budaya masa nifas

4
1. JAMU BERSALIN. Jamu bersalin biasanya dibagi menjadi 3 bagian, yakni yang diminum 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga. Manfaatnya antara lain mengencangkan otot-otot perut yang kendur, mengembalikan stamina, memperlancar ASI, membersihkan darah kotor dalam rahim, membantu pemulihan luka, dan membantu proses pengerutan rahim ke ukuran semula. a.Apakah ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin? Pada prinsipnya, ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin. Namun, bagi yang memiliki gangguan fungsi hati, misalnya hepatitis B positif atau pernah mengalami sakit kuning, sebaiknya tidak mengonsumsi jamu, mengingat jamu dimetabolisme di hati. Atau yang mengalami komplikasi saat persalinan, misalnya rahim robek, jamu bisa membuat kontraksi rahim berlebihan. b.Sejauh mana ibuhamil dapat meraih manfaat jamu bersalin tersebut? Jamu bisa membantu agar proses nifas berlangsung tepat waktu, yakni kurang lebih 40 hari. c.Bagaimana jika ada obat-obatan dari dokter yang harus diminum ibu? Sebaiknya, tanyakan dulu pada dokter apakah boleh mengonsumsi jamu bersalin atau tidak. Jika boleh, jangan konsumsi jamu bersama-sama dengan obat dokter. Mungkin, perlu diberi jeda waktu 1-2 jam. d.Adakah hal-hal yang perlu diwaspadai pada bayi? Pada bayi, walaupun sedikit, jamu pasti keluar di ASI. Jika bayi menjadi diare, misalnya, maka berarti ia tidak toleran terhadap jamu bersalin yang diminum ibunya. 2. PILIS. Digunakan dengan cara mengoleskannya memanjang menutupi dahi. Manfaatnya antara lain untuk menghilangkan rasa pening, menjaga kesehatan mata, mengobati sakit kepala, dan mencegah naiknya darah putih ke kepala.

Upload: roulyrosdiani

Post on 07-Apr-2016

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

budaya masa nifas

TRANSCRIPT

Page 1: Budaya Masa Nifas

1. JAMU BERSALIN. Jamu bersalin biasanya dibagi menjadi 3 bagian, yakni yang diminum 10 hari

pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga. Manfaatnya antara lain mengencangkan otot-otot

perut yang kendur, mengembalikan stamina, memperlancar ASI, membersihkan darah kotor

dalam rahim, membantu pemulihan luka, dan membantu proses pengerutan rahim ke ukuran

semula.

a. Apakah ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin? Pada prinsipnya,

ibu yang baru melahirkan boleh mengonsumsi jamu bersalin. Namun, bagi yang memiliki

gangguan fungsi hati, misalnya hepatitis B positif atau pernah mengalami sakit kuning,

sebaiknya tidak mengonsumsi jamu, mengingat jamu dimetabolisme di hati. Atau yang

mengalami komplikasi saat persalinan, misalnya rahim robek, jamu bisa membuat

kontraksi rahim berlebihan.

b. Sejauh mana ibuhamil dapat meraih manfaat jamu bersalin tersebut? Jamu bisa

membantu agar proses nifas berlangsung tepat waktu, yakni kurang lebih 40 hari.

c. Bagaimana jika ada obat-obatan dari dokter yang harus diminum ibu? Sebaiknya,

tanyakan dulu pada dokter apakah boleh mengonsumsi jamu bersalin atau tidak. Jika

boleh, jangan konsumsi jamu bersama-sama dengan obat dokter. Mungkin, perlu diberi

jeda waktu 1-2 jam.

d. Adakah hal-hal yang perlu diwaspadai pada bayi? Pada bayi, walaupun sedikit, jamu pasti

keluar di ASI. Jika bayi menjadi diare, misalnya, maka berarti ia tidak toleran terhadap

jamu bersalin yang diminum ibunya.

2. PILIS. Digunakan dengan cara mengoleskannya memanjang menutupi dahi. Manfaatnya antara

lain untuk menghilangkan rasa pening, menjaga kesehatan mata, mengobati sakit kepala, dan

mencegah naiknya darah putih ke kepala.

a. Sejauh mana ibuhamil dapat meraih manfaat dari pilis? Sebenarnya, dari segi kesehatan,

manfaatnya agak meragukan. Pening yang dirasakan ibu yang baru melahirkan, misalnya,

mungkin karena ia kurang tidur. Obatnya ya tidur. Istilah darah putih naik ke kepala juga

tidak ada.

b. Risiko gangguan mata apa yang mungkin dialami oleh ibu yang baru melahirkan?

Gangguan mata, seperti pandangan jadi kabur, bisa saja terjadi. Khususnya pada ibu yang

mengalami tekanan darah tinggi atau bengkak. Cara mencegahnya dengan mengurangi

konsumsi garam dan cukup tidur.

3. PARAM. Digunakan dengan cara mengoleskannya ke seluruh tubuh, kecuali daerah payudara

dan perut. Tujuannya antara lain untuk mengatasi pembengkakan yang dialami oleh ibu yang

baru melahirkan.

Page 2: Budaya Masa Nifas

a. Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh menggunakan param? Ya, sejauh kulitnya

tidak sensitif dan paramnya tidak terlalu kental. Param punya efek menghangatkan. Jika

terlalu hangat, bisa “membakar” kulit. Jadi, perhatikan cara memakainya.

b. Sejauh mana ibuhamil dapat meraih manfaat dari param? Param bisa membantu

mengurangi rasa pegal pada otot-otot tangan dan kaki ibu yang baru melahirkan, karena

bisa mengatasi bengkak yang terjadi di sana. Hindari daerah payudara dan perut, karena

kedua daerah ini mayoritas jaringannya lemah. Param “bekerja” pada otot.

4. TAPEL. Dicampur dengan kapur sirih dan air jeruk nipis, dibalurkan pada perut sebelum ibu

mengenakan bengkung/stagen. Tujuannya antara lain untuk mengurangi rasa sakit-sakit di

perut, mengempiskan perut serta memulihkan kondisi kulit perut.

a. Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh memakai tapel? Ya, jika ibu bersalin

secara alami. Jika ibu bersalin lewat operasi, tapel tidak boleh digunakan sampai luka

operasinya dinyatakan baik oleh dokter, atau kira-kira sampai 2 minggu setelah

melahirkan. Namun pemakaian tapel ini sebaiknya tidak kena daerah yang ada luka

operasinya.

b. Sejauh mana efektifitas penggunaan tapel? Tapel menghangatkan perut yang membuat

usus bekerja atau berkontraksi lebih cepat sehingga angin yang berada di dalamnya bisa

keluar dengan mudah, sendawa lebih mudah dan perut terasa kempis. Air kapur sirih dan

jeruk nipis memiliki sifat anti selulit. Hanya saja, kalau kulitnya sensitif, atau terlalu

banyak kapur sirihnya, maka bisa timbul luka bakar. Tapel sifatnya membantu proses

pembakaran lemak bawah kulit. Kalau lemaknya berkurang, kulit yang tadinya meregang

juga lebih cepat bertemu.

5. BENGKUNG/STAGEN. Alat ini umumnya terbuat dari kain. Ukurannya beragam. Kini sudah ada

bentuk yang lebih praktis dan mudah digunakan. Manfaatnya untuk membantu mengempiskan

perut dan membuang angin dalam rongga perut.

a. Apakah semua ibu yang baru melahirkan boleh memakai bengkung? Boleh, asal cara

memakainya benar, terutama untuk ibu yang bersalin lewat operasi. Bengkung sebaiknya

dimulai dari bagian bawah luka operasi (setinggi panggul) sampai sedikit di atas pusar.

Jangan terlalu tinggi, karena di situ ada lambung dan paru-paru. Luka operasi yang

tertekan bengkung efeknya sama dengan tulang patah yang digips. Luka jadi diam dan

rapat sehingga cepat menutup. Untuk ibu yang bersalin normal, gerak geriknya jadi

perlahan, dan duduk juga tidak mengangkang. Hal ini baik untuk pemulihan luka.

b. Sejauh mana efektivitas penggunaan bengkung dalam membantu mengempiskan perut?

Cara paling efektif untuk mengempiskan perut adalah dengan senam nifas untuk melatih

Page 3: Budaya Masa Nifas

otot perut, dan mengurangi konsumsi lemak. Pemakaian bengkung bisa membuat kita

tertipu karena kita merasa perut sudah kempis. Bengkung sifatnya hanya membuat perut

terasa lebih nyaman. Selain itu, bengkung juga membantu penyerapan tapel sehingga

efek pembakar lemaknya bekerja lebih efektif. Sama seperti orang habis creambath yang

kepalanya ditutup handuk.

c. Apakah bengkung harus dipakai sepanjang hari? Sebaiknya tidak karena kulit perlu

bernapas. Jadi, malam hari sebaiknya dibuka saja. Untuk hasil optimal, bengkung dipakai

sampai 3 bulan.

Sumber :

Amankah Perawatan Tradisional Pasca Persalina.

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/amankah.perawatan.tradisiona

l.pasca.persalinan/001/001/1527/2 diakses pada Minggu, 19 April 2015 Pukul 22.15

Suryawati, Chriswardani. "Faktor sosial budaya dalam praktik perawatan kehamilan, persalinan, dan

pasca persalinan (studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara)." Jurnal Promosi Kesehatan

Indonesia 2.1 (2007): 21-31.

FATMAWATI, NOVI INDRA, and D. E. A. Suwijiyo Pramono. KAJIAN HUBUNGAN KHASIAT DAN

KOMPOSISI RAMUAN OBAT TRADISIONAL SERTA PERAWATAN PASCA LAHIR PADA BAYI DI

WILAYAH KABUPATEN SLEMAN BAGIAN BARAT. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2014.

Paryono, Paryono, and Ari Kurniarum. "KEBIASAAN KONSUMSI JAMU UNTUK MENJAGA

KESEHATAN TUBUH PADA SAAT HAMIL DAN SETELAH MELAHIRKAN DI DESA KAJORAN

KLATEN SELATAN." Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan 3.1 (2014).