bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. disiplin belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/ratih dwi...

17
22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajar Belajar ialah berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminta, 2007: 121). Belajar menurut Slameto (2010:2) merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Upload: buianh

Post on 31-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Disiplin Belajar

Belajar ialah berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu kepandaian

(Poerwadarminta, 2007: 121). Belajar menurut Slameto (2010:2) merupakan

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut

Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

23

afektif, dan psikomotor. Menurut Oakeshott dalam Peters (2010:108)

“Learning is the comprehensive activity in which we come to know

ourselves and the world around us”. Pernyataan tersebut dapat diartikan

bahwa belajar adalah aktivitas seseorang yang luas untuk mengetahui

dirinya sendiri dan dunia disekitarnya.

Disiplin menurut Poerwadarminta (2007: 296) adalah ketaatan dan

kepatuhan pada aturan dan tata tertib. Disiplin menurut Mulyasa (2010: 191)

adalah suatu keadaan tertib, ketika orang telah tergabung dalam suatu sistem

dan tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Menurut

Hoffman (1970) dalam Hurlock (1980: 82) disiplin merupakan cara

masyarakat mengajar anak agar mempunyai perilaku moral

yang disetujui oleh kelompok, sedangkan menurut

Semiawan (2008) dalam Naim (2012: 142) disiplin merupakan pengaruh

yang dirancang untuk membantu anak mampu menghadapi lingkungan.

Disiplin menurut Kemendiknas (2010: 9) merupakan tindakan yang

menunjukkan suatu perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara

kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh

sesuatu, dengan pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh lingkungan

terhadap dirinya.

Balitbang-Puskur (2001) dalam Zuriah (2008: 198) menyatakan bahwa

tumbuhnya disiplin diri dari sikap dan perilaku sebagai cerminan dari

ketaatan, kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan keteraturan

7

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

24

perilaku seseorang terhadap norma dan aturan yang berlaku. Tidjani (2012)

dalam Naim (2012: 143) mengatakan bahwa disiplin adalah sikap menaati

peraturan dan ketentuan yang telah diterapkan tanpa pamrih. Selain

mengandung arti taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga mengandung

arti kepatuhan kepada perintah pemimpin, perhatian dan kontrol yang kuat

terhadap penggunaan waktu, tanggung jawab atas tugas yang diamanahkan,

serta kesungguhan terhadap bidang keahlian yang ditekuni. Berdasarkan

beberapa pengertian mengenai disiplin dan belajar menurut para ahli di atas

maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah sikap taat, patuh, dan

tertib seseorang terhadap aturan yang menjadikan dirinya memperoleh

sebuah perubahan tingkah laku yang menjadi lebih baik, terutama dalam

bidang kognitif, afektif, dan psikomotor terhadap interaksinya dengan

lingkungan tanpa adanya rasa terpaksa.

Seseorang dikatakan disiplin apabila melakukan pekerjaan dengan tertib

dan teratur sesuai dengan waktu dan tempatnya, serta dikerjakan dengan

penuh kesadaran, ketekunan, dan tanpa paksaan dari siapa pun atau ikhlas

(Zuriah, 2008: 83). Menurut Sulono (2012) dalam Naim (2012: 146) ada

beberapa bentuk kedisiplinan dalam konteks pembelajaran di sekolah.

Pertama, hadir di ruangan tepat waktu. Kedisiplinan hadir di ruangan tepat

waktu akan memacu kesuksesan dalam belajar. Kedua, tata pergaulan di

sekolah. Sikap untuk berdisiplin dalam tata pergaulan di sekolah ini bisa

diwujudkan dengan tindakan-tindakan menghormati semua orang yang

bergabung di dalam sekolah, menghormati pendapat mereka, menjaga diri

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

25

dari perbuatan-perbuatan dan sikap yang bertentangan dengan agama, saling

tolong-menolong dalam hal yang terpuji serta harus selalu bersikap terpuji.

Ketiga, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler juga

merupakan serentetan program sekolah, siswa juga dituntut berdisiplin atau

aktif mengikutinya dengan mencurahkan segala potensi yang mereka miliki,

baik bersifat fisik, mental, emosional, dan intelektual. Keempat, belajar

dirumah. Belajar di rumah secara teratur dapat membuat siswa menjadi

lebih ingat terhadap pelajaran yang telah dipelajari dan lebih siap untuk

menghadapi pelajaran yang akan dihadapi.

Menurut Maman Rachman dalam (Naim, 2012: 147) mengemukakan

bahwa tujuan disiplin sekolah adalah pertama, memberi dukungan bagi

terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. Kedua, mendorong siswa

melakukan baik dan benar. Ketiga, membantu siswa memahami dan

menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melarang

hal-hal yang dilarang oleh sekolah. Keempat, siswa belajar hidup dengan

kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta

lingkungannya. Mulyasa (2010: 192) menyatakan bahwa disiplin sekolah

yang didalamnya terdapat disiplin belajar merupakan bantuan kepada

peserta didik agar mereka mampu berdiri sendiri dalam memecahkan

berbagai permasalahan sehingga dapat menggapai hasil atau prestasi belajar

yang optimal dengan proses yang menyenangkan. Naim (2012: 144)

mengatakan bahwa hidup disiplin akan menuai hadiah. Selanjutnya,

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

26

dikatakan oleh Hurlock (1978: 83) bahwa dengan anak membutuhkan

disiplin maka mereka bahagia.

Ada empat hal penting yang harus dipertimbangkan dalam

mendisiplinkan anak menurut Unaradjan (2003: 15) yaitu:

1) Aturan-aturan (Rules)

Aturan digambarkan sebagai suatu pola perilaku anak di rumah, di

sekolah, maupun di masyarakat. Aturan-aturan tersebut memiliki nilai

pendidikan dan membantu anak untuk menahan perilaku yang tidak

diinginkan oleh masyarakat. Aturan tersebut banyak dijumpai di sekolah,

karena kelompok sekolah lebih besar daripada kelompok keluarga,

sehingga aturan-aturan tersebut penting untuk diterapkan di sekolah.

2) Hukuman (Punishment)

Beberapa fungsi hukuman dalam menanamkan disiplin adalah sebagai

berikut: yang bersifat membatasi, yang bersifat mendidik, dan sebagai

pembangkit motivasi untuk menghindari perilaku yang ditolak

masyarakat.

3) Imbalan (Reward)

Imbalan merupakan suatu penghargaan untuk hasil baik yang telah

dicapai. Imbalan tidak harus berbentuk materi, tetapi bisa juga dalam

bentuk kata-kata yang menyenangkan (pujian), senyuman, tepukan, dan

belaian.

4) Konsistensi

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

27

Konsistensi berarti suatu derajat kesesuaian atau stabilitas (uniformity

or stability). Konsistensi harus menjadi ciri dari seluruh segi dalam

penanaman disiplin. Hukuman diberikan bagi perilaku yang tidak sesuai

dan hadiah untuk yang sesuai.

Indikator keberhasilan disiplin di sekolah dan di kelas menurut

Kemendiknas (2010: 27) dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Disiplin di Sekolah dan di Kelas

Nilai Indikator Sekolah Indikator Kelas

Disiplin Memiliki catatan

kehadiran. Memberikan

penghargaan kepada

warga sekolah yang

disiplin. Memiliki tata tertib

sekolah. Membiasakan warga

sekolah untuk

berdisiplin. Menegakkan aturan

dengan memberikan

sanksi secara adil

bagi pelanggar tata

tertib sekolah.

Membiasakan hadir

tepat waktu. Membiasakan

mematuhi aturan.

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

28

Keterkaitan nilai dan indikator disiplin untuk sekolah dasar menurut

Kemendiknas (2010: 33) dapat dilihat dalam tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2 Keterkaitan Nilai dan Indikator Disiplin untuk Sekolah Dasar

Nilai

Indikator

1-3 4-6

Disiplin Datang ke sekolah dan

masuk kelas pada waktunya.

Menyelesaikan tugas pada

waktunya.

Melaksanakan tugas-tugas

kelas yang menjadi tanggung

jawabnya.

Saling menjaga dengan

teman agar semua tugas-

tugas kelas terlaksana

dengan baik.

Duduk pada tempat yang

telah ditetapkan.

Selalu mengajak teman

menjaga ketertiban kelas.

Menaati peraturan sekolah

dan kelas.

Mengingatkan teman yang

melanggar peraturan dengan

kata-kata sopan dan tidak

menyinggung.

Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan rapi.

Mematuhi aturan permainan. Mematuhi aturan sekolah.

Berdasarkan beberapa uraian teori tentang disiplin dan indikator disiplin

menurut Kemendiknas maka dapat disimpulkan bahwa indikator disiplin

belajar di sekolah antara lain:

a. Tertib dan patuh pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku

terutama pada belajar.

b. Mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu.

c. Memberikan penghargaan.

d. Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi

pelanggar tata tertib.

2. Rasa Ingin Tahu

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

29

Ingin Tahu merupakan perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui

sesuatu atau dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu

(KBBI, 2007: 433). Rasa ingin tahu atau curiosity menurut Samani dan

Hariyanto (2012: 104) adalah keinginan menyelidiki dan mencari

pemahaman terhadap rahasia alam. Kuriositas (rasa ingin tahu) menurut

Mustari (2011: 104) adalah emosi yang dihubungkan dengan suatu perilaku

mengorek secara alamiah. Rasa ingin tahu menurut Kemendiknas (2010:

16), adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Jadi, kesimpulan rasa ingin tahu berdasarkan pengertian di atas adalah

sikap seseorang yang kuat untuk mengetahui, menyelidiki dan mencari

suatu hal lebih dalam dan luas terhadap sesuatu yang sedang dipelajari.

All children are born with an innate sense of curiosity; indeed, it is fair

to claim that it is a pre-requisite for learning (Hayes, 2010: 98) yang artinya

semua anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang dibawa sejak lahir, hal

tersebut cukup untuk membantu anak dalam belajar. Munculnya rasa ingin

tahu manusia tidak begitu saja. Ada faktor tertentu yang mempengaruhinya.

Fakor tersebut adalah sistem saraf sentral yang berpusat diotaknya, di

samping sistem saraf periferi yang ada pada seluruh tubuhnya (Naim,

2012:171). Otak manusia harus terus menerus dilatih dan diasah untuk

meningkatkan ketajaman berpikirnya, oleh sebab itu manusia senantiasa

memiliki rasa ingin tahu.

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

30

Rasa ingin tahu menjadikan manusia tidak cepat puas apabila belum

mendapatkan jawaban. Rasa ingin tahu muncul sangat kuat pada masa anak-

anak, tetapi pada masa tersebut anak di dalam mencari jawaban masih

semaunya sendiri dan tidak sistematis. Hal tersebut membuat orang tua

sangat berperan aktif untuk mendukung, membantu dan mengarahkan anak

dalam menemukan jawaban atas rasa ingin tahunya (Naim, 2012: 172).

Rasa ingin tahu seorang anak akan melemah apabila orang-orang

disekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas atau terlalu bodoh untuk

memuaskan rasa ingin tahu anak (Aly dan Rahma, 2010: 5). Rasa ingin tahu

harus ditumbuhkembangkan, dirawat, dan diberi jawaban secara benar. Saat

usia anak semakin dewasa, rasa ingin tahu dapat dijawab dengan cara yang

lebih sistematis, yaitu dengan belajar (Naim, 2012: 172).

Rasa ingin tahu anak di dalam pembelajaran dapat dibangkitkan dengan

cara guru melakukan berbagai kegiatan, antara lain memberikan cerita yang

menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan (Mulyasa, 2010: 197).

Kegiatan tersebut akan sangat efektif untuk membangkitkan rasa ingin tahu

siswa.

Indikator keberhasilan rasa ingin tahu menurut Kemendiknas (2010: 28)

dapat dilihat dalam tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3 Indikator Keberhasilan Rasa Ingin Tahu

Nilai Indikator Sekolah Indikator Kelas

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

31

Rasa Ingin Tahu Menyediakan

media komunikasi

atau informasi

(media cetak atau

media elektronik)

untuk berekspresi

bagi warga sekolah.

Memfasilitasi

warga sekolah

untuk bereksplorasi

dalam pendidikan,

ilmu pengetahuan,

teknologi, dan

budaya.

Menciptakan

suasana kelas yang

mengundang rasa

ingin tahu.

Eksplorasi

lingkungan secara

terprogram.

Tersedia media

komunikasi atau

informasi (media

cetak atau media

elektronik).

Keterkaitan nilai dan indikator rasa ingin tahu untuk Sekolah Dasar

menurut Kemendiknas (2010: 36) dapat dilihat dalam tabel 2.4 berikut ini:

Tabel 2.4Keterkaitan Nilai dan Indikator Rasa Ingin Tahu untuk SD

Nilai

Indikator

1-3 4-6

Rasa Ingin Tahu Bertanya kepada guru

dan teman tentang

materi pelajaran.

Bertanya atau

membaca sumber di

luar buku teks tentang

materi yang terkait

dengan pelajaran.

Bertanya kepada

sesuatu tentang gejala

alam yang baru

terjadi.

Membaca atau

mendiskusikan gejala

alam yang baru

terjadi.

Bertanya kepada guru Bertanya tentang

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

32

tentang sesuatu yang

didengar dari radio

atau televisi.

beberapa peristiwa

alam, sosial, budaya,

ekonomi, politik,

teknologi yang baru

didengar.

Bertanya tentang

berbagai peristiwa

yang dibaca dari

media cetak.

Bertanya tentang

sesuatu yang terkait

dengan materi

pelajaran tetapi di

luar yang dibahas di

kelas.

Berdasarkan beberapa teori dari para ahli di atas dan indikator rasa ingin

tahu dari Kemendiknas, maka dapat dikembangkan indikator rasa ingin tahu

siswa adalah:

a. Ketertarikan siswa terhadap suatu pembelajaran yang sedang

berlangsung.

b. Siswa mempunyai inisiatif dan semangat yang tinggi untuk terlibat

didalam pembelajaran.

c. Siswa aktif didalam kegiatan pembelajaran.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895)

adalah “penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai

angka yang diberikan oleh guru”. Menurut Argarabel and Dasi (2001: 46)

“achievement is the competence of a person in relation to a domain of

knowledge” yang artinya prestasi adalah kemampuan seseorang yang

berhubungan dengan bidang pengetahuan. Menurut Arifin (2011: 12) kata

“prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

33

bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi

belajar (achievement) semakin terasa penting untuk dibahas, karena

mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan infomasi dalam inovasi pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta

didik.

Prestasi belajar yang akan dicapai seseorang menurut Ahmadi dan

Supriyono (2013: 138) merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri

(faktor eksternal) individu. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi

belajar terdiri dari:

1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Faktor tersebut misalnya penglihatan, pendengaran, struktur

tubuh, dan sebagainya.

2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri atas:

a. Faktor intelektif yang meliputi:

1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

34

2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Berdasarkan beberapa teori tentang prestasi belajar menurut para ahli,

maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah

dicapai atau dilakukan melalui belajar yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor.

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam adalah sekumpulan teori yang sistematis dan

penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya

(Trianto, 2010: 136). Menurut Jasin (2000: 1), IPA merupakan “ilmu

pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta,

termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip”.

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

35

IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun

dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakukan observasi

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi

dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara

yang lain (Aly dan Rahma, 2010: 18). Berdasarkan beberapa uraian

pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu

pengetahuan yang sistematis yang mempelajari tentang gejala-gejala seluruh

alam semesta sehingga terbentuk konsep dan prinsip dengan cara yang khas.

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,

dan sikap ilmiah. Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan

berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan

kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Hakikat IPA dapat pula

dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui

serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas

dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang

tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori

yang berlaku secara universal (Trianto, 2010: 137-141).

a. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1) Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Kemendiknas (2007: 13) Mata Pelajaran IPA di SD/MI

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

36

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya,

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat,

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam,

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan,

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

b. Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Prestasi belajar IPA siswa dengan soal tes prestasi belajar mengambil

materi “Perubahan Lingkungan Fisik” kelas IV semester 2 dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:

Standar Kompetensi:

Bumi dan Alam Semesta

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

37

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap

daratan

Kompetensi Dasar:

10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti tidak menemukan penelitian yang sama persis dengan permasalahan

yang akan diteliti oleh peneliti, tetapi ada yang mempunyai variabel penelitian

yang sama yaitu jurnal UNIMA dari hasil penelitian Hutapea (2013) dengan

judul skripsi “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran KKPI Kelas XI SMK Negeri 1 Tombulu” dengan hasil

penelitiannya bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XI

SMK Negeri 1 Tombulu dipengaruhi oleh disiplin belajar sebesar 49 %.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian teori dan tujuan penelitian di atas, selanjutnya diajukan

kerangka berpikir dengan menekankan disiplin belajar dan rasa ingin tahu yang

akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut terbagi menjadi faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Disiplin Belajarrepository.ump.ac.id/4740/3/RATIH DWI PRASETYANINGRUM BAB II.pdf · arti kepatuhan kepada perintah ... Tabel 2.4Keterkaitan

38

dalam diri seorang individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

berasal dari luar individu. Disiplin dan rasa ingin tahu siswa merupakan faktor

yang berasal dari dalam diri seorang individu. Disiplin belajar dan rasa ingin

tahu yang tinggi diharapkan dapat membuat siswa belajar lebih giat dan

akhirnya akan memeroleh prestasi belajar yang optimal. Kerangka berpikir

tersebut apabila dirumuskan dalam skema, maka dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir dalam Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah, uraian kajian teori dan kerangka berpikir di atas,

maka hipotesis penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar di sekolah terhadap

prestasi belajar IPA.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi

belajar IPA.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar di sekolah dan rasa

ingin tahu terhadap prestasi belajar IPA.

X1 : Disiplin Belajar

Y : Prestasi Belajar

X2 : Rasa Ingin Tahu

Pengaruh Disiplin Belajar..., Ratih Dwi Prasetyaningrum, FKIP UMP, 2014