bab ii tinjauan pustaka - repository.uib.ac.idrepository.uib.ac.id/2456/5/k-1551054-chapter2.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
1. Istilah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah seorang pejabat umum
yang menerima hak dan kewenangan untuk mengeluarkan akta pemindahan
hak atas tanah, akta pembebanan hak atas tanah dan akta pemberian kuasa
pembebanan hak Tanggungan menurut aturan Perundang-undangan yang
berlaku.6 Dalam pengurusan di dalam bidang pertanahan di Indonesia,
khususnya dalam kegiatan pendaftaran tanah, PPAT merupakan pejabat
umum yang ditugaskan untuk menjadi rekan Badan Pertanahan Nasional
(BPN) yang membantu memperkuat dan menegaskan atas setiap jenis
perbuatan hukum atas bidang tanah yang dilakukan oleh setiap subyek hak
yang memiliki gubungan dengan tanah dan selanjutnya dituangkan dalam
bentuk akta otentik. Dengan kata lain, PPAT adalah pejabat umum yang
diberi suaru hak dan kewajiban untuk membuat dan mengeluarkan akta-akta
otentik yang berhubungan dengan perbuatan hukum tertentu tentang hak atas
tanah.
6 Indonesia, Undang-Undang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda yang berkaitan dengan Tanah, UU No. 04 Tahun 1996, Ps l
9 Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
10
Jika dilihat dari hukum yang berlaku disebut dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, terdapat 3 jenis macam PPAT, yaitu:
a. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), adalah pejabat umum yang
diberi wewenang untuk melakukan pembuatan akta-akta otentik yang
berhubungan dengan perbuatan hukum tertentu yang memiliki
gubungan dengan hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.7
b. PPAT Sementara, yaitu Pejabat yang berasal dari Pemerintah yang
ditunjuk berdasarkan jabatannya untuk melaksanakan tugas sebagai
seorang PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah ata kawasan yang
didalamnya belum cukup terdapat PPAT yang menjabat.8
c. PPAT Khusus, yaitu pejabat yang berasal dari Badan Pertanahan
Nasional yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas
PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka untuk
menjalankan pelaksanaan program atau tugas Pemerintah tertentu.9
7 Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, PP RI No. 37 Tahun 1998, Pasal 1 Angka 1.. 8 Ibid., Pasal 1 Angka 2. 9 Ibid., Pasal 2 Angka 3.
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
11
2. Wewenang dan Tugas Pokok Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pertanahan, PPAT
memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:10
a. Memiliki tugas pokok untuk menjalankan sebagian proses
pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai tanda bukti telah
dijalankannya sebuah perbuatan hukum tertentu yang memiliki
hubungan tentang hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun, yang selanjutnya akan dijadikan dasar bagi pendaftaran
perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan
hukum itu. Yang dimaksud dengan perbuatan hukum adalah:
i. Proses tukar menukar;
ii. Proses pemberian Kuasa untuk Membebankan Hak
Tanggungan
iii. Proses pemberian Hak Tanggungan
iv. Proses Hibah;
v. Proses pemberian Hak Pakai atas Tanah Hak Milik
vi. Proses Jual Beli
vii. Proses Pemasukan ke dalam perusahaan atau proses
Inbreng;
viii. Proses Pembagian hak Milik bersama;
10 Ibid, Pasal 2-4
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
12
ix. Proses pemberian Hak Guna Bangunan diatas Tanah
dengan Hak Milik;
b. Memiliki Wewenang untuk membuat sebuah akta otentik yang
memiliki hubugan dengan semua perbuatan hukum sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a mengenai hak atas tanah dan Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun yang terletak di dalam daerah
kerjanya. Untuk PPAT Sementara memiliki kewenangan untuk
membuat akta tanah yang merupakan akta otentik mengenai semua
perbuatan hukum sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a
menganai hak atas tanah dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
dengan Wilayah kerja di dalam daerah kerja jabatannya. Dan untuk
PPAT Khusus seperti yang telah disebut di atas hanya memiliki
kewenangan untuk membuat akta mengenai perbuatan hukum yang
disebut secara khusus dalam penunjukannya.
c. Berwenang untuk membuat akta tukar menukar, akta pemasukan ke
dalam perusahaan, atau akta pembagian hak bersama mengenai
beberapa hak atas tanah dan atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun yang tidak semuanya terletak dalam satu daerah kerjanya,
apabila salah satu bidang tanah atau Satuan Rumah Susun yang
menjadi obyek perbuatan hukum tersebut terletak di dalam daerah
kerjanya sesuai dengan jumlah kabupaten/kota letak bidang tanah
yang dilakukan perbuatan hukumnya, untuk kemudian masing-
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
13
masing akta PPAT tersebut didaftarkan pada Kantor Pertanahan
masing-masing.
Selain tugas pokok dan wewenang tersebut diatas, PPAT juga
memiliki fungsi dan tugas untuk membuat akta yang bertyjuan untuk
memindahkan hak atas tanah, memberikan hak baru atau membebankan hak
atas tanah, dalam rangka pendaftarannya.11
B. Tinjauan Umum tentang Hak Atas Tanah
1. Pengertian mengenai Hak Atas Tanah
Hak Atas Tanah, seperti yang dijelaskan di dalam Undang-Undang
Nomor 05 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
yaitu: “Pemberian wewenang untuk mempergunakan tanah yang
bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada
diatasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung
berhubungan dengan penggunaan tanah itu”. 12 Wewenang untuk
mempergunakan tanah yang dimaksud dalam kalimat diatas dapat
diartikan sebagai menggunakan hak atas tanah, memungut hasil hak atas
tanah, dan lain-lain tergantung dari jenis/macam hak atas tanah yang
dipunya. Tanah diberikan kepada dan dipunyai oleh orang dengan hak-
hak yang disediakan oleh Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1960 untuk
digunakan atau dimanfaatkan, dimana hak atas tanah tersebut meliputi
11 Indonesia, Undang Undang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, UU No. 05 Tahun 1960, Pasal 19. 12 Ibid. Pasal 4 ayat (2).
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
14
bukan hanya tanah, tetapi juga tubuh bumi yang ada dibawahnya dan air
serta ruang yang ada diatasnya. Namun, tubuh bumi dan air serta ruag
yang dimaksud tersebut bukanlah kepunyaan pemegang hak atas tanah
yang bersangkutan, tetapi ia hanya diperbolehkan untuk menggunakannya
selama ia tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh
Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1960 maupun peraturan-peraturan lain
yang lebih tinggi.13
2. Macam-macam Hak Atas Tanah
Terdapat beberapa macam Hak Atas Tanah menurut undang-undang
yang tertulis yaitu: “Hak Milik,Hak Guna Usaha,Hak Guna
Bangunan,Hak Pakai,Hak Sewa,Hak Membuka Tanah,Hak Memungut
Hasil Hutan,Hak-hak yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas
yang akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara” 14 , yaitu:
i. Hak Gadai.
ii. Hak Usaha Bagi Hasil.
iii. Hak Menumpang.
iv. Hak Sewa Tanah Pertanian.
13 Prof. Boedi Harsono, (2008). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Jakarta: Djambatan. hlm. 19. 14 UU No 05 tahun 1960, Op.cit, Pasal 16 dan Pasal 53.
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
15
3. Perpanjangan Hak Atas Tanah
Di Kota Batam, dikarenakan semua tanah berada di atas hak pengelolaan,
maka hak atas tanah memilik jangka waktu yang memiliki tanggal
berakhir. Pemilik hak wajib memperpanjang haknya .Bp Batam
memberikan persyaratan kepada pemegang hak untuk melengkapi 15
dokumen yaitu :
i. Surat Permohonan perpanjangan hak atas tanah
Berisi permohonan dari pemegang hak dan ditujukan kepada
bp batam dengan maksud untuk melakukan perpanjangan
kepada hak atas tanah
ii. Fotocopy KTP yang masih berlaku
Fotokopy identitas pemegang Hak atas tanah dalam bentuk
Kartu Tanda Penduduk sebagai bentuk identifikasi Pmgang
hak oleh Bp Batam
iii. Fotocopy gambar penetapan lokasi (PL)
Gambar Penetapan Lokasi adalah sebuah dokumen yang
berisikan gambar lokasi yang ditentukan sebelumnya yang
diberikan oleh Bp Batam kepada pemegang hak
iv. Fotocopy surat perjanjian (SPJ)
Surat Perjanjian atau lebih lengkapnya yaitu Surat Perjanjian
Pengalokasian dan Penggunaan Pengurusan Tanah Atas Bagian
–Bagian Tertentu Dari Pada Tanah Hak Pengelolaan otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam adalah Sebuah
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
16
dokumen yang berisi ketentuan mengenai pemberian hak atas
tanah dari Bp Batam kepada Pihak lain. Dokumen ini terdiri
atas beberapa bagian antara lain:
a. Pihak Yang melakukan perjanjian
b. Lahan Yang Dialokasikan
c. Penggunaan dan Peruntukan Lahan
d. Jangka Waktu dan Status Hak Atas Tanah
e. Uang Muka
f. Uang Wajib Tahunan Otorita
g. Sertifikat Hak Atas Tanah
h. Peralihan Hak Atas Tanah Yang Dialokasikan
i. Pembangunan Physik
j. Perpanjangan Dan Pembaharuan Hak Atas
Tanah
k. Setelah Berakhirnya Hak Atas Tanah Yang
Dialokasikan
l. Cidera Janji (Wanprestasi)
m. Akibat Pembatalan
n. Lain – Lain
o. Force majeure
p. Perselisihan
q. Penutup
v. Fotocopy Surat keputusan (SKEP)
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
17
Surat Keputusan ata SKEP adalah sebuah keputusan yang
berisi pengalokasian dan penggunaan tanaholeh Bp Batam
kepada pihak yang ditentukan.
vi. Fotocopy Faktur lunas Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO).
Untuk Melakukan perpanjangan hak atas tanah,Pemegang hak
sebelumnya harus melakukan pembayaran Uang Wajib
Tahunan Otorita atau UWTO terlebih Dahulu dan Pemegang
hak wajib melampirkan faktur pembayaran sebagai tanda bukti
telah melakukan pembayaran
vii. Foto Lokasi
Foto lokasi adalah foto bangunan yang akan dilakukan
perpanjangan hak atas tanah
viii. Fatwa planologi
Berdasarkan Penjelasan oleh Bp Batam yaitu “Fatwa Planologi
adalah Informasi tentang persyaratan tata bangunan dan
lingkungan yang diberlakukan Pemerintah pada lokasi tertentu
(lahan yang dimohon). Fatwa Planologi dan lampiran gambar
berisi keterangan tentang Batas Penetapan Lokasi (PL) Dan
Koordinat, Peruntukan dan Fungsi Bangunan, Blok Bangunan
(Utama & Fasum), Nama & Jumlah Lantai/Lapis Lantai, Garis
Sempadan Bangunan (GSB), KDB & KLB Maksimum, Lebar
Jalan(ROW) Diluar dan Didalam Lokasi, Parkir Dan
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
18
Perkerasan, Penghijauan/KDH, Jaringan Utilitas, Jarak-Jarak,
Dimensi, Keterangan, Arah & Luasan” 15
ix. Fotocopy PBB tahun terakhir
Pemegang Hak juga berkewajiban untuk menunjukkan tanda
bukti bahwa telah melakukan pembayaran Pajak Bumi
Bangunan (PBB) satu tahun terakhir di dalam permohonannya
x. Fotocopy Pelunasan faktur peralihan (bila sudah dialihkan)
Jika Sebelumnya sudah terjadi peralihan hak, pemohon
perpanjangan hak atas tanah wajib melampirkan Faktur bukti
pembayaran peralihan hak
xi. Fotocopy Akta Jual Beli (AJB)
Pemegang hak atas tanah juga wajib melampirkan fotocopy
Akta Jual beli (AJB) sebagai bukti adanya jual beli terhadap
tanah yang akan diperpanjang hak nya
xii. Fotocopy Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
Pemohon juga berkewajiban melampirka Sertifikat tanah yang
akan diperpanjang haknya
xiii. Surat Kuasa yang dilegalisir notaris (bila dikuasakan)
Bila Pengajuan Pemohonan perpanjangan hak atas tanah
melalui kuasa, perlu dilampirka surat kuasa yang dilegalisir
oleh notaris
15 Bp Batam,https://bpbatam.go.id/ini/aboutBida/bpbatam.jsp,diunduh 1 agustus 2018
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
19
xiv. Fotocopy Surat pernyataan bagi yang belum memiliki SPJ dan
SKEP (bermaterai)
Bila Pemegang hak atas tanah belum memiliki SkEP dan SPJ
maka perlu melampirkan Surat Peryataan belum memiliki yang
ditandatangan diatas materai
xv. Akta Perubahan Terakhir dan Akta Pendirian yang telah diberi
pengesahan oleh Menkumham (wajib jika kategori pemohon
adalah perusahaan)
Bila Pemegang hak atas tanah merupakan seuah perusahaan
maka perlu melampirkan Akta pendirian dan Akta Perubahan
Terakhir yang sudah diberikan pengesahan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham)
C. Tinjauan Umum tentang Hak Guna Bangunan
1. Istilah Hak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan merupakan salah satu jenis/macam Hak Atas
Tanah seperti yang sudah tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 05
Tahun 1960, yaitu “hak untuk mendirikan bangunan dan memiliki
bangunan diatas tanah yang bukan hak milik pemegang hak guna
bangunan itu sendiri. Pemegang hak guna bangunan berhak menguasai
dan mempergunakan tanah yang diberikan dengan status hak guna
bangunan tersebut selama jangka waktu tertentu untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan serta mengalihkan hak tersebut kepada pihak
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
20
lain.” 16 Hak guna bangunan juga dapat digunakan sebagai jaminan
utang17 dengan cara melakukan pembebanan hak tanggungan atas hak
guna bangunan itu sendiri.
Jenis- jenis Tanah yang dapat diberikan hak guna bangunan antara
lain adalah Tanah Negara, Tanah dengan Hak Pengelolaan, dan juga
Tanah Hak Milik.18 Selain itu, tanah Hak Opstal dengan ketentuan
konversi juga dapat diberikan hak guna bangunan.
Selain itu, subjek-subjek hukum yang diberikan hak untuk memiliki
hak guna bangunan antara lain adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
dan badan hukum pendiriannya sesuai dengan hukum Indonesia yang
berlaku dan berkedudukan dan berdomisili di Indonesia.19
2. Terjadinya Hak Guna Bangunan
Hak guna bangunan terjadi karena:20
a. Jika hak Guna Bangunan terjadi di atas tanah negara, dibuat
dengan Penetapan Pemerintah dengan keputusan pemberian hak
dari pejabat ataupun Menteri yang sudah ditunjuk.
b. Untuk hak guna bangunan yang terjadi diatas tanah dengan hak
pengelolaan, diberikan melalui keputusan alam bentuk pemberian
16 UU No. 05 Tahun 1960, Op.cit, Pasal 35. 17 Ibid., Pasal 39. 18 Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pengeolaan atas Tanah, PP RI No. 40 Tahun 1996, Pasal 21. 19 UU No. 05 Tahun 1960, Op.cit, Pasal 36 ayat (1). 20 Ibid., Pasal 37 .
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
21
hak oleh pejabat ataupun menteri yang sudah ditunjuk
berdasarkan dari pendapat oleh pemegang hak pengelolaan.
c. Untuk pemberian hak guna bangunan tanah dengan hak milik,
diberikan karena perjanjian yang berbentuk otentik antara pemilik
tanah yang bersangkutan dengan pihak yang akan memperoleh
hak guna bangunan tersebut.
d. Untuk melakukan konversi hak opstal menjadi hak guna
bangunan, diberikan sesuai dengan peraturan undang-undang
yang berlaku.
Terjadinya pemberian Hak guna bangunan diatas tanah negara atau
diatas tanah dengan hak pengelolaan terjadi sejak hak tersebut didaftarkan
oleh Kantor Pertanahan, dimana sebagai tanda pembuktian hak kepada
pemegang hak guna bangunan diberikan sebuah sertipikat hak atas tanah
dengan status hak guna bangunan. Sedangkan untuk hak guna bangunan
diatas hak milik terjadi dengan pemberian hak oleh pemegang hak milik
dengan akta yang dibuat oleh PPAT dan wajib untuk didaftarkan di
Kantor BPN. Sejak pendaftaran terjadi,status hak guna bangunan atas
tanah hak milik bersifat mengikat terhadap pihak ketiga.
3. Peralihan Hak Guna Bangunan
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
22
Hak guna bangunan dapat dipindahkan haknya dan dilakukan
peralihan ke pihak lain.21 Peralihan hak guna bangunan tersebut dapat
terjadi karena hal-hal sebagai berikut:22
a. Jual Beli.
b. Tukar Menukar.
c. Penyertaan dalam Modal.
d. Hibah.
e. Pewarisan.
Peralihan atas hak guna bangunan wajib untuk dilakukan pendaftaran
ke Kantor BPN. Untuk peralihan hak guna bangunan karena jual beli
(dikecualikan jual beli melalui lelang), tukar menukar, penyertaan dalam
modal, dan hibah harus dilakukan dengan akta yang dibuat oleh PPAT.
Sedangkan untuk peralihan yang terjadi dikarenakan oleh pewarisan harus
dibuktikan melalui alat bukti surat wasiat atau surat keterangan waris
yang dibuat oleh instansi yang memiliki kewenangan. Dan untuk proses
jual beli yang terjadi melalui proses pelelangan harus dibuktikan dengan
Berita Acara Lelang.
Terhadap peralihan hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan
peralihan harus dilakukan dengan persetujuan tertulis dari pemegang hak
pengelolaan. Dan terhadap tanah hak milik harus dilakukan dengan
persetujuan tertulis dari pemegang hak milik yang bersangkutan.
21 Ibid., Pasal 35 ayat (2) jo. Pasal 34 ayat (1). 22 PP RI No. 40 Tahun 1996, Op.cit, Pasal 34 ayat (2).
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
23
4. Berakhirnya Hak Guna Bangunan23
Hal-hal yang menyebabkan berakhirnya hak guna bangunan adalah
sebagai berikut:
a. Jangka Waktu Berakhir.
Dalam UU no 05 tahun 1960 menyebutkan bahwa “Hak guna
bangunan memiliki jangka waktu paling lama tiga puluh tahun dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama dua puluh
tahun.” 24 Apabila jangka waktu dan perpanjangannya telah
berakhir, maka dapat diberikan hak pembaharuan hak guna
bangunan diatas tanah yang sama yang permohonannya diajukan
selambat-lambatnya dua tahun sebelum berakhirnya jangka
waktu.25 Setiap Perpanjangan atau pembaharuan hak guna
bangunan tersebut harus dicatat didalam buku tanah pada Kantor
BPN.
b. Diberhentikan Sebelum Jangka Waktu Berakhir.
Hak guna bangunan dapat dihentikan atau dibatalkan sebelum
jangka waktu berakhir, apabila:
23 UU No. 05 Tahun 1960, Op.cit, Pasal 40 jo. PP RI No. 40 Tahun 1996, Op.cit, Pasal 35. 24 Ibid, Pasal 35 ayat (1) dan (2). 25 PP RI No. 40 Tahun 1996, Op.cit, Pasal 27.
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
24
• Pemegang hak melanggar ketentuan – ketentuan tertentu
atau pemegang hak tidak memenuhi kewajibannya,26 atau
• pemegang hak guna bangunan dan pemegang hak milik
tidak memenuhi persyaratan atau kewajiban yang tertulis
dalam perjanjian pemberian hak guna bangunan atau
perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan, atau
• putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap.
c. Dilepaskan oleh Pemegang Hak Sebelum Jangka Waktu Berakhir.
d. Dicabut untuk Kepentingan Umum, berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 1961.
e. Ditelantarkan.27
f. Tanahnya Musnah.
g. Ketentuan Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang Nomor 05 Tahun
1960 jo. Pasal 20 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 1996.
Hapusnya hak guna bangunan atas tanah negara mengakibatkan tanah tersebut
menjadi tanah negara. Untuk tanah hak pengelolaan, tanah kembali ke dalam
26 Ibid., Pasal 30. 27 UU No. 05 Tahun 1960, Op.cit, Pasal 15.
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
25
penguasaan pemegang hak pengelolaan,28 dan untuk tanah hak milik
mengakibatkan tanah kembali ke dalam penguasaan pemegang hak milik.
D. Tinjauan Umum tentang Izin Peralihan Hak
1. Istilah Izin Peralihan Hak
Izin Peralihan Hak merupakan salah satu prasyarat yang dibutuhkan
dalam proses peralihan hak atas tanah dengan status hak guna bangunan
karena jual beli khusus daerah kota Batam. Izin Peralihan Hak merupakan
suatu surat yang dikeluarkan oleh BP Batam sebagai sebuah badan yang
diberikan kewenangan dari pemerintah pusat untuk mengeluarkan
perijinan seperti Perijinan Fatwa Planologi, Perijinan Alokasi Lahan, Izin
Usaha Tetap, dan lain-lain, salah satunya adalah Izin Peralihan Hak
(IPH).
2. Proses Permohonan Izin Peralihan Hak
Proses pengerjaan yang dilakukan oleh PPAT untuk melakukan proses
permohonan Izin Peralihan Hak (IPH) ke kantor BP Batam adalah
sebagai berikut:
a. Penandatanganan Akta Jual Beli oleh para pihak yang telah dibuat
oleh PPAT dan isinya telah dimengerti serta disetujui oleh para
pihak.
28 Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Tata Cara Permohonan dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian-Bagian Tanah Hak Pengelolaan Serta Pendaftarannya, Permendagri No. 1 Tahun 1997.
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
26
b. Penandatanganan formulir permohonan IPH oleh para pihak.
c. Melakukan permohonan IPH ke kantor BP Batam di Loket
Direktorat Pengelolaan Lahan yang berlokasi di Gedung Sumatera
Expo lantai 3, dengan melampirkan data/berkas yang dibutuhkan
yaitu:
• Formulir permohonan.
• Fotocopy KTP Pemohon (pihak penjual dan pembeli).
• Fotocopy bayar lunas Uang Wajib Tahunan Otorita
(UWTO) 30 Tahun.
• Fotocopy Surat Perjanjian (SPJ).
• Fotocopy Surat Keputusan (SK).
• Fotocopy Akta Jual Beli (baru dan lama, jika objek pernah
dijadikan objek jual beli sebelumnya).
• Fotocopy Persetujuan Peralihan Hak.
• Fotocopy Bukti Pembayaran Faktur Peralihan Hak,
pembayaran dilakukan melalui Bank Mandiri.
• Fotocopy Gambar Penetapan Lokasi (Gambar PL asli
diserahkan untuk di endorsmen).
• Sertifikasi Hak Atas Tanah.
d. Jangka waktu penyelesaian adalah sepuluh hari kerja sejak
diterima di Loket.
Universitas Internasional Batam Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
27
E. Tinjauan Umum Tentang Hak Pengelolaan
1. Istilah Hak Pengelolaan
Istilah mengenai hak pengelolaan ditegaskan oleh pemerintah melalui
peraturan pemerintah no 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai atas tanah. Pasal 1 angka 2 menyebutkan “Hak
Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya”29. Pasal
tersebut dengan jelas menjelaskan bahwa hak pengeolaan hanya bisa berasal
dari negara.Pengertian mengenai hak pengelolaan juga dapat ditemukan pada
Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak
Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan.Penjelasan mengenai Hak
pengelolaan juga dijelaskan dengan lebih lengkap lagi pada Penjelasan Pasal
2 ayat (3) huruf f Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan
Bangunan,Yaitu: “Hak pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang
haknya, antara lain, berupa perencanaan peruntukan dan penggunaan tanah,
penggunaan tanah untuk keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan
29 PP no 40 tahun 1996,Op.cit,pasal 1
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
28
bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama
dengan pihak ketiga30.”
2. Terjadinya Hak Pengelolaan
Hak Pengelolaan terjadi karena konversi Hak Penguasaan Tanah Negara
berdasarkan PMA No 9 tahun 196531.Sedangkan dalam praktiknya terjadinya
Hak pengelolaan adalah melalui penetapan hak yang maksudnya adalah
penetapan pemberian hak yang dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala BPN No 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberin
Dan pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak pengelolaan pasal 68 dan
pasal 7532
3. Peralihan Hak Pengelolaan
Didalam bukunya, Boedi Harsono mengemukakan bahwa Hak Menguasai
dari Negara tidak dapat dialihkan kepada lain pihak, tetapi untuk
pelaksanaannya dapat diberikan kepada Masyarakat hukum adat dan
Pemerintah Daerah, dengan syarat bahwa hal tersebut tidak berlawanan
dengan kepentingan negara dan sepagai peran pembantu buka otonomi33
30 Indonesia, Undang-Undang tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, UU No.23 tahun 1997, Pasal. 2 31 Arie Sukanti Hutagalung dan Oloan Sitorus, Seputar Hak Pengelolaan, cet. 1, (Yogyakarta: STPN Press, 2011), hlm. 49 32 Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional,Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Tata Cara Pemberia dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan,Permen ATR No 9 tahun 1999, pasal 68, pasal 75 33 Boedi Harsono, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, (Jakarta: Kompas, 2008), hlm. 277-278
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
29
Pendapat lain datang dari Profesor Maria S.W Sumardjono yang
memaparkan bahwa HPL itu sendiri tidak dapat dialihkan maupun diperjual-
belikan ,Hak pengelolaan hanya dapat dilepaskan kembali kepada negara
yang selanjutnya negara akan memberikan kepada pihak lain34.
4. Dihapusnya Hak Pengelolaan
Jika Mengacu kepada hukumya hak pengelolaan tidak bisa dihapus selama
Subjek Hak pengelolaan itu masih ada Karena pada dasarnya hak
pengelolaan dalah Hak Menguasai Negara yang diberikan kepada sebuah
instansi atau lembaga maka selama instansi yang dimaksud masih
menjalankan tugasnya maka Hak Pengelolaan yang diberikan oleh negara
masih Berjalan.
Dalam Pasal 49 ayat (3) Undang Undang No 1 tahun 2004 menyebutkan
bahwa “tanah dan bangunan milik negara tau daerah yang tidak
dimanfaatkan untuk penyelenggaraan tugas pokok fungsi instansi yang
bersangkutan wajib diserahkan pemanfaatannya kepada menteri
keuangan/Gubernur/Bupati/walikota untuk penyelengaraan tugas
pemerintahan negara/daerah”.35
34 Seputar hak Pengelolaan,op.cit,Hlm 53 35 Indonesia,Undang-Undang Tentang Perbendaharaan Negara,UU No.1 Tahun 2004,pasal 49 ayat 3
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018
30
5. Pembuktian Hak Pengelolaan
Sebagaimana tercantum dalam berbagai macam peraturan pendaftaran tanah,
maka disebutkan bahwa lahirnya Hak pengelolaan adalah ketika Hak
pengelolaan itu didaftarkan ke dalam buku tanah yang bersangkutan.Sebelum
Hak pengelolaan didaftarkan, pemilik atau pemegang hak pengelolaan belum
memiliki hak dan wewenang untuk memberikan hak atas tanah baik itu Hak
guna bangunan ataupun hak pakai di atas hak pengelolaan tersebut36. Oleh
karena itu, tanggal pendaftaran hak pengelolaan itulah yang merupakan saat
lahirnya atau terjadinya hak pengelolaan tersebut.maka dari itu barang bukti
yang paling kuat yang membuktikan hak pengelolaan itu sendiri adalah
sertifikat HPL itu sendiri.
36 Seputar hak Pengelolaan,op.cit,Hlm 65
Universitas Internasional Batam
Renaldo Dionisius. Proses Perpanjangan Hak Atas tanah di BP Batam dan BPN Batam Melalui Kantor Notaris dan PPAT Reinward SH. UIB Repository©2018