bagaimana menangani komunikasi & interaksi dalam jamaah ini
DESCRIPTION
bagaimanaTRANSCRIPT
BAGAIMANA MENANGANIKOMUNIKASI & INTERAKSI
DALAM JAMAAH INI
Saya bukanlah pakar motivasi dan juga psikologi. Cuma saya ada terbaca satu artikel
seketika dulu dan mengingatkan saya beberapa isu yang ditimbulkan dalam komunikasi
dan interaksi harian kita . Agak menarik dan wajar kita kongsi bersama .
Sebelumnya , Islam sendiri ada meletakkan formula atau prinsip umum berkait
komunikasi dan interaksi agar kita dapat membentuk satu hubungan yang harmonis dan
mencetus suasana damai .
Lebih - lebih lagi untuk hubungan kita sesama anggota Gerakan Islam dan antara kita
sesama muslim yang lain . Contohnya firman Alah swt :
بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي بالتي جادلهم و الحسنة الموعظة و بالحكمة ربك سبيل إلى ادع
بالمهتدين أعلم وهو سبيله عن ضل
Serulah ( manusia ) agar kembali kepada Jalan Tuhanmu dengan hikmah ( bijaksana )
dan nasihat yang baik serta dialog/debat dengan mereka dalam suasana yang baik
( untuk tegak kebenaran ) . Sesungguhnya Tuhanmu , Dialah yang Maha Mengetahui
perihal mereka yang tersasar ( sesat ) dari jalanNya dan Dialah jua Yang Maha
Mengetahui siapa pula yang mendapat petunjuk .
Surah An Nahl . Ayat : 125
Petunjuk ayat :
Ayat ini telah meletak asas komunikasi dan interaksi dalam berdakwah mengajak
manusia agar menerima risalah as samawi .
pertama : Bijaksana ( hikmah )
Kedua : Nasihat/tunjuk ajar yang baik ( Mauizah )
Ketiga : Dialog atau debat secara baik untuk mencari kebenaran dan keadilan
( mujadalah )
Firman Allah swt :
سالما قالوا الجاهلون خاطبهم إذا هونا األرض على يمشون الذين الرحمن عباد و
Hamba Allah ( ar Rahman ) ialah orang yang menjalani kehidupan di atas muka bumi
secara merendah diri ( tidak sombong/angkuh ) dan apabila berkomunikasi dengan
orang yang jahil mereka bercakap secara harmonis .
Surah al Furqan . Ayat : 63
Petunjuk Ayat :
Ini pula antara disiplin rabbani yang membentuk karektor kita sebagai insan yang layak
mendapat rahmat Allah swt ialah :
Pertama : Merendah diri ( tidak angkuh/ego )
Kedua : Bercakap dengan baik ( sejahtera dan harmoni - tidak sinis dan menyakitkan )
Firman Allah swt :
الباب أولوا هم أولئك و الله هداهم الذين أولئك أحسنة فيتبعون القول يستمعون الذين
( Antara sifat insan rabbani ialah ) orang - orang yang mendengar perkataan lalu ia
( hanya ) mengikut apa yang terbaik dan mereka adalah orang yang telah mendapat
petunjuk Allah dan mereka adalah golongan intelektual .
Surah az Zumar . Ayat : 18
Petunjuk Ayat :
Sekali lagi Allah mendidik manusia agar tidak cepat menunjuk sikap menolak atau
menidakkan orang lain sebaliknya dengar terlebih dahulu lantas buat pertimbangan
untuk menerima apa yang baik sebagai tauladan sementara yang tidak baik diabaikan
untuk menjadi sempadan . Sikap sedemikian disebut oleh Allah sebagai sifat para
intelektual atau cendikiawan atau lebih jelas disebut sebagai orang yang memiliki aqal
fikiran yang baik .
Kesilapan yang selalu berlaku dan perlu diberi perhatian .
Terkadang suasana harmonis dan damai ini sering tercabar dan tergugat angkara
"lemah" atau "salah" komunikasi . Lebih malang dakwah dan mesej perjuangan kita juga
turut terencat keberkesanannya lantaran komunikasi dan interaksi yang "rambang"
1 . [ Merasa diri hebat. ]
Samaada dalam kenyataan atau ucapan , kita sering dengar orang berkata " saya yang
buat...." " saya yang beri ..." " saya lah yang mengasaskan....." " sayalah yang
lakukan ...."
Mungkin secara umumnya , orang akan melihat ucapan seperti itu membawa kepada
"ananiah" atau ke"aku"an dan ke"saya"an atau dengan maksud lain , hanya ana , hanya
aku , hanya saya .....
Merasa diri hebat dan ditunjukkan pula dihadapan ramai adalah satu akhlak yang tidak
baik malah sangat tidak disukai oleh orang lain . Sebagai ahli jamaah , kita sewajibnya
mengelak dari menggunakan ayat - ayat sedemikian dalam komunikasi dan interaksi kita
justeru kesannya amat buruk kepada hubungan ukhuwwah dan dakwah kita .
Sepatutnya kita [ merendah diri ]
Apa yang perlu ialah merendah diri walau kita hebat . Contohnya dari segi akademi kita
"Phd" , jawatan kita "Ydp" , pengalaman kita "senior" , Penglibatan kita "veteran" , ilmu
kita "ustaz" dan sebagainya adalah sekali - kali tidak salah jika kita merendah diri ,
malah kehebatan kita tidak terjejas hanya kerana kita merendah diri sebaliknya diri kita
lebih dihargai .... tak percaya , tanyalah orang ramai ! tanyalah ahli ! bukalah al quran ....
kita akan temui kebenarannya.
2. [ Merendahkan Orang Lain ]
" Awak telah silap.... " . " Awak apa Tahu.... " , " Kenapa awak buat begini .... " " Awak
lupa ..."
Ayat sebegini pula mempunyai nilai merendahkan orang lain atau menafikan
kebijaksanaan orang lain dan menonjolkan elemen negatif terhadap pihak lain seolah -
olah kita menidak dan menghukumnya dalam perkataan kita .
Mungkin kita tidak bermaksud demikian , tetapi nilai komunikasi dan interaksi kita
merosot dan persepsi terhadapnya negatif . Orang tidak suka kita menggunakan ayat
seperti meng"hujum" atau menyerang mereka walau tidak bermaksud menyerang .
Justeru , kita boleh elakkan atau berhati - hati ketika menggunakan perkataan "awak"
dan "kenapa" walaupun ia hanya sekadar ingin bertanya dan memohon penjelasan
kerana ia seolah - olah mempersoalkan kebijasanaannya .
Biasanya orang guna "awak" dan "kenapa" dengan maksud di atas dalam debate untuk
mematah hujjah lawan , ertinya ia tidak sesuai dalam komunikasi dan interaksi untuk
membentuk suasana harmonis dan damai antara ahli - ahli jamaah Islam apatah lagi
terhadap madu'u kita .
3. [ Panjang - panjangkan Perkara Remeh ]
Apabila kita bercakap sesuatu isu , tidak perlu kita babitkan perkara - perkara lain yang
tidak ada sangkut paut dengan isu asal apalagi kalau ianya adalah perkara remeh
temeh . Meskipun ia remeh , tetapi sikap kita memanjangkan perkara remeh akan
merosakkan komunikasi dan interaksi kita sesama ahli Jamaah .
Termasuklah sikap suka bertengkar , bertekak atau bertegang urat dalam perkara yang
tidak perlu semata - mata ingin menang pendapat , menang idea , menang pengaruh
dan 1001 macam menang yang kita dambakan . Kenapa kita tidak beralah sesama
kita .... ?
Inilah beberapa perkara yang saya mahu kongsikan dengan sahabat semua . Sedikit
sebanyak saya juga mesti belajar bagaimana memperbaiki dan meningkatkan mutu
komunikasi serta interaksi . Semoga berjaya .
posted by nasrudin bin hassan at tantawi at 8:55:00 pm