bab ii tinjauan pustaka a. masa nifas 1. pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/yeni indri lestari...

44
13 Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selapur yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, Siti: 2009:5). Menurut Febi, dkk (2017) masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Masa nifas (puerperium) di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Suherni, 2009). Masa nifas merupakan masa sejak bayi dan plasenta lahir sampai organ-organ reproduksi kembali normal sebelum hamil yang berlangsung dalam kurun waktu 6 minggu.

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

13 Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masa Nifas

1. Pengertian

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran

bayi, plasenta, serta selapur yang diperlukan untuk memulihkan

kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang

lebih 6 minggu (Saleha, Siti: 2009:5). Menurut Febi, dkk (2017) masa

nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra

hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Masa nifas (puerperium) di

mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai

setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8

minggu (Suherni, 2009). Masa nifas merupakan masa sejak bayi dan

plasenta lahir sampai organ-organ reproduksi kembali normal sebelum

hamil yang berlangsung dalam kurun waktu 6 minggu.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

14

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2. Tahapan masa nifas

Nifas dibagi dalam 3 periode :

a. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu diperolehkan berdiri

dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan

boleh bekerja setelah 40 hari.

b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia yang lama 68 minggu.

c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih

dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna

bisa berminggu-minggu, bulan atau tahunan (Angreni, 2010).

3. Adaptasi Psikologis Ibu Masa Postpartum

Menurut Bahiyyatun (2009), adaptasi psikologi pada periode

postpartum merupakan penyebab stressemosional terhadap ibu baru,

bahkan menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Faktor-

faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi

orang tua pada masa postpartum, yaitu:

a. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman

b. Hubungan antara pengalaman melahirkan dan harapan serta

aspirasi

c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lain

d. Pengaruh budaya

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

15

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Satu atau dua hari postpartum, ibu cenderung pasif dan

tergantung. Ia hanya menuruti nasehat,ragu-ragu dalam membuat

keputusan, masih berfokus untuk memenuhi kebutuhan sendiri, masih

menggebu membicarakan pengalaman persalinan.

Periode tersebut diuraikan oleh Yanti & Sundawati (2011)

menjadi 3 tahap, yaitu:

a. Fase taking in, yaitu periode ketergantungan yang berlangsung

pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Ibu

fokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap

lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain; rasa

mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang

perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup,

komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.

Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada

fase ini adalah:

(1) Kekecewaan pada bayinya

(2) Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang

dialami

(3) Rasa bersalah karna belum bisa menyusui bayinya

(4) Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya.

b. Fase taking hold, yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari

setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan

ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

16

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

bayi. Pada fase ini, ibu memerlukan dukungan dan merupakan

kesempatan yang baik menerima berbagai penyuluhan dalam

merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.

c. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan

peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan.

Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya

sudah meningkat. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih

yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues.

Perubahan emosi ibu postpartum menurut Whibley (2006)

dalam Yusdiana (2009) secara umum antara lain adalah:

a. Thrilled dan excaited, ibu merasakan bahwa persalinan

merupakan peristiwa besar dalam hidup. Ibu heran dengan

keberhasilan melahirkan seorang bayi dan selalu bercerita seputar

peristiwa persalinan dan bayinya.

b. Overwhelmed, merupakan masa kritis bagi ibu dalam 24 jam

pertama untuk merawat bayinya. Ibu mulai melakukan tugas-

tugas baru.

c. Let down, status emosi ibu berubah-ubah, merasa sedikit kecewa

khususnya dengan perubahan fisik dan perubahan peran.

d. Weepy, ibu mengalami baby blues postpartum karena perubahan

yang tiba-tiba dalam kehidupannya, merasa cemas dan takut

dengan ketidakmampuan merawat bayinya dan merasa bersalah.

Perubahanemosi ini dapat membaik dalam beberapa hari setelah

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

17

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

ibu dapat merawat diri dan bayinya serta mendapat dukungan

keluarga.

e. Feeling beat up, merupakan masa kerja keras fisik dalam hidup

dan akhirnya merasa kelelahan.

4. Jenis Gangguan Psikologis Ibu Postpartum

Menurut Diagnoastic and Statistic Manual of Mental

disorder (American Psyhiatric Association, 2000) tentang petunjuk

resmi untuk pengkajian dan diagnosis penyakit psikiater, bahwa

gangguan yang dikenali selama postpartum adalah :

a. Postpartum Blues

Fenomena pasca postpartum awal atau baby blues

merupakan sekuel umum kelahiran bayi, terjadi hingga 70%

wanita. Postpartum blues atau baby blues merupakan gangguan

mood efek ringan sementara yang terjadi pada hari pertama

sampai hari ke-10 setelah persalinan ditandai dengan tangisan

singkat, perasaan kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah,

letih, pelupa dan tidak dapat tidur (Pillitteri, 2003).

Menurut Bobak (2005), yang menjelaskan bahwa yang

dimaksud postpartum blues adalah perubahan mood pada ibu

postpartum yang terjadi setiap waktu setelah ibu melahirkan

tetapi seringkali terjadi pada hari ketiga atau keempat postpartum

dan memuncak antara hari kelima dan ke-14 postpartum yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

18

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak,

cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur.

Ibu postpartum yang mengalami postpartum blues

mempunyai gejala antara lain rasa marah, murung, cemas, kurang

konsentrasi, mudah menangis, sedih, nafsu makan menurun, sulit

tidur (Pillitari, 2003; Lynn dan Pierre, 2007 dlam Macmudah,

2010).

Keadaan ini akan terjadi beberapah hari saja setelah

melahirkan dan biasanya akan berangsur-angsur menghilang

dalam beberapa hari dan masih dianggap sebagai kondisi yang

normal terkait dengan adaptasi psikologis postpartum. Apabila

memiliki faktor predisposisi dan pemicu lainnya maka dapat

berlanjut menjadi depresi postpartum.

b. Depresi Postpartum

Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai

dengan afek disforik (kehilangan kebahagian/gairah) disertai

dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan

menurunnya selera makan (Wahyuni, 2010).

Depresi postpartum adalah perasaan sedih akibat

berkurangnya kebebasan bagi ibu, penurunan estetika dan

perubahan tubuh, berkurangnya interaksi sosial dan kemandirian

yang disertai gejala sulit tidur, kurang nafsu makan, cemas, tidak

berdaya, kehilangan kontrol, pikiran yang menakutkan mengenai

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

19

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

kondisi bayi, kurang memerhatikan bentuk tubuhnya, tidak

menyukai bayi dan takut menyentuh bayinya dimana hal ini

terjadi selama 2 minggu berturut-turut dan menunjukkan

perubahan dari keadaan sebelumnya (Lubis, 2010).

Gejala yang sering timbul antara lain kehilangan

harapan, kesedihan, mudah menangis, tersinggung, mudah

marah, menyalahkan diri sendiri, kehilangan energi, selalu dalam

keadaan cemas, sulit berkonsentrasi, sakit kepala yang hebat,

kehilangan minat untuk malakukan hubungan seksual dan ada ide

untuk bunuh diri (Beck, 2001; Lynn dan Pierre, 2007 dalam

Macmudah, 2010).

c. Postpartum Psikosis

Mengalami depresi berat seperti gangguan yang dialami

penderita depresi postpartum ditambah adanya gejala proses pikir

(delusion, hallucinations and inchorence of association) yang

dapat mengancam dan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan

bayinya sehingga sangat memerlukan pertolongan dari tenaga

profesional yaitu psikiater dan pemberian obat (Olds, 2000,

Pilliteri, 2003, Lynn dan Pierre, 2007).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

20

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

B. Postpartum Blues

1. Pengertian Postpartum Blues

Sindrom baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu

sejak hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima

kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami

dari kelelahan pasca persalinan (Pieter dan Lubis, 2010). Sedangkan

Mansyur (2009), mengatakan bahwa sindrom baby blues merupakan

perasaan sedih yang dialami oleh ibu setelah melahirkan, hal ini

berkaitan dengan bayinya. Postpartum blues adalah gangguan suasana

hati yang berlangsung selama 3-6 hari pasca melahirkan. Sindrom ini

sering terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung

lebih buruk pada hari ketiga dan keempat.

Menurut Saleha (2009) baby blues atau postpartum blues

merupakan suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan

memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah melahirkan.

Suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan, namun emosi

penderita menjadi stabil. Baby blues atau sterss pasca melahirkan

merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh seorang wanita

yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Baby

blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran sang

buah hati, namun disertai oleh perasaan cemas, kaget dan sedih

sehingga dapat menimbulkan kelelahan psikis sang ibu tersebut

(Melinda, 2010).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

21

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Baby blues sindrom atau stress pasca persalinan, merupakan

salah satu bentuk depresi yang sangat ringan yang biasanya terjadi

dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk

sekitar hari ketiga atau keempat pasca persalinan (Muhammad, 2011).

Postpartum blues atau yang juga disebut dengan baby blues merupakan

reksi psikologis yang berupa gejala depresi postpartum dengan tingkat

ringan. Sindrom ini muncul pasca melahirkan dan sering kali terjadi

pada hari ketiga atau keempat pasca postpartum dan memuncak pada

hari kelima dan keempat belas pasca melahirkan (Medicastore, 2012).

Hampir sebagian besar ibu yang melahirkan mengalami baby

blues. Sebuah kondisi depresi pasca persalinan, yang jika ditangani,

akan berdampak pada perkembangan anak. Baby blues atau

postpartum blues adalah kondisi yang dialami oleh hampir 50%

perempuan yang baru melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi sejak hari

pertama setelah persalinan dan cenderung akan memburuk pada hari

ketiga samapi kelima setelah persalinan. Baby blues cenderung

menyerap dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan

(Conectique, 2011).

2. Waktu dan Durasi Terjadinya Postpartum Blues

Baby blues sindrom dapat terjadi segera setelah kelahiran,

tapi akan segera menghilang dalam beberapa hari sampai satu minggu.

Apabila gejala tersebut berlangsung lebih dari satu minggu itu sudah

termasuk dalam depresi postpartum (Aprilia, 2010). Kondisi ini

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

22

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

merupakan periode emosional stres yang terjadi antara hari ke-3 dan

ke-10 setelah persalinan yang terjadi sekitar 80% pada ibu postpartum

(Bahiyatul, 2009).

3. Gejala Postpartum Blues

Gejala postpartum blues ringan hanya terjadi dalam hitungan

jam atau 1 minggu pertama setelah melahirkan, gejala ini dapat

sembuh dengan sendirinya, sedangkan pada beberapa kasus postpartum

depresion dan postpartum psikosis, bisa sampai mencelakai diri sendiri

bahkan anaknya, sehingga pada penderita kedua jenis gangguan mental

terakhir perlu perawatan yang ketat di rumah sakit (Afrianto, 2012).

Gejala-gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari

perubahan sikap seorang ibu. Gejala tersebut biasanya muncul pada

hari ke-3 atau hari ke-6 setelah melahirkan. Beberapa perubahan sikap

tersebut diantaranya: sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak

bahagia, penakut, tidak mau makan, tidak mau bicara, sakit kepala,

sering berganti mood, mudah tersinggung, merasa selalu sensitif dan

cemas berlebihan, tidak bergairah, khususnya terhadap hal yang

semula sangat diminati, tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit

membuat keputusan, merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si

kecil yang baru saja dilahirkan, insomnia yang berlebihan. Gejala-

gejala ini mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan

menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari.

Namun, jika masih tetap berlangsung selama beberapa minggu atau

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

23

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

beberapa bulan itu dapat disebut postpartum depression (Murtiningsih,

2012).

4. Penyebab Terjadinya Postpartum Blues

Beberapa hal yang disebutkan sebagai penyebab terjadinya

baby blues menurut Ummu (2012), di antaranya:

a. Perubahan hormonal

Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan

prosgeterone yang drastis, dan juga disertai penurunan kadar

hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan

mudah lelah, penurunan mood, dan perasaan tertekan.

b. Fisik

Kehadiran bayi dalam keluarga menyebabkan perubahan

ritme kehidupan sosial dalam keluarga, terutama ibu. Mengasuh si

kecil sepanjang siang dan malam sangat menguras energi ibu,

menyebabkan berjurangnya waktu istirahat, sehingga terjadi

penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah.

c. Psikis

Kecemasan terhadap dalam berbagai hal, seperti

ketidakmampuan dalam mengurus si kecil, ketidakmampuan dalam

berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri karena perubahan

bentuk tubuh dan sebelum hamil serta kurangnya perhatian

terutama suami ikut mempengaruhi terjadinya depresi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

24

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

d. Sosial

Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh

adaptasi. Rasa ketertarikan yang sangat pada si kecil dan rasa

dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam depresi.

Penyebab baby blues diduga karena perubahan hormonal di

dalam tubuh wanita setelah melalui persalinan. Selama menjalani

kehamilan, berbagai hormon dalam tubuh ibu meningkatseiring

pertumbuhan janin. Setelah melalui tahap persalinan, jumlah produksi

berbagai hormon seperti estrogen, progesteron, dan endorphin

mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi kondisi emosional

ibu. Kelelahan fisik dan rasa sakit setelah persalinan, air susu yang

belum keluar sehingga bayi menjadi alasan lain timbulnya baby blues

(Suwignyo, 2010).

Sedangkan munculnya baby blues menurut Atus (2008), juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Dukungan Sosial

Perhatian dari lingkungan terdekat seperti suami dan

keluarga dapat berpengaruh. Dukungan berupa perhatian,

komunikasi dan hubungan emosional yang hangat sangat penting.

Dorongan moral dari teman-teman yang sudah pernah bersalin juga

dapat membantu. Dukungan sosial adalah derajat dukungan yang

diberikan kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

25

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

orang-orang yang memiliki hubungan emosional yang dekat

dengan orang tersebut (As’ari, 2005).

Dukungan sosial adalah kenyamanan, bantuan, atau

informasi yang diterima oleh seseorang melalui kontak formal

dengan individu atau kelompok (Landy&Conte, 2007).

b. Keadaan dan kualitas bayi

Kondisi bayi dapat menyebabkan munculnya baby blues

sindrom misalnya jenis kelamin yang tidak sesuai harapan, bayi

dengan cacat bawaan ataupun kesehatan yang kurang baik.

c. Komplikasi kelahiran

Proses persalinan juga dapat mempengaruhi munculnya

baby blues sindrom, misalnya proses persalinan yang sulit,

perdarahan, pecah ketuban dan bayi dengan posisi tidak normal.

d. Persiapan untuk persalinan dan menjadi ibu

Kehamilan yang tidak diharapkan seperti hamil diluar

nikah, kehamilan akibat pemerkosaan, kehamilan yang tidak

terencana sehingga wanita tersebut belum siap untuk menjadi ibu.

Kesiapan menyambut kehamilan dicerminkan dalam kesiapan dan

respon emosionalnya dalam menerima kehamilan. Seorang wanita

memandang sebagai suatu hasil alami hubungan perkawinan baik

yang diinginkan maupun tidak diinginkan, tergantung dengan

keadaan. Sebagian wanita lain menerima kehamilan sebagai

kehendak alam dan bahkan pada beberapa wanita termasuk banyak

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

26

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

remaja, kehamilan merupakan akibat percobaan seksual tanpa

menggunakan kontrasepsi. Awalnya mereka terkejut ketika tahu

bahwa dirinya hamil, namun seiring waktu mereka akan menerima

kehadiran seorang anak (Bobak, 2005).

e. Stresor psikososial

Faktor psikososial seperti umur, latar belakang sosial,

ekonomi, tingkat pendidikan dan respon ketahanan terhadap stresor

juga dapat mempengaruhi baby blues sindrom.

f. Riwayat depresi

Riwayat depresi atau problem emosional lain sebelum

persalinan, seorang dengan riwayat problem emosional sangat

rentan untuk mengalami baby blues sindrom.

g. Hormonal

Perubahan kadar hormon progesteron yang menurun

disertai peningkatan hormon estrogen, prolaktin dan kortisol yang

drastis dapat mempengaruhi kondisi psikolog ibu.

h. Budaya

Pengaruh budaya sangat kuat menentukan muncul atau

tidaknya baby blues sindrom. Di Eropa kecenderungan baby blues

sindrom lebih tinggi bila dibandingkan dengan Asia, karena budaya

timur yang lebih dapat menerima atau berkompromi dengan situasi

yang sulit daripada budaya barat.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

27

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

5. Faktor-Faktor Postpartum Blues

Faktor-faktor yang mempengaruhi postpartum blues,

biasanya tidak berdiri sendiri sehingga gejala dan tanda postpartum

blues sebenarnya adalah suatu mekanisme multifaktorial. Sejauh ini

ada mekanisme biokimia atau neuro dokrin yang jelas (Irawati, 2014).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya postpartum blues,

yaitu :

a. Faktor Demografi

Faktor demografi meliputi umur dan paritas. Ibu primipara

yang tidak mempunyai pengalaman dalam mengasuh anak, ibu

yang berusia remaja, ibu yang berusia lebih dari 35 tahun adalah

yang beresiko terkena postpartum blues (Bobak, Laudermilk,

Jenesn, et all, 2005).

Menurut BKKBN (2012) yang menganjurkan batasan umur

dalam pernikahan yakni 20 tahun ke atas, sehingga banyak

masyarakat yang memilih untuk menikah dalam rentang umur

tersebut. Pernikahan, kehamilan, persalinan dan perawatan anak

akan membawa banyak perubahan. Seseorang akan mengalami

perubahan peran dari seorang remaja menjadi seorang istri dan ibu

untuk anak-anaknya, hal ini tentu saja memerlukan kesiapan fisik

dan psikologis dari ibu tersebut. Seorang wanita yang berumur 20-

35 tahun sudah dianggap siap secara fisik dan psikologis untuk

melahirkan dan merawat anak. Pada umur seperti itu tingkat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

28

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

kedewasaan, cara berpikir dan perilaku juga akan mengalami

peningkatan seiring dengan peningkatan umur. Umur 20-35 tahun

dianggap ideal untuk menjalani kehamilan dan persalinan,

direntang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim

sudah mampu memberi perlindungan atau kondisi yang maksimal

untuk kehamilan dan umumnya secara mental pun siap, yang dapat

berdampak pada perilaku merawat dan menjaga kehamilan secara

hati-hati.

b. Faktor Psikologis

Kurangnya perhatian keluarga, terutama suami karena

semua perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Setelah

persalinan si ibu merasa lelah dan sakit pasca persalinan membuat

ibu membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilan fisik

bayi karena tidak sesuai dengan yang diinginkan juga bisa memicu

postpartum blues. Ibu yang melahirkan secara operasi akan merasa

bingung dan sedih terutama jika operasi tersebut dilakukan karena

keadaan yang darurat (tidak direncanakan sebelumnya) (Kasdus,

2007).

c. Faktor Fisik

Kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui,

memandikan, mengganti popok, dan menimang sepanjang hari

bahkan tak jarang di malam buta sangatlah menguras tenaga.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

29

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Apalagi jika tidak ada suami atau anggota keluarga lain (Nirwana,

2011).

d. Faktor Sosial

Tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang

tidak direncanakan sebelumnya dan keadaan sosial ekonomi juga

berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues (Afrian, 2012).

Khekawatiran pada keadaan sosial ekonomi, seperti tinggal

bersama mertua, lingkungan rumah tidak nyaman, dan keadaan ibu

yang harus kembali bekerja setelah melahirkan.

Penyebab postpartum blues bisa juga dilihat pada bayi dan

hubungan orang tua, yaitu sebagai berikut :

a. Pada Bayi

Ibu yang depresi juga tidak mampu merawat bayinya

dengan optimal, karena merasa tidak berdaya atau tidak mampu

sehingga akan menghindari tanggung jawabnya, akibatnya kondisi

kebersihan dan kesehatan bayinya yang menjadi tidak optimali juga

tidak bersemangat menyusui bayinya sehingga pertumbuhan dan

perkembangan bayinya tidak seperti bayi yang ibunya sehat.

Akibat lainnya adalah hubungan antara ibu dan bayi juga tidak

optimal. Bayinya sangat senang berkomunikasi dengan ibunya.

Komunikasi ini dilakukannya dengan cara dan dalam bentuk yang

bermacam-macam, misalnya senyuman, tatapan mata, celoteh,

tangisan, gerakan yubuh yang berubah-ubah yang semua itu perlu

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

30

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

ditanggapi dengan respon yang sesuai dan optimal, namun bila hal

ini tidak terpenuhi, anak akan menjadi kecewa, sedih bahkan

frustasi. Kejadian seperti ini membuat perkembangan tidak

optimal, sehinnga membuat kepribadiannya kurang menantang

(Elvira, 2006).

b. Pada Hubungan Orang Tua

Perkawinan dan kelahiran seorang bayi biasanya dapat

mengubah suatu hubungan dan psikolog menemukan kaitan antara

depresi pasca melahirkan dan hubungan yang tidak memuaskan

pasangan. Pada kenyataannya, tekanan karena harus merawat

semua keretakan lama muncul dan banyak keretakan baru juga.

Dampak paling negative dari seorang yang mengalami postpartu

blues adalah symptom-symptom itu berlangsung lebih dari 10 hari,

kondisi seseorang tersebut tidak dikatakan sekedar mengalami

postpartum blues lagi tetapi mengalami postpartum depression atau

depresi pasca salin (Nirwana, 2011).

6. Dampak Postpartum Blues

Jika kondisi baby blues syndrome tidak disikapi dengan

benar, bisa berdampak pada hubungan ibu dengan bayinya, bahkan

anggota keluarga yang lain juga merasakan dampak dari baby blues

syndrome tersebut. Jika baby blues dibiarkan, dapat berlanjut menjadi

depresi pasca melahirkan, yaitu berlangsung lebih dari hari ke-7 pasca

persalinan. Depresi setelah melahirkan rata-rata berlangsung tiga

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

31

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

sampai enam bulan, bahkan terkadang sampai delapan bulan. Pada

keadaan lanjut dapat mengancam keselamatan diri dan anaknya

(Kasdus, 2007).

a. Pada ibu

(1) Menyalahkan kehamilannya

(2) Sering menangis

(3) Mudah tersinggung

(4) Sering terganggu dalam waktu istirahat atau

insomnia berat

(5) Hilang percaya diri mengurus bayi, merasa takut

dirinya tidak bisa memberikan ASI bahkan takut

apabila bayinya meninggal

(6) Muncul kecemasan terus menerus ketika bayi

menangis

(7) Muncul perasaan malas untuk mengurus bayinya

(8) Mengisolasi diri dari lingkungan masyarakat

(9) Frustasi hingga berupaya untuk bunuh diri

b. Pada anak

(1) Masalah perilaku

Anak-anak yangdari ibu yang mengalami

baby blues lebih memungkinkan memiliki masalah

perilaku, termasuk masalah tidur, tantrum, agresif,

dan hiperaktif.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

32

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

(2) Perkembangan kognitif terganggu

Anak nantinya mengalami keterlambatan

dalam berbicara dan berjalan jika dibandingkan

dengan anak-anak dari ibu yang tidak depresi.

mereka akan mengalami kesulitan dalam belajar di

sekolah.

(3) Sulit bersosialisasi

Anak-anak dari ibu yang mengalami baby

blues biasanya mengalami kesulitan membangun

hubungan dengan orang lain. Mereka sulit berteman

atau cenderung bertindak kasar.

(4) Masalah emosional

Anak-anak dari ibu yang mengalami baby

blues cenderung merasa rendah diri, lebih sering

merasa cemas dan takut, lebih pasif, dan kurang

independen.

c. Pada suami

Keharmonisan pada ibu yang mengalami baby blues

biasanya akan terganggu ketika suami belum mengetahui apa

yang sedang di alami oleh istrinya yaitu baby blues sindrom,

suami cenderung akan menganggap si ibu tidak becus

mengurus anaknya bahkan dalam melakukan hubungan suami

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

33

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

istri biasanya mereka merasa takut seperti takut mengganggu

bayinya.

Dampak postpartum blues tidak hanya terjadi pada ibu,

namun juga terjadi pada bayinya. Dampak pada ibu adalah dapat

mengganggu kemampuan ibu dalam menjalankan peran, salah satunya

merawat bayi sehingga mempengaruhi kualitas hubungan antara ibu

dan bayi. Ibu yang mengalami postpartum blues cenderung enggan

untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) dan enggan berinteraksi dengan

bayinya. Dalam jangka waktu pendek bayi akan mengalami

kekurangan nutrisi karena tidak mendapat asupan ASI dan hubungan

emosional kurang terjalin. Dalam jangka waktu panjang akan

menyebabkan keterlambatan perkembangan, mengalami gangguan

emosional dan masalah sosial (Fiona, 2004).

7. Penatalaksanaan Postpartum Blues

Postpartum blues atau gangguan mental pasca persalinan

seringkali terabaikan dan tidak ditangani dengan baik. Banyak ibu

yang berjuang sendiri dalam beberapa saat setelah melahirkan. Mereka

merasakan ada suatu hal yang salah, namun mereka sendiri tidak

benar-benar mengetahui apa yang sedang terjadi. Apabila mereka pergi

mengunjungi dokter atau sumber-sember lainnya untuk meminta

pertolongan, sering kali hanya mendapat saran untuk beristirahat atau

tidur lebih banyak, tidak gelisah, minum obat atau berhenti

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

34

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

mengasihani diri sendiri atau mulai merasa gembira menyambut

kedatangan bayi yang mereka cintai (Murtininsih, 2012).

Para ibu yang mengalami postpartum blues membutuhkan

pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan

psikologis seperti kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi.

Mereka membutuhkan kesempatan untuk mengekpresikan pikiran dan

perasaan mereka dari situasi yang menakutkan. Mungkin juga mereka

membutuhkan pengobatan atau istirahat, dan seringkali akan merasa

gembira mendapat pertolongan yang praktis. Dengan bantuan dari

teman dan keluarga, mereka mungkin perlu untuk mengatur atau

menata kembali kegiatan rutin sehari-hari, atau mungkin

menghilangkan beberapa kegiatan, disesuaikan dengan konsep mereka

tentang keibuan dan perawatan bayi. Bila memang diperlukan, dapat

diberikan pertolongan dari para ahli (Murtiningsih, 2012).

Para ahli obstetri memegang peranan penting untuk

mempersiapkan para wanita untuk kemungkinan terjadinya gangguan

pental paska persalina dan segera membarikan penanganan yang tepat

bila terjadi gangguan tersebut, bahkan merujuk ahli

psikologi/konseling bila diperlikan. Dukungan yang memadai dari para

petugas obstetri, yaitu dokter dan bidan/perawat sangat diperlukan,

misalnya dengan cara memberikan informasi yang memadai/adekuat

tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk penyulit-penyulit

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

35

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

yang mungkin timbul dalam masa-masa tersebut serta penanganannya

(Murtiningsih, 2012).

Postpartum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar

tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi, tidur ketika bayi

tidur, berolahraga ringan, iklas dan tulus dengan peran baru sebagai

ibu, membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap

fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru (Murtiningsih,

2012).

Dalam penanganan dibutuhkan pendekatan menyeluruh/

holistik. Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan

praktis dan pemahaman secara intelekual tentang pengalaman dan

harapan-harapan mereka mungkin pada saat-saat tertentu. Secara garis

besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat

perilaku emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-

sama, dengan melibatkan lingkungan suami, keluarga dan juga teman

dekat (Murtiningsih, 2012).

8. Pemeriksaan Penunjang Postpartum Blues

Untuk mengukur kejadian Postpartum blues menggunakan

alat yaitu The Ediburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), yaitu alat

ukur yang telah teruji validitasnya dan dikembangkan secara khusus

untuk mengidentifikasi wanita yang mengalami depresi postpartum

baik status klinik atau dalam penelitian (Cox dkk, dalam Elvira, 2006).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

36

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

EPDS berguna sebagai pencegahan sekunder terjadinya

depresi postpartum dengan mengidentifikasi awal terjadinya gejala

depresi. Skala ini sangat berguna untuk skrining tahap awal, maupun

penggunaan secara lebih luas, seperti mengidentifikasi depresi selama

kehamilan, mengidentifikasi depresi pada waktu-waktu yang lain

(Kusumadewi, 2010).

Intruksi penggunaan EPDS adalah sebagai berikut :

1. Ibu diminta untuk menyilang atau melingkari jawaban yang paling

sesuai dengan apa yang ia rasakan selama 7 hari terakhir.

2. Seluruh item (10 item) harus dilengkapi.

3. Perhatian perlu diberikan untuk mencegah ibu mendiskusikan

jawabannya dengan yang lain.

4. Ibu harus melengkapi sendiri skalanya, kesuali jika ia memiliki

pemahaman yang kurang terhadap bahasa atau memiliki kesulitan

membaca.

5. EPDS dapat diberikan pada ibu tiap waktu dari setelah persalinan

hingga 52 minggu yang diidentifikasikan mengalami gejala

depresif baik secara subjektif atau objektif.

Jawaban diskor 0, 1, 2, dan 3 berdasarkan peningkatan

keparahan gejala. Keseluruhan skor pada masing-masing item dijumlah

kemudian dikelompokan berdasarkan kategori sebagai berikut :

1. 0-8 point : kemungkinan rendah terjadinya depresi

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

37

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2. 9-14 point : permasalahn dengan perubahan gaya hidup karena

adanya bayi baru lahir atau kasus postpartum blues. Terjadinya

gejala-gejala yang mengarah pada kemungkinan terjadinya depresi

postpartum.

3. 15+ point : tingginya probalitas atau mengalami depresi

postpartum komplikasi.

Postpartu blues dapat meningkat pada tahap selanjutnya yang

dinamakan postpartum deptession dengan karakteristik bisa terjadi

mimpi buruk lebih sering, insomnia lebih sering, phobia terus-

menerus, dan irasional yang dapat berlanjut pada postpartum psikosis,

dimana sudah terjadi pada tahap yang mengancam jiwa baik si ibu

maupun bayi. Postpartum psikosis bisa menetap sampai setahun dan

bisa juga selalu kambuh gangguan kejiwaan setiap persalinan.

C. Faktor Psikososial

1. Pengertian Psikososial

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada

individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya.

Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara faktor

psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu

sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial.

Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran,

perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

38

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

eksternal individu dengan orang-orang di sekitarnya (Pusat Krisis

Fakultas Psikologi UI). Istilah psikososial berarti menyinggung

relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis (Chaplin,

2011).

2. Faktor-faktor Psikososial

a. Coping stress

Persalinan atau melahirkan merupakan peristiwa

penting dalam kehidupan wanita. Hal ini menjadi peristiwa

yang menyenangkan karena telah berakhir masa kehamilan dan

ibu akan memberikan yang terbaik bagi anaknya. Akan tetapi

tidak jarang pula ditemui, menjelang persalinan calon ibu

merasakan ketegangan dan ketakutan yang luar biasa. Ini

berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu pasca melahirkan

karena beberapa wanita mengalami perubahan emosional.

Peristiwa ini adalah wajar tetapi akan berdampak buruk bagi

ibu, bayi dan keluarga jika dibiarkan berlarut-larut.

Seorang ibu membutuhkan kesiapan yang matang

untuk mengantisipasi ciri-ciri dari munculnya kondisi tegang

yang bisa berakibat pada tingkat stress. Kemampuan ibu untuk

mengatasi stressor ini disebut dengan coping stress. Istilah

coping menurut Sunberg, Winebager, dan Taplin (2007) biasa

dikaitkan dengan mekanisme pertahanan diri baik yang bersifat

positif maupun negatif.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

39

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Folkman dan Lazarus (dalam Sarafino, 1994)

membedakan bentuk dan fungsi coping ke dalam dua jenis

yaitu;

(1) Problem focused coping (PFC), merupakan bentuk coping

yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi

tuntutan dari situasi yang penuh tekanan, artinya coping

yang muncul terfokus pada masalah individu yang akan

mengatasi stress dengan mempelajari cara-cara

keterampilan yang baru. Individu cenderung menggunakan

strategi ini ketika mereka percaya bahwa tuntutan dari

situasi dapat diubah.

(2) Emotion focused coping (EFC), merupakan bentuk coping

yang diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap

situasi yang menekan. Individu dapat mengatur respon

emosionalnya dengan pendekatan behavioral dan kognitif.

b. Penyesuaian diri

Wanita yang hamil dan melahirkan merupakan ciri

dari tugas perkembangan pada masa dewasa muda seperti yang

dikemukakan oleh Havighurst (dalam Hurlock, 1980)

diantaranya mulai membina keluarga, mengasuh anak, dan

mengelola rumah tangga. Berkaitan dengan tugas

perkembangan itu, wanita melakukan penyesuaian sesuai

dengan peran baru melalui proses kehamilan dan persalinan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

40

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

yaitu peran menjadi ibu dan orang tua. Untuk bisa menjadi ibu

dan orang tua yang sesuai harapan, tentu saja diawali dengan

penyesuaian ibu tersebut terhadap beberapa kondisi yang

mengalami perubahan pasca melahirkan.

Kehamilan dan persalinan seperti diuraikan di atas

adalah peristiwa alamiah dan normal, tetapi pada sebagian

wanita kedua peristiwa itu bisa menjadi periode krisis dalam

kehidupan wanita. Hal ini disebabkan pada setiap tahap

kehamilan dan sampai pada persalinan ibu akan mengalami

perubahan fisik maupun psikologis sehingga perlu melakukan

penyesuaian diri dengan kondisi tersebut. Definisi penyesuaian

diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu penyesuaian

diri sebagai bentuk adaptasi (adaptation), penyesuaian diri

sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri

sebagai usaha penguasaan (mastery) (Schneiders, 1955).

Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon-

respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha

individu supaya berhasil menghadapi kebutuhan internal,

ketegangan, frustrasi, konflik serta menghasilkan kualitas

keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan

tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

Menurut Schneiders (1955) penyesuaian diri

seseorang dapat dilihat dari aspek-aspeknya, yaitu :

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

41

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

(1) Penyesuaian pribadi adalah penerimaan individu terhadap

dirinya sendiri. Penyesuaian pribadi berkaitan dengan

konflik, tekanan, dan keadaan dalam diri individu baik fisik

maupun psikisnya. Individu yang mengalami hambatan

dalam penyesuaian pribadi ditandai oleh adanya

kecemasan, perasaan bersalah, perasaan tidak puas akan

dirinya sendiri,

(2) Penyesuaian sosial yang terjadi dalam lingkup hubungan

sosial dimana individu tinggal dan berinteraksi.

c. Dukungan sosial

Wanita yang telah mengalami proses persalinan, pada

periode ini membutuhkan bantuan. Dukungan sosial penting

untuk kesehatan ibu, baik fisik maupun psikologis setelah ibu

melahirkan terutama saat ibu memiliki peran baru sebagai ibu

(Hung, 2004). Pierce (dalam Kail dan Cavanaug, 2000)

mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional,

informasional atau pendampingan dari orang-orang di sekitar

individu yang sedang menghadapi masalah dan dalam kondisi

krisis. Definisi ini hampir sama dengan yang disampaikan oleh

Saroson (dalam Smet, 1994) bahwa dukungan sosial adalah

interaksi interpersonal yang bertujuan untuk memberikan

bantuan kepada seseorang sehingga yang bersangkutan

merasakan adanya bentuk perhatian, bernilai, dan dicintai.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

42

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Berdasarkan pendapat dua ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah dukungan atau

bantuan yang diberikan oleh orang terdekat terhadap seseorang

yang sedang menghadapi permasalahan sehingga merasakan

adanya bentuk perhatian, dihargai dan menjadi bagian dari

kelompok.

Dukungan sosial ini memiliki klasifikasi di dalamnya,

seperti disampaikan oleh Cohen dan Syme (1985), yaitu;

(1) Dukungan informasi, yaitu memberi-kan penjelasan tentang

situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

masalah yang sedang dihadapi individu. Dukungan ini

meliputi mem-berikan nasehat, petunjuk, masukan atau

penjelasan bagaimana seseorang bersikap.

(2) Dukungan emosional, yang meliputi ekspresi empati

misalnya mendengar-kan, bersikap terbuka, menunjukkan

sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau

memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan

emosional akan membuat penerimanya merasa berharga,

nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.

Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan

secara langsung, bersifat fasilitas atau materi misalnya

menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang,

memberikan ma-kanan, permainan atau bantuan yang lain.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

43

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

(3) Dukungan appraisal atau penilaian, dukungan ini bisa

berbentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran)

untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan

perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang

yang sedang dalam keadaan stress.

Dukungan sosial yang dibutuhkan oleh ibu pasca

melahirkan tidak hanya dari suami, tetapi juga dari keluarga

dan lingkungan sekitarnya. Karena kenyataanya orang lain

yang berada di sekitar ibu ini yang juga memiliki peran sebagai

stressor. Misalnya saja pemberian nasehat yang cenderung

melarang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu menjadi

sumber stressor tersendiri. Padahal ibu belum tentu minim

pengetahuan terkait perawatan setelah melahirkan maupun

perawatan bayi sehingga daripada memberikan nasehat atau

informasi yang banyak lebih baik langsung memberikan

dukungan dalam bentuk bantuan langsung.

D. Dukungan Keluarga

1. Pengertian Dukungan Keluarga

Menurut Suparyanto (2012), dukungan keluarga adalah

sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya.

Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi

anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

44

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dengan

bantuan jika diperlukan.

Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara

keluarga dengan lingkungan sosial keluarga tersebut bersifat

reprokasitas (sifat dan hubungan timbal balik), advis atau umpan

balik (kualitas dan kuantitas komunikasi) serta keterlibatan

emosional ke dalam intimasi dan kepercayaan dalam

hubungansosial. Dukungan keluarga juga diartikan sebagai

keberadaan, kesedihan, kepedulian dari orang-orang yang dapat

diandalkan, serta dapat menghargai dan saling menyayangi

(Setiadi, 2008).

Dukungan keluarga adalah komunikasi verbal dan

nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang

diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek di dalam

lingkungan sosial atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah

laku penerimanya. Dalam hal ini seseorang merasa memperoleh

dukungan secara emosional merasa lega karena mendapat

perhatian, saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya

(Purnawan, 2008).

2. Jenis-jenis Dukungan Keluarga

Suhita (2005) berpendapat bahwa ada empat aspek

dukungan keluarga, yaitu :

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

45

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

a. Emosional

Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan

untuk percaya pada orang lain sehingga individu yang

bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu

memberikan cinta dan kasih sayang kepada dirinya.

b. Instrumen

Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk

mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya

adalah peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung lain

termasuk didalamnya memberikan peluang waktu.

c. Informative

Aspek ini berupa pemberian informasi untuk

mengatasi masalah pribadi. Terdiri dari pemberian nasehat,

penghargaan, dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh

individu yang bersangkutan.

d. Penghargaan

Aspek ini terdiri atas dukungan peran keluarga yang

meliputi umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi.

Menurut Suhita (2005) terdapat lima macam dukungan sosial

suami, yaitu :

(1) Bantuan materi, dapat berupa uang,

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

46

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

(2) Bantuan fisik, interaksi yang mendalam, mencakup

pemberian kasih sayang dan kesediian untuk mendengarkan

permasalahan.

(3) Bimbingan, termasuk pengajaran dan pemberian nasehat.

(4) Umpan balik, pertolongan seseorang yang paham dengan

masalahnya sekaligus memberikan pilihan respon yang

tepat untuk menyelesaikan masalah.

(5) Partisipasi keluarga, bersenda gurau dan berkelakar untuk

menghibur seseorang.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

aspek-aspek dukungan keluarga adalah aspek emosional,

instrumen, informatif, dan aspek penghargaan. Dukungan

keluarga dapat diwujudkan dengan bantuan materi, bantuan

fisik, bimbingan, umpan balik, dan partisipasi sosial.

Menurut Suparyanto (2012), dalam suatu keluarga terdapat 4

dukungan yang harus dilakukan pada anggota keluarganya, yaitu :

a. Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan disseminator

informasi tentang dunia yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan suatu masalah. Mafaat dari dukungan ini

adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena

informasi yang diberikan dapat menyambungkan aksi sugesti

yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

47

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian

informasi.

b. Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik,

membimbing dan menengahi masalah serta sebagai sumber

validator identitas anggota keluarga, diantaranya memberi

support, pengakuan, penghargaan dan perhatian.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan

praktis dan konkrit seperti tenaga, sarana dan materi. Manfaat

dukungan ini adalah mendukung pulihnya energi atau stamina

dan semangat yang menurun selain itu individu marasa bahwa

masih ada perhatian atau kepedulian dari lingkungan terhadap

anggota yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan.

d. Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk

istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap

emosi. Manfaat dari dukungan ini adalah secara emosional

menjamin nilai-nilai individu (bai pria maupun wanit) akan

selalu terjaga kerahasiaannya dari keingintahuan orang lain.

Asper dari dukungan emosional meliputi dukungan yang

diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan,

perhatian dan mendengarkan serta didengarkan. Hal tersebut

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

48

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

sfek-efek penyangganya dan utama dari dukungan sosial

terhadap pertumbuhan dan perkembangan bisa menjadi fungsi

yang bersamaan.

Menurut Suparyanto (2012) cara untuk mengukur dukungan

keluarga dapat dilihat dengan ciri-ciri dukungan, yaitu :

a. Informatif, yaitu dengan cara memberikan dukungan informasi

yang diperlukan oleh keluarganya seperti pemberian nasehat,

pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya.

b. Perhatian sosial, dukungan tersebut dapat ditunjukkan berupa

dukungan simpati, empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan.

c. Bantuan instrumental, anggota keluarga bersedia menolong

secara langsung jika salah satu dari anggota keluarganya

mengalami kesulitan. Misalnya, menyediakan peralatan yang

lengkap dan obat-obatan yang dibutuhkan anggota keluarganya.

d. Bantuan penilaian, pemberian penilaian positif dan negatif yang

pengaruhnya sangat berarti seperti pujian jika anggota

keluarganya melakukan tindakan yang benar dan teguran saat

anggota keluarganya melakukan kesalahan.

3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Postpartum Blues

Katc dan Kahn (2000), menjelaskan bahwa perhatian dari

lingkungan terdekat seperti suami dan keluarga dapat berpengaruh

terhadap terjadinya syndrome baby blues. Dukungan berupa

perhatian, komunikasi dan hubungan emosional yang hangat sangat

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

49

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

penting. Dorongan moral dari teman-teman yang sudah pernah

bersalin juga dapat membantu.

Suami berperan dalam memberikan support atau dukungan

terhadap masalah yang dihadapi oleh istrinya dalam melewati

masa-masa adaptasi psikologis postpartum, dimana dukungan yang

dibutuhkan tidak hanya fisik tapi juga moral (Yofie dalam Hawari,

2001). Suami dalam membuat keputusan ditentukan oleh

kemampuan keluarga, tentunya hal ini akan berpengaruh pada

dukungan yang diberikan (Gillies, et all, 1998). Hubungan

perkawinan merupakan hubungan akrap yang diikuti oleh minat

yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan,

saling mendukung, dan menyelesaikan permasalahan bersama

(Wirawan, 2001).

Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk interaksi

sosial didalamnya terdapat hubungan yang saling memberi dan

menerima bantuan yang bersifat nyata, bantuan tersebut akan

menempatkan individu-individu yang terlibat dalam sistem sosial

yang pada akhirnya akan dapat memberikan cinta, perhatian

maupun sense of attachment baik pada keluarga sosial maupun

pasangan (Ingela, 2009).

Dukungan keluarga sangat penting dan tidak bisa

diremehkan dan yang tidak kalah penting membangun suasana

positif, dimana istri merasakan hari-hari pertama yang melelahkan.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

50

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Oleh sebab itu dukungan atau sikap positif dari pasangan dan

keluarga akan memberi kekuatan tersendiri bagi ibu postpartum.

Keluarga memegang peranan penting dalam terjadinya postpartum

blues dan harapan keluarga menyadari bahwa ibu sangat

membutuhkannya pada saat tertentu dan suami diharapkan ada saat

istri membutuhkannya. Dukungan itu tidak hanya berupa dukungan

psikologis tapi dukungan fisiologis, penilaian, informasi dan

finansial sangat dibutuhkan oleh istri, jika dukungan yang

diberikan itu dikemas secara utuh sehingga istri merasa nyaman

dan dapat persalinan dengan baik. Dukungan suami merupakan

strategi coping penting pada saat mengalami stres dan berfungsi

sebagai strategi preventif untuk mengurangi stres dankonsekuensi

negatifnya. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh perempuan

selama mengalami persalinan.

Peran suami dalam meminimalkan postpartum blues yaitu

memahami kebutuhan istri, suami bisa meluangkan waktunya

untuk menemani istri dalam perawatan bayi, kesediaan suami

mengambil alih sebagian tugas-tugas rumah tangga yang selama ini

dilakukan istri, kewajiban suami membagi perhatian secara adil

kepada bayi dan ibunya. Meskipun kehadiran bayi sangat

menyenangkan dan membahagiakan, perlu diingat bahwa ibu yang

melahirkannya, dan perlunya sentuhan fisik sangat dirasakan pada

masa-masa pasca melahirkan. Dukungan sosial suami yang baik

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

51

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

maka ibu tidak terjadi postpartum blues. Kualitas dukungan yang

diberikan pada ibu berupa dukungan instrumental, informatif,

kemudian dukungan emosional dan dukungan penghargaan akibat

pada penanggulangan coping yang baik pada ibu dalam melawati

masa adaptasi psikologisnya. Kualitas dukungan tersebut bisa

diakibatkan salah satunya oleh faktor internal yaitu faktor

psikologis emosional (Wirawan, 2001).

Dukungan suami yang diberikan kepada ibu akan

mempengaruhi kondisi psikologis ibu, sehingga ibu akan

mempunyai motivasi yang kuat untuk melewati masa adaptasi

psikologis postpartum dengan baik. Faktor eksternal contohnya

saja dari segi pendidikan, semakin tin ggi pendidikan, semakin

tinggi bangku sekolah maka semakin maju dan luas pula

pengetahuannya, dari segi usia semakin matang usia seseorang cara

serta pola berfikirnyapun akan jauh berbeda dengan nak-anak usia

remaja, dari segi pekerjaan saat ibu memiliki relasi atau teman hal

ini juga dapat mempengaruhi karena bisa berbagi pengalaman

dengan orang yang lebih sulu mengalami adaptasi postpartum blues

sehinnga bisa mengurangi kemungkinan untuk postpartum blues

(Yofie dalam Hawari, 2001).

Dari semua hal diatas, yang paling berpengaruh yaitu

pengalaman, berbeda dengan ibu primipara yang belum pernah

melewati masa-masa adaptasi psikologis postpartum, ibu multipara

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

52

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

yang sudah memiliki anak kedua atau lebih mungkin lebih bisa

menangani hal tersebut karena dapat berkaca dari pengalaman

sebelumnya (Wirawan, 2001).

Oleh karena itu pada ibu primipara lebih dibutuhkan

dukungan dari orang-orang terdekat khususnya suami sebagai

pendamping hidupnya agar dapat melewati masa-masa adaptasi

postpartum tersebut dengan baik dan bahagia. Namun, pada intinya

faktor eksternal tidak bisa lepas dari faktor internal, sehingga jika

suami memberi dukungan kepada ibu maka motivasi ibu akan lebih

kuat yang pada akhirnya ibu dapat terhindar dari keadaan

postpartum nlues, sebaliknya jika suami tidak memberi

dukungannya, maka ibu juga lebih besar kemungkinan untuk

terjadi postpartum blues. Berdasarkan hal tersebut, bila suami

mendapatkan pengetahuan tentang kondisi yang dijalani oleh ibu

dengan benar dan tepat, tidak hanya dari petugas kesehatan saja

akan tetapi melalui informasi dari media elektronik lainnya

(Wirawan, 2001).

Diperkirakan bahwa wanita dengan riwayat depresi pasca

partum memiliki risiko untuk terulang kembali sebesar 50% hingga

62% pada kehamilan yang berikutnya (Hendrick, cohen dan

Altshuler,2008). Beck (2006), dalam 44 penelitian meta analisisnya

menentukan besarnya jarak hubungan antara depresi pasca partum

dengan variabel-variabel yang mendukung, mengidentifikasi

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

53

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

pengaruh ringan dari riwayat depresi sebelumnya, kondisi ekonomi

lemah, meningkatnya stres dalam kehidupan, stres dalam merawat

anak, adanya blues pots partum, dan menurunnya kebahagiaan

dalam perkawinan. Suatu pengaruh yang besar di temukan

sebagai faktor pendukung pada depresi prenatal.

Secara umum sebagaian besar wanita mengalami gangguan

emosional setelah melahirkan (Regina dkk, 2001), bentuk

gangguan post partum yang umum adalah depresi, mudah marah

dan terutama mudah frustasi serta emosional.

Penelitian mengenai keefektifan penambahan estrogen

selama periode pasca partum terbatas oleh sejumlah variabel bebas.

Penurunan progesteron setelah persalinan juga merupakan

implikasi perkembangan gejala depresi, namun penelitian gagal

menemukan hubungan antara depresi dengan kadar progesteron

total atau progesteron bebas. Tidak ada penelitian yang

mengeksplorasi pengaruh penambahan progesteron sebagai

penatalaksanaan untuk mencegah gejala depresi. Penelitian telah

gagal menemukan hubungan antara oksitosin, vasopresin, prolaktin

dan kadar kortisol, dengan perkembangan depresi. Wanita yang

memiliki anti body tyroid dapat berisiko mengalami depresi pasca

partum (Yofie dalam Hawari, 2001).

Adanya dukungan dari keluarga maka ibu tidak akan

merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya dan tidak merasa

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

54

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

bahwa dirinya sedang di abaikan. Ibu dengan dukungan keluarga

yang baik tidak akan mengalami depresi post partum setelah

melahirkan karena segala masalah yang mungkin di timbulkan oleh

bayi yang baru ia lahirkan bisa di atasinya (Silvia, 2008).

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

55

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

E. Kerangka Teori Penelitian

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Modifikasi dari teori Ramona T. Mercer ‘Becoming A Mother’

Sumber: Atus (2008), Bobak(2005), Elvira(2006), Irawati (2014), Suhita(2005),

Ummu (2012), Yanti & Sundawati (2011).

Ibu yang pernah

melahirkan

Faktor postpartum blues,

(Ummu, 2012):

a. Hormonal

b. Aktivitas fisik

c. Psikologis

d. Sosial

Fase adaptasi Psikologis (Yanti

&Sundawati, 2011)

a. Fase talkin in (fase ketergantungan)

b. Fase talking hold (fase penerimaan)

c. Fase letting go (fase tanggung

jawab)

Coping ibu (-) Coping ibu (+)

Faktor Psikososial :

a. Tingkat

pendidikan

b. Respon terhadap

kehamilan dan

persalinan

c. Persalinan yang

tidak sesuai

dengan

kenyataan

d. Keadaan sosial

ekonomi

e. Dukungan sosial

Dukungan

Sosial :

a. Dukungan

suami

b. Dukungan

keluarga

Postpartum

Blues

Menerima

peran barunya

dengan baik

Postpartum Depression

Stressor, (Elvira, 2006)

a. Biologis

b. Psikologis

Postpartum Psikosis

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/9328/3/Yeni Indri Lestari BAB II.pdf · kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

56

Hubungan antara Faktor..., Yeni Indri Lestari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

F. Kerangka Konsep Penelitian

Variaber Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

G. HIPOTESIS

Ha :

1. Ada hubungan antara faktor psikososial dengan kejadian

postpartum blues.

2. Ada hubungan antara dukungan suami dan keluarga dengan

kejadian postpartum blues.

Ho :

1. Tidak ada hubungan antara faktor psikososial dengan kejadian

postpartum blues.

2. Tidak ada hubungan antara dukungan suami dan keluarga dengan

kejadian postpartum blues.

Faktor Psikososial

Postpartum Blues

Dukungan Suami dan

Keluarga