buat laporan

9
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi 1 Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas. Batasan Karakteristik : - Dispneu, Penurunan suara nafas - Orthopneu - Cyanosis - Kelainan suara nafas (rales, wheezing) - Kesulitan berbicara - Batuk, tidak efekotif atau tidak ada - Mata melebar - Produksi sputum - Gelisah - Perubahan frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan: - Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi - Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma. - Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya  jalan nafas buatan, se kresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di  jalan nafas. NOC :  Respiratory status : Ventilation  Respiratory status : Airway patency   Aspiration Control Kriteria Hasil :  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)  Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)  Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC : Airway suction  Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning   Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.  Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning  Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.  Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal  Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan   Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal  Monitor status oksigen pasien   Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion  Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.  Airway Management  Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi  Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan  Pasang mayo bila perlu  Lakukan fisioterapi dada jika perlu  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction   Auskultasi suara nafas, cat at adanya suara tambahan  Lakukan suction pada mayo  Berikan bronkodilator bila perlu  Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab   Atur intake untuk cairan mengoptimalkan

Upload: norma-juwita-puspita-rini

Post on 18-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 buat laporan

    1/9

    No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi

    1 Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif

    Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan

    sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasanuntuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.

    Batasan Karakteristik :

    - Dispneu, Penurunan suara nafas- Orthopneu- Cyanosis- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)- Kesulitan berbicara- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada- Mata melebar

    - Produksi sputum- Gelisah- Perubahan frekuensi dan irama nafas

    Faktor-faktor yang berhubungan:

    - Lingkungan : merokok, menghirup asaprokok, perokok pasif-POK, infeksi

    - Fisiologis : disfungsi neuromuskular,hiperplasia dinding bronkus, alergi jalannafas, asma.

    - Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas,sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya

    jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanyaeksudat di alveolus, adanya benda asing di

    jalan nafas.

    NOC : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency

    Aspiration Control

    Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan

    suara nafas yang bersih, tidak ada sianosisdan dyspneu (mampu mengeluarkansputum, mampu bernafas dengan mudah,tidak ada pursed lips)

    Menunjukkan jalan nafas yang paten (klientidak merasa tercekik, irama nafas,frekuensi pernafasan dalam rentangnormal, tidak ada suara nafas abnormal)

    Mampu mengidentifikasikan dan mencegahfactor yang dapat menghambat jalan nafas

    NIC :

    Airway suction Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning

    Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudahsuctioning.

    Informasikan pada klien dan keluarga tentangsuctioning

    Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk

    memfasilitasi suksion nasotrakeal Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

    setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal Monitor status oksigen pasien Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion

    Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasienmenunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.

    Airway Management Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw

    thrust bila perlu

    Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

    Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalannafas buatan

    Pasang mayo bila perlu

    Lakukan fisioterapi dada jika perlu

    Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

    Lakukan suction pada mayo

    Berikan bronkodilator bila perlu

    Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

    Atur intake untuk cairan mengoptimalkan

  • 5/28/2018 buat laporan

    2/9

    keseimbangan.

    Monitor respirasi dan status O2

    Terapi Oksigen Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea

    Pertahankan jalan nafas yang paten Atur peralatan oksigenasi Monitor aliran oksigen Pertahankan posisi pasien

    Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap

    oksigenasi

    Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau

    berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan

    setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang

    melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

    Respiratory Monitoring Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha

    respirasi

  • 5/28/2018 buat laporan

    3/9

    Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,penggunaan otot tambahan, retraksi ototsupraclavicular dan intercostal

    Monitor suara nafas, seperti dengkur

    Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,

    hiperventilasi, cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea

    Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakanparadoksis)

    Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidakadanya ventilasi dan suara tambahan

    Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasicrakles dan ronkhi pada jalan napas utama

    auskultasi suara paru setelah tindakan untukmengetahui hasilnya

    6 Resiko infeksi

    Definisi : Peningkatan resiko masuknya organismepatogen

    Faktor-faktor resiko :- Prosedur Infasif- Ketidakcukupan pengetahuan untuk

    menghindari paparan patogen- Trauma

    - Kerusakan jaringan dan peningkatan paparanlingkungan

    - Ruptur membran amnion- Agen farmasi (imunosupresan)- Malnutrisi- Peningkatan paparan lingkungan patogen

    NOC :

    Status imun (0702)

    Pengetahuan : kontrol infeksi (1807)

    Kontrol resiko (1902)

    Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama.....................risiko uinfeksi teratasi,dengan kriteria hasil:

    Mendeskripsikan proses penularanpenyakit, factor yang mempengaruhi

    penularan serta penatalaksanaannya, Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Klien menunjukkan kemampuan untuk

    mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit normal Klien menunjukkan perilaku hidup sehat

    NIC :

    Infection Control (Kontrol infeksi) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

    Pertahankan teknik isolasi

    Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangansaat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkanpasien

    Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

    Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakankperawtan

    Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

    Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasanganalat

    Ganti letak IV perifer dan line central dan dressingsesuai dengan petunjuk umum

    Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi

  • 5/28/2018 buat laporan

    4/9

    - Imonusupresi- Ketidakadekuatan imum buatan- Tidak adekuat pertahanan sekunder

    (penurunan Hb, Leukopenia, penekananrespon inflamasi)

    - Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulittidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerjasilia, cairan tubuh statis, perubahan sekresipH, perubahan peristaltik)

    Factor risiko:

    Penyakit kronik

    Imunitas didapat tidak adekuat

    Pertahanan primer tidak adekuat (kulit rusak,trauma jaringan, stasis cairan tubuh, perubahan

    sekresi pH, gangguan peristalsis)

    Pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunanHb, leucopenia, respon inflamasi ditekan)

    Peningkatan paparan lingkungan (pathogen)

    Imunosupresi

    Prosedur invasive

    Kurangnya pengetahuan untuk menghindaripaparan pathogen

    Malnutrisi

    Agen farmasetik (contoh: imunosupresan)

    Rupture membrane amnion

    Trauma

    Kerusakan jaringanData subyektif

    ..........................................................

    ..........................................................Data obyektif

    Kerusakan jaringan:

    Tanda vital:..

    AL:,AE:, AT: , Hb:, TP: ..,Alb:.,

    Malnutrisi: BB/TB:..../., IMT:.

    Status imun, gastrointestinal, Genitourinarianormal

    kandung kencing

    Tingktkan intake nutrisi

    Berikan terapi antibiotik bila perlu

    Kontrol infeksi (6540)

    Terapkan unversal precautionBatasi pengunjung bila perluBeri higiene yang baik

    Monitor tanda dan gejala infeksi (local dan sistemik)

    Ajarkan teknik cuci tanganAjarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejalainfeksi dan kapan harus melaporkannya kepada petugas

    Kolaborasi dokter bila ada tanda infeksi

    Monitor hitung granulosit, WBC

    Dorong masukan cairan

    Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan

    prosedur.

    Tingkatkan tidur dan istirahat

    Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

  • 5/28/2018 buat laporan

    5/9

    Prosedur invasive:..

    Penyakit kronik

    ..

    Kerusakan Integritas Kulit (00046)

    Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis

    Batasan karakteristik :- Gangguan pada bagian tubuh- Kerusakan lapisa kulit (dermis)- Gangguan permukaan kulit (epidermis)

    Faktor yang berhubungan:Eksternal

    Bahan kimia

    Usia ekstrim

    Kelembapan udara

    Kelembaban kulit

    Hipertermia

    Hipotermia

    Factor mekanik (tekanan, gesekan, restrain)

    Pengobatan/ obat-obatan

    Imobilisasi fisik

    Radiasi

    Inte rna l

    Gangguan sirkulasi

    Perubahan status cairan

    Perubahan status metabolik

    Perubahan pigmentasi

    Perubahan turgor

    Factor perkembangan

    Defisit imunologi

    Integritas jaringan:kulit dan membrane

    mukosa (1101)

    Penyembuhan luka: primer (1103)

    Penyembuhan luka: sekunder (1102)

    Setelah dilakukan asuhan keperawatanselama ................ kerusakan integritas

    kulit klien teratasi dengan kriteria hasil:

    Integritas kulit klien yang baik bisadipertahankan.

    Perfusi jaringan baik.

    Tidak ada luka/lesi pada kulit

    Ketebalan dan tekstur jaringan normal

    Klien menunjukkan pemahaman dalamproses perba ikan kulit dan mence gah

    terjadinya cidera berulang

    Klien mampu menunjukkan terjadinyaproses penyembuhan luka

    Klien mampu melindungi kulit danmempertahankan kelembaban kulit

    dengan perawatan alami.

    Perawatan Luka (3660)

    Singkirkan plester dan debris

    Cukur rambut di sekitar luka (jika perlu)

    Catat karakteristik luka

    Catat karakteristik drainage (keluaran)

    Bersihkan area luka dengan agen antibakterial

    Basuh luka dengan cairan normal saline

    Lakukan perawatan pada daerah insersi iv line/cvc line

    Sediakan perawatan pada area incisi

    Lakukan perawatan luka di kulit

    Massase area di sekitar luka untuk meningkatkan sirkulasi

    Pertahankan kepatenan selang drainage Berikan salep yang sesuai pada kulit/luka

    Balut dengan tepat

    Gunakan balut tertutup, sesuai indikasi

    Lakukan dressing dengan teknik steril.

    Bandingkan dan catat perubahan pada luka secara teratur

    Posisikan untuk mengurangi tekanan pada luka

    Monitor luka tiap kali dilakukan dressing

    Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang prosedur perawatanluka

    Pressure Management Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang

    longgar Hindari kerutan padaa tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam

    sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan

  • 5/28/2018 buat laporan

    6/9

    Gangguan status metabolic

    Gangguan sensasi

    Perubahan status nutrisi

    Penonjolan tulang (skeletal prominence)Data subyektif..............................................................

    Data obyektif Kerusakan lapisan kulit (epidermis/dermis)

    Invasi struktur tubuh

    Kerusakan permukaan kulit/epidermis

    Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yangtertekan

    Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

    Monitor status nutrisi pasienpasien dengan sabun dan air hangat

    Resiko ketidakseimbangan elektrolit (00195)

    Definisi: beresiko mengalami perubahan kadar

    elektrolit serum yang dapat mengganggu kesehatan

    Factor resiko :

    Diare Disfungsi endokrin

    Ketidakseimbangan caiaran : dehidrasi,intoksikasi air

    Kerusakan mekanisme regulasi : diabetesinsipidus, sindrom IADH

    (INAPROPRIATE ANTI DIURETIC

    HORMON)

    Disfungsi ginjal

    Efek samping treatmen : medikasi

    Muntah

    Defisiensi volume cairan

    Kelebihan volume cairan

    Keseimbangan elektrolit asam basa (0600)

    Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama

    ............ .........kecemasan klien teratasi dengan

    kriteria hasil:

    HR klien dalam kisaran :(03 bln : 85 -200 x/mt), (3 bl-2 th: 100190x/mt), (2 th-10 th : 60-140

    x/mt), dewasa 60-100 x/mnt

    Respirasi Rate klien dalam kisaran :25-60x/mnt (bayi), 20-30 x/mnt (1-4tahun), 14-25 x/mnt (5-14 tahun), 11-

    24x/mnt (>14 tahun),

    Na 135-145 mEq/L, K 3,5-5 mEq/L, Cl98-106 mEq/L, Ca 4,5-5,8 mEq/L, Mg 1,5-

    2,5 mEq/L, BUN 7-18 mEq/L, Creat 0,6-1,3 mEq/L.

    Bikarbonat serum 24-28 mEq/L

    pH urin DBN*)

    Ketegangan otot tidak ada

    Irritabilitas neuromuskular

    Manajemen Elektrolit : hiperkalemia

    Dapatkan sampel darah untuk analisis lab

    Monitor penyebab meningkatnya kalium : gagal ginjal, intakeberlebihan, asidosis

    Monitor hasil lab terhadap perubahan oksigenasi dankeseimbanagn asam basa

    Jaga pembatasan intake kalium Monitor adanya ketidakadekuatan oksigenasi jaringan : pucat,

    sianosis, WPK lama

    Monitor fungsi renal (BUN, CREAT)

    Berikan antidiuretik yang diresepkan

    Monitor status cairan (intake dan output)

    Monitor efek neurologis (kelemahan otot, berkurangnya sensasi,paresthesia) dan efek cardiac (menurunnya CO, asistole)

  • 5/28/2018 buat laporan

    7/9

    Kerusakan Membrane Mucosa Oral

    (00045)Definisi: kerusakan bibir dan atau jaringan

    lunak rongga mulut

    Batasan karakteristik:

    PerdarahanDll lihat foto

    berhubungan dengan

    Kemoterapi

    Iritan kimia

    Depresi

    Imunosepresi

    Penuaan berhubungan dengan kehilanganjaringan tulang, adipose dan penyokong

    Hambatan dalam perawatan

    Celah bibir atau palatum

    Efek samping obat Penurunan saliva

    Trauma

    Kondisi patologis : rongga mulut

    NPO lebih 24 jam

    Pernapasan mulut

    Malnitrisi atau defisiensi vitamin

    Dehidrasi

    Infeksi

    Kebersihan mulut tidak efektif Mekanik9gigi palsu tidak pas, kawat

    gigi, pembedahan mulut)

    Penurunan platelet

    Imunokompromise

    Terapi eadiasi

    Kesehatan mulut (1100)

    Setelah dilakukan intervensi keperawatanselama ......... kondisi mulut, gigi, lidah

    dalam kondisis baik ditandai dengan:

    Kebersihan mulut

    Kebersihan gigi

    Kebersihan gusi Kebersihan lidah

    Restorasi Kesehatan Mulut (1730)

    Menghilangkan /melepaskan gigi palsu pada kasusstomatitis berat

    Gunakan sikat gigi lembut

    Bantu pasien untuk memilih makanan lembut dan tidakasam

    Instruksikan pasien untuk menghindari obat kumur yangdijual bebas

    Memotivasi menghindari mengkonsumsi rokok danalkohol

    Monitor bibir, lidah, membran mukosa, gusimenggunakan pencahayaan yang baik dan tongue blade

    Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan oral hygienesetelah makan dan sesuai kebutuhan

    Monitor tanda dan gejala glositis dan stomatitis

    Tingkatkan perawatan mulut setiap 2 jam dan 2 x saatmalam jika stomatitis tidak terkontrol

    Monitor pasien setiap shift dari kekeringan mukosa oral

  • 5/28/2018 buat laporan

    8/9

    Hambatan dalam perawatan mulut secaramandiri

    Berkurangnya kadar hormone

    Stress

    Kehilangan struktur suportif

    Data subyektif

    Melaporkan adanya gangguan sensasirasa

    Melaporkan sulit makan dan menelan

    Melaporkan menurun atau berkurang rasamakanan

    Nyeri oral atau tidak nyamanData obyektif

    Keluar cairan puluren/eksudat

    Sariawan di gusi lebih dalam melebihibats perkembangan

    Atropi halus, lidah sensitif Lidah bergaris

    Mukosa denudasi

    Ada pathogen

    Sulit bicara

    Gusi atau mukosa pucat

    Xerostamia (mulut kering)

    Vesikel, nodul, papul

    Eksudat/palq warna putih

    Ulser oral

    Halitosis

    Edema

    Hiperimia Deskuamasi

    Lidah kaku

    Stomatitis

    Perdarahan

    Makroplasi

  • 5/28/2018 buat laporan

    9/9

    Nausea (00134) berhubungan dengan Pengobatan: iritasi gaster, distensi gaster, obat

    kemoterapi, toksin

    Biofisika: gangguan biokimia (KAD, Uremia),nyeri jantung, tumor intra abdominal, penyakitoesofagus/pankreas, iritasi gaster, distensi gaster,

    peningkatan TIK, nyeri, tumor terlokalisir,penyakit pankreas, toksin)

    Situasional: nyeri, takut, cemas, baud an rasa yangmenyengat, stimulasi visual tak menyenangkan,

    factor psikologis.

    Data subyektif Hipersalivasi

    Penigkatan reflek menelan

    Menyatakan mual / sakit perut

    Rasa hambar di mulut

    .

    Data obyektif

    .

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...mualteratasi, dengan kriteri hasil:

    Level kenyamanan (2100)

    Klien melaporkan sehat

    Klien menyatakan kepuasan padakontrol gejala

    Menunjukkan kepuasandengan kontrol nyeri

    Status nutrisi: asupan makanan dan minuman (1008)

    Klien menunjukkan keadekuatan dalam asupan nutrisisoral asupan nutrisi melalui selang,asupan cairan, dan

    parenteral

    Manajemen lingkungan: kenyamanan (6482) Cegah interupsi yang tidak penting dan anjurkan pasien

    untuk beristirahat

    Tentukan sumber ketidaknyamanan

    Sediakan tempat tidur yang bersih

    Posisikan pasien untuk memberikan kenyamananManajemen nutrisi (1100)

    Kaji adanya alergi makanan

    Tingkatkan konsumsi protein dan vitamin C

    Berikan substansi gula

    Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untukmencegah konstipasi

    Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yangdibutuhkan

    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kaloridan nuftisi yang dibutuhkan pasien.

    Hiperplasi gusi

    Fissure, chilitis(radang bibir)

    Massa warna merah