bab iii deskripsi wilayah studi - digilib.itb.ac.id · letak permukaan air tanah umumnya cukup...

10
Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI 3.1. GEOGRAFIS Lokasi calon lahan perkebunan kelapa rakyat PIR-TRANS di Guntung seluas ± 12.000 Ha merupakan lahan yang akan dikelola oleh Pihak Swasta Nasional PT. Guntung Hasrat Makmur (PT.GHS) meliputi wilayah Inti dan Pihak Transmigran meliputi wilayah Plasma . Gambar 3.1 Peta Geografis Wilayah Studi Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 24 Eka Susanto (15002095)

Upload: vuongkiet

Post on 21-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH STUDI

3.1. GEOGRAFIS

Lokasi calon lahan perkebunan kelapa rakyat PIR-TRANS di Guntung seluas

± 12.000 Ha merupakan lahan yang akan dikelola oleh Pihak Swasta Nasional PT.

Guntung Hasrat Makmur (PT.GHS) meliputi wilayah Inti dan Pihak Transmigran

meliputi wilayah Plasma .

Gambar 3.1 Peta Geografis Wilayah Studi

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 24

Eka Susanto (15002095)

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 25

Eka Susanto (15002095)

Secara administratif termasuk Kecamatan Kateman, Kabupaten Inderagiri Hilir,

Propinsi Riau. Secara geografis terletak antara 103010'- 103

017' Bujur Timur (BT) dan

00021'-00

030' Lintang Utara (LU). Lahan calon Perkebunan 12.000 Ha memiliki

batas-batas:

Sebelah Utara : Daratan dan udik sungai Danai

Sebelah Selatan : Sungai Guntung

Sebelah Barat : Daratan dan udik anak sungai Kateman

Sebelah Timur : Kanal kolektor dari perkebunan PT. RSTM

Pada umumnya calon lahan perkebunan tersebut merupakan dataran rendah, dengan

ketinggian sebagian besar antara + (2.00 - 10.00) m. Kemiringan lahan rata-rata antara

(0.15 - 0.20) %. Hampir semua wilayah calon Perkebunan didominasi oleh lahan

gambut yang memiliki ketebalan berkisar antara (2.00 - 4.00) m atau rata-rata kurang

lebih dari 3.00 m.

Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0.50 m di

bawah muka tanah sehingga boleh dikatakan wilayah tersebut merupakan wilayah

lahan rawa gambut.

Berdasarkan peta kesesuaian lahan disimpulkan bahwa seluruh wilayah berpotensi

untuk dikembangkan menjadi lahan perkebunan budidaya Kelapa Rakyat (Kelapa

Hibrida), asal dilakukan upaya perbaikan sarana jaringan tata air disamping perlu

pemupukan. "Kategorisasi rawa pasang surut wilayah calon lahan perkebunan

termasuk kategori II dan III, yaitu sebagian terluapi pasang surut dan sebagian besar

tidak pernah terluapi oleh pasang tertinggi dari variasi elevasi pasang surut sungai

dengan muka air tanah tidak lebih dalam dari 0.50 m.

3.2. GEOLOGI

Berdasarkan gambaran peta geologi skala 1 : 250.000, lembar PekanbaruSiak

Indrapura, dapat dijelaskan bahwa daerah studi ini tergabung kedalam Formasi

Pematang dengan Strata Holosin. Formasi ini disusun oleh batuan-batuan sedimen

muda hingga tua yang bersifat masam. Batuan sedimen tersebut disusun oleh bahan-

bahan liat halus, liat organik dan batuan pasir halus, serta tuff andesit.

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 26

Eka Susanto (15002095)

Dibawah pengaruh adanya desakan aliran permukaan dan air laut, sebagian bahan-

bahan endapan yang menumpuk segera hanyut dan berpindah tempat. Endapan yang

terhenti di sisi kanan kiri sungai segera akan membentuk tanggul-tanggul sungai, dan

sebagian lainnya larut dengan air dan diendapkan di sekitar muara sungai ataupun

pantai. Proses pengendapan sedimen/bahan endapan tersebut lambat laun disusul

dengan adanya penumpukan endapan organik, yang terbentuk karena keadaan anaerob

yang menghambat proses dekomposisi dan desintegrasi bahan organik.

Seiring dengan perjalanan waktu serta ditunjang dengan adanya proses humifikasi

maka secara perlahan gambut tipis berubah menjadi gambut tebal. Gambut-gambut

yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral (bahan yang berasal dari proses

pengendapan sebelumnya).

Gambut tipis umumnya dilengkapi dengan lapisan mineral yang cukup dalam dan

sebaliknya gambut tebal disertai lapisan tanah mineral yang tipis. perangai endapan

organik ini umumnya menyebar diantara himpitan Sungai Danai Air Tawar, Sungai

Guntung dan Sungai Kateman.

3.3. TOPOGRAFI

Kondisi topografi calon lahan perkebunan pada umumnya termasuk wi1ayah dataran

rendah dengan ketinggian sebagian besar antara +2 m s.d. +10 m di atas rata-rata

muka air laut. Kontur tertinggi berada di sekitar ujung bagian Utara batas proyek,

berdekatan dengan rencana Sal. Primer Kanal Utama I (kontur di atas +10.00 m).

Referensi/datum ketinggian diperhitungkan terhadap MSL (Mean Sea Level).

Kemiringan lahan di lokasi studi sebagian besar cenderung ke arah bagian Barat

dengan kemiringan rata-rata < 0.1 % dan ke arah Selatan dengan kemiringan rata-rata

0.1 % sampai 0.15 %. Dapat disimpulkan bahwa wilayah calon lahan perkebunan

topografinya datar dengan kemiringan rata-rata antara (0.10 - 0.15) %.

(Peta Topografi Lahan dapat dilihat pada lampiran C)

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 27

Eka Susanto (15002095)

3.4. KARAKTERISTIK LAHAN AGROSOIL

Berdasarkan hasil pemetaan tanah, dapat dijelaskan karakteristik lahan antara lain:

Tanah-tanah yang terhampar di sisi kanan kiri Sungai Danai Air Tawar, S. Guntung

merupakan tanah yang terbentuk dari bahan-bahan endapan muda recent alluvial yang

belum mempunyai perkembangan penampang tanah yang nyata, serta di dominasi

oleh bahan endapan liat / debu halus. Bahan endapan tersebut seringkali dalam

keadaan jenuh air hingga kedalaman < 50 cm dari permukaan tanah. Gabungan sifat-

sifat endapan seperti ini umumnya membentuk tanah Fluvaquents (bahan organik).

Dibawah pengaruh proses geonik, bahan-bahan yang bersifat anaerob ini segera

membentuk endapan gambut dengan ketebalan tertentu, dimana kondisi seperti ini

akan menghambat atau mempersulit terjadinya proses desintegrasi dan dekomposisi

bahan organik, dan sebaliknya mempermudah "proses humifikasi". Gabungan

berbagai proses seperti ini segera akan membentuk gambut topogen, yang lambat laun

lapisannya mengalami penebalan.

Daerah studi merupakan daerah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi

yakni > 2.000 mm/tahun, dan terjadi di sepanjang tahun. Dibawah pengaruh iklim

seperti ini maka tanah gambut yang mempunyai permeabilitas jelek segera dalam

keadaan jenuh air, drainase tanahnya dalam kondisi terhambat hingga sangat

terhambat. Segenap proses ini akan segera meneegah adanya proses mineralisasi dan

oksidasi organik lebih lanjut. Pada sisi lain intensitas eurah hujan yang tinggi juga

menyebabkan terjadinya basa-basa di lapisan atas seeara intensif, sehingga tanah

gambut yang terbentuk di daerah ini bersifat masam. Keadaan kemasaman tanah

seperti ini mampu merintangi perkembangan bakteri anaerob. Gabungan kedua proses

tersebut diatas akan mendorong pembentukan gambut berbentuk dome.

Pada hakekatnya, tingkat pelapukan / penghancuran serat bahan organik dapat dipilih

kedalaman 3 (tiga) kategori, meliputi :

(a). Fibrik : Pelapukan/penghancuran bahan organik lebih keeil dari 33% Pelapukan

/ penghancuran.

(b). Hemik : Bahan organik berada antara 33 % dan 66 %.

(c). Saprik : Pelapukan/penghancuran bahan organik melebihi/diatas 66%.

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Gambut di sekitar S. Guntung umumnya didominasi oleh Troposaprik/Tropohemik

dan berangsur-angsur ke bagian pedalaman di dominasi oleh Tropohemik/

Tropofibrik. Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan serta kombinasi analisa data

lapangan dan laboratorium dapat disimpulkan bahwa sebaran jenis tanah di areal

proyek pengembangan PIRTrans kelapa hybrida ini terdiri atas satu jenis tanah

mineral dan tiga jenis tanah gambut, yaitu :

Yang termasuk jenis tanah mineral : Tropic Huinaqueptie Fluvaquents.

Yang termasuk jenis tanah organik (gambut) antara lain:

o Terrie Dysie Tropohemist (Tropofibrist) : < 1.00 m.

o Terrie Dysie Troposaprist (Tropohemist) : (1.00 - 2.00) m.

o Dysie Tropofibrist/Tropohemist : > 2.00 m.

Gambar 3.3 Lapisan Tanah Gambut

Wilayah calon lahan perkebunan seluas 12.000 Ha. sebagian besar didominasi oleh

jenis tanah Dysie Tropofibrist/Tropohemist dengan ketebalan berkisar antara (2 - 4) m

atau rata-rata sekitar 3 m.

Sedangkan kondisi "mekanika tanah" pada lahan perkebunan sekitar areal proyek

dapat dijelaskan bahwa di lokasi studi umumnya didominasi oleh tanah gambut

dengan ketebalan berkisar antara 2 s.d. 4 m atau rata-rata lebih dari 3 m. Hasil

pengeboran pada beberapa titik menunjukkan bahwa jenis tanah di bawah lapisan

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 28

Eka Susanto (15002095)

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

gambut didominasi oleh lempung fat clay, lanau elastic silt dar. lempung pasiran yang

berwarna coklat dan abu-abu.

3.5. VEGETASI DAN PENGGUNAAN LAHAN

Sebaran vegetasi tegakan di daerah ini bersifat agak homogen, terutama vegetasi yang

berada di hamparan tanah gambut dalam. Jenis vegetasi yang berada di sisi kiri kanan

jalur sungai cander belt hingga radius tertentu biasanya didominasi oleh vegetasi :

meranti, kelat, terentang, pinang, belindang, pandan dan sebagainya. Sedikit bergeser

menuju kepedalaman jenis vegetasinya didominasi oleh: prupuk, punak, meranti daun

kecil, mentangur, pulau gabus, kempas, manas, kelat dan sebagainya.

Diameter tegakan vegetasi-vegetasi tersebut cukup beragam dan umumnya semakin

jauh dari sisi jalur sungai diameter tegakan akan semakin besar dan lambat laun

mengecil kembali hingga pusat gambut dome. Pada umumnya diameter tegakan yang

berada di kawasan gambut dalam dieirikan makin ke dalam diameter tegakan semakin

kecil dan semakin homogen. Perakaran tegakan adakalanya menembus hingga

kedalaman lebih dari 1 meter dari permukaan tanah. Jenis vegetasi di kawasan ini di

dominasi oleh jenis : meranti, mentangur, jangkang, jawi-jawi, durian burung, damar,

cemerlang, gerunggang, dan sebagainya dengan disertai tumbuhan bawah seperti

paku-pakuan, palas, pakis-pakisan, dan sebagainya.

Kawasan yang terletak diantara jalur sungai dengan dataran garnbut, dihuni oleh tipe

vegetasi tertentu yang rnerupakan vegetasi peralihan dengan kerapatan yang agak

jarang hingga jarang, diameter cukup besar (lebih dari 35 cm) serta berdiri seeara

tegak lurus. Jenis vegetasi ini terdiri dari: mentangur, baju rantai, suntai, selurnar,

kayu putih dan sebagainya. Seperti yang telah di bahas sebelumnya daerah studi ini

diliputi oleh kawasan hutan produksi biasa serta hutan lindung.

3.6. KARAKTERISTIK METEOROLOGI

Pada daerah calon lahan perkebunan tidak terdapat stasion pengamat klimatologi.

Data klirnatologi yang lengkap terdiri dari : hujan, temperatur udara, kelembaban

udara, penyinanan matahari dan keeepatan angin hanya diperoleh dari stasiun Rengat,

yang berjarak 125 km. Dari data pengamatan selama 16 tahun (1975-1990)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 29

Eka Susanto (15002095)

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 30

Eka Susanto (15002095)

terlihat bahwa temperatur udara berkisar antara (25.5-26.8)°C, penyinaran matahari

terendah 28.9 % terjadi pada bulan Desember dan tertinggi 55.5% terjadi pada bulan

Juni. Kelembaban rata-rata bulanan berkisar antara terendah 81.5% (September) dan

86.4% (Desember). Sedang keeepatan angin rata-rata bulanan hampir sarna, yaitu

antara (4.0-4.6) knot.

Data hujan untuk distribusi harian, bulanan dan tahunan terkumpul dari beberapa

stasiun hujan yang berdekatan dengan lokasi ealon lahan perkebunan atau dari

beberapa stasiun hujan yang berada di sekitarnya antara lain :

Stasiun Tanjung Balai-Karimun

Stasiun Tembilahan

Stasiun Rengat

Stasiun Siak sri Indrapura

Bulan-bulan basah dimana curah hujan > 200 m terjadi pada bulan September s.d

Desember, sedangkan bulan lain yaitu Januari s.d Agustus curah hujan < 200 mm

tetapi masih > 100 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Koppen daerah kajian

termasuk tipe iklim Af, yaitu iklim hujan tropis atau basah sepanjang tahun,

sedangkan menurut Schmidt Ferguson termasuk iklim tipe A, yaitu iklim sangat

basah. Menurut Oldeman daerah kajian termasuk iklim klas Bl.

Berdasarkan kajian distribusi hujan bulanan, dapat disimpulkan bahwa daerah studi

sangat cocok untuk dikembangkan menjadi lahan perkebunan hanya dengan

memanfaatkan sumber air hujan serta usaha menyediakan sarana dan prasarana

jaringan pengairan termasuk jaringan saluran lengkap dengan bangunan hidraulis

sebagai pengendali/kontrol) permukaan air tanah.

3.7. HIDROLOGI DAN HIDROMETRI

Survey Hidrologi dan Hidrometri dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana

potensi sumber daya air dapat dimanfaatkan guna menunjang pengembangan

Perkebunan Kelapa Hibrida. Sumber daya air yang dapat dimanfaatkan berasal dari

air angkasa (air hujan), air permukaan (sungai) dan air tanah. Ketiga sumber tersebut

telah diketahui perilakunya berdasarkan hasil survey, antara lain:

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 31

Eka Susanto (15002095)

Air tanah cukup dangkal rata-rata memiliki kedalaman dibawah 0.50 m, yaitu

antara (0.10-0.40) m di bawah muka tanah,

Air permukaan (sungai), baik air sungai yang berada di calon lahan perkebunan,

anak S. Guntung maupun S. Guntung diperoleh berdasarkan survey Hidrometri.

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil survey hidrometri, antara lain :

a. Taraf Muka Air

Taraf muka air setiap titik sepanjang S. Guntung ke arah huiu dapat diramalkan

dengan menerapkan model matematik (RAMPAS) sehingga taraf muka air pada

lokasi yang direncanakan sebagai pelepasan aliran berlebih buangan dari lahan di

mulut Saluran Primer (Kanal Utam) dapat diketahui. Nilai taraf muka air tertinggi

spring tide dan taraf muka air terendah neap tide serta perambatan pasut sungai

Guntung selama pengamatan periode musim kemarau.

Berdasarkan hasil pengamatan muka air di lapangan dapat ditentukan konstanta

pasang surut yang dihitung dengan menerapkan metode Admiralty dan

menggunakan persamaan gelombang Harmonis dapat diramalkan tipe dan

karakteristik pasang surut di muara S. Guntung pada periode ulang tertentu (10

atau 20 tahunan).

b. Debit dan Penampang Sungai

Debit sungai Guntung (debit up-land) di lokasi pengukuran ditentukan

berdasarkan pengukuran kecepatan dan penampang melintang sungai pada kondisi

air surut (debit keluar) dan air pasang (debit masuk) selama satu siklus pasang

surut. Hasil pengukuran lengkap hidrometri S. Guntung di sekitar areal proyek

seluas 12.000 Ha telah disajikan pada Laporan Pendukung Survey Hidrologi dan

Hidrometri,

c. Intrusi Air Asin (Salinitas)

Pengukuran kadar keasinan (salinitas) dilakukan pada posisi tetap (fixed salinity)

maupun secara bergerak (moving salinity) dari muara S. Guntung ke arah hulu

pada kondisi pasang. Lokasi pengukuran ditentukan di posisi (H-1

Sakarotan/KUT-II, C~S-II), (H-2 Sakakuali), dan di (H-3 KUT-I, OOS-I1). Nilai

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 32

Eka Susanto (15002095)

kadar keasinan fixed salinity dipengaruhi debit drainase dari lahan, misalnya saat

hujan salinitas air permukaan sungai akan turun.

d. Kadar Keasaman (pH)

Nilai pH sepanjang S.Guntung selalu > 5.0 atau berkisar antara 6.40 s.d. 7.20,

sedangkan nilai pH pada saluran berkisar antara 4.4 s.d .5.9 kecuali pada muara

saluran selalu > 5.5.

3.8. MEKANIKA TANAH

Kondisi lapisan tanah dasar berdasarkan pemboran tangan pada tiga lokasi yaitu :

Group I :

Secara umum hasil dari bor tangan dapat digambarkan sebagai berikut

0,0 - 3,5 m gambut - gambut kelempungan

3,5 - 7,3 m lempung

7,3 - 10,0 m lempung kepasiran

Memiliki harga berat isi tanah diantara ( 1,409 - 1,601 ) t/m3 dengan plastisitas yang

cukup rendah.

Muka air tanah berkisar antara ( 0,1 - 0,4 ) m di bawah permukaan tanah.

Nilai sondir (tahanan ujung konus) antara ( 0,0 - 5,0 ) ks/cm2

Nilai kohesi berada diantara ( 0,014 - 0,057) kg/cm2.

Sedangkan untuk sudut geser mempunyai nilai antara ( 1,197 - 2,446 )° serta porositas

yang cukup tinggi berkisar antara (65-75)% .

Group II :

Hasil dari bor tangan terdiri dari :

0,0 - 2,7 m gambut - gambut kelempungan

2,7 - 6,6 m lempung

6,6 - 10,0 m lempung kepasiran

Memiliki harga berat isi tanah diantara ( 1,259 - 1,604 ) t/m3 dengan memiliki harga

berat isi tanah plastisitas yang cukup rendah.

Muka air tanah berkisar antara ( 0,1 - 0,4) m di bawah permukaan tanah.

Nilai sondir (tahanan ujung Konus) antara ( 0,0 - 5,5 ) kg/cm2

Nilai kohesi berada diantara (0,01 - 0,054) kg/cm2.

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Letak permukaan air tanah umumnya cukup dangkal rata-rata kurang dari 0 ... yang terbentuk ini berada di atas lapisan mineral

Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1)

Aqri Chandra Kriswanto (15002010) 33

Eka Susanto (15002095)

Sedangkan untuk sudut geser mempunyai nilai antara ( 0,398 - 2,235 )° serta porositas

berkisar antara (65-80) % .

Group III :

Hasil dari bor tangan terdiri dari :

0,0 - 3,3 m gambut - gambut kelempungan

3,3 - 6,5 m lempung

6,5 -10,0 m lempung kepasiran

Memiliki harga berat isi tanah diantara ( 1,270 - 1,683 ) t/m3 dengan memiliki harga

berat isi tanah plastisitas yang cukup rendah.

Muka air tanah berkisar antara ( 0,1 - 0,4 ) m di bawah permukaan tanah.

Nilai sondir (tahanan ujlJng konus) antara ( 0,0 - 5,0 ) kg/cm2.

Nilai kohesi berada diantara ( 0,017 - 0,044) kg/cm2.

Sedangkan untuk sudut geser mempunyai nilai antara ( 0,819 – 2,881 )° serta

porositas yang cukup tinggi antara (65-80) % .