blog denmas priyadi: wayang islami: nilai dan...

Download Blog Denmas Priyadi: WAYANG ISLAMI: NILAI DAN …slameti.blogspot.com/2013/09/nilai-dan-makna-ajaran-asta...2017-12-11oleh sebab itu tidaklah heran jika dalam cerita wayang yang berasal

If you can't read please download the document

Upload: doanthu

Post on 13-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Blog Denmas Priyadi: WAYANG ISLAMI: NILAI DAN MAKNA AJARAN ASTA BRATA

Blog Denmas Priyadi: WAYANG ISLAMI

WAYANG MERUPAKAN WARISAN BUDAYA LELUHUR YANG SEBAGIAN DISEMPURNAKAN, DIKEMBANGKAN, DAN DIGUNAKAN OLEH PARA WALI SEBAGAI SARANA DA'WAH ISLAM. OLEH SEBAB ITU TIDAKLAH HERAN JIKA DALAM CERITA WAYANG YANG BERASAL DARI SASTRA HINDU ITU CERITANYA SUDAH BANYAK DIGUBAH DISESUAIKAN DENGAN AJARAN ISLAM.

Senin, 30 September 2013

NILAI DAN MAKNA AJARAN ASTA BRATA

Betoro Kresno

Inti ajaranAsta Brata.

Raden Arjuno

Ajaran Astabrata pada awalnyamerupakan ajaran yang diberikan olah Rama kepada Wibisana. Ajaran tersebutterdapat dalam Serat Rama Jarwa Macapat, tertuang pada pupuh 27 Pankur, jumlahbait 35 buah. Pada dua pupuh sebelumnya diuraikan kekalahan Rahwana dankesedihan Wibisana. Disebutkan, perkelahian antara Rahwana melawan Rama sangatdahsyat. Seluruh kesaktian Rahwana ditumpahkan dalam perkelahian itu, namuntidak dapat menendingi kesaktian Rama. Ia gugur olah panah Gunawijaya yangdilepaskan Rama. Melihat kekalahan kakaknya, Wibisana segera bersujud di kakijasad kakaknya dan menangis penuh kesedihan. Rama menghibur Wibisana dengan memuji keutamaan Rahwana yang dengan gagahberani sebagai seorang raja yang gugur di medan perang bersama balatentaranya.Oleh Rama, Raden Wibisana diangkat menjadi Raja Alengka menggantikan Rahwana.Rama berpesan agar menjadi raja yang bijaksana mengikuti delapan sifat dewayaitu Indra, Yama, Surya, Bayu, Kuwera, Brama, Candra, dan Baruna. Itulah yangdisebut dengan Asthabrata.

Dalam lakon Wahyu Makutarama,Prabu Rama menitis kepada Kresna untuk melestarikan Asta Brata danmenurunkannya kepada Arjuna. Setelah itu, Asta Brata diturunkan oleh Arjunakepada Abimanyu dan diteruskan kepada Parikesit yang kemudian menjadi Raja. Asta Brata adalah simbol alamsemesta. Arti harfiahnya delapan simbol alam, tetapi sejatinya menyiratkankeharmonisan sistem alam semesta. Pada hakikatnya kedelapan sifat tersebutmerupakan manifestasi keselarasan yang terdapat pada tata alam semesta yangdiciptakan Tuhan, dan manusia harus menyelaraskan diri dengan tata alam semesta kalau ingin selamat dan terhindar malapetaka. Bilamanusia, sebagai ciptaan Tuhan, bisa selaras dengan alam semesta, makaselaraslah kehidupannya.Delapan simbolalam itu adalah: bumi, geni, banyu, angin, srengenge, bulan, lintang, dan awan.Mengambil kedelapan simbol alam sebagai contoh, itu lah inti ajaran Asta Brata,sebagai pedoman tingkah laku seorang raja, yang secara singkat dapat dirangkumsebagai: Dapatmemberikan kesejukan dan ketentraman kepada warganya; membasmi kejahatan dengantegas tanpa pandang bulu; bersifat bijaksana, sabar, ramah dan lembut; melihat,mengerti dan menghayati seluruh warganya; memberikan kesejahteraan dan bantuanbagi warganya yang memerlukan; mampu menampung segala sesuatu yang datangkepadanya, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan; gigih dalammengalahkan musuh dan dapat memberikan pelita bagi warganya.

Beberapa versirumusan Asta Brata

1.MenurutYasadipura I ((1729-1803 M) dari keraton Surakarta:Asta Brata adalah delapan prinsipkepemimpinan sosial yang meniru filosofi / sifat alam, yaitu:

a.Mahambeg Mring Kismo (meniru sifat bumi)

Seperti halnya bumi, seorang pemimpinberusaha untuk setiap saat menjadi sumber kebutuhan hidup bagi siapa pun. Diamengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya dan memberikan kepada siapa sajatanpa pilih kasih. Meski selalu memberikan segalanya kepada rakyatnya, diatidak menunjukkan sifat sombong/angkuh.

b.Mahambeg Mring Warih (meniru sifat air)

Seperti sifat air, mengalir dari tinggike tempat yang lebih rendah dan sejuk/dingin. Seorang pemimpin harus bisamenyatu dengan rakyat sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil rakyatnya. Rakyatakan merasa sejuk, nyaman, aman, dan tentrambersama pemimpinnya. Kehadirannya selalu diharapkan oleh rakyatnya. Pemimpindan rakyat adalah mitra kerja dalam membangun persada tercinta ini. Tanparakyat, tidak ada yang jadi pemimpin, tanpa rakyat yang mencintainya, tidak adapemimpin yang mampu melakukan tugas yang diembannya sendirian.

c.Mahambeg Mring Samirono (meniru sifat angin)

Seperti halnya sifat angin, dia ada di manasaja/tak mengenal tempat dan adil kepada siapa pun. Seorang pemimpin harus berada di semuastrata/lapisan masyarakatnya dan bersikap adil, tak pernah diskriminatif(membeda-bedakan).

d.Mahambeg Mring Condro (meniru sifat bulan)

Sepertisifat bulan, yang terang dan sejuk. Seorang pemimpin mampu menawan hatirakyatnya dengan sikap keseharian yang tegas/jelas dan keputusannya yang tidakmenimbulkan potensi konflik. Kehadiran pemimpin bagi rakyat menyejukkan, karenaaura sang pemimpin memancarkan kebahagiaan dan harapan.

e.Mahambeg Mring Suryo (meniru sifat matahari)

Seperti sifat matahari yang memberi sinarkehidupan yang dibutuhkan oleh seluruh jagat. Energi positif seorang pemimpindapat memberi petunjuk/jalan/arah dan solusi atas masalah yang dihadapirakyatnya.

f.Mahambeg Mring Samodra (meniru sifat laut/samudra)

Seperti sifat lautan, luas tak bertepi,setiap hari menampung apa saja (air dan sampah) dari segala penjuru, danmembersihkan segala kotoran yang dibuang ke pinggir pantai. Bagi yang memandanglaut, yang terlihat hanya kebeningan air dan timbulkan ketenangan. Seorangpemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semuaaspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertianterhadap rakyatnya.

g.Mahambeg Mring Wukir (meniru sifat gunung)

Seperti sifat gunung, yang teguh dankokoh, seorang pemimpin harus memiliki keteguhan-kekuatan fisik dan psikisserta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya.Tetapi juga penuh hikmah tatkala harus memberikan sanksi. Dampak yangditimbulkan dengan cetusan kemarahan seorang pemimpin diharapkan membawakebaikan seperti halnya efek letusan gunung berapi yang dapat menyuburkantanah.

h.Mahambeg Mring Dahono (meniru sifat api)

Seperti sifat api, energi positif seorangpemimpin diharapkan mampu menghangatkan hati dan membakar semangat rakyatnyamengarah kepada kebaikan, memerangi kejahatan, dan memberikan perlindungankepada rakyatnya.

2.Menurut SeratAji Pamasa (Pedhalangan) karya Raden Ngabehi Rangga Warsita. Pemimpin dituntutngerti, ngrasa, dan nglakoni (Tri-Nga) 8 (delapan) watak alam. Hasta berartidelapan, brata berarti laku atau watak.

a. Watak Surya atau srengenge (matahari); sareh sabarengkarsa, rereh ririh ing pangarah.

b. Watak Candra atau rembulan (Bulan);noraga met prana, sareh sumeh ing netya, alusing budi jatmika,prabawa sreping bawana.

c. Watak Sudama atau lintang (Bintang); lana susila santosa,pengkuh lan kengguh andriya. Nora lerenging ngubaya, datan lemeren ing karsa.Pitayan tan samudana, setya tuhu ing wacana, asring umasung wasita. Sabdapandhita ratu tan kena wola wali.

d. Watak Marutaatau angin (Udara yang bergerak); teliti setiti ngati-ati, dhemen amariksatumindake punggawa kanthi cara alus.

e. Watak Mendhung atau mendhung (Awan hujan); benersajroning paring ganjaran, jejeg lan adil paring paukuman.

f. Watak Dahana atau geni atau latu (Api); dhemen reresikregeding bawana, kang arungkut kababadan, kang apateng pinadhangan.

g. Watak Tirta atau banyu atau samodra (Air); tansah paringpangapura, adil paramarta. Basa angenaki krama tumraping kawula.

h. Watak pratala atau bumi atau lemah (Tanah); tansahadedana lan karem paring bebungah marang kawula.

3.Menurut lakonWahyu Makutharama, diajarkan oleh Begawan Kesawasidi (Prabu Kresna) kepadaRaden Arjuna, sebagai berikut:

a. kapisanbambege surya, tegese sareh ing karsa, derenging pangolah nora daya-dayakasembadan kang sinedya. Prabawane maweh uriping sagung dumadi, samubarang kangkena soroting Hyang Surya nora daya-daya garing. Lakune ngarah-arah, patrapengirih-irih, pamrihe lamun sarwa sareh nora rekasa denira misesa, ananging ugadadya sarana karaharjaning sagung dumadi.

b. Kapindhohambege candra yaiku rembulan, tegese tansah amadhangi madyaning pepeteng,sunare hangengsemake, lakune bisa amet prana sumehing netya alusing budianawuraken raras rum sumarambah marang saisining bawana.

c. Kateluhambeging kartika, tegese tansah dadya pepasrening ngantariksa madyaning ratri.Lakune dadya panengeraning mangsa kala, patrape santosa pengkuh nora kengguhan,puguh ing karsa pitaya tanpa samudana, wekasan dadya pandam pandom keblatingsagung dumadi.

d. Kaping patehameging hima, tegese hanindakake dana wesi asat; adil tumuruning riris, kangakarya subur ngrembakaning tanem tuwuh. Wesi asat tegese lamun wus kurda midanaing guntur wasesa, gebyaring lidhah sayekti minangka pratandha; bilih lamun alaantuk pidana, yen becik antuk nugraha.

e. Kalimaambeging maruta, werdine tansah sumarambah nyrambahi sagung gumelar; lakunetiti kang paniti priksa patrape hangrawuhi sakabehing kahanan, ala becik kabehwinengku ing maruta.

f. Kaping nemhambeging dahana, lire pakartine bisa ambrastha sagung dur angkara, nora mawassanak kadang pawong mitra, anane muhung anjejegaken trusing kukuming nagara.

g. Kasaptahambeging samodra, tegese jembar momot myang kamot, ala becik kabeh kamot ingsamodra; parandene nora nana kang anabet. Sa-isene maneka warna, sayekti dadyapikukuh hamimbuhi santosa.

h. Kaping woluhambeging bantala, werdine ila legawa ing driya; mulus agewang hambege parawadul. Danane hanggeganjar myang kawula kang labuh myang hanggulawenthah.

Nilai danTeladan Ajaran Asta Brata

a. Relevansi Asta Brata dengan ajaran serupa di duniaInternasional.

Ada banyak rumusan Asta Brata.Bahkan, pernah dijadikan pelajaran wajib di Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhanas). Apakah ajaran ini bersifat Universal,dalam arti tidak hanya dihayati bangsa Indonesia saja? Ternyata, memang benar. Ajaran Asta Brata bersifat Universal, dikenal puladi belahan dunia yang lain, walau pun berbeda sebutan dan rumusannya. Berupaapa sifat ajaran Universalnya?Yaitu, bahwamanusia harus hidup selaras dengan alam.Di NegeriChina, Korea, dan Jepang dikenal Fengshui (harfiahnya Angin dan Air), yangberlandaskan teori lima proses: Logam, Kayu, Tanah, Air, dan Api.

Di anak benua India, dikenal pula Teori 5 Unsur: Api, Tanah, Air, Udara(Angin) dan Ruang.

Mengapa hanya lima? Berarti ajaran Asta Brata lebih lengkap? Ternyata, tidak sesederhana itu.

Perhatikan, adakah unsur Ruang dalam ajaran Asta Brata? Tanpa ruang, di manakah unsur-unsuralam itu berada? Artinya, tidak semuayang terlihat berbeda itu benar-benar berbeda. Perluaslah wawasan kita untukbisa melihat, bahwa ada kesamaan di antara perbedaan.

b. Esensi Makna Asta Brata

Asta Brata bukan hanya berlakubagi para pemimpin saja. Setiap manusia, seyogyanya mengamalkannya, dalam artihidup selaras dengan alam, dan menjalankan peran yang diembannya, sehinggamemberi manfaat bagi sesama.Seorang pemimpin yang tidak mampumelaksanakan Asta Brata bagai raja tanpa mahkota. Sebaliknya, rakyat jelatayang dalam hidupnya mampu melaksanakan Asta Brata, berarti ia adalah rakyatjelata yang bermahkota, dialah manusia yang luhur budi pekertinya. Dapatmemberikan kesejukan dan ketentraman kepada warganya; membasmi kejahatan dengantegas tanpa pandang bulu; bersifat bijaksana, sabar, ramah dan lembut; melihat,mengerti dan menghayati seluruh warganya; memberikan kesejahteraan dan bantuanbagi warganya yang memerlukan; mampu menampung segala sesuatu yang datangkepadanya, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan; gigih dalammengalahkan musuh dan dapat memberikan pelita bagi warganya.( http://nusadwipa.blogspot.com ) SP091257

Diposting oleh

Slamet Priyadi

di08.33

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label:Wayang dan karakter manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru

Posting Lama

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Blog Denmas Priyadi: "Wayang Islami"

Blog Denmas Priyadi: "WAYANG ISLAMI"

Wayang merupakan warisan budaya leluhur yang sebagian disempurnakan, dikembangkan, dan digunakan oleh para wali penyebar agama Islam sebagai sarana dawah Islam. Oleh karena itu tidaklah heran jika dalam cerita wayang yang berasal dari sastra Hindu itu ceritanya sudah banyak digubah, disesuaikan dengan ajaran Islam.

DATA BLOGER

Slamet Priyadi

"KEHIDUPAN ADALAH SKETSA WARNA-WARNA LUKISAN SEMESTA KARYA SANG MAHA PENCIPTA ALLAH ADZA WAJALLA"

Lihat profil lengkapku

PENGIKUT:

ENTRI POPULER :

ANALISA ISLAMI LAKON DEWA RUCI by Slamet Priyadi

DEWA RUCI SABTU, 17 DESEMBER 2011 - DENMAS PRIYADI BLOG : Lakon Dewa Ruci dalam kisah pewayangan merupakan salah satu cerita karangan pa...

ARJUNA MEMILIKI SIFAT ANGKUH by Slamet Priyadi

ARJUN Arjuna tidak bisa mencapai moksa secara sempurna karena sifat iri hati dan sombong, selalu mem...

TENTANG JAMUS KALIMOSODO DAN DEWA SRANI by Slamet Priyadi

Dewa Srani KAMIS, 10 NOVEMBER 2011 DENMAS PRIYADI BLOG - Lakon Jamus Kalimusodo atau Jimat Kalimasada dalam cerita pewayangan adal...

NUANSA ISLAM DALAM LAKON PETRUK DADI RATU by Slamet Priyadi

Petruk Jadi Raja Minggu, 27 November 2011 Denmas Priyadi Blog Lakon Petruk Dadi Ratu ( Petruk ...

Cerita Wayang, Dongeng Atau Sejarah?

Wayang Islami Selasa, 14 Januari 2014 10:13 WIB Pentas wayang Setengahnya orang, terutama yang sedikit antipati terhadap...

PANDAWA LIMA GAMBARAN RUKUN ISLAM by Slamet Priyadi

Pandawa Lima ( Rukun Islam yang lima ) RABU, 9 NOVEMBER 2011 DENMAS PRIYADI BLOG - Dalam cerita pewayangan Pandawa Lima adalah lima ...

AJARAN ISLAM DALAM CERITA ARJUNA WIWAHA By Slamet Priyadi

Arjuna Prabu Katili SABTU, 3 DESEMBER 2011 DENMAS PRIYADI BLOG - Lakon cerita Arjuna Wiwaha atau ...

NILAI DAN MAKNA AJARAN ASTA BRATA

Betoro Kresno Inti ajaran Asta Brata. Raden Arjuno Ajaran Astabrata pada awalnya merupakan ajaran yang diberikan o...

LAKON DEWA RUCI By Ki Manteb Sudarsono & Bagong Darmono

"ARJUNA LARIKAN DEWI WARA SUMBADRA " by Slamet Priyadi

ARJUNA DAN WARA SUMBADRA RABU, 7 DESEMBER 2011 DENMAS PRIYADI BLOG Kasus kawin lari biasany...

DAFTAR BLOG :

"BLOG SITA ROSITA"

DOSA ASAL : KETURUNTEMURUNAN LAWAN LINGKUNGAN By Hugh Jolly

-

*Blog Sita Rose*

*Rabu, 08 Juni 2016 - 20:25 WIB*

*[image: Image "Tusya" (Foto: SP)]Tusya Suka Menggambar*

PERNAH penulisdimintai pendapat mengenai du...

1 tahun yang lalu

"FORUM GURU SENI BUDAYA"

"GURU SMPIT ISLAMIC BOARDING SCHOOL PESANTREN ANNUR CIMANDE MENULIS": "GURU PROFESIONAL" By Drs. Slamet Priyadi

-

"GURU SMPIT ISLAMIC BOARDING SCHOOL PESANTREN ANNUR CIMANDE MENULIS": "GURU PROFESIONAL" By Drs. Slamet Priyadi: Guru SMPIT Annur Cimande Menulis Kamis, 26...

6 hari yang lalu

"KARYA SENI BUDAYA NUSANTARA"

Makam Istri Prabu Siliwangi di Kebun Raya Bogor

-

*Seni Budaya Nusantara**Minggu, 04 Juni 2017 - 09:41 WIB*

*Makam Istri Prabu Siliwangi*

*Ada Makam Istri Prabu Siliwangi di Kebun Raya Bogor?*

* Selasa,...

10 bulan yang lalu

"KARYA SISWA DAN GURU"

"GURU PROFESIONAL" By Slamet Priyadi

-

*KARYA SISWA DAN GURU**Kamis, 26 April 2018 - 08:05 WIB*

Guru yang profesional adalah guru yang mampu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif....

6 hari yang lalu

"PENDIDIKAN DALAM KELUARGA"

KEMARAHAN ANAK Oleh: Hugh Jolly

-

*Sita Blog : Penddikan Dalam Keluarga**Minggu, 07 Agustus 2016 - 18:28 WIB*

*Muh. Fairus 5 Tahun*KEHIDUPAN INI bagi anak kecil adalah hitam dan putih ...

1 tahun yang lalu

"POLEKSOSBUDA"

KITA SEMUA WAYANG: SUYODHANA KALAH TARUNG GADA BAGIAN 2

-

KITA SEMUA WAYANG: SUYODHANA KALAH TARUNG GADA BAGIAN 2: Ki Slamet Blog - Kita Semua Wayang Rabu, 02 Mei 2018 - 15:13 WIB Suyodhana Kalah Tarung Gada ...

8 jam yang lalu

"UNGKAPAN KASIH"

KUMPULAN PUISI BULAN JULI BAG 1 Karya: Ki Slamet 42

-

*Blog Ki Slamet 42: Ungkapan Kasih**Selasa, 12 Juli 2016 - 23:50 WIB*

[image: Image "Macet Mudik Lebaran" ( Foto: Google )]*Macet Mudik Lebaran 2016*

...

1 tahun yang lalu

1 Free English Exercises Blog

Conjunction

-

1 minggu yang lalu

Bang Ancis

Cobalah! Wisata ke 5 Coban di Malang dalam Sekali Jalan

-

*Cobalah! Wisata ke 5 Coban di Malang dalam Sekali Jalan*. Malang, kota pendidikan yang juga dikenal sebagai Kota Apel, memiliki banyak destinasi wisata al...

5 minggu yang lalu

Berita Utama | Nasional

-

Blog Sita: "BANJARAN KASIH"

LA NINA SEJUKKAN BULAN PUASA

-

*Blog Sita: "Banjaran Kasih"**Senin, 06 Juni 2016 - 12:30 WIB*

*RADAR BOGOR - Sabtu, 4 Juni 2016 - Jakarta : *Bulan puasa tahun ini agak berbeda dengan 2...

1 tahun yang lalu

Blog Sita: "SASTRA NUSANTARA"

KUMPULAN PUISI BULAN JUNI (2) Karya Ki Slamet 42

-

*Blog Sita : Sastra Nusantara**Minggu, 19 Juni 2016 - 09:32 WIB*

[image: Image "Kisah Adam dan Hawa"]*Kisah Adam & Hawa**KISAH MANUSIA PERTAMA ADAM DAN ...

1 tahun yang lalu

BLOG: "INILAH KARYAKU"

"PUISI BULAN AGUSTUS 2016" Karya : Ki Slamet 42

-

*Blog Ki Slamet 42 : Inilah Karyaku**Minggu, 04 September 2016 - 07:45 WIB*

*Ki Slamet 42**SAAT MENJELANG AJAL DATANG*

* Karya : Ki Slamet 42 Dalam ...

1 tahun yang lalu

Blogger Buzz

Share your unique style with new Blogger themes

-

If youre one of the millions of people who uses Blogger to share your views on current affairs, teach the world how to make sushi, or just offer a peek in...

1 tahun yang lalu

Denmas Priyadi Blog: WAYANG ISLAMI

KAKAWIN BHARATAYUDA PUPUH XLIV (11-14 ) BAG II OLEH PROF. DR. R.M. SUTJIPTO WIRJOSUPARTO

-

*Wayang Islami - Jumat, 09 Maret 2018 - 08:52 WIB*

* 11 Ngkn lng-lng twasirn paninghal i layar dhwaja kumlah ant hangin mirit.Belamt ri sn...

1 bulan yang lalu

FORUM TEMU KANGEN SDGR SABDAPALON ( 1970 - 1971 )

TOKEK ITU INGATKAN AKU SHOLAT LIMA WAKTU By Ki Slamet 42

-

*Tokek di ataprumahku**TOKEK ITU INGATKAN AKU SHOLAT LIMA WAKTU**Karya : Ki Slamet 42*

Ada seekor tokek di atap rumahku yang selalu saja berbunyi Saat...

2 tahun yang lalu

GURU SMAN 42 JAKARTA MENULIS

-

1 tahun yang lalu

KARSA DAN KARYA

THE ARTS AND HUMAN DEVELOPMENT

-

Dari beberapa tinjauan estetis pendidikan belum tersedia metode-metode yang mudah untuk memproduksi anak serius (berbakat) tapi ada beberapa saran sebag...

5 tahun yang lalu

Ki Brojo Blog: "PUSAKA LELUHUR"

-

KITA SEMUA WAYANG

SUYODHANA KALAH TARUNG GADA BAGIAN 2

-

*Ki Slamet Blog - Kita Semua Wayang**Rabu, 02 Mei 2018 - 15:13 WIB*

*Suyodhana Kalah Tarung Gada** KAKAWIN BHARATAYUDA PUPUH XLVIII( 1...

8 jam yang lalu

KOMPAS.com

-

Layanan RSS Republika Online

Bulog akan Memperbaiki Data Pangan

-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2018, pemerintah menggelar rapat membahas ketersediaan barang kebutuhan pok...

47 menit yang lalu

MGMP SENI BUDAYA SMAN 42 JAKARTA

SOAL UJIAN PRAKTIK SENI BUDAYA/MUSIK TP 2015 2016 SMAN 42

-

*MGMP Seni SMAN 42 Jakarta**Jumat, 26 Febuari 2016 - 13:45 WIB *

*Ujian Praktik Seni Budaya / Musik*

*SOAL UJIAN PRAKTIK SENI BUDAYA/MUSIK TP 2015 20...

2 tahun yang lalu

Nasional

Resmi Espargaro Tetap di KTM, Smith Masih Luntang-lantung

-

*JPNN.com*, AUSTRIA - Akhirnya Pol Espargaro diperbarui kontraknya dan resmi menjadi pembalap pabrikan KTM untuk dua musim MotoGP ke depan.

1 jam yang lalu

NusaDwipa

KEPERCAYAAN/KETUHANAN

-

Pitudh : # 1 Pangran Kang Mh Kuws (Gusti Allah, Tuhan) iku siji, angliputi ing ngndi papan, langgng, sng nganakak jagad iki saisin, dadi ssmba...

9 tahun yang lalu

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model Pembelajaran

Soal Latihan UKG ONLINE Guru Kelas SD

-

Soal Latihan ini bersifat Online dan hanya berisi 10 soal, dengan maksud agar anda tidak terlalu lelah menyelesaikannya. Nantikan soal terbaru untuk latiha...

2 tahun yang lalu

sasak world

Penyataan Resmi dari AirAsia Indonesia Mengenai Perkembangan Penerbangan QZ8501 yang Hilang Kontak.

-

AIRASIA INDONESIA FLIGHT QZ8501

Jakarta, 28 Desember 2015 (14:30 WIB) - AirAsia Indonesia dengan menyesal mengkonfirmasi bahwa pesawat QZ8501 dari Surabaya...

3 tahun yang lalu

Sita Blog: "NINA BOBO"

"ONDEL-ONDEL BETAWI" Diceritakan oleh Kak Sita

-

*Blog Sita : Nina Bobo**Jumat, 15 Juli 2016 - 08:03 WIB*

*Ondel-Ondel Betawi di Kp. Kramat Asem*Assalamu'alaikum ...Adik-adik, kakak ucapkan Selamat Hari...

1 tahun yang lalu

Sita Blog: "NUSANTARAKU"

Ilmu Siasat Perang Dalam Kakawin Bharata-Yudha 1 Oleh Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparto

-

*Sri Kresna Ahli Siasat Perang**ILMU SIASAT PERANG DALAM KAKAWIN BHARATA-YUDHA 1*Oleh : Prof. Dr. R.M. Sutjipto WirjosupartoPada waktu bangsa Indonesia m...

2 tahun yang lalu

SKRIPSI, TESIS, PTK, PTS, MAKALAH

PTK SD 316 : Upaya Meningkatkan Penguasaan Siswa Terhadap Materi Pelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SD XXX Tahun Pelajaran 2008/2009 Semester 1

-

*BAB I**PENDAHULUAN*

A. Latar Belakang MasalahTugas seorang pendidik adalah mendidik, mengajar, membimbing dan melatih siswanya agar mampu melaksanaka...

1 tahun yang lalu

SUARA MERDEKA CYBERNEWS - Semata-mata Fakta

Aktivitas Pembelian di Loket Stasiun Dikurangi

-

BANDUNG, suaramerdeka.com - Meski pengurangan loket tak jadi dilakukan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupaya mengurangi aktivitas pembelian tiket melalui

2 tahun yang lalu

Wayang Prabu

-

www.klikunic.com

-

PENANGGALAN :

Twitter Slamet @MasLuano135

Tweet oleh @MasLuano135

FEEDJIT WAYANG ISLAMI

Feedjit Live Blog Stats

BLOG TAUTAN DENMAS PRIYADI :

TWITTER SLAMET PRIYADIFACEBOOK SLAMET PRIYADIINILAH KARYAKUGURU SMAN 42 JAKARTA MENULISKARYA SISWA DAN GURUPOLEKSOSBUDA DENMAS PRIYADIDenmas Priyadi: "WAYANG ISLAMI"Sita Blog: "NINA BOBO"Sita Blog: "NUSANTARAKU"PENDIDIKAN DALAM KELUARGABlog Slamet Priyadi: "KARYA SENI BUDAYA NUSANTARA"KITA SEMUA WAYANGFORUM GURU SENI BUDAYAMGMP SENI BUDAYA SMAN 42 JAKARTAPUSAKA LELUHURFORUM SILATURAHMI SD GOTONG ROYONG SABDA PALON AKT. 1970-1971UNGKAPAN KASIHKANCA SADAYA BLOGBANJARAN KASIH

VIDEO WAYANG SLAMET PRIYADI

Loading...

[email protected]

http://slameti.blogspot.com

Translate

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog

Maret (3) Juni (3) Desember (3) Juli (4) Januari (1) Desember (1) April (1) Maret (2) Januari (3) Desember (4) September (4) Juli (3) Juni (2) Mei (1) April (1) Maret (2) Januari (2) Desember (3) November (2) Juli (1) April (1) Desember (9) November (10)

Wikipedia

Hasil penelusuran

Slamet Priyadi

Buat Lencana Anda

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Label

APRESIASI WAYANG(18)

Berdirinya Indraprasta(1)

DALANG(3)

Dewa Ruci(1)

KAKAWIN ARJUNA(1)

Kakawin Bharatayuda(1)

Musik Islami(1)

OPINI(1)

Pentas Wayang(2)

PESANTREN(1)

PUISI WAYANG(8)

SASTRA WAYANG(2)

Serat Dewa Ruci(2)

Video Wayang(5)

Wayang(8)

WAYANG BEBER(1)

WAYANG CENKBLONK(1)

Wayang dan karakter manusia(2)

Wayang Islami(6)

Wayang Jumbo(1)

Denmas Priyadi|Buat Lencana Anda

KEJAWEN

SERAT WEDHATAMA "PANGKUR" MINGGU, 23 SEPT. 2012 - DENMAS PRIYADI BLOG : Dalam kata lain Wedhatama bermakna, menemukan kehidupan yang sejati, lebih memahami diri sendiri, manunggaling kawula-Gusti, dan mendapat anugrah Tuhan untuk melihat rahasia kegaiban (meminjam istilah Gus Dur; dapat mengintip rahasia langit). Serat yang berisi ajaran tentang budi pekerti atau akhlak mulia, digubah dalam bentuk tembang agar mudah diingat dan lebih membumi. Sebab sebaik apapun ajaran itu tidak akan bermanfaat apa-apa, apabila hanya tersimpan di dalam menara gadhing yang megah. SERAT WEDHATAMA PANGKUR : 1. Mingkar mingkuring angkara, Akarana karanan mardi siwi, Sinawung resmining kidung, Sinuba sinukarta, Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung Kang tumrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji. (Meredam nafsu angkara dalam diri, Hendak berkenan mendidik putra-putri Tersirat dalam indahnya tembang, dihias penuh variasi, agar menjiwai hakekat ilmu luhur, yang berlangsung di tanah Jawa (nusantara) agama sebagai pakaian kehidupan.) 2. Jinejer neng Wedatama Mrih tan kemba kembenganing pambudi Mangka nadyan tuwa pikun Yen tan mikani rasa, yekti sepi asepa lir sepah, samun, Samangsane pasamuan Gonyak ganyuk nglilingsemi. (Disajikan dalam serat Wedhatama, agar jangan miskin pengetahuan walaupun sudah tua pikun jika tidak memahami rasa sejati (batin) niscaya kosong tiada berguna bagai ampas, percuma sia-sia, di dalam setiap pertemuan sering bertindak ceroboh memalukan.) 3 Nggugu karsaning priyangga, Nora nganggo peparah lamun angling, Lumuh ing ngaran balilu, Uger guru aleman, Nanging janma ingkang wus waspadeng semu Sinamun ing samudana, Sesadon ingadu manis. (Mengikuti kemauan sendiri, Bila berkata tanpa dipertimbangkan (asal bunyi), Namun tak mau dianggap bodoh, Selalu berharap dipuji-puji. (sebaliknya) Ciri orang yang sudah memahami (ilmu sejati) tak bisa ditebak berwatak rendah hati, selalu berprasangka baik.) budayaleluhur.blogspot.com

SEMBILAN POKOK AJARAN SYEKH SITI JENNAROleh: Ir. Achmad Chodjim, MM

Tema seminar/sarasehan budaya hari ini adalah agama ageming aji, yaitu agama sebagai nilai-nilai luhur yang menjadi landasan hidup bangsa Indonesia, sesuai dengan sila pertama pada Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dalam bingkai ageming aji bukanlah agama dalam arti golongan atau agama sebagai organisasi (organized religion), tetapi agama sebagai basis moralitas dan perilaku manusia. Agama dalam arti ini pernah menjadi polemik dan perang wacana di Kepulauan Nusantara karena Indonesia belum lahir dan tepatnya di P. Jawa pada pertengahan abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-16. Tokoh sentral dalam polemik dan perang wacana pada masa itu adalah Syekh Siti Jenar atau dikenal dengan nama Syekh Lemah Abang. Dia seorang guru dan pelaku spiritual yang mengajarkan agama sebagai jalan hidup dan bukan sebagai kepercayaan. Meskipun Syekh seorang muslim, tetapi ajarannya menarik berbagai pemeluk agama dan kepercayaan yang ada waktu itu. Mereka yang belajar dan menjadi murid Syekh berasal dari berbagai kalangan, baik kalangan elite yaitu para adipati maupun rakyat biasa. Mereka berasal dari pemeluk Hindu, Biddha, Syiwa-Buddha, Islam, dan pemeluk kepercayaan yang berkembang di Jawa waktu itu. Apa yang diajarkan oleh Syekh Siti Jenar sehingga daya tarik ajarannya luar biasa dan menyebabkan penguasa Kesultanan Demak Bintara kegerahan waktu itu? Yang diajarkan sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi mereka yang hidup di Kep. Nusantara waktu itu. Yang diajarkan adalah paham MKG (Manunggaling Kawula Gusti), yaitu satunya hamba dengan Tuhan. Paham ini sudah ada di agama Hindu dan Buddha yang sebelum berdirinya Kesultanan Demak, dipeluk oleh mayoritas penduduk Nusantara. Paham ini diikuti oleh kalangan sufi dalam agama Islam. Bahkan, mereka yang dikenal sebagai anggota Walisanga juga berpaham MKG. Padahal, berdasarkan sejarah Walisanga yang bergelar sunan itu adalah pendukung dan penasehat Sultan Demak di zaman itu. Meskipun Walisanga dan Syekh Siti Jenar sepaham, tetapi pada tataran implementasinya dalam kehidupan berbeda. Bagi Siti Jenar, MKG merupakan landasan, jalan dan alat untuk menjadikan manusia merdeka sejati. MKG menggerakkan manusia untuk menjadi dirinya sendiri, menjadikan manusia yang memiliki kepribadian. Inilah inti dari MKG yang diajarkan oleh Syekh Siti Jenar. Tentu pikiran semacam ini melompat terlalu jauh ke depan pada zamannya. Jangankan pada masa 500 tahun yang lalu, dewasa ini saja sebagian besar orang tidak hidup sebagai pribadi, tetapi hidup berdasarkan pikiran orang lain.i Sedangkan MKG yang diajarkan oleh Walisanga lebih bersifat teoritis, dan tidak memberikan implikasi nyata dalam kehidupan masyarakat. Ajaran MKG Siti Jenar mendobrak feodalisme yang tumbuh subur pada masa itu, sedangkan Walisanga justru melanggengkan sistem feodalisme. Syekh membangkitkan kesetaraan antara kawula (rakyat) dengan rajanya (Gusti). Walisanga melestarkan sistem rakyat menyembah raja. Syekh membebaskan orang dari belenggu ketakhayulan dan pikiran picik, sedangkan Walisanga malah menjadikan agama dan kepercayaan sebagai alat kekuasaan. Puncak pertarungan paham berakhir ketika Sultan Patah memerintahkan Walisanga untuk menghentikan kegiatan mengajar Syekh dan pengikutnya dihancurkan. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, kata peribahasa. Ajaran Syekh Siti Jenar dipadamkan meski demikian, ajaran SSJ tetap berjalan dan disampaikan secara sembunyi-sembunyi. Rakyat patuh kepada raja secara pasif, sedangkan kalangan elite berebut kekuasaan. Akibatnya, umur kerajaan tak ada yang panjang, Demak jatuh disusul dengan berdirinya Pajang, dan dalam satu generasi saja Pajang hilang dan muncul Mataram. Karena rakyat bodoh dan elite kerajaan berebut kekuasaan, maka Mataram hanya dalam kurun waktu 50 tahun berdiri sudah goyah karena adanya infiltrasi VOC, yang akhirnya Mataram menjadi negara taklukan VOC. Hal ini saya sampaikan dalam seminar/sarasehan ini agar dapat menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Dengan memperhatikan kembali ajaran Syekh Siti Jenar kita akan dididik untuk menjadi manusia merdeka, sehingga siap untuk menahan gangguan dan ancaman asing agar bangsa Indonesia tidak terus-menerus terjajah oleh negara lain dalam segala bentuknya.

Sembilan Ajaran Pokok Syekh Siti Jenar

Sebagaimana dituturkan di atas, manusia hidup di atas bangunan opini atau pendapat orang lain. Pada umumnya manusia tidak mengetahui hakikat hidupnya sendiri, dan tidak mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi pada dirinya. Pikiran sebagian besar orang merupakan pendapat orang lain, sehingga kita berbicara menggunakan bahasa orang lain. Mereka yang berpengaruhlah yang telah menanamkan pengaruhnya yang berupa bahasa, perilaku, pendapat, dan sebagainya untuk membangun identitas tunggal. Kierkegaard seorang filosof Barat yang menyatakan bahwa sekelompok besar orang selalu menghilangkan identitas pribadi. Oleh karena itu, sebagian besar orang yang beragama (memeluk agama resmi) biasa melakukan ritual dan menjalankan apa yang biasa dilakukan atau diharapkan oleh orang lain, tanpa penghayatan pribadi apa yang dilakukankannya. Kebanyakan orang hidup dalam kedangkalan dan formalisme kosong, dan demikianlah yang terjadi sehingga seluruh generasi terjebak dipinggiran akal budi yang berlumpur. Inilah yang menyebabkan roda kemajuan berhenti berputar.[i] Pendapat sebagai hasil olah pikir manusia berkembang terus, dan bila pemikiran seseorang, suatu golongan atau bangsa mandek, maka ia akan terlindas oleh perubahan yang terjadi di dunia ini. Bangsa yang pemikirannya terlindas atau tertinggal akan menemui banyak masalah dalam hidupnya, dan kenyataan itu bisa kita saksikan dewasa ini. Perhatikanlah apa yang terjadi pada negara-negara tidak maju atau sedang berkembang! Kemiskinan, kebodohan, mutu kesehatan yang rendah, serta rusaknya lingkungan hidup merupakan bukti mandeknya pemikiran. Tanpa berpikir manusia tidaklah sama dengan hewan, tetapi malah lebih buruk daripada kehidupan hewan. Bila hewan lapar, maka secara naluri akan tertuntun menuju sumber makanan, tetapi tanpa berpikir untuk mencari makan manusia akan mengalami kematian. Oleh karena itu, manusia berandai-andai, dan perlu berasumsi. Manusia berusaha menggunakan akal-pikirannya untuk menciptakan nilai tambah pada segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Berbagai benda diberi nilai atau aji sesuai dengan tingkat kelangkaannya. Pendapat apabila sudah diterima oleh suatu kelompok orang maka akan menjadi kebenaran bagi kelompok itu. Meskipun kitab-kitab suci dalam berbagai agama dikategorikan sebagai wahyu dan bukan pendapat, tetapi dalam implementasinya tetap menggunakan olah pikir alias pendapat. Dan, pendapat tentunya dimaksudkan untuk menyamankan, memudahkan, dan menimbulkan kesejahteraan umat. Itulah pendapat yang diperlukan! Jadi, bukan kebenaran hakiki atau kebenaran harfiah suatu pendapat yang perlu diperhatikan. Yang perlu diperhatikan adalah apakah pendapat itu bisa digunakan untuk menimbulkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi umat manusia, minimal bagi mereka yang meyakini pendapat itu. Dan, yang perlu kita tolak adalah pendapat yang menimbulkan kezaliman, kesengsaraan dan kriminalitas bagi manusia.

Ajaran pokok yang pertama dari Syekh Siti Jenar adalah tidak mengabsolutkan pendapat. Pendapat boleh diperdebatkan, akan tetapi pendapat tidak untuk melindas pendapat orang lain. Munculnya berbagai mazhab dalam berbagai agama di dunia membuktikan bahwa ajaran agama pasca pendirinya sebenarnya merupakan pendapat yang dikembangkan dari ajaran asal agama itu. Jadi, kebenaran pendapat adalah kebenaran yang dibangun atas akseptabilitas masyarakat atau komunitas tempat pendapat itu berkembang.

Ajaran pokok yang kedua adalah menjadi manusia hakiki, yaitu manusia yang merupakan perwujudan dari hak, kemandirian, dan kodrat.Hak. Kebanyakan kita berpendapat bahwa kita harus mendahulukan kewajiban daripada hak. Perhatikanlah para pejabat kita selalu menuntut rakyat untuk menjalankan kewajibannya dulu sebelum mendapatkan haknya. Warga dituntut membayar pajak, mematuhi undang-undang dan peraturan yang ditentukan oleh para elite politik, dan melaksanakan berbagai macam kepatuhan. Menurut Syekh Siti Jenar, harus ada hak hidup lebih dulu. Inilah kebenaran! Tak ada kewajiban apa pun yang bisa diberikan kepada seorang bayi yang baru dilahirkan. Oleh karena itu, begitu seorang bayi manusia dilahirkan semua hak-haknya sebagai manusia harus dipenuhi terlebih dahulu. Tidak peduli ia dilahirkan di keluarga kaya atau miskin, hak memperoleh pengasuhan, perawatan, penjagaan, perlindungan, dan mendapatkan pendidikan harus dipenuhi. Hak-hak tersebut dipenuhi agar ia menjadi manusia yang dapat menjalankan kewajibannya sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan negara. Dengan cara itu akhirnya ia menjadi manusia hakiki, manusia sebenarnya yang dapat berkiprah dalam kehidupan nyata, baik sebagai pribadi maupun warga sebuah negara. Salah satu unsur untuk menjadi manusia yang hidup merdeka terpenuhi. Kemandirian. Pemenuhan hak dan kewajiban barulah tahap awal untuk menjadi manusia hakiki. Tahap berikutnya adalah mendidik, mengajar, dan melatihnya agar bisa menjadi manusia yang hidup mandiri. Ia harus diarahkan agar mampu hidup yang tidak tergantung pada orang lain. Dengan demikian, kehidupan mandiri akan tercapai bila terjadi kesalingtergantunga n antar anggota masyarakat dan sekaligus kemerdekaan (interdependence and independence) Perhatikanlah keadaan ekonomi masyarakat Indonesia sekarang ini. Kita amat sangat tergantung pada bantuan atau hutang luar negeri. Negara yang dilimpahi kekayaan alam yang luar biasa ini justru dihisap oleh negara-negara maju di dunia ini. Setiap bayi yang dilahirkan yang seharusnya merupakan aset negara, ternyata tumbuh menjadi manusia-manusia pencari kerja dan bahkan menjadi beban negara. Hal ini disebabkan terjadinya manusia-manusia yang tergantung pada orang lain. Hubungan yang terjadi adalah hubungan orang-orang lemah dengan orang-orang kuat. Yang lemah merasa sangat memerlukan yang kuat, sedangkan yang kuat berbuat tidak semena-mena terhadap mereka yang lemah. Akibat dari keadaan tersebut tambah tahun pengangguran akan semakin bertambah besar. Yang menjadi gantungan relatif tetap, sedangkan yang menggatungkan diri bertambah banyak. Terjadi relasi yang tidak seimbang, sehingga kehidupan masyarakat menjadi rawan.Kodrat. Inilah unsur berikutnya yang menopang asas hak dan kemandirian dalam kehidupan masyarakat. Kodrat pada manusia merupakan kuasa pribadi. Kodrat tidak didapat dari luar diri. Dengan demikian kodrat tidak berasal dari pelatihan dan pendididikan. Tetapi kodrat harus diberikan ruang yang kondusif agar suatu bentuk kemampuan khusus yang dianugerahkan pada setiap orang bisa terwujud. Dalam hal ini, pelatihan akan meningkatkan kualitas kodrat yang dimiliki seseorang. Dalam psikologi kodrat dapat dikatakan hampir sama dengan talenta. Bila seseorang tidak diberikan kesempatan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, maka kodratnya kemungkinan besar tak akan terwujud. Padahal, kodrat yang ada pada diri seseorang itulah yang bisa menjadi sarana untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya. Bila setiap orang bisa mewujudkan kodratnya, maka akan terwujud hubungan yang saling memberikan dan sekaligus saling membutuhkan. Setiap orang akan memiliki nilai tawar bagi orang lain. Harmonisasi dan ikatan antar warga negara akan menguat bila sebagian besar penduduknya bisa mewujudkan ketiga unsur manusia hakiki tersebut. Keragaman masyarakat pun kecil dan kesenjangan ekonomi dapat dinihilkan. Akhirnya jati diri manusia akan muncul dengan sendirinya, dan kita akan menjadi bangsa yang kokoh dan tidak mudah diprovokasi.

Ajaran pokok Syekh yang ketiga adalah hubungan antara satu orang dengan orang lain merupakan hubungan kodrat dan iradat. Hubungan satu orang dengan orang lain bagaikan hubungan kerja dalam satu tim, sehinga tidak terjadi hubungan posisi yang memerintah dan yang diperintah. Tak ada hubungan kekuasaan. Antara manusia yang satu dengan yang lain terikat oleh kodrat dan iradatnya, sehingga seperti hubungan sel yang yang satu dengan sel lainnya dalam satu tubuh, dan hubungan organ yang satu dengan organ lainnya dalam satu tubuh. Kalau kita amati cara kerja organ-organ dalam tubuh manusia, maka kita akan ketahui bahwa masing-masing organ seperti otak, penglihatan, penciuman, pendengaran, paru-paru, jantung, hati, ginjal, usus, dan lain-lain akan bekerja sama, dan masing-masing menjalankan peranannya. Seharusnya kehidupan masyarakat manusia juga demikian. Dengan mewujudkan masyarakat yang berupa kumpulan manusia-manusia hakiki, masing-masing orang atau kelompok menjalankan fungsinya dengan benar, maka akan terbentuk kehidupan yang sehat dan tidak terjadi penghisapan antara orang yang satu terhadap orang lainnya. Inilah kehidupan dunia yang didambakan oleh Syekh Siti Jenar, yang justru sekarang tumbuh dan berkembang di negara maju.

Ajaran pokok yang keempat : segala sesuatu di alam semesta ini adalah satu dan hidup. Dalam salah satu pupuhnya disebutkan bahwa bumi, angkasa, samudra, gunung dan seisinya, semua yang tumbuh di dunia, angin yang tersebar di mana-mana, matahari dan rembulan, semuanya merupakan keadaan hidup. Jadi, semua yang ada merupakan wujud kehidupan. Menurut Syekh Siti Jenar yang dinamakan makhluk hidup adalah kehidupan yang terperangkap dalam alam kematian. Zat mati tak akan dapat menimbulkan kehidupan, sedangkan zat hidup tak akan tersentuh kematian. Tuhan disebut zat yang mahahidup karena Dia eksis karena Diri-Nya sendiri. Kekuatan hidup-Nya mengalir dalam alam kematian sehingga muncul sebagai makhluk hidup. Sekarang bandingkan dengan tulisan-tulisan dari Barat dewasa ini, akan kita temukan pernyataan mereka bahwa semuanya satu, semuanya hidup. Dengan demikian, pandangan Syekh Siti Jenar luar biasa. Banyak pandangannya yang justru bersesuaian dengan pandangan kaum teosofi maupun para spiritualis dari Barat. Bila kita menyadari bahwa lingkungan kita adalah keadaan yang hidup, maka tentu kita akan memperlakukan lingkungan kita dengan sebaik-baiknya karena kita dan lingkungan kita sebenarnya satu dan sama-sama sebagai keadaan yang hidup. Bila kita menyadari tentu kita akan berhati-hati dalam memperlakukan lingkungan kita.

Ajaran pokok yang kelima: pemahaman tentang ilmu sejati. Dikisahkan dalam Serat Siti Jenar yang ditulis oleh Aryawijaya: Sejati jatining nglmu, lungguh cipta pribadi, pustining pangstinira, gineleng dadya sawiji, wijanging nglmu dyatmika, nng kahanan eneng ening. Hakikat ilmu sejati itu terletak pada cipta pribadi, maksud dan tujuannya disatukan adanya, lahirnya ilmu unggul dalam keadaan sunyi dan jernih. Menurut Syekh Siti Jenar manusia haruslah kreatif karena manusia telah diberi anugerah oleh Yang Mahakuasa untuk dapat mengaktualisasikan ilmunya yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Jadi, ilmu sejati bukanlah ilmu yang kita terima dari orang lain. Yang kita dapatkan melalui indra, pengajaran dari orang lain, itu hanyalah refleksi ilmu. Dan, ternyata sejak abad ke-20 pemahaman bahwa ilmu lahir dari kedalaman batin telah menjadi pemahaman yang universal. Itulah sebabnya orang-orang Barat tekun dalam melakukan perenungan dan pengkajian terhadap tanda-tanda di alam semesta. Jadi, harus ada suasana kondusif bagi orang-orang yang mendalami ilmu pengetahuan. Suasana kondusif bagi ilmuwan adalah iklim kerja yang membuat ilmuwan tersebut dapat bekerja dengan tenang, nyaman, dan bebas dari berbagai penyebab kekalutan dan kesulitan. Dan, tentunya hak-hak untuk dapat menjadi ilmuwan sejati haruslah dipenuhi. Ingat, setiap orang telah diberi potensi dan talenta yang disebut kodrat. Dan, bagi mereka yang memiliki kodrat untuk menjadi ilmuwan harus disediakan iklim kerja yang kondusif sehingga bisa menghasilkan hal-hal yang dibutuhkan manusia.

Ajaran pokok yang keenam: umumnya orang hidup saling membohongi. Banyak hal yang sebenarnya kita sendiri tidak tahu, tapi kita menyampaikannya juga kepada teman-teman kita. Hal ini banyak sekali terjadi dalam ajaran agama. Banyak orang yang sekadar hafal dalil, tetapi sebenarnya dia tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh dalil itu. Akhirnya pemahaman yang keliru itu menyebar dan terbentuklah opini yang salah. Masyarakat yang dipenuhi dengan pemahaman dan opini yang salah sama dengan masyarakat yang dipenuhi sampah. Masyarakat demikian pasti rawan terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, masyarakat harus dibebaskan dari berbagai macam kebohongan. Masyarakat harus diajar dan dididik untuk memahami segala sesuatu seperti apa adanya. Agar tidak hidup saling membohongi manusia harus kembali mengenal dirinya. Setiap orang harus dididik untuk menyadari perannya dalam hidup ini. Para cerdik cendekia harus mengerti fungsinya di dunia. Orang harus diajar untuk bisa mengerti dunia ini sebagaimana adanya. Agama harus diajarkan sebagai jalan hidup dan bukan alat untuk meraih kekuasaan. Oleh karena itu, keimanan harus diajarkan dengan benar dan bukan sekadar diajarkan sebagai kepercayaan. Iman harus diajarkan sebagai penghayatan, pengalaman, dan pengamalan kebenaran. Ayat-ayat kitab suci harus dipahami berdasarkan kenyataan, dan tidak diindoktrinasikan serta diajarkan secara harfiah sesuai dengan asal kitab suci tersebut. Agama harus diajarkan secara arif dan bisa dibumikan, tidak terus menggantung di langit. Agama harus diterjemahkan dalam bentuk yang dapat dipahami dan dipraktikkan oleh masyarakat penerimanya.

Ajaran pokok yang ketujuh: nama Tuhan diberikan oleh manusia. Lima ratus tahun yang lalu Syekh telah menyatakan dengan tegas bahwa manusialah yang memberikan nama pada Tuhan. Oleh karena itu, nama bagi Tuhan bermacam-macam sesuai dengan bahasa dan bangsa yang menamai-Nya. Dan, perlu diketahui bahwa Tuhan sendiri sebenarnya tidak perlu nama, karena Dia hanya satu adanya. Sesuatu diberi nama karena untuk membedakan dengan sesuatu lainnya. Nama diberikan agar kita tidak keliru tunjuk atau salah sebut. Bagi Syekh Siti Jenar, apapun sebutan yang diberikan kepada-Nya haruslah sebutan yang terpuji, yang baik, yang pantas. Bahkan dalam Alquran dinyatakan dengan tegas pada Q. 7:180 bahwa manusia diperintah untuk memohon kepada-Nya dengan nama-nama baik-Nya, atau al-asm-u l-husn. Dan, pada Q.17:110 dinyatakan bahwa Dia dapat diseru dengan nama Allah, Ar Rahman, atau dengan nama-nama baik-Nya yang lain. Sungguh, sangat mengherankan bila di zaman sekarang ini kita berebut nama Tuhan. Secara teoritis umat Islam dididik untuk meyakini bahwa Tuhan itu Yang Maha Esa. Tetapi, dalam kenyataannya sebagian orang Islam seperti yang terjadi di Malaysia malah meminta orang yang beragama lain untuk tidak menggunakan lafal Allah bagi sebutan Tuhan pada agama lain tersebut. Inilah pemahaman yang salah! Kalau kita yang Muslim menolak pemeluk agama lain menyebut Allah bagi Tuhannya, maka secara tak sadar kita mengakui bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Sudah waktunya kita ajarkan ketuhanan dengan benar sehingga kita tidak berebut tulang tanpa isi. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa mengamalkan nilai-nilai ketuhanan dengan benar itulah yang amat penting dalam hidup ini. Bagi orang Indonesia , menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ketuhanan dengan benar merupakan penegakan Sila yang pertama.

Ajaran pokok yang kedelapan: raja agama sesungguhnya raja penipu. Sebagaimana telah diterangkan bahwa agama adalah jalan hidup. Oleh karena itu, agama harus diajarkan untuk menjadi jalan hidup, sehingga pemeluk agama bisa hidup tenang, bahagia dan bersemangat dalam menjalani hidup. Agama harus diajarkan untuk menjadi landasan moral dan perilaku, sehingga agama benar-benar sebagai nilai luhur dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Syekh tidak ingin membohongi masyarakat Jawa, oleh karena itu agama islam diajarkan dengan cara yang pas bagi bumi dan manusia Jawa. Untuk hal itu diperlukan penafsiran, dan tidak disebarkan dalam bentuk budaya asalnya. Agama tidak disebarkan dengan kekuasaan raja, sebab menurut Syekh raja yang memanfaatkan agama adalah raja penipu. Sering terjadi bahwa untuk memenuhi kepentingan penguasa, agama dijadikan alat menguasai rakyat. Agama yang seharusnya dikuasai oleh rakyat, yang terjadi justru sebaliknya yaitu rakyat yang dikuasai oleh agama. Jika di Eropa pada abad ke-19 orang-orang mulai mempertanyakan peranan agama, dan bahkan ada yang memandang bahwa agama sebagai candu bagi masyarakat dan harus disingkirkan dari gelanggang kehidupan bernegara, maka empat ratus tahun sebelumnya Syekh Siti Jenar justru ingin menerapkan agama sebagai penyegar dan pencerah bagi pemeluknya. Oleh karena itu, agama diajarkan tanpa melibatkan kekuasaan negara. Di sinilah Syekh bertabrakan dengan kepentingan Walisanga. Syekh amat sadar bahwa di dunia ini penuh dengan tipu daya. Hampir di semua negara pada waktu itu terjadi relasi keuasaan antara raja/penguasa dengan para tokoh agama. Dengan kata lain, raja dan tokoh agama berbagi kekuasaan. Yang dikuasai dan yang dijadikan pijakan hidup oleh raja dan tokoh agama adalah rakyat. Inilah yang oleh Syekh disebut sebagai penipuan. Oleh karena itu, sudah waktunya agar agama benar-benar menjadi milik masyarakat, dan negara tidak mengurusi agama. Yang diurusi oleh negara adalah tegaknya hukum positif, perlindungan bagi setiap orang tanpa memandang agama dan kepercayaannya. Yang diurusi oleh negara adalah kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Ajaran pokok yang kesembilan: segala sesuatu di alam semesta adalah Wajah-Nya. Inilah ajaran puncak dari Syekh Siti Jenar. Dunia adalah manifestasi wujud yang satu, dan hakikat keberadaan bukanlah dualitas. Sehingga, kemana pun kita hadapkan diri kita, maka sesungguhnya kita senantiasa menghadap Wajah-Nya. Semua adalah penampakan Wajah-Nya. Sekarang marilah kita cicipi dua bait puisi dari Syekh Siti Jenar.

Bersanggama dalam keberadaandiliputi yang ilahihilanglah kehambaannyalebur lenyap sirna lelapdigantikan keberadaan Ilahikehidupannyaadalah hidup Ilahi

Lahir batin keberadaan sukmayang disembah GustiGusti yang menyembahsendiri menyembah-disembahmemuji-dipuji sendiritimbal balikdalam hidup ini

Jadi, pada puncak perenungan dan keheningan diri terjadilah penegasian eksistensi diri yang terkurung raga. Ditegaskan bahwa kehambaan telah lenyap, sudah hilang. Bila kehambaan masih tetap eksis maka di alam semesta ini masih berada dalam keadaan dualitas. Keadaan inilah yang menyebabkan orang terpisah dengan Tuhannya, meskipun secara konseptual diketahui bahwa Sang Pencipta lebih dekat daripada urat lehernya. Akan tetapi, selama keadaan dualitas belum sirna maka secara faktual Tuhan masih jauh daripada urat lehernya, karena Tuhan dianggap berada di luar dirinya. Ada dualitas artinya kita mengakui ada dua keberadaan, yaitu ada yang inferior (keberadaan yang kualitasnya lebih rendah) dan ada yang superior (keberadaan yang kualitasnya lebih tinggi). Jika demikian, kedua jenis keberadaan itu tumbuh melalui proses. Semua yang tumbuh melaui suatu proses, bukanlah keberadaan yang kekal. Dan, bilamana tiada keberadaan yang kekal, maka tak mungkin ada fenomena atau penampakan di alam semesta. Kita hidup di dunia ini karena kita kanggonan (didiami) urip (hidup) yang diberikan oleh Tuhan. Namun, badan jasmani ini hanyalah fenomena yang terikat oleh ruang, waktu, situasi psikologis. Hakikatnya badan jasmani ini tidak ada karena badan jasmani ini seperti gambar yang menumpang di layar perak atau layar kaca. Kalau layar digulung atau dimatikan ya lenyaplah fenomena tersebut. Jadi, memang benar bahwa dunia ini panggung sandiwara, dan kita adalah pemain-pemain sandiwara. Oleh karena itu, kita harus dapat memainkan peran kita masing dengan baik. Lalu, apa sasaran utama pelenyapan dualitas? Sasaran pokoknya adalah menumbuhkan kesadaran akan ke-Satu-an, Oneness, dalam kehidupan ini, baik kehidupan kita sebagai individu maupun secara kolektif. Dengan lenyapnya perasaan dualitas dalam hidup ini, maka jarak antara kawula dan Gusti akan hilang. Akan lahir individu-individu yang menjadi dirinya sendiri, dan dalam kehidupan sosial akan tercipta interaksi antar warganya secara tim, sehingga semua akan memenuhi fungsinya masing-masing dalam kehidupan. Sekat antara pemimpin dan yang dipimpin akan hilang, dinding penyekat antara raja dan rakyatnya akan runtuh. Bila ini sudah terjadi, maka tak akan ada lagi eksploitasi terhadap sesama manusia. Pelenyapan sekat antara kawula (hamba, rakyat, atau bawahan) dan Gusti (raja, pemimpin, atau atasan) akan melahirkan satu keberadaan yang disebut Manunggaling Kawula Gusti. Keberadaan MKG ini akan menggugurkan kehidupan yang berkasta dan merontokkan feodalisme. Relasi sesama manusia berupa simbiose mutualisme, yaitu hubungan yang saling menguntungkan. Sesama manusia hidup dalam suasana liberte, egalite dan fraternite, yaitu hidup dalam kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antara sesama manusia di dunia ini. Dari sinilah Syekh membangun hubungan warga dengan wadah yang disebut masyarakat, yang tidak dijumpai di Timur Tengah pada waktu itu. Memang masyarakat merupakan kosa kata yang dibentuk dari unsur-unsur kata Arab, yaitu dari syarika yang artinya menjadi sekutu; dan masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang bersekutu. Jadi, setiap anggota masyarakat itu seperti sel-sel tubuh yang independen, namun selalu berinteraksi sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Setiap anggota masyarakat mengetahui tugasnya. Terciptalah jalinan kasih. Inilah surga yang sesungguhnya yang harus diwujudkan di dunia ini. Dengan demikian, konsep MKG sebenarnya untuk menciptakan kehidupan bersama dalam mencapai kejayaan!

*) Ir. Achmad Chodjim MM, adalah penulis buku Syekh Siti jenar: Makna Kematian (jilid 1), Syekh Siti Jenar: Makrifat dan Makna Kehidupan (jilid 2) dan Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga.

http://slameti.blogspot.com - Denmas Priyadi Blog - WAYANG ISLAMI - http://slameti.blogspot.com. Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.