bismillahirrhmaanirrahiim
TRANSCRIPT
Faiqotul Himma, 3 Januari 2010
Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri sertasaudara-saudariku yang
InsyaAllah tetap mencintai Allah dan rasul-Nya di atas
segalanya, karena hanya cinta itu yang dapatmengalahkan segalanya, cintahakiki yang membuat manusia melihat segalanya darisudut pandang yang berbeda, lebihbermakna dan indah.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hatisaudara/i-ku
yang kerap kali terisi oleh cinta selain-Nya, ygmudah sekali terlenaoleh indahnya dunia
yang terkadang melakukan segalanyabukankarena-Nya, lalu di ruang hatinya
yang kelam merasa senang jika dilihat dandipuji orang, entah di mana keikhlasan
Maka saat ini kurasakan kekecewaan dan kelelahan karena yang kulakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil. Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses.
Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa saudara/i-kuyang mulai lelah menapaki jalan-Nya ketika seringkali mengeluh
merasa terbebani bahkan terpaksa untukmenjalankan tugas yang sangat mulia. Padahaltiada kesakitan, kelelahan, serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh saudara/i-kuyang mulai terkikis oleh dunia yg menipu, serta membiarkanfitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati, lalu dimanakah kejujuran diletakkan
Dan kini terabaikan sudah secara nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah rutinitas belaka, saat fisik dan pikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang semu, coba lihat hatimu menangis, tertawa danmerana??
Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebihdihadapan-Nya selain ketakwaan. Padahal kita
menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergulat terus dengan
kefanaan.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hatisaudara/i-ku
yang mulai mati, saat tiada getar ketika asmaAllah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan
terlewatkan begitu saja, dan saat tiada rasa dosaketika menzhalimi diri dan saudaranya
Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masihmemiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam
Maka teruskumpulkan cahaya itu hingga iadapat menerangi wajah-wajah disekeliling,memberikan keindahanIslam yang sesungguhnyahanya dengan kekuatan dari-Nya.
Adakah hari-hari yang mungkin aku bisa laridari maut, hari yang
ditentukan, dan yang tidak ditentukan.
Hari yang tidak ditetapkan, akupun tak gentar dan hari yang ditentukan-pun aku tak kuasamenghindarinya. Ku katakan padanya, ia telah terbangbertabur bintang
Dari para syuhada yang gugur yang tak kau pedulikan. Maka sesungguhnya engkau walau meminta penundaan meski sehari atas ajal yang ditetapkan padamu, tentu ia takkan mau karena itu bersabarlah saat menghadapi kematian karena mengharapkan keabadian adalah sesuatu yang mustahil
(Disenandungkan oleh Ali bin Abi Thalib kala mengahadapi musuh-musuhnya).
Semoga bisa membangkitkan iman yang sedang mati atau 'jalan ditempat', berdiam diri tanpa ada sesuatu amalan-pun yang dapat dikerjakan. It works for me...and i hope same as you...
Kembalikan semangat itu saudaraku..... Ada Allah dan orang-orangberiman yang selalu menemani di kala hati "lelah". "Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkanhati ini pada agama-MU, pada taat kepada-Mu dan da'wahdi jalan-Mu
WALLAHU'ALAM BISHOWAB
sumber : Alif/kerah_chatklik@yahoogroups