belajar fotografi untuk pemula

Upload: shofia

Post on 13-Apr-2018

278 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    1/79

    E BOOK GRATIS

    E-BOOK ini tidak diperjual belikan, Semoga bisa bermanfaat

    Kami belum menghubungi penulis bersangkutan, jika E-BOOK ini dirasa merugikan

    mohon segera menghubungi email :[email protected].

    I lmu Itu mahal, tapi ji ka anda sudi un tuk berbagi , it u

    sangat muli a!

    2014

    15 Febuari 2014

    [BELAJAR FOTOGRAFI UNTUK PEMULA]Disadur dari berbagai sumber di Internet. Hak cipta di pegang oleh website bersangkutan

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    2/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 2

    MEMILIH MERK KAMERA

    Pertanyaan yang mewabah di kalangan fotografer pemula adalah: Mana yang lebih bagus?

    Nikon atau Canon? dan seringkali mengeluarkan produsen lain semacam Sony, Panasonic, Vivitar dan

    yang lainnya dari daftar. Para fotografer pro tidak lagi memperdebatkan perbedaan teknis diantara

    keduanya, dan tidak lagi menjadikannya faktor penentu untuk memilih kamera. Faktanya, semakin

    berpengalaman seseorang dalam dunia fotografi, semakin yakin mereka bahwa merk kamera bukan

    masalah, tapi orang di baliknya yang berperan. Tapi, tetap saja, kesetiaan pada satu merk tertentu masih

    berlaku. Untuk membuatmu lebih mudah memilih diantara Nikon dengan Canon, kita lihat yang ini:Perbedaan-Perbedaan Kecil Tapi Nyata

    Sistem image processing pada Canon mampu menjaga frame rate yang cepat dan membantu

    menghaluskan gambar saat proses berlangsung di dalam kamera. Ini adalah salah satu alasan

    pengguna dSLR yang terbiasa dengan point-and-shoot cenderung menyukai Canon; karena

    kemampuannya meminimalisasi tahap post-processing (tidak terlalu banyak editing setelah

    pemotretan). Tapi, banyak juga penggunanya yang tidak begitu menyukai in-camera processing

    semacam ini.

    Image processing dari Nikon, sebaliknya, tidak begitu cepat dan tidak terlalu halus. Tapi

    fotografer bisa mengatasi ini dengan memotret menggunakan mode RAW dan mengandalkan data yang

    tersimpan untuk memperbaiki kekurangan ini. Terlebih lagi, Nikon punya auto-fokus yang lebih

    efisien. Teknologi image stabilization sama-sama bagus di kedua merk.

    Keunggulan lain dari Canon dibanding Nikon adalah pengaturan pre-dialnya yang mengurangi

    konsumsi waktu untuk mengutak-atik setting saat pemotretan. Tapi, kebanyakan orang menganggap

    tidak adanya picture playback atau tampilan foto setelah pemotretan sebagai kekurangan.

    Bagaimana dengan lensanya? Konsumen lower-end lebih memilih lensa zoom dan aperture

    yang konstan dari Canon, sementara fotografer pro lebih memilih lensa Nikon yang lebih lebar dan

    terang. Pengguna Nikon juga menyukai fakta bahwa semua lensa buatan Nikon bisa digunakan untuk

    semua jenis kamera yang mereka produksi dan sisi ergonomisnya terasa nyaman. Secara umum, Nikon

    dianggap lebih nyaman digunakan. Tapi ini tentu sangat subjektif karena semua orang bisa

    membiasakan diri pada apapun.

    Merk Bisa Berarti Sejalan Dengan Tujuan Memotret

    Pemahaman yang jelas tentang apa yang akan kita sering foto dalam waktu yang lama juga bisa

    membantu kita membuat pilihan.

    Berdasarkan sebuah survey, mereka yang mempelajari fotografi di sekolah atau perguruan

    tinggi memilih Canon dan Nikon secara seimbang di awal tahun ajaran, tapi menjelang kelulusan

    kebanyakan dari mereka menggunakan Canon. Kenapa? Karena mereka yang belajar fotografi perlu

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    3/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 3

    membuat banyak jenis foto dalam situasi yang sangat bervariasi dan objek yang bergerak cepat dalam

    waktu singkat (3 hingga 4 tahun). Mereka mengatakan Canon memberikan hasil foto yang bagus, dan

    lensa yang lebih bisa diandalkan sementara Nikon cenderung macet shutter-nya jika digunakan untuk

    tipe kerja keras seperti ini.

    Tapi fotografer yang lebih matang cenderung memilih Nikon karena kualitas lensa-nya yang

    premium. Mereka membutuhkannya untuk seni dan teknik yang ahli. Jadi, bisa dikatakan kalau kamu

    sering berurusan dengan banyak jenis fotografi, situasi pemotretan yang sangat bermacam dengan

    objek yang cepat, maka Canon adalah pilihan yang bagus. Sementara untuk kamu yang biasa memotret

    dengan pengaturan yang hati-hati dan suka sensitivitas yang lebih baik di cahaya redup dengan kontrol

    terbaik dari satu foto ke foto berikutnya, maka Nikon adalah pilihan untukmu.

    Pengaruh Konsumerisme

    Dengan semakin maraknya penggunaan dSLR di semua kalangan usia, penekanan industri pada

    penjualan kamera berdasarkan fitur terbaru telah mengubah pengalaman orang dalam membeli kamera.

    Sebuah riset mengatakan bahwa produsen kamera berlomba-loba membuat model kamera yang lebih

    baik secara terus menerus sehingga akhirnya upgrade yang mereka lakukan kadang hanya dibuat-buat

    sehingga sulit untuk menentukan mana yang lebih penting.

    Sekarang fokus penjualan ada pada peningkatan megapixel dan bukannya level ISO, ukuran

    sensor gambar, dan pengurangan noise. Semua faktor ini harus bekerja sama untuk bisa

    menerjemahkan cahaya secara akurat hingga akhirnya menjadi sebuah foto digital. Level ISO

    menentukan seberapa banyak cahaya mengenai sensor kamera yang bekerja dengan sebuah chip untuk

    memindahkan cahaya menjadi pixel. Adalah panas yang dihasilkan oleh cahaya yang merusak pixel

    yang berdekatan sehingga menyebabkan munculnya noise. Apa solusinya? Sensor yang lebih besar,

    yang akan memberikan ruang lebih lebar antarpixel sehingga mampu menekan munculnya noise.

    Sensor lebar juga memungkinkan pixel yang lebih besar yang artinya mampu menangkap cahaya

    dengan lebih baik. Jadi, sebelum melihat ukuran megapixel-nya, lihat dulu ukuran sensornya karena ini

    yang secara signifikan menentukan kejernihan gambar. Sekarang, pikirkan seberapa sering perusahaan

    kamera mengiklankan ukuran sensor mereka? Tidak pernah. Malahan, mereka lebih sering berpromosi

    tentang berapa megapixel yang dimiliki model kamera terbarunya. Angka megapixel yang lebih besar

    memungkinkan ukuran gambar yang lebih besar juga tapi tidak berarti kualitasnya lebih baik.

    Akhirnya, perlu dicatat bahwa Canon lebih pandai menjual dibandingkan Nikon. Canon secara

    efektif menggarisbawahi fitur semacam HD Video yang semua orang, dari tingkat pemula hingga

    profesional bisa pahami dan gunakan. Padahal keduanya sama bagus.

    Jadi, Mana Yang Harus Dipilih?

    Dengan segala perlombaan antar produsen dalam melakukan upgrade yang kurang signifikan

    dan marketing yang kurang bisa diandalkan, bagaimana orang bisa memilih dSLR yang tepat?

    Untuk mereka yang baru memulai karir atau baru belajar memahami dSLR, Canon mungkin bisa jadi

    pilihan terbaik karena menawarkan proses pemotretan yang lebih lancar. Untuk mereka yang sudah

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    4/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 4

    cukup matang di dunia fotografi, kamera dan lensa apapun bukan masalah, tapi Nikon mungkin yang

    paling cocok karena kekuatan reproduksi-nya yang paling akurat.

    Terakhir:Jangan terjebak upgrade kamera yang tidak akan ada habisnya, dan pahamilah bahwa Canon

    dan Nikon sama-sama menawarkan kamera yang berkualitas. Kalau kamu memang mencintai fotografi,

    kamu tidak akan mempermasalahkan merk.

    BELAJAR FOTOGRAFI

    Segitiga Emas Fotografi

    Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas

    fotografi adalah bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya

    menentukan gelap terangnya sebuah foto.

    BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA

    Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak

    cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara

    mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang

    (depth of field / dof).

    Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa

    menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka

    kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.

    Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat

    kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil membuat

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    5/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 5

    kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam

    fokus.

    Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan adalah

    terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar

    berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya.

    Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-

    5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.

    SHUTTER SPEED

    Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya.

    Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan

    bertambah terang.

    Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai

    to 30 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.

    Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed mempengaruhi foto dalam dua hal:1. Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.

    2. Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.

    Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan rana yang tinggi untuk membekukan gerakan subjek yang

    bergerak, seperti pada foto liputan olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan rana yang rendah

    untuk merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan air terjun.

    ISO

    ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau

    100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti

    sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.

    ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena

    munculnya bintik-bintik yang dinamakan noise. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan

    detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO

    tinggi seringkali diperlukan.

    Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman analog, ASA tergantung dari

    film yang kita pasang di dalam kamera. Namun di jaman sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita

    menghendakinya melalui kamera.

    Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera, Anda akan bisa membuat foto Anda menjadi

    gelap, terang atau sedang. Gelap terangnya hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera Anda.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    6/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 6

    MENGENAL KAMERA DSLR

    BODY CAMERA

    Artikel ini adalah bagian pertama dari serial belajar dSLR untuk pemula. Tentu saja kamu

    selalu bisa membaca dan berkonsultasi dengan buku manual yang datang satu paket dengan dSLR yang

    kamu beli, disini Fotonela hanya memberi bantuan panduan visual secara umum untuk memudahkankamu. Juga sebagai referensi bagi mereka yang berencana untuk membeli dSLR pertama agar kamu

    tahu apa yang nanti akan kamu hadapi. Catatan: kamera yang saya gunakan sebagai panduan adalah

    kamera entry-level Nikon D3100.

    Paket Pertama

    Ketika pertama kali membeli seperangkat dSLR, di dalam kotaknya kamu akan menemukan peralatan

    seperti pada foto daiatas: body kamera, lensa kit 18-55mm, lens cap / penutup lensa, dan strap / tali

    kamera. Tentu kamu bisa membeli tiap bagiannya secara terpisah. Kalau sudah punya lensa, tinggal

    beli body yang sesuai demikian juga sebaliknya. Bagian mirror itu akan tampak bila lensa dilepas.

    Memasang lensa cukup mudah, hanya dipaskan di lens mount-nya dan diputar sampai terdengar bunyi

    klik.

    Bagian Atas

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    7/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 7

    Di bagian atas body kamera, kamu akan menemukan beberapa tombol dan switch. Secara umum,

    tampilan pada kebanyakan dSLR entry level hampir sama:

    1. Pop-up / Built-in Flash, untuk membantumu mendapat pencahayaan tambahan saat memotret di

    ruangan redup/gelap.

    2. Hotshoe, untuk dipasangi flash tambahan / external flash.

    3. Switch power, untuk menyalakan dan mematikan kamera.

    4. Tombol shutter, untuk menemukan fokus bila ditekan setengah jalan saat menggunakan Auto

    Fokus, dan mengcapture / merekam gambar bila ditekan sepenuhnya baik pada mode Auto

    maupun Manual Fokus.

    5. Tombol Exposure Value, untuk menaikkan atau menurunkan stop (kompensasi cahaya).

    6. Tombol Info, untuk menampilkan atau mematikan informasi pengaturan kamera pada LCD

    7. Switch mode pemotretan, untuk memilih pengaturan seperti apa yang dibutuhkan saat

    memotret.

    8. Switch shooting mode, untuk memilih cara kamera merekam frame / foto; apakah single (satu

    frame), burst (beberapa frame secara berurutan), self timer, dan quiet shutter (senyap).

    Bagian samping

    Di bagian kiri kamera, kamu bisa menemukan beberapa tombol juga, serta sepasang switch pada lensa

    kit.

    1. Tombol flash, untuk menaikkan pop-up flash dan mengatur kompensasi cahayanya.

    2. Tombol Function, untuk mengubah angka ISO.

    3. Switch Auto / Manual Fokus.

    4.

    Switch VR (Vibration Reduction), untuk mengurangi efek getaran saat kamera tidakmenggunakan tripod.

    5. Tombol pelepas lensa.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    8/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 8

    Bagian Belakang

    Bagian belakang body kamera adalah tempat dimana kamu melakukan semuanya. Mulai dari mengaturexposure sampai membidik lewat viewfinder. Ini adalah ruang kerja pada sebuah dSLR.

    1. Viewfinder / jendela bidik. Tempat kamu bisa melihat apa yang akan kamu foto dan

    mengaturnya dalam frame.

    2. Tombol pengunci fokus dan pengatur metering.

    3. Roda pengatur naik atau turunnya angka aperture, shutter speed, kompensasi exposure dan

    flash.

    4. Tombol review untuk melihat hasil foto-foto yang sudah kamu ambil.

    5. Tombol menu, untuk masuk ke menu kamera dimana kamu bisa membuat folder, melakukan in-

    camera editing, dan sebagainya.

    6. Tombol zoom-out, untuk memperkecil tampilan hasil pemotretan dan melihat apa yang harus

    diperbaiki bila muncul tanda ? di LCD

    7. Tombol zoom-in, untuk memperbesar tampilan hasil pemotretan.

    8. Tombol info, untuk memilih bagian-bagian yang ingin diatur seperti ISO, metering, flash,

    exposure, dsb.

    9.

    Switch live view, ini berbeda pada tiap model kamera, tapi fungsinya sama; untuk menampilkan

    frame di LCD sehingga tidak perlu membidik lewat viewfinder.

    10.Tombol record untuk merekam video.

    11.Tombol navigasi, atas, bawah, samping.

    12.Tombol konfirmasi untuk memilih pengaturan yang sudah disesuaikan.

    13.Tombol hapus.

    14.Kotak besar di tengah itu adalah LCD, tempat semua info dan hasil foto ditampilkan.

    Setelah mengenal secara umum bagian keras disini, pada artikel selanjutnya, kita akan melihatbagian lunak dari kamera, yaitu program dan sistem di dalamnya yang akan membawa kamu pada

    pemahaman tentang bagaimana kualitas sebuah foto secara teknis bisa diatur.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    9/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 9

    INFO PENGATURAN

    Sekarang, kita akan menjelajah bagian lunak atau sistem yang beroperasi di dalamnya dan apa fungsi

    dari tiap-tiap bagian yang terlihat pada LCD. Artikel ini adalah bagian kedua dari serial belajar dSLR.

    Secara umum, kamu akan melihat tampilan seperti ini pada layar LCD saat kamera menyala:

    Ini artinya kamu sudah siap memotret. Tulisan subject is too dark menandakan cahaya yang dideteksi

    oleh kamera terlalu redup dan mungkin hasil foto akan gelap atau underexposed. Informasi diatas ada

    dalam keadaan preset Auto.

    1.

    Kualitas dan ukuran foto. Ini adalah bagian informasi yang memberitahu kamu berapa ukurangambar yang kamu pilih untuk fotomu. Apakah RAW, JPEG, Small, Medium, Large, dan

    seterusnya. Informasi ini bermanfaat terutama bila kamu ingin kemudian mencetak foto yang

    kamu ambil.

    2. White Balance. Informasi tentang seberapa benar warna yang akan kamu dapatkan saat

    memotret dalam kondisi cahaya yang berbeda. Misalnya saat hari sedang mendung, cerah, atau

    apakah kamu memotret dibawah lampu neon atau bohlam dan sebagainya.

    3. ISO, adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angkanya, semakin

    terang foto yang kamu dapat, tapi dengan konsekuensi munculnya noise.

    4. Informasi Fokus. Apakah kamu menggunakan Auto atau Manual dengan pilihan Single Servo,

    Continuous, dan seterusnya.

    5. Informasi Area Auto Fokus. Dimana kamu bisa memilih Single-Point,, Dynamic, Auto, dan

    seterusnya tergantung pada jenis objek yang kamu bidik.

    6. Informasi Metering. Untuk membaca cahaya pada kondisi Matrix, Center Weighted, atau Spot

    tergantung pada objek yang difoto.

    7.

    Informasi ADL ini bisa dinyalakan atau dimatikan. Untuk memilih Active D-Lighting yang bisa

    digunakan untuk menerangi atau tidak bagian belakang pada foto landscape.

    8. Informasi pengaturan resolusi dan durasi film pada Movie Mode.

    9. Angka 207 pada gambar diatas menerangkan berapa banyak sisa foto yang bisa disimpan ke

    dalam SD card-mu.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    10/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 10

    10.Exposure Compensation yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan stop atau

    kompensasi cahaya. Berguna saat kamu ingin membuat foto HDR atau membutuhkan lebih

    banyak cahaya saat memotret di tempat yang redup tanpa menyalakan flash.

    11.Flash Compensation. Fungsinya hampir sama dengan Exp. Comp. tapi berfungsi untuk

    menaikkan intensitas cahaya pop-up / built-in flash.

    12.Keterangan mode Flash yang digunakan, apakah Auto, Fill-Flash, Red-Eye, Rear, dan

    seterusnya.

    13.Ini adalah perwakilan dari viewfinder. Titik-titik yang kamu lihat itu mewakili kemana fokus

    ditujukan dan berhubungan dengan nomer 5: Area Auto Fokus. Bila kamu memilih Single

    Point, maka hanya akan terlihat satu titik dalam kotak ini.

    14.Lingkaran ini mewakili Aperture. Semakin besar lingkarannya, semakin lebar bukaan

    aperturenya.

    15.

    Ini adalah ukuran Shutter Speed. Bila preset mode yang dipilih adalah Auto, maka ia akan

    menampilkan informasi Lo atau Hi, lambat atau cepat. Bila dipindah ke mode S atau Shutter

    Priority, tampilannya akan berubah menjadi angka. Kita akan lihat lebih detil tentang ini di

    artikel selanjutnya.

    16.Bagian ini berhubungan dengan poin 14. Kamu akan lihat bahwa keduanya bergerak

    bersamaan. Bila lingkaran mengecil, angka f/ akan membesar. Sebaliknya, bila lingkaran

    membesar, angka f/ akan mengecil.

    Demikian sekilas tentang bagian-bagian info yang muncul pada layar LCD. Besok kita akan lihat

    bagaimana masing-masing bagian ini dipadu-padankan untuk mendapatkan exposure yang sesuai agar

    foto yang diambil bisa mendapatkan cahaya yang cukup sehingga hasilnya bagus dan jelas.

    Mode Manual, Aperture, Speed

    Pada bagian ketiga ini, kita akan secara lebih spesifik mengenal preset mode yang bisa ditemui

    di kamera dSLR tapi tidak ada pada kamera point-and-shoot atau kamera saku, yaitu mode Manual,

    Aperture Priority, dan Speed Priority. Mode lainnya seperti Auto, Flash, Portrait, Landscape, Sport,

    Macro, dan Night Portrait pasti sudah sangat kamu kenal saat menggunakan kamera saku. Kamu juga

    bisa baca tentang semua mode ini di artikel yang lalu mengenai preset.

    Inti dari penguasaan kamera dSLR adalah mengatur trio dinamis: aperture, shutter speed

    (kecepatan), dan ISO agar didapatkan exposure yang sempurna untuk kemudian menghasilkan foto

    yang bagus dan jelas. Pada kamera saku, kita hanya bisa menyerahkan semua pengaturan tadi pada

    kamera, kecuali ISO. Pada dSLR, kita punya kontrol penuh untuk menentukan exposure yang kita mau.

    Cepat, lambat, terang, gelap. Mungkin ini sedikit membingungkan dan perlu banyak latihan saat kamu

    baru mulai mempelajari dSLR, tapi percayalah kemampuan teknik ini akan meningkat seiring waktu.

    Dan, hanya diperlukan kebiasaan untuk bisa dikuasai.

    Aperture Mode

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    11/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 11

    Kita sudah sering sekali bicara tentang aperture. Yaitu bukaan diafragma yang menentukan

    seberapa banyak bokeh dan atau fokus yang bisa didapat. Saat kamu memilih mode ini, akan tampil

    informasi sebagai berikut pada layar LCD:

    Kamu bisa merujuk pada artikel yang lalu untuk mengetahui apa fungsi dari masing-masing

    bagian informasi ini. Aperture ditandai oleh huruf f. Bila berada dalam mode A (atau Av), angka f bisa

    dirubah dengan memutar roda di kanan atas body kamera (lihat artikel pertama dari serial ini). Ke

    kanan akan memperkecil bukaan (angka f makin besar) dan ke kiri memperbesar bukaan (angka f

    mengecil). Semakin besar angka f, semakin banyak bagian dari foto yang terfokus, semakin kecil

    angkanya semakin banyak bagian yang blur atau out-of-focus. Pada mode A ini, kamu punya kontrol

    atas Aperture, tapi Shutter Speed ditentukan oleh kamera. Bagian lainnya seperti White Balance, ISO,

    dan sebagainya bisa kamu sesuaikan. Untuk lebih jelasnya tentang aperture, kamu bisa baca lebih detil

    di artikel yang ini.

    Manual Mode

    Ini adalah bagian dari dSLR yang diagung-agungkan beberapa orang. Mereka akan bilang

    Mode auto itu untuk amatir, yang sudah jago pakai manual dong. Tapi tentu ini tidak benar karena

    ada saat-saat dimana mode auto akan lebih nyaman digunakan tidak peduli sejago apa kita. Saat kamu

    memilih manual, akan tampil informasi seperti dibawah ini pada layar LCD:

    Kamu akan mendapat akses ke semua bagian pengaturan untuk disesuaikan dengan kebutuhan

    pemotretan. Yang harus diingat: seuaikan dulu angka f melalui Aperture Priority lalu pindahkan ke

    mode Manual (M), lemudian kamu bisa mengatur yang lain-lainnya. Angka f tidak akan berubah

    meskipun kamu menaik-turunkan shutter speed. Jadi seluruh bagian exposure ada di tangan kamu.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    12/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 12

    Mode manual ini bermanfaat saat kamu harus memotret di tempat yang cahayanya redup. Tips cepat

    tentang mode manual: Karena aperture berkaitan dengan dua hal lainnya; speed dan ISO, maka kedua

    bagian ini juga harus disesuaikan untuk mengimbagi naik atau turunnya angka f. Contohnya: bila

    bukaan aperture besar (angka f kecil) maka speed harus dinaikkan dan ISO diturunkan agar foto tidak

    overexposed atau terlalu terang.

    Shutter Speed Priority

    Kebalikan dari mode A, pada mode S (atau Tv) ini kamu yang menentukan angka Shutter Speed

    dan kamera akan menyesuaikan bukaan Aperture-nya. Mode ini umumnya digunakan untuk mereka

    yang suka memotret light painting dan membutuhkan shutter speed yang lama atau sebaliknya; untuk

    yang membutuhkan speed sangat cepat untuk menghentikan gerakan. Cara pengaturannya sama dengan

    Aperture: dengan menggerakkan roda di kanan atas body kamera ke kiri atau ke kanan. Ke kiri semakin

    lambat, ke kanan semakin cepat.

    LENSA

    Ini adalah bagian terakhir dari serial Belajar dSLR Untuk Pemula. Pada tiga bagian yang lalu,

    kita sudah menjelajahi bagian body kamera, informasi pada LCD, serta pengaturan pada tiap-tiap mode

    preset. Sekarang, kita akan lihat apa yang menjadi bagian paling menghebohkan dari kamera dSLR,

    yaitu lensa.

    Salah satu alasan terbesar orang hijrah ke dSLR adalah lensanya yang bisa diganti-ganti sesuai

    kebutuhan. Fotonela sudah pernah membahas beberapa hal tentang lensa dSLR ini. Artikel-artikel itu

    adalah tentang:

    Dasar Ukuran Lensa Kamera

    Lensa dibuat dengan berbagai ukuran yang menentukan focal length. Semakin panjang

    focal length-nya, semakin sempit view-nya tapi semakin dekat dengan objek. Semakin pendek,

    semakin lebar pandangan yang kita dapat tapi objek akan tampak jauh dalam foto.

    Lensa standar disebut lensa primeatau fix dan tidak memiliki fasilitas zoom. Ini berarti

    satu lensa hanya satu ukuran focal length. Biasanya ia menghasilkan gambar yang lebih tajam

    dibandingkan lensa zoom. Jika kamu menggunakan prime lens, satu-satunya cara untuk

    mendekat dan menjauhi objek hanya dengan bergerak. Prime lens ada dalam beberapa ukuran,

    yaitu 24mm, 35mm, 50mm, 85mm, 100mm, 135mm, 200mm, 500mm, and 1000mm. Lensa

    ukuran 50mm menghasilkan gambar paling tajam pada bukaan aperture terbesar.

    Beberapa lensa yang memang mahal, bisa memberikan hasil yang dramatis pada foto

    yang kamu ambil, misalnya lensa zoom 70-200mm f/2.8 yang bisa menghasilkan foto hampir

    tampak 3 dimensi. Biasanya digunakan untuk foto-foto makro yang menonjolkan detil kecil.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    13/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 13

    foto yang diambil menggunakan lensa zoom 70-200mm f/2.8 oleh Riesling Dream

    Ada juga wide-angle lens yang bisa memberikan pandangan lebar dari kiri ke kanan seperti

    lensa ukuran 17-40mm f/4.0 sehingga memberikan kesan luas dan lega. Biasanya digunakan

    untuk memotret landscape.

    landscape yang dipotret menggunakan wide angle lens oleh Pietro Omar

    Seperti yang sudah pernah kita ulas dalam artikel tentang aperture, angka f atau f/stops akan

    menentukan juga kecepatan lensa. Semakin kecil angkanya, semakin cepat. Lensa dengan angka

    f/stops kecil harganya lebih mahal, ukurannya lebih panjang, dan lebih berat karena ia

    menggunakan banyak kaca untuk mengatur cahaya di dalamnya. Ia bisa memotret lebih baik

    dengan cahaya rendah dan menghasilkan DoF yang sempit. Lensa zoom yang cepat ada pada

    ukuran f/stops terkecil 2.8, sementara zoom yang lambat ukuran f/stops terkecilnya 5.6. Lensa

    fixed yang cepat angka f/stops terkecilnya 1.4 dan 2, sementara yang lambat adalah f/2.8 atau

    f/4.

    Kit lens, atau lensa yang biasanya datang satu paket dengan kamera, adalah lensa zoom dengan

    range 18-55mm yang termasuk lensa lambat. Jika sudah cukup mengenal dasar-dasar memotret,

    mungkin kamu ingin mencoba lensa fixed 50mm yang hasilnya bagus tapi harganya terjangkau.

    Setelah beberapa lama, mungkin kamu akan ingin menabung untuk membeli lensa yang lebih

    panjang, atau mungkin lensa wide angle sesuai keperluan memotretmu. Mungkin juga kamu

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    14/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 14

    harus coba terus menerus memakai satu lensa dalam waktu yang lama sampai kamu benar-benar

    memahami fungsinya dan mengenal sweet spot-nya untk menghasilkan foto terbaik.

    Terlepas dari semua ukuran lensa diatas, orang di balik lensa yang lebih menentukan hasil akhir

    dari foto-foto yang akan dibuat. Fotografer yang tidak bisa memotret tetap akan menghasilkan

    foto yang buruk meskipun lensanya super canggih.

    Memaksimalkan Manfaat Kit Lens

    Ketika kamu pertama kali membeli dSLR, mungkin body camera akan dibeli satu paket dengan

    kit lens atau lensa bawaan. Pada umumnya 18-55mm f/3.5-5.6 seperti yang datang bersama

    Nikon D3100 yang saya gunakan. Lensa ini bagus untuk memotret dengan wide angle sampai

    jarak medium. Lensa zoom ini tidak termasuk lensa cepat (seperti yang sudah kita bahas pada

    post sebelumnya), tapi jangan berkecil hati dulu. Bila kamu mengenal dan menggunakannya

    dengan benar, dia bisa menghasilkan foto-foto yang kualitasnya tidak jauh beda dengan lensa-

    lensa mahal.

    Lensa Kit Nikon 18-55mm

    Carilah Sweet Spot pada lensamu. Semua lensa punya sweet spot, ini adalah titik dimana

    lensa bisa menghasilkan gambar tertajamnya. Lensa ukuran 18-55mm f/3.5-5.6 punya sweet

    spot di sekitar f/8. Kamu, tentunya, bisa memotret dengan bukaan aperture lebih tinggi atau

    rendah dari itu tanpa masalah. Tapi untuk ketajaman maksimal, gunakan angka f/8 untuk

    aperture.

    Bergabunglah dengan cahaya. Karena kit lens tidak termasuk lensa cepat, maka dia tidak

    bekerja dengan baik dengan pencahayaan rendah. Tapi dibawah cahaya terang, ia bisa jadi luar

    biasa. Manfaatkan matahari di saat hari cerah, dan kamu akan mendapatkan foto-foto yang

    bagus.

    Stabilkan tanganmu. Karena teknik memegang kamera sangat berpengaruh dalam menentukan

    ketajaman foto. Terutama di tempat-tempat bercahaya rendah. Berlatihlah memantapkan

    pegangan tanganmu. Tapi ini tentu hanya berlaku kalau kamu tidak memiliki tripod atau tidak

    ada permukaan datar untuk meletakkan kameramu.

    Gunakan pengaturan yang menurun saat kamu harus memotret di dalam ruangan atau

    dengan pencahayaan rendah.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    15/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 15

    Jangan menggunakan zoom in terlalu dekat,melebar saja. Zoom in akan mengurangi jumlah

    cahaya yang masuk ke kamera.

    Naikkan ISO. Tapi, tentu, ISO yang tinggi akan mengakibatkan noise pada fotomu.

    Pakailah angka tengah. Ini sama dengan sweet spot pada bukaan aperture, angka terbaik untuk

    mendapatkan gambar tertajam ada di bagian tengah lensa atau sekitar 35mm. Ini juga jarak yang

    bagus untuk membuat portrait yang indah. Pada jarak 35mm, atau setara dengan 52 mm pada

    sensor .5 atau .6, pembesaran yang dihasilkan lensa paling sedikit memberikan gangguan

    gambar terutama pada garis-garis lurus.

    Tidak perlu kuatir tentang membeli lensa yang lebih mahal kalau saat ini kamu sudah punya kit

    lens. Manfaatkan dulu karena sekarang kamu sudah tahu bagaimana memaksimalkannya.

    3 LENSA DSLR YANG SEBAIKNYA KAMU PUNYA

    Memang benar bahwa kemampuan seorang fotograferlah yang menentukan bagus atau tidaknya

    hasil akhir sebuah foto. Tapi, di dunia digital ini, dengan semakin banyaknya fitur yang

    ditawarkan kamera dSLR dan lensa, peralatan juga memegang peranan penting agar seorang

    fotografer bisa mendapatkan hasil yang ia inginkan. Setelah kamu punya body camera dSLR,

    saatnya berinvestasi di tiga lensa dasar yang sebaiknya kamu punya.

    Hanya ada tiga jenis lensa yang terbukti akan memberikan keuntungan di sepanjang perjalanan

    fotografi. Mereka adalah:

    1. Lensa Medium

    Ini adalah tipe lensa paling umum untuk kamera dSLR dan umumnya digunakan untuk foto-

    foto mid-range. Lensa medium bisa menangkap apa yang mata kita biasa lihat, sehingga

    membuatnya menjadi alat yang sempurna untuk portrait. Jika kamu akan membeli lensa

    medium, pilihan terbaiknya adalah ukuran 50mm dengan f/1.8

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    16/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 16

    2. Lensa Wide-angle

    Kalau kamu sering membaca artikel tentang kamera dSLR dan fotografi, maka kamu pasti

    akrab dengan lensa wide-angle. Ini adalah lensa dSLR yang digunakan untuk memotret

    pemandangan yang lebar dalam jarak yang terbatas (misalnya kalau kamu tidak bisa bergerak

    mundur lebih jauh untuk mendapatkan pandangan melebar). Tapi, lensa ini juga bisa digunakan

    untuk menghasilkan lebih banyak kedalaman untuk menghasilkan perspektif yang menarik.

    Lensa Tokina 11-16mm dengan f/2.8 bisa menjadi pilihan terbaik untuk lensa jenis ini karena

    mengklaim mampu memberikan pandangan yang sangat lebar tanpa menimbulkan efek fish-

    eye.

    3. Lensa Telephoto

    Pasti keren sekali kalau kamu bisa memotret burung yang sedang bertengger di ketinggian

    pohon atau memotret candid dari jarak yang aman sehingga objek tidak menyadari

    kehadiranmu. Ini semua dimungkinkan oleh lensa telephoto yang secara nyaman membuat

    objek yang sangat jauh jadi tampak dekat. Lensa ini juga hebat dalam hal mengkompres ruang

    dan menunjukkan proporsi yang benar. Untuk pemula, disarankan Canon 85mm f/1.8 karena

    bisa memberikan depth of field yang indah.

    Sebelum kamu memutuskan untuk melengkapi persenjataanmu dengan lensa-lensa ini, berikut

    tips untuk membeli lensa dSLR:

    Pahami kebutuhanmu foto macam apa yang ingin kamu tangkap? Apakah kamu berfokus

    pada landscape ataukah portrait? Kalau kamu punya ide yang jelas tentang pilihan fotografimu,

    maka ini akan memudahkanmu menemukan lensa dSLR yang tepat.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    17/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 17

    Disiplin dengan budget- dengan begitu banyaknya pilihan, kamu bisa dengan mudah terlena

    lalu membeli benda-benda yang sebenarnya tidak kamu perlukan. Untuk memastikan kamu

    hanya membeli apa yang perlu, buatlah anggaran dan berdisiplinlah dengan apa yang sudah

    kamu rencanakan.

    Baca beberapa review rajinlah browsing dan membaca review hands-on dari beberapa pakar

    lensa dan kamera, lihat-lihatlah beberapa hasil jepretan dari lensa yang kamu cari untuk

    membantu menentukan merk dan ukuran yang paling cocok denganmu.

    Bandingkan harga jangan pernah berpikir bahwa kualitas sebuah lensa dSLR hanya berdasar

    pada harganya. Saat kamu mencari lensa kamera yang sempurna, perhatikanlah fiturnya lalu

    bandingkan harganya dengan merk lain yang memiliki fitur sama. Mungkin hal semacam ini

    terdengar merepotkan, tapi hasilnya akan sangat sepadan.

    Kamera dSLR pastinya adalah sebuah alat yang hebat untuk fotografer modern. Tapi, ini bukan

    alasan untuk jadi korban bujuk rayu iklan. Selalu berpikir dengan jernih, pelajari dasarnya, lalu

    evaluasi pilihanmu. Ini adalah cara terbaik untuk mendapatkan lensa dSLR yang terbaik

    untukmu.

    Ada lensa zoom (beberapa ukuran dalam satu lensa, mulai dari jarak paling dekat ke yang

    paling jauh), lensa fix/prime (satu ukuran saja pada satu lensa), serta lensa-lensa dedicated atau lensa

    khusus untuk keperluan tertentu seperti macro, wide angle, fisheye, tilt-shift, dan sebagainya.

    Kenapa seorang fotografer membutuhkan beberapa lensa yang berbeda?

    Karena kemampuan setiap lensa berbeda, dan seorang fotografer akan sampai pada saat dimana

    ia membutuhkan lensa dengan karakteristik yang berbeda. Misalnya, mereka yang suka memotret

    benda-benda langit akan membutuhkan lensa tele yang bisa zoom sampai mendekati objek. Mereka

    yang menggemari portrait akan menyukai lensa dengan bukaan aperture maksimal yang kecil. Mereka

    yang suka landscape akan memilih lensa ultra wide angle, dan seterusnya

    Bagaimana caranya saya tahu lensa apa yang saya butuhkan?

    Tentunya berawal dari praktek. Umumnya, lensa pertama yang digunakan pengguna pemula

    dSLR adalah lensa kit ukuran 18-55mm dengan f/5.6-3.5. Seiring waktu dan penggunaannya, kamu

    akan mengenali keterbatasan dari lensa ini. Misalnya, bokeh yang kurang maksimal karena bukaan

    aperture yang tidak terlalu lebar. Atau sulitnya mendapatkan foto candid karena jarak tele-nya yang

    hanya 55mm. Lalu seiring waktu pula kita akan mulai menemukan satu genre yang menjadi favorit

    kita. Apakah itu macro, landscape, portrait, dan sebagainya. Dari sinilah kamu kemudian akan mencari

    lensa yang paling cocok dengan kebutuhan, Setelah melalui riset, survey, menbaca referensi kamu pasti

    bisa menemukan lensa yang paling cocok baik itu secara teknis maupun anggaran.

    Kenapa ada lensa yang mahal dan ada yang murah?Banyak variabel yang menentukan harga

    sebuah lensa. Mulai dari merk sampai kualitas optik. Lensa fix biasanya lebih murah daripada lensa

    zoom karena rangkaian kaca di dalamnya lebih sederhana. Lensa dedicated akan jauh lebih mahal

    karena membutuhkan optik khusus untuk mendapatkan efek tertentu. Merk lensa juga menentukan

    harga. Ini kemudian membuat orang mencari alternatif untuk bisa memasangkan kameranya dengan

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    18/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 18

    lensa dari pabrikan lain yang kualitasnya bagus tapi harganya lebih terjangkau. Atau bisa juga

    digunakan converter yang fungsinya seperti filter tapi bisa menciptakan efek dengan harga jauh lebih

    murah daripada lensa khusus.

    Sekarang, kita akan lihat bagian-bagian umum dari sebuah lensa dSLR. Sebagai contoh, saya

    pakai lensa fix 50mm:

    Pada bagian tubuh lensa, atau pipa, kita bisa menemukan informasi sebuah lensa. Berapa

    ukuran focal lengthnya (pada gambar diatas, 50mm), berapa bukaan aperture maksimalnya, berapa

    diameternya, dan pada lensa zoom akan tertera angka-angka untuk menandai perubahan focal length

    dari jauh ke dekat dan sebaliknya. Juga pada beberapa lensa ada penanda infinity (angka 8 rebah) untuk

    bukaan aperture minimal yang terkecil

    Switch auto fokus/manual fokus bisa digunakan sesuai kebutuhan. Auto untuk kepraktisan,

    sementara manual menawarkan ketepatan. Kamu bisa baca juga artikel tentang menguasai manual

    fokus dan situasi apa saja yang cocok untuk mode ini.

    Jika lensa dalam keadaan MF (Manual Focus), maka ring fokus di bagian ujung bisa diputar-

    putar untuk menemukan titik fokus yang tepat dan diinginkan. Jangan sekali-kali memutar ring ini pada

    keadaan AF karena bisa merusaknya secara permanen.

    JENIS-JENIS LENSA DAN KEGUNAANNYA

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    19/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 19

    Seperti yang kamu mungkin sering dengar di televisi akhir-akhir ini; lensa adalah kekuatan

    kamera SLR. Ada banyak sekali jenis lensa di dunia fotografi dengan kegunaan, kelebihan, dan

    kekurangannya masing-masing. Untuk kamu yang mungkin belum begitu paham, berikut

    daftarnya:

    Fisheye: Tidak ada manfaat spesifik, kecuali memberikan efek mata ikan. Baca juga penjelasan

    lebih spesifiknya di artikel yang ini.

    Ultra-wide rectilinear, lebih lebar dari 19mm: Biasanya untuk memotret interior, dengan

    ruang terbatas tapi dibutuhkan pandangan menyeluruh di dalam sebuah ruangan.

    Ultra-wide-angle (19, 20, 21, atau 24mm): Satu dari empat atau lima lensa penting untuk

    profesional, sangat berguna untuk seniman dan pemula yang sudah mengenal dasar fotografi.

    Digunakan untuk landscape, interior, street photography, foto massa, dan sebagainya. Masih

    jarang orang menggunakan lensa ukuran ini untuk fotografi sehari-hari.

    Ultra-wide-angle zoom (lebar ujungnya 20mm atau lebih lebar): Berguna jika seorang

    fotografer mau membawa sebuah lensa berat dan bukannya tiga yang lebih ringan, atau mereka

    yang menyukai efek flare. Kadang berpasangan dengan lensa zoom 80-200mm sebagai dua

    lensa penting profesional.

    Wide angle: Sekarang lensa ukuran 24mm lebih sering digantikan oleh 20mm dan lensa 35mm

    telah menjadi focal length yang dianggap normal, sehingga diantara keduanya hadirlah focal

    length fixed yaitu 28mm. Berguna untuk melakukan pemotretan apapun (terutama untuk street

    photography, art, photojournalism, dan portret lingkungan) dimana tampilan lebar dibutuhkan.

    Shift:Untuk memotret bangunan. Memperbaiki lengkungan pada garis yang diakibatkan oleh

    masalah perspektif.

    Tilt shift:sama dengan lensa shift, sekarang biasanya digunakan untuk memberi efek miniatur,

    juga untuk memotret landscape dengan porsi foreground yang banyak.

    Zoom 28-200mmuntuk segala keperluan: jarang dipakai karena range focal-nya yang terlalu

    lebar sehingga tidak bisa menghasilkan foto yang kualitasnya baik.

    Lensa fixed normal (35mm): Ini adalah focal length yang paling mudah digunakan untuk

    memotret, tapi seringkali digantikan oleh lensa zoom. Sering digunakan untuk street

    photography.

    Normal/standard (50mm): Berguna untuk memotret jarak dekat. Bagus untuk belajar disiplin

    bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan lensa zoom. Jika digunakan oleh mereka yang

    ahli, bisa menghasilkan foto serupa wide angle juga telephoto.

    Macro/micro: Untuk memotret bunga, serangga, bola mata, bulu mata, barang-barang kecil,

    sarang laba-laba yang dihiasi embun, dan semacamnya. Lensa hobi yang sangat populer, karena

    fotografer makro adalah salah satu tipe fotografer paling antusias yang seringnya memotret hal-

    hal menyenangkan.

    Normal super cepat (f/2, f/1.2): Digunakan oleh mereka yang suka depth of field yang sangat

    terbatas. Biasanya untuk membuat portrait, juga untuk mereka yang suka bokeh.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    20/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 20

    Zoom standard (35-70mm, 28-105mm, 35-135mm, dsb.): Digunakan untuk memotret

    dibawah cahaya terang biasanya snapshot, pemandangan, mobil, foto perjalanan, foto-foto

    underexposedm dan foto yang meledak karena flash dari kamera. Berguna untuk foto-foto yang

    sangat umum.

    Lensa fixed 135mm:Jarang digunakan atau dimiliki. Umumnya hanya menjadi lensa standard

    35mm jika digunakan pada kamera rangefinder.

    Zoom medium cepat: Untuk profesional, ini adalah lensa sehari-hari. Untuk pemula, jarang

    digunakan. Sangat mahal, besar, dan berat tapi kualitasnya setara lensa fixed yang lebih murah.

    Short tele (75, 77, 80, 85, 90, 100, atau 105mm): Untuk portrait, landscape ketat, foto wajah,

    beauty dan fashion. Biasanya kit lens yang datang bersama body camera juga dalah zoom

    standard seperti ini.

    Lensa fixed lambat 180mm atau 200mm: Ringan dan mudah dibawa.

    Telephoto zoom standard (70 atau 80 atau 180, 200, atau 210): Baik itu cepat atau lambar,

    lensa ini bagus untuk kebanyakan fotografer, pro maupun pemula. Digunakan untuk segala jenis

    action, aktivitas, fashion, portrait, foto wajah, reportase, olahraga, wildlife, landscape dan alam.

    Bisa mencakup range telephoto yang dibutuhkan kebanyakan fotografer setidaknya sampai

    mereka mulai tertarik untuk memotret burung.

    300mm cepat:Untuk fashion, katalog, fashion show, olahraga, alam, pertunjukan pesawat

    terbang. Lensa yang penting untuk profesional, juga untuk fotografer alam. Agak sulit

    digunakan oleh pemula kecuali untuk memotret serangga.

    400mm: Serangga, olahraga, dan burung. Juga untuk memotret pertandingan sepak bola dengan

    fokus pada pemain secara individu.

    500mm: Serangga dan burung.

    600mm: Serangga.

    RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?

    Pengguna kamera digital SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan

    mendasar sebelum memulai pemotretan: format file apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah

    RAW? Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika

    dan fisika) beda diantara keduanya.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    21/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 21

    Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter,

    kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di

    dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam,

    setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi

    warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam

    kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.

    Sudah paham bedanya kan?

    Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang

    yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti

    kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan

    kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor

    terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.

    Kenapa harus ada format RAW?

    Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun

    bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka

    jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan

    bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai

    eksposur, white balance, saturasi sampai kontras untuk kemudian menyimpannya dalam format yang

    lain: JPG atau TIFF.

    Keuntungan memakai RAW?

    Kita bisa mengotak atik file mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.

    Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif

    lebih terpuaskan

    Informasi yang tersimpan lebih banyak (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan

    sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat proses pengolahan)

    Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika

    memakai JPEG

    Kerugian memakai RAW?

    Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada proses kompresi, maka ukuran

    file RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)

    Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera

    terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran file-nya).

    Jadi Format Apa Yang Sebaiknya Dipilih?

    Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card minimal 4GB dan sedang memotret

    moment (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW

    Jika anda sedang memotret hal biasa atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya

    memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    22/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 22

    Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih:

    pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 format sekaligus)

    Catatan:

    1. Format file JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan

    cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.

    2. Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran file-nya yang

    segede gajah

    10 MASALAH PEMULA SAAT BELAJAR MENGGUNAKAN LENSA DSLR

    Berpindah dari kamera saku ke kamera yang lensanya bisa diganti-ganti, bisa jadi sebuah

    pengalaman yang membingungkan. Tapi kamu juga pasti tahu bahwa ini adalah perjalanan menuju

    foto-foto yang lebih baik. Saat kamu belajar mengakrabi dunia dSLR dengan bermacam jenis lensanya,

    sepuluh kesalahan berikut adalah yang paling sering terjadi. Sebelum kamu mengalaminya, mari baca

    dan lihat bagaimana cara menghindari atau mengatasinya.

    1. Foto Buram atau Goyang

    Jika kamu memasang lensa dengan focal length panjang atau lensa telephoto lalu mencoba

    mengkomposisi sebuah foto, kamu akan melihat bahwa menjaga objek tetap ada di titik yang sama

    lebih sulit dibandingkan bila menggunakan lensa standar. Ini karena lensa dengan focal yang lebih

    panjang secara efektif mendekat ke objek dan gerakan sekecil apapun dari kamera akan menyebabkan

    foto menjadi buram.Jika kamera atau lensamu punya pilihan stabilisator, nyalakanlah. Tapi, peraturan fotografi

    secara umum mengatakan bahwa semakin panjang focal length sebuah lensa, semakin cepat pula

    shutter speed yang dibutuhkan untuk menghindari goyangan kamera. Misalnya kamu menggunakan

    lensa 100mm, maka shutter speed yang aman untuk mencegah foto yang buram adalah diatas 1/100

    detik.

    2. Terlalu Banyak Depth Of Field

    Beberapa objek, seperti landscape, biasanya akan tampak lebih baik bila seluruh bagian fotonya

    tajam. Ini bisa didapatkan dengan mengatur fokus secara hati-hati dan menggunakan aperture kecil

    sekitar f/22 untuk menghasilkan depth-of-field

    yang lebar dan ketajaman dari ujung ke ujung. Tapi,

    kadang-kadang kamu ingin memisahkan objek dari sekelilingnya seperti pada portrait dengan

    mengaburkan background dan ini membutuhkan aperture besar semacam f/5.6 atau bahkan f/2.8.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    23/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 23

    Jika kamu melihat bagian background kurang blur atau kurang lembut, kamu punya dua pilihan untuk

    memperbaiki ini; bukalah aperture lebih lebar atau pindahkan ke focal length yang lebih panjang

    karena depth of field akan semakin sempit seiring naiknya focal length.

    3. Foto Yang Terdistorsi

    Lensa wide angle sangat berguna jika kamu ingin memotret pemandangan yang lebar atau jika

    kamu memotret di dalam ruangan yang sempit, tapi lensa ini bukan pilihan yang baik untuk portrait.

    Masalahnya adalah jika objek ada dekat dengan lensa, maka ia akan tampak lebih besar di bagian

    hidung sementara mata dan kepala tampak lebih kecil. Ini tentu bukan tampilan yang menyenangkan.

    Untuk hasil yang lebih baik, pindahkan ke focal length yang efektif sekitar 70-100mm, lensa ukuran

    85mm adalah lensa favorit untuk para fotografer portrait dengan sensor full-frame. Sementara

    fotografer dengan kamera format APS-C atau cropped sensor (biasanya entry level) akan menggunakan

    ujung telephoto (umumnya 55mm) pada kit lens mereka untuk portrait.

    4. Garis Vertikal Yang Melengkung

    Ini terjadi sebagai efek perspektif saat kamu memotret gedung. Bagian bawahnya akan tampak

    lebih lebar dibanding bagian atas. Ini bisa memberikan hasil yang dramatis, terutama jika kamu masuk

    ke dalam gedung lalu memotret bagian atas dengan lensa wideangle untuk menekankan perspektifnya.

    Tapi, jika kamu ingin memasukkan lebih banyak lingkungan sekitar gedung ke dalam foto, maka

    kemungkinannya gedung akan tampak menciut ke atas. Cara menghindari efek semacam ini adalah

    dengan menjaga sensor kamera tetap paralel dengan bagian depan gedung. Caranya, kamu bisa mundur

    cukup jauh untuk memungkinkan seluruh gedung masuk dalam frame dalam keadaan lurus tanpa harus

    memiringkan kamera ke atas, atau kamu bisa memperbaiki ini saat post processing dengan menarik

    bagian atas frame agar foto tampak proporsional.

    5. Tidak Bisa Fokus Jika Terlalu Dekat

    Salah satu hal yang mungkin akan kamu perhatikan saat mulai menggunakan dSLR adalah

    kamu tidak bisa mengatur fokus jarak dekat semudah saat menggunakan kamera saku. Cara terbaik

    untuk mendekat pada objek adalah dengan menggunakan lensa macro. Ini bukan pilihan yang murah,

    tapi ada alternatif lain untuk melakukan ini. Kamu bisa baca di artikel tentang alternatif lensa macro.

    6. Exposure Berubah Saat Melakukan Zoom

    Kecuali kamu punya lensa zoom yang mahal dan berkualitas tinggi dengan aperture maksimal

    yang konstan, kamu harus berhati-hati dengan perubahan exposure saat melakukan zoom dari satu

    ujung lensa ke ujung yang lain. Kit lens biasa, misalnya, punya aperture maksimal f/3.5 pada ujung

    wideangle dan f/5.6 pada ujung telephoto. Ini artinya, jika kamu memotret dengan aperture terbuka

    lebar pada focal length terpendek lalu kamu zoom ke titik terjauh maka aperture-nya akan berubah.

    Jika kamu menggunakan pengaturan aperture priority atau salah satu mode otomatis, maka shutter

    speed yang akan berubah dengan sendirinya, sehingga brightness pada foto tidak akan berubah tapi ada

    kemungkinan foto akan blur. Jika kamu memotret dengan mode exposure manual, foto akan jadi lebih

    gelap saat kamu melakukan zoom ke focal length yang lebih panjang jika kamu tidak menyesuaikan

    shutter speed sebagai kompensasinya.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    24/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 24

    7. Flare

    Flare bisa mengurangi kontras pada foto dan menciptakan titik berbentuk bintang yang sangat

    terang dalam foto. Ini disebabkan oleh sinar yang masuk ke lensa pada sudut tertentu lalu kemudian

    memantul di dalam optik. Ini bisa menjadi masalah jika ada sumber cahaya semacam matahari di dekat

    pinggiran frame foto atau jika ada cahaya yang melewati bagian depan elemen lensa.

    Untungnya, ada solusi yang sangat mudah untuk masalah flare ini gunakan lens hood. Banyak lensa

    yang dijual bersamaan dengan hood-nya, tapi kalau tidak, kamu busa memebeli terpisah atau bahkan

    membuat sendiri dengan menggunakan karton. Tanganmu juga bisa dijadikan lens hood, sama seperti

    saat kamu melindungi mata dari matahari yang silau.

    8. Kamera Tidak Seimbang Dengan Lensa Telephoto

    Lensa telephoto yang panjang biasanya cukup berat dan jika kameramu dipasang di tripod,

    kamu mungkin akan bekerja keras menahan lensa agar tidak jatuh. Solusinya adalah memindahkan

    penahan lebih ke depan sehingga kamera dan berat lensa tersebar dengan merata dari depan ke

    belakang.

    Banyak lensa panjang disertai dengan pegangan untuk kepentingan keseimbangan. Keuntungan lain

    dari pegangan ini adalah, kamu bisa dengan mudah memindahkan format kamera dari landscape ke

    portrait dengan cepat.

    9. Vignette

    Banyak lensa menghasilkan foto dengan bagian tepi yang lebih gelap jika digunakan dengan

    aperture yang terbuka lebar. Meskipun efek vignette ini secara teknis adalah gangguan, tapi bisa

    tampak menarik dan bahkan beberapa fotografer sengaja menggunakannya untuk menarik perhatian ke

    tengah frame.

    Jika kamu ingin menghindari ini, kamu harus menutup aperture sedikit. Vignetting juga bisa

    disebabkan oleh lens hood yang tidak pas yang belum terpasang dengan benar atau karena tumpukan

    filter di bagian depan lensa.

    10. Foto Yang Tampak Lembut

    Jika kamu terbiasa melihat hasil pemotretan lewat komputer dalam ukuran 100%, maka kamu

    akan memperhatikan bahwa titik fokus pada foto yang menggunakan aperture lebar atau bahkan sangat

    tertutup tidak akan setajam foto yang diambil menggunakan bukaan aperture medium.

    Jika kamu ingin mendapatkan yang terbaik dari lensamu, maka akan lebih bagus jika memotret

    serangkaian foto dengan objek yang sama tapi bukaan aperture-nya berubah dari foto ke foto. Lalu

    periksalah di layar komputer dan lihat pada bukaan aperture berapa yang membuat objek tampak paling

    tajam. Ini disebut aperture optimal.

    5 Tantangan Fotografi Untuk Kamu

    Ingatkah kamu ketika masih kecil dan harus melakukan hal-hal baru seperti belajar berenang,

    cabut gigi yang pertama, dan sebagainya yang membuat kita panik. Hal yang sama juga berlaku dalam

    belajar fotografi. Tapi kadang-kadang kita butuh dorongan dan paksaan untuk melakukan sesuatu yang

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    25/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 25

    baru dan beda. Sekarang, anggaplah lima hal di bawah ini sebagai lima tantangan yang harus kamu

    coba untuk belajar hal baru dalam memotret.

    Tantangan #1 : Mendekatlah Pada Objek

    Kita kadang sudah terlanjur nyaman menggunakan fitur zoom pada kamera kita, padahal

    kadang-kadang harta fotografi yang sebenarnya ada sangat dekat dengan objek. Jadi ini yang harus

    kamu lakukan: tinggalkan zoom pada kameramu dan bergeraklah sedekat mugkin dengan objek yag

    akan kamu foto. Cobalah untuk mengisi seluruh frame dengan wajah seseorang, misalnya. Ini adalah

    perspektif baru yang akan membuatmu melihat pentingnya fokus dan komposisi.

    Kadang-kadang serangkaian foto perlu tema yang konsisten. Saat kamu melakukan fotografi close-up,

    kamu pasti akan jatuh pada satu jenis tema. Yang paling umum adalah bunga dan serangga.

    Tantangan #2 : Pelajari Fotografi Manual

    Kalau kamu mau belajar dan mulai bereksperiman, kamu pasti bisa menguasai fotografi manual

    dengan cepat. Kebanyakan orang belajar lewat trial-and-error. Cobalah satu pengaturan, periksa

    hasilnya, lalu sesuaikan bagian mana yang perlu lebih terang atau sebagainya sampai kamu

    menemukan pengaturan yang paling cocok. Ada sejumlah mode pada kamera (shutter priority, aperture

    priority, dsb.) yang kamu bisa gunakan untuk mulai belajar fotografi manual. Kamu hanya perlu

    membiasakan diri.

    Kalau kamu punya kamera point-and-shoot yang tidak menawarkan pengaturan manual, maka

    mungkin tantangan #2 ini tidak bisa kamu coba. Tapi, bukan berarti menggunakan preset dan mode

    auto tidak membutuhkan keahlian. Pelajari ini dan kuasai sebaik mungkin.

    Tantangan #3 : Tambahkan Lebih Banyak Warna Pada Foto-fotomu

    Warna bisa jadi perbedaan besar yang membedakan foto luar biasa dari yang biasa. Fotografer

    berpengalaman tahu bahwa fotografi bukanlah tentang menghasilkan ulang apa yang kamu lihat secara

    langsung, tapi tentang mengambil apa yang kamu lihat langsung dan menjadikannya sesuatu yang

    berseni. Untuk melakukan ini, kamu perlu membuat foto yang lebih berwarna.

    Cara terbaik melakukan ini adalah dengan menggunkan mode artistik yang disediakan oleh

    kameramu, jika ada, atau gunakan pengaturan white balance. Tergantung pada jenis kamera yang kamupunya, mungkin ada mode vivid color atau extra vivid color yang bisa kamu gunakan untuk

    mendapatkan hasil yang warnanya lebih tajam. Kalau kamu tidak punya mode warna seperti itu, kamu

    selalu bisa menyesuaikan white balance pada kamera untuk mendapatkan lebih banyak warna pada

    foto. Cara paling mudah adalah menggunakan pengaturan cloudy meskipun diluar sedang sangat

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    26/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 26

    cerah. Mengapa? Karena dengan menggunakan setting ini kamu akan membuat kamera berpikir bahwa

    ia perlu menambahkan lebih banyak warna pada objek yang difoto.

    Sambil mengasah kemampuan teknik-mu, kamu juga bisa sambil mempelajari beberapa aplikasi

    editor foto seperti Photoshop, Pixlr, GIMP, dan sebagainya untuk menambah warna saat post-

    processing.

    Tantangan #4 : Hindari Menempatkan Objek Di Tengah Frame

    Sudah jadi kebiasaan seseorang untk menempatkan objek foto tepat di bagian tengah.

    Seringkali, ini malah jadi semacam senjata makan tuan. Meskipun efektif untuk membuat mata

    langsung tertuju pada objek, tapi tidak tampak indah untuk beberapa jenis foto. Kamu perlu coba

    menempatkan objek di bagian lain untuk menjadikannya lebih menarik.

    Tantangan #5 : Lakukan Apa Yang Kamu Tidak Akan Pernah Lakukan

    Ini mungkin tantangan yang paling sulit. Kita semua pasti pernah sampai pada suatu zona

    nyaman yang enggan kita tinggalkan lalu akhirnya kita tidak pernah mendorong diri sendiri untuk

    melakukan sesuatu dilluar zona itu. Saya, misalnya, adalah penakut yang tidak pernah berani memotret

    orang di jalanan. Tapi saya tahu saya ingin melakukannya, maka ini yang harus saya lakukan.

    Kalau kamu hanya terbiasa memotret action, cobalah macro. Jika fotografi landscape adalah apa

    yang mau suka, cobalah candid. Siapa tahu, kamu mungkin bisa mempelajari satu atau dua hal yang

    bisa membantumu berkembang di zona nyamanmu sendiri. Cara terbaik untuk menjadi fotografer yang

    lebih baik adalah keluar dari zona nyamanmu. Keahlian yang kamu pelajari di tempat lain pasti

    akhirnya bisa kamu pindahkan ke ruanganmu untuk dimanfaatkan.

    7 AKSESORIS PENTING UNTUK KAMERA DSLR ANDA

    Oke, jadi anda sekarang telah memiliki kamera SLR baru, menenteng-nenteng SLR kemanapun

    anda pergi dan memotret beragam obyek, dari wajah orang-orang disekitaran sampai bakso langganan.

    Seiring dengan jam terbang yang meningkat, cepat atau lambat anda akan mulai berpikir untuk

    menambah aksesoris fotografi untuk melengkapi kamera DSLR dan lensa anda.

    Untuk menyeimbangkan dengan isi dompet, perlu bagi anda untuk membuat prioritas belanja aksesoris.

    Jadi, sebenarnya aksesoris fotografi apa saja sih yang paling berguna (dan juga paling populer) bagi

    pemilik DSLR? berikut saya pilihkan 7 aksesoris untuk anda:

    Tas Kamera

    Tersedia beragam jenis tas kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai selera: dari backpack,

    ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. Yang jelas tas kamera disini

    berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman.

    Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air.

    Kit Pembersih

    Untuk menjaga kondisi eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan lap

    mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa

    dengan filter UV (lihat filter dibawah), biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih bisa

    dibeli di toko-toko kamera.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    27/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 27

    Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja

    pada ahlinya: biasanya toko kamera menyediakan layanan sensor cleaning. Toh kebanyakan SLR

    sekarang memiliki fasilitas self-cleaning yang cukup handal untuk menyapu debu dari sensor. Baca

    juga cara mendeteksi ada atau tidaknya kotoran di sensor kamera anda.

    TripodTripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang

    tajam saat mengambil eksposur long shutter. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling

    populer, karena relatif lebih handal dan tangguh. Baca 12 alasan kenapa sebaiknya anda membeli

    tripod.

    Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup

    gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera

    yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head).

    Flash Eksternal

    Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu

    anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar,

    kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke

    obyek secara lebih mudah.

    Dengan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan

    cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan.

    Filter

    Filter adalah aksesoris yang cukup esensial bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis

    yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli:

    Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini

    relatif murah sehingga anda akan ikhlas menjadikannya sebagai bemper yang dipasang

    didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangan-cipratan air, dan

    bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal. Filter Polarisasi atau CPL mengubah langit sehingga terlihat lebih dalam, menghilangkan

    refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat

    kacamata hitam bagi lensa anda. Baca tentang fungsi dan cara menggunakan filter CPL disini.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    28/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 28

    Filter ND (Neutral density) dan Grad-ND mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera

    anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang)

    sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa

    dikurangi (baca lebih jauh tentang filter ND disini). Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND)

    berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap

    dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret

    landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan

    tanah.

    Shutter Release

    Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah

    shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup

    gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remotecontrol TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless.

    Verikal Grip (VG)

    Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan

    vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat memotret dalam

    orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir

    kehabisan batere saat asyik menjepret.

    MEMILIH MODE FOKUS KAMERA DSLR CANON

    Dalam setiap kamera DSLR Canon, selalu dibekali 4 pilihan mode fokus, ada 3 mode autofokus dan 1mode manual. Masing-masing mode memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing. Mari kita

    bicarakan satu persatu:

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    29/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 29

    1. Mode One Shot AF

    Mode One Shot AF ini adalah mode yang paling sering dipakai dan seringkali merupakan mode standar

    untuk mayoritas pemakai kamera Canon. Dalam mode One Shot AF, saat kita memencet separuh

    tombol shutter maka kamera akan mencari fokus lalu menguncinya sampai foto terambil. Mode One

    Shot ideal dipakai saat kita memotret obyek foto yang diam. Kamera juga akan memberikan konfirmasi

    saat fokus sudah terkunci dengan cahaya berkedip dititik fokus, sekaligus bunyi beep (lecuali anda

    mematikannnya). Mode fokus One Shot cukup handal saat dipakai untuk memotret makanan,

    landscape, teman yang berpose dengan tenang atau sekedar kondisi sehari-hari.

    Memotret still-lifeseperti ini adalah saat yang tepat menggunakan mode One Shot AF:

    2. Mode AI Servo AF

    Mode AI Servo AF dirancang untuk dipakai memotret obyek bergerak. Sistem fokus AI Servo

    dirancang untuk melacak gerakan obyek foto dan mengantisipasi arah gerakannya sehingga meskipun

    memotret sebuah mobil yang bergerak mendekat (atau menjauh), kita tetap bisa menghasilkan foto

    mobil yang tetap tajam, titik fokus akan terus memprediksi posisi obyek meskipun kita telah

    mengambil exposure.

    Foto seperti dibawah ini adalah situasi yang tepat untuk memakai mode AI Servo:

    3. Mode AI Focus AF

    Mode AI Focus AF dibuat oleh Canon sebagai kompromi antara One Shot dengan AI Servo. Dalam

    mode AI Focus, kamera diharapkan untuk bisa menentukan apakah obyek yang difoto adalah obyek

    yang diam atau bergerak. Saat sistem mendeteksi obyek diam, mode akan berlaku seperti One Shot AF.

    Sementara saat kamera mendeteksi bahwa obyek yang difoto adalah benda bergerak, sistem autoofokus

    akan berubah menjadi seperti AI Servo dan melacak gerakan obyek. Meskipun tidak seakurat saat kita

    memilih One Shot atau AI Servo, mode AI Focus ini bisa menjadi alternatif saat kita memotret dalam

    kondisi yang berubah-ubah, memotret pesta pernikahan misalnya.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    30/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 30

    4. Mode Manual Fokus

    Mode ini disediakan bagi mereka yang ingin mengunci fokus dengan mengandalkan tangan yang

    memutar focusing ring dilensa dan memadukannya dengan pemgamatan mata anda. Anda juga bisa

    memanfaatkan kofirmasi fokus, yaitu dengan memutar cincin fokus sambil memencet separuh tombol

    fokus, titik fokus akan menyala merah (atau hijau) saat fokus tercapai. Lebih jauh tentang manual

    fokus, silahkan cek disini.

    Pemakai lensa manual seperti Carl-Zeiss Distagon 21mm pada body Canon ini mengandalkan manual

    fokus.

    Mode Manual Fokus biasanya diandalkan oleh para fotografer landscape, makro dan para pemakai

    lensa Carl-Zeiss (dan lensa manual fokus lain) di body Canon.

    SIMULATOR KAMERA: MENCOBA BERBAGAI SETTING KAMERA DAN EFEKNYA PADA FOTO

    Beberapa waktu lalu belfot mendapatkan link menarik, situs yang ditaut adalah situs simulator

    kamera dimana kita bisa mencoba berbagai setting kamera lalu melihat apa efeknya pada foto.

    Sebelumnya menuju situs tersebut, kalau anda masih awam dengan setting manual kamera silahkan

    baca kembali tentang konsep exposure dan hubungan segitiga fotografi: aperture-shutter speed-ISO.

    Anda bisa mencoba secara langsung, bagaimana mengubah ISO/shutter speed/aperture berpengaruh

    pada hasil fotonya.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    31/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 31

    Situs ini meski dibuat oleh Canon, namun tetap berguna bagi pemilik kamera dengan jenis dan merek

    apapun. Silahkan kunjungi dan mulai http://www.canonoutsideofauto.ca/

    MEMAHAMI PENGERTIAN WHITE BALANCE

    Setiap pemilik kamera digital paling tidak pernah menemui istilah white balance. Jadi apa itu white

    balance? Kenapa harus peduli? Oke mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif.

    Apa itu white Balance?

    White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto.

    Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat

    mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.

    Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

    Ketiga foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya dari satu foto. Saya

    hanya mengubah setting white balance-nya dan hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A

    tampak sangat kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuning-kuningan.

    Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon

    dan bohlam memiliki temperatur warna yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut

    hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.

    Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam

    kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan

    mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun

    akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum

    tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    32/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 32

    Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur

    sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau,

    atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan

    apapun.

    White Balance PresetAnda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:

    Auto kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya

    oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak

    disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)

    Tungsten disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret

    di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.

    Fluorescent disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan

    pencahayaan lampu neon.

    Daylight biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari

    Cloudy disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung

    Flash simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.

    Shade biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang

    hari) atau anda berada di daerah bayangan bukan sinar matahri langsung.

    Cara Setting White Balance Secara Manual

    Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual.

    Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya

    kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih

    dari satu jenis temperatur warna).

    Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Artikel ini membahas lebih detail cara setting

    manual white balance menggunakan kertas atau tembok putih.

    Cara yang lebih mudah dan akurat adalah dengan menggunakan aksesoris tambahan yang bernama

    expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Anda bisa membeli-nya di

    toko-toko kamera besar.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    33/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 33

    BAGAIMANA CARA MEMENCET TOMBOL SHUTTER

    Memencet tombol mungkin terdengar sepele, namun bagi pemula yang baru memiliki kamera,

    tentu ada hal yang perlu diketahui, karena saat anda memencet tombol shutter dengan benar maka kerja

    kamera akan lebih optimal. Yang perlu anda ketahui adalah bahwa cara memencet tombol shutter

    menentukan bagaimana kamera melakukan metering dan autofokus.

    Arahkan kamera ke obyek yang akan anda foto kemudian pencet shutter kebawah namun

    jangan pencet sampai habis, pencetlah kira-kira separuh jalan dulu tanpa jari anda lepas dari tombol.

    Anda akan merasakan bahwa ada batas halus yang mengatakan oh, berhenti disini dulu ya, aku mau

    mikir sebentar nih. Dengan berhenti dulu sebentar ditengah jalan, anda memberi waktu bagi

    mekanisme autofokus kamera untuk maenganalisis obyek foto, mencari titik fokus dan baru kemudian

    mengunci fokus.

    Begitu fokus terkunci, kamera akan mengkonfirmasi bahwa dia sudah dapat fokus dan biasanya

    memberi tahu kita disebelah mana titik fokus dikunci dengan tampilan kotak kecil yang bersinar terang

    (baik di viewfinder DSLR maupun LCD Kamera Saku). Sepanjang titik fokus tadi sudah berada di

    tempat yang sesuai keinginan anda, berarti kamera sudah melakukan autofokus dengan benar. Ditahap

    ini anda juga bisa mengatur ulang komposisi, menggeser sedikit sudut pemotretan sambil kamera terus

    mengunci fokus. Saat ini kamera juga akan melakukan proses metering terhadap obyek foto yang

    masuk frame.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    34/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 34

    Setelah mengunci fokus anda puas dengan calon foto yang tampak, kamera secara default akanmemberi tahu juga dengan suara beep. Dititik ini sekarang anda bisa memencet penuh tombol shutter

    sampai mentok habis dan kamera akan mengambil foto.

    Prosespencet separuh tunggu pencet habisini cukup krusial jika anda memakai kamera autofokus,

    dan secara teknis biasanya dinamai pre-focus. Jika anda nekat langsung memencet habis shutter

    dikesempatan pertama tanpa ada proses berhenti di separuh jalan, ada kemungkinan kamera tidak bisa

    menemukan titik fokus sesuai keinginan anda serta metering belum bisa bekerja optimal.

    MEMAHAMI MODE PROGRAM KAMERA DSLR

    Program mode alias mode program biasanya disimbolkan dengan huruf P dikamera DSLR

    ataupun kamera digital lain. Didalam mode ini, kita bisa memilih ISO dan kamera akan menentukan

    nilai aperture dan shutter speed. Beda antara mode Program dengan mode Auto adalah dalam mode

    Program kita tetap memiliki kontrol atas kamera, sementara di mode Auto kamera menentukan

    semuanya.

    Mari kita pahami mode program lebih jauh.

    Program Shift

    Dalam mode Program, kita bisa mengganti nilai aperture dan shutter speed yang ditentukan

    kamera dengan menggunakan Program Shift. Cukup dengan memutar tombol putar dial dibagian

    belakang kamera kita bisa mengubah nilai aperture dan shutter speed. Saat anda mengendaki depth of

    field yang sempit anda bisa memutar command dial untuk mengubah nilai aperture. Cek cara

    menggunakan program shift di manual kamera anda masing-masing. Di Canon EOS D60 misalnya,

    anda bisa menggunakan program shift dengan memencet shutter separuh lalu memutar tombol main

    dial dibelakang.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    35/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 35

    Mode Program adalah ISO Priority

    Mode program bisa kita namai ulang ISO priority. Kita menentukan ISO dan kamera

    menentukan parameter lain. Ingat, segitiga exposure terdiri atas ISO, shutter speed dan aperture. Dalam

    kasus ini berarti kamera menentukan shutter speed dan aperture.

    Kapan Saat Menggunakan Mode Program?Mode program saat ini bisa dipakai untuk pemotretan standar yang anda jumpai sehar-hari.

    Standar dalam pengertian subyek foto yang kondisi pencahayaannya relatif tidak njlimet, seperti halnya

    situasi pemotretan dibawah:

    Jenis foto seperti diatas dengan mudah dihandle oleh mode program. Kamera akan menentukan

    shutter speed yang cukup cepat untuk menghindari foto blur dan kita juga tidak menuntut depth of field

    yang tidak terlalu ekstrim. Saat anda tidak menyukai setting yang dipilih kamera, gunakan Program

    Shift untuk mengubahnya. Atau cukup naikkan ISO agar kamera memilih aperture yang lebih kecil.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    36/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 36

    TEKNIK MEMOTRET

    16 TIPS MEMOTRET KELUARGA BESAR

    Menjelang hari raya, seluruh anggota keluarga biasanya akan berkumpul. Lalu, orang yang

    paling lihai memotret yaitu kamu pasti akan diminta jadi panitia dokumentasi. Untuk mereka yang

    anggota keluarganya lebih dari 10 orang dan akan membuat foto keluarga tentu harus tahu bagaimana

    caranya membuat potret yang bagus dan bisa dipajang semua orang nantinya. Memotret keluarga yang

    besar tidak semudah kelihatannya, tapi juga bukan tugas yang terlalu sulit. Yuk, kita lihat 16 tips

    berikut untuk membantumu besok :)

    1. Bawalah tripod dan shutter release

    Ini penting trutama jika kamu ingin ada dalam foto keluarga besarmu. Remote shutter release lebih

    mudah digunakan daripada self timer karena kamu bisa sekaligus memotret beberapa frame tanpa harus

    bolak-balik ke kamera. Tripod juga bisa membantumu mengatur ketinggian kamera dan komposisi

    orang-orang di dalam frame sehingga semua mendapat porsi yang sesuai.

    2. Gunakan wide angle

    Ini akan membuat semua orang bisa masuk ke dalam foto tanpa harus meletakkan tripod terlalu jauh.

    Gunakan ujung 18mm jika kamu memakai lensa kit zoom. Semakin dekat kamera dengan orang-orang,

    semakin banyak detil yang bisa kamu dapat dari wajah mereka.

    3. Pilihlah lokasi yang tepat dan gunakan properti

    Jika keluarga berkumpul di rumah, kamu bisa gunakan dinding yang polos atau tidak terlalu ramai

    sebagai latar belakangnya, atau jika ada halaman bisa juga dimanfaatkan dengan dominan hijau pada

    tanaman sehingga tidak mengganggu fokus dari orang-orang yang menjadi objek utama. Kursi, bangku,

    dan semacamnya bisa dijadikan properti atau membantu menyeimbangkan tinggi badan.

    4. Memotretlah di sore hari atau dibawah tempat yang teduh

    Ini untuk mencegah anggota keluargamu mengernyit karena silau. Kamu bisa menghindari bayangan

    yang tajam di bawah hidung dan mata jika memotret tidak di bawah terik matahari. Cahaya sore adalah

    yang terbaik karena warnanya hangat dan membuat kulit tampak indah. Kalau kamu tidak punya waktu

    sampai sore, carilah tempat yang teduh tapi cahayanya merata. Jika di dalam ruangan, gunakan flash.

    5. Atur aperture ke angka f/8 atau lebih tinggi

    Ini akan membuat wajah semua orang ada dalam fokus.

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    37/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 37

    6. Potretlah beberapa kali

    Kamu jadi punya banyak pilihan karena kadang keluarga yangpunya anak-anak kecil cenderung

    bergerak, menoleh, dan jika kamu membuat multiple shots kamu punya cadangan dimana semua orang

    melihat ke arah kamera.

    7. Mintalah semua orang memakai baju yang polosIni untuk membuat perhatian tertarik ke wajah dan bukan ke arah pakaian yang terlalu ramai. Hindari

    kaos bergambar, berlogo besar, atau bergaris-garis.

    8. Pastikan kepala semua orang tampak dalam foto

    Saat kamu mengatur frame, katakan pada keluargamu, Kalau kamu tidak bisa lihat saya, berarti

    kamera tidak bisa lihat kamu. Dan pastikan wajah semua orang terlihat di frame, bukan hanya

    matanya.

    9. Kelompokkan berdasarkan keluarga atau pasangan

    Pastikan semua orang berdiri di dekat anggota keluarga terdekatnya. Ini akan memudahkan tampilan

    pohon keluarga. Atau kamu bisa letakkan orang yang paling tua di tengah lalu menyebar ke pinggir

    atau ke bawah ke bagian anak-anak yang paling muda.

    10. Buatlah juga beberapa foto close-up

    Selain keluarga besar, orang-orang juga pasti akan senang mendapat foto keluarga kecil mereka. Ayah,

    ibu, dan anak-anak. Kelompok kecil dengan wajah yang lebih jelas dan bisa mereka pajang di rumah.

    11. Jangan membuat semua orang berpose terlalu lama

    Kamu akan kehilangan perhatian dan kerja sama kalau kamu terlalu lama mengatur kamera sementara

    mereka sudah bersiap di depannya. Jadi atur dulu kamera, rencanakan pose dan posisi mereka, barulah

    minta mereka untuk bersiap. Ini akan mempercepat proses dan semua tetap senang terutama anak-anak

    yang cepat bosan.

    12. Jangan memotong kepala di garis horizon

    Kalau kamu memotret di luar rumah, hindari mensejajarkan leher dengan garis horizon. Ini akan

    membuat foto tampak aneh. Atur kamera lebih tinggi dari mereka, atau minta keluargamu untuk duduk

    agar lantai atau rumput bisa jadi latar belakang foto yang lebih aman dan netral.

    13. Jangan ada dua kamera

    Ini akan membuat orang-orang bingung harus melihat ke arah kamera yang mana. Akhirnya pandangan

    mata akan tercampur dan terlihat tidak fokus. Jika ada lebih dari satu kamera, aturlah waktu agar ada

    jeda dan semua bisa fokus ke masing-masing kamera.

    14. Jangan lewatkan detil

    Misalnya, kalung yang miring, kaos yang terkena noda makanan, rambut yang menutupi wajah, atau

    posisi tangan yang aneh. Atur semua orang dengan baik lalu perhatikan masing-masing dari mereka

    (tapi jangan terlalu lama) untuk memastikan semuanya rapi.

    15. Jangan buang waktu dengan jadi terlalu kreatif

    Sayangnya, memotret keluarga besar sangat membutuhkan perhatian pada waktu. Jadi tidak perlu

    memikirkan pose yang aneh-aneh kecuali kamu bisa mengatur ini dengan cepat. Yang terpenting dari

  • 7/27/2019 Belajar Fotografi Untuk Pemula

    38/79

    Di sadur berbagai sumber di In ternet oleh : Joko Supr iyanto (Ilmu It u mahal, tapi jika anda sudi un tuk

    berbagi, itu sangat mul ia!) Page 38

    foto keluarga adalah semua orang terlihat jelas, ekspresi mereka bagus, dan semuanya melihat ke arah

    kamera. Itu saja. Kamu bisa menyimpan kreativitas ini untuk kelompok yang lebih kecil atau anggota-

    anggota keluarga yang mau dan memang suka berpose.

    16. Jangan memotret di bawah cabang-cabang pohon atau di dekat benda besar yang akan

    membuat bayangan jatuh ke arah objekTujuannya hanya mendapatkan cahaya yang lem