bab x · web view77 77 77 72 9. kementerian pelajaran 4 kursus ulangan mualim ii pe- lajaran besar...

88
BAB X PENDIDIKAN DAN LATIHAN. A. Kebidjaksanaan dan rentjana.. 1. Umum. Kebidjaksanaan pendidikan negara ditudjukan pada: a. memberi pengadjaran rendah umum bagi semua anak diantara 6-12 tahun setelah djumlah sekolah dan guru tjukup; b. memperluas pengadjaran menengah, terutama pengadjaran menengah kedjuruan serta latihan-latihan kedjuruan; c. mengkonsolidasi pendidikan tinggi untuk mendjamin adanja para tjerdik pandai, agar supaja pembangunan berlangsung dengan kontinu; d. memberi pendidikan masjarakat (mass- education) sesuai dengan ladju pembangunan. Pemberantasan buta huruf dan mengadakan kewadjiban beladjar dengan pertjuma adalah tudjuan jang esensiil dalam waktu jang tiada terlalu lama. Keperluan-keperluan akan „skilled labour” untuk pembangunan industri dan pembangunan lainnja harus diusahakan agar dipenuhi dengan setjukupnja dengan tidak menunggu sampai saat dapat di-laksanakannja kewadjiban beladjar. Harus didjaga, bahwa disatu pihak tekanan perhatian pada pendi-dikan kedjuruan djangan sampai menjempitkan luasnja lapangan pendidikan dan dilain pihak supaja menghindarian terlalu banjak tekanan pada

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

BAB XPENDIDIKAN DAN LATIHAN.

A. Kebidjaksanaan dan rentjana..

1. Umum.Kebidjaksanaan pendidikan negara ditudjukan pada:

a. memberi pengadjaran rendah umum bagi semua anak diantara 6-12 tahun setelah djumlah sekolah dan guru tjukup;

b. memperluas pengadjaran menengah, terutama pengadjaran menengah kedjuruan serta latihan-latihan kedjuruan;

c. mengkonsolidasi pendidikan tinggi untuk mendjamin adanja para tjerdik pandai, agar supaja pembangunan berlangsung dengan kontinu;

d. memberi pendidikan masjarakat (mass-education) sesuai dengan ladju pembangunan.

Pemberantasan buta huruf dan mengadakan kewadjiban beladjar dengan pertjuma adalah tudjuan jang esensiil dalam waktu jang tiada terlalu lama.

Keperluan-keperluan akan „skilled labour” untuk pembangunan industri dan pembangunan lainnja harus diusahakan agar dipenuhi dengan setjukupnja dengan tidak menunggu sampai saat dapat di-laksanakannja kewadjiban beladjar.

Harus didjaga, bahwa disatu pihak tekanan perhatian pada pendi-dikan kedjuruan djangan sampai menjempitkan luasnja lapangan pendidikan dan dilain pihak supaja menghindarian terlalu banjak tekanan pada pendidikan umum, sehingga menimbulkan suatu surplus "would-be white collar workers".

Prioritet utama harus diberikan kepada lapangan-lapangan pendi-dikan jang menghasilkan tenaga jang diperlukan oleh sektor-sektor jang memperoleh prioritet dalam rentjana pembangunan.

2. a. Pengadjaran Rendah Umum dan Kewadjiban Beladjar:1) Pada tahun 1960/1961 direntjanakan supaja kewadjiban beladjar

dapat dilaksanakan.2) Pada tahun 1960/1961 djika kewadjiban beladjar dilaksanakan

dibutuhkan 54.000 S.R., dan dibutuhkan tambahan guru sebanjak 150.000 orang.

313

Page 2: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

3) Kepada Balai persiapan Kewadjiban Beladjar ditugaskan:a) mempersiapkan Kewadjiban Beladjar diseluruh Indonesia;b) mengadakan penerangan-penerangan/pendjelasan;c) menjusun statistik:

— penduduk.— S.B.— Sekolah Guru untuk S.B.

4) Mengadakan pertjobaan Kewadjiban Beladjar, dalam mana diperhatikan dua unsur jang sama penting:a) Pengluasan sekolah, dalam mana prinsip penjelenggaraan

didasarkan atas otoaktivitet masjarakat:Tempat beladjar (sekolah dsb.) dan alat perlengkapannja (bangku dsb.) didjadikan tanggungan masjarakat (Pemerin-tah adakalanja memberi sekedar bantuan materiil/finan-siil).

b) Usaha kearah pembaruan pendidikan dan pengadjaran (batja: menghidupkan bahan-bahan peladjaran dengan menjesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masjarakat si murid).Prinsipnja adalah:— swadaja murid dan daja tjipta murid-murid;— sekolah adalah suatu bagian dari masjarakat jang mentju-

kupinja;— Sekolah Rakjat, disamping bersifat „voorbereidend”

untuk sekolah landjutan, terutama ditekankan kepada pendidikan jang praktis dan bulat (afgerond), sehingga murid-murid jang tamat, siap menggunakan tenaga/fikir-annja dalam masjarakat.

Untuk melaksanakan prinsip-prinsip tersebut, diadakan usaha-usaha:

pertanian, peternakan, perkebunan, perbengkelan, pem-buatan alat-alat peraga untuk peladjaran, memelihara halaman/ruangan sekolah, kooperasi, dilapangan kese-hatan (untuk rumah, sekolah dan sekitarnja), dilapangan kesenian dan sebagainja.

c) Urusan Kewadjiban Beladjar terutama mengadakan kerdja-sama dengan:1) Kementerian Dalam Negeri.2) Biro P.M.D.3) Kementerian Pertanian.

314

Page 3: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

4) Kementerian Keuangan, Djawatan Perdjalanan.5) Kementerian Sosial.6) Kementerian Kesehatan.7) Kementerian Perindustrian.8) Kementerian Penerangan.9) Kementerian Agama.

10) Kantor Pusat Statistik.

b. Sekolah-sekolah Landjutan:

1) Kebidjaksanaan Pemerintah adalah:a) menambah banjaknja sekolah-sekolah landjutan negeri.b) menambah bantuan moril dan materiil kepada pengadjaran

partikelir.2) Diusahakan supaja dalam djangka waktu 5 tahun dapat di-

bangunkan ± 1600 Sekolah Landjutan Tingkat Pertama dan ± 200 Sekolah Landjutan Tingkat Atas dalam lingkungan Kementerian P.P. dan K.

3) Pertambahan pada pendidikan kedjuruan diusahakan setjara relatif lebih besar-pada pendidikan jang bersifat umum, ter-utama pada pendidikan tehnik.

4) Pertambahan S.G.A. sebetulnja adalah perobahan dilapangan pendidikan guru S.R., jang direntjanakan dimulai tahun 1958 dengan mengubah S.G.B. dan S.G.A. mendjadi S.G. jang lama peladjarannja 6 tahun.

5) Diharapkan bahwa pendidikan kedjuruan jang diusahakan oleh kementerian-kementerian lain akan bertambah pula dengan djumlah jang tidak sedikit.

6) Perlu ada usaha-usaha untuk menjalurkan hasrat tamatan-tamatan S.R. agar melandjutkan peladjarannja pada sekolah-sekolah kedjuruan dan perlu pula ada usaha-usaha untuk meng-hilangkan pandangan bahwa sekolah-sekolah landjutan umum mempunjai nilai jang lebih tinggi daripada sekolah-sekolah kedjuruan.

7) Perkembangan pendidikan landjutan partikelir perlu memper-oleh dorongan dalam bentuk moril dan materiil dari pemerintah.

8) Usaha-usaha partikelir ini dalam batas tertentu harus mendapat-kan pengawasan sehingga tidak mengganggu keseimbangan kebutuhan berbagai sektor pembangunan.

315

Page 4: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

c. Latihan kedjuruan jang diselenggarakan oleh badan peme-rintah dan partikelir jang lain.1) Perlu sekali diadakan koordinasi dari usaha-usaha latihan kedju-

ruan ini untuk menghilangkan duplikasi dan untuk menjesuai-kan latihan-latihan ini sebagai keseluruhan supaja dapat memenuhi kebutuhan pemerintah dan lapangan partikelir. Untuk keperluan ini akan didirikan panitia chusus jang mem-punjai funksi eksekutip dan penasehat, jang dapat menentukan matjam latihan apa jang diperlukan oleh tiap-tiap Kementerian.

2) Latihan „in-plant” dan „on the job” diperuntukkan bagi para pekerdja, dengan maksud supaja mereka dapat mengerdjakan pekerdjaannja lebih efektip dan produktip ataupun guna menji-apkan mereka untuk suatu kenaikan dalam kedudukan jang menghendaki kepandaian kedjuruan jang lebih tinggi ataupun jang memerlukan pertanggungan djawab jang lebih besar.

3) Untuk memperoleh pimpinan dan pengawasan jang lebih baik dalam perusahaan-perusahaan di Indonesia, maka diusahakan Latihan Dalam Industri (Training Within Industry = T.W.I.).

4) Untuk industri-industri jang didirikan dengan modal asing maka harus ditentukan bahwa perusahaan tersebut akan melatih orang-orang Indonesia sehingga mereka dapat mendjalankan sendiri perusahaan-perusahaan itu didalam djangka waktu beberapa tahun.Djuga bagi perusahaan-perusahaan jang akan didirikan oleh Pemerintah maka Pemerintah sendiri akan menjelenggarakan latihan tersebut.Apabila perusahaan-perusahaan baru didirikan dengan modal bangsa Indonesia maka dalam perdjandjian kredit dengan badan-badan perkreditan perlu dimuat penjelenggaraan latihan-latihan.

5) Panting sekali rentjana-rentjana latihan diselenggarakan di-daerah-daerah sesuai dengan kebutuhan dari tiap daerah, biar-pun kebutuhan terutama akan tenaga-tenaga jang mempunjai ketjakapan chusus adalah di Djawa.

6) Sebanjak mungkin pengusaha-pengusaha partikelir harus me-nanggung biaja serta bertanggung djawab atas penjelenggaraan latihan-latihan jang diperlukan untuk perbaikan produktivitet.

d. Pendidikan Tinggi:1) Perkembangan Pendidikan Tinggi sebanjak mungkin disesuai-

kan dengan kebutuhan akan tenaga ahli jang timbul berhubung dengan pelaksanaan rentjana pembangunan pada umumnja

316

Page 5: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

dan chususnja sektor-sektor jang mendapat prioritet dalam rentjana pembangunan.

2) Ikatan Insinjur Indonesia menaksir setjara kasar kebutuhan Indonesia akan tenaga tehnik untuk masa 5 tahun jang akan datang:Untuk sektor pemerintah diperlukan 3.200 orang dengan bachelors degree dan 575 orang dengan master's degree, sedang sektor partikelir membutuhkan 4000 orang tehnisi.Djadi dibutuhkan 7775 ahli tehnik.

3) Kekurangan didalam 5 tahun jang akan datang adalah 1070 orang dokter.

4) Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli, maka Kemen-terian P.P. & K. mengusahakan agar setiap fakultas menghasil-kan tenaga ahli sebanjak-banjaknja dan dalam waktu jang sesingkat-singkatnja dan mengambil sebagai pedoman: 70% untuk fakultas-fakultas inti (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, — Tehnik, — Kedokteran, — Pertanian dan — Kedok-teran Hewan) dan 30% untuk fakultas-fakultas lainnja. Kebidjaksanaan lain untuk menghadapi persoalan tersebut ialah dengan mengadakan usaha-usaha perobahan „curiculum” dan persamaan „curiculum” dengan tidak mengurangi kebebas-an berkembangnja keistimewaan masing2 universitas, sedemi-kian rupa, sehingga dengan waktu beladjar jang sependek mungkin dapat menghasilkan tenaga sebanjak mungkin.

5) Perlu diadakan Kewadjiban Bekerdja bagi tamatan Pendidikan Tinggi selama djangka waktu tertentu bagi kepentingan sektor pemerintahan jang masih membutuhkan.

6) Agar supaja memperoleh hasil jang baik maka sebaiknja diberikan penghargaan chusus kepada tenaga ahli tamatan Pendidikan Tinggi sehingga mentjukupi keperluan hidup mereka.

7) Untuk menutupi kekurangan tenaga pengadjar dengan tenaga pengadjar bangsa asing dalam waktu djangka pendek maka kerdjasama (affiliation-programs) dengan perguruan-perguruan tinggi jang ternama diluar negeri lebih diandjurkan daripada kontrak-kontrak perseorangan, karena „affiliations-programs” ini lebih mendjamin mutu pengadjar-pengadjar bangsa asing tersebut.

8) Tudjuan terachir ialah mengisi kekurangan tersebut dengan tenaga-tenaga bangsa Indonesia, dengan tidak mengurangi arti kerdjasama dengan universitas-universitas diluar negeri (misal-nja tukar menukar guru besar).

317

Page 6: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

9) Bantuan luar negeri terutama diusahakan mengenai alat-alat dan tenaga pengadjar.Bantuan-bantuan tersebut diusahakan dari negara-negara manapun dan tanpa ikatan-ikatan jang merugikan.

10) Untuk masalah kongesti mahasiswa ditingkat rendah pendidik-an tinggi, perlu ditjari suatu pemetjahan, antara lain dengan:a) memperbanjak penerangan beladjar bagi murid-murid

S.M.A.;b) mempertinggi mutu peladjaran bahasa asing disekolah

menengah dan perguruan tinggi;c) bimbingan dan pengawasan lebih banjak terutama pada

mahasiswa ditingkat rendah;d) menjediakan buku-buku oleh pengadjar-pengadjar bangsa

Indonesia sendiri dan mempergiat usaha penterdjemahan buku-buku pengetahuan asing.

11) Perlu dipertjepat penjelesaian Undang-undang Perguruan Tinggi.

12) Kementerian P.P.&K. berusaha menjebarkan Perguruan Tinggi setjara adil dan merata, sehingga pada suatu waktu tak ada lagi daerah jang terkebelakang djika dibandingkan dengan daerah lain.Tudjuan adalah supaja achirnja tiap-tiap Daerah Otonomi tingkat I paling sedikit mempunjai sebuah Universitas jang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan keadaan daerah itu. Diusahakan pula agar setiap Universitas mempunjai Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.

e. Beasiswa Ikatan Dinas dan Pengiriman tenaga-tenaga keluar negeri:1) Kebidjaksanaan mengenai pemberian beasiswa Ikatan Dinas

pertama-tama harus demikian rupa sehingga sesuai dengan ke-butuhan tenaga ahli dalam sektor-sektor jang mendapat prioritet dalam rentjana pembangunan.

2) Sjarat-sjarat mendapat beasiswa perlu dipertinggi sehingga ter-batas pada mereka jang benar-benar dapat diharapkan.

3) Diusahakan supaja pihak partikelir dan perusahaan-perusahaan turut serta dalam memberikan beasiswa.

4) Pengiriman keluar negeri didasarkan pada kebutuhan tenaga-tenaga ahli pada sektor jang mendapat prioritet dalam rentjana pembangunan.

5) Pengiriman tersebut harus lebih ditudjukan pada pengiriman djangka pandjang jang memberikan pendidikan penult daripada

318

Page 7: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

latihan singkat jang biasanja hanja bertudjuan memperluas pandangan dari tenaga-tenaga jang dikirim.

6) Mengenai pengiriman dalam rangka bantuan luar negeri, peme-rintah bukan hanja mendasarkan kepada tawaran-tawaran dari luar negeri, melainkan terutama mendasarkan pada usaha setjara aktif untuk mendapatkan fellowship dan scholarship dari badan atau negara manapun.

7) Sjarat-sjarat bagi tjalon-tjalon untuk dikirim keluar negeri hendaknja sedemikian rupa, sehingga ada djaminan tentang bakat serta ketjakapan.

f. Pendidikan Masjarakat:1) Pendidikan masjarakat meliputi antara lain usaha-usaha Pem-

berantasan Buta Huruf, Kursus-kursus Pengetahuan Umum dan Pendidikan Tenaga, Kursus-kursus Kewanitaan, Kepanduan, Pemuda, Perpustakaan Rakjat dan lain-lain.

2) Masalah jang terutama dihadapi dalam pendidikan masjarakat ialah pemberantasan buta huruf.

3) Usaha-usaha pemberantasan buta huruf ini dalam waktu jang akan datang perlu digerakkan dengan lebih giat lagi dan dapat dilaksanakan dalam rangka Pembangunan Masjarakat Desa.

B. B i a j a .1. Kebutuhan devisen jang diperkirakan untuk Pendidikan adalah

sebanjak Rp. 157.500.000.2. Untuk biaja pembangunan sektor pendidikan dalam lingkungan

Kementerian P.P. & K. dalam djangka waktu 5 tahun diper-kirakan:a. 1) Pendidikan rendah Rp. 440.000.000

2) Pendidikan menengah Rp. 450.000.0003) Pendidikan tinggi Rp. 120.000.0004) Pendidikan masjarakat Rp. 40.000.000

Djumlah .....................Rp. 1.050.000.000

b. 1) Diharapkan bahwa kira-kira dua pertiga dari djumlah biaja jang tersedia untuk pendidikan menengah akan dipakai untuk pendidikan kedjuruan dan latihan kedju-ruan.

2) Sebagian besar biaja untuk Pendidikan Masjarakatdiperuntukkan bagi usaha pemberantasan buta huruf.

319

Page 8: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

C. T i n g k a t p e l a k s a n a a n :

1. Pengadjaran Rendah Umum dan Kewadjiban Beladjar:

SEKOLAH RAKJAT.a. 1) Tabel 160.

Djumlah: 1955/1956 1956/1957 1957/1958

1. Sekolah 32.126 33.394 33.4532. Guru 133.646 155.034 175.1703. Murid 7.034.239 7.025.228 7.259.499

Sumber: Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n : Angka-angka diatas ini adalah djumlah daripada S.R.

negeri, subsidi, bantuan dan partikelir.

2) Dalam djangka waktu 1955/1956 — 1957/1958:a) telah dapat diusahakan pertambahan 1.327 buah S.R.

Ini adalah lama dengan ± 3,7% dari apa jang hendak dibutuhkan dalam tahun 1960/1961, jaitu 54.000 buah S.R. Djumlah S.R. jang telah ada dalam tahun 1958 adalah sebanjak 33.454 buah, jaitu ± 62% daripada 54.000.

b) guru bertambah dengan 41.524 orang, atau sama dengan ± 28% daripada jang perlu ditambah dalam djangka waktu lima tahun, jaitu 150.000 orang guru.

c) anak-anak jang bersekolah bertambah dengan 225 260.b. 1) Pertjobaan Kewadjiban Beladjar jang telah dilaksanakan

dalam djangka waktu tahun 1956 s.d. tahun 1958 adalah di:a) Kabupaten Atjeh Selatan — Atjehb) „ Labuhanbatu — Sumatera Utarac) „ Lima puluh Kota — Sumatera Baratd) „ Lampung Tengah — Sumatera Selatane) Kewedanan Kramatdjati — Djakarta-Rayaf) Kabupaten Sumedang — Djawa Baratg) „ Purworedjo — Djawa Tengahh) „ Djepara — Djawa Tengahi) „ Pasuruan — Djawa Timurj) Kewedanan Barabai — Kalimantan Selatank) Kabupaten Bolaangmong- — Sulawesi Utara

ondou.

320

Page 9: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

2) Kewadjiban Beladjar jang diselenggarakan:a) dalam rangka usaha P.M.D. (Pembangunan Masjarakat

Desa) dengan sekedar bantuan Biro P.M.D., adalah di:(1) Wurjanto(2) Batang(3) Kepandjen(4) Wlingi(5) Tjurup(6) Sipirok(7) Nias(8) Pemangkat(9) Dobo

b) atas aktivitet masjarakat sendiri:(1) Klaten(2) Madjalengka(3) Sukabumi(4) Pemalang(5) Bodjonegoro(6) Pati(7) Bangkalan(8) Timor(9) Musi Banju Asin.

3) Dalam Daerah Kewadjiban Beladjar rakjat dapat membuat ± 30% daripada djumlah bilik/ruangan dari gedung-gedung S.R., dan didaerah lainnja jang bukan Daerah Kewadjiban Beladjar rakjat dapat membuat ± 16% daripada djumlah bilik/ruangan dari gedung-gedung S.R.Sebagai tjontoh dapat dikemukakan bahwa masjarakat di Kabupaten Sumedang atas kekuatan sendiri dapat mendiri-kan 409 ruangan dengan hanja mengeluarkan biaja sebesar Rp. 3.053.925,—.Bilamana pemerintah sendiri jang melaksanakannja maka diperlukan biaja sebesar Rp. 10.225.000,—.Penggerak usaha ini adalah terutama Panitia-panitia Kewa-djiban Beladjar jang ada sampai ditiap-tiap desa, disamping pekerdjaannja jang penting, ialah bertanggung djawab atas masuknja anak-anak sekolah.Dipelbagai daerah diadakan Kobajan Kewadjiban Beladjar.

321528/B (21)

Page 10: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

2. Sekolah-sekolah Landjutan.a. Sekolah Landjutan Tingkat Pertama:

1) Singkatan nama-nama sekolah jang akan dipergunakan adalah:(a) S.M.P. = Sekolah Menengah Umum Tingkat

Pertama.(b)S.G.B. = Sekolah Guru B.(c) S.K. = Sekolah Keradjinan.(d)S.T. = Sekolah Teknik.(e) S.K.P. = Sekolah Kepandaian Puteri.(f) K.D.P. = Kursus Dagang Pertama.(g) S.M.E.P. = Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat

Pertama.(h) K.P.A. = Kursus Pegawai Administrasi.

322

Page 11: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH SEKOLAH DAN PERTAMBAHANNJADALAM TIAP-TIAP TAHUN.

a) Tabel 161.

Page 12: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH SEKOLAH DAN PERTAMBAHAN DALAM TIAP-TIAP TAHUNa) Tabel 161.

DJENIS SEKOLAH1955/1956 1956/1957 1957/1958

Djumlah Djumlah Pertambahan Djumlah Pertambahan

Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir

I. Umum:1. S.M.P. ……….……… 326 1.535 358 2.056 + 32 + 521 422 * + 64 *2. S.G.B. ……………….. 511 95 486 231 — 25 + 136 483 * — 3 *

Djumlah SekolahUmum …………………. 837 1.630 844 2.287 + 7 + 657 905 + 61

II. Kedjuruan:1. S.K. ………….……… ** ** 217 3 + 217 + 3 222 * + 5 *2. S.T. ………………….. 44 10 222 4 + 178 — 6 228 * + 6 *

Djumlah SekolahTeknik …………………. 44 10 439 7 + 395 — 3 450 + 11

3. S.K.P. 2 tahun .………145 146

70 66+ 21 + 23

66 * — 4 *

4. S.K.P. 4 tahun .……… 96 103 97 * + 1 *5. K.D.P. ………………. 17 2 18 — + 1 — 2 18 * + 0 *6. S.M.E.P. …………….. 97 75 116 41 + 19 — 34 126 * + 10 *7. K.P.A. ………………. ** ** 17 ** + 17 ** 30 * + 13 *

Djumlah Sekolah Kedju-ruan lainnja ……………. 259 223 317 210 + 58 — 13 337 + 20Djumlah semua Sekolah Kedjuruan ……………... 304 233 756 217 + 453 — 16 787 + 31

III. Djumlah SekolahUmum dan Kedjuruan … 1.141 1.863 1.600 2.504 + 460 + 641 1.692 + 92

Sumber : Kementerian P.P. & K.

K e t e r a n g a n : * = belum ada keterangan.** = tidak ada.— = belum diperoleh angka.+ = sudah digabung dengan S.K.P. 4 tahun.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

324 325

Page 13: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH GURU DAN PERTAMBAHANNJA DALAM TIAP-TIAP TAHUNb) Tabel 162.

DJENIS SEKOLAH1955/1956 1956/1957 1957/1958

Djumlah Djumlah Pertambahan Djumlah Pertambahan

Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir

I. Umum:1. S.M.P. ……….

………3.657 7.828 5.702 10.785 + 2.045 + 2.957 6.410 * + 708 *

2. S.G.B. ………………..

7.878 523 7.567 550 — 311 + 27 8.113 * + 546 *

Djumlah SekolahUmum . 11.535 8.351 13.269 11.335 + 1.734 + 2.984 14.523 + 1.254

II. Kedjuruan:1. S.K. ………….

……..** ** 1.676 8 + 1.676 + 8 2.142 * + 466 *

2. S.T. ………………….

877 85 3.889 34 + 3.012 — 51 4.149 * + 620 *

Djumlah Sekolah Teknik. 877 85 5.565 42 + 4.688 — 43 6.291 + 726

3. S.K.P. 2 tahun .……..1.072 966

782 ++ 885 + 199

662 * — 120 *

4. S.K.P. 4 tahun .…….. 1.175 1.165 1.289 * + 114 *5. K.D.P. ………………. 143 — 203 — + 60 — — * — 203 *6. S.M.E.P. …………….. 972 244 1.301 272 + 329 + 28 1.396 * + 95 *7. K.P.A. ………………. ** ** 135 ** + 135 ** * * — 105 *

Djumlah Sekolah Kedju-ruan lainnja ……………. 2.187 1.210 3.596 1.437 + 1.409 + 227 3.347 — 249

Djumlah semua Sekolah Kedjuruan ……………... 3.064 1.295 9.161 1.479 + 6.097 + 184 9.638 + 477

III. Djumlah SekolahUmum dan Kedjuruan … 14.599 9.646 22.430 12.814 + 7.831 + 3.168 24.161 + 1.731

Sumber : Kementerian P.P. & K.

K e t e r a n g a n : * = belum ada keterangan.** = tidak ada.— = belum diperoleh angka.+ = sudah digabung dengan S.K.P. 4 tahun.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

326 327

Page 14: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH MURID DAN PERTAMBAHANNJA DALAM TIAP-TIAP TAHUNc) Tabel 163.

DJENIS SEKOLAH1955/1956 1956/1957 1957/1958

Djumlah Djumlah Pertambahan Djumlah Pertambahan

Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir Negeri Partkelir

I. Umum:1. S.M.P. ……….……… 93.572 132.934 133.300 181.546 + 39.728 + 48.612 154.212 * + 20.912 *2. S.G.B. ……………….. 149.455 15.837 131.054 10.331 — 18.401 — 5.506 119.771 * — 11.283 *

Djumlah SekolahUmum . 243.027 148.771 264.354 191.877 + 21.327 + 43.106 273.983 + 9.629

II. Kedjuruan:1. S.K. ………….…….. ** ** 14.530 291 + 14.530 + 291 20.671 * + 6.141 *2. S.T. …………………. 6.357 842 41.007 270 + 34.650 — 572 47.312 * + 6.302 *

Djumlah Sekolah Teknik. 6.357 842 55.537 561 + 49.180 — 281 67.983 + 12.446

3. S.K.P. 2 tahun .……..13.051 10.523

2.895 2.543+ 2.883 + 2.690

2.658 * — 237 *

4. S.K.P. 4 tahun .…….. 13.039 10.070 14.567 * + 1.528 *5. K.D.P. ………………. 1.235 — 1.326 — + 91 + — — * — 1.326 *6. S.M.E.P. …………….. 17.912 2.588 23.931 3.237 + 6.019 + 649 26.636 * + 2.705 *7. K.P.A. ………………. ** ** 1.820 ** + 1.820 + ** — * — 1.820 *

Djumlah Sekolah Kedju-ruan lainnja ……………. 32.198 13.111 43.011 16.450 + 10.813 + 3.339 43.861 + 850

Djumlah semua Sekolah Kedjuruan ……………... 38.555 13.953 98.548 17.011 + 59.993 + 3.058 111.844 + 13.296

III. Djumlah SekolahUmum dan Kedjuruan … 281.582 162.724 362.902 208.888 + 81.320 + 46.164 385.827 + 22.925

Sumber : Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n : * = belum ada keterangan.

** = tidak ada.— = belum diperoleh angka.+ = sudah digabung dengan S.K.P. 4 tahun.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

328 329

Page 15: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

3. a. Dalam djangka waktu 1955/1956 — 1957/1958 pertambahan dalam sektor pemerintah (Kem. P.P. dan K) adalah sebagai berikut:

(1) (a) sekolah umum bertambah 7 + 61 = 68 buah (b) sekolah teknik bertambah 395 + 11 = 406 buah (c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 58 + 20 = 78 buah

djumlah sekolah jang bertambah 552 buah

(2) guru dalam:

(a) sekolah umum bertambah 1.734 + 1.254 = 2.988 orang(b) sekolah teknik bertambah 4.688 + 726 = 5.414 orang(c) sekolah kedjuruan lainnja bertambah

1.409 + (—249) = 1.160 orang

djumlah guru jang bertambah 9.562 orang

(3) murid dalam:

(a) sekolah umum bertambah 21.327 + 9.629 = 30.956 orang(b) sekolah teknik bertambah 49.180+12.446 = 61.626 orang(c) sekolah kedjuruan lainnja bertambah

10.813 + 850 = 11.663 orang

djumlah murid jang bertambah 104.245 orang

b. Dalam djangka waktu 1955/1956 — 1956/1957 pertambangan dalam sektor partikelir adalah sebagai berikut:(1) a. sekolah umum bertambah 657 buah

b. sekolah teknik berkurang 3 buahc. sekolah kedjuruan lainnja berkurang 13 buah

djumlah sekolah jang bertambah 641 buah

(2) guru dalam:a. sekolah umum bertambah 2.984 orangb. sekolah teknik berkurang 43 orangc. sekolah kedjuruan lainnja bertambah 227 orang

djumlah guru jang bertambah 3.168 orang

330

Negeri Partikelir

D j u m l a h1 9 5 7/ 1 9 5 8

Negeri Partikelir

P e r t a m b a h a n

Page 16: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

(3) murid dalam:a. sekolah umum bertambah 43.106 orangb. sekolah teknik berkurang 231 orangc. sekolah kedjuruan lainnja bertambah 3.339 orang

djumlah murid jang bertambah 46.164 orangc. Kementerian P.P. dan K. dan sektor Partikelir bersama telah

dapat mendirikan 552 + 641 = 1.193 buah sekolah.Djumlah ini adalah sama dengan ± 76% daripada 1600, jaitu

djumlah sekolah jang hendak ditjapai dalam djangka waktu lima tahun.

Dalam mendirikan sekolah, Kementerian P.P. dan K. lebih mengutamakan sekolah kedjuruan, dan jang terutama adalah sekolah teknik; sedangkan sektor Partikelir lebih banjak mendiri-kan sekolah umum.

b. Sekolah Landjutan Tingkat Atas:1) Singkatan nama-nama sekolah jang akan dipergunakan

adalah:(a) S.M.A. = Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas.(b) S.G.A. = Sekolah Guru A.(c) S.GT.K. = Sekolah Guru Taman Kanak-kanak.(d) S.G.P.L.B. = Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa.(e) P.G.S.L.P. = Pendidikan Guru Sekolah Landjutan

Tingkat Pertama.(f) S.G.P.D. = Sekolah Guru Pendidikan Djasmani.(g) S.T.M. = Sekolah Teknik Menengah.(h) S.G.P.T. = Sekolah Guru Pendidikan Teknik.(i) K.G.S.T. = Kursus Guru Sekolah Teknik.(j) S.G.K.P. = Sekolah Guru Kepandaian Puteri.(k) T.P.G.K.P. = Training Pendidikan Guru Kepandaian

Puteri.(l) S.M.E.A. = Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat

Atas.(m) K.P.A.A. = Kursus Pegawai Administrasi Tingkat

Atas.(n) S.P.K. = Sekolah Pendidikan Kemasjarakatan.(o) S.M.K.A. = Sekolah Menengah Kehakiman Atas.

331

Page 17: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH SEKOAH DAN PERTAMBAHANNJA DALAM TIAP-TIAP TAHUN2) a) Tabel 164.

Page 18: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

Sumber : Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n: * = belum ada keterangan.

** = tidak ada.— = belum dapat diperoleh angka.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

332 333

Page 19: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH GURU DAN PERTAMBAHANNJA DALAM TIAP-TIAP TAHUNB) Tabel 165.

Sumber : Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n: * = belum ada keterangan.

** = tidak ada.— = belum dapat diperoleh angka.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

334 335

Page 20: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH MURID DAN PERTAMBAHANNJA DALAM TIAP-TIAP TAHUNc) Tabel 166.

Sumber : Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n: * = belum ada keterangan.

** = tidak ada.— = belum dapat diperoleh angka.

Partikelir = Sekolah subsidi, bantuan dan partikelir.

336 337

Page 21: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

3) a. Dalam djangka waktu 1955/1956 — 1957/1958 pertam-bahan dalam sektor Pemerintah (Kem. P.P. dan K) adalah sebagai berikut:(1) (a) sekolah umum bertambah

39 + 24 = 63 buah(b) sekolah teknik bertambah

20 + (—8) = 12 buah(c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 10 + 5 = 15 buah

djumlah sekolah jang bertambah 90 buah(2) guru dalam:

(a) sekolah umum bertambah780 + 398 = 1.178 orang

(b) sekolah teknik bertambah242 + 44 = 286 orang

(c) sekolah kedjuruan lainnja bertambah 208 + 22 = 230 orang

djumlah guru jang bertambah 1.694 orang

(3) murid dalam:(a) sekolah umum bertambah

8.595 + 51.827 = 60.422 orang(b) sekolah teknik bertambah

1.727 + 151 = 1.878 orang(c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 2.327 + 843 = 3.170 orang

djumlah murid jang bertambah 65.470 orang

b. Dalam djangka waktu 1955/1956 — 1956/1957 pertambah-an dalam sektor Partikelir adalah sebagai berikut:(1) (a) sekolah umum bertambah 63 buah

(b) sekolah teknik bertambah 12 buah(c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 6 buah

djumlah sekolah jang bertambah 81 buah

338

Page 22: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

(2) guru dalam:(a) sekolah umum berkurang 1.395 orang(b) sekolah teknik berkurang 57 orang(c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 338 orang

djumlah guru jang berkurang 1.114 orang

(3) murid dalam:(a) sekolah umum berkurang 31.118 orang(b) sekolah teknik berkurang 404 orang(c) sekolah kedjuruan lainnja

bertambah 4.104 orang

djumlah murid jang berkurang 27.418 orangc. Kementerian P.P. dan K. dan sektor Partikelir bersama

telah dapat mendirikan 90 + 81 = 171 buah sekolah. Djumlah ini adalah sama dengan ± 90% daripada 200, jaitu djumlah sekolah jang hendak ditjapai dalam djangka waktu lima tahun.Dalam mendirikan sekolah masih ternjata bahwa sekolah umum jang lebih banjak didirikan oleh Kementerian P.P. dan K.Hal jang sama ternjata djuga disektor Partikelir.

3. Pendidikan Tinggi. Tabel 167, 168 dan 169.

b. Keadaan Pendidikan Tinggi dalam tahun 1955 adalah sebagai berikut:Universitas Kementerian P.P. & K. berdjumlah 3 buah, jaitu Universitas Indonesia dengan 10 fakultas dan 8026 mahasiswa, Universitas Gadjah Mada dengan 12 fakultas dan 7416 maha-siswa, Universitas Airlangga dengan 4 fakultas dan 2816 maha-siswa; dan masih ada lagi fakultas-fakultas jang belum tergabung pada sesuatu Universitas dan Perguruan-perguruan Tinggi jang diselenggarakan oleh Kementerian lain.Djumlah mahasiswa Universitas/Perguruan Tinggi Pemerintah (semua Kementerian) dalam tahun 1955 adalah 18.913 orang. Perguruan Tinggi Partikelir ada sebanjak 24 buah dengan djumlah mahasiswa 2394 orang.dalam tahun 1955 adalah 18.913 orang. Perguruan Tinggi Parti-kelir ada sebanjak 24 buah dengan djumlah mahasiswa 2394 orang.Pada bulan September 1956 sebagai gabungan dari Fakultas-fakultas jang terdapat di Makassar dan di Bukittinggi, telah

339

Page 23: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH MAHASISWA DALAM TIAP-TIAP TAHUN.

a 1) Tabel 167.

No. U n i v e r s i t a s 1955 1956 1957 1958

1. Gadjah Mada ..................... 7.416 7.937 8.964 10.8782. Indonesia ........................... 8.026 9.669 11.198 12.9403. Airlangga ........................... 2.816 3.268 3.775 4.6854. Andalas .............................. — — 690 5275. Hasanuddin ........................ — — 952 1.0676. Sumatera Utara .................. — — — 1.8507. Padjadjaran ........................ — — — 8398. Fakultas Negeri jang be-

lum tergabung pada se-suatu Universitas ............... 366 1.258 2.342 —

D j u m 1 a h ........ 18.624 22.132 27.921 32.786

Sumber: Kementerian P.P. & K.K e t e r a n g a n: — = tidak ada angka tersedia.

DJUMLAH TENAGA PENGADJAR DALAM TIAP-TIAP TAHUN.

2) Tabel 168.

No. Universitas1955 1956 1957 1958

W.N. Asing W.N. Asing W.N. Asing W.N. Asing

1. Gadjah Mada .......... 366 35 442 35 502 28 — —2. Indonesia ................. 592 214 1.013 172 1.016 188 1.136 1223. Airlangga ................ 110 24 202 24 245 29 254 284. Andalas ................... — — — — 46 23 60 155. Hasanuddin ............. — — — — 106 16 84 146. Sumatera Utara ....... — — — — — — 84 197. Padjadjaran ...................................— — — — — — 24 38. Fakultas Negeri

jang belum terga-bung pada sesua-tu Universitas ...............................8 8 163 43 122 13 — —

D j u m l a h .................................1.076 281 1.820 274 2.037 297 1.642 201

K e te r a n g a n : — = tidak ada angka tersedia. Sumber: Kementerian P.P. & K.

340

Page 24: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH MAHASISWA JANG LULUS DALAMTIAP-TIAP TAHUN.

3) Tabel 169.

No. Matjam Fakultas 1956 1957 1958

1. Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi 62 94 932. Sastra dan Kebudajaan ............................. 8 1 143. Hukum dan Pengadjaran Masjarakat 72 106 394. Sosial dan Politik ................................... 14 27 —5. Ekonomi ................................................... 7 248 —6. Fakultas Pedagogik .................................. — — —7. Farmasi .................................................... 2 — —8. Biologi ..................................................... — — —9. Pertanian dan Kehutanan ......................... 24 9 19

10. Tehnik ...................................................... 26 53 4411. F.I.P.I.A.................................................... 18 41 2912. Kedokteran Hewan/Peternakan ............... 4 8 11

D j u m l a h 237 587 249

Sumber: Kementerian P.P. & K.K et e r a n g a n: — = tidak ada angka tersedia.

diresmikan dua buah Universitas baru, jaitu di Makassar — Universitas Hasanuddin, dan di Bukittinggi — Universitas Andalas. Peresmian kedua Universitas baru itu sesuai dengan kebidjaksanaan Pemerintah untuk tidak memusatkan pendidikan Tinggi di Djawa sadja.Pada tanggal 1 Nopember 1958 telah dibuka Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Padjadjaran di Bandung. Pada tanggal 31 Djanuari 1959 Fakultas Sastra di Bali akan dioper oleh Pemerintah dari usaha Partikelir dan dimasukkan kedalam Universitas Airlangga.Pada tanggal 1 September 1959 akan dibuka Fakultas Ekonomi di Kutaradja dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan.Sekarang ini sedang dipersiapkan pendirian Fakultas teknik pada Universitas Hasanuddin di Makassar, pada Universitas Sumatera Utara di Medan, dan Fakultas Teknik djurusan Shipbuilding dan Marine Science di Maluku.Selandjutnja pada Universitas Padjadjaran di Bandung sedang dipersiapkan Fakultas Pertanian.

341

Page 25: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

c. Hari tahun 1956 hingga 1958, tiap-tiap tahun terdapat pertam-bahan rata-rata ± 5000 mahasiswa dalam Universitas/Perguruan Kementerian P.P. & K.

d. Pada achir tahun-tahun 1955 terdapat 1076 tenaga pendidik bangsa Indonesia dan 281 tenaga pengadjar bangsa Asing.Pada achir tahun 1956 terdapat 1820 tenaga pendidik bangsa Indonesia dan 274 tenaga pengadjar bangsa Asing.Pada achir tahun 1957 terdapat 2474 tenaga pendidik bangsa Indonesia dan 406 tenaga pengadjar bangsa Asing.Pada achir tahun 1958 terdapat 1795 tenaga pendidik bangsa Indonesia dan 281 tenaga pengadjar bangsa Asing. (belum ter-hitung Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Negeri jang belum tergabung sesuatu Universitas).

e. Kerdjasama jang telah diadakan dalam bentuk „affiliation-programs” adalah sebagai berikut:1) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan University

of California di Amerika Serikat.2) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan University

of California di Amerika Serikat.3) Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam

Universitas Indonesia dengan Kentucky University di Ame-rika Serikat.

4) Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan Univer-sitas Indonesia dengan Kentucky University di Amerika Serikat.

5) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan University of California di Amerika Serikat.

6) Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dengan Wiscon-sin University di Amerika Serikat.

7) Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada dengan John Hopkins University di Amerika Serikat.

8) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Padja-djaran dengan State University of New York di Amerika Serikat.

f. Penjusunan dan pembentukan kader-kader pendidik sekarang ini sedang giat diadakan pada fakultas-fakultas dari Universitas-universitas Negeri.

g. Bantuan-bantuan mengenai alat-alat dan tenaga pengadjar jang telah diperoleh adalah sebagai berikut:1) dari I.C.A. berupa tenaga pengadjar dalam rangka affiliation

— programs, penindjauan ke Luar Negeri dan buku-buku peladjaran.

342

Page 26: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

2) dari Ford Foundation berupa tenaga pengadjar dalam rangka affilition-programs dan buku-buku peladjaran.

3) dari Asia Foundation berupa buku-buku peladjaran.4) dari China Medical Board di Amerika Serikat berupa alat-alat

kedokteran.5) dari Pemerintah Inggris (dalam rangka Colombo Plan) berupa

tenaga pengadjar dan buku-buku peladjaran.6) dari Unesco berupa tenaga pengadjar.7) dari W.H.O. berupa tenaga pengadjar.8) dari Council of Economic and Cultural Affairs di Amerika Serikat

berupa tenaga pengadjar.9) dari Pemerintah New Zealand (dalam rangka Colombo Plan)

berupa. Ward equipment.

h. Kementerian P.P. & K. telah mengadakan usaha-usaha untuk memperbaiki sistim pendidikan sehingga lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan, antara lain mengusahakan sistim pendi-dikan jang terpimpin atau bebas teratur (guided study). Sistim baccalaureat seperti jang terdapat pada Universitas Gadjah Mada djuga bertudjuan kearah itu.

i. 1) Dalam djangka waktu 1956.1958 kelima fakultas inti Peme-rintah (Kementerian P.P. & K.), jaitu fakultas I.P.I.A. (terhitung djuga fakultas Farmasi), — Teknik, — Kedok-teran/Kedokteran gigi, — Pertanian dan Kehutanan, dan — Kedokteran Hewan/Peternakan, telah menghasilkan sebanjak 537 sardjana.

2) Fakultas I.P.I.A. (terhitung djuga fakultas Farmasi), — teknik, — Pertanian/Kehutanan dan — Kedokteran Hewan/ Peternakan telah menghasilkan dalam djangka waktu jang sama 288 sardjana. Ini adalah sama dengan ± 3,7% dari djumlah sardjana jang diharap akan dihasilkan oleh fakul-tas-fakultas ini dalam djangka waktu 1956.1960, jaitu 7775 orang ahli.

3) Fakultas kedokteran/kedokteran gigi telah menghasilkan, djuga dalam djangka waktu jang sama, sebanjak 249 dokter. Ini adalah sama dengan ± 23% daripada djumlah dokter jang diharap dari fakultas ini dalam djangka waktu 1956-1960, jaitu 1070 dokter.

j. Oleh Kementerian P.P. & K. sedang diusahakan mengadakan perbaikan-perbaikan mengenai djumlah tundjangan jang diberi-kan pada mahasiswa ikatan dinas.Disamping itu telah diadakan bimbingan serta pengawasan beladjar jang lebih intensif, antara lain dengan pentjabutan ikatan dinas dan lain-lain.

343

Page 27: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

Beasiswa ikatan dinas dalam dan luar negeri dan pengiriman tenaga-tenaga ke Luar Negeri adalah sebagai berikut:

k. 1) Tabel 170.

(1) Beasiswa dengan ikatan dinas Dalam Negeri:(a) Berdasarkan P.P. 15/1954:

tahun 1956 berdjumlah : 4814 mahasiswa.tahun 1957 berdjumlah : 4975 mahasiswa. tahun 1958 berdjumlah : 5852 mahasiswa.

(b) berdasarkan P.P. 32/1949:tahun 1956 berdjumlah : 1771 mahasiswa. tahun 1957 berdjumlah : 1278 mahasiswa. tahun 1958 berdjumlah : 925 mahasiswa.

(2) Beasiswa dengan ikatan dinas Luar Negeri:(a) Berdasarkan P.P. 15/1954:

tahun 1956 berdjumlah : 227 mahasiswa. tahun 1957 berdjumlah : 195 mahasiswa.tahun 1958 berdjumlah : 175 mahasiswa.

(b) Berdasarkan P.P. 32/1949:tahun 1956 berdjumlah : 125 mahasiswa. tahun 1957 berdjumlah : 81 mahasiswa. tahun 1958 berdjumlah 79 mahasiswa.

(3) Atas biaja sendiri keluar negeri:tahun 1956 berdjumlah 261 mahasiswa.tahun 1957 berdjumlah : 216 mahasiswa. tahun 1958 berdjumlah : 112 mahasiswa.

Sumber: Kementerian P.P. & K.

DJUMLAH TENAGA-TENAGA JANG DIKIRIM KELUAR NEGERI DALAM RANGKA BANTUAN LUAR NEGERI.

2) Tabel 171.

Negara: 1956:

1. Australia 902. New Zealand 283. Philipina 13

344

Page 28: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

4. Thailand 15. India 246. Rusia 107. Canada 128. Amerika Serikat 159. Inggeris 1

10. Djerman Barat 1111. Djerman Tinmr 1512. Polandia 1313. Tjekoslawakia 13

Djumlah .......................236

Sumber: Kementerian P.P. & K.

1. Dalam tahun-tahun 1956, 1957 dan 1958:1) djumlah mahasiswa jang mendapat beasiswa dan beladjar

dalam negeri, adalah berturut-turut 6585, 6253 dan 6777 orang.

2) djumlah mahasiswa jang mendapat beasiswa dan beladjar di luar negeri adalah berturut.turut 352, 276 dan 254 orang.

3) djumlah mahasiswa jang beladjar di luar negeri atas biaja sendiri adalah berturut-turut 261, 216 dan 112 orang.

4) djumlah tenaga jang dikirim keluar negeri dalam rangka bantuan luar negeri, dalam tahun 1956 ada sebanjak 236 orang. Angka tahun 1957 dan 1958 belum tersedia.

m. Sampai tahun 1958, Pemerintah telah dapat mendirikan 7 universitas di 7 daerah swatantra tingkat I, djadi ± 33% dari seluruh daerah swatantra tingkat I jang ada sekarang jang ber-djumlah 21 buah.

n. Sampai achir tahun 1958 telah tertjatat pada Biro Koordinasi Perguruan Tinggi Kementerian P.P. & K. 70 buah Perguruan Tinggi Partikelir jang meliputi berbagai lapangan ilmu dengan djumlah mahasiswa ± 7000 orang, diantaranja 21 Perguruan Tinggi Partikelir jang telah menerima bantuan tetap berupa bantuan materieel dari Kementerian P.P. & K.. Dalam hubung-an bantuan ini memang sangat dirasakan penting dan perlunja ditambah anggaran belandja guna bantuan kepada Perguruan perguruan Tinggi Partikelir.

o. Biro Koordinasi Perguruan Tinggi Kementerian P.P. & K. sedang mengusahakan penjempurnaan kerdjasama dengan Kementerian-kementerian jang mengadakan/menjelenggarakan

345

Page 29: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

akademi-akademi/perguruan tinggi dalam lingkungan kemen-terian-kementerian, terutama berhubungan dengan hal-hal jang menjangkut segi-segi pendidikan, research dan ilmu pengetahuan.

4. Bantuan L u a r N e g e r i .KEADAAN EXPERT

Tabel 172

Badan Keadaan pada waktu

Djumlah

(I) Unesco ……………(2) I.C.A…………….….(3). Ford Foundation …

Nopember 1958Oktober 1958Oktober 1958

7 orang63 orang19 orang

Sumber: Kementerian P.P. & K

KEADAAN EQUIPMENTTabel 172a

Badan Keadaan pada

waktu

Djumlah bantuan

Telah diterima

Belum diterima

(I) Unesco ……..(2). Ford

Foundation …

Oktober 1958

Oktober 1958

$ 525,235.0

0

$ 206,330.0

0

$ 3,524.48

$ 42,557.7

5

$ 521,710.5

2

$ 163,772.2

5Sumber: Kementerian P.P. & K.

2. Mengenai perintjian bantuan dari Badan/Pemerintah asing lainnja belum dapat diperoleh angka-angka lengkap.

5. P e n d i d i k a n M a s j a r a k a t .a. Pemberantasan Buta Huruf (P.B.H.)

1956. Guna dapat mengedjar R.P.L.T., direntjanakan sistim Unit Ketjamatan, jaitu suatu sistim dengan memberi tanggung-djawab kepada kebulatan tenaga Panitya Pendidikan Masja-rakat, Ikatan Guru P.B.H., dan Ikatan-ikatan tenaga lainnja dalam taraf Ketjamatan. Tenaga jang dibulatkan ini akandapat nenggunakan keuangannja sebagai suatu modal menu-rut tjara jang setepat-tepatnja dan hanja terikat oleh waktu satu tahun.

Page 30: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

346

Page 31: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

1957. Rentjana dengan mempergunakan sistim Unit Ketjamatan dikeluarkan sebagai pedoman kerdja dalam memberantas buta huruf. Pelaksanaan baru dapat dimulai dalam perte-ngahan tahun.Hasil dari methode ini:1) banjak menimbulkan kesanggupan jang

besar pada desa-desa; misalnja 30 desa dari Kabupaten Probolinggo dapat mentjetak kitab „Mari serentak membatja” 10.000 exemplaar.

2) Djumlah kursus naik.1958. Pada achir triwulan III/1958 djumlah seluruh

lulusan P.B.H. ada sebanjak 9.835.704 orang dan telah ± 400 desa habis terberantas buta-hurufnja. Djumlah orang buta huruf, jang berumur 13 tahun keatas, jang masih tersisa pada achir tri-wulan III/1958, ada sebanjak 25.140.106. Karena buku-buku Taman Pustaka Pengantar (T.P.P.) jang dipergunakan untuk usaha pemeliharaan orang-orang jang telah terberantas buta-hurufnja masih sedikit djumlahnja, maka beberapa Inspeksi Pendidikan Masjarakat (Ipm) Kabupaten mengeluarkan lembaran jang distensil.Dan selandjutnja karena Djawatan Pendidikan Masjarakat memandang perlu adanja tenaga-tenaga jang mempunjai ketjakapan dan terlatih dalam soal:— mengarang dan menilai buku-buku P.B.H.

dan batjaan-batjaan untuk tamatan kursus P.B.H.

— memelihara dan mengembangkan ketjakapan membatja menulis, maka pada tanggal 20 Oktober s/d 15 Nopember 1958 diadakan latihan karang-mengarang dan penerbitan bahan-bahan batjaan bertempat di Pusat Latihan Pendi-dikan Masjarakat (P.L.P.M.) Kebondjeruk, di Kebajoran Lama, Djakarta jang di-ikuti oleh 15 orang, terdiri dari anggota-anggota Staf Pimpinan Inspeksi Pendidikan Masjarakat (Ipm). Propinsi jang mempunjai bakat dan minat dalam karang-mengarang. Tenaga-tenaga ini selan-djutnja diharapkan untuk dapat menjebarkan penge-tahuannja didaerah-daerah.

b. Kursus Kader Orang Dewasa (K.K.O.D.).K.K.O.D. mulai dilaksanakan pada tahun 1953 berdasarkan s.p. 4983/Sek/17/52, tanggal 17-7-'52 sebagai usaha pemelihara-an lulusan P.B.H. jang bersifat praktis sebagai faktor jang

baik untuk memberi dasar kepada usaha pembangunan selandjutnja.

Page 32: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

347

Page 33: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

1957. Keadaan agak merosot. Kalau dalam talon jang lampau djumlah kursus mentjapai 1000 keatas, maka dalam tahun 1957 hanja mentjapai 830 kursus. Hal ini disebahkan:— kurangnja tenaga pengadjar.— kurangnja modal.— kurangnja buku tuntunan— pengertian tentang idee K.K.O.D. pada guru dan siswa

kurang.1958. Alas instruksi Seksi Kursus Kemasjarakatan tanggal 4

Nopember 1958, jang didirikan dalam tahun 1957 dan sebelum tahun itu (1956, 1955, 1954, dst.) pada achir tahun 1958 sudah harus diacbiri dengan djalan menjerahkan K.K.O.D. tersebut kepada organisasi siswa K.K.O.D. atau badan penampung lainnja.Dengan demikian djumlah kursus jang ada tinggal 656 buah.

c. Kursus Rumah Tangga (K.R.T.).1956. Kursus ini merupakan bimbingan dalam dunia Kewanitaan;

keadaannja tergantung pada aparat jang melaksanakan. Sedjak tahun 1954, berdasarkan putusan konperensi Dja-watan, Urusan Kewanitaan tidak merupakan Bagian tehnis tersendiri, tetapi langsung dibawah Kepala Djawatan jang menempatkan pegawai-pegawai kewanitaan ditiap-tiap Bagian Tehnis di Pusat.Akibat dari perobahan ini, Urusan Kewanitaan sampai tahun 1956 kurang mendapat perhatian setjara mendalam, sehingga hasil K.R.T.-pun kurang memuaskan.Hal ini mendorong para petugas wanita didaerah-daerah untuk mengadakan konperensi atas biaja sendiri (Desember 19561. D a l a m konperensi tersebut dihasilkan pendapat dan usul untuk menjusun kembali Urusan Kewanitaan dalam Organisasi Djawatan Pendidikan Masjarakat.

1957. Berdasarkan putusan konperensi petugas wanita daerah, dan untuk mewudjudkan keseimbangan antara kewanitaan dan kepriaan dalam usaha-usaha Djawatan, petugas-petugas wanita di Pusat mengadakan pertemuan pada tanggal 7 Oktober 1957 dan beberapa barn berikutnja. Putusan pem-bahasan jang diambil dalam garis besarnja tidak merobah putusan konperensi tahun 1956, hanja perlu ditetapkan:— di kantor Pusat:

1. Ditempatkan seorang wanita jang diperbantukan pada Kepala Djawatan, jang bertanggung djawab chusus tentang kewanitaan.

348

Page 34: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

2. Ditiap-tiap bagian teknis ditempatkan seorang petugas teknis wanita jang bertanggung-djawab atas soal kewanitaan dalam masing-masing bagian teknis, mem-bantu Kepala Bagian.

- dikantor Propinsi dan Kabupaten:Ditiap-tiap kantor ditempatkan seorang pegawai wanita jang bertanggung-djawab atas pelaksanaan usaha Djawat-an dalam soal kewanitaan, dan jang membantu kepala Ipm Propinsi/Kabupaten.

Selandjutnja usaha mengintengintensifkan usaha-usaha Kewanitaan dikuatkan dengan putusan konperensi Djawatan, bahwa soal tersebut diserahkan kepada Pusat.Usaha K.R.T. mulai hidup kembali dan ternjata sambutan dari masjarakat wanita sangat besar, sehingga djatah jang ditentukan, oleh daerah dirasa atnat kurang.

1958. Pelaksanaan mengintensifkan kembali usaha Kewanitaan sesuai dengan konsepsi Petugas-petugas wanita Pusat jang pada prinsipnja tidak berbeda dengan usul-usul dari pada Petugas wanita daerah.Untuk menambah bekal Para petugas Kewanitaan, maka pada tanggal 1 s/d 13 Desember 1958 bertempat di P.L.P.M. Keba-joran, diadakan Kursus Penjegaran Tugas Kewanitaan, jang di-ikuti oleh 30 orang dari Propinsi dan Pusat.

d. Pendid i kan Kedjuruan.1956 Tahun ini merupakan permulaan pelaksanaan Kursus-

kursus Kedjuruan.Jang ditjapai:— Kursus djahit-mendjabit di 4 Propinsi. Peranan Djawatan

Pendidikan Masjarakat adalah penghubung antara organi-sasi/perusahaan dengan pabrik mesin djahit „Fatmah”, jang memberikan 10 buah mesin djahit pada tiap-tiap kursus.

— Kursus Praktek Dagang diselenggarakan di 3 tempat, jaitu di Sibolga, Menado dan Padang, jang di-ikuti oleh 127 siswa.

1957. Melihat bahwa perhatian terhadap kursus dagang sangat besar, maka dalam tahun 1957 djatah ditambah, ialah ditiap-tiap Propinsi 2 buah kursus. Kursus jang dapat diselenggara-kan adalah 16 buah.

349

Page 35: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

1958. Ternjata bahwa kursus Praktek Dagang mendapat perhatian jang besar. Djumlah pengikut sampai 3 kali lipat daripada tahun 1957.

e. Pendidikan kader. (kader tenaga teknis dan kader untuk masjarakat).

1) Kursus Kader Masjarakat (K.K.M.).1956. Kursus ini sebelumnja bernama Kursus Pengetahuan Umum

(K.P.U.). Guna menjesuaikan dengan tudjuan dan maksud kursus, maka dengan s.p. 62203/Kab. tanggal 22-12-1954 nama K.P.U. dirobah mendjadi Kursus Kader Masjarakat (K.K.M.). Perobahan tersebut dimaksud untuk mempertegas sifat-sifat. peladjaran bagi seorang kader jang akan bekerdja dan mem-bangun masjarakat.Dalam tahun 1955 — 1956 dilaksanakan penegasan tersebut dengan membagi tingkatan K.K.M. sebagai berikut: — K K.M./A. dimaksud mendidik kader (pionier) untuk

masjarakat, jang bertempat di Ketjamatan.— K.K.M./B mendidik kader masjarakat untuk mendjadi

anggauta jang rnempunjai fungsi dalam organisasi, dan berkedudukan di Kabupaten.

— K.K.M./C mendidik kader jang bisa membantu menentu-kan program Djawatan Pendidikan Masjarakat. Kursus. ini berkedudukan di kota-kota besar.

1957. Sesuai dengan s.p. 2347/Sek/8/57, tanggal 15-4-57, mate pela-djaran K.K.M. disesuaikan dengan pertumbuhan Masjarakat,. dengan menitik-beratkan ketjakapan praktis jang dapat digunakan untuk memberi tjontoh dalam bertugas sebagai Kader Masjarakat.

Pembagian seluruh vak praktis adalah sebagai berikut:Pertanian 49% Keradjinan 5,5%Memegang buku 9% Perusahaan 1,5%Perikanan 8% Pertukangan 2,5%Koperasi 7,5% Perkebunan 1%Peternakan 6% Perindustrian 0,2%Kewanitaan 6% Lain-Lain 3,8%

1958. Dalam penerimaan siswa, diambil mereka jang benar-benar sanggup memberi bimbingan atau dorongan untuk usaha pembangunan dan dalam peladjaran-peladjarannja ditekan-kan pada maksud kekaderannja, sehingga bilamana mereka tamat, maka „civiel effect” tidak akan mereka djadikan per-soalan.

350

Page 36: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

2) Kursus Pembimbing Pendidikan Masjarakat1956. Mengingat kurangnja tenaga ahli kemasjarakatan dalam

lingkungan Djawatan untuk menghadapi perkembangan usaha Pendidikan Masjarakat, maka dalam tahun 1953 dimulai membuka K. Pb.P.M. di Medan dan Makasar. Selan-djutnja dalam tahun 1955 dimulai djuga dengan K.Pb.P.M. tertulis jang diselenggarakan oleh Pusat. Dalam tahun 1956 dibuka lagi 2 buah K.Pb.P.M., ialah di Jogjakarta dan di Tjiandjur.

1957. K.Pb.P.M. tertulis jang dimulai sedjak tahun 1955 telah berachir pada bulan September 1957 dan meluluskan 74 orang.Djuga K.Pb.P.M. tahun 1956/1957 meluluskan 132 orang. Para lulusan sebagian besar telah ditempatkan ke-posnja masing-masing, ialah sebagai petugas Djawatan Pendidikan Masjarakat jang berkedudukan di Ketjamatan.

1958. Sampai achir tahun 1958 K.Pb.P.M. baru meluluskan 437 orang, sedang djumlah ketjamatan seluruh Indonesia ada ± 3000 buah.

3) Kursus Pemeriksa Pendidikan Masjarakat (K.P.P.M.).1956. Tahun peladjaran 1955/1956 (angkatan ke V) diikuti oleh

59 siswa dan 85% adalah tamatan S.M.A.Berbeda dengan tahun-tahun peladjaran jang lalu, dalam tahun peladjaran ini ditjantumkan mata peladjaran:— olah-raga 2 djam tiap-tiap minggu. Peladjaran ini sangat

berguna bagi seorang Penilik untuk mendekati masja-rakat.

— kesenian 2 djam tiap-tiap minggu.— perekonomian Rakjat dari 2 djam dirobah mendjadi 4

djam:— strukrur dan djiwa masjarakat dalam kenjataan.Udjian terachir diikuti oleh 56 siswa; lulus 54 orang.

1957. Angkatan ke VI dibuka 1 Djuli 1957. Djumlah siswa 59 orang.Lulus 42 orang.

1958. Berdasarkan pengalaman-pengalaman jang lalu, maka dalam penerimaan tjalon, seleksi terhadap tjalon-tjalon diadakan setjara sungguh-sungguh; tetapi ternjata perbedaan antara siswa satu dengan jang lain masih sangat besar.

351

Page 37: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

Maka dalam angkatan ke VII, penerimaan tjalon dilakukan lebih teliti lagi. (Djawatan telah menentukan pedoman psychotest).

4) Pegawai Tugas Beladjar Universitas.1956. Untuk menambah pengetahuan pada kader pimpinan teknis

taraf Perguruan Tinggi, dalam tahun 1953 telah ditugaskan 15 orang untuk mengikuti kuliah-kuliah di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil mata-peladjaran berbagai djurusan, jang dibutuhkan untuk Pendidikan Masjarakat. Mereka ini mengachiri tugasnja pada bulan Djuli 1956.

1957. Petugas-petugas tersebut diberi surat keterangan jang menje-butkan, bahwa mereka pernah mengikuti kuliah di Univer-sitas Gadjah Mada.Selanjutnja 10 orang dari tenaga-tenaga ini ditempatkan sebagai Pimpinan Daerah; 4 orang mengepalai kursus (K.P.P.M. dan K.Pb.P.M.); 1 orang non-actief berkenaan dengan dipilihnja sebagai anggauta Konstituante.

1958. Untuk angkatan ke II, ialah tahun peladjaran 1957/1958 pengiriman petugas beladjar ini dipetjah mendjadi 2 rom-bongan:1. 11 orang di Universitas Gadjah Mada.2. 10 orang di Fakultas K.I.P. Universitas Padjadjaran.

5) Taman Pustaka Rakjat (T.P.R.).1956. Berhubung kurangnja tenaga jang terlatih untuk mengurus

T.P.R. di daerah-daerah, maka mulai 1 Desember 1956 dise-lenggarakan Kursus Tertulis Pembimbing Pendidikan Masjarakat Djurusan Perpustakaan. (berdasarkan s.p. 87876/8, tanggal 20-11-1956).

1957. Kalau dalam tahun-tahun jang lalu daerah-daerah masih menggunakan sistim Katamsi dalam Perpustakaan, maka dalam tahun 1957 sebagian besar telah melaksanakan sistim U.D.C.

1958. Dalam tahuu 1958 direntjanakan adanja usaha research dan tjara pertjontohan atau pilot project mengenai pekerdjaan dan mengenai tjara penjelenggaraan Perpustakaan Rakjat menurut maksud dan azas Pendidikan Masjarakat.

6) Usaha Teruna Karya.1956. Dalam tahun ini Bagian jang mengurus usaha ini adalah

Bagian Kepanduan Pemuda dan Keolah-ragaan (K.P.K.) jang usahanja:

352

Page 38: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

- mengikuti gerakan dan organisasi Kepanduan, Pemuda, Keolah-ragaan dan membantu melatih tenaga-tenaga ahlinja.

- mengadakan latihan dikalangan pemuda-pemuda dan mendjadikan mereka itu kader untuk menggerakkan masjarakat pemuda.

1957. Mulai 1 September 1957 Bagian Pemuda diserahkan kepada Kementerian Petera. Meskipun demikian usaha pendidikan jang kontinu tetap dipegang oleh Djawatan Pendidikan Masjarakat dalam rangka usaha pendidikan orang dewasa. Selandjutnja menurut putusan konperensi Djawatan dalam bulan Desember 1957 jang terus disusul dengan s.p. 130433/S. tanggal 24 Desember 1957, bagian tersebut dinamakan Bagian Teruna Karya jang usahanja adalah sebagai berikut:1. Kepanduan2. Rekreasi3. Keolah-ragaan4. Kursus Pemimpin Teruna5. Teruna Loka6. Pendidikan Teruna7. Karya Loka.

1958. Diadakan latihan/kursus Kader Teruna Karya untuk kaum puteri.Kursus ini adalah jang pertama kali .

353

528JB (23)

Page 39: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

DJUMLAH KURSUS DAN GURU DALAM TIAP-TIAP TAHUN.

Tabel 173

MATJAM PENDIDIKAN

Tahun1956 1957 1958

(s/d achir triw.III)Djumlah Djumlah Djumlah

Kursus Guru Kursus Guru Kursus Guru

1. Pemberantasan Buta Hu-ruf 183.107 166.334

1.150 3.334 ─ ─ ─ ─

846 5.385

93 541

10 51

185.934 170.141

830 2.602

872 4.388 16 72 734 4.366

80 451

9 52

138.914 115.273

656 2.308

416 2.581 17 75 697 4.499

84 463

10 60

2. Kursus Kemasjarakatan Orang Dewasa

3. Kursus Rumah Tangga4. Kursus Praktek Dagang5. Kursus Kader Masjara-

kat A.6. Kursus Kader Masjara-

kat B.7. Kursus Kader Masjara-

kat C.

Sumber: Kementerian P.P. & K. — Djawatan Pendidikan Masjarakat.

DJUMLAH MURID DAN MURID JANG LULUS DALAMTIAP-TIAP TAHUN.

Tabel 174

MATJAM PENDIDIKAN

Tahun1956 1957 1958

(s/d achir triw.III)Djumlah Djumlah Djumlah

Kursus Guru Kursus Guru Kursus Guru

1. Pemberantasan Buta Hu-ruf 5.623.682 1.270.635

34.203

27.344 13.312

2.870 1.645

333 127

5.308.586 1.249.787

24.030 ─ 31.061 ─ 205 ─

18.183 11.599

1.985 1.431

324 211

4.153.909 271.838

18.668 ─ 14.895 ─ 643 ─

19.251 139

2.381 ─

413 11

2. Kursus Kemasjarakatan Orang Dewasa

3. Kursus Rumah Tangga4. Kursus Praktek Dagang5. Kursus Kader Masjara-

kat A.6. Kursus Kader Masjara-

kat B.7. Kursus Kader Masjara-

kat C.Sumber: Kementerian P.P. & K. — Djawatan Pendidikan Masjarakat.

354

Page 40: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KEADAAN TAMAN-PUSTAKA DALAM TIAP-TIAP TAHUN.

Tabel 175.

TAMAN PUSTAKA1956 1957 1958

(s/d achir triwulan III)tempat kitab pembatja tempat kitab pembatja tempat kitab pembatja

1. Pengantar 10.860 2.129.422 2.465.561 10.353 1.803.328 3.134.987 9.976 1.648.014 1.771.0262. Rendah 1.421 426.398 135.374 1.449 336.580 93.455 1.439 323.365 99.9453. Menengah 199 258.602 104.736 187 274.258 148.196 192 288.988 274.4694. Tinggi 13 119.564 16.076 19 155.577 20.075 19 158.881 48.033

Sumber: Kementerian P.P. & K. Djawatan Pendidikan Masjarakat.

355

Page 41: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

SEKOLAH-SEKOLAH/KURSUS-KURSUS JANG DISELENGGARA- KAN KEMENTERIAN-KEMENTERIAN LAIN DARIPADA

KEMENTERIAN P.P. & K.

1) Tabel 176.

SEKOLAH-SEKOLAH/KURSUS-KURSUS JANG DISELENG-GARAKAN KEMENTERIAN-KEMENTERIAN LAIN

DARIPADA KEMENTERIAN P.P. & K.TINGKAT SESUDAH SEKOLAH RAKJAT ATAU SEDERADJAT.

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un19

56-1

958

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus 1956 1957 1958

1. Kementerian Pekerdjaan Umum dan Tenaga

1 1. Kursus Kader Teknik A

94 55 91 155

2. Kementerian Pelajaran

1 1. Sekolah Latihan Laut „Sulawesi”

76 106 120 152

3. Kementerian Perdagangan

1 1. Kursus Kader Kooperasi

3.096 2.015 — 4.110

4. Kementerian Kesehatan

14 1. Sekolah djuru- rawat Umum (Al)2. Sekolah Djuru-

rawat Djiwa(B1)

6.257 5.749 — 2.870

3. Sekolah DjuruKesehatandan lain2

5. Kementerian Pertanian

14 1. Kursus Guru Tani

2. Kursus GuruKader Tani 521 648 800 —

3. Sekolah Usaha Tani dan lain2

356

Page 42: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

1956

-195

8 Ha

sil t

ahun

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa 1956 1957 1958

6. Kementerian Keuangan

2 1. Kursus Mantri Ukur

2. Kursus Pegawai Rendahan (Dja- watan Bea dan Tjukai)

58 58 53 81

7. Kementerian Perhubungan

2 1. Operator Telegrap A

2. Kursus Telegrapis

15 29 29 9

8. Kementerian Agama

2 1. Pendidikan Gu- ru Agama Perta- ma Negeri (ting- kat S.L.T.P.)

2. Pendidikan Gu- Ru Agama Leng- Kap Negeri.

5.981 5.890 4.7603.359

Sumber : Kementerian/Djawatan jang bersangkutanK e t e r a n g a n : — = tidak ada angka tersedia

357

Page 43: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

SEKOLAH-SEKOLAH/KURSUS-KURSUS JANG DISELENGGARAKANOLEH KEMENTERIAN-KEMENTERIAN LAIN DARIPADA KEMEN-

TERIAN P.P. & K.TINGKAT SESUDAH SEKOLAH LANDJUTAN TINGKAT PERTAMA

ATAU SEDERADJAT.2) Tabel 177.

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

KeteranganDj

ml.

djen

is BeberapaSekolah/Kursus

1956 1957 1958

1. Kementerian Agraria

1 1. Kursus Perakit Agraria

991)

1252)

73 1) Djumlah dari pada kursus jang di-buka da- lam tahun 1956

2) Djumlah dari pada kursus jang di- buka da- lam tahun 1957

2. Kementerian Pelajaran

3 1. Sekolah Pelajar- an Menengah

2. Sekolah Radio Telegraphi dan Telephoni

3. Kursus ulangan Radio Telegra- phi dan Tele- phoni

169 160 177 60

3. Kementerian Perindustrian

2 1. Kursus Tekstil2. Kursus

Prengamat Tek- nik Geologi 18 25 25 155

4. Kementerian perdagangan

5 1. Kursus Aplikasi

2. Kursus Peng- mat Djawatan Kooperasi dan lain2

95 63 17 119

5. Kementerian Kesehatan

10 1. Sekolah Asisten Apotheker

2. Sekolah Bidan3. Sekolah

Physiotherapie dan lain2

3.813 4.199 51 1.018

358

Page 44: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

6. Kementerian kehakiman

1 1. Kursus Menengah Kehakiman Atas

— 29 29 —

7. Kementerian Sosial

1 1. Kursus Dinas Sosial Menengah Tingkat Pertama — — — —

8. Kementerian Pertanian

7 1. Sekolah Perta- nian Menengah Atas

2. Sekolah Kehu- tanan Menengah Atas

3. Sekolah Kehe- wanan Mene- ngah Atas Kursus Tekstil

1.235 1.477 1.731 1.121

9. Kementerian Keuangan

5 1. Kursus Pendi- dikan Pegawai Perbendaharaan dan Kas Negara

2. Kursus Pengatur Padjak dan lain2

293 337 368 241

10 Kementerian Dalam Negeri

1 1. Kursus Pendidik- an Pegawai Pe- merintahan Bagi- an ,,B”

68 63 80 136

11 Kementerian Penerangan

1 1. Pendidikan Pega- wai Staf Kemen- terian Penerangan

— — 107 —

12. Kementerian Perhubungan

23 1. Pendidikan Pengamat Tek- nik Telekomu- nikasi

2. Operator Teleprinter

3. Flight Stewar- dess dan lain2

394 511 450 370

359

Page 45: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

13. Kementerian Urusan Vete- ran

1 1. S.M.A VeteranKursus Menengah Kehakiman Atas

— — 874 —

14. Kementerian Agama

3 1. Pendidikan Gu- ru Agama Atas Negeri (tingkat S.L.T.A)

2. Pendidikan Ha- kim Islam Ne- geri (tingkat S.L.T.A)

3. Sekolah Guru dan Hakim (ting- kat S.L.T.A)

2.435 2.225 1.969 1.504

Sumber: Kementerian/Djawatan jang bersangkutan. K e t e r a n g a n : — = tidak ada angka tersedia.

360

Page 46: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

3) Tabel 178.SEKOLAH-SEKOLAH/KURSUS-KURSUS JANG DISELENGGA-

RAKAN OLEH KEMENTERIAN-KEMENTERIAN LAINDARI PADA KEMENTERIAN P.P. & K.

Tingkat sesudah Sekolah Landjutan Tingkat Atas atau sederadjat.

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

1. Kementerian Urusan Vete- ran

1 1. Kursus Pengatur Agraria

351)

— 1252)

50 1) Djumlah dari pada kursus jang di-buka da- lam tahun 1956

2) Djumlah dari pada kursus jang di- buka da- lam tahun 1958

2. Kementerian Pekerdjaan Umum dan Tenaga

1 1. Akademi Teknik Pekerdjaan Umum

119 154 156 46

3. Kementerian Pelajaran

4 1. Akademi Pela- jaran Niaga

2. Kursus Kepela- buhan dan lain2

166 178 225 137

4. Kementerian Perindustrian 4 1. Akademi Geo-

logi2. Akademi Per-

tambangan dan lain2

104 84 104 122

5. Kementerian Perdagangan 2 1. Akademi Ahli

Praktek Metro- logi

2. Kursus Pegawai lulusan S.M.A/ S.M.E.A

32 103 16 108

6. Kementerian Kesehatan 2 1. Akademi Kon-

tralir Kesehatan2. Akademi Nutri-

tionis

93 111 41 42

7. Kementerian Sosial 2 1. Kursus Dinas

Sosial Menengah Tingkat Atas

2. Kursus Kedju- ruan Sosial Tingkat Tinggi

— — — —

361

Page 47: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

8. Kementerian Pertanian

5 1. College Gula Negara

2. Akademi Ke- menterian Per- tanian dan lain2.

— 69 219 45

9. Kementerian Keuangan

10 1. Akademi Padjak dan Pabean

2. Kursus Djabat- an Adjun Akun- tan

3. Kursus Penilik Padjak dan lain 2.

152 108 155 152

10. Kementerian Dalam Negeri

1 1. Kursus Dinas Ba- gian ,,C”

21 140 189 160

11. Kementerian Penerangan 1 1. Akademi Pene-

rangan Kemente- rian Penerangan — — 121 11

12. Kementerian Perhubungan 14 1. Akademi P.T.T.

2. Akademi Meteo- rologi dan Geo- fisik

3. Kursus montir pe- sawat udara dan lain2

540 335 325 339

13. Kabinet Per- dana Menteri 2 1. Akademi Ilmu

Statistik2. Perguruan Tinggi

Ilmu Kepolisian

— — — —

14. Kementerian Agama 2 1. Akademi Dinas

Ilmu Agama 2. Perguruan Ting-

gi Agama Islam Negeri.

— 42 — —

Sumber: Kementerian: Djawatan jang bersangkutan. K e t e r a n g a n : — = Tidak ada angka tersedia.

362

Page 48: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

4) Tabel 179.

SEKOLAH-SEKOLAH/KURSUS-KURSUS JANG DISELENGGARAKANOLEH KEMENTERIAN-KEMENTERIAN LAIN

DARIPADA KEMENTERIAN P.P. & K.L a i n - l a i n .

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

KeteranganDj

ml.

djen

is BeberapaSekolah/Kursus

1956 1957 1958

1. Kementerian Sosial

9 1. Kursus A2. Kursus A.I. 3. Kursus Tenaga

Sosial Landjutan dan lain2

1.595 8.099 — —

2. Kementerian Perburuhan

38 1. Tukang besi ba- gian kikir

2. Tukang Kaju ba- gian bangunan

3. Tukang batu4. Montir mobil5. Instalasi Listrik6. Montir Radio7. Usaha pertanian8. Tukang djahit9. Perdagangan

dan lain2 .

— 801 654 714

3. Kementerian Luar Negeri

2 1. Kursus Protokol2. Kursus Kanse-

larij— — 50 157

4. Kementerian Dalam Negeri 3 1. Akademi Peme-

rintahan Dalam Negeri dan lain2 338 387 425 503

5. Kementerian Perhubungan 8 1. Ground Opera-

tions Elementair G.I.A.

2. Boomzaken3. Bahasa Inggeris

Teknik dan lain2

149 — — 80

363

Page 49: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

6. Kementerian Urusan Vete- ran

19 1. Kursus Perta- nian

2. Tukang Kaju. 3. Kursus Tukang

Djahit dan lain2

— — 1.346 40

1) Dalam pertjoba- an

7. Kabinet Per-dana Menteri Lembaga Ad- ministrasi Negara

4 1. Latihan Djabatan Hubungan Masja- rakat dan lain2

— — 42 —

8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga

2 1. Kursus Kader Teknik C 1)

2. Kursus Kader Teknik B

77 77 77 72

9. Kementerian Pelajaran 4 1. Kursus ulangan

Mualim II Pe- lajaran Besar

2. Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2

57 31 11 30

10. Kementerian Perdagangan 4 1. Pendidikan un- tuk

Persiapan Udjian Pengha- bisan Kursus Pengatur Tera.

2. Kursus Pega- wai Bagian Pe- nerangan/Pendi- dikan dan lain2

13 — 5 —

364

Page 50: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

KementerianSekolah/Kursus Djumlah Murid

Hasi

l tah

un

1956

-195

8

Keterangan

Djm

l.dj

enis Beberapa

Sekolah/Kursus1956 1957 1958

11. Kementerian Kesehatan 14 1. Sekolah Guru

Bidang2. Sekolah Guru

Pembantu Pera- watan Djiwa

3. Sekolah Peng- amat Hygiene dan lain2 .

355 1.629 22 399

12. Kementerian Pertanian 12 1. Kursus Mecha-

nisasi Pertanian.2. Kursus Aplikasi

Mantri Pertani- an

3. Pendidikan Me- chanisasi Pela- jaran dan lain2

— — — —

13. Kementerian Keuangan 1 1. Kursus Penilai — — — —

14. Kementerian Perindustrian 17 1. Kursus Peratji- an

2. Kursus Bahan- bahan Bagun- an

3. Kursus Analisa Kimia dan Lain2 ..

— — — 483

Sumber: Kementerian: Djawatan jang bersangkutan. K e t e r a n g a n : — = Tidak ada angka tersedia.

365

Page 51: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

MADRASAH-MADRASAH JANG DIAWASI OLEH 5) Tabel 180. KEMENTERIAN AGAMA.

NamaSekolah

D J U M L A HKeterangan :

S e k o l a h M u r i d

1956 1957 1958 1956 1957 19581. Madrasah

Landjutan Atas (se- tingkat) S.L.T.A.)

45(21)*)

61(46)*)

297(214)

*)

5.054 6.208 30.382*) Djumlah

jang men- dapat ben- tuan Kem. Agama2. Madrasah

Landjutan Pertama (setingkat) S.L.T.P.)

862(857)

*)

1.178(916)

*)

817(605)

*)

93.474 120.792 113.401

3. Madrasah Rendah

14.853(12.543)

*)

17.005(12.599

)*)

17.005(6.947)

*)

2.205.723 2.954.131 2.379.531

Sumber: Kementerian Agama — Djawatan Pendidikan Agama.

366

Page 52: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

b. Dalam djangka waktu 1956 — 1958:1) dari 289 djenis kursus dari tingkat rendah sampai dengan

tingkat tinggi telah diperoleh 18.966 lulusan/tamatan.2) Keadaan madrasah-madrasah jang diawasi oleh Kementerian

Agama dari tahun 1956 hingga 1958 dapat dilihat pada Label 180.

7 . a . Latihan Dalam Indus t r i (T ra in ing Within Industry = T.W.I.). Latihan Dalam Industri jang diselenggarakan oleh Kemen-terian Perburuhan:Dalam tahun 1958:Pengikut:

Latihan untuk Trainers : 42 orangLatihan untuk Pengawas : 558 orang

Djumlah : 600 orangLulus:

Latihan untuk Trainers : 39 orangLatihan untuk Pengawas : 558 orang

Djumlah : 597 orang

b. Mengenai Latihan „in-plant” dan „on the job” belum dapat diperoleh keterangan-keterangan.

D. Kesulitan-kesulitan. 1. a. Umum:Kesulitan-kesulitan jang dialami oleh sekolah-sekolah/kursus dalam

lingkungan Kementerian P.P.& K. adalah terutama mengenai kekurangan alat-alat perlengkapan pengadjaran dari gedung.

b. 1) Seko lah Rakjat dan Unman Kewadjiban Beladjar;Selain kesulitan umum tadi, djuga terdapat kesulitan

mengenai:a) Personalia jang chusus mengurus Kewadjiban Beladjar

adalah sangat terbatas; demikian pula halnja dengan alat-alat pengangkutan (kendaraan bermotor).

b) Memindahkan guru-guru dari kota kedesa.c) Kebiasaan dibeberapa daerah untuk mengawinkan

anak perempuan dibawah umur, sehingga tak dapat masuk sekolah.

367

Page 53: BAB X · Web view77 77 77 72 9. Kementerian Pelajaran 4 Kursus ulangan Mualim II Pe- lajaran Besar Kursus ulangan Ahli Mesin Ka- pal Idjazah A dan lain2 57 31 11 30 10. Kementerian

d) Orang tua jang tidak mau/mungkin mengirimkan anaknja kesekolah, karena anak-anak itu harus ikut serta dalam pentjarian nafkah hidup.

e) Pendapat umum jang kurang tepat, termasuk sebagian pedjabat Kementerian P.P. & K. sendiri bahwa biaja Kewadjiban Beladjar seluruhnja harus ditanggung oleh pemerintah, karena Pemerintah mengharuskan anak-anak beladjar.

2) Sekolah Landjutan:Kesulitan-kesulitan seperti jang tersebut pada bagian Umum, terutama sekali dialami pada sekolah-sekolah Kedjuruan.

3) Pendidikan Tinggi:Selain kesulitan jang umum, dialami djuga kesulitan dalam hal tenaga pengadjar.

4) Pendidikan Masjarakat:Disamping kesulitan jang umum djuga dialami kesulitan dalam hal mentjukupi buku-buku jang dipergunakan untuk pemeliharaan ketjakapan para lulusan pemberan-tas buta huruf.

2. Mengenai kesulitan-kesulitan dalam lingkungan Kementerian-kementerian lainnja belum dapat diperoleh keterangan.

368