buku panduan telkom speedy

Upload: basuragacirebon

Post on 11-Oct-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku panduan telkom speedy

TRANSCRIPT

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

    Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy

    Copyright PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. 2011.

    Dilarang memperbanyak dokumen ini, dalam bentuk apapun baik sebagian atau seluruhnya tanpa ijin pejabat yang berwenang.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ______________________________________________________________________________________ i DAFTAR TABEL __________________________________________________________________________________ii DAFTAR GAMBAR_______________________________________________________________________________ii I. PENDAHULUAN ____________________________________________________________________________3

    A. Overview Layanan dan Kondisi Layanan Sejenis di Market__________________________3 B. Value Proposition _______________________________________________________________________3 C. Deskripsi Produk ________________________________________________________________________3 D. Branding _________________________________________________________________________________3 E. Pengertian dan istilah __________________________________________________________________3

    II. PAKET LAYANAN DAN DERIVATIF ________________________________________________________7 A. Layanan __________________________________________________________________________________7

    1. Jenis Layanan Speedy ________________________________________________________________________ 7 2. Matriks Layanan Speedy _____________________________________________________________________ 7 3. Fitur Layanan Speedy ________________________________________________________________________ 8

    B. KPI dan SLG ___________________________________________________________________________ 10 C. Kebijakan Teknis ______________________________________________________________________ 11

    1. Line Unit Distribution _______________________________________________________________________11 2. Teknologi Akses _____________________________________________________________________________12 3. Tipe Koneksi Backhaul ______________________________________________________________________14 4. Persyaratan Dalam Pengembangan Akses __________________________________________________15 5. Penomoran Speedy _________________________________________________________________________16 6. Penamaan Node ____________________________________________________________________________16 7. Nomor Port _________________________________________________________________________________17 8. Konfigurasi Solusi Speedy Khusus __________________________________________________________17 9. Domain/Realm ______________________________________________________________________________17 10. Username Khusus Petugas __________________________________________________________________19 11. Manajemen VLAN___________________________________________________________________________19 12. Standar Jaringan Akses Tembaga___________________________________________________________19 13. Kebijakan Jaringan Backbone Domestik dan Gateway______________________________________19 14. Alokasi Bandwidth Internet _________________________________________________________________19 15. IP Address___________________________________________________________________________________20 16. BRAS ________________________________________________________________________________________20 17. RADIUS ______________________________________________________________________________________20 18. Bandwidth Management (BM) ______________________________________________________________21

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    ii

    19. Access Resource Management (ARM) atau PM (Policy Management) _____________________21 20. Network Management System (NMS) dan Element Management System (EMS) __________22 21. Customer Premise Equipment ______________________________________________________________22 22. Manageable Home Gateway ________________________________________________________________23 23. ACS (Auto Configuration Server)____________________________________________________________23 24. Security______________________________________________________________________________________23 25. Security Network ____________________________________________________________________________23

    III. STRUKTUR TARIF _________________________________________________________________________ 25 IV. PROSES BISNIS ___________________________________________________________________________ 26

    A. Provisioning ___________________________________________________________________________ 26 B. Fault Handling ________________________________________________________________________ 26 C. Special Bussiness Request____________________________________________________________ 26

    DAFTAR TABEL

    Tabel II-1. Paket layanan Speedy. _______________________________________________________ 8 Tabel II-2. Free akses layanan TelkomHotspot. ___________________________________________ 9 Tabel II-3. Besaran opsi BW akses domestik. _____________________________________________ 9 Tabel II-4. Service level guarantee (SLG) Speedy_________________________________________ 11

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II-1. Kecepatan akses untuk masing-masing infrastruktur.__________________________ 8 Gambar II-2. Bagan Line Unit Distribution ______________________________________________ 11 Gambar II-3. Konfigurasi layanan Speedy. ______________________________________________ 13 Gambar II-4. Koneksi dari access node ke BRAS. ________________________________________ 14 Gambar II-5. Konfigurasi Speedy Kampus. ______________________________________________ 17

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    3

    I. PENDAHULUAN

    A. Overview Layanan dan Kondisi Layanan Sejenis di Market Bisnis broadband merupakan salah satu revenue driver utama Telkom ke depan. Dengan

    tingkat penetrasi yang rendah saat ini yaitu hanya sekitar 1-2% dari jumlah penduduk pada

    akhir tahun 2010, menjadi peluang bagi TELKOMGroup untuk mempercepat penyediaan

    layanan fixed broadband (wireline dan wireless) maupun mobile broadband.

    Telkom sendiri bertanggung jawab menyediakan layanan koneksi fixed broadband dengan

    teknologi jaringan akses wireline (xDSL dan fiber optic) serta wireless (WiMAX).

    Layanan koneksi broadband umumnya digunakan untuk mengakses internet dengan

    nyaman. Dalam perkembangannya layanan koneksi broadband juga digunakan secara

    spesifik untuk mengakses konten dan aplikasi di dalam negeri (domestik) sehingga akan

    mendorong perkembangan bisnis konten dan aplikasi online karena didukung oleh kualitas

    koneksi yang prima dengan harga yang terjangkau.

    B. Value Proposition Dengan dukungan ketersediaan gateway internet dan backbone domestic terbesar di

    Indonesia serta jaringan fixed yang luas hingga ke rumah-rumah, Telkom mampu

    menyediakan layanan Speedy broadband akses dalam kapasitas yang besar dengan biaya

    yang efektif. Hal ini tentu saja akan mendukung pasar untuk dapat menikmati layanan

    Speedy broadband akses dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang cukup

    terjangkau.

    C. Deskripsi Produk Speedy adalah layanan akses internet dedicated ke global internet maupun domestik dengan

    jaminan rasio bandwidth tertentu sampai titik terluar menggunakan internet resource milik

    TELKOM, ditujukan kepada low hingga middle end market maupun komunitas.

    Layanan ini dapat memanfaatkan beragam jenis teknologi jaringan akses baik berupa kabel

    maupun nirkabel dan mampu menyalurkan trafik dengan kecepatan tinggi sehingga dapat

    memberikan layanan multiplay (internet, voice, video).

    D. Branding Brand name untuk layanan ini adalah Speedy.

    E. Pengertian dan istilah Dalam dokumen ini, yang dimaksud dengan:

    1. AAA (Authentication, Authorization, and Accounting) adalah suatu protocol yang

    mengatur mekanisme hubungan antara client dan network dimana proktokol ini

    mempunyai tiga 9fungsi yaitu: mengautentikasi client/device sebelum diijinkan

    mengakses network, mengautorisasi client tersebut untuk mendapatkan servis yang

    sesuai serta menghitung penggunaan servis tersebut oleh client.

    2. ACS (Auto Configuration Server) adalah perangkat yang memiliki kemampuan

    memanage modem / manageable home gateway dengan standar protocol TR-069.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    4

    3. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi komunikasi data yang

    dapat mentransmisikan aliran data secara lebih cepat melalui kabel telepon tembaga

    dan mempunyai kecepatan cukup tinggi dengan kecepatan maksimal 8 Mbps untuk

    downstream dan 1 Mbps untuk upstream.

    4. ADSL2+ (Asymmetric Digital Subscriber Line 2 plus) adalah ADSL yang mempunyai

    kecepatan tinggi dengan kecepatan maksimal 24 Mbps untuk downstream dan 1 Mbps

    untuk upstream.

    5. ARM (Access Resource Management) adalah perangkat yang mengelola perangkat

    Bandwidth Management untuk dapat memberikan QoS dan berbagai fitur untuk

    mendukung layanan kepada pelanggan.

    6. Access Node adalah elemen network terluar dari network operator dan merupakan titik

    di mana pelanggan terhubung.

    7. BRAS (Broadband Remote Access Server) adalah perangkat yang menyalurkan trafik

    antara DSLAM dan jaringan internet.

    8. Bandwidth Management adalah perangkat yang berfungsi mengontrol traffic shapping

    untuk menjaga performansi network serta menghindari network congestion.

    9. Binding Port adalah penambahan ID port DSLAM sebagai parameter tambahan yang

    digunakan untuk autentikasi di RADIUS selain username dan password.

    10. Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang menggunakan berbagai jenis teknologi

    akses seperti: DSL, FTTH, hingga ke teknologi wireless seperti UMTS, HSDPA, atau

    WiMAX.

    11. Bundling adalah bentuk paket yang diberlakukan oleh Telkom dengan tujuan untuk

    memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Bundling memberikan harga

    yang ekonomis kepada pelanggan.

    12. CDN (Content Distribution Network) adalah suatu sistem komputer berisi salinan data

    dari konten global yang ditempatkan network domestik. Tujuannya adalah meningkatkan

    kecepatan akses dan mengurangi latensi ke data yang dicache. Jenis konten data yang

    dicache dalam CDN meliputi web, obyek download (media file, software, dokumen),

    aplikasi, live streaming media, dan query database.

    13. CPE (Customer Premises Equipment) adalah perangkat terminal di antaranya: modem,

    hub/switch, pesawat telepon dan personal computer (PC) atau perangkat lain yang

    diperlukan dalam rangka penggunaan Speedy serta merupakan milik dan tanggung

    jawab pelanggan.

    14. DSL (Digital Subscriber Line) adalah teknologi broadband yang memanfaatkan jaringan

    kabel tembaga. Ada beberapa macam varian DSL misalnya ADSL, SHDSL, dan VDSL

    dengan kemampuan transmisi data hingga 100 Mbps.

    15. DSLAM (Digital Subscriber Line Multiplexer) adalah perangkat agregasi yang dapat

    membuat koneksi akses telepon tembaga menjadi koneksi akses internet berkecepatan

    tinggi.

    16. EBIS (End to End Broadband Internet Service) adalah layanan akses internet broadband

    dan optimalisasi konten domestik dengan pendekatan wholesale di mana dalam

    pemenuhan layanan kepada pelanggan (pengguna akhir) terjadi pembagian peta peran

    tertentu antara Telkom sebagai wholesaler dan pihak ketiga sebagai service provider

    (KR233/YN000/COO-B0012000/2010).

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    5

    17. EMS (Element Management System) adalah sistem dan aplikasi yang berhubungan

    dengan pengelolaan network element (fault, configuration, accounting, performance

    dan security) pada sebuah sebuah network element management layer suatu jaringan

    telekomunikasi.

    18. FTTH (Fiber To The Home) adalah perangkat agregasi yang dapat membuat koneksi akses

    fiber optik menjadi koneksi akses internet berkecepatan tinggi.

    19. GPON (Gigabit Passive Optical Network) adalah arsitektur jaringan akses broadband

    berbasis serat optik yang menggunakan perangkat pasif optik yang dikembangkan oleh

    ITU-T via G.984, sehingga dapat digunakan pada konfigurasi point-to-multipoint.

    20. Gateway Internet adalah gerbang yang menghubungkan antara jaringan Telkom dengan

    jaringan internet.

    21. IP Adressing adalah sistem pengalamatan di network yang direpresentasikan dengan

    sederet angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing

    dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.

    22. IP DSLAM (lihat DSLAM).

    23. Internet Gold (I-Gold) adalah layanan Speedy yang dipaket dengan fitur upgrade line

    speed tertentu yang digunakan untuk kebutuhan akses internet game center.

    24. Internet Resource adalah perngertian terhadap IP address dan ASN (autonomous system

    number) berikut dengan atribut yang menyertainya.

    25. Isolir APS adalah layanan isolir atas permintaan pelanggan terhadap layanan Speedy.

    26. Kewenangan Resource adalah kewenangan dalam penyediaan, operasional dan

    pemeliharaan perangkat dan network. Unit kerja yang diberikan kewenangan ini dengan

    sendirinya mempunyai aksesibilitas yang tertinggi.

    27. Kewenangan Service adalah kewenangan dalam penyediaan, operasional dan

    pemeliharaan produk dan layanan.

    28. Kompensasi adalah besaran biaya yang dibayarkan Telkom sehubungan pelaksanaan

    kegiatan pemasaran dan pemeliharaan Speedy kepada MITRA.

    29. MPLS (Multi Protocol Label Switching) adalah tambahan atribut di dalam jaringan IP

    berupa traffic engineering, fast reroute dan resource segmentation yang memungkinkan

    layanan jaringan multiservice.

    30. MSAN (Multi Service Access Node) adalah Perangkat ini menghubungkan pelanggan

    telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon

    biasa, ISDN atau fasilitas broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single

    platform.

    31. MSOAN (Multi Service Optical Access Node) menyediakan layanan broadband sekaligus

    narrowband dengan uplink untuk broadband dan narrowband yang terpisah.

    32. Metro Ethernet adalah suatu jaringan yang menjangkau Metropolitan area berdasarkan

    standar Ethernet.

    33. Metro Ethernet Switch adalah perangkat switch dalam layanan akses metro ethernet

    yang ditempatkan di lokasi pelanggan.

    34. NMS (Network Management System) adalah kombinasi hardware dan software yang

    digunakan untuk memonitor dan mengadministrasi jaringan.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    6

    35. OLT (Optical Line Terminal) adalah perangkat acess node GPON yang berada di sisi

    Telkom.

    36. ONT (Optical Network Terminal) adalah perangkat terminal GPON yang berada di sisi

    pelanggan.

    37. QoS (Quality of Service) adalah terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan

    kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-

    beda.

    38. RADIUS (Remote Authentication Dial-In User Service) adalah suatu metode standar

    (protokol) yang mengatur komunikasi antara NAS (Network Address Server) dengan AAA

    server.

    39. Remote DSLAM yaitu DSLAM yang dipasang di luar lokasi STO (dekat RK).

    40. SCMT (Supply Chain Management Telkom) adalah tool yang digunakan untuk membuat

    transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pengadaan persediaan dan distribusi

    barang dalam sebuah siklus supply chain management.

    41. SLG (Service Level Guarantee) adalah waktu penyelesaian layanan yang dijaminkan oleh

    Telkom kepada pelanggan.

    42. Server Farm adalah kumpulan server yang berada satu lokasi dengan switch network

    dan/atau router yang memungkinkan komunikasi antar server tersebut.

    43. Solusi Speedy Khusus adalah bundling dan kolaborasi produk Speedy yang diberikan

    khusus kepada corporate pengguna layanan TelkomCloud atau jaringan pendidikan

    (kampus dan JARDIKNAS) dengan tambahan kemampuan dapat mengakses aplikasi di

    private network (intranet) TelkomCloud/kampus/JARDIKNAS tersebut melalui koneksi

    Speedy.

    44. Triple Play adalah tiga layanan yang disediakan dan dimungkinkan melalui koneksi

    tunggal layanan broadband yaitu high speed internet, video on demand atau live

    broadcast dan telepon.

    45. Time Based/Volume Based adalah perhitungan billing yang didasarkan kepada lama

    penggunaan layanan (time based) maupun terhadap volume data yang digunakan

    (volume based).

    46. TSDC adalah singkatan dari TelkomSpeedy Dot Com atau merupakan web portal Speedy

    dengan alamat www.telkomspeedy.com.

    47. Upgrade Bandiwidth Domestik adalah fitur layanan Speedy yang memungkinkan

    pelanggan menaikkan batas kecepatan (line speed) sehingga dapat mengakses konten

    domestik dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar.

    48. VLAN (Virtual Local Area Network) adalah teknik yang digunakan untuk mensegmentasi

    LAN dan mengatur ruting trafik antar segmen.

    49. VPN (Virtual Private Network) adalah koneksi data melalui jaringan publik yang aman

    dan terenkripsi untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang berhak yang dapat

    mengakses dan melakukan trasfer data tanpa gangguan pengguna yang tidak berhak.

    50. WiMAX (Worlwide Interopability for Microwave Access) adalah akses broadband

    wireless sesuai dengan standar IEEE 802.16x.

    51. WiMAX 802.16d adalah standar akses broadband wireless jenis nomadic.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    7

    II. PAKET LAYANAN DAN DERIVATIF

    A. Layanan Speedy adalah layanan akses internet dedicated assymetric ke global internet maupun

    domestik dengan jaminan rasio bandwidth tertentu sampai titik terluar menggunakan

    internet resource milik TELKOM, ditujukan kepada low hingga middle end market maupun

    komunitas.

    1. Jenis Layanan Speedy Pengembangan layanan data paket saat ini sudah menerapkan pola matriks antara

    produk dengan jenis infrastruktur akses. Suatu produk tidak lagi terikat kepada satu

    jenis teknologi infrastruktur akses, sebaliknya setiap jenis infrastruktur akses juga dapat

    digunakan oleh produk yang berbeda. Speedy menggunakan beberapa jenis

    infrastruktur akses baik wireline maupun wireless.

    Untuk memenuhi berbagai kebutuhan penggunaan maka dibentuk lima kelompok

    layanan Speedy sebagai berikut:

    1) Speedy limited berbasis waktu (time based) adalah layanan Speedy dengan

    perhitungan biaya pemakaian berdasarkan pada waktu koneksi yang ditetapkan

    dan dikenakan tambahan biaya bila terdapat kelebihan waktu koneksi.

    2) Speedy unlimited dengan batasan kuota dan pilihan kecepatan (semi unlimited)

    adalah layanan Speedy tidak terbatas (unlimited) di mana akan terjadi penurunan

    kecepatan bila usage mencapai quota tertentu yang telah ditetapkan.

    3) Speedy unlimited tanpa batas kuota dengan pilihan kecepatan (full unlimited)

    adalah layanan Speedy tidak terbatas (unlimited) dengan beberapa pilihan

    kecepatan yang dideliver ke pelanggan.

    4) Speedy unlimited dengan batasan kuota (semi unlimited) prabayar adalah

    layanan Speedy butir nomor 2 dengan cara pembayaran prabayar.

    5) Layanan Solusi Speedy Khusus adalah layanan bundling dan kolaborasi produk

    Speedy yang diberikan khusus kepada corporate pengguna layanan TelkomCloud

    serta jaringan pendidikan (kampus dan JARDIKNAS) yang sudah memilki layanan

    enterprise.

    2. Matriks Layanan Speedy Layanan sewaktu-waktu dapat disesuaikan berdasarkan kondisi pasar dan akan diatur

    dalam Nota Dinas Direktur ITSS. Paket layanan Speedy yang telah ditetapkan dapat

    dilihat pada matriks di bawah ini:

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    8

    Kelompok Speedy Prabayar Speedy Time Based Limited Speedy Semi Unlimited Speedy Full Unlimited

    Target Market Residensial Residensial Sekolah, kantor, warnet HRB

    BW global (up to/max) 512/128 kbps 1 Mbps/256 kbps 384/96 kbps 1 Mbps/256 kbps512/128 kbps 2 Mbps/512 kbps

    3 Mbps/512 kbpsQuota volume global GB unlimited N/A 3 GB unlimitedQuota volume domestik GB unlimited N/A unlimited unlimitedKecepatan setelah quota global kbps N/A N/A 128/32 kbps N/AQuota waktu jam N/A 15 jam dan 50 jam N/A N/ARasio BW internasional

    Rasio BW domestik

    Registrasi RpAbonemen RpExceed time usage charge RpMaksimum bill RpAlokasi IP (Dynamic / Static) Dynamic Dynamic Static StaticOpsi upgrade line speed/beda bandwidth domestik N/A N/A Yes YesFree access TelkomHotspot N/A N/A Yes YesMailbox email (POP3) Yes Yes Yes Yes Nama domain telkom.net.id telkom.net.id telkom.net.id telkom.net.id Jumlah account 1 1 1 1 POP3 pop3.telkom.net.id pop3.telkom.net.id pop3.telkom.net.id pop3.telkom.net.id SMTP smtp.telkom.net.id smtp.telkom.net.id smtp.telkom.net.id smtp.telkom.net.id Webmail webmail.telkom.net.id webmail.telkom.net.id webmail.telkom.net.id webmail.telkom.net.idTambahan IP statik N/A N/A N/A N/AAktivasi PSB jam 3 x 24 3 x 24 3 x 24 3 x 24Perbaikan Gangguan jam 36 36 36 36Buka Isolir jam 12 12 12 12Klaim Tagihan jam 4 x 24 4 x 24 4 x 24 4 x 24Mutasi jam 12 12 12 12

    SLG

    1:10 untuk full unlimited, 1:15 untuk semi unlimited, 1:100 untuk time based

    Satu

    an

    FEA

    TURE

    BA

    SIC

    Ditetapkan tersendiri melalui PR Tarif Layanan Multimedia Telkomnet

    1:1 dari line speed (untuk lokasi dengan backbone terestrial), minimal 1:10 untuk daerah terpencil dengan mempertimbangkan tingkat kompetisi

    Tabel II-1. Paket layanan Speedy.

    Mengingat kapabilitas di antara setiap jenis infrastruktur akses sangat berbeda, secara

    umum penggunaan infrastruktur akses adalah: WiMAX untuk low speed, ADSL untuk

    medium speed, metro akses dan GPON untuk hi speed sesuai pada Gambar II-1.

    Besaran angka kecepatan yang sesuai untuk masing-masing jenis infrastruktur akses

    ditetapkan oleh VP Network Operation Direktorat NWS.

    0 50 100 150Mbps

    WiMAXADSL

    Metro-EGPON

    Aks

    es

    Gambar II-1. Kecepatan akses untuk masing-masing infrastruktur.

    3. Fitur Layanan Speedy Untuk meningkatkan nilai tambah dalam berlangganan Speedy, kepada pelanggan

    Speedy diberikan fitur atau fasilitas tambahan layanan sebagai berikut:

    1) Setiap pelanggan Speedy mendapatkan fasilitas tambahan sesuai fitur pada Tabel

    II-1.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    9

    2) Setiap pelanggan Speedy dapat memperoleh email account

    ([email protected]).

    3) Pelanggan Speedy unlimited dan semi unlimited berhak mendapatkan free akses di

    layanan TELKOMHotspot dengan menggunakan user ID atau email telkom.net.id

    miliknya. Lama waktu free akses tersebut sesuai pada Tabel II-2.

    Free Paket Layanan

    TelkomHotspot

    384 kbps semi unlimited 512 kbps semi unlimited 1 Mbps unlimited 2 Mbps unlimited 3 Mbps unlimited

    Kebijakan ditetapkan oleh Direktur

    Konsumer

    Tabel II-2. Free akses layanan TelkomHotspot.

    4) Pelanggan Speedy unlimited dan semi unlimited dapat mengupgrade kecepatannya (line speed) untuk memperoleh bandwidth akses ke internet

    domestik yang lebih besar. Pilihan kecepatan untuk bandwidth akses domestik

    dapat dilihat pada Tabel II-3 dan disesuaikan dengan jenis akses yang digunakan.

    Bandwidth Opsi Upgrade Jenis Layanan

    Global BW Domestik

    Time based 15 jam 1 Mbps/256 kbps N/A Time based 50 jam 1 Mbps/256 kbps N/A

    384 kbps/192 kbps 1 Mbps/256 kbps

    384 kbps semi unlimited 384 kbps/96 kbps

    1 Mbps/512 kbps 512 kbps/256 kbps 1 Mbps/256 kbps 1 Mbps/512 kbps

    512 kbps semi unlimited 512 kbps/128 kbps

    2 Mbps/512 kbps 1 Mbps/512 kbps 2 Mbps/512 kbps

    1 Mbps unlimited 1 Mbps/256 kbps

    4 Mbps/512 kbps 3 Mbps/512 kbps 2 Mbps unlimited 2 Mbps/512 kbps 6 Mbps/1 Mbps 5 Mbps/1 Mbps

    10 Mbps/2 Mbps 20 Mbps/5 Mbps

    50 Mbps/20 Mbps

    3 Mbps unlimited 3 Mbps/512 kbps

    100 Mbps/50 Mbps

    Tabel II-3. Besaran opsi BW akses domestik.

    Contoh implementasi layanan yang menggunakan fitur upgrade line speed adalah

    layanan I-Gold dengan line speed minimal 5 Mbps yang digunakan untuk solusi

    game center.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    10

    5) Pengembangan fitur atau value added service lainnya dimungkinkan sesuai dengan

    kebutuhan dan permintaan pasar serta kemampuan teknis alat produksi maupun

    perangkat pendukung lainnya untuk melakukannya.

    B. KPI dan SLG KPI (key performance indicator) adalah kriteria kinerja internal yang harus dipenuhi oleh

    product owner dan delivery channel di dalam penghantaran layanan Speedy ke pelanggan.

    Adapun mengaturan pemenuhan KPI akan diatur lebih lanjut di dalam SLA (service level

    agreement) antara PO dan DC.

    Tiga hal yang menjadi acuan untuk KPI layanan Speedy yaitu:

    a. Kualitas (product), meliputi:

    1) Stabilitas kecepatan akses.

    2) Jaminan ketersediaan (availability network).

    b. Proses (delivery), meliputi:

    1) Kecepatan dalam pemenuhan permintaan pasang baru.

    2) Kecepatan dalam penanganan gangguan.

    3) Kecepatan dan akurasi penyelesaian komplain tagihan.

    4) Akurasi isolir / buka isolir.

    c. Layanan (people), meliputi:

    1) Layanan customer care (Plasa Telkom, contact center, web).

    2) Informasi produk (layanan, area layanan, tarif & promosi).

    3) Kecepatan respon (permintaan PSB, gangguan, dan keluhan).

    SLG adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh Telkom (DC dan PO) dalam menjamin

    terselenggaranya layanan Speedy ke pelanggan. SLG terdiri dari garansi Speedy yang

    ditetapkan tersendiri dengan nota dinas direksi, sedangkan komponen-komponen SLG yang

    dijaminkan adalah sesuai Tabel II-4 berikut:

    Kompensasi ke

    Pelanggan

    No. Pelayanan Standar

    Limited Unlimited

    Metode Pengukuran

    1 PSB 3 hari 5% abonemen per hari keterlambatan

    Pencatatan oleh i-SISKA, dari registrasi sampai dengan pelanggan put in service.

    2 Perbaikan gangguan

    48 jam 2% abonemen per hari keterlambatan

    Pencatatan oleh T3 Online dari input gangguan sampai dengan gangguan closed.

    3 Buka isolir 4 jam Denda direstitusi Mulai bayar sampai isolir terbuka oleh i-SISKA

    4 Klaim tagihan 24 jam Klaim tagihan diterima Mulai tanggal penerimaan klaim sampai dengan tanggal keputusan klaim oleh i-SISKA.

    5 Mutasi 24 jam Bebas biaya mutasi Pencatatan oleh i-SISKA, dari input permintaan sampai dengan pelanggan put in

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    11

    service

    Tabel II-4. Service level guarantee (SLG) Speedy

    Catatan:

    a. Standar SLG dapat berubah sesuai dengan perkembangan persaingan layanan internet

    b. Kompensasi gangguan tidak dijaminkan untuk gangguan karena CPE pelanggan.

    c. Kompensasi kepada pelanggan diproses dengan cara tiket debit abonemen dan

    diperlakukan sebagai pengurang pendapatan.

    d. Ketentuan ini berlaku bagi pelanggan residensial dan pelanggan korporasi yang diikat

    dalam suatu kontrak berlangganan.

    e. Gangguan masal yang diakibatkan oleh force majeure diberikan keringanan sebagai

    corporate action yang ditentukan melalui keputusan rapat direksi.

    f. Yang termasuk mutasi adalah balik nama dan migrasi paket layanan, sedangkan yang

    tidak termasuk mutasi adalah pindah alamat.

    Adapun aturan dan kebijakan denda, isolir dan pemutusan layanan mengacu kepada KD

    12/HK220/ENT-20/2007 tanggal 28 Pebruari 2007 tentang Kebijakan Denda, Isolir dan

    Pemutusan Layanan kepada Corporate Customer. Sedangkan untuk matriks sanksi denda

    terhadap isolir dan pemutusan fasilitas telekomunikasi mengacu kepada Nota Dinas Wakil

    DIRUT No: C.Tel.39/YN000/KNS-25/2006 Tgl: 8 Juni 2006.

    C. Kebijakan Teknis 1. Line Unit Distribution

    Bagan di Gambar II-2 adalah LUD (line unit distribution) yang mendefinisikan struktur

    alat produksi Speedy, baik yang berbayar maupun yang tidak berbayar.

    Access Node Capacity

    Connected line Kosong

    LIS Speedy

    (berbayar)

    LIS ADSL Link/

    wholesale

    Karyawan

    Line internal

    Speedy

    (tidak berbayar)

    Public service Trial koneksiDinas

    Kantor

    Pejabat

    Event khusus

    TemporerReguler

    Gambar II-2. Bagan Line Unit Distribution

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    12

    Keterangan:

    Access node dapat terdiri atas DSLAM, RDSLAM, MSAN, MSOAN, OLT, serta metro

    switch.

    Connected line adalah seluruh sambungan access node aktif. Connected line

    digunakan untuk perhitungan backbone dan capacity planning.

    LIS (line in service) Speedy adalah satuan sambungan Speedy yang berbayar dan

    sudah menduduki access node serta tercatat di Radius. LIS digunakan untuk

    perhitungan ARPU berbasis abonemen.

    Reguler adalah line Speedy yang dipasang di pelanggan baik dengan tarif normal

    maupun diskon.

    Karyawan adalah line Speedy dengan harga khusus untuk karyawan Telkom.

    Temporer adalah line Speedy yang dipasang di pelanggan selama periode tertentu.

    Line internal Speedy adalah satuan sambungan Speedy yang tidak berbayar.

    Dinas adalah line Speedy untuk keperluan dinas di kantor Telkom, rumah pejabat,

    dan event khusus.

    Public service adalah line Speedy yang digunakan untuk connectivity infrastruktur

    layanan publik komersial misalkan Telkom Hotspot atau AIM (anjungan internet

    mandiri).

    Trial koneksi adalah line Speedy uji coba layanan bagi calon pelanggan secara

    berbatas waktu dan yang bersangkutan belum tentu menjadi pelanggan.

    Maksimum waktu trial adalah 5 hari kalender. Kategori pelanggan yang dapat

    dilakukan trial adalah pelanggan korporat cluster 1- 3.

    2. Teknologi Akses Konfigurasi akses layanan Speedy secara global sesuai Gambar II-3 berikut. Komunikasi

    dari access node menuju BRAS melalui network metro ethernet sedangkan dari BRAS ke

    gateway mengunakan jaringan IP backbone metro ethernet atau EoMPLS.

    Untuk konfigurasi akses broadband untuk layanan content/triple play disesuaikan

    dengan konfigurasi infrastruktur yang tersedia dan QoS layanan yang akan dideliver.

    Konfigurasi jaringan Speedy selain konfigurasi pada Gambar II-3 tidak diperkenankan.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    13

    Internet domestikInternet global

    Backbone domestik

    (metro atau EoMPLS)

    PE/ME/core router

    BW ManagementBRAS

    RADIUS server

    Metro type 2

    Distribution

    Switch

    (@ HRB/cluster)

    Modem

    ADSL

    (@ home)

    ONT

    (@ home)

    DSLAM/

    MSAN

    OLT

    Metro type 1

    Metro type 1

    PSTN/copper line

    Fiber optic

    Fiber optic

    ADSL

    Metro eth switch

    GPON

    BTS

    Radio link

    Subs

    station

    PE router

    1:10 1:1

    Gambar II-3. Konfigurasi layanan Speedy.

    Penjelasan gambar konfigurasi Speedy adalah sebagai berikut:

    a) Speedy dengan akses DSLAM/RDSLAM/MSOAN/MSAN (POTS based) PC Modem DSL Jarlok (MDF) DSLAM/RDSLAM/MSOAN/MSAN Metro

    Access BRAS BM (internet global) Jaringan IPBB GW Internet

    b) Speedy dengan akses GPON (non POTS based) PC ONT Optical Fiber GPON Metro Access BRAS BM (internet

    global) Jaringan IPBB GW Internet

    Mengingat kapasitas akses fiber optik yang besar, dimungkinkan untuk memasang

    lebih dari satu line Speedy dalam sebuah ONT pada port yang berbeda.

    c) Speedy dengan akses metro ethernet (non POTS based) PC Kabel UTP Distribution switch Metro Access BRAS BM (internet

    global) Jaringan IPBB GW Internet

    Mengingat kapasitas akses fiber yang besar, jika layanan Speedy menggunakan

    akses metro ethernet dimungkinkan untuk memasang lebih dari satu line Speedy

    dalam sebuah distribution switch.

    Konfigurasi di metro menggunakan EPIPE (point to point).

    Penggunaan akses metro pada Speedy merupakan opsi terakhir jika di suatu lokasi

    hanya tersedia akses tersebut untuk layanan kecepatan tinggi (fitur upgrade line

    speed) di atas 4 Mbps. Sedapat mungkin delivery layanan kecapatan tinggi

    menggunakan akses GPON.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    14

    d) Speedy dengan akses WiMAX (non POTS based) PC SS radio link BTS WiMAX Metro Access BRAS BM (internet

    global) Jaringan IPBB GW Internet

    Penggunaan akses WiMAX pada Speedy merupakan opsi terakhir jika di suatu area

    belum tersedia jaringan wireline (green field).

    e) ADSL Link PC Modem DSL Jarlok (MDF) DSLAM/RDSLAM/MSOAN/MSAN Metro

    Access BRAS PE Telkom PE ISP GW Internet ISP

    f) Speedy dengan manageable home gateway PC Home Gateway Jarlok (MDF) DSLAM/RDSLAM/MSOAN/MSAN

    Metro Access BRAS ACS BM Jaringan IPBB GW Internet

    3. Tipe Koneksi Backhaul Terdapat dua macam koneksi dari access node untuk layanan Speedy yaitu melalui

    metro ethernet dan melalui EoMPLS seperti pada Gambar II-4.

    Gambar II-4. Koneksi dari access node ke BRAS.

    a) Tipe Konfigurasi Access Node Ethernet plus Metro a. Koneksi access node ke ethernet aggregator:

    Menggunakan electrical fast ethernet (full duplex).

    Menggunakan optical gigabit ethernet.

    Khusus untuk MSOAN, koneksi dari network MSOAN adalah melalui COT

    (central office terminal) masing-masing MSOAN ke metro terdekat,

    menggunakan antar muka electrical fast ethernet (full duplex).

    b. Koneksi ethernet aggregator ke BRAS menggunakan optical gigabit ethernet.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    15

    b) Tipe konfigurasi Access Node Ethernet plus IP-Backbone Koneksi ini dilakukan apabila tidak terdapat kebutuhan penggunaan ethernet

    aggregator.

    a. Koneksi access node ke BRAS:

    Menggunakan koneksi layer 2 OSI (EoMPLS) menggunakan IP backbone

    eksisting. Khusus untuk MSOAN, koneksi dari network MSOAN adalah

    melalui COT (central office terminal) masing-masing MSOAN ke metro

    terdekat, menggunakan antar muka electrical fast ethernet (full duplex).

    Access node menuju ke BRAS menggunakan antar muka IP backbone

    eksisting.

    Antar muka yang digunakan adalah electrical fast ethernet atau 100/1000

    optical gigabit ethernet. Pemilihan antar muka ditentukan berdasarkan

    jarak dari access node atau BRAS ke router PE terdekat.

    b. Koneksi BRAS ke router PE:

    Menggunakan optical gigabit ethernet tipe LX.

    Antar muka router PE menggunakan konektor SC.

    4. Persyaratan Dalam Pengembangan Akses 4) Akses ADSL dengan MSAN

    MSAN merupakan node akses modern untuk layanan PSTN yang juga sudah

    mendukung layanan broadband. Standar untuk akses Speedy ADSL dengan

    perangkat MSAN adalah:

    a. Memiliki kemampuan full broadband termasuk IPTV.

    b. Menyediakan combo card solution yaitu menyediakan layanan POTS dan

    broadband dalam satu card untuk fleksibilitas implementasi dan mengurangi

    kompleksitas jumpering di OSP.

    c. Dapat mengirimkan informasi port ADSL yang unik per port dalam proses

    autentikasi (untuk keperluan binding port).

    5) Akses GPON

    Layanan Speedy dapat digelar di area yang sudah dibangun FTTH (fiber to the

    home) dengan teknologi GPON. Standar untuk akses Speedy dengan GPON adalah:

    a. Dapat melakukan pengaturan kecepatan melalui pengaturan per port di OLT.

    b. Dapat mengirimkan informasi unik per port dalam proses autentikasi (untuk

    keperluan binding port).

    6) Akses Metro Ethernet

    Layanan Speedy dapat digelar di area HRB atau kawasan khusus yang sudah

    terpasang perangkat metro ethernet access yang didistribusikan melalui kabel UTP

    menggunakan distribution switch ke pelanggan. Standar untuk akses Speedy

    dengan metro ethernet adalah:

    a. Dapat melakukan pengaturan kecepatan melalui QoS VLAN atau sub interface

    node metro atau port ethernet switch.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    16

    b. Dapat mengirimkan informasi unik per port dalam proses autentikasi (untuk

    keperluan binding port).

    7) Akses ADSL dengan MSOAN:

    a. Mendukung VLAN trunking 802.1q pada uplink interface metro/ethernet

    agregator menuju BRAS.

    b. Mendukung protokol PPPoE untuk koneksi port ADSL ke BRAS/RADIUS.

    c. Dapat mengirimkan informasi port ADSL yang unik per port dalam proses

    autentikasi (untuk keperluan binding port).

    8) Akses Wireless

    Layanan Speedy dapat digelar di area yang tidak tersedia wireline dan berada di

    dalam jangkauan BTS WiMAX 802.16. Speedy dengan akses WiMAX 802.16 harus

    mampu melakukan:

    a. Dapat melakukan pengaturan kecepatan melalui QoS VLAN atau sub interface

    node WiMAX.

    b. Apabila memungkinkan dapat mengirimkan informasi unik dari CPE dalam

    proses autentikasi (untuk keperluan binding port).

    5. Penomoran Speedy Sistem penomoran layanan Speedy menggunakan format numerik 12 digit. Penomoran

    Speedy digunakan sebagai login dari pengguna untuk melakukan koneksi ke Speedy.

    Format penomoran Speedy adalah sebagai berikut:

    ABxCDEFxxxxx

    Keterangan:

    A Kode produk akses broadband: 1 untuk Speedy; 2 untuk ADSL Link

    B Digit ke-1 tabel CAUTOCOM i-SISKA

    x Angka 6

    C Digit ke-2 tabel CAUTOCOM i-SISKA

    D Digit ke-6 tabel CAUTOCOM i-SISKA

    E Digit ke-7 tabel CAUTOCOM i-SISKA

    F Digit ke-8 tabel CAUTOCOM i-SISKA

    xxxxx Bebas/auto incremental number

    6. Penamaan Node Untuk standarisasi nasional penamaan node infrastruktur untuk mendukung layanan

    Speedy adalah sebagai berikut:

    1) DSLAM: [DSLAMxx]-[D(1-7)]-[kode STO], dengan x menyatakan nomor DSLAM di

    STO dan termasuk remote DSLAM yang menginduk DSLAM di STO tersebut.

    2) Metro access: [MExxx]-[D(1-7)]-[kode STO]

    3) BRAS: [BRASxx]-[D(1-7)]-[kode STO]

    4) AAA server: [RADxx]-[D(1-7)]-[kode STO]

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    17

    5) Angka penting/berarti dimulai dari 1.

    6) Kode STO mengacu pada KD.34/TK110/NET-20/2005 tanggal 5 Oktober 2005

    tentang Daftar Lokasi dan Nama Sentral Telepon.

    Contoh penulisan: DSLAM01-D1-SPL, MAN01-D2-SM2, BRAS02-D5-KBL, RAD03-D6-BPP.

    7. Nomor Port Nomor port merupakan nomor unik untuk mengidentifikasi port perangkat yang

    terhubung ke pelanggan untuk keperluan administrasi di i-SISKA/CSS. Nomor port

    menunjukkan letak port di perangkat sehingga harus mengandung informasi rack,

    modul, port, dan sebagainya serta informasi di lokasi mana perangkat tersebut berada.

    Penomoran port berlaku umum untuk seluruh jenis teknologi akses. Standarisasi nomor

    port ditetapkan oleh VP Network Operation Direktorat NWS.

    8. Konfigurasi Solusi Speedy Khusus Layanan Solusi Speedy Khusus merupakan bundling dan kolaborasi produk Speedy yang

    diberikan khusus kepada:

    1) Corporate pengguna layanan TelkomCloud;

    2) Jaringan pendidikan (kampus dan JARDIKNAS).

    Pengguna Solusi Speedy Khusus memperoleh tambahan fasilitas dapat mengakses

    aplikasi di private network (intranet) tersebut melalui koneksi Speedy.

    Konfigurasi global layanan Solusi Speedy Khusus dapat dilihat Gambar II-5, sedangkan

    konfigurasi detail terdapat di masing-masing dokumen layanan Solusi Speedy Khusus.

    Gambar II-5. Konfigurasi global layanan Solusi Speedy Khusus.

    Penyediaan layanan Solusi Speedy Khusus selain kepada peruntukan di atas tidak

    diperkenankan.

    9. Domain/Realm Koneksi Speedy dapat digunakan untuk melakukan koneksi ke layanan Speedy reguler,

    EBIS, maupun koneksi Solusi Speedy Khusus. Pengaturan domain layanan Speedy diatur

    dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    18

    a) Layanan Speedy Standar a. [Nomor Speedy]@telkom.net digunakan untuk koneksi ke internet

    pada layanan Speedy reguler (pasca bayar). Contoh:

    [email protected]. b. [Username kartu Speedyprepaid/iVAS]@speedyprepaid

    digunakan untuk koneksi internet dengan menggunakan kartu prabayar

    Speedy prepaid atau kartu iVAS melalui line Speedy reguler (pasca bayar).

    Contoh: 1234567890@speedyprepaid. c. [User prepay Speedy]@prepayspeedy digunakan untuk koneksi

    internet prabayar dengan menggunakan Telkom Voucher atau Flexi Voucher

    secara fisik maupun potong pulsa via nomor Flexi.

    d. [email protected] digunakan sebagai username global untuk prekonfigurasi manageable manageable home gateway (MHG) dan set to box

    (STB) IPTV dengan ACS sesuai standar TR-069.

    b) Layanan EBIS a. [User ADSL Link]@[namaISP] digunakan untuk koneksi ke ADSL Link

    atau EBIS ESP dan tidak diperkenankan dilakukan melalui layanan Speedy

    reguler. Contoh: [email protected]. b. [Nomor Speedy]@adsl.[namaISP] digunakan untuk koneksi ke

    layanan EBIS BR yang seluruhnya menggunakan infrastruktur Speedy. Contoh:

    [email protected].

    c) Layanan Solusi Speedy Khusus a. [Nomor Speedy]@school.net digunakan di layanan Solusi Speedy

    Khusus untuk JARDIKNAS dari zona sekolah melalui Speedy milik sekolah yang

    telah terdaftar di JARDIKNAS. Contoh: [email protected]. b. [Nomor Speedy]@[nama univ].edu.net digunakan di layanan

    Solusi Speedy Khusus untuk kampus, sehingga dari rumah dosen/karyawan

    perguruan tinggi yang telah terdaftar dapat melakukan koneksi ke intranet

    kampus melalui Speedy. Contoh: [email protected]. c. [Nomor Speedy]@sopp.speedy digunakan untuk koneksi ke server

    SOPP (single online payment point) Telkom melalui line Speedy reguler.

    Contoh: [email protected]. d. [User Speedy]@[nama_aplikasi].app digunakan untuk koneksi ke

    server aplikasi layanan SAAS (software as a service) melalui line Speedy

    regular yang telah terdaftar untuk mengakses aplikasi yang berada di dalam

    layanan TelkomCloud. Contoh: [email protected]. e. [Nomor Speedy]@cloud.[nama_community_cloud].net diguna-

    kan untuk koneksi ke server aplikasi layanan cloud computing Telkom (SAAS,

    IAAS, PAAS) melalui line Speedy regular yang telah terdaftar untuk layanan

    cloud. Contoh: [email protected].

    Penambahan grup domain baru diatur dan ditetapkan oleh Direktorat ITS&S.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    19

    10. Username Khusus Petugas Untuk keperluan tes koneksi pada saat instalasi pasang baru atau setelah perbaikan

    gangguan, petugas harus memiliki login khusus yang dapat digunakan oleh petugas

    tersebut di seluruh line Speedy. Ketentuan login tes untuk petugas adalah sebagai

    berikut:

    Format : [NIK]@telkom.net Quota : 100 MB per bulan

    Session-Timeout : 15 menit

    Simultaneous-Use : 1

    Penetapan petugas yang berhak memiliki user tes ditetapkan oleh GM Access Regional

    Divisi Access dan harus diupdate secara periodik sesuai dengan job description dari

    personal yang ditetapkan. Permintaan untuk aktivasi user dikirimkan melalui nota dinas

    kepada OSM ISPOS ISC dilengkapi dengan data: nama, NIK, jabatan, dan lokasi kerja.

    11. Manajemen VLAN Untuk standarisasi nasional infrastruktur terkait manajemen VLAN layanan Speedy

    diatur oleh VP Network Operation Direktorat Network & Solution.

    12. Standar Jaringan Akses Tembaga Kebijakan akses mengacu kepada KR no. 22/TK000/JAS-30/2005 tentang Standar

    Parameter Elektris Jarlokat Untuk Layanan Speedy. Apabila ada standar yang lebih baru,

    maka standar yang terakhir yang dijadikan pedoman.

    13. Kebijakan Jaringan Backbone Domestik dan Gateway Kebijakan jaringan backbone domestik dan gateway mengacu kepada ketetapan yang

    dikeluarkan oleh VP Network Operation Direktorat Network & Solution.

    14. Alokasi Bandwidth Internet Untuk menjamin pemenuhan QoS paket layanan yang diluncurkan saat ini sesuai SLG

    layanan diperlukan mekanisme penerapan QoS di setiap elemen network sebagai

    berikut:

    1) QoS untuk layanan internet (standar alokasi throughput internet di bandwidth

    management):

    Bandwidth downstream dari internet global dialokasikan sesuai dengan

    minimum bandwidth per jenis layanan per pelanggan sebagaimana tercantum

    di Tabel II-1.

    Bandwidth diterapkan terpisah untuk pelanggan time based, semi unlimited

    dan unlimited untuk masing-masing speed.

    Bandwidth downstream dari internet domestik dialokasikan sampai dengan

    maksimum line speed per jenis layanan per pelanggan dengan rasio penuh.

    Bandwidth downstream dari content global yang berada di content distribution

    network (CDN) dialokasikan sampai dengan maksimum bandwidth per jenis

    layanan per pelanggan dengan rasio penuh.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    20

    QoS pada router PE diterapkan menggunakan best effort.

    Bandwidth untuk paket semi unlimited dan unlimited diatur secara otomatis

    melalui perangkat policy manager untuk bandwidth management.

    2) Kebijakan bandwidth adalah sebagai berikut:

    Bandwidth policy mencakup pengaturan alokasi bandwidth menuju destinasi

    internasional maupun domestik dengan pengaturan yang terpisah.

    Pengaturan bandwidth dilakukan secara dinamis mengikuti jumlah pelanggan

    Speedy.

    Dasar penetapan alokasi bandwidth adalah hasil perkalian jumlah pelanggan

    aktif dengan rasio bandwidth per jenis layanan per pelanggan.

    Besarnya rasio bandwidth bersifat dinamis dan akan direview secara periodik.

    Penetapan rasio bandwidth ditetapkan melalui Nota Dinas oleh VP Service

    Strategy dan Tarif Direktorat ITS&S.

    15. Ketentuan IP Address Ketentuan penggunaan dan pengaturan alamat IP dalam penyelenggaraan layanan

    Speedy adalah sebagai berikut:

    1) Setiap pelanggan akan mendapatkan 1 buah alamat IP publik untuk layanan

    internet non dedicated (PPPoE).

    2) Layanan Speedy unlimited seluruhnya menggunakan alamat IP statik yang

    dialokasikan dari RADIUS, sedangkan layanan time based dan semi unlimited

    menggunakan IP address dinamik yang dialokasikan dari BRAS.

    3) Layanan koneksi khusus kampus atau aplikasi menyediakan sendiri alokasi alamat

    IP dari RADIUS masing-masing layanan tersebut.

    4) IP address private digunakan untuk komunikasi antar perangkat seperti DSLAM,

    EMS, switch (metro), BRAS, RADIUS, server konten, loop back BRAS, yang

    sepenuhnya diatur oleh DIVINFRATEL.

    16. BRAS Konfigurasi BRAS harus terdiri atas BRAS operasional dan redundan (baik logik maupun

    fisik) untuk menjamin kontinuitas layanan.

    Untuk efisiensi dan efektifitas jaringan pengembangan layanan konten dengan

    bandwidth tinggi, maka peletakan koneksi dan server konten sedapat mungkin berada

    di lokasi BRAS atau farm server konten Telkom.

    17. RADIUS Ketentuan dan hal-hal yang terkait dalam penggunaan RADIUS adalah sebagai berikut:

    1) Billing untuk paket flat rate (unlimited) tidak dihitung berdasarkan usage tapi

    berdasarkan abonemen.

    2) Billing untuk paket volume/time based, source data akunting (usage record)

    didapatkan dari RADIUS.

    3) Satu RADIUS dapat melayani lebih dari satu BRAS minimal dalam satu area ex

    DIVRE.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    21

    4) Data akunting (usage record) RADIUS dikonversi menjadi format BD12 yang dapat

    diproses di i-SISKA.

    5) Billing fitur harus dikonversi menjadi format BD12 yang dapat diproses di i-SISKA.

    6) Web user management yang diakses oleh pelanggan dan memiliki koneksi ke

    RADIUS (untuk melihat informasi usage dan ganti password) harus dilindungi

    dengan security yang memadai (enkripsi SSL 128 bit).

    7) RADIUS harus mencatat data akunting (usage record) dari semua trafik pelanggan

    yang melalui BRAS.

    18. Bandwidth Management (BM) Bandwidth management dipasang di dalam network selama dibutuhkan untuk

    melakukan mengendalikan trafik untuk kapasitas backbone atau gateway yang terbatas.

    Ketentuan terkait penggunaan bandwidth management adalah:

    1) Identifikasi pelanggan oleh BM dilakukan berdasarkan IP address.

    2) BM diposisikan di antara PE dan BRAS atau terintegrasi dengan BRAS.

    3) Satu BM bisa melayani lebih dari satu BRAS melalui agregasi metro.

    4) Penerapan aturan QoS di BM mengacu pada kebijakan ditetapkan oleh Divisi

    Multimedia yang disesuaikan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan maupun

    perkembangan layanan.

    5) Monitoring pertumbuhan pelanggan untuk penambahan alokasi bandwidth

    dilakukan secara rutin setiap minggu.

    19. Access Resource Management (ARM) atau PM (Policy Management) Ketentuan dan hal-hal yang terkait dalam sistem ARM/PM adalah sebagai berikut:

    1) Untuk mengatur perangkat BM yang terdistribusi, dibutuhkan perangkat Access

    Resource Management (ARM) atau Policy Management (PM) yang dikelola oleh

    Divisi Infratel.

    2) Rasio bandwidth yang diberikan oleh ARM/PM didasarkan atas paket layanan dan

    username pelanggan.

    3) ARM/PM mampu memberikan jaminan QoS secara dinamis berdasarkan quota

    yang dimiliki pelanggan, baik quota berupa waktu, volume serta jenis konten yang

    dikonsumsi pelanggan.

    4) ARM/PM harus dapat menyediakan informasi untuk memahami perilaku

    pelanggan sehingga dapat menciptakan layanan (kebijakan layanan) yang sesuai.

    5) ARM/PM harus mampu menyediakan data akunting (usage record) untuk sistem

    eksternal.

    6) ARM/PM harus mendukung 5 fungsi utama yaitu:

    a. Harus dapat berkomunikasi dengan OBC Telkom.

    b. Real time dan long term monitoring.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    22

    c. Klasifikasi pelanggan bertingkat berdasarkan pengendalian trafik,

    kemampuan untuk mendefinisikan kategori pelanggan berdasar layanan.

    d. Penyediaan informasi penggunaan kuota (usage).

    e. Layanan portal.

    20. Network Management System (NMS) dan Element Management System (EMS) Untuk kemudahan operasi dan pemeliharaan layanan Speedy perlu dukungan sistem

    manajemen network yang memadai. Ketentuan penggunaan NMS Speedy meliputi:

    1) NMS merupakan top view untuk melihat seluruh elemen network secara global

    dan dapat mengetahui problem dengan cepat.

    2) Setiap elemen network Speedy harus memiliki EMS (element management system)

    untuk memudahkan dalam kegiatan operasional dan monitoring.

    3) EMS harus mempunyai fungsi FCAPS (fault, configuration, accounting,

    performance dan security management).

    4) DCN (data communication network) dari EMS menggunakan private network yang

    terpisah dari network layanan Speedy.

    5) Untuk kebutuhan business continuity plan, EMS server harus memiliki DRS

    (disaster recovery site).

    21. Customer Premise Equipment Hal-hal yang berkaitan dengan CPE untuk layanan Speedy diatur sebagai berikut:

    1) CPE adalah perangkat yang berada di sisi pelanggan yang terdiri dari:

    PC (Personal Computer)

    IKR/IKG

    Roset

    Splitter

    Modem ADSL/router/ONT

    Subscriber station WiMAX

    Switch/hub/wireless access point

    2) Instalasi dan penanganan gangguan di CPE sepenuhnya merupakan tanggung

    jawab pelanggan. Telkom dapat mengenakan biaya tambahan apabila proses

    instalasi dan penanganan gangguan dilakukan oleh TELKOM.

    3) Apabila pelanggan memiliki lebih dari satu PC dan terjadi gangguan/penurunan

    kecepatan, maka identifikasi terhadap pemulihan gangguan layanan cukup

    dinyatakan dengan satu terminal saja. TELKOM tidak bertanggung jawab atas

    seluruh terminal yang dimiliki pelanggan.

    4) TELKOM dapat memberikan paket bundling modem sebagai marketing gimmick

    atau bonus. Kebijakan pengelolaan layanan dengan bundling CPE atau CPE sebagai

    bagian dari alat produksi diatur oleh VP Product Management Direktorat

    Konsumer.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    23

    22. Manageable Home Gateway Manageable home gateway adalah modem ADSL yang telah terintegrasi dengan ACS

    baik dimiliki oleh pelanggan maupun Telkom. Kebijakan manageable home gateway

    diatur sebagai berikut:

    1) Modem ADSL yang dideliver oleh Telkom ke pelanggan dalam rangka PSB baik

    sebagai promosi maupun sebagai kerjasama dengan vendor modem harus

    memenuhi standar TR-069.

    2) Pelanggan baru yang berlangganan Speedy paket unlimited 1 Mbps dan ke atas

    diarahkan menggunakan modem terstandarisasi TR-069.

    3) Pelanggan lama dengan modem yang tidak mendukung TR-069 secara bertahap

    diarahkan untuk memenuhi standar TR-069.

    4) Pelanggan dengan layanan triple play harus dilayani dengan modem/home

    gateway yang terstandarisasi oleh Telkom.

    5) Setiap modem yang disediakan oleh Telkom harus teregistrasi di Supply Chain

    Management Telkom (SCMT).

    23. ACS (Auto Configuration Server) Ketentuan dan hal-hal yang terkait dalam sistem ACS adalah sebagai berikut:

    1) ACS harus mampu menangani modem/home gateway pelanggan Speedy untuk

    mengurangi OPEX dan MTTR karena gangguan CPE.

    2) ACS harus memiliki fungsi:

    a. Memantau modem/home gateway di pelanggan.

    b. Melakukan provisioning modem/home gateway.

    c. Memberikan mekanisme kontrol atau authentikasi bagi pengguna yang

    berhak (access controller).

    3) Pengelolaan perangkat ACS akan dilakukan oleh Divisi Akses.

    4) Aturan yang diterapkan di ACS mengacu pada kapabilitas protokol TR-069 dari HGI

    (Home Gateway Initiatives).

    5) Implementasi ACS dalam layanan mensyaratkan pelanggan untuk melakukan

    registrasi serial number perangkat, MAC address perangkat, user ID Speedy dan

    password. Proses registrasi terakomodasi oleh sistem secara online dan real time.

    24. Security Ketentuan penggunaan security system di setiap elemen network layanan Speedy

    mengikuti ketentuan security yang berlaku di Telkom.

    25. Security Network Ketentuan dan hal-hal yang terkait dalam sistem network security adalah sebagai

    berikut:

    1) Network security bertujuan untuk melindungi pelanggan dan mencegah terjadinya

    serangan penyusupan/serangan paket ke atau dari network internet.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    24

    2) Aturan yang diterapkan mengacu pada referensi di operator internasional tentang

    intrusion detection and prevention systems.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    25

    III. STRUKTUR TARIF

    Struktur dan komponen tarif Speedy terdiri dari:

    1) Tarif registrasi (PSB) Speedy sesuai paket.

    2) Tarif pemakaian per bulan dan kelebihan pemakaian (khusus time based).

    3) Tarif value added service.

    Tarif layanan Speedy dihitung ulang setiap tahun oleh Subdit Service dan Tarif Direktorat IT

    Service & Supply untuk menyesuaikan dengan seluruh aspek costing dan target line in

    service. Selanjutnya penetapan tarif dikeluarkan oleh Direktur IT Service & Supply.

  • Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy Tanggal : 19 Desember 2011

    26

    IV. PROSES BISNIS

    A. Provisioning Proses bisnis order handling, problem handling, billing, pengelolaan kapasitas resource,

    ditetapkan oleh VP Business Effectiveness.

    B. Fault Handling Proses bisnis order handling, problem handling, billing, pengelolaan kapasitas resource,

    ditetapkan oleh VP Business Effectiveness.

    C. Special Bussiness Request Sesuai dengan definisinya sebagai layanan untuk segmen middle end ke bawah dan

    komunitas, layanan Speedy dideliver sesuai standarnya dan tidak dapat dilakukan modifikasi

    sesuai permintaan pelanggan secara perorangan maupun lembaga. Akan tetapi standar

    layanan Speedy dapat disesuaikan untuk kebutuhan suatu komunitas yang cukup besar

    dengan mempertimbangkan cost dan benefitnya bagi Telkom.