bab ii tinjauan pustaka 1.1 pengertian definisi transportasi
TRANSCRIPT
1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Definisi Transportasi
Menurut Hananto Soewedo (2015),Transportasi adalah alat yang mampu
melawan jarak untuk memenuhikebutuhan (needs) yang secara geografis terpisah
dari tempat asalnya. Jadi, transportasi adalah aktivitas yang bukan tujuan akhir,
tetapi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Permintaan untuk transportasi merupakan turunan dari permintaan komoditas dan
jasa yang berupa ruangan. Teori neoklasik dalam perdagangan internasional
menjelaskan bahwa permintaan untuk jasa angkutan harus di kembangkan dan
mengubah penyediaan, dalam arti harus terjadi pergerakan faktor lain produksi
dan relokasi dari seluruh perusahaan. Faktor tersebut dapat dipindahkan atau
dengan kata lain dapat dikirimkan. Bentuk pergerakan tersebut merupakan faktor
langsung, sedangkan faktor tidak langsungnya adalah perwujudan barang jadi dan
berhubungan dengan pemindahan perusahaan ke suatu tempat.
1. Pengertian Muatan
Menurut Hananto Soewedo (2015). Muatan adalah barang berupabreak bulk (
barang yang tidak di masukkan ke dalam peti kemas) yang akan di kapalkan
atau barang yang di masukkan kendala peti kemas (countainer) untuk di
kapalkan. Muatan kapal laut adalah muatan milik shipper atau pemilik barang
tang berupa muatan yang tidak di kemas (general cargo) atau muatan yang
dimasukkan ke dalam peti kemas.
2. Pengertian Perusahaan Pelayaran
Menurut Suwarno (2011). Perusahaan pelayaran adalah usaha milik negara
atau swasta, berbentuk perusahaan negara persero, Perseroan Terbatas (PT),
Perseroan Comanditer (CV), dan lain – lain yang melakukan usaha jasa dalam
bidang penyediaan ruang kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat)
kepelabuhan tujuan (bongkar) baik dalam negeri maupun luar negeri.
2
3. Pengertian Barang Berbahaya
Menurut Wahyu agung Prihartono (2014). Barang berbahaya adalah muatan
yang karena sifatnya yang apabila di dalam penanganan atau handlingnya tidak
mengikuti ketentuan-ketentuan yangberlaku sesuai standar IMO dapat
mengakibatkan bencana baik bagi manusia maupun harta benda.
4. Pengertian Agen kapal
Menurut R.P. Suyono (2007). Apabila suatu kapal berlabuh di suatu pelabuhan
maka kapal tersebut membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai keperluan
yang harus di penuhi. Untuk melayani berbagai keperluan tersebut, perusahaan
pelajaran akan menunjukkan sebuah agen kapal. Secara garis besar, di kenal
tiga jenis agen kapal, yaitu general agen, sub -agen atau agen,dan cabang agen.
General agen (agen umum) adalah perusahaan pelayaran nasional yang di
tunjuk oleh perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik
perusahaan asing tersebut selama berlayar dan singgah di pelabuhan Indonesia.
5. Pengertian Pelabuhan
Menurut R.P. Suyono (2007). Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun
2001 tentang Kepelabuhanan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antar moda transportasi.
6. Pengertian Kepelabuhan
Menurut Suyono (2007). Pengertian Kepelabuhanan, meliputi segala sesuatu
yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan
lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran ,
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan intra dan/atau antar Moeda
transportasi.
7. Instansi pemerintah yang terkait adalah sebagai berikut :
3
Menurut D.A. Lase (2014). Instansi pemerintah yang terdapat di pelabuhan
adalah sebagai berikut:
a. Administrator Pelabuhan
Adalah pelayanan yang menjadi bagian dari pemerintahan di
lingkungan kerja pelabuhan. Port Administration sebagai proses adalah
rangkaian kegiatan yang wujudnya merencanakan, mengatur mengurus
menyusun, membimbing, memimpin, memutuskan, mengendalikan atau
mengawasi.
Keputusan Menteri Perhubungan No. 0.10/3/19.MPHB Tahun 1969
Pasal 6 menyatakan bahwa Badan Pengusahaan Pelabuhan berasaskan
kepada prinsip penanggung jawab tunggal dan umum, di bawah
kepemimpinan Administrator Pelabuhan atau Kepala Pelabuhan.
b. Syahbandar
Berlainan dengan lembaga Port Administration yang telah dipaparkan
terdahulu, bagi masyarakat maritim Syahbandar baik sebagai kantor
maupun sebagai pejabat dikenal semenjak zaman Hindia Belanda. Ketika
itu Syahbandar adalah orang nomor satu di pelabuhan. Syahbandar
berkualifikasi Syahbandar ahli dengan di bantu Syahbandar-syahbandar
Muda yang terdiri dari para Pandu Bandar.
c. Bea Cukai
Prinsip pokok pelayanan kepabeanan adalah berawal dari inisiatif dari
perusahaan pelayaran, importir dan eksportir. Perusahaan pelayaran
menyampaikan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) beserta
dengan Daftar Muatan (Manifest). Di pihak lain Importir menyampaikan
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Eksportir menyampaikan
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
d. Imigrasi
Imigrasi dapat diartikan sebagai kedatangan atau kunjungan orang
masuk ke wilayah negara asing untuk maksud tertentu atauImmigration is
4
the entrance into an lien country of person intending to tauke parit in the
life of that country and to make it their more or less permanent residence.
Apabila Indonesia sebagai negara tujuan, maka kegiatan keimigrasian
adalah pengawasanterhadap orang-orang asing yang berkunjung ke
wilayah kedaulatan NKRI sejak saat kedatangan sampai keberangkatan.
e. Kesehatan Pelabuhan
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dibentuk sebagai unit Pelaksana
Teknis (UPT) Departemen kesehatan yang berperan sangat penting dan
strategis dalam melaksanakan fungsi cegah dan tangkal penyakit karantina
dan penyakit menular potensi wabah, meminimalisasi resik yang timbul
dengan melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan survailans
epidemiologi.
8. Pengertian Dermaga
Menurut Jembris Sagisol dkk. (2014). Dermaga adalah suatu bangunan
pelabuhan yang di gunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang
melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan Penumpang. Dimensi
dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat
pada dermaga tersebut.
9. Batasan Pengertian Pencemaran Laut
Menurut Imam Subekti (2011). Menurut Internasional Maritime Organization
(IMO), batasan pengertian dari pencemaran laut:
“Merine pollution has been defined as the introducation bby man,directly or
indirectly of substances or energy into the Maine environment (including
astuaries) resulting in such deletterious effects as harm to living resources,
hazard to human health, hindrance to marine activities, including fishing,
impairment quality of sea water and reduction of amenities”.
Berdasarkan batasan pengertian tersebut dapat dikatakanbahwa pertama-tama
harus ada substansi atau energi yang diintroduksi oleh manusia, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung ke dalam lingkungan laut. Introduksi
tersebut mengakibatkan adanya pengaruh yang merugikan karena merusak
sumber-sumber hayati, berbahaya terhadap kesehatan manusia, mengganggu
5
aktivitas di laut termasuk perikanan, penurunan kualitas air laut dan
pengurangan kenyamanan. Dengan demikian introduksi yang tidak
menimbulkan akibat-akibat yang negatif tidak termasuk dalam batasan
pengertian tersebut.
10. Bahaya dan Akibat Pencemaran Minyak Bumi di Laut
Menurut Imam Subekti (2011). Tumpahan minyak bumi di laut dapat
dimengerti karena lajuperkembangan minyak bumi itu sendiri yang dapat
menjalar secaracepat (spreading and movement, evaporation and
solution,emulsification, dispersion, sendimentation and direct sea-
airexchange) dan menjalar secara lambat (microbial modification).Adapun
akibat seketika sebagai akibat langsung dari pencemaran minyak bumi di laut
adalah berbagai kerusakan yang akibatnya akan tampak segera setelah
tumpahan itu berlangsung dalam bidang-bidang:
a. Di bidang rekreasi pantai, pencemaran terhadap pantai membawa akibat
langsung terhadap terganggunya aktivitasrekreasi pantai laut. Sebagaimana
diketahui bentuk rekreasilaut ini dapat berupa berbagai aktivitas seperti
boating, ski air,berenang, ski diving, sprot fishing serta berbagai
aktivitasrekreasi lainnya.
b. Di bidang perikanan (commercial fishing), berupa hilangnyakesempatan
dan penghasilan para nelayan untuk menangkapdan mengail ikan,
disamping matinya dan tercemarnya hasiltangkapan ikan, kerang-kerangan
laut, kepiting, ikan hiasspons, dan sebagainya.
c. Terhadap pertanian dan peternakan (perikanan), dalam hal lautdi
pergunakan sebagai sarana pertanian, berupa pembudidayaan rumput laut,
peternakan kerang, ikan dan udang, untuk industri air minum, pengambilan
air laut untukakuarium tumbuhan dan ikan hias.
d. Kerusakkan berupa matinya burung-burung laut, terutama camar laut dan
sebangsa bebek yang menyelam untuk mencariikan sebagai makanannya.
e. Binatang-binatang laut lainnya seperti elepant seal, singa laut dan
sebagainya.
11. Peraturan Nasional Indonesia Dalam Hal Terjadinya Pencemaran
6
Laut
Menurut Imam Subekti (2011). Negara pantai diakui mempunyai wewenang
untuk mengadakanperaturan-peraturan di laut teritorialnya untuk melindungi
kepentingankeamanannya, ketertiban dan kepentingan fiskalnya. Kapal-kapal
asingdengan demikian harus tunduk pada ketentuan-ketentuan hukum
yangdibuat oleh negara pantai, berkenan dengan keselamatan pelayaran lalu
lintas, kapal perikanan dan pencemaran laut yang disebabkan olehkapal.
Wewenang untuk memaksakan pentaatan terhadap hukumdemikian
dinamakan yurisdiksi. Hal itu disebabkan bahwa dengandiakuinya laut
teritorial sebagai bagian wilayah negara atas namanegara pantai berdaulat,
membawa akibat bahwa negara pantaimempunyai yurisdiksi atas kapal-kapal
asing yang berada di laut teritorialnya.
12. Pendefinisian Fatigue
Menurut Daris Dwi Nur Choirudin, dkk (2015). Kelelahan (Fatigue) adalah
salah satu jenis kegagalan (patah) pada komponen akibat beban dinamis
(pembebanan yang berulang- ulang atau berubah-ubah). Diperkirakan 50%-
90% kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan.
13. Pengertia Syahbandar
Menurut Elly Kristiani Purwendah (2015). Indonesia dengan kekayaan
sumber daya alamhayati maupun nun hayati dan kedaulatan yang dimilikinya
mengatur urgensitas transportasi laut melalui Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran (selanjutnya disebut UU Pelayaran) dengan
dasar pemikiran tuntutan penyelenggaraan pelayaran sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan steknologi peran serta swasta dan persaingan usaha,
Otonomi daerah serta akuntabilitas penyelenggaraan negara dengan tetap
mengutamakan keselamatan dan keamanan pelayaran demi kepentingan
nasional. Dalam UU Pelayaran ini diatur mengenai pengertian siapakah
Syahbandar.
14. Peran dan fungsi Syahbandar dalam pencegahan pencemaran laut oleh Kapal
Tanker
7
Menurut Elly Kristiani Purwendah (2015). Peran dan fungsi Syahbandar yang
diamanatkan melalui UU Pelayaran, Syahbandar berfungsi mengamankan
transportasi laut. Dalam melaksanakantugas penegakan hukum laut Syahbandar
memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi administratif dalam penegakan
administratif perizinan transportasi laut, melaksanakan peran dan fungsi
penegakan hukum laut dalam hal terjadi kecelakaan kapal karena ketiak laik
laut kapal atau dalam hal terjadinya pencemaran laut oleh kapal termasuk
dalam hal iniadalah pencemaran minyak oleh kapal tanker.
15. Pengertian Agen dan Sub Agen Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor : KM. 21 Tahun 2007 Tentang Sistem dan Prosedur Pelayanan Kapal,
Barang dan Penumpang Pada Pelabuhan Laut yang di Selenggarakan Oleh Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan
Pasal 1
No 20
Agen Umum (General Agent) adalah perusahaan angkutan laut nasional
/penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus yang ditunjuk oleh perusahaan
perusahaan angkutan laut asing di luar negeri untuk mengurus segala sesuatu
yang berkaitan dengan kepentingan kapalnya (baik kapal milik, kapal carter
maupun kapal yang di operasikannya);
No 21
Sub Agen adalah perusahaan angkutan laut nasional/penyelenggara kegiatan
angkutan laut khusus yang ditunjuk oleh agen umum untuk melayani
kepentingan kapalnya di pelabuhan tertentu;
16. Dokumen yang harus ada Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
: KM. 21 Tahun 2007 Tentang Sistem dan Prosedur Pelayanan Kapal, Barang
dan Penumpang Pada Pelabuhan Laut yang di Selenggarakan Oleh Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan
Pasal 1
No 17
8
Telegram nakhoda (master cabe) adalah surat kawat (telegram) yang berisi
rencana kedatangan kapal(hari, tanggal dan jam) dan rencana bongkar muat
serta kebutuhan operasional lainnya (air, bahan bakar minyak,spareparts, dll);
No 18
Pemeberitahuan kedatangan kapal yang selanjutnya disingkat dengan PKK
adalah suatu bentuk pelaporan mengenai pemberitahuan rencana kedatangan
kapal yang disampaikan oleh perusahaan angkutan laut nasional,
penyelenggara kegiatan angkutan laut khusus dan perusahaan pelayaran rakyat;
1.2 Gambaran Umum PT. Samudera Energi Tangguh Cabang Surabaya
1. Sejarah PT. Samudera Energi Tangguh
Perusahaan Pelayaran Samudera “PT. Samudera Indonesia“ berdiri pada 13
November 1964. Perusahaan ini didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo, sejak
awal berdirinya perusahaan menjalankan bisnis pelayaran samudera (ocean
going) dengan trayek Indonesia – Eropa dan Indonesia – Jepang. Armada
kapal pertama perusahaan bernama MV Eka Daya Samudera dan MV
Pantjaran Sinar.
PT. Samudera Energi Tangguh adalah salah satu dari grup perusahaan
Samudera Indonesia yang bergerak dibidang pelayaran, transportasi dan
logistik, bermarkas di Jakarta, Indonesia. Dan PT. Samudera Energi Tangguh
sebuah agen pelayaran terletak di Jl. Perak Timur no.400 Surabaya. PT.
Samudera Energi Tangguh tergabung dalam Samudera Indonesia Group. PT.
Samudera Energi Tangguh adalah keagenan kapal yang khusus menangani
muatan curah cair (Liquid cargo), yang berupa bahan kimia (Chemical).
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan hubungan
kerja antara pemimpin dengan bawahannya dalam menjalankan suatu bagian
tugas masing-masing, bentuk organisasi ini adalah sistem organisasi lini, yaitu
9
hanya terdapat satu kesatuan perintah sehingga perintah kerja langsung dari
pimpinan perusahaan kepada bawahannya. Disini dapat dilihat rincian tugas
pokok dan kewenangan masing-masing bagian.
STRUKTUR ORGANISASI PT. SAMUDERA ENERGI TANGGUH
H.Sulistiyono Eny Suswatie Arief Sudiaman
Staff Operasi : Staff Keuangan : Staff Agency :
- Didik W. Pribadi - Hari Wahyono -Prayuda
- Harisman Amiludin - Nadi
- Joko Sulistiyo Utomo
Gambar01 : Struktur Organisasi Pada PT. Samudera Energi Tangguh
(Dokumentasi PT. SET 010314)
Sumber : Daftar Struktur PT. Samudera Energi Tangguh (Dokumentyasi PT.
SET.010314)
DIREKTUR UTAMA
Tarmizi Amir
Direktur
Achmad Agung
Kepala Cabang
Agus Prabowo
Manager
Personalia
Manager
Keuangan
Manager
Operasi
10
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian:
a. Direktur
1) Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan.
2) Memimpin kantor pusat serta yang berhubungan dengan kegiatan
kedinasan.
3) Menerima laporan kerja dari masing – masing bagian serta mengontrol
cara kerja karyawannya.
4) Memonitor dan evaluasi perkembangan bisnis usaha, baik saat ini
maupun mendatang dalam rangka perkembangan usaha.
b. Kepala Cabang
1) Mewakili direksi pusat menjalankan perusahan di cabang tersebut.
2) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada direksi pusat termasuk
keuangannya.
3) Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan
lancar.
4) Menjalankan semua program perusahaan untuk cabang tesebut.
c. Manager Operasional
1) Menangani secara langsung kegiatan operasional lapangan
apabilaterjadi masalah.
2) Bekerja sama dengan kepala armada untuk kedatangan dan
keberangkatan kapal.
3) Memeriksa dan menerima laporan mengenai aktivitas dari bagian
operasional lapangan mengenai kegiatan keagenan yang sedang
berlangsung.
4) Mengatur, menyusun, merumuskan dan mengembangkan program
dalam bidang operasi.
5) Membantu melayani penyediaan kebutuhan kapal seperti bunker,
perbekalan air, repair, dan lain-lain.
d. Manager keuangan
11
1) Menyiapkan anggaran harian untuk kegiatan di lapangan maupun
kagiatan di dalam kantor, seperti halnya uang makan setiap minggunya
untuk karyawan.
2) Membuat laporan dan menyelesaikan masalah pajak perusahaan.
3) Memeriksa laporan keperluan berkaitan dengan keagenan kapal yang
nantinya akan diserahkan kepada owner.
4) Mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan.
e. Manager Personalia
1) Bertanggung jawab atas pengawasan dan upaya kemakmuran
karyawan.
2) Mengadakan perbaikan mutu karyawan perusahaan.
3) Membuat laporan kegiatan karyawan baik harian, mingguan, maupun
tahunan.
4) Memberi persetujuan cuti karyawan sebelum di ajukan kepada
direktur.
5) Mengadakan pemutasian karyawan serta mengadakan rekrutmen
karyawan baru.
2. Visi & Misi Perusahaan
VISI
Menjadi perusahaan angkutan darat yang tumbuh, berkembang dan profesional
dengan mengutamakan kualitas pelayanan yang terbaik dan dapat diandalkan
oleh pengguna jasa.
MISI
Menyediakan jasa pelayanan angkutan darat yang berkualitas dan
profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, mencapai
pertumbuhan perusahaan dan mampu memberikan keuntungan maksimal bagi
stakeholder.
3. Ruang Lingkup Perusahaan
a. Kepegawaian
12
Perusahaan PT. Samudera Energi Tangguh selalu berupaya
memperhatikan dan memberikan kesejahteraan para karyawannya dengan
cara memberikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti :
1) Uang makan atau penyediaan konsumsi dengan jumlah yang telah
ditentukan.
2) Kendaraan kantor yang bisa di gunakan oleh semua karyawan kantor
pada saat bekerja.
Mengenai pendidikan perusahaan tidak menganggap syarat yang mutlak,
yang paling penting ada kemauan untuk bekerja keras, ulet, serta jujur.
Ada baiknya pelamar mempunyai pengalaman pada bidang pelayanan jasa,
atau paling tidak mengetahui usaha atau jasa apa yang di kerjakan oleh
perusahaan PT. Samudera Energi Tangguh.
b. Disiplin Kerja
Untuk meningkatkan kedisiplinan kerja pada PT. Samudera Energi
Tangguh yaitu dengan mengadakan pengabsenan yang ketat pada waktu
jam masuk kerja dan jam pulang kerja, adapun jam kerja yang berlaku :
1) Jam masuk kerja pukul 08.00 WIB dan selambat-lambatnya absen
pukul 08.30 WIB, berlaku setiap hari bekerja secara teratur.
2) Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.
3) Jam pulang kerja pukul 16.30 WIB.
4) Ketentuan diatas sewaktu-waktu bisa berubah ketika sedang ada
kegiatan pada malam hari atau pagi hari, dengan syarat langsung
melapor kepada bagian personalia mengenai mulai waktu bekerja dan
selesai bekerja yang di gunakan untuk pertanggung jawaban manajer
personalia kepada direktur.
Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir harap memberitahukan
kepada perusahaan melalui personalia dan bagi yang tidak dapat hadir
dan tanpa keterangan akan dilaporkan ke direktur dan akan diberikan
teguran.
c. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungannya
13
Untuk memberikan dan meningkatkan kerja para karyawan diperlukan
fasilitas atau peralatan kerja maupun lingkungan ruangan kerja, hal ini
tidak lepas dari pengawasan perusahaan secara seksama karena langsung
dapat menambah motivasi bagi karyawan atau pekerja dalam melakukan
kegiatan demi lancarnya kemajuan perusahaan.
Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja kepada
karyawan itu sendiri, pihak perusahaan telah mengambil langkah-langkah
yang diantaranya adalah dengan menyediakan ruangan yang strategis
dengan tidak mengganggu pemandangan, hal ini dapat mendidik karyawan
untuk tetap menjaga dan melestarikan kesejahteraan perusahaan.
Selain menjadi tugas para karyawan juga ada petugas yang mengerjakan
tugas-tugas sebagai berikut :
1) Membersihkan seluruh ruangan yang ada diseluruh perusahaan.
2) Menyediakan semua kebutuhan karyawan seperti air minum dan
makanan.
3) Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan perusahaan.
Masalah ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab para petugas
tersebut saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh karyawan
perusahaan PT. Samudera Energi Tangguh Surabaya
14