bonus demografi peluang atau ancaman

4

Click here to load reader

Upload: daldukpapua

Post on 14-Apr-2017

569 views

Category:

Government & Nonprofit


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bonus Demografi  Peluang atau Ancaman

1

ewasa ini kebijakan pembangunan belum sepenuhnya berpihak pada manusia

(people center development). Walaupun kita tahu, bahkan para perencanapun

sangat maklum bahwa muara dari seluruh proses pembangunan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (wellbeing). Isu berkenaan dengan “Bonus

Demografi” (demographic dividend) acap kali terlupakan bahkan terpinggirkan dalam

perencanaan pembangunan dikarenakan perspektif oleh elit masih sangat terbatas.

Ketidakmampuan untuk menyuarakan (speechless), oleh elit akan berakibat pada

keterlambatan dalam menyiapkan perangkat kebijakan hingga hilangnya peluang (hopeless).

Pada saat ini Papua sudah mulai memasuki fase awal Bonus Demografi. Tetapi kita belum

melihat kebijakan pemerintah mengarah ke sana. Apabila pemerintah daerah terlambat

mengambil langkah, hampir pasti akan menuai segudang permasalahan sebagai dampak dari

ledakan penduduk produktif tersebut.

Menurut Yuswohady, Bonus Demografi

adalah bonus atau peluang (the window of

opportunity) yang dinikmati suatu negara

sebagai akibat dari besarnya proporsi

penduduk produktif (rentang usia 15-64

tahun). Fenomena ini terjadi karena proses

transisi demografi yang berkembang sejak

beberapa tahun lalu dipercepat oleh

D

BONUS DEMOGRAFI, PELUANG ATAU ANCAMAN Oleh : SUNTONO

Police Brief

Page 2: Bonus Demografi  Peluang atau Ancaman

2

keberhasilan kita menurunkan tingkat

fertilitas, walaupun pada kenyataannya

angka kelahiran total mengalami stagnasi

dalam 10 tahun terakhir. Selain itu,

meningkatnya kualitas kesehatan dan

suksesnya program-program pembangunan

hingga sekarang. Sri Moertiningsih

Adioetomo, mendefinisikan Bonus

Demografi sebagai proporsi penduduk usia

produktif yang sangat besar atau sekitar 69

persen. Sedangkan rasio angka

ketergantungan (dependency ratio)

mencapai titik terendah. Artinya, pada saat

itu jumlah angkatan kerja sangat besar,

dengan menanggung beban kelompok usia

muda dan tua yang sangat kecil. Sebagian

besar penduduk usia produktif dalam satu

hingga tiga dekade mendatang itu adalah

para remaja dan generasi muda saat ini.

Sedangkan definisi secara statistik adalah

suatu keadaan di mana terjadi transisi

demografi yang menyebabkan jumlah

penduduk produktif lebih besar daripada

penduduk tidak produktif (kurang dari 15

tahun dan lebih dari 65 tahun). Suatu

negara atau daerah mulai memasuki fase

awal Bonus Demografi apabila rasio

ketergantungan (dependency ratio) kurang

dari 50 persen.

Dari definisi di atas, sebenarnya sangat

mudah mengamati kapan suatu negara atau

suatu daerah memasuki jendela peluang

tersebut. Dengan demikian agar supaya

peluang emas tersebut dapat dikonversi

menjadi produktivitas yang tinggi dan

peningkatan kesejahteraan, maka sedini

mungkin sudah dipersiapkan perangkat

kebijakannya. Diantaranya, jendela

peluang tidak dapat dioptimalkan apabila

kualitas pendidikan tidak ditingkatkan.

Bonus demografi tidak memberikan

peluang dan manfaat yang maksimal

ketika pendidikan dari sumber daya

manusia yang ada sangat rendah. Hal yang

kurang lebih sama, jendela peluang tidak

dapat memberikan manfaat apabila tidak

tersedia lapangan kerja yang cukup untuk

menampung angkatan kerja yang besar

tersebut. Yang terjadi justru sebaliknya,

timbulnya berbagai persoalan sosial dan

ekonomi karena tidak terserapnya

penduduk produktif tersebut ke dalam

pasar kerja. Sementara itu, tuntutan hidup

terus meningkat seiring dengan

beragamnya kebutuhan.

Namun demikian, apabila sejak dini

pemerintah sudah mempersiapkan diri

dalam menyambut kehadiran Bonus

Demografi dan memanfaatkan jendela

peluang tersebut, maka hampir pasti

produktivitas akan meningkat.

Peningkatan produktivitas akan

menggairahkan sektor ekonomi karena

timbulnya nilai tambah yang besar sekali.

Dengan begitu, akan menjadi mesin

pertumbuhan ekonomi (engine of growth).

Gairah ekonomi yang meluas akan

menciptakan lapangan kerja yang sangat

Page 3: Bonus Demografi  Peluang atau Ancaman

3

besar. Jumlah penduduk produktif yang

besar akan terserap kedalam lapangan

kerja, sehingga tingkat pengangguran

turun hingga sangat kecil sekali. Dengan

demikian tingkat pendapatan masyarakat

meningkat secara signifikan. Kapabilitas

penduduk produktif meningkat karena

terbuka peluang untuk meningkatkan

kapasitas (pendidikan dan keterampilan)

seiring dengan peningkatan pendapatan

keluarga secara berarti, dibarengi dengan

beban tanggungan yang semakin mengecil.

Keseluruhan proses dari pemanfaatan

jendela peluang akan menciptakan

kesejahteraan (prosperity) bagi

masyarakat. Sebagaimana banyak

diberitakan di berbagai media bahwa Cina

pada saat ini telah menjadi adidaya

ekonomi dunia menggeser kedudukan

Amerika Serikat. Cadangan devisa Cina

yang melampaui angka 3, bahkan berada

pada kisaran 4 triliun dolar AS, merupakan

angka yang sangat fantastis. Ditengarai

tumbuhnya kekuatan ekonomi baru Cina

tersebut, 30 persennya disumbangkan oleh

Bonus Demografi yang saat ini juga

sedang dinikmati oleh Cina. Namun

demikian jendela peluang itu tidak datang

secara tiba-tiba (suddenly).

Bagaimana dengan Provinsi Papua?,

Gambarannya kurang lebih sama dengan

Indonesia. Provinsi Papua telah memasuki

fase awal Bonus Demografi. Secara

statistik dapat kita baca, bahwa sejak tahun

2012 Provinsi Papua telah memasuki

peluang jendela yang ditunjukkan oleh

angka ketergantungan kurang dari 50

persen. Puncak dari peluang jendela itu

akan terjadi pada kisaran tahun 2030-an.

Puncak dari Bonus Demografi di Provinsi

Papua kemungkinan akan lebih cepat dari

kisaran tahun 2030-an oleh karena

mobilitas penduduk produktif yang masuk

ke Papua. Sejauh ini pemerintah daerah

belum secara spesifik menyambut

datangnya peluang emas ini. Terindikasi

dari program-program yang dicanangkan

belum sepenuhnya berpihak pada upaya

menangkap pelung emas tersebut.

Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 - 2035 oleh

BAPPENAS, BPS dan UNFPA

Apa yang harus dilakukan,? Bonus

Demografi bukanlah suatu berkah dari

langit yang datang begitu saja. Akan

tetapi, merupakan bagian dari transisi

demografi yang harus dipersiapkan sejak

dini dan direncanakan dengan cara yang

baik juga benar. Untuk dapat menikmati

peluang emas secara maksimal, kualitas

SDM harus ditingkatkan. Sebelum sampai

Page 4: Bonus Demografi  Peluang atau Ancaman

4

ke sana, coba kita lihat kualitas SDM kita,

sebanyak 25 persen penduduk Papua

masih buta huruf. Tercatat 75 persen

angkatan kerja berada di sektor pertanian.

Sebesar 80 persen pekerja kita bekerja di

sektor informal. Dan 63 persen

diantaranya berpendidikan SD ke bawah.

Hanya 17 persen yang berpendidikan SMA

dan hanya 7 persen yang pernah

mengenyam pendidikan tinggi.

Dengan melihat potret SDM kita yang

seperti itu, apabila kita berharap dapat

meraih peluang yang sangat besar,

seyogyanya sejak dini pemerintah daerah

mulai bergegas, menyiapkan infrastruktur

dalam rangka menyambut datangnya

Bonus Demografi. Peluang emas hanya

akan menjadi tontonan penduduk Papua,

terutama Orang Asli Papua kalau mereka

tidak diafirmasi dan dipersiapkan sejak

dini. Dan apabila kelak kemudian karena

satu dan lain hal banyak penduduk

produktif tidak terserap dalam lapangan

kerja, maka pemerintah juga harus

menyiapkan sejumlah strategi untuk

memitigasi dampak negatifnya. Perlu

diingat bahwa Bonus Demografi hanya

terjadi hanya satu kali dalam perjalanan

sejarah sebuah bangsa. Kalau salah

mengelola, kita tidak akan mendapat

manfaatnya, justru malah menerima

akibatnya, maka berbenahlah segera.

(Penulis adalah Sekretaris Ikatan Praktisi

dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI)

Provinsi Papua).