bahan organik tanah

21
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH BAHAN ORGANIK TANAH NAMA : YUNI MAHARANI STAMBUK : L221 12 269 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : 1. MUH. FAWZUL KABIIR 2. ARDI SYAM

Upload: ranhiisiiepoetriforget-maaharaniiy

Post on 24-Nov-2015

131 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan ddit

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR ILMU TANAHBAHAN ORGANIK TANAH

NAMA: YUNI MAHARANISTAMBUK: L221 12 269KELOMPOK: III (TIGA)ASISTEN: 1. MUH. FAWZUL KABIIR 2. ARDI SYAM

LABORATORIUM ILMU TANAHJURUSAN PERIKANANFAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014I. PENDAHULUANLatar BelakangTanah tersusun dari bahan padatan, air, dan udara. bahan padatan tersebut dapat berupa bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu, dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (kurang dari 5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah. Bahan organik adalah kumpulan senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterofik dan autrofik yang terlibat dan berada di dalamya (Madjid, 2007).Bahan organik tanah merupakan timbunan binatang dan jasad renik yang sebagian telah mengalami perombakan. Bahan organikinibiasanya berwarna cokelat dan bersifat koloid yang dikenal dengan humus, Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang terbentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui suatu kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Bahan organik mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada berbagai tatanan dekomposisi. Bahan organik tanah lebih mengacu pada bahan (sisa jaringan tanaman / hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi baik sebagian/seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun yang belum (Lugito, 2012).Bahan organik penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia,maupunbiologi tanah. Tingkat penimbunan bahan organik dalam tanah tergantung pada sifat lingkungan pembentukan tanah yang mencakup dua proses yaitu penambahan residu atau sisa-sisa hewan dan perombakan bahan organik tersebut oleh jasad mikro perombak tanah (Hakim dkk, 1986).

Tujuan dan KegunaanTujuan Praktikum Bahan Organik adalah untuk mengetahui kadar normal bahan organik tanah yang baik di dalam tambak.Kegunaan Praktikum Bahan Organik adalah agar agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh atau dampak dari bahan organik di dalam tambak serta mengetahui kadar normal bahan organik dan sumber-sumbernya yang layak untuk proses budidaya.

II. TINJAUAN PUSTAKABahan organik tanah merupakan hasil dekomposisi atau pelapukan bahan-bahanmineralyang terkandung didalam tanah. Bahan organik tanah juga dapat berasal dari timbunan mikroorganisme, atau sisa-sisa tanaman dan hewan yang telah mati dan terlapuk selama jangka waktu tertentu.bahan organik dapat digunakan untuk menentukan sumber hara bagi tanaman, selain itu dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi tanah (Susanto, 2005).Bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utamanitrogen, fosfor dan belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlahairyang dapat ditahan didalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman. Akhirnya bahan organik merupakan sumberenergibagi jasad mikro. Tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti (Susanto, 2005).Bahan organik tanah terbentuk dari jasad hidup tanah yang terdiri atasfloradan fauna, perakaran tanaman yang hidup dan yang mati, yang terdekomposisi dan mengalami modifikasi serta hasilsintesisbaru yang berasal dari tanaman dan hewan (Madjid, 2007).Adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup (Puspasari, 2013).Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan (Puspasari, 2013).Humus merupakan salah satu bentuk bahan organik. Jaringan asli berupa tubuh tumbuhan atau fauna baru yang belum lapuk terus menerus mengalami serangan-serangan jasad mikro yang menggunakannya sebagai sumber energinya dan bahan bangunan tubuhnya. Hasil pelapukan bahan asli yang dilakukan oleh jasad mikro disebut humus. Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas. Definisi humus yaitu fraksi bahan organik tanah yang kurang lebih stabil, sisa dari sebagian besar residu tanaman terdekomposisi. Humus merupakan bentuk bahan organik yang lebih stabil, dalam bentuk inilah bahan organik banyak terakumulasi dalam tanah. Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap durabilitas dan kesuburan tanah. Humuslah yang aktif dan bersifat menyerupai liat, yaitu bermuatan negatif. Tetapi tidak seperti liat yang kebanyakan kristalin, humus selalu amorf (tidak beraturan bentuknya) (Sudirman, 2012).Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam (Sudirman, 2012).Pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat (Hakim dkk, 1986).Pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dapat berupa pengaruh secara fisik, kimia dan biologi tanah (Lugito, 2012).Pengaruh secara fisik antara lain :a. Mempengaruhi warna tanah menjadi lebih kelam (cokelat hingga hitam) yang akan menyebabkan naiknya suhu.b. Menetralisir daya rusak butir-butir hujan.c. Meningkatkan daya tanah dalam menahan air sehingga drainase tidak berlebihan.d. Meningkatkan agregasi dan urobilitas agregat, aerasi menjadi lebih baik, drainase lebih baik, dan lebih tahan terhadap erosi dan pencucian.e. Stimulan terhadap granulasi tanah.f. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah.g. Menurunkan plastisitas dan kondisi tanah lempung dan tanah lebih mudah diolah.h. Menaikkan kemampuan mengikat atau menyimpan air.Pengaruh pada sifat kimia tanah antara lain :a. Menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari sebyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi.b. Merupakan cadangan unsure hara utama N, P, S dalam bentuk organik dan unsure hara mikro dalam bentuk kelat dan akan dilepaskan secara perlahan-lahan.c. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar.d. Meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.e. Meningakatkan aktivitas, jumlah dan populasi unsure mikri dan makro organisme tanah.f. Menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksidan dan kation Al dan Fe yang reaktif sehingga menurunkan fiksasi P tanah.Pengaruh Sifat Biologi tanah antara lain :a. Meningkatkan populasi organisme tanahb. Meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah.Bahan organik lebih banyak di daerah topsoil dibandingkan di daerah subsoil,hal ini dikarenakan di daerahtopsoil,kandungan bahan organik di bagiantopsoillebih tinggi dibandingkan di daerah subsoil. Hal ini disebabkan adanya aktivitas mikroorganisme dalam kegiatan proses pelapukan dan dekomposisi bahan orgaik dimana mikroorganisme aktif mendekomposisi pada daerahtopsoil. Apabila semakin ke dalam bawah tanah, maka aktivitas mikroorganisme akan semakin berkurang sehingga pada daerahsubsoilakan memiliki kandungan bahan organik yang lebih rendah dibandingkan di daerahtopsoil (Hanafiah, 2010).

III. METODOLOGI PRAKTIKUMWaktu dan TempatPraktikum Bahan Organik Tanah dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Mei 2014 Pukul 10.00-16.00 WITA di Laboratorium Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Jurusan perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Bahan Organik Tanah dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 sebagai berikut :Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum beserta fungsinya No. Alat Fungsi

1. Labu Erlenmeyer Wadah sampel yang akan diukur2. Timbangan electric Menimbang sampel (tanah)3. Gelas ukur Wadah larutan 4. Pipet tetes Untuk memindahkan larutan5. Lemari asam Tempat penyimpanan H2SO4

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktikum beserta fungsinyaNo. Bahan Fungsi

1. Tanah Sampel 2. Larutan H2SO4 3. Larutan K2Cr2O74. Indikator barium disulfomat 5. Larutan blanko6. Aquadest7. Larutan FAS Bahan yang akan diuji Bahan larutan penguji Bahan larutan pengujiBahan larutan pengujiBahan larutan pengujiBahan larutan pengujiBahan larutan penguji

Prosedur KerjaPertama-tama mengambil 0,1 g tanah yang telah dihaluskan kemudian memasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL. Kemudian menambahkan 10 mL larutan K2Cr2O7 dan menambahkan H2SO4 pekat sebanyak 15 mL Setelah itu mengencerkan 100-200 mL dengan menggunakan larutan blanko. Titrasi dengan larutan FAS 1 N, lalu menambahkan indicator barium disolfomat 1 mL dan mencatat berapa mL larutan FAS yang digunakan sampai terjadi perubahan warna. Kemudian menganalisa dengan menggunakan rumus berikut:(sampel) x N FAS x 0,39%C = Berat sampel x 100%BO = 2 x %C

IV. HASIL DAN PEMBAHASANHasilHasil dari praktikum Bahan Organik Tanah dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :Tabel 3 hasil praktikum Bahan Organik TanahNoLokasiKedalaman tanahTitrasi FASBahan organik tanah

1Tengah Tambak 10 cm1 ml2,34

2Pintu Pemasukan10 cm3 ml1,56

Untuk Tengah Tambak kedalaman 10 cm% C = (sampel) x NFAS X 0,39 X 100 % Berat sampel% C = (3) X1 X 0,39 X 100 % 100 = 1,17 %BO = 2 x % C = 2 x 1,17 = 2,34 Untuk Pintu Pemasukan kedalaman 10 cm (Inlet)% C = (sampel) x NFAS X 0,39 X 100 % Berat sampel% C = ( 2 ) x 1 X 0,39 X 100 % 100 = 0,78 %BO = 2 x % C = 2 x 0,78 = 1,56

PembahasanBerdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui kandungan bahan organik pada bagian tengah tambak dengan kedalaman 10 cm yaitu 2,34% dan pada bagian pintu pemasukan dengan kedalaman 10 cm yaitu 1, 56 %. Hal ini menunjukkan pada bagian tengah tambak memiliki kandungan bahan organik yang lebih tinggi.Tanah pada bagian tengah tambak memiliki kandungan bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah di bagian pintu pemasukan. Hal ini terjadi karena kandungan liat tanahnya rendah dimana pada lapisan tanah ini tidak terjadi proses pencucian dibandingkan pada pintu pemasukan air yang sering mengalami pencucian sehingga lapisan tanah semakin dalam dimana kedalaman suatu lapisan itu mempengaruhi bahan organik dalam tanah karena makin dalam suatu lapisan maka makin berkurang bahan organik dalam tanah, dan juga proses humifikasi tidak berlangsung pada lapisan ini. Tanah pada bagian pintu pemasukan air, memiliki kandungan bahan organik yaitu 1,56 % dan lebih rendah dari bagian tengah. Hal ini terjadi karena pada daerah ini tidak terdapat humus, dimana humus ini merupakan polimer dari bahan organik. Hal ini didukung oleh pernyataan Hakim, dkk (1986) bahwa bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah dan tidak mengalami pencucian. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar3 5 %, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah, sebagai unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara (Kapasitas Tukar Kation tanah menjadi tinggi), dan sumber energi bagi mikroorganisme.Dari beberapa pembahasan diatas, dapat diketahui apabila suatu tanah kekurangan bahan organik tanah makan akan cenderung berwarna terang baik kuning atau merah dan kemampuan untuk menahan air dan menyediakan unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman rendah, sehingga tanaman yang tumbuh diatasnya tidak berwarna hijau dan batangnya kecil. Aktifitas mikroorganisme tanah sedikit atau bahkan tidak ada. Selain itu, jika tanah ingin digunakan sebagai tanah pertanian perlu ditambahkan bahan organik.Kadar bahan organik pada tanah tambak di BBAP Takalar tidak melebihi batas optimal bahan organik karena kadar bahan organik yang optimal pada tanah tambak adalah