendangtirto,Berbah,Sribit,Sendangtirto,Kec.Berbah,KabupatenSleman,DaerahIstimewaYogyakarta55573Telepon:(0274)2840056
LBH LPP Sekar Jepara
DusunMengantoRT.08/02,Pecangaan,JeparaTelepon:081325627052E-mail:[email protected]
ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA BARATdan BANGKA BELITUNG
LBH Apik Aceh
Jln.Tgk.DaudNo.147BukitPanggoiIndah-Lhokseumawe,AcehTelepon:(0645) 431502.
LBH PADANG
Jl.PekanBaruNo.11a,UlakKarangSel.,Kec.PadangUtara,KotaPadang,SumateraBaratTelepon:(0751)7056059
LBH Apik Medan
Jln.JerrmalVno1.C,Denai,MedanTelepon:2157539308 Lembaga Bantuan Hukum Nusantara
JL.Mentok,PintuAirAtas,Rangkui,Melintang,Kec.Rangkui,KotaPangkalPinang,KepulauanBangkaTelepon:(0717)437036
LBH Apik Padang
Jl.BatangSinamarNo.16,Padang.Baru,KotaPadangTelepon:(0751)7053025
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN90
SUMATERA SELATAN, JAMBI, BENGKULU, RIAU
LBH Apik Palembang
JlnSekipBendungDalamNo:009RT.035RW.009,Kelurahan8Ilir,KecamatanIlirTimurIII,KotaPalembangTelepon:082177700069
LBH Pekanbaru
Jl.Pepayano.2simpangjalandiran,Sukajadi,Pekanbaru.Telepon:081268600253E-mail:[email protected]
LBH Palembang
Jl.HBRMotikGriyaIndahNo.12A,RT.29/RW.09,KaryaBaru,Kec.Alang-AlangLebar,KotaPalembang(0711)5610122
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu (LKBH-UMB)
Jl.Salakrayapanoramalingkartimurkota,BengkuluTelepon:085380265735E-mail:[email protected]
Yayasan PUPA
JL.Kesehatan1,No06.Rt.02,AnggutBawah,38223,AnggutAtas,Kec.RatuSamban,KotaBengkulu,BengkuluTelepon:(0736)23344
KALIMANTAN
LBH APIK Samarinda
JalanSultanSulaiman,PerumahanCitraGadingBlokB2No.9Samarinda–KaltimTelepon:(0541)4106482
LBH APIK Pontianak
Jl.AlianyangNo.12APontianak,KalimantanBarat78116 Telepon:(0561) 766439
SULAWESI
LBH Apik Makassar
JalanPerintisKemerdekaan,PerumahanBudidayaPermaiBlokDNo.3Makassar Telepon:(0411) 590147Website:http://lbhapikmakassar.org/
LBH Makassar
Jl.PelitaRayaNo.6,BallaParang,Kec.Makassar,KotaMakassarTelepon:(0411)448215
LBH APIK Manado
Jl.Bethesda6No.77,RanotanalingII,Manado95116Telepon:(0431) 824132
LBH Apik Sulteng
JalanTelukTominino.8B,KotaPalu.KodePos94221Telepon:(0451) 4015986
PEDOMAN MENGADILI PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN 91
BALI, NTB, dan NTT
LBH Bali WCC
Jl.MudingIndahVIII,No.1,kerobokan,KutaUtara,Badung-Bali,kodepos 80361, BaliTelepon: (0361) 8444352/082247547611 E-mail: [email protected]
LBH Apik Bali
Jalan Suli 119 – A3 Denpasar Timur Telepon : (0361) 9272245/ 081337325896
YLBH PIK
Jl.Alianyang,No.12A,Pontianak,NusaTenggaraBaratTelepon:(0561) 766439/081345233320
LBH Apik Mataram
JlAngklungRayaNo2,KarangBedil,MataramLombok,NusaTenggaraBarat Telepon: (0370) 634111
LBH Bali
Jl.PlawaNo.57,DanginPuriKangin,Kec.DenpasarTim.,KotaDenpasar,BaliTelepon:(0361)223010
LBH Apik Kupang
Jl.SamRatulangiIIno.33BWalikotaBaru,Kel.OesapaBarat,Kec.KelapaLima,KotaBaruKupang85228Telepon: (0380) 823647
PAPUA
LBH Apik Papua
Jln.JerukNipisNo.117Vuria,KelurahanWahno,DistrikAbepura,KotaJayapura,PapuaTelepon:081294007696
LBH Papua
Jl.GerilyawanNo.46,Yobe,Abepura,KotaJayapura,PapuaTelepon:081354103063
© 2020Mahkamah Agung Republik Indonesia