bagaimana menangani komunikasi & interaksi dalam jamaah ini

5
BAGAIMANA MENANGANI KOMUNIKASI & INTERAKSI DALAM JAMAAH INI Saya bukanlah pakar motivasi dan juga psikologi. Cuma saya ada terbaca satu artikel seketika dulu dan mengingatkan saya beberapa isu yang ditimbulkan dalam komunikasi dan interaksi harian kita . Agak menarik dan wajar kita kongsi bersama . Sebelumnya , Islam sendiri ada meletakkan formula atau prinsip umum berkait komunikasi dan interaksi agar kita dapat membentuk satu hubungan yang harmonis dan mencetus suasana damai . Lebih - lebih lagi untuk hubungan kita sesama anggota Gerakan Islam dan antara kita sesama muslim yang lain . Contohnya firman Alah swt : م عل و أ ه و له ي سب ن ع ل ض ن م ب م عل و أ ه ك رب ن" أ ن س ح أ ي ه ي لت ا م ب ه ل اد و ج ة ن س ح ل أ ة5 وعظ م ل و أ مه حك ل ا ب ك ل رب ي سب ى ل" أدع أ ن ي د ي ه م ل ا بSerulah ( manusia ) agar kembali kepada Jalan Tuhanmu dengan hikmah ( bijaksana ) dan nasihat yang baik serta dialog/debat dengan mereka dalam suasana yang baik ( untuk tegak kebenaran ) . Sesungguhnya Tuhanmu , Dialah yang Maha Mengetahui perihal mereka yang tersasar ( sesat ) dari jalanNya dan Dialah jua Yang Maha Mengetahui siapa pula yang mendapat petunjuk . Surah An Nahl . Ayat : 125 Petunjuk ayat : Ayat ini telah meletak asas komunikasi dan interaksi dalam berdakwah mengajak manusia agar menerima risalah as samawi .

Upload: mujahidfisabilillah

Post on 11-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagaimana

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Menangani Komunikasi & Interaksi Dalam Jamaah Ini

BAGAIMANA MENANGANIKOMUNIKASI & INTERAKSI 

DALAM JAMAAH INI

Saya bukanlah pakar motivasi dan juga psikologi. Cuma saya ada terbaca satu artikel

seketika dulu dan mengingatkan saya beberapa isu yang ditimbulkan dalam komunikasi

dan interaksi harian kita . Agak menarik dan wajar kita kongsi bersama .

Sebelumnya , Islam sendiri ada meletakkan formula atau prinsip umum berkait

komunikasi dan interaksi agar kita dapat membentuk satu hubungan yang harmonis dan

mencetus suasana damai .

Lebih - lebih lagi untuk hubungan kita sesama anggota Gerakan Islam dan antara kita

sesama muslim yang lain . Contohnya firman Alah swt :

بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي بالتي جادلهم و الحسنة الموعظة و بالحكمة ربك سبيل إلى ادع

بالمهتدين أعلم وهو سبيله عن ضل

Serulah ( manusia ) agar kembali kepada Jalan Tuhanmu dengan hikmah ( bijaksana )

dan nasihat yang baik serta dialog/debat dengan mereka dalam suasana yang baik

( untuk tegak kebenaran ) . Sesungguhnya Tuhanmu , Dialah yang Maha Mengetahui

perihal mereka yang tersasar ( sesat ) dari jalanNya dan Dialah jua Yang Maha

Mengetahui siapa pula yang mendapat petunjuk .

Surah An Nahl . Ayat : 125

Petunjuk ayat : 

Ayat ini telah meletak asas komunikasi dan interaksi dalam berdakwah mengajak

manusia agar menerima risalah as samawi .

pertama : Bijaksana ( hikmah )

Kedua : Nasihat/tunjuk ajar yang baik ( Mauizah )

Page 2: Bagaimana Menangani Komunikasi & Interaksi Dalam Jamaah Ini

Ketiga : Dialog atau debat secara baik untuk mencari kebenaran dan keadilan

( mujadalah )

Firman Allah swt :

سالما قالوا الجاهلون خاطبهم إذا هونا األرض على يمشون الذين الرحمن عباد و

Hamba Allah ( ar Rahman ) ialah orang yang menjalani kehidupan di atas muka bumi

secara merendah diri ( tidak sombong/angkuh ) dan apabila berkomunikasi dengan

orang yang jahil mereka bercakap secara harmonis .

Surah al Furqan . Ayat : 63

Petunjuk Ayat :

Ini pula antara disiplin rabbani yang membentuk karektor kita sebagai insan yang layak

mendapat rahmat Allah swt ialah :

Pertama : Merendah diri ( tidak angkuh/ego )

Kedua : Bercakap dengan baik ( sejahtera dan harmoni - tidak sinis dan menyakitkan )

Firman Allah swt :

الباب أولوا هم أولئك و الله هداهم الذين أولئك أحسنة فيتبعون القول يستمعون الذين

( Antara sifat insan rabbani ialah ) orang - orang yang mendengar perkataan lalu ia

( hanya ) mengikut apa yang terbaik dan mereka adalah orang yang telah mendapat

petunjuk Allah dan mereka adalah golongan intelektual .

Surah az Zumar . Ayat : 18

Petunjuk Ayat :

Page 3: Bagaimana Menangani Komunikasi & Interaksi Dalam Jamaah Ini

Sekali lagi Allah mendidik manusia agar tidak cepat menunjuk sikap menolak atau

menidakkan orang lain sebaliknya dengar terlebih dahulu lantas buat pertimbangan

untuk menerima apa yang baik sebagai tauladan sementara yang tidak baik diabaikan

untuk menjadi sempadan . Sikap sedemikian disebut oleh Allah sebagai sifat para

intelektual atau cendikiawan atau lebih jelas disebut sebagai orang yang memiliki aqal

fikiran yang baik .

Kesilapan yang selalu berlaku dan perlu diberi perhatian .

Terkadang suasana harmonis dan damai ini sering tercabar dan tergugat angkara

"lemah" atau "salah" komunikasi . Lebih malang dakwah dan mesej perjuangan kita juga

turut terencat keberkesanannya lantaran komunikasi dan interaksi yang "rambang"

1 . [ Merasa diri hebat. ]

Samaada dalam kenyataan atau ucapan , kita sering dengar orang berkata " saya yang

buat...." " saya yang beri ..." " saya lah yang mengasaskan....." " sayalah yang

lakukan ...."

Mungkin secara umumnya , orang akan melihat ucapan seperti itu membawa kepada

"ananiah" atau ke"aku"an dan ke"saya"an atau dengan maksud lain , hanya ana , hanya

aku , hanya saya .....

Merasa diri hebat dan ditunjukkan pula dihadapan ramai adalah satu akhlak yang tidak

baik malah sangat tidak disukai oleh orang lain . Sebagai ahli jamaah , kita sewajibnya

mengelak dari menggunakan ayat - ayat sedemikian dalam komunikasi dan interaksi kita

justeru kesannya amat buruk kepada hubungan ukhuwwah dan dakwah kita .

Sepatutnya kita [ merendah diri ]

Apa yang perlu ialah merendah diri walau kita hebat . Contohnya dari segi akademi kita

"Phd" , jawatan kita "Ydp" , pengalaman kita "senior" , Penglibatan kita "veteran" , ilmu

kita "ustaz" dan sebagainya adalah sekali - kali tidak salah jika kita merendah diri ,

Page 4: Bagaimana Menangani Komunikasi & Interaksi Dalam Jamaah Ini

malah kehebatan kita tidak terjejas hanya kerana kita merendah diri sebaliknya diri kita

lebih dihargai .... tak percaya , tanyalah orang ramai ! tanyalah ahli ! bukalah al quran ....

kita akan temui kebenarannya.

2. [ Merendahkan Orang Lain ]

" Awak telah silap.... " . " Awak apa Tahu.... " , " Kenapa awak buat begini .... " " Awak

lupa ..."

Ayat sebegini pula mempunyai nilai merendahkan orang lain atau menafikan

kebijaksanaan orang lain dan menonjolkan elemen negatif terhadap pihak lain seolah -

olah kita menidak dan menghukumnya dalam perkataan kita .

Mungkin kita tidak bermaksud demikian , tetapi nilai komunikasi dan interaksi kita

merosot dan persepsi terhadapnya negatif . Orang tidak suka kita menggunakan ayat

seperti meng"hujum" atau menyerang mereka walau tidak bermaksud menyerang .

Justeru , kita boleh elakkan atau berhati - hati ketika menggunakan perkataan "awak"

dan "kenapa" walaupun ia hanya sekadar ingin bertanya dan memohon penjelasan

kerana ia seolah - olah mempersoalkan kebijasanaannya .

Biasanya orang guna "awak" dan "kenapa" dengan maksud di atas dalam debate untuk

mematah hujjah lawan , ertinya ia tidak sesuai dalam komunikasi dan interaksi untuk

membentuk suasana harmonis dan damai antara ahli - ahli jamaah Islam apatah lagi

terhadap madu'u kita .

3. [ Panjang - panjangkan Perkara Remeh ]

Apabila kita bercakap sesuatu isu , tidak perlu kita babitkan perkara - perkara lain yang

tidak ada sangkut paut dengan isu asal apalagi kalau ianya adalah perkara remeh

temeh . Meskipun ia remeh , tetapi sikap kita memanjangkan perkara remeh akan

merosakkan komunikasi dan interaksi kita sesama ahli Jamaah .

Page 5: Bagaimana Menangani Komunikasi & Interaksi Dalam Jamaah Ini

Termasuklah sikap suka bertengkar , bertekak atau bertegang urat dalam perkara yang

tidak perlu semata - mata ingin menang pendapat , menang idea , menang pengaruh

dan 1001 macam menang yang kita dambakan . Kenapa kita tidak beralah sesama

kita .... ?

Inilah beberapa perkara yang saya mahu kongsikan dengan sahabat semua . Sedikit

sebanyak saya juga mesti belajar bagaimana memperbaiki dan meningkatkan mutu

komunikasi serta interaksi . Semoga berjaya .

posted by nasrudin bin hassan at tantawi at 8:55:00 pm