bab iv laporan hasil penelitian a. gambaran umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/bab iv.pdftabel...

28
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala beralamatkan di Jalan Brigjen H.Hasan Baseri Rt. 11 Desa Sungai Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan (70561) didirikan pada tahun 1997 dengan nama Madrasah Aliyah 4 Marabahan dan sekarang berubah menjadi Madrasah Aliyah 4 Barito Kuala dengan SK Menteri Agama RI No. 107/1997 dengan akreditas B, yang sekarang dipimpin oleh kepala sekolah Syahruzani, S.A.g., S.Pd. Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala berdiri di atas lahan gambut dengan lingkungan pedesaan agrarsi berukuran luas tanah 11.400 m 2 dan luas bangunan 1157 m 2 , memiliki bangunan yang kokoh dan luas dengan dilengkapi berbagai fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar. Dengan lingkungan yang bersih menjadikan siswa dan siswi nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala juga terdapat fasilitas internet yang bisa di akses bebas oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala yang dapat membantu mempermudah mempercepat dalam pencarian informasi. Sarana dan prasarana itulah yang menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala 56

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala beralamatkan di Jalan Brigjen

H.Hasan Baseri Rt. 11 Desa Sungai Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh

Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan (70561) didirikan pada

tahun 1997 dengan nama Madrasah Aliyah 4 Marabahan dan sekarang

berubah menjadi Madrasah Aliyah 4 Barito Kuala dengan SK Menteri Agama

RI No. 107/1997 dengan akreditas B, yang sekarang dipimpin oleh kepala

sekolah Syahruzani, S.A.g., S.Pd.

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala berdiri di atas lahan gambut

dengan lingkungan pedesaan agrarsi berukuran luas tanah 11.400 m2 dan luas

bangunan 1157 m2, memiliki bangunan yang kokoh dan luas dengan

dilengkapi berbagai fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar.

Dengan lingkungan yang bersih menjadikan siswa dan siswi nyaman dalam

mengikuti proses pembelajaran. Selain itu Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala juga terdapat fasilitas internet yang bisa di akses bebas oleh siswa dan

siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala yang dapat membantu

mempermudah mempercepat dalam pencarian informasi. Sarana dan

prasarana itulah yang menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

56

Page 2: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

57

mampu meningkatkan etos kerja yang lebih peduli terhadap perkembangan

siswa dan siswi di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

2. Visi Misi dan Tujuan Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

Misi

Siswa bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu, terampil dan mampu

mengaktualisasikan diri dalam masyarakat.

Misi

Meningkatkan pelaksanaan pendidikan bercirikan agama Islam.

Meningkatkan pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan.

Meningkatkan hubungan kerja sama dengan orang tua siswa dan

masyarakat.

Meningkatkan tata usaha, rumah tangga sekolah, dan perpustakaan.

Tujuan Umum

Adalah ingin menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri,

tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,

profesional, bertanggungjawab, produktif, sehat jasmani dan rohani,

memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, kesetiakawanan

sosial, kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap menghargai

pahlawan, serta berorientasi masa depan.

Page 3: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

58

Tujuan Khusus

Secara khusus Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala bertujuan

menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam

hal :

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai

sekolah yang berciri khas Islam

Kepribadian dan akhlak mulia

Nasionalisme dan ocial ism yang tinggi.

Wawasan Iptek yang mendalam dan luas.

Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi.

Kepekaan ocial dan kepemimpinan.

Disiplin yang tinggi dan ditunjang oleh kondisi fisik yang prima.

3. Sturuk Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala

No Nama Jabatan

1 Syahruzani, S.A.g., S.Pd Kepala Sekolah

2 Hj. Latifah, S.Ag Wakil Kepala Sekolah

3 Ahmadi, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah

4 Siti Mardiah, S.Pd Wakil Kepala Sekolah

5 Muhammad Noor, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah

6 H. Azis Muslim, S.Pd Kepala Laboratorium

7 Muhammad Ahdi, S.Pd Pengelola Laboratorium

8 Muhammad Ahdi, S.Pd Pengelola Laboratorium

9 Drs. Ismail Kepala Tata Usaha

10 H. Husin Kader, S.Ag., S.Pd.I Kepala Perpustakaan

11 Suharti, A.Md Pengadministrasi Perpustakaan

Sumber :Wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4

Barito Kuala.1

1 Wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala, 1 Juli

2019, pukul 9:30

Page 4: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

59

4. Data Personal Tenaga Pendidik Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

No Nama Jabatan

1 Hamidan Munir, S. Ag., S.Pd Wali Kelas X IPS B

2 Rachmawati, S.Pd Wali Kelas X IPA

3 Hilmansyah, S.Pd Wali Kelas X PAI

4 Arbainah S.Pd Wali Kelas XI PAI.A

5 Puji Astuti S.Pd Wali Kelas XII. IPA

6 Muhammad Ahdi S.Pd Wali Kelas XII. IPS

7 Fatkhul Habibie Musthofa S, S.Pd Wali Kelas XI. IPA

8 Arbainah S.Pd.I Wali Kelas XI. PAI. B

9 Isnani S.Pd.I Wali Kelas XI.IPS.B

10 Siti Hafsah S.Pd Wali Kelas XII PAI. B

11 Hamdah S.Pd Wali Kelas XI PAI. A

12 Atikasari S.Pd Wali Kelas XI. IPS. A

13 Dody Okto Junaidi Wali Kelas X IPS. A

14 Hendra, S.Pd Guru Bimbingan Konseling

15 Raudah, S.Pd Guru Bimbingan Konseling

Tabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

No Nama Jabatan

1 Hj. Latifah, S.Ag Pembina Alquran

2 Siti Mardiah, S.Pd Pembina Pramuka

3 Hilmansyah, S.Pd Pembina Olahraga

4 Ahmadi, S.Pd.I Pembina Pencak Silat

5 Siti Hafsah, S.Pd Pembina Pramuka

6 Hamdah, S.Pd Pembina Alquran

7 Rahmani Pembina Kaligrafi

8 Alimuddin, S.Pd.I Pembina Pramuka

Sumber :Wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4

Barito Kuala.2

2 Wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala, 1 Juli

2019, pukul 9:30

Page 5: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

60

5. Keadaan Siswa dan Siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

Tabel 4.4 Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala

No Tahun Pelajaran Jumlah Siswa Rombel/Kelas

1 2010/2011 241 Orang 9 Rombel

2 2011/2012 234 Orang 9 Rombel

3 2012/2013 253 Orang 9 Rombel

4 2013/2014 258 Orang 10 Rombel

5. 2014/2015 298 Orang 11 Rombel

6. 2015/2016 290 Orang 12 Rombel

7 2016/2017 352 Orang 12 Rombel

8 2017/2018 362 Orang 13 Rombel

9 2018/2019 387 Orang 13 Rombel

Tabel 4.5 Jumlah Siswa Pada Tahun Ajaran 2018/2019 Madrasah

Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

Nama kelas Gender Total

Laki Perempuan

X IPA 17 20 37

X PAI 15 23 38

X IPS. A 12 10 22

X IPS B 15 17 32

XI IPA.A 13 15 28

XI. IPA.B 17 20 37

XI. PAI. B 10 15 25

XI PAI. A 12 15 27

XI. IPS. A 17 14 31

XI.IPS.B 12 17 29

XII PAI. B 12 19 31

XII. IPA 10 10 20

XII. IPS 15 15 30

Total 177 210 387

Page 6: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

61

6. Kondisi Sarana Prasana Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

Table 4. 6 Sarana Prasana Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

No Jenis Bangunan Jumlah

1 Ruang Kelas 13

2 Ruang Kepala 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Tata Usaha 1

5 Laboratorium Fisika 1

6 Laboratorium Kimia 1

7 Laboratorium Biologi 1

8 Laboratorium Komputer 1

9 Laboratorium Bahasa 1

10 Laboratorium PAI -

11 Ruang Perpustakaan 1

12 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah 1

13 Ruang Keterampilan -

14 Ruang Kesenian -

15 Toilet Guru 1

16 Toilet Siswa 5

17 Ruang Bimbingan Konseling 1

18 Gedung Serba Guna (Aula) 1

19 Ruang Osis 1

20 Ruang Pramuka -

21 Mesjid 1

22 Ruang Olahraga 1

Jumlah 40

B. Penyajian Data

Data yang peneliti kemukakan ini diperoleh dari hasil penelitian yang

dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data

tersebut penulis gambarkan secara deskriptif kualitatif tentang bagaimana peran

guru dalam menanamkan nilai karakter Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi

Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

Page 7: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

62

Dalam penyajian data ini diuraikan mengenai peran guru dalam

menanamkan nilai karakter Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad

SAW di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala. Untuk keperluan penyajian data

ini, data yang digali dari wawancara dengan pihak yang bersangkutan yaitu salah

satu orang guru dan siswa kelas X PAI Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

Disamping itu dengan melakukan observasi dalam peran guru dalam menanamkan

nilai karakter Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW. Serta

dilengkapi dengan data dokumentasi yang relevan dengan permasalahan yang

diteliti.

1. Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai Karakter Islam Melalui

Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan

selama penelitian dalam proses peran guru dalam menanamkan nilai karakter

Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Diketahui bahwa ada beberapa tahapan untuk menanamkan nilai

karakter Islam kepada siswa dan siswi melalui peran guru yang diterapkan

oleh Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala yang dilakukan terus menerus

dengan pengawasan guru oleh salah satu guru Madrasah Aliyah Negeri 4

Barito Kuala yang bernama Bapak Hilmansyah, S.Pd yang bertanggung

jawab sebagai wali kelas X PAI di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala

dan juga sebagai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ,antara lain

peran guru dalam dalam menanamkan nilai karakter Islam melalui peristiwa

isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW, meliputi :

Page 8: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

63

a. Peran Guru

Peran Guru di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala, memberi

segala stimulasi yang diperlukan oleh siswa dan siswi agar mereka dapat

berkembang seimbang mental, fisik dan spiritual. Menjadi seorang guru di

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala yang mempunyai peran untuk

menanamkan karakter Islami kepada siswa dan siswi disekolah, tidaklah

mudah, harus memiliki jiwa sosial tinggi, pengabdian, pelayanan,

semangat pengorbanan dan yang lebih utama merasa terpanggil untuk

melayani sesama.

Dalam hal ini guru secara tidak langsung mengambil hak dan peran

orang tua dalam keluarga dalam menanamkan kemandirian pada siswa dan

siswi. Antara lain:

1) Sebagai Pembimbing

Menerima, merawat, memelihara, melindungi, memberikan

arahan dan kasih sayang serta pola pembinaan yang terbaik.

Memberikan wujud kepemimpinan dan perlindungan siswa dan siswi

di antaranya dengan memberikan sikap adil pada siswa-siswi. Seperti

dalam hal memberikan arahan dalam aktivas sekolah.

Sebagaimana visi sekolah yaitu menjadija siswa bertaqwa,

berakhlak mulia, berilmu, terampil dan mampu mengaktualisasikan

diri dalam masyarakat. Untuk menjadi generasi yang cerdas dan

sholeh. Guru wajib menjadi sosok pemimpin yang disegani oleh siswa

dan siswinya dalam mendidik dengan memberikan pendidikan yang

Page 9: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

64

layak serta religius sehingga bisa menjadi kebanggaan sekolah. Guru

merupakan orang yang paling dekat dan yang paling berpengaruh

terhadap perkembangan anak disekolah. Baik dari segi kognitif,

emosional, sosial, dan perkembangan lainnya yang dialami oleh setiap

siswa. Kelekatan guru dengan siswa merupakan kunci utama

perkembangan sosial dan kemandirian pada siswa disekolah,

Seperti halnya yang dilakukan Hilmansyah, S.Pd dalam

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai wali kelas X PAI. Bapak

Hilmansyah, S.Pd atau kerap kali dipanggil Pak Hilman dalam

keseharian disekolah mengajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam ditambah sebagai wali kelas X PAI. Beliau dalam melaksanakan

arahan kepada siswa dan siswi selalu disiplin dan tegas, karakter yang

beliau terapkan itulah yang kiranya mampu membuat beliau menjadi

sosok yang disegani di sekolah.3

2) Sebagai Suri Teladan

Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan

kehidupan anak didik. Pribadi susila yang cakap adalah yang

diharapkan ada pada diri setiap anak didik. Tidak ada seorang guru

pun yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat.

Untuk itu guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha

membimbing dan membina anak didik agar di masa mendatang

menjadi orang yang berguna bagi masa nusa dan bangsa.

3 Wawancara dengan Bapak Hilmansyah, S.Pd guru Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala, 1 Juli 2019, pukul 14:00.

Page 10: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

65

Pak Hilman adalah sosok wali kelas yang mempunyai dampak

yang besar kepada para siswa dan siswi karena kelas yang dikelola

dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya,

kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan

pengajaran. Anak didik tidak mustahil akan merasa bosan untuk

tinggal lebih lama dikelas.

Keteladanan dalam pendidikan amat penting dan lebih efektif,

apalagi dalam rangka mengembangkan suasana keagamaan disekolah,

siswa-siswi lebih memahami atau mengerti bila seorang guru yang

ditirunya. Dalam menanamkan karakter Islami kepada siswa dan siswi

yang paling di utamakan adalah dalam hal beribadah menjadi salah

satu keinginan serta harapan guru dan orang tua siswa. Banyak dapati

anak-anak yang sudah aqil baligh belum mandiri dalam menjalankan

ibadah. Salah satu faktor yang paling krusial adalah sosok keteladanan.

Karena sejatinya inti dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah seruan

untuk melaksanakan salat, karena salat adalah bagian satu kesatuan

yang tidak bisa dipisah oleh setiap muslim yang beriman, semakin

rajin ibadah seseorang muslim maka semakin bertambah pula imannya,

maka semakin jauh dari hal yang munkar.

Seorang guru harus memiliki sifat keteladanan, tidak hanya

bisa menginstruksikan saja, namun guru sebagai sosok contoh siswa

harus mampu melaksanakan apa yang diperintahkan dimulai dari guru

tersebut dalam mengawal ibadah siswa.

Page 11: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

66

Semangat dakwah yang dimiliki Pak Hilman, membuat beliau

menjadi sosok yang ikhlas dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Selain siswa ia harus mau mengajak semua pihak untuk bersama

membangun religiusitas di sekolah. Keteladanan yang diterapkan oleh

Pak Hilman adalah mengusahakan diri menjadi sosok yang terdepan

bagi para siswa, misalnya dalam menyeru siswa untuk salat berjamaah,

Puncak karakter seorang muslim adalah taqwa, dan indikator

ketaqwaannya adalah terletak pada akhlaknya. Bangsa yang Beradab

adalah bangsa yang maju. Tujuan pendidikan yaitu manusia

berkarakter taqwa yaitu manusia yang memiliki akhlak budi pekerti

yang luhur. Karakter dibangun berdasarkan pemahaman tentang

hakikat dan struktur kepribadian manusia secara integral. Sehingga

manusia berkarakter taqwa adalah gambaran manusia ideal yaitu

manusia yang memiliki kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual inilah yang seharusnya paling ditekankan

oleh Pak Hilman. Hal ini dilakukan dengan penanaman nilai-nilai etis

religius melalui keteladanan dari keluarga, sekolah dan masyarakat,

penguatan tentang pendidikan salat melalui sejarah Isra’ Mi’raj

menajdi pengamalan peribadatan dan penghayatan.

Bagi Pak Hilman sistem yang baik, keteladanan dari guru di

sekolah, pengawasan orang tua di rumah, serta kontrol dari guru agama

mutlak diperlukan untuk mewujudkan karakter Islami siswa. Tidak

hanya dibebankan kepada guru disekolah saja.

Page 12: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

67

3) Sebagai Motivator

Peran guru sebagai motivator sangat penting dalam proses

pembelajaran membangkitkan minat, mengarahkan siswa-siswi untuk

melakukan sesuatu berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan yang

mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri, minat akan selalu

berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan pada diri seseorang.

Dalam hal ini guru menciptakan kondisi tertentu agar siswa-siswi

selalu butuh dan ingin terus belajar.

Selain mendidik dan membimbing siswa-siswi, guru juga harus

mampu menjadi seorang motivator untuk mendukung dan

menyemangati siswa dan siswinya dalam hal positif. Motivasi yang

diberikan oleh guru adalah dengan selalu memberikan contoh tauladan

yang baik, memberikan anjuran dan perintah, memberikan teguran dan

peringatan, memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar,

pujian dan hadiah.

Karakter dalam Islam adalah sebuah satu kesatuan dengan

anjaran Akhlak dalam Islam guru harus bisa meaktualisasikan dalam

kehidupan individu dan membimbing siswa dan siswi. Kewajiban

seseorang kepada Tuhan, Rasul, manusia dan lingkungannya. Pak

Hilman selaku wali kelas X PAI sangat menekankan kepada

membibitan iman, motivasi yang diberikan beliau bersifat persuasive

karena kelas X adalah kelas transisi memasuki dunia baru ke jenjang

yang lebih tinggi, maka tanggung jawab sebagai hamba pun juga lebih

Page 13: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

68

besar, maka dari itu Hal itu bisa dibuktikan dengan berbagai perbuatan

amal shaleh, ketakwaan, ketaatan dan ibadah kepada Allah secara

ikhlas. Yang selalu diseru kepada siswa dan siswi Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala.

b. Metode Pembinaan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara metode pembinaan

yang dilaksanakan oleh guru dalam menanamkan nilai karakter Islam

melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW di Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala, meliputi:

1) Metode Ceramah/Nasehat

Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran

dengan melalui penuturan oleh guru kepada siswa. Dalam metode

ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru

umumnya didominasi dengan cara ceramah. Jadi melalui metode

ceramah ini guru menceritakan/menyampaikan kejadian-kejadian masa

lampau dan menjelaskan hikmah apa yang bisa diambil dari sejarah

tersebut.

Metode ceramah adalah salah satu metode yang diterapkan

guru dalam proses dalam menanamkan nilai karakter Islam melalui

peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW di Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala, melalui metode ini guru dapat menjelaskan

sejarah isra’ mi’raj terutama tentang kewajiban salat dengan seksama

kesemua siswa dan siswi disekolah

Page 14: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

69

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 8 Juli 2019, metode

ini biasa diterapkan pada pada setiap pembelajaran agama yang

dilaksanan oleh Pak Hilman. Metode ini memberikan kebebasan oleh

guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa dan siswi.

Tidak hanya digunakan pada moment tertentu, metode ini pun

digunakan guru dalam bersosialiasi kepada siswa disekolah

Adapaun Peristiwa isra’ mi’raj memiliki nilai-nilai yang

berbeda dengan peristiwa lainnya. dengan nilai tersebut dapat

membangun dan membentuk karakter Islami kepada siswa dan siswi.

Oleh karena itu, Isra’ mi’raj dalam sejarahnya mengajarkan kepada

manusia melalui tiga aspek, yakni spiritual (iman), ritual dan sosial.

Perjalanan isra’ mi’raj berkaitan langsung dengan keimanan

seseorang. Ketika mendapatkan kabar yang diluar jangkauan logika,

tentu hanya iman yang bisa mempercayainya. Aspek ritual ini

berkaitan dengan maksud dari isra’ mi’raj itu sendiri yaitu untuk

menjemput perintah shalat. Aspek ketiga dalam Isra Mi'raj tersebut

adalah aspek sosial. Yaitu ibadah salat bukan hanya berhubungan

vertikalnya dengan Allah, namun juga hubungan horizontalnya ke

sesama manusia. Ibadah shalat merupakan media untuk mencapai

kesalehan spiritual individual, hubungannya dengan Allah. Tetapi

shalat juga menjadi sarana menguatkan hubungan sosial. Hal ini

sebagaimana Firman Allah dalam ayat sebagai berikut, “Dan

dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

Page 15: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

70

perbuatan) keji dan mungkar” . Oleh karena itu sholat yang benar akan

membawa seseorang berprilaku baik serta jauh dari sifat tercela dalam

hubungan kemanusiaan.

Adapun karakter Islam yang dituntut kepada siswa dan siswi

melalui Isra’ Mi’raj di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala adalah

a) Religius (iman), yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami

dan melaksanakan ajaran agama yakni dalam ibadah salat dan

juga menjalankan fitrahnya sebagai hamba yang beriman yaitu

taat kepada Allah SWT sebagai bentuk akhlak seseorang muslim

i. Serta mengambil dan menjalan hikmah dari peristiw Isra’ Mi’raj

yaitu hubungan vertikal kepada yang maha kuasa yaitu Allah

SWT

b) Jujur, yakni sikap dan perilaku yang menceminkan kesatuan

antara pengetahuan, perkataan, dan sehingga menjadikan siswa

dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala sebagai pribadi

yang dapat dipercaya.

c) Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap

segala segala ibadah yang dilaksanakan, untuk menjaga iman

tetap pada koridornya.

d) Mandiri, perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam

melaksanakan ibadah adalah salah satu yang diutamakan oleh Pak

Hilman, karena jika seorang muslim sudah mengalami aqil baligh

maka dia wajib melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

Page 16: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

71

seorang muslim, dengan adanya kemandirian diharapkan siswa

dan siswa mampu menjadi insan yang taat mampu menjaga ritual

dalam beribadah.

e) Tanggung jawab, perilaku siswa dan siswi dalam melaksanakan

tugas dan kewajiban fitrahnya sebagai hamba yang beriman

dengan taat beribadah.

f) Komunikatif, senang bersahabat dan tindakan terbuka terhadap

orang lain melalui komunikasi yang santun adalah hal yang juga

penting, karena aktualiasisi akhlak ada salah satu akhlak kepada

sesama menjaga diri dari pergaulan yang bebas, karena masa

remaja adalah fase yang rentan terpengaruh oleh budaya budaya

yang menyimpang , maka Pak Hilman juga sangat menyarakan

siswa dan siswi untuk menjadi individu yang sosialis, lebih

banyak menambah kawan dari pada lawan sehingga tercipta kerja

sama secara kolaboratif dengan baik sesame siswa dan siswi

Madrasa Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

g) Peduli lingkungan, tindakan yang selalu berupaya menjaga dan

melestarikan lingkungan sekitar, dan juga sikap dan perbuatan

yang mencerminkan kepedulian tidak merusak lingkungan salah

satu mensyukri nikmat yang diberi Allah SWT.

Page 17: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

72

2) Metode Pembiasaan

Berdasarkan wawancara dengan guru metode pembinaan disini

yaitu berupa pembiasaan melaksanakan serta kedisiplinan dalam

menanamkan nilai karakter Islam siswa dan siswi Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala. terutama dalam aktif melaksanakan kegiatan

ibadah salat sebagai perintah yang diturunkan Allah dalam peristiwa

Isra’ Mi’raj .

Pembiasaan dilakukan guna membiasakan siswa dan siswi

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala sehingga dapat menjadi suatu

bagian yang terikat pada dirinya. Kemudian menjadi suatu kebiasaan

perbuatan atau akhlak. Sebagai contoh dengan membiasakan diri untuk

melaksanakan ibadah shalat berjamaah di masjid, ketika tidak

melaksanakan shalat berjamaah di masjid akan menimbulkan rasa yang

kurang, seakan ada hal berharga yang hilang.

Pembiasaan ibadah salat sebagai aktualisasi dari peristiwa Isra’

Mi’raj dilaksanakan secara berjama’ah maupun sendiri. Sebagaimana

ada 7 karakteri Islam yang meski diterapkan dan diamalkan secara

konsisten oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito yang

diterapkan oleh Pak Hilman selaku wali kelas X PAI “ Menyeru

memang mudah, namun menjaga konsistensi dalam melaksanakannya

nya yang sangat sulit, misalnya saat saya mengajar Sejarah

Kebudayaan Islam, saya selalu menasehati anak anak untuk jangan

lupa salat dan jangan ditinggal kan karena salat adalah perintah

Page 18: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

73

Allah yang diturunkan melalui peristiwa Isra’ Mi’raj, namun kendala

paling berat menurut saya dalam menanamkan karakter Islam adalah

membiasaan, namun bagi saya itu adalah tantang bagi seorang guru

seperti saya dan nanti akan menjadi amal jariyah di akhirat kelak”4

Kebiasaan yang baik dapat menempa peribadi yang berahlak

mulia. Seperti; terbiasa dalam salat berjamaah di masjid atau mushalla,

dan lain-lain sebagainya. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan

bersih, dalam keadaan seperti ini manusia akan mudah menerima

kebaikan atau keburukan. Karena pada dasarnya manusia mempunyai

potensi untuk menerima kebaikan atau keburukan.

Metode pembiasaan menurut Pak Hilman adalah metode utama

dalam menanamkan karakter Islam, dan merupakan metode yang tepat.

Pembiasaan yang dilakukan terus menerus akan memebawa kegemaran

dan kebiasaan tersebut menjadi semacam adaptasi kebiasaan sehingga

menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadiannya. Oleh karena itu,

jika dibiasakan mengerjakan yang baik, lalu tumbuh di atas kebaikan

itu maka bahagialah ia didunia dan akhirat, orang tuanya pun mendapat

pahala bersama.”

Metode pembiasaan bagi perbaiakan dan penanamakan karakter

Islam melalui pembiasaan, dengan demikian pembiasaan yang

dilakukan berdampak besar terhadap kepribadian dan karakter . Sebab

pembiasan yang telah dilakukan akan melekat kuat di ingatan dan

4 Wawancara dengan Bapak Hilmansyah, S.Pd guru Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala, 1 Juli 2019, pukul 14:00.

Page 19: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

74

menjadi kebiasaan yang tidak dapat dirubah dengan mudah. Dengan

demikian metode pembiasaan sangat baik dalam rangka mendidik

akhlak anak.

c. Nilai-Nilai Karakter Islam Melalui Isra Mi’raj

1) Jujur

Jujur adalah perilaku yang sangat dicintai islam, dengan jujur hidup

akan terasa tenang dan damai. Orang baik itu tergantung dari kecilnya,

jika dari kecil sudah diacari akhlak yang baik pasti besarnya sampai tua

pun akan baik juga. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Hilman

selaku wali kelas X PAI cermin manusia yang jujur dan disiplin dalam

mengerjakan kewajiban shalat sebagai muslim, akan terlihat pula dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan di keluarga, masyarakat

maupun lingkungan pekerjaan. Nabi Muhammad sejak dahulu telah

mengajarkan kita tentang kejujuran. Kejujuran ini sangat berkaitan

dengan komitmen yang tentunya akan berdampak pada kredibilitas diri

seorang muslim.

2) Istiqamah

Telah menjadi sunnatulah bahwa setiap manusia yang hidup di dunia

ini pasti tidak terlepas dari cobaan dan rintangan hidup, karena memang

hidup ini sendiri, baik sukses-beruntung atau tidak adalah cobaan.

Muslim dituntut untuk istiqomah dalam keimanannya dengan sebenar-

benar dan sesempurna-sempurna istiqomah. Istiqomah yang benar dan

sempurna, yaitu benar dan lurus, konsisten dengan teguh hati dalam

Page 20: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

75

setiap ucapan, perbuatan dan tujuan. Sama hal nya dalam sholat selaku

guru kelas X Pak Hilman sangat meutamakan nilai istiqomah terutama

dalam pembinaan kegiatan ibadah disekolah seperti sholat berjamaah

rutin dan tadarus Alquran agar siswa terbiasa untuk kedepannya mampu

mengamalkan setelah selesai atau masa depannya

3) Sabar

Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta

bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. sabar merupakan

kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap

yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang

yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki

maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah

yang terjadi dalam kehidupan. Sabar menjadi kunci utama dalam

melaksanakan ibadah sholat sebagai control manusia dalam menjaga

diri untuk menjadi insan yang baik.

Shalat dikatakan dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar ialah

bahwa seorang hamba yang mendirikan shalat, menyempurnakan

rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, khusyu’nya, maka hatinya akan

bercahaya, dadanya akan menjadi bersih, imannya akan bertambah, dan

bertambah kecintaannya kepada kebaikan, dan menjadi sedikit bahkan

hilanglah keinginannya terhadap kejelekan. Yang terpenting, terus

melakukannya dan menjaganya menurut cara seperti ini, maka shalat

Page 21: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

76

dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ini termasuk

tujuan dan buah yang paling besar dari shalat.

C. Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dan kemukakan dalam

penyajian data, maka tahap selanjutnya adalah penganalisaan data agar mudah dan

menarik kesimpulan.

Pada dasarnya ada dua macam yang dianalisis, yaitu tentang bagaimana

peran guru dalam menanamkan nilai karakter Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj

Nabi Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala dan faktor

yang mempengaruhi peran guru dalam menanamkan nilai karakter Islam melalui

peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala.

1. Peran Guru

a. Sebagai Pembimbing

Berdasarkan hasil analisi peneliti peran guru sebagai pemimpin

adalah salah satu bentuk pengaplikasian sosok individu yang sangat efektif

diterapkan oleh Pak Hilman selaku wali kelas X PAI dan guru mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala.

Sosok Pak Hilman adalah sosok pemegang kendali yang bersifat

krusial. Pak Hilman bagi peneliti adalah sosok yang profesional akan

Page 22: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

77

mampu menjadi seorang yang berdiri di depan menunjukkan bagaimana

seharusnya menjadi guru yang berkualitas bagi guru-guru lainnya.

Sikap mengayomi dan santai membuat sosok Pak Hilman menjadi

sosok yang disegani oleh para siswa dan siswi disekolah, selain figur

pembawaan beliau, pola saat mengajarpun menjadi faktor yang terlebih

juga penting

b. Sebagai Suri Teladan

Keteladanan merupakan metode yang paling berpengaruh dalam

mendidik, khususnya dalam pembentukan kepribadian, keteladanan yang

sempurna adalah keteladanan Rasulullah, yang dapat menjadi acuan bagi

guru sebagai teladan utama, sehingga peserta didik atau siswa –siswi

mempunyai figur pendidik yang dapat menjadikan panutan

Guru merupakan teladan bagi para siswa dan siswi disekolah,

sebagai mana pepatah “Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari”

yang mana artinya siswa biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka

guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk. Menjadi tokoh

panutan di masyarakat hendaknya jangan sampai memberi contoh yang

buruk. Jika seorang pemimpin berbuat buruk, maka pengikut-pengikutnya

akan berbuat lebih buruk daripada yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.

Sebagai teladan, tentu saja pribadi Pak Hilman mendapat sorotan siswa

serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya

sebagai guru. Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara

apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya,

Page 23: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

78

kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus

diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

c. Sebagai Motivator

Sebagai seorang siswa rasa lelah, jenuh dan beberapa alasan lain

bisa muncul setiap saat. Disinilah unsur guru sangat penting dalam

memberikan motivasi, mendorong dan memberikan respon positif guna

membangkitkan kembali semangat siswa yang mulai menurun terutama

dalam hal beribadah.

Pak Hilman seorang guru yang dapat mendorong siswanya agar

berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif.

beliau juga harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap

siswanya. Misalnya ada siswa yang telat masuk beliau hanya menegur

untuk tidak mengulanginya lagi, beliau berusaha memahami kemungkinan

terdapatnya masalah pribadi dari siswa, yakni dengan menunjukkan

perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan

sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa. Siswa bagi Pak

Hilman layaknya tanaman yang harus dirawat dengan telaten, sabar dan

penuh perhatian. Dalam hal ini motivasi sangat dibutuhkan untuk setiap

siswa guna menanamkan karakter Islam.

2. Metode Pembinaan

a. Metode Ceramah/Nasehat

Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional

dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah

Page 24: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

79

pendidikan. Bukan hanyar seorang yang berprofesi guru namun setiap

orang yang ingin membagikan sebuah ilmu pengetahuan tidak terlepas

dari metode ini

Berdasarkan penyajian data di atas metode ini adalah metode wajib

yang selalu dipakai oleh guru di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4

Barito Kuala. Melalui metode ini guru bisa memberikan motivasi serta

memberikan sebuah doktrin kepada siswa-siswi karena penanaman

karakter Islam harus dilaksanakan dengan terus menerus Terutama saat

Pak Hilman mengajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dikelas.

b. Metode Pembiasaan

Pemahaman dengan cara menginformasikan tentang hakikat dan

nilai – nilai yang terkandung peristiwa Isra’ Mi’raj, pemahaman yang

diberikan setiap saat sehingga dapat dipahami dan diyakini bahwa

obyek itu benar – benar berharga dan bernilai. Dengan demikian akan

menimbulkan di dalam hatinya sehingga siswa dan siswi Madrasah

Aliyah Negeri 4 Barito Kuala akan melakukan perbuatan yang baik

dikeseharianya sesuai dengan apa yang ia pahami dan yakini.

Sebuah Pembiasaan yang konsisten dalam yang dilaksanakan oleh

Pak Hilman dalam melaksanakan penanaman nilai Islam melalui esensi

sejarah Isra’ Mi’raj terbukti efektif untuk menanamkan membiasakan

beribadah kepada siswa dan taat kepada agama.

Page 25: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

80

“Menurut saya Isra’ Mi’raj adalah sebuah sejarah yang luar biasa.

Sejarah awal mula ibadah salat, dan untuk mendapatkan perintah itu

tidak lah singkat namun melalui perjalanan yang Panjang yang

membuat kami merasa Nabi Muhammad SAW adalah seseorang Nabi

yang sangat kami kagumi.”5

“Pak Hilman orangnya baik dan ramah dalam mengajar, membuat

kami dikelas merasa nyaman, apalagi saat beliau mengajar sesuai

bidang beliau Sejarah Kebudayaan Islam, beliau Panjang lebar bercerita

tentang sejarah Islam dengan cara candaan beliau sehingga mudah kami

pahami ”6

“Pak Hilman selalu mengatakan jika kalian ingin dihargai maka

hargailah orang lain, sama seperti penanaman karakter oleh beliau, jika

kalian kagum terhadap sosok Nabi Muhammad SAW, maka jangan

lalaikan salat”7

Orang-orang yang menjaga salat dengan menunaikannya

diwaktunya masing-masing dan memperhatikan hal-hal yang terkait

dengan kesempurnaan salat. Hal-hal tersebut baik yang dilakukan

sebelum salat dan setelah salat.

5 Wawancara dengan Siti Fatimah salah satu siswi kelas X PAI Madrasah Aliyah Negeri

4 Barito Kuala, 15 Juni 2019, pukul 10:00.

6 Wawancara dengan Muhammad Faris salah satu siswa kelas X PAI Madrasah Aliyah

Negeri 4 Barito Kuala, 15 Juni 2019, pukul 10:00.

7 Wawancara dengan Nanda salah satu siswa kelas X PAI Madrasah Aliyah Negeri 4

Barito Kuala, 15 Juni 2019, pukul 10:00.

Page 26: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

81

Metode pembiasaan diterapkan oleh Pak Hilman sebagai

pembentukan karakter, bila seorang siswa telah terbiasa dengan sifat-

sifat terpuji, impuls-impuls positif lalu tersimpan dalam system limbic

otak sehingga aktivitas yang dilakuakn oleh siswa tercover secara

positif.

Nilai Karakter Islam dalam Isra Mi’raj yakni terletak pada sebuah konsep

ibadah yakni shalat, nilai nilai shalat itu telah mampu kita implementasikan, maka

menurut analisi yang dilakukan penulis yakin perasaan sombong, ujub, takabbur,

arogan, dan berbagai sifat negatif lainnya mampu kita hindari, sehingga

terbentuklah sifat tawadhu, disiplin, sabar, dan jujur dalam kehidupan sehari hari.

Bahkan dengan prinsip disiplin dan kepatuhan yang diajarkan dalam shalat, dapat

menunjang ikhtiar mewujudkan masyarakat yang aman, tenteram, bahagia, dan

harmonis sehingga kualitas shalat perlu ditingkatkan sehingga setiap muslim

merasakan shalat sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan sebatas

menunaikan kewajiban.

Spiritual mengajarkan manusia untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh

kepada segala ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT, dengan suatu

keyakinan bahwa perbuatan benar mendatangkan pahala dan perbuatan salah

mengakibatkan dosa. Adapun secara sosial Isra’ Mi’raj mengajak manusia untuk

senantiasa melakukan perubahan, melakukan hijrah dari kesalahan menuju

kesalehan, dari jalan gelap menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju

kemajuan.

Page 27: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

82

Faktor Yang Mempengaruhi Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai

Karakter Islam Melalui Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Di

Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti dari hasil wawancara

dan observasi dapat disimpulkan, faktor yang mempengaruhi peran guru dalam

menanamkan nilai karakter Islam melalui peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad

SAW di Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala Banjarmasin meliputi:

Adanya faktor yang mempengaruhi nilai karakter Islam di sekolah, dapat

ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi

karakter seseorang. Diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah semua unsur kepribadian yang secara kontinyu mempengaruhi

perilaku manusia, yang meliputi instink biologis, kebutuhan psikologis, dan

kebutuhan pemikiran. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang bersumber

dari luar manusia, akan tetapi dapat mempengaruhi perilaku manusia, baik

langsung maupun tidak langsung. Sebagai berikut :

1. Faktor Lingkungan

Suasana yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula begitu

pula sebaliknya, lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito Kuala. Sangat

menjaga adab terhadap kawan sesama menekan rasa solidaritas saling

membantu, mengingatkan baik kebaikan maupun kesalahan, menjaga, dan

saling berbagi. Membuat siswa dan siswi dengan lingkungan disana menjadi

nyaman dalam belajar

Page 28: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum …idr.uin-antasari.ac.id/14346/7/BAB IV.pdfTabel 4.3 Pembina Pramuka/Osis/ Kegiatan Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

83

Lingkungan sekolah menjadi faktor yang sangat krusial dalam proses

menanamkan nilai Karakter Islam oleh guru, karena sebaik apapun metode

atau pola yang diterapkan oleh guru jika lingkungan nya tidak mendukung

maka bisa dikatakan percuma dan sangat sulit tentunya proses ini diterapkan

oleh guru.

2. Faktor Kesadaran Diri

Kesadaran diri menjadi faktor yang mempengaruhi karakter Islam

mampu diterima oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Barito

Kuala. ada dua faktor yang biasa mempengaruhi kesadarai diri, yaitu faktor

dari dalam yaitu potensi fisik, intelektual dan hati yang dibawa si anak sejak

lahir, dan faktor dari luar yang dalam hal ini adalah kedua orang tua di rumah,

guru di sekolah, dan tokoh-tokoh serta pemimpin masyarakat.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa yang

mempengaruhi penanaman karakter Islam adalah ditentukan oleh faktor fitrah

dari seseorang atau faktor alami dari seseorang dan faktor eksternal dari

seseorang yaitu lingkungan sosial siswa. Intinya bahwa kemandirian ibadah

seseorang ditentukan oleh faktor pembawaan dan sosial, seseorang anak pasti

membawa potensi yang baik ketika lahir, namun yang menjadikan ia

memiliki akhlak yang buruk atau baik pada nantinya juga dipengaruhi kondisi

sosial kehidupanya.