blue ocean strategy - website staff...
TRANSCRIPT
-
Resensi Buku
BLUE OCEAN STRATEGY Pengarang: W. Chan Kim dan Renee Mauborgne
Penerbit: Harvard Business School Press 2005
Di era kompetisi yang keras dan tajam sekarang ini akurasi strategi merupakan kata
kunci yang harus difahami dan dikuasai secara utuh. Ironisnya perubahan terjadi
begitu cepat akibat globalisasi informasi dan mencairnya kisi-kisi komunikasi
sehingga kecepatan dan kegesitan (agility) dalam hal menapis informasi vital juga
menjadi karakter yang menentukan siapa yang akan memenangi kompetisi. Begitu
kerasnya kompetisi bagaikan lautan yang merah berdarah akibat saling bantai di arena
yang terasa kian sempit dengan kehadiran kompetitor baru setiap saat. Karena itu
kehadiran buku bertajuk Blue Ocean Strategy ini terasa bagaikan terobosan yang
menyejukkan, apalagi dengan subjudul: how to create uncontested market space and
make the competition irrelevant, bagaimana menciptakan ruang pasar tak tertandingi
dan menjadikan kompetisi tak relevan. Lautan biru nan teduh tanpa kompetitor,
suatu gambaran ideal bagi setiap korporasi.
Buku yang menjadi international bestseller ini ditulis oleh Professor W Chan Kim
dan Renee Mauborgne, keduanya dari INSEAD, sebuah lembaga terkemuka di bidang
manajemen dan kebijakan di Eropa. Buku ini ditulis berdasarkan kajian terhadap 150
langkah strategis dari sejak lebih seratus tahun lalu sampai sekarang di sekitar 30
perusahaan di seluruh dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan masa depan
yang sukses berhasil bukan karena menang perang lawan kompetitor tetapi karena
menciptakan sendiri lautan birunya yang tanpa kompetsisi dan penuh profit untuk
terus tumbuh. Langkah-langkah strategis tersebut yang disebut sebagai inovasi nilai
(value innovation) merupakan lompatan bertenaga meninggalkan rival di belakang,
bertempur di lautan merah dengan kompetitor lainnya.
Strategi Blue Ocean sendiri terdiri atas enam prinsip dasar yaitu rekonstruksi batasan-
batasan pasar, fokus pada gambar besar, menjangkau lebih jauh dari demand yang
ada, menerapkan urutan langkah strategis secara tepat, mengatasi rintangan
organisasional, dan membangun eksekusi menjadi strategi. Masing-masing prinsip
diuraikan lebih dalam dengan contoh-contoh riil yang memudahkan pembaca
mencerna dan memahami prinsip tersebut. Misalnya dalam hal rekonstruksi batasan
pasar, dicontohkan perusahaan NetJets yang menawarkan kepemilikan bersama
pesawat jet, sehingga perusahaan-perusahaan bisa mengurangi biaya kepemilikan dan
pemeliharaan pesawat jet sendiri tetapi di sisi lain tetap dapat mengambil keuntungan
memiliki dan menggunakan pesawat jet bagi eksekutifnya untuk berbisnis.
Dari segi format dan lay out, buku ini menarik karena ketebalannya terasa pas
hanya kurang dari separuh tebalnya buku klasik dalam strategi kompetisi lainnya
-
seperti bukunya Michael E Porter, Competitive Advantage (Free Press, paperback
version, 2004) sehingga lebih menarik bagi para eksekutif (yang super sibuk) untuk
membacanya. Kontennya juga tidak seberat buku Porter yang lebih banyak
memasukkan aspek teoretis sehingga pembaca bisa terengah-engah membaca
halaman demi halamannya. Blue Ocean Strategy lebih taktikal dan terasa lebih
praktikal. Penggunaan gambar dan grafis sangat menunjang presentasi secara
keseluruhan. Jika anda sudah jenuh dengan padatnya lautan merah, saatnya anda
melakukan lompatan strategis dan menciptakan samudera biru nan teduh milik anda
sendiri. (Ahmad Syafiq)