buat laporan
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 buat laporan
1/9
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi
1 Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan
sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasanuntuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
- Dispneu, Penurunan suara nafas- Orthopneu- Cyanosis- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)- Kesulitan berbicara- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada- Mata melebar
- Produksi sputum- Gelisah- Perubahan frekuensi dan irama nafas
Faktor-faktor yang berhubungan:
- Lingkungan : merokok, menghirup asaprokok, perokok pasif-POK, infeksi
- Fisiologis : disfungsi neuromuskular,hiperplasia dinding bronkus, alergi jalannafas, asma.
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas,sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya
jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanyaeksudat di alveolus, adanya benda asing di
jalan nafas.
NOC : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency
Aspiration Control
Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosisdan dyspneu (mampu mengeluarkansputum, mampu bernafas dengan mudah,tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klientidak merasa tercekik, irama nafas,frekuensi pernafasan dalam rentangnormal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegahfactor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC :
Airway suction Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudahsuctioning.
Informasikan pada klien dan keluarga tentangsuctioning
Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal Monitor status oksigen pasien Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasienmenunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Management Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalannafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
-
5/28/2018 buat laporan
2/9
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten Atur peralatan oksigenasi Monitor aliran oksigen Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Respiratory Monitoring Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
-
5/28/2018 buat laporan
3/9
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,penggunaan otot tambahan, retraksi ototsupraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakanparadoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidakadanya ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasicrakles dan ronkhi pada jalan napas utama
auskultasi suara paru setelah tindakan untukmengetahui hasilnya
6 Resiko infeksi
Definisi : Peningkatan resiko masuknya organismepatogen
Faktor-faktor resiko :- Prosedur Infasif- Ketidakcukupan pengetahuan untuk
menghindari paparan patogen- Trauma
- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparanlingkungan
- Ruptur membran amnion- Agen farmasi (imunosupresan)- Malnutrisi- Peningkatan paparan lingkungan patogen
NOC :
Status imun (0702)
Pengetahuan : kontrol infeksi (1807)
Kontrol resiko (1902)
Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama.....................risiko uinfeksi teratasi,dengan kriteria hasil:
Mendeskripsikan proses penularanpenyakit, factor yang mempengaruhi
penularan serta penatalaksanaannya, Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Klien menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit normal Klien menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangansaat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkanpasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakankperawtan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasanganalat
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressingsesuai dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
-
5/28/2018 buat laporan
4/9
- Imonusupresi- Ketidakadekuatan imum buatan- Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia, penekananrespon inflamasi)
- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulittidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerjasilia, cairan tubuh statis, perubahan sekresipH, perubahan peristaltik)
Factor risiko:
Penyakit kronik
Imunitas didapat tidak adekuat
Pertahanan primer tidak adekuat (kulit rusak,trauma jaringan, stasis cairan tubuh, perubahan
sekresi pH, gangguan peristalsis)
Pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunanHb, leucopenia, respon inflamasi ditekan)
Peningkatan paparan lingkungan (pathogen)
Imunosupresi
Prosedur invasive
Kurangnya pengetahuan untuk menghindaripaparan pathogen
Malnutrisi
Agen farmasetik (contoh: imunosupresan)
Rupture membrane amnion
Trauma
Kerusakan jaringanData subyektif
..........................................................
..........................................................Data obyektif
Kerusakan jaringan:
Tanda vital:..
AL:,AE:, AT: , Hb:, TP: ..,Alb:.,
Malnutrisi: BB/TB:..../., IMT:.
Status imun, gastrointestinal, Genitourinarianormal
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Kontrol infeksi (6540)
Terapkan unversal precautionBatasi pengunjung bila perluBeri higiene yang baik
Monitor tanda dan gejala infeksi (local dan sistemik)
Ajarkan teknik cuci tanganAjarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejalainfeksi dan kapan harus melaporkannya kepada petugas
Kolaborasi dokter bila ada tanda infeksi
Monitor hitung granulosit, WBC
Dorong masukan cairan
Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
prosedur.
Tingkatkan tidur dan istirahat
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
-
5/28/2018 buat laporan
5/9
Prosedur invasive:..
Penyakit kronik
..
Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis
Batasan karakteristik :- Gangguan pada bagian tubuh- Kerusakan lapisa kulit (dermis)- Gangguan permukaan kulit (epidermis)
Faktor yang berhubungan:Eksternal
Bahan kimia
Usia ekstrim
Kelembapan udara
Kelembaban kulit
Hipertermia
Hipotermia
Factor mekanik (tekanan, gesekan, restrain)
Pengobatan/ obat-obatan
Imobilisasi fisik
Radiasi
Inte rna l
Gangguan sirkulasi
Perubahan status cairan
Perubahan status metabolik
Perubahan pigmentasi
Perubahan turgor
Factor perkembangan
Defisit imunologi
Integritas jaringan:kulit dan membrane
mukosa (1101)
Penyembuhan luka: primer (1103)
Penyembuhan luka: sekunder (1102)
Setelah dilakukan asuhan keperawatanselama ................ kerusakan integritas
kulit klien teratasi dengan kriteria hasil:
Integritas kulit klien yang baik bisadipertahankan.
Perfusi jaringan baik.
Tidak ada luka/lesi pada kulit
Ketebalan dan tekstur jaringan normal
Klien menunjukkan pemahaman dalamproses perba ikan kulit dan mence gah
terjadinya cidera berulang
Klien mampu menunjukkan terjadinyaproses penyembuhan luka
Klien mampu melindungi kulit danmempertahankan kelembaban kulit
dengan perawatan alami.
Perawatan Luka (3660)
Singkirkan plester dan debris
Cukur rambut di sekitar luka (jika perlu)
Catat karakteristik luka
Catat karakteristik drainage (keluaran)
Bersihkan area luka dengan agen antibakterial
Basuh luka dengan cairan normal saline
Lakukan perawatan pada daerah insersi iv line/cvc line
Sediakan perawatan pada area incisi
Lakukan perawatan luka di kulit
Massase area di sekitar luka untuk meningkatkan sirkulasi
Pertahankan kepatenan selang drainage Berikan salep yang sesuai pada kulit/luka
Balut dengan tepat
Gunakan balut tertutup, sesuai indikasi
Lakukan dressing dengan teknik steril.
Bandingkan dan catat perubahan pada luka secara teratur
Posisikan untuk mengurangi tekanan pada luka
Monitor luka tiap kali dilakukan dressing
Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang prosedur perawatanluka
Pressure Management Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
longgar Hindari kerutan padaa tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan
-
5/28/2018 buat laporan
6/9
Gangguan status metabolic
Gangguan sensasi
Perubahan status nutrisi
Penonjolan tulang (skeletal prominence)Data subyektif..............................................................
Data obyektif Kerusakan lapisan kulit (epidermis/dermis)
Invasi struktur tubuh
Kerusakan permukaan kulit/epidermis
Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yangtertekan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi pasienpasien dengan sabun dan air hangat
Resiko ketidakseimbangan elektrolit (00195)
Definisi: beresiko mengalami perubahan kadar
elektrolit serum yang dapat mengganggu kesehatan
Factor resiko :
Diare Disfungsi endokrin
Ketidakseimbangan caiaran : dehidrasi,intoksikasi air
Kerusakan mekanisme regulasi : diabetesinsipidus, sindrom IADH
(INAPROPRIATE ANTI DIURETIC
HORMON)
Disfungsi ginjal
Efek samping treatmen : medikasi
Muntah
Defisiensi volume cairan
Kelebihan volume cairan
Keseimbangan elektrolit asam basa (0600)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
............ .........kecemasan klien teratasi dengan
kriteria hasil:
HR klien dalam kisaran :(03 bln : 85 -200 x/mt), (3 bl-2 th: 100190x/mt), (2 th-10 th : 60-140
x/mt), dewasa 60-100 x/mnt
Respirasi Rate klien dalam kisaran :25-60x/mnt (bayi), 20-30 x/mnt (1-4tahun), 14-25 x/mnt (5-14 tahun), 11-
24x/mnt (>14 tahun),
Na 135-145 mEq/L, K 3,5-5 mEq/L, Cl98-106 mEq/L, Ca 4,5-5,8 mEq/L, Mg 1,5-
2,5 mEq/L, BUN 7-18 mEq/L, Creat 0,6-1,3 mEq/L.
Bikarbonat serum 24-28 mEq/L
pH urin DBN*)
Ketegangan otot tidak ada
Irritabilitas neuromuskular
Manajemen Elektrolit : hiperkalemia
Dapatkan sampel darah untuk analisis lab
Monitor penyebab meningkatnya kalium : gagal ginjal, intakeberlebihan, asidosis
Monitor hasil lab terhadap perubahan oksigenasi dankeseimbanagn asam basa
Jaga pembatasan intake kalium Monitor adanya ketidakadekuatan oksigenasi jaringan : pucat,
sianosis, WPK lama
Monitor fungsi renal (BUN, CREAT)
Berikan antidiuretik yang diresepkan
Monitor status cairan (intake dan output)
Monitor efek neurologis (kelemahan otot, berkurangnya sensasi,paresthesia) dan efek cardiac (menurunnya CO, asistole)
-
5/28/2018 buat laporan
7/9
Kerusakan Membrane Mucosa Oral
(00045)Definisi: kerusakan bibir dan atau jaringan
lunak rongga mulut
Batasan karakteristik:
PerdarahanDll lihat foto
berhubungan dengan
Kemoterapi
Iritan kimia
Depresi
Imunosepresi
Penuaan berhubungan dengan kehilanganjaringan tulang, adipose dan penyokong
Hambatan dalam perawatan
Celah bibir atau palatum
Efek samping obat Penurunan saliva
Trauma
Kondisi patologis : rongga mulut
NPO lebih 24 jam
Pernapasan mulut
Malnitrisi atau defisiensi vitamin
Dehidrasi
Infeksi
Kebersihan mulut tidak efektif Mekanik9gigi palsu tidak pas, kawat
gigi, pembedahan mulut)
Penurunan platelet
Imunokompromise
Terapi eadiasi
Kesehatan mulut (1100)
Setelah dilakukan intervensi keperawatanselama ......... kondisi mulut, gigi, lidah
dalam kondisis baik ditandai dengan:
Kebersihan mulut
Kebersihan gigi
Kebersihan gusi Kebersihan lidah
Restorasi Kesehatan Mulut (1730)
Menghilangkan /melepaskan gigi palsu pada kasusstomatitis berat
Gunakan sikat gigi lembut
Bantu pasien untuk memilih makanan lembut dan tidakasam
Instruksikan pasien untuk menghindari obat kumur yangdijual bebas
Memotivasi menghindari mengkonsumsi rokok danalkohol
Monitor bibir, lidah, membran mukosa, gusimenggunakan pencahayaan yang baik dan tongue blade
Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan oral hygienesetelah makan dan sesuai kebutuhan
Monitor tanda dan gejala glositis dan stomatitis
Tingkatkan perawatan mulut setiap 2 jam dan 2 x saatmalam jika stomatitis tidak terkontrol
Monitor pasien setiap shift dari kekeringan mukosa oral
-
5/28/2018 buat laporan
8/9
Hambatan dalam perawatan mulut secaramandiri
Berkurangnya kadar hormone
Stress
Kehilangan struktur suportif
Data subyektif
Melaporkan adanya gangguan sensasirasa
Melaporkan sulit makan dan menelan
Melaporkan menurun atau berkurang rasamakanan
Nyeri oral atau tidak nyamanData obyektif
Keluar cairan puluren/eksudat
Sariawan di gusi lebih dalam melebihibats perkembangan
Atropi halus, lidah sensitif Lidah bergaris
Mukosa denudasi
Ada pathogen
Sulit bicara
Gusi atau mukosa pucat
Xerostamia (mulut kering)
Vesikel, nodul, papul
Eksudat/palq warna putih
Ulser oral
Halitosis
Edema
Hiperimia Deskuamasi
Lidah kaku
Stomatitis
Perdarahan
Makroplasi
-
5/28/2018 buat laporan
9/9
Nausea (00134) berhubungan dengan Pengobatan: iritasi gaster, distensi gaster, obat
kemoterapi, toksin
Biofisika: gangguan biokimia (KAD, Uremia),nyeri jantung, tumor intra abdominal, penyakitoesofagus/pankreas, iritasi gaster, distensi gaster,
peningkatan TIK, nyeri, tumor terlokalisir,penyakit pankreas, toksin)
Situasional: nyeri, takut, cemas, baud an rasa yangmenyengat, stimulasi visual tak menyenangkan,
factor psikologis.
Data subyektif Hipersalivasi
Penigkatan reflek menelan
Menyatakan mual / sakit perut
Rasa hambar di mulut
.
Data obyektif
.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...mualteratasi, dengan kriteri hasil:
Level kenyamanan (2100)
Klien melaporkan sehat
Klien menyatakan kepuasan padakontrol gejala
Menunjukkan kepuasandengan kontrol nyeri
Status nutrisi: asupan makanan dan minuman (1008)
Klien menunjukkan keadekuatan dalam asupan nutrisisoral asupan nutrisi melalui selang,asupan cairan, dan
parenteral
Manajemen lingkungan: kenyamanan (6482) Cegah interupsi yang tidak penting dan anjurkan pasien
untuk beristirahat
Tentukan sumber ketidaknyamanan
Sediakan tempat tidur yang bersih
Posisikan pasien untuk memberikan kenyamananManajemen nutrisi (1100)
Kaji adanya alergi makanan
Tingkatkan konsumsi protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untukmencegah konstipasi
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yangdibutuhkan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kaloridan nuftisi yang dibutuhkan pasien.
Hiperplasi gusi
Fissure, chilitis(radang bibir)
Massa warna merah